Difference between revisions of "High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 1 Life 3"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
Line 398: Line 398:
   
   
  +
"Kamu adalah jenis yang paling sulit dihadapi. Seseorang yang merasa hidup dengan menebas Iblis.... Bagi kami kamu adalah jenis yang paling berbahaya."
<span style="font-size: 200%; border:none"><center>(To Be Continue)</center></span>
 
   
   
  +
"Haaah!? Aku tidak mau diajari Iblis! Aku hanya berusaha hidup seperti orang lain! Aku bukan diposisi dimana hama sepertimu bisa merendahkanmu!"
  +
  +
  +
"Bahkan dalam kalangan Iblis juga punya peraturan."
  +
  +
  +
Akeno-san tersenyum, tetapi tatap matanya serius, Dia menunjukan tanda siam menghadapi Freed.
  +
  +
  +
"Bagus. Aku suka mata dengan ambisi seperti itu. Nee-san, kamu sungguh luar biasa, aku bisa merasakan niat membunuhmu. Apakah ini bentuk cinta? Tidak aku rasa ini adalah semangat membunuh! Ini Hebat! Aku suka perasaan ingin membunuh dan akan terbunuh!"
  +
  +
  +
"Kalau begitu musnahlah."
  +
  +
  +
Yang muncul disebleahku adalah perempuan berambut merah. Rias-buchou!
  +
  +
  +
"Ise, Maafkan aku. Aku tidak pernah menyangka [Eksorsis] akan datang ke rumah klien."
  +
  +
  +
Buchou, yang meminta maaf padaku, menyipiykan matanya setelah melihat lukaku.
  +
  +
  +
"Ise....... Kamu terluka?"
  +
  +
  +
"Ah, maaf..... aku tertembak."
  +
  +
  +
Aku mencoba membohonginya dengan tertawa. Sepertinya setelah ini aku akan dimarahi. Maaf karena aku lemah, Buchou. Tetapi Buuchou tidak mengatakan apa - apa padaku dan melihat kearah pendeta itu dengan tatapan dingin.
  +
  +
  +
"Sepertinya kamu sudah mengurus pelayanku yang imut ini"
  +
  +
  +
Intonasi suaranya rendah dan menakutkan. Wow, Buchou kesal. Apakah karena aku?
  +
  +
  +
"Ya, ya. Aku tadi bermain sebentar dengannya. Sebenarnya aku berencana untuk memotong - motong tubuhnya tetapi terganggu. Berakhir seperti sebuah mimpi."
  +
  +
  +
''BANG!''
  +
  +
  +
Sebagian dari perabotan dibelakang pendeta itu meledak. Buchou menembakkan bola sihir.
  +
  +
  +
"Aku tidak akan pernah memaafkan yang menyakiti pelayanku. Terlebih lagi sampah sepertimu yang merusak milik pribadiku."
  +
  +
  +
Amarahnya seakan membekukan seluruh ruangan. Disekitar tubuh Buchou, seperti muncul gelombang energi sihir.
  +
  +
  +
"Buchou!, sepertinya sekelompok [Da-Tenshi] menuju rumah ini. Kalau begini kita akan berada diposisi yang tidak diuntungkan."
  +
  +
  +
Akeno-san sepertinya merasakan sesuatu dan memberitahu kami. [Da-Tenshi] kesini? Orang - orang dengan sayap hitam itu? Buchou menatap lagi pendeta itu.
  +
  +
  +
".......Akeno, bawa ise dan siapkan perpindahan. Kita kembali ke markas."
  +
  +
  +
"Siap"
  +
  +
  +
Setelah setelah Buchou mengatakan itu, Akeno-san tampak seperti merapal mantra. Perpindahan? Kita lari? Kemudian aku melihat ke arah Asia.
  +
  +
  +
"Buchou! Kita harus membawa Suster-Gereja itu juga!"
  +
  +
  +
Aku mengatakannya pada Buchou.
  +
  +
  +
"Itu tidak mungkin. Hanya Iblis yang bisa menggunakan lingkaran perpindahan. Dan lagi lingakaran sihir ini hanya bisa memindahkan aku dan pelayanku."
  +
  +
  +
Ti...Tidak.... Mataku dan mata Asia bertemu. Kemudian dia tersenyum padaku.
  +
  +
  +
"Asia!"
  +
  +
  +
"Ise-san, mari kita bertemu lagi nanti."
  +
  +
  +
Itu adalah kata kata terakhirya. Sesaat kemudian, Akeno selesai merapal dan lingkaran sihir yang muncul dilantai mulai bersinar biru.
  +
  +
  +
"Aku tidak akan membiarkan kalian lolos!"
  +
  +
  +
Pendeta itu datang mengayunkan pedangnya kearah kami, tetapi Koneko-chan melemparkan sofa kearahnya. Pada saat pendeta itu menghindari sofa itu kami sudah berada di ruang klub. Aku tidak sempat menikmati pengalaman perpindahan pertamaku. Hanya senyum Asia lah yang aku ingat.
  +
  +
  +
<span style="font-size: 200%; border:none"><center>☆</center></span>
  +
  +
  +
"Ada dua jenis [Eksorsis]."
  +
  +
  +
Aku mendengarkan penjelasan Buchou sambil lututku disembuhkan.
  +
  +
  +
"Pertama, adalah [Eksorsis] yang mendapat berkat dari [Kami] untuk mengusir Iblis atas nama keadilan, untuk itu mereka meminjam kekuatan [Kami] dan [Tenshi]. Dan yang Kedua adalah [Ex-Eksorsis]
  +
  +
  +
[Ex]?
  +
  +
  +
Buchou mengangguk. Lagi - lagi [Ex].
  +
  +
  +
"Pengusrian Iblis adalah upacara suci yang dilakukan dengan nama [Kami]. Tetapi terkadang muncul [Eksorsis] yang senang membunuh Iblis. Membunuh Iblis menjadi tujuan hidup, dan hiburan mereka. Jadi mereka diusir dari gereja atau juga dihapus karena didapati bersalah."
  +
  +
  +
"Dihapus.... berati Dibunuh...."
  +
  +
  +
"Tetapi ada beberapa yang bertahan hidup. Menurutmu apa yang berikutnya dilakukan mereka? Jawabannya mudah, mereka mencari [Da-Tenshi]."
  +
  +
  +
"[Da-Tenshi adalah mereka yang mempunyai sayap hitam itukan?]"
  +
  +
  +
"Ya Walaupun [Da-Tenshi] adalah mahluk yang telah diusir dari surga, mereka masih memiliki kekuatan cahaya yang bisa membunuh Iblis. [Da-Tenshi] juga kehilangan banyak pasukan selama masa perang. Karena itulah seperti kita, mereka mulai mengumpulkan pelayan juga."
  +
  +
  +
Aku kini mengerti situasinya setelah dibertihau sejauh itu.
  +
  +
  +
"Jadi [Da-Tenshi] dan [Eksorsis] yang suka membunuh iblis punya tujuan yang sama. Membunuh Iblis kan?"
  +
  +
  +
"Ya, begitulah. Itulah sebabnya mereka disebut "[Ex-Eksorsis]". Beberapa [Eksorsis] ganas yang ketagihan berburu Iblis mulai menyerang Iblis dan manusia yang berhubungan dengan Iblis dengan meminjam kekuatan dari [Da-Tenshi]. Jadi pendeta muda tadi pastilah seperti itu juga. Dia adalah "[Ex-Eksorsis]" dan dia bersama dengan suatu kelompok [Da-Tenshi] yang mendukungnya. Mereka buka [Eksorsis] sejati tetapi tetap sama berbahayanya dengan [Eksorsis] sejati. Tidak, justru karena mereka tidak mengenal peraturanmereka jadi lebih sulit dihadapi daripada [Eksorsis] sejati. Tidak bijaksana berurusan dengan mereka. Jadi gereja yang kamu tuju tadi bukan milik [Kami] tetapi [Da-Tenshi]."
  +
  +
  +
Aku tahu mereka berbahaya..... Aku menyadari betapa berbahayanya mereka saat berhadapan dengan pendeta berengsek itu. Dia benar - benar jahat. Dia hanya memikirkan dan bersenang senang tentang bertarung dan membunuh Iblis. Berhadapan dengan kelompok dimana banyak orang berengsek seperti itu memang berbahaya. Aku tahu it. Aku mengerti. Tetapui. Tetapi! Aku harus mengatakannya pada Buchou.
  +
  +
  +
"Buchou! Aku harus menyelamatkan Asia, Suster-Gereja itu"
  +
  +
  +
"Tidak boleh. Bagaimana kamu mau melakukannya? Kamu adalaha Iblis dan dia adalah pelayan [Da-tenshi]. Kalian berdua tidak mungkin bisa bersama. Menyelamatkannya bereati menjadikan [Da-Tenshi] musuhmu. Jika itu terjadi, kita semua juga harus bertarung...."
  +
  +
  +
"........."
  +
  +
  +
Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Buchou dan yang lain bisa terlibat karena keegoisanku. Aku membandingkan antara Asia dengan Buchou dan lainnya. Tetapi aku tidak bisa membuat pilihan. Yang mana yang lebih penting? Itu.... Pastilah.... Aku menyadari betapa kerdilanya aku, karena tidak bisa membuat pilihan. Aku bahkan tidak bisa menyelamatkan seorang perempuan. Aku sungguh lemah.
  +
  +
  +
<span style="font-size: 200%; border:none"><center>☆</center></span>
  +
  +
  +
"Haaaaa...."
  +
  +
  +
Siang harinya.
  +
  +
  +
Hari ini aku membiolos sekolah, dan saat ini sedang duduk di taman anak - anak. Luka dikakiku karena serangan pendeta itu kemarin masih belum pulih benar. Menurut Buchou, "Kekuatan cahaya yang diberikan kepada pendeta itu pasti sangat besar."
  +
  +
  +
Bagi Iblis, cahaya adalah racun dan berbahaya. Dengan keadaan kakiku ini untuk sementara aku tidak bisa melakukan pekerjaan Iblisku, dan Buchou menyuruhku beristirahat. Buchou mungkin sudah melaporkan hal ini ke pihak guru jadi tidak akan ada masalah. Karena sebenarnya Buchou mengendalikan sekolah dari bayangan.
  +
  +
  +
''Gruuuuk~''
  +
  +
  +
Perutku berbunyi. Kalau diingat lagi, dari pagi adi aku memang belum sarapan. Aku terus memikirkan Asia dan karirku sebagai Iblis sepanjang malam. Bagaimana aku bisa menyelamatkan Asia? Sebelum itu, apakah Asia senang dengan keadaannya sekarang? Itu, aku tidak tahu. Tetapi aku yakin pastilah dia tidak akan senang bekerja bersama pendeta psiko yang tega memukulnya. Ummmm. Kalau aku melakukan sesuatu seenakku sendiri, itu akan melibatkan Buchou dan lainnya dalam masalahku. Aku ingin menjadi lebih kuat..... Saat ini hanya itulah yang ada dipikiranku. Ada beberapa hal yang hanya bisa dilakukan kalau seseorang kuat. Selama kehidupan Ibis singkatku ini hal itulah yang kuyakini. Sepertinya aku harus menjadi kuat untuk menggapai mimpiku.
  +
  +
  +
Sejak itu, aku sudah mempelajari cara memunculkan [Sacred-Gear] ku sesuka hatiku. Tetapi semuanya percuma karena aku tidak tahu cara menggunkannya. Tetapi mungkin karena terlalu mengandalkan [Sacred-Gear] lah aku menjadi lemah. Baiklah mulai sekarang setelah sembuh aku akan mulai mebesarkan ototku!. Aku juga akan meminta Buchou dan Akeno-san mengajariku menggunakan sihir. Aku tidak begitu menyukainya, namun aku juga akan meminta Kiba mengahariku menggunakan pedang...... Baiklah itu rencanaku saat ini. Aku akan menjadi lebih kuat daripada pendeta berengsek itu. PAling tidak aku harus cukup kuat untuk bisa lari dari [Da-Tenshi]. Walaupun aku cuma "Pion" Aku pasti bisa melakukannya kalau berusaha. Paling tidak aku ingin mempercayai hal itu. Sekarang karena aku sudah punya rencana, aku akan membeli makan siang lalu pulang! Ketika aku bangkit dari kursi, aku melihat warna emas. Kalau kulihat lagi ada perempuan berambut pirang yang aku kenal. Dia juga menyadariku. Kami berdua sama sama terkejut.
  +
  +
  +
"Asia......?"
  +
  +
  +
"Ise-san.....?"
  +
  +
  +
<span style="font-size: 200%; border:none"><center>☆</center></span>
  +
  +
  +
"Owwwwwww......"
  +
  +
  +
Pemandangan yang langka. Seorang Suster-Gereja terlihat bingung didepan mejad kasir.
  +
  +
  +
"Ummm, apa yang ingin anda pesan.....?"
  +
  +
  +
Bahkan pegawai itu kebingungan. sekarang jam makan siang dan aku mengajak Asia ke restorang cepat saji di daerah bisnis. Sepertinya ini pertama kalinya dia datang ketempat seperti ini, jadi dia kebingungan memilih pesanan. Aku menawarinya bantuan, tetapi dia mengatakan dengan bangga, "Tidak apa - apa, saya pasti bisa". adi aku cuma melihatnya dari tadi.... Tetapi aku ingat dia tidak bisa bahasa Jepang. Jadi aku membantunya.
  +
  +
  +
"Maaf. Dia pesan yang sama denganku."
  +
  +
  +
"Baiklah."
  +
  +
  +
Sang pegawai menerima pesanan. Sebaliknya Asia terkejut.
  +
  +
  +
"Ouuu, Memalukannya saya. Bahkan tidak bisa memesan hamburger sendiri...."
  +
  +
  +
"Pertama tama kamu harus belajar bahasa jepang."
  +
  +
  +
Aku membesarkan hatinya karena merasa suram. Kami mencari meja kosong setelah menerima pesanan kami. Ketika berjalan didalam restoran, hampir semua tamu laki - laki memandang Asia. Bukan hanya karena dia Suster-Gereja, tetapi juga karena dia sangat manis. Laki - laki manapun pasti akan memandanginya kalau melihatnya. Kami duduk berhadapan, tetapi Asia hanya memandangi hamburgernya dan tidak memakannya. Sepertinya dia tidak tahu bagaimana cara makannya. Perkembangan yang mengejutkan.
  +
  +
  +
"Tuan putri, cara makannya adalah dengan membuka bungkusnya terlebih dahulu, seperti ini."
  +
  +
  +
Aku menujukan caranya sambil sedikit tertawa.
  +
  +
  +
"Hebat! Ada cara makan seperti itu!?"
  +
  +
  +
Benar benar reaksi yang baru..... Kamu manis sekali, Asia.
  +
  +
  +
"Dan cara makan kentang goreng adalah seperti ini."
  +
  +
  +
"Ya tuhan!"
  +
  +
  +
Asia melihatku makan gorengan dengan wajah yang menarik.
  +
  +
  +
"Ayo, kamu juga makan, Asia."
  +
  +
  +
"Ah, iya"
  +
  +
  +
Dia mengigit sedikit burgernya. dan mulai mengunyah.
  +
  +
  +
"Enak!, Burger ini sangat enak!"
  +
  +
  +
<span style="font-size: 200%; border:none"><center>(To Be Continue)</center></span>
 
===Catatan===
 
===Catatan===
 
<references/>
 
<references/>

Revision as of 14:57, 22 January 2012

Life 2: Awal Sebagai Iblis

"Haaaah ..... Jalan untuk mencapai karir yang sukses memang sangat sulit. "


Saat ini aku berada di kamar, mengeluh sendiri, sambil menatap langit-langit.


"Pion".


Itulah bidak dan posisiku. Yang benar saja..., Pion adalah posisi terendah ..... Jadi Aku harus merangkak dari sana ... Jalanku untuk mendapatkan gelar kebangsawanan malah dimulai dengan menyusuri jalan berbatu. Perjalanku untuk menjadi iblis yang sejati penuh dengan masalah. Ngomong - ngomong, ada orang lain yang menjadi "Pion Peluncur" Buchou. Dia mengatkannya ketika aku mengetahui peranku sebagai seorang pelayan.


"Bidak Peluncur"-ku sudah ada. Tapi dia saat ini sedang tidak ada di sini. Dia adalah di tempat yang berbeda, menjalankan perintahku yang lain. Jika ada kesempatan, aku akan memperkenalkannya padamu."


Itulah kata Buchou. Siapa orang itu? Mungkin aku bisa segera bertemu dengan orang itu. Aku harap dia seorang perempuan juga. Jadi Aku dipilih sebagai yang tersisa "Bidak Pion". Haaah, ada banyak sekali rintangan yang harus kulalui. Kalau kupikirkan lagi, apakah aku puas dengan keadaan sekarang? Dibunuh oleh [Da-Tenshi] karena meimiliki perlengkapan naga, [Sacred Gear]. Mereka bahkan memanfaatkan perasaan cintaku. Kemudian setelah itu, aku berubah menjadi Iblis. Dipungut oleh seorang iblis cantik yang berkata kepadaku kalau aku adalah "Pelayan"-nya dan kemudian ditipu untuk mempercayai mimpi manis dimana aku bisa membuat sendiri harem. Saya bekerja keras dari setiap harinya sebagai pelayan Buchou. Membagi-bagikan selebaran dan membuat kontrak. Tapi karena kekuatan sihirku rendah, aku tidak dapat menggunakan lingkaran sihir untuk langsung berpindah ke tempat klien.


Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Iblis terpayah yang pernah ada. Itulah aku. Aku menarik nafas panjang. Kalau kupikirkan lagi, bahkan sebelum aku berubah menjadi setan aku tidak punya keistimewaan khusus. Aku telah mencoba banyak cara untuk menjadi populer di kalangan perempuan, Tetapi akhirnya, Aku tidak bisa menang melawan para laki - laki ganteng itu. Sebelum aku berubah menjadi Iblis, aku tidak pernah mempunyai mimpi dan cita - cita. Yah, mungkin ini hal yang baik karena setelah aku berubah menjadi Iblis sekarang aku punya cita - cita. Tunggu, apakah berubah menjadi iblis sungguh hal yang baik? Tetapi, kalau aku tidak diselamatkan oleh Buchou saat itu, hidupku pasti sudah berakhir. Kemudian seperti ini, aku tidak punya waktu untuk menikmati masa mudaku. Yah, Sejujurnya.... sedikit menyenangkan juga. Aku dikelilingi oleh sekelompok bishojous dan mereka semua orang baik. Paling tidak untuk ukuran Iblis. Rias-buchou juga cantik. Kupikir Akeno-san juga, selama aku tidak membuat dia marah, tidak masalah....... Koneko-chan juga bukan masalah selama aku bersikap normal. Kiba sering membuatku kesal, tapi dia bicara dengan wajar padaku. Dia benar-benar menyenangkan meskipun dia seorang pria tampan. Hmmm, Kamu memang tidak bisa menilai orang dari penampilannya. Sepertinya pendapatku tentang seorang pria tampan berubah. Lalu aku teringat tentang Suster-Gereja berambut pirang yang cantik itu, Asia, dia adalah perempuan yang baik. Kalau aku bisa punya pacar ...... Lalu aku menghentikan lamunanku, dan menutupi wajahku. Tunggu, aku baru saja mengalami cinta sepihak yang menyakitkan. Sialan, mempermainkan perasaanku ..... Yuma-chan, padahal aku benar-benar mencintaimu. Sial. Mengapa hidupku selalu dikendalikan oleh orang lain? Mungkin memang begitulah hidup ini. Banyak hal misterius terjadi di sekitarku, jadi sepertinya aku cuma terseret arus saja.


Suster-Gereja itu, Asia. ....... Perempuan yang berada di pihak berlawanan dariku. Mungkin aku tidak akan pernah bertemu lagi dengannya. Secara kebetulan, ternyata aku adalah seorang Pelayan Iblis, dan dia adalah seorang pelayan [Kami]. Kemudian kami juga bertemu secara kebetulan. mungkin sebaiknya kami tidak saling bertemu lagi karena hal itu bisa membawa kami masing masing ke nasib buruk. Seperti itulah, aku sedang memikirkan hal yang keren.


"Aaaah, ya, ya, aku memanng hanya Pion yang lemah. Tidak ada yang hebat tentang diriku, jadi bisakah aku mendapatkan gelar kebangsawanan itu? Bagaimana, Raja Iblis? Yah, itu mungkin tidak ada gunanya mendiskusikan hal ini dengan Iblis."


Aku tertawa pahit pada diriku sendiri. Aku sudah memutuskan. Aku akan memiliki suatu cita - cita. Itu saja. Pertama-tama, cita - citaku adalah bisa menggunakan lingkaran sihir untuk berpindah tempat. Ini akan menjadi langkah pertamaku. Ya, semuanya dimulai di situ. Ya! Aku mulai bersemangat. Waktu meratap selesai. Aku telah berubah menjadi iblis, dan fakta itu tidak dapat diubah. Jadi aku harus hidup sebagai Iblis, dan akan membuat impianku menjadi kenyataan. Bahkan jika aku tidak bisa, aku tetap akan bekerja keras untuk mencapainya. Ya! Aku bisa melakukannya! Ya, aku bisa!



Saat tengah malam.


Aku diatas di sepedaku menuju sebuah rumah. Bukan rumah besar atau apartemen, tetapi hanya sebuah rumah biasa. Ini adalah pertama kalinya, Apa yang harus kulakukan? Klienku kali ini tidak tinggal sendiri, bukankah keluarganya akan melihatku? Karena aku benar-benar harus mengunjungi rumah dan mengadakan kontrak. Sebelumnya, aku diberitahu kalau manusia biasa tidak akan menyadari keberadaanku, tapi apakah juga berlaku untuk situasi seperti ini juga? Aku jadi khawatir, tetapi ketika aku hampir menekan bel, aku sadar kalau pintu rumah ini sudah terbuka. Tidak apa - apa nih?, meninggalkan pintu terbuka di tengah malam ....


DEG


Tiba-tiba aku merasa gelisah. Apa ini? Aku mendapat firasat yang sangat buruk. Tapi kakiku sudah melangkah masuk kedalam rumah. Aku melihat ke dalam dari pintu masuk. Lampu di lorong rumah padam. Ada sebuah tangga menuju lantai dua. Dan hanya ada satu ruangan di ujung lantai pertama yang lampunya menyala, tetapi dengan cahaya redup. Ya,pasti ada sesuatu yang tidak beres .... Aku tidak merasakan keberadaan satu manusiapun. Apakah mereka tertidur? Mustahil. Kalau begitu aku tidak akan merasa setidak nyaman ini. Aku mengambil sepatuku di pintu masuk dan membawanya di tangan. Aku berjalan menuju ruangan dengan tidak bersuara. Aku inu Iblis, bukan pencuri. Aku memikirkan alasan seperti itu. Aku melihat ke dalam ruangan dari pintu yang sedikit terbuka. Ada sebatang lilin yang membuat ruangan itu terang.


"Permisi .....? Saya adalah Iblis dari keluarga Gremory .... Umm, apakah anda disini?"


Aku bertanya dengan suara pelan, tapi tidak ada jawaban. Mau bagaimana lagi, jadi aku memasuki ruangan. Ruangan itu adalah ruang tamu dan ada sebuah televisi, sofa, meja dan lainnya. Ruangan itu tampak seperti ruang tamu biasa. Lalu napasku terhenti. Pandanganku tertuju ke suatu hal di dinding. Ada mayat yang dipaku ke dinding secara terbalik. Ini adalah mayat manusia ...... Mayat laki-laki ..... Apakah dia yang tinggal di sini? Tapi kenapa .......? Mayat itu dipotong - potong dengan sadis. Dan sesuatu yang tampak seperti daging keluar dari lukanya.


"Ohok"


Aku langsung muntah di tempat. Padahal aku tidak muntah saat aku melihat monster itu, tapi melihat mayat ... Man, aku tidak tahan melihat lagi .... Mayat dipaku ke dinding dengan sekrup, membuat bentuk salib terbalik. Ada sekrup besar dan tebal dipakukan ke kedua telapak tangan, kaki, dan di tengah-tengah tubuh nya. Hal ini tidak normal. Tidak normal sama sekali! Manusia dengan pikiran yang normal tidak mungkin membunuh orang seperti ini. Ada genangan darah di lantai dari tetesan darah yang jatuh dari mayat itu. Dan ada semacam tulisan di dinding.


"A, apa ....?" ini


"Disitu tertulis "Hukuman bagi mereka yang melakukan perbuatan buruk!". Aku hanya meminjam kalimat dari orang penting."


Tiba-tiba aku mendengar suara seorang laki-laki muda di belakangku. Ketika saya berbalik, dia adalah seorang pria dengan rambut putih. Dia masih muda dan dia tampak seperti orang asing dan masih remaja. Dia berpakaian seperti seorang pendeta. Dia juga tampan. Pendeta itu tersenyum jahat begitu dia melihatku.


"Hmmm. Wah wah. Nah, Ternyata seorang Iblis-kun! "


Dia kelihatan sangat senang. Kemudian aku teringat hal yang pernah Buchou katakan padaku.


"Jangan pernah terlibat dengan orang-orang dari gereja Terutama para [Eksorsist]. Mereka musuh terbesar kita.. Mereka dengan mudah dapat memusnahkan kita karena kekuatan mereka didukung oleh doa [Kami]."


Sial dia seorang pendeta. Kalau begitu dia orang Gereja. Dia bahkan tahu kalau aku Iblis. Lagi- lagi aku berada dalam situasi yang serius......


"Saya seorang pendeta. Pendeta mudai. Pekerjaankui memotong Iblis. Dan menertawainya saat aku memotong kepala Iblis. Lalalala."


Pendeta mulai bernyanyi. Ada yang salah dengan orang ini!?


"Nama saya Freed Zelzan. Saya adalah anggota suatu kelompok Eksorsisme tertentu. Oh, hanya karena saya memperkenalkan diri, Anda tidak perlu memperkenalkan diri. Harap jangan. Karena mengingat nama iblis hanya memubang buang inagatan saya. Tidak apa-apa. Anda akan segera mati. Aku akan memastikan itu. Mungkin sakit pada awalnya, tetapi kemudian Anda akan merasa nyaman sampai Anda akan menangis. Sekarang mari kita buka pintu baru!"


Aku belum pernah bertemu seseorang seperti dia sebelumnya. Dia gila. Jadi ia adalah [Eksorsis]. Aku dalam kesulitan sekarang. Tapi ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Aku menelan ludahku dan bertanya.


"Hei, kau. Apakah kau yang membunuh orang ini?"


"Ya. Ya, aku yang membunuhnya. Itu karena dia adalah seorang penjahat yang telah memanggil Iblis. Jadi aku harus membunuhnya."


Alasan macam apa itu?


"Hah? Kamu terkejut? Mau lari? Aneh? Aneh memang. Maksudku manusia yang membuat kontrak dengan Iblis adalah sampah. Ya sampah. Tidak bisakah kau mengerti? Tidak? Begitukaj? Ya itu karena Iblis juga adalah sampah."


Orang ini gila! Aku bahkan tidak bisa berbicara normal dengannya. Tapi aku akan mengatakan apa yang seharusnya kukatakan.


"Kalau begitu bagaimana mungkin manusia membunuh sesamanya!? Bukankah hanya Iblis yang harus kau bunuh?"


"Hah? Apa-apaan itu? Sebuah Iblis seperti dirimu mau megkuliahiku? Hahaha. Aku akan menertawakan ini. Kamu mungkin bisa mendapatkan penghargaan untuk yang terlucu. Oke kalau begitu. Dengarkan baik - baik, hai Iblis yang menyebalkan. Iblis memanfaatkan keserakahan manusia untuk bertahan hidup. Kalau seseorang hidup dengan mengadndalkan perjanjian dengan Iblis, berati dia bukan lagi manusia. Artinya tamat. Itu sebabnya aku membunuhnya. Aku hidup dengan membunuh Iblis dan orang-orang yang mengadkan kontrak dengan Iblis. Itulah pekerjaanku."


"Bahkan iblis tidak akan bertindak sejauh ini!"


"Hah? Apa yang kamu bicarakan? Iblis adalah sampah. Itu sudah hal umum. Apa kau tidak tahu? Yang benar saja, Kamu harusnya mengulangi hidupmu dari balita. Tunggu sebentar, tidak ada gunanya memberitahukan hal ini kepada Iblis reinkarnasi seperti kamu. Lagipula, seharusnya aku membunuhu. Hahahaha. Hebat, bukan? "


Pendeta itu mengeluarkan pedang yang tidak ada bagian pisaunya dan dan sebuah pistol.


BOOOM. Sebuah suara bergetar di udara. Pedang yang hanya memiliki pengangan itu berubah menjadi seperti pedang sinar. Apa itu? itu terlihat seperti pedang sinar dari "Gundam".


"Kau sedikit menjengkelkanku, jadi bolehkah aku menebasmu? Bolehkah aku menembakmu? Tidak apa - apa? Kalau begitu bailkah. Sekarang aku akan menikam hatimu dengan pedang cahaya ini, dan aku akan meledakkan kepalamu dengan senjata ini keren! Man aku benar benar jatuh cinta!"


SWIFT. Pendeta itu berlari ke arahku! Dia menebaskan pedangnya kearahku. Sial! Aku bisa menghindari itu, tapi aku merasakan sakit pada kakiku. Asap keluar dari pistol pendeta itu. Apakah aku tertembak? Tapi aku tidak mendengar ada suara tembakan. Lalu tiba-tiba aku merasakan lagi tembakan lain dan rasa sakit di kakiku.


"Gwaaaaah!"


Aku mengerang di tempat dan jatuh berlutut. Kali ini aku ditembak pada betis kiriku! Sakit! Tapi aku tahu sakit ini!


"Bagaimana!? Itu peluru khusus yang terbuat dari cahaya yang khusus dibuat untuk mengusir Iblis! Dan hebatnya ini tidak mengeluarkan suara apapun. Karena pelurunya terbuat dari "cahaya". Situasi ini membuat kita berdua bersemangat, bukan? "


Rasa sakit karena "cahaya". Ya, ini adalah rasa sakit karena cahaya. Bagi Iblis, cahaya adalah racun. Sekali terkena, rasa sakitnya akan menjalar keseluruh tubuh.


"Mati! Matilah Iblis! Jadilahdebu dan musnahlah! Ini semua untuk hiburanku! "


Pendeta itu tertawa gila-gilaan dan akan menamatkanku.


"Tolong hentikan!"


Lalu ada suara yang kukenal. Pendeta itu terdiam sesaat sebelum dia akan menyerangku, dan menoleh ke arah asal suara itu. Aku juga melihat ke arah yang sama. Berdiri seorang perempuan di sana dan aku mengenalnya.


"Asia."


"Ya. Ya, aku yang membunuhnya. Itu karena dia adalah seorang penjahat yang telah memanggil Iblis. Jadi aku harus membunuhnya."


Alasan macam apa itu?


"Hah? Kamu terkejut? Mau lari? Aneh? Aneh memang. Maksudku manusia yang membuat kontrak dengan Iblis adalah sampah. Ya sampah. Tidak bisakah kau mengerti? Tidak? Begitukaj? Ya itu karena Iblis juga adalah sampah."


Orang ini gila! Aku bahkan tidak bisa berbicara normal dengannya. Tapi aku akan mengatakan apa yang seharusnya kukatakan.


"Kalau begitu bagaimana mungkin manusia membunuh sesamanya!? Bukankah hanya Iblis yang harus kau bunuh?"


"Hah? Apa-apaan itu? Sebuah Iblis seperti dirimu mau megkuliahiku? Hahaha. Aku akan menertawakan ini. Kamu mungkin bisa mendapatkan penghargaan untuk yang terlucu. Oke kalau begitu. Dengarkan baik - baik, hai Iblis yang menyebalkan. Iblis memanfaatkan keserakahan manusia untuk bertahan hidup. Kalau seseorang hidup dengan mengadndalkan perjanjian dengan Iblis, berati dia bukan lagi manusia. Artinya tamat. Itu sebabnya aku membunuhnya. Aku hidup dengan membunuh Iblis dan orang-orang yang mengadkan kontrak dengan Iblis. Itulah pekerjaanku."


"Bahkan iblis tidak akan bertindak sejauh ini!"


"Hah? Apa yang kamu bicarakan? Iblis adalah sampah. Itu sudah hal umum. Apa kau tidak tahu? Yang benar saja, Kamu harusnya mengulangi hidupmu dari balita. Tunggu sebentar, tidak ada gunanya memberitahukan hal ini kepada Iblis reinkarnasi seperti kamu. Lagipula, seharusnya aku membunuhu. Hahahaha. Hebat, bukan? "


Pendeta itu mengeluarkan pedang yang tidak ada bagian pisaunya dan dan sebuah pistol.


BOOOM. Sebuah suara bergetar di udara. Pedang yang hanya memiliki pengangan itu berubah menjadi seperti pedang sinar. Apa itu? itu terlihat seperti pedang sinar dari "Gundam".


"Kau sedikit menjengkelkanku, jadi bolehkah aku menebasmu? Bolehkah aku menembakmu? Tidak apa - apa? Kalau begitu bailkah. Sekarang aku akan menikam hatimu dengan pedang cahaya ini, dan aku akan meledakkan kepalamu dengan senjata ini keren! Man aku benar benar jatuh cinta!"


SWIFT. Pendeta itu berlari ke arahku! Dia menebaskan pedangnya kearahku. Sial! Aku bisa menghindari itu, tapi aku merasakan sakit pada kakiku. Asap keluar dari pistol pendeta itu. Apakah aku tertembak? Tapi aku tidak mendengar ada suara tembakan. Lalu tiba-tiba aku merasakan lagi tembakan lain dan rasa sakit di kakiku.


"Gwaaaaah!"


Aku mengerang di tempat dan jatuh berlutut. Kali ini aku ditembak pada betis kiriku! Sakit! Tapi aku tahu sakit ini!


"Bagaimana!? Itu peluru khusus yang terbuat dari cahaya yang khusus dibuat untuk mengusir Iblis! Dan hebatnya ini tidak mengeluarkan suara apapun. Karena pelurunya terbuat dari "cahaya". Situasi ini membuat kita berdua bersemangat, bukan? "


Rasa sakit karena "cahaya". Ya, ini adalah rasa sakit karena cahaya. Bagi Iblis, cahaya adalah racun. Sekali terkena, rasa sakitnya akan menjalar keseluruh tubuh.


"Mati! Matilah Iblis! Jadilahdebu dan musnahlah! Ini semua untuk hiburanku! "


Pendeta itu tertawa gila-gilaan dan akan menamatkanku.


"Tolong hentikan!"


Lalu ada suara yang kukenal. Pendeta itu terdiam sesaat sebelum dia akan menyerangku, dan menoleh ke arah asal suara itu. Aku juga melihat ke arah yang sama. Berdiri seorang perempuan di sana dan aku mengenalnya.


"Asia."


Ya, Suster-gerejea berambut pirang itu ada di sana.


"Wah ternyata asistenku, Asia-chan. Ada apa? Apakah kamu selesai memasang pelindung?


"Ti...Tidaakkkk.....!"


Asia berteriak setelah melihat mayat yang dipaku ke dinding.


"Terima kasih untuk teriakannya yang menggemaskan! Oh yeah, ini adalah pertama kalinya kamu melihat mayat seperti ini kan, Asia-chan? Kalau begitu lihatlah dengan jelas. Ini adalah nasib manusia yang terpedaya oleh Iblis."


"Tidak, tidak ......."


Dia lalu menatap kami dan terkejut karena melihatku.


"Bapa Freed, Orang itu........"


Asia menatapku.


"Orang? Tidak, tidak. Sampah di sini ini adalah Iblis. Hahahahaha. Kenapa kamu bisa sampai salah?"


"Ise-san adalah Iblis....."


Dia tampaknya terkejut untuk mengetahui fakta ini, dan tidak bisa berkata apa - apa.


"Apa, apa? Kalian sudah saling mengenal satu sama lain? Wow. Ini adalah kejutan besar. Apakah ini cinta terlarang antara Iblis dan seorang Suster-Gereja? Sungguhan nih? Kalian serius?"


Pendeta itu, Freed, menatapku dan asia. Aku tidak ingin asia tahu.... Kaena lebih baik dia tidak tahu. Aku sudah berencana tidak menemuinya lagi. Aku cuma ingin dia menganggapku sebagai seorang siswa SMU baik hati biasa. Tetapi bagaimana dengan sekarang? Ya ampun, sial sekali. Takdir yang buruk. Mata asia membuatku merasa bersalah. Maafkan aku, maafkan aku karena aku adalah seorang Iblis.


"Ahahahaha! Iblis dan manusia didak akan pernah bisa bersama! Khussnya manusia yang adalah milik gereja yang bagi mereka Iblis adalah musuh terbesarnya! Dan lagi kami adalah kelompok murtad yang ditinggalkan [Kami]. Asia dan aku adalah manusia yang tidak bisa hidup tampa dukungan [Da-Tenshi].


[Da-Tenshi]? Apa maksudnya? Bukankah pendeta dan suster-gereja bekerja untuk [Kami]?.


"Lagipula aku tidak terlalu memusingkan hal itu. Tetapi aku tetap harus membunuh sampah ini untuk menyelesaikan pekerjaanku. Kamu sudah siap?"


Pendeta itu menikamkan pedangnya kearahku lagi. Kalau sampai dadaku tertusuk itu, aku bakal terbunuh.... Walaupun masih bisa bertahan hidup, akau akan bernasib sama seperti mayat itu. Tubuhku langsung merinding memikrkan hal itu. Ini tidak bagus! Benar - benar situasi buruk! Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku dan aku akan dibunuh! Ketika aku memikirkan hal itu, Suster-Gereja itu berlari kearahku dan si pendeta. Dia berdiri di depanku dengan kedua tangannya terlentang seperti dia melindungiku. Ekspresi wajah pendeta itu langsung berubah seketika melihat hal ini.


"Hey, hey.... Kamu serius? Asia-tan, Sadarkah kamu apa yang kamu lakukan?"


"Ya, Bapa Freed. Aku sadar. Aku mohon, ampunilah orang ini. Biarkan dia pergi."


Aku langsung terdiam melihat hal itu. Asia? Kamu melindungiku?


"Aku sudah tidak tahan lagi..... Anda seharusnya tidak boleh membunuh manusia hanya karena terpedaya Iblis. Dan anda juga tidak boleh begitu saja membunuh Iblis. Ini salah!"


"Haaaaaaaaah!? Jalang! Jangan bicara ngawur! Kamu sudah mempelajari di gereja kalau Iblis adalah sampah bukan!? Otakmu pasti sudah bermasalah!"


Freed menujukan ekspresi kesal.


"Bahkan diantara Iblis, aku yakin ada orang baik!"


"Dasar bodoh, tentu saja tidak ada!"


"Sampai seperti kemarin aku juga berpikir demikian..... Tetapi Ise-san adalah orang baik. Hal itu tetap tidak berubah walaupun sekarang aku tahu kalau dia adalah Iblis! Membunuh seseorang adalah hal buruk! [Kami] tidak akan membiarkan tindakan seperti ini."


Dia melihat mayat itu. Dia mengetahui kalau aku adalah Iblis. Seharusnya dia terkejut. Tetapi Asia tidak undur dan menyatakan kepercayaanya kepada Pendeta itu. Benar - benar perempuan tegar. Perempuan ini luar biasa.


PLAK


"Kyaaa!"


Pendeta sialan itu memukul pipi asia dengan pistolnya. Asia jatuh ke lantai.


"Asia!"


Aku berlari ke arah asia yang terhempas. ada luka memar diwajahnya..... Sialan itu benar benar memukulnya.


"[Da-Tenshi] wanita itu terus mengatakan kalau aku tidak boleh membunuhmu. Tetapi aku sangat kesal. Aku memang tidak boleh membunuhmu, tetapi aku boleh memperkosamu kan? Kalau tidak hatiku ini tidak akan bisa disembuhkan. Tetapi sebelumnya aku harus segera membunuh sampah itu."


Pendeta itu mengarahkan pedangnya kearahku lagi. Aku tidak bisa lari meninggalkan Asia disini.... Aku tidak bisa meninggalkan Asia bersamanya yang baru saja mengatakan akan melakukan hal buruk pada Asia. kalaupun harus lari, aku harus membawa Asia. jadi aku harus melawannya... Bisakah aku berkelahi dengan [Sacred Gear] ku? Walaupun aku tidak tahu fungsinya? Aku juga adalah Bidak terlemah, "Pion" Aku hanya punya kemungkinan kecil untuk mengalahkannya. Tetapi aku harus melakukannya....


"Aku tidak bisa meninggalkan perepuan yang telah melindungiku. Jadi majulah!"


Aku memasang pose berkelahi didepan pendeta itu. Kemudian pendeta itu bersiul dan kelihatan sangat senang.


"huh? Sungguhan? Kamu akan melawanku? Kamu akan mati lo? Kamu akan mati dengan banyak rasa sakit lo? Aku tidak akan membunuhmu dengan sedikit rasa sakit lo? Kalau begitu. Coba kita lihat apakah aku bisa memecahkan rekor memotong daging terkecil didunia!"


Lagi - lagi dia mengatakan hal menyeramkan. tetapi aku tidak boleh menunjukan sisi tidak kerenku didepan Asia! Pendeta itu melompat tinggi...... Kemudian aku melihat lantai bercahaya biru putih.


"Apa ini?"


Pendeta itu bingung dan lantai tempatnya berdiri juga bersinar. cahaya biru membentuk suatu gambar. Itu adalah lingkaran sihir. Dan aku pernah melihat lingkaran sihir itu. Lingkaran sihir keluarga Gremory.


SHIING


Lingkaran sihir yang muncul dilantai bersinar terang. Kemudian muncul orang - orang yang aku kenal. Maksudku Iblis - iblis.


"Kami datang untuk menyelamatkanmu, Hyoudo-kun."


Kiba tersenyum kearahku.


"Ara, buruk sekali."


"Pendeta....."


Akeno-san dan Koneko-chan! Ya, teman - teman ku. Mereka datang menolongku! Aku tersentuh sampai - sampai hampir menangis! Hebat! Sesuatu seperti ini sungguh - sungguh terjadi!?


Woooooof!


'Ini hadiahku untuk sekelompok Iblis!"


Pendeta itu mulai mulai menebaskan pedangnya.


TRANG


Suara besi bergema diseluruh ruangan. Kiba menahan serangan pendeta itu dengan pedangnya.


"Maaf. Tetapi dia salah satu dari kami. Kami tidak bisa diam melihatmu menyerangnya!"


"Wow, wow! Kata kata menyentuh hati keluar dari mulut Iblis! memangnya siapa kalian? Ranger Iblis? Bagus. Aku bisa rasakan semangatmu. aku sangat bersemangat! Jadi bagaimana? Siapa yang Uke? Siapa yang Seme[1]? Jadi hubungan kalian seperti itu?"


Mereka beradu pedang tetapi pendeta itu dengan sombong menjulurkan lidahnya. dia menggoyangkan lidahnya beserta kepalanya. Dia benar benar meremehkan kami! Bahkan Kiba menunjukan ekspresi kesal. Ya orang itu memang menjijikan.


"Mulut yang kotor..... Sulit kupercaya kamu adalah pendeta...... Oh, jadi itulah sebabnya kamu menjadi "[Ex-Eksorsis]", kan?"


"Ya, Ya! Aku kotor! Maaf saja! Karena aku adalah [Ex]! Aku terusir! Itulah sebabnya aku membenci Vatican! Tetapi tidak apa apa asalkan aku masih bisa membunuh Iblis sesuka hatiku!"


Mereka berdua masih beradu pedang sambil berbicara. Ekspresi Kiba tenangm tetapi matanya benar benar terpaku pada lawannya. Pendeta remaja itu, Freed, masih tertawa menikmati pertarungan mereka.


"Kamu adalah jenis yang paling sulit dihadapi. Seseorang yang merasa hidup dengan menebas Iblis.... Bagi kami kamu adalah jenis yang paling berbahaya."


"Haaah!? Aku tidak mau diajari Iblis! Aku hanya berusaha hidup seperti orang lain! Aku bukan diposisi dimana hama sepertimu bisa merendahkanmu!"


"Bahkan dalam kalangan Iblis juga punya peraturan."


Akeno-san tersenyum, tetapi tatap matanya serius, Dia menunjukan tanda siam menghadapi Freed.


"Bagus. Aku suka mata dengan ambisi seperti itu. Nee-san, kamu sungguh luar biasa, aku bisa merasakan niat membunuhmu. Apakah ini bentuk cinta? Tidak aku rasa ini adalah semangat membunuh! Ini Hebat! Aku suka perasaan ingin membunuh dan akan terbunuh!"


"Kalau begitu musnahlah."


Yang muncul disebleahku adalah perempuan berambut merah. Rias-buchou!


"Ise, Maafkan aku. Aku tidak pernah menyangka [Eksorsis] akan datang ke rumah klien."


Buchou, yang meminta maaf padaku, menyipiykan matanya setelah melihat lukaku.


"Ise....... Kamu terluka?"


"Ah, maaf..... aku tertembak."


Aku mencoba membohonginya dengan tertawa. Sepertinya setelah ini aku akan dimarahi. Maaf karena aku lemah, Buchou. Tetapi Buuchou tidak mengatakan apa - apa padaku dan melihat kearah pendeta itu dengan tatapan dingin.


"Sepertinya kamu sudah mengurus pelayanku yang imut ini"


Intonasi suaranya rendah dan menakutkan. Wow, Buchou kesal. Apakah karena aku?


"Ya, ya. Aku tadi bermain sebentar dengannya. Sebenarnya aku berencana untuk memotong - motong tubuhnya tetapi terganggu. Berakhir seperti sebuah mimpi."


BANG!


Sebagian dari perabotan dibelakang pendeta itu meledak. Buchou menembakkan bola sihir.


"Aku tidak akan pernah memaafkan yang menyakiti pelayanku. Terlebih lagi sampah sepertimu yang merusak milik pribadiku."


Amarahnya seakan membekukan seluruh ruangan. Disekitar tubuh Buchou, seperti muncul gelombang energi sihir.


"Buchou!, sepertinya sekelompok [Da-Tenshi] menuju rumah ini. Kalau begini kita akan berada diposisi yang tidak diuntungkan."


Akeno-san sepertinya merasakan sesuatu dan memberitahu kami. [Da-Tenshi] kesini? Orang - orang dengan sayap hitam itu? Buchou menatap lagi pendeta itu.


".......Akeno, bawa ise dan siapkan perpindahan. Kita kembali ke markas."


"Siap"


Setelah setelah Buchou mengatakan itu, Akeno-san tampak seperti merapal mantra. Perpindahan? Kita lari? Kemudian aku melihat ke arah Asia.


"Buchou! Kita harus membawa Suster-Gereja itu juga!"


Aku mengatakannya pada Buchou.


"Itu tidak mungkin. Hanya Iblis yang bisa menggunakan lingkaran perpindahan. Dan lagi lingakaran sihir ini hanya bisa memindahkan aku dan pelayanku."


Ti...Tidak.... Mataku dan mata Asia bertemu. Kemudian dia tersenyum padaku.


"Asia!"


"Ise-san, mari kita bertemu lagi nanti."


Itu adalah kata kata terakhirya. Sesaat kemudian, Akeno selesai merapal dan lingkaran sihir yang muncul dilantai mulai bersinar biru.


"Aku tidak akan membiarkan kalian lolos!"


Pendeta itu datang mengayunkan pedangnya kearah kami, tetapi Koneko-chan melemparkan sofa kearahnya. Pada saat pendeta itu menghindari sofa itu kami sudah berada di ruang klub. Aku tidak sempat menikmati pengalaman perpindahan pertamaku. Hanya senyum Asia lah yang aku ingat.



"Ada dua jenis [Eksorsis]."


Aku mendengarkan penjelasan Buchou sambil lututku disembuhkan.


"Pertama, adalah [Eksorsis] yang mendapat berkat dari [Kami] untuk mengusir Iblis atas nama keadilan, untuk itu mereka meminjam kekuatan [Kami] dan [Tenshi]. Dan yang Kedua adalah [Ex-Eksorsis]


[Ex]?


Buchou mengangguk. Lagi - lagi [Ex].


"Pengusrian Iblis adalah upacara suci yang dilakukan dengan nama [Kami]. Tetapi terkadang muncul [Eksorsis] yang senang membunuh Iblis. Membunuh Iblis menjadi tujuan hidup, dan hiburan mereka. Jadi mereka diusir dari gereja atau juga dihapus karena didapati bersalah."


"Dihapus.... berati Dibunuh...."


"Tetapi ada beberapa yang bertahan hidup. Menurutmu apa yang berikutnya dilakukan mereka? Jawabannya mudah, mereka mencari [Da-Tenshi]."


"[Da-Tenshi adalah mereka yang mempunyai sayap hitam itukan?]"


"Ya Walaupun [Da-Tenshi] adalah mahluk yang telah diusir dari surga, mereka masih memiliki kekuatan cahaya yang bisa membunuh Iblis. [Da-Tenshi] juga kehilangan banyak pasukan selama masa perang. Karena itulah seperti kita, mereka mulai mengumpulkan pelayan juga."


Aku kini mengerti situasinya setelah dibertihau sejauh itu.


"Jadi [Da-Tenshi] dan [Eksorsis] yang suka membunuh iblis punya tujuan yang sama. Membunuh Iblis kan?"


"Ya, begitulah. Itulah sebabnya mereka disebut "[Ex-Eksorsis]". Beberapa [Eksorsis] ganas yang ketagihan berburu Iblis mulai menyerang Iblis dan manusia yang berhubungan dengan Iblis dengan meminjam kekuatan dari [Da-Tenshi]. Jadi pendeta muda tadi pastilah seperti itu juga. Dia adalah "[Ex-Eksorsis]" dan dia bersama dengan suatu kelompok [Da-Tenshi] yang mendukungnya. Mereka buka [Eksorsis] sejati tetapi tetap sama berbahayanya dengan [Eksorsis] sejati. Tidak, justru karena mereka tidak mengenal peraturanmereka jadi lebih sulit dihadapi daripada [Eksorsis] sejati. Tidak bijaksana berurusan dengan mereka. Jadi gereja yang kamu tuju tadi bukan milik [Kami] tetapi [Da-Tenshi]."


Aku tahu mereka berbahaya..... Aku menyadari betapa berbahayanya mereka saat berhadapan dengan pendeta berengsek itu. Dia benar - benar jahat. Dia hanya memikirkan dan bersenang senang tentang bertarung dan membunuh Iblis. Berhadapan dengan kelompok dimana banyak orang berengsek seperti itu memang berbahaya. Aku tahu it. Aku mengerti. Tetapui. Tetapi! Aku harus mengatakannya pada Buchou.


"Buchou! Aku harus menyelamatkan Asia, Suster-Gereja itu"


"Tidak boleh. Bagaimana kamu mau melakukannya? Kamu adalaha Iblis dan dia adalah pelayan [Da-tenshi]. Kalian berdua tidak mungkin bisa bersama. Menyelamatkannya bereati menjadikan [Da-Tenshi] musuhmu. Jika itu terjadi, kita semua juga harus bertarung...."


"........."


Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Buchou dan yang lain bisa terlibat karena keegoisanku. Aku membandingkan antara Asia dengan Buchou dan lainnya. Tetapi aku tidak bisa membuat pilihan. Yang mana yang lebih penting? Itu.... Pastilah.... Aku menyadari betapa kerdilanya aku, karena tidak bisa membuat pilihan. Aku bahkan tidak bisa menyelamatkan seorang perempuan. Aku sungguh lemah.



"Haaaaa...."


Siang harinya.


Hari ini aku membiolos sekolah, dan saat ini sedang duduk di taman anak - anak. Luka dikakiku karena serangan pendeta itu kemarin masih belum pulih benar. Menurut Buchou, "Kekuatan cahaya yang diberikan kepada pendeta itu pasti sangat besar."


Bagi Iblis, cahaya adalah racun dan berbahaya. Dengan keadaan kakiku ini untuk sementara aku tidak bisa melakukan pekerjaan Iblisku, dan Buchou menyuruhku beristirahat. Buchou mungkin sudah melaporkan hal ini ke pihak guru jadi tidak akan ada masalah. Karena sebenarnya Buchou mengendalikan sekolah dari bayangan.


Gruuuuk~


Perutku berbunyi. Kalau diingat lagi, dari pagi adi aku memang belum sarapan. Aku terus memikirkan Asia dan karirku sebagai Iblis sepanjang malam. Bagaimana aku bisa menyelamatkan Asia? Sebelum itu, apakah Asia senang dengan keadaannya sekarang? Itu, aku tidak tahu. Tetapi aku yakin pastilah dia tidak akan senang bekerja bersama pendeta psiko yang tega memukulnya. Ummmm. Kalau aku melakukan sesuatu seenakku sendiri, itu akan melibatkan Buchou dan lainnya dalam masalahku. Aku ingin menjadi lebih kuat..... Saat ini hanya itulah yang ada dipikiranku. Ada beberapa hal yang hanya bisa dilakukan kalau seseorang kuat. Selama kehidupan Ibis singkatku ini hal itulah yang kuyakini. Sepertinya aku harus menjadi kuat untuk menggapai mimpiku.


Sejak itu, aku sudah mempelajari cara memunculkan [Sacred-Gear] ku sesuka hatiku. Tetapi semuanya percuma karena aku tidak tahu cara menggunkannya. Tetapi mungkin karena terlalu mengandalkan [Sacred-Gear] lah aku menjadi lemah. Baiklah mulai sekarang setelah sembuh aku akan mulai mebesarkan ototku!. Aku juga akan meminta Buchou dan Akeno-san mengajariku menggunakan sihir. Aku tidak begitu menyukainya, namun aku juga akan meminta Kiba mengahariku menggunakan pedang...... Baiklah itu rencanaku saat ini. Aku akan menjadi lebih kuat daripada pendeta berengsek itu. PAling tidak aku harus cukup kuat untuk bisa lari dari [Da-Tenshi]. Walaupun aku cuma "Pion" Aku pasti bisa melakukannya kalau berusaha. Paling tidak aku ingin mempercayai hal itu. Sekarang karena aku sudah punya rencana, aku akan membeli makan siang lalu pulang! Ketika aku bangkit dari kursi, aku melihat warna emas. Kalau kulihat lagi ada perempuan berambut pirang yang aku kenal. Dia juga menyadariku. Kami berdua sama sama terkejut.


"Asia......?"


"Ise-san.....?"



"Owwwwwww......"


Pemandangan yang langka. Seorang Suster-Gereja terlihat bingung didepan mejad kasir.


"Ummm, apa yang ingin anda pesan.....?"


Bahkan pegawai itu kebingungan. sekarang jam makan siang dan aku mengajak Asia ke restorang cepat saji di daerah bisnis. Sepertinya ini pertama kalinya dia datang ketempat seperti ini, jadi dia kebingungan memilih pesanan. Aku menawarinya bantuan, tetapi dia mengatakan dengan bangga, "Tidak apa - apa, saya pasti bisa". adi aku cuma melihatnya dari tadi.... Tetapi aku ingat dia tidak bisa bahasa Jepang. Jadi aku membantunya.


"Maaf. Dia pesan yang sama denganku."


"Baiklah."


Sang pegawai menerima pesanan. Sebaliknya Asia terkejut.


"Ouuu, Memalukannya saya. Bahkan tidak bisa memesan hamburger sendiri...."


"Pertama tama kamu harus belajar bahasa jepang."


Aku membesarkan hatinya karena merasa suram. Kami mencari meja kosong setelah menerima pesanan kami. Ketika berjalan didalam restoran, hampir semua tamu laki - laki memandang Asia. Bukan hanya karena dia Suster-Gereja, tetapi juga karena dia sangat manis. Laki - laki manapun pasti akan memandanginya kalau melihatnya. Kami duduk berhadapan, tetapi Asia hanya memandangi hamburgernya dan tidak memakannya. Sepertinya dia tidak tahu bagaimana cara makannya. Perkembangan yang mengejutkan.


"Tuan putri, cara makannya adalah dengan membuka bungkusnya terlebih dahulu, seperti ini."


Aku menujukan caranya sambil sedikit tertawa.


"Hebat! Ada cara makan seperti itu!?"


Benar benar reaksi yang baru..... Kamu manis sekali, Asia.


"Dan cara makan kentang goreng adalah seperti ini."


"Ya tuhan!"


Asia melihatku makan gorengan dengan wajah yang menarik.


"Ayo, kamu juga makan, Asia."


"Ah, iya"


Dia mengigit sedikit burgernya. dan mulai mengunyah.


"Enak!, Burger ini sangat enak!"


(To Be Continue)

Catatan

  1. "Uke" dan "Seme" : Dalam BL (Boys Love) Uke adalah yang menerima, Seme yang menyerang