High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 5 Life.4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 4 : Buchou Vs Kaichou : Paruh pertama![edit]

Bagian 1[edit]

Malam sebelum pertarungan penentuan melawan keluarga Sitri.

Kami berkumpul di kamar Sensei dan mengadakan pertemuan terakhir kami.

Terjadi serangan oleh Bikou dan onee-san Koneko-chan, namun masalah itu sudah terselesaikan untuk sementara waktu berkat mereka dienyahkan oleh kelompok Buchou dan Tannin-ossan, dan hal hal mengenai itu untuk saat ini ditutup.

Ada juga pembicaraan tentang Buchou mendapat pengakuan dan penilaian lebih tinggi berkat pertarungan itu. karena Tim Vali berhasil diusir dan dia membuatku mencapai Balance Breaker. Sepertinya poin untuk semua ini sangat tinggi.

Y-Yaa, nampaknya dia tak bisa melaporkan pada para petinggi kalau aku mencapai balance Breaker dengan memencet payudaranya. Bagaimanapun juga mustahil baginya untuk melaporkan itu.....

Jadi, kami menyelenggarakan pertemuan. Saat ini, Azazel mempertanyakan aku yang sudah mencapai Balance Breaker.

“Ise, bagaimana kondisi Balance Breakermu?”

“Ya. Aku berhasil membiasakannya, namun ada beberapa syarat yang diperlukan.”

Aku memberitahu kawan kawanku tentang syarat syarat itu.

Aku entah bagaimana sekarang bisa memakai Balance Breaker [Boosted Gear Scale Mail], namun disertai dengan beberapa syarat, sehingga aku masih jauh dari mampu memakainya secara bebas.

“Pertama, saat aku berubah menjadi Balance Breaker, perlu waktu sampai tranformasi terjadi. Waktu sampai transformasi ditampilkan di berlian gauntletku. Lebih jauh lagi, saat aku memasuki kondisi menunggu itu, aku tak bisa memakai Sacred Gearku. Baik kekuatan pengganda dan transfer tak bisa kupakai. Selain itu, aku hanya bisa bertransformasi sehari sekali, dan biarpun aku membatalkan transformasi sebelum ia berakhir, Sacred Gearku akan kehilangan hampir semua kekuatannya.”

Sensei mengangguk usai aku menjawab pertanyaannya.

“Ya, seperti yang data katakan. Hampir sama dengan kebanyakan Sekiryuutei masa lalu. Meski ada kasus dimana mereka bisa memakai Sacred Gear bahkan setelah mereka melepaskan armor. Jadi dalam kasusmu, berapa waktu yang diperlukan untuk bisa bertransformasi?”

“Dua menit.”

“Jadi waktunya dipersingkat berkat latihanmu dan kamu sudah membiasakannya. Namun, dua menit itu adalah perkara hidup-mati. Jujur saja, itu sulit digunakan dalam pertarungan nyata. Apalagi, waktu sepanjang transformasi dimana Sacred Gear tak bisa digunakan itu terlalu menyakitkan. Karena ada banyak sekali orang yang bisa menghabisimu dalam jeda dua menit itu. kamu harus berpikir bagaimana cara melindungi dirimu sampai kamu bertransformasi. Dua menit itu adalah kelemahan terbesarmu.”

....Ia dengan sekejap mementahkan Balance Breakerku tepat di depan wajahku. Memang begitulah sensei. Karena itu juga aku jadi lebih mudah melihat masalahku saat ini. Apa yang harus kulakukan sepanjang dua menit transformasi itu? Apa aku tak punya pilihan selain mengelak dan kabur?

“kekuatan pengganda dan transfer dari Boosted Gear juga penting, karena mereka memiliki kegunaan yang luas. Namun, Balance Breaker sangat tak ternilai harganya saat menghadapi musuh kuat. Kondisi normal dan kondisi Balance Breaker masing masing memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri. Jadi, berapa lama kamu bisa memakai Balance Breaker?”

“Ya, dalam kondisi penuh, kira kira tiga puluh menit. Saat aku memakai kekuatanku, waktu itu semakin berkurang.”

“Itu cukup bagus untuk batas waktu pertamamu. Itulah hasil dari latihanmu. Namun, dalam pertandingan resmi, itu masih payah. Sangat payah karena hanya bisa bertahan tiga puluh menit, dan semakin berkurang semakin sering kamu memakainya. Akan ada juga Game dengan jangka waktu panjang dan jarak jauh. Kita tak punya pilihan selain meningkatkan batas waktu Ise mulai dari sekarang.”

Jadi semua latihanku itu masih belum cukup!? Lantas kapan aku bisa mengejar Vali!?

Namun, Balance Breaker juga tergantung pada waktu dan situasi. Aku telah meraih kekuatan yang kuharapkan, namun bergantung pada situasi sepanjang pertarungan, ada juga waktu dimana memakai kekuatan pengganda dan transfer normal secara handal jauh lebih penting dibanding memakai Balance Breaker.

Aku bisa memakai kekuatan transfer dalam mode Balance Breaker sih, tapi aku akan kehabisan bensin dengan cepat kalau aku memakainya. Asal bisa mengalahkan musuh sebelum bensin habis sih tak apa apa, tapi tak ada jaminan untuk itu. Ya, ini benar benar rumit.

Saat aku memikirkan semua ini dengan otak kerdilku, sensei membuat posisi memencet dengan tangannya sambil memasang ekspresi mesum. Aku merespon dengan senyum, dan ikut memencet udara seperti yang dia lakukan.

Melihat itu, sensei mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Aku menerimanya!

Ya, sensei! Aku telah mencapai Balance Breaker dengan memencet payudara Buchou!

Aku dengan sunyi mengkomunikasikan itu pada sensei! Dengan kami berdua terasa penuh oleh emosi, kami kembali ke percakapan pertemuan.

“Rias, Sona Sitri memahami kelompok Gremory sampai derajat tertentu, kan?”

Oleh pertanyaan sensei, Buchou mengangguk.

“Ya, dia memahami kita secara garis besar. Misalnya, dia memahami senjata andalan Ise, Kiba, Akeno, Asia, dan Xenovia. Apalagi rekaman video dari pertarungan kita dengan keluarga Phoenix juga disiarkan secara terbuka pada publik. Lebih jauh lagi, Sacred Gear Gasper dan latar belakang Koneko juga mulai tersingkap.”

“Yah, itu artinya dia memahami kalian semua. Jadi, apa yang kamu ketahui tentang pihaknya?”

“Aku tahu kemampuan Sona, Wakil presiden [Ratu] nya, dan beberapa budaknya yang lain. Meski beberapa kemampuan mereka masih belum terkonfirmasi.”

“Jadi kamu dalam posisi tidak diuntungkan. Yah, hal semacam itu sudah wajar untuk Game atau pertarungan nyata. Itu bahkan sering terjadi baik di Game dan pertarungan nyata. Ada juga kasus dimana Sacred Gear berevolusi dan bertransformasi sepanjang pertarungan. Kamu harus lebih memperhatikan dengan seksama. Jumlah lawanmu adalah delapan.”

“Ya, satu [Raja], satu [Ratu], satu [Benteng], satu [Kuda], dua [Peluncur], dan dua [Pion], totalnya ada delapan lawan. Sepertinya dia belum memakai seluruh bidaknya, namun jumlahnya sama dengan kami.”

Iyaah, percakapan dengan sensei berlanjut! Buchou juga dengan seksama mendengarkan komentar sensei.

Berarti, ada delapan lawan. Di pihak kami, juga ada delapan, diantaranya Buchou, Akeno-san, Kiba, Koneko-chan, Asia, Xenovia, Gasper, dan aku. Jumlah kami sama.

Kemudian, sensei menulis sesuatu di papan tulis yang dia persiapkan.

“Rating Game mengklasifikasikan para pemain ke dalam tipe tipe bertarung tertentu. Kekuatan, Teknik, Wizard, dan Support. Dari semua ini, Rias adalah tipe-Wizard. Tipe yang handal dalam sihir secara umum. Akeno juga sama. Kiba adalah tipe-Teknik. Dia bertarung dengan kecepatan dan teknik. Xenovia adalah tipe-Kekuatan yang handal di area kecepatan. Pemain yang mengincar satu-serangan-pembunuh-mematikan. Asia dan Gasper adalah tipe-Support. Lalu, kalau mau diklasifikasikan lebih rinci, Asia lebih mendekati tipe-Wizard, dimana Gasper lebih mendekati tipe-Teknik. Koneko adalah tipe-Kekuatan. Dan terakhir, Ise. Kamu juga tipe-Kekuatan. Namun, kamu juga bagus untuk menjadi tipe-Support, yakni dengan kekuatan [Gift]mu.”

Aku dibuat bingung oleh semua hal yang tiba tiba harus kuingat dan pelajari ini, namun dengan kata lain ada beragam tipe di dalam keluarga yang mengikuti Game. Jadi aku adalah tipe-Kekuatan yang juga bisa bertindak sebagai tipe-Support, huh.

Sensei menulis garis membentuk silang, dan menulis nama nama empat tipe di dalam tiap tiap empat kuadran dari salib, sehingga membuat sebuah karta.

Nama nama kami ditulis pada karta menurut lokasi tipe. Aku diletakkan di tipe-Kekuatan dimana diposisikan di dekat tipe-Support. Kiba diletakkan pada Teknik. Xenovia di tipe-Kekuatan, dan para anggota yang lain diletakkan di tempat tempat lain pada karta, sehingga membuat ilustrasi diagram yang mudah untuk dipahami.

Saat aku melihatnya seperti ini, bukankah kelompok kami cukup seimbang? Kami tak memiliki tipe-Wizard yang juga diposisikan pada tipe-Kekuatan sih. Juga tak ada [Prajurit Penyihir] di kelompok kami.

Sensei tiba tiba melingkari aku, Xenovia, dan Koneko di tipe-Kekuatan dan berbicara.

“Hal hal yang tipe-Kekuatan harus waspadai adalah – serangan balik. Kelas merepotkan diantara tipe-Teknik, yakni kemampuan serangan balik. Bahkan ada tipe-Serangan balik diantara Sacred Gear, sehingga jika berhadapan dengan tipe lawan seperti ini, tipe-Kekuatan seperti Ise, Koneko, dan Xenovia bisa dibuat kelimpungan hanya dengan satu serangan. Itu karena serangan balik membalikkan kekuatan lawan kembali pada mereka, plus kekuatan dari serangan balik. Kalau seseorang itu kuat, sudah wajar kalau serangan yang dibalikkan juga kuat.”

B-begitu, memang menyeramkan kalau serangan kalian dikembalikan pada kalian. Kalau kekuatan Balance Breakerku sampai dibalikkan, itu tidak hanya akan menghancurkanku, tapi rekan rekanku juga.

“Kalau ada serangan balik, aku hanya perlu melawannya dengan kekuatan.”

Xenovia mengatakan itu dengan berani. Namun, sensei menggeleng kepalanya.

“Memang mungkin untuk melakukan itu, tapi lain ceritanya kalau lawanmu adalah jenius di bidang itu. hindarilah serangan sebisa mungkin. Lebih baik melawan pengguna serangan balik dengan pengguna-sihir Akeno, pengguna-teknik Kiba, atau Gasper dengan kekuatan Vampir spesialnya. Semua ini hanya masalah kompatibilitas. Tipe-Kekuatan itu memang kuat, namun resikonya tinggi saat mereka harus berhadapan dengan tipe-Teknik.”

Xenovia terdiam oleh penjelasan sensei. Karena Xenovia memiliki pengalaman bertarung panjang, dia pasti memahami semua makna ucapan sensei. Sensei kemudian menoleh padaku.

“Ise, kamu punya Balance Breaker sekarang, tapi apa menurutmu kamu bisa menang dari Kiba?”

“....Jujur saja, dia mungkin akan berlarian kesana kemari memakai kecepatannya dan tak menerima seranganku.”

Itulah pemikiran jujurku. Memang, aku telah mencapai Balance Breaker yang dahsyat. Namun, saat ditanya apakah aku bisa menang dari Kiba, jawabannya adalah tidak. Mustahil bagiku, yang baru mencapai Balance Breaker, untuk menang melawan Kiba, yang sudah mencapainya sebulan lalu. Apalagi, pengalaman bertarung kami sejak awal sudah beda jauh.

Kekuatan yang kutunjukkan saat menghadapi Vali itu hanya sementara. Memang bisa saat aku sedang mengamuk. Tapi kekuatan pada aku yang biasa tak akan cukup.

“Jadi begitulah. Entah itu melawan Kiba atau siapapun, kamu memiliki celah untuk serangan balik. Ise, kalau kamu tak menciptakan tindakan penanganan melawan pengguna-serangan balik, kamu takkan bisa menang dari Kiba seumur hidupmu. Itulah arti dari kompatibilitas pertarungan.”

Nuuh, jadi pertama, aku harus melampaui dinding Kiba. Kalau aku tak bisa melewati itu, aku takkan bisa mengejar Vali, bukan?

Sensei berbicara pada Buchou.

“Rias, kalau ada tipe serangan balik pada kelompok Sona Sitri, mereka pasti akan mengincar Ise, tahu? Kalau tipe penyerang balik memangsa kekuatannya, maka habislah sudah. Kamu harus memikirkan dan mengasah sejumlah taktik untuk menanggulangi itu.”

“Tapi, kalau lawannya perempuan, kemungkinan itu terjadi.........akan rendah.”

Buchou, apa maksudmu? Aku keheranan sejenak, namun aku segera mengetahui jawabannya.

“.....Dress Break. Karena dia adalah musuh perempuan, kukira takkan ada satupun dari mereka yang mau melawannya.”

Lidah tajam Koneko-chan! Ah! Sungguh pembunuhan seketika! Begitu, jadi aku adalah musuh wanita! Buchou juga mengangguk! Jadi aku seperti itu di mata kalian!?

Itu benar, mereka takkan mau menghadapi lawan yang bisa memusnahkan pakaian mereka!

Selain itu, Koneko-chan, kamu sudah kembali ke dirimu yang dulu. Aku senang. Karena ada insiden itu di hari sebelumnya, aku khawatir. Apa kamu mungkin sudah berhasil mengalahkan masalahmu itu?

Tapi, itu masalah. Karena aku takkan bisa menghadapi wanita, biarpun aku sudah menciptakan jurus baru sepanjang latihanku di gunung.....sekarang karena aku sudah mencapai Balance Breaker, kupikir itu bisa dilakukan. Jurus baruku yang berada di bidang lebih tinggi dari Dress Break—

“Ngomong ngomong, Ise. Fakta kalau kamu mencapai Balance Breaker sudah disadari oleh orang orang di dekat sana sepanjang serangan Bikou dan yang lain. Sona Sitri juga pasti sudah mengetahuinya. Kamu harus lebih hati hati lagi. karena peluang kamu dihancurkan sebelum bisa bertransformasi sangat tinggi.”

Sensei, ternyata anda secemas itu.......aku memasang senyum pahit.

“Fuh, jangan cemas. Aku ini orang dewasa.”

Sambil meletakkan tanganku di dahi, aku merespon dengan senyum bangga.

“Ada apa? Entah kenapa, kamu bersikap seolah sudah dewasa?”

“Sensei, aku sudah dewasa. Karena aku sudah memencetnya.”

Sambil mengacungkan jempol, aku mengangguk bangga. Ya, aku memiliki eksistensi spesial yang sudah memencet payudara Buchou. Aku sudah mendaki bintang bintang menuju kedewasaan.

“Ah, aku paham. Aku paham.”

Sensei, tolong jangan bicara begitu. Aku baru mencapai titik baru.

“Kiba.”

Aku meletakkan tanganku di bahu Kiba.

“Ada apa?”

Pada Kiba yang terlihat bingung, aku memberinya kata kata agung dengan mata pemahaman.

“Ada dua jenis laki laki. Laki laki yang sudah memencet payudara dan laki laki yang belum memencet payudara. Aku yang pertama. Itu tak tertandingi. Luar biasa. Aku telah menempuh jalur baru.”

Kupikir itu adalah pernyataan paling kerenku. Fufufu, Kiba. Kamu lelaki bahagia. Karena kamu bisa berdiri sebanding dengan lelaki sepertiku yang sudah memencet payudara.

Kiba memasang wajah mengasihani, dan menggeleng kepalanya berkali kali.

“......Buchou, ini tidak bagus. Dia perlu menerima konseling sebelum Game.”

Hmph. Karena aku sudah menjadi makhluk agung, sepertinya ada hal hal yang tak lagi bisa dipahami satu sama lain. Namun, Kiba, itu bukan salahmu. Aku adalah pendosa karena memencet payudara Buchou.

Ya, akulah pendosa jahat. Mulai dari sekarang, aku akan memperkenalkan diriku sebagai [Welsh Dragon Kegelapan]. Fufufu.

“Ise-senpai senyumnya menyeramkan.......aku jadi takut.......”

“....Gya-kun, jangan dekati dia, atau kamu akan terinfeksi oleh kebodohannya kalau dekat dekat dengannya.”

Gasper dan Koneko-chan menatapku dengan pandangan aneh, tapi......Fufufu, pesonaku bahkan dipahami oleh gadis laki laki dan anak loli.....

Sensei menutup bolpennya dan mengucapkan kesimpulan akhir.

“Akan kukatakan kalau peluang kemenangan kalian dalam Game ini sekitar 80 persen. Aku yakin kalian akan menang, tapi—aku tak yakin kalau kalian “pasti” menang. Dan nilai tiap tiap bidak juga tidak absolut. Seperti dalam permainan catur nyata, nilai setiap bidak akan berubah tergantung situasi di atas papan catur.”

Sensei melanjutkan. Semua orang memperhatikan dengan serius dan cermat. Kata kata orang ini – memiliki efek kuat. Hingga berakar ke dalam tubuh dan pikiran.

“Aku sudah hidup sangat lama. Sepanjang waktu itu, aku sudah melihat sejumlah variasi pertarungan. – aku pernah melihat orang orang yang menang meski hanya punya sepuluh persen peluang menang. Jangan anggap enteng satu persen. Jangan yakin kalau kalian pasti akan menang. Namun, berpikirlah kalau kalian ingin menang apapun yang terjadi. Ini nasehat terakhir yang bisa aku berikan pada kalian dalam kamp latihan ini.”

Itulah nasehat terakhir yang sensei berikan pada kami saat ini.

Setelah itu, sensei mendiskusikan taktik dengan para anggota yang sejak tadi dikesampingkan sampai hari pertarungan penentuan.

--Kami pasti akan menang!

Bagian 2[edit]

Hari pertarungan penentuan—

Ada lingkaran sihir raksasa di bawah istana Gremory untuk pemakaian eksklusif memindahkan kami ke area Game.

Kelompok kami berkumpul di atas lingkaran sihir, dan bersiap untuk berpindah ke area Game, dimana pertarungan kami akan segera diselenggarakan.

Disamping Asia dan Koneko, kami semua mengenakan seragam musim panas Akademi Kuou. Asia berbusana sister, dan Xenovia mengenakan kostum tempur ketat yang dia kenakan saat kami pertama bertemu. Mereka berdua nampak penuh semangat tempur. Dan pihak Sitri juga sepertinya mengenakan seragam musim panas Akademi Kuou mereka.

Ayah dan Ibu Buchou, Mirikyasu-sama, dan Azazel-sensei berbicara dari luar lingkaran sihir.

“Rias, kamu pernah kalah sebelumnya. Kali ini kamu harus menang.”

“Bertarunglah dengan baik sehingga tak memalukanmu sebagai kepala keluarga berikutnya. Kalian semua juga, oke?”

“Berjuanglah, Rias-nee sama!”

“Yah, aku sudah mengajarimu semua hal hal yang perlu kamu ketahui kali ini. Yang tersisa adalah mengerahkan semua yang kamu miliki dan serbu mereka.”

Sirzechs-sama dan Grayfia-sama tak ada disini, namun mereka nampaknya sudah berpindah ke bangku penonton yang eksklusif untuk VIP. Dikatakan kalau tidak hanya pemimpin dari ketiga Kekuatan Besar yang berkumpul, namun para VIP dari golongan yang lain juga diundang. Sepertinya sensei akan menuju kesana setelah ini.

Game kami mendapat banyak perhatian........sudah diduga, diantara para Iblis muda menjanjikan, pertarungan diantara dua adik perempuan Maou akan menyita pandangan semua orang......

Perasaan tegang mengambang di udara, namun lingkaran sihir tanpa ampun mulai bersinar.

--Setidaknya, Game telah dimulai!


Tempat dimana kami tiba setelah melompat dengan lingkaran sihir adalah – tempat yang dipenuhi meja.

......Ini restoran lebar di suatu tempat? Saat aku memikirkan itu dan melihat sekeliling, sepertinya ini lantai makan, dengan restoran fast-food mengelilingi meja meja.

Apa ini juga replika serupa dari tempat aslinya, dipersiapkan secara eksklusif untuk kami? Kekuatan Iblis sungguh mengagumkan seperti biasanya.

Hah? Aku merasa pernah datang ke tempat ini sebelumnya......hal hal seperti penempatan toko toko terasa cocok entah dimana dalam memoriku.

Aku melangkah keluar dari lantai ini dan melihat bagian interiornya. Ada – Mall perbelanjaan yang luas disana.

Toko toko familiar berbaris di dalam interiornya, dan ada atrium beratap kaca! Cahaya lembut turun melalui kaca kaca itu.

Mall perbelanjaan luas dan atrium kaca ini! Ini semua sangat kukenal!

“Aku tak menduga kalau departemen store di dekat Akademi Kuou akan bertindak sebagai arena.”

Buchou mengatakan itu sambil berjalan ke sampingku.

Ya, arena Game adalah departemen store yang sering kami kunjungi! Pada saat itu, kami mendengar pengumuman di dalam toko!

[Semuanya, saya, sang [Ratu] dari kelompok Lucifer, Grayfia, akan memegang peran sebagai wasit di dalam “Rating Game” diantara kelompok Gremory dan kelompok Sitri pada kesempatan ini.]

Seperti saat pertarungan dengan Raiser, pembicaranya adalah Grayfia-san. Namun, bukankah perkenalannya sedikit berbeda dengan waktu sebelumnya? Waktu itu dia menyebut dirinya pelayan dari keluarga Gremory, namun kali ini dia jelas jelas menyatakan dirinya sebagai bagian kelompok Lucifer. Apa karena kualitas Game ini sedikit berbeda dari yang terakhir kali.....?

[Dengan nama Majikan saya, Sirzechs Lucifer, saya akan mengawasi pertarungan diantara kedua keluarga ini. Mohon kerjasamanya. Mari kembali pada topik, arena pertarungan hari ini adalah departemen store di dalam wilayah “Akademi Kuou” yang Rias-sama dan Sona-sama masuki, yang telah dipersiapkan di dalam ruang terpisah sebagai arena Game.]

Karena arena Game dibuat menyerupai lokasi yang familiar dengan kami, anggap saja kalau itu akan membuat kami lebih nyaman, namun hal yang sama juga berlaku pada kelompok Sitri. Karena mereka juga beberapa kali datang ke Departemen store ini.

Departemen store ini yang telah menjadi arena pertarungan kami adalah bangunan dua lantai. Dari segi ketinggian tidak terlalu besar.

Namun, ini adalah mall perbelanjaan panjang sepanjang dua lantai dan atriumnya, jadi secara horizontal ini sangat besar. Lantai atapnya adalah tempat parkir. Disamping itu, juga ada garasi parkir berlantai banyak di tempat lain.

[Kedua kelompok telah dipindahkan ke “Markas” mereka masing masing. “Markas” Rias-sama berada di lantai kedua di sisi timur, dimana “Markas” Sona-sama berada di lantai pertama di sisi barat. Agar [Pion] mampu berpromosi, mohon menuju ke “Markas” lawan kalian.]

Markas kami dan markas musuh kami berada di ujung berlawanan departemen store. Kami berada di lantai kedua di sisi paling timur. Lawan kami ada di lantai ketiga di sisi paling barat. Disekitar markas kami, ada toko peliharaan, Game center, lantai makan, toko buku, dan toko obat. Di lantai pertama di bawah markas kami, terdapat toko cabang dari perusahaan toko buku bekas, dan toko spesialis perangkat olahraga.

Sepanjang sisi lawan, terdapat toko sayuran, toko peralatan listrik, toko junk food, dan toko barang barang umum.

Sepanjang pertarungan, tiap tiap sisi akan secara masing masing melaju ke sisi lain dari departemen store. Ini simpel dan jelas, namun tidak semudah itu.

[Kali ini, akan ada aturan spesial. Dokumen tentang ini telah dikirim ke tiap tiap kelompok, jadi mohon dicek lagi. satu botol berisi “Air mata Phoenix” telah disediakan pada tiap tiap tim. Lebih jauh lagi, waktu menyusun strategi sebelum pertarungan adalah tiga puluh menit. Kontak dengan lawan sepanjang waktu ini dilarang. Game ini dijadwalkan dimulai setelah tiga puluh menit. Kalau begitu, silahkan memulai waktu menyusun strategi.]

Setelah pengumuman itu, kami semua berkumpul dengan cepat. Kami tak boleh membuang kesempatan ini meski hanya semenit.

“Medan tempur dimodel dengan Departemen Store di dekat Akademi Kuou. Jadi ini pertarungan dalam ruangan.”

Buchou mengatakan itu sambil melihat peta panduan interior Departemen Store yang dibentangkan di lantai ruang makan. ada juga diagram pribadi tempat tempat yang dibagi ke kotak kotak catur di tangan Buchou.

Kami tengah berada di lantai makan yang tadi disebutkan dan merencanakan strategi kami.

Aku berpikir tentang bagaimana tiap tiap pihak memiliki markas yang berjauhan membuat medan tempur ini sangat luas, dan tentang kita harus berlarian kesana kemari di dalam arena ini. Dalam pertarungan Phenex juga seperti itu.

Selain itu, arena ini adalah departemen store di dekat sekolah kami! Ini adalah tempat yang sering kami datangi saat pulang dari sekolah.

Lebih dari sembilan puluh persen siswa yang bersekolah di Akademi Kuou mengetahui penampilan interior toko. Aku, Buchou, dan Asia juga sering datang kesini di hari libur. Buchou melihat dokumen dengan aturan khusus yang telah dikirimkan pada kami.

“Aturan kali ini menyatakan [Jangan merusak departemen store yang sudah menjadi medan tempur]; dengan kata lain, kita tak bisa bertarung secara berlebihan.”

Buchou menyipitkan matanya dan sepertinya tengah memikirkan aturan ini.

“.....Begitu, jadi bagi aku, Fuku-Buchou[1], dan Ise, ini medan tempur yang tidak menguntungkan. Kita tak bisa melakukan serangan yang mempengaruhi area luas.”

Seperti yang Xenovia katakan. Dengan berkata kalau ini adalah pertarungan interior dan lebih jauh lagi bangunan ini tak boleh dihancurkan, aku tak bisa memakai Dragon Shot Boosted Gear max-ku! Serangan api besar yang memakai sihir api digandakan, yang aku dapatkan dengan susah payah di latihan dengan ossan, juga mustahil dipakai disini! Nanti bisa berubah jadi kebakaran besar! Akeno-san juga tak bisa memakai serangan petir ekstra besarnya dengan menciptakan awan petir kecuali dia berada di lantai atap, kan? sepertinya kalau dia tak menekan kekuatannya, dia bisa menghancurkan seluruh bangunan ini.

Xenovia juga tak bisa melepaskan gelombang tebasan sucinya dengan Durandal juga. bahkan di saat normal, itu adalah pedang yang melepaskan aura suci bahkan dalam kondisi tersarungkan, sehingga dia tak bisa dengan sembrono mengayunkannya supaya tak melanggar aturan.

“Itu benar benar merepotkan. Pertarungan dengan serangan berskala besar sudah tersegel.”

Akeno-san meletakkan tangannya di pipinya dengan wajah resah. Dia menyampaikan opininya sambil mendesah.

“Mata Gasper-kun juga tak akan efektif. Ada terlalu banyak tempat untuk bersembunyi di dalam departemen store. Semua barang dan produk disini juga dirakit secara sempurna, jadi ada banyak sekali objek yang akan merintangi pandangannya. Ada juga kemungkinan serangan kejutan di kegelapan........memang menyusahkan. Ini medan tempur tak menguntungkan bagi karakteristik spesial kita. Karena ciri khas kelompok Rias Gremory adalah pertarungan berskala besar, kali ini kita benar benar tersegel.”

Sial! Aku percaya kalau kita semua kuat, namun semua itu berubah total hanya karena aturan ini!

Buchou menggeleng kepalanya oleh ucapan Akeno-san.

“Tidak, sejak awal mata Gasper tak bisa digunakan. Mereka menulis pembatasan itu disini. [Pemakaian Sacred Gear Gasper Vladi dilarang], katanya. Alasannya jelas dan simpel. Karena dia masih belum bisa mengontrolnya dengan sempurna. Mereka menganggap kalau akan berbahaya jika seluruh Game dikacaukan oleh matanya yang lepas kendali. Memberi dia darah Ise juga dilarang. Sepertinya mereka sudah menyediakan kita kacamata penyegel Sacred Gear yang dikembangkan oleh Azazel. [Karena itu dibuat secara eksklusif untuk Gasper, itu takkan memberi pengaruh buruk untuk tubuhnya]—Itu juga yang tertulis disini. Astaga, dia benar benar kurang kerjaan.”

Lagi lagi masalah! Jadi Sacred Gear Gasper tak bisa digunakan!? Meskipun demikian, kudengar latihan Gasper juga berjalan mulus dalam mengontrol Sacred Gearnya. Dia membuat banyak kemajuan, tapi sepertinya masih akan memakan banyak waktu sebelum Gasper bisa menguasai kedua matanya. Selain itu, aku ragu situasi akan bagus kalau dia sekedar melepaskan itu.

“Berarti, akankah Gasper bertarung memakai sihir dan kekuatan Vampirnya?”

Buchou mengangguk oleh pertanyaanku.

“Itu benar. Dari sejak awal, kekuatan penghenti waktunya memiliki resiko besar. Lawan kita tidak hanya memiliki tipe serangan balik yang kusebutkan sebelumnya, tapi juga Saji-kun, dengan Sacred Gear yang bisa menyerap kemampuan orang lain, jadi kita tak tahu serangan balik seperti apa yang mereka akan gunakan. Seperti menekannya dengan genjutsu. Ada juga teknik lain untuk membutakan pandangan seseorang. Saat berbicara tentang hal hal seperti itu, akan mustahil memakai kekuatan itu entah dalam Game atau pertarungan nyata. Memakai metode untuk menetralkannya itu sudah wajar.”

Vali juga mengatakan hal sama dengan Buchou. Asal kalian tahu kalau kemampuan diaktifkan dari matanya, akan mudah untuk menanganinya. Buchou melanjutkan. Ah, Gasper sudah mengenakan kacamatanya.

“.....Rating Game bukan sesuatu yang bisa dimenangkan hanya dengan kekuatan besar. Situasi tempur akan berubah total tergantung medan tempur dan aturan. Karena ini adalah arena dimana bahkan Iblis yang berkekuatan rendah bisa bergantung pada kebijaksanaannya dan naik lebih tinggi, ini sudah menjadi populer di Dunia Bawah dan diantara golongan yang lain. Aturan kali ini mungkin tak menguntungkan bagi kita. Namun, kalau kita tak bisa melewati ini, kita tak akan bisa menang dan terus maju ke Game berikutnya. [Bahkan “Pion” bisa menjatuhkan “Raja”]—Ini hanya aturan dasar dalam catur, namun juga terbukti dalam Rating Game. Dengan kata lain, [Siapa saja bisa menang asal memakai metode yang tepat].”

Akeno-san juga menyetujui kata kata Buchou dan mengangguk.

“Itu benar. Mungkin akan ada pertarungan dalam ruangan di medan tempur nyata mulai dari sekarang. Kalau memang begitu, kita tak akan bisa menampilkan kekuatan kita secara penuh seperti hari ini. Ini mungkin kesempatan bagus untuk kita. Pertarungan hari ini sangat cocok untuk membiasakan diri dengan pertarungan di dalam ruangan.”

Diantara diskusi ini dimana orang orang pandai tengah berbicara, aku dengan kikuk mengangkat tanganku.

“U-Umm, Buchou. Meski aku mati matian berlatih untuk mencapai Balance Breaker dan meningkatkan kekuatanku, aku tak berlatih cara menahan kekuatanku dalam bertarung......”

“Aku tahu. Kali ini, situasi menjadi berkebalikan drastis dari yang kita duga. Meski medan tempur dan aturan disini diputuskan secara acak, Game ini mungkin menjadi sistem terburuk bagi Ise. Kekuatanmu terlalu besar. Menurut aturan, menghancurkan bangunan berarti diskualifikasi. Namun, pasti ada suatu tempat dimana kamu bisa memakai Balance Breakermu. Namun tolong tahanlah kekuatanmu sebisa mungkin saat bertarung. jangan tembakkan Dragon-Shotmu terlalu kuat juga. nanti departemen store bisa hancur. Mohon bertahanlah dengan pertarungan jarak dekat saja......maaf sudah meminta banyak hal hal sulit padamu.”

“....Y-Ya, selain itu, jujur saja, aku sangat cemas, tapi......”

Yang benar saja. Sebagai tipe-Kekuatan, aku benar benar dirugikan dalam situasi seperti ini. Biarlah. Karena aku mengincar posisi top dan akan ikut serta dalam Rating Game dari sekarang dan seterusnya, aku harus membiasakan diri dengan pertarungan seperti ini.

.....Aku mau menangis karena menghadapi banyak hal sulit. Aku tak pernah membayangkan kalau latihan susah payahku sepanjang musim panas tak akan ada artinya dalam Game ini! Kalau dipikir pikir, Azazel-sensei juga pernah berbicara soal itu.

[Mencapai balance Breaker memang akan menjadi senjata bagimu. Namun, itu bukan sesuatu yang absolut dalam Game. Ada banyak Iblis dengan para budaknya tanpa balance Breaker yang berhasil mencapai posisi top, tahu?]

Waktu itu aku tak paham apa maksudnya, tapi sekarang aku mengerti.

Dengan medan tempur dan aturan seperti itu, Balance Breaker tak selalu menjadi senjata pamungkas!

Saat aku jatuh dalam keputusasaan, Buchou melanjutkan rencana strateginya.

“Biarpun kita menyerang, atrium di mall perbelanjaan inilah masalahnya. Kalian bisa menyadari perkembangan lawan dari lantai pertama dan kedua. Itu juga sama untuk sisi yang lain.”

Buchou mengatakan itu sambil memandang bagian interior toko. Akeno-san juga menyatakan opininya.

“Aku mempertimbangkan untuk menyerang dari garasi parkir juga, namun mereka pasti sudah mengantisipasi itu.”

“Ya, sama halnya berpindah ke lantai atap. Entah itu menyerang melalui area tengah, dari lantai atap, atau dari garasi parkir, kita harus maju sepanjang rute rute ini. Karena kita tak bisa meninggalkan departemen store ini sendiri.”

“Mungkin ada banyak mobil di garasi parkir disana. Itulah yang kurasakan, setelah melihat kalau mereka juga merakit ulang bahkan semua produk dan rak raknya. Mereka mungkin juga menyalin mobil yang diparkir disana.”

Diskusi diantara Buchou dan [Ratu]nya Akeno-san entah kenapa menjadi sangat cerdas. Ya, ini mengkonfirmasi sekali lagi apa itu sang [Ratu] bagi sang [Raja].

Kiba mengangkat tangannya dan memberi usul.

“Buchou, biar aku yang pergi melihat lantai atap dan garasi parkir. Karena ada tangga di dekat sini, aku akan mengeceknya.”

Buchou mengangguk.

“Lakukanlah, Yuuto.”

Kiba segera pergi keluar dengan langkah cepat.

“Apa mobil mobil itu memang penting?”

Aku menanyakan itu dengan jujur. Kenapa mereka harus mencemaskan keberadaan mobil disini?

“Kalau mereka menyerbu ke dalam toko dengan mobil, itu akan serius, tahu? Selain itu, kita sudah memikirkan peluang bahwa mereka akan memakai mobil itu sebagai bom. Meski aku tak berpikir kalau seseorang seperti Sona akan melakukan hal sembrono seperti mengendara di dalam departemen store.”

Ujar Buchou. Ah, begitu. Dia memikirkan ini masak masak. Semua benda di medan tempur bisa menjadi senjata. Saat aku memikirkan itu, sebuah mobil adalah senjata besar.

“Kamu waspada sekali.”

“Wajar saja. Aku masih merasa ini tidak cukup. Mungkin saja ada seseorang yang bersembunyi atau menguntit di dalam mobil. Kalau kupikir pikir lagi, kita belum melihat ruang staf sebelumnya. Kita harus pergi mengeceknya......Biarpun kita punya [Dress Break] Ise, ada banyak toko pakaian di dalam mall........karena ini departemen store, ada banyak sekali hal untuk dipertimbangkan.”

Buchou nampaknya memikirkan segala hal sampai yang terkecil. Dia tak mau melewatkan apapun.

Buchou kemudian memberi instruksi pada Gasper.

“Gasper, tolong berubahlah menjadi kelelawar dan terbang ke tiap lokasi di dalam departemen store. Di saat pembukaan Game, kamu akan memberitahu kami situasi di dalam departemen store secara terperinci.”

“P-Paham!”

Ooh, Gasper juga memasang semangat tempur. Benar juga, bagi dia, ini adalah Game pertamanya.

Rencana strategi berlanjut setelah itu dan kami memutuskan taktik menit demi menit.

Kemudian, sekali setengah waktu telah berlalu sejak sesi strategi dimulai, kami telah memadatkan rencana kami.

Buchou melihat ke arah kami dan berbicara.

“Game akan dimulai lima belas menit dari sekarang. Kita akan berkumpul disini lagi dalam sepuluh menit. Kalian semua, tolong tetap standby dengan cara rileks kalian masing masing sampai saat itu.”

Oleh kata kata Buchou, kami membubarkan diri dan berjalan pergi. Namun, Buchou memanggil dan menghentikan hanya aku.

“Ise, karena kamu mencapai Balance Breaker, kekuatan delapan bidak [Pion] yang kutanamkan padamu telah dilepaskan secara paksa.”

Ya, seperti yang Buchou katakan. Dengan mencapai Balance Breaker, kekuatan di dalam bidak tersegel di dalamku telah dilepaskan.

“Dengan ini, mungkin kamu bisa memakai kekuatan Ddraig secara sempurna, tapi tubuhmu masih belum kuat menanganinya. Ddraig juga pasti menahan kekuatannya supaya tidak merusak tubuhmu. Hati hatilah. Kalau kamu membuat kesalahan dalam memakai kekuatan Sekiryuutei, tubuhmu sendiri yang akan hancur.”

“Ya! Aku pasti akan hati hati, Buchou!”

Akhirnya dilepaskan juga. suatu hari, aku ingin menguasai kekuatan Ddraig secara keseluruhan. Sejak awal, nilaiku sebagai [Pion] sepenuhnya diakibatkan oleh nilai kekuatan Ddraig.

Kekuatan yang mengalir di dalamku adalah kekuatan Ddraig.

Mampu mengendalikan kekuatan Ddraig adalah nilai sejatiku! Harus aku camkan itu!

Setelah itu, Buchou memasuki toko di lantai makan dan mulai menuangkan teh untuknya. Jadi dia ingin menikmati teh sampai waktunya tiba. Gasper tengah memakan donat di toko donat.

Asia dan Xenovia tengah mengobrol tentang ini dan itu di depan toko hamburger. Kiba tengah berjalan jalan sepanjang toko obat disamping lantai makan. begitu, karena sepertinya obat obatan dan sejenisnya juga tersalin disini, dia mencoba mengambil yang ia perlukan.

Semua orang tengah menikmati waktu mereka sampai waktu pertandingan dengan cara rileks mereka sendiri sendiri. Kalau begitu, aku juga—

Aku meninggalkan tempatku dan memasuki toko buku di dekat lantai makan.

Gufufufu. Ternyata seperti dugaanku! Toko buku ini adalah replika sempurna seperti bagian mall yang lain! Aku menuju ke sudut buku ecchi, dan melihat lihat buku ero sendirian di dalam toko yang kosong! Ini dia, ini dia, menakjubkaaaaaaaan! Aku bisa membaca semua buku ero ini sebanyak yang aku mau! Jadi ada juga medan tempur membahagiakan seperti ini! Ah, mana yang harus kulihat dulu!? Inikah perasaan seorang Pemburu Harta Karun yang menemukan harta karun emas dan perak? Aku bisa memilih yang manapun sesukaku!

Mungkinkah bagiku membawa ini semua ke rumah!? Aku ingin membawa ini semua denganku! Sejak aku mulai tinggal dengan Buchou dan yang lain, dua teman sialanku dan cowok cowok di kelas berkata kalau aku tak membutuhkan buku ero!

Itu salah besar! Itu sama sekali salah! Itu ya itu, ini ya ini. Karena, biarpun aku tinggal dengan Buchou seperti ini, aku mungkin dibenci kalau aku mencoba berbuat apa apa padanya; di sisi lain, tak mengetahui apa yang harus kuperbuat dengan hasrat seksualku sebagai siswa SMA sehat membuatku merintih menderita setiap hari.

Karena ini, aku harus menebus diriku setiap hari untuk hal hal yang tak bisa kulakukan dengan Buchou dan yang lain. Ah, kalau aku bisa membuat harem, aku bisa melakukan hal hal ecchi setiap hari dan aku takkan memerlukan buku semacam ini lagi!

Sampai hari itu tiba, aku akan tetap membaca buku ero! Karena Buchou dan Asia ada di kamarku, jadi sulit untuk membaca buku ero!

Kemudian, aku mengambil dan membaca salah satu buku di depanku. Uhyoh! Payudaranya sangat hebat tapi, sudah kuduga, saat dibandingkan dengan payudara cantik nan indah Buchou dan Akeno-san, yang satu ini tak ada apa apanya.

Fufufu, tapi lezat sekali melihat payudara di dalam buku ero ini sambil mengingat sensasi menyentuh payudara mereka!

“Ise-kun♪. sedang apa kamu? Ara-ara, sedang membaca buku porno ya? Ini waktu tersisa sebelum pertandingan penentuan, tahu?”

Munyuuu,

Aku merasakan sesuatu dengan kelembutan tingkat top di punggungku! Itu payudara! Apalagi, aku mengingat tekstur lembut ini! Dan suara ini! Sudah kuduga, itu Akeno-san!

Dia menggelayutiku dari belakang dan melihat apa yang sedang kubaca dari samping.

“A-Akeno-san! I-Ini! Aku hanya sedang mengecek apakah semua objek memang sudah dirakit ulang disini!”

Itu hanya alasan payahku. Tapi Akeno-san tidak kelihatan marah, dan masih tetap tersenyum manis.

“Ufufu, aku tidak marah padamu karena ini. Aku juga tak membencimu oleh hal ini. Justru, aku lega dengan Ise-kun yang seperti ini.”

Akeno-san nampak lebih toleran daripada Buchou. Kemudian, Akeno-san menatap buku yang sedang aku baca dengan ekspresi serius.

“....Begitu, jadi Ise-kun menyukai hal seperti ini.....”

Entah kenapa, matanya menjadi serius.....sudah kuduga, apa onee-san ecchi ini juga sangat tertarik dengan buku ecchi?

“A-Akeno-san?”

Selagi aku kelimpungan dengan reaksinya, Akeno-san menunjuk pada aktris yang terfoto di dalam buku ero.

“Bisakah aku mengenakan pakaian seperti ini lain kali?”

Hal yang Akeno-san sedang tunjuk adalah—kostum cosplay untuk Game ecchi yang si aktris kenakan! Tapi, ini hampir sama dengan telanjang! Area yang ditutupi oleh pakaiannya sangat sedikit! Kamu juga takkan bisa mengenakan pakaian dalammu!

“S-Serius!?”

Aku secara refleks mengatakan itu. masa sih!?

“Aku serius. Ufufu, karena itu Ise-kun, ini spesial.”

Dia membalas dengan wajah tersenyum! Hebat! Akeno-san akan mengenakan busana seperti itu! Aku harus benar benar memesan ini lain kali. Begitu, jadi cosplay-ero benar benar ada.......

Ini gawat. Khayalanku tak mau berhenti! Ini bagus, dan itu juga bagus.......

Selagi aku menikmati khayalan non-stop seperti ini, Akeno-san memelukku dari belakang lebih erat lagi.......

“A-Akeno-san, apa yang kamu lakukan?”

“....Aku meminta keberanian dari Ise-kun.”

Akeno-san bersuara menyakitkan. Aku terkejut oleh perubahan tiba tiba itu.

Tapi keberanian, huh. kalau kupikir pikir, Buchou juga berkata kalau dia mendapat keberanian dengan menggenggam tanganku seperti ini sepanjang pertemuan dengan tiga Kekuatan Besar.

“....Aku memerlukan keberanian untuk bertarung.....Karena aku mungkin memakai kekuatan lainku yang mengalir di dalamku kali ini, aku takut. Aku membencinya. Karena itu, aku meminta keberanian dari Ise-kun.”

Akeno-san......jadi dia teguh untuk memakai kekuatan Malaikat Jatuh yang dia benci.

Itu adalah kekuatan yang ia harapkan tak mengalir di dalam dirinya. Namun, situasi kita saat ini tak mengizinkan adanya penyangkalan diri.—Kalau dia tak menerimanya, dia takkan bisa maju.

Itu sesuatu yang tak aku pahami, namun kupikir itu adalah hal yang sulit.

“Kalau kamu tak apa apa denganku, mohon dapatkan seluruh keberanianmu dariku.”

Aku menggenggam tangan Akeno-san sambil ia memelukku dan berbicara dengan senyum. Kalau Akeno-san bisa mendapatkan keberanian dari orang sepertiku, itulah yang terbaik!

“Saat aku memakai kekuatan cahayaku, maukah kamu menyaksikannya, Ise-kun? kalau Ise-kun yang menyaksikan, aku pasti bisa memakainya.”

“Y-ya! Kalau Akeno-san bisa memakai kekuatannya hanya dengan aku menyaksikan, itu harga yang murah!”

“....Aku senang. Kalau aku bersama dengan Ise, pasti......kamu adalah milik Rias, tapi meskipun begitu aku akan selalu...........di sisimu.....”

Akeno-san nampaknya mengatakan sesuatu dengan sangat pelan sampai aku tak bisa dengar.

Akeno-san bergerak menjauh dari punggungku. Namun, matanya basah—Tiba tiba, Akeno-san mendekatkan wajahnya ke wajahku kali ini—Bi-Bibir Akeno-san hampir—“

“.....Ise-senpai, sudah waktunya untuk berkumpul.”

Saat bibirku dan bibir Akeno-san hampir bersentuhan, Koneko-chan tanpa sadar muncul!

Uaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah! K-K-Ka-Kami berdua kelihataaaaaaaaaan!

Ini buruk! Ini buruk! Tinggal sedikit lagi dan aku akan benar benar mencium Akeno-san!

Karena! Karena, itu bibir Akeno-san! Bibir yang sangat menarik! Tapi kalau Buchou mengetahui hal ini, aku akan dibunuuuuuuuuuuh!

Kalau aku, budak dan piaraannya, menjadi intim dengan orang lain, dia akan menghancurkanku!

“K-Koneko-chan! Ini, umm!”

Aku mencoba mengarang alasan sambil gugup, namun Koneko-chan hanya mendesah dengan mata setengah terbuka.

“Ara-ara, Koneko-chan. Kamu melihat kami. Ufufu. Ise-kun, terima kasih. Aku sudah tak apa apa sekarang.”

Akeno-san kembali ke senyum senangnya yang biasa, dan mencoba meninggalkan tempat ini.

Namun—

“.....lain kali, pasti......dengan kamu......”

Dia meninggalkan semacam bisikan. Ekspresinya nampak sangat menyesal karena harus berpisah.

Tidak, itu kesalahanku. Akeno-san pasti hanya mendekatiku dalam mode-S.

Saat aku mengangguk dengan meyakini itu—Koneko-chan menggenggam tanganku.

“K-Koneko-chan?”

Aku kaget oleh tindakan tiba tiba Koneko-chan, namun dia berbicara sambil tersipu.

“…..Tolong beri aku keberanian juga.”

--.

Begitu. Gadis ini juga akan memakai kekuatan yang telah ia segel sampai sekarang. Tangannya bergetar. Dia sangat ketakutan. Dia takut kalau kekuatan nekomatanya akan menguasai dirinya—

“Tentu. Kalau kamu tak apa apa denganku.”

Aku menggenggam balik tangannya dengan wajah tersenyum.

Kalau Akeno-san dan Koneko-chan bias mendapatkan keberanian untuk mengalahkan masalah mereka dengan menggenggam tangan orang sepertiku, itu harga yang murah untuk dibayar.

“…..Ise-senpai, tidakkah kamu takut padaku, sebagai seorang nekomata?”

Koneko-chan menanyakan itu dengan ekspresi cemas.

“Tidak, sama sekali tidak.”

Aku menjawab dengan kalem. Eh? Kenapa aku harus takut pada Koneko-chan? Selain itu, mana mungkin aku terganggu oleh mode telinga kucingnya yang imut itu? Aku memahami kondisinya, tapi aku tak melihat alasan kenapa aku harus takut pada Koneko-chan.

Mendengar itu, Koneko-chan nampak sangat tercengang. Namun, ia menundukkan kepalanya.

“……Sebelum latihan dimulai, aku sudah mengatakan hal kejam pada Ise-senpai.”

Ah, itu saat aku berbicara dengan santai dan membuat Koneko-chan marah.

“Kamu tak perlu mencemaskan hal itu. Waktu itu aku juga yang salah. Meski aku tak memahami kondisimu, aku—memang senpai tak berguna.”

“Itu tidak benar!”

Koneko-chan menggenggam tanganku lebih keras lagi.

“……Aku akan menggunakan kekuatan nekomataku.”

“—!”

Aku terkejut oleh kata kata Koneko-chan!

“…..Aku benci menjadi seperti nee-sama. Tapi dengan situasi saat ini, aku mungkin tak akan berguna bagi kalian semua. Karena itu, aku akan menggunakannya.”

Dia memasang wajah serius. Jadi dia sudah mengalahkan masalah itu saat dia menemui kakaknya dan menyatakan kalau dia akan memutuskan hubungan darinya.

“Koneko-chan, kamu pasti akan bisa menguasai kekuatan nekomatamu di masa depan dan suatu hari nanti menjadi Kucing Neraka.”

“….Kucing Neraka?”

“Ya, itu tertulis sebagai “Kucing Dunia Bawah” dan dibaca sebagai Kucing Neraka[2] seperti ini!”

Meski itu metode pendorong semangat yang asal asalan, aku mendeklarasi lebih jauh lagi!

“Akan kunyatakan ini pada Koneko-chan juga. Biarpun kamu lepas kendali dengan kekuatan nekomatamu, aku akan menghentikanmu. Aku ingin memakai kekuatan Sekiryuutei ini bukan hanya untukku sendiri, namun untuk teman temanku juga. Dan biarpun onee-san seram itu dating lagi, aku pasti akan menolongmu. Karena aku akan mengenyahkan nee-chan dengan tinjuku, kamu tak perlu takut.”

Itulah pendorong semangat terbaikku! Karena sayangnya aku ini idiot, aku tak bisa memberi kata kata yang lebih keren dari ini. Karena itu, kalau situasi jadi lepas kendali, aku akan mengorbankan nyawaku dan menyelamatkan gadis ini.

“……Kamu memang Sekiryuutei yang baik hati.”

Dia nampaknya menggumamkan sesuatu, tapi aku tak mendengarnya. Kupikir aku mendengar kata “Baik hati”, tapi……

Ngomong ngomong, pipimu kelihatan merah sekali, Koneko-chan. Kenapa? Apa aku membuat wajah-ero lagi?

Bagian 3[edit]

--Waktu untuk berkumpul.

Kami telah berkumpul di lantai makan dan tengah menanti waktu permulaan.

Kemudian, sebuah pengumuman disiarkan di dalam toko.

[Waktunya untuk dimulai. Lebih jauh lagi, batas waktu untuk Game ini akan memakai gaya-Blitz selama tiga jam. Maka tanpa penundaan lagi, Game Start!]

Game Start!

Tunggu, blitz!? Jadi mereka juga menentukan batas waktunya!? Jadi ada juga kasus seperti ini!? Jadi karena inikah mereka memberi kami waktu strategi sebelum ini. Itu karena mereka mengubah aturan setiap waktu, huh. Rating Game sungguh rumit. Buchou berdiri dari tempat duduknya dan berbicara dengan ekspresi penuh semangat bertarung.

“Instruksi kalian seperti yang kita setujui sebelumnya. Ise dan Koneko, dan Yuuto dan Xenovia akan berpencar ke dalam dua kelompok terpisah. Ise dan Koneko akan maju sepanjang interior toko. Yuuto dan Xenovia akan maju sepanjang garasi parkir. Gasper akan bertransformasi menjadi banyak kelelawar dan melakukan pengintaian dan melaporkan kondisi di dalam toko. Menurut kondisi perkembangan kalian, aku, Akeno, dan Asia akan melaju dengan rute kelompok Ise.”

Kami mendengarkan instruksi Buchou dan kami memasang mikropon komunikasi di telinga kami semua.

“Baiklah, Iblis Iblis budak manisku! Kita tak akan kalah lagi! kali ini, kita akan menang!”

[Ya!]

Semua orang terisi dengan semangat bertarung. sudah wajar! Kami tak akan kalah seperti waktu itu lagi! kami akan menang! Pasti!

“Kalau begitu, Xenovia, ayo pergi!”

“Ya, Kiba.”

Kiba dan Xenovia pergi lebih dulu. Mereka menyerbu keluar dari lantai makan dan menuju ke jalur yang terhubung dengan garasi parkir. Menurut Kiba, sudah dikonfirmasi kalau ada banyak mobil di tempat parkir. Namun, semua itu nampaknya hanya imitasi. Sehingga melaju dengan mobil itu mustahil.

Baiklah, kami selanjutnya yang pergi setelah Kiba dan Xenovia.

“Koneko-chan, ayo pergi!”

“Ya.”

Aku dan Koneko-chan pergi meninggalkan tempat itu dan bergerak keluar. Koneko-chan sudah memberitahu semua orang kalau dia akan menggunakan kekuatannya.

Inilah yang direncanakan Buchou. Dia memprediksi kalau musuh akan membaca pergerakan kita sebagai berikut.

Aku akan menyerbu ke markas musuh sambil menghindari pertarungan sebisa mungkin. Agar bisa mempromosi diriku menjadi [Ratu].

Kiba dan Xenovia yang berkecepatan tinggi akan bergerak bersama dan melaju sepanjang garasi parkir menuju markas musuh. Disana mereka akan mengganggu formasi musuh dan menarik perhatian musuh. Agar aku bisa berpromosi menjadi [Ratu], mereka akan dengan cepat mengalihkan perhatian dan menarik musuh menjauh dari markas mereka. Saat aku menjadi [Ratu], semua orang akan sementara mundur dan kemudian menyerang sekali lagi. Buchou juga akan mulai bergerak di waktu ini.

Yang jelas, membuat Sekiryuutei berpromosi menjadi [Ratu] dianggap hal terpenting – atau seperti itulah seharusnya.

Buchou berasumsi kalau kaichou akan membaca kami seperti itu, sehingga dia melakukan hal kebalikannya.

Aku bergerak maju seperti yang Kaichou prediksi. Mereka juga akan menerima serangan. Namun, pasukan penyerang utama kami adalah Kiba dan Xenovia. Itu bukan pengalih perhatian, namun serangan sungguhan. Justru, aku yang akan jadi pengalih perhatian.

Karena lawan akan mengincar aku dan mengirim beberapa assasin mereka, Buchou memprediksi kalau area disekitar [Raja] akan kekurangan orang. Tentu saja, assasin juga akan dikirim setelah kelompok garasi parkir, namun kami menduga tempat itu tak terlalu dijaga ketat dan akan diserbu oleh Kiba dan Xenovia.

Sementara itu, kami akan mengincar [Raja] dan skakmat!

Taktik untuk memakai kekuatan Sekiryuutei ini berbeda. Kali ini, aku tak memainkan peran tipe-Kekuatan aktif. Karena aku adalah anggota keluarga Buchou paling terdepan. Aku harus menggabungkan kekuatanku dengan semua orang.

“Ise, semoga berhasil.”

“Ise-san! Berjuanglah! Jangan kalah!”

“Ufufu, aku ingin melihat sisi kerenmu!”

Buchou, Asia, dan Akeno-san semuanya memiliki harapan tinggi untukku! Oooh! Aku harus tunjukkan sisi kerenku! Tunggu, biarpun aku bertarung, mereka hanya bisa menontonnya kemudian dari video rekaman.....

Aku dan Koneko-chan melaju dengan langkah sedang yang tidak berlari atau berjalan.

Karena suara bisa menggema sepanjang interior toko, lawan akan bisa menilai jarak kami dari mereka kalau kami berlari. Lebih jauh lagi, interior toko adalah mall perbelanjaan panjang horizontal yang membentang dalam garis lurus ke arah kedua ujung. Kami tak punya pilihan selain maju sambil menyembunyikan keberadaan kami.

Yah, biarpun kami menyebutnya departemen store, bahkan takkan memerlukan sepuluh menit untuk berjalan dari satu ujung ke ujung lain. Kami bergerak sambil memperhatikan itu.

....Hmm. Tak ada musuh sejauh mata memandang. Lima menit sudah berlalu sejak Game dimulai, namun karena kami bergerak maju sambil terus siaga, kami baru bergerak maju sepanjang seperempat dari tempat ini.

Kami nampak menghindari pertarungan, dimana kami sebenarnya adalah pengalih perhatian. Aku merasa gugup.

Kemudian, di sampingku, Koneko-chan – telinga kucing menyembul di kepalanya!

Telinga itu bergerak dengan PIKO-PIKO! Apalagi, dia bahkan mengeluarkan ekornya! Sungguh keimutan mematikan! Aneh. Kenapa aku segirang ini!? Biarpun aku tak memiliki fetish loli, apa aku punya fetish loli-hewan!? Mode nekomata Koneko-chan benar benar imut!

Koneko-chan menunjuk ke arah yang agak jauh dan berbicara.

“......Mereka bergerak. Ada dua orang lurus di depan sana bergerak ke arah kita.”

“Kamu bisa tahu?”

“......Ya, karena aku melepaskan sebagian senjutsu dalam kondisiku saat ini, aku bisa membaca aliran jiwa dengan sangat baik. Alaminya, aku bisa memahami rincian mereka, tapi......”

Begitu. Tapi, apa kuping kucing itu seperti sensor? Benar benar berguna sekali!

Inilah senjutsu yang bisa membaca jiwa dari sekeliling seseorang! Berpikir soal itu, nekomata bisa memahami segalanya yang terjadi sampai derajat tertentu melalui aroma. Karena dia kucing, hidungnya pasti lebih baik dari Iblis sepertiku yang berasal dari manusia.

“......Berapa lama sampai kita bertemu dengan orang orang itu yang menuju ke arah kita?”

“.....Dengan kecepatan mereka, kira kira dalam sepuluh menit.”

--Sepuluh menit, huh.

Kami lebih baik mempersiapkan diri kami. Haruskah aku memakai Sacred Gearku secara normal? Atau haruskah aku memakai Balance Breaker? Aku kebingungan diantara keduanya, namun aku masih tak tahu kemampuan macam apa yang lawan miliki.

Poin kuatku adalah – hanya kekuatan fisikku yang cukup kubanggakan. Aku nyaris tak punya sihir. Biarpun aku meningkatkan kekuatan sihirku dengan Sacred Gearku, aku akan kehabisan bensin dengan cepat.......biarpun aku memiliki kekuatan besar, kalau aku salah memakainya, aku akan kalah dalam sekejap!

......Aku selalu dalam situasi berbahaya. Aku setidaknya harus camkan itu baik baik.

Koneko-chan memandangku dengan serius. Apa hanya imajinasiku atau pipinya nampak merah?

“.....Tidak. Ise-senpai memasang wajah prajurit dalam situasi genting. Biarpun biasanya kamu memasang wajah cabul......”

.....Serius!? Apa aku memang normalnya memiliki wajah mesum seperti itu!? Y-Yah, karena aku memiliki khayalan erotis setiap hari, apa boleh buat......

Saat aku menyentuh wajahku dengan tanganku—

“--!”

Koneko-chan tiba tiba menengadah ke langit langit di atas kami.

“.....Diatas!”

Apa, apa? Saat aku mengikuti arah pandangan Koneko-chan yang terkejut—

Merentang jauh sampai ke langit langit adalah tali—bukan, benang! Seorang yang turun dari langit langit memakai tali seperti Tarzan itu adalah—

“—Hyodou! Yang pertama menyerang adalah kami!”

Itu Saji! Dia bersiap menyerangku sambil memposisikan dirinya dalam tendangan lutut! Lebih jauh lagi, ada seseorang di punggung Saji!

Aku dengan cepat berlindung memakai gauntletku sebagai tameng.

Dogon!

Dampak dari kekuatan gabungan momentum jatuh + tendangan + bobot mereka berdua disalurkan ke tubuhku melalui gauntletku!

Posisiku berguncang dari kekuatan serangan itu, namun aku akhirnya bisa memulihkan diri dan bersiap menuju ke –musuh di hadapanku.

“Yo, Hyodou.”

Saji telah muncul. Di sampingnya, seorang yang menaiki punggungnya tadi—seorang gadis. Anggota dari OSIS, huh. kupikir dia siswa kelas satu. Dia sering terlihat bersama Saji dari belakangnya.

Lengan kanan Saji—memiliki luka ular hitam disekitarnya beberapa kali. Bentuknya berbeda dari sebelumnya! Sebelumnya hanya ada bentuk Kadal tak sempurna disitu. Apa Sacred Gearnya berubah!?.....Tunggu, ada luka ular hitam disekitar gauntlet di lengan kiriku juga, dan tersambung dengan Sacred Gear Saji. Dia pasti menaruhnya padaku dalam serangannya tadi!

Ada juga benang yang terhubung ke tangan kiriku, tapi......itu tidak terhubung dengan Sacred Gear Saji. Justru, itu nampaknya terikat ke tempat yang agak jauh. Apa benang ini tersambung sampai ke markas musuh?

Ini terasa aneh, namun rasanya kekuatanku tidak sedang disedot.

Saji menyadari kalau aku memandang Sacred Gearnya, dan berbicara sambil tersenyum pahit.

“Yah, aku sudah berlatih keras. Hasilnya adalah ini. Jadi, saat aku memasang benang di langit langit dan naik ke atas untuk bisa mengobservasi interior toko dari atas, aku melihat dua orang berjalan mengendap endap dari kejauhan. Karena kalian tak menyadariku, aku memakai kesempatan singkat itu untuk melakukan serangan Tarzan.”

Begitu. Jadi itu caramu sampai kemari. Ya, aku merasa bisa memahaminya.

Kalau aku datang kemari lebih awal, aku juga akan lakukan hal yang sama denganmu. Jadi aku bisa memahami maksudnya.

Kau juga berpikir seperti itu, kan? Hei, Saji.

Kita berdua mirip, kau dan aku. Dari kepala sampai jempol, kita berdua serupa. Dari segi sifat mesum, kesetiaan kita terhadap majikan, kebodohan kita, dan kecenderungan kita untuk hanya bergerak lurus ke depan.

Kita benar benar terlalu mirip. Karena itu aku segera memahaminya. Kalau kau dan aku akan bertarung hari ini.

“Aku juga berlatih. Aku menghabiskan hampir seluruh musim panasku dengan dikejar kejar Naga.”

Maaf, Saji. Aku akan mengalahkanmu dan terus maju. Kemenangan hari ini adalah yang terpenting bagi kami.

Aku harus bisa mengejar Vali. Dia akan mengincarku pada poin tertentu. Pada saat itu, dia bisa saja melukai Buchou, Asia, dan yang lain.

Agar bisa mencegah itu, aku akan menjadi kuat! Aku tak bisa berhenti di tempat seperti ini!

Ya, pada momen itu aku terisi dengan semangat bertarung. kemudian pengumuman yang sulit dipercaya mencapai telingaku dan Koneko-chan!

[“Peluncur” pertama Rias-Gremory sama, kalah.]

--! Apa!? Yang mana!? Bukankah Game baru saja dimulai!? Asia bersama dengan Buchou, jadi – Saji menyeringai.

“Seorang yang baru dijatuhkan kemungkinan adalah Gasper-kun.”

......Gasper dijatuhkan!? Itu terlalu cepat, bukan!? Bukankah dia bertransformasi menjadi banyak kelelawar dan berkeliaran di dalam toko demi pengintaian?

“Gasper tertangkap.”

Saji melanjutkan saat aku sedang berpikir keras.

“Kami menerima informasi dan diberitahu kalau Sacred Gear Gasper-kun disegel menurut aturan. Karena itu, tak terhindarkan kalau ia akan memakai kekuatan Vampirnya. [Dia akan berubah menjadi kelelawar dan mengobservsi situasi di dalam toko]. Inilah yang Kaichou pikirkan. Jadi kami sedikit membenahi markas kami.”

Markasmu!? Itu kan toko sayuran. Saji melanjutkan lebih jauh.

“Pertama, salah satu anggota kami bergerak secara mencurigakan di markas Sitri. Kemudian, Gasper-kun yang melakukan pengintaian secara alami akan tertarik dan mengikuti mereka, tahu? Lalu, saat kami menunjukkan kebiasaan yang lebih mencurigakan, dia akan memanggil kelelawar lain yang dia luncurkan dan mulai mengobservasi beberapa dari mereka. Saat semua kelelawar sudah terkumpul, disanalah itu terjadi. Kalau sesuatu terjadi pada kelelawar saat mereka semua berkumpul, mereka akan kembali menjadi tubuh Gasper. Di dekat tempat semua kelelawar itu berkumpul terdapat – bawang putih, objek yang paling dibenci Vampir. Markas kami adalah toko sayuran di lantai pertama sisi barat. Ada banyak sekali bawang putih disana. Sehingga mudah untuk menangkap Gasper seperti itu.”

Jadi mereka menangkap dan menghabisinya saat dia dibuat tak berdaya oleh aroma bawang putih! Tak mungkin! Jadi ada cara semacam itu untuk bisa menangkapnya!?

“Itu cukup sederhana, kan? Tapi biarpun aku mengatakan itu, metode menjatuhkannya ini takkan bekerja lagi. kaichou berkata kalau, tak peduli sekeras apapun latihannya, dia masih takkan mampu mengalahkan kebenciannya terhadap bawang putih. Sungguh beruntung markas kami terletak di lokasi seperti itu, namun kalah ya tetap saja kalah.”

.....Jadi maksudmu itu adalah titik kelemahannya!? Tidak, tak peduli seberapapun lemahnya dirimu, kamu seharusnya bisa menahan bawang putih sampai poin tertentu, Gaspeeeeeeeeeeeeeer! Sejak awal, lelucon itu sudah terlalu berlebihan!

Gyasuke! Setelah ini, kita akan lakukan latihan yang membuatmu bisa mengatasi bawang putih! Aku akan mengganti makanan normalmu dengan nasi bawang dan bawang panggang! Kamu tak bisa begitu saja mundur dari pertandingan tanpa melakukan pengintaian dengan benar!

Merasa kesal, aku mencoba mengaktifkan Sacred Gearku, namun—

[Partner, penggandaan kekuatan itu berbahaya. Sekarang karena kau terhubung dengan Sacred Gear orang itu, bagian dari kekuatanmu akan dicuri olehnya kalau kau gandakan.]

--! Benar juga, Sacred Gear Saji memiliki kemampuan menyedot energi dari benda yang terhubung dengannya. Sekarang karena Sacred Gearku dan Sacred Gearnya terhubung, penggandaan akan berbahaya!

[Untuk melepas hubungan ini, kau tak punya pilihan selain memusnahkannya memakai paska-kejutan dari mengaktifkan Balance Breaker!]

Sialan! Sejak awal aku sudah dipaksa melakukan itu! – Aku akan mengaktifkan Balance Breakerku dan menghancurkan sambungan ini!

“Start!”

[Count Down!]

Waktu sampai Balance Breaker bisa digunakan ditampilkan di berlian dan penghitungan sudah dimulai. Karena sudah begini, aku tak bisa memakai kemampuan Sacred Gear normalku! Aku juga tak bisa memakai penggandaan atau transfer sampai aku bertransformasi ke Balance Breaker!

Selama dua menit, aku tak punya pilihan selain menghindari serangan Saji!

Ini adalah pertarungan singkat, namun menentukan. Kami akan memakai momentum pengaktifan Balance Breaker untuk terus melaju ke arah [Raja]! Dan kemungkinan yang bisa melakukan itu adalah Kiba dan Xenovia. Aku akan bertindak sebagai pengalih perhatian dan menyibukkan mereka disini!

Agar bisa mengambil jarak, aku mencoba mundur untuk sementara dari sini, namun – aku ditarik oleh benang dan kehilangan keseimbanganku! Sudah kuduga, Sacred Gear Saji memang merepotkan!

“Apa kau mau kabur, Hyodou!?”

Dalam sekejap, ruang diantara kami dipersempit dan – Don! Tendangan dihantamkan ke perutku!

Gahoh! Tubuh atasku terdorong ke bawah oleh tendangan Saji. Tapi, aku sudah memusatkan kekuatan di tulang dadaku dan menghindari kemungkinan luka terburuk. Hehehe, ini karena aku melakukan latihan dasar dengan tepat. Aku sangat percaya pada kekuatan otot perutku!

“Heh, biarpun aku menendangmu cukup serius disana. Kau juga sepertinya tak melakukan latihan setengah setengah.”

Tak memberikan luka yang dia pikir akan fatal, Saji tersenyum pahit.

Mustahil untuk kabur disini! Kalau begitu, aku hanya perlu menyerang dari depan!

Aku menyerah untuk mengambil jarak dari Saji dan tiba tiba menyerbu ke arahnya! Aku tak terlalu handal dalam adu tinju dengan tubuhku, tapi aku sudah mengakumulasi banyak latihan dasar! Aku sudah membentuk tubuhku untuk pertarungan jarak dekat! Yang tersisa hanya percaya pada tubuhku!

Aku meremas tinjuku dan mencoba memukul Saji, namun – Saji menembakkan benang padaku dari lengan kanannya! Apa dia berniat menghisap kekuatanku!? Aku mencoba bertahan, tapi benang itu melewatiku dan melekatkan dirinya ke lampu toko.

“Nimura! Pakai kacamata hitam yang kita dapatkan di toko sebelumnya!”

Saji dan si kouhai Saji mengeluarkan kacamata hitam dari saku mereka dan mengenakannya! Apa yang mereka—saat aku kebingungan sejenak, aku segera memahami maksud dibaliknya.

Kah!

Lampu toko mengeluarkan cahaya menyilaukan dan menyerang mataku dan Koneko-chan! Sial! Mereka membutakan kami!

[Mereka mengenaimu. Dia membuat ledakan cahaya hanya dalam sekejap dengan mengaitkan benangnya ke lampu dan mengirim kekuatan sihir ke dalamnya]

Jangan menjelaskannya setenang itu, Ddraig! Gawat! Aku tak bisa membuka mataku—

Dogon!

“Guhah!”

Sekali lagi, aku menerima hantaman di perutku! Karena aku tak memperkuat otot perutku kali ini, aku menerima hantaman dengan keras! Kemudian, saat tubuhku tengah terhuyung, aku menerima serangan lain dari Saji di punggungku!

Oooooowwwww! Rasa sakitnya mengumpul di tubuhku, dan kemudian rahangku—

Bagan!

Serangan telak dari Saji dengan tajam menghantam rahangku!

Dari serangan bertubi tubi itu, aku jatuh ke lantai.

...Kuh....dia mengenaiku. Dia benar benar sudah mencuri start......lebih jauh lagi, dia memukulku sangat telak.

Gigiku bergeretak oleh hantaman di rahangku. Mulutku juga terluka oleh itu. rasa darah menyebar di mulutku. Daya pandangku pulih kembali dan – saat masih menundukkan kepala ke tanah, aku menengadah dan......

Aku melihat Saji mengarahkan tangannya padaku dan mencoba menembakkan peluru sihir ke arahku! Dia berniat melakukan serangan penghabisan! Aku dengan cepat bangkit dan bergulung ke sisi.

Don!

Lubang besar tercipta di lantai dari peluru sihir yang dia tembakkan! Kekuatan apa itu!? itu benar benar serangan penghabisan! Itu berbahaya! Aku hampir saja dikalahkan sebelum mengaktifkan Balance Breaker! Aku takkan bisa berkata apa apa tentang yang terjadi pada Gasper nanti!

“.....Tidak buruk, Saji.”

“Hyodou, aku serius. Aku akan benar benar mengalahkanmu, Sekiryuutei.”

--. Mata Saji terisi penuh oleh keyakinan kuat. Aku bisa tahu kalau keseriusannya sangat besar.

Kemudian, Saji mengangkat tangannya dan mencoba menembakkan hembusan sihir lain.

Don!

Dia menembakkan massa sihir bervolume besar lain! Namun ukurannya tidak terlalu besar. Kemungkinan, dia mencoba mengikuti aturan yang memerintahkan supaya tak merusak bangunan sebisa mungkin.

Namun, serangan itu sudah cukup untuk menjatuhkan lawan sepertiku!

Aku mengelak, dan toko tempatku berdiri sebelumnya hancur oleh hembusan sihir.

Namun, bagaimana Saji meluncurkan serangan seperti itu!? Kudengar dia memiliki sihir rendah sepertiku. Namun, bagaimana dia bisa meluncurkan serangan semacam itu!?

Pada momen itu, aku mataku terbelalak. Karena Sacred Gear Saji menghubungkan benangnya dengan dadanya – ke jantungnya.

--Sumber serangan berturut turut Saji adalah energi kehidupannya!?

“Saji! Kau! Apa kau mengubah energi kehidupanmu sendiri.......menjadi kekuatan sihir!?”

“Itu benar. Dengan sihir payahku, hanya ini cara bagiku untuk menembakkan serangan kuat. Aku mengubah energi kehidupanku menjadi energi sihir memakai kemampuan Sacred Gearku. Seperti yang kau lihat, aku [Mengorbankan Nyawaku] disini.”

“Apa kau benar benar berniat mati....!?”

Saji – tersenyum dengan ekspresi serius.

“Ya, aku berniat untuk mati. Aku berniat mengalahkanmu dengan niat mati – apa kau memahami frustasi kami, dimana impian kami ditertawakan!? Apa kau paham betapa kerasnya kami mempercayai impian kami!? Pertarungan ini tengah disiarkan di seluruh Dunia Bawah. Kami harus menunjukkan keseriusan kelompok Sitri di depan orang orang yang mentertawakan kami!”

Tiba tiba, aku mengingat adegan itu!

--Ya, ini sangat mirip dengan saat aku menyerbu ke dalam pesta pertunangan Buchou!

Aku tak mempedulikan nyawaku sendiri dan menyerbu begitu saja demi menyelamatkan Buchou. Aku hanya berpikir untuk menolong Buchou, biarpun harus mati. Pertarungan ini sangat mirip dengan adegan itu.

Saji, kau sama denganku pada saat itu.

Saat aku dan Saji tengah bertarung sengit dengan mengelak dan menghajar pada saat itu, Koneko-chan dan kouhai Saji sudah mulai saling menyerang dan bertahan di samping kami.

Koneko-chan lebih superior dalam pertarungan tangan kosong. Meskipun begitu, wanita lawannya bisa mengimbanginya dan pertarungan menjadi sangat sengit.

Namun, setelah tinju Koneko-chan menghantam pipi lawannya, sebuah perubahan terjadi. Tubuh kouhai Saji berguncang sedikit. Matanya juga nampak sedikit nanar. Apa dia menerima luka dari gelombang kejut tinju Koneko-chan!?

Koneko-chan tak melewatkan celah itu! Dia menyelimuti tinjunya dalam aura putih pucat dan menghantamkannya ke dada lawannya!

Bang!

Suara yang terdengar bagus menggema sepanjang sekeliling. Dalam sekejap itu, kouhai Saji terjatuh di atas lututnya.

High school dxd v5 287.jpg

“......Aku menghantamkan tinju yang terlapisi energi jiwa padamu. Karena luka ini juga ikut merusak aliran pembuluh darah dalam tubuhmu saat itu, kamu takkan bisa memakai sihir lagi. Lebih jauh lagi, serangan itu juga menembus sampai ke organ dalammu.......kamu takkan bisa bergerak lagi.”

Itulah kata Koneko-chan!

Sensei pernah mengatakan ini sebelumnya!

[Gaya bertarung sejati Koneko, yang menggabungkan senjutsu dan pertarungan tangan kosong, akan menjadi senjata ampuh. Serangan yang tidak hanya merusak tubuh lawan, namun juga pembuluh darah yang mengalir dalam tubuh mereka akan merusak aura musuh sampai ke dasar dasarnya. Namun, kalau dia menjadi termangsa oleh kekuatan, dia harus segera berhenti memakainya. Senjutsu bisa membaca dan memakai energi jiwa, namun juga menyerap kejahatan dan hasrat jahat yang mengalir di dunia. Kakak Koneko menjadi seperti itu karena dia terlalu banyak menyerap kejahatan juga.]

Ini ledakan tinju Koneko-chan!? Dia menembakkan tinju yang terisi energi jiwa. Ia memberi luka luar, tentu saja, namun kekuatan destruktif utamanya adalah – luka yang dihantamkan ke dalam tubuh! Ia mengirim energi jiwa yang menyelimuti tinjunya ke tubuh lawannya dan memberi kerusakan pada organ internal mereka!

Biarpun serangan dari tinju itu tidak terlalu kuat, asalkan energi jiwa yang ditembakkan bisa masuk ke dalam tubuh lawan – efeknya akan mematikan!

Seperti yang pernah kulihat di buku. Aku sendiri tak terlatih dalam organ internal!

Tinju yang memberi luka pada organ dalam! Jadi ini serangan yang Koneko-chan telah segel. Kalau dia memakainya baik baik, dia mungkin bisa menjadi budak dengan serangan paling efektif diantara kami.

“.....Saji-senpai, maafkan aku.”

Setelah dia mengeluarkan kata kata itu, tubuh si kouhai bersinar dan dia menghilang dari sini. Dia telah kalah dan telah dipindahkan ke tempat lain karena dia telah menerima luka serius.

[“Pion” pertama Sona Sitri-sama, kalah.]

Kami mendengar pengumuman lain. Dengan ini, tiap tiap tim sudah kehilangan satu orang.

“.....Aku sudah menjadi Kucing Neraka. Aku takkan kalah.”

Baiklah, karena Koneko-chan sudah memutuskan sambil bersikap cool, aku juga harus menunjukkan kehebatanku sebagai senpai!

Namun, aku sudah kesulitan dengan hanya menghindari peluru sihir Saji. Aku akan menerima luka serius kalau serangan itu menyentuh tubuhku. Dengan kekuatan sihir sebanyak itu diisi ke dalam tiap tembakan, akan mematikan kalau sampai mengenaiku. Itu benar benar kekuatan jiwa dan semangatnya!

“Haahaaa.......haahaa....”

Tapi, kelelahan Saji dari terus menerus menembakkan peluru sihir juga sangat parah. Dia takkan bisa bertahan lebih lama lagi!

“.....Ise-senpai, akan kubantu.”

Koneko-chan mencoba mendekat.

“Tidak, Koneko-chan. Tolong biarkan aku melakukan ini diantara aku dan Saji saja.”

Saat aku menolak bantuannya, Koneko-chan menggeleng kepalanya.

“Itu tidak bagus. Ini pertarungan tim. Mari bekerja bersama.”

“Ya, seperti ucapanmu, Koneko-chan. Namun, selagi dia bertarung melawanku, Saji tak membuat serangan langsung ke Koneko-chan. Kalau dia mau, dia bisa saja melekatkan benang itu ke Koneko-chan dan menghisap kekuatanmu. Menurutmu kenapa dia tak melakukan hal itu?”

Koneko-chan tak bisa menjawab pertanyaanku, namun Saji menjawabnya sambil tersenyum penuh keteguhan.

“.....Maaf, Toujou Koneko-chan. Aku ingin menang melawan Hyodou, melawan Sekiryuutei satu lawan satu. Bukankah sudah kukatakan? Impian kami serius. Kami akan membangun sekolah. Kami akan mendirikan sekolah tanpa diskriminasi di Dunia Bawah. Dan aku akan menjadi Guru......itulah impianku.....pertarungan ini sedang disiarkan sepanjang Dunia Bawah. Karena itu ini memiliki arti. Aku, seorang [Pion]! Akan menang melawan [Pion] yang sama, Sekiryuutei, Hyodou Issei! Aku akan mengalahkan Sekiryuutei! Aku akan menang dan mengatakannya dengan berani! Kalau aku akan menjadi Guru!”

Saji serius. Tatapannya begitu kuat dan tak terisi kesuraman atau kemurungan sama sekali.

Aku juga berbicara pada Koneko-chan.

“Jadi seperti itulah. Kalau aku kabur begitu saja dari tantangannya, aku takkan kelihatan cool, kan? kalau aku tak melakukannya – karena itu, aku harus melakukannya. Karena aku temannya, aku tak punya pilihan selain melawannya dengan serius. Aku harus melakukannya! Kalau tidak, aku takkan bisa menunjukkan wajahku pada Buchou!”

Ya, kami berdua sangat mirip. Dari kepala sampai jempol, kami serupa – kami berdua idiot tak berpengalaman.

Setelah mendengar itu, Koneko-chan menurunkan tinjunya dan mengambil jarak dari kami.

“ “ Terima kasih “ “

Aku dan Saji berterima kasih pada Koneko-chan di saat yang sama.

Tapi, kenapa Saji mengaitkan benang tidak hanya ke Sacred Gearku, tapi juga secara langsung di lengan kiriku?

[Dia ingin mencegah kemampuan pengganda Sacred Gearmu dari dipulihkan dan mengalir ke tubuhnya di saat yang sama saat dia menghisap kekuatanmu. Dia tahu itu, kalau dia menghisap baik kekuatanmu dan kekuatan Sacred Gear di saat yang sama, tubuhnya takkan kuat menerimanya dan akan meledak. Dia berencana menghentikan penghitungan Balance Breaker dan mengembalikanmu ke wujud normal.]

Sungguh Sacred Gear yang kompleks!

“—Ini tak ada habisnya, huh.”

Saat Saji mendesah, dia mengumpulkan kekuatan sihir yang sangat berbeda dari tadi diantara kedua tangannya! Ukurannya besar! Itu akan mempengaruhi seluruh sekeliling kita!

Saat aku merasakan itu, kekuatan sihir itu ditekan dan mengecil. Kemudian, peluru sihir seukuran softball diciptakan diantara tangan Saji.

“Dengan ini, takkan mempengaruhi area sekeliling, dan hanya akan menghancurkan tubuhmu.”

Setelah membuat itu, Saji – dia bernafas terengah engah. Serangan yang terisi seluruh kehendaknya. Itulah yang dia baru ciptakan.

Dia berniat membunuhku dengan itu. Saji tersenyum tipis.

“Aku sangat iri padamu. Kebanggaan dari majikan dan senpaimu. Sang Sekiryuutei. Semua orang mengenal tentangmu. Tapi, meski aku [Pion] yang sama denganmu, aku tak punya apa apa! Tak punya apa apa! Karena itu, aku memakai seluruh kebanggaan dan kepercayaan diriku. Aku akan membunuhmu, sang Sekiryuutei!”

Itulah teriakan Saji. Aku tak paham. Ternyata dia memandangku seperti itu.......

Tapi, aku – akan mengalahkan impianmu! Aku memiliki impianku sendiri, Buchou memiliki impiannya sendiri! Demi memenuhi semua itu, kita mengorbankan nyawa kita, bersama!

Tooon!

Saji akhirnya menembakkan serangan yang terisi segenap keyakinannya! Aku mencoba menghindarinya, namun—

Saji melepaskan benang yang melekat pada Boosted Gearku di ujungnya dan menembakkannya ke arah kakiku!

Boosted Gearku dan lantai di kakiku terikat satu sama lain oleh benang itu! Aku mencoba menariknya, namun benang itu terlalu keras dan liat, dan aku tak bisa membebaskan Boosted Gearku dari lantai!

Ini gawat! Kalau terus begini, aku takkan bisa menghindari sihir yang mendekat! Balance Breaker akan aktif tak lama lagi, tapi ternyata waktunya tidak tepat!

Aku tak punya pilihan selain meneguhkan diriku sendiri! Peluru sihir mengenaiku!

Doooooooooooooon!

Momen ia menghantam, peluru sihir itu meledak terbuka dan auranya menyebar sepanjang sekeliling!

Dalam sekejap itu.

[Divide!]

Gauntlet putih muncul di tangan kananku dan menangkap serangan Saji.

.......Aku menerima setengah serangannya. Namun, sisi yang lain dilenyapkan oleh kekuatan Hakuryuukou. Tubuhku tak bisa menahannya lagi......tapi, aku takkan menerima luka lebih besar lagi!

“—Peluru sihirku dibagi dua!?”

Saji terkejut.

“Aku bisa mengaktifkan kekuatan ini meski hanya sedikit saat berlatih di pegunungan. Tapi, ada beberapa syarat pengaktifannya. Pertama, kesempatan pengaktifannya kurang dari sepuluh persen. Ini mendekati judi. Kedua, ini juga memerlukan keteguhan. Ini adalah energi kehidupanku. Tak peduli aktifasi itu berhasil atau gagal, energi kehidupanku akan tersedot saat aku mencoba memakainya. Ini judi yang cukup menyeramkan, bukan?”

Judiku telah berhasil. Namun energi kehidupanku tersedot banyak. Usai menyelesaikan tugasnya, gauntlet putih itu segera lenyap dari lengan kananku. Aku masih bisa memakainya, tapi tak mampu membuatnya tetap terwujud.

Namun, berkat itu, akhirnya sempurna juga. penghitungan Boosted Gear – selesai!

“Aku juga mempertaruhkan nyawaku. Aku tak bisa berhenti di tempat seperti ini. Ayo majuuuuuuu! Bersinarlah! Boosted Geaaaaaaaaaaaaaar!”

Menanggapi teriakanku, suara Sacred Gearku membahana!

[Welsh Dragon Balance Breaker!!!!!]

Aura merah sangat besar yang menyilaukan mengelilingiku dan berubah menjadi armor.

Di saat yang sama, kekuatan luar biasa mengalir ke dalam tubuhku.

--Sekitar sepuluh menit telah berlalu sejak Game dimulai.

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Wakil Presiden Klub; maksudnya Akeno.
  2. Secara tertulis, maksudnya kanji yang digunakan adalah冥界猫, yang berarti “Kucing Dunia Bawah”, dimana kalau dibaca dalam frase Inggris ヘルキャット(Kucing Neraka).