High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 10 Extra Life

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Extra Life: Mimpi yang Belum dan Yang Telah berakhir[edit]

Aku, Azazel, tengah berada di dalam rumah sakit yang terletak di wilayah Sitri. Pria dengan tubuh kekar yang tengah melihat lihat di Toko bunga didalam rumah sakit nampak kaget oleh kehadiranku.

“Gubernur-dono.”

“Hei, Juara-Bertarung.”

Itu adalah Sairaorg. Aku merasa ingin menemuinya bersama dengan laporanku sehingga aku mampir ke rumah sakit ini. Karena ia adalah pria yang melakukan pertarungan luar biasa seperti itu,aku berpikir untuk sedikit menghiburnya. Sairaorg dan aku mulai mengobrol sambil berjalan sepanjang koridor. Kemudian diskusi kami berpindah tentang Ise dan yang lainnya.

“Bagaimana kabar Hyodou Issei?”

Aku tertawa keras oleh pertanyaan Sairaorg dan menjawabnya.

“Ya. Sepertinya dia menyatakan cintanya. Hahahaha. Sejak festival sekolah dimulai, mereka bersikap begitu lugu sampai susah untuk melihat mereka. Tapi gadis gadis disekitarnya takkan tinggal diam saja setelah ini, jadi permainan baru akan dimulai. Jalannya menuju harem, itulah yang kumaksud.”

Akeno, Asia, dan Koneko akan lebih berani lagi untuk mendekati Ise mulai dari sekarang. Bagaimana mereka akan melakukan pendekatan mengetahui hubungan antara Rias dan Ise. Aku tak berpikir kalau pendekatan agresif Akeno, yang hanya mengincar posisi ketiga, akan berakhir begini saja. Justru, dia akan mulai lebih serius dari sekarang sebagai pasangan hubungan Ise? Dan bagaimana dengan Xenovia dan Irina yang mengejar gennya untuk melakukan pendekatan? Hebat, hebat. Bagaimana Sekiryutei yang tak ahli menangani wanita itu akan bertindak? Sangat menyenangkan untuk menonton sikapnya dari kejauhan!

“Begitu, syukurlah. Kuakui pria itu memang sangat sesuai untuk Rias.”

Pria ini juga bukan dalam posisi untuk mengkhawatirkan orang lain.

“.........Jadi mulai dari awal lagi, yah.”

Sairaorg mengangguk oleh pertanyaanku. Para pihak atasan dari golongan Great King menarik diri mereka segera setelah kekalahan Sairaorg. Sairaorg saat ini sudah kehilangan semua ikatannya dengan pihak golongan atas. Ini adalah Rating Game. Iblis yang sangat perasa tentang nilai segala sesuatu akan segera membuang semua yang tak berguna bagi mereka. Itulah salah satu poin bagaimana industri para Iblis bekerja.

“Ya. Tak ada masalah. Aku sudah terbiasa dengan hal ini.”

“Si ‘idiot’ kami sangat khawatir denganmu.”

Ise sangat mencemaskannya. Sepertinya Ise sangat mengidolakan Sairaorg.

“Tolong berikan padanya pesan ini. Kalau aku akan mengejarnya segera.”

Senyuman bagus. Meskipun kalah, dia masih menunjukkan senyum menyegarkan. Kalau itu pria ini, maka dia akan bisa memberikan perlawanan tangguh dengan Ise dan yang lainnya dalam tanding ulang. Aku menantikannya, bahkan dari sekarang. Kemudian seseorang yang nampaknya adalah Butler muncul di hadapan kami sambil bernafas terengah engah.

“Sairaorg-sama.......”

“Apa yang terjadi?”

Si Butler menjawab Sairaorg dengan suara mengejutkan.

“......Misura-sama telah.......”


Para Dokter dan Perawat yang berkumpul disini semuanya memasang ekspresi tak percaya. Mereka mengatakan hal seperti “Ini pasti keajaiban” atau “Tak bisa kupercaya”. Saat melihat ranjang, seorang wanita yang bangun dari tidur panjangnya tengah melihat pemandangan dari jendela. Sairaorg bergerak ke arah ranjang sambil tubuhnya bergetar hebat membuat dia menjatuhkan bunga yang dia beli dari lantai bawah. Kemudian wanita itu.........Ibu Sairaorg menyadarinya.

“.........Haha-ue (Ibu). Ini aku, Sairaorg. Apa ibu sadar kalau ini aku?”

“........Ya. Tentu saja aku tahu........”

Si Ibu mencoba menepuk kepala putranya. Sairaorg menangkap tangannya yang bergetar dengan tangan besarnya.

“...........Sairaorg ku tersayang..........sepertinya aku sudah melihat pertumbuhanmu di dalam mimpiku...........”

“...........Kamu telah menjadi orang yang hebat............”

“................”

Mendengarkan suara Ibunya, tetesan air mata mengalir dari mata Sairaorg.

“..........Perjalananku masih panjang, Haha-ue. Mari kita pulang segera kalau kondisimu sudah membaik. Kembali ke rumah kita............”

Aku meninggalkan ruangan karena kupikir aku akan merusak adegan indah diantara mereka.

[Kamu telah menjadi orang yang hebat]

Hei Sairaorg. Bukankah kau bertarung karena ingin mendengar Ibumu mengatakan itu, sepanjang waktu ini? Bahkan meski aku membuat pertanyaan seperti itu, aku takkan tahu alasan sejatinya, namun..........

Kupikir itu tak mengubah fakta kalau kau adalah putra yang sangat dibanggakan oleh Ibumu.

Ise. Kau sungguh hebat. Kau bahkan membuat keajaiban seperti ini terjadi juga. Ini semua tindakanmu,kan? Orang yang membuat Ibunya terbangun. Kau memang bilang kalau kau datang ke rumah sakit ini dan menggunakan [Bilingual] padanya. Aku tak tahu efek macam apa yang terjadi padanya, namun kau membuat Ibunya terbangun dari tidur panjangnya. Hanya itulah kemungkinan yang bisa kupikirkan. Feromon yang mampu membangunkan Ibu Sairaorg. Oppai Dragon yang terus memberi keajaiban. Hei Ise, kupikir kebodohanmu adalah sesuatu yang menyelamatkan semua orang, tahu? Berapa besar kebodohan itu bekerja.......aku masih ingin melihat lebih banyak lagi. Aku menatap langit Dunia Bawah dari jendela. Langit ungu yang tak berubah sama sekali.

“...........Pahlawan dari Iblis dan keturunan para Pahlawan. Jadi siapakah Pahlawan yang sesungguhnya?”