Accel World (Indonesia):Jilid 1 Bab 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab Ketiga[edit]

Haruyuki membuka matanya sambil menghela napas.

Dari cahaya putih yang datang menembus jendela, ia dapat melihat bahwa jam telah menunjukkan pukul 6:30 AM. Hitung-hitung, ia telah tertidur selama sekitar dua belas jam.

Seluruh tubuhnya dipenuhi keringat dan sisa-sisa mimpi buruk itu membuat kulitnya terasa licin. Meski begitu, ia tidak mengingat sedikit pun tentang mimpinya.

Samar-samar ia mengingat kata-kata terakhir Kuroyukihime padanya kemarin.

'Jangan melepas Neuro Linker-mu sepanjang malam' adalah perintahnya. Ini tidak mungkin memiliki kaitan apapun dengan mimpinya kan?

Setelah sejenak memikirkan itu sambil mandi; ia memakai seragam sekolahnya kemudian sarapan sereal dan jus jeruk di dapur sendirian. Ia menaruh piring di mesin cuci piring kemudian mengetuk pintu kamar ibunya untuk melakukan sebuah ritual sebelum berangkat ke sekolah.

"...Aku pergi."

Setelah mengatakan itu didepan kamar yang remang-remang tersebut, ia mendengar sebuah suara kering mengatakan sesuatu yang tidak jelas dari tempat tidur. Sepertinya ibunya habis banyak minum-minum tadi malam.

Sementara ia menunggu ibunya mengoperasikan HP nya untuk mengisi Neuro Linker-nya dengan 500 yen, ibunya tiba-tiba berkata dengan suara kesal.

"Haruyuki, Linker-mu terputus."

Oh tidak, dengan tangannya, ia menyentuh lehernya. Sementara ia merasa telah melupakan sesuatu, ia menghubungkan Neuro Linker-nya ke jaringan global, kemudian dengan segera sambil diiringi sebuah efek suara 'chariin', saldo uang elektroniknya bertambah.

"Aku pergi."

Ia mengatakannya kembali, tapi tidak ada jawaban lagi. Perlahan-lahan ia menutup pintu kamar tersebut, memakai sepatunya di pintu masuk, dan meninggalkan rumah.

Ia naik lift ke lantai pertama, sambil menyapa tetangga-tetangga yang tidak diingatnya, ia pergi menuju pintu depan.

Pintu otomatis menutup, ia melangkah ke halaman depan mansion tersebut dan baru saja tiga detik.

Bashiiiii!! Suara itu bergema di seluruh otak Haruyuki.

Apa!? «Akselerasi»!? Tetapi kenapa - dengan sendirinya!?

Sementara ia menahan napas, di depan matanya dengan huruf terbakar yang sudah familiar, terlihat sebuah barisan huruf-huruf.

[HERE COMES A NEW CHALLENGER!!]

Di mana ia pernah melihat kata-kata ini sebelumnya? Kata-kata itu terbakar habis sebelum ia dapat mengingatnya, dan pada bagian atas pandangannya, sesuatu yang lebih aneh lagi muncul.

Di tengah, adalah angka [1800]. Dan di kiri dan kanannya, palang-palang biru memanjang. Di bawahnya sebuah palang hijau tipis kecil yang juga memanjang.

Akhirnya, pada titik pusat pandangannya dengan huruf berapi - [FIGHT!!]

Angka tadi berubah menjadi 1799.


Tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan, pertama-tama Haruyuki melihat empat digit angka yang sedang menghitung mundur.

1800 detik. 30 menit. Di mana ia pernah mendengar angka itu sebelumnya? Oh ya - Kuroyukihime mengatakannya, batas waktu «Akselerasi» panjangnya kira-kira selama ini.

Tapi kali ini, Haruyuki bahkan tidak mengucapkan 'B' dari «Burst Link» yang merupakan command untuk memulai Akselerasi. Warna dunia disekelilingnya juga, bukanlah biru monoton, tapi penuh warna. Dan, apa maksud dari Challenger dan Fight sebenarnya?

Agar dapat menangani situasi, ia melihat sekeliling dengan perasaan panik, dan segera menyadari sesuatu.

Angin semilir pagi bulan Oktober telah menghilang tanpa jejak, namun daerah sekitarnya masih berada dalam ingatannya. Ia masih berada di depan rumahnya. Dua jalur jalan di sisi kiri, supermarket dan gedung perkantoran di seberang jalan, dan jika ia berbalik, ia akan melihat mansion bertingkat tinggi yang baru saja ia tinggalkan berdiri dalam kegelapan.

Akan tetapi, sekumpulan mobil yang memenuhi jalanan menuju Shinjuku, dan para murid yang berangkat ke sekolah yang memenuhi trotoar, keduanya telah menghilang. Selain itu, di jalan-jalan terdapat retakan dan banyak lubang di sana sini, pagar pembatas dan rambu-rambu semuanya bengkok, dan kaca di gedung-gedung terlihat jelas sekali pecah.

Pada persimpangan yang sedikit lebih jauh, puing-puing bertumpukan seperti barikade, dan api berkelap-kelip dari sebuah kubah besar, seperti ada sesuatu yang terbakar didalamnya. Bekas-bekas dari kehancuran termasuk rumah mansion Haruyuki, pilar beton yang runtuh, dinding luar dengan lubang besar dan hal mengerikan lainnya.

Ia ingin pulang sekarang untuk memeriksa rumahnya dan dengan tujuan itu, ia berjalan beberapa langkah dan melihat pintu masuk di antara reruntuhan.

Kemudian, matanya membelalak takjub. Interior bangunan yang ada tampak menyerupai poligon-poligon bangunan yang pernah ia bayangkan di dalam kepalanya, permukaannya terlihat rata seperti bagian dalam keabu-abuan dari sebuah kotak. Bukan- bukan hanya ‘kelihatannya’. Tapi memang begitu ‘kenyataannya’.

Semua ini nyata tapi bukan di dunia nyata. Haruyuki sekarang berada di bawah fungsi «Akselerasi», dalam keadaan Full Dive di jaringan virtual, adegan di sekitarnya adalah gambaran 3D yang dibuat oleh video Social Camera. Sama seperti dunia beku berwarna biru yang ia lihat kemarin di lounge.

Meski begitu, Haruyuki belum pernah melihat ruang virtual yang begitu detail. Ia tidak dapat melihat pixel pitch[1]. Setiap batu kecil di dekat kakinya dibuat dengan detail yang luar biasa.

Jika seperti ini, apa yang terjadi dengan tubuhnya? Haruyuki menunduk.

Ia pikir ia akan melihat babi pink-nya yang familiar, tapi -

"...Ap ...Apa ini."

Sambil terkagum, tanpa sengaja ia mengeluarkan suara.

Apa yang terlihat pada pandangannya adalah kakinya, dada dan tangannya yang ramping seperti kabel, sebuah tubuh yang seperti dipoles perak. Seperti robot - akan tetapi, tubuh itu tidak memiliki kesan pertempuran seperti dalam game atau anime.

Ia buru-buru meletakkan tangannya ke wajahnya, tapi bukannya hidung atau mulut, jari-jarinya menyentuh sesuatu yang keras yang bentuknya seperti helm. Ia mengambil waktu sebentar untuk melihat sekeliling dan melihat sebuah jendela yang retak di dinding bagian depan sebuah gedung apartemen di seberang jalan dari mansion. Dengan langkah 'cachin cachin', ia berlari ke sana.

Bentuk yang dicerminkan oleh kaca besar itu adalah sebuah robot dengan tubuh berlapis logam. Tubuh itu ramping dan kecil, hanya kepala yang mulus itu yang terlihat agak besar. Dengan kata lain - ia terlihat sangat lemah.

Paling tidak dahinya seharusnya bertanduk... atau kedua mata harus bersinar terang keemasan.

Sementara ia mengeluh kepada perancang avatar yang tidak dikenal, sesuatu menarik perhatiannya.

Di belakang bayangannya di kaca, di sisi lain dari jalan, beberapa bayangan manusia yang berkerumun terlihat.

Terkejut, dia berjongkok dengan tubuh metaliknya dan berbalik. Tidak diketahui sejak kapan mereka muncul, tiga bentuk tubuh berdiri di bawah sebuah supermarket yang hancur. Karena mereka dikelilingi oleh kegelapan, dia hanya bisa melihat siluet mereka, tetapi masing-masing dari mereka jauh lebih besar dari Haruyuki.

Bayangan-bayangan itu tampak saling berhadapan dan sedang berbicara. Haruyuki tanpa sengaja mencoba untuk mendengarkan.

"...Kelihatannya, orang aneh yang tampak seperti pecundang."

"Aku tidak ingat namanya, pemula?"

"Tapi ia memiliki warna metalik. Mungkin ia punya beberapa kemampuan?"

Orang-orang itu - bukanlah NPC[2].

Haruyuki langsung dapat merasakannya. Perilaku dan pola bicara itu, tanpa diragukan lagi mereka adalah manusia dan bukan program.

Tapi tempat ini adalah virtual net «Akselerasi». Yang berarti mereka, seperti Haruyuki dan Kuroyukihime, adalah orang-orang yang meng-install Brain Burst, pasti inilah yang terjadi.

Berarti, mereka tahu tentang situasi ini. Pertama-tama mari bertanya kepada tiga orang tersebut mengenai keadaan ini, setelah memutuskannya, ia dengan takut-takut melangkah ke jalan sampai sejauh garis putih di tengah.

Tiba-tiba, ia merasa orang lain menatapnya. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah tersebut.

Di sana. Lebih dari tiga orang. Tidak diketahui dari mana mereka muncul, berada di atap bangunan-bangunan yang rusak, di atas reruntuhan, seluruhnya adalah siluet-siluet aneh yang mengawasi Haruyuki. Akan tetapi mereka tampaknya tidak bergerak mendekat, hanya - ya, seperti sedang menunggu sesuatu.

Haruyuki bingung. Ia mengalihkan pandangannya kembali ke tengah jalan. Hitungan di atas pandangannya telah turun menjadi 1620. Palang-palang di sebelah kiri dan kanan dari angka tersebut tidak berubah -.

Tidak, dia baru menyadarinya sekarang, di bawah palang-palang kiri dan kanan ada barisan huruf-huruf kecil.

Di sisi kiri dibaca sebagai «Silver Crow». Dan di sebelah kanan adalah «Ash Roller».

Struktur layar ini, dirasakannya sangat familiar.

Haruyuki merasakan deja-vu yang kuat saat memikirkan itu.

Ini bukanlah sesuatu yang baru - lebih dari tiga puluh tahun sebelum Haruyuki lahir, menjelang akhir era 19xx di Jepang, sebuah jenis program game mendominasi pusat hiburan. Dan baru-baru ini, sesuatu yang ia lihat memicu perasaan ini. Itu adalah...

Haruyuki yang berdiri di sana menelusuri ingatannya, melompat karena sebuah ledakan tiba-tiba terdengar dibelakangnya.

"...!?"

Ia kehilangan keseimbangannya ketika berbalik dan jatuh ke belakang, tepat di depan matanya sebuah siluet yang tinggi besar menjulang.

Sebuah motor. Meskipun begitu, itu bukanlah jenis motor drive yang familiar.., sebuah mesin pembakaran internal yang ilegal dari jaman dulu, darinya terdengar getaran berat 'Doddoddo'.

Garpu depannya tidak masuk akal panjangnya, dan ban yang terhubung juga terlalu gemuk. Dari jejak kasar ban yang berwarna abu-abu, bau terbakar samar-samar melayang di udara.

Haruyuki mendongak, di balik pegangan yang melengkung berlebihan, tatapannya yang dipenuhi rasa takut menangkap sosok pengendara yang duduk di atas jok kulit.

Seluruh tubuh ditutupi oleh kulit hitam dengan paku payung, dua kaki dengan sepatu boot terbentang lebar, dan kedua lengan bersilangan di dada. Kepalanya juga ditutupi helm hitam, dan pelindung muka yang menyerupai tengkorak.

Dari dalam pelindung tersebut, sebuah suara berderit muncul, Haruyuki mendengarkan sambil terpaku.

"Lama tidak berjumpa stage «End of Century», Luuuuuckyyyy~"

Jari telunjuknya menggeliat ke kiri dan ke kanan dari salah satu tangan yang disilangkannya.

"Kamu lawanku adalah seorang shiny newbie, Mega Luuuuucky - !"

Pembalap tengkorak itu mengangkat boot kanannya dan meletakkannya di batang kemudi dengan ahlinya. Pada saat itu, ‘Dobobaroruoooon! Sebuah raungan menderu terdengar dan Haruyuki melompat lagi.

Tidak peduli bagaimana pun ia melihatnya, ia bukanlah lawan yang bersahabat. Sebaliknya, jika pikiran sebelumnya benar, maka ini adalah «Fighting Stage» - dan pengendara ini adalah -.

"U... Uwa..."

Haruyuki beringsut kembali, dan berbalik.

"Uwa -"

Dengan kaki kecil robotnya yang berderak, ia berlari mati-matian.

"Whahahaha!! Lari, Lari!!"

Suara gemuruh mesin terdengar lagi di belakangnya, dan suara ban yang terus mendecit berlanjut - hanya sedetik kemudian, punggungnya menderita pukulan berat dan ia merasakan nyeri yang tajam, Haruyuki terbang tinggi ke kegelapan malam.

Pada saat yang sama, di kiri atas pandangannya, palang biru «Silver Crow» menyusut.

Setelah menyaksikan itu, Haruyuki berpikir sambil ia berputar di udara, 'Ah jadi ini benar artinya'.

Artinya, ini adalah sebuah «Fighting Game», ia seorang pemula yang belum tahu apa-apa, dan lawannya adalah pemain veteran yang tahu cara untuk menang.

Tidak mungkin ia bisa menang.


"Hahaha, kamu langsung segera diincar. Itu karena kamu tidak menepati janji kita, nak."

Waktu makan siang.

Sama seperti kemarin. Haruyuki sedang ber-Direct Connect dengan Kuroyukihime di Lounge, diawasi mata di bawah perban dari balik rambutnya, dia menggelengkan kepalanya dan, dengan ahli, tertawa hanya menggunakan pikirannya. Lukanya, yang berdarah-darah kemarin, tampaknya hanya meninggalkan sedikit goresan. Semua kata-kata terima kasih dan permintaan maafnya dihentikan dengan sebuah lambaian tangan kanannya.

"Ini... bukan bahan tertawaan. Kupikir aku akan mati... Ya, ini salahku karena dengan ceroboh menghubungkan Neuro Linker-ku ke jaringan global..."

Kuroyukihime terlihat senang mendengar keluhan Haruyuki, dan mengambil secangkir teh dari meja dan menaruhnya di bibirnya. Di samping cangkir itu, sebuah Shrimp-au-gratin[3] dibiarkan tak tersentuh, mengeluarkan uap panas sama seperti kare daging babi ukuran besar di depan Haruyuki.

Para anggota OSIS yang duduk di meja yang sama sudah menggerakkan sumpit atau sendoknya, perut Haruyuki sudah membuat suara-suara menyedihkan, tetapi tampaknya kuliah Kuroyukihime, dengan kata lain, khotbahnya, tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

" - Tapi ya, ini menghemat waktuku untuk menjelaskan. Biaya pembelajarannya agak tinggi, tapi kamu sudah mengerti kan?"

"Mengerti... apa?"

"Identitas dari program «Brain Burst». Ini bukan sebuah konspirasi besar, hanya sebuah -"

Haruyuki mengangguk, dan meneruskan kata-kata yang tidak diselesaikan Kuroyukihime.

"Hanya sebuah Fighting Game yang menggunakan dunia nyata sebagai arena untuk bertemu dan bertarung. Ini berlebihan..."

"Fufu, ini memang bahan pembicaraan berlebihan yang dapat membuatmu berpikir tidak-tidak.

"Menggunakan teknologi luar biasa dari «Akselerasi» pikiran, dan apa yang mereka lakukan dengan itu? Sebuah Fighting Game! Genre yang sudah dibuang 30 tahun yang lalu!"

Mendengar itu, Kuroyukihime memiringkan kepalanya untuk berpikir sedikit dan kemudian memberikan sebuah senyum ironis.

"Hmm, caramu mengatakannya sedikit salah. Haruyuki-kun, kita Burst Linker tidak «Berakselerasi» hanya untuk bermain Fighting Game. Sebaliknya, kita bertarung agar dapat terus menggunakan «Akselerasi». Kita dipaksa, dan inilah bagian yang tidak menyenangkan dari program tersebut."

"Apa... Apa artinya itu?"

"Un... untuk ke depannya akan lebih baik dijelaskan dengan latihan. Ayo masuk ke mode «Akselerasi»."

"Oh, ok..."

Haruyuki memutuskan keterikatannya kepada kare porsi besar yang ada di depannya, duduk tegak di kursinya, dan diam-diam meneriakkan perintah Akselerasi.

Burst Link!

Bashii, suara tersebut melanda tubuh dan kesadarannya, pergerakan murid-murid di sekitar berhenti. Pada saat yang sama, warna-warna menghilang, digantikan dengan biru transparan.

Kuroyukihime yang berada di depannya berhenti juga, tapi segera dari seragamnya yang rapi, seperti roh yang keluar dari tubuh, sebuah avatar berpakaian hitam yang mempesona berdiri. Avatar babi merah muda Haruyuki itu turun dari kursi dan tanpa melihat tubuh aslinya yang bundar itu, dia bergerak maju.

"Lalu... apa yang harus aku lakukan?"

"Pandangan di sisi kirimu, apakah ada icon baru yang ditambahkan?"

Ia memindahkan fokus pandangannya seperti yang dikatakan, dan memang di barisan icon aplikasi-aplikasi, dia melihat icon baru bertanda B yang terbakar. Ia mengangkat tangan kirinya dan mengkliknya.

"Itu adalah main menu dari fighting game «Brain Burst». Kamu dapat memeriksa status dan catatan pertempuranmu, dan mencari Burst Linker yang berada di daerah sekitar untuk menantangnya bertarung. Coba tekan tombol Match Making."

Haruyuki mengangguk dan mengklik tombol tersebut yang berada di bagian paling bawah menu. Dengan segera jendela baru terbuka dan sesaat setelah tampilan 'Searching...', sebuah daftar nama terpampang.

Meskipun dikatakan daftar nama, hanya ada dua nama yang ada di situ. Satu yang ia lihat tadi pagi, «Silver Crow» miliknya dan - yang satunya lagi. «Black Lotus».

Haruyuki yakin bahwa itu adalah nama Burst Linker Kuroyukihime, ia mengangkat wajahnya sedikit untuk mengkonfirmasi. Sesuai dugaannya, Avatar kupu-kupu hitam dengan sayap burung layang-layang itu mengangguk ringan dan berkata.

"Sekarang, kita terputus dari jaringan global dan terhubung ke jaringan lokal sekolah, di daftarnya hanya ada kamu dan aku - atau yang seharusnya begitu."

"Ya... Black Lotus-san."

'Nama yang cantik', dan, 'sangat cocok denganmu', tentu saja ia tidak benar-benar mengatakan itu mentah-mentah, yang terjadi hanyalah hidung babinya bergetar.

"Ok. Kemudian, Klik namaku, dan masuk ke pertarungan."

"A...Apaaa!?"

"Kita tidak akan benar-benar bertarung. Hanya membiarkan waktu berjalan hingga habis dan mengakhirinya dengan seri."

Kuroyukihime mendesaknya dengan senyum pahit yang ringan.

Dalam sebuah peradaban di mana berpuluh-puluh ribu orang terhubung untuk pertempuran besar di field yang sama itu tidak jarang, dan sekarang satu lawan satu, sambil memikirkan itu, ia mengklik nama yang ada di daftar dan dari menu baru yang muncul memilih [DUEL]. Dan memilih [YES] dari dialog YES/NO yang muncul setelahnya.

Seketika, bentuk dunia berubah lagi.

Dari lounge biru yang beku, semua murid menghilang. Pilar-pilar dan meja-meja itu, sementara kembali menampilkan warna, menunjukkan pembusukan layaknya dipengaruhi waktu yang lama, dan kaca-kaca dilapisi debu tebal.

Dan kemudian langit dicat dengan warna oranye gelap. Angin kering bertiup dari suatu tempat, menggerakkan rumput tak bernama yang tumbuh di lantai sana-sini.

Angka 1800 yang familiar dengan jelas terukir pada bagian atas pandangannya. Palang-palang biru memanjang di kanan dan kiri, dan akhirnya - kata [FIGHT!!] yang terbakar.

"Oh... «Twilight» stage. Kita mendapatkan arena yang langka."

Di samping Haruyuki yang sedang melihat-lihat, suara Kuroyukihime terdengar.

"Sifat stage ini adalah: mudah terbakar, cepat hancur, dan benar-benar suram."

"Ah, oh..."

Sambil mengangguk, Haruyuki memeriksa tubuhnya. Entah sejak kapan, avatar babi merah mudanya telah berubah menjadi robot perak yang ramping.

"Jadi ini Duel Avatar-mu, «Silver Crow»... nama yang bagus. Warnanya juga bagus. Aku juga suka dengan bentuknya."

Kuroyukihime mengulurkan tangannya, dan mengelus-elus kepala perak yang licin itu.

Rasa sentuhan ini membuat Haruyuki yakin bahwa tempat ini tidak memiliki sejenis kode etik «Contact Forbidden» untuk melindungi anak kecil, dan ini benar-benar ‘Virtual Reality’ dalam arti sebenarnya.

"Te, terima kasih... tapi Duel Avatar ini tampak seperti pecundang. Tidak mungkin untuk dibuat ulang kan? Siapa pula yang merancang dan menamakan Duel Avatar ini? Pertama-tama, apa yang dimaksud dengan Duel Avatar sendiri?"

"Seperti yang namanya katakan, Duel Avatar adalah avatar yang hanya dipakai untuk bertarung. - Tadi malam, kamu bermimpi buruk yang sangat panjang, bukan?"

"...Ya."

Ia tidak mengingat isi mimpinya, tapi perasaan bahwa ia telah bermimpi yang sangat buruk tertinggal. Dia tanpa sadar mengusap dua lengan robotnya dengan tangan kerasnya.

"Itu disebabkan oleh program yang sedang mengakses pikiranmu yang terdalam. Brain Burst menggunakan keinginan, ketakutan, dan obsesi pemilik lalu memotongnya dan mencampurkannya ke dalam pembuatan Duel Avatar itu."

"Gambaran... ku? Ketakutan dan... keinginan?"

Haruyuki menatap tubuhnya lagi sambil membisikkan itu.

"Tubuh... kecil, polos dan lemah ini adalah keinginanku? Yah, memang benar bahwa aku biasanya berpikir untuk menjadi lebih kurus tapi... jika seperti ini, aku ingin menjadi sedikit lebih kelihatan heroik..."

"Hahaha, ini tidak sesederhana itu. Apa yang program baca dan gunakan, bukanlah keinginan idealmu tapi inferiority complex[4]. Pada kasusmu, kamu seharusnya merasa beruntung bahwa avatar babi merah mudamu tidak digunakan untuk langsung jadi Duel Avatar-mu. Meskipun, aku juga suka avatar itu."

"He...Hentikan. Aku tidak menyukainya."

Ia harus membuat avatar ksatria hitam yang baru untuk digunakan di net sekolah, sambil memikirkan itu dia bertanya.

"Lalu, apakah ini berarti avatar sekolah senpai juga dibuat oleh Brain Burst? Itu simbol dari inferiority complex senpai? Tapi cantik sekali..."

"Tidak..."

Dengan munculnya sedikit bayangan di matanya, Kuroyukihime mengernyitkan dahi.

"Ini dibuat sendiri olehku dengan editor. Aku... dengan beberapa alasan untuk sekarang ini, telah menyegel Duel Avatar-ku yang asli. Aku akan memberitahukan kepadamu alasannya nanti, ketika saatnya tiba."

"Disegel...?"

"Sayangnya, Duel Avatar-ku buruk rupa. Sangat-sangat jelek. Tapi bukan karena alasan itu aku menyegelnya... Ya, jangan khawatir tentangku."

Kuroyukihime mengangkat bahu, dan dengan segera kembali ke ekspresi misteriusnya yang normal. Tangan putihnya kembali membelai kepala helm Haruyuki itu.

"Pagi ini, Burst Linker lain melawanmu di jaringan global, dan kamu menggunakan avatarmu yang baru saja dibuat untuk bertarung. Lalu kamu benar-benar dibantai dan kalah, benar begitu?"

"...Um, ya, benar sekali. Kekalahan sempurna."

"Tampilan result yang muncul setelah pertandingan, apakah kamu melihatnya dengan benar?"

Haruyuki enggan mengingat «Fighting Stage» yang ia datangi sebelum datang ke sekolah. Di reruntuhan yang gelap itu, sebuah pengendara berkepala tengkorak di atas motor vulgarnya menabrak dan membuatnya terbang, HP gauge-nya dengan cepat menghilang.

Dengan efek suara menyedihkan, kata-kata [YOU LOSE] muncul di depannya, kemudian -

"Aku cukup yakin... Namaku dan Level 1 terlihat, dan kemudian sebuah angka aneh muncul. Mungkin, Burst... Point. Angkanya berkurang dari 99 ke 89."

"Bagus, kamu mengingatnya dengan baik. Burst Points! Dengan alasan itulah kita berdiri tegak dan pergi ke medan perang yang kejam ini."

Kuroyukihime mengatakan itu seperti berteriak, dia berjalan beberapa langkah menuju kaca jendela kemudian berbalik. Payung yang dia genggam dengan kedua tangannya berbunyi 'thud'! saat dia menancapkannya ke lantai diikuti pecahan kerikil yang beterbangan.

"Burst Point, sesuai namanya, adalah berapa kali kita dapat melakukan «Akselerasi». Satu kali ber-Akselerasi akan mengurangi 1 poinmu. Tepat setelah menginstall, poin awalnya adalah 100, tapi kemarin di Lounge kau telah ber-Akselerasi sekali, jadi poin mu berkurang satu. Dan tadi, kamu telah menggunakan 1 poin."

"Arg... Bagaimana kamu mengisinya? Jangan bilang kita menggunakan uang asli untuk mengisinya?"

"Salah."

Kuroyukihime menyangkalnya mentah-mentah.

"Hanya ada satu cara untuk meningkatkan Burst Point dan itu adalah memenangkan «Pertarungan». Ketika kamu menang, jika pertarungannya antar 2 orang se-level, kamu mendapatkan 10 poin. Akan tetapi, kalah berarti kehilangan 10 poin. Seperti yang kamu alami tadi pagi."

Kuroyukihime membalikkan wajahnya ke samping untuk melihat langit senja dibalik jendela, dan melanjutkan bisikannya.

"«Akselerasi» itu dampaknya sangat kuat. Menang dalam perkelahian tentu saja menjadi hal yang gampang, mendapatkan nilai sempurna di ujian atau menang besar di sebuah perjudian atau olahraga juga gampang. Pada Koushien[5] musim panas lalu yang memegang rekor baru untuk home run adalah seorang siswa SMA kelas satu yang juga merupakan Burst Linker ber-level tinggi."

"...Wha..."

Dia melemparkan pandangan agak sedih, kepada Haruyuki yang terpaku.

"Jadi, sekali kita mencicipi madu terlarang ini, yang bisa kita lakukan hanyalah ber-«Akselerasi» selamanya. Untuk itulah kita membutuhkan Burst Points, jadi kita hanya bisa melanjutkan pertarungan selamanya."

"...To...Tolong tunggu sebentar."

Apa? Hitter[6] genius dengan pukulan yang kuat itu, adalah seorang Burst Linker.

Tidak bukan itu - Pidato Kuroyukihime, bukankah ada sesuatu yang aneh tentang hal itu?

Haruyuki berpikir mati-matian, kemudian membuka mulutnya.

"Ah... ya, barusan kamu mengatakan bertarung dan menang menaikkan 10 poin dan kalah mengurangi 10 poin. Juga... adanya satu poin berkurang dari menggunakan «Akselerasi», jadi total poin dari seluruh Burst Linker hanya dapat berkurang. Itu berarti, poin bagi orang-orang yang lemah dalam bertarung pasti akan menjadi nol.. Jadi.. Apa yang terjadi ketika mereka menjadi seperti itu...?"

"Kamu cepat paham rupanya. Sederhana saja. «Brain Burst» akan hilang."

Mata gelap Kuroyukihime yang berwarna seperti terbakar menatap lurus pada Haruyuki.

"Program tersebut secara otomatis akan ter-uninstall, dan tidak dapat di install untuk kedua kalinya. Bahkan mengganti Neuro Linker juga percuma, karena program itu tahu secara spesifik gelombang otak setiap Burst Linker. Orang-orang yang telah kehilangan seluruh poinnya, tidak akan ber-«Akselerasi» lagi."

Suara yang terasa dingin itu memberitahu Haruyuki, dan dia menambahkan.

"Jumlah totalnya tidak akan berkurang terus karena ada orang-orang baru sepertimu yang masuk ke pertarungan, Meski sekarang ini, trendnya sedang berada dalam sedikit penurunan."

Akan tetapi Haruyuki nyaris tidak mendegar sepatah kata pun dari kata-kata tambahan itu.

"Brain Burst akan... hilang?"

Setelah baru saja mencicipi kekuatan «Akselerasi» dua atau tiga kali, hanya memikirkannya saja sudah membuat punggung Haruyuki membeku. Itu bukan karena ia tidak dapat berakselerasi lagi. Bagi Haruyuki, itu berarti kehilangan satu-satunya hubungan ke Kuroyukihime yang pada hakikatnya hidup di dunia lain.

Sekali lagi, ia menyadari betapa beratnya kehilangan 10 poin dari kekalahan melawan pengendara tengkorak itu.

"Lalu... Apa yang akan kamu lakukan, Haruyuki-kun?"

Haruyuki mengangkat wajahnya pada pertanyaan yang dibisikan ini.

"Apa yang akan aku lakukan...?"

"Kamu masih dapat kembali sekarang, ke dunia normal tanpa «Akselerasi» atau «Fighting». Para idiot yang menindasmu tidak akan muncul lagi, aku menjaminnya atas nama anggota OSIS."

"...Aku ...Aku..."

'- Akselerasi atau Brain Burst itu tidak penting. Aku hanya tidak ingin berpisah darimu.'

Tentu saja dia tidak dapat mengatakan itu. Sebagai gantinya, ia menggenggam kuat tinju peraknya dan menjawab.

"...Aku, masih punya sesuatu yang harus dibayar kembali kepada senpai."

"Oh?"

"Kamu telah memberikanku Brain Burst, dan menarikku keluar dari neraka itu. Alasannya pasti bukanlah untuk mencuri 100 poin awalku, setidaknya aku tahu itu. Kalau seperti ini, tidak ada kata-kata yang tepat untuk mengatakan ini tapi... kamu pastinya ingin aku melakukan sesuatu, kan? Memeriksa High Score-ku dalam Squash Game, bersusah payah mengajariku tentang Akselerasi dari awal, pasti ada tujuan. Benar begitu?"

"...Hmm. Penalaran yang akurat."

Avatar cantik itu menatap lurus ke wajah perak Haruyuki dengan senyum ringan.

"Aku... jujur saja aku bukanlah seseorang yang seharusnya berkata seperti ini ke senpai. Aku tidak keren, gendut, cengeng, memiliki dendam terhadap temanku yang hanya dua, dan aku cemburu terhadap mereka, lari dan kabur secepatnya, aku benar-benar orang yang tidak pantas. Rendahan."

'Apa yang aku sedang katakan', sambil memikirkan itu, Haruyuki tidak dapat menghentikan kata-kata yang mengalir keluar. Ia diselamatkan oleh fakta bahwa wajah avatarnya seperti cermin tanpa ekspresi.

"Meski begitu, bahwa Kuroyukihime senpai berbicara kepadaku dan ber-Direct Connect denganku, aku mengerti itu karena aku agak baik dalam bermain game, dan pastinya tidak ada alasan lain lagi, aku tidak keberatan jika hanya dengan alasan itu."

'Apa sebenarnya yang aku coba katakan, aku seharusnya menyusun kata-katanya dengan baik dulu baru mengatakannya, ah sekarang waktunya untuk menggunakan Akselerasi, tidak, aku sudah dalam mode Akselerasi.'

Setelah jatuh dalam mode panik, Haruyuki hanya bisa mengungkapkan apa yang ada di dalam dirinya.

"Oleh karena itu... Aku ingin menjawab ekspektasi senpai. Kemurahan hatimu, aku ingin membayarnya tuntas. Aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan, tapi apa yang kamu butuhkan sekarang, aku akan lakukan apapun yang semampuku. Oleh karena itu aku... tidak akan meng-uninstall Brain Burst. Aku akan bertarung... sebagai seorang Burst Linker."

'Apa-apaan itu, seharusnya aku hanya mengatakan bagian terakhir itu saja! Apa sebenarnya yang telah kukatakan?!'

Setelah ia selesai menumpahkan kata-kata tersebut, Haruyuki merasa malu dan menundukkan tubuh ramping avatarnya, kemudian meringkuk.

'Ngomong-ngomong, kamu keliru tentang sesuatu, laki-laki pemalu.' Ia telah menyiapkan diri jika Kuroyukihime berpikir seperti itu, tepat setelahnya, kata-kata yang terucap mengagetkan pendengarannya.

"Kemurahan hati... jangan gunakan kata itu."

Ia mendongak sedikit dan melihat ekspresi paling hidup di wajah yang ia lihat beberapa hari terakhir ini.

"Aku hanya seorang siswi SMP yang bodoh dan tidak berdaya, berdiri di tempat yang sama denganmu, menghirup udara yang sama. Di stage ini, kita sama-sama Burst Linker. Kamu-lah yang membuat jarak. Jarak dua meter virtual ini, apakah tampak jauh bagimu?"

Dalam diam dia mengulurkan tangan kanannya.

Itu jauh.

Hati Haruyuki yang paling dalam bergumam.

'Untuk berada dalam pandangan seseorang sepertimu yang mempunyai segalanya, kamu tidak akan mengerti betapa mengerikannya itu untuk orang sepertiku. Aku bersedia untuk menjadi pelayan. Bergerak seperti pion di bawah perintahmu, hanya itu saja adalah kebahagiaan yang tak terduga bagiku. Jika aku menerima uluran tanganmu di sini, aku akan mempunyai harapan yang tidak boleh kuterima. Kemudian, tentu, itu akan melipatgandakan penyesalan sebagai bayaran dari harapan beracun itu.'

Sama halnya untuk Chiyuri dan Takumu. Dengan kedua orang itu, ia telah puas menjadi teman dekat yang bahagia tanpa belas kasihan dan simpati. Ia benar-benar tidak menginginkan posisi lebih dari itu, tapi...

Sebuah suara keluar dari mulutnya, yang sekering pohon layu di senja virtual tersebut.

"...Senpai telah menyelamatkanku dari neraka. Itu... adalah kebahagiaanku seumur hidup. Aku benar-benar tidak berharap apapun lebih dari itu."

"...Aku mengerti."

Kuroyukihime menurunkan tangannya sambil bergumam.

Keheningan yang berat dan dalam memenuhi suasana stage. Apa yang memecahkan keheningan tersebut adalah suara yang ia pikir tidak berubah dari sebelumnya.

"Aku dengan senang hati menerima tekadmu. Memang benar bahwa sekarang aku mempunyai sedikit masalah yang merepotkan. Aku membutuhkan batuanmu untuk menyelesaikannya."

Haruyuki mengambil nafas pendek dan mengangguk.

"Tentu, apa saja jika itu adalah sesuatu yang aku dapat lakukan. Apa yang harus aku lakukan?"

"Pertama-tama, pelajari cara untuk «bertarung». Klik namamu yang ditampilkan di bawah HP gauge mu. Buka «Install», kamu dapat melihat seluruh command untuk seperangkat normal skill dan special skill Duel Avatar-mu."

"Special... Skill?"

Ia menghentikan uluran tangannya dan bertanya ulang.

'Ya. Ketika Duel Avatar ini diciptakan, program akan mengalokasikan sejumlah parameter tertentu sesuai dengan potensi dan atribut avatar. Jenis yang unggul dengan serangan, jenis yang pertahanannya kokoh, dan ada juga jenis yang memiliki special skill yang dapat memutarbalikkan kedudukan, tapi aturan tetapnya bahwa Duel Avatar yang berada pada level yang sama mempunyai total potensi yang sama. Pertarungan pertamamu berakhir dengan kekalahan, tapi itu tidak berarti lawanmu terlalu kuat, itu hanya karena kamu tidak tahu cara bertarung."

Pengendara motor itu, «Ash Roller», adalah level 1, sama dengan Haruyuki. Tadinya ia pikir pengendara itu adalah lawan yang luar biasa, tapi sebenarnya, dia memiliki kekuatan bertarung yang sama dengan «Silver Crow»?

Jika itu yang terjadi, maka robot kecil dan ramping ini seharusnya mempunyai special skill yang luar biasa. Haruyuki dengan semangat mengulurkan jari peraknya, dan menekan namanya sendiri.

Dengan efek suara, sebuah jendela setengah transparan terbuka.

Sebuah animasi humanoid sederhana menampilkan pergerakan sementara di kanannya menunjukkan nama-nama skill.

Yang pertama, turunkan pinggang dan buat kepalan, lakukan gerakan mendorong. Normal skill «Punch».

Yang kedua. Tarik kaki kanan ke belakang. lakukan gaya menendang ke depan. Normal skill «Kick».

Dan terakhir, special skill - silangkan kedua tangan, buka lebar ke kanan dan ke kiri, dorong kepala ke depan dengan gerakan mengayun. Namanya adalah «Headbutt».

Hanya itu. Tidak ada lagi.

"...Err."

Haruyuki bergumam sambil terpaku.

"Normal skill Punch dan Kick... dan special skill hanyalah Headbutt."

"Oh?"

Kuroyukihime yang mendengar itu, menaruh jari telunjuk kanannya ke dagu, dan memiringkan lehernya. Ia pikir bahwa ekspresinya tidak berubah, tapi ia tidak tahan melihatnya, jadi ia meringkuk. Hanya membayangkan kekecewaan yang terpancar di mata gelapnya, membuat seluruh tubuhnya panas.

Ia tanpa sadar menggerakkan mulutnya.

"Tidak, tidak apa-apa. Itu sudah sesuai ekspektasi. Avatar ini terlihat penuh dengan sesuatu yang tidak berguna. Aku minta maaf karena tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Tidak apa-apa, kamu boleh meninggalkanku sendiri. Pikirkanlah hanya seperti lotre yang gagal."

"Kamu.. bodoh!!"

Kalimat itu mengguncang tubuh Haruyuki saat ia mengangkat wajahnya. Entah sejak kapan, Kuroyukihime berdiri di depannya, alisnya yang terangkat, dan matanya yang terbakar memandangnya.

"Aku tidak akan mengatakan apapun tentang caramu hidup karena sama denganmu akupun juga hanyalah siswi SMP. Akan tetapi soal Brain Burst, aku sudah enam tahun lebih menjadi senpaimu. Aku sudah katakan sebelumnya bahwa Duel Avatar yang berbeda memiliki potensi yang seimbang. Apakah kamu sudah lupa apa yang telah aku katakan?!"

"T... tapi, skill-ku hanya Punch, Kick, dan Headbutt..."

"Berarti, pasti ada kekuatan lain untuk melengkapi kemampuan tersebut di suatu tempat."

Tatapan Kuroyukihime sedikit melunak saat ia terus menegur Haruyuki.

"Duel Avatar itu lahir dari hatimu. Apa yang terjadi jika kamu tidak mempercayainya?"

'Orang yang aku paling tidak percaya adalah diriku sendiri.'

Haruyuki mengangguk, sambil menggumamkan itu di dadanya.

"...Aku minta maaf, Aku akan percaya... bukan tentang diriku, tapi kata-katamu."

Mendengar itu, Kuroyukihime sedikit mengernyitkan wajahnya - mungkin itu hanya senyuman pahit? - Bahu Haruyuki menjadi rileks sedikit.

"Untukmu, sebelum belajar untuk bertarung, ada sesuatu yang harus kamu pelajari terlebih dahulu. Kekuatan adalah..."

Untuk beberapa saat, sedikit senyum pahitnya bercampur dengan ekspresi menyedihkan.

"Kekuatan itu, bukan hanya sebuah kata yang berarti hasil dari kemenangan. Aku banyak membuang waktu untuk mempelajari itu. Dan ketika aku sudah mengerti, semuanya sudah sangat terlambat."

Arti sebenarnya dari bisikan pelan kata-katanya adalah sesuatu yang Haruyuki tidak bisa pahami. Ketika ia memiringkan kepalanya untuk bertanya, Kuroyukihime tiba-tiba berbalik tanpa memberinya waktu untuk melakukan itu.

"Hmm, sudah hampir waktunya."

Ketika dia melihat, 1800 detik yang tadi tinggal 20 detik.

"Kemudian, pengarahan selanjutnya akan menjadi pelajaran praktek."

"Hah.. apa...? Apa maksudnya itu...?"

Kuroyukihime menunjukkan senyum tanpa takut pada Haruyuki yang bingung.

"Tentu saja, kamu akan mengambil kembali 10 poinmu."

Segera setelah itu, hasil Draw muncul saat «Fight» berakhir dan «Akselerasi» dibatalkan.

Pada saat mereka kembali ke Lounge asli, tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara, Kuroyukihime mencabut kabel Direct Connect dan mengambilnya kembali.

"Well! Mari kita makan, Arita-kun. Makanannya semakin dingin."

Dengan sebuah senyum, ia mengambil sebuah sendok kecil dari meja. Tanpa ada pilihan lain, Haruyuki juga, menarik piring nasi kare di depannya mendekat. Meskipun ia mengalami tiga puluh menit sejak ia mengambil itu dari konter, nasi kare tersebut masih memiliki uap hangat yang mengepul membuat perutnya bergemuruh.

Dari meja sekitarnya, tatapan tidak senang yang sama seperti kemarin terfokus padanya. Setelah ia menyerah tentang membawa nasi karenya ke sudut kantin untuk memakannya karena perutnya yang kosong, ia memakan tiga suap besar sebelum mendengar seorang senior di meja yang sama berbicara pada Kuroyukihime yang membuat tenggorokannya menegang.

"Hime[7], bukannya ini saatnya kamu memberitahu kami? Kita hampir mati penasaran. Bagaimana seharusnya kami memahami hubunganmu dengan orang ini?"

Haruyuki mendongak, dan melihat bahwa orang yang berbicara adalah anggota OSIS berambut mengembang yang ia lihat kemarin. Kalau tidak salah dia sekretaris kelas dua.

"Hmm."

Kuroyukihime menaruh sendoknya di samping piring berisi gratin, dengan elegan mengangkat cangkir tehnya, dan terlihat seperti dia berpikir sedikit. Siswa di sekitar menjadi diam.

"Secara blak-blakan, aku menembak, dan dia menolakku."

Jeritan dan teriakan syok memenuhi dunia.

Haruyuki memegang sendok di mulutnya, mengambil karenya, dan melarikan diri.


"K... kamu di sana!!"

Dua jam berikutnya sore telah berakhir dengan Haruyuki melewati para siswa yang menatapnya dengan tatapan seperti jarum saat ia berjalan cepat di samping Kuroyukihime, yang sedang menuju gerbang sekolah, dan mulai mengeluh dengan suara rendah.

"Apa yang kamu tadi pikirkan? Aku akan ditindas lagi!! Aku dengan pasti akan ditindas lagi!!"

"Wah, itu sebuah pernyataan yang memukau."

Sambil tertawa, Kuroyukihime melanjutkan dengan ekspresi bersahaja.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Lagipula, kamu tadi sama sekali tidak terlihat buruk."

Sementara mengatakan itu, dia memanipulasi dekstop virtualnya, dan membuat gerakan membalikkan dengan ujung jarinya. Dari jaringan lokal, Haruyuki secara instan menerima sebuah file dengan sebuah icon yang menyala pada pandangannya. Ketika dia meng-klik itu, sebuah gambar besar terbuka di depan matanya.

Itu adalah gambar dirinya dengan sendok kare di mulutnya, bersama dengan ekspresi bodoh dan blank terlihat di wajahnya.

Ketika ia melihat itu, Haruyuki berteriak.

"Ugyaa!!"

Ia instan melempar file tersebut ke dalam tempat sampah.

"Ka-kapan kamu mengambil screen shot dengan sudut pandang seperti ini? Bahkan sulap pun ada batasnya!"

"Apa? Itu hanya suvenir."

Sementara bergurau seperti itu, tatapan dengan daya bunuh yang nyata dari sekelilingnya terfokus pada Haruyuki. Ia mulai menundukkan lehernya seperti biasa, tapi bagaimana pun ia tidak dapat bersembunyi di belakang tubuh ramping Kuroyukihime.

"Busungkan dadamu sedikit lebih tinggi. Di sekolah ini, tidak banyak laki-laki yang menolakku. Di sisi lain, cuman kamu satu-satunya yang melakukan itu."

"Jadi, kapan aku melakukan itu?!"

"Mengatakannya seperti itu sungguh kejam. Aku mungkin akan terluka lagi... Ya, daripada itu..."

Dengan kata 'daripada itu', Kuroyukihime menunda pertanyaan saat dia mengubah ekspresinya dan mengatakannya dengan suara rendah.

"Ketika kita meninggalkan gerbang depan, Neuro Linker-mu akan terhubung dengan Jaringan Global. Burst Linker manapun di «Suginami 3rd Battle Area» dapat memaksamu untuk melakukan pertarungan. Sebelum kamu ditantang, lakukan «Akselerasi» dan cari «Ash Roller» di Matching List dan menantangnya."

"Daerah... apa? Apakah ada batas daerah untuk memungkinkan pertarungan?"

Kuroyukihime mengangguk kecil pada pertanyaan Haruyuki.

"Itu benar. Bahkan jika kamu bertarung dengan seseorang di sisi lain Tokyo, 30 menit akan habis sebelum kalian dapat bertemu... Nantinya, kamu dapat memasuki field dengan banyak orang sekaligus, field dengan koneksi tak terbatas, dan field untuk pertarungan berkelompok, tapi itu sesuatu yang kamu dapatkan di atas level 4. Sekarang konsentrasi saja pada pertarungan di depanmu."

Kuliah Kuroyukihime mendekati akhir dengan suara yang sedikit lebih tajam.

"Aku akan mengatakannya padamu sekarang. Kalau kamu kalah, kamu tidak bisa secara instan melakukan pertandingan ulang. Kamu hanya dapat menantang orang yang sama, sekali sehari. Sayangnya, aku akan pergi ke gallery[8] jadi aku tidak dapat membantumu... Dan jangan membuat wajah sedih seperti itu, jika kamu bertarung seperti apa yang ku tuliskan di email, kamu tidak akan kalah."

"O... ok."

Ia menelan ludah sambil mengangguk. Ia telah meng-copy-paste email yang ia terima ketika jam pelajaran ke-enam ke dalam otaknya.

"Ini adalah debut bertarungmu yang sebenarnya, «Silver Crow». Semoga beruntung."

Dengan dorongan di punggungnya, Haruyuki melangkah ke jalan setapak, diiringi hembusan debu pertempuran.


Referensi[edit]

  1. Penjelasan bisa dilihat di sini
  2. Non Player Character - Player yang dimainkan oleh Komputer.
  3. Gratin: jenis makanan Prancis yang disiapkan dengan teknik membungkus bahan menggunakan lapisan roti
  4. Perasaan negatif akan kekurangan dalam diri sendiri
  5. Turnamen Baseball Nasional Jepang.
  6. Atau Batter, posisi pemukul pada permainan Baseball
  7. Hime, dari Kuroyukihime, artinya bisa pula berarti ‘Putri’.
  8. Tempat Burst Linker lain menyaksikan pertarungan di dalam field