Accel World (Indonesia):Jilid 2 Bab 7

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

7[edit]

“Si... siapa?”

Haruyuki berbisik dengan suara yang tidak bisa dibilang suara.

Untuk bisa mendekat ke belakang Yellow King yang curiga, terlebih lagi, bisa menembus armor-nya itu seperti kertas tanpa menggunakan sebuah Special Skill. Tidak, sebelumnya, untuk memotong pertarungan kontak langsung di antara dua orang King, siapa yang bisa memikirkan hal itu?

Kemudian, seakan mendengar suara Haruyuki, dari belakang Yellow King, bayangan itu perlahan-lahan terlihat. Bercampur dengan senja dengan hampir sempurna, bayangan berwarna abu-abu gelap. Pada saat permukaannya itu tersentuh oleh cahaya matahari yang tersisa, permukaannya itu memberikan pantulan basah[1].

Accel World v02 265.jpg

Badan penyusup misterius itu ditutupi seluruhnya dengan armor hitam, dan abu-abu seperti kaca. Kombinasi warna itu bisa dibilang hampir sama dengan Silver Crow, tapi wujudnya sangat jauh berbeda. Kedua pundaknya, dadanya dan kedua sikutnya berisi, dengan aura berat yang seperti ksatria dari abad pertengahan. Tangan kanannya yang ditutupi oleh gauntlet yang besar, memegang pedang bermata dua yang sama panjang dengan tingginya, ujung pedang itu terlihat menciut saat menembus badan Yellow King dari belakang.

Apa yang menarik perhatian lebih kuat dari pedangnya, adalah kepala ksatria itu.

Kepalanya ditutupi helm berbentuk hood yang mempunyai tanduk-tanduk memanjang ke belakang dari kedua sisinya. Namun, di tempat yang seharusnya terletak sebuah wajah - tidak ada apa-apa. Tersinari oleh sinar matahari, bagian dalam hood itu harusnya dapat dilihat dengan jelas, tapi seakan perwujudan kegelapan, bagian dalam hood itu berwarna hitam semuanya. Tidak, jika ia menatap hal itu lebih lama lagi, ia dapat melihat sesuatu yang tidak diketahui, hitam gelap dan menggeliat seakan benda itu hidup, di permukaannya.

Ksatria perak kehitaman dengan topeng kegelapan.

Nama itu, tepat sebelum Niko, yang ada dibawahnya yang kemudian menyebutkannya, Haruyuki juga, menyadarinya. Kemungkinan dia adalah... Dia pasti—

“«Disaster Armor»... «Chrome Disaster».”

Tepat setelah suara yang keluar dengan serak itu, Niko melanjutkan.

“Kenapa. Terlalu cepat. Harusnya masih ada waktu paling tidak satu hari penuh lagi.”

Alasan kenapa dia terkejut, Haruyuki dengan cepat menyadarinya.

Wujud asli Chrome Disaster, «Cherry Rook» yang ber-level 6 dan merupakan anggota dari Red Legion, dan ketika kereta yang dia naiki masih berada 2 menit dari Ikebukuro, grup Haruyuki melakukan dive ke Unlimited Neutral Field ini. Di sini, waktu berjalan 1000 kali lebih cepat dari dunia nyata, jadi itu berarti 2 menit di dunia nyata sama dengan 33 jam di sini.

Hanya ada satu jawaban. Cherry Rook yang dirasuki oleh Armor itu, melakukan akselerasi ketika dia menaiki kereta itu, dan muncul di dunia ini.

Jika hal itu hanyalah duel biasa berdurasi 1,8 detik paling lamanya, maka hal itu dapat dimaklumi. Tetapi tempat ini adalah dunia ‘atas’, di mana seseorang tidak dapat meninggalkannya selain dengan menggunakan salah satu Leap Point yang ada setelah melakukan dive. Di tempat di mana dia dekat dengan orang lain, seperti sebuah kereta, belum lagi, meninggalkan badan aslinya di sebuah bentuk transportasi, benar-benar perbuatan yang melewati batas keberanian hingga menjadi kenekatan.

“Cherry... Sampai tidak bisa menunggu 2 menit saja, apakah dia sudah terjatuh sejauh itu?”

Bisik Niko dengan suara yang sayu.

Namun, Haruyuki tidak merasakan kegilaan macam itu dari Chrome Disaster generasi ke-lima yang berdiri di seberang kawah itu, tepatnya di pinggiran barat kawah itu.

Perawakan tubuhnya tidak terlihat kuat sepenuhnya. Paling tidak 170cm, dan jika dibandingkan dengan generasi ke-empat yang ditunjukkan Kuroyukihime di Replay File-nya kemarin, yang ini terlihat sangat kecil. Wujud yang memiliki bentuk manusia biasa saja. Ketika memegang pedang yang menembus Yellow King itu, dia sepertinya tidak melakukan apa-apa, hanya memiliki ekspresi bengong ketika dia berdiri diam di sana.

Kenapa Yellow King tidak kabur? Kenapa dia memutarkan kepalanya hingga batasnya dan melihat Chrome Disaster dengan diam?

Jawabannya -.

Satu detik kemudian, Haruyuki menemukannya.

“Yuruoooooo...!”

Tiba-tiba, muncul teriakan yang aneh.

Teriakan itu tidak bersuara seperti manusia. Bukan juga dari sebuah hewan buas. Bukan juga dari sebuah mesin. Ia tidak pernah mendengar suara itu sebelumnya, suara yang heterogen.

Sumber teriakan itu adalah kegelapan pekat yang mengintai dari wajah ksatria tersebut. Dari balik helm berbentuk hood yang melengkung ke belakang itu, dengan sebuah teriakan, kegelapan yang berwujud keluar, dan kegelapan itu perlahan-lahan membentuk sebuah bentuk yang padat.

Pada bagian atas dan bawah hood itu muncul satu set gigi, segitiga-segitiga tajam yang berurutan. Taring. Taring hitam gelap, dari pinggiran hood itu, seakan benda itu benar-benar mulutnya, taring-taring itu muncul keluar.

‘Gupaa’.

Dengan suara basah itu, «mulutnya» pun terbuka.

Dari kegelapan pekat di dalamnya, dua mata berbentuk bundar, bersinar dengan warna merah buram.

Pada saat dia melihat hal itu, sang Yellow King, Yellow Radio akhirnya bergerak. Dia memutarkan badannya ke belakang dengan bunyi yang nyaring, dan memegang pedang yang menembusnya itu dengan kedua tangan, mencoba untuk menarik pedang itu keluar.

Alasan kenapa dia tidak bergerak hingga sekarang adalah - dia bergemetaran karena ketakutan. Terikat oleh teror yang ada.

Kuroyukihime yang ada di dekat sana, tetap berdiam diri dengan kuda-kudanya. Sepertinya dia tidak takut, tapi Haruyuki merasakan sedikit keraguan darinya. Ada kesempatan untuk menyerang, tapi yang mana yang harus dia ambil, lebih tepatnya di dalam situasi ini, dia tidak dapat memutuskannya.

Kepada Yellow King yang mencoba untuk menarik pedang itu keluar dari tubuhnya, si Disaster Armor, Chrome Disaster mendekatkan «mulut» besarnya seakan akan memakan sesuatu menggunakan garpu. Rahangnya pun terbuka lebar, mendekati pundak bulat milik Avatar badut yang dinaikkan - taring-taring itu meneteskan lendir -

“...«Deceit Firecracker»!!”

Sebelum pundaknya tergigit, Yellow Radio berteriak dengan suara kencang.

Dengan asap kuning yang terlihat berbahaya menjulang tinggi, Avatar yang tertusuk itu pun meledak, dan menghilang.

‘Menghancurkan dirinya sendiri!?’ Haruyuki pun terbelalak, namun tepat setelah itu, sekitar lima meter dari sana, asap yang berwarna sama pun menjulang, dan ia melihat badut itu meloncat keluar dari dalamnya. Mungkin itu adalah Special Skill yang berfokus untuk mengalihkan perhatian dan pelarian diri.

Ketika armor bagian dadanya yang memiliki sebuah lubang berbentuk tajam mengeluarkan percikan-percikan kecil, sang Yellow King mundur dengan cepat sejauh beberapa meter lagi. Setelah dia memberi tanda supaya Avatar anak buahnya berkumpul, dia akhirnya mengeluarkan suara.

“Dasar anjing kelaparan, bisa-bisanya melupakan kebaikan pemilikmu, dan juga kau ingin mengganggu acaraku ini? ...Baiklah, jika memang kau selapar itu - makanlah si «Hitam» yang ada di depanmu!! Meskipun warna itu benar-benar tidak menggiurkan nafsu!!”

Dia tertawa ‘Hahahahaha’, tapi suara itu bergema dengan ketegangan yang tidak tersembunyikan.

Ketika rahang besar itu terbuka dan tertutup dengan bunyi ‘Gachin Gachin’, Chrome Disaster melihat dari arah Black King ke Yellow King, yang berada pada jarak yang sama darinya. Tindakan itu tidak terasa seperti seorang player yang sedang mencoba memutuskan siapa yang akan menjadi lawan «Duel»-nya.

Tindakan itu adalah gerakan dari sebuah hewan buas yang mencari tahu mangsa mana yang harus dia buru.

Muka yang juga bukan wajah itu, berpaling ke arah dasar kawah dengan santai. Dia menghentikan pandangannya pada Red King yang terluka dan diam, namun dia tidak menunjukkan perasaan apa-apa ketika melihat Legion Master-nya sendiri, kemudian dia memindahkan pandangannya pada Haruyuki yang berdiri di stabilizer di punggung Red King.

Tiba-tiba.

‘- Makan.’

‘- Makan, daging.’

Yang lebih menakutkan dari yang lainnya, tidak peduli bagaimana pun kamu mendengar nada suara itu, suara itu mirip seperti suara anak seumurannya ketika suaranya belum berganti.

Di punggungnya, rasa takut yang belum pernah dirasakannya selama ini di Accelerated World, ia dapat merasakannya sekarang.

Meskipun dengan teknologi «Akselerasi» aneh milik Brain Burst, Brain Burst itu sendiri tetaplah sebuah game pertarungan saja. Setelah tiba di kawah yang berada di selatan Ikebukuro ini, ia telah merasakan pertarungan yang mengerikan hingga ekstrem, tapi semua itu masih berada dalam cakupan sebuah game.

Sejujurnya, jika Niko atau Kuroyukihime terburu dengan sukses oleh perangkap milik Yellow King, Brain Burst milik mereka berdua akan ter-uninstall secara paksa, dan mereka mungkin tidak akan bisa mengunjungi Accelerated World lagi - namun, hal itu hanyalah sebuah «Game Ending», kehidupan mereka di dunia nyata akan terus berlanjut.

Tapi meskipun begitu.

Jika suara itu, merupakan suara Burst Linker yang dipanggil dengan nama Chrome Disaster.

Di dalam armor hitam keperakkan itu, anak laki-laki yang bernama Cherry Rook yang harusnya menikmati game ini mungkin sudah tidak ada lagi.

’Enhanced Armament akan mengikis pikiran pemiliknya’, kata Kuroyukihime. Haruyuki setengah percaya akan kata-kata itu, tapi kemanusiaan dari orang yang menggunakan armor itu akan hilang hampir seluruhnya, suara pendek itu menunjukkannya dengan jelas. Dan kondisi itu mungkin tidak hanya terbatas saat melakukan akselerasi saja. Siapapun yang ada di dalam armor itu, ia tidak bisa berpikir bahwa orang itu bisa hidup dengan tenang di dunia nyata.

“Niko... dia, sudah bukan dia lagi.”

Makna di balik suara gemetaran Haruyuki yang ingin disampaikannya, sang Red King menebaknya dengan rentannya.

“Jangan berbicara seperti itu. Tetap saja... tetap saja, kita masih mempunyai waktu. Jika kita menghancurkan armor itu sekarang, mungkin.”

Suara kecil itu, tidak selesai hingga akhirnya.

Seakan menolak keinginan Niko, Chrome Disaster lagi-lagi mengeluarkan sebuah auman.

“Ruuoo...oooooo!!”

Ke arah mana dia memindahkan pandangannya perlahan, adalah arah di mana Yellow King berada.

Menyandarkan pedang besar yang dibawa dengan tangan kanannya di pundaknya, tangan kirinya yang dilengkapi dengan lima jari seperti cakar besar dijulurkan lurus ke depan.

Tepat setelahnya, fenomena yang mengejutkan terjadi. Meskipun armor itu tidak meneriakkan nama skill apapun, tepat di samping grup Yellow King yang sedang berkumpul, sebuah Avatar bertipe merah terhisap ke tangan kiri Chrome Disaster dengan kecepatan yang luar biasa.

Dengan suara metalik berupa ‘Gachin’, badan Duel Avatar yang tidak beruntung itu tertembus oleh jari-jari armor itu.

“Hii...”

Sambil berteriak kencang, Avatar bertipe merah itu mencoba menodongkan senapan yang ada di tangan kanannya ke arah kepala armor itu. Pada saat itu, Haruyuki menyadari bahwa Avatar bertipe merah jarak jauh itu adalah Avatar yang melindungi Avatar pengacau sinyal tadi.

Ujung laras senapannya itu bersinar, dan laser biru keputihan pun ditembakkan pada jarak nol.

Namun, tepat sebelum itu, tangan kanan yang memegang senapan itu dipotong di pangkalnya. Laser itu pun hanya menggores helm Chrome Disaster, dan melewatinya kebelakang. Tebasan pedang yang memotong tangan itu, Haruyuki bahkan tidak dapat melihat semuanya.

Tepat setelah itu.

“Ruuuu!!”

Dengan teriakan itu, taring-taring tertutup Chrome Disaster terbuka sekaligus semuanya.

Pundak kiri Avatar bertipe merah itu tergigit oleh rahang kegelapan dengan suara ‘Kras’.

“Gya... aaaaa!!”

Teriakan yang keluar itu sangat mengerikan sehingga ia ingin menutup telinganya. Di Unlimited Neutral Field ini, rasa sakit yang dirasakan ditingkatkan sebanyak dua kali dari field di ‘bawah’. Mungkin saat ini, bagi si merah itu, dia merasakan rasa sakit yang sama seperti badan aslinya sedang digigit oleh hewan buas.

Armor Avatar itu ditembus dengan mudah oleh belasan taring besar. Dari daerah pundak hingga dada, terdapat bekas termakan berbentuk setengah lingkaran, dan tangan kiri yang terpotong itu pun perlahan-lahan jauh ke tanah.

“Aaa... Aaaaa - !!”

Dengan isi perutnya yang terlihat, dan kehilangan kedua tangannya, rasa sakit membuat kepala Avatar itu melambai-lambai dengan kuat.

Setelah selesai menelan, Chrome Disaster membuka «mulut»-nya lebar-lebar lagi, dan memakan kepala Avatar itu seluruhnya.

Dengan suara ‘Kras’ yang terdengar basah, terdapat percikan yang keluar, apakah itu efek percikan api, pecahan armor - atau itu mungkin adalah daging dan darah sebuah Avatar.

Teriakan itu pun terpotong seluruhnya. Dengan kehilangan seluruh kepalanya, sisa-sisa Avatar itu meluncur turun tanpa tenaga, dan beberapa detik kemudian, melebur dan terurai menjadi pilar cahaya.

Haruyuki pikir penglihatannyalah yang bergetar. Alasan yang menyebabkan hal itu adalah lututnya yang gemetaran, yang ia sadari setelah beberapa saat.

Itu bukanlah sebuah «Duel» lagi.

Bukan juga kekerasan, atau pembantaian.

Melainkan predasi[2]. Darah dan daging Avatar yang tertangkap itu, dan juga Burst Point semuanya dikonsumsi, hanya aktivitas yang berdasarkan insting saja.

Pada saat yang sama dengan taring bagian atas dan bawah itu berhenti bergerak, di penghubung yang terdapat di armor hitam keperakkan itu, Haruyuki melihat cahaya berwarna merah pekat mengalir. Seakan tidak hanya poin saja, fenomena seperti semacam energi lain tercuri - mungkin itu adalah apa yang dikatakan Kuroyukihime kemarin, kemampuan untuk menghisap HP gauge, «Drain».

“Ruuuuu...”

Chrome Disaster mengangkat kepalanya dan gemuruh kecil itu keluar dari tenggorokannya.

“Anjing gila... tidak ada pilihan lain, benar-benar menyedihkan bahwa pertunjukkan yang ada harus dibatalkan. Semuanya, mundur ke Leap Point di stasiun kereta Ikebukuro!!”

Teriakan itu berasal dari Yellow King. Pada saat yang sama dengan arahannya itu, dia menggunakan semacam Special Skill, dan wujud sepuluh anggota Yellow Legion yang tersisa berubah menjadi setengah transparan.

Avatar mereka yang berubah menjadi bayangan samar-samar, meninggalkan kawah itu dengan kecepatan yang luar biasa, dan mundur ke arah barat laut. Meskipun rencananya jelas-jelas gagal, suara Yellow King yang sedang menjauh, ejekan terakhirnya menggema di field itu.

“Kukuku... si Merah, dan si Hitam, untuk karnaval senang gembira sirkusku, suatu hari nanti aku akan mengundang kalian lagi! Termakanlah oleh anjing itu, andai kalian masih memiliki semangat untuk bertarung... andai saja! Kukuku... Kufufufufu...”

Jika dipikir-pikir dengan tenang, mereka bisa saja mengganggu mundurnya orang-orang itu dan membiarkan Chrome Disaster menyerang mereka, kemudian memenggal kepala Yellow King di tengah kekacauan, taktik seperti itu mungkin dilakukan. Namun Haruyuki, tidak hanya ia tidak membuat suara, ia pun tidak menggerakkan jarinya. Ia merasa lumpuh seperti hewan kecil yang dipelototi oleh predator, dan hanya itu yang bisa ia lakukan saat berdiri di atas plat armor Scarlet Rain.

‘- Bertarung dengan makhluk itu? Membuatnya tidak bisa bertarung lagi, dan menyerangnya di jarak yang super dekat dengan «Judgement Blow»? Aku harus membantu melakukan hal itu?

Tidak mungkin.

Aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah ada di ambang batas untuk tidak berteriak dan kabur dari tempat ini.’

Ketika lutut dan akar-akar giginya sedikit bergetar, di penglihatannya, badan Chrome Disaster terlihat tenggelam. Itu adalah sebuah aksi di mana sebuah hewan karnivora ingin mengejar dan membunuh anggota Yellow Legion yang berlari kabur seperti anak laba-laba yang menyebar terpisah dari satu sama lain.

‘Pergi dengan Yellow Legion saja sana’, Haruyuki berdoa. Namun.

Di belakang Chrome Disaster yang akan berlari dengan kencang.

-.

“...«Death By Piercing»!!”

Suara yang bergema dengan keyakinan itu adalah suara Kuroyukihime.

Pedang tangan kanannya yang diposisikan di atas tangan kirinya, menusuk lurus kedepan dengan suara kencang yang seperti mesin jet. Cahaya violet yang menyelimuti pedang itu, mewarnai dunia dengan cemerlang, ketika pedang itu memperpendek jarak 5 meter garis lurus yang ada.

Kekuatan serangan besar yang dilepaskan itu menekan udara virtual yang ada, dan pemandangan di sana pun terlihat terdistorsi seperti nyala lidah api. Sebuah suara hancur bernada tinggi berupa ‘Gakiin’ bergema - tapi apa yang terpotong, hanya sisi kanannya saja, tanduk melengkung ke belakang yang ada di helm Chrome Disaster.

Armor hitam keperakkan itu, pada saat membuat celah yang besar ketika ingin mengejar, dan terlebih lagi di bidik dari belakangnya, dengan pergerakkan yang seperti kabut dia meluncur ke kiri untuk menghindari serangan itu.

Tanduk yang menari tinggi di udara itu, jatuh sambil berputar-putar, dan menancap di tanah berwarna biru kehitaman.

“...Ooh, kau berhasil menghindarinya.”

Ketika Kuroyukihime menarik kembali tangan kanannya, dia mengatakan hal itu seakan terkesan.

Terhadap hal itu, Chrome Disaster yang berbalik, dari antara taring-taring besarnya, raungan marah yang jelas terdengar menggema.

“Yurururuuuu...”

Dengan suara berupa ‘Klink’, pedang besar yang ada di tangan kanannya memotong dengan bentuk setengah lingkaran di atas tanah.

Setelah melakukan hal itu untuk membawa pedang itu di pundaknya, ksatria iblis itu menghadapi sang putri hitam gelap yang cantik. Di balik rahang yang sedikit terbuka di bawah hood itu, cahaya merah pekat menyala-nyala dengan tajam ketika mereka bergerak.

“Se... sen, pa...”

Tenggorokan Haruyuki yang kering pun mengeluarkan suara yang serak.

‘- Senpai ingin bertarung? Meskipun itu adalah permintaan dari Red King - melawan benda itu. Berhadapan langsung dengannya.’

Sebenarnya, Chrome Disaster masih berada di level 7. Meskipun Kuroyukihime kalah, tidak seperti melawan musuh yang seorang «King», dia tidak akan kehilangan Brain Burst.

Tapi, sebagai gantinya, dia akan dimakan.

Di field yang memiliki sensasi rasa sakit yang sama atau lebih tinggi dari dunia nyata, ketika masih hidup, Avatar itu dimakan dengan rakusnya. Rasa sakit itu tidak bisa dibandingkan dengan terkena tembakan senapan di ruang latihan yang Haruyuki buat sendiri.

Tidak, tidak hanya mempersalahkan sensasi rasa sakit itu saja. Beberapa menit yang lalu, Avatar bertipe jarak jauh yang ditangkap oleh ‘benda’ itu, teriakannya menggema dengen keputusasaan yang dalam. Keputusasaan yang dirasakan ketika tertangkap oleh sebuah predator yang sangat hebat, dan tanpa berdaya dikonsumsinya.

‘Tidak. Aku tidak ingin dimakan oleh benda itu. Jika hal itu terjadi, aku akan - ‘

Kekuatannya tiba-tiba meninggalkan kakinya, dan Haruyuki pun berlutut di atas plat armor Scarlet Rain. Ia mencoba berdiri dengan cepat, tapi badannya tidak dapat digerakkan. bahkan jarinya terasa keras dan kaku, membeku mengabaikan perintahnya.

‘- Apa ini? Apa yang terjadi padaku? Tadi, aku mengatakan hal-hal seakan menggurui Kuroyukihime yang terbaring di sana, dan sekarang aku menjadi tidak enak dilihat seperti ini dan tidak bisa bergerak.’

Semakin ia panik, semakin dingin seluruh tubuhnya itu. Seakan saraf-saraf yang terhubung dengan anggota tubuh Avatar-nya terputus.

Pada Haruyuki yang bernafas dengan pendek di balik topeng peraknya, di telinganya - .

“«Seorang Burst Linker yang tidak mempunyai jiwa untuk bertarung tidak dapat menggerakkan Duel Avatar-nya»”

Dari pinggiran kawah ketika dia menghadapi Armor berwarna hitam keperakkan itu, suara tegas Kuroyukihime mencapainya.

“...Tadi, seperti yang gadis kecil itu katakan. Aku tidak ingin mengakuinya, tapi aku menyesali pengkhianatan yang terjadi dua tahun lalu itu. Aku merasa itu adalah tindakan kriminal yang tak termaafkan. Jadi dengan itu, keinginan untuk bertarung milikku - keinginan untuk bertarung yang membuatku mendambakan kemenangan, aku takut pada hal itu dari dasar hatiku.”

Ketika waspada dengan kedua pedang tangannya terangkat, mata biru keunguan Black Lotus melirik ke arah Haruyuki.

“Namun Haruyuki-kun. Kamu adalah kebalikannya. Kamu takut untuk kalah. Kamu berpikir bahwa kekalahan akan mengurangi keberhargaanmu. Hal itu, pada Territory Battle belakangan ini, adalah alasan dari kondisimu yang buruk.”

Kata-kata itu tanpa henti memaksa masuk ke dalam hatinya.

Sambil berlutut, Haruyuki membuka matanya lebar-lebar, dan dengan kuat menggertakkan giginya.

‘- Bukan hanya berpikir saja, tapi memang itulah yang terjadi!’

Ia meneriakkan kata-kata itu di dalam otaknya.

‘- Jika aku kalah aku tidak akan mendapatkan apa-apa. Milikku, nilai yang membuat Silver Crow ada adalah untuk terus menang dengan «Flight ability» yang hanya ada satu-satunya. Naik level dan memperluas Territory «Nega Nabulas», hanya untuk memenuhi harapanmu.’

‘- Karena, jika aku tidak menang, jika aku tidak menjadi lebih kuat, senpai pasti akan - suatu hari nanti melihatku sebagai...’

“Aku akan mengembalikan kata-kata yang sama tadi, Haruyuki-kun!”

Setelah tebasan dari pedang tangan kanannya, Kuroyukihime berteriak kencang.

“Ikatan yang menghubungkan kamu dan aku, apakah hanya sampe segitu saja... apakah kamu berpikir seperti itu!!”

Dan tepat setelah itu, dia mulai menebas Chrome Disaster.

Seakan, dengan tindakan itu, dia ingin menyampaikan sesuatu kepada Haruyuki.

Pedang tangan kiri Kuroyukihime yang mulai menyerang dari atas, bertemu dengan pedang besar Chrome Disaster, dan sebuah benturan besar pun terjadi. Energi yang seperti bola yang muncul menyinari permukaan armor yang hitam dan perak itu, kemudian memantul dan terburai menjadi titik-titik cahaya yang tidak terhitung jumlahnya.

Mereka berdua terdorong ke belakang dengan kuat, meluncur hingga berhenti sambil menggali tanah, kemudian dengan timing yang hampir sama mereka menyerang lagi. Pedang besar milik Disaster diayunkan secara horizontal. Kuroyukihime berputar dan menangkisnya dengan tendangan kaki kanannya.

Serangan-serangan yang besar dan kuat itu menggambar lengkungan berwarna merah pekat dan biru keunguan, menyebabkan ledakan yang nyata kali ini, dan sebuah kawah kecil muncul di tempat itu. Mereka berdua terlempar dengan arah yang berlawanan, Kuroyukihime yang berdiri lagi setelah terhuyung-huyung di sekitar - langsung berhadapan dengan tangan kiri Chrome Disaster yang terbuka lebar.

‘- Skill itu!’

Tidak dapat bergerak, dan juga tidak dapat meneriakkan hal itu, Haruyuki menahan nafasnya.

Special skill itu dapat menghisap musuh dengan cara yang misterius dan menahan musuh itu. Jika Kuroyukihime terkena skill itu, maka dia tidak akan bisa mengayunkan pedangnya di jarak sangat dekat itu, dan hanya akan termakan begitu saja.

Ia pikir ia melihat kilatan berwarna perak di antara mereka.

Pada saat yang sama, terdapat bongkahan besar di depan Kuroyukihime yang entah kapan muncul, dia pun meletakkan sisi rata kaki kanannya pada bongkahan itu dan menendangnya ke atas. Bongkahan itu adalah pecahan batu dari tanah yang muncul karena ledakan tadi.

Telapak tangan Chrome Disaster menghisap batu itu dengan kecepatan yang luar biasa. Kepada musuh yang sedang mengibas-ngibas batu besar tempat jari-jarinya menancap, Kuroyukihime mulai menyerbu dengan kecepatan penuh.

‘Gyaan!’ dengan terlepasnya suara benturan metal itu, pedang kaki kirinya menancap di armor dada Chrome Disaster setelah menendangnya.

‘...Luar biasa.’

Haruyuki melupakan kelesuan yang membatasinya sesaat, dan berbisik di dalam otaknya.

Melawan musuh yang menakutkan, bagaimana bisa dia bertarung seperti itu? Bisa dikatakan bahwa level-nya lebih tinggi, tapi perbedaan kekuatannya terisi oleh Enhanced Armament, kekuatan mereka berdua hampir sama. Dengan satu kesalahan saja, dia akan dimakan oleh taring-taring besar itu, dan akan merasakan rasa sakit dan keputus asaan. Kenapa seperti itu - seakan - .

Seakan dia menikmatinya.

Apakah karena dia memiliki keyakinan? Apakah karena dia meyakini bahwa dia lebih kuat dari musuhnya sehingga dia dapat bergerak sebebas itu?

Tidak, itu tidak mungkin benar. Yellow Radio yang sama-sama ber-level 9, meskipun dengan sepuluh anak buahnya yang tersisa, kabur tanpa ragu-ragu. Dia tidak dapat mengatakan keputusan itu disebabkan oleh rasa takut. Chrome Disaster bukannya seorang Burst Linker biasa lagi. Ancamannya mungkin dapat melebihi «Enemy» besar yang Haruyuki lihat pada saat ke Ikebukuro tadi.

Seakan mendukung kesadaran Haruyuki, ksatria gila itu menunjukkannya fenomena yang mengerikan.

Cahaya merah gelap terkonsentrasi di luka yang disebabkan potongan Kuroyukihime, dan luka itu perlahan-lahan mulai pulih.

“Yurururuu...”

Suara rendah seperti tawa muncul dari dalam Armor itu, kemudian dia mulai membalas serangan dengan cepat dan kuat. Pedang yang ada di tangan kanannya diayunkan ke bawah dengan kecepatan yang tidak terlihat lagi, memotong dari udara ke tanah dalam garis lurus. Kuroyukihime berhasil menghindari arah serangan itu dengan reaksinya yang menakjubkan, tapi dengan suara samar berupa ‘Pikin’, ujung kiri dari armor rok yang ada di pinggangnya terpotong.

Serangan Chrome Disaster tidak berhenti sampai di sana saja. Pedang besar yang memiliki bilah sepanjang satu setengah meter itu, melintas lagi dan lagi dengan kecepatan yang membuat pedang itu terlihat tidak mempunyai berat. Black Lotus yang menghindar dengan gerakan seperti sedang menari, atau menangkisnya terus, perlahan-lahan mendapatkan ukiran-ukiran garis di sini dan sana.

Di desakan yang terus berlanjut itu, meskipun dia perlahan-lahan terdorong dari pinggiran barat kawah itu ke pinggiran utara, keinginan untuk bertarung Kuroyukihime sama sekali tidak melemah.

Dengan 4 pedang bagian tubuhnya yang bersinar violet, dia mencari-cari celah dalam tindakan Chrome Disaster dan membalasnya dengan serangan yang tajam. Meskipun armor musuh dengan cepat memperbaiki luka yang terukir di badannya dengan cahaya merah, Kuroyukihime hanya menusuknya dengan akurat, memotong atau menikamnya lagi dan lagi.

Tidak mungkin dia tidak merasakan rasa takut. Dengan kekuatan serangan yang sebanding, kecepatan, dan ketepatan, melawan musuh yang dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan otomatis, dia pada akhirnya akan terdorong mundur. Jika dia terkena serangan berat itu sekali saja dan kemampuannya untuk menghindar menjadi tumpul, dia akan tertangkap musuh pada saat itu terjadi, dan bagian dari tubuhnya akan dikunyah. Harga dirinya sebagai seorang «King» akan terambil, dan dia hanya akan menjadi makanan yang merangkak di atas permukaan tanah.

Meskipun begitu - kenapa...

“Kenapa... senpai tidak melarikan diri!”

Dari tenggorokan Haruyuki, teriakkan serak keluar.

Melarikan diri tidak akan mengurangi nilai seorang Black King. Yellow King saja sudah melarikan diri, dan sebenarnya, ketika Chrome Disaster generasi sebelumnya dijatuhkan, kamu bilang bahwa diperlukan persekutuan dari «Pure Color Seven Kings» untuk menghentikannya. Ini adalah situasi di mana kabur adalah hal yang biasa. Dan juga, di atas semua itu -

‘Aku tidak ingin melihatnya. Melihat orang itu dihancurkan dan dimakan ketika dia berteriak, aku tidak ingin melihat hal itu terjadi.’

“Ayo kabur saja, senpai!”

Haruyuki meneriakkan hal itu lagi.

Namun, tepat setelah itu.

Pedang besi itu, diayunkan ke bawah dari atas dengan timing dan kecepatan yang tidak membuatnya bisa dihindari.

Kuroyukihime menyilangkan kedua pedang tangannya dan menangkis serangan itu, tapi dia tidak terdorong ke belakang seperti yang terjadi hingga saat ini, dan dia pun berlutut dengan satu kaki di sana. Sebuah suara bentrokan yang seperti petir menggema, dan tanah di sekitar Kuroyukihime menjadi retak dengan pola retakan yang menyebar.

“Yururuooooooo!!”

Mungkin dia sudah yakin dengan kemenangannya, Chrome Disaster mengaum dengan kencang. Pedang yang dipegang dengan kedua tangannya itu, ditekan kebawah dengan menggunakan seluruh berat badannya. Dengan suara asahan ‘Gii Gii’, percikan api kecil keluar dari titik temu ketiga pedang itu.

Situasi ini sama seperti saat Kuroyukihime melawan Avatar tipe petarung dari Yellow Legion, namun kali ini yang terdorong ke belakang dengan jelas adalah Black Lotus. Aura biru keunguan yang menyelimuti kedua pedangnya perlahan-lahan meredup, dan berkedip-kedip tidak beraturan.

Segera, badannya itu akan terpotong bersama dengan kedua pedangnya dan dia akan menderita kerusakan yang besar. Dia akan diinjak-injaki di tempat di mana dia jatuh, dan hingga HP gauge-nya habis, dia akan dikunyah sesuka hati oleh benda itu.

“Kenapa... senpai tidak melarikan diri.”

Gumam Haruyuki tanpa tenaga.

Tindakan ini bukan untuk melindungi Haruyuki yang tidak dapat bergerak. Kuroyukihime menyerang Chrome Disaster yang akan mengejar anggota Yellow Legion, dan Kuroyukihime jugalah yang menariknya kembali sendirian saja. Itu berarti Kuroyukihime dengan sengaja melawan Armor itu, terlebih lagi dia memilih pertarungan di mana dia tidak memiliki kesempatan untuk menang.

Sejujurnya hal itu adalah tujuan mereka melakukan dive ke Unlimited Neutral Field, tapi situasi yang ada sudah berbeda jauh dengan yang mereka prediksi. Takumu yang «tewas» tidak akan bangkit kembali untuk beberapa puluh menit lagi, dan Scarlet Rain yang berposisi penting pun mempunyai kerusakan yang parah sehingga dia tidak dapat bergerak.

Meskipun begitu, kenapa orang itu - .

“Ini adalah... ketegaranku, Haruyuki-kun.”

Tiba-tiba, kata-kata itu menggema.

Melihat ke atas pada pedang yang mendekatinya dari depan dengan mata violetnya yang bersinar, Kuroyukihime berbicara dengan suara yang berat dan tenang.

“Kali ini, aku menjadi tidak enak dipandang di depanmu. Sebagai mentormu... dan juga sebagai «parent»-mu, aku tidak bisa menghadapimu seperti ini di dunia nyata.”

Pada saat itu, pedang Chrome Disaster mendekati topeng Black Lotus sedikit demi sedikit. Haruyuki mengambil nafas, dan mengeluarkan suara dari tenggorokannya yang gemetaran.

“Ke... ketegaran...? Tapi... jika senpai kalah, maka apapun... artinya...”

“Itulah yang kamu salah mengerti. Sebuah «Clever Retreat» sebelum kamu diterkam oleh anjing itu! Hal seperti itu tidak mempunyai nilai apapun! Sekali kamu terjun ke dalam sebuah medan perang... tidak peduli siapapun musuhnya, paling tidak harus kamu hadapi satu kali!!”

Kata-kata bangga yang dikeluarkan Kuroyukihime ketika dia hampir kalah, memukul Haruyuki seperti sebuah pentungan besi.

Di dalam otaknya, banyak pertarungan dan perasaan-perasaan ketika ia melakukan akselerasi yang telah ia rasakan hingga sekarang semuanya terputar kembali.

Tadi, ketika ia ingin menjatuhkan Avatar pengacau sinyal dan harus menghindari serangan laser suporternya. Ketika ia menyelinap di antara tembakan-tembakan pertahanan udara Red King yang ganas. Dan kemudian tiga bulan yang lalu, ketika ia baru saja menjadi seorang Burst Linker, dan ia mengangkat motor milik Ash Roller, atau ketika ia melihat dibalik Special Skill milik Cyan Pile.

‘- Di dalamku, aku harusnya tidak memiliki hasrat untuk menang atau ketakutan akan kekalahan. Hanya bertarung seperti mimpi. Tanpa disadari oleh yang lainnya.’

‘- Aku mengerti. Apa yang aku takuti, bukanlah kehilangan itu sendiri. Itu adalah ketika aku kalah, ditertawakan oleh orang-orang melalui gallery. Dibanding-bandingkan dengan Takumu. Dan juga mengecewakan orang itu, aku takut akan hal-hal itu sepanjang ini. Tidak hanya di dunia nyata, bahkan di Accelerated World, peduli pada «bagaimana orang lain melihatku» - hal seperti ini...’

“...Orang yang sangat bodoh, itulah aku.”

Setelah berbisik, Haruyuki menyalurkan kekuatan ke tangan kanannya yang membeku dan terbuka begitu saja tanpa tenaga.

Hal itu menyebabkan keluarnya suara ‘Gishi Gishi’, namun kelima jarinya merapat satu sama lain.

Ia pun mengangkat tinggi-tinggi tinjunya itu, dan memukul pipi kanannya dengan seluruh kekuatannya. Dengan suara benturan berupa ‘Gatsun’, rasa sakit yang membakar terasa mengalir di sepanjang deretan gigi dalamnya. Sensasi terbakar itu menyebar melalui semua saraf virtual-nya, mengirimkan sinyal ke 4 anggota tubuhnya.

Ia mengangkat kepalanya. Di pinggiran utara kawah itu, Black Lotus mencoba perlawanannya yang terakhir melawan pedang yang mematikan itu. Pinggiran silangan pedangnya yang berwarna tumpul itu terdorong hingga ke atas kepalanya, dan percikan api yang keluar pun memperlihatkan goresan-goresan yang ada pada armor-nya.

“...Senpai!”

Teriak Haruyuki. Pada saat yang sama, ia mengembangkan sayapnya yang sekarang sudah mempunyai tenaga, dan terbang lurus ke sana.

Terbang rendah di sepanjang dasar kawah itu dengan kecepatan mendekati penuh, ia terbang ke pinggiran yang merupakan titik buta Chrome Disaster.

“U.. Oo!”

Dengan teriakannya, tinju yang diarahkan pada armor hitam keperakkan itu, hampir saja ditangkis dengan gauntlet kanannya.

Namun, di saat ketika satu tangan itu terlepas dari pedangnya, Kuroyukihime mendorong kedua pedang tangannya dengan sepenuh jiwa.

Dengan bunyi benturan berupa ‘Gaan!’, pedangnya itu pun terpantul, dan Chrome Disaster terdorong mundur beberapa meter. Hal itu sepertinya tidak mengubah kuda-kudanya, dan dia pun dengan segera memegang pedangnya dengan rendah, ketika taring-taring yang ada di balik hood-nya itu menggertak dengan kencang.

“Ruruu... Ruoo...!!”

Suara itu, dengan jelas terisi dengan kemarahan.

Ketika seluruh badannya tergetar karena teror, Haruyuki berdiri melawan hal itu, dan menutupi Black Lotus yang ada di belakangnya. Mungkin dia menggunakan seluruh kekuatannya, Kuroyukihime menancapkan satu tangannya ke tanah sebagai ganti tongkat, dan pada akhirnya berdiri dengan menggunakan tangannya itu, kemudian bergerak ke sisi kiri Haruyuki.

“Jadi, Haruyuki-kun. - Untuk satu game saja, ayo kita kalah dengan cara yang keren.”

Haruyuki tanpa sadar membuat senyum pasrah, dan mengangguk.

“Baik, senpai.”

Ia menurunkan pinggangnya, melebarkan kakinya, dan mengambil kuda-kuda seperti kuda-kuda seni bela diri.

Kuroyukihime yang ada di sampingnya pun juga, menaikkan kedua pedang tangannya dan bersiap-siap.

Satu detik kemudian, beberapa hal terjadi satu demi satu.

Chrome Disaster mengaum dengan marahnya dan mengangkat pedangnya ke atas.

Bagi Haruyuki yang berkonsentrasi akan tebasan itu, di sisi kirinya, ia melihat semacam cahaya yang bersinar.

Pedang tangan kanan Kuroyukihime bergerak dengan kecepatan yang luar biasa - dan sisi rata pedangnya menghantam dada Haruyuki dengan semua kekuatannya.

Ia pun terlempar kebelakang dengan mudah, dan ketika ia terhuyung-huyung di atas permukaan tanah dengan terkejut, ia melihat dinding cahaya berwarna merah menyala di depannya.


Dari sisi kirinya - ia menyadari bahwa benda itu adalah serangan laser yang ditembakkan dari tengah kawah, dan dengan ledakan skala mengerikan yang terjadi, ia terlempar ke belakang lagi lebih dari belasan meter kali ini. Ia beraksi dengan menggunakan kedua tangannya untuk melindungi dirinya sendiri dari panas dan gelombang udara yang datang, meskipun begitu HP gauge di bagian kiri atas penglihatannya menurun, dan badannya mengeluarkan suara metalik yang tidak enak didengar di sini dan sana.

Semua sarafnya merasakan rasa sakit yang tajam dan sensasi terbakar, sehingga Haruyuki hanya berbaring di atas tanah dengan melebarkan tangan dan kakinya sambil bernafas dengan keras. Ia bahkan tidak dapat berteriak, dan ketika ia menunggu rasa sakit yang menyebabkan badannya bergetar mereda, angin tanda tanya besar bertiup di kepalanya.

Kenapa hal ini terjadi - Yellow Legion harusnya sudah mundur dari sini tanpa meninggalkan satu pun Avatar bertipe jarak jauh di sini. Atau mungkin mereka kembali setelah setengah jalan dan menyela pertarungan ini? Tapi dengan kekuatan yang seperti itu. Itu bukan kekuatan sebuah senapan saja. Itu adalah kekuatan sebuah tank - tidak, kekuatan besar yang seperti kekuatan sebuah meriam utama milik sebuah kapal perang.

Ketika ia dengan bimbang mendorong badannya naik dengan tangan kanan yang sudah dirasakannya lagi itu, di depan matanya.

Dengan suara keras seperti ‘Gashaa’, sesuatu terjatuh.

Dengan retakan yang dalam, armor hitam yang kehilangan potongan-potongannya. Permukaan halusnya yang seperti transparan sudah hilang, hanya tanda-tanda terbakar yang brutal saja yang tersisa. Dari keempat pedangnya, pedang tangan kiri dan kaki kirinya hancur setengah, goggle wajahnya pun memiliki retakan-retakan seperti jaring laba-laba di permukaannya.

“Ku...”

Haruyuki mengeluarkan suara yang serak, dan rasa sakitnya yang tajam pun hilang dan terlupakan.

“Kuroyukihime senpai!!”

Ia mengangkat Kuroyukihime dengan kebingungan, dan dari banyak tempat di badannya banyak pecahan-pecahan hitam berjatuhan. Avatar yang terbaring lemas tanpa tenaga itu sangat ringan, dari tempat-tempat kerusakan yang ada, keluar percikan-percikan api berwarna biru keunguan yang terlihat seperti darah.

Di depannya, datang lagi sebuah bunyi metalik yang berat. Ia bereaksi dengan mengangkat kepalanya, dan melihat agak jauh darinya, wujud Chrome Disaster yang berlutut dengan satu kaki dan kepala yang ditundukkan. Kerusakannya pun juga parah. Armor hitam keperakkannya diselimuti dengan bercak hitam, dan di beberapa tempatnya terdapat lekukan yang besar. Di dalam helm yang berbentuk hood itu, terdapat kegelapan yang tidak stabil, dan pedangnya yang terbang entah kemana sekarang tidak dapat terlihat lagi.

Serangan pengrusak itu bahkan merubah medan di field ini.

Pinggiran utara kawah Ikebukuro yang menjadi medan tempur hingga sekarang berubah menjadi kawah kecil, dengan api dan asap tebal yang menjulang tinggi di mana-mana. Tembakkan meriam itu memotong semua yang ada dan terus melaju ke arah utara, gedung-gedung pun tumbang dan roboh, dan terbuat sebuah jalan baru ke arah jalur hijau.

Dan kemudian akhirnya, Haruyuki memutar kepalanya ke arah selatan dengan ketakutan.

Pemandangan yang ditangkap matanya, Haruyuki sudah setengah menebaknya. Namun ia tidak ingin mempercayai hal itu. Ia menentukan secara logis bahwa tidak ada yang lainnya, tapi perasaannya menentang keputusannya itu dengan kuat, dan pertentangan itu pun berubah menjadi air mata yang mengaburkan pandangannya.

“Kenapa... kenapa kamu melakukan hal itu... Niko.”

Avatar benteng yang ia pikir rusak sehingga tidak dapat bergerak itu, sang Red King, meriam tangan kanan Scarlet Rain terangkat ke atas, mengarah tepat ke tengah kawah yang baru. Larasnya yang besar mengeluarkan panas, dan uap yang keluar juga mengaburkan pemandangan di sekitarnya.

Serangan yang ditembakkan dari meriam itu - yang mungkin juga Special Attack tingkat tertinggi, menelan Kuroyukihime dan Chrome Disaster bulat-bulat, dan tidak diragukan lagi kerusakan besar yang dapat disebabkannya.

Haruyuki menggertakkan giginya, dan sang Red King tetap berdiam diri. Sebagai gantinya pendorong yang ada di bagian punggung dan bawah belakangnya bersinar, dan badan besar yang disebut «Immobile Fortress» itu bergerak dengan pelan ke depan.

Ketika benda itu mulai bergerak, benda itu benar-benar cepat, dan radius kawah itu pun dengan cepat menyusut.

“Ruu... u...”

Erangan itu, berasal dari Chrome Disaster yang melengkungkan badannya seperti hewan buas yang terluka. Merasakan Red King yang mendekat, Armor itu merangkak dengan kedua tangan dan kakinya kemudian mundur ke utara dengan tergopoh-gopoh. Dari luka-luka di armor itu, cahaya «Perbaikan Otomatis» yang berwarna merah gelap dapat terlihat. Namun luka-luka yang ada ternyata terlalu dalam, dan luka-luka itu tidak dapat disembuhkan dengan mudah.

Seakan mengejar ksatria yang terluka dan melarikan diri, wujud benteng merah menyala itu sampai di pinggiran kawah itu. Keagungannya itu, dilihat oleh Haruyuki sambil menangis.

“Kena...pa...”

Suaranya yang gemetaran, sekali lagi keluar dari tenggorokannya. Pada saat itu, benteng itu menghentikan pergerakannya.

Berputar untuk melihat Avatar yang berdiri di depannya, Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam dan berteriak.

“Niko! ...Tidak, Scarlet Rain!! Kamu tidak lupa kan... jika kamu mengalahkan senpai... Black Lotus akan kehilangan semua point-nya!!”

Kuroyukihime yang ada di tangannya, masih tidak sadarkan diri. Dilihat dari tingkat kerusakannya, dapat dilihat dengan jelas bahwa HP gauge-nya hanya tersisa sedikit.

Pada aduan Haruyuki, Red King membalas dengan kalimat pendek tanpa perasaan.

Memangnya kenapa.

Kepada Haruyuki yang tidak bisa bicara apa-apa, ia terus dihujani oleh suara muda yang juga terasa dingin.

“Bagi seorang Burst Linker, semua Burst Linker lain selain dirinya adalah musuh. Jika kau dikalahkan oleh musuh maka kau akan kehilangan point. Ketika point itu menjadi nol, kau akan pensiun selamanya. Semuanya hanya tentang hal itu.”

“Ta... tapi... kita... kamu dan kami adalah...”

“Kawan?”

Dengan suara yang kencang, meriam utama Scarlet Rain menghantam tanah yang terbakar. Suara yang tajam seperti pedang, memotong udara dengan sisa-sisa sinar matahari yang ada.

“Kalian benar-benar manis sampai-sampai aku mau muntah! Dengar, aku akan mengajarimu satu hal trakhir. Di Accelerated World... sesuatu yang dapat kau yakini tidak eksis!! Kawan, teman, Legion... dan juga ikatan «Parent Child», semuanya itu hanyalah ilusi!!”

Dengan teriakkannya yang seperti api yang berkobar-kobar, pada saat yang sama, sang Red King melepaskan semua armor kontainernya yang rusak parah.

Dari dalam Enhanced Armament yang menghilang seperti meleleh menjadi udara itu, sebuah avatar yang kelihatan rapuh muncul, dan Avatar itu melompat ke atas permukaan tanah.

Armor Avatar merah menyala bertipe perempuan itu, sekarangpun masih memiliki kilauan seperti rubi. Namun hanya bagian depan dari siku kirinya yang penuh dengan retakkan-retakkan yang kejam, dan mengeluarkan percikan-percikan api kecil.

Itu pasti sakit, tapi dengan tindakan seakan dia tidak merasakannya, dia meluruskan punggungnya dan muka Avatar itu berputar sedikit ke arah Haruyuki. Di dalam kedua lensa yang bundar itu, ia sepertinya dapat melihat api bersuhu tinggi berkobar-kobar.

“...Setelah aku menyelesaikan orang itu, aku akan berurusan dengan kalian dengan sepantasnya. Jika kau tidak menyukainya, kaburlah sekarang. Di saat berikutnya kita bertemu... kita adalah musuh.”

Setelah memberitahukannya dengan suara yang dingin, sang Red King kembali melihat ke depan. Dia menarik handgun miliknya dari pinggangnya, dan mengokang senapannya sambil berjalan menjauh.

Ke mana dia mengarah, adalah ke arah Chrome Disaster, dengan seluruh luka di badannya yang menunjukkan cahaya berwarna darah, dia merangkak lurus ke utara. Dia seharusnya berada lebih dekat ke pusat ledakan dari pada Kuroyukihime, jadi dia pasti mempunyai stamina yang luar biasa sehingga dia masih dapat bergerak seperti itu. Namun, saat ini dia tidak dapat bergerak lebih cepat dari setengah kecepatan berjalannya Niko, sehingga dia tidak dapat melarikan diri.

Ketika menggendong Kuroyukihime yang terluka parah di kedua tangannya, di penglihatan Haruyuki, kedua Avatar yang jaraknya terus diperpendek perlahan-lahan itu terlihat buram.

Jika itu adalah keputusan yang rasional, berpikir pernyataan Niko yang tadi mungkin hanya dibuat-buat saja, ia harus mundur ke Leap Point di stasiun Ikebukuro atau Sunshine City sekarang.

Namun Haruyuki tidak bergerak, Tidak, ia tidak ingin bergerak.

Jika ia kabur, maka suatu hal yang salah dikira malah akan berubah menjadi sebuah fakta. Ia merasa seperti itu.

Di dekat jalan keluar dari salah satu blok gedung yang dirobohkan ke jalan oleh laser tadi, Niko akhirnya mencapai Chrome Disaster, dan dengan santai mengangkat kaki kanannya. Dengan bunyi metalik berupa ‘Kras’, dia menendang jatuh Avatar ksatria itu, dan bagian belakang lehernya diinjak oleh kaki kiri Niko.

Benar-benar pemandangan yang menyedihkan, pikir Haruyuki.

Pastinya, Armor jahat itu harus dilenyapkan. Dan kemudian, untuk mengenai orang yang memiliki kecepatan reaksi yang luar biasa itu dengan Special Attack, memang benar bahwa dia hanya bisa dibidik ketika dia sedang berhadapan dengan Kuroyukihime tadi.

Namun - kemudian, bagaimana dengan malam itu.

Di ruang tamu rumah Haruyuki, Niko dan Kuroyukihime berpelukkan seakan mereka merindukan satu sama lainnya ketika mereka tertidur. Melewati takdir para «King» yang harus bertarung satu sma lain, ia merasakan «ikatan» yang lebih besar di antara kedua gadis itu. Pemandangan itu membuat Haruyuki ingin menangis ketika memikirkannya, apakah hal itu hanyalah ilusi yang terjadi di satu malam saja? Hanya kebetulan yang tidak berarti saja?

Scarlet Rain menodongkan handgun di tangan kanannya pada bagian belakang kepala Chrome Disaster.

Entah bagaimana tidak dapat melihat apa yang akan terjadi, Haruyuki menundukkan kepalanya.

- Suara senapan itu, namun, ia tidak dapat mendengarnya selama apapun ia menunggu.

Sebagai gantinya, di dekat telinganya, terdengar suara yang lemah.

“...Ben-ar-benar... inilah mengapa, anak-anak... aku tidak menyukai mereka...”

Itu adalah suara terluka, suara yang sedang merasakan sakit dan gemetaran milik Kuroyukihime. Namun di dalamnya, tidak terdapat sedikit pun kemarahan. Haruyuki mengangkat kepalanya, dan melihat pada goggle Kuroyukihime yang ada di dekatnya.

Di dalamnya, terdapat cahaya violet yang redup yang bersinar. Ia menahan hal-hal tertimbun dalam dirinya, dan Haruyuki berbisik kepada Kuroyukihime.

“Se... sen-pa...”

Ia mendengar suara metalik ‘Gyariin’ pada saat itu.

Apa yang Haruyuki lihat setelah menggerakkan penglihatannya adalah, Chrome Disaster dengan badan bagian atasnya yang berputar, dan tangan kirinya dinaikkan ke atas. Dan Scarlet Rain dengan pecahan armor tangan kanannya yang bertebaran.

Dan yang menari tinggi di langit, adalah handgun berwarna merah menyala.

“Kena... kenapa, kamu tidak menembak!!”

Haruyuki berteriak tanpa berpikir.

Terdapat banyak waktu untuknya sebagai seorang Legion Master untuk menggunakan «Judgement Blow» sebagai penghukuman anggotanya untuk mengenai Chrome Disaster. Untuk melakukannya, Niko melibatkan Kuroyukihime dalam serangan Special Attack-nya, dan mengeluarkan kata-kata kasar itu. Kenapa dia malah ragu sekarang?

Orang yang menjawab pertanyaan-pertanyaannya yang muncul, adalah Kuroyukihime yang ada di kedua tangannya.

“...Dia, gadis kecil itu... cuma menggerutu saja. Tersiksa... dan kesepian, sehingga dia mengambek...”

“A... apa!?”

Terkejut, Haruyuki melihat antara tangannya dan puing-puing itu, dan melihat tangan kanan Chrome Disaster yang bergerak cepat seperti petir, menangkap tenggorokan Niko.

Dengan tangan kanannya yang sudah mendapatkan banyak tenaga kembali, dia dengan pelan menggantung Avatar kecil itu ke atas. Tangan kanan Niko memegang erat tangan Armor itu, tapi dia sepertinya tidak melawan lebih dari itu, dan hanya tergantung ke bawah saja. Seakan, dia menyerah akan segalanya, setelah dibuang.

“Gadis kecil itu benar-benar... mencari kepercayaan lebih dari siapapun. Sebagai ikatan terakhir seorang Burst Linker...”

Gumam Kuroyukihime dengan suara rendah. Haruyuki membuka matanya lebar-lebar karena bingung dan bertanya kembali.

“Ika... ikatan...?”

“Ya... benar. Aku dapat mengerti. Dua orang itu... adalah «Parent Child». Red King adalah... Disaster... tidak, «child» dari Cherry Rook.”

Parent dan Child - !? Mereka berdua!?

Hingga saat ini, ia tidak pernah memikirkan kejadiannya seperti itu meskipun hanya satu kali. Namun, setelah diberitahukan seperti itu, ia dapat memahami satu hal.

Di dunia nyata, Niko dapat melacak keberadaan Cherry Rook dengan mendetail. Haruyuki mengira itu adalah hal khusus yang dimiliki seorang Legion Master, tapi bukan hal itu yang terjadi. Niko hanya tau sisi «Real» Cherry Rook. Satu-satunya «parrent» yang memberikannya Brain Burst.

Haruyuki sekali lagi terkejut, dan ketika ia tidak bisa berbicara apa-apa, matanya melihat mata Kuroyukihime yang memantulkan tampangnya. Kuroyukihime mengangkat tangan kanannya yang mempunyai kerusakan parah, dan mengetuk pundak Haruyuki.

“Hei, apa yang kamu lakukan. Aku... baik-baik saja. Pergi dan bantu... Niko... kawan kita.”

Saat itu juga.

Dari kedua mata Haruyuki, air mata yang tidak tertahankan pun keluar.

Ia tidak mengerti alasannya, Namun, ia merasa ada perasaan panas yang lahir di dalam dadanya, dan ingin bangkit.

“...Ya!”

Ia mengangguk kuat.

Setelah membaringkan Kuroyukihime di sana, Haruyuki pun berdiri. Dengan suara yang tajam, ia mengibarkan sayap di punggungnya lebar-lebar.

Jauh di sana, Niko yang sedang digantung, rahang Chrome Disaster mendekati pundaknya dari atas. Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam, dan mengangkat tinju tangan kanannya -.

“...Ooo!” Dengan teriakkan itu, ia menyentak tanah dengan kencang.

Setelah berlari beberapa langkah, ia mengepakkan kedua sayap sirip besinya dengan seluruh kekuatan.

Kakinya pun terangkat dari tanah, dan Haruyuki menjadi laser putih yang melaju ke arah langit.

Mengarah ke jalan berpuing yang jauh, di mana Armor gila itu akan segera memangsa Niko - badan dari Linker «child»-nya sendiri, Haruyuki mendekat sedikit demi sedikit. Dengan tinju kanannya yang dikepalkan kuat-kuat, dan badannya condong kedepan -

“Hentikaaaann!”

Dengan teriakan itu, tinju Haruyuki yang diselimuti cahaya yang membutakan, menghajar rahang hitam gelap itu di pusatnya.

Dengan suara ‘Kras’, cahaya perak membelah kegelapan yang mengintai itu. Setelah sedikit jeda, seakan terpukul mundur oleh gaya yang kuat bagaikan ledakan, Chrome Disaster tertekuk ke belakang dan terlempar. Dia melambung di atas puing, kemudian terguling-guling lebih dari sepuluh meter, dan terjauh dengan tangan dan kakinya terbuka lebar.

Setelah melipat sayapnya dan mendarat, Haruyuki mengetahui dengan melirik bahwa «Punch»-nya tadi itu menggunakan setengah dari Special Attack gauge-nya, kemudian ia melihat ke Avatar merah menyala yang berlutut di sampingnya.

Niko memegangi lehernya yang tadi tertangkap oleh Chrome Disaster dan terbatuk-batuk, mengangkat kepalanya dan melototi Haruyuki dengan mata yang memiliki nyala api lagi di dalamnya.

“S... sialan kau... kenapa...”

“Aku datang untuk menolongmu.” Dengan rasa panas yang bangkit dari dalam tubuhnya, ia menggunakan gaya bicara yang lebih kasar dari ia yang biasanya tidak pernah gunakan.

“Kita adalah... kawan, itulah alasannya.”

Niko yang sejenak tidak bisa bernafas, mengencangkan badannya, dan mengeluarkan suara yang serak.

“Orang ini, sialan... meskipun kau hanya lalat kecil saja, mencoba untuk menjadi... keren...”

“Kau juga, meskipun kau adalah seorang King, sampai kapan kau berencana untuk tetap miskin seperti ini.”

Haruyuki menendang handgun merah menyala yang jatuh ke arahnya dengan kaki kanannya, dan menangkap larasnya di udara.

Ia memberikan pegangannya kepada Niko, dan kemudian berbicara.

“...Dia, Cherry Rook hanya bisa ditolong olehmu, Niko. Baginya, Brain Burst hanyalah sebuah kutukan saja. Lepaskanlah dia dari kutukan itu.”

Di dalam lensa-lensa bundar itu, cahaya merah berkelap-kelip dengan keraguan.

Tapi satu detik kemudian, tangan kanannya yang dijulurkan, mengambil senapan itu dengan kuat.

“Aa... Aku tahu. Aku mengerti.”

Dengan bisikan itu, sang Red King pun segera berdiri, menginjak tanah dengan kaki kirinya kencang-kencang seakan ingin melepaskan sesuatu, dan melihat ke depan.

Chrome Disaster yang terlempar, sedang menaikkan badan bagian atasnya pada saat itu. Memegangi wajahnya yang dipukul Haruyuki dengan tangan kanannya, dan tenggorokannya menjerit panik.

Dia mungkin sudah tidak mempunyai kekuatan untuk berdiri lagi. Cahaya merah gelap yang mencoba untuk memperbaiki seluruh tubuhnya kebanyakan sudah menghilang, dan sebagai gantinya dari luka-luka itu meneteskan kegelapan seperti darah.

“Cherry.”

Niko memanggilnya dengan suara yang kecil ketika kakinya melangkah.

“Ayo akhiri ini saja. Game yang menjadi menyakitkan dan sulit, tidak ada gunanya lagi untuk dilanjutkan.”

Di antara jari-jari yang menutupi helmnya, mata merah Chrome Disaster yang bersinar redup dapat terlihat.

Dia mengangkat tangan kirinya yang tadinya menyentuh tanah, dengan gerakan seperti ‘Aku menyerah’, telapak tangannya diarahkan ke langit.

‘Apakah dia mendapatkan kewarasannya kembali?’ Haruyuki memikirkan hal itu sekejap.

- Namun.

Tiba-tiba, tanpa persiapan, Avatar hitam keperakkan yang terlihat berat itu menari ke atas dengan kecepatan tinggi.

“Apa...”

Di penglihatan Haruyuki yang berteriak, pada tiang besi yang mencuat keluar dari puncak gedung lima lantai yang kebanyakannya rusak, Disaster sudah mencapai tempat itu. Dia berputar kebelakang, dan lagi, seakan terhisap udara, dia melompat ke atas.

Ketika menatap wujud yang mengecil dan semakin kecil itu, Haruyuki berbicara tanpa berpikir panjang.

“Fl...«Flight Ability»!?”

“Bukan. itu adalah «Super Long Distance Jump»!”

Niko menjawab dengan suara yang mendesak.

“...Dia ingin logout di Leap Point Sunshine City. Jika dia berhasil kabur dari sini... maka tidak akan ada kesempatan yang lain lagi...”

Cherry Rook yang diselimuti oleh armor itu, pasti sudah menyadari bahwa «child»-nya, Niko yang juga sebagai Legion Master-nya melacak pergerakannya dengan suatu cara tertentu. Setelah melakukan Logout, dia pastinya akan menemukan cara untuk melawan cara itu, dan kemudian taktik «Menunggu dan Menyergap di Unlimited Neutral Field» tidak bisa digunakan lagi.

Haruyuki menggertakkan gigi dalamnya, kemudian menatap Red King dan berbicara.

“Niko, pastikan kali ini kamu akan menembaknya. Menembakkan «Judgement Blow».”

“...Bertele-tele sekali. Aku akan menembak. Demi dirinya itu.”

“Lalu...”

Akhirnya, tiba waktunya untuk rencana awal berupa Silver Crow mengejar dan menangkap Chrome Disaster dimulai. Setelah ini, hal yang harus ia lakukan hanya terbang saja. Dengan ketetapan hati seperti itu, Haruyuki dengan jelas memberitahukannya.

“...Hingga Niko sampai, aku akan menahan jatuh Disaster.”

Setelah kebisuan yang ada seketika itu, Niko memiringkan kepalanya sedikit.

“S... satu orang saja mustahil! Meskipun kau bilang dia sedang terluka, dia masih bisa bergerak seperti itu. Daripada kau menangkapnya, malah kau yang akan dimakannya!”

“...”

Haruyuki melirik wujud hitam gelap yang masih berbaring di pinggiran kawah yang berada jauh di selatan itu.

Segera ia mengembalikan pandangannya, dan berbicara dengan tegas.

“Kalau begitu aku akan menahannya hingga aku dimakan olehnya!”

Dengan bunyi ‘Krak’ dari puing yang ada ia mengganti haluannya - .

Haruyuki mengebarkan sayapnya lebar-lebar, dan meninggalkan permukaan tanah dalam garis lurus.

Dia terbang keluar dari gedung-gedung yang setengah patah itu, dan menaikkan ketinggiannya, kemudian dengan segera melihat Avatar yang bersinar redup itu. Dia sudah melalui sekitar 300 meter ke timur laut, dan dengan lompatan yang luar biasa jauhnya dari satu gedung ke gedung lain dia semakin jauh.

Setelah memastikannya dengan melirik ke bawah, Avatar merah menyala itu juga mulai berlari ke arah timur laut, Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam, dan dengan suara gemuruh, mulai terbang.

Kedua tangannya diluruskan kedepan, dan menyerbu ke depan ketika ia memotong udara virtual yang ada. Ia dengan segera melewati jalur hijau yang ada, kemudian mengarah ke jalan raya nomor lima yang melintasi ibukota dan terus berakselerasi.

Sunshine City yang menjulang ke atas tempat ia menuju sudah ada tepat di depannya. Tentu saja, wujud bangunan itu tidak seperti gedung tinggi berwarna abu-abu yang ada di dunia nyata. Terbuat dari gugusan besi-besi tajam berwarna kebiruan, dan menembus awan-awan hitam seperti sebuah menara di mana seorang raja setan tinggal. Shopping Mall yang ada di dasarnya pun berubah menjadi halaman yang tandus, dipenuhi dengan ubin-ubin retak, pohon-pohon hitam dengan rantingnya yang melebar berantakan di sini dan sana.

Terdapat beberapa tangga yang melewati halaman itu ke arah pintu masuk menara dari jalan-jalan yang ada, dan di sana ia melihat cahaya biru keputihan yang memenuhi pintu masuk. Itu pasti adalah «Leap Point». Jika dia kabur ke sana, maka tidak akan ada lagi kesempatan untuk menangkap Chrome Disaster di Unlimited Neutral Field.

Si Disaster, sambil meninggalkan jejak darah berwarna hitam pekat, terus-menerus melompat dengan zig-zag dari satu gedung di jalan raya itu ke gedung yang lainnya. Kecepatannya yang luar biasa itu tidak hanya dari melompat saja, namun, kecepatan itu pastinya lebih lambat dari kecepatan terbang Silver Crow.

‘- Mendekat!’

Haruyuki menahan nafasnya dan memperhitungkan timing serangan menukik cepatnya. Pertama-tama ia harus menjatuhkan Armor itu ke atas tanah, dan kemudian menghentikan pergerakkannya.

Sambil menjaga ketinggian yang cukup, Haruyuki mencapai titik buta yang tepat berada di atas musuh, dan Armor itu mencapai puncak geduk lain, kemudian ketika dia melompat ke gedung selanjutnya, Haruyuki memasuki keadaan menukik dengan kecepatan penuh.

Ia menjulurkan ujung kaki kanannya, dan menukik seperti pasak yang tajam. Mungkin dia mendengar suara terpotongnya udara, helm Armor itu berputar untuk melihat ke atas. Tapi dia harusnya tidak dapat menghindar ketika sedang berada di jalur lompatannya. Ujung kakinya yang bercahaya dengan kuat itu, mengarah ke bagian belakang Armor yang terluka parah itu -

“A... apa!?”

Tepat sebelum itu, muncul sesuatu yang mustahil terjadi.

Chrome Disaster yang sedang berada di tengah lompatannya, seakan melihat pertanda buruk, mengganti jalurnya ke kanan.

Dengan suara gosokan berupa ‘Zaa’, Haruyuki meleset menendang target-nya. Ia akan terkubur di gedung di bawah itu jika hal ini terus berlanjut, sehingga ia pun mengontrol kedua sayapnya dengan kekuatan penuh, dan hampir saja sukses memperlambat kecepatannya.

Dengan suara kencang ‘Boom’ yang terlepas di udara, Haruyuki mendarat dengan kedua kakinya, dan melihat dengan syok Chrome Disaster yang terbang ke kanan.

‘Apa itu yang barusan!?’ Tidak peduli lompatan jarak jauh apapun, ketika berada di tengah lompatan tidak mungkin bisa mengganti jalur lompatannya di udara. Jika hal itu mungkin, maka pastinya hal itu akan sama seperti «terbangnya» Haruyuki, hal ini hanya bisa disimpulkan seperti itu.

Meninggalkan tanah dengan cepat lagi, Haruyuki kembali mengejar Disaster. Hingga Leap Point yang ada di Sunshine City, masih terdapat dua atau tiga jarak lompatan yang tersisa.

Dengan alasan yang tidak diketahui, ketika musuhnya berganti jalur lompatannya di udara, ia mungkin tidak akan bisa mengenainya dengan serangan menukik lurus. Jika memang seperti itu, maka ia harus melawan bahaya akan tertangkap, dan mencoba untuk menyerang dalam pengejaran jarak dekat.

“...Ooo.”

Dengan teriakan semangat pendek itu, Haruyuki menaikkan kecepatannya sekaligus, dan mendekati punggung Armor hitam keperakkan itu. Kemudian, Armor itu lagi-lagi berbelok ke kiri, dan ia secara tidak masuk akal mengikuti pergerakkannya itu. Dengan gaya sentripetal yang dirasakan di seluruh tubuhnya, Avatar-nya berderak.

Sambil menggertakkan gigi, tinjunya diarahkan ke punggung itu, pada saat itu. Lagi, Chrome Disaster menunjukkan tindakkan yang tidak terpikirkan.

Kali ini ke bawah, hampir terlihat seperti tenggelam lurus ke bawah. Dengan tinjunya yang membelah udara, Haruyuki terbang melewati target-nya, dan berputar ke kiri ketika menukik untuk mengincar musuhnya ketika dia mendarat.

Tidak peduli apapun, sekejap saat kedua kakinya mendarat di puncak gedung, untuk mendorong badannya melompat lagi dia harus berhenti. Ke wujud Disaster yang sedang jatuh, dengan gerakkannya yang tidak masuk akal, Haruyuki mati-matian terus mencoba untuk menangkapnya dalam cahaya yang redup, dan memperkirakan timing-nya.

Badan Armor itu menjadi bulat, melihat keatas, dan menjulurkan tangan kanannya.

Dan kemudian Haruyuki melihat pemandangan menakjubkan yang ke-tiga.

Avatar besi berat yang harusnya memiliki massa yang berat itu, kecepatannya berkurang dengan cepat di udara. Dengan pergerakkan yang seakan gravitasi yang ada berbalik, dia berhenti di udara kosong sejenak, dan kemudian terbang lurus ke atas lagi. Haruyuki yang lagi-lagi meleset dari target-nya, kaki kanannya hanya memotong udara ketika ia berputar - .

Di matanya yang terbuka lebar, ia akhirnya melihat benda itu.

Chrome Disaster yang menaikkan ketinggiannya dengan sudut yang tajam itu, dan ke arah gedung tinggi yang dia tuju, di antara mereka berdua, terdapat garis merah yang sangat kecil, yang bersinar sekejap.

Sinar itu bukanlah laser. Sinar itu adalah pantulan sisa sinar matahari yang datang dari celah gedung-gedung yang ada.

Benda itu adalah kabel.

Di dalam otak Haruyuki, dari pertarungan-pertarungan ganas Chrome Disaster tadi, Skill aneh bertipe grip[3] yang dia tunjukkan terkilas kembali satu persatu. Avatar tipe jarak jauh dari Yellow Legion, dan batu yang di tendang Kuroyukihime, dihisap dengan menakjubkan oleh Skill telapak tangan Armor yang terbuka itu - itu, juga lompatan jarak jauh Chrome Disaster dan pergerakannya di tengah udara, semuanya memiliki prinsip yang sama. Ditembakkan dari kedua tangannya, kabel ultra kecil yang dilengkapi dengan kait mengenai objek yang menjadi target-nya dan menariknya. Atau mengenai objek tidak bergerak dan menarik dirinya ke objek itu.

Di penglihatan Haruyuki, Chrome Disaster yang meningkatkan ketinggiannya dengan menggulung kabelnya dengan kecepatan tinggi, menghilang diantara gedung-gedung.

Ketika ia terbang lagi untuk mengejarnya, Haruyuki berpikir mati-matian.

Untuk menghalangi lompatan itu, yang harus ia lakukan hanyalah memotong kabel yang ada di udara itu.

Tapi apakah ia mampu memotongnya dengan pisau atau tendangannya? Avatar yang terlihat berat itu, terlebih lagi ketika mengurangi kecepatannya dapat disangga dengan mudah oleh kabel itu. Kemampuan mengait dari kait itu, dan kapasitas bawaan kabel itu, jika dipikirkan pastinya bisa mencapai batas yang luar biasa. Ia mungkin tidak akan bisa memotongnya, atau di sisi lain ia bisa saja dilukai oleh kabel itu.

Haruyuki yang mati-matian memutarkan roda pikirannya ketika ia menaikkan ketinggian dengan cepat, melihat Chrome Disaster mendarat di puncak gedung yang memiliki atap melengkung.

Di sisi lain dari gedung itu adalah Sunshine City. Hanya satu lompatan lagi dan dia akan mencapai menara itu. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana ia akan menghentikannya?

Disaster menjulurkan tangan kanannya ke arah tembok biru kehitaman menara itu.

Cakar yang memiliki lima jari tajam itu terbuka. Di bagian tengahnya, sebuah kilatan yang menandakan kabel ditembakkan terlihat menyala.

“- Itu dia!!”

Pada saat itu, Haruyuki berteriak setelah dikunjungi oleh wahyu. Bisa dikatakan taktik ini adalah taktik yang sembrono, tapi ia tidak memiliki metode lain selain itu.

Mengerahkan semua energi ke sirip-sirip metalik perak yang membuat sayapnya, Haruyuki mengarah langsung ke Sunshine City dan terbang. Avatar kecil itu terselimuti titik-titik cahaya, dan meninggalkan ekornya sebagai jejak seperti sebuah komet. Dengan segera ia mengejar Chrome Disaster dan melewatinya, kemudian sepanjang jalannya, dan terus terbang.

Lebih - lebih, lebih «cepat»!

Dengan kecepatannya yang meningkat, wujud dunia itu mulai berubah. Jika dikatakan, semua hal selain dirinya mulai menjadi lambat.

Haruyuki yang melesar seperti laser yang berkilauan. apa yang ada di depan pandangannya, ia dapat menangkapnya dengan akurat. Tangan kanan Chrome Disaster yang mengarah pada dinding luar menara dan menembakkan kabelnya. Kait ultra kecil yang ada diujung kabel itu.

“U... O...o!!”

Dengan teriakan dan akselerasi terakhirnya, Haruyuki memulai serangan menukik bersudut tumpul, dengan jalur terbangnya yang diarahkan agar bersilangan dengan kabel itu.

Suara seperti ‘Kan’ melalui tubuhnya, dan ia merasakan sesuatu memasuki bagian tengah punggungnya.

Tepat setelahnya, sebuah gaya yang berat ingin menarik Haruyuki kembali kepadanya. Haruyuki melawan gaya itu, memperbesar gaya akselerasi yang ia punya, dan Haruyuki terus bergerak ke depan.

Berat yang ada pun berkurang, badan Chrome Disaster yang ada di bagian belakang kabel itu, melayang-layang di udara di belakangnya. Tanpa melihat ke belakang lagi, di dalam otak Haruyuki, penggambaran Armor yang terhubung dengannya dan terbang dengan kecepatan yang sama di langit muncul.

Disaster mengontrol kecepatan penggulungan kabelnya, sehingga dia tidak akan menabrak benda yang terkait dengannya ketika dia mendarat. Namun ketika dia tertarik seperti ini, dia harusnya tidak mempunyai Skill yang dapat memperlambat dirinya sendiri lagi.

Accel World v02 309.jpg

Di depan matanya, dinding luar menara yang menjulang tinggi ke langit itu pun semakin dekat. Ketika menatapi banyak tiang-tiang besi yang membuat permukaan dinding itu, Haruyuki menahan perasaan teror yang ada dan menghitung timing-nya. Jika ia terlalu cepat, maka ia akan memberikan waktu Disaster untuk mendarat, dan jika ia terlalu lambat, maka ia pun akan menabrak menara itu juga.

‘- Di sini, di sini.’

“Ini dia!”

Dengan teriakan itu, Haruyuki menukik ke atas hingga ke sudut batas maksimum. Semua sendi yang ada di tubuhnya pun berderak, dan rasa sakit yang tajam mengaliri semua persendian itu. Satu ujung tiang besi sedikit menyentuhnya dari dada hingga perutnya. Ketika meninggalkan jejak percikan api berwarna jingga, Haruyuki terus menaikkan ketinggiannya sambil melekatkan dirinya sedekat mungkin dengan dinding Sunshine City, dan pada saat yang sama juga mengurangi kecepatannya.

Tepat setelah itu.

Dengan suara benturan yang menggetarkan seluruh daerah Ikebukuro, badan besar Chrome Disaster menabrak dinding menara itu.

Menara itu sendiri pun bergetar, dengan material-material dan kaca yang hancur seperti terkena ledakan. Gelombang energy yang tercipta, menjadi percikan biru putih yang terbang di udara.

Kabel yang keluar dari punggung Haruyuki, terisap ke dalam lubang besar di dinding yang tingginya sekitar sepuluh lantai di menara itu.

Dengan gema yang ringan dan lunak, banyak air keluar dari lubang itu ketika Haruyuki melihatnya dengan takjub. Jika ia memfokuskan penglihatannya, ia juga bisa melihat makhluk-makhluk laut aneh berukuran kecil dan besar di dalam air itu. Mereka menari-nari di udara ketika sisa cahaya matahari yang ada memantulkan cahaya merah dari sisik-sisik mereka, dan mereka jatuh ke halaman yang ada di lantai dasar dan terpental-pental.

Di dalam Sunshine City di dunia nyata, lokasi itu harusnya adalah sebuah akuarium, Haruyuki menyadarinya dalam keadaan bingung. Mungkin tempat itu juga dibuat ulang di Accelerated World ini, dan akuariumnya hancur oleh tabrakan Chrome Disaster.

Setelah banyak ikan dan amfibi besar mengalir keluar, pada akhirnya benda seperti gumpalan besi juga terdorong keluar dari lubang besar itu, dan tersangkut pada tiang besi yang bengkok.

Benda itu adalah Chrome Disaster. Dia mendapatkan kerusakan yang parah sehingga wujud aslinya tidak tersisa lagi.

Tangan kanannya hancur berkeping-keping, dan kaki kanannya juga remuk seperti besi sisa. Armor-nya hancur dan remuk, hampir semua kilatannya hilang.

Dari banyak luka-luka itu, cairan hitam dalam jumlah banyak mengalir keluar, dan sebelum mereka menyentuh tanah, cairan itu menguap di udara dan menghilang. Dengan semua itu, kenyataan bahwa dia tidak tereleminasi dari field ini dalam sekejap, sudah cukup aneh.

Haruyuki mengedipkan matanya sekali, kemudian memberitahukan dirinya bahwa sekarang ini bukanlah waktu untuk terharu, dan bersiap-siap menurunkan Chrome Disaster ke permukaan tanah dengan kabel yang masih menghubungkan mereka berdua. Niko pastinya akan mencapai tempat itu dalam waktu singkat.

Ia menaikkan ketinggiannya sedikit, dan kabel yang tertarik itu membuat tangan kanan Armor itu bergerak naik.

- Pada saat itu.

“Ruu... oooOOOOOO!!”

Tiba-tiba, keluar auman dengan volume suara yang besar.

Chrome Disaster mengangkat kepalanya, dan di helmnya yang seperti hood, banyak taring kegelapan yang panjang dan besar muncul, dan terbuka lebar.

Tangan kanannya menggapai-gapai udara seperti sedang mencakar - dan badan Haruyuki pun tertarik dengan tenaga yang tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata.

Setelah terjatuh beberapa meter, Haruyuki menggunakan seluruh kekuatannya untuk menggerakkan sayapnya, dan melawan tarikan yang mengerikan itu. Kabel yang tertarik kencang itu pun mengeluarkan suara ‘Giriri’. Tepat di depannya, rahangnya yang lapar itu terbuka dan tertutup.

“Gu... O...”

Mengerang, Haruyuki melawannya mati-matian. Kemampuan «memakan mangsa» memiliki fungsi memperbaiki kerusakan. Jika ia termakan di sini, maka orang yang akan pulih itu akan mengejar Niko lagi, dan Kuroyukihime pun akan diserangnya.

Memalingkan matanya dari rahang yang menakutkan itu, Haruyuki melihat lurus ke arah langit.

Di langit Unlimited Neutral Field yang mulai diselimuti kegelapan malam, langit itu kebanyakannya dipenuhi oleh awan-awan hitam pekat, tapi di antara awan-awan itu ia masih dapat melihat beberapa bintang.

Ia menjulurkan tangan kanannya ke arah bintang merah yang paling besar di gugusnya itu. Mengangkat tinjunya dengan erat, Haruyuki juga berteriak.

“U... O...O - .”

Dengan suara getaran ‘Douu!’ di udara, dorongan sayap peraknya mengatasi tarikan benang besi itu. Haruyuki yang melaju kencang seperti ditembakkan, sambil menggantung Armor itu di bawahnya, terbang tinggi dengan kecepatan yang luar biasa di dekat dinding luar Sunshine City. Gelombang dampaknya yang seperti riak air menggetarkan dinding, dan yang mengikuti hal itu, adalah kaca-kaca yang pecah.

Haruyuki yang mencapai puncak menara itu dalam beberapa detik, menendang duri aneh yang menonjol secara horizontal di pinggiran puncak itu, dan kemudian bereaksi dengan mengganti arah tubuhnya.

Ia mengarah pada Chrome Disaster yang terbang tertarik oleh kabelnya.

“U... Raa!!”

Di saat yang sama dengan teriakkan itu, kaki kanannya menendang daerah tenggorokan Armor itu. Dengan suara metalik yang tumpul, setengah bagian bawah helm itu pun hancur, dan taring-taring kegelapan yang ada juga remuk.

Dengan posisi seperti itu, kali ini ia mulai menukik dengan kecepatan penuh. Avatar putih keperakkan dan hitam keperakkan itu menjadi satu dan jatuh ke tanah seperti sebuah bintang jatuh.

- Kemudian.

Dengan suara ‘Boo’, kegelapan yang ada di dalam helm Disaster terlempar keluar.

Apa yang muncul dari dalamnya, adalah topeng sederhana berwarna pink cerah.

Mata ovalnya yang horizontal mengeluarkan sinar yang redup, dan sebuah suara kecil keluar dari mulutnya. Dengan sisa-sisa kepolosannya, suara seorang anak laki-laki.

“...Aku... kuat... ingin menjadi. Hanya itu...”

Sambil terus menukik, Haruyuki membuka matanya lebar-lebar. Ia melihat mata yang sepertinya sedang mengintip itu, dan Avatar berwarna pink itu bergumam lagi.

“Kalau kau, pasti... kau mengerti kan? Kau juga, kekuatan... menginginkannya kan?”

Pada saat ia mendengar kata-kata itu - .

Jauh di dalam badannya, Haruyuki merasakan emosi panas yang meluap-luap.

Itu adalah kemarahan. Amarah yang besar.

“Ingin menjadi kuat... katamu?”

Haruyuki mengkonsentrasikan semua dorongan dari sayapnya ke kaki kanannya yang ada di leher Armor itu, dan ia mengatakan hal itu. Suaranya dengan pelan berganti menjadi teriakkan.

“Jadi itu mengapa kau mengatakan semua ini dapat dimaafkan!? Menggunakan armor itu, menyerang Avatar lain, dan ingin memakan child-mu sendiri, Niko, kau ingin mengatakan semua hal itu dibenarkan?!”

Serangan menukiknya sudah mencapai setengah menara itu. Jika ia tidak segera mundur, ia pun akan berada dalam bahaya. Ia mengerti akan hal itu, namun Haruyuki tidak bisa berhenti mengeluarkan kata-katanya.

‘Ingin menjadi kuat.’. Kata-kata itu benar-benar diucapkannya berulang kali seperti sebuah kutukan. Merasa mereka lebih rendah dari yang lainnya, ia menjadi terlibat dengan latihan-latihan yang gegabah. Tapi, setelah tiba di medan tempur hari ini, dan melewati banyak pertarungan dengan situasi yang berbeda, Haruyuki akhirnya menyadari bahwa ia melupakan sesuatu yang penting.

Kekuatan bukanlah hal yang benar-benar relatif.

Menang atau kalah dalam sebuah duel, berada di atas atau di bawah seseorang, acuan-acuan dangkal seperti itu tidak berguna.

Jawabannya adalah dirimu sendiri. Satu-satunya acuan yang mutlak ada di dalam dirimu sendiri.

“Tidak hanya kau saja!”

Haruyuki memeras semua suaranya, dan berteriak.

“Niko juga... senpai juga... Taku dan Burst Linker lain pun juga... Chiyu, orang-orang di sekolah, dan guru-guru, semuanya berpikir seperti itu!! Ingin menjadi lebih kuat, ingin hidup lebih kuat... semuanya itu menyakitkan, ingin menghadapi semuanya dengan kekuatanmu sendiri, semuanya berpikir seperti itu!!”

Tidak bisa menahan kecepatan jatuhnya, pecahan armor yang retak itu hancur menjadi titik-titik cahaya dan menghilang. Kegelapan yang keluar dari luka-lukanya juga, di saat mereka menyentuh udara, mereka terbakar karena gesekan yang ada.

Avatar yang ada di bawah helm itu, tidak mengatakan apa-apa lagi.

Haruyuki juga tidak mengurangi kecepatannya atau pun mundur, dan ia pun menyerbu ke depan dengan Armor itu sebagai satu badan.

Di dasar dari tangga-tangga besar yang tersusun dari pintu masuk menara itu, kedua Avatar yang terkunci satu sama lain itu jatuh dan menabrak tanah dengan kecepatan yang menakutkan, dan akhirnya, tabrakan itu menyebabkan ledakan yang besar.


Referensi[edit]

  1. Wet Reflection: Pantulan-pantulan dalam foto yang terlihat di permukaan air. Dalam hal ini permukaan Avatar orang itu memberikan pantulan yang jernih seperti pantulan benda di air.
  2. Predasi: serangan dan penghancuran langsung satu organisme terhadap organisme lain. Organisme yang melakukan serangan disebut sebagai Predator.
  3. Grip: Cengkraman.