Accel World (Indonesia):Jilid 2 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog[edit]

Haruyuki menatap lurus pada sebuah lubang besi yang memiliki 6 spiral yang berputar melawan arah jarum jam di dalamnya dengan mata avatar babinya.

Tidak ada apa-apa yang berada di sekelilingnya. Hanya ada lantai dan tembok putih, yang membentuk ruangan tertutup beratapkan langit-langit putih.

Dibagian tengah ruangan, terdapat sebuah pistol otomatis[1] berwarna biru metalik yang melayang di udara. Bagian slide pistol dengan garis-garis tipis, gagangnya yang bermotif petak-petak, semua bagiannya menunjukkan betapa berat dan padatnya pistol yang mengeluarkan aura dingin itu, tetapi benda itu bukan benda yang asli. Ada alasan yang menyebabkan pembuat atau model pistol itu tidak diketahui, yakni pistol tersebut hanyalah sebuah pengganti yang dibuat Haruyuki dengan mengabungkan poligon-poligon senjata secara acak.

Tapi pistol itu dapat menembak. Dengan tujuan itu, pistol itu mengarahkan moncongnya tepat di tengah kedua mata avatar Haruyuki yang berdiri sekitar 20 meter di depannya.

Setelah mengikuti petunjuk untuk menciptakan aplikasi latihan virtual reality ini, Haruyuki sangat kecewa dengan ruangan putih yang membosankan ini setelah melakukan dive untuk mencoba aplikasi ini untuk pertama kalinya. Dia ingin setting aplikasi ini berada di atas atap gedung yang berdiri tinggi, dan pistol itu dipegang oleh seorang pembunuh profesional yang memakai pakaian gelap, tetapi membuat skenario seperti itu sangatlah sulit bagi seorang gamer SMP tanpa kemampuan sepertinya.[2]

Jika dia bertanya kepada kakak kelas dan mentornya untuk membantunya, hal ini akan dapat dibuat dengan mudah, tidak peduli seperti apapun setting-nya. Tetapi Haruyuki takut padanya yang akan bertanya kenapa dirinya melakukan latihan dasar pada waktu seperti ini. Pada akhirnya, hasil yang dapat dicapainya hanyalah ruangan putih yang menyakitkan mata yang memiliki sebuah handgun berbentuk kasar yang melayang di udara, sebuah pengganti yang sangat payah.

Tapi setelah benar-benar mencobanya, mungkin lebih baik seperti ini.

Karena tidak ada hal lain selain dirinya dan pistol itu. Dia dapat berkonsentrasi penuh pada moncong pistol tersebut.

Avatar babi berwarna pink itu kemudian berjongkok, membentangkan tangannya sedikit, kemudian menatap ke arah lubang hitam itu dengan sungguh-sungguh.

Dia tidak tahu sudah berapa lama dia melakukan hal ini. Dia tidak dapat mengingat sudah berapa lama dirinya berada dalam posisi itu. Cara kerja aplikasi ini sebenarnya sangat sederhana. Setelah melakukan dive dan berkata “Start”, pistol yang melayang tersebut akan segera membidik Haruyuki, setelahnya benda itu akan menembak secara acak dalam waktu 30 menit.

Tentu saja ia akan mati jika melakukan hal ini di dunia nyata, tapi tempat ini hanyalah ruangan virtual yang dibuat dengan Neuro Linker. Seketika ia melihat moncong senjata itu menembak, ia dapat menghindari peluru yang ditembakkan pistol itu jika ia bereaksi sesingkat mungkin, hal ini bisa dilakukan karena Haruyuki telah memeriksa kecepatan peluru dan jarak tembakannya.

Akan tetapi, masalah yang dihadapinya selain itu, adalah ia tidak tahu kapan pistol itu akan menembak dalam 30 menit kedepan. Berbeda dengan game Squash virtual yang ia mainkan sebelumnya, ia tidak mendapatkan informasi yang disediakan seperti membaca pergerakan bola dan timing yang cocok. Hal yang dapat ia lakukan adalah membuka lebar-lebar kedua matanya, dan terus berkonsentrasi.

Terus berkonsentrasi, hal itu sangat sulit dilakukan. Haruyuki tidak yakin akan kemampuan konsentrasi jangka panjangnya. Sebulan sebelumnya, pada saat ia baru saja memulai latihan ini, setelah dua-tiga menit saja, ia langsung bersantai, dan mulai melihat-lihat «Album milik Senpai» di pikirannya dengan senyuman santai, dan kemudian ia ditembaki tanpa ampun oleh pembunuh profesional yang tidak terlihat itu.

Tetapi Haruyuki tetap melanjutkan latihan ini, karena ia sendiri yang merancang aplikasi ini.

Musuhnya hanyalah sebuah pistol biasa yang tidak dapat bergerak. Di dalam «Field» itu, banyak petarung-petarung veteran yang menggunakan skill-skill yang menakutkan untuk terus bertarung dalam «Duel» selama 30 menit, bisa dikatakan, hal yang dilakukan Haruyuki lebih mudah jika dibandingkan dengan apa yang mereka lakukan. Dalam rencananya, Haruyuki bermaksud meningkatkan jumlah pistol yang ada menjadi lima pistol. Akan tetapi, saat ini ia sudah kesulitan hanya dengan 1 pistol saja.

Ia sudah tahu dari awal ia mencoba latihan ini bahwa ia tidak memiliki bakat dalam hal ini.

Akan tetapi, jika latihan seperti ini tidak dapat membantunya menjadi lebih baik, maka «berada di puncak» - disamping orang itu, akan menjadi hal tidak akan dapat diraihnya untuk selamanya.

‘Sial. Sialll. Aku harus menjadi lebih cepat dan kuat untuk orang itu. Agar bisa terus menjadi partnernya.’

Perasaan yang seakan tergesa-gesa di hati Haruyuki ini, menjadi noise [3] yang membuat kaki dan tangan avatarnya menjadi tegang.

Lalu, seakan menunggu hal itu -.

Klik, dengan suara metalik itu, pelatuk pistol itu bergerak. Bagian hammer senjata itu menekan bagian firing pin[4]. Pada saat yang sama, bagian slide senjata itu mundur kebelakang, dan muncul kilatan berwarna oranye dari moncong senjata itu.


“A...!!”

Haruyuki langsung melompat ke kanan dengan cepat.

Akan tetapi reaksinya sedikit lambat, dan peluru yang terbang diiringi dengan gema yang kencang itu mengenai bagian diantara pipi kiri dan telinganya.

Ia terlempar bagaikan dipukul dengan sebuah palu yang besar, memantul beberapa kali di atas lantai putih itu, dan rasa sakit hebat yang dirasakannya membuat ia berteriak.

“A... uaaaa...!!”

Ia melindungi wajahnya dengan kedua tangan miliknya yang pendek, dan terus berteriak pada saat ia terguling-guling di atas lantai.

Aplikasi ini di-install dengan menambahkan patch ilegal dari internet, yang mana akan membuat fungsi penyerap rasa sakit Neuro Linker menjadi tidak berfungsi. Selebihnya, jika rasa sakit yang diterima diatur sehingga cukup tinggi, maka benturan yang sebanding dengan ditembak menggunakan pistol asli akan dapat dirasakan oleh orang yang melakukan dive.

“A... a...!!”

Sambil meneteskan air mata, Haruyuki terkejang-kejang diatas lantai. Sudah tiga kali ia merasakan rasa sakit ini pada hari yang sama. Ia tidak dapat mengingat sudah berapa kali hal ini terjadi setelah memulai latihan ini satu bulan yang lalu. Ia tidak bisa membiasakan dirinya dengan rasa sakit ini, meskipun ia sudah terkena tembakan itu untuk kesekian kalinya. Dengan kata lain, ia sudah terbiasa dengan rasa sakit tingkat menengah, jadi mungkin ini adalah batas dari rasa sakit yang bisa ia tahan.

Efek sakit itu terkadang dapat membuat Neuro Linker mendeteksi adanya keanehan pada gelombang otak Haruyuki, dan kemudian mengaktifkan prosedur keamanan, yang akan membatalkan keadaan full dive secara otomatis. Fungsi ini merupakan fungsi hardware dari Neuro Linker, sehingga tidak bisa di-crack[5] dengan mudah. Kali ini, ia mencapai batas itu, dan secara tiba-tiba, diiringi efek suara ‘Butsun’, ruangan putih itu menghilang dari pandangannya.

Berat badan tubuhnya berganti poros. Dari dalam kegelapan, muncul pemandangan yang berasal dari dunia nyata dalam penglihatannya.

Air mata muncul dari mata aslinya. Dalam pandangannya yang masih kabur, terlihat sebuah pintu berwarna abu-abu kebiruan dari bilik toilet yang sudah tidak asing lagi baginya.

Dia bisa saja melakukan full dive dari kelasnya karena tidak ada yang akan mengganggunya lagi sekarang, tetapi hal ini dapat menjadi insiden besar jika gurunya mengetahui dirinya menggunakan program yang berbahaya ini, dan selain itu, ada alasan lain yang membuat ia harus menggunakan toilet ketika menggunakan aplikasi ini. Sisa-sisa perasaan sakit yang luar biasa dan perasaan shock akibat keluar dari kondisi full dive secara instan membuatnya pusing, benda-benda di depan matanya terlihat bergoyang-goyang - atau seperti itulah pikirnya. Kemudian, ia dilanda dengan perasaan isi perutnya akan keluar dari mulutnya.

“...a.”

Haruyuki memegangi mulutnya, kemudian berpindah dan duduk di atas lantai, dan berbalik, menaikkan penutup toilet yang ada di depannya.

Hampir saja..., arus pencernaannya berbalik lalu terdorong kembali ke tempat dimana mereka seharusnya berada di saat-saat terakhir. Setelah menghela nafas beberapa kali, ia mengulurkan tangannya, dan menekan tombol yang ada di tembok.

Ia merasakan percikan air di mukanya, tetapi ia tidak punya kekuatan untuk berdiri, sehingga ia tetap membiarkan kepalanya di atas toilet itu.

Air matanya menetes jatuh ke dalam arus air, dan kemudian hilang ditelannya.

Ia meneteskan air mata, bukan hanya karena rasa sakit yang luar biasa dan kemudian ia muntah. Ia menggertakkan gigi dan pundaknya gemetar, itu semua karena ia putus asa akan betapa tidak bergunanya dirinya.

Latihan ini ditujukan untuk meningkatkan tingkat reaksinya yang masih bisa dibilang dalam tingkat pemula. Di dalam «Duel», beberapa dari musuh yang dihadapinya memegang senjata api di kedua tangan mereka, dan menghujani dirinya dengan rentetan peluru dalam satu detik. Meskipun demikian, setelah menjalani latihan ini selama satu bulan, tingkat keberhasilan menghindarnya hanya meningkat sekitar 20% atau 30% saja.

Orang itu pernah berkata, tidak apa-apa menjadi kuat sedikit demi sedikit.

Akan tetapi, jauh di dalam mata orang itu, terlihat kekecewaan yang mendalam, Haruyuki tidak bisa mengalihkan pikirannya dari rasa takut akan hal itu.

Haruyuki dapat mempercepat pikirannya dengan fungsi rahasia yang terdapat di dalam Neuro Linker, yang didapatkannya melalui game pertarungan «Brain Burst», yang menggunakan arena setengah nyata sebagai medan pertarungannya. Tiga bulan sudah berlalu sejak Haruyuki menjadi bagian dari «Burst Linker». Avatar Duel yang dikendalikan oleh Haruyuki, «Silver Crow», memiliki kemampuan unik yang hanya dimilikinya saja, yaitu «Flight Ability»[6]. Kemampuan itu memberikan keunggulan untuk melakukan serangan cepat beruntun. Haruyuki mencapai level 2 hanya dalam waktu sekitar satu minggu, dan sebulan kemudian mencapai level 3, dan percaya bahwa ia dapat menjadi pahlawan yang sesungguhnya di dunia ini.

Akan tetapi, hal itu hanya kejayaan sesaat, karena terbang itu sendiri juga menjadi kelemahannya dan sudah disadari oleh player-player lain. Terbang juga berarti dirinya dapat dilihat dengan jelas oleh musuh-musuhnya. Ia tidak dapat beraksi ketika melawan musuh yang memiliki kemampuan menyerang jarak jauh dan menggunakan serangan akurat berkecepatan tinggi, yang mana sulit untuk memperkirakan jalur peluru yang ditembakkan.

Hasilnya adalah jalan panjang yang akhirnya berhasil ditempuhnya untuk mencapai level 4. Memperluas daerah kekuasaan Legion «Nega Nebulas» yang sekarang menjadi tujuan utama mereka pun tidak berjalan dengan baik, bahkan mereka harus bekerja keras untuk menguasai daerah-daerah di sekitar sekolah mereka.

Territory, adalah daerah yang berada di bawah kekuasaan sebuah Legion, daerah ini ditentukan dalam pertarungan yang disebut «Territory Battle Time» setiap sabtu malam. Dalam «Territory Battle Time», tidak ada batasan level untuk para petarungnya, mereka bertarung dalam jumlah yang sama, dan sistem akan menentukan pihak mana yang menang dari grup yang mempertahankan rata-rata kemenangannya diatas 50%. Di dalam daerah kekuasaan sebuah Legion, anggota Legion bersangkutan diberikan hak khusus untuk menolak duel pada saat mereka terhubung dengan jaringan global.

Setelah kemampuan terbang Silver Crow dianalisa, musuh-musuh mereka selalu mengirimkan tim yang disertai dengan Avatar Duel berlevel tinggi khusus untuk pertahanan udara, yang mengunci kemampuan terbang Haruyuki. Karena hal itu, Silver Crow menjadi petarung jarak dekat yang lemah. Persentase kemenangannya pun menurun, dan ia terpaksa dilindungi oleh kedua anggota timnya, «Cyan Pile» dan «Black Lotus», terus-menerus.

Karena itulah ia melakukan latihan ini.

Jika ia setidaknya dapat menghindari setengah dari serangan yang ditujukan kepadanya, ia dapat menemukan posisi penyerangnya, dan melawan balik dengan serangan menukik berkecepatan tinggi yang sangat kuat. Aplikasi ini dibuat sambil memikirkan hal itu, tapi hasil yang didapatkannya tidak seperti yang ia harapkan. Jika ia tidak dapat menghindari peluru yang ditembakkan dari lokasi yang diketahuinya, bagaimana bisa ia menghindari serangan pertahanan udara yang tersembunyi di «Duel Field»?

Orang itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehabisan kesabaran ataupun frustasi. Sebaliknya, dia menyemangati Haruyuki dengan lembut setelah Haruyuki kalah berkali-kali dalam Territory Battle.

Tetapi Haruyuki takut akan rasa kecewa yang terus menumpuk dalam diri orang itu.

- Hal itu akan terjadi sewaktu-waktu, hari dimana orang itu akan kehilangan kesabarannya.

Haruyuki sangat terkejut ketika menyadari dirinya berpikir seperti itu. Jika ia membuat orang itu kecewa lebih dari ini, maka akan lebih baik jika ini semua berakhir. Sifat melarikan diri yang muncul kembali karena kebiasaan lamanya ini, perlahan tapi pasti, terus tumbuh dan berkembang di dalam hatinya.

Ia pikir dirinya sudah berubah. Ia percaya bahwa ia bukan dirinya yang lama pada saat ia menerima Brain Burst, pada saat ia menjadi Burst Linker.

Tapi bukankah semuanya sama saja? Baik di sekolah atau di medan tempur virtual, ke manapun ia pergi, apakah ia ditakdirkan untuk selalu menjadi pihak yang kalah?

Pada saat badannya yang bulat, lembek, dan lemah itu meringkuk di bilik toilet, Haruyuki menutup matanya pada saat pikiran negatif terlintas dalam pikirannya. Dengan tenggorokannya yang masih terasa sakit, ia berusaha mengeluarkan suaranya.

“...Meskipun demikian... aku...”

Ia tidak dapat melanjutkan apa yang ingin ia katakan. Saat ini, ia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengucapkan hal itu kepada dirinya yang sedang putus asa.

Kemudian saat bel pulang sekolah terdengar langsung melalui jaringan lokal[7] Haruyuki bergumam tanpa mengeluarkan suara.

‘- Aku ingin menjadi lebih kuat.’

‘Aku ingin menjadi lebih kuat.’



Referensi[edit]

  1. Pistol jenis Handgun.
  2. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan untuk membuat set realistis yang diinginkannya, bukan kemampuan dalam bermain game.
  3. Dalam hal ini, noise yang dimaksud adalah sebagai data yang irrelevan(Tidak bersangkutan) atau data yang tidak berarti.
  4. Bagian-bagian senjata
  5. Crack dalam hal ini adalah memodifikasi hardware untuk menghilangkan / men-nonaktifkan fitur-fitur yang tidak diinginkan oleh orang yang melakukan cracking.
  6. Kemampuan untuk terbang.
  7. Jaringan sekolah Umesato, dimana semua siswa harus terhubung dengan jaringan ini pada saat berada di sekolah