Accel World (Indonesia):Jilid 2 Bab 6

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

6[edit]

Apa yang datang turun pada awalnya, tentu saja adalah, serangan-serangan jarak jauh yang seperti hujan deras.

Bahkan di dalam «Yellow Legion», tentu saja tidak semua anggotanya bertipe kuning - yang hanya terdiri dari Burst Linker bertipe serangan tidak langsung. Musuh berjumlah 30 atau sekitarnya yang mengelilingi kawah itu, dengan paling tidak 10 orang bertipe merah, menembakkan laser dan peluru ledak yang bisa dikatakan sebagai pengeboman terpusat.

Kebanyakan dari senjata itu diarahkan pada Niko, yakni, sang Red King, yang ketika dibandingkan dengan mode bentengnya, menghindar dengan lompatan-lompatan ke belakang yang jauh lebih lincah. Namun, satu laser berwarna biru, mungkin mereka salah membidik, mengarah pada Haruyuki ketika ia memegang erat Kuroyukihime dan tidak bisa bergerak.

“Kuu...”

Entah bagaimana ia berhasil memelintirkan tubuhnya dan menghindarinya, tapi pundak kirinya terkena baretan ringan. ‘Hanya segini sih tidak bisa dikatakan sebagai kerusakan.’ - ketika ia mengatakan hal itu dengan kuat di pikirannya saat itu.

“...!!”

Dari rasa terbakar dan sakit yang tajam di pundaknya, Haruyuki tanpa sadar bersandar.

Untuk «duel» Brain Burst, pada saat yang sama kerusakan diterima, stimulan yang sangat sakit diberikan pada tingkat yang tidak seperti aplikasi-aplikasi Neuro Linker lainnya. Namun, rasa sakit yang dirasakan Haruyuki saat ini, paling tidak dua kali lipat dari yang ia alami di duel biasa.

Itu berarti, hal itu hanya mungkin terjadi di Unlimited Neutral Field. Untuk menyeimbangkan keuntungan mendapatkan point tanpa resiko harus berduel, aturan-aturan spesial seperti «Waktu tidak terbatas» dan «Tidak dapat keluar seketika itu juga» ada di samping rasa sakit yang diterima menjadi dua kali lipatnya.

Kepada Haruyuki yang ingin berdiri, di atas kepalanya, hanya dalam waktu singkat, banyak misil-misil kecil yang akan mengenainya.

“Oooo!”

Orang yang berteriak itu adalah Takumu. Dia berdiri di depan Haruyuki dan Kuroyukihime, equipment Pile Driver di tangan kanan Cyan Pile diarahkan ke kumpulan misil itu.

‘Click!’ Dengan suara metalik itu sebuah tiang besi yang tajam ditembakkan, dan dari gelombang ledakannya, kebanyakan misil-misil musuh pun meledak. Akan tetapi masih tersisa sedikit misil, dan mereka mengenai badan biru ber-armor itu di sini dan sana. Kilatan cahaya. Suara-suara ledakan.

“Guaaa...!”

Meskipun dia mengerang dan terhuyung-huyung, Takumu tidak jatuh. Dia memutar badan besarnya yang berasap dan berteriak singkat.

“Haru, lari!”

“I... iya!”

‘Maaf’, ketika ia meminta maaf kepada teman baiknya di dalam pikirannya, Haruyuki mulai berlari sambil membawa avatar Kuroyukihime. Ke mana ia berlari, menuju ke Niko yang menarik senjata yang ada di pinggangnya, dan mulai menembaki formasi musuh yang ada di sisi timur kawah.

Jika mereka tidak keluar dari pengepungan ini, maka mereka tidak bisa kabur ataupun melakukan serangan balasan. Untungnya, karena musuh mereka benar-benar mengepung kawah yang berdiameter 100 meter atau sekitarnya itu, dinding pengepungan mereka tipis. Jika mereka menerobos pagar itu dengan menyerbunya, dan berhasil sampai di jalur hijau, maka Sunshine City yang dilengkapi dengan Leap Point akan berada di depan mata.

Ketika Haruyuki membawa Kuroyukihime dengan tangan kanannya, ia membuka sayap yang ada di belakangnya. Setelah ia terkena serangan tadi, special skill gauge-nya terisi sedikit. Jumlah sebanyak itu cukup untuk berlari meluncur ke pinggiran kawah.

Dengan tembakan berturut-turut Niko, terdapat satu titik terbuka di kepungan yang ada di timur. Menatap ke arah itu, Haruyuki menggunakan semua tenaganya untuk menyentak tanah.

Pada saat itu, sang Yellow King yang ada di belakangnya, suara nyaring yang tapi entah kenapa juga ciut-ciut itu menggema kencang.

“...«Silly Go Round»!!”

Skill Special Attack!!

‘Tapi itu sudah terlambat! Pinggiran kawah itu sudah ada di depan -’

“...Uwaaa!?”

Fenomena yang tiba-tiba terjadi itu membuat Haruyuki berdiri diam.

Dunia mulai berputar. Tidak, lebih tepatnya, dengan pinggiran kawah yang sebagai garis pemisah, bagian dalam dan luarnya berputar dengan arah yang berbeda. Bangunan-bangunan yang ada di latar belakang, dan Duel Avatar musuh-musuhnya yang berdiri di sana, semuanya mengalir dari kiri ke kanan dengan kecepatan tinggi.

Terlebih lagi, tanpa mengetahui kapan hal itu terjadi, dari daerah di sekitarnya muncul banyak kuda-kudaan berwarna kuning kabur dan mulai bergerak naik dan turun dengan santai. Juga, di telinganya, dengan nuansa country yang riang - namun entah kenapa nada-nadanya sedikit fals terdengar sebuah BGM.

Kehilangan banyak keseimbangannya, Haruyuki berlutut dengan satu lutut di sana. Melihat kesekitarnya, Niko yang ada tepat di depannya, dan Takumu yang di sampingnya juga berusaha sebisa mereka untuk berdiri tegak, dengan badan mereka yang bergoyang-goyang.

Fi... field-nya, berputar...?”

Kepada Haruyuki yang mengatakan hal itu sambil kebingungan, suara Red King yang tajam datang dengan cepat.

“Apa yang kau lihat lah yang berputar! Sebenarnya tidak ada yang bergerak! Tutup matamu dan lari!”

“Tapi... kemana!?”

Sebenarnya, ia tidak dapat mengetahui arah mana yang merupakan arah timur yang ingin ditujunya. Jika ia bergerak maju kedepan dengan sembarangan dan berakhir berada lebih jauh dari Leap Point, maka ia tidak akan bisa kembali lagi.

“Ke sana!”

“Ke sini!”

Di saat yang sama, Niko dan Taku menunjuk ke arah berlawanan.

Pada saat itu, seakan jika musuh yang ada mengincar hasil keadaan tidak bisa bergerak yang ada -.

Dari luar kawah, gerombolan marah garis-garis tembakan datang menyerang.

‘Kita tidak dapat menghindari hal ini’, adalah perasaan yang langsung dirasakan Haruyuki ketika ia melihat ke atas akan banyaknya garis-garis serangan yang ada. Jalur-jalur yang sangat melengkung itu, hanya kelihatannya saja. Karena sang Yellow King, serangan ilusi Yellow Radio, mereka terlihat seperti melengkung.

Sambil berpikir paling tidak ia harus melindungi Kuroyukihime, Haruyuki akan menutupi Avatar kecil itu dengan sayapnya yang dikembangkan.

Akan tetapi lebih cepat daripada itu, Takumu berteriak sekali.

“Menunduk!!”

Dan kemudian, kedua tangannya yang kuat itu membawa mereka bertiga, dan melindungi mereka ketika terjatuh.

“Ta...”

Setelah membuka matanya lebar-lebar, kata-kata yang keluar dari mulut Haruyuki terhapus oleh suara-suara ledakan yang keras. Penglihatannya benar-benar diselimuti cahaya putih, dan pipi-pipinya terpanggang panas - tepat di sebelah telinganya, jeritan tertahan sahabatnya yang terdengar.

“Guuuuuu!!”

Saat ini, di punggung Takumu yang bidang, banyak jenis serangan jarak jauh berjatuhan seperti hujan. Hanya satu goresan saja sudah dapat memberikan ia banyak rasa sakit seperti itu. Seperti apakah jumlah sensasi rasa sakit yang dipaksakan pada saraf Takumu? Jika memang seperti ini, maka bukankah rasa sakitnya akan berada di atas tingkat rasa sakit yang dirasakan Haruyuki di ruangan latihan yang ia buat sendiri -.

“Hentikan... Taku, cepat hentikan!”

Teriak Haruyuki, ketika ia berusaha keluar dari bawah Takumu.

Namun tangan yang seperti besi itu tetap menahan Haruyuki, dan pada saat yang sama sebuah suara nafas yang berat terlepas tepat di sampingnya.

“Tidak... apa-apa, Haru. Padamu... apa yang aku hutangi, hanya seperti ini, hal seperti ini... tidak bisa membayarnya...”

“Tidak ada... sama sekali tidak ada! Berapa kali aku harus mengatakan hal ini kepadamu agar kamu mendengarnya, Taku!”

Teriakannya terdengar putus asa, tapi balasan akan hal itu terdengar lebih menderita. Ketika tergetar oleh serangan-serangan langsung itu, suara mengerang terdengar dari retakan-retakan yang ada di topeng Cyan Pile.

Tercampur dalam banyak suara serangan jauh, suara kebencian sang Yellow King mencapai mereka.

“Benar-benar tidak enak dipandang... Bakar boneka kayu itu.”

Banyak suara tembakan merespon perintah itu, namun Takumu tidak tumbang.

Mungkin, Burst Linker bertipe Red di grup musuh, bukanlah orang-orang yang ber-level tinggi. Menghadapi orang-orang itu, Cyan Pile tidak hanya ber-level 4, tapi juga merupakan tipe Blue, terlebih lagi dengan staminanya yang menjadi fokus utamanya. Itu berarti, dia dapat menahan tembakan terpusat itu tanpa harus tumbang dan berusaha melawan. Tapi hal itu juga berarti penyiksaan yang dirasakan Takumu akan menjadi semakin lama.

Haruyuki tidak dapat mengatakan apa-apa. Takumu sudah memutuskan untuk melindungi mereka bertiga hingga Special Attack milik Yellow King, «Silly Go Round» habis waktu efeknya.

Mungkin Niko juga menyadarinya, dia yang berada di samping Haruyuki berbicara pendek.

“...Aku menarik kembali kata-kataku yang mengatakan kamu hanya menggunakan otakmu saja, Cyan Pile. Hanya 30 detik lagi.”

“Dime...ngerti, aku...”

‘Gasuu’.

Suara yang tidak enak didengar itu bergema dekat, dan suara Takumu pun hilang.

Haruyuki melihat tiga potongan tajam dari besi yang berkilatan sedikit mencuat dari dada tebal yang melindunginya, dan memandangi mereka selagi tercengang.

Entah dari berapa waktu yang lalu, serangan jarak jauh dari daerah di sekitarnya sudah berhenti. Diiringi suara BGM aneh tapi menyenangkan dari Silly Go Round yang terdengar mengalir, badan besar Cyan Pile diangkat tidak dengan kemauannya sendiri.

Berdiri tepat di belakangnya, adalah sebuah Duel Avatar berwarna biru kehijauan yang berukuran sama dengannya. Dengan bentuk kasar yang membuatmu berpikir tentang peralatan konstruksi berat, sebuah tangan yang benar-benar besar diangkat. Ujung dari tangan itu membentuk 3 cakar yang mengerikan, dan cakar itu ditanamkan dalam-dalam di dada Cyan Pile dari belakang.

Orang itu adalah orang bertipe jarak dekat yang sedang menunggu, dia pasti melompat ke sini gara-gara frustasi. Ketika goggle dikepalanya yang menyerupai monitor CRT era sebelum ini menyala, Avatar itu mengeluarkan suara yang kencang.

“Aku dengar kau lumayan kuat di antara para pemain muda ber-legion «Blue». Kau hanya bangga karena menjadi dinding saja, Cyan Pile.”

Mengangkat ke atas Taku yang ditusuknya itu, Avatar bertipe peralatan berat itu mengejeknya.

“Heehe, sebelum kau mati, ingatlah ini. Orang yang membunuhmu ini adalah, Saxe...”

“Nama bodohmu itu... tidak penting bagiku.”

Takumu yang menggumamkan hal itu dengan suara serak, tiba-tiba mengangkat tangan kanannya, dan menempelkan moncong Pile Driver-nya ke tengah dadanya.

“«Lightning Cyan Spike»!!”

Dengan suara yang lemah tapi tegas, cahaya biru keputihan ditembakkan dari lubang yang ada di bagian belakang.

Pada saat yang sama, halilintar yang ditembakkan itu, menembus bagian dari dada Cyan Pile, hingga ke tangan kanan Avatar bertipe peralatan berat itu, dan kemudian memanjang seperti garis ke arah kepala berbentuk kotak itu dan menembusnya. Dengan suara-suara berbunyi ‘krak’, tangan kanan dan goggle di kepala Saxe-sesuatu hancur, mereka berdua melayang di udara sesaat, dan jatuh dengan sebuah ledakan.

Dengan ilusi Go Round yang sedang bekerja, meskipun jika musuhnya mendekat, tidak terdapat cara untuk membidiknya dengan akurat. Namun, beda ceritanya jika tangan musuh itu menahanmu. Dengan mengikuti lengannya, tubuh musuh akan selalu ada di sana.

“Ta... Taku!!”

Teriak Haruyuki.

‘Luar biasa, kamu memang luar biasa. Kamu jauh lebih kuat dan pintar dari aku - benar-benar teman baik yang bisa dibanggakan.’

Perasaan itu muncul di dadanya, tapi ia tidak mempunyai kesempatan untuk mengungkapkannya dalam kata-kata.

“U... gyaaaaaa!”

Kepada “Avatar” musuh yang jatuh ke tanah sambil memegangi mukanya dengan tangan kirinya, Takumu menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menahannya.

Dari balik topeng yang melirik Haruyuki, sebuah suara kabur terdengar.

“Setelah ini... aku serahkan padamu, Haru.”

Kemudian kedua tangannya menahan musuh dengan kuat -.

“«Splash Stinger»!!”

Diantara kedua orang yang berdekatan itu, suara tembakan terus menerus seperti machine gun dan kilatan cahaya terus-menerus muncul.

Gerakan musuh yang tersentak pun berhenti, dan banyak retakan bercahaya yang terlihat di kedua Avatar itu.

Sejenak setelahnya, dua pilar biru yang berbeda menjulang tinggi ke langit dari dasar kawah itu. Ketika pecahan-pecahan poligon menyebar dari ledakan itu, wujud Takumu dan musuhnya itu sudah tidak ada di sana.

Pada waktu yang hampir sama, serangan ilusi Go Round pun selesai, dan dunia itu pun kembali ke keadaannya semula.

Keheningan sesaat memenuhi kawah yang berada di selatan taman Ikebukuro itu.

Serangan-serangan jarak jauh dari daerah sekitarnya pun juga sudah berhenti, dan hanya suara angin dan petir di kejauhan yang terdengar menggema.

Untuk serangan jarak jauh milik sebuah Duel Avatar, tipe laser akan membuat senjatanya overheat, dan peluru asli pun pasti akan habis, sehingga tembakan terus-menerus selamanya tidak mungkin dilakukan. Namun, meskipun hal itu telah dipertimbangkan, keheningan yang ada ini terasa aneh. Mereka mungkin juga terbawa akan suasana yang ada. Akan penampakan mengerikan serangan Cyan Pile dan salah satu orang yang diluncurkan satu sama lain itu.

‘Ini adalah kesempatan kita untuk kabur’, pikir Haruyuki. Saat ini adalah waktu yang dibeli Takumu dengan nyawanya. Namun, entah mengapa kakinya tidak dapat digerakkan. Ketika ia berlutut dengan satu kaki, Avatar Haruyuki bergetar.

Sebuah perasaan yang tidak dapat ia sendiri jelaskan, mengaum-ngaum di dalam dadanya.

Perasaan ketidak-berdayaan karena ia hanya bisa dilindungi oleh teman baiknya saja. Rasa marah pada Yellow King yang membuat perangkap keji ini dan bermain-main dengan hati orang lain. Dan di atas semua itu - perasaan pada orang yang ia gendong di tangan kanannya, Avatar hitam gelap yang terkulai lemas tanpa tenaga seakan sumber tenaganya hilang -.

“...senpai... senpai.”

Dari dasar tenggorokan Haruyuki, suara ciut keluar seakan diperas.

“Kuroyukihime senpai... kenapa... kenapa senpai tidak bisa berdiri...”

“Itu percuma, Silver Crow.”

Niko-lah yang menggumamkan hal itu.

Dengan gema suara langkah kaki ‘brak’ yang kencang, sang Red King meluruskan badannya dan berdiri tegak.

“«Zero Fill»... Saat ini, tidak ada sinyal kekuatan yang dikirim dari jiwa gadis itu ke Avatar-nya. Seorang Burst Linker yang tidak mempunyai jiwa untuk bertarung tidak dapat menggerakkan Duel Avatar-nya. Alasannya adalah sumber tenaga sebuah Duel Avatar adalah perasaan membara yang terdapat di hati pemiliknya. Kalau kau tidak punya kekuatan untuk menghadapi kelemahanmu, kau bahkan tidak akan bisa berdiri. Itu-lah game yang bernama «Brain Burst». Gadis itu, juga, mengerti meskipun dia tidak menginginkannya. Tapi hal itu adalah masalah yang tidak dapat diapa-apakan meskipun kau memahaminya.”

Setelah mengatakan hal itu dengan suara rendah, Niko melirik Haruyuki sesaat.

“...Maaf, meskipun Cyan Pile mengorbankan dirinya untuk memberikan kita waktu... aku tidak akan kabur. Aku tidak mempunyai kemauan untuk kabur diam-diam dari sini. Kau sih tidak apa-apa, cepat bawa gadis itu dan pergi dari sini.”

Haruyuki pikir ia melihat Avatar gadis yang merah menyala itu mulai terbakar.

Tidak, itu bukanlah sebuah ilusi. Pada daerah di sekitar kakinya yang melangkah kedepan, ia benar-benar melihat sedikit api menyala-nyala.

‘Perbuatan yang nekat. Formasi musuh pun hampir tidak tergores sedikit pun. Tidak mungkin ada cara untuk menang’

Ketika ia berpikir bahwa kabur adalah pilihan yang bijaksana, Haruyuki tidak bergerak. Jika ia meninggalkan Niko di sini dan kabur, pada dirinya, juga pada Kuroyukihime, ia menyadari bahwa ia pasti akan kehilangan sesuatu, sehingga ia hanya duduk meringkuk di sana dan menjawab dengan suara kecil.

“Aku tidak akan melarikan diri... aku tidak ingin kabur dan meninggalkan kawanku!”

“Kawan... - Dasar orang keras kepala bodoh. Ya lakukan yang kau suka saja.”

Setelah sedikit jeda karena membisu, Niko mengatakan hal itu sambil terheran-heran, kemudian mengambil langkah maju ke depan.

Menjulurkan lurus tangan kanannya, dia mengacungkan jarinya ke arah Yellow King yang berdiri di pinggiran barat kawah itu, kemudian sang Red King berseru.

“Yellow Radio! Di balik penampilanmu yang santai itu, Special Attack gauge yang kau isi dengan sembunyi-sembunyi itu pasti sudah kosong! Kali ini adalah giliranku untuk membalasmu... jangan lupa, jika kau dikalahkan oleh aku, pada saat itu kau akan pensiun untuk selama-lamanya!”

Seakan terdorong oleh tekanan yang ada, Avatar badut Yellow King mundur setengah langkah.

Di sisi lain, Niko mengambil satu langkah maju, dan menjulurkan kedua tangannya lebar-lebar.

“Datanglah... Enhanced Armament - !!”

Dengan suara ‘Gou’, api-api mulai berkobar, dan Avatar yang diselimuti api itu melayang rendah.

Dari daerah di sekitarnya, armament terbuat dari api muncul satu per satu, dan kontainer-kontainer menutupi anak perempuan itu dari semua sisi. Kotak penyimpanan misil di kedua pundaknya, rok berupa armor tebal, dan sebuah pendorong di belakangnya - dan juga di tempat yang menjadi kedua tangannya, terdapat meriam utama menakutkan yang panjang dan besar.

Kemudian Scarlet Rain yang berubah menjadi wujud nama lainnya yaitu «Immobile Fortress», mendarat di tengah kawah dengan getaran yang kuat, dan mengeluarkan uap putih dari seluruh tubuhnya.

Dari 30 Avatar yang mengelilingi mereka, Haruyuki merasa mereka goyah sejenak. Karena territory Yellow Legion berada di bagian timur Tokyo, mereka tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bertemu dengan Red Legion yang menguasai daerah barat tepatnya di Nerima dan Nakano. Tidak mempunyai kesempatan untuk melawan Niko adalah hal yang biasa, dan di sana harusnya tidak terdapat banyak orang yang melihat pertarungannya dari gallery. Melihat wujud asli Scarlet Rain, hal pertama yang akan terjadi adalah merasa ketakutan karena mengetahui ukuran besar yang tidak mungkin dimiliki oleh sebuah Duel Avatar. Perasaan yang sama seperti yang dialami Haruyuki kemarin.

Ketika Haruyuki menelan ludahnya, di telinganya terdengar suara kecil Niko yang ditambahkan efek yang kuat.

“Hei, Silver Crow. Maaf memintamu melakukan hal ini, tapi tolong urusi musuh jarak dekat yang mendekati bagian belakangku.”

“Aku.. aku mengerti. Tapi... senpai...”

“Mereka tidak akan menyentuh gadis itu, dengan kata lain sebelum mereka mengalahkanku. Jika aku tumbang, tidak masalah, cepat terbang keluar dari sini bersama Lotus.”

“...”

«Tumbang» - dalam situasi ini, itu berarti Brain Burst milik Niko akan di-uninstall secara paksa.

Sebelum Haruyuki dapat menjawabnya, sang Yellow King yang melihat kebawah dari atas berteriak dengan suara yang seperti biasanya beracun.

“Tidak ada yang perlu ditakuti! Benda itu hanyalah senjata turret yang tidak dapat bergerak, jika kamu mendekatinya cukup dekat benda itu hanyalah gumpalan besi saja!”

Kemudian dia menahan tinggi tangan kanannya.

“Tim serangan jarak dekat, sekaranglah giliran kalian! Tim jarak jauh, bantu mereka! - Mulai!!”

Dengan cahaya kuning yang terpantulkan - pada saat yang sama tangan itu diayunkan turun -.

Dengan gema sahutan peperangan berupa ‘Uoooo’, dari pinggiran kawah sekitar 15 Burst Linker mulai menyerbu.

Seakan merespon teriakan itu, kontainer misil yang ada di kedua pundak Niko terbuka dengan suara mesin yang kencang. Puluhan kepala misil pencari menampakkan warna merahnya, dan tepat setelah itu, mereka ditembakkan dengan diikuti asap putih di belakangnya.

Kelompok misil yang ditembakkan lurus ke atas, berputar setengah lingkaran dan jatuh mengarah ke Duel Avatar musuh yang ada di permukaan tanah. Beberapa berlari sambil dikejar oleh misil, yang lainnya mengambil posisi bertahan, dan serbuan itu pun pudar.

Dua dari avatar yang sedang berdiri, dibidik menggunakan meriam utama yang juga kedua tangannya itu dalam sekejap.

Dengan suara yang beresonansi tinggi berupa ‘Kuooon’, cahaya panas berwarna merah rubi yang dilepaskan menelan kedua Avatar yang tidak beruntung itu. Dalam sekejap, gumpalan gumpalan energi berbentuk bola membuat ledakan-ledakan besar di sini dan sana.

Setelahnya mereka berubah menjadi pilar api panjang yang berwarna sama dengan warna armor Avatar mereka. HP gauge mereka meledak hancur dan menghilang.

‘- Hanya dalam satu serangan saja!’

Haruyuki ketakutan. Pada saat yang sama, ‘Jika bisa seperti ini maka’, pikirnya.

Namun, tiba-tiba dari pinggiran luar kawah, Avatar serangan jarak jauh yang sudah selesai melakukan pengisian ulang mulai menembak. Tidak mungkin serangan-serangan itu tidak mengenai Avatar Scarlet Rain yang besar sehingga dia tidak dapat bergerak, sehingga serangan-serangan itu ditelan semuanya oleh benteng merah menyala itu.

Seluruh tubuhnya diselimuti oleh bunga-bunga ledakan, tapi sang Red King tidak bergeming sama sekali. Sebagai balasan, dia mengarahkan 4 machine gun-nya ke arah luar dan menghujani mereka dengannya.

Melawan serangan jarak jauh, mereka tidak bisa melakukan apa-apa kecuali bertahan untuk sekarang. Haruyuki menggertakkan gigi geraham dalamnya dengan kuat, dan meletakkan Avatar Kuroyukihime di sana.

Menurut Niko, ketika kamu kalah akan luka yang ada di hatimu, maka Burst Linker itu tidak akan dapat bergerak.

Haruyuki sendiri pun sudah pernah mengalami hal itu.

Tiga bulan yang lalu, ketika ia mengetahui sedikit mengenai keberadaan «Akselerasi», untuk melindungi Kuroyukihime, ia bertarung dengan teman baiknya Takumu - Cyan Pile. Kemudian ia dipukuli hingga hampir hancur berkeping-keping, dan ketika ia terbanjiri akan perasaan kecil hati dan tak berdaya, ia tidak dapat berdiri lagi di samping Avatar Kuroyukihime yang sedang tidak sadar.

Jika pada waktu itu, suara Kuroyukihime - suara ilusi ataupun mereka benar-benar berkomunikasi - tidak mencapainya, maka Haruyuki mungkin tidak bisa bertarung lagi. Kemudian ia pun mungkin tidak dapat membangkitkan kekuatan tersembunyi «Flight Ability» milik SIlver Crow dan mungkin akan kehilangan semua yang ia punya.

Oleh karena itu saat ini, melihat Kuroyukihime yang tidak dapat bergerak, Haruyuki tidak merasa kecewa maupun marah.

Tapi ia merasa sedih.

Ia tidak mengerti apa yang menjadi alasannya, tapi ia merasa sangat sedih.

Haruyuki mengedip-ngedipkan matanya dengan cepat, melepaskan tangannya dari Avatar hitam gelap itu dan berdiri, kemudian berputar dan berlari lurus.

Apa yang ditujunya, adalah wujud sebuah Avatar petarung jarak dekat yang mendekati Niko dari belakang. Avatar itu berwarna hijau zaitun, dilengkapi dengan tangan yang gemuk dan lebih panjang dari biasanya yang menjadi metal berbentuk U di ujungnya.

Musuhnya itu melihat Haruyuki datang dari arah depannya, dan berteriak dengan suara yang dalam.

“Minggir, lalat kecil!”

Kemudian dia mengarahkan tangan kirinya yang berbentuk U pada Haruyuki, dan melanjutkannya dengan sebuah teriakan.

“«Magnetron Weeeeeb»!”

Pada saat yang sama ketika nama skill itu diteriakkan, listrik berwarna ungu dikeluarkan, dan listrik-listrik itu menangkap Haruyuki. Namun listrik itu tidak menyebabkan kerusakan sama sekali, sebagai gantinya listrik itu menarik Avatar kecil Haruyuki dengan kekuatan yang luar biasa, dan menyangkutkannya ke ujung tangannya yang berbentuk U dengan bunyi klank.

“Hihiii, warna metalik sangat mudah untuk ditarik!”

Ketika orang berwarna zaitun itu berteriak, dia menggunakan tangan kanannya untuk memukuli Haruyuki habis-habisan. Ketika Haruyuki menggunakan kedua tangannya untuk bertahan akan serangan itu, ia berpikir dengan tenang.

Dari namanya, special attack yang dimiliki musuhnya ini menggunakan daya tarik magnet. Maka skill ini harusnya mempunyai sebuah batasan. Terlebih lagi, karena skill ini dapat benar-benar menahan musuh, maka paling lama mungkin 10 detik.

Haruyuki tiba-tiba menjulurkan kedua tangannya, dan menutupi mata musuh yang berbentuk seperti goggle. Kemudian ia melebarkan sayapnya, dan meninggalkan permukaan tanah dengan tiba-tiba.

“Hei, kau, lepaskan kedua tanganmu.”

Dengan musuhnya yang berteriak, ketika mereka berdua bertempelan satu sama lain seperti magnet, Haruyuki terbang tinggi hingga berada pada ketinggian puluhan meter di udara.

Setelahnya, gelombang listrik ungu yang membuat daya tarik magnet pun menghilang, dan orang yang menjadi musuhnya itu mendorong Haruyuki dengan tangan kirinya yang sudah bebas.

“Cuma menutupi mataku, melakukan hal itu tidak akan memberikan kerusakan pada... hei apaaa!?”

Haruyuki menghiraukan musuh yang berteriak karena menemukan dirinya ditinggalkan di atas langit tanpa sesuatu untuk menahannya jatuh, dan ia pun mulai mendarat dengan kecepatan penuh. Ia pun melewati Avatar magnetik yang ada di udara, dan menjulurkan kaki kanannya, melaju kedepan dengan sebuah kerucut tajam diujung kaki kanannya.

“...Uoo!”

Selagi ia semakin bersemangat, ia menyerbu dari belakang Avatar yang menggunakan drill yang akan melompat ke atas Niko. Pada musuh yang terjatuh ke tanah dengan benturan yang kuat itu, Haruyuki memukul dengan tangan kiri daerah belakang lehernya.

“Aaa... Gaaa... Aaa!”

Setelah mematahkan 2 ruas tulang punggung, Haruyuki melompat mundur dari musuh yang berteriak itu, dan sedikit di depannya jatuh Avatar magnetik yang tadi melayang di udara. Setelah mendarat dengan benturan di seluruh tubuhnya, yang satu ini juga tidak dapat begerak.

Ketika Haruyuki melompat untuk menghabisi orang itu, pipi kanannya terkena pukul secara tiba-tiba.

Ia pun terlempar dengan cara yang mencolok, dan terguling-guling setelahnya. Rasa sakit yang tajam dari patah gigi dalamnya membuat ia bisa melihat percikan-percikan di depan matanya.

Haruyuki dengan kuat menghiraukannya dan melompat, melihat musuh ke-tiga yang sedang mendekat. Sebuah badan dengan empat sudut seakan dipahat dari batu, dan ditutupi pakaian seni bela diri berwarna biru terang. Topeng yang mengingatkan akan patung Moai[1] itu terlihat lucu, tapi ia sudah mengetahui kekuatan dari tinju yang seperti batu itu melalui satu pukulan. Avatar bertipe serangan sangat dekat tanpa senjata, tapi justru tipe-tipe seperti itu benar-benar menakutkan.

Mungkin seorang veteran, ahli bela diri itu tidak hanya menyerang dengan diam, dia meluncur hingga mencapai jarak dan secara tiba-tiba mengeluarkan tendangan ke depan.

Silver Crow beruntung untuk mempunyai badan yang sangat tipis, entah bagaimana ia berhasil menghindari pukulan langsung, dan bagian panggul kirinya yang tergores mengeluarkan percikan-percikan api dan HP bar-nya pun terpotong. Ia menggunakan tinju kirinya untuk membalas serangan itu, tapi serangannya dihentikan oleh tangan kanan yang seperti kayu besar.

‘- Ketika kamu berada dalam situasi pertarungan jarak dekat dengan tipe senjata tumpul yang merugikan bagi warna metalik...’

Tiba-tiba, ceramah lama dari Kuroyukihime terputar lagi di dalam otaknya.

‘- Jangan bertahan atau membalas serangannya dengan panik, cobalah untuk mengalir dengan serangan musuh dan gunakan kekuatannya. Hal itu mungkin dilakukan dengan kecepatan reaksimu. Dengarkan, tidak peduli seberapa kuat sebuah pukulan, pukulan itu masih lebih lambat dari sebuah peluru, jangan lupa.’

“Zeryaa!!”

Ahli bela diri itu melepaskan sebuah tinju lurus tangan kanannya yang diiringi dengan teriakan semangat.

Tinju itu pun datang dengan diselimuti aura biru, ketika Haruyuki menekan rasa takutnya dan melihatnya. ‘Ketika jatuh kebelakang, posisikan tangan kirimu di bawah tinju musuh, dan kaki kanan pada perut musuh.’

“...Raaa!!”

Pada saat yang sama ia berteriak, ia mengepakkan sayang yang ada dibelakangnya sekejap dengan seluruh kekuatannya. Dengan daya angkat yang tercipta, Haruyuki menendangkan kaki kanannya ke atas, dan kemudian dengan menggunakan kekuatan pukulannya sebagai ketapel, Avatar ahli bela diri yang terlihat kasar itu menari ke atas udara.

“Niko, di atas!”

Mendengar atau tidak mendengar teriakan Haruyuki, misil-misil yang ada di pundak Scarlet Rain ditembakkan, dan semuanya itu mengenai ahli bela diri yang berada di udara. Ditelan oleh banyak ledakan merah hitam, Avatar itu terjatuh di tanah diikuti asap, dan setelah itu, sebuah pilar berwarna biru terang muncul dan menjulang tinggi kemudian menghilang.

“...Hmm, tidak buruk juga untuk Avatar rapuh begitu, Silver Crow.”

“Ah terima kasih!”

Setelah meneriakkan balasan atas ejekan Niko, meskipun hal itu mengalihkannya dari membalas musuh yang selanjutnya, dari sisi samping pandangannya, Haruyuki melihat Avatar hitam yang terbaring sedikit jauh darinya.

‘- Orang itu, Kuroyukihime, pastinya bukan gadis super yang sangat sempurna. Hanya murid sekolah menengah sepertiku, dan gadis yang gampang tersakiti.’

Pemikiran itu, ketika ia melihat Kuroyukihime menangis dari kata-kata yang bukan berasal dari hatinya, ia tidak bisa melupakannya. Namun meskipun begitu, kekaguman dan pujaan yang ia rasakan tidak berkurang sedikitpun.

Bukan karena kekuatan.

Tapi akan keinginan untuk menjadi lebih kuat. Jiwa yang terus menerus bercahaya sambil melawan kesulitan-kesulitan yang berbeda, Haruyuki tertarik akan hal itu dengan mutlak.

‘- Itulah mengapa, senpai harus bisa berdiri lagi. Aku tidak tahu hubungan apa yang senpai punya dengan Red King yang sebelumnya, tapi harusnya senpai sudah dapat melewatinya, dan harusnya bisa berdiri sekarang. Bukankah begitu!?’

Pada saat yang sama dengan teriakan putus asa dalam hati dari balik topeng perak Haruyuki.

Serangan Legion musuh yang melambat sesaat itu pun dimulai lagi dengan ganas.

Avatar bertipe jarak dekat yang tersisa hanya kurang dari sepuluh orang, tapi mereka mulai mendekat dari segala arah. Untuk membantu mereka, tembakan jarak jauh datang turun seperti hujan.

“Jangan remehkan akuuuu!”

Niko mengaum, meriam utama kiri dan kanannya, kontainer-kontainer misil, dan machine gun-nya mulai ditembakkan.

Lalu semua benda itu mengeluarkan api - tepat sebelum itu, Haruyuki pikir ia mendengar suara yang aneh.

Suara berfrekuensi tinggi yang hanya bisa disebut noise menggetarkan udara. Pada saat yang sama, pemandangannya akan dunia itu berganda menjadi dua, dan menjadi tiga.

Misil-misil yang dilepaskan oleh Scarlet Rain tiba-tiba berputar-putar di langit, dan terbang ke arah yang berbeda. Bahkan laser-laser meriam utama yang membidik penyerang jarak jauh yang ada di luar sana meleset ke atasnya, dan mengenai gedung yang berada jauh dari sana, dengan suara ledakan yang menggema.

“Sialan... pengacau sinyal!”

Teriak Niko dengan suara rendah.

“Yang menggunakannya bukan si Radio itu... salah satu dari bawahannya yang berwarna kuning! Cepat cari dia!”

“Ak... aku mengerti.”

Pada saat yang sama dengan jawabannya, Haruyuki melebarkan sayapnya dan menyentak tanah dengan kuat untuk terbang. Namun.

Dari permukaan tanah dua kabel ditembakkan ke atas seperti ular dan terlilit di sekitar kaki Haruyuki.

Ia pun tertarik tiba-tiba, dan menghantam tanah dengan kuat. Meskipun tidak bisa bernafas karena shok, Haruyuki berusaha memotong kabel-kabel itu dengan pisaunya. Tapi.

“«Electric Therapy»!!”

“...!!”

Dengan teriakan nama skill seseorang, listrik berwarna biru putih mengalir ke seluruh badan Haruyuki, dan pada saat yang sama ia terserang dengan shok yang kuat. Melihat ke sekitar, ia melihat Avatar seperti mesin dengan dua kabel menjulur dari kedua tangannya, dan yang ada di punggungnya adalah sebuah equipment mirip trafo yang mengeluarkan listrik-listrik.

Sepertinya fungsi utama serangan itu adalah untuk mengejutkan musuh, sehingga ia tidak terkena banyak damage, tapi dengan badannya yang tidak di bawah kendalinya, Haruyuki tidak dapat melonggarkan kabel-kabel di sekitar kakinya itu.

“Gu... u...!”

Haruyuki mengerang, dan ia pun dihujani oleh tawa bernada tinggi Avatar listrik itu.

“Kihihihihi! Tidurlah disana sementara waktu, anak kecil! Tidurlah sampai badan Red King dilucuti semuanya!!”

Seperti apa yang dikatakan kata-kata itu, ia dapat melihat banyak wujud Avatar petarung jarak dekat yang berlari ke arah Avatar benteng Niko. Mereka mendekat dari titik buta meriam utama Niko dan mulai menghujani titik-titik penghubung Enhanced Armament-nya dengan pukulan dan tendangan. Percikan-percikan api berwarna jingga berterbangan, baut-baut pun terlepas, dan armor yang tebal itu pun dilucuti satu per satu.

Haruyuki mati-matian melawan listrik yang melumpuhkan seluruh tubuhnya dan memutarkan badannya, mencoba untuk merangkak ke arah Avatar listrik itu.

Namun listrik yang ada sepertinya tidak melemah sedikitpun, dan ia bahkan tidak dapat mengganti arah kepalanya.

‘- Apa yang harus aku lakukan. Apa yang harus aku lakukan. Apa yang harus aku lakukan saat ini, senpai.’

‘- Cepat... jika aku tidak cepat-cepat, maka Niko!’

Suara putus asa muncur di kepalanya, dan pada saat itu dari pinggiran luar kawah, ia mendengar tawa yang kaya akan nada bergema kencang.

“...Hahaha! Hahahahahaha!!”

Yang mengeluarkannya adalah Yellow King, Yellow Radio. Badannya yang tipis dan panjang dengan topi bertanduk dua bergoyang, menunjukkan rasa gembira dengan aksi-aksi pantomim.

“Betapa! Betapa tidak enak dilihatnya! Keadaan yang lucu! Kehormatan seorang King dan sebagainya... bukankah hal itu tidak ada sekeping pun!? Bagaimanapun juga, kalian berdua tidak mempunyai kualifikasi untuk menjadi seorang King, itulah makna dari semua itu! Yang merah hanyalah orang palsu yang baru saja naik! Dan yang hitam, adalah pemberontak yang hina bukan!?”

Hinaan yang tanpa henti itu, bertumpang tindih dengan suara patah seperti mesin berupa ‘Gishi Gishi’. Dan kemudian, suara kecil gadis yang kesakitan pun juga bertumpang tindih.

“A... a...”

Ia melihat ke arah datangnya suara itu, dan melihat sebuah Avatar petarung jarak dekat yang besar berdiri di atas kontainer misil Scarlet Rain, menahan meriam utama tangan kirinya.

Dia menggunakan seluruh badannya untuk menarik ke atas meriam itu. Dari persendian-persendian yang ada muncul banyak api berupa percikan, yang hampir terlihat seperti darah segar.

Pada akhirnya, dengan suara patah yang tajam berupa ‘Bikin’, meriam utama itu lepas.

Terhubung dengan hal itu, tanpa diragukan lagi, adalah tangan kiri Niko yang rusak dan menggantung turun . Dengan keluarnya teriakan Niko yang tidak tertahankan, musuh itu mengangkat meriamnya tinggi-tinggi dengan diiringi pose kemenangan dan meraung-raung pada saat yang sama.

“Baiklah! Red King hanya segini saja! Kawan-kawan, lucuti semua kulitnya dan tarik anak kecil itu keluar!! Hingga hampir sebelum HP gauge-nya habis, berikan dia banyakan penghinaan!!”

Haruyuki menggertakkan gigi dalamnya hingga mereka hampir hancur, dan memanjangkan jari-jari tangan kanannya mati-matian untuk mencakar tanah.

Di depannya, terdapat Avatar Black Lotus yang tertutupi debu terbaring di sana dengan matanya yang kehilangan semua cahayanya.

“Senpai... senpai.”

Haruyuki mendorong keluar suara serak dari tenggorokannya yang lumpuh karena efek kejut yang ada.

Di belakangnya, mungkin perlawanan terakhir yang dilakukan Niko, senjata-senjatanya yang tersisa terus-menerus mengeluarkan suara ketika menembak. Ketika merasakan getaran dari ledakan-ledakan kosong itu, Haruyuki terus berteriak.

“Senpai... apakah senpai tidak apa-apa dengan hal ini? Penyelesaian dengan cara seperti ini, apa itu game ending yang senpai inginkan?”

Di otaknya, dari tadi malam, Kuroyukihime dan Niko yang asli tidur sambil memeluk satu sama lain muncul dengan pelan.

Apa yang diwakili pemandangan itu, dan apa yang benar-benar diinginkan kedua gadis itu, Haruyuki tidak dapat menduganya. Tapi, ada satu hal yang ia yakini, sebentar lagi semuanya akan berakhir. Ikatan tipis yang tidak sengaja lahir dalam satu malam itu, akan dihancurkan dengan kejam.

“Senpai... Black King.”

Haruyuki menggunakan sisa kekuatannya dan berteriak.

Sekarang ini, luka yang dihadapi Kuroyukihime di dalam hatinya, mungkin sangat besar sehingga tidak dapat dimengerti Haruyuki. Red King generasi pertama - seorang kawan, dan teman, ketika dia sangat bersemangat, dia dihianati dan pensiun untuk selamanya dari Accelerated World, Kuroyukihime harus menanggung penderitaan dalam waktu yang lama akan perbuatannya itu.

Tidak, mungkin «Red Rider» dan Kuroyukihime, lebih dari sekedar kawan atau teman. Musuh yang seperti itu, orang itu dijatuhkan dengan menggunakan tangannya sendiri.

Tapi.

Meskipun hal itu benar.

“Apa arti «Akselerasi» bagi senpai!? Dan juga «Brain Burst»!!”

Memukuli tanah dengan tinjunya yang di kelilingi listrik, Haruyuki berteriak dengan membara-bara.

“Mencapai level 10 yang belum pernah dicapai sebelumnya... Apa ambisi senpai untuk melihat apa yang ada di depan dunia ini hanya sampai seperti ini saja? Apakah ambisi itu sangat murah sehingga bisa digantikan dengan ingatan satu orang laki-laki saja! Seseorang yang ingin melewati batas-batas yang dialami seorang manusia... terhenti karena penyesalan akan masa lalunya, sampai berapa lama senpai berencana untuk tidak enak dilihat seperti ini! Senpai tidak mempunyai waktu untuk melakukan hal itu, senpai harus memotong semua hambatan yang ada, potong habis semuanya, dan berlari kedepan sebagai orang yang terakhir berdiri, bukankah benar begitu, Black Lotus!!”


‘Rin’


Di depan tangan kanan yang dilemparkannya, apakah itu sebuah ilusi di mana ia melihat bagian yang hitam gelap itu berkelap-kelip dengan cepat?

Tidak, itu salah. Di dalam goggle yang berbentuk tajam itu, layaknya bintang-bintang di kejauhan, cahaya-cahaya sedikit berwarna violet bersinar. Lemah seperti kilauan bara sebuah jiwa, berdetak dengan bunyi ‘thump thump’.

“Sen... pa...”

Haruyuki berbicara dengan suara kecil.

Getaran kuat bersuara ‘Bun!’ menumpang tindih perkataannya.

Di sana, di balik goggle itu, muncul suara dari dua mata yang bersinar dengan terang.

Di armor yang setengah transparan seakan terbuat dari batu obsidian, dari garis-garis pemisah yang dimulai dari kepala hingga anggota-anggota badannya, cahaya yang sama memenuhinya. Cahaya itu meniupkan semua debu yang menutupi seluruh tubuhnya, membangkitkan kembali pantulannya yang tumpul.

Accel World v02 249.jpg

Dan terakhir, pedang kaki dan tangannya bergetar.

Kepada yang perlahan-lahan bangkit, seakan ditarik dengan benang yang tidak terlihat, Avatar hitam gelap, Haruyuki melihatinya tanpa berkedip ketika tenggorokannya tersendat.

Black Lotus yang berdiri, dengan ujung dari kakinya yang sedikit melayang di atas permukaan tanah, perlahan-lahan melayang dan bergerak. Dia pun mencapai Haruyuki yang berbaring karena terkena sengatan listrik, dan berhenti.

“Haruyuki-kun.”

Suara yang bergema itu terdengar lembut dan tegas seperti biasanya.

“...Ya.”

Mendengar rintihan jawabannya, Kuroyukihime menggumam dengan dicampuri suara senyuman pasrahnya yang sudah tidak asing lagi.

“Itu... yang kamu katakan tadi, seperti menganggap Red Rider dan aku adalah sepasang kekasih.”

“Apa... apa itu salah?”

“Sangat salah. Kamu adalah cinta pertamaku, harusnya aku memberitahukan hal itu padamu sebelum ini. Juga... sampai kapan kamu mau berbaring di sana, coba tusukan tanganmu ke tanah.”

“Eh... b... baik.”

Seperti yang diberitahukan, Haruyuki menderetkan jari-jari tajamnya, dan menusukkannya ke tanah kering yang ada di dekatnya.

Pada saat itu, ia merasa listrik yang menahan seluruh tubuhnya perlahan-lahan mengalir ke tanah, dan Haruyuki pun berteriak menyadarinya.

“A... Ah begitu, tanah...”

“Jika kamu memikirkan afinitas dan sifat dari suatu skill, kamu bisa membalasnya meskipun kamu baru melihatnya satu kali. Sepertinya masih ada banyak hal yang harus aku ajari padamu.”

Tepat setelah itu, ia mendengar suara pedih berupa ‘Pusun’ dari belakang, dan Haruyuki memalingkan kepalanya untuk melihat.

Ia melihat Avatar listrik yang mundur dengan pelan ketika asap putih keluar dari trafo yang ada di punggungnya.

“Kamu harusnya bisa menangani sisanya sendirian. - Aku harus pergi membantu gadis kecil yang jatuh dalam perangkap itu.”

Dia mengatakan hal itu dengan santai.

Dengan getaran udara berbunyi ‘Bunn’, Avatar hitam gelap itu menghilang.

Tanpa persiapan sedikit pun, benar-benar kecepatan berlari yang menakutkan. Kuroyukihime yang bergerak beberapa puluh meter kedepan seperti laser berwarna gelap, yang selanjutnya terjadi, dia muncul di samping Avatar musuh petarung jarak dekat yang berdiri di atas Niko.

“Uooo...”

Setelah teriakan terkejut itu terdengar, Avatar musuh itu melepaskan meriam utama Red King yang dipegangnya, dan melebarkan kedua tangannya yang dilengkapi dengan jari-jari aneh yang kuat seakan berusaha untuk menari dengan Kuroyukihime. Mempunyai kekuatan lengan untuk memutuskan meriam utama Niko, bukan Avatar bertipe serangan tumpul, tapi tipe Duel Avatar yang memiliki kemampuan untuk menahan musuh.

Melawan tipe seperti itu, tidak tahu apa yang dia pikirkan, Kuroyukihime menjulurkan tangan kanannya lurus ke depan seakan berkata ‘Tolong pegang tanganku’. Kedua mata musuh pun bersinar dengan kuat, dan tangannya yang menjulur seperti ular menahan tangan Black Lotus di dua tempat.

“Kena kau, «Oneway Sl...».”

Diiringi dengan teriakan nama skill-nya, ia memutarkan badannya, memposisikan tangan yang menahan tangan Black Lotus di pundaknya, dan memasuki postur lemparan dalam judo - saat itu juga, beberapa benda terjatuh.

Sepuluh silinder melengkung yang terlihat berisi. Jari-jari. Jari-jari dari tangan musuh yang menahan tangan pedang Kuroyukihime, untuk melemparnya, dia menggunakan tenaga, dan jari-jari itu terpotong oleh ujung yang tajam.

“Maaf, skill tipe grapple tidak berguna padaku.”

Kuroyukihime mengatakan hal itu pada musuh yang membeku dengan postur lemparannya, dan mengayunkan tangan kanannya ke bawah sekaligus.

Dari pundak kanan ke panggul kiri, cahaya yang redup itu lewat. Kemudian bagian atas Avatar tangguh itu meluncur ke bawah, dan sisa 70% badannya jatuh ke tanah.

“Aaa... ga... gaaaaa!!”

Sepertinya dia masih memiliki sisa HP sehingga dia tidak menghilang, namun menghilang pun mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuknya. Berteriak kesakitan karena badannya dipotong, tangannya yang tersisa memukul-mukul tanah. Kuroyukihime mengalihkan pandangannya untuk memandang 7 atau 8 Avatar petarung jarak dekat yang tersisa.

“Aku tidak yakin kalian sudah menyadari hal ini atau belum, tapi orang-orang yang bertarung denganku selalu merasakan rasa sakit karena kehilangan anggota badannya.”

Nadanya sangat tenang, tapi kekejaman yang menggema di dalamnya membuat semua orang di medan tempur itu sesak nafas.

“Kau tidak bisa... bilang bahwa kau tidak ingin kehilangan anggota badanmu sekarang!”

Dengan teriakan kencang itu, Avatar yang seperti burung pemangsa hitam itu menyerang orang tidak beruntung yang diincarnya. Suara-suara metalik bernada tinggi, teriakan-teriakan yang berselang-seling, dan tangisan putus atas Burst Linker yang ada di sekitar pun memenuhi udara.

Setelah menetapkan bahwa ia dapat menyerahkan urusan di tempat itu pada Kuroyukihime untuk sementara waktu, Haruyuki berputar ke arah Avatar listrik yang masih melilitnya dengan kawat.

Ketika mata mereka bertemu, musuh itu malingkan kepalanya yang seperti instrumen lama dan mengangkat tangannya.

“Hei, tunggu sebentar. Aku sedang mengisi ulang batereku sekarang...”

“Kau kira siapa yang akan menunggumu!!”

Teriak Haruyuki, dan mengambil dua kawat yang melilit kakinya dengan kedua tangan dan melepaskannya, kemudian menyentak tanah dengan cepat.

“U, uwawawa!”

Diiringi erangan musuh yang tergantung di bawahnya, Haruyuki terus menaikkan ketinggiannya, kemudian ketika melayang ia mulai berputar.

“Waa - Aaa - Aaa -”

Diiringi teriakan yang terdengar bersuara tinggi dan rendah yang terus keluar dari musuhnya itu, Haruyuki mendapatkan cukup banyak kekuatan sentripetal kemudian melepaskan kawat yang dipegangnya, dan Avatar robot yang terlihat berat itu terbang ke arah selatan dengan kecepatan yang luar biasa, kemudian muncul suara jatuh yang kecil entah dari mana di antara kelompok gedung-gedung yang ada.

Matanya sendiri juga berputar-putar, sehingga ia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kuat untuk menetralisirnya dan kemudian melihat ke bawah, pertarungan yang berkembang di bawah itu kini berada tepat di depan penglihatannya.

Pertarungan itu tidak bisa dibilang sebuah «Duel» lagi, tapi mungkin lebih tepat disebut «Pembantaian».

Kebanyakan dari Avatar biru bertipe jarak dekat bertarung dengan menggunakan tangan atau kakinya, dan beberapa menggunakan senjata yang bersentuhan seperti martil atau pedang. Untuk rekan sesama warna biru, mereka pada dasarnya terus bertukar antara penyerang dan penjaga, mengincar adanya celah pada musuh.

Untuk Kuroyukihime - Black Lotus, dengan empat anggota tubuh yang juga sebagai pedang terlihat sebagai tipe pertarungan sangat dekat, tapi bisa mengambil berbagai macam tindakan.

Memotong, gerakan menebas kedepan yang biasa, jika musuh berusaha menahannya dengan tinju atau tangannya, maka mereka akan terpotong, dan hanya mengejar musuh dengan berlari sambil mengayunkan salah satu kaki ke atas akan membuatnya terpotong. Tidak ada sentuhan yang boleh terjadi. Semua yang menyentuhnya akan terpotong, benar-benar seperti «Bunga lotus berwarna hitam kematian» -.

Wujud pertarungan yang bagaikan tarian itu sangat cantik, dan juga dipenuhi oleh penolakan yang menyakitkan.

Dalam satu atau dua menit, kebanyakan dari tim jarak dekat musuh sudah dimusnahkan, atau dengan bagian tubuh yang hilang, rusak, merasakan rasa sakit yang luar biasa, berguling-guling di atas tanah tidak bisa berbuat apa-apa.

“Dasar... Dasar wanita sialan!!”

Burst Linker berbadan besar yang tersisa terakhir itu tiba-tiba berteriak kencang. Dia mengangkat longsword-nya yang tebal, dan mengayunkannya ke bawah tepat ke Kuroyukihime.

Kecepatan dan timing yang luar biasa. Pedang tebal berwarna besi yang turun seperti halilintar itu, tidak dihindari Kuroyukihime, tapi dia menerimanya dengan menyilangkan kedua pedang tangannya.

‘Kiiiiin!’ gelombang berfrekuensi tinggi yang memekakkan telinga itu bergema. Percikan api yang luar biasa keluar dari titik tabrakan, dan pergerakan dari keduanya berhenti.

Bunyi metalik bernada tinggi berupa ‘Skriit skriit’ terus-menerus bergema. Pedang abu-abu dan hitam itu, dengan tiap detik yang berlalu mereka memakan satu sama lain lebih dalam.

Yang manakah yang akan memakan musuhnya terlebih dahulu, Haruyuki tidak dapat menentukannya saat itu juga. Namun, Avatar bertipe petarung pedang itu, topengnya yang seperti Hannya[2] membuat senyuman yang menyeringai.

“Zann!”

Pada saat yang sama dengan dikeluarkannya suara kecil petarung itu, tepat di bawah pedangnya, tangan Kuroyukihime memotong ke kiri dan kanan dalam sekejap.

Apa yang jatuh tanpa suara, adalah kepala petarung itu, dan bagian atas dari pedang besarnya. Kepala yang berputar ke sekitar dengan mata yang tidak percaya itu pun di tikam tanpa ampun oleh ujung kaki kiri Kuroyukihime. Sebuah pilar cahaya pun menjulang tinggi, dan Avatar musuh itu pun hancur seperti patung kaca dan menghilang.

Lagi, terdapat beberapa detik keheningan.

Yang memecahkannya adalah suara pendek yang terdengar keluar dari pinggiran luar kawah itu.

“...Mengapa.”

Dengan suara datar yang akhirnya kehilangan ketenangan yang dijaganya hingga sekarang, sang Yellow King, Yellow Radio berbicara merintih.

“Mengapa muncul sekarang, untuk mengganggu karnaval sirkus yang sudah dipersiapkan bertahun-tahun? Setelah terus-menerus bersembunyi di bawah tanah entah di mana untuk dua tahun, Mengapa?”

Di wajah tertawa badut itu, matanya yang berbentuk miring terbalik terisi dengan pendaran cahaya berwarna putih. Tangan-tangan yang seperti dahan mati itu dilebarkannya lebar-lebar ke kanan dan kiri, berdiri dan bergoyang-goyang dengan satu kaki, dan kepalanya digoyangkan ke kiri dan kanan dengan pelan.

Tiba-tiba dari balik topeng itu, tawa ‘Kukukukuku’ kecil terdengar keluar. Tangan kanannya menunjuk lurus ke Kuroyukihime, sang Yellow King berbicara dengan suara yang seakan mendapatkan ejekan baru.

“Itu berarti, kau sudah lupa ya? Atas pengkhianatanmu, teman kita yang terpenggal? ...Saat ini dia, apa yang dia lakukan dan di manakah dia sekarang. Tidak akan bisa kembali ke Accelerated World lagi... Aku ingin tahu apakah kau ingat orang yang menjadi alasannya seperti itu saat ini? Jika dia itu aku, aku tidak akan bisa melupakannya. Jika hal itu adalah pertarungan yang biasa maka tidak akan apa-apa, tapi serangan sembunyi-sembunyi seperti itu... ya kan?”

‘Kuu, kuukuukuuku.’

Ketika mendengar tawa yang datang dari tenggorokan itu, Haruyuki berteriak di dalam pikirannya.

‘- Jangan dengarkan dia. Orang itu ingin membuang keinginan senpai untuk bertarung lagi.’

Namun, untuk menyuarakannya dalam kata-kata, Haruyuki tidak dapat melakukannya. Bagi Black King dan Yellow King, sejak awal Accelerated World mereka terus berlatih bersama-sama, diantara mereka berdua yang berteman hingga insiden dua tahun lalu itu. Ia pikir hal bersejarah seperti itu tidak bisa dipotong oleh siapapun.

Haruyuki mendarat dengan pelan, dan ia mendarat di belakang Black Lotus yang berdiri di samping Scarlet Rain yang setengah hancur. Di dalam dadanya, ia berdoa dengan kuat supaya Kuroyukihime tidak kalah.

Tiba-tiba -.

Kuroyukihime mengangkat tangan kanannya tanpa suara. Pinggiran obsidian yang tidak mempunyai satu goresan dari pertarungan tadi itu pun di arahkan lurus ke arah Yellow King.

Sang Black King pun mengeluarkan suaranya yang lembut dan halus.

“...Kau salah untuk satu hal, Yellow Radio.”

“Oh? Apakah itu? Jangan bilang serangan itu bukanlah serangan sembunyi-sembunyi ya?”

“Bukan itu. Kau pikir kepalamu itu sama berharganya dengan kepala Red Rider untukku, hal itu. Biarkan aku memberitahukanmu satu hal lagi... Aku...”

Dengan suara ‘Riin’, Kuroyukihime menebaskan tangan kanannya secara horizontal, dan dia berbicara.

“Dari waktu aku pertama kali bertemu denganmu, aku sudah membencimu!”

Badan atas Yellow King pun tertekuk mundur.

Kuroyukihime melirik arah samping dan belakangnya dan memanggil dengan cepat.

“Rain, sisa senjatamu sudah terisi ulang semuanya kan? Crow, lindungi dia!! - Ayo mulai!!”

Dan kemudian, dengan memahatkan garis di dasar kawah itu, Kuroyukihime menyerbu dengan cepat.

“Sialan... berikan aku sedikit waktu lagi!”

Niko-lah yang mengatakan kata kasar itu. Dengan meriam kanannya yang tersisa dan kontainer misil setengah rusaknya yang mengeluarkan suara keras, dia mengarahkannya ke kelompok musuh jarak jauh yang ada di pinggiran luar kawah itu.

Ketika Kuroyukihime dan Yellow King berbicara tadi, Haruyuki tidak hanya mendengarkan dengan diam saja. Ia menggunakan detik-detik jeda yang ada untuk mencari seseorang. Musuh bertipe serangan tidak langsung yang menggunakan pengacau sinyal untuk memberantakan bidikan Niko.

‘- Orang itu!’

Haruyuki menemukan Avatar bertipe kuning bersembunyi di belakang sebuah Avatar bertipe merah di sisi utara kawah itu, dan berteriak dalam dadanya. Kotak yang terpasang di kedua pundak Avatar itu terbuka, dan dari tengahnya terdapat sebuah antena berbentuk parabola dengan bagian tengah silindernya yang mengeluarkan efek cahaya.

Setelah menentukan Avatar di tengah itu yang melakukan serangan gelombang elektromagnetik, Haruyuki menyentak tanah dengan kencang.

Namun, terdapat jarak sebesar 30 meter dari bagian tengah kawah itu ke pinggiran luarnya. Meskipun Silver Crow adalah Avatar yang berfokus pada tipe kecepatan, ia tidak dapat mencapainya dalam sekejap, sehingga Avatar bertipe merah yang membantu musuhnya itu mempunyai waktu untuk membidikkan senjatanya yang besar.

Sebuah perasaan dingin mengalir turun di punggung Haruyuki. Hanya seperti ini, dibidik di tempat terbuka oleh sebuah senjata tanpa satu pun tempat untuk berlindung - benar-benar situasi dan alasan mengapa ia mempunyai persentase keberhasilan yang rendah beberapa minggu belakangan ini.

Ia hanya bisa menghindarinya.

Jika ia tidak dapat mengalahkan Avatar yang mengacaukan sinyal itu, maka senjata Niko pun akan tetap tidak bisa dipakai. Jika hal itu terjadi, maka formasi musuh yang terdiri dari Avatar bertipe merah akan memusatkan senjatanya ke arah Kuroyukihime, untuk mencegahnya bertarung secara langsung dengan Yellow King.

Apakah Haruyuki dapat menghindari satu tembakan ini mungkin akan menentukan arah pertarungan ini.

Tekanan yang kuat membuat tangan dan kakinya terasa dingin dan lumpuh. Penglihatannya pun menyempit, dan hanya lubang gelap moncong senjata yang melebar. Tidak baik, jika ia seperti ini terus maka ia tidak dapat menghindarinya. Peluru yang dilepaskan dari senjata diam di ruang latihan virtual, masih ia bisa hindari paling tidak 30% dari semuanya.

‘- Tidak. Situasi ini, berbeda dengan situasi di ruangan putih itu.’

Alasannya adalah, senjata itu dipegang oleh sebuah Avatar. Dengan badan bercorak coklat kamuflase dan mata yang bersinar seperti lensa besar, Duel Avatar bertipe sniper. Jangan lihat senjatanya, lihatlah orang yang memegangnya. Cobalah untuk melihat kapan ia akan menarik pelatuk senapannya.

Dalam sekejap, dari penglihatan Haruyuki, semua hal selain Avatar musuh pun menghilang. Ia melupakan situasi pertempuran yang ada, membuka kedua matanya, dan hanya menatap pada wujud musuh yang memegang senapannya.

Bagian punggung dari leher musuh pun terlihat menegang, pundak kanannya terangkat beberapa milimeter, tangan kanannya bergetar -

‘...Yak!’

- Jari tangan kanannya menarik pelatuk yang ada, dan sebuah sinar berwarna biru putih bersinar dari laras senapannya.

Pada saat itu, ia sudah mencondongkan badannya ke kiri.

‘Shaa!’ dengan tekanan udara berbunyi seperti itu, sebuah sinar panas menggores dada kanan Haruyuki dan pundak kanannya kemudian melewatinya. Ia pun menghiraukan perasaan terbakar yang ada dan terus terbang beberapa meter ke depan, melewati samping Avatar bertipe jarak jauh yang ada untuk menari dengan Avatar bertipe serangan tidak langsung yang ada di belakangnya.

Kepada Avatar bergelombang elektromagnetik yang terkejut itu, Haruyuki menyerang kedua antena yang ada dengan pisau kedua tangannya. Setelah melihat dua equipment yang rapuh itu hancur berkeping-keping, ia berjongok sejenak, kemudian ia terbang lurus ke atas.

‘- Niko!’

Entah apakah teriakan mentalnya itu sampai pada Niko ato tidak, saat pengacau sinyal itu terhenti, semua senjata Scarlet Rain yang tersisa memuntahkan api.

Meriam utama tangan kanannya menembakkan cahaya panas, dan misil-misil dari sisi kirinya pun jatuh dari udara, kemudian muncul tirai api misterius di pinggiran luar kawah itu. Tentu saja satu tembakkan itu tidak akan membunuh semua pasukan musuh, tapi semua tembakkan jarak jauh yang diarahkan pada Black Lotus di redam semuanya.

Di saat hening setelah ledakan, teriakan kencang Kuroyukihime bergema.

“Radio!!”

Pedang tangan kanannya menarik garis berwarna hitam gelap.

Apa yang terpotong tanpa suara, dan melayang di udara, adalah tanduk kanan dari topi besar Yellow Radio.

“Lotus!!”

Setelah balasan marah tanpa sedikit pun olok-olok sampai saat ini, Yellow King mengeluarkan senjata yang panjang dan besar seperti baton entah dari mana dan mulai membalas serangan. Pukulan yang datang sambil menarik garis berwarna ke emasan, ditangkis oleh Kuroyukihime dengan pedang tangan kirinya, dan percikan-percikan api yang muncul menyinari mereka berdua dengan terangnya.

Niko yang sebentar-sebentar menembakkan tembakan pelindung, Haruyuki mendarat di stabilizer yang ada di belakang Niko dan menyaksikan pertarungan sengit yang dimulai di sisi barat kawah itu dengan setengah terkagum.

King, itu dia, Burst Linker ber-level 9 yang sedang bertarung satu sama lain, tentu saja inilah pertama kalinya ia melihat hal itu.

Hal itu, semua orang di tempat ini - termasuk kedua orang yang sedang bertempur itu pun - mungkin akan mengatakan hal yang sama.

«Pure Color Seven Kings» yang sekarang, selain Niko, mencapai level 9 disaat yang hampir bersamaan lebih dari dua tahun yang lalu. Kemudian mereka menemukan peraturan kejam akan sudden death yang diperlukan untuk mencapai level 10, dan untuk mencegah pertarungan kematian itu, mereka memulai sebuah konferensi meja bundar.

Di konferensi itu, sang Black King, Black Lotus melancarkan serangan sembunyi-sembunyi pada Red King generasi pertama, Red Rider dan membunuhnya dalam satu serangan fatal. Seorang King membunuh King yang lain, pertama kali terjadi dan hanya satu-satunya. Setelah itu, Black King diburu sebagai seorang pengkhianat dan dia pun bersembunyi di jaringan local sekolah menengah Umesato selama sekitar dua tahun, dan King yang lainnya menandatangani pakta gencatan senjata satu sama lain dan tidak pernah meninggalkan territory mereka sendiri.

Itulah mengapa, untuk dua orang ber-level 9 bertarung satu sama lain dengan biasa, sejak dimulainya Accelerated World, ini baru terjadi untuk pertama kalinya.

Haruyuki, dan Niko juga.

Dan 10 orang sisa dari Yellow Legion pun, mereka semua menghentikan serangannya, dan menyaksikan pertarungan itu dengan menahan nafas.

‘- Cepat!’

Haruyuki mengeluarkan suara kekaguman itu di dalam dadanya.

Jika ia tidak berkonsentrasi, maka apa yang ia lihat dari dua orang yang bertarung itu, hanyalah kilatan-kilatan cahaya misterius yang terus berloncatan. Serangan empat kali berturut-turut Black Lotus, dan serangan-serangan lima kali berturut-turutnya, semuanya ditangkis secara luar biasa dengan baton milik Yellow King ketika dia menaikkan kecepatannya, ketika ia mencari celah dan menggunakan kakinya yang panjang untuk menendang. Tendangan itu ditangkis oleh kaki Kuroyukihime, dan gelombang tabrakan pun menyebar seperti riak air, membuat distorsi pada latar belakang yang ada.

Dengan serangan kuat yang terus berlanjut, pancaran retakkan mulai muncul di dari kedua kaki petarung itu, dan potongan-potongan puing pun mulai berterbangan. Ruang itu dipenuhi oleh tekanan yang tidak berwarna, dan cahaya-cahaya yang bersinar dari armor kedua petarung itu, meningkat dalam intensitasnya.

“...Sebentar lagi.”

Gumam Niko, dan Haruyuki pun bereaksi dengan bertanya.

“A, apa?”

Special attack gauge mereka berdua harusnya sudah penuh. Pertarungan yang sebenarnya akan dimulai.”

Sebelum kata-kata itu selesai diucapkan, suara benturan berupa ‘Baan!’ meledak, dan mendorong kedua orang itu dari satu sama lain.

Mereka dengan cepat mendekat, Kuroyukihime perlahan-lahan menurunkan pinggangnya, tangan kirinya diposisikan secara horizontal di depan badannya, dan tangan kanannya membentuk garis lurus di puncak tangan kirinya. Kedua pedang panjang itu pun berdenyut dan mulai diselimuti oleh cahaya violet, dan pada saat yang sama getaran berfrekuensi rendah menggetarkan udara.

Di sisi lain, Yellow Radio menyilangkan kedua tangannya di depan badannya, dengan jari-jarinya yang memegang baton emasnya. Bola-bola yang berada di kedua ujung baton itu, juga mengeluarkan cahaya yang berputar-putar.

Tekanan yang meningkat tinggi itu, membuat Haruyuki merasakan sentakkan-sentakkan ringan di daerah pipinya.

Special attack milik seorang King, Haruyuki telah melihat potongan dari kekuatan itu dalam pertarungannya melawan Niko. Serangan laser besar yang dikeluarkan dari salah satu meriam utamanya, menghancurkan bagian atas dari gedung pemerintah metropolitan Shinjuku yang berada jauh di medan pertempuran tanpa kesulitan.

Jika serangan yang setingkat dengan serangan itu, dilepaskan pada jarak sedekat ini, apa yang akan terjadi? Kepada Haruyuki yang membuka matanya lebar-lebar dan lupa bernafas, suara Niko memasuki telinganya lagi dengan pelan.

“...Tidak dengan kekuatan, pertarungan ini akan ditentukan dengan kecepatan.”

“Eh... ap, apa yang kamu maksudkan?”

“Tidak peduli bagaimanapun kau melihatnya, Special attack milik Lotus bertipe serangan langsung. Melawan serangan itu, Special attack milik Radio bertipe ilusi. Itu berarti sebelum skill Radio mengeluarkan efeknya, apakah satu serangan Lotus dapat mencapainya atau tidak - akan menentukan pertarungan ini.”

Tenggorokan Haruyuki membuat suara ‘Gokuri’.

Matahari yang sebagian miring itu, memotong sedikit awan-awan hitam, dan sebuah cahaya berwarna merah pun turun.

Cahaya itu terpantulkan oleh pedang obsidian, dan pada saat itu.

Suara serius Kuroyukihime terdengar menggema.

“«Death By Pi...».”

Pada saat yang sama, suara Radio juga menggema.

“«Futile Fortune Wh...».”

Namun.

Dua nama skill yang diteriakkan pada waktu yang bersamaan itu, tidak ada yang selesai disuarakan.


‘Ton.’


Suara kering dan kecil, namun mempunyai kehadiran yang luar biasa itu menggema, menekan suara kedua King itu.

Suara itu, berasal dari armor dada Yellow Radio yang berwarna kuning terang, suara seperti sesuatu menembusnya dari belakang.

Kuroyukihime yang menghentikan teriakan nama skill-nya di tengah-tengah, Haruyuki, Niko, Burst Linker lainnya, dan Yellow King sendiri pun, semuanya melihat pada besi perak keabu-abuan sepanjang 15cm yang keluar dari armornya.


Referensi[edit]

  1. Moai: Patung-patung batu manusia yang dipahat oleh masyarakat Rapa Nui di Easter Island di tahun 1250-1500.
  2. Topeng perempuan wanita yang digunakan di theater Noh.