Accel World (Indonesia):Jilid 1 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab Dua[edit]

Ya, semuanya hanyalah sebuah mimpi. Termasuk pertemuan kemarin di jaringan lokal.

Pada hari berikutnya, Rabu, Haruyuki pergi ke sekolah seperti biasa dengan wajah suramnya dan memikirkan hal tersebut sambil memasuki kelasnya.

Pada pelajaran yang rasanya sama saja seperti kemarin, Email penindasan dari geng Araya datang kembali. Itu pertama kalinya mereka memeras makan siang untuk dua hari berturut-turut. Apa yang mereka mau sama dengan kemarin, roti yakisoba dan roti krim melon. Memangnya seberapa sukakah mereka dengan makanan itu? Ia menutup surat itu sambil memikirkan hal tersebut, dan meninggalkan bangkunya ketika bel makan siang berbunyi.

Akan tetapi, kemana kaki kecilnya menuju bukanlah atap yang geng Araya suruh untuk datangi, melainkan lantai pertama gedung sekolah, sebuah Lounge dekat dengan kantin siswa.

Bukannya dengan meja-meja panjang murahan seperti yang berderet di kantin, Lounge setengah melingkar itu dipenuhi dengan meja bulat berwarna putih yang elegan. Di balik jendela kaca yang besar untuk penerangan, warna musim gugur dari pepohonan di tengah halaman dapat terlihat dengan jelas. Tanpa diragukan ini adalah tempat dengan peringkat tertinggi di SMP Umesato.

Oleh karena itu, ada sebuah hukum tidak tertulis bahwa siswa kelas satu tidak diperbolehkan untuk menempatinya. Warna pita dan dasi para siswa disekitar meja-meja tersebut adalah biru (untuk siswa kelas dua) atau merah gelap (untuk siswa kelas tiga), tidak ada satupun yang berwarna hijau.

Setengah dari senior-senior itu memegang secangkir kopi atau teh dengan satu tangan sambil mengobrol satu sama lain, sementara setengahnya lagi bersandar di kursi dengan mata tertutup. Bukan karena tidur, melainkan sedang Full Dive di jaringan sekolah.

Pertama-tama Haruyuki menyembunyikan tubuh besarnya di belakang sebuah tanaman hias di depan jalan masuk Lounge, lalu melihat ke dalam sekeliling Lounge.

Ia tidak mungkin berada di sini, yang kemarin itu adalah mimpi, ia lebih dari setengah percaya terhadap hal tersebut - tapi.

"...Dia ada..."

Tanpa sadar ia menghirup udara dalam-dalam. Di bagian terdalam dari ruang duduk itu, pada sebuah meja dekat dengan jendela, ada sebuah kelompok yang mencolok. Enam murid, campuran dari kelas dua dan kelas tiga. Melihat lebih dekat, ia dapat mengenali mereka semua. Mereka semua adalah anggota OSIS[1] yang sekarang, siswa atau siswi dengan pemikiran-pemikiran yang berbeda, dan mereka semua tampan dan cantik.

Yang paling menonjol di kelompok tersebut adalah seorang siswi dengan pita biru, yang sedang membalik halaman sebuah buku hardcover [2] dengan melankolis. Rambut panjangnya yang terurai sampai hampir sepinggangnya berwarna hitam gelap yang mana langka pada jaman sekarang. Kakinya yang keluar dari balik rok lipat gelap abu-abunya juga ditutupi dengan stoking berwarna hitam. Haruyuki terkejut karena kemeja berkerah yang terbuka di bawah blazernya juga berwarna hitam berkilau. Tidak diragukan lagi - dia adalah orang yang paling terkenal di SMP Umesato, «Kuroyukihime»

Dari jalan masuk Lounge ke meja yang jauh itu, seharusnya hanya berjarak kurang dari dua puluh meter dalam garis lurus. Akan tetapi, jarak tersebut bagaikan hampir tak terhingga bagi Haruyuki. Melewati para senior untuk sampai ke sana adalah seperti sebuah petualangan yang tidak mungkin dapat diselesaikannya.

Berbalik dan kembali, kemudian membeli roti dan jus dari kantin sekolah dan membawanya ke atap untuk geng Araya. Setelah itu sembunyi di toilet di gedung sekolah kedua dan bermain game untuk satu orang di net lokal untuk membuang waktu.

- Sial. Sial. Aku akan pergi.

Haruyuki menggertakkan giginya, keluar dari belakang bayangan tanaman hias, dan melangkah masuk menuju ruang tunggu tersebut.

Tatapan dari kakak senior di meja-meja sekitarnya bukan hanya membuatnya paranoid, tapi benar-benar penuh dengan kritik dan ketidaksenangan. Seorang siswa baru mungkin tidak tahu, tapi di pertengahan akhir dari semester dua, semua siswa kelas satu seharusnya tahu tentang aturan tidak ada yang boleh masuk ke ruang ini selain kelas dua dan tiga.

Akan tetapi, tidak ada yang mengatakan hal tersebut untuk menyalahkannya. Kakinya yang sungguh-sungguh gemetar membawa tubuhnya yang berat, melewati celah-celah meja hingga Haruyuki nyaris kehilangan napasnya sampai akhirnya mencapai bagian terdalam ruangan tersebut yang sering ditempati oleh OSIS.

Yang pertama mengangkat kepala adalah seorang siswi kelas 2 yang duduk paling dekat dengannya. Rambut halusnya melambai saat dia menolehkan kepalanya untuk menatap wajah Haruyuki dengan senyum bertanya dan dengan ramah berkata.

"Oh... Apa kamu ada keperluan?"

"Aku punya keperluan di sini." Tidak bisa mengatakan itu, Haruyuki bergumam.

"Yah... Itu... err..."

Pada saat itu, empat anggota yang tersisa semuanya menatap Haruyuki. Wajah mereka tidak memiliki niat jahat, tapi ia hampir tidak bisa lagi menghadapi tatapan tidak senang dari meja-meja di sekitarnya. Ketika ia hendak pingsan karena semua ketegangan tersebut, anggota terakhir dari OSIS tersebut akhirnya mengangkat kepalanya dari bukunya.

Accel World v01 035.jpg

Pertama kali melihat wajah Kuroyukihime pada jarak dekat dengan mata telanjang benar-benar berkali-kali lebih cantik daripada avatarnya yang ia (pikir) lihat kemarin. Di bawah rambut depan bersihnya yang terbelah, di bawah alisnya yang jernih, adalah mata yang bahkan selaputnya tampak hitam, bersinar dengan terang. Jika avatarnya dapat kita ibaratkan bunga mawar hitam, maka dia sendiri adalah bunga bakung hitam. Ia tidak tahu apakah ada bunga seperti itu atau tidak.

Ia sudah bersiap kalau-kalau wajah cantik itu menunjukkan ekspresi 'apa?' untuk menggambarkan ketidak-tertarikannya kepada yang satu tingkat di bawah.

Namun ia sangat terkejut, bibir berwarna cerah Kuroyukihime menunjukkan senyum akrab dan dia mengatakan sepatah kata.

"Kau datang, boy."

Dia menutup buku hardcover tersebut dengan suara tepukan, sambil berdiri melambaikan tangannya kepada Haruyuki, pandangannya lalu pindah ke para anggota di meja.

"Dia punya urusan denganku. Maaf, bisakah kamu mengosongkan tempat itu?"

Setengah kalimat akhir ditujukan pada siswa kelas tiga yang duduk di sebelahnya. Kakak senior yang tinggi serta berambut pendek itu berdiri dengan pandangan kaget dan menggunakan telapak tangannya untuk memberikan kursinya kepada Haruyuki.

Setelah menggumamkan terima kasih, Haruyuki menundukan tubuh bulatnya sebisanya dan duduk. Kursi tipis itu berderik keras, namun Kuroyukihime tampaknya tidak peduli tentang itu saat dia mengeluarkan seikat benda yang kecil dan panjang dari saku kiri blazer-nya setelah mencari-cari di dalamnya.

Itu adalah sebuah kabel. Kabel tersebut terlindung dengan garis-garis tipis berwarna perak, dan kedua ujungnya memiliki steker kecil. Tangan kirinya menyibak rambut di punggungnya, ada Neuro Linker di sekeliling lehernya yang herannya kecil (Tentu saja, Linker-nya juga berwarna hitam piano), tangan kanannya memasukkan salah satu ujung steker ke Neuro Linker-nya, dan dengan santai menyerahkan ujung yang lain pada Haruyuki.

Kali ini dengan pasti, para siswa di Lounge yang sedang menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi membuat suara besar seperti lebah. Jeritan 'Ini pasti bohong' dan 'Tidak mungkin' dapat didengar dari keriuhan tersebut.

Haruyuki tercengang juga. Keringat mulai mengalir keluar dari wajahnya.

«Wired Direct Connect Communication»

Biasa disingkat Direct Connect, adalah yang ingin dilakukan Kuroyukihime dengan Haruyuki. Neuro Linker biasanya menggunakan komunikasi nirkabel dengan satu sama lain menggunakan jaringan di daerah itu, di bawah pengawasan banyak tingkat keamanan. Tapi, dengan kabel Direct Connect, 90% dari keamanan tersebut menjadi tidak berguna. Bagi orang-orang dengan tingkat keterampilan Linker tertentu, mereka bisa mengintip ke dalam memori pribadi orang lain, atau menginstall program berbahaya.

Artinya, secara normal Direct Connect hanya dilakukan dengan orang-orang yang paling dipercaya - keluarga atau kekasih saja. Dengan kata lain, pria dan wanita yang menggunakan Direct Connect di tempat umum kemungkinan besar merupakan sepasang kekasih. Panjang kabel yang menjadi ukuran keintiman adalah sesuatu yang telah diakui umum tanpa ada kesepakatan teknis.

Kabel XSB yang Kuroyukihime pegang sekarang panjangnya sekitar 2 meter, namun dalam situasi ini seberapa panjang kabel tersebut tidaklah penting. Sambil melihat steker perak yang bersinar, Haruyuki entah bagaimana berhasil membuat suara untuk bertanya.

"... U, Umm, apa yang harus aku lakukan dengan ..."

"Ini tidak punya fungsi lain selain dipasang ke lehermu, kan."

Kuroyukihime langsung menegaskan hal itu. Sementara Haruyuki hendak pingsan, jari-jarinya yang gemetar menerima steker tersebut dan menancapkannya ke dalam Neuro Linker-nya.

Pada saat itu, sebuah peringatan «Wired Connection» ditampilkan di depan matanya. Ketika peringatan itu memudar, dari sudut pandangnya, hanya figur Kuroyukihime dengan jelas terpampang di depannya.

Tanpa menggerakkan bibirnya yang sedang tersenyum tipis, suara halus terdengar di otak Haruyuki.

"Maaf untuk membuatmu datang ke sini, Arita Haruyuki-kun. Dapatkah kamu berbicara lewat pikiran?"

Ini adalah keterampilan di mana kamu dapat berbicara lewat Linker tanpa menggerakkan bibirmu. Haruyuki mengangguk kemudian menjawab.

"Ya. Umm.. Ada apa sebenarnya? Apakah ini sebuah lelucon yang rumit... atau sesuatu seperti itu?

Haruyuki pikir dia akan marah. Kuroyukihime menggelengkan kepalanya sedikit dan mengeluarkan suara 'Hmm'.

"Yah... Dalam arti tertentu mungkin seperti itu. Karena aku akan mengirimkanmu sebuah aplikasi ke dalam Neuro Linker-mu. Jika kamu menerimanya, maka kehidupan nyatamu yang sekarang akan benar-benar dihancurkan, dan dibangun kembali dalam bentuk yang tidak dapat kamu bayangkan."

"...Ke, Kenyataan... hancur...?"

Haruyuki menjawab sambil tercengang.

Ia tidak lagi melihat para siswa di sekitar meja yang penuh rasa ingin tahu atau mendengar komentar mereka yang berisik. Hanya kata-kata Kuroyukihime yang terpantul di pikirannya.

Senior serba hitam itu lagi-lagi menatap Haruyuki sambil tersenyum, dan mengangkat tangan kanannya, Jarinya yang lentur membuat sesuatu tergeser.

Pon, sebuah bunyi terdengar.

[Jalankan BB2039.exe? YA/TIDAK] Sebuah dialog hologram muncul.

Tampilan sistem seperti ini sudah tidak asing lagi, akan tetapi Haruyuki pikir jendela dialog ini tampaknya memiliki alasan tersendiri yang memaksanya untuk membuat keputusan.

Dengan akal sehat, menjalankan sebuah aplikasi tidak dikenal yang dikirim oleh orang asing selama Direct Connect bukanlah suatu hal yang bijak. Ia seharusnya mencabut kabel itu sekarang juga. Akan tetapi, Haruyuki dengan beberapa alasan tertentu tidak dapat melakukan hal tersebut. Sebagai gantinya, ia menatap tubuhnya yang memenuhi kursi.

- Kehidupan nyata. Kehidupan nyataku.

Tubuh yang tidak atraktif, penampilan yang tak bersemangat, berulang kali ditindas dan melarikan diri ke net, dan terlebih lagi, dirinya sendiri yang tidak mengubah situasi ini. Diri ini menyerah, tidak apa-apa seperti ini saja, tidak ada yang akan berubah.

Haruyuki memindahkan pandangannya, dan menatap mata gelap Kuroyukihime.

Dalam setengah detik, ia mengangkat tangan kanannya, dan dengan jarinya menekan kuat tombol YES. Wajah putih Kuroyukihime terlihat sedikit terkejut. Sedikit puas, Haruyuki merilekskan dadanya.

"Itu adalah keinginanku. Kehidupan nyata ini... jika dihancurkan..."

Ia berbisik, pada saat yang sama.

Dalam pandangannya, sebuah api besar menyala.

Secara naluriah ia lalu menegangkan tubuhnya seolah-olah terlihat api liar tersebut akan menelannya. Namun, akhirnya alirannya terkonsentrasi di depan tubuhnya, dan berubah menjadi sebuah logo. Desainnya tentu bukanlah hal yang baru. Desain itu mengingatkannya pada abad yang lalu, dari sebuah game pertarungan versus.

Kata-kata yang muncul adalah - «BRAIN BURST»

Inilah bagaimana Haruyuki bertemu dengan program yang akan merevolusi dirinya dan dunia nyata yang ia kenal.


Instalasi berlangsung selama sekitar 30 detik. Itu adalah aplikasi yang besar bahkan untuk Neuro Linker.

Baris indikator di bawah logo yang terbakar itu akhirnya mencapai 100%. Haruyuki menelan ludahnya dan mengamati. Dunia nyata - akan hancur, adalah apa yang dikatakan Kuroyukihime. Bagaimana sebenarnya hal itu ditunjukkan?

Indikator itu menghilang bersama dengan logonya seolah-olah terbakar. Yang tersisa hanyalah api oranye yang menampilkan pesan dalam huruf Bahasa Inggris kecil «Welcome to the Accelerated World», yang segera terpecah bagaikan kembang api. Apa artinya - Accelerated World?

Haruyuki menahan napasnya selama sepuluh detik, mengantisipasi.

Akan tetapi, tubuhnya ataupun tampilan di sekelilingnya, tidak ada yang terasa berubah. Seperti biasa, dibalik bajunya, dia telah basah dengan keringat, dan tatapan tidak senang dari meja di sekitarnya tampak meningkat.

Sejenak menghela nafas panjang, Haruyuki memandang Kuroyukihime sambil terbingung.

"Umm... Program «Brain Burst» ini, apa yang..."

Bertanya lewat pikiran, senior yang berpakaian hitam itu, sambil mempertahankan senyumnya, mengatakan sesuatu yang berbeda dari pertanyaan Haruyuki.

"Program itu ter-install tanpa ada masalah. Aku telah yakin bahwa kamu memiliki kemampuan yang cukup untuk itu."

"Kemampuan? Untuk program ini?"

"Ya. «Brain Burst» tidak dapat di-install pada seseorang tanpa kemampuan saraf otak dalam merespon yang cukup tinggi. Contohnya, seperti seseorang yang dapat membuat skor yang tidak masuk akal. Ketika kamu melihat api ilusi tadi, program sedang mengecek respon otakmu. Jika kemampuanmu tidak cukup, kamu bahkan tidak akan melihat judul logo. Akan tetapi... aku sedikit terkejut. Untuk aku sendiri, butuh dua menit untuk memutuskan apakah menerima program ini atau tidak. Hal ini membuat semua pidato yang kusiapkan untuk meyakinkanmu menjadi sia-sia."

"Ah.. Maaf. Tapi, kelihatannya... tidak terjadi apa-apa. Ini bukan sebuah background application[3], namun jenis yang perlu dijalankan melalui pilihan?

"Yah, jangan terburu-buru begitu. Mulai sekarang kamu akan membutuhkan sedikit persiapan mental. Aku akan menjelaskan fungsi-fungsi dasarnya nanti. Kita masih punya banyak waktu."

Haruyuki melihat sekilas pada jam yang tampil di sudut bawah kanan pandangannya. Setengah waktu makan siang telah berlalu. Ia tidak pikir bahwa mereka masih punya banyak waktu yang tersisa.

Ia dapat merasakan dengan sangat rasa penasaran dan kejijikan dari suasana di sekelilingnya, lalu bersandar. Kursi yang berada di bawah tubuhnya berderik.

Itu adalah suara yang akrab baginya. Namun, rasanya bahkan kursi pun menertawakan dirinya yang jelek, ia berpikir sambil menggigit bibirnya. Tidak mungkin ia akan menyukai kehidupan nyata ini. Jika kehidupan ini dapat diubah, tidak peduli bagaimana perubahannya, ia akan menerimanya.

"... Aku sudah menyiapkan mental. Tolong ajari aku tentang program ini..."

Ia sudah berkata sejauh itu, ketika...

Haruyuki bisa mendengar suara yang paling tidak ingin didengarnya datang dari pintu masuk Lounge di belakangnya.

"Dasar bodoh, Arita! Kau tidak bisa kabur!!"

Ia meringkuk seketika, pinggangnya terangkat dari kursi. Ketika ia berbalik, ia melihat wajah marah Araya yang sedang berdiri di sana. Ia tidak seharusnya meninggalkan atap ketika waktu makan siang.

Sebagaimana ekspresi Haruyuki yang berubah dari terkejut menjadi takut, wajah Araya juga berubah dari marah menjadi ragu-ragu. Setelah Haruyuki berdiri, bentuk halus Kuroyukihime dan kabel yang menghubungkan Linker mereka, yang tersembunyi sebelumnya di balik badan besar Haruyuki terlihat.

Saat membeku, perasaan sensitif Haruyuki mendeteksi bahwa selain para anggota OSIS, atmosfer murid yang berada di sekitarnya, pelan-pelan berubah. Apa hubungan antara Araya, siswa yang berdasi hijau sama tapi berbadan besar, dengan Haruyuki, siswa yang kecil dan berbadan lebar. Mereka mungkin langsung menyadarinya. Akan tetapi, para siswa tersebut tidak menunjukkan ketidaksenangan terhadap Araya, melainkan 'Ah, jadi benar rupanya' seperti sedang memahami sesuatu.

Hentikan - Hentikan ini sekarang juga.

Haruyuki berharap dengan mati-matian. Ia benar-benar tidak ingin Kuroyukihime tahu bahwa ia sedang ditindas atau semacam itu. 'Setelah aku selesai di sini, aku akan membeli roti dan membawanya ke atap jadi tolong tunggu di sini sebentar', ia ingin berkata seperti itu pada Araya, jadi ia menatap wajah Araya dan memaksa tersenyum.

Araya, yang melihat senyum itu, malah semakin marah. Wajahnya berubah menjadi ungu. 'Babi', bibirnya bergerak tanpa suara, Haruyuki melihatnya dengan ngeri. Arti dari senyum Haruyuki sementara ber-Direct Connect dengan orang yang paling terkenal di sekolah benar-benar di salah artikan oleh Araya.

Dengan matanya yang bersinar, Araya diam-diam terjun ke pagar yang memisahkan antara kantin dan Lounge. Dengan tumit sepatu indoornya dia membuat suara mengancam, dia mendekati Haruyuki secara langsung. Di belakangnya, bawahannya A dan B mengikuti dengan wajah yang agak tegang.

Tidak ada harapan, sambil berpikir seperti itu Haruyuki mengambil langkah mundur.

Araya luar biasa tinggi untuk anak berumur 13 tahun, usia yang sama sepertinya. Dia mungkin ikut karate atau sesuatu yang seperti itu, karena tubuhnya dipenuhi dengan cukup banyak otot. Dia mengenakan blazer pendek di atas kemeja lavender yang panjang, dan celana yang besar. Rambut yang dicat emas putih kebiru-biruannya berdiri seperti gunung pedang, alis kecilnya dan tindikan di kedua telinga, matanya yang berwarna dan mencuat ke atas semua memancarkan perasaan membahayakan.

SMP Umesato adalah sekolah swasta untuk persiapan masa depan, akan tetapi karena ini adalah era dengan tingkat kelahiran rendah, hampir tidak ada sekolah menengah yang memerlukan ujian masuk. Jadi tipe petarung seperti Araya datang ke sini berpikir "Tempat Ini mudah untuk dikendalikan".

Dengan keunggulan Araya, Haruyuki langsung dapat dikendalikan pada hari pertamanya masuk sekolah. Dengan rasa takut tanpa bisa melakukan apa-apa, ia menatap Araya, yang berdiri di depannya dengan tatapan merendahkan.

"Jangan meremehkan aku."

Setelah kalimat tersebut keluar dari bibir tak karuan Araya, Haruyuki hampir membuka mulutnya untuk meminta maaf, akan tetapi sebelum hal tersebut terjadi.

Dari belakangnya, suara asli Kuroyukihime dengan suara yang dingin terdengar.

"Kamu Araya-kun, kan?"

Araya yang mendengar itu terkejut sesaat, kemudian tersenyum malu. Bahkan pria ini pun senang bahwa namanya diingat oleh «Kuroyukihime itu».

Namun, apa yang dia katakan selanjutnya tidak hanya membuat Araya terkejut, namun Haruyuki juga.

"Aku mendengar tentang kamu dari Arita-kun. Tentang apakah kamu dengan tidak sengaja terkirim dari kebun binatang ke SMP ini atau tidak."

Rahang Araya menurun dan mulai gemetar, Haruyuki tampak terpaku.

"A... A... Apa yang..."

Pada saat yang sama Araya mulai menggerakkan mulutnya, Haruyuki ingin berteriak.

Ke - Kenapa kamu mengatakan itu!

Tapi pikiran tersebut tidak menjadi suara, Araya mengeluarkan gemuruh yang luar biasa.

"Kenapa kamu, aku akan membunuhmu, dasar babi!"

Haruyuki meringkuk ketakutan, ia melihat tinju kanan Araya yang kencang dan terangkat tinggi.

Pada saat yang sama, di otaknya, sebuah suara yang menusuk memerintahkan Haruyuki.

"Sekarang teriakkan! «Burst Link»!!"

Haruyuki tidak tahu apakah ia menggunakan suara aslinya atau suara dalam pikirannya untuk mengatakan command pendek tersebut. Namun, ia merasa dengan pasti bahwa setiap sudut tubuhnya bergema dengan suara itu.

Burst Link!!

Bashiiiiii!! Dengan sebuah bunyi benturan, dunia bergoncang.

Warna-warna meluntur, digantikan oleh warna biru transparan yang mulai menyebar. Sekitar Lounge, para siswa yang menatap, dan Araya yang berada di depannya juga, semua menjadi biru monoton.

Semuanya berhenti seketika.

Tinju Araya yang seharusnya telah memukulnya terbang dalam sedetik, membeku beberapa sentimeter di depannya, ia menyaksikan itu dengan terkejut sampai tidak bisa bicara.

"U... uwaaa!!"

Ia tanpa sadar berteriak, dan melompat mundur selangkah.

Hasil dari tindakan tadi memperlihatkan sesuatu yang lain yang sulit dipercaya.

Punggungnya sendiri. Ia juga berwarna biru sama dengan Araya, punggungnya yang bundar dengan aneh berhenti dalam posisi meringkuk yang lucu. Seakan-akan tampak seperti hanya jiwanya yang meninggalkan tubuh fisiknya.

Lalu, apa yang terjadi padanya sekarang? Ia melihat ke bawah dengan terkejut dan di sana ia menemukan babi merah muda yang telah dikenalinya. Tanpa diragukan lagi, itu adalah avatar yang ia gunakan di jaringan lokal.

Tanpa bisa memahami apa-apa lagi, Haruyuki berbalik dengan gemetar.

Di depan matanya, terlihat pemandangan aneh lainnya.

Di kursi Lounge, Kuroyukihime duduk dengan elegan, punggungnya lurus dan pahanya tertutup rapat. Namun, tubuhnya juga, termasuk kabel yang membentang dari lehernya, semuanya berwarna biru transparan seperti kristal.

Dan di samping tubuhnya, dalam gaun hitam dengan sebuah payung, adalah avatarnya dengan sayap kupu-kupu swallowtail berdiri dengan dengan senyum misterius.

"A.. Apa maksudnya ini!?"

Haruyuki berteriak ketakutan.

"Full Dive!? Atau.. Proyeksi ke dunia lain!?"

"Fufu, bukan itu."

Dengan nada senang, avatar Kuroyukihime mengatakan padanya.

"Kita sekarang di bawah fungsi program «Brain Burst». «Akselerasi»."

"Ak.. Akselerasi...?"

"Ya. Sekitar kita terlihat seperti berhenti tapi itu tidak benar. Kesadaran kita lah yang bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat."

Kuroyukihime pindah beberapa langkah dengan bola perak yang bersinar di lekukan mansetnya, dan berhenti di samping tubuh nyata Haruyuki dan Araya yang membeku dan berwarna biru. Ujung payungnya menunjuk tinju Araya yang sedang memukul lurus.

"Tinju ini juga, kamu tidak dapat menyadarinya, akan tetapi tinju tersebut bergerak dengan sangat lambat... Seperti jarum pendek pada sebuah jam. Jika kita melanjutkan untuk menunggu, pada akhirnya tinju tersebut akan melewati 80 cm ini atau sekitar itu dan kita akan melihatnya membuat wajahmu penyok."

"Itu tidak lucu. Tidak bukan itu... tolong tunggu sebentar."

Haruyuki memegang kepalanya dengan kedua tangan babinya, berusaha keras untuk memilah informasi yang ia terima.

"I, Ini berarti... Jiwa kita tidak meninggalkan tubuh kita kan? Apakah itu berarti pikiran kita berasal dari kepala asli kita?"

"Kamu cepat tanggap rupanya. Begitulah maksudnya."

"Tapi, bukankah itu aneh! Jika hanya pikiran dan perasaan yang dipercepat, gerakan yang... seperti proyeksi dari dunia lain ini, melihat punggungmu sendiri, itu berarti aku seharusnya tidak bisa berbicara dengan senpai!"

"Hmm, pertanyaan bagus, Haruyuki-kun."

Kuroyukihime menganggukkan kepalanya seperti guru, dan kemudian dengan lambaian rambut panjangnya, dia pindah ke samping meja.

"Dunia biru yang sedang kita lihat sekarang adalah dunia nyata dengan waktu nyata, akan tetapi dunia ini bukan terlihat dengan cahaya yang membias di mata kita. Coba lihat di bawah meja ini."

"Y, ya..."

Haruyuki menundukkan tubuh babinya yang lebih kecil dari tubuh aslinya, dan mengintip ke bawah meja biru.

"Ah, hah?"

Aneh. Meja itu terbuat dari kayu dan memiliki banyak butiran-butiran sepanjang permukaannya. Namun bagian bawahnya halus seperti plastik, tanpa tekstur apapun.

"Apa ini... Seperti poligon ...?"

Ketika ia mengangkat wajahnya, ia melihat Kuroyukihime mengangguk ringan beberapa kali.

"Tepat sekali. Dunia biru ini terbentuk berdasarkan gambar dari banyak Social Camera[4] di Lounge dan gambar-gambar tersebut ditampilkan dalam tiga dimensi dan kemudian dikirim ke otakmu melalui Neuro Linker. Daerah-daerah di tempat yang tidak terlihat oleh kamera hanya berisi rekaan. Jadi, mengintip ke bawah rok gadis ini akan sia-sia."

Nama sebenarnya dari Social Camera adalah Social Security Surveillance Camera. Social Camera tersebut digunakan untuk menjaga keamanan, mereka ditempatkan di seluruh Jepang, dan itu berarti jaringan video pengawasan milik pemerintah. Bahkan sebuah SMP swasta pun tidak dapat menolak penempatan kamera, data tersebut dilindungi dengan dinding keamanan kelas nasional yang kuat, seorang warga biasa benar-benar tidak bisa mengintip ke dalamnya - seperti itu yang orang-orang bilang, tapi...

Sementara memikirkan teori semacam itu, pandangan Haruyuki tanpa sengaja mengikuti garis kaki seorang gadis anggota OSIS yang mana melebar di bawah meja, ia mengkonfimasi bahwa garis anggun tersebut berakhir di ujung roknya.

Setelah ia buru-buru berdiri, ia melihat Kuroyukihime memandangnya dengan tajam.

"Jangan lihat kakiku. Mereka masih ada dalam pandangan kamera."

"Aku.. tidak akan lihat."

Sementara mengambil upaya untuk memantapkan tubuhnya, Haruyuki menggelengkan kepalanya.

"Y, ya, setelah melihat ini, aku dengan beberapa alasan bisa mengerti teori tersebut. Ini adalah dunia nyata yang dibuat menjadi tiga dimensi... kita menggunakan avatar sebagai badan pengganti untuk melihat dan berbicara melalui koneksi langsung kan?"

"Itu benar. Demi kenyamanan, sekarang, kamu sedang menggunakan avatar jaringan sekolahmu."

"Jika memungkinkan, aku akan lebih memilih avatar yang lain."

Setelah berbisik, ia mendesah keras. Sambil menggelengkan kepala babinya untuk menyusun pikirannya, ia melihat avatar Kuroyukihime lagi.

"Tapi... ini baru setengahnya. Apa yang aku ingin ketahui dari sini adalah... «Akselerasi», apa maksudnya itu? Aku belum pernah mendengar Neuro Linker memiliki fungsi seperti menghentikan waktu ini!"

"Tentu saja, rahasia Neuro Linker untuk fungsi akselerasi ini hanya dapat ditarik keluar oleh program «Brain Burst», atau orang-orang dengan program tersebut."

Setelah Kuroyukihime membisikkan itu, dia mengangkat tangan kirinya, dan mencolek Neuro Linker berukuran XL disekitar leher Haruyuki asli yang membeku."

"Haruyuki-kun, apakah kau tahu prinsip dasar mengoperasikan Neuro Linker?"

Melihat jari ramping itu menyentuh leher-«nya», Haruyuki merasa deg-degan tanpa alasan dan mengangguk.

"I, iya... hanya tahu informasi ala kadarnya. Menggunakan koneksi tingkat kuantum dengan sel-sel otak, gambar, suara dan sentuhan dapat dikirim, itu berarti membatalkan fungsi kelima indera yang asli..."

"Benar sekali. Itu berarti prinsip dasar Neuro Linker berbeda dengan mesin VR yang berbentuk headgear[5] dari tahun 2020, atau tipe yang ditanamkan di otak pada tahun 2030-an. Koneksi kuantum bukanlah sebuah mekanisme biologis. Artinya, Neuro Linker tidak akan menaruh beban apapun pada sel-sel otak, dan kamu dapat melakukan hal-hal yang tidak masuk akal... seseorang menyadari itu."

"Tidak masuk akal... maksudnya?"

Untuk pertanyaan Haruyuki, Kuroyukihime kembali menanyakan pertanyaan yang agak berbeda.

"Apa kamu sudah pernah bermain dengan komputer era 20-an?"

"I, iya. sudah pernah. Aku juga punya satu di rumah."

"Jadi, kau tahu kan disebut apa frekuensi pengoperasian standar komputer tersebut?"

"Base Clock[6]... ?"

Kuroyukihime mengangguk puas.

"Ya... osilator[7] pada motherboard mengirimkan sinyal, dengan multiplier[8] diatur untuk menggerakkan CPU pada kecepatan overclock[9]. Dan kemudian otak manusia, kesadaran kita beroperasi dengan mekanisme yang sama."

"Apa...!?"

Mata Haruyuki menjadi bulat, dan hidung babinya bernapas dengan cepat.

"Ti, tidak mungkin. Dimana osilator kita?"

"Di sini."

Kuroyukihime secara instan menjawab, dia memeluk Haruyuki biru yang asli dari depan, dengan mata nakal ke atas dan ke bawah, tangan kirinya mencolek bagian tengah punggung Haruyuki.

"Ap.. Ap, apa yang kamu sedang lakukan?"

"Saat ini, clock-mu[10] naik sedikit. Kamu sudah tahu benar kan apa osilatornya... jantung! Jantung tidak hanya berguna sebagai pompa untuk mengirimkan darah. Detakannya yang menentukan kecepatan berpikir, adalah pengatur clock standar."

Mengambil napas, Haruyuki menyentuh dada tubuh babinya. Kuroyukihime, seperti sedang menggodanya, masih terus menyentuh sekitar daerah jantungnya.

"Bahkan jika tubuh dalam keadaan berhenti, tergantung pada situasi detak jantung akan meningkat... seperti pembalap. Kenapa? Karena pikiran - kesadaran akan situasi, dan «Akselerasi» terhadap pengambilan keputusan itu perlu. Atau seperti sepasang kekasih yang membelai satu sama lain. Setiap menit dan detiknya menjadi semakin terasa lama, itulah «Akselerasi»."

Jari Kuroyukihime yang berada di sekitar dada Haruyuki asli perlahan-lahan bergerak naik dan berhenti di lehernya.

"Jantung berdetak kencang, menciptakan sinyal kuantum nadi yang bergerak melalui saraf pusat ke otak, yang adalah pikiran. Jika - sinyal itu diatur-ulang di leher oleh Neuro Linker, dan di-overclock, apa yang akan terjadi?"

Dengan perasaan merinding dan horor di punggungnya, Haruyuki merasakannya.

"Pikiran akan... berakselerasi?"

"Itu benar, bagi Neuro Linker itu memungkinkan. Tanpa menyebabkan kerusakan pada tubuh fisik ataupun sel-sel otak. Sekarang saat ini juga, Neuro Linker kita melipatgandakan clock dari detakan jantung kita, dan mengirimkannya ke otak dengan sinyal kuantum nirkabel. Sebenarnya pada saat ini, telah mencapai 1000 kali lipat!"

"1000... kali lipat..."

Haruyuki tidak bisa melakukan apapun selain mengulang kata tersebut sambil tercengang akan apa yang diberitahukan kepadanya. Kesadarannya yang lumpuh sesaat dikejutkan oleh suara Kuroyukihime yang mengalir.

"Pikiran dipercepat 1000 kali lipat. Itu berarti, 1 detik di dunia nyata sama dengan 1000 detik di sini, sederhanakanlah jumlah itu, dan kamu akan mendapatkan waktu 16 menit dan 40 detik."

Ini jauh di atas kecepatan pembalap F1. Ini tidak bisa disebut teknologi lagi. Ini sama saja dengan «Sihir Menghentikan Waktu».

Akan tetapi, apa saja yang pada dasarnya mungkin lewat fenomena yang luar biasa ini, saat Haruyuki memikirkan tentang hal itu, Kuroyukihime tampak menyadari sesuatu dan berbisik 'Ups'.

"...?"

"Ah, maaf. Aku asyik menjelaskan, jadi kita menggunakan sedikit terlalu banyak waktu. Aku benar-benar lupa, tapi sesaat lagi kamu yang asli akan ditinju hingga terbang."

"Arg..."

Haruyuki buru-buru menggerakkan kakinya, menuju sisi depan dirinya yang biru membeku.

Yang pasti, sementera mereka berbicara selama 5 menit (sekitar 0,3 detik di dunia nyata), tinju Araya telah bergerak sedikit jauh. Kurang dari 50 cm lagi hingga mengenai pipi bundar Haruyuki.

Wajah Araya... sulit dipercaya bahwa itu terbuat dari gambar dari Social Camera yang tersembunyi di langit-langit. Kesenangannya akan kekerasan membuatnya tersenyum tak karuan.

Apa yang menyebabkan dia sesenang itu. Tidak, dia pastinya senang. Tinjunya mengarah kepadaku, yang berdiri terpaku di sana dengan ekspresi hampa, itulah yang mereka sebut karakter sampah.

Sementara pikiran keruhnya berjalan dalam pikirannya, ia berbalik ke arah Kuroyukihime.

"...Umm, «Akselerasi» ini, sampai kapan terus berlanjut?"

"Secara teori, sebenarnya tidak terbatas. Akan tetapi program «Brain Burst» menetapkan batasan, akselerasi maksimum yang kamu dapat alami adalah 30 menit, yang mana 1,8 detik di dunia nyata."

Mendengar jawaban mantap Kuroyukihime, mata bulat babi pink Haruyuki melebar. Jika diri aslinya membeku seperti itu sekitar 2 detik, pukulan Araya itu pasti akan bergerak melewati jarak yang tersisa, dan kemudian tenggelam dalam hidungnya.

"...Aku akan babak belur!"

Memikirkan tentang tubuhnya yang terbang perlahan, Haruyuki berteriak. Namun, Kuroyukihime hanya tertawa ringan dan menambahkan.

"Ah, jangan khawatir. Tentu saja, kamu dapat menghentikan keadaan akselerasi kapanpun kamu mau."

"O, oh.. begitu. Jadi, aku dapat kembali ke dunia nyata dan menghindari pukulan ini juga..."

"Mudah. Fufu, ini adalah kegunaan «Akselerasi» yang paling mudah dimengerti. Untuk situasi dimana kecepatan reaksi itu tidak memungkinkan bagi tubuh fisikmu, jika kamu menilai dan mempertimbangkan hal itu, maka kamu dapat dengan tenang menghadapi itu setelah membatalkan keadaan akselerasi."

Seperti yang Kuroyukihime katakan, ia tidak dapat menghindari banyak pukulan. Karena ketakutannya, ia tidak bisa melihat arah pukulan Araya dan targetnya, tapi sekarang dalam keadaan «Akselerasi» ia dapat dengan mudah mengerti itu.

Setelah membatalkan akselerasi, bergerak ke kiri 15 cm akan membuat segalanya baik-baik saja. Ia menelan ludah sambil memahat itu dipikirannya, kemudian menatap Kuroyukihime untuk menanyakan command untuk membatalkan.

Akan tetapi, si cantik serba hitam itu mengatakan sesuatu yang luar biasa sebelum ia dapat bertanya.

"Namun, jangan menghindari pukulan itu. Beranilah untuk dipukul di sini, Haruyuki-kun."

"Kn..."

Sementara hidung babinya gemetar, Haruyuki berteriak.

"Ti, tidak mungkin! Rasanya pasti sakit."

"Yang mana?"

"Apa...? Yang mana maksudnya..."

"Aku ingin bertanya, apakah tubuhmu atau pikiranmu yang akan tersakiti?"

Senyum menghilang dari avatar Kuroyukihime. Tanpa menunggu balasan Haruyuki, dia muncul di depannya diiringi suara sepatu hak tingginya.

Kuroyukihime membungkukkan tubuh rampingnya yang 50 cm lebih tinggi dari tubuh babi Haruyuki, dan menatap matanya dari jarak dekat. Haruyuki menahan nafasnya dan diam membisu.

"Ini bukan pertama kalinya kau dihajar oleh siswa bernama Araya itu."

"Y... ya."

Ia benar-benar tidak ingin Kuroyukihime tahu bahwa ia di-bully, tapi kenapa ia mengangguk?

"Kemudian, siswa ini sejauh ini belum pernah dihukum dan itu terjadi karena dua alasan. Yang pertama tentunya karena kamu menerima penindasan itu dengan patuh. Dan yang satu lagi adalah karena kekerasan Araya dan daerah pemerasannya secara aneh selalu berada di luar Social Camera."

Benar juga, tempat dimana ia secara langsung di-bully normalnya di bayang-bayang cerobong asap, dibelakang sekolah dan tempat lain yang siswa jarang datangi. Akan tetapi, itu bukan untuk menghindari mata orang-orang, akan tetapi untuk menghindari kamera.

Sambil Kuroyukihime menunjukkan ekspresi yang sulit dimengerti, dia berdiri tegak.

"...Sayangnya, siswa kelas 2 dan 3 di sekolah ini memiliki orang-orang yang sama dengan laki-laki ini. Mereka memiliki semacam jaringan, yang berbagi sesuatu seperti aplikasi ilegal yang memperingatkan mereka akan daerah yang mempunyai Social Camera. Mereka tidak akan pernah menunjukkan ekornya di daerah kamera... bahkan siswa baru ini pasti telah ditegaskan tentang hal itu."

Tatapan Kuroyukihime yang seperti es menatap wajah biru Araya sekali, kemudian secara aneh suara tenangnya melanjutkan.

"Tapi, dia masih anak-anak. Dia kehilangan kendali akan dirinya sendiri dari provokasiku sebelumnya, dan menggunakan kekerasan di area yang penuh kamera ini. Dengar, ini adalah kesempatanmu, Haruyuki-kun. Mudah untuk menghindari pukulan ini, akan tetapi jika kamu melakukan itu maka Araya akan meninggalkan kita, dan menghilang dari tempat ini. Kesempatan untuk memberikan dia hukuman yang layak, akan menghilang."

- Dan kemudian, Araya akan membuat ia terluka lagi. Balas dendam itu, yang mana akan lebih dari sekarang ini, adalah sesuatu yang dapat ia bayangkan dengan mudah. Sementara punggungnya menggigil dan merinding, Haruyuki melihat tubuh aslinya dan tinju Araya yang mendekati wajahnya.

Tangan kanannya yang kurus bertulang terlihat tajam seperti batu runcing, terkena pukulan dengan itu akan mengakibatkan rasa sakit yang cukup untuk membuatnya menangis. Setengah tahun ini, ia telah mengalami luka ini lebih dari yang dia inginkan. Namun -

Apa yang akan benar-benar berdarah bukanlah tubuh fisiknya, tapi hatinya. Adalah harga dirinya yang tercabik-cabik.

"...Umm."

Dengan ragu-ragu, Haruyuki bertanya kepada Kuroyukihime.

"Jika aku menggunakan «Brain Burst» dengan baik, dapatkah aku menang melawan laki-laki ini dipertarungan?"

Wajah cantiknya tanpa ekspresi menatap lurus ke Haruyuki.

" - Kamu akan menang. Kamu sekarang mempunyai kekuatan jauh di atas orang yang tidak berakselerasi, sebagai «Burst Linker». Tanpa pernah terkena pukulan sekalipun, kamu dapat memukul sebanyak pun yang kamu mau, jika itu adalah apa yang kamu inginkan."

Keinginanku. Tidak mungkin aku tidak menginginkan itu.

Dengan elegan menghindari pukulan karate Araya dan membuat wajahnya lebih jelek dari babi. Menghancurkan hidungnya, memukul keluar semua gigi depannya dan sementara menangis, dia mengemis sambil berlutut, mencabut rambut emasnya yang mencolok.

Creek, sementara menggeretakkan gigi besarnya, ia menghela napas, Haruyuki berkata kepada Kuroyukihime dengan suara gemetar,

"...Tidak, aku tidak akan melakukan itu. Aku akan diam ketika dipukul...karena ini adalah kesempatan langka."

"...Fu."

Kuroyukihime, dengan senyum puas, mengangguk pelan.

"Keputusan bijak. Ya, ini akan memberikan kerusakan paling kecil dan efek yang paling besar. Setelah «Akselerasi» dibatalkan, langsung lompat ke kanan belakang dan jangan lupa untuk memutar wajahmu ke kanan untuk mengelak sedikit dari tinju."

"O... ok."

Haruyuki pindah tepat ke belakang diri aslinya untuk memeriksa arah pukulan Araya. Yang pasti, jika ia melompat sambil memutar wajahnya, bahkan kekuatan pukulan karate itu akan cukup berkurang.

Ia memindahkan pandangannya untuk memeriksa ke mana ia akan melompat. Di sisi kiri ada meja-meja dan di sisi kanan belakang ada ruang kosong yang besar. Tidak ada hambatan sepanjang jalan ke jendela yang memperlihatkan halaman tengah di luar. Kecuali satu orang.

"Ah, tidak... ini tidak bagus. Jika aku melompat dari sini ke sana, aku akan menabrak tubuh senpai."

Haruyuki yang tengah berdiri hanya sekitar satu meter dari Kuroyukihime asli yang sedang duduk di sebuah kursi. Jika tubuh besarnya menabrak Kuroyukihime, ia tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada tubuh ramping tersebut.

Akan tetapi, avatar serba hitam itu hanya mengangkat bahunya dengan ringan.

"Itu tidak masalah, dengan cara itu akan lebih efektif. Jangan khawatir, aku akan menghindar sehingga aku tidak akan terluka."

"...O, ok..."

Benar, jika diketahui sebelumnya, hal itu bisa dilakukan. Ia memaksakan sebuah anggukan.

"Waktu kita sebentar lagi akan habis. Cepat dan berdirilah di dalam tubuh aslimu."

Pon, ia didorong dari belakang, Haruyuki mengambil langkah maju dan avatar babinya tumpang tindih dengan tubuh biru aslinya. Di belakangnya Kuroyukihime juga tampaknya telah duduk, suaranya keluar dari posisi yang lebih rendah.

"Ok, aku akan mengajarkanmu command untuk membatalkan akselerasi. Lakukan yang terbaik - «Burst Out» !"

Burst Out!

Haruyuki mengambil napas dalam-dalam dan berteriak.

Kiiiin, dengan suara seperti mesin jet, sesuatu yang mendekat dari jauh memecah keheningan di sekitarnya. Dunia biru pelan-pelan kembali ke warna aslinya.

Dalam pandangan di sisi kirinya, tinju Araya yang berhenti tadi bergerak sedikit demi sedikit. Dari lambat seperti siput, secara bertahap menjadi cepat, menuju pipi Haruyuki.

Haruyuki melakukan seperti yang diperintahkan, sementara melompat ke sisi kanan belakangnya dengan dua kaki, dengan putus asa menolehkan kepalanya ke kanan. Tinju keras yang mendekat menyentuh kulitnya dan tenggelam sedikit.

Dan kemudian, dunia kembali normal.

Waa, setelah ia mendengar suara dari sekitarnya, pipi kiri Haruyuki merasakan tinju tersebut. Ia merasakan giginya terkena pukulan tersebut di dalam pipinya dan bibirnya robek. Ada beberapa pendaharahan, namun dibandingkan dengan banyak pukulan karate yang ia terima sebelumnya, sakitnya pasti hanya sekitar setengahnya.

Akan tetapi, pada saat yang sama tubuh besar Haruyuki pelan-pelan terbang di udara seperti di film-film.

Tolong hindari dengan baik! Sembari berdoa, punggung menabrak kursi di belakangnya. Sebuah bau harum dan sentuhan rambut yang lembut terasa olehnya.

Kursi itu jatuh dengan suara gataan, dan tepat sesudahnya, gatsun!! Sebuah suara tak menyenangkan terdengar.

Napas Haruyuki habis ketika ia jatuh dengan punggungnya ke lantai. Sementara terengah-engah, ia mati-matian memutar kepalanya, mencoba untuk mengkonfirmasi keadaan Kuroyukihime yang seharusnya menghindari tabrakan tersebut.

Apa yang dua mata lebarnya tangkap adalah, kepala yang tersandar di jendela, tangan dan kaki terbentang layaknya boneka yang rusak, sebuah figur rapuh dengan mata tertutup.

Dari balik rambut depan yang berantakan itu, dari pipi putih yang hampir transparan tersebut, sebuah garis darah mengalir.

"Ah... ah."

Sambil menahan jeritan, Haruyuki mencoba untuk berdiri. Tapi, sebelum itu -

"Jangan bergerak!!"

Lewat Linker yang masih dalam keadaan ber-Direct Connect, suara pikiran Kuroyukihime mengalir kedalam kesadaran Haruyuki. Bereaksi terhadap itu, tubuhnya membeku sementara dalam keadaan jatuh dan menjawab.

"Ta, tapi... Darah!!"

"Jangan khawatir, ini hanya luka kecil. Aku sudah bilang, kita mengincar efek terbesar. Setelah ini, Araya tidak akan muncul di hadapanmu untuk kedua kalinya."

Setelah diberitahu, Haruyuki memindahkan pandangannya dari arah kiri ke arah kanan.

Araya, yang tinju kanannya masih dalam keadaan terulur, menatap kosong Haruyuki dan Kuroyukihime. Wajahnya perlahan-lahan kehilangan darah saat bibir tipisnya bergetar dua atau tiga kali dengan pelan.

Dalam keheningan yang menutupi Lounge -

"...Kyaaaaaa!!"

Jeritan yang luar biasa bergema dari siswi-siswi di meja sekitar.


Araya dan bawahannya A dan B tidak melawan ketika para siswa anggota OSIS menangkap mereka. Tiga orang dengan wajah agak pucat kehijauan dan kaki gemetar itu dibawa pergi oleh guru yang baru saja tiba dalam keadaan masih bingung. Kuroyukihime dibawa oleh para siswi anggota OSIS dan langsung menuju ke rumah sakit.

Haruyuki sendiri dirawat ringan di klinik sekolah. Sementara dokter sekolah menempatkan desinfektan padanya, kata-kata yang Kuroyukihime katakan padanya tepat sebelum mencabut kabel Direct Connect, masih bergema di dalam telinganya.

"- Ups, aku hampir lupa memberitahu kamu. Sampai kamu datang ke sekolah besok, jangan sampai kamu melepas Neuro Linker-mu. Jadi, jangan pernah melakukan koneksi sedetik pun ke jaringan global. Dengar, benar-benar. Berjanjilah padaku."

Ia tidak tahu apa maksud sebenarnya dari instruksi tersebut. Sementara ia menghabiskan sorenya dua jam di klinik, sebuah perasaan terasingkan yang aneh menyelimuti seluruh tubuhnya. Banyak hal yang terjadi padanya dalam dua hari antara kemarin dan hari ini, ia tidak tahu bagaimana menerima dan menyusun kejadian-kejadian itu.

Akan tetapi paling tidak, ia tidak perlu khawatir lagi tentang sepatunya yang hilang dari rak sepatu, atau menemukan sesuatu yang aneh di dalam sepatunya. Ia otomatis mengganti sepatu dalam ruangannya dengan sepatu ketsnya, sementara meninggalkan gedung sekolah, ia melakukan seperti apa yang disuruh untuk memutuskan koneksi internet dari Neuro Linker.

Apa maksudnya? Sambil memikirkan tentang hal itu lagi ia berjalan menuju gerbang depan sekolah, pada saat itu.

"Haru."

Sebuah suara kecil mencapai telinganya dan Haruyuki tiba-tiba menghentikan kakinya.

Melihat sekeliling, ia melihat sebuah figur kecil dalam bayangan gedung sekolah yang diwarnai matahari senja. Sambil menyadari bahwa wajahnya menegang, ia memanggil nama orang itu.

"...Chiyu."

Ia tidak lupa tentang kejadian kemarin yang ia paksa dorong keluar dari kesadarannya. 'Uwa, apa yang harus aku lakukan? Tidak, pertama-tama aku harus minta maaf, hanya itu yang dapat aku lakukan', sementara ia panik, Kurashima Chiyuri yang menunjukkan ekspresi rumit melangkah di trotoar sintesis lunak pada halaman sekolah dan mendekat.

"Ah... soal yang... kemarin.. err.."

"Haru, aku sudah dengar tentang apa yang terjadi saat makan siang tadi."

Chiyuri berkata begitu, menyela kata-kata Haruyuki yang kebingungan.

"Apa? Makan siang... Ah, Ahh."

"Kamu tadi dipukul oleh mereka, dan terbang sangat jauh... kemudian, cedera itu? Apa kamu baik-baik saja?"

Wajah Chiyuri, dengan alis besar yang berkerut, mendekati Haruyuki yang sedang memegang tangan kirinya untuk menutupi luka dekat mulutnya. 'Tidak mungkin, penerbangan mencolok itu kulakukan sendiri', tapi ia tidak dapat mengatakan itu.

"Ya.. Ya, aku baik-baik saja. Ini hanya luka kecil. Aku tidak terluka di tempat lain."

"...Jadi begitu, syukurlah."

Dengan wajahnya yang masih tegang, tapi sekarang dengan sedikit tersenyum, Chiyuri melihat sekeliling mereka dengan cepat. Setelah kejadian pada makan siang tadi, Haruyuki menjadi bahan omongan di sekolah dan murid-murid yang pulang ke rumah dari sekolah menatapnya terang-terangan.

"Kalau begitu, mari kita pulang bersama-sama sesekali."

Chiyuru berkata dengan suara keras, dan mulai berjalan tanpa menunggunya.

'Sesekali' katanya. Kita belum melakukan itu lagi sejak memasuki SMP, Haruyuki berpikir, tetapi kalau ia menolak lalu lari, itu hanya akan mengulang tindakan bodoh kemarin. Ya benar, apapun yang terjadi paling tidak ia harus meminta maaf atas kejadian kemarin.

Chiyuri berjalan dengan langkah-langkah besar yang tidak sesuai dengan tinggi badannya sehingga Haruyuki harus lari sedikit untuk mengejarnya sampai ia berada di sampingnya, sambil menjaga jarak yang cukup aneh. Seperti itu, mereka meninggalkan gerbang sekolah dan berjalan ke trotoar sunyi di mana hanya suara mesin penggerak roda dari mobil yang dapat terdengar.

Biasanya, setelah ia pulang sekolah, ia secara otomatis akan menempatkan orang-orang di sekitarnya, motor, dan mobil dalam pandangan virtual-nya sebagai simbol warna sambil berjalan dengan mata tertutup, tapi karena sekarang ia terputus dari Jaringan Global, ia tidak dapat menggunakan navigasi. Kenapa Kuroyukihime memerintahkannya untuk melakukan itu? Sambil memikirkan tentang hal itu lagi, Chiyuri yang berada di sisi kanannya mengatakan nama itu, membuatnya hampir melompat terkejut.

"Apakah benar bahwa kau melakukan Direct Connect dengan siswi kelas dua Kuroyukihime-san?"

"Apa!? Ba, bagaimana -"

'Bagaimana kamu tahu', adalah yang ingin ia katakan, tapi ia menyadari bahwa pasti akan begini jadinya. Dibandingkan dengan pukulan Araya, kejadian yang satu itu akan meninggalkan dampak yang lebih besar bagi para murid.

"...Ya, begitu..."

Tanpa melihat anggukan Haruyuki, bibir kecil Chiyuri menjadi kerucut dan berjalan lebih cepat. Ekspresi itu adalah caranya menunjukkan ketidaksenangan tingkat tertinggi, ia tahu hal tersebut karena selalu bersamanya untuk waktu yang lama. Kenapa dia menjadi seperti itu? Kali ini pun ia menjawab pertanyaannya sendiri setelah berpikir sebentar. Orang bodoh yang memukul jatuh makan siang buatan tangannya ke lantai, pergi tanpa meminta maaf dan melakukan sesuatu yang aneh dengan gadis lain.... bahkan meskipun itu bukan Chiyuri, mereka pasti akan marah.

"Ta, tapi, tidak ada maksud yang aneh. Itu, aku hanya mengkopi aplikasinya."

Sekarang bulan Oktober, punggungnya masih dipenuhi dengan keringat yang tidak nyaman ketika ia mencoba untuk menjelaskan. Akan tetapi, ekpresi Chiyuri tidak menjadi tenang, kelihatannya tidak peduli bagaimanapun, ia pertama-tama harus meminta maaf atas kejadian sandwich kemarin. Setelah memutuskan itu, ia dengan sungguh-sungguh mencoba merangkai kata di otaknya.

"Da, daripada itu.. kemarin..."

Baru saja ia akhirnya mengatakan sampai di situ, sebuah suara bersemangat dari depan membuatnya menelan apa yang ia ingin katakan selanjutnya.

"Hey, Haru, Chii-chan! Kebetulan sekali, mau pulang sekarang?"

Kaki Chiyuri tiba-tiba berhenti, dan Haruyuki mengangkat wajahnya. Di ujung akhir terowongan eskalator ke tujuh, seorang laki-laki seumurannya tersenyum sambil mengangkat tangannya.

Seragamnya berwarna biru keabu-abuan berkerah yang berbeda dengan Umesato. Tangan kanannya memegang tas kulit sekolah berwarna hitam jenis lama, dari bahunya tergantung sebuah sarung Shinai[11] yang digunakan di kendo[12]. Rambut agak panjang dengan kesan bersih yang membelah di tengah sementara wajah di bawahnya memiliki bentuk segar yang cocok dengannya lebih dari orang lain. Seorang laki-laki dengan wajah tampan menyegarkan.

Accel World v01 067.jpg

"Ah... Ta-kun."

Setelah berkedip beberapa kali, Chiyuri tersenyum.

Dia tadi terlihat sangat tidak senang sampai sekarang... Sambil memikirkan itu, untuk ketiga kalinya dalam waktu singkat, 'Ah, itu benar', Haruyuki membisikkan itu dalam hatinya. - Sementara berjalan dengan pria menjengkelkan yang menjatuhkan sandwichnya, dia bertemu dengan pacarnya secara kebetulan.

Teman sejak kecil Haruyuki dan Chiyuri, Mayuzumi Takumu, dengan sarung shinainya yang berayun, menghampiri sambil berlari kecil, dan menghadapi Haruyuki dengan senyum ceria.

"Hey, Haru! Lama tak bertemu."

"Hey, Taku. Sudah... berapa lama ya?"

Haruyuki mengatakan itu sambil melihat wajah Haruyuki yang 10 cm lebih tinggi darinya.

"Ah benar, aku belum melihat dirimu di dunia nyata dalam dua minggu. Ya bagaimana lagi, Kamu sih nggak pergi ke acara-acara mansion."

"Aku datang kog ke pekan olahraga."

Haruyuki menjawab dengan wajah keriput, Takumu membuat sebuah senyum 'seperti biasa ya'.

Mereka bertiga lahir di tahun yang sama di kediaman bertingkat kompleks di Kouenji Utara. Akan tetapi, alasan tersebut tidak cukup untuk membuatnya dapat berteman dengan seorang anak laki-laki yang mempunyai semua yang ia tidak miliki.

Ironisnya, Takumu begitu pandai dalam belajar sehingga ia masuk ke sekolah akselerasi terkenal di Shinjuku, sehingga Haruyuki dapat memiliki hubungan yang baik dengannya karena Takumu tidak akan melihatnya saat ia menjadi target penindasan di SD lokal.

Adapun Chiyuri yang pergi ke SD yang sama dengannya, ia berkata (lebih tepatnya, memohon) kepadanya untuk tidak memberi tahu Takumu tentang dirinya yang ditindas. Jika ia tahu, maka Takumu akan menyelematkan Haruyuki lalu dia akan memanggil berandalan itu dan menghajar mereka dengan shinainya.

Akan tetapi, jika itu dapat menghentikan penindasan tersebut, Haruyuki merasa bahwa ia tidak akan bisa lagi untuk berteman dengan Takumu.

"Mumpung kamu mengatakannya..."

Sambil mereka tiga berjalan, Haruyuki memulai percakapan. Itu adalah sesuatu yang ia jarang lakukan di sekolah.

"Aku telah melihat video turnamen kota yang sebelumnya di net. Taku benar-benar menakjubkan, dia menjadi pemenang meski baru kelas satu."

"Keberuntungan, itu murni hanya keberuntungan."

Sambil garuk-garuk kepala, Takumu tersenyum geli.

"Lawan yang susah menghilang ketika semifinal. Lagipula, Chii-chan datang untuk memberi dukungan."

"Eh, a, aku!?"

Di sisi lain Takumu, Chiyuri berteriak dengan mata lebar.

"Kenapa aku? Tidak benar, aku hanya menonton di sudut..."

"Hahaha... apa yang kamu katakan? 'Tundukkan dia!" bukannya kamu meneriakkan itu keras-keras?"

Takumu tertawa dengan suara yang menyenangkan.

"Lebih dari itu, kamu bilang kamu tidak akan memberikan aku makan siang jika aku kalah. Chii-chan bilang begitu dengan wajah serius bukan?"

"Ah gee, aku nggak mendengar apa-apa! Nggak ada!"

Sementara menonton Chiyuri yang menutup telinganya dan meningkatkan kecepatan langkahnya, Haruyuki mencolok tubuh Takumu dengan siku kanannya.

"Jadi begitu, pantas saja kamu jadi sangat termotivasi di babak final."

"Ya, begitulah, hahaha."

Sambil tertawa dengan Takumu -

Tentu saja, ini bagus, pikir Haruyuki.

Pilihannya dua tahun lalu bukanlah suatu kesalahan. Saat ini, mereka dapat berbicara seperti apa yang mereka lakukan dahulu.

Ia tidak ingin hubungan ini terpecah belah.

Pada saat itu, seakan membalas pikirannya, Takumu berkata dengan ringan.

"Haru juga, kamu makan makan siang buatan Chii-chan kemarin kan?"

"Eh, tidak, be, begitu."

Sambil melihat punggung Chiyuri yang tiba-tiba menegang, Haruyuki menjadi sedikit panik. 'Oh tidak, aku belum meminta maaf, aku harus meminta maaf sekarang, atau lewat email ketika aku sudah di rumah -'.

Tidak, tunggu sebentar.

Bagaimana Takumu bisa tahu hal itu?

Kaki Haruyuki menjadi lemas dan ketika ia akan jatuh, Takumu menopangnya sambil berkata 'Ups'. Akan tetapi, tanpa menyadari itu, otaknya sudah mulai memanas karena hal tersebut terulang-ulang terus dipikirannya.

Sandwich itu adalah buatan Chiyuri karena dia tahu bahwa uang makan siang Haruyuki akan digunakan oleh geng Araya. Dia tidak terlalu jago memasak jadi kenapa? Haruyuki berpikir, itu tidak mungkin karena saran Takumu bukan?

Jika itu yang terjadi, berarti Chiyuri telah berkonsultasi dengan Takumu. Bahwa Haruyuki telah ditindas. Jika tidak begitu, dia tidak akan mengatakan hal itu.

Kepalanya terasa sangat panas sehingga Haruyuki tanpa sadar menepis tangan Takumu yang memegang siku kanannya.

"H, hei, Haru - ?"

Untuk suara bertanya Takumu, Haruyuki tidak bisa menghadapinya. Tatapan gelisahnya bertemu dengan mata Chiyuri yang seperti sedang membeku. Bibir Chiyuri bergerak, mencoba mengatakan sesuatu, tapi Haruyuki berteriak sebelum dia melakukannya.

"Ah... Maaf, ada sebuah acara yang aku ingin lihat! Aku akan kembali duluan, Taku, sampai berjumpa lagi!"

Ia berlari menjauh seperti itu. Kakinya terpelintir dan membuatnya hampir jatuh beberapa kali, tapi Haruyuki berlari dengan sungguh-sungguh.

Mereka berdua mungkin akan berkonsultasi lagi, tentang bagaimana cara menolong Haruyuki.

Bahkan memikirkan tentang topik percakapan mereka membuatnya merasa organ dalamnya dipotong-potong. Meskipun kejadian selayaknya keajaiban telah membuat Araya menghilang, jika Takumu telah tahu tentang hal itu, ini sudah terlalu berlebihan bahkan untuk sebuah ironi.

Sampai ia melewati pintu masuk mansionnya, dan melompat ke lift, ia tidak berhenti berlari sekalipun.

Malam itu, ia bermimpi sesuatu yang tidak diragukan lagi adalah mimpi paling buruk yang ia bisa ingat.

Berandalan SD, Araya dan bawahannya A dan B, dan murid-murid berandalan lainnya yang namanya tidak diketahuinya, bergantian muncul dan menyakitinya.

Dari jarak yang agak jauh, Chiyuri dan Takumu menonton sambil berpegangan tangan. Lebih dari rasa sakit di tubuhnya, ekspresi mengasihani di wajah mereka yang Haruyuki tidak bisa tahan melihatnya.

Semakin mimpi tersebut berlanjut, semakin banyak penonton yang muncul. Ibunya muncul di samping mereka, ayahnya yang sudah lama meninggalkan rumah untuk juga muncul, bersama dengan orang-orang yang tinggal di mansion dan teman-teman sekelasnya, sekerumunan orang memandangnya.

Wajah mereka tidak lagi memiliki ekspresi mengasihani, tapi sebuah tawa mengejek. Banyak orang menunjuk pada Haruyuki yang jelek dan menyedihkan kemudian tertawa.

Hentikan. Aku tidak ingin berada di sini lagi.

Sambil memikirkan itu, ia menatap langit gelap yang berada jauh di atasnya, ada bayangan seseorang di sana. Dengan sayap yang lebih gelap dari malam terbentang, terbang ringan seperti burung.

Aku ingin pergi ke sana juga. Lebih tinggi. Lebih jauh.

Aku ingin terbang.

Ke jauh disana.

" - Apakah itu permintaanmu?"


Referensi[edit]

  1. Sebenarnya terjemahan bahasa inggrisnya, Student Council Member, yang berarti dewan siswa. Diartikan seperti ini biar lebih kena aja
  2. Sebuah buku yang mempunyai sampul kaku - Cambridge
  3. Aplikasi yang terus berjalan otomatis seiring dengan kelangsungan kinerja komputer
  4. Semacam kamera pengawas (CCTV)
  5. Headgear yg dimaksud disini adalah Nerve Gear, yang digunakan untuk bermain VRMMORPG Sword Art Online(Yang menjadi judul novel yang ditulis oleh pengarang yang sama dengan Accel World) alat ini berbentuk seperti helm.
  6. Clock adalah frekuensi kinerja CPU pada komputer. Dengan kata lain, semakin besar Clocknya, maka semakin cepat komputer tersebut memproses data
  7. Pengertian lihat di Http://www.sinevibes.com/oscillator/
  8. Secara harafiah berarti ‘pelipat-ganda’, multiplier disini melipatgandakan clock(lihat referensi mengenai clock untuk lebih jelasnya)
  9. Overclock adalah proses membuat kinerja komputer lebih cepat dari kecepatan dasarnya. Dapat dikatakan bahwa Overclock adalah hasil dari clock yang dipercepat oleh multiplier
  10. clock Haruyuki, kecepatan berpikir/reaksi Haruyuki
  11. Sebuah pedang bambu
  12. Klub jenis bela diri yang menggunakan Pedang