Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 10 Bab 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 3 - Masuk, Kuil Honbyo[edit]

"Kebangkitan atau jatuhmya Klan Oda serta seluruh jepang akan tergantung pada pertempuran laut yang akan datang."

Dipagi hari di hari dimana Murakami Takeyoshi menyatakan bahwa dia akan 'Menyerang Sakai'.

Nobuna berpakaian dalam armor Namban dan mengenakan sebuah topi Namban tengah berdiri di dek kapal Angakatan Laut Kuki, Kishukumaru, yang saat ini merapat di pelabuhan Sakai bersiap untuk pertempuran yang akan datang.

Seluruh angkatan laut Klan Oda mungkin saat ini berkumpul di Sakai.

Meskipun para pengikutnya menentang dia secara pribadi menaiki kapal karena dia tidak terbiasa mengkomandani armada angkatan laut, tetapi Nobuna besikeras, mengatakan "Semua pekerjaan dan perintah akan diserahkan pada Sakon, sementara aku akan menjadi umpan untuk memancing Murakami Takeyoshi."

"Meskipun Murakami Takeyoshi menyatakan dia ingin menyerang Sakai, tetapi itu bisa saja sebuah tipuan oleh dia dan menuju ke Osaka untuk memperkuat Kuil Honbyo, jika dia benar-benar sampai di Kuil Honbyo, maka tak diragukan lagi itu akan menjadi sebuah peperangan sengit, ini adalah sesuatu yang aku tidak punya niat untuk melihat. Namun, aku juga tidak bisa meresikokan kota bebas Sakai menjadi lautan api. Oleh karena itu, aku ingin menjadikan diriku sendiri menjadi umpan untuk memaksa Murakami Takeyoshi untuk memilih jalur melibatkan kita dalam pertempuran."

Nobuna yang tangannya memegang surat dari Kuil Honbyo tengah memandang garis pantai.

Pada surat tersebut sebuah pernyataan ringkas telah ditulis.

"Di negara yang sama, Tuhan serta Raja tidak bisa hidup berdampingan. Kuil Honbyo dari Osaka akan benar-benar menghancurkan Klan Oda dan menjadi penguasa dari negara ini."

Tanda tangan di akhir surat tersebut adalah telapak kaki dari kaki kucing.

Nobuna ingin membiarkan dalang yang menjebak Klan Oda, sang Kampaku - Konoe Sakihisa, untuk menjadi utusan perdamaian dalam membujuk Kuil Honbyo untuk mengundurkan diri. Namun, rencana ini pada akhirnya gagal hanya karena dia selangkah menjauh.

"Untuk seseorang religius namun melupakan tugas mereka dari menyelamatkan hati orang-orang dan malah mengobarkan perang..."

Disebelah kiri dan kanan dari Panglima Tertinggi, Oda Nobuna, berdiri Sagara Yoshiharu, Panglima Angkatan Laut Kuki, Takigawa Kazumasu dan Kuki Yoshitaka.

"MEREKA MUNCUL, MUNCUL INUCHIYO! JUMAH YANG TAK TERHITUNG DARI PARA PENGIKUT!"

"Jumlah itu terlalu banyak, jumlah dari para pengikut dalam bidang pandang kita sudah berjumlah lebih dari 20.000."

Dibawah dinding kastil Kitanosho yang Shibata Katsuie dan Maeda Inuchiyo ditempatkan, sejumlah besar penganut Nyankausou sedang berusaha mendaki dinding kastil sambil berteriak "Nya-nya-nya".

"Situasi semacam ini... Jika kita tidak berhati-hati, kita akan dimusnahkan."

"Awawa, kenapa Nyankousou tiba-tiba memberontak?! Kita tidak bisa bertempur dengan Uesugi Kenshin dari Echigo jika ini berlanjut, sialan."

"Situasi ini sangat buruk, tapi..."

"Tapi?"

"Bagaimanapun juga semua anjing dan kucing tidaklah rukun."

"Omong kosong macam apa itu?! AHH! Echizen yang aku dapatkan dari Hime-sama akan dipertahankan bahkan jika biayanya adalah aku, nyawa Shibata Katsuie!"

"Katsuie, apa kamu ingin meminta bala bantuan dari Hime-sama?"

"Itu tak ada gunanya, menurut laporan, tempat-tempat lain tidak melakukan sangat baik juga!"

"...Namun, lawan dihadapan kita adalah Nyankousou yang percaya mereka bisa naik ke surga kucing setelah mereka mati."

"Itu baik-baik saja selama kita mengerahkan pasukan untuk mengambil kepala jenderal musuh! Benar, kita hanya perlu untuk berurusan dengan jenderal musuh untuk berhasil!"

"Jenderal musuh ada di Kuil Honbyo di Osaka yang jauh... Bukan disini di Echizen."

"Wuwawawa?!"

Katsuie menggigit bibirnya dan bergumam,

"Untuk menang kita harus sepenuhnya menghancurkan mereka semua, tetapi bagaimana bisa kita melakukan tindakan semacam itu..."

"Jika Echizen menjadi wilayah yang terendam dalam darah dan menumpuk dengan mayat warga tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya, itu akan sama dengan mengotori aspirasi murni Hime-sama..."

"Tidak ada jalan lain, untuk sekarang kita hanya bisa meluncurkan sebuah serangan kejutan dan menakut-nakuti mereka!"

'Baru-baru ini tanpaknya aku tidak bisa melakukan apapun dengan Inuchiyo selain membuat serangan kejutan, meskipun aku enggan, tapi hanya mengandalkan aku sendiri, itu mustahil untuk mengelola sebuah negara atau kota, tampaknya aku harus segera membuat kelompok punggawa seperti monyet itu.' Katsuie merenungkan tentang ini sambil mengisi kembali nutrisinya untuk mempersiapkan diri pada pertempuran mendatang, melahap onigiri kecapnya.

"Tapi tetap saja Inuchiyo, masih ada masalah, kita tidak tahu bagaimana Uesugi Kenshin dari Echigo akan bereaksi, jika 'Dewa Perang' Kenshin memimpin tentara Echigo yang cekatan serta kuat dan menyerang..."

"Kenshin, sebagai jenderal keadilan, tidak menginginkan dunia. Dia tidak akan menyerang Klan Oda ketika kita dipaksa kedalam situasi putus asa."

"Tetapi itu selalu bijaksana untuk bermain aman, jika dia benar-benar memutuskan untuk menyerang, maka untuk kita yang hanya tahu bagaimana untuk bertarung dan bukan strategi..."

"Maka satu-satunya hasilnya kita akan diberantas bersama benteng ini..."

Katsuie tanpa sadar merinding setelah mendengar kata-kata Inuchiyo.

Di benteng besar di pulau tepat di tengah-tengah sungai dekat Nagasima di Ise, lebih dari 100.000 tentara pemberontak yang kuat sudah di bentuk.

Sementara Takigawa Kazumasu dari Ise tidak ada, pemimpin dari ekspedisi penghukum yang mengarah pada penghancuran pemberontakan tersebut adalah Tsuda Nobusumi yang telah diperintah oleh Nobuna untuk sementara mengelola Owari dan Mino.

Nagashima berlokasi di persimpangan antara Owari dan Ise, tidak jauh dari basis utama Klan Oda Kastil Kiyosu Owari, itu bisa dikatakan menjadi lokasi yang strategis yang tidak bisa ditinggalkan dengan mudah.

Lebih dari itu, daerah disana mirip dengan Kuil Honbyo Osaka, dengan benteng pertahanan di bangun diatas pulau tersebut, jika seseorang berniat menyerang dari sisi darat, bisa dikatakan menjadi sebuah benteng yang hampir tak bisa ditembus.

Oleh karena itu, Nobuna selalu tidak terlibat dengan pengikut Nyankousou yang tinggal disana, yang mana setara. dengan mengakui kemerdekaan diri Nagashima.

Bahkan ketika Takigawa Kazumasu memimpin angkatan laut Kuki dan menaklukan Ise, dia berpura-pura tidak tahu dan tidak mengambil tindakan apapun terhadap Nyankousou.

Namun selama ini, pemahaman diam ini telah dihancurkan oleh desakan Kyonya, pengikut Nyankousou yang tinggal di Nagashima memulai pemberontakan untuk menggulingkan Klan Oda.

"Ini tidak mungkin, tanpa Oichi itu tidak cukup untuk menang hanya dengan mengandalkan aku saja."

Nobusumi yang sampai di markas besarnya dekat formasi utama dari musuh, mencengkeram kepalanya dalam kesedihan dan mengerang, "Tentara pemberontak telah membangun benteng pertahanan yang tak terhitung jumlahnya di sungai. Bagaimana kita bisa mendekat? Kapanpun kita mencoba menyerang mereka, kita hanya menjadi sasaran untuk meriam mereka."

Pada saat ini, tepi berlawanan dari sungai tersebut meletus dengan teriakan perang.

"Komandan, tentara pemberontak datang untuk menyerang dengan perahu kecil yang tak terhitung jumlahnya!"

"S-Sungguh jumlah yang menakutkan..."

"Kita tidak memiliki angkatan laut disini!"

"Lalu bagaimana kita melawan? Jika ini berlanjut, bahkan keselamatan komandan akan dalam bahaya!"

Para utusan dengan panik berlarian dalam basis sambil berteriak sekuatnya, menyampaikan pesan dengan panik tentang situasinya.

Tembakan proyektil oleh Tetsuho dari tentara pemberontak juga manghantam basis yang kacau, bahkan area dekat kaki Nobusumi terdapat beberapa lubang peluru.

Nobusumi tiba-tiba menyadari suatu hal yang sangat aneh.

"Tunggu, bukankah semua pengikut Nyankousou, perempuan?"

Ini bukan masalah untuk tentara pemberontak saat ini. Hampir semua orang dalam tentara pemberontak yang menyerang adalah laki-laki.

Disamping itu, sebagian besar dari mereka berpakaian seperti tonin dan tentara bayaran.

Namun jumlah tersebut benar-benar begitu banyak hingga ke titik dimana itu menakutkan, mungkin, itu sudah melebihi 100.000, merupakan sebuah jumlah yang bahkan markas besar Nyankousou di Kuil Honbyo Osaka tidak bisa mengumpulkan.

Didekatnya, seorang pria mendekati Nobusumi dan terbatuk-batuk untuk mendapatkan perhatiannya.

"Komandan, tentara pemberontak memiliki jumlah yang besar milisi serta tentara bayaran tercampur kedalamnya, kemungkinan besar itu karena hak-hak mereka untuk perdagangan istimewa telah dilucuti oleh Klan Oda dan karena itu mereka menanggung kebencian terhadap kita dan mengangkat senjata!"

"Orang-orang yang menanggung kebencian terhadap Ane-ue mengambil keuntungan dari pemberontakan Nyankousou dan muncul juga huh... Itu seserius menembahkan minyak ke api..."

"Mari kita mundur untuk saat ini Komandan!"

"Tidak, jika kita melepaskan Nagashima lalu Owari akan dalam bahaya, bahkan jika aku satu-satunya, kita harus mempertahankan basis sampai mati!"

"Tapi Komandan!"

"Meskipun perang bukanlah keahlianku, meskipun ini mungkin berubah menjadi kekalahan besar, namun, hidupku sendiri sudah lama dipersembahkan pada Ane-ue dan Saru-dono! Mereka yang berniat untuk nertarung, tetap disini bersamaku!"

Di daerah Mikawa dari Tokaido, apa yang terjadi adalah sebuah pemberontakan dengan suasana yang agak santai.

Alasan kenapa hal itu begitu, itu karena pihak berperang dari pemberontakan ini terdiri dari para samurai Mikawa dari pihak Matsudaira, dan bahkan dalam pertempuran, hati mereka tidak didalamnya.

"Ini buruk Hanzo~ setengah dari para samurai Mikawa telah bergabung dengan tentara pemberontak~"

"Mau bagaimana lagi, setengah dari samurai Matsudaira adalah pengikut Nyankousou, sementara setengah dari kita adalah faksi yang menyembah Tanuki..."

"Ap-ap-ap-ap-apa yang harus kita lakukan Hanzo~ seperti yang diduga, para punggawaku telah menyerah padaku karena aku tidak mampu mengembangkan 'Kacamata, kacamata' dan tsukkomi selanjutnya."

"Jika anda berbicara tentang fakta bahwa anda tidak menempatkan usaha untuk menaklukan dunia, tetapi malah dengan bodoh terobsesi dengan mengembangkan tsukkomi, maka memang ada kemungkinan menjadi menyerah atas para punggawa anda."

"Bagaimana itu menjadi seperti ini~"

Setelah pertandingan sepakbola Kuil Honbyo, Matsudaira Motoyasu sepenuhnya terfokus pada latihan komedi, dan saat ini memegangi kepalanya dan dengan Hattori Hanzo sebagai sasaran keluhannya "Ini persis seperti kata Saru, orang-orang seperti aku adalah yang paling populer di masa depan..."

Mereka berdua saat ini memimpin pasukan yang begitu kecil yang menyedihkan dalam konfrontasi melawan tentara pemberontak yang berjumlah begitu banyak dan menakutkan.

"Kacamata hijau terlalu tidak sopan, harap jangan pikirkan gosip samacam ini Hime-sama"

"Tapi aku sangat kepikiran~ bukankah kita mendapati setengah dari punggawa kita menjadi pengikut Nyankousou sekarang ini?"

"Kacamata hijau hanya...mengerikan, setidaknya ubahlah itu menjadi kacamata tanuki."

"Itu terlalu gelap, hanya dengan mendengarkan itu kamu bisa mengatakan bahwa itu bahkan pilihan yang lebih tidak populer~ kenapa aku begitu mudah dianggap untuk menjadi begitu gelap~..."

"Ini juga sesuatu yang tak bisa di apa-apakan lagi, siapa yang meminta kita untuk membuat tanuki dewa kita?"

"Aku dengar dari Saru bahwa di buku sejarah masa depan, aku digambarkan sebagai seorang prajurit yang sangat gelap, jahat dan pintar~ lebih jauh lagi, banyak plot yang aku rencanakan telah gagal. Kenapa itu seperti ini? Aku benar-benar tidak punya niat ini, wuu~"

"Itu mungkin karena hubungan anda dengan tanuki serta kacamata hijau."

"Eh? Kenapa harus kecamata hijau diperlakukan sampai sejauh ini?!"

"Ayo hime-sama, mari kita menyebrangi sungai dan menerobos kedalam tentara pemberontak untuk mencaci-maki para punggawa penghianat. Dengan ini, samurai Mikawa yang terkenal karena kesetiaan mereka terhadap tuan mereka seperti anjing pasti akan kehilangan hati mereka dan menyerah satu demi satu."

"Akankah anjing menyerah pada tanuki? Jika kamu mengambil langkah mundur dan melihat itu, anjing menyerah kepada tanuki sudah benar-benar aneh."

Motoyasu membelai telinga tanuki sambil berdoa dalam hatinya 'Ahhhh, jika pada saat ini Takeda Shingen menyerang, itu akan serius menjadi akhir dari evaluasi, oh Tuhan yang tinggal disurga, harap memberi pada Klan Matsudaira yang menyedihkan ini prajurit terkuat serta seorang ahli strategi jenius.'

"Tidak hanya di Echizen, Mikawa, Omi dan Ise, tetapi bahkan Settsu, Kawachi dan Izumi semua mendapati pemberontakan terjadi, masing-masing korps telah tenggelam ke dalam rawa dan tak mampu bergerak, klan Oda dalam situasi bencana seperti itu, ini hanya 1 poin."

Meskipun dia menerima pesan dari Niwa Nagahide, yang saat ini berada di Omi menghadapai pemberontak, dimana dia menyatakan, "para pengikut di berbagai wilayah sudah mulai memberontak" dan "skala pasukan pemberontak di berbagai wilayah telah jauh melampaui dugaan kita, sejumlah besar pedagang dan ronin secara bertahap bergabung dengan pasukan pemberontak" serta berita-berita mengejutkan yang lain, tetapi Nobuna masih memutuskan untuk tinggal di Sakai untuk memusnahkan Angkatan Laut Murakami untuk mencegah Angkatan Laut Murakami dari bergabung dengan kuil Honbyo di Osaka.

"Dearuka, bangsawan-bangsawan itu yang selalu punya dendam terhadap aku karena merampas hak-hak mereka untuk mendapatkan bayaran dari pajak langganan semua muncul bersama-sama dengan pemberontakan dari para penganut Nyankousou, huh? Sunggung sekelompok pencuri kesempatan." Tetapi jika Kyonya tidak menentang perjanjian damai dan melancarkan pemberontakan, situasi kacau semacam ini tidak akan pernah terjadi.

"Kyonya benar-benar salah. Aku tidak bisa mengakui para biksu atau pendeta yang mengirim penganut mereka yang tak berdosa ke kematian mereka dengan panggilan mereka untuk menyelamatkan hati orang-orang. Hal-hal seperti kau bisa naik ke surga kucing jika kau mati hanyalah kebohongan, bukankah tanggung jawab dari agama adalah untuk menyelamatkan orang-orang yang tenggelam kedalam keputusasaan?"

"Nobuna...."

Meskipun Yoshiharu saat ini nyaris hancur oleh rasa bersalah karena tidak mampu menghentikan pemberontakan Nyankousou, dia mencoba sebaik-baiknya untuk menahannya.

Dia terus-menerus mengatakan pada dirinya sendiri, 'Selama dia mengatasi kesulitan saat ini, Nobuna akan benar-benar mampu untuk mengubah takdirnya sendiri.'

"Orang-orang harus hidup untuk diselamatkan kan? Oleh karena itu, sampai seseorang menghembuskan nafas terakhir, orang juga harus mati-matian terus hidup, jika kamu beruntung, baik untuk kamu, jika tidak maka lupakan saja. Bahkan mengalami keputusasaan dan frustasi adalah bagian dari kehidupan. Viper dan Danjo tidak mengorbankan diri mereka sendiri karena mereka percaya pada takhayul bahwa setelah kamu mati kamu akan bisa naik ke Surga dan menikmati surga."

"Sejak awal, kamu tidak berniat yntuk bertarung dengan Nyankousou, masalah menjadi seperti ini hari ini semua karena kekuranganku pada kemampuan... Maaf..."

"Yoshiharu, kamu sudah melakukan segalanya yang kamu bisa, jadi tidak perlu meminta maaf. Mulai sekarang aku perlu untuk meneguhkan diriku sendiri sebagai penguasa dunia."

"Tekad untuk menjadi penguasa dunia?"

"Untuk mampu berkomunikasi dengan negara-negara Namban pada hubungan yang sama, kita harus memecah agama serta Hak Ilahi, mengusir rasa takut yang tidak diketahui dari orang-orang, layak mempromosikan serta membangun negara baru, tugas ini hanya dapat dilakukan olehku, yang tidak takut hukuman ilahi ataupun peduli tentang takhayul."

Menatap Nobuna yang mengatakan semua ini, Yoshiharu hanya bisa berpikir, 'ketika kita pertama kali bertemu Frois yang menyebut Nobuna sebagai "Ratu Jepang", sekarang dia akhirnya telah matang menjadi seorang ksartia putri yang mampu membawa gelar ini.

"Meskipun kita sangat beruntung dalam hal kekuatan tempur, tetapi jika kemenangan tidak didapatkan, kita tidak punya masa depan."

"Sungguh aku berharap kita setidaknya diberi waktu untuk memperkuat angkatan laut."

"Waktu tidak bisa dihentikan, jangan menggantungkan harapanmu pada hal-hal tak berwujub semacam ini, Yoshiharu."

Nobuna tidak sesuai dengan wajah tragis macam ini.

Bahkan jika dia seorang pahlawan yang belum matang, dia tidak perlu menanggung beban dari segalanya.

Yoshiharu percaya ini dengan tegas.

'Itu sebabnya aku datang kesini dari masa depan, dan datang ke sisinya.'

"Nobuna, jika Hanbei ada disini, dia pasti akan mengatakan, 'Ini adalah cobaan terbesar tetapi juga cobaan anda yang terakhir di jalan anda ke Tenka Fubu.'"

"Ini adalah sebuah cobaan yang pasti akan aku lewati, dan kemudian pergi ke lautan luas menuju sisi lain dari dunia ini, dunia baru, pasti..."

Yoshiharu menggenggam tangan Nobuna,

Itu adalah tangan yang hangat, perasaan seolah-olah hanya perlu memahami untuk mengatasi kesulitan apapun yang tak dapat di atasi.

"Ya, hari itu tidaklah jauh... Itu benar, selama aku menjangkau dengan tanganku, aku akan bisa menggenggam saat-saat itu."

Menjalinkan jari-jarinya dengan Yoshiharu, ekspresi Nobuna juga menjadi lembut.

Dia menoleh dan memandang ke kejauhan, menatap hamparan laut luas.

"Yoshiharu, kamu juga harus ikut denganku, Tenka Fubu bukanlah akhir dari mimpiku."

"Aku tidak bisa pergi bahkan jika aku tidak mau. Jika aku meninggalkan kamu sendirian, kamu mungkin benar-benar membakar sebuah pulau di saat-saat kegembiraan."

"Haaah? Aku tidak punya ketertarikan brutal semacam itu, sebaliknya, itu adalah kamu yang membuat orang khawatir."

"A-A-A-Aku bukanlah seorang laki-laki yang membutuhkan orang lain untuk mengkhawatirkan."

"Siapa yang akan mempercayai kamu? Bukan hanya kamu sangat dekat dengan Inuchiyo, tetapi bahkan Kanbei dan perwira dan orang-orang di harima mengagumi kamu."

"Sekarang kamu menyinggungnya, dari pertama kali kami bertemu, Inuchiyo telah mengurusku dengan baik."

"Di Kastil Azuchi, rumahnya tepat disamping rumahmu, sungguh mencurigakan."

"Itu hanya kebetulan, sebuah kebetulan!'

"Aku selalu berpikir bahwa sesuatu telah pergi, kamu benar-benar seorang lolicon. Jika kamu berani melewati batas yang sudah pasti tidak bisa dilewati dengan seorang gadis kecil sebagai pasanganmu... Aku akan mengeksekusimu!"

"A-A-A-Aku hanya akan melewati batas itu dengan seseorang tertentu sebagai pasanganku, untuk seluruh hidupku hanya dengan orang tertentu itu! Ini adalah apa yang aku putuskan sejak lama!"

"APA YANG KATAKAN DI DEPAN SA-SA-SA-SAKON DAN YANG LAINNYA, KAU IDIOT!"

'Ahhhh, kulitku yang berwarna gandum tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak nyaman.' Kuki menempatkan satu tangan di tenggorokannya, dan memiliki ekspresi menyakitkan di wajahnya.

Itu akan terlihat bahwa suasana manis yang Nobuna dan Saru buat seperti racun mematikan bagi Kuki yang melewatkan kesempatan untuk menikah untuk menjadi seorang bajak laut wanita.

"Tenanglah sedikit." Kazumasu berkata, sambil memukul pantat Kuki yang wajahnya terdistorsi.

"Kuki! Mereka berdua harus melalui banyak kesulitan untuk melarikan diri dari mata orang lain yang mengintai untuk tetap bersama di dek. Selain itu, mereka hanya punya waktu yang sedikit sebelum pertempuran dimulai, cobalah untuk menjadi lebih sensitif pada suasana!"

"Apa maksudnya menjadi lebih sensitif pada suasana, Hime-sama?"

"Jadi itu seperti ini... Kuki, bisakah kamu melihat hubungan antara Nobuna-chan dan Yoshi. Dalam menghadapi realitas keputusasaan, mereka berdua yang bersedia untuk memberikan segalanya milik mereka pada satu sama lain, berpegang teguh pada kesempatan terakhir mereka untuk menyatakan cinta mereka satu sama lain dengan memiliki pembicaraan tulus dan kerena ini, itu memancarkan suasana unik dan spesial, dan kamu tidak bisa merasakan apa-apa... Sayangnya, orang-orang yang melewatkan kesempatan mereka untuk menikah benar-benar berbeda."

"Ai?! Aiai?! A-Aku sudah tidak bisa menikah?"

"Kuku, bahkan Shibata-chan, yang punya kepribadian yang mirip seperti kamu, sudah merasakan sesuatu, dan iri pada Yoshi, *sigh* Kuki klanku benar-benar punya masa depan yang gelap."

"Bahkan tidak sebanding dengan Shibata Katsuie? Bagaimana bisa menjadi seperti ini?! Apa yang harus aku lakukan untuk membuat hari pernikahanku lebih dekat? AHHHHHH!"

"Meskipun aku ingin mengatakan bahwa kamu harus mulai dari cinta, tetapi setalah melihat kepribadianmu yang begitu lambat dan membosankan bahkan seorang yang bodoh akan merasa malu, *sigh*, aku takut benar-benar tidak ada harapan."

"Wuwawawawa?! It-Itu tidak apa-apa, ci-cintaku adalah laut!"

Itu akan kelihatan bahwa hubungan tuan-hamba dari Kazumasu dan Kuki masih tetap jelas.

'Setelah berpikir lebih jauh, mereka berdua benar-benar kombinasi yang aneh' Yoshiharu tanpa sadar berpikir saat dia memandang mereka berinteraksi.

"Aku katakan Nobuna, kenapa hubungan mereka begitu baik, ninja Koga dan bajak laut Ise-shima tidak punya kesamaan apapun bukan?"

"Hehe, setiap orang punya 'masa lalu' mereka sendiri, Yoshiharu."

"Kazumasu-chan belum mencapai usia 'memiliki masa lalu secam itu' kan, untuk salah satu dari 'Empat Jenderal Surgawi' Klan Oda adalah seorang gadis kecil... Mungkinkah dia seorang loli granny? Dalam kenyataannya dia berumur 300 tahun?"

"loli granny?"

Nobuna menyentuh dahi Yosiharu, dan dengan nada tiba-tiba seolah-olah dia berdoa, dia berkata.

"Jika aku salah memilih pada pertaruhan ini, maka kita tidak akan punya pilihan selain menyerang Kuil Honbyo secara langsung, Viper, Danjo, kumohon, pinjamkan kekuatanmu."

"Oda Nobuna takut bahwa Angkatan Laut Murakami dan Kuil Honbyo akan nenciptakan jalur persediaan menggunakan rute laut, dan dengan demikian menggunakan dirinya sendiri sebagai umpan di Sakai untuk memancing Angkatan Laut Murakami pada dia unutuk terlibat dalam pertempuran."

Pada saat yang sama di Kuil Honbyo Osaka.

Kyonya, yang dengan paksa merebut posisi pemimpin dari kakaknya, Kennya, mengatakan setelah dia memanggil klan Shimotsuma yang melayani dibawah Kuil Honbyo.

Meskipun usia Kyonya jauh lebih sedikit ketika dibandingkan dengan Kennya, namun matanya sedingin es, tak menunjukan tanda-tanda emosi.

"Aku mampu membunuh semua emosi dan dengan tenang mengembangkan sebuah strategi, ini sepenuhnya berbeda dari Ane-ue yang tak bisa menjadi baik pada mengendalikan emosinya sejak lahir."

"Angkatan Laut Murakami tidak akan peduli tentang provokasi Oda Nobuna," Kyonya melanjutkan tanpa ada perubahan pada ekspresinya.

'Jadi bisa dikatakan Kyonya-sama..."

"Bala bantuan akan datang dari laut?"

"Kami lebih percaya diri dengan cara ini."

"Selama kita telah menetapkan jalur suplai menggunakan rute laut dengan Klan Mori di Chuugoku, maka tak ada yang perlu di khawatirkan tentang persediaan untuk orang-orang kita. Dengan ini, tidak hanya kita bisa membuat Sukiyaki sebanyak yang kita inginkan, jika kita membuka toko cabang di berbagai area, aku akhirnya bisa mengakhiri hutang yang menunggani hidupku."

Klan Shimotsuma yang santai satu demi satu mulai bercanda, tatapi Kyonya masih memasang ekspresi yang sama dan dengan diam duduk disana.

'Aku harus membuktikan pada Ane-ue yang menjawab dengan naif pada sepakbola Namban dan Manzai untuk menghindari perang dan terus bermain-main dengan damai apa itu sebenarnya metode yang benar.'

Kyonya mengambil keuntungan dari celah untuk merebut kekuasaan dari Kennya ketika Saika Magoichi tidak ada. Adapun kenapa Magoichi tidak hadir, itu karena dia merasa puas dengan Manzai mengatakan "Selama lelucon 'Kacamata Kacamata' ada, bahkan jika aku tidak hadir, itu akan baik-baik saja" sebelum pergi untuk melanjutkan bisnis sebagai tentara bayaran dan berpatroli di berbagai area dibandingkan tetap di belakang untuk melindungi Kuil Honbyo.

Tetapi sekarang dari waktu ke waktu dia akan dengan menyakitkan mengingat Onee-sama-nya dan Magoichi meluncurkan konferensi Manzai, dan menjadi tertarik tentang sepak bola Namban di masa lalu.

'Ane-ue jelas-jelas seorang yang sangat serius di masa lalu, sebagai pemimpin Kuil Honbyo dia juga sangat bertanggung jawab, namun sejak instruktur arquebus si Saika Magoichi mengajarkan 'KebebasanK yang aneh itu pada dia, karakternya menjadi jahat, selanjutnya itu menjadi lepas tangan.'

Ketika Kennya masih muda, dia disebut 'sang reinkarnasi dari generasi kedelapan Nyanya-sama dari Kuil Honbyo' dan seorang yang berbakat yang menarik perhatian.

Di mata Kyonya, kakaknya adalah kebanggaannya,

Dia memiliki satu impian, dan itu adalah untuk bisa meningkatkan jumlah pengikut Kuil Honbyo bersama dengan Ane-ue-nya, dan akhirnya Tenka Funya, penyatuan Jepang.

Namun dibandingkan dengan Kyonya yang dengan tegas percaya bahwa satu-satunya yang mampu mengakhiri era Sengoku bukanlah para samurai tetapi Kuil Honbyo, Kennya si kakak berbeda, dan dia sering menemui kesengsaraan besar.

Pada akhirnya kecerdasan Kennya memendam keraguan dan kecurigaan lebih lanjut mengenai doctorine Nyankousou tentang Tenka Funya.

Itu setelah kejadian dimana para pengikut Hokuriku mengabaikan surat Kennya untuk menghentikan pemberontakan bersenjata, dan akhirnya menderita korban tewas dan terluka yang tak terhitung jumlahnya setelah tindakan keras militer.

"Kyonya, aku takut itu mustahil untuk semua orang di negara ini untuk menjadi pengikut Kuil Honbyo, selain itu, lahir sebagai Dewa Hidup adalah sesuatu yang membuat orang curiga."

Dia melanjutkan berkata, "Leluhur-sama awalnya tidak berniat untuk menerima pengikut, leluhur kita pernah mengeluh, aku ingin memimpin jutaan orang untuk menjadi buddha dan tidak pernah sekalipun berharap bagi mereka untuk melihat aku sebagai buddha mereka, anon. Mereka telah datang padaku dan pergi dari kaki buddha, ini adalah lambang kebodohan. Mempertanyakan apakah mengumpulkan sejumlah besar pengikut di dunia ini tanpa kemewahan dan ketakutan apakah itu kehadiran yang benar-benar tepat."

Keyakinan tidak ada di dunia ini, tetapi seharusnya ada di setiap hati manusia.

Untuk Jepang baru, memisahkan kewenangan Tuhan dan kewenangan Raja adalah suatu keharusan untuk menciptakannya.

Sebelum nereka menyadarinya, Kuil Honbyo sudah mengikuti rute lama dimana Gunung Hiei adalah perwakilan dari pasukan agama budha Jepang.

Kennya benar-benar merasa bahwa cita-cita pada akhirnya tidak bisa menjadi lebih unggul dari kenyataan. Jika mereka terus membiarkan keyakinan untuk meluas, pada akhirnya akan ada hari dimana mereka memprovokasi para samurai untuk menyerang dan akhirnya seluruh Nyankousou akan hancur.

"Alasan kenapa pemimpin kuno dari Kuil Honbyo punya telinga kucing dan ekor kucing adalah karena ibu kandung Generasi Kedelapan Nyanya-sama awalnya seorang roh kucing dari hutan, bahkan jika begitu, menggunakan penampilan manis dari telinga kucing untuk menipu para pengikut dan membuat mereka menyembah kita, itu sendiri sudah salah."

"Ane-ue, leluhur-sama juga pernah berkata, 'Orang baik akan terlahir kembali di surga, kejahatan selamanya akan jatuh ke neraka', lalu Generasi Kedelapan Nyanya-sama mengubah ini menjadi 'Para pengikut akan terlahir kembali ke dalam surga, yang bingung tidak dapat diselamatkan', dan menyatakan dirinya sendiri sebagai dewa kucing, sejak itu, telinga kucing menjadi bukti dari pemimpin, ini bukanlah sesuatu yang layak dibenci."

"Kyonya, darah dari roh kucing yang mengalir didalam kita memang bukan sesuatu yang layak dibenci, tetapi demikian juga, itu bukan sesuatu yang layak kita untuk disembah oleh orang lain."

"Kamu terlalu berlebihan memikirkannya Ane-ue, bukankah orang-orang Namban yang menciptakan budaya baru, peradaban baru, mengambil paman aneh yang dipaku pada salib dan disalibkan sebagai Tuhan mereka untuk disembah? Keputusan dari siapa yang disembah adalah hak orang."

"Lalu bagaimana dengan memberitahu para pengikut bahwa jika mereka bertarung untuk Kuil Honbyo dan mati, mereka akan naik ke surga? Apakah ini bukan sepenuhnya menggertak para penganut?"

"Jika Kuil Honbyo ingin bertahan terhadap interferensi dari pasukan agama budha lama dan penekanan para samurai, maka itu suatu keharusan untuk memberi para pengikut keberanian untuk menyerahkan hidup mereka, ini adalah untuk menjamin kelangsungan Kuil Honbyo. Oleh karena itu, itu adalah suatu keharusan bahwa itu digunakan."

"Dunia ini hanya dunia kita, mungkin neraka memang ada, tetapi surga tidaklah ada dimanapun Kyonya, bahkan jika itu ada, maka itu ada di hati setiap orang, dan tanggung jawab kita adalah untuk membiarkan lebih banyak orang mampu menemukan sukacita dalam hati mereka. Dalam alkitab umat Kristen itu ditulis sebagai 'Oleh karena itu memberikan pada Kaisar hal yang milik Kaisar dan pada Tuhan hal yang milik Tuhan.' Yang artinya adalah untuk memberi raja apa yang dia layak untuk menerima dan pada Tuhan apa yang DIA layak untuk menerima."

"Ane-ue, keyakinan tersebut begitu kuat sampai-sampai beberapa orang benar-benar mampu untuk menolaknya. Orang biasa punya suatu ketakutan naluriah, mereka akan tanpa sadar ingin mencari asupan spiritual dalam api peperangan untuk memberikan kepada mereka keberanian untuk hidup, oleh karena itu, ideal dari surga kucing sangatlah penting."

"Jadi kita perlu untuk berbohong pada para pengikut, menggertak mereka dengan mengatakan bahkan jika mereka cukup tidak beruntung untuk mati didunia ini, tidak ada yang perlu ditakutkan, di kehidupan mereka yang selanjutnya, mereka pasti akan mengalami kehidupan yang bahagia?"

"Ini tidak terhitung sebagai menggertak mereka, selama orang-orang percaya ini dengan tegas, maka kepercayaan ini dengan sendirinya akan membuat mereka menjadi bahagia."

"Ini bukan kebahagiaan sejati, Kyonya. Tetapi sebuah kebohongan yang manis untuk membuat para pengikut rela pergi ke kematian mereka sebagai korban, itu seperti menggunakan ikan kering yang tidak dapat di makan untuk menipu anak kucing."

"Bahkan jika demikian, para pengikut yang sengsara menderita yang tak terkatakan dalam perang terus menerus, kelaparan dan bencana alam, ini adalah semacam keselamatan."

"Karena aku lahir disini sebagai pemimpin Kuil Honbyo, maka aku tidak bisa melarikan diri dari tanggung jawab memberi semua pengikut kebahagiaan sejati."

"Untuk mencapai itu, kamu hanya bisa bekerja keras untuk menggapai Tenka Funya dan mengakhiri kekacauan era Sengoku."

"Aku tidak berharap untuk mengejar dunia dimana para pengikut dan non-pengikut membunuh dan membantai satu sama lain, lebih jauh lagi, negara ini adalah negara religius yang dihuni delapan juta dewa yang berbeda, tidak mungkin untuk memimpin penduduk untuk menyembah satu kucing. Pemimpin Kuil Honbyo tidak seharusnya membimbing para pengikut ke medan perang, melainkan harus membimbing mereka menuju kehidupan yang lebih baik."

Mungkin pada saat itu, Kennya sudah mampu berdiri pada posisi dari leluhurnya dan menggunakan perspektif tersebut dan telah merasakan sesuatu.

"Kenapa aku tidak dilahirkan sebagai gadis normal? Kenapa aku harus dilahirkan pada posisi berdosa seperti ini?"

'Tampaknya Ane-ue telah terpengaruh oleh penderitaan konyol misionaris Namban, menurut catatan dari alkitab Namban, penyelamat mereka - Yesus, sudah jelas adalah anak tuhan, tetapi menolak untuk mengangkat senjata untuk bertarung dengan musuh-musuhnya, dan malah secara sukarela memilih untuk disalibkan diatas kayu salib, mungkin Ane-ue telah membangkitkan suatu perasaan tentang ini.'

Namun, semakin Kyonya melihat wajah Kennya yang tertekan, semakin besar dan semakin intens rasa hormat yang Kyonya rasakan terhadapnya.

'Ini benar-benar penampilan dari seorang pemimpin religius yang bisa menyelamatkan orang yang tak terhitung.'

Namun, pemimpin semacam ini telah tenggelam dalam kesulitan yang tidak bisa menyelamatkan hati para pengikut yang yang bertekad memberontak.

Berita dari para pengikut di Kaga dan Ise yang dengan sembrono memberontak dan terlibat dalam pertempuran dengan samurai terus-menerus mencapai Kuil Honbyo, namun "Tidak peduli seberapa banyak surat yang aku tulis untuk neyakinkan mereka, mereka benar-benar tidak mendengarkan," Kennya menjadi lebih dan lebih tertekan saat dia mengirim surat lagi.

'Jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat akan datang hari dimana Ane-ue akan menyerahkan posisinya sebagai pemimpin Kuil Honbyo dan pergi ke pengasingan jauh dalam pegunungan, ini sudah pasti tidak boleh terjadi.'

Setelah Kyonya memikirkan ini, dia memutuskan dia tidak bisa menutup mata lagi.

Di kota Saika di Kii ada kelompok tentara bayaran yang disebut klan Saika.

Klan Saika merayakan kebebasan mereka di tanah Kii, sambil dalam jangka panjang mereka terlibat dalam pekerjaan dari tentara bayaran dan bahkan bajak laut, baru-baru ini beredar kabar bahwa mereka memperoleh beberapa senjata baru yang eksotis dari kapal-kapal Namban, 'Tanegashima', dengan kata lain, jenis senapan.

'Jika kita juga bisa memiliki senapan yang cukup, maka Kuil Honbyo akan menjadi benteng yang sulit untuk diserang dan tidak jatuh dengan mudah,' Kyonya yang menyadari ini, mengundang pemimpin dari klan Saika, ksatria-putri muda yang pada saat yang sama Saika Magoichi yang terkenal pada Kuil Honbyo, menyuruh dia untuk mengajari Kennya metode bagaimana menggunakan senapan.

Ini... adalah titik balik dari kehidupan Kennya.

"Ini adalah senapan! Ini adalah senjata terbaruyang bisa mengubah pola dunia, bagaimana? Ini besar, hitam dan keras, hanya dengan melihatnya kamu harusnya merasa gembira kan? Hahahaha"

Satu pandangan pada Saika Magoichi yang berjalan dengan tertawa lebar ke aula utama Kuil Honbyo, dan itu jelas bagi siapapun bahwa dia memiliki kepribadian yang liar, Kyonya mulai memiliki sedikit penyesalan setelah melihat ini, 'Apakah ini pengguna senapan yang terkenal? Dia jauh lebih buruk daripada yang aku bayangkan', namun, ini hanya permulaan.

Magoichi adalah seseorang yang kamu tidak bisa menggunakan akal sehat untuk menilai.

"Ara? Dimana Kennya-dono?"

"...aku disini, Magoichi-san dibandingkan dengan aku yang sepenuhnya tidak mencolok, kamu sepenuhnya berbeda, benar-benar orang yang cantik."

"Oh apa? Kamu disini?! Tetapi kenapa aku masih tidak bisa melihatmu?!"

"Karena kehadiranku benar-benar lemah..."

"Haha, memang sebuah kehadiran yang tampak seperti akan menghilang kapan saja, tapi itu tidak seperti karena tubuhmu transparan, eh? Apa itu karena kamu bisa sepenuhnya menghilangkan suara nafasmu?"

Saika berkata saat dia tertawa lebardan menempatkan tangannya pada kepala Kennya, menggosok telinga kucingnya.

Ap-Ap-Ap-Apa?! Kyonya yang berdiri menonton disamping tengah terkejut sampai-sampai dia hampir pingsan.

"Ohhhh, aku menyentuhnya, benar-benar aku tak bisa melewatinya eh..."

"Wuuu, aku sangat minta maaf bahwa kamu tidak bisa melewatinya."

"Whoops, sepertinya Onee-chan-mu benar-benar tak berguna."[1]

Bahkan dihadapan pemimpin Kuil Honbyo, Magoichi sepenuhnya tidak merasakan rasa takut sedikitpun.

Meskipun dia benar-benar berbeda fari Kyonya, tetapi dia bisa sampai pada batas tertentu dianggap sebagai 'fasih'.

Namun, karena tindakannya yang terlalu mengejutkan, mengatakan bahwa itu melebihi harapan yang normal adalah wajar, tak seorangpun punya kekuatan untuk memarahi dia setelah mengalami shock seperti itu.

"Be-Begitukah?"

"Begitulah, Onee-chan-mu punya ekspresi seperti dia dalam kesedihan tentang sesuatu, karena dia tinggal di kuil besar seperti ini sebagai reingkarnasi dari dewa, tak perlu khawatir tentang apa yang harus dipakai atau bagaimana dia bisa mendapatkan makanan selanjutnya, dia harusnya memakan apapun yang dia inginkan, bukan, memakan sejumlah besar hidangan eksotis, lezat dan spesial."

Setelah mendengar Magoichi mengatakan ini, Kennya menutupi wajahnya dan terisak, "Ahhhh, aku yang tidak memiliki hal semacam kelahiran bangsawan adalah seorang yang tak berguna, gadis buruk dengan telinga kucing dan ekor kucing yang menipu orang lain..."

"Sebagai pemimpin Kuil Honbyo, tanggung jawabku adalah untuk segera menyelamatkan para pengikut yang memiliki penderitaan dan menderita rasa sakit dari perang, tetapi aku hanya memiliki sepasang telinga kucing dan tidak bisa melakukan yang lainnya lagi, tidak peduli apakah itu perang atau pemberontakan para pengikutku, aku tak mampu menghentikannya, aku bahlan tidak memiliki keberanian untul mengatakan pada semua orang bahwa 'Mati untuk Kuil Honbyo untuk naik ke surga kucing adalah kebohongan besar'"

"Cih, kamu sendiri tak lebih dari seorang anak kecil, kenapa kamu ingin berbicara tentang menyelamatkan orang lain adalah tanggung jawabmu? Sungguh berantakan."

"Apa yang kau minta? Aku adalah pemimpin Kuil Honbyo, tinggak di kuil, dengan makan tiga kali sehari, dan semua kebutuhan dasarku dipenuhi, adalah dari para pengikut dibawah pikiran dimana perlindungan bagi para pengikut dijamin, tetapi pada kemyataannya aku yang tak berguna ini tak bisa melakukan apa-apa."

PA! Dengan suara tersebut bergema.

Magoichi tidak ragu-ragu dan memukul kepala Kennya.

"Apa kamu idiot, bocah bodoh tidak harus selalu berpikir begitu mendalam."

"...aku sangat menyesal."

Kennya memiliki ekspresi terkejut saat dia menatap Magoichi, sementara Kyonya yang berada disamping begitu terkejut, dia benar-benar berbusa di mulut dan pingsan.

Seorang tentara bayaran biasa benar-benar berani melakukan hal keterlaluan semacam itu pada pemimpin Kuil Honbyo, dengan benar, ini seharusnya menjadi kejahatan serius yang menjamin eksekusi langsung.

Tetapi tindakan Magoichi yang sebelumnya terlalu mengguncangkan dan mengejutkan, sejauh dimana bahkan para tetinggi dari klan Shimotsuma tampak telah terserang oleh kutukan dan berakar di posisi semula mereka, membeku di tempat.

"Magoichi-san, apakah itu karena aku tidak berpikir secara menyeluruh pada satu titik tepat waktu? Apa tepatnya yang harus aku lakukan untuk menemukan jalan maju dalam kabut tebal ini, untuk menemukan jalan untuk meneyelamatkan orang-orang dari dunia."

"Aku bilang, bagaimana bisa seseorang yang bahkan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri menyelamatkanorang lain?"

"...tetapi masih saja..."

"Lagipula, jika kamu ingin menyelamatkan orang lain, maka terlebih dahulu selamatkan dirimu sendiri, sekarang juga, disini."

"Apakah ini jalur ke pencerahan?"

"Pencerahan? Bagaimana bisa aku tahu tentang hal semacam ini? Urgh... Kamu jangan berpikir bahwa hanya dengan menggunakan kekuatan individualmu sendiri kamu bisa menyelamatkan dunia kan?"

"Tidak, aku sangat mengerti bahwa aku tidak punya kekuatan semacam itu, tetapi bagaimanapun juga, sebagai pemimpin dari Kuil Honbyo, aku tidak bisa mengelak dari tanggung jawabku tentang menyelamatkan orang-orang dari dunia ini!"

"Buang tanggung jawab itu!"

"Ta-Tapi aku pemimpin dari Kuil Honbyo!"

"AKU TIDAK PEDULI TENTANG HAL SEMACAM ITU" Magoichi berteriak.

"Hal-hal semacam itu adalah apa yang para pengikut tentukan secara seenaknya sendiri, tak peduli apakah kamu orang, kucing atau anjing berdarah, kamu adalah mahluk hidup, dan mahluk hidup hanya perlu makan dengan baik, buang air dengan baik dan kemudian mati dengan baik, itu saja!"

'Bu-Buang air?!' Kengerian dari para punggawa Kuil Honbyo yang menderita tidak bisa meningkat lebih lanjut lagi.

"Kamu bukan eksistensi spesial. Seperti diriku sendiri, aku yang terlahir di Kii sebagai hamba, kamu hanya kebetulan lahir di Kuil Honbyo."

"Tetapi mereka mengatakan bahwa kelahiranku sendiri tak ternilai harganya."

"Tak ada hal semacam itu, di dunia ini, tak ada yang dapat memberikan jumlah yang ditetapkan dengan tanggung jawab dan nilai seseorang yang baru saja lahir serta kebesaran hidup mereka, jika kamu marah pada suatu hal yang tidak masuk akal, maka itu benar-benar sangat membosankan."

"Ketika kamu melakukan pekerjaan tentara bayaranmu, apa kamu tidak pernah bermasalah pada itu? Tepatnya, tak seorangpun seharusnya menikmati perang kan?"

"Aku sudah jelas telah kerepotan sebelumnya, tetapi kapanpun aku kerepotan, aku hanya secara paksa menggunakan senapan ini dan menembak beberapa putaran sampai merasa lebih baik, aku sudah membuat keputusan untuk melanjutkan pekerjaan ini. Bahkan di Namban, orang-orang yang seterampil aku dalam menggunakan senapan ini seharusnya sudah tidak ada semua, aku hidup untuk menembakkan senapan ini!"

"Tetapi sebuah pekerjaan untuk membunuh orang masih..."

"Lebih baik untuk menyebutnya sebuah pekerjaan dengan korban, meskipun pekerjaan seorang tentara bayaran berarti memiliki neraka barada disampingmu sepanjang waktu, tetapi selama masih ada perang di dunia, kami akan terus bertarung."

"Dadaku, sakit, eksistensi ceria namun ternoda sepertimu..."

"Jika kamu tidak tahan untuk terus melihat —— apa kamu mau mencoba menghentikan perang sendirian Kennya-dono?"

Meskipun ada banyak pengikut Nyankousou diantara klan Saika tetapi Magoichi bukan diantara mereka.

Atau mungkin apa harus dikatakan bahwa kepribadiannya sendiri adalah mulus.

"Kamu tahu Kennya-dono, pentingnya hidup seseorang di dunia ini tergantung pada mereka ssendiri untuk memutuskan. Untuk hidup... adalah berusaha menuju dan maju dalam arah yang kamu, kamu sendiri, harapkan."

"Aku...harus memutuskan?"

"Normalnya, ini sudah pasti bukan tugas yang mudah. Namun, apa kamu memiliki keberanian untuk membuat keputusan semacam itu untuk dirimu sendiri?"

"...Magoichi-san, gunakan senapan itu... dan tembak aku."

Pada saat ini, para punggawa di sekitar mereka mulai bereaksi, segera berteriak "TUNGGU SEBENTAR!"

Bukan hanya itu, mereka juga berteriak "Segera hentikan mereka!" dan berdiri dan maju kedepan bersama-sama.

Tetapi itu sudah terlambat saat Magoichi menempatkan moncong dari Yatagarasu kebanggaannya pada dada Kennya.

Hanya sesaat, senapan tersebut telah terisi dengan mesiu.

Ini adalah skill hebat yang orang normal tidak akan mampu untuk melihat.

Dengan begitu, tak seorangpun bisa menghentikan Magoichi sekarang.

Kyonya yang terbangun oleh bawahannya meraung, "Ane-ue! Hentikan!"

"Meskipun tak seorangpun telah benar-benar mencobanya, tetapi kabarnya, sang pemimpin dari Kuil Honbyo dan klannya yang mewarisi darah dari roh kucing memiliki vitalitas yang lebih kuat ketika di Bandingkan dengan orang biasa, sebelum jangka hidupku habis, tidak peduli apakah itu panah atau pedang dan tombak, mereka semua tidak bisa untuk membunuh kita, bahkan jika kita jatuh, kita akan selamat."

"Itu semacam cincin tipuan, dimana tepatnya aku mendengar sesuatu yang mirip... ah, aku ingat, itu sama persis seperti cerita umat kristen Namban tentang Tuhan apalah."

"Ya, banyak orang mengatakan begitu, tatepi tak seorangpun benar-benar bisa memverifikasinya."

"Apa kamu mau menjadi orang pertama yang mencoba? Atau mungkinkah bahwa kamu benar-benar ingin mati."

"Aku tak punya niat untuk mati. Mati tanpa bisa melakukan apapun adalah hal yang sangat mengerikan. Aku selalu seorang yang egois sedih dan menangis, sekarang aku berpikir tentang itu, aku seperti orang bodoh, TAPI!"

Suara Kennya sudah mulai tersendat,

Beberapa saat, dia sudah meledak dalam tangis.

Magoichi dengan lembut mengatakan, "Ambil nafas dalam, dan pelahan-lahan katakanlah." menenangkan Kennya yang emosional.

"Tidak peduli apa, hari ini aku ingin menyelesaikan ini dengan diriku sendiri yang bahkan tidak bisa menyelamatkan aku. Jika aku benar-benar mati, itu artinya bahwa aku bukanlah apa-apa lebih dari ini, maka ijinkan aku untuk memikul dosa dari menipu orang-orang dan memasuki neraka tingkat 18... tetapi jika surga memutuskan untuk memberi aku satu kesempatan lagi..."

"Jika surga memberimu kesempatan yang lain, apa yang kamu ingin lakukan?"

"Jika mereka benar-benar memberi aku kesempatan yang lain —— aku ingin benar-benar menjadi pemimpin Kuil Honbyo dan menyelamatkan orang-orang."

"Perkataan bagus."

"Aku benar-benar minta maaf karena membuat permintaan yang tak masuk akal seperti itu, katakanlah... Magoichi-san, sebalum kamu membunuh seseorang apakah kamu berdoa?"

"Ya... Aku melakukannya, selama saat-saat ketika aku memutuskan iya atau tidak untuk membunuh orang itu dan ketika aku menekan pelatuk dan membunuh orang tersebut. Aku pikir, 'aku ditakdirkan untuk mati, oleh karena itu, tidak peduli berapa banyak penderitaan yang harus aku alami, aku harus berusaha keras dan maju kedepan.'"

'Ini adalah, sesuatu yang pernah dikatakan oleh Leluhur-sama!'—— para punggawa dari Kuil Honbyo sekali lagi terkejut.

"Ane-Ane-ue?!"

"Kyonya, serta semuanya, jika sesuatu benar-benar terjadi tolong jangan menyakiti Magoichi-san, ini adalah sesuatu yang aku putuskan atas kehendakku sendiri, disaat yang sama, itu adalah sebuah ujian yang pemimpin dari Kuil Honbyo harus lalui."

"Jika aku tidak melakukannya, siapa yang akan melakukannya?"

Magoichi yang menyatakan demikian, menekan pelatuknya.

Beberapa menit setelah itu,

Dihadapan ratapan dan tangisan Kyonya.

Kennya sekali lagi melanjutkan bernafas.

Di kerumunan tersebut, hanya Magoichi yang tertawa.

"Kennya-dono, kamu telah dibangkitkan untuk menyelamatkan kekacauan."

"Dan disaat yang sama aku telah memperoleh teman seumur hidup." Kennya berkata sambil sekali lagi meneteskan air mata.

Magoichi dengan lembut membelai kepala Kennya.

"Oke, tertawalah yang keras ketika kamu benar-benar ingin menangis, aku akan mengajarimu tentang Manzai."

"MEREKA TELAH DATANG! ANGKATAN LAUT MURAKAMI TELAH TIBA!"

Hari ini di sore hari dekat pelabuhan Sakai, kapal-kapal angkatan laut Murakami datang.

'Kishukumaru' sang generasi kedua yang dibangun untuk merebut kembali Shima, meniru bentuk dari kapal-kapal Namban, dengan tiang yang menjulang tinggi dan sarang gagak[2] ada diatasnya, menggunakan teleskop untuk memeriksa situasi sekeliling, dan yang pertama menemukan bentuk dari kapal-kapal musuh.

Jadi sambil dia terburu-buru turun dari sisi tiang, dia berteriak "Rencananya berhasil!"

Anhkatan Laut Kuki yang stanby di laut menaikan layar mereka bersama-sama.

"'Busur' kebangaan kapal itu, it-it-itu benar-benar Angkatan Laut Murakami!"

"Tenanglah Kuki."

"Hi-Hi-Hime-sama, Angkatan Laut Murakami tak terkalahkan, me-me-meskipun sangat disayangkan, tetapi sayangnya Angkatan Laut Kuki kita tidak dapat menang terhadap mereka."

"Tenanglah sedikit Kuki-nee, atau orang lain juga akan panik."

"Kalian para samurai yang berlarian di daratan tidak akan pernah mengerti! Dia disana, Murakami Takeyoshi ada disana!"

Namun ——

Dalam kenyataannya, apa yang muncul dihadapan mata Yoshiharu dan yang lainnya bukanlah armada besar dari Angkatan Laut Murakami yang akan menutupi seluruh lautan.

Hanya satu kapal yang memiliki satu marinir diatasnya, dan kapal itu adalah Sekibune kecil yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cepat.

Dan hanya ada beberapa bajak laut disana.

kapal-kapal yang lainnya hanyalah perahu nelayan yang hanya berisi pengemudi perahu, pelaut dan boneka orang-orangan sawah yang dibentuk terlihat seperti tentara.

Nobuna yang melihat adegan aneh semacam itu hanya bisa cemberut.

"Apa tepatnya yang terjadi?"

Yoshiharu tanpa sadar berseru "Sialanl disaat yang sama.

"Ini adalah bendera putih, Nobuna, mereka telah mengangkat bendera putih, Angkatan Laut Murakami tidak berada disini untuk melakukan pertempuran."

"Mungkinkah!"

Sebuah seruan kecewa.

"Kita telah dipermainkan, Nobuna-chan."

"Ini mungkin siasat Kobayakawa Takakage ——"

Dalam hati Yoshiharu, Nobuna serta Tentara Oda, firasat mengerikan muncul.

"Menjepit Angkatan Laut Klan Oda di Sakai, dan mengambil kesempatan ini untuk mengirim Klan Saika dan kapal lima puluh ribu senapan dengan mudah dari Kii ke Osaka, kita segera akan bisa memasuki kota tanpa kerugian."

Disaat yang sama.

Di sungai Kizu Osaka, sebuah armada tengah melintas.

Dari kamon Yatagarasu dari kapal tersebut, orang bisa mengatakan bahwa ini adalah kapal-kapal klan Saika.

Tetapi kapal-kapal tersebut tidak hanya memiliki klan Saika diatasnya, sejimlah besar dari Ashigaru yang dikirim oleh Tentara Mori juga ada.

Untuk mengirim pasukan dari Tentara Mori serta kelompok tentara bayaran pemegang senapan - klan Saika, dari Chuugoku ke Osaka tanpa terluka, Murakami Takeyoshi mengirim sebuah pernyataan dari rencananya untuk menyerang Klan Oda, dan berhasil menahan Angkatan Laut Klan Oda di Sakai.

Alasan kenapa Murakami Takeyoshi bertindak dalam pengembangan semacam itu adalah sederhana. Bagi dia, pemusnahan Angkatan Laut Oda akan menjadi tugas yang mudah dan sederhana dan bisa diselesaikan kapanpun, namun, apa yang lebih penting pada saat ini adalah untuk memperkuat kekuatan pertahanan Kuil Honbyo, oleh karena itu, dia memberlakukan taktik semacam itu.

Kobayakawa Takakage mengambil kesempatan ini untuk mengirim pasukan dari Tentara Mori dan klan Saika ke Kuil Honbyo, dengan Angkatan Laut Murakami bertindak sebagai pengawal.

"Sungguh, aku hanya pergi keluar sebentar dan tiba-tiba perang telah terjadi."

Setelah Klan Oda sebelumnya membakar Gunung Hiei, pada hasutan dari pengikutnya, Kennya mengeluarkan direktif "Hal selanjutnya yang akan dibakar pasti Kuil Honbyo, untuk melindungi para pengikut, tak ada pilihan selain bertempur.", dan membuat keputusan untuk bertempur dengan Klan Oda.

'Kemungkinan besar alasan utama kenapa kepribadian dari Kennya yang tertutup setelah bertemu Magoichi mengalami perubahan menyeluruh dan menjadi terbuka, karena pada saat itu, semangat membara telah dinyalakan pada Kennya, semangat yang diperlukan untuk mewujudkan "Ambisi dari Kuil Honbyo milik Kennya"' Magoichi memikirkan

"Lebih jauh lagi, kali ini adalah sang adik, Kyonya-dono, haaa, nasib buruk benar-benar cenderung berkumpul didekatku.

Magoichi yang memiliki keyakinan mutlak pada skillnya dengan senapannya serta keberuntungannya biasanya tidak memakai helm atau armor. Baginya untuk mengenakan helm standar dari klan Saika kali ini adalah sebuah kebetulan yang belum pernah terjadi yang sepenuhnya mencerminkan pentingnya dia menempatkan pertempuran yang akan datang.

"Meskipun klan Saika menjadi terkenal karena senapan kami, tetapi kami awalnya korp bajak laut di Kii, aku tidak yakin apakah Nobuna-dono bingung oleh Angkatan Laut Murakami dan tidak menyadari bahwa klan Saika memiliki kapal mereka sendiri, atau apakah dia memiliki pendapat bahwa klan Saika akan melakukan perjalanan darat menuju Kuil Honbyo dan dengan demikian tidak mencegah kami menuju kesana..."

'Aku awalnya berpikir kita akan melakukan pertempuran di lapangan sepakbola Namban, haaa, dunia ini benar-benar suka membuat ejekan pemikiran orang.' Magoichi diam-diam bergumam dan mendesah sekali lagi.

Untuk menyambut kedatangan Magoichi dan yang lainnya, para pengikut Kuil Honbyo berkumpul disisi muara sungai Kizu, setelah melihat kapal klan Saika, mereka bersorak.

Magoichi dengan diam turun dari kapal tersebut dan berjalan ke aula Kuil Honbyo.

"Kau akhirnya sampai Saika Magoichi, kami memiliki pekerjaan dan komisi baru untukmu."

Dibawah penjagaan dari klan Shimotsuma, Kyonya menggunakan nada monoton untuk menyambut Magoichi.

"Kyonya-dono"

"Hmmm?"

"Segera perintahkan para pengikut kembali ke rumah mereka, peperangan adalah tugas dari para samurai yang melakukan ini untuk hidup, jika kamu menolak... Aku akan segera kembali ke Kii."

Kata-kata tiba-tiba dari Magoichi membuat klan Shimotsuma panik.

"Perintah ini tidak bisa dilakukan, Magoichi-dono."

"Setiap orang secara spontan sukarela untuk melindungi Kyonya-sama dan berkumpul atas kemauan mereka sendiri, kami tidak pernah memaksa mereka."

"Jadi seperti ini... tampaknya seolah-olah kalian benar-benar ingin aku untuk membelot ke Oda Nobuna-dono dan membantu dia merebut Kuil Honbyo kan?"

"Itu..."

"Ow owowowowowo?!"

Ketika para punggawa Kuil Honbyo bergegas maju dan ingin menghentikan Magoichi, dia memukul mereka semua sekaligus di kepala.

"Mengatakan begitu banyak pidato kebenaran tetapi apa kalian benar-benar memahami apa yanh kalian lakukan?! Membiarkan para penganut yang tidak pernah pergi ke medan perang sebelum bergerak ke peperangan? Idiot! Mereka tak punya kegunaan di medan perang selain menjadi kelompok beban yang mengkonsumsi persediaan!"

"Sudah cukup untuk mengirim kami para samurai dan prajurit yang berperang untuk hidup, ke neraka." Magoichi berkata saat dia menatap Kyonya dengan penampilan yang sedikit menghina.

"Jadi apa jawabanmu Kyonya-dono."

Penentangan yang paling besar terhadap rencana Kennya untuk hidup berdampingan dalam damai dengan Klan Oda datang dari Kyonya.

Dalam kenyataannya, semenjak Magoichi dan Kennya mulai menyelenggarakan kompetisi Manzai di Kuil Honbyo, Kyonya hanya mengucapkan satu kalimat, "Ini bukan Kuil Honbyo lagi." dan tidak pernah melangkahkan kaki di aula besar lagi, mengunci dirinya sendiri didalam kamarnya. Juga, ketika Kennya dan Nobuna menandatangani perjanjian damai, dia berdiri didepan Kennya dan Magoichi dan dengan emosinya yang tak terkendali menunjuk Magoichi dan berteriak, "Itu adalah kau yang memperburuk Ane-ue ku."

Bisa dikatakan hubungan saat ini dari Magoichi dan Kennya persis seperti kucing dan anjing - tak dapat didamaikan.

"Tenka Funya dan Tenka Fubu Klan Oda secara mendasar bertentangan satu sama lain, jika kau bersikeras menapaki jalan ini, Kennya-dono akan sangat kecewa."

"Keputusanku tidak akan berubah, selain itu, karena Ane-ue ku juga telah bertekad untuk bertempur melawan Klan Oda, maka mari menggunakan dua Klan untuk memutuskan siapa pemenangnya di medan perang."

"Ini tidak seperti itu, ini dan medan perang adalah dua hal yang berbeda, kompetisi sepakbola Namban sudah menyingkirkan semua masalah kita, selama waktu itu kami telah menemukan metode untuk memungkinkan Kuil Honbyo untuk hidup berdampingan dengan Klan Oda, ini adalah apa yang juga diharapkan semua orang..."

"Kau telah terlalu banyak bermain-main, Kyonya ini telah melihat Ane-ue, orang-orang seperti dia, yang berubah-ubah dan tidak serius tidak layak menempati posisi pemimpin Kuil Honbyo."

"Lalu siapa yang layak menempati posisi tersebut? Apa itu kau? Adik yang keras kepala, yang pada akhirnya menolak untuk mencoba sepakbola Namban, meskipun aku sudaj tahu bahwa kau keras kepala, tetapi tak terpikir itu adalah seserius ini."

Namun, bagi Kyonya saat ini, tak peduli apa yang dikatakan Magoichi, itu tidak akan masuk ke kepalanya.

Mungkin itu karena ketika dia diasingkan kakak tercintanya, dia telah meninggalkan alasan apapun bagi dirinya sendiri untuk ada.

"Ane-ue sebagai pemimpin Kuil Honbyo terlalu lembut, itu karena dia memegang begitu banyak perasaan yang tak berarti, bahwa dia ridak bisa membawa dirinya sendiri untuk mengeraskan hatinya dan menjadi kejam, bahkan pada akhirnya dia tak bersedia untuk membiarkan para penikut menumpahkan darah dan mengorbankan diri mereka sendiri untuk menciptakan sebuah negara milik Kuil Honbyo."

"Jadi bahkan jika para pengikut berjalan ke kematian mereka dengan sia-sia di medan perang, itu tak berarti apa-apa untukmu?"

"Pengorbanan ini adalah untuk mewujudkan impian Kuil Honbyo, senuah impian dari surga milenium. Ane-ue berkata bahwa surga tidaklah ada setelah kematian, oleh karena itu kami harus menyelamatkan para pengikut di dunia saat ini, untuk mewujudkan impiannya, hanya ada satu pilihan dengan merubah keseluruhan Jepang menjadi surganya para pengikut kami melalui Tenka Funya, mengubahnya menjadi sebuah negara untuk para pengikut kami."

"Hanya sekumpulan retorika."

"Pemimpin Kuil Honbyo tidak membutuhkan perasaan, kerena sang pemimpin bukanlah manusia, tetapi. Seorang Dewa."

"Kennya-dono telah meninggalkan impiannya menjadi pemimpin Kuil Honbyo dan Ratu Jepang sejak dulu. 'Raja memiliki jalur raja, dan Tuhan memiliki jalur tuhan.' Dia memberikan jalur untuk menjadi raja pada Oda Nobuna, dan berhasil menghindari malapetaka untuk bertempur dengan Klan Oda, aku percaya bahwa itu adalah keputusan yang bijaksana."

Kadang-kadang, dibandingkan dengan bertempur dalam perang, menghindari perang adalah sebuah pilihan yang jauh lebih sulit dan sukar.

"Dan sekarang Kennya-dono menerima perlindungan dari Oda Nobuna."

"Ane-ue yang kehilangan telinga kucingnya adalah orang biasa, dan sekarang pemimpin Kuil Honbyo adalah Kyonya."

"Memasang telinga kucing, hal semacam itu paling bagus sebuah ikat kepala yang relatif manis."

"Para pengikut tampaknya tidak berpikir seperti itu."

"Bagiku, aku selalu merasa bahwa telinga kucing itu adalah sebuah simbol dari Dewa dan yang lainnya itu lucu jadi aku selalu membantu Nyankousou, ingin agar dunia yang gelap ini dipenuhi dengan kebahagiaan. Namun lihatlah dirimu sendiri yang seperti ini, apakah benar-benar mungkin untuk menjadi milikmu untuk disebut Dewa?"

"Aku sudah seorang Dewa, sepenuhnya berbeda dari Umat Kristen, diaman Yesus hanya eksis dalam legenda dan sebuah sosok ilusi disisi lain, Dewa Kuil Honbyo ada disini, sebuah eksistensi yang sebenarnya dengan darah, daging dan tubuh yang nyata."

"Memiliki telinga kucing setara dengan menjadi bagian dari kebangsawanan?"

"Itu adalah bukti bahwa kau telah terpilih."

"Kyonya-dono, bukankah Ane-ue mu secara pribadi diasingkan olehmu, hany karena tak mampu memenuhi harapanmu sendiri? Tak ada hal semacam itu sebagai jalur saat kau bepergian, itu jelas hanya kau tidak mampu mengendalikan perasaanmu sendiri! Hanya karena kau tidak cukup dewasa, sekarang di berbagai propinsi, para pengikut telah terlibat dalam perang, selain itu-"

"Selain itu!"

"Para tentara bayaran dan ronin telah mengambil kesempatan ini untuk meluncurkan pemberontakan, perang ini sudah tak terkait pada para pengikut dan agama kepercayaan apapun, perintah berjuang keras dari Oda Nobuna telah jatuh kedalam kekacauan dan menjadi tidak berlaku, mungkinkah kekacauan seperti itu menjadi kerajaan yang kau inginkan? Kerajaan untuk Dewa?!"

"Jangan lupa bahwa kau hanya seorang tentara bayaran dari Kii yang mengambil keuntungan dari kekerasan ini. Adapun untuk pertempuran setelah itu, semua hak komando akan diteruskan padamu Magoichi."

"Kyonya!"

"Pertemuan militer berakhir disini."

Terhadap Kyonya yang menutup rapat-rapat hati dan hati nuraninya, kata-kata Magoichi tak lagi berpengaruh.

Dia meninggalkan anggota klan Shimotsuma dan Magoichi yang tertegun, menghilang ke kedalaman aula sendirian.

Ketika Magoichi yang berada di provinsi lain mendengar tentang Kuil Honbyo sekali lagi mengangkat pemberontakan, niat aslinya adalah untuk mengabaikan undangan Kuil Honbyo dan pergi ke pihak Nobuna dimana rekannya, Kennya berada.

Tetapi terhadap frustrasinya, sebagian besar anggota klan Saika adalah penganut Nyankousou.

Ketika Magoichi bergegas kembali ke Saiga, mereka telah membuat keputusan "Dengan nama keadilan, maju dan memperkuat Kuil Honbyo."

Untuk Magoichi, dia menganggap peperangan, tidak, akan lebih baik untuk mengatakan menembak, sebagai makna dari eksistensinya sendiri. Dia percaya bahwa dibandingkan dengan Manzai dan peperangan, menembak bena3-benar menjadi prioritas utama dalam hidupnya.

Tak mampu untuk meyakinkan Kyonya membuat dia sedikit kecewa.

"Meskipun sebagian dari pengikut memang sangat termotivasi, tetapi sejumlah besar orang-orang benar-benar tidak mengharapkan perang, apa yang harus kita lakukan Magoichi-sama?"

"Menghentikan kompetisi sepakbola Namban benar-benar membuat orang sedih, tetapi kita semua harus mematuhi perintah Kyonya-sama, mulai sekarang, Magoichi-sama adalah komandan tertinggi kami."

"Ketika Kennya-sama kehilangan telinga kucingnya, pemimpin-sama tanpa ragu segera mengeluarkan perintah untuk pengasingan, sekarang aku berpikir tentang itu, perintah ini diturunkan terlalu capat, mungkinkah..."

Kebingungan pada pengumuman tiba-tiba tentang perang, serupa bagi klan Shimotsuma serta para pengikut yang menikmati perdamaian dan kemakmuran setelah beraliansi dengan Klan Oda.

Namun perintah dari Dewa hidup, Kyonya adalah mutlak.

"Kita akan menghadapi pertempuran penentuan dengan Oda Nobuna disini di Kuil Honbyo Osaka, segera perintahkan para pengikut kembali ke rumah mereka, aku akan memimpin klan Saika serta bala bantuan Mori melawan Oda."

"Dengan ini kita akan kekurangan pasukan."

"Gencatan senjata sudah tidak mungkin, Kyonya-dono telah membulatkan tekadnya untuk menjalankan rencananya untuk membangun sebuah kerajaan bagi Kuil Honbyo dan membuktikan kakaknya salah... Terlepas dari jumlah korban untuk keyakinannya, karena itulah yang terjadi, maka tak ada jalan lain selain membunuh Oda Nobuna di medan perang..."

Suatu hal seperti sang adik menggantikan kakaknya adalah sesuatu yang tidak bisa ditertawakan.

"Kyonya-dono saat ini telah menyegel perasaannya sendiri, dan menganggap dirinya sendiri sebagai alternatif kakak idealnya."

"Ahhh, ketika kita mengadakan pertemuan sepakbola Namban, kita tidak pernah berpikir itu akhirnya akan menjadi seperti ini, sekarang apa yang harus aku lakukan dengan impianku mempromosikan sukiyaki ku pada negara."

"Magoichi-dono, seberapa lama perang ini akan berlangsung?"

"Dalam kasus terburuk, dengan mudah akan berlangsung selama sepuluh, tidak, duapuluh tahun."

"APA?!"

"Jangan khawatir, selama Oda Nobuna tertembak, perang akan berakhir."

"Tetapi bisakah kau menembak dan membunuh komandan musuh di medan perang?"

"Aku adalah dewi senapan, selama aku bisa menempatkan senapanku, tak ada seorangpun yang bisa menghentikan aku. Aku pasti akan membuat Kyonya-dono menyaksikan era baru dari pertempuran ketika kedua belah pihak bersenjatakan senjata baru gaya-Namban, dan kemudian membiarkan dia benar-benar menyesali menyebabkan perang semacam itu!"

Namun dalam hatinya, Magoichi mengutuk dirinya sendiri karena begitu mahir dalam penggunaan senapan.

Dengan hadirnya Magoichi dan lima ribu pasukan pemegang senapan yang kuat, Kuil Honbyo telah menjadi tak terkalahkan, sama halnya, Kyonya yang tak segan-segan untuk mengasingkan Ane-ue tercintanya untuk merebut posisi pemimpin, dan keyakinannya yang tegas dan tidak berubah.

Untuk Kuil Honbyo saat ini untuk menyerah, satu-satunya pilihan adalah untuk sepenuhnya melenyapkan Angkatan Laut Murakami dan memperoleh keunggulan di laut, sehingga memotong jalur pasokan yang disediakan oleh Klan Mori.

'Tetapi apakah benar-benar ada kesempatan untuk sesuatu yang tak realistis seperti lamunan?'

Di benteng dengan penghalang alam seperti sungai dan rawa-rawa, korp tentara bayaran pemegang senapan, klan Saika ditempatkan.

Di Teluk Osaka sepanjang rute laut mengarah ke Kuil Honbyo ada korp bajak laut terkuat Jepang, Angkatan Laut Murakami.

Selain itu, yang menyediakan pasokan adalah tuan dari Chuugoku, Klan Mori.

Kuil Honbyo dari Osaka telah menjadi sebuah benteng tak tertembus, yang tak akan jatuh dengan mudah pada serangan apapun.

"Kita telah ditipu! Kita telah ditipu oleh Angkatan Laut Murakami!"

"Tetapi, bukankah mereka mengibarkan bendera putih?"

Angkatan Laut Kuki sedang menunggu dalam formasi waspada mereka di pelabuhan Sakai, tetapi mereka tengah sia-sia menunggu.

Pasukan utama dari Angkatan Laut Murakami tidak datang.

Apa yang muncul di Sakai adalah perahu nelayan yang bahkan tidak memiliki marinir diatasnya.

Setelah mengkorfirmasi ini, Yoshiharu berada dalam kebingungan.

Itu tampak seperti bahwa sasaran Klan Mori benar-benar Osaka, karena dalam pertempuran laut, mereka memiliki keuntungan yang besar.

"Bagaimana bisa menjadi seperti ini, apakah mereka mengetahui niatku?"

Nabuna juga menyadari bahwa dia telah jatuh pada taktik Kobayakawa Takakage.

"Aku takut sekarang bala bantuan dan pasokan Klan Mori telah mencapai Kuil Honbyo, tidak, kemungkinan besar Sakaishuu juga telah sampai!"

"Magoichi-nee? Lalu bukankah usaha kita pada turnamen sepakbola namban menjadi sia-sia?"

"Itu tidak akan sia-sia, Kennya juga mengatakan bahwa di Kuil Honbyo, sebagian besar pengikut tidak ingin bertarung juga, tetapi disana, perintah pemimpin adalah mutlak."

Pada pertempuran prediksi Kobayakawa takakage ini, Nobuna adalah pecundang.

"Aku tidak menduga bahwa Raja Bajak Laut akan bersedia menggunakan metode semacam ini. Dengan tingkat kebanggaannya, hal pertama yang aku pikirkan bahwa dia akan datang pada kita, menginginkan pertempuran."

"Ini sudah cukup untuk melihat seberapa dekat hubungan antara Murakami Takeyoshi dan Kobayakawa Takakage."

"Sungguh... Perang Nobuna-chan dipenuhi dengan begitu banyak mundur."

Ngomong-ngomong, Yoshiharu saat ini sedang menyesali sampai-sampai uratnya berwarna biru.

"Magoichi-nee sebagai pemimpin klan Saika sekali lagi menerima permintaan bantuan dari Kuil Honbyo?"

Yoshiharu awalnya berpikir bahwa hanya dengan mangandalkan kompetisi sepakbola Namban, mereka sudah berhasil mengalahkan Kennya yang tertinggi dari Kuil Honbyo dan kapten pertahanan Magoichi dan menghindari nasib pertumpahan darah.

Namun, meskipun dia begitu yakin tentang hal ini, dia tidak pernah berpikir apakah ada pengikut yang tidak menerima kompetisi sepakbola Namban.

"Kalau dihari dan zaman ini ada televisi, dan mereka menyiarkan sepakbola Namban. Nobuna tidak perlu berjuang dalam konflik berdarah dengan puluhan ribu pengikut Nyankousou..."

"Jangan cemas Yoshiharu, berkat kamu saat itu bahwa moral dari para pengikut seharusnya sangat rendah, satu-satunya yang benar-benar ingin bertarung hanyalah Kyonya si pemimpin dan sekelompok keras kepala, selama kita bisa merebut basis operasi mereka, perang akan berakhir."

Tetapi di poin kritis ini, Kazumasu masih memepertahankan dirinya sendiri, menyeringai gembira.

"Aku telah memikirkan sebuah ide bagus Nobuna-chan dan Yoshi, selama seluruh Klan Oda masuk ke keagamaan Myankousou, bukankah segalanya akan terselesaikan?"

"Tunggu sebentar, Kazumasu-chan kamu adalah miko dari Kuil agung Ise kan?"

"Itu benar, selain itu aku telah disebut miko terbesar Saiku."

"Bisakah seorang Miko besar dan berwibawa seperti itumasuk ke Nyankousou?"

"Tak masalah untuk menjadi seorang miko atau kucing, karena aku sangat manis jadi tak ada masalah."

Nobuna berkata, "Sunngut tak bisa dipahami" dengan sebuah ekspresi tak senang.

"Bahkan jika itu adalah sebuah akting, aku sepenuhnya tak mau melakukan itu, bagaimana bisa sang raja dari sebuah negara bersujud di kaki pemimpin Kuil Honbyo, menetapkan pemimpin dari kuil sebagai eksistensi yang melampaui raja, itu sudah pasti tidak bisa terjadi! Hanya memakai telinga kucing adalah batas mutlakku!"

"Jadi itu benar-benar tidak layak..."

"Bagaimanapun juga apakah benar-benar ada kebutuhan untuk berperang untuk Dewa atau Tuhan yang bahkan tak seorangpun tahu itu ada?! Sejujurnya, poin tentang orang-orang siap untuk mengorbankan hidup mereka untuk kucing adalah tak bisa dipercaya untuk beberapa orang."

"Kemanisanku adalah maha kuasa, kemanisan adalah keadilan, jadi sembah aku, putri termanis di dunia, hari demi hari!"

"Sakon, jika kemanisan benar-benar maha kuasa maka bukankah seharusnya kamu terlebih dulu menyembah aku?"

"Aku akan mempertimbangkan itu, ngomong-ngomong, Yoshi, apa kamu percaya pada Tuhan atau Dewa?"

Yoshiharu yang secara tidak sengaja disapa, tanpa sadar mengatakan sesuatu yang membuat orang lain malu.

"Aku? Aku percaya bahwa Nobuna akan membawa perubahan yang luar biasa pada sejarah negara ini, tidak, aku harus mengatakan pada seluruh umat manusia."

"Oi Yoshiharu...?! Apa yang ka-kamu katakan dengan ekspresi serius semacam itu?!"

"Awww, sungguh manis, itu semua dari "kepedulian" mu yang besar."

Kuki yang selalu menatap kedepan, melihat sosok megah dari seorang pria yang berdiri tegak haluan kapal musuh dan segera mengeluh.

"Kapal dengan bendera putih yang dikibarkan, berlayar kesini... dengan sosok kekar itu...! Itu Murakami Takeyoshi!"

"Komandan bajak laut tersebut akan datang sendiri dengan hanya satu kapal?!"

"Mu-Musuh be-benar-benar ha-hanya satu kapal, ini adalah kesempatan emas, mari kita ber-bergegas dan menghancurkan mereka, Hime-sama!"

"Ide bagus Kuki, karena pihak lain telah dengan senang mengirim pernyataan perang pada kita, maka bahkan jika kita menghancurkan dia disini, tidak ada apa-apa yang bisa mereka keluhkan, kukuku."

"Tahan Sakon, lawan mengibarkan bendera putih, jika kita benar-benar menyerang sekarang, maka aku tidak akan dipercaya lagi untuk berbicara."

"Anda terlalu naif Nobuna-sama! Musuh adalah Raja Bajak Laut! Jika kita tidak bergegas dan melenyapkan dia, kita akan menjadi yang dilenyapkan!"

Hanya sekali melihat Murakami Ttakeyoshi dan Kuki sudah begitu ketakutan sampai dimana dia tidak bisa berhenti gemetar.

Bagi para bajak laut dari seluruh Jepang, Murakami Takeyoshi yang mengkomandani Angkatan Laut Murakami adalah dewa-laut.

Dia adalah legenda sejak kelahirannya.

Namun dia bukanlah dewa pengasih dan kebajikan.

Dia adalah seorang yang tak berperasaan, kejam, dewa brutal, seorang dewa gila yang tak seorangpun bisa menghentikan jika dia mulai menggila.

Persis seperti penjelmaan dari laut.

Dimulai dengan pemusnahan dari sang daimyo besar Sue Harukata pada pertempuran Miyajima, jumlah orang yang berani melintasi Murakami Takeyoshi di laut lepas dan berakhir sebagai nutrisi bagi ganggang adalah tak terhitung jumlahnya.

"Ahhhhh, kita akan dimusnahkan oleh orang itu, tak peduli apakah itu Angkatan Laut Kuki atau aku sendiri, kita semua akan berakhir!"

"Kuki-nee berubah menjadi sangat penakut..."

"Ini tidak seperti itu, kau monyet sialan! Kau adalah orang daratan dan itu sebabnya kau tidak tahu apa artinya dari kedatangan Murakami Takeyoshi!"

"Oda Nobuna serta Angkatan Laut Kuki! Hari ini aku tidak datang kesini untuk bertarung denganmu, sebagai kompensasi kerena menipumu, aku sekarang akan memberimu harta karun yang aku angkat dari dasar laut dari Laut Setouchi!"

Murakami Takeyoshi menggunakan suara bergemuruhnya untuk berteriak, tidak jauh dari Nobuna dan yang lainnya yang duduk di Kishukumaru.

Lalu, sejumlah bajak laut di perahu kecil dalam diam mendekati Kishukumaru dangan peti harta karun.

"Bajak laut! harta karun keramat apa ini yang kau angkat dari Laut Setouchi?"

"Aku juga tidak tahu apa itu dan apa fungsinya, tetapi aku bisa mengatakan bahwa itu adalah sebuah harta karun yang unik dan berharga."

"Nobuna-chan, sesuatu yang diberikan padamu secara gratis mungkin juga akan diambil, bagaimanapun juga bisa saja itu barang-barang teh!"

Setelah mengatakan itu, Kazumasu yang juga adalah seorang penggemar upacara teh, melompat ke perahu tersebut dan mengambil harta karun tersebut dari tangan para bajak Laut.

Meskipun Nobuna buru-buru mencoba untuk menghentikan dia, tetapi tindakan Kazumasu begitu cepat dan dia tidak mampu mengejar.

"Ngomong-ngomong, Kuki Yoshitaka, karena kau adalah pemimpin kelompok bajak laut musuh, dan menerima permintaanku untuk pertempuran, aku pasti akan mengalahkanmu, jadi persiapkan dirimu, lain kali kita bertemu akan menjadi saat bagimu untuk turun ke neraka!"

'Suara bajingan ini sudah cukup keras untuk menakuti orang lain, apa dia manusia? Dia sudah jelas seorang raksasa!' Yoshiharu tertegun.

"Ke-Kenapa dia hanya meneriakkan namaku? H-H-H-Hime-sama, bisakah kita segera kembali ke Ise Shima untuk berlibur? Jika kita kembali kesana, dia mungkin tidak akan mengejar kita."

"Haaa~ jika pada saat itu kamu ingin kembali ke Ise Shima tanpa ijin, Nobuna-chan akan marah~"

"Marah? Aku akan membebankan penghianatan padamu, dan membuatmu melakukan seppuku untuk menebusnya!"

"Tetapi bertempur dengan Murakami Takeyoshi benar-benar berita buruk! Di laut, tak seorangpun bisa mengalahkan dia! Dia berani datang ke Sakai sendirian dengan satu kapal adalah kerena mengungkapkan rasa percaya dirinya."

'Jika ini berlanjut, bahkan sebelum memulai pertempuran tersebut Angkatan Laut Kuki akan kehilangan semua semangat juang mereka.' Yoshiharu mendesah, sementara Kazumasu yang memegang peti harta karun, menepuk pundak Kuki yang terus-menerus gemetar dan tampak seperti ingin melarikan diri pada setiap kesempatan yang diberikan.

"Jika kau melarikan diri karena kau takut pada lawanmu Kuki, kau akan menjadi anjing yang dicambuk selamanya."

"Hi-Hime-sama! Mu-Mungkinkah ini menjadi pembalasanku dari melarikan diri dari Ise Shima dan mencari perlindungan pada Klan Oda?"

"Ini tidak seperti itu."

"Aku tahu, aku seorang jalang yang dicambuk yang melarikan diri dari korp bajak laut laki-laki Ise Shima setelah dikalahkan, sambil menangis sambil berlari ke Owari! Aku bahkan melarikan diri dari hari pernikahanku! Tapi-tapi Murakami Takeyoshi sangat kuat yang bahkan kata-kata tak bisa menggambarkan dia, ini adalah masalah yang sepenuhnya berbeda."

"Apa, tak terpikir Kuki-nee memiliki masa lalu yang gelap seperti itu."

"Monyet sialan, aku tidak berbicara padamu!"

"Mungkinkah karena kamu punya masa lalu tragis seperti itu bahwa kamu selalu membenci laki-laki, sejauh dimana kamu bahkan bersedia untuk meninggalkan pernikahanmu... Wuu, sungguh menyedihkan."

"Monyet! Aku pasti akan membunuhmu!"

Kuki meraung dan mulai menendang dan memukul Yoshiharu dengan kasar, sementara Yoshiharu merenung secara mendalam sejenak, 'Kenapa aku mengucapkan kata-kata yang berlebihan itu...'

"Kuki, Yoshi, berhenti berbuat bodoh di depan musuh."

"Kalian hanya aib-ku sebagai seorang raja, tenanglah sekarang!"

Murakami Takeyoshi dan bawahannya bersiap untuk pergi setelah menyampaikan kotak harta karun tersebut.

"Aku benar-benar minta maaf karena menipumu, lain kali itu akan menjadi yang sebenarnya, karena kita tidak akan bertemu untuk yang kedua kalinya, jadi harap mempersiapkan kuburanmu terlebih dulu."

"Tunggu sebentar Murakami Takeyoshi! Klan Mori tak ada hubungannya dengan Nobuna bertempur dengan Kuil Honbyo! Jika mereka benar-benar ingin bertempur, maka bertarunglah hingga mati melawan aku di Harima! Sebagai Raja Bajak Laut, kau seharusnya tidak mencampuri urusan di darat!"

Meskipun Yoshiharu tidak dapat menerima apa yang sedang terjadi didepan matanya dan meraung, "Kenapa kau bergabung dalam perang tersebut? Kenapa kau secara khusus bergabung dalam perang yang berlangsung di darat!", Murakami Takeyoshi menjawab dengan lunak, "Ini untuk kedua Ojou-chan" kemudian tertawa hangat dan tersenyum lebar sebelum berseru, "Jika kau memiliki kepercayaan diri untuk menang, maka datanglah dan kejar aku" dengan santai menghilang ke kejauhan.

"Dia bilang 'Ini untuk kedua Ojou-chan'?"

"Siapa sebenarnya Ojou-chan yang dimaksud?"

"Biarkan aku menjelaskan, ini adalah sebuah cerita tentang Murakami Takeyoshi yang lari kelau lepas dan terus-menerus bertarung dalam usaha pemberantasan melawan musuh Konoe Sakihisa, sebuah cerita dimana orang-orang hidup bersama, semacam itu menarik eh~"

"Jangan katakan lagi Kazumasu-chan, aku sudah mulai memiliki delusi tentang Murakami Takeyoshi dan Konoe Sakihisa dalan kisah cinta terlarang..."

"Ew, pasangan yang tampaknya sedikit menjijikan, mari kita mengubahnya menjadi seorang Bishounen menarik? Namanya harus 'Murakami Takeyoshi dan Kanjuurou tampan yang kisahnya harus dibagi'"

"Apa yang kamu katakan, komandan Klan Oda!? Lain kali kita bertemu aku pasti akan dibunuh, intinya adalah, aku akan melarikan diri terlebih dulu..."

"Saru!!!! Tampaknya kau ingin dipotong-potong olehku!"

Tepat ketika Yoshiharu dan yang lainnya tengah bercanda, seorang gadis muda yang berpakaian sepenuhnya berbeda dari Murakami datang ke dek.

Gadis ini kira-kira empatbelas atau lima belas tahun, dia punya sepasang mata yang cerdas dan wajah yang ramping dan halus, dengan tubuh lembut yang penuh dengan semangat yang tak ada habisnya.

Dia mengenakan pakaian hitam dalam gaya Namban, dengan bentuk yang pas aksesoris rambut menghiasi kepalanya, dan jubah hitam kecil menutupi punggungnya. Tangan kirinya memegang sebuah liontin salib kecil.

Oda Nobuna vol 10 pic 4.jpg

Tangan kanannya menarik troli yang penuh buku-buku.

"Selamat pagi semuanya, namaku Gamo Ujisato, nama kristenku Lion."

Seorang gadis cantik yang memberikan satu kesan bahwa dia begitu lembut bahwa dia tidak pernah menyakiti bahkan seekor semut sebelumnya.

'Ini adalah adik baru Nobuna! Whoa, anak ini begitu maniiiisss!' Mata Yoshiharu menatap lurus kedepan sambil meneteskan air liur, Nobuna disampingnya menyadari ini dan tanpa ampun memberinya pukulan yang keras.

"Kenapa kamu datang kesini Lion?"

"Aku minta maaf karena datang kesini tanpa otorisasi Onee-sama, dan para punggawa Klan Oda."

"Nobuna-chan, siapa dia?"

"Oh benar, aku belum memberi tahumu Sakon, Lion adalah adik angkatku yang baru."

"Ad-Adik?!"

"Diantara semua anak di Klan Gamo yang terkenal di Omi, anak ini adalah yang tertua, awalnya dia dikirim kesini sebagai seorang sandera, dan kami hanya bertemu sekali."

"Sebelum Onee-sama dan aku bertemu, aku selalu bepergian mencari jejak dan indikasi dari Dewa, bukan hanya aku menyelidiki mitos dan legenda tua serta sejarah Istana Kekaisaran Jepang, tetapi aku juga pergi mencari orang-orang kristen yang datang dari seberang lautan yang diberkati dengan harapan Tuhan. Namun tak peduli seberapa banyak aku berdoa, Yesus tidak turun ke hadapanku, tepat ketika aku putus asa, Onee-sama muncul di hadapanku dan dia memberitahuku tentang ambisi 'Tenka Fubu'nya."

Senyum sebening kristal gadis tersebut mirip dengan Frois, tampak jauh lebih seperti seorang pendeta dibandingkan dengan seorang prajurit, ini adalah kesan pertama dari Yoshiharu pada Ujisato.

"Membawa perdamaian dan stabilitas, Tenka Fubu adalah impian dari negara kita, tak ada yang lebih berarti dibandingkan ini."

Ujisato mencium belakang armor Nobuna, mengatakan "Mulai sekarang, aku bersedia untuk mengikuti Onee-sama dan melakukan yang terbaik untuk membantumu." dan memeluk Nobuna erat-erat sambil menggosokkan kepalanya pada Nobuna.

'Oioi, adegan dua gadis muda saling berpelukan dengan dada mereka bersentuhan satu sama lain terlalu menyilaukan,' Yoshiharu 'mengeluh' sambil tanpa sadar mengalihkan matanya.

"Benarkah, lagipula Lion benar-benar termotifasi kann?"

"Dalam benakku, dia sangat 'energik' dalam arti lain... ah, aku mimisan."

"Karena kamu sudah disini, tak ada pilihan lain, mulai sekarang Lion secara resmi bagian dari Klan Oda, semuanya sambut dia, kamu ditunjuk untuk meneruskan Manmi Senchiyo dan memimpin kelompok bendera!"

"Apa? Secara resmi bagian dari Klan Oda?"

"Aku secara perlahan akan memberikan negara besar 1 juta koku padanya, dan membiarkan dia mengambil alih Azai Nagamasa."

"1 juta koku? Pada gadis kecil ini? Dia te-terlalu muda untuk itu!"

"Sakon? Dalam hal usia, aku pikir kamu sedikit lebih muda..."

Kazumasu seperti merasakan semacam kecemburuan yang besar oleh kemunculan tiba-tiba dari adik angkat Nobuna.

Gamo Ujisato memeluk Nobuna erat-erat dan berkata, "Aku begitu terhormat bahwa Onee-sama bersedia memberiku nama Oda."

"Ahh, bisa menjadi adik angkat dari Onee-sama yang aku rindukan, Ujisato adalah orang paling bahagia di dunia, mulai sekarang aku akan menjadi satu-satunya adik Onee-sama dan bekerja keras untuk Tenka Fubu."

"Jika itu adalah adik, sudah ada satu disini!"

"Hmf, bagiku aku bersedia untuk mati untuk Onee-sama, Onee-sama bukan hanya cukup berani untuk menggunakan budaya namban yang maju, menerapkan kebijakan baru, tidak terikat pada akal sehat tradisional dan malah mengusulkan yang ide-ide kreatif yang baru, lebih lanjut lagi, dia memiliki kecantikan tak tertandingi, dan rasa yang kuat dari keyakinan, dari pertama kali kita bertemu, aku sudah memutuskan bahwa satu-satunya orang disunia ini yang mampu mencapai Tenka Fubu adalah Onee-sama."

"Jangan mengatakan hal-hal yang membuat aku malu di depan orang-orang, Lion, jika kamu mengatakan itu seperti ini, maka pertama kalinya kita bertemu bisa dikatakan sebagai 'Cinta pada pandangan pertama'♪"

"Mulai hari ini dan seterusnya tolong biarkan aku tetap berada disamping Onee-sama dan menghormati serta mempelajari poin-poin bagus darimu."

Pada saat ini, Kazumasu secara diam-diam merapat ke samping Yoshiharu dan berbisik pada telinganya,

"Mata gadis kecil tersebut berkilau ketika dia menatap Nobuna."

"Mungkin karena dia mabuk dengan Nobuna kann? Seorang gadis lugu yang baik, apakah itu buruk untuk membentuk suatu ikatan kuat?"

"Dimasa depan yang Yoshi ketahui, apakah orang ini tokoh besar dan berpengaruh? Lebih dari aku?"

"Jika kamu ingin aku untuk melakukan perbandingan, itu agak sulit, tetapi aku tahu bahwa orang yang dipanggil Gamo Ujisato memang seorang yang berpengaruh yang terampil baik dalam seni perang dan administrasi, seorang yang berbudaya dan halus namun berani dan kuat, mata Nobuna tentang orang-orang benar-benar bagus."

"Wuu~ Sialan!"

"Jangan cemburu Sakon, Lion, awalnya aku ingin upacara besar untuk kami berdua untuk bersumpah ikatan satu sama lain, tetapi aku hanya bisa meminta maaf karena tidak bisa melakukan hal seperti itu. Situasinya seharusnya bisa dimengerti oleh semua orang, apa ada yang punya rencana?"

"Itu benar Onee-sama, situasinya memang rumit."

Ujisato dengan enggan meninggalkan tubuh Nobuna, dan mengucapkan putusan yang mengejutkan.

"Jika ini berlanjut, mimpi Tenka Fubu Onee-sama tidak bisa diwujudkan!"

'EH?!' Yoshiharu tanpa sadar berteriak.

"Karena aku seorang umat kristen, aku bisa memahami alasan kenapa para penganut Nyankousou berperilaku seperti ini dan bagaimana perasaan mereka, mereka dengan tegas percaya bahwa jika itu untuk Kuil Honbyo, bahkan jika mereka mati di pertempuran mereka akan bisa pergi ke surga, jadi jika perang tersebut berlarut-larut untuk waktu yang lama, itu akan membuat mereka lebih putus asa dan menyebabkan mereka tenggelam dalam keputusasaan yang dalam perputarannya hanya akan memperkuat keyakinan mereka, seperti inilah, dengan cara yang sama percikan tunggal bisa menyebabkan sebuah kebakaran, pemberontakan ini akan segera terjebak dalam lingkaran yang kejam yang sama."

"Aku mengerti poin ini, jika kita tidal memotong lingkaran kejam ini, tidak akan ada jalan untuk membuat para pengikut menyaksikan kedatangan dunia baru."

"Bukan hanya Onee-sama, jika ini benar-benar menjadi seperti itu, Uesugi Kenshin dari Echigo akan menjadi musuh bebuyutan kita."

"Seperti itu huh... eh tunggu sebentar, kenapa kamu menyinggung tentang Uesugi Kenshin."

"Kemungkinan besar karena selama saat itu, itu karena Takeda Shingen sangat mendominasi kita dan kita adalah pihak yang terlemah."

Nobuna dan Yoshiharu saling memberi penampilan mengetahui.

Ujisato melanjutkan berkata, "Pikirkan tentang pertarungan mati-matian rutin Tentara Uesugi dengan Klan Takeda di Pulau Kawanaka, kenapa pasukan Tentara Uesugi berubah menjadi prajurit bunuh diri dan terus-menerus bertarung ketika dalam proses perang itu mereka tidak akan memperoleh pengikut lagi?"

"Uesugi Kenshin dianggap sebagai perwujudan Bishamonten itu sendiri, tetapi dalam kenyataannya, untuk hidup seperti seorang dewa, dia adalah seorang ratu perawan yang pernah menyatakan untuk tidak akan pernah menyerang negara lain. Dia memegang otoritas seorang dewa serta kekuatan seorang prajurit, seorang lawan yang tidak boleh dianggap diremehkan. Selain itu semua pasukan tentara Uesugi bersedia mati tersenyum untuk dia, tentu saja jika itu untuk Onee-sama, aku juga bisa mendedikasikan semua milikku sambil tersenyum."

"Memang benar, aku memang mendengar bahwa Uesugi Kenshin melakukan sumpah semacam itu," Yoshiharu yang tampaknya telah memikirkan sesuatu, menepuk lututnya.

"Memuja ratu perawan muda sebagai seorang dewa adalah senjata terkuat, ultimate dan rahasia dari Tentara Uesugi, ikatan ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan Kawanamishuu."

"Diam Sagara Yoshiharu, ketika aku berbicara dengan Onee-sama, jangan mengunakan suara kotormu untuk menyela, lebih jauh lagi 'perawan' adalah suatu kata keramat, dengan diucapkan olah laki-laki sepertimu adalah penghujatan."

"Ha...ha... sudah begitu lama sejak aku bermandikan tatapan menghina dari seorang gadis cantik, a-aku hampir mencapai batasku! T-Tidak itu salah! Tak peduli bagaimana kau memikirkannya, aku juga dianggap seorang punggawa penting dari Klan Oda, itu benar-benar berbeda dari bagaimana kau mengatakan aku..."

"Aku sudang bilang padamu untuk diam."

PA! Ujisato memberi tamparan keras pada wajah Yoshiharu, Nobuna dan Kazumasu yang berada disamping, keduanya terkejut.

"Ka...Kau memukulku? Bahkan Nobuna tidak pernah memukulku seperti itu, kau terlalu berlebihan..."

"Apa yang kamu lakukan Lion, memperlakukan Yoshiharu sebagai seorang..."

Ujisato yang baru saja memukul seseorang, mengusap-usap jari-jarinya sambil berkata, "Aku telah menyentuh hal yang kotor."

Sementara Yoshiharu yang baru saja dipukul, tengah bersembunyi di sudut sambil menangis, "Terhadap perlakuan kasar semacam ini, kenapa aku merasakan perasaan nostalgia... aku benar-benar menyedihkan."

"Onee-sama, pasukan Echigo seperti pemuja yang taat dalam arti bahwa mereka adalah 'Tentara Dewa' yang bersumpah setia pada Uesugi Kenshin, jika 'Tentara Dewa' ini dan pasukan pemberontak Kuil Honbyo yang percaya pada ajaran 'surga' dan tidak takut kematian menjalin aliansi, aku takut bahwa kita tidak akan memiliki pilihan lain."

"Aku pikir Takeda Shingen yang lebih unggul dalam hal menyusun strategi adalah ancaman terbesar, di lain pihak Uesugi Kenshin tidak memiliki keinginan untuk mempersaingkan wilayah, disisi lain, dia selalu terlibat dalam 'perang' dimana dia membantu yang lemah, kann?"

Melihat Nobuna yang masih tak bisa memahami, Ujisato tersenyum dan menggeleng.

"Klan Takeda mengkomando bawahan mereka bermuara pada kekuatan belaka, dengan kata lain, kekuatan orang-orang mereka, meskipun mereka kuat, masih ada penanggulangannya. Namun Uesugi berbeda, mereka adalah pasukan yang tidak peduli tentang ketertarikan mereka sendiri, oleh karena itu hanya mengandalkan kekuatan untuk mengalahkan mereka itu tak berguna. Ketika Klan Uesugi yang tidak digerakkan oleh keuntungan pribadi menjadikan kita musuh mereka, aku takut itu adalah saatnya bagi Onee-sama untuk dihancurkan."

"Lalu apa kamu tahu alasan kenapa Uesugi Kenshin mempersekutukan dirinya sendiri dengan Kuil Honbyo? Jangan bilang kamu memiliki kekuatan prediksi?"

"Tepat, jangan menyemburkan omong kosong."

"Karena kalian para punggawa tidak bisa memberikan nasihat yang baik, maka aku satu-satunya yang bisa menegus Onee-sama. Dalam kenyataannya apa yang akan memberikan Uesugi Kenshin alasan yang benar untuk menghancurkan Klan Oda adalah skandal yang melibatkan Onee-sama dan Sagara Yoshiharu."

"Ap-Apa?"

"Uesugi Kenshin adalah seorang dewa perang yang terus-menerus bertempur untuk mencoba mengembalikan tatanan adat jepang. Sagara Yoshiharu, fakta bahwa orang luar sepertimu yang datang dari masa depan yang benar-benar ingin ikut campur dengan Onee-sama, tak diakui oleh Uesugi Kenshin, tentu saja aku benar-benar tidak mau mengakui itu juga. Bagi ratu perawan Uesugi Kenshin, cinta diantara kalian berdua adalah 'ketidakadilan' yang paling tak termaafkan di dunia, oleh karena itu, jika kau terus tanpa malu-malu ada disekitar Onee-sama dan tanpa malu-malu menunjukan wajah monyetmu, Uesugi Kenshin pasti akan melihat Onee-sama sebagai musuh bebuyutan."

"Lalu... mungkinkah apa yang selalu dirumorkan tentang Tentara Uesugi bergerak menuju Kyoto... menjadi kemyataan karena aku?! Maksudmu adalah jika Nobuna dan aku tidak peduli tentang perbedaan dalam status sosial antara kami berdua dan terus untuk tetap sebagai kekasih, itu akan setara dengan menimbulkan amarah Uesugi Kenshin?"

"Itu benar, Uesugi Kenshin sepenuhnya berbeda dari Takeda Shingen karena dia tidak memiliki ketertarikan dalam keuntungan nyata, tetapi jika rumor-rumor tentang kamu ikut campur dengan Onee-sama terbukti benar, dia pasti akan memimpin tentaranya dan segera menyerang Klan Oda, lebih jauh lagi, berbeda dari Echigo yang dia telah mengobarkan perang, mereka pasti akan terus-menerus menekan tanah Klan Oda, ofensif penuh tanpa kesempatan negosiasi perdamaian."

"Lalu apa yang harus aku lakukan."

Ujisato menatap Yoshiharu dan berkata,

"Itu sangat sederhana, untuk mimpi Tenka Fubu Onee-sama dan harapan dari rakyat negeri ini, kau adalah hambatan besar, sehingga jika kau sadar kau seharusnya meninggalkan Onee-sama, dan meninggalkan Klan Oda."

Nobuna tersentak, "EH?"

"Tunggu sebentar Lion! Itu tidak bisa!"

"Onee-sama seharusnya mengikuti contoh dari Uesugi Kenshin dan bersumpah untuk sisa hidupmu untuk tidak akan pernah melanggar sumpah ini dan menjadi seorang ratu perawan, bukan hanya kebencian di hati tentara pemberontak akan teratasi, Uesugi Kenshin juga akan berteman dengan kita lagi dan menyerang Takeda Shingen dan Hojo Ujiyasu. Asalkan kamu mengorbankan Sagara Yoshiharu, mimpi Tenka Fubu Onee-sama akan bisa terwujud!"

Ujisato menatap Nobuna, terus-menerus mengatakan, "Tenka Fubu adalah harapan banyak orang di negeri ini, dan satu-satunya yang bisa mencapai tujuan itu untuk menyelamatkan jutaan orang dari penderitaan yang tak terkatakan hanyalah Onee-sama."

"Apa kau mengatakan untuk membuat No-Nobuna menjadi Bishamon?"

"I-Itu mustahil bagiku untuk menjadi semacam itu kann?!"

"Belum tentu, Onee-sama bukan hanya memiliki persyaratan yang melebihi Takeda Shingen, lebih jauh lagi kamu memiliki pandangan kedepan yang unik, itu bisa juga dikatakan bahwa kamu memiliki potensi untuk mengkomando dan memimpin massa di dunia. Jika kamu bisa mendapatkan otoritas yang sama seperti Uesugi Kenshin, Onee-sama pasti akan mendapatkan dukungan mutlak dari para prajurit dan warga kota. Pada saat yang sama, bukan hanya tidak memerlukan Klan Shogun Ashikaga, bahkan Kuil Honbyo akan dihancurkan oleh kita."

"Lion? Aku tidak memerlukan otoritas semacam itu. Aku akan menggunakan kekuatanku sendiri dan mengandalkan kemampuanku untuk menyelesaikan masa-masa sulit."

"Namun, dari runtuhnya pilar pprajurit Klan Shogun Ashikaga, kamu bisa mengatakan bahwa itu mustahil untuk menyelesaikan masa kacau dari era Sengoku. Untuk menyakinkan rakyat dan mengakhiri lingkaran kejahatan yang telah dimulai, kamu memerlukan otoritas mutlak dari seorang dewa. Bukankah alasan kenapa Nyankousou dan umat kristen begitu populer karena mereka secara akurat mencerminkan keinginan batin dari rakyat untuk otoritas dewa."

'Jadi aku harus bersumpah untuk menjadi ratu perawan, dan memperlakukan diriku sendiri sebagai persembahan pada dewa? Apakah itu benar-benar suatu keharusan bagiku untuk tidak ragu-ragu melepaskan kebahagiaan seorang wanita untuk memenangkan dukungan dari masyarakat atau karena aku takut untuk melawan Uesugi Kenshin, dan dengan demikian memenangkan kepercayaan melalui sanjungan?!"

"Ini bukan sanjungan, tetapi itu adalah sebuah harapan bahwa Onee-sama bisa meninggalkan emosi manusianya dan bukan memilih jalur kesendirian menjadi seorang dewa! Bahkan jika Tenka Fubu berhasil, Onee-sama tidak akan puas dengan posisi penguasa atau Shogun, melainkan menjadi sosok mendominasi atas realitas serta dunia spiritual, 'Ratu' tertinggi, ini adalah untuk jutaan orang di negara ini!"

"...Lion, meskipun apa yang kamu katakan mungkin benar..."

Antara Nobuna dan Yoshiharu, atmosfir yang sulit digambarkan lewat diantara keduanya.

'Nobuna secara eksklusif mengendalikan kekuatan dari raja dan kekuatan dari dewa dan menjadi 'Ratu' huh, itu sama persis seperti ramalan kartu tarot Kanbei!'

Fakta bahwa alasan utama dibalik krisis yang Nobuna saat ini lalui adalah karena dia membuat membuat dampak yang besar pada Yoshiharu.

'Meskipun aku selalu ingin memahami rasa sakit Nobuna, tetapi karena aku terlalu jatuh cinta, aku gagal untuk berpikir cukup mendalam.'

Bahkan ketika berbagai wilayah menghadapi wabah pemberontakan, Nobuna masih berupaya untuk membuat Konoe Sakihisa mengadopsi Yoshiharu yang tidak memiliki status dan mewarisi posisi Kampaku, tentu saja, itu keluar dari dalam, cinta tak terduga, tetapi untuk Nobuna, apakah ada sejumlah besar tekanan yang dia hadapi dan saat ini menghadang?

Selain itu, begitu Uesugi Kenshin mengidentifikasi Nobuna sebagai seorang perusak tatanan adat, dan memimpin pasukannya untuk menyerang...

"Itu tidak bisa Nobuna, untuk saat ini kamu benar-benar tidak bisa bertarung dengan Klan Uesugi, atau kita akan benar-benar dikepung dari semua sisi tanpa harapan."

"Jangan menyerah Yoshiharu, kita bisa meminta Takeda Shingen untuk menghadang Uesugi Kenshin dan itu akan baik-baik saja."

"Setelah melihat Klan Oda merebut wilayah Azai-Asakuran Katsuchiyo-chan seharusnya telah bercermin bahwa dia tidak bisa memperlakukan Klan Oda terlalu ringan, dan malah akan menjadi lawan cepat atau lambat dimana sebuah pertempuran penghabisan akan terjadi diantara kedua belah pihak. Taktik ini tak lagi bisa kita gunakan."

"Tetapi bahkan bagi Klan Oda yang memiliki lima divisi utama dan terampil dalam pertempuran pada front yang berbeda, melawan Mori, Kuil Honbyo dan Uesugi adalah mustahil."

Nobuna yang tak memiliki ide, dengan sedih menggunakan tangannya untuk menutupi wajahnya.

Melihat Nobuna yang sedikit gemetaran, Yoshiharu benar-benar ingin memeluk dia erat-erat dan menyemangatinya, tetapi meskipun hatinya sakit, namun dibawah tatapan menusuk dari Ujisato, tangannya yang ingin menggenggam bahu Nobuna terasa seberat timbal.

'Aku sudah membuat keputusan bahwa bahkan jika aku harus mempertaruhkan hidupku sendiri, aku tidak akan menyerah pada apapun, namun bisakah aku membuat permintaan yang sama pada Nobuna, bisakah aku membiarkan Nobuna mati demi diriku?'

'Bagaimana bisa aku mengatakan sesuatu seperti itu!'

Pada saat ini, Ujisato sekali lagi memecah keheningan, "Hanya ada satu cara untuk memecahkan masalah tersebut."

"Onee-sama, Murakami Takeyoshi seharusnya telah mengirim sebuah peti."

"Disini, yang ini."

Kotak yang Kazumasu keluarkan memiliki gembok besar, tetapi apa yang mengejutkan adalah Ujisato menggunakan jari-jari rampingnya untuk dengan paksa membuka peti tersebut.

Semua orang terkejut, siapa yang tahu bahwa gadis ini yang tampak rapuh sebenarnya memiliki kekuatan besar yang melampaui akal sehat.

"Lihat Onee-sama, ini adalah Yasakani no Magatama."

Ujisato mengeluarkan sebuah objek seperti manik kuno yang kuat dari peti tersebut.

"Magatama? Benda ini?"

"Dalam sebuah legenda kuno, jepang sejak jaman dahulu mewariskan tiga regalia keramat kan, ini adalah salah satunya, ini tenggelam ketika Klan Genji dan Klan Heike terlibat dalam pertempuran penentuan di lautan dan telah dianggap sebagai harta karun yang hilang."

"Regalia yang hilang dari Perang Genpei?!"

"Itu benar, dengan ini Onee-sama memiliki ketiga regalia."

"Jadi begini, tapi tetap saja tak peduli seberapa menakjubkannya itu, itu hanyalah harta karun dari Istana Kekaisaran yang diwariskan, untuk perang ini tak ada gunanya kan?"

"Tidak, selama kamu bisa menggunakan Ketiga Regalia, Onee-sama akan bisa memperoleh kemenangan dan mencapai Tenka Fubu."

"....Hmmmm... Untuk beberapa alasan, itu terasa seperti sebuah kebohongan besar..."

"Tolong percayalah padaku Onee-sama, aku benar-benar tidak bohong, meskipun ketika dibutuhkan aku mungkin menggunakan kata-kata ambigu... Tunggu apa yang aku katakan... er... aku sudah bersumpah pada diriku sendiri untuk tidak pernah bohong."

Melihat mata besar Ujisato yang berkaca-kaca memberi semua orang sebuah tusukan di hati nurani mereka.

Itu tampak seperti bahwa gadis tersebut yang bisa melepaskan aura elegan sangat terbiasa untuk mengendalikan keseluruhan penonton ketika mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Jika itu adalah regalia, maka itu seharusnya didukung oleh energi spiritual kan? Aku tidak benar-benar percaya pada hal semacam itu, selain itu bahkan jika di masa lalu mereka memiliki sihir atau apapun itu tak berguna sekarang, Takenaka Hanbei telah mengakhiri era Onmyouji."

"Ini jauh lebih kuno dibandingkan dengan sejarah Onmyouji, ini adalah sebuah harta karun yang telah diwariskan dari generasi ke generasi oleh Istana Kekaisaran, bahkan jika negara ini telah kehilangan Onmyouji yang menarik kekuatannya dari tanah, tiga regalia masih tidak kehilangan kekuatan apapun, mereka adalah keajaiban yang terakhir."

"Lion, dari awal aku tidak berniat untuk menggunakan yang disebut kekuatan suci ini, jika orang tidak bisa mengandalkan kekuatan mereka sendiri untuk menciptakan sebuah era baru, maka sebuah negara baru tidak akan pernah ada."

'Ha...ha... memang Onee-sama lebih pintar dari pada siapapun,' Ujisato berbisik sambil terengah-engah.

"Lagipula, regalia dibawah tanggung jawab Himiko yang memegang kekuatan sebagai Tuhan, meskipun aku berniat untuk menjadi ratu dari negara baru, tetapi aku tidak berniat mengingkirkan posisi dari Tuhan, malahan aku ingin memisahkan keduanya."

"Itu mungkin akan menjadi seperti itu di masa depan, tetapi era saat ini tidak mampu bersaing dengan imajinasi Onee-sama, untuk mengendalikan kedua otoritas monarki dan otoritas Tuhan adalah takdir Onee-sama yang mana kamu tidak bisa melarikan diri darinya, untuk mengalahkan Kuil Honbyo, Shogun Ashikaga dan Uesugi Kenshin, hanya ada pilihan menjadi Tuhan."

Nobuna duduk di kursi Namban dan mengeluarkan desahan panjang.

"Lion jika ada sesuatu aku akan memanggilmu, pergilah untuk sekarang."

"Ya Onee-sama."

"Ngomong-ngomong, bagaimana kamu berniat untuk berurusan dengan Magatama? Aku tidak mau mengunakan itu sama sekali."

"Regalia milik Jepang jadi itu tidak bisa di jaga oleh seorang Kristian seperti aku, jadi untuk sementara biarkan menyerahkan itu pada miko dari Kuil Besar Ise Sakon-sama untuk menjaganya."

"Apa, kau menyerahkan itu padaku?"

Ujisato menempatkan Magatama tersebut pada tangan kecil Kazumasu yang bersembunyi dibelakang punggung Yoshiharu.

"Tolong jagalah, akan ada hari dimana Onee-sama akan memerlukan untuk menggunakan itu."

Wajah tersenyum Ujisato setelah dia menyelesaikannya segera berubah menjadi ekspresi dingin saat dia melihat Yoshiharu.

"Sagara Yoshiharu, misimu sudah berakhir, mulai sekarang tugas mendampingi Onee-sama menjadi tanggung jawabku, tolong segera kembali ke dunia lamamu."

Mungkin itu karena sama sekali tidak ada niat jahat dalam suara Ujisato, tetapi untuk beberapa alasan Yoshiharu benar-benar tidak bisa menyangkal dia.

"Kalau begitu aku akan pergi untuk saat ini Onee-sama."

Ujisato tersenyum manis sambil berkata, kemudia berbalik dan pergi, perlahan-lahan menghilang dari mata setiap orang.

Yoshiharu memaksakan sebuah senyum setelah dia menegarkan dirinya sendiri, "Ahh~ tidak ada yang lebih sulit daripada dibenci oleh seorang anak polos, tetapi tetap saja setelah berpikir lebih jauh, 'niat membunuh' dari Juubei memiliki kekuatan yang jauh lebih ganas dibanding dengan dia."

Nobuna meraih telinga Yoshiharu setelah mendengar dia mengatakan begitu.

"Sungguh Yoshiharu! Lion tidak mengerti apa yang dia katakan, itu hanya bahwa dia masih kecil telalu polos!"

"Mungkin aku benar-benar tak berbuga seperti apa yang Ujisato katakan, mengingat aku tidak mampu menghentikan pemberontakan Kuil Honbyo."

"Jangan mengatakan hal semacam itu, bangunlah! Ngomong-ngomong, rencana berubah, kita akan segera berangkat!"

"Ah? Berangkat? Kemana?"

"Sungguh lambat, kita akan pergi ke Harima."

"Eh... Harima?"

"Sekarang kita hanya bisa menempatkan setengah unit yang mengepung Kastil Miki dan mengerahkankan mereka ke pertempuran di Osaka, situasi saat ini kritis, jadi tolong bawa Juubei juga."

"Ye-Yeah, saat ini Katsuie dan yang lainnya terjebak oleh tentara pemberontak, satu-satunya unit yang bisa menuju ke Osaka adalah..."

"Itu benar, hanya ada unit yang mengepung Kastil Miki, Klan Mori juga telah menggerakkan penyerangan ke Kuil Honbyo dari Kastil Miki, meskipun mengerahkan setiap unit tidaklah benar-benar memungkinkan, tetapi selama itu hanya unit Juubei, itu seharusnya tidak apa-apa, singkatnya, itu terserah kamu."

"Uooohh! Tetapi seperti ini bukankah itu akan sulit untukmu?"[3]

"Tafu?[4] Aku hanya akan memiliki satu suami seumur hidup, bukankah itu sesuatu yang diputuskan dulu? Ya ampun... Masing-masing dan setiap dari mereka adalah paranoid dan mudah cemburu! Di suatu ketika mereka tidak menyukainya ketika gadis tersebut bukan seorang perawan dan di saat lain mereka takut gadis tersebut memiliki suami lain!"

"Kenapa kamu marah? Ini adalah suatu kesalahpahaman, kamu pasti menyalahpahami sesuatu!"

'Sekarang bukan saatnya untuk gelisah! Untuk Nobuna, aku hanya bisa mengerang kedepan dengan semua kekuatanku, selama itu untuk Nobuna, bahkan jika aku harus kehilangan hidupku ini, aku tidak akan ragu, oleh karena itu aku tidak seharusnya menyebabkan diriku sendiri berada dalam kebingungan tak masuk akal seperti itu karena suatu masalah kecil' Yoshiharu menepuk pipinya dengan agak kuat dan sekali lagi memulihkan tekadnya.

'Ratu perawan kan? Bukan hanya Uesugi Kenshin seorang jenderal keadilan, tetapi disaat yang sama dia adalah perwujudan dari Bishamonten yang memimpin tentara dewa, tetapi aku pasti tidak akan membiarkan Nobuna berjalan di jalan kesendirian seperti itu! Bahkan sampai akhir dimana aku harus pergi dari sisinya aku harus membiarkan dia memiliki kebahagiaan layaknya seorang wanita.'

Pada saat ini apa yang melintasi mata Yoshiharu adalah fatamorgama dari sebuah ruangan, dilalap api di Kuil Honnou, dengan berlumuran darah Nobuna perlahan kelilangan vitalitasnya didalam ruangan itu.

'Asalkan aku bisa mengubah nasib Nobuna, bahkan jika hidupku diambil sebagai pertukarannya, itu tidak apa-apa, tetapi kalau aku secara otomatis menghilang, Nobuna mampu menghindari nasibnya di Kuil Honnou... apa yang harus aku lakukan?'

Saat Yoshiharu memikirkan itu, perasaan pahit perlahan-lahan merasuki hatinya.

Setelah meninggalkan Kishukumaru, Yoshiharu berpindah ke kapal yang lain dan bergegas menuju Harima.

"Nobuna-chan, itu tidaklah terlalu bagus untuk memiliki orang itu sebagai adikmu, itu selalu terasa seperti dia memiliki beberapa macam agenda."

Melihat Nobuna memdang dia, Kazumasu mengusulkan, "Mari gunakan kekuatanku untuk membuat orang itu berbicara jujur mengakui motifnya." Namun Nobuna menggelengkan kepalanya setelah mendengar itu.

"Sakon, mungkinkah kamu tidak suka aku mengadopsi dia sebagai adikku? Namun daratan saat ini terperosok dalam rawa besar yang dikenal sebagai pemberontakan, jadi prioritas utamaku adalah untuk menyerang dan merebut markas musuh, Kuil Honbyo."

Namun, bisakah kita benar-benar dapat mengandalkan kekuatan belaka untuk merebut benteng dengan penghalang alami itu?

Dengan berbagai tempat saat ini mengalami pemberontakan yang terus-menerus, jumlah pasukan yang Nobuna bisa kerahkan dalam kenyataannya sangatlah sedikit.

Klan Saika serta Angkatan Laut Murakami, Nobuna yang dikepung baik di darat dan di laut oleh musuh-musuh yang kuat hanya bisa mengungkapkan ekspresi khawatir.

Tetapi dalam kenyataannya kekawatiran ini bukan karena musuh yang kuat di depan matanya.

Itu juga bukan kerena dia takut pada Uesugi Kenshin yang mungkin menjadi musuh bebuyutan Klan Oda.

Firasat perasaan menindas menyebabkan Nobuna mulai gematar.

'Itu adalah pertama kalinya aku melihat ekspresi gelisah di wajah Yoshiharu, dia yang datang dari masa depan seharusnya tahu tentang nasibku, itu tampak seperti apa yang Lion katakan mungkin akan menjadi kenyataan dan aku mungkin dalam waktu dekat... bahkan impianku dari mencari apa yang terletak di luar lautan juga akan terputus...'

Sejak lama dia kadang-kadang bisa merasakan sebuah perasaan tak menyenangkan dari firasat yang perlahan-lahan dan secara bertahap menjadi lebih dan lebih jelas.

"Jika masa depanku penuh harapan, Yoshiharu tidak akan datang dari masa depan ke sisiku dan bersumpah untuk membantuku mewujudkan impianku, dan tidak akan memiliki alasan untuk tetap disini. Dia pasti mengetahui nasibku sejak lama, dan mengetahui bahwa aku tidak akan pernah bisa mewujudkan ambisiku, jadi demi aku dia telah bekerja keras, dan tidak pernah memikirkan tentang cara untuk kembali ke masa depan.'

Nobuna benar-benar ingin memberitahu Yoshiharu, "Namun jika itu karena perasaan kami satu sama lain yang membawa nasib seperti itu, aku opasti tidak akan menyesalinya."

'Tapi... jika pada akhirnya Yoshiharu memutuskan untuk mengatakan, "Mari kita akhiri hubungan ini" dalam rangka untuk melindungi masa depanku, hatiku pasti akan hancur berkeping-keping.'

Memang, apa yang sebenarnya menyebabkan Nobuna gemetar bukanlah masa depannya sendiri, tetapi itu adalah firasat bahwa Yoshiharu mungkin benar-benar membuat keputusan untuk menjauhkan dirinya sendiri dari dia, untuk dia.

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. saya rasa disini Magoichi berbicara pada Kyonya.
  2. sarang gagak disini bukan berarti sarang burung gagak, tetapi sebuah tempat yang digunakan untuk memantau sekeliling, biasanya berada ujung tiang utama dari sebuah kapal layar.
  3. Disini kata 'sulit' dikatakan dalam bahasa inggris 'tough'
  4. 'tough' diucapkan sebagai 'tafu'() dan suami adalah 'taku' ()