Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 4 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 2 - Finely Hidden[edit]

Bagian 1[edit]

Saat fajar, Kyoto.

"Tentara Oda telah mundur kembali ke Kyoto dari Echizen dalam rasa malu."

"Sagara Yoshiharu yang memimpin pasukan di belakang belum kembali."

"Meskipun Oda Nobuna telah meninggalkan Yoshiharu dan melarikan diri menuju Kyoto, dia ditembak di Gunung Hiei dan menderita luka serius."

Kyoto dalam kegemparan, rumor-rumor tersebar,

Nene masih menunggu kembalinya Yoshiharu di kuil Myoukaku.

Tapi, Yoshiharu tidak kembali.

Hanbei yang dipercaya masih tak sadarkan diri.

"Nobuna-sama baik-baik saja, dan saat ini memulihkan diri di kuil Honnou."

Nene yang telah mendengar rumor lari ke arah kuil Honnou bertelanjang kaki.

Para tentara yang sedang berpatroli menemukan dia dan setelah mendapatkan izin dari Niwa Nagahide, dia memasuki wilayah pusat dati kuil Honnou.

"Niwa-sama, Onii-sama belum kembali?"

"Tidak ada berita apapun, Nene-dono."

"Tapi, bukankah tentara Oda mundur dengan aman dari upaya Niwa-sama dan yang lainnya? Bukankah sekarang waktunnya untuk menyelamatkan Onii-sama!"

"Umm... Karena masalah menjadi merepotkan, situasi saat ini hanya 1 poin."

"Merepotkan?"

"Setelah mendengar bahwa tentara Oda saat ini dalam keadaan penuh bahaya, Miyoshi tiga yang seharusnya telah melarikan diri ke Shikoku telah berkumpul sekali lagi. Juga, Rokoku Yoshitaka, yang bersembunyi di Kouga telah bangkit lagi di Omi selatan. Apa paling merepotkan adalah, pasukan sekutu Asai-Asakura mendekati Kyoto."

"Tapi kalau itu yang terjadi, Onii-sama tidak bisa melihat Hime-sama, bukankah begitu, jika kita memohon dengan Hime-sama secara langsung, dia akan..."

"Itu.... aku takut itu tidak mungkin, Nene-dono."

Nagahide membawa Nene ke kamar Nobuna,

Tapi, tidak ada Nobuna sangat bersemangat dan energik di ruang tersebut seperti biasanya.

Kulit harimau, dunia dan teleskop namban semua telah menghilang.

Apa yang mengganti semua dari mereka, adalah satu kasur.

"Hime-sama?"

Nobuna berbaring di atasnya.

Perutnya memiliki beberapa lapisan pakaian, dan pakaian merah tua ini yang berlumuran dengan darahnya menakuti Nene.

"Uhh.... Uhh..."

Nobuna terlihat lemah karena seluruh tubuhnya ditutupi dengan keringat.

Sepertinya dia tidak sadar.

Di samping Nobuna, adalah dokter terkenal, Manase Belchior yang mengenakan jubah putih.

"Ohh, ini adalah medan perang, jangan biarkan anak-anak kecil masuk"

"...Ahh... Ahh... Hime-sama... Hime-sama... benar-benar tertembak...?"

Nene roboh ke tatami, suaranya... sudah bercampur dengan suara menangis.

"Tembakan ke daerah perut, 2 tembakan, itu sudah merupakan suatu keajaiban bahwa dia berhasil hidup melalui itu. Pada kenyataannya, jika itu bukan Nobuna-chan, jumlah kehilangan darah ini sudah fatal. Nobuna-chan memiliki kemauan yang benar-benar luar biasa."

"Tembakan!?"

"Telah melakukan operasi gaya namban dan sudah mengeluarkan peluru di tubuhnya. Jika peluru telah menembus usus, bahkan aku tidak bisa melakukan apa-apa... Itu karena hal ini bahwa dia berhasil bertahan dari tembakan."

Manase Belchior mengambil jam namban pada Nene untuk melihat.

"Ini adalah... Milik Onii-sama...."

"Ini hal yang terlihat cukup aneh."

"Hal yang... terlihat aneh..."

"Setelah menanggalkan armornya sambil mundur, Nobuna-sama masih memegang jam namban ini. Dia tampak tidak mampu untuk meninggalkan jam yang terlihat aneh milik Sagara-sama. Tapi kemudian, secara ajaib, 2 peluru menghantam jam namban yang aneh ini terlebih dahulu. Itu karena ini peluru itu sangat lemah dan tidak dapat menembus jauh kedalam tubuh Nobuna-chan."

Nene yang awalnya sangat marah ketika dia datang untuk melihat Nobuna, dan ingin untuk memarahinya.

Pada akhirnya, Anda masih meninggalkan Onii-sama, Hime-sama yang pernah dihargai Onii-sama..... terlalu tak berperasaan... Tapi... Kemarahan tersebut telah menghilang.

Nobuna tidak meninggalkan Yoshiharu tanpa perasaan sehingga dia bisa melarikan diri.

Tapi, itu karena dia mengerti niat Yoshiharu.

".... Hime-sama... Uhh... Uwahhhhhh."

Niwa Nagahide memegang punggung Nene dengan lembut sambil menggenggam tangan Nobuna. Sambil menangis, dia berkata,

"Hime-sama saat ini dalam periode yang paling berbahaya. Meskipun bahaya pertama telah berlalu dengan aman karena operasi Manase-sama, tetapi, karena kehilangan darah, dia tidak dapat memulihkan kekuatannya sekarang..."

"...Uhh..Uh ... Niwa-sama, jadi bisa dikatakan, tidak mungkin untuk mengirim bala bantuan untuk menyelamatkan Onii-sama?"

"Itu tidak bisa dilakukan, aku takut dua hari adalah periode paling kritis dari Hime-sama. Dan itu masih belum diketahui apakah Nobusumi-sama di kastil Odani berhasil melarikan diri dari kejaran klan Asai dan dia saat ini hilang. Klan Oda saat ini menghadapi risiko kehancuran total."

"Tapi, Tapi, jika hal ini berlangsung, Onii-sama akan....!"

"Aku tahu, tapi, kita tidak bisa melakukan hal seperti itu sekarang. Pasukan sekutu Asai-Asakura bergerak menuju Kyoto melalui jalan-jalan Omi barat dari Danau Biwa dalam kecepatan tinggi. Nene-dono, jika kita menyerah pada menjaga Kyoto sekarang ini, pengorbanan Sagara-sama untuk membiarkan kami mundur dari Kanegasaki akan menjadi tidak berarti. 0 poin."

Nagahide menunduk.

Manase menggelengkan kepalanya dan berkata, "Meskipun Nobuna memiliki kemauan yang luar biasa, namun, tampaknya bahwa luka hatinya bahkan lebih besar dari luka tubuhnya. Setelah operasi, kondisinya menjadi lebih buruk tiba-tiba, jika ini berlangsung...."

"Maksudmu... Hime-sama mungkin tidak bertahan melalui ini...?"

"Orang yang benar-benar dapat menyelamatkan dirinya adalah kehendaknya sendiri untuk "hidup", Nagahide-sama. Kami dokter bukan penyihir. Ada batas untuk apa yang pengetahuan medis dapat melakukan. Apa yang bisa kami lakukan adalah untuk memberikan kekuatan untuk hidup untuk mereka yang ingin tetap hidup. Tapi entah kenapa, Nobuna-chan secara perlahan kehilangan keinginan untuk terus hidup... Jika hal ini berlangsung, dia hanya akan menjadi lebih lemah dan lebih lemah. Untuk berpikir bahwa Nobuna-chan yang bersemangat bisa menjadi seperti ini, sungguh tak bisa dipercaya."

Nagahide tidak bisa lagi mengucapkan kata lain.

Hanya dimana hal-hal yang salah? Jika ini terus berlanjut, pengorbanan Sagara-sama... Tidak, kita belum bisa mengatakan bahwa Sagara-sama telah mengorbankan dirinya, meskipun dia kemungkinan besar mati, tetapi bukankah kematiannya menjadi tidak berarti?

Memegang punggung Nene yang gemetar, Nagahide menyeka keringat dari dahi Nobuna.

"Nene-dono, Manase-sama, Hime-sama tampaknya menggumamkan sesuatu."

Tepi telinga Nagahide mendekat ke bibir pucat Nobuna.

"....lari.... Saru... Cepat dan lari...."

mimpi buruk apa yang Nobuna miliki... Untuk memiliki gumaman seperti itu...

Berulang kali...

"Yoshiharu... maafkan aku..."

Pada wajah sedih Nobuna terletak seberkas air mata.

"Aku mengerti, Nobuna-sama terjebak dalam mimpi buruk dari Yoshiharu-sama mati di medan perang, dan telah perlahan-lahan kehilangan kemauan untuk hidup."

"Manase-sama, apa yang bisa kita lakukan? Aku... Hanya apa yang bisa aku lakukan?"

"Mulai sekarang, ini bukanlah apa yang bisa aku lakukan dengan kemampuan medisku. Nagahide-sama, apakah anda memutuskan sesuatu?"

"Bagi aku, sebuah rencana untuk membalikkan situasi yang merugikan luar biasa ini terlalu... Ini di masa kritis bahwa kita membutuhkan Hanbei-sama yang pintar dan licik tetapi, dia masih tidak sadarkan diri..."

"Tenanglah, Nagahide-sama. Bahkan jika Anda menyerah sekarang, maka semua akan selesai."

Niwa Nagahide selalu sabar dan tenang. Jika ini tentang menasihati tuannya, maka tanpa diragukan lagi bahwa dia adalah orang pertama yang siapapun bisa pikirkan, pilar dukungan yang klan Oda tidak bisa melakukan tanpa dia. Tapi, dia bukanlah luar biasa dalam hal strategi atau perencanaan.

Dan apa yang si pemberani Shibata Katsuie tahu adalah untuk hanya bergerak maju dan maju. Jika sekarang, dia memiliki hak untuk memerintahkan pasukan, setelah menyaksikan tragedi Nobuna dan Yoshiharu, dia kemungkinan besar akan menjadi marah dan memimpin tentara Oda untuk lurus pada pertempuran dengan tentara sekutu Asai-Asakura. Jika itu terjadi, tentara Oda akan dengan cepat dilenyapkan di bawah pasukan gabungan dari klan Asai dan Asakura.

Tidak, untuk Nagahide, apa yang dia benar-benar ingin lakukan sekarang adalah untuk memimpin seluruh tentara untuk membantu Yoshiharu. Bahkan jika mereka kehilangan Kyoto, atau bahkan seluruh tentara Oda, dia masih harus menyelamatkan Yoshiharu. Hanya dia yang akan memberikan Nobuna harapan untuk terus hidup.

Tapi... jika dia benar-benar melakukan hal ini, peluang keberhasilan tampaknya... 0 poin. Nagahide, seorang wanita yang tidak akan kehilangan akalnya tidak peduli apapun, hanya bisa melihat hasil tersebut.

Kedua Nagahide dan Katsuie bersinar di era Sengoku karena Nobuna. Tapi sekarang, Nobuna, dan seluruh klan Oda yang tergantung pada seutas benang, dan dipaksa ke sudut...

"Tuhan-sama, Buddha-sama, Neko-sama, siapapun, tolong, selamatkan Nobuna-sama dan Onii-sama!"

Nene mencipratkan air dari sumur pada dirinya sendiri, memulai pembersihan untuk berdoa.

Dia ingin mengambil tombak dan bergegas ke medan perang.

Tapi, itu tidak mungkin untuk Nene muda.

Jadi setidaknya, setidaknya berdoa... Apa yang dia bisa lakukan sekarang adalah untuk mencurahkan keinginannya pada doa-doa untuk para dewa.

Nagahide mengatakan, "Nene-dono, kamu akan masuk angin" dan mencoba untuk menghentikannya, tetapi Nene tampaknya tidak merasakan dingin dari air musim dingin dan menceburkan dirinya dengan tekad mengejutkan.

Menjadi tergerak oleh tekad Nene,

bukan hanya Nagahide saja.

"Niwa-sama dan Shibata-sama, tolong pimpin pasukan untuk melindungi Kyoto. Aku, Juubei Mitsuhide, akan pergi sendiri ke Omi dan menyelamatkan Sagara-senpai sebentar lagi."

"...Inuchiyo, akan pergi juga. Hutan rimba, aku sudah terbiasa untuk itu."

"A..A..Aku...Aku juga."

Selain dahinya liar, bishoujo jika tidak sempurna, Akechi Mitsuhide,

Sosok kecil dan memakai kulit harimau, Maeda Inuchiyo,

dan, Matsudaira Motoyasu, gadis berkacamata mengenakan telinga Tanuki, memutuskan sementara dia sedikit menggigil.

Tiga dari mereka yang baru saja berhasil kembali ke Kyoto dari "Mundur dari Kanegasaki" semua meminta izin Nagahide.

"Tapi, hanya dengan kalian... Kemungkinan kalian mati sangat tinggi. Ini harusnya pekerjaan seorang ninja untuk menyelinap masuk untuk setiap misi penyelamatan. 20 poin."

Nagahide memasang ekspresi bermasalah.

Tanpa diragukan lagi, jika dia bisa melakukannya, Nagahide akan mengirim ninja dari tadi, tapi, Goemon telah dikirim ke Omi dan belum kembali, Hattori Hanzou yang melayani Matsudaira Motoyasu bergerak dengan Yoshiharu, sehingga bisa dikatakan, tidak ada seorang ninja untuk dikirim.

"Apapun bagus, tetapi jika kita terus tidak melakukan apa-apa, kita tidak akan dapat menolong Nobuna-sama. Dan, Mitsuhide yang pintar ini telah membuat kesalahan ketika meminjamkan arquebus itu ke Sagara-senpai."

"Apa itu, Akechi-sama?"

"Um... Itu..." Mitsuhide yang bercucuran keringat tampaknya tidak dapat menggumamkan sesuatu dan ragu-ragu.

"...Um... Ketika meminjamkan arquebus tersebut, aku lupa untuk meminjamkan para prajurit yang terampil untuk menggunakan mereka arquebus ke Sagara-senpai... Jika hal ini berlangsung, aku, Mitsuhide, tidak bisa tidur dengan tenang. Aku akan melihat hantu Sagara-senpai mengambang di sekelilingku setiap kali aku berbaring...."

"Ini hanya.... 30 poin." Kata Nagahide.

"Tapi, Hime-sama pernah mengungkapkan kepadaku bahwa jika dia mengalami kecelakaan, Akechi-dono akan menjadi orang yang mewarisi ambisinya. Katsuie dan aku menghormati keputusan tersebut dari Hime-sama. Jika Akechi-dono bertemu dengan kecelakaan sekarang, siapa yang akan mewarisi ambisi menyatukan dunia?"

"Tidak, dibandingkan dengan hidupku, hidup Nobuna-sama adalah seribu kali lebih penting! Aku, Mitsuhide, meskipun jenius, fasih, adalah keturunan Toki Genji yang terhormat, dan dengan penampilan yang sempurna, tapi aku mengerti bahwa aku tidak bisa dibandingkan dalam hal kemampuan! Tanpa Nobuna-sama, tidak mungkin untuk berbicara tentang menyatukan dunia!"

"...dimengerti." Nagahide mengalah.

Mitsuhide, yang akan dapat mewarisi klan Oda bahkan jika dia tidak melakukan apa-apa, (Meskipun dia agak terlalu sombong) menunjukan loyalitas dengan tidak peduli tentang hidupnya sendiri sementara menyelamatkan Nobuna dan Yoshiharu. Nagahide tidak dapat menolak keputusan seperti itu.

Apa yang dia bisa lakukan sekarang adalah untuk menjaga Kyo sebelum Nobuna bangun. Pada situasi seperti ketika dia perlu melakukan sesuatu namun tidak bisa bergerak, "Menjaga" adalah tanggung jawab yang jauh lebih penting dan sulit dibandingkan dengan bergerak keluar. Tanggung jawab seperti itu harus dipikul oleh seseorang, dan orang yang mampu melakukannya, hanya dirinya sendiri.

"...Inuchiyo, akan pergi. Menghentikan tidak ada gunanya, jika kamu menghentikan aku, aku akan memotong kamu."

"Inuchiyo-dono, aku tidak pernah berpikir untuk menghentikan kamu..... Tapi Matsudaira Motoyasu-dono, kamu adalah sekutu Hime-sama, tapi sekarang, jika kamu terus bersama klan Oda, aku takut Mikawa akan..."

"Aku berhutang budi pada Saruyoshi-sama. Dan, jika aku dapat menyelamatkan Kichi-nee-san, aku bersedia untuk bertaruh pada kemungkinan terakhir ini dan meminjamkan semua pasukan Mikawa pada Mitsuhide-sama."

Meskipun telinga tanukinya menggigil tanpa henti, Matsudaira Motoyasu telah membuat keputusannya.

Nagahide hanya bisa berpikir berpikir, meskipun Matsudaira Motoyasu biasanya canggung, agak bodoh dan sedikit jahat. Tapi, begitu dia telah memutuskan sesuatu, dia akan menjadi luar biasa keras kepala, seperti ciri khusus dari tentara Mikawa. Dalam beberapa cara lain, Motoyasu adalah tipe yang mampu menampilkan kekuatannya lebih banyak ketika dia berada di bawah situasi kritis. Tetapi sebaliknya, selama masa damai, dia tidak akan memikirkan apapun dan hanya seorang bocah biasa...

Ini benar-benar pertaruhan besar, aku sudah memutuskan. Aku akan membawa semua tanggung jawab ini.

"...aku mengerti, pergi dan selamatkan Sagara-sama. Ingatlah untuk tidak pergi terlalu jauh, dan tolong kembalilah hidup."

"Roger!"

Setelah trio itu berjanji "Kami akan menyelamatkan saudaramu." dengan Nene yang masih memercikkan dirinya dengan air, mereka menghilang menuju jalur pegunungan pergi ke Omi.

Setelah secara ajaib mundur ke Kyoto dengan klan Oda yang tampaknya tak terluka, Mitsuhide, Inuchiyo dan Motoyasu masuk ke misi penyelamatan tanpa istirahat.

Pada saat ini, pasukan belakang yang Yoshiharu pimpin belum menandakan akhir mereka dengan Tsuchimikado di lubang naga di Wakasa.

Bagian 2[edit]

Musim ini benar-benar musim dingin sekarang.

Gunung-gunung yang penuh dengan daun-daun jatuh.

Selama perjalanan, karena mereka berkuda menuju Gunung Hiei, Inuchiyo berkata dengan ekspresi kesedihan, "Itu disekitar sini."

"...Jika itu adalah sniper yang normal menargetkan Hime-sama, tidak mungkin untuk menembakkan 2 tembakan pada target yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Aku takut sniper tersebut adalah Sugitani Zenjuubou."

"Ninja pembunuh... Kouga..."

"Inuchiyo-sama, setelah itu, apa yang terjadi pada Sugitani Zenjuubou?"

"..... Itu disesalkan, tapi dia lari. Aku ceroboh dan kehilangan dia..."

"Ini sulit, tidak ada banyak tempat untuk berlari ke dekat sini."

"Dia pasti lari ke pegunungan dan bersembunyi." Kata Motoyasu.

"Dari namanya, Sugitani Zenjuubou harusnya seorang biarawan, atau memiliki semacam hubungan dengan biarawan Gunung Hiei, atau... Kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa seluruh Gunung Hiei telah menjadi musuh Kichi-nee-san~."

Mitsuhide yang tidak percaya, membalas.

"Sebagai kepala dari Gunung Hiei, tendaizasu-sama adalah kakak dari Himiko-sama. Nobuna-sama yang telah menyumbangkan uang dalam jumlah besar harusnya menjadi teman mereka, seharusnya tidak mungkin bagi mereka untuk menjadi musuh."

"Tetapi karena tendaizasu-sama tidak di Gunung Hiei sendiri, sehingga pemimpin yang sebenarnya dari Gunung Hiei mungkin menjadi anti-Nobuna..."

"Jika itu yang terjadi, misteri bagaimana Sugitani Zenjuubou yang tiba-tiba menghilang telah jelas..." Kata Inuchiyo.

"Ke..Ke..Ke..Kenapa? Kenapa Gunung Hiei melawan Nobuna-sama? Bahkan Juubei Mitsuhide yang pintar ini tidak bisa memahami hal ini!"

"...Gunung spiritual kuno yang merupakan tempat suci bagi sekte dan praktisi rahasia telah melarang wanita masuk, misalnya, Gunung Fuji, Mount Shiro, Gunung Koya dan Gunung Hiei. Mungkin, ada biarawan di Gunung Hiei yang tidak senang dengan perempuan Kichi-nee-san memerintah dunia."

Mitsuhide mendengus, "Bodoh. Aturan ini yang melarang perempuan dalam ajaran Buddha, hanya apa yang haram tentang gadis-gadis?"

"Kemungkinan besar, itu karena itu akan mempengaruhi mereka berlatih di pegunungan. Jika ada gadis-gadis manis di depan mereka, pantangan mereka akan menjadi jauh lebih sulit, terutama bagi mereka para biarawan muda~"

"..... Para praktisi itu telah melewati rumor di antara mereka sendiri bahwa setelah mereka tidak bisa berlatih penahanan nafsu, mereka akan kehilangan kekuatan mereka."

"Sungguh cara yang tidak masuk akal untuk dikatakan! Menjadi bermasalah untuk melihat gadis-gadis, itu adalah kesalahan dari orang-orang itu!"

"...Tapi, sepertinya Yoshiharu harus melakukan beberapa latihan penahanan nafsu."

Motoyasu tertawa, "Memang benar bahwa Saruyoshi-sama tampaknya lebih baik untuk berlatih itu."

"Tidak tidak, jika kamu mengambil kemesumannya dari dia, dia pasti akan layu dan membusuk di suatu tempat. Alasan mengapa Sagara-senpai mampu bertahan sampai sekarang adalah karena kemesuman yang luar biasa. Ini tidak terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa dia hidup karena dengan kekuatan besar dari kemesumannya."

"Kamu ada benarnya. Karena Kichi-nee-san dan begitu banyak gadis-gadis lain yang menunggunya, dan dia memiliki janji "Jika aku hidup, biarkan aku menciummu." Dengan dia, jadi..."

"Ya ampun, seberapa sesat dia bisa, gorila itu!"

"Saruyoshi-sama pasti... masih hidup~"

".... Ya, masih hidup."

"Idiot itu pasti akan melewati semua cobaan untuk kembali ke sisi Nobuna-sama!"

Trio itu menyelesaikan percakapan mereka dan melanjutkan dalam diam.

Setelah ini, kita harus meminta Gunung Hiei untuk menyerahkan penjahat itu, Sugitani Zenjuubou.

Tapi, lawan adalah gunung spiritual yang melarang perempuan, dan, para biksu di Gunung Hiei sebagian besar biksu militer.

Gunung Hiei, memiliki perlindungan ganda menjadi gunung spiritual dan ajaran Buddha telah menjadi semacam sebuah kerajaan independen di dekat Kyoto. Generasi shogun Ashikaga tidak bisa berbuat apa-apa dan telah terganggu oleh ini.

Karena mereka melarang perempuan masuk, klan Oda, yang terdiri dari kebanyyakan jenderal wanita akan memiliki banyak kesulitan bernegosiasi dengan Gunung Hiei.

Tapi sekarang, pertama dan yang terutama masalah di tangan adalah untuk menyelamatkan Sagara Yoshiharu.

Trio itu mengikuti instruksi Nagahide dan berkuda sepanjang jalan mundur yang dia telah buat untuk Yoshiharu.

Meskipun mereka awalnya menyiapkan untuk Yoshiharu dan pasukannya, namun karena kuda dan perlengkapan tersembunyi, trio ini mampu bergerak cepat.

Dalam perjalanan, mereka menjumpai beberapa regu kecil yang memburu prajurit yang melarikan diri, tetapi trio yang memprioritaskan menyelamatkan Yoshiharu memilih untuk bersembunyi dari mereka.

Tapi, tidak ada tanda-tanda Yoshiharu dimanapun.

Kuchiki Shinano yang samar-samar melaporkan kepada mereka bahwa tidak ada yang lewat. Sementara Shinano tertawa dengan aneh, "Pasukan belakang mungkin dekat tepi Wakasa, dekat bukit Mizusaka, ahahaha.", dia meminjamkan peta yang tepat untuk trio itu.

Sungguh seorang pria yang aneh... Mitsuhide dan dua lainnya merasa aneh, tapi tidak ada waktu untuk menggali lebih dalam.

Meskipun tindakannya aneh, Shinano tidak diragukan lagi setia kepada klan Oda.

Mereka melanjutkan, dan akhirnya, mereka sampai di puncak bukit Mizusaka.

Di lembah Wakasa, pasukan belakang yang terluka parah dan terpisah dari Yoshiharu sedang mengalami pertempuran sengit dengan Asakura Tsuchimikado.

"Disana! Setiap orang berjuang! Ahh Ya ampun, mengapa mereka tidak menggunakan arquebus itu?"

"...Lawan adalah tentara shikigami yang terbang di udara, penampilan mereka sangat jelek."

"Sekarang! Sagara-senpai diserang oleh beberapa musuh yang aneh! Dia benar-benar menjijikkan seperti sebelumnya, Sagara-senpai! Ahahahaha!"

Pada saat terakhir, Mitsuhide dan dua lainnya telah sampai kepadanya.

Yoshiharu telah hidup secara ajaib.

Pada saat kehidupan Yoshiharu adalah seperti api lilin yang mati, Mitsuhide dan sisanya telah sampai pada dia.

Dalam pertempuran, tentara shikigami musuh memiliki keuntungan yang luar biasa. Mereka bisa melihat Hattori Hanzou yang muncul secara tiba-tiba membuka tabir asap.

Mitsuhide yang sedang menggenggam arquebusnya berteriak,

"Aku mendengar shikigami sangat menakutkan! Sekarang, mari kita buru-buru ke lembah!"

"Bawa Saruyoshi-sama ke jalur mundur yang telah kita siapkan dan lari~"

"..... Inuchiyo, bergerak!"

Pada saat ini,

Ketiganya telah percaya.

Seperti ini, Yoshiharu dan Nobuna, keduanya bisa diselamatkan.

Tapi,

Saat itu juga bahwa mereka merasa beruntung, keuntungan berbalik pada mereka...

Pada waktu singkat trio itu bergegas turun ke lembah, nasib telah mengungkapkan senyum kejamnya pada mereka bertiga.

"Sepertinya, sudah berakhir."

Siluet seorang omyouji muda muncul di lembah sempit tersebut.

Orang itu melambaikan kipas di tangannya dengan ringan.

Dalam sekejap, tabir asap dari Hanzou telah menghilang seperti itu tidak pernah ada.

Mitsuhide dan yang lain melihatnya.

Semua orang di pasukan belakang sedang didorong ke bawah ke lantai oleh para shikigami.

Berlumuran darah, Hattori Hanzou.

Dan, dengan ekspresi yang tampaknya membeku dan belati yang diarahkan ke lehernya, Sagara Yoshiharu.

Zenki yang diminta oleh Hanbei untuk "melindungi Yoshiharu-sama" ...juga telah menghilang.

Mungkin dia telah dikalahkan oleh tentara shikigami dan menghilang...

Wajah omyouji muda perlahan berubah menjadi senyum arogan, saat dia menyatakan.

"Sepertinya aku pemenangnya. Selama aku memiliki kepala Saru ini, aku tidak peduli tentang para prajurit kotor ini. Karena itu terlalu merepotkan, enyahlah."

Kemudian, Hanzou mengatakan,

"Dimengerti, mari kita menggunakan bom terakhir kita untuk mengirim Sagara-sama dalam perjalanan!"

Setelah melakukan isyarat tangan, dan pada saat yang sama Hanzou menghilang menjadi kumpulan daun-daun jatuh,

"Bajingan, aku sudah mengatakan itu! Aku akan menggunakan hidupku dalam pertukaran untuk semua kehidupan di sini! Tapi, itu terlalu memalukan untuk kepalaku untuk disingkirkan dan digunakan untuk ditunjukkan kepada orang lain! Aku pasti tidak akan memberikan kepalaku! Cara aku mati, aku akan memilih sendiri!"

Yoshiharu berteriak keras.

Setelah itu, semua shikigami bergegas menuju Yoshiharu.

Dan, tiba-tiba,

Ada ledakan besar.

Sagara Yoshiharu meledak berkeping-keping.

Menyebar, Yoshiharu, atau itu harusnya potongan Yoshiharu, jatuh seperti tetesan hujan ke tanah.

Dan Mitsuhide, yang telah melihat adegan ini...

"....Uwahh... UWAHHHHHHHH....!?"

Dalam hati Mitsuhide, sesuatu yang tampaknya telah hancur.

Bunuh.

Bunuh...

BUNUH....

AKU AKAN MEMBUNUHMU...!

Menarik arquesbus di punggungnya, dia menargetkan dan menembak omyouji muda.

Para shikigami tingkat rendah yang takut oleh suara tembakan, "Masih ada arquebus?" dan melarikan diri ke segala arah.

omyouji yang masih bertindak seperti anak kecil sambil berkata, "Ara ara, itu membosankan untuk meledakkan dirimu sendiri menjadi potongan-potongan, seperti yang diduga, tidak ada manusia yang bisa memahami apa yang monyet pikirkan.", dia melemparkan jimat di tangannya untuk memblokir peluru dari Juubei, lalu dia mengungkapkan senyum sedingin vampir.

"Meskipun aku tidak berencana untuk memenuhi janji dengan ninja dan Saru itu, namun, suasana hatiku sangat bagus sekarang. Dan aku telah mencapai tujuanku dalam membunuh Sagara Yoshiharu dari klan Oda. Jadi, enyahlah seperti yang kau inginkan, aku akan hanya menutup mataku kali ini, tapi, kalau ada yang berani datang ke sini dan menjengkelkan aku, aku akan membunuhmu."

Di belakangnya, sebuah shikigami dengan sayap seperti seekor naga muncul dan omyouji muda itu terbang ke langit.

"Siapa yang berlari! Aku akan membunuhmu... AKU PASTI MEMBUNUHMU...!"

Mitsuhide menyerbu ke depan sendirian, menuju omyouji yang terbang di udara.

Matanya, telah menjadi merah terang karena darah mengalir deras ke kepalanya.

Otaknya benar-benar hitam.

"N..Tidak! pasti ada perangkap di depan... Tunggu~!"

Meskipun Motoyasu ingin menghentikannya, tapi dia tidak berhasil tepat waktu.

Tanah di depan Mitsuhide bergetar untuk mengungkapkan sebuah celah besar. Retakan itu dalam, seperti pembukaan ke dalam neraka.

Tapi,

Mitsuhide yang telah kehilangan semua alasan hanya dapat melihat omyouji yang terbang di udara.

Untuk mengobrak-abrik musuh ini, omyouji ini yang memaksa Yoshiharu pada kematiannya, dalam pikiran Mitsuhide, hanya ada pikiran seperti itu.

Tidak, dalam kenyataannya, dia tidak lagi memikirkan apapun.

Tubuh Mitsuhide sudah dikuasai oleh kemarahan besar.

Dengan kudanya, Mitsuhide jatuh ke dalam celah dalam di tanah.

"Ah, ahhhh... Ba..Bagaimana itu menjadi... Sar..Saruyoshi-sama dan Mitsuhide-sama... Bagaimana itu menjadi seperti ini?"

Mereka tidak bisa melihat Mitsuhide lagi.

Retakan ini seperti mulut sebuah rakasa besar yang menelan segalanya.

Jatuh ke celah seperti itu, tidak ada jalan lagi...

Hanya seperti ini, Motoyasu dan Inuchiyo berdiri di sana dalam keadaan linglung.

Pada sisi mereka adalah pasukan belakang yang mengalami luka di seluruh tubuh mereka.

"Uwahhhh! Maafkan aku, komandan... Maaf...!"

"...Komandan... Mengapa Anda harus mengorbankan diri untuk tentara seperti kami!"

"Dengan ini... dia tidak dapat menemui Hime-sama Oda lagi...."

Tak seorangpun, saat ini, merasa senang bahwa dia selamat.

Inuchiyo diam-diam membungkuk tubuhnya, ingin mengumpulkan potongan-potongan mayat Yoshiharu.

Tapi, hanya ketika dia menyentuhnya, potongan-potongan daging menghilang seperti pasir tertiup angin.

"Hanzou, apa ini? Aku telah memerintahkan kamu untuk melindungi Saruyoshi-sama~!"

Motoyasu menangis sambil memarahi Hattori Hanzou yang telah muncul kembali dan berlutut di depannya.

Tapi, Hanzou mengatakan tanpa perubahan ekspresi, "Setelah mendengar ledakan keras semacam itu, regu terdekat yang memburu untuk para prajurit yang melarikan diri akan segera berkumpul di sini. Jika kita tidak mundur sekarang, kita akan dilenyapkan."

"JAWAB AKU, HANZOU!"

""Jika kita dipaksa ke sudut oleh tentara shikigami Tsuchimikado, gunakan hidupku untuk menyelamatkan yang lain." Itulah yang Sagara-dono memutuskan dengan kehendaknya sendiri di saat-saat terakhir."

"Tapi, jika itu yang terjadi...!"

"Dalam situasi ini dimana Hime membawa ajudannya begitu sedikit dengan dia, dan datang ke garis depan tanpa ada semacam backup, misi yang kami faksi Hattori miliki sekarang adalah untuk mengirim Hime-sama kembali ke Kyoto menggunakan cara apapun yang mungkin."

"Hanzou? Tapi setidaknya, setidaknya Mitsuhide-sama, jika kita tidak pergi dan menyelamatkan..."

"Kekuatan Tsuchimikado adalah menakutkan, bahkan jika ada keajaiban, anak itu tidak akan tanpa cedera. Dan, untuk kami faksi Hattori, hidup Hime-sama lebih penting dari apapun."

Hattori Hanzou memang seorang pria dingin yang kejam.

Tanpa ragu-ragu, dia menyatakan, "Kami bukan pengikut klan Oda, tapi kami melayani Hime-sama. Misi untuk melindungi Sagara Yoshiharu akan berhenti di sini. Sekarang, kami akan mulai untuk mengawal tuan kami, Hime-sama kembali ke Kyoto."

Bagian 3[edit]

Dalam sekejap, situasi telah berubah.

Di tepi Danau Biwa, di sepanjang jalan-jalan sempit Omi barat, tentara klan Asai dan Asakura bergerak ke maju, diperkirakan kekuatan 35000.

Pasukan sekutu mendekati Kyo.

Dan pihak Oda tidak punya waktu untuk menunggu Nobuna untuk bangun, dengan Niwa Nagahide dan Shibata Katsuie memimpin 25000 tentara yang kuat, mereka keluar untuk menghadapi musuh mereka. Selama kemunduran di Echizen, meskipun pasukan belakang yang dipimpin Sagara Yoshiharu telah menyerap sebagian dari serangan musuh, dan dengan demikian telah menghindari kehancuran total, mereka masih kehilangan sejumlah tentara.

Komandan tentara adalah anggota terkuat klan Oda, kepala, Shibata Katsuie.

Di sisinya, menasihati dia adalah Niwa Nagahide.

Sementara mereka berdua bergerak ke depan, mereka sedang mendiskusikan strategi.

"A..A..Ak..Aku.. t..ti..ti...tidak tahu apa yang harus dilakukan? Tidak peduli apa, maju! Yeah!"

"Katsuie-dono, bukankah tempat untuk berperang di Sakamoto?"

"Sa..Sakamoto?"

"Lokasi yang penting di sisi timur Gunung Hiei, jika Sakamoto ditaklukkan, Kyoto hanya akan menjadi garis lurus untuk mereka. Jika kita dipaksa untuk mundur kembali ke Kyoto, itu berarti kekalahan kita."

Nagahide menjelaskan situasi geografis Sakamoto pada Katsuie, tapi Katsuie terus menggelengkan kepalanya.

"La..La..Lagipula, dalam kamusku, hanya ada maju! Menggunakan kecepatan untuk menyerang mereka sekaligus! Terutama Asai Hisamasa yang mengkhianati Hime-sama, aku akan membunuhnya sendiri! ...Tapi , apakah benar-benar baik-baik saja bagiku untuk menjadi komandan, Nagahide?"

"Ya, kita tidak mampu pertempuran lambat, jika kita diseret ke pertempuran berkepanjangan, Rokoku dan pasukan anti-Nobuna dari Kouga dimana-mana semua akan bergerak, Katsuie-dono. 90 poin."

"Ahhh, ini adalah pertama kalinya aku punya poin tinggi seperti ini dari Nagahide, jangan khawatir! Dengar, Nagahide, Shibata Katsuie akan berubah menjadi iblis untuk membalas dendam atas Hime-sama!"

"Hmmm, aku menantikan untuk itu."

Pertempuran ini, adalah pertempuran untuk memberikan hukuman yang benar pada pengkhianat hina, Asai Hisamasa, yang telah melanggar perjanjian tersebut. Hanya saja kali ini, moral pasukan Owari yang terlemah adalah abnormal tinggi.

Para prajurit tidak tahu bahwa Nobuna tertembak... Tapi kehilangan yang dihormati "Saru Nobuna-sama" membuat kemarahan mereka mencapai tingkat yang tak terlukiskan.

Tapi, Katsuie dan Nagahide yang mencapai Sakamoto menerima kabar mengejutkan dari mata-mata.

"Pasukan sekutu Asai Asakura mengabaikan Sakamoto dan telah mendaki Gunung Hiei."

"Ap..Apa ini, Gunung Hiei!? ...Nagahide, apa yang terjadi di sini? Aku.. Aku tidak mengerti alasan di balik ini, uwahhh..."

"Sepertinya ada seseorang yang cerdas dalam barisan musuh. Untuk membentuk formasi mereka di Gunung Hiei, mereka ingin menyeret pertempuran ini."

"Jadi bisa dikatakan...?"

"Jika hal ini berlangsung, kita harus mengepung Gunung Hiei, dan situasinya akan stagnan. Seiring dengan berjalannya waktu, tentara Oda akan menghadapi risiko lebih besar untuk diserang oleh Rokoku di Omi selatan atau Kyoto direbut oleh klan Miyoshi. Tapi jika kita menyerah di Gunung Hiei dan mundur, tentara sekutu akan menyerang tentara kita seperti kita mundur dari belakang."

"Tu..Tunggu! Aku mengerti bahwa sangat tidak menguntungkan bagi kita jika kita menyerah perlindungan Kyoto dan terjebak di sini. Tapi, mengapa Gunung Hiei menjadi musuh kita? Apakah kita melakukan sesuatu yang memprovokasi Mount Hiei?"

"Tidak pasti, waktu klan Asai dan Asakura bersekutu satu sama lain terlalu baik, dan pengkhianatan Asai Hisamasa tidak disadari bahkan oleh anaknya sendiri, Nagamasa-sama. Di tengah, aku takut bahwa seseorang menarik benang..."

klan Oda telah kehilangan target mereka, mereka mendirikan kemah di Sakamoto.

Sebelumnya, klan Oda mundur dari Kanegasaki, tapi sekarang, pasukan sekutu melarikan diri ke Gunung Hiei.

Tentara Oda yang didukung oleh pola pikir dari balas dendam mereka, telah mencapai batas mereka, karena para prajurit semua lelah baik dalam tubuh dan pikiran mereka.

Tapi, pada saat itu, ada lagi acara tak terduga yang lain.

"Wahahaha! Aku seorang pendeta dari Gunung Hiei, Gousei-sama Shoukakuin! Berpikir tentang Tenka Fubu ketika kalian semua gadis, biarkan aku mengajarkan kalian sebuah pelajaran!"

Dari hutan Gunung Hiei, tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan, ada banyak biarawan menyerang mereka.

Pemimpin berbadan besar melambaikan tongkat besi di tangannya tanpa henti.

Tentara Oda yang mendirikan kamp tertangkap tanpa menyadari dan jatuh ke dalam kebingungan.

"Katsuie-dono, sekarang adalah waktu untuk menunjukkan keberanianmu!"

"Aku mengerti! Ayo lawan itu! Pada Shoukakuin!"

Shibata Katsuie menuju ke formasi musuh seorang diri, merobohkan sejumlah besar biarawan dan bergegas menuju Shoukakuin.

Bahkan para biarawan dari Gunung Hiei tampak tidak mampu menghentikan Shibata Katsuie yang tak terkalahkan saat dia berteriak,

"Dimana kami menyinggung kalian di masa lalu? Sekarang aku akan menerima kepala kalian para biarawan, makan ini! Skill Ultimate, tebasan peghancur vas!"

Ajudan yang mengikuti dengan dekat di belakang melemparkan sebuah vas besar pada Katsuie. Katsuie mengayunkan tombaknya yang panjang dan memukul vas tersebut.

Dengan suara pecah, pecahan vas menembak ke segala arah.

"Ahh!"

"Uwahh!"

"Hmm, kau cekatan, Nak!"

Para biarawan yang terpukul pada kepala atau tubuh mereka jatuh satu per satu.

Katsuie membuka jalan berdarah menuju komandan Shoukakuin.

Seperti yang diharapkan dari prajurit terkuat klan Oda, Shibata Katsuie yang tak terkalahkan. Skill yang digunakan untuk pertama kalinya dalam sebuah pertempuran yang sebenarnya, namun karena pengalaman yang dia dilatih sebelumnya atau kemarahan yang Katsuie rasakan sekarang, efek skill ini memang luar biasa.

"Cukup! Shoukakuin, bertarunglah yang adil dengan aku!"

"Hmph, untuk melawan dengan seorang prajurit wanita yang kotor, aku akan dihukum oleh Buddha-sama. Tapi karena kamu telah datang sejauh ini, biarkan aku bermain bersama dengan kamu, Uwahahahaha!"

Shoukakuin Gousei melambaikan tongkat besi di tangannya dan menyerbu menuju Katsuie.

Tombak dan tongkat bertabrakan beberapa kali, meskipun dalam hal kekuatan, Shoukakuin Gousei itu memiliki keuntungan, tapi Katsuie yang berada di kuda dan dengan skill tombaknya yang luar biasa lawannya kewalahan saat dia secara bertahap menutup masuk.

"Ahhhhh~! Aku adalah iblis Shibata dari klan Oda! Shoukakuin, persiapkan dirimu!"

"kekuatan apa ini, kau, jangan bilang kau adalah seorang pria sebenarnya? Kekuatan tersebut, kau pasti seorang pria!"

"Eh!? ...Untuk mengatakan sesuatu yang begitu kasar!"

Kami bisa menang~! Seperti yang diharapkan dari Katsuie-sama yang lebih kuat bahkan dari laki-laki! Pada awalnya, para prajurit meringkuk dengan penyergapan telah mendapati keberanian mereka dibawa pergi, tapi setelah menyaksikan pertempuran Katsuie, semangat mereka telah kembali.

"Uhh, haha, misi sejatiku adalah melindungi dari Gunung Hiei. Aku tidak akan bermain dengan kau lagi, Nak, mari kita mengakhirinya di sini hari ini."

Shoukakuin Gousei menghadapkan punggungnya ke Katsuie, mengumpulkan para biarawan yang tersisa dan mundur.

Meskipun kalah, mereka tidak bingung. Seperti yang diharapkan dari para biarawan di Gunung Hiei.

Tapi Katsuie telah jatuh kedalam kegilaan.

"Tunggu! Duel baru saja dimulai dan kau sudah melarikan diri!? KAU PENGECUT!"

"Wahahaha! Jika kau tidak dapat menerimanya, cobalah dan kejar kami! Tapi jika kau memasuki Gunung Suci Hiei dan mulai bertarung dengan kami para biarawan, itu tidak akan cukup hanya dengan kalian para jenderal perempuan!"

"Sialan! Semua pasukan, kejar biarawan bajingan itu dan serang Gunung Hiei!" Katsuie yang terprovokasi mengayunkan tombak dan ingin mengejar, tapi Nagahide menghentikannya.

"Tu..Tunggu, Katsuie-dono! Gunung Hiei adalah gunung terkenal yang melindungi gerbang iblis di Kyoto! Kuil utama menyembah "Api Suci" yang belum padam sejak kuil dibangun. Orang percaya bahwa jika api dari "Api Suci" tersebut dipadamkan, kekuatan spiritual untuk menutup gerbang iblis akan hilang dan Kyoto akan dikepung bencana! Ini adalah buruk jika kita hanya menyerang seperti ini! Dan Gunung Hiei adalah gunung suci yang melarang perempuan untuk masuk, jangankan menyebutkan menyerang, aku dan Katsuie bahkan tidak diizinkan masuk."

"Eh~!? Melarang wanita masuk? Apa itu?"

"Alasannya berasal dari ajaran kepercayaan dan juga, ada pengamat yang berpikir ada aturan kuno yang telah ada jauh sebelum agama Buddha muncul."

"Jadi bisa dikatakan, aku tidak bisa menyerang musuh di Gunung Hiei, namun aku tidak dapat melepas pengepungan Gunung Hiei!?"

"Hmmm, kita tidak bisa bergerak sama sekali... 2 poin."

"Ohhhhh. Bajingan Shoukakuin, kau meminta untuk itu namun kau tidak berani untuk bertarung dengan adil dalam sebuah duel, melarikan diri ke tempat yang aman yang melarang wanita masuk. Hanya...Hanya saja bajingan macam apa kau!?"

Katsuie dan Nagahide berdiri dan melihat pada 850 kaki Gunung Hiei dalam keadaan linglung, khawatir dalam hati mereka secara bertahap menggelap tentang nasib dari klan Oda.

Pada saat itu, Oda Nobuna yang tak sadarkan diri di kuil Hounou, masih belum terbangun.

Bagian 4[edit]

Gunung Hiei.

Aula utama kuil itu.

Ada 3 orang yang duduk di depan "Api Suci".

"...aku tidak berpikir bahwa kita akan memulai pertempuran kita dengan gaya kura-kura, Oda Nobuna belum mati, menurut rencana kita, seharusnya kita telah menang?"

Hisamasa yang tidak terampil dalam perang sudah berubah pucat.

"Apakah benar-benar tidak apa-apa untuk mengkhianati klan Oda, semuanya akan berakhir jika kita dikalahkan oleh tentara Oda." Hisamasa disiksa oleh banyak ketidaknyamanan.

Benar-benar berbeda dari Hisamasa yang panik adalah seorang pria tinggi yang duduk tenang sambil menyeruput tehnya.

Rambut hitamnya tidak diikat, tapi di punggungnya.

Usia pria ini sekitar 30 tahun.

Meskipun dia sangat tinggi, itu bukan tipe yang penuh otot.

Tapi berpengalaman baik, tubuh yang seperti seekor kucing liar.

Pada saat yang sama, meskipun dia berada di medan perang, seorang pria yang mengenakan pakaian elegan yang dikenakan oleh bangsawan Kyoto.

"Hisamasa, semakin kita menarik hal ini, semakin menguntungkan itu untuk kita. Pertempuran penuh darah yang mengerikan, aku benci membiarkan para prajurit perempuan berdarah. Sebuah pertarungan yang indah yang dapat digunakan untuk membual kepada dunia harusnya menjadi salah satu yang dimenangkan bukan melalui mengayunkan pedang dan menumpahkan darah... Yang perlu kita lakukan adalah untuk bersantai dan menunggu klan Oda hancur sendiri."

Orang ini memiliki campuran elegan dengan suara yang indah.

Dan dia adalah Daimyo Echizen, bernama Asakura Yoshikage.

Kepala-11 klan Asakura yang terhormat.

Berbeda dari Asai Nagamasa yang cross-dress seperti seorang laki-laki, Asakura Yoshikage bukan tipe yang indah, hati dan tubuhnya adalah 100% jantan.

Namun, dia memiliki ketertarikan yang ekstrim, karakter yang sangat sembrono.

Karena dia tergila-gila budaya Kyoto, dia mengganti nama menjadi ibukota Echizen, "Ichijodani" menjadi "Little Kyoto", gaya bangunan kota benar-benar meniru Kyoto dan pada saat yang sama, Yoshikage selalu membawa serta buku bergambar, "Kisah-kisah dari Genji."

Ketertarikan Asakura Yoshikage pada "Genji" tidak hanya terbatas pada gambar buku, kediaman dia tinggal di dibangun persis seperti lampiran rumah Hikaru Genji. Pada saat yang sama, dia bahkan meminta seniman jenius dari utara, Hasegawa Touhaku, untuk menggambar lukisan di dinding, langit-langit dan pilar miliknya. Merubah seluruh rumahnya menjadi dunia "Genji", dan tenggelam di dalamnya sepanjang hari.

Darah Sengoku daimyo terhormat yang datang ke generasi ke-11 telah menjadi semacam seorang yang sembrono.

Seperti Asakura Yoshikage tidak memiliki ketertarikan dalam perang.

Kali ini, dia mengirimkan pasukan karena Nobuna menyerang Echizen terlebih dahulu, untuk memadamkan api peperangan, dia dengan enggan melakukannya.

"Memang benar bahwa masih ada ketidakpastian, namun, dari awal bahwa rencana kita telah bekerja, kita sudah memiliki kesempatan kuat dari memenangkan perang ini. Seorang komandan yang terus memerintahkan pasukannya, membiarkan sejumlah besar tentara mati karena perang adalah bodoh. Selama kita memiliki keunggulan geografis dan waktu, maka kemenangan akan segera menjadi milik kita."

Meskipun dia membenci perang, tapi begitu dia memasuki perang, Yoshikage adalah seorang ahli strategi yang luar biasa.

"Setelah Oda Nobuna meninggal, berikan posisi penguasa dunia untuk anakku, Nagamasa."

Hisamasa menundukkan kepalanya dalam-dalam pada Yoshikage yang jauh lebih muda.

"Bisa dilakukan, aku tidak tertarik pada hal-hal yang merepotkan seperti penguasa dunia. Aku pernah mendengar bahwa Nagamasa adalah seorang elit, tidak peduli apakah itu Kyoto atau dunia, aku akan meninggalkan mereka semua untuk Anda. Tapi, semua potongan yang indah dari seni di Kyoto harus dikirim ke Ichijodani ku, karena aku tidak ingin melihat potongan-potongan seni di Kyoto dihancurkan selama perang."

Ini adalah keinginan Asakura Yoshikage.

Orang ini memiliki nol ketertarikan dalam menaklukkan dunia.

Hal duniawi tersebut dapat diserahkan kepada klan Asai yang terkait erat dengan klan Asakura, ini adalah keinginan sejati Yoshikage.

Dan karena ini, Yoshikage yang tidak memiliki ambisi, atau orang yang menginginkan untuk bisa melihat medan perang lebih jelas.

Yang terakhir dari 3 laki-laki tersebut.

"Ini tidak baik jika pemimpin pasukan bukan seorang pria! Jika gadis seperti Oda Nobuna benar-benar mampu menaklukkan dunia, aku akan terganggu, aku akan sepenuhnya mendedikasikan pasukan Gunung Hiei ini untuk kalian berdua."

Dia adalah biarawan bertubuh besar yang baru saja mundur dari pertarungan dengan tentara Oda.

Shoukakuin Gousei minum anggur dengan boros.

Dia adalah pemimpin tentara biarawan dari Gunung Hiei.

Sebelum Buddhisme datang, Gunung Hiei dipuja sebagai gunung spiritual. Karena merupakan pusat yang memproduksi dalam jumlah besar biarawan dan budaya Buddha, itu ribuan kelompok biarawan siap tempur pada saat yang sama, seperti sebuah negara merdeka.

Tapi tidak akan ada orang lain seperti Shoukakuin yang langsung dan terang-terangan tanpa kepura-puraan dalam pasukan biarawan.

Tidak ada pembunuhan? Tidak ada alkohol? Apa itu? Mengayunkan tongkat logam di medan perang dan minum anggur adalah apa yang paling dia sukai, makan daging dan meminjam uang, tetapi setelah dipinjami, dia tidak akan pernah mengembalikan uang itu. Setelah Keshogunan Ashikaga ingin dia untuk mengembalikan uang, Shoukakuin berkata, "Mau mereka? bicaralah dengan tongkat logam di tanganku.", Dia hanya seorang penjahat semacam itu.

Dan,

"Untuk memberikan dunia pada gadis muda seperti itu, itu konyol! Aku kecewa pada dunia seperti yang sekarang! Apa itu putri daimyo, mereka hanya orang yang lemah yang menggunakan daya tarik mereka untuk memikat laki-laki!"

Merasa marah tentang dunia yang telah melahirkan begitu banyak prajurit perempuan sambil berkata, "Perempuan hanya akan mengguncangkan tekadku!", Shoukakuin membenci prajurit perempuan. "Asai-sama, Asakura-sama, jangan biarkan wanita-wanita haram melakukan apapun yang mereka suka lagi, aku baru saja bersilangan pedang dengan bocah Oda, mereka pasti bermalasan dalam pertahanan sekarang! Kita harus meluncurkan serangan malam sekarang! Menggunakan kegelapan malam, kita harus menyerang Sakamoto dengan kekuatan penuh kita! Apa? Jika kita gagal? Yang perlu kita lakukan adalah untuk mundur kembali ke Gunung Hiei."

"Sungguh seorang biarawan yang dibaktikan untuk membunuh."

Asakura Yoshikage tertawa.

Tapi kewaspadaan Hisamasa memiliki kekhawatiran lainnya.

"...Tapi Yoshikage-sama, setelah kita mencapai bulan Desember, bukankah jalan kembali ke Echizen tertutup salju dengan jumlah besar?"

"Tentara Oda jauh lebih cemas daripada aku. Dalam pertempuran ini, tentara Oda akan menjadi yang pertama jatuh."

"Uhh... Tapi, untuk berhadapan dengan musuh... Namun belum melakukan apa-apa, bagaimana kalau kita mengirim beberapa pembunuh untuk membunuh komandan tentara Oda, khususnya Shibata Katsuie yang mampu berhadapan dengan Gousei-sama, jika kita tidak membunuhnya..."

"Shibata Katsuie atau Niwa Nagahide semua prajurit perempuan, mereka tidak perlu ditakuti, tidak perlu khawatir."

"Uwahahahaha, aku pribadi akan mengirimkan Shibata Katsuie yang lupa akar menjadi wanita ke langit, tetapi jika itu tentang pembunuhan, aku memiliki seorang spesialis arquebus, Sugitani Zenjuubou, dia adalah orang yang menembak Oda Nobuna yang melarikan diri dari Echizen."

Shoukakuin meminta seorang biarawan muda untuk membawa Sugitani Zenjuubou yang bersembunyi di Gunung Hiei setelah menembak Nobuna ke ruang utama.

Zenjuubou adalah orang yang menggunakan Sagara Yoshiharu sebagai umpan untuk mencoba untuk membunuh Nobuna, dan setelah itu, telah berhasil menembakkan 2 peluru pada Nobuna, seorang pembunuh tanpa ampun.

Tapi...

"...Aku tidak tahan lagi, tinggalkan aku sendiri."

Zenjuubou sekarang benar-benar mabuk, dan memiliki sifat pemabuk.

"Oi, Zenjuubou, apa yang terjadi pada penemakan Oda Nobuna dan menjadi sniper terbaik di dunia?"

".... Aku, telah gagal untuk menembak wanita itu selama 2 kali, sniper terbaik dunia...? Skillku tidak berguna, tidak, apa yang tak berguna adalah aku sendiri..."

Gousei tertawa, "Dia terserang dua kali di perutnya, bahkan Oda Nobuna tidak bisa lolos dari kematian pada akhirnya. Itu pasti hukuman Buddha terhadap dia untuk mencoba untuk menaklukkan dunia."

"...Aku ingin membunuh mangsaku dengan tembakan tunggal, memberikan rasa sakit dan penderitaan pada mangsa setelah penembakan, itu bukan gayaku. Tentu saja aku suka melihat orang lain menderita, tetapi jika aku tidak membunuh mereka pada tembakan pertamaku, aku tidak bisa disebut terbaik di dunia."

"Oh? Lalu kenapa seorang penembak jitu yang memiliki gaya pembunuhan bisa gagal?"

Asakura Yoshikage yang awalnya tidak peduli tentang topik ini mulai memiliki minat pada apa yang dikatakan Zenjuubou.

Mungkin dia ingin tahu lebih banyak tentang filosofi di balik pembunuh.

".... Jika aku membidik kepalanya, dia pasti akan mati, tapi aku... tidak bisa melepaskan tembakan."

"Oh? Tidak bisa melepaskan tembakan? Kenapa begitu?"

Zenjuubou memeluk kepalanya dengan penderitaan dan berteriak, ".... Aku tidak tahu! ... AKU TIDAK TAHU! ... Wajah tersenyum gadis itu terlalu terang, aku merasa bahwa serangga seperti aku tidak boleh mengotori wajahnya... Mengapa, mengapa aku memiliki khayalan seperti itu... Apa yang terjadi padaku, bahkan aku tidak mengerti."

Asai Hisamasa hanya bisa menggerutu, "Jika kau telah membidik pada kepala Oda Nobuna, kita pasti sudah....!" Tapi, Asakura Yoshikage menghentikannya segera, sambil berkata, "Jangan mengatakan hal-hal yang tidak berarti lagi."

"Jadi aku menembak perutnya, 2 tembakan, seharusnya menembus ususnya. Namun demikian, gadis itu tidak mati... Bahkan aku telah gagal dua kali, bahwa Oda Nobuna mungkin benar-benar diberkati oleh langit..."

Mendengarkan ini, Gousei menggelengkan kepalanya dan berkata, "Orang ini tidak berguna sekarang, enyahlah, Gousei aku tidak ingin bawahan yang tidak berguna yang bahkan tidak bisa memegang sebuah arquebus! Kau telah terpesona oleh penampilan Oda Nobuna itu!"

"...Dia tidak seperti apa yang anda katakan, berhenti menyalahkan Sugitani Zenjuubou." Asakura Yoshikage tertawa, sambil mengatakan "Orang ini memiliki hati yang mencintai keanggunan.", dia membuka buku gambar "The Tales of Genji."

"Aku mengerti. Jika ada sebuah karya seni dari keindahan terbaik, itu normal untuk tidak dapat menghancurkannya. Apakah Oda Nobuna benar-benar sebuah keindahan yang orang tidak dapat melihat secara langsung, bahkan lebih menggairahkan daripada putri di "The Tales of Genji"? Aku tidak berani untuk percaya pada keberadaan seorang wanita seperti yang ada di dunia nyata... Jika dia benar-benar secantik Wakamursaki dari "Tales of Genji", maka Sakura dari pegunungan utara dan aku akan terpesona oleh dia... Wakamurasaki muda akan menangis pada burung muda yang menyedihkan, jika keindahan seperti dari mimpiku benar-benar ada dalam realitas... hohohoho... Semuanya, apakah anda tahu tentang fakta bahwa Wakamurasaki dan Genji benar-benar bertemu di pegunungan utara? Setelah mengumpulkan berbagai info, aku akhirnya mendapatkan bukti nyata, aku pikir gunung di belakang Kyoto, sebenarnya gunung utara dari Genji... Apa yang kalian pikirkan?"

"Sungguh seorang pria yang menarik, dibandingkan dengan wanita yang hidup, dia jauh lebih ke seorang putri dalam cerita-cerita..." Asai Hisamasa berpikir saat dia memandang penampilan Yoshikage.

"Genji telah memberikan aku yang bukan apa-apa selain putus asa dari harapan besar dunia nyata. Seperti Genji yang membawa seorang gadis cantik yang terlihat seperti ibunya kembali ke rumah paviliun, dan mengubah dirinya menjadi miliknya, dan kemudian mengubah dirinya sesuai perferences Genji... aku akhirnya mendapatkan seorang gadis yang sempurna seperti Wakamurasaki... Ohohohoh. "

"Oh, Yoshikage-sama, saatnya kita menghentikan topik sembrono ini ...."

"Ya ya, aku punya minat yang sama seperti Rokujou Miyasudokoro yang tidak bisa meninggalkan Genji yang sembrono yang dia benci, dan seperti hantu, dia menangkap para gadis satu per satu dan membunuh mereka, sepanjang waktu tidak dapat mengirimkan perasaannya ke Genji. Aku pikir Aoi yang telah menjadi dingin secara bertahap benar-benar cantik juga, penderitaan Aoi dalam hatinya telah menyakitkan aku setiap kali aku baca. Istri muda yang Genji nikahi di tahun kemudian, San no Miya pasti akan seperti Nekogami-sama yang semua kemarahan saat ini. Aku berani mengatakan dia akan sangat senang jika dia bisa datang ke era ketika orang benar-benar menyembah Nekogami-sama dengan hati mereka."

Sepertinya sekali Asakura Yoshikage memulai pada topik "The Tales of Genji", dia tidak akan mendengarkan orang lain.

Asai Hisamasa dan Shoukakuin Gousei harus tetap diam dan mendengarkan...

Dan tiba-tiba, seseorang yang bisa mengganggu gumaman Yoshikage muncul.

"Asakura-sama, Asai-sama, Saru sudah mati, dia telah hancur berkeping-keping. Bahkan kepalanya tak bisa ditemukan dan itu adalah disesalkan, tapi, menggantikan Sugitani Zenjuubou, aku telah melakukannya."

shota putih dan Omyouji

Adalah Tsuchimikado Hisanaga.

Dengan berbagai shikigaminya yang jelek dan tingkat rendah, Tsuchimikado muncul di ruang utama.

"Seperti yang diharapkan dari Gunung Hiei, aku bisa merasakan "Ki" yang luar biasa, para shikigami 10 kali lebih kuat di sini dibandingkan dengan Wakasa."

"Anak seperti ini adalah kepala klan Tsuchimikado? Dan kau bahkan tidak memiliki kepala Saru, apa gunanya itu?" Asai Hisanaga yang mengatakan itu tiba-tiba dipeluk oleh shikigami dengan sayap dan dia langsung berteriak, "Kasihanilah!"

"Kepala Saru itu telah meledak oleh bom Hattori Hanzou, jadi aku tidak bisa mendapatkannya, uhhh..."

"Aku mengerti, cepat dan jauhkan moster ini dariku! Kasihanilah aku!"

"Bagaimana dengan janji kita, jika klan Oda hancur, kami, keluarga Tsuchimikado akan sekali lagi bangkit di Kyoto, dan mengumpulkan semua omyouji di seluruh negeri untuk menghormati aku sebagai kepala. Jangan bilang kau sudah lupa tentang itu?"

"Terserah kau, era omyouji dan shikigami terbang di sekitar di Kyoto, jika kita bisa kembali ke era seperti itu, aku akan benar-benar merasa bahagia. Bukankah itu hal yang baik untuk menyelubungi Kyoto dalam kegelapan lagi?"

Tsuchimikado tertawa, "Asakura-sama benar-benar memahami."

"Ya ya, aku telah membunuh Akechi Mitsuhide juga, tidak apa-apa kan, gadis kecil itu yang tinggal di tempat Asakura-sama untuk sementara waktu. Gadis itu dengan dahi lebar."

"...aku paham, gadis cerdas dan elegan itu, jika dahinya tidak begitu lebar, dia akan Wakamurasaki ku..."

Meskipun tak diketahui apakah Oda Nobuna masih hidup atau mati, tetapi itu adalah fakta bahwa dia tidak bisa bergerak sekarang.

Penasihat klan Oda yang paling ulet, Sagara Yoshiharu dan Akechi Mitsuhide, dikalahkan oleh Tsuchimikado.

Saitou Dousan, yang melindungi Mino dan Owari dengan sejumlah kecil pasukan berada di bawah ancaman Rokoku dari Kouga dan Takeda Shingen, dan tidak dapat membantu.

Dan Takigawa Kazumasu, yang berada di Ise dijatuhkan oleh tentara Rokoku dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Meskipun, pada pandangan orang, tentara Oda telah mengelilingi Gunung Hiei, tetapi dalam kenyataannya, itu sendiri sedang dikelilingi oleh banyak tentara.

Miyoshi dari Shikoku muncul lagi. Jika orang untuk memperkirakan waktu ketika mereka menyerang Kyoto, yang sekarang menjadi kota yang kosong...

"Dua minggu, jika kita bertahan dua minggu dari kehidupan membosankan ini, kita dapat membalikkan situasi dan kemenangan akan menjadi milik kita."

"Uwahaha, kami bisa menang, Asakura-sama? Shibata atau Niwa semua prajurit perempuan, mereka tidak dapat melangkah ke Gunung Hiei, sehingga mereka bahkan tidak bisa menyerang kita. Untuk menggunakan Gunung Hiei yang melarang wanita masuk, seperti yang diharapkan dari strategi licik."

"Aku hanya benci melihat gadis-gadis terbungkus dalam perang. Untuk orang sembrono, gadis-gadis harus disimpan di rumah, membantunya berganti pakaian setiap malam, menjadi terpesona oleh kecantikannya seperti kita menikmati dia sepenuhnya... Hohoho."

"Ini agak menjijikkan." Tsuchimikado yang masih anak-anak mengeluarkan perasaannya yang sebenarnya tanpa sengaja, tapi Asakura Yoshikage mengatakan, "Dua minggu untuk kembali ke rumah, begitu merepotkan. Gunung Hiei penuh laki-laki membosankan, aku seharusnya membawa Hasegawa Touhaku" dan masuk dunianya sendiri lagi.

Bagian 5[edit]

Kyoto,

Kuil Hounou.

Ruang tunggu.

Nene terus menerus menanyakan situasinya dari Manase Belchior yang mengurus Nobuna. "Tolong beritahu saya."

"Mereka tampaknya telah jatuh ke dalam situasi di mana mereka tidak bisa bergerak maju atau mundur di Gunung Hiei, dan tidak ada yang bisa mereka lakukan tampaknya."

"Yoshiharu-sama atau Mitsuhide-sama, salah satu dari mereka bisa datang dengan rencana brilian yang mengejutkan kita semua."

"Dimana Hanbei-sama yang licik?"

"Dia sedang tidur sekarang karena obat, aku hanya memberitahu kamu di sini, tapi kondisi Hanbei-chan adalah serius secara tak terduga, tidak memberitahu siapapun tentang hal ini."

".... Apakah begitu...?"

"Ketika dia bangun, kita akan melihat kekuatan dan kemauan Hanbei-chan."

"Uhhh ... Semua orang penting, namun Nene yang masih anak-anak tidak bisa berbuat apa-apa, sungguh menyebalkan!"

"Kamu melakukan sesuatu, untuk membersihkan dirimu sendiri dengan air dingin di cuaca yang dingin untuk berdoa bagi semua orang, perasaan ini dari Nene-chan pasti akan terkirimkan pada Yoshiharu-sama dan Nobuna-sama."

"Tapi Hime-sama... kondisi Hime-sama sekarang ini....!"

Manase Belchior menunduk.

Benar, Nobuna terlihat jauh lebih lemah sekarang.

Operasi tersebut sempurna.

Meskipun dia mengalami demam, tetapi demam dan racun dalam tubuhnya akan hilang, dan ketika demam mereda, Nobuna akan bangun.

Tapi...

"Karena demam tingginya, aku takut Nobuna-sama mengalami mimpi buruk. Hati manusia itu misterius, karena mimpi buruk, pada saat yang sama jiwanya melemah, kondisi tubuhnya akan melemah juga, dan itu membawa serta demam tinggi. Jadi, dia tidak bisa bangun tidak peduli apa. Jika hal ini terus berulang, dan situasi terus seperti ini, aku takut Nobuna-sama akan....."

"Tolong mencoba yang terbaik tidak peduli apa! Bukankah Manase-sama seorang dokter terkenal yang menggabungkan kedua kemampuan medis namban dan medis tradisional?"

"...Dunia mimpi bukanlah tempat yang kemampuan medis bisa menjangkau."

Jika demam tingginya tidak mereda, bukan hanya tetap dalam keadaan koma, Nobuna-sama bisa bertahan satu sampai dua hari paling banyak. Pikirannya berkedip melalui berbagai pasien yang sekarat, tapi, hanya titik ini, Manase Belchior yang seperti wewangian tidak bisa terus terang untuk mengatakannya kepada Nene muda yang matanya sudah penuh air mata.

Tapi, Nene yang intuitif sudah menemukan.

".... Hime-sama sudah... sudah... tidak bisa diselamatkan? Uhh, Uhh, jika Onii-sama... Onii-sama bisa kembali...!"

Itu seperti mereka berada di neraka.

Di dalam kuil Hounou, ada keheningan.

Tiba-tiba, ada tamu yang tak terduga.

"Hmmm, kakek, bukankah waktu yang kalian membutuhkanku?"

Tubuh yang memancarkan atmosfer "tidak dari negara ini" dan parfum yang kuat.

Sebuah pakaian gaya china yang dipakai pada kulit kecokelatan dengan pipa tembakau tipis panjang.

Itu Matsunaga Danjo Hisahide yang umumnya dikenal sebagai "Venomous Scorpion."

Hisahide yang tidak terlihat untuk beberapa waktu berjalan dengan elegan menuju Manase Belchior.

"Ohh, Matsunaga-sama? Kyoto memiliki rumor tentang kamu berlari kembali ke Yamato setelah Hime-sama tertembak dan klan Oda akan jatuh."

"Oh, itu pasti anak kecil di Kyoto yang tidak menyukai aku, aku benar-benar menyihir obat rahasia untuk Nobuna-sama."

Setelah Manase mendengar itu dan sementara gemetaran seluruhnya, dia menunjuk pada Hisahide dan berkata.

"Da..Da..Dan..Danjo-chan? Ka..Kamu... Apa yang kamu lakukan di sini?"

Di masa lalu, dokter bejat Manase Belchior pernah membuat gambar gelap dengan Matsunaga Hisahide.

Pada saat itu, Manase yang ingin merayu Matsunaga Hisahide telah ditolak, "Aku benci kakek-kakek." dan diberi racin sulfur mustard dan ditinggalkan di kastil Hisahide, kastil gunung Tamon.

Untuk Manase, yang masih melewati hasutan gemetar itu setiap kali dia berpikir tentang hal itu.

"Aku mengatakan, sudah saatnya bahwa kau kakek minggir untuk menghentikan penyakit dari meneruskan, Nobuna-sama sedang terjebak dalam mimpi buruk dan tidak bisa bangun, kan?"

"Meskipun kau benar, tetapi untuk menggunakan obat pada Hime-sama, dan itu ditetapkan oleh kamu Danjo-chan, itu sangat mencurigakan, teramat sangat mencurigakan."

"Tidak sama sekali, ada obat dari Persia yang mampu memanipulasi mimpi, hanya saja sangat sulit untuk mengumpulkan bahan-bahannya di sini, jadi aku terlambat."

"Ho... Sebuah obat yang memanipulasi mimpi, apa itu sebenarnya?"

Nene bertanya, "Jika kita menggunakan ini, akankah Nobuna-sama terbebas dari mimpi buruknya?"

"Ya, bukan hanya mengakhiri mimpi buruk, akan memberi dia mimpi manis, mimpi kebahagiaan yang Nobuna-sama benar-benar inginkan. Begitu semangat Nobuna-sama menjadi lebih baik, suhu tubuhnya akan turun dan dia akhirnya akan bangun."

Setelah mendengarkan, Nene memegang tangan Hisahide erat-erat, dan meminta berkali-kali, "Kumohon!"

"Nene-chan, obat Persia itu yang wanita ini gunakan sebenarnya racun, mereka adalah hal-hal yang sangat beracun dan pada saat yang sama mereka memiliki kegunaan mereka, mereka hanya dapat merugikan Hime-sama yang begitu lemah sekarang. Ini terlalu berbahaya."

Manase berkata sambil mengerutkan kening.

"Jika itu yang terjadi, cara apa yang kakek miliki untuk menyembuhkan Nobuna-sama?"

Ditatap dengan mata tajam Hisahide, Manase hanya bisa mengeluarkan suara "Uhhhh".

"Kalian mengganggu aku disini, bagaimana kalau aku meracuni kau bersama dengan anak itu..." Mata Hisahide yang sedang mengirimkan kepadanya semacam sebuah ancaman.

"Obat-obatan pahit cenderung bekerja lebih baik, jika itu dapat menyelamatkan hidup Nobuna-sama, aku akan menutup mata untuk efek samping yang akan dibawa itu. Tapi Danjo-chan, obat itu, apa itu telah diuji pada manusia sebelumnya?"

"Hmm, aku telah menguji pada diriku sendiri, selama periode ketika obat itu mulai berlaku, aku bermimpi dimana aku dengan Nobuna-sama di kastil gunung Tamon memiliki mandi uap sambil berbicara, tidak ada sesuatu yang salah dengan itu."

"Jika demikian, tampaknya agak aman." Kata Nene.

"Danjo-chan, karena kau menggunakan begitu banyak obat dan racun, tubuhmu sudah punya resistensi untuk itu, dan tubuhmu tidak sama dengan seorang gadis biasa, kau tidak dapat dianggap sebagai subjek tes yang bagus, sepenuhnya tidak."

Hisahide menyipitkan matanya dan tertawa, "Setidaknya aku dapat mengatakan bahwa itu tidak akan membahayakan hidup Nobuna-sama. Ini aku bisa mengatakan dengan kepalaku sebagai jaminan."

Meskipun Manase punya perasaan tidak menyenangkan, tapi dia memutuskan bagaimanapun juga.

Seperti ini, Hisahide memasuki kamar Nobuna.

"Apakah itu benar-benar baik-baik saja, Nene agak khawatir."

"Uhh, ini adalah pertaruhan... Apakah obat Danjo-chan adalah baik atau buruk, kita harus melihat nasib Hime-sama."

"Hime-sama, telah menjadi begitu lemah... Begitu menyedihkan..."

Hisahide memandang Nobuna yang disiksa oleh demam tinggi dan tidak bisa tidak meneteskan air mata saat dia memegang tangan Nobuna erat-erat.

Pembunuh itu yang menembak Nobuna dengan arquebus masih bersembunyi di Gunung Hiei sekarang.

Gunung Hiei adalah gunung spiritual yang melarang wanita masuk.

Jadi bisa dikatakan, tentara Oda utama yang terdiri dari prajurit perempuan tidak bisa mencari yang pembunuh itu.

Dalam kenyataannya, Hisahide telah mengirimkan banyak permintaan untuk "Berikan pada kami pembunuh itu.", Tapi Gunung Hiei telah menolak semua itu dengan mengatakan, "para daimyo perempuan yang haram tidak ada hubungannya dengan kami."

Dan, tentara sekutu dari Asai dan Asakura telah mendirikan kamp di Gunung Hiei itu.

Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide tidak bisa masuk karena seorang perempuan.

Sungguh hina ini...

Apa yang mereka pikirkan tentang perempuan...

Hisahide kehilangan rumah dan keluarganya karena perang di Kyoto dan dijemput oleh kuil Koufuku dan dibesarkan. Ini karena para biarawan jatuh bahwa dia telah putus asa dan meninggalkan agama Buddha.

Tentu saja, di antara para biarawan, bukan hanya ada biarawan jatuh saja, masih ada biarawan mengikuti dengan ketat dengan aturan dan berdoa bagi orang-orang. Tetapi arogansi dari para biarawan yang, tanpa peduli pada ajaran Buddha mereka, mulai membunuh tanpa berpikir, dan sikap mereka membuat mereka berpikir bahwa perempuan "haram" meskipun mereka menyembah Buddha. Jadi banyak biarawan jatuh dan diperintah oleh keinginan mereka karena alasan ini.

Hisahide muda, tidak peduli apakah itu Kyoto atau Nara, dia dihina oleh para biarawan untuk sebagai "Bajingan dari luar negeri."

Karena itu, untuk melindungi dirinya sendiri, dia belajar skill tombak dan racun.

Berpikir tentang masa lalu, hatinya menyala menyala dengan api hitam sebagai Hisahide yang tampak sangat sengit.

"Nobuna-sama, si brengsek yang telah menyakiti Anda, Matsunaga Hisahide pribadi akan menangkap dia dan menundukkan dia pada penyiksaan. Aku akan menguburnya di pasir sementara hanya mengungkapkan kepalanya, membiarkan penggunaan gergaji untuk perlahan-lahan memotong lehernya. Meskipun ada beberapa orang yang memperlakukan penjahat penuh darah sebagai permainan dan bersenang-senang dengan itu, penjahat yang ditundukan itu pasti lebih baik mati. Benar, itu tidak cukup hanya membunuh dia, untuk menyakiti tubuh indah Nobuna-sama dengan peluru, aku harus membiarkan dia merasakan sesuatu yang jauh lebih mengerikan dibanding kematian!"

Sementara berbicara pada Nobuna, Hisahide menempatkan cairan hitam ke dalam tembikar terkenal, Hiragumo dan mulai mendidihkan itu.

"Ayo, minum itu. Dengan ini, mimpi buruk akan berakhir dan yang menggantikannya adalah mimpi yang penuh kebahagiaan dan sukacita, mimpi yang Nobuna-sama benar-benar inginkan."

Bahkan ketika Nobuna-sama mengalami cedera serius seperti itu dan telah menjadi begitu lemah, dia masih cantik melampaui perbandingan.

Hime-sama... Aku akan melindungi Anda menggunakan cara apapun yang diperlukan.

Hisahide melihat wajah tidur Nobuna, saat dia menempatkan mangkuk di bibir kering Nobuna, dan perlahan-lahan, sangat perlahan memberinya menyuapi obat yang direbus.

"...Uhh... Uhh... Umm."

...

...

...

OdaVol4Cover5.jpg

"Saru, lari...."

Nobuna bermimpi tentang Kanegasaki yang telah menjadi neraka yang sebenarnya.

Ini... Hanya berapa kali dia melihatnya.

selamanya mengulangi... mimpi buruk.

Untuk impian menaklukkan dunia, Nobuna yang telah meninggalkan Sagara Yoshiharu di Kanegasaki dan melarikan diri telah mencari dan berkelana untuk Yoshiharu di Kanegasaki sejak ditembak.

"Hei, Saru, Yoshiharu! Aku idiot! Jika kau mati, siapa yang akan menemani aku untuk berlayar di lautan luas? Dengan hanya aku, apa artinya bagiku untuk memenuhi impianku!? Jadi... Tolong, aku mohon ppadamu, kembalilah..."

Sambil menangis, dia berkendara melalui jalur pegunungan.

Melalui bukit ini, aku, sekali lagi menyaksikan adegan dimana Saru tertangkap oleh orang-orang yang telah berburu untuk prajurit yang melarikan diri dan dibunuh.

Dan ketika aku melihat Saru sekarat, hatiku juga sedang sekarat perlahan-lahan dengan dia.

Tidak lagi, dia tidak ingin mengalami mimpi buruk seperti ini lagi.

Jika, jika aku harus mengalami mimpi buruk yang tidak pernah berakhir ini karena aku hidup, maka aku hanya harus....

Tapi,

Mimpi kali ini, bukan mimpi buruk.

Atas bukit, dia bisa melihat Yoshiharu memimpin 500 tentara yang kuat kembali dengan penuh semangat.

"....Yoshiharu....!?"

"Ohh, Nobuna? Ke..Ke..Ke..Kenapa kau datang kembali? Ngomong-ngomong, siapa itu Yoshiharu?"

"Bukankah itu kau!? Kau, apakah kau lupa namamu sendiri? Kecerdasanmu benar-benar dari seekor monyet."

"Di..Diam! Dipanggil "Yoshiharu" tiba-tiba oleh kamu, itu hanya bahwa aku tidak bisa bereaksi tepat waktu."

"...Yoshiharu!"

Nobuna berlari menuju Yoshiharu, dan tanpa mengatakan apa-apa, memeluknya.

Air matanya tidak bisa dihentikan.

Meskipun dia pernah berpikir itu adalah mimpi... Tapi, ini bukan sebuah mimpi.

Ini adalah Yoshiharu yang sebenarnya. hangat, dengan sedikit bau berkeringat Yoshiharu. Dadanya bisa merasakan jantungnya berdebar, Yoshiharu yang sebenarnya.

Aku tidak peduli lagi, apakah ini mimpi atau kenyataan.

Impianku adalah, untuk menaklukkan dunia, melihat sendiri keajaiban dunia yang berbeda menggunakan lautan luas dan...

Dan, orang aneh ini yang telah memproklamirkan diri dia datang dari Jepang masa depan, untuk berada di sisiku, dan melindungi aku.

Mengatakan, "Nobuna, kamu diperlukan untuk negara ini, aku tahu itu. Bahkan jika orang lain di era ini tidak mengerti kamu, aku mengerti kamu!" dan mendukung aku dari belakangku.

Apakah perasaan cinta...? Atau ini sama dengan misionaris namban yang aku pernah dikagumi sebagai kakakku....? Ini... Aku belum tahu.

Meskipun aku tidak mengerti, tapi perasaan ini jelas tidak sama...

Ayah... Misionaris... Hirate-jii-san... Viper... dan semua orang yang aku cintai dari masa lalu, ada perbedaan mendasar.

Karena, setelah kami bertemu, dadaku akan mulai sakit.

Sebuah perasaan yang tidak aku rasakan sejak lahir, aku.. harus memiliki...

"Oi Nobuna, berapa lama kau berniat untuk memelukku, dan ekspresimu agak aneh, apa yang terjadi?"

"Ap...Apa itu ... Aku..Aku khawatir tentang kamu, sikap macam apa ini?"

"Komandan! Sepertinya suasana semakin panas, hahaha."

"Menikahlah setelah Anda kembali ke Kyoto!"

"Diam kalian! Kita harus menyelamatkan Asai Nagamasa yang dipenjara dan membantunya mendapatkan kembali posisinya sebagai kepala, dan kemudian mengalahkan pasukan Asakura... Kita akan perlu untuk pergi setelah kita kembali, bukan!? Akan ada perang segera!"

Yoshiharu membiarkan Nobuna duduk di paha saat dia memeluk pinggang Nobuna dengan satu tangan, tangan yang lain memegang kendali saat dia berkendara ke depan.

Hati Nobuna hanya bisa memiliki keraguan... Yoshiharu orang ini... Kapan dia menjadi begitu terampil dalam berkuda...?

"Hei Yoshiharu, apakah itu benar tentang membantu Nagamasa mendapatkan kembali posisi kepala di klan Asai?"

"Ahhh, itu benar. Pasukan kembali kita semua aman, sehingga tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Juubei-chan dan sisanya telah berhasil kembali ke Kyoto dengan selamat!"

"Dearuka... Bagus... Semua orang masih selamat."

"Ahhh." Yoshiharu mengatakan sambil meningkatkan kekuatan dalam memeluk Nobuna.

"Jadi itu masalahnya, Nobuna. Setelah kembali ke Kyoto, kita akan melanjutkan pertempuran kita untuk menaklukkan dunia! Klan Asakura sudah menyerah di bawah serangan berkecepatan kilat oleh Asai, tidak ada lagi musuh di daerah pusat! Imai-jii-san dari Sakai juga telah mengirimi kita banyak dana militer, kekuatan militer klan Oda sekarang 20000! Kita adalah terkuat di Jepang! "

"Ahhh... Uhh, Ta..Tapi kita punya janji, kalau kau kembali hidup, aku akan memberimu hadiah. Hadiah itu, aku harus memberikannya kepada kamu segera..."

"Ahh, janji ciuman itu? Karena tidak ada cukup waktu, bagaimana kalau sekarang kita...."

"Tunggu, tidaaaaaaaaak, bukankan para tentara melihat kita? A..A..Aku..Aku belum mencium seorang pria sebelumnya, ja..jadi tidak baik jika itu bukan suatu tempat yang sepi! Ahh, tapi, setelah kembali dari Kyoto, Manchiyo dan Riku akan datang dan mengganggu..."

Yoshiharu mengungkapkan giginya yang putih, tertawa dan berkata, "Tidak akan ada siapapun yang mengganggu kita."

"Huh... Apa yang terjadi? Tiba-tiba, Yoshiharu tampaknya menjadi 5 kali jantan dari biasanya... Orang ini... Apakah dia seramah itu sebelumnya?" Nobuna memiringkan kepalanya dengan bingung.

Tapi, tapi ini tidak apa-apa juga, jadi dia tidak banyak keberatan.

"Kau tidak tahu apa-apa, Nobuna. Nagahide-dono dan Katsuie-dono tidak akan lagi mengganggu kita. Yah, Katsuie masih gila dari cemburu tapi Nagahide berencana untuk memberi kita pernikahan dan saat ini sedang mempersiapkan di Kyoto."

"Ehhhhh? Tu..tunggu... Apa ini... Tu..Tunggu, a..a..aku.. Kapan aku bilang aku ingin menikahi kamu? A..Ad..Ad..Ada semacam perbedaan besar dalam status keluarga kita."

Yoshiharu mengungkapkan gigi yang sangat putih lagi saat dia bermain dengan rambutnya di dahi, "Itu merepotkan..."

"Yah, aku, yang selamat melalui "Retreat at Kanegasaki" telah menjadi dikenal di seluruh di Kyoto, bahkan anak-anak dan bangsawan telah mengakui aku sebagai seorang pahlawan besar. Orang-orang semua merasa bahwa tidak ada orang lain yang bisa menyamai Oda Nobuna. Yah, itu hal seperti itu sekarang. Ah apa boleh buat, sebenarnya bagiku, aku pikir gadis dengan payudara yang lebih besar adalah lebih baik."

"Diam! Milikku tidaklah kecil, oke? Satu-satunya yang kecil adalah Hanbei, dibandingkan dengan Hanbei, milikku sudah dianggap besar! Dan, kenapa kau begitu terpikat dengan payudara perempuan? Payudara awalnya digunakan untuk makanan bayi, untuk begitu terpikat setelah tumbuh dewasa, apa kau seorang cabul!?"

"Payudara romantik laki-laki! Hahahaha" Yoshiharu menunjukkan giginya dan tertawa.

"Ya ampun, bodoh..." Nobuna bergumam.

"Tapi, karena Himiko-sama meminta padaku, "Aku meninggalkan Nobuna-sama pada kamu", jadi aku benar-benar tidak bisa menolak lagi...."

"Hi..Him..Himiko-sama bilang begitu sendiri! Ma..Maka tidak ada cara lain, jika aku menolak, bukankah aku tidak setia?" Dengan sikap 'do or die', Nobuna mengirim bibirnya ke Yoshiharu.

"Lihat, kita bisa melihat Kyoto sekarang, Nobuna."

"Ahh..."

"Semua orang datang untuk mengucapkan selamat kepada kita untuk kembalinya kita dan memberi kita restu mereka untuk pernikahan."

Bagian 6[edit]

Senja kala, Kyoto.

Pernikahan telah dimulai.

Selamat, selamat,

Wajah semua orang yang penuh senyum.

Pernikahan antara mereka dimulai seperti ini.

Inuchiyo berkata, "...Hime-sama ada di sini." sambil mengangkat tombak bambunya.

"M..M..M..My Hime-sama, uwahhhhh~!"

"Dengan ini, Hime-sama pasti akan bahagia. Poin penuh!"

Katsuie dan Nagahide telah mengumpulkan hadiah dan restu dari Kyoto dan Sakai.

"Seperti yang diharapkan dari Gorilla, tidak, Sagara-senpai! Untuk dapat memiliki Nobuna-sama yang fantastis, aku, Juubei Mitsuhide mengaku kalah! Nobuna-sama, Anda harus bahagia dari sekarang!" Mitsuhide yang memasak takoyaki meletakkan pekerjaan di tangan dan mengirimi mereka restunya.

"Upacara pernikahan akan diadakan di gereja namban, dan Aku akan menjadi sang pendeta" Frois tertawa dan berkata.

Begitu dia melihat Yoshiharu dengan matanya terkunci ke payudara raksasa Frois, Nobuna merasa jijik dan mengarahkan tendangan pada dia tanpa berkata-kata.

"Seperti yang diharapkan dari bishoujo no.1 di jepang, kuat dan terhormat. Ini normal untuk Yoshiharu-sama jatuh cinta dengan Nobuna-sama. Nobuna-sama bukan lawan yang aku, Takenaka Hanbei bisa menang, jadi, aku hanya bisa menjadi nyonya Yoshiharu-sama. *Hiks*Hiks*"

"Itu mungkin tidak cukup, kemesuman Yoshiharu-shi adalah benar-benar mengejutkan, mungkin dia akan mengklaim aku sebagai istrinya juga."

"Ahhh, bocah, jika kau berani untuk menyentuh idola abadi kami, Goemon, kami pasti akan membunuhmu!"

"Di..Diam ~nya."

"Ahhh, ini dia! Kegagapan Boss!"

"Mulai sekarang, aku harus mulai memantau Onii-sama agar tidak membiarkan dia disesatkan pada setiap gadis selain Hime-sama, aku, Nene yang memiliki tugas pemantauan dia, aku penyumbang terbesar!"

Selanjutnya, Nagamasa dan adiknya, Nobusumi, Motoyasu dan Imagawa Yoshimoto memiliki semua memberi dia restu mereka.

"masakan memiliki cukup pekerjaan dimasukkan ke dalam, sebagai kepala koki, aku, Imai Sougyu dapat menjamin itu, semua orang silahkan menghargai, tidak pernah lupa tentang pernikahan ini."

Dan, officiator untuk hari ini, adalah ayah angkat mempelai wanita, Saitou Dousan yang bergegas kesini dari Mino.

"Bagus, bagus, Nobuna-dono. Aku, Saitou Dousan berpikir aku tidak bisa melihat putri angkatku mengenakan gaun pengantinnya. Sekarang, aku ayah paling bahagia di Jepang."

Dengan wajah tercampur dengan kebahagiaan dan kesedihan dari menikahkan putrinya, suaranya tampaknya sedikit cengeng, karena dia telah benar-benar menjadi, "Buddha Dousan".

Dan masih ada satu lagi, Tsuchida Gozen, ibu kandung Nobuna yang memiliki pertemuan yang sangat terbatas dengan putrinya.

"Kichi, aku minta maaf karena begitu keras padamu selama ini. Ibumu tidak ingin putri seperti kamu untuk mengayunkan pedang tetapi untuk menjadi seorang putri yang normal dan mencapai kebahagiaanmu sendiri. Melihat kamu menjadi begitu terpaku pada menaklukkan dunia, aku telah begitu dingin pada kamu. Tapi sekarang, dengan Sagara-dono melindungi kamu, ibumu tidak akan khawatir lagi. Mari kita ibu dan anak kembali ke hidup seperti sebelumnya."

Tsuchida Gozen memiliki aliran air mata penuh kebahagiaan di wajahnya.

"Sungguh sebuah kerumunan." Sambil bersenandung lagu, Yoshiharu mengangkat Nobuna.

"Mari kita pergi ke gereja namban sekarang, Nobuna. Tapi, mulai sekarang, aku harus memanggilmu "Kichi." Aku pikir."

Hanya dipanggil "Kichi" oleh Yoshiharu membuat Nobuna merasakan nyeri sangat manis dari bagian terdalam di dadanya.

Mengapa Matsunaga Danjo tidak disini, itu adalah kesempatan.

Jika hal ini berlangsung, aku benar-benar akan menikahi Yoshiharu!

"Tu..Tu..Tunggu, bahkan aku tidak tahu apakah aku ingin menikah dengan kamu dan menjadi istrimu, dan kamu tidak mengatakan apa-apa tentang menyukai aku atau apapun. Ada banyak prosedur dari hal yang kita belum lakukan. Aku, tidak tahu apa-apa tentang laki-laki... Te..Tentu saja bukannya aku tidak mau menikah denganmu... Ha..Hanya saja aku ingin beberapa waktu untuk mempersiapkan hatiku sendiri... Jadi....! "

"Che" "Che" "Che" Entah bagaimana, seluruh kerumunan memberi Nobuna suara kesal mereka.

"Tidak mungkin bagiku untuk mem..mem..membenci kamu, tetapi... Umm... Uhh... untuk menikah tiba-tiba, itu terlalu cepat...!"

"Aku paham, mau bagaimana lagi kemudian. Kamu sudah menyerah, huh? Seperti yang diduga dari gadis peringkat top. Kalau begitu, sebagai pengganti, super bishoujo Juubei, apakah kamu bersedia menikah denganku?"

"Ehhh? Apakah itu benar-benar tidak apa-apa? Tentu saja aku ok dengan itu, Sagara-senpai. Aku lakukan itu!"

Saat gaya musik namban yang menandakan mulainya pernikahan, Mitsuhide yang terlalu bersemangat memegang tangan Yoshiharu dan melarikan diri ke luar.

"Juubei! Kenapa kau selalu tidak melihat suasana dan ada apa dengan ekspresi bahagiamu itu! Bukankah Yoshiharu rivalmu!? Tu..Tunggu!! Yoshiharu adalah... YOSHIHARU MILIKKU!!!"

*Bang*

"Semua orang lari. Nobuna sudah menjadi gila dan mulai menembak kemana-mana!"

Ahh! Ahh! Ahh!

Wah! Wah! Wah!

Kenapa... Keapa menjadi seperti ini...?

Entah bagaimana... hal itu tidak terasa benar...

Bagian 7[edit]

"... Mimpi...? Danjo?"

"Ya." Matsunaga Hisahide yang berlutut di sampingnya menjawab.

Nobuna bangun dan melihat langit-langit yang gelap dari kuil Hounou.

"Obat yang mengakhiri mimpi buruk Nobuna-sama dan memberi Anda mimpi manis sangat efektif. Suhu tubuh menurun dan sekarang, Nobuna-sama akhirnya terbangun. Sungguh sebuah keajaiban."

"...Dearuka."

"Sungguh sebuah senyum bahagia, itu adalah wajah tersenyum manis yang aku belum pernah melihat sebelumnya, anda bermimpi apa, Nobuna-sama?"

pertanyaan Hisahide ini, Nobuna tidak bisa menjawab.

Mencoba yang terbaik untuk menekan dorongan untuk menangis dari bagian terdalam dari tubuhnya, tapi dengan itu, luka di perutnya mulai sakit lagi.

Tapi, apa yang benar-benar menyakitkan yang dia hampir tak bisa menahan itu bukan luka di perutnya, tapi di dadanya.

"...mimpi, itu hanya mimpi, tidak nyata...."

Seolah-olah untuk menekan kata-kata ini keluar, Nobuna sudah kehabisan tenaga.

Hisahide merasa bahwa hati Nobuna yang telah terbangun dari mimpinya mulai retak lagi.

Wajah Nobuna adalah pucat pasi.

Kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya... suasana hati yang menggembirakan... Dari lubuk hatinya, dia merasa senang karena masih hidup, dan telah untuk pertama kalinya bersyukur kepada Tuhan dan Buddha yang dia belum pernah bertemu sebelumnya.

Namun semua itu... hanya mimpi...

Jadi...

Jadi ini adalah apa yang benar-benar aku inginkan dalam hatiku...

Seperti kecil, dan biasa... tetapi mimpi tidak pernah bisa terpenuhi....

Alasan kenapa... karena Sagara Yoshiharu sudah....

"Hmmm, Nobuna-sama, luka Anda mulai sakit lagi. Silakan minum obat ini."

Hisahide menyuapi obat yang baru saja dia direbus untuk Nobuna.

Dengan aroma yang kuat, obat yang manis seperti madu.

"Ini adalah obat yang bisa membiarkan mood menjadi baik secara misterius."

"...Ah..."

Hanya dari minum seteguk, kesadaran Nobuna mulai kabur.

"Seperti mimpi, namun tidak tidur, itu adalah obat yang dapat membiarkan Anda mengalami mimpi indah ketika terjaga. Ketika aku dikhianati dan memikirkan beberapa hal yang menjijikkan dari masa lalu dan merasa buruk, aku selalu minum ini juga."

".... Danjo... Kepalaku pusing, hal-hal di kamar... aku tidak bisa melihat mereka dengan jelas... Upside down...."

"Hmmm, karena obat yang terlalu kuat untuk pertama kalinya, tidak masalah. Bahkan jika dunia telah menjadi musuh Anda, aku akan berdiri di sisi Nobuna-sama, dan melindungi Anda dari siapapun yang menyakiti Anda, jangan khawatir."

"Ahh, Ahh... Danjo... Apakah aku bermimpi... atau aku terjaga... Aku... tidak bisa... untuk membedakan..."

Mengangkat Nobuna yang ketakutan dan menggigil, Hisahide menggunakan payudaranya yang berkembang dengan baik sebagai bantal dan membuai Nobuna seperti merawat bayi.

Sama seperti anak kecil yang berbaring di dada ibunya, Nobuna ditenangkan, "Jangan takut, anakku yang manis... Nobuna-sama, apakah Anda mendengar tentang kisah "Duke of Zhou?"

"Apa... itu?"

"Ini cerita dari Tang. Dahulu sekali, ada seorang pria bernama Zhou Gong yang bermimpi bahwa dia berubah menjadi kupu-kupu terbang di udara. Dia tiba-tiba terbangun dan berpikir untuk dirinya sendiri, dia telah bermimpi berubah menjadi kupu-kupu, atau apakah kupu-kupu yang memiliki impian berubah menjadi seorang pria bernama Zhou Gong?"

"...Sisi mana yang... adalah kebenaran?"

"Hmmm, tidak peduli sisi mana, keduanya adalah benar, keduanya adalah ilusi. Karena tidak ada yang tahu apa yang nyata atau tidak di dunia ini, sehingga dalam kenyataannya, dunia dalam mimpi itu nyata dan dunia ini hanyalah mimpi. Hal-hal seperti kebahagiaan hanya hal-hal dari hati seseorang. Tidak masalah jika dia mencapai kebahagiaan dalam mimpi atau di dunia nyata, mereka adalah sama. Ketika Anda merasa buruk, dan menangis, biarkan aku menggunakan obat-obatan untuk mengirim Anda ke dunia mimpi."

"Hmmm."

"Aku, Matsunaga Danjo, tidak peduli berapa kali, aku akan membiarkan Hime-sama memiliki mimpi yang penuh kebahagiaan."

"Hmmmm..."

"Sungguh seorang anak manis."

Perasaan pusing tanpa henti, dan perasaan jatuh.

Hisahide menggunakan dadanya sendiri untuk menahan aku yang memiliki perasaan seperti itu.

Sedikit hangat, perasaan itu tidak buruk.

Sebuah cinta dari seorang ibu, dan dari Sagara Yoshiharu, aku tidak bisa mendapatkannya.

Jika demikian, maka biarkan aku dimanjakan selamanya oleh Hisahide seperti ini.

Hanya...

Rasa sakit yang hampir mengancam untuk merobek-robeknya dari dadanya, tidak bisa hilang.

Mengapa demikian?

Seperti yang diduga, dunia ini adalah nyata.

Namun di beberapa sudut hatinya, Nobuna yang dipeluk oleh Hisahide tampaknya tidak setuju.

"...Maeda Inuchiyo telah kembali."

Manase Belchior dan Nene membawa Inuchiyo yang telah kembali buru-buru ke kamar Nobuna.

"..... Inuchiyo...? Kemana dia pergi...? Dimana Juubei dan yang lainnya? Dimana Saru...?"

Nobuna yang baru saja terbangun tidak mengerti situasi tentara Oda saat ini.

Insiden bahwa pasukan sekutu Asai dan Asakura dipaksa untuk berhenti di jalan-jalan Wakasa karena Yoshiharu, dan bergerak dari Danau Biwa ke Omi Barat, dan saat ini di Gunung Hiei.

Insiden tentang itu bajingan yang menembak Nobuna dan melarikan diri ke Gunung Hiei.

Insiden tentang Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide yang memimpin tentara yang mundur kembali ke Kyoto untuk mengelilingi Gunung Hiei, tetapi tidak dapat mulai menyerang karena Gunung Hiei melarang perempuan masuk.

Insiden tentang Takigawa Kazumasu dan Saitou Dousan yang melindungi Mino dan Owari dan tidak dapat mengirim bala bantuan karena pasukan anti-Nobuna muncul dimana-mana.

"...dimana Saru? Dimana Saru dan Juubei? Di mana mereka? Inuchiyo?"

Tampaknya mabuk, Nobuna dengan mata berkabut mengulangi lagi seperti dia berbicara dalam tidur.

"...Hei, Inuchiyo, Saru baik-baik saja, kan? Dan kemana Juubei pergi?"

Inuchiyo, Manase dan Nene, mereka semua tidak bisa mengatakan yang sebenarnya ke Nobuna yang lemah ini.

Pada saat ini, Matsunaga Hisahide mengatakan, "Pertama, tegukan lain dari obatnya."

Untuk tidak membiarkan Nobuna runtuh, Hisahide membiarkan Nobuna minum obat potensi tinggi.

"Danjo-chan, itu adaah... Tidak tidak, membiarkan Nobuna-sama minum obat seperti itu... Bagaimana jika dia keracunan...?"

Meskipun Manase mencoba menghentikannya, tetapi dengan kalimat dari Hisahide, "Tenang, kakek!" dan tatapan tajam, dia mampu menghentikannya.

"Semua yang aku lakukan adalah untuk memberikan Nobuna-sama obat yang dapat membawa kebahagiaan ke hati, benarkan, Nobuna-sama?"

".... Ya... Danjo .."

"Sagara Yoshiharu dikejar oleh omyouji dari Wakasa, Tsuchimikado, dan hancur berkeping-keping. Bahkan tidak satu bagian dari dirinya tersisa... Untuk membalas dendam untuk Sagara Yoshiharu, Akechi Mitsuhide menyerbu ke depan, tetapi jatuh ke retakan besar di tanah yang disiapkan oleh Tsuchimikado, dan saat ini hilang. Dia kemungkinan besar mati."

"... De..Dearuka."

Penglihatan Nobuna tiba-tiba kabur saat dia kehilangan semua kekuatannya, wajahnya dengan ringan dibelai oleh Hisahide.

Manase terkejut, "Kau... Kau yang telah semua sementara tinggal di rumah ini, kenapa kau tahu sedemikian rupa, Danjo-chan?"

Danjo tertawa dengan memikat, "aku memiliki mata-mata yang disebut boneka."

Ekspresi yang Nobuna miliki sekarang...

seperti dunia sudah hancur.

Dunia ini adalah mimpi... Itu jelas.

Aku yang sejati saat ini memiliki pernikahan dengan Saru dengan restu semua orang... Uhh, untuk menikahi seorang Saru yang bejat, kenapa harus putri Owari ini menikahi seorang Saru tersebut dan memiliki anaknya?

"...Hime-sama, tolong buka mata Anda. Jika Hime-sama tidak mengendalikan situasi tersebut, klan Oda akan hancur."

Inuchiyo mengulurkan tangan padanya.

Ahh? ...Jangan bilang... Inuchiyo ini... adalah nyata?

Menjadi terguncang oleh Inuchiyo, Nobuna yang melamun berkata.

"...Inuchiyo... apa itu benar?"

Inuchiyo yang telah membuat ketetapan hatinya, mengangguk.

"...aku... melihatnya sendiri... Yoshiharu sudah mati... Mitsuhide juga... aku takut..."

Nene runtuh dalam sekejap, dan meraung di tatami.

"Onii-sama.... Onii-sama... Nene... bersedia untuk menggantikan Onii-sama untuk mati... aku sudah mencoba yang terbaik untuk berdoa kepada Tuhan-sama, Buddha-sama, Nekogami-sama...!"

Sepenuhnya runtuh...

Dalam hati Nobuna, sesuatu telah benar-benar runtuh, dan kesedihan, lenyap seolah-olah itu tidak ada.

Dalam penggantian perasaan yang meluap,

Kemarahan...

Bahkan jika tubuhnya terbakar menjadi abu oleh api, kemarahan intens yang tidak akan pernah menghilang...

"Hmmm, Tsuchimikado telah memasuki Gunung Hiei dan telah bergabung dengan pasukan sekutu Asai dan Asakura. Apa yang harus kita lakukan, Nobuna-sama?"

"....Serang... Gunung Hiei...."

Manase mengatakan dengan panik, "Jika kita melakukan sesuatu yang sialan itu, semua fraksi Buddha di Jepang akan menjadi musuh kita!"

Tapi Matsunaga Hisahide terus berbisik di telinga Nobuna.

"Nobuna-sama, meskipun Gunung Hiei adalah gunung spiritual yang menjaga gerbang setan dari Kyoto, tetapi dalam kenyataannya, itu adalah pelaku sesungguhnya dari semua kerusuhan di Kyoto. Memerintahkan para biarawan dan menentang Keshogunan Kyoto, mereka baru-baru ini bahkan menurunkan Kyoto ke lautan api selama perang baru-baru ini, bahkan anak-anak muda pun tak luput. Meskipun mereka mengklaim "Perempuan adalah haram", tetapi para biarawan semua seperti serigala lapar."

Kata-kata Hisahide menjadi dorongan terakhir.

Nobuna lupa tentang rasa sakit di perutnya dan berdiri.

Penglihatannya masih buram.

Dia masih tidak bisa melihat dengan baik hal-hal yang ada di dalam ruangan.

Tubuhnya masih lemah.

Tapi kemarahan itu memancar dari kedua matanya.

Dan karena ini... kemarahan besar yang dia tidak pernah alami sebelumnya...

Mendukung tubuh temah Nobuna berdiri.

Aku yang mengucapkan terima kasih kepada dewa setelah melihat mimpi semacam itu adalah terlalu bodoh.

Para biarawan di Owari juga, setelah mengatakan bahwa mereka dapat menyembuhkan Ayah dengan berdoa dengan penuh semangat, mereka hanya melihat Ayah sekarat dari hari ke hari ketika mereka membaca mantra mereka. Dan setelah itu, mereka bahkan ingin bayaran besar tanpa malu-malu.

Apa yang terlalu banyak adalah "Ayahmu telah membunuh terlalu banyak orang, ini adalah pembalasan." dan menyalahkan ayahnya yang baru saja meninggal.

Pada saat itu, karena Hirate-jii-san menghentikan aku yang mengamuk, para biarawan selamat dari api.

Tapi kali ini...

Kali ini aku harus...

Saru...

Juubei...

Biarkan aku membunuh semua orang yang mengambil mimpiku, orang-orang yang membunuh teman-temanku yang berbagi mimpiku, orang-orang yang mengklaim mereka adalah pelindung gunung spiritual namun mengatakan perempuan yang haram, bunuh mereka semua.

Aku harus membiarkan orang-orang bajingan itu merasakan makanan penutup mereka...

Tapi... seperti dia masih bermimpi... tubuhnya tidak memiliki kekuatan apapun.

Apakah ini kelanjutan dari mimpi buruk? Atau...?

"...Riku dan sisanya tidak akan mampu melakukannya, aku akan memerintahkan tentara pribadi... Bawa aku ke pangkalan sekarang... Manchiyo."

Pada dukungan Hisahide, Nobuna memberikan perintah dengan susah payah.

Ini bukan cara biasa Nobuna yang mengarahkan Inuchiyo dan Nagahide.

Nobuna yang benar-benar sadar tidak akan pernah memberikan perintah seperti itu.

"...para biarawan itu yang menggunakan Buddhisme sebagai perisai mereka dan melakukan apapun yang mereka suka, Tsuchimikado, dan Asai Asakura, bunuh mereka semua..."

Suaranya adalah hampa, seolah-olah Nobuna telah menjadi boneka Hisahide.

Tapi, ini masih merupakan perintah yang diberikan oleh Nobuna sendiri.

Dan meskipun penglihatannya kabur, tetapi kemarahan di matanya tidak diragukan lagi milik Nobuna.

Inuchiyo yang terlalu serius mengatakan, "Roger." dan membungkuk.