Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 5 Bab 5

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 5 - Battle of Anegawa and Battle of Gifu's Incidents[edit]

23 Desember, fajar.

Sagara Yoshiharu melesat dari Gifu Dousan dan tanpa istirahat sama sekali, mencapai kamp Nobuna yang di Anegawa selatan tepat ketika matahari terbit.

Namun pada kenyataannya, yang memegang kendali bukan Yoshiharu tapi misionaris Organtino yang mengatakan "Aku harus bertemu dengan Frois tidak peduli apa." dan datang ke Gifu.

Putra bangsawan Italia, Organtino tidak diragukan lagi kelas ahli dalam hal keterampilan berkuda.

Yoshiharu yang mengendarai kuda yang sama sangat cemas, bahkan jika itu satu menit sebelumnya, dia berharap dia bisa mencapai sana lebih cepat.

Anegawa adalah sungai mid-size di Omi utara, melewati Anegawa dan menuju utara, itu akan menjadi basis Asai Nagamasa, kastil Odani.

Saat ini di kastil Odani, Asai Nagamasa menerima massa besar bala bantuan dari Asakura Yoshikage dari Echizen.

Dan Nobuna sekarang, daripada menyerang kastil Odani, dia sudah berusaha yang terbaik untuk menjaga Anegawa dari situasi menekan timur Takeda Shingen.

Ketika Yoshiharu sampai, Nobuna telah lama memakai armor namban dan duduk di kamp.

Dari darah memerah mata Nobuna, dia mungkin tidak tidur beberapa hari yang Yoshiharu telah ke Ise.

Asai Nagamasa yang mengkhianati aliansi,

Adiknya Nobusumi yang dengan sedih kembali ke klan Oda.

Meskipun dia terkenal karena membenci pertempuran, tapi kali ini, dia memimpin pasukan penuh dan menyerang secara ttak terduga, si Asakura Yoshikage yang bersemangat.

Matsudaira Motoyasu telah benar-benar dikalahkan oleh sengoku terkuat, Takeda Shingen di Mikatagahara.

Dan Saitou Dousan yang menjaga Gifu dengan jumlah tentara yang menyedihkan menguatkan untuk serangan Takeda Shingen.

Tekanan besar ini cukup untuk memporak-porandakan orang biasa, tapi sekarang, Nobuna menggunakan bahunya yang lemah untuk menanggungnya.

Dan pada saat yang paling sulit ini, Sagara Yoshiharu tidak di sisinya.

"Terlalu lambat, Saru! Kau membuang waktu jalanmu kesini dan tidak ingin kembali padaku, aku harusnya hanya membuang kamu, kan?"

Seperti biasa, mulut yang buruk tepat di awal.

Saat ini, satu-satunya yang melindungi Nobuna adalah Inuchiyo yang memakai topi harimaunya.

Kabar dari Takeda Shingen mengalahkan Motoyasu di Mikatagahara dan mendekati kastil Gifu sudah menyebar.

Pasukan sekutu Asai Asakura segera mendorong dan menyeberangi sungai di malam hari, mereka akan menyerang kesini segera.

Niwa Nagahide, Matsunaga Hisahide dan Shibata Katsuie semua telah dikirim ke kamp-kamp yang berbeda untuk menjaga.

"Umm... Nobuna, kamu masih marah tentang apa yang terjadi sebelumnya? Lagipula, di mana Juubei-chan?"

"Ahh, setelah mengusir kamu, aku segera menemukan bahwa itu kesalahpahaman Juubei, jadi kamu sebenarnya adalah korban."

"Uwahhh! Bukankah itu jelas setelah investigasi kecil!?"

"Hehe, pada waktu itu, aku tidak akan bekerja dengan serius jika aku tidak mengusir kamu sedikit, lagipula, itu tidak apa-apa sekarang. Bagaimana, apakah kamu menetapkan masalah dengan Sakon?"

Meskipun Nobuna seharusnya menerima informasi sebelumnya, tapi Yoshiharu memutuskan untuk membuat laporan terlebih dulu.

"Bajak laut Kazumasu-chan yang menghalangi armada tentara Takeda dan Kazumasu-chan sendiri memimpin tentara darat saat dia membantu Dousan menjaga Gifu."

"Hmmm, untuk berpikir bahwa kamu membuat bocah malas itu membantu begitu rajin... Kamu, apakah kamu melakukan sesuatu yang tidak dapat dikatakan kepadanya? Ya ampun, kamu benar-benar melakukan sesuatu pada seprang gadis kecil semuda Inuchiyo... Kamu tidak belajar sama sekali, huh?"

"Apa yang kau bicarakan? Kazumasu-chan tidak terlalu kecil, ok!? Lagipula, kau yang memerintahkan gadis kecil itu untuk menaklukkan Ise adalah berlebihan!"

"Meskipun Sakon masih kecil, dia tidak sesederhana dia yang terlihat, jika dia benar-benar menentang kita, maka bahkan aku akan merasa terganggu."

"Pokoknya, Kazumasu-chan, tidakkah kamu berpikir dia tampak seperti... orang itu...?"

"Oh yeah, Saru, ada apa dengan Kappa di sampingmu? Darimana kau menangkapnya, aku sudah cukup tertarik selama ini."

"Dengarkan seseorang berbicara!"

Nobuna anehnya mengulurkan tangannya dan dengan menukik, mulai menarik topi misionaris dari Organtino yang membungkuk yang berdiri di samping Yoshiharu.

"Uwahh? Ap...Ap...Ap...Apa yang anda lakukan, Nobuna-sama!"

"piringan ini terbuat dari apa, mengapa aku tidak bisa melepasnya? Apakah itu tumbuh di kepala?"

"Tunggu, Nobuna! Dia bukan Kappa, tapi junior dari Frois, misionaris Organtino! Dia telah melakukan perjalanan panjang ke Jepang ini! Dia telah memberiku tumpangan dari kebaikan dari hatinya."

"Huh, seorang misionaris? Darimana kau berasal, pada periode sibuk dari aku ini?"

Nobuna yang dihentikan oleh Yoshiharu mengatakan, "Che, aku ingin melihat apakah rumor dari mengambil piringan dari sebuah Kappa akan membuatnya kering. Jika itu benar-benar mengering, aku bisa menggunakannya untuk dasar sup ku, suatu penyesalan..." saat ia duduk di bangku.

"...Uhhhhhh, Sa..Sagara Yoshiharu-sama, seperti rumor, Nobuna-sama menakutkan, a..ak..ak...akankah aku benar-benar akan digunakan sebagai dasar sup?"

"Jangan khawatir, Organtino, Nobuna selalu seperti ini. Meskipun dia selalu memiliki mulut yang buruk, tapi dia tidak bermaksud jahat, jadi jangan takut."

"Untuk disentuh oleh gadis-gadis... H..Ha..Hatiku telah dipenuhi dengan dosa dan disiksa... Ahh, aku harus buru-buru ke gereja dan mengakui dosaku..."

"Dosa-dosa apa... Kamu baru saja ditindas oleh Nobuna, mengapa kamu disiksa oleh dosa?"

"Uhh, ada alasan yang mendalam..."

Setelah mendengar ini dari Organtino, Yoshiharu ingat, dia mengatakan kepadanya bahwa dia bermasalah oleh sesuatu dan akan berbicara dengan dia benar ketika ada kesempatan.

"Sepertinya, dia benar-benar buruk di sekitar gadis-gadis."

"Frois ada di Kyoto sekarang, tapi dibandingkan dengan ini, Saru! Pertama, biarkan aku menjelaskan situasi kita sekarang."

Inuchiyo mengangguk dan berdiri sambil menyebarkan peta Anegawa.

"Musuh telah selesai mempersiapkan formasi mereka di sisi utara Anegawa. 15000 tentara Asai Nagamasa ada di timur sementara 20000 tentara Asakura Yoshikage ada di barat. Dalam oposisi, 20000 tentara kita telah mendirikan 13 lapisan kamp dan akan memikat musuh kedalam.

"...13 lapisan!? Formasi ini meregang terlalu tipis dan mengapa tentara Asakura Yoshikage begitu besar dalam jumlah. Sudah jelas bahwa pihak kita berada pada posisi yang kurang menguntungkan."

"Hmph, aku akan mengembalikan korps milikmu padamu sementara, lapisan ketiga dari awal adalah korps milikmu Saru."

"Situasi ini memiliki perubahan besar dibandingkan dengan apa yang aku tahu. Dalam "Oda Nobunaga no Yabou", tentara Oda memiliki keuntungan dalam jumlah dan akhirnya mencapai kemenangan karena itu dalam Pertempuran Anegawa."

Ya, dalam game Pertempuran Anegawa, meskipun tentara Oda hampir hancur berkeping-keping oleh serangan Asai Nagamasa, tapi Tokugawa Ieyasu(Matsudaira Motoyasu) sampai tepat pada waktunya dan berhasil membantu Oda Nobunaga mengubah gelombang.

Tapi Motoyasu telah benar-benar dikalahkan oleh Takeda Shingen sekarang, dan saat ini sedang mencoba yang terbaik dalam mengumpulkan pasukannya yang dikalahkan.

Dengan ini, tentara Oda tidak bisa menghadapi serangan menjepit dari pasukan sekutu Asai Asakura yang memiliki keuntungan dalam jumlah.

"Tunggu sebentar, Nobuna. Apakah itu... Asakura Yoshikage secara pribadi disini?"

"Ahh, dia telah mengatakan kemana-mana bahwa dia akan membawaku kembali ke Ichijodani setelah dia telah menang... Aku tidak mau, rasanya menjijikkan."

"Sialan, si mesum Asakura Yoshikage itu, kau hanya tipe orang yang "Hanya wajah dapat dianggap sebagai bishoujo"."

"Jangan gunakan penampilanku sebagai lelucon."

Tidak peduli apa, mengapa kamu ingin pertempuran dengan orang itu di tanah datar seperti itu, Nobuna? Jika itu terjadi, jumlahnya akan menjadi faktor penentu, bukankah itu masuk akal? Saat ini, menjaga kastil kita dan berjuang untuk waktu adalah metode normal... Meskipun Yoshiharu menggerutu seperti ini, tapi Nobuna hanya menghela napas dan tidak mengatakan alasannya.

"Pokoknya, Saru. Bagaimana situasi di Gifu? Apakah Viper meminta kamu untuk membawa pesan padaku?"

"Ah, ahh, aku punya..."

"Persiapan untuk mengirimkan bala bantuan ke Gifu selesai. Meskipun kamu dan korps-mu pada dasarnya tidak berguna, tetapi berbeda dengan adanya Hanbei. Aku akan mencoba yang terbaik untuk memikirkan sesuatu disini jadi jangan khawatir..." Ketika Nobuna mengatakan hal ini dengan mata berkilauan...

Yoshiharu dengan menyakitkan menghentikannya.

Dan kemudian,

Memberi dia "Kata-kata terakhir" dari Dousan

Pertama,

Bahkan jika kamu mengirim bala bantuan ke Gifu, tidak ada gunanya. Sekarang, kamu harus berkonsentrasi dan mengalahkan pasukan sekutu Asai Asakura.

Dan,

Jika kamu membiarkan emosi mengendalikan kepalamu seperti di sungai Nagara, maka dunia benar-benar akan keluar dari jangkauan.

Yang ketiga,

Jika kamu benar-benar mengirim bala bantuan kesini, aku akan memutus ikatan ayah-putri kita tidak peduli apa.

"Apa katamu?"

Melihat Nobuna yang memerah, Yoshiharu tidak bisa mengatakan kebenarannya apapun yang terjadi.

"Saitou Dousan sangat sakit dan tidak bisa hidup lebih lama lagi."

Pada periode kritis seperti ini, ketika pasukan Nobuna dan pasukan anti-Nobuna akan memulai...

Pada saat seperti ini, dia tidak bisa mengatakan fakta kejam yang mungkin benar-benar menghancurkan kepercayaan diri dan semangat juang Nobuna.

"Seperti inilah, aku harus tetap diam dan tidak memikirkan hal lain. Pada saat ini, untuk menarik Hanbei-chan dan korps Sagara yang bertahan dengan aku melalui Retreat of Kanegasaki dari Pertempuran di Anegawa untuk memperkuat Gifu, itu sebenarnya bunuh diri. Kita tidak memiliki banyak kekuatan militer, jika kita membagi pasukan kita, Nobuna sendiri akan berada dalam bahaya! Karena dia terlalu khawatir pada Dousan, Nobuna yang cemas tidak akan dapat berkonsentrasi pada pertempuran di depannya. Alasan mengapa dia memilih pertempuran juga karena dia ingin mengirimkan bala bantuan ke Dousan secepat mungkin. Pada saat ini, menurut logika yang tepat, jika kita menjaga kastil kita, Asakura Yoshikage dari Echizen pasti akan dipaksa untuk mundur karena salju. Tapi Nobuna yang berpikir bahwa pertempuran berlangsung hanya akan mengambil setengah hari sudah lupa seberapa kuat musuh pasukan sekutu Asai Asakura itu. Jadi, sekarang, aku harus tetap diam, bahkan jika aku dibenci oleh Nobuna nanti..."

Yoshiharu membuat tekadnya.

Bahkan jika dia dibenci oleh Nobuna dari hatinya.

Dia tidak bisa membiarkan Nobuna mati di sini!

Dia tidak akan membiarkan Nobuna diambil oleh Asakura Yoshikage dan menjadi boneka untuk dapat dipermainkan di Ichijodani.

"Che, aku marah hanya dari berpikir tentang bajingan Yoshikage itu. Dia berani mengatakan hal-hal seperti memperlakukan Nobuna sebagai bonekanya sendiri... Tidak... Tidak.. aku tidak benar-benar peduli tentang hal tidak manusiawi itu, wanita yang tidak tahu berterima kasih yang selalu pengganggu menindas aku... Tidak, bagaimana bisa aku tidak peduli!? Sial... Jangan bilang... Jangan bilang aku terhadap Nobuna..."

"...Wajahmu benar-benar merah, Yoshiharu. Apakah kamu tidak sehat?"

Inuchiyo dengan ekspresi cemas berjalan ke samping Yoshiharu yang berkeringat.

"Ah, jangan khawatir. Aku hanya sedikit lelah dari perjalanan tanpa henti kesini. Tidak apa-apa, Inuchiyo."

"Sungguh sikap yang halus... Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku...?" Nobuna berkata sementara melirik dengan curiga pada Yoshiharu. Pada saat ini, ada suara memekakkan telinga dari sisi lain sungai.

Bahkan tanah Anegawa tampaknya bergetar.

Seorang mat-mata berlari ke tenda dan melaporkan dengan panik.

"Matahari telah terbit! Pasukan sekutu Asai Asakura menyerang kita saat kita berbicara!"

"Dearuka, semuanya berakhir disini. Aku akan menyelesaikannya dalam sekejap! Pancing musuh ke kedalaman 13 formasi berlapis sesuai rencana!"

"...Yoshiharu, pergi ke kamp mu sekarang, semua orang sedang menunggu kamu kembali."

"Dimengerti, Inuchiyo. Organtino, Meskipun aku tidak ingin membuat kamu terlibat dalam hal ini, tapi aku minta maaf, beri aku tumpangan."

"Aku mengerti. Ah, tuanku, tolong hentikan pertempuran ini."

"Battle of Anegawa" yang terkenal akhirnya dimulai.


"Saat ini adalah satu-satunya kesempatan! Menyerah pada berpikir bahwa kamu dapat hidup untuk menyeberang Anegawa lagi, mari kita menerima kematian dan menyerbu ke basis tentara Oda!"

Berdiri dan berteriak di garis depan tentara Asai adalah Asai Nagamasa.

Mendapatkan posisi kepala dari ayahnya lagi, Nagamasa memimpin semua tentara sebagai pemimpin klan Asai Omi utara.

Sebuah penampilan keindahan malaikat, dia pada saat yang sama tidak kehilangan keberanian kepada siapapun.

Nagamasa sudah lama melepaskan mimpi menaklukkan dunia dengan Nobuna.

Perasaan seperti itu tak diragukan lagi bercampur dalam keberaniannya.

Tidak hanya tentara Asai, setelah pasukan tentara Asakura melihat penampilan Asai Nagamasa, mereka bersorak, "pemimpin besar ini patut menerima dunia!" dan tinggi dalam moral.

"Kamu secara tak terduga berdarah panas, Nagamasa. Ini akan akan merepotkan nanti jika kamu dikalahkan, jadi harap berhati-hati."

Asakura Yoshikage dengan sebuah pakaian dari seorang bangsawan sembrono menunggang kudanya di samping Nagamasa saat dia benar-benar mengabaikan panah yang terbang melewati kepalanya seperti dia tidak memiliki ketertarikan apapun di dunia fana.

"Yoshikage-sama, apa yang kamu maksud dengan "Ini akan merepotkan nanti"?"

"Dalam waktu singkat, Takeda Shingen akan mampu mengalahkan Saitou Dousan dari Gifu. Jika kamu kalah di sini, bukankah aku menjadi orang yang harus melawan Shingen untuk dunia, tolong hindarkan aku dari hal-hal merepotkan seperti itu."

"Tidak peduli apakah itu dunia atau Takeda, mereka tidak ada artinya bagiku sekarang. Sekarang bagiku, jika aku tidak membunuh Oda Nobuna, nasib klan Asai akan berakhir di sini, jadi aku bertarung."

"Aku akan sangat bermasalah. Pertama, jika kamu membunuh Nobuna, maka aku akan kehilangan makna dalam kehidupanku, kedua, aku tidak ingin terlibat dalam suatu masalah merepotkan seperti menaklukkan dunia. Aku hanya punya satu motif, yaitu untuk mengklaim karya seni hidup, Oda Nobuna sebagai milikku."

"Hmph, kamu lebih jauh daripada rumor tentang kamu... Jika itu yang masalahnya, ikuti aku kalau begitu, Asakura Yoshikage! Hal yang tidak diperhatikan dalam darah tidak ada di dunia nyata."

"Ahh, jangan memiliki ekspresi menakutkan seperti itu, bagiku yang mencintai perdamaian, aku pikir kamu lebih dari seorang manik yang terobsesi pada semacam dunia yang jelek."

"Jika kamu begitu ingin Oda Nobuna, pergilah dan lakukan apa yang kamu inginkan, jangan menjadi paranoid dan mundur tiba-tiba, Yoshikage."

"Tentu saja, nilai karya seni ini yang aku harus bertaruh hidupku mendapatkannya adalah pada tingkat yang sama sekali berbeda daripada set teh yang telah aku dibawa kesini."

Nagamasa mengabaikan Yoshikage yang tersenyum samar dan memberikan cambukan keras pada kudanya.

Seperti dia ingin memotong keraguannya sendiri.

"Orang ini mengontrol Ichijodani di Echizen bernama,"Kyoto Kecil", kemakmuran itu menunjukkan kemampuannya sebagai seorang daimyo sengoku, tapi karakternya terlalu gelap, daripada membiarkan nee-san dipermainkan oleh orang seperti itu, aku harus mengirimnya ke surga."

Setelah menemukan tujuan baru, Nagamasa memberikan pidato lain pada para tentara.

"Tentara Oda telah mendirikan formasi berlapis 13, aku takut itu untuk mamancing kita jauh ke tengah-tengah mereka, tapi ada kelemahan fatal dalam formasi seperti itu, itu adalah kurangnya tenaga kerja tentara Oda! Ini menunjukkan kepada kita bahwa Oda Nobuna panik! Semua orang, ikuti aku, Saruyashamaru dan bergegas ke tengah-tengah formasi 13 lapisan ini untuk mengklaim kepala nee-san!"

Aftering mengatakan itu, Nagamasa mengayunkan tombaknya kebawah dan bergegas ke dalam formasi.

Mimpinya, telah berakhir.

Entah itu mimpi menaklukkan dunia dengan Nobuna.

Atau mimpi mencicipi kebahagiaan dengan Nobusumi sebagai sebuah pasangan.

Dan itu bukan kesalahan seseorang bahwa situasi menjadi seperti ini.

Bukan ayahku, dan bukan para pengikut.

Tapi itu aku yang memilih untuk melepaskan.

Aku tidak bisa menyalahkan siapapun, itu semua salahku.

Ini adalah pilihan yang aku buat dalam lubuk hatiku yang telah menyebabkan situasi sekarang.

Nagamasa menghalangi kemarahan yang tak terbatas dan keputusasaan ke tombak di tangannya.

Dan prajurit menyedihkan ini Nagamasa yang meminta kematian, tidak ada yang bisa menghentikannya.

Tentara Asakura ada di belakangnya, pemimpin Asakura Yoshikage harusnya di tengah-tengah kegilaan ini. Untuk pria ini yang telah meninggalkan dunia, satu-satunya hal yang dia nyalakan dalam hatinya adalah api hitam dan dalam otaknya, Oda Nobuna dalam mimpinya.

Takeda Shingen yang saat ini bertarung dengan Dousan pasti tidak akan mempercayai klan Asai yang pernah mengkhianati klan Oda.

Bahkan jika dia menang sekarang, klan Asai kemungkinan besar akan...

"Sungguh pertempuran kesepian..." Asai Nagamasa hanya bisa berpikir seperti itu.

Di tengah-tengah medan perang yang kacau.

"Komandan, kamu akhirnya kembali!"

"Kau membuat kami menunggu, kau bocah sialan!"

Di sisi penjaga, di tengah-tengah sorak-sorai dari korps Sagara Yoshiharu,

"Semuanya! Hanbei-chan! Goemon! Aku sudah kembali!"

"Yoshiharu-sama, lapisan pertama dan kedua dari 13 lapisan telah ditembus. The pasukan sekutu Asai Asakura tak terbendung!"

"Moral tentara Asai yang abnormal tinggi, situasinya sulit, bspecially bow that Absai Nabgamabsa is beading (apalagi sekarang Asai Nagamasa yang memimpin)."

"A..A..Ak..Ak..Aku bukan kappa, aku seorang misionaris!"

"Maafkan aku Organtino, aku ingin kamu bersembunyi di bawah tanah untuk saat ini, Goemon, bantu Organtino menggali lubang."

"I unbderstand, I jubst hbave to chbop this kabppa to piebces and Bubry it ubndergbround, ribght? Lebave it to mbe (Aku mengerti, aku hanya perlu memotong kappa ini menjadi potongan dan menguburnya di bawah tanah, kan? Serahkan padaku.)."

"Uwahhh? Yo..Yo..Yo..Yoshiharu-sama!? Apakah ni..nin..nin...ninja adalah gadis-gadis kekerasan seperti itu?"

"Tidak tidak, Goemon. Dia bukan kappa tetapi seorang misionaris! Dan apa yang aku maksud adalah untuk menyembunyikan dia agar dia tidak terlibat dalam perang!"

"Aku paham, dimengerti."

Ini tidak bisa disebut formasi lagi.

Di tepian Anegawa, kedua belah pihak telah jatuh ke dalam pertempuran yang kacau.

Rencana 13 lapisan yang Nobuna pikirkan dengan telah benar-benar gagal.

Bala bantuan Motoyasu tidak dapat mencapai tepat waktu dan keaktifan Asakura Yoshikage dalam perang mendorong situasi ke arah yang bahkan yang terburuk.

Pada serangan menjepit dari timur tentara Asai dan barat tentara Asakura, tentara Oda yang sudah tidak memiliki cukup tenaga kerja mendapati tentara mereka benar-benar panik.

"Komandan, ini buruk."

"Tak seorangpun mengerti mengapa Hime-sama memilih strategi seperti itu."

"Hime-sama bersikeras, "Pancing musuh kedalam dan memutuskan itu secara langsung." Dan tidak mendengarkan nasehat Hanbei dan yang lainnya sama sekali, itu sebabnya menjadi seperti ini."

"Kami klan Kawanami akan terus berjuang dengan yang terbaik, tetapi jika kau berani membiarkan kulit Boss yang halus memiliki bahkan satu luka kecil, kami pasti akan mengutuk kamu, mengutuk kamu, mengutuk kamu hingga kematianmu, Sagara Yoshiharu!"

"Apakah kau mengerti, kau bajingan!?"

"Aku mengerti aku mengerti, bisakah kalian tidak mengaum padaku bersama-sama!? Aku bukan Prince Shoutoku[1]."

"Asai Nagamasa mengayunkan tombaknya seperti iblis, tidak ada yang bisa menghentikannya sama sekali, karena pada saat dia(laki-laki) atau dia(perempuan) menghentikannya, kepala mereka dikirim terbang. *Hiks*Hiks*"

"Apa yang harus aku lakukan sekarang pada situasi seperti ini, aku terampil dalam strategi bukan mengayunkan pedang." Hanbei memegang kipas di tangannya dengan penampilan cemas.

Melihat Hanbei, bahkan Yoshiharu tidak tahan selain mengaum, "Bajingan Nagamasa, apa sih yang kau rencanakan!?"

"Oh yeah, Hanbei-chan, mana Zenki!? Dengan kekuatan shikigami, kita dapat memblokir hujan anak panah dan peluru."

"Umm... Itu... Di Gunung Hiei, Zenki dan aku telah menhabiskan kekuatan kami, sehingga Zenki tidak bisa keluar untuk saat ini. *Hiks*Hiks*"

"Ap..Apa? Lalu itu tidak apa-apa jika itu bukan Zenki, bagaimana dengan Gouki?"

"Semua orang sedang istirahat hari ini..."

"Kamu pasti bercanda!"

Segera, formasi dari Sagara Yoshiharu tersebar juga.

Banjir tentara musuh menyebabkan korps Sagara Yoshiharu untuk masuk kedalam pertempuran yang sulit.

Bahkan Yoshiharu yang tidak terbiasa pada pertempuran telah mengayunkan tombaknya dan membunuh menerobos di medan Anegawa.

Meskipun berkali-kali dia hampir tertebas oleh pedang, tetapi di bawah perlindungan Goemon, tidak ada cedera besar yang diterima.

"Sagara-shi, seperti biasa kamu tidak terbiasa untuk memegang tombak."

"Aku minta maaf atas kekuranganku dalam keterampilan, Goemon! Tapi jika ini berlangsung, setiap orang akan dikalahkan! Katsuie, Nagahide, Juubei dan Matsunaga Danjo, bagaimana situasi mereka sekarang? Jika kita tidak mengumpulkan semua orang untuk melindungi kamp Nobuna sekarang, kita akan berada dalam bentuk yang bahkan terburuk."

"Uhh, jika aku mengatakan semua nama-nama sulit ini bersama-sama, Ak..Aku akan tergagap."

"Ini sangat sulit untuk mempertahankan komunikasi dalam kekacauan pertempuran, tapi sepertinya lapisan ke-7 telah ditembus juga, *Hiks*Hiks*"

Menunggangi kuda kecil seperti seekor keledai, di samping Yoshiharu, Hanbei "Ahh, ahh" sambil melambaikan kipasnya, dengan wajahnya seperti dia di ambang air mata.

"Ehh, musuh telah menembus begitu dalam? Aku bahkan belum melihat Asai Nagamasa sendiri."

"Sebenarnya ketika Yoshiharu jatuh ke tanah barusan, Nagamasa melewati dari samping. Tapi itu beruntung, jika kamu menghadapi dia secara langsung, aku takut hidup Yoshiharu mungkin sudah... *Hiks*Hiks*"

"Dia benar-benar seperti iblis, bahkan para ninja tidak bisa melakukan apapun jika dia seperti itu."

Sekarang dia bisa berpikir jernih, situasi telah menjadi kritis.

"Serangan tentara Asakura sangat sengit, mereka telah menembus lapisan ke-9. *Hiks*Hiks*"

"Sekarang kita harus mengumpulkan semua orang ke sisi Nobuna, meskipun kita tidak bisa mengatakan bahwa ada kesempatan untuk menang, tapi kita hanya bisa melakukan itu sekarang!"

"Bagaimana kita melakukan itu?"

"Kita tidak memiliki waktu untuk memberitahu mereka semua satu per satu sekarang, kita hanya bisa mempercayai ikatan antara pengikut klan Oda dan menggunakan beberapa metode khusus!"

"Aku paham, aku akan mempersiapkan sinyal asap sekarang."

"Sinyal asap tidak akan dapat menyampaikan "Berkumpul di kamp Nobuna!" Untuk semua orang!"

"Ma..Maafkan aku, Yoshiharu. Untuk tidak membuat persiapan yang sesuai adalah kegagalan tugas dalam ahli strategi, *Hiks*Hiks*"

"Ini bukan kesalahan Hanbei-chan, itu tanggung jawab Nobuna untuk mengusir aku ke Ise."

"Umm~ aku mendengar ada skill untuk terbang di udara dari ninja Jepang."

Dengan seluruh tubuhnya selain kepala di tanah, Organtino berbicara pada Yoshiharu dan yang lainnya.

"Uwahh, mengapa kepala berbicara? Ini memberiku ketakutan."

"Meskipun kamu bilang begitu... Tapi aku tidak bisa keluar sendiri..."

"Ini adalah kesalahpahaman orang namban pada para ninja, seni ninja yang memungkinkan orang untuk terbang seperti burung di langit tidak ada, tapi..."

"Ta..Tapi apa? Jangan hanya berhenti di sebuah tempat yang kritis, Goemon."

"Nya, itu mungkin untuk menempatkan layang-layang ke langit, jika kita menulis pada layang-layang tersebut, kita bisa mendapatkan pesan melintas."

Klan Kawanami mengelilingi Yoshiharu dan yang lainnya dan mencoba melawan untuk beberapa waktu.

Menggunakan kesempatan ini, Goemon mengeluarkan layang-layang untuk ninja.

"Uwahh, kamu benar-benar mengeluarkan sebuah layang-layang, itu benar-benar seperti kantong empat dimensi dari Doraemon."

"Untuk situasi darurat, ada banyak alat ninja yang berbeda yang telah aku timbun."

"Ahh, aku ingat si bodoh Katsuie yang mengatakan bahwa dia tidak mengerti kanji... Tapi "Nobuna" tingkat ini, dia pasti bisa mengerti, kan?"

Hanbei menyarankan, "Jika itu sebuah layang-layang, musuh akan dapat melihatnya juga, jadi jika kita tidak menggunakan kode tersembunyi, itu akan menjadi efek sebaliknya sebagai gantinya. Dan jika kata-katanya terlalu banyak, itu akan menjadi sulit untuk dibaca, yang terbaik untuk menulis kalimat pendek yang pihak kita akan mengerti... *Hiks*Hiks*"

Goemon mengangguk dan setuju, "Jadi bisa dikatakan, kita harus berpikir kata-kata yang sesuai."

Dan Organtino yang telah benar-benar menjadi hanya sebuah kepala mengatakan juga.

"Umm, bagaimana dengan, "Sagara Yoshiharu bangkit dan kembali dari Ise?""

"Kappa, tidak ada makna untuk itu bahkan jika kita menuliskannya, kan?"

"Tidak..Tidak? Aku sangat menyesal."

"Kembalinya Yoshiharu dari Ise... Alasan untuk dibuang ke Ise... Ahhh! Aku mengerti!"

Yoshiharu tampaknya bisa melihat cahaya misterius dari dahi Hanbei saat dia berkata, "Aku mengerti!"

"Alasan mengapa Nobuna-sama berkobar dan membuang Yoshiharu-sama ke Ise, semua orang tahu. Sama untuk alasan mengapa Nobuna-sama melanggar janji hadiah yang dibuat di Kanegasaki! Semua topik ini tidak politis sehingga Asai Asakura tidak seharusnya tidak tahu!"

Yoshiharu menepuk bahu Hanbei dan berkata, "aku paham! Aku mengerti sekarang! Seperti yang diharapkan dari Koumei modern! Lalu cepat dan lakukan, Hanbei-chan!"

"Tapi... Jika kamu melakukan itu, reputasi yang awalnya rendah dari Yoshiharu akan jatuh bahkan lebih rendah... Itu jauh lebih rendah dari sekedar tingkat menyedihkan... Dan, Shibata-sama mungkin lupa bahwa ini adalah medan perang dan bergerak lurus untuk membunuh Yoshiharu... Aku..Aku tidak mau melakukan ini, *Hiks*Hiks*"

"Sekarang bukan waktunya untuk mengatakan hal-hal seperti ini! Aku akan menulis sendiri, beri aku kuas tinta, Goemon!"


Pada hari yang sama dan saat yang sama.

Di dataran luas dari Mino Gifu...

Takeda Shingen memimpin seluruh tentaranya dan menyeberangi sungai Kiso menggunakan kabut dan menuju ke kastil Gifu.

Pada "Pertempuran di pulau Kawanaka" di Shinano dengan Uesugi Kenshin, Takeda Shingen menggunakan kastil Matsushiro sebagai basis dan bertempur dengan Uesugi Kenshin yang berada di Gunung Saijo.

Untuk memancing Kenshin keluar yang menjaga Gunung Saijo, ahli strategi Yamamoto Kensuke memikirkan "strategi Woodpecker" yang akan diteruskan ke masa depan.

Di malam yang berkabut, Takeda Shingen menyeberangi sungai di depan kastil Matsushiro secara rahasia dan menyembunyikan diri di Hachiman yang tepat di depan Gunung Saijo.

Pada saat yang sama, pasukan tempur yang dipilih dari kavaleri meluncurkan serangan kejutan pada Gunung Saijo dari belakang.

Tentara Kenshin yang harus meninggalkan Gunung Saijo karena serangan dari pasukan tempur harus menghadapi serangan dari pasukan utama Shingen dan berada dalam situasi yang terjepit.

Strategi semacam itu hanya dapat dipikirkan dari iblis Yamamoto Kensuke.

Namun, salah satu alasan bahwa dewa perang Uesugi Kenshin yang dipercaya dan dihormati sebagai "Avatar of Bishamonten" oleh pengikutnya memiliki bakat abnormal untuk mengobarkan perang.

Bakat Kenshin tidak dalam kecerdasan, maupun keberanian dan bahkan bukan strategi.

Tapi kemampuan pertempuran yang hampir seperti dewa.

Strategi yang Kansuke telah direvisi lagi dan lagi, sekedar melihat Uesugi Kenshin, dia memahami inti dari itu.

Tapi, Kenshin tidak memilih untuk mundur dari Gunung Saijo dan kembali ke Echigo.

Melihat kedepan untuk bertarung dengan Takeda Shingen, Kenshin yang telah memutuskan untuk menerima semuanya membuat pilihannya.

Melepas Gunung Saijo, Kenshin memimpin semua pasukannya dan menyerang kamp Shingen di Hachiman dalam kabut.

Tentara Takeda yang ketakutan dalam kepanikan.

Mereka awalnya berencana untuk menyergap tentara Kenshin di Hachiman, siapa sangka bahwa mereka akan menjadi orang-orang yang diserang.

Hasilnya tidak perlu dikatakan.

Dua tentara dari Takeda dan Uesugi memulai pertempuran dalam kabut mempertaruhkan semua yang mereka miliki pada barisan.

Pada pertengahan pertama "Pertempuran di Pulau Kawanaka, Kenshin yang menemukan "strategi Woodpecker" memiliki keuntungan yang luar biasa.

Tentara Takeda yang mengirim keluar pasukan tempur dari kavaleri berpengalaman tidak mampu untuk bertarung dengan penuh pada kekuatan Kenshin sebagai jenderal yang mampu dia mengalahkan satu per satu.

Ketika seluruh tentara akan dikalahkan.

Setelah kalah pada bakat Kenshin, Yamamoto Kansuke bergegas ke garis depan untuk melindungi Shingen dan meninggal dalam pertempuran... Itu adalah rumor menyebar ke seluruh dunia.

Dalam kenyataannya, kemudian setengah dari pertempuran adalah kavaleri Takeda di Gunung Saijo yang menyerang bagian belakang pasukan Kenshin dengan kecepatan menakutkan, dan di bawah serangan dua-cabang, mereka berhasil mengubah gelombang.

Kenshin yang hampir tidak mampu untuk menghancurkan basis utama Takeda harus mundur.

Dan pada saat itu.

Dewa perang Kenshin mengendarai kuda putih dan bergegas masuk ke tenda yang Takeda Shingen berada didalamnya

"Kilatan dari tarian ular!"

Mengatakan syair seperti itu, Kenshin mengarahkan tombak tepat pada Shingen, sebuah pertempuran antara komandan.

Para ajudan atau pengawal yang seharusnya melindungi Shingen, bahkan Yamamoto sendiri telah pergi ke garis depan.

Dan saat ini, Shingen bersilangan tombak untuk pertama kalinya dengan rivalnya.

Karena keduanya berimbang dalam hal seni bela diri, keterampilan, keberanian dan kehendak,

Mereka tidak mampu memutuskan pemenang dalam waktu singkat.

Pada medan Hachiman, kedua tentara dari Takeda dan Uesugi bertempur tanpa takut mati saat tumpukan mayat terbaring disekitar mereka.

"Kansuke, kali ini, kau tidak mengirim pasukan tempur ke belakang Gifu dari Gunung Kinka, tetapi memposisikan semua pasukan di tanah datar tepat di depan itu, ini tampaknya tidak akan banyak dari sebuah strategi."

"Ya, si licik Saitou Dousan pasti telah mempelajari strategi yang saya gunakan dalam "Pertempuran di Pulau Kawanaka"."

"Kalau itu orang lain, mereka akan berpikir "Takeda Shingen pasti tidak akan menggunakan strategi gagal"."

"Ya, mereka pasti akan berpikir begitu, tapi Saitou Dousan tidak biasa sama sekali."

"... Melihat melalui predikasi yang aku miliki melawan dia, dan menyerang kita seperti apa yang Kenshin lakukan?"

"Saya pikir juga begitu."

"Tapi bagaimana kalau dia telah menyadari pemikiran ini dari kita, apa yang bisa kita lakukan jika dia menjaga Gifu dan tidak keluar bahkan jika kita memiliki keuntungan besar dari jumlah. Terakhir kali, ketika Dousan bertempur dengan ayah Oda Nobuna, "strategi Kanoguchi", bukankah dia menunjukkan keberhasilan menjaga dan membuat musuh meremehkan dia?"

"Tuan, ini adalah pertempuran antara orang tua licik. Pada pertempuran tersebut, orang yang berpikir terlalu banyak akan menjadi orang yang kalah. Dan orang yang berpikir terlalu banyak sekarang, adalah Viper dari Mino itu. Jika Anda ingin tahu kenapa, itu karena Dousan memiliki alasan mengapa dia harus bertarung dengan kita secepat mungkin."

Naik pada kuda, Kansuke berkata pelan, "Sekarang, sudah waktunya untuk pertempuran antara Oda dan Asai Asakura dimulai pada Omi Anegawa. Seorang putri mengkhawatirkan ayahnya, seorang ayah terlalu mengkhawatirkan putrinya, perasaan mereka satu sama lain hanya akan menyebabkan mereka berdua menjadi cemas."

"Akankah Oda Nobuna buru-buru ke sini setelah pertempuran di Anegawa berakhir?"

"Tepat sekali, sehingga untuk Saitou Dousan, dia harus memaksa kita untuk mundur sebelum itu terjadi. Jika Oda Nobuna membiarkan musuh mundur dan tidak melenyapkan klan Asai Asakura, dunia akan menjadi milik tuan. Saitou Dousan yang melinyadari ini tidak punya pilihan selain untuk menyerang kita secara langsung."

Meskipun kedengarannya benar, tetapi kau yang menggunakan perasaan seorang ayah dan anak benar-benar seorang iblis.

Shingen melirik ke barat sambil menghela napas, seolah-olah dia teringat sesuatu.

"Seta tepat di depan. Aku telah melihat langit malam, kedua bintang dari Oda Nobuna dan Saitou Dousan bersinar sesekali. Keduanya memiliki perusak dengan mereka dan akan sulit bagi mereka untuk lepas dari takdir yang dihancurkan."

"Takdir? Jika kita klan Takeda memiliki takdir kita sendiri... Tidak, kau yang selamat secara ajaib di Pulau Kawanaka, bukankah itu semacam takdir juga?"

"Maafkan saya, saya tidak melihat bintang saya sendiri. Jika saya tahu nasib saya sendiri, akan sulit bagi saya untuk menjaga suasana hati yang tenang, dan akan membuat bayangan setiap kali saya membuat keputusan."

Shingen menyipitkan matanya.

Di sisi lain dari kabut, dia bisa merasakan sesuatu yang bergerak.

Apakah kau merasakan itu, Kansuke?

Tentara Gifu telah turun dari gunung.

Saitou Dousan telah memilih pertempuran langsung seperti yang diharapkan.

Meskipun ini berbeda dari waktu di pulau Kawanaka.

Aku tidak memisah pasukanku dan mengirimkan pasukan tempur.

Yang terkuat, kavaleri Takeda yang paling cekatan ada di sini di sisiku sekarang.

"Ini adalah perubahan situasi sekarang. Yang pertama menyerang menang, saatnya bagi kita klan Takeda untuk menyerang!"

"Harap lebih berhati-hati, tuan. Saya merasakan aura aneh dalam kabut."

Di sisi lain dari kabut, ada "aura" yang sama sekali berbeda.

"Hmph, perangkap, huh? Trik murahan, mereka tidak bisa menjadi ancaman di depan ninja Sanada dari klan Takeda!"

"Tidak, tidak seperti itu. Ini... bukan seorang samurai, atau seorang ninja, bahkan bukan seorang omyouji... Tapi "aura" ini sangat menakutkan, siapa itu?"

Di sisi lain ketika Kansuke mengamati dengan mata merah.

Seolah-olah membelah kabut,

Seekor kuda hitam besar mendekat, dengan getaran besar dari tanah yang menyertai langkah kuku yang dibuat oleh itu.

Dan orang yang menunggangi kuda hitam ini adalah seorang ksatria mengenakan armor emas menutupi kepala sampai ujung kakinya.

Sebuah armor emas bersinar seperti matahari.

Pada bagian dada dan perisai emas, lambang salib terukir di atasnya.

Dan tangan lain memegang sebuah tombak namban sangat besar yang sama sekali berbeda dari tombak Jepang.

Ksatria emas dan kuda hitam berkendara dalam kabut tampaknya telah menyatu menjadi satu.

Jika Date Masamune ada di sini, dia akan bertepuk tangan dalam sukacita dan berteriak, "Ohh, bukankah itu ksatria hitam yang tercatat dalam Book of Revelation? Kukuku."

"Apa itu?"

"S..Se..Se..Se..Seorang monster muncul!?"

"Uwahhh, jiwa kita akan tersedot pergi jika kami bertemu dengan matanya..."

Prajurit rendah dari tentara Takeda panik dalam sekejap.

Para prajurit dari Kai sangat kuat, hanya satu dari mereka mampu melawan 3 tentara Owari. Tapi, mereka tampaknya belum bertemu orang-orang namban sebelumnya.

Jadi ketika ksatria namban mengenakan setelan penuh armor emas tiba-tiba bergegas keluar dari kabut, semua tentara memperlakukan seperti sebuah monster yang seharusnya tidak ada di dunia ini.

Para tentara rendah Takeda yang terkenal karena "pasif" terkoyak dengan mudah.

"St John Knights, Giovanna, Lortez ada di sini! Para samurai Jepang, jika kalian memiliki bahkan nada keberanian yang tersisa pada kalian, berduel denganku!"

John!? Itulah nama yang tertulis di dalam Book of Revelation! Bahkan ksatria yang tercatat di dalamnya telah muncul!

Jika Date Masamune hadir di kamp Takeda, dia akan berkata tanpa ragu-ragu, "Kukuku, kamu begitu ingin mencicipi kekuatan Jyakiganku?" dan akan menerima duel dengan penuh semangat.

Tapi, menghadapi yang sebelumnya belum pernah melihat, monster yang tidak menguntungkan, tidak ada tentara Kai yang tidak memiliki pengetahuan tentang budaya para ksatria dapat memiliki keberanian seperti itu.

Dengan *Bham*, di suatu tempat, beberapa pengecut melepaskan tembakan.

*Piang!!*

Ksatria emas menggunakan gagang tombak dan membelokkan itu dengan mudah.

Dengan itu sebagai awal, beberapa regu arquebus dari klan Takeda mulai menekan pemicu mereka satu per satu.

Giovanna yang membelokkan peluru-peluru ini memilih untuk menyerang langsung ke Takeda Shingen.

Namun pada saat ini, peluru menghantam tepat sasaran di kepala Giovanna.

"Yes, itu sebuah head shot!"

"Jika itu adalah seorang manusia, EH!?!?"

....

Gerakan Giovanna hanya berhenti untuk sesaat.

Setelah itu, dia menyerbu terus seperti tidak ada yang terjadi.

Tidak ada luka.

"Meskipun aku memuji keterampilan teknologimu dalam memproduksi massal arquebus sedemikian sedikit waktu, tapi... Tidak mungkin untuk menembus helmku pada jarak seperti itu!"

Uwahhhhh.

Klan Takeda yang memiliki disiplin yang ketat telah jatuh menjadi panik hanya karena seorang ksatria tunggal.

Sekarang adalah waktu untuk menguji sang "Tak gentar seperti gunung"

"Dengan ini sebagai basis kami, luncurkan serangan penuh pada Saitou Dousan!" Shingen meneriakan perintah saat dia duduk di bangku yang telah dipersiapkan para ajudannya.

"Kansuke, amati kekuatan orang itu. Dan pada saat yang sama, beri tahu 4 jenderal yang mereka tidak terprovokasi dengan mudah oleh lawan."

"Dimengerti."

"Sudah waktunya untuk membubarkan kabut, perintahkan kavaleri untuk membuat persiapan untuk menyerang ke depan."

"Roger."

Meskipun prajurit aneh ini yang tampaknya datang dari neraka telah menyambar serangan pertama,

Tapi, peperangan tidak dimenangkan menggunakan cara-cara murahan seperti itu.

Dibandingkan dengan perasaan keputusasaan saat tentara Uesugi Kenshin tiba-tiba muncul di Hachiman pulau Kawanaka, ini bukan apa-apa.

Tentara Takeda tentara selamat bahkan pertempuran tersebut.

Dan, ada perasaan takut yang luar biasa besar yang tumbuh keluar dari dada Shingen.

Keberanian... Tidak tepat.

Kecerobohan... Bukan itu juga.

Mungkin itu hanya pada saat seperti itu, ketika konsentrasinya terfokus pada pertempuran di depannya, bahwa Shingen bisa merasa hidup.

Strategi Kansuke itu belum terlihat.

Sebaliknya, dapat dikatakan bahwa Saitou Dousan yang telah meninggalkan pertahanan kastil Gifu dan memulai serangan adalah orang yang telah jatuh pada strategi dan dipaksa ke sudut.

"Tuan, kavaleri Takeda yang tak terkalahkan telah menyelesaikan persiapan untuk menyerang!"

"Hmmm."

Kansuke percaya dengan tegas bahwa dia bisa menang.

Kepercayaan Shingen untuk Kansuke tidak terguncang.

Hanya itu.

Apa yang telah ditambahkan ke dalam tentara Saitou Dousan itu tidak hanya samurai logam itu.

Bham.

BhamBhamBhamBham

"...Hmm!? Suara besar apa itu...!?"

"Itu... Itu arquebus. Dan jumlahnya, 50... Tidak, itu lebih dari seratus, kapan mereka mengumpulkan jumlah tersebut, si Oda Nobuna terkutuk itu."

"Tuan, kuda-kuda yang tidak terbiasa untuk tembakan semua ketakutan."

"Hmph, sebagai salah satu yang diduga dari tentara Oda yang memiliki kendali atas Sakai. Mereka bukan lawan yang aku dapat singkirkan langsung dengan kekuatan serangan kavaleriku... Bentuk formasi sisik ikan!"

"Roger!"

"Setelah menekan Oda, aku akan menghasilkan arquebus juga. Meskipun itu sangat sulit untuk menerapkannya dengan kavaleri, tetapi dengan kuda-kuda yang takut, kita tidak bisa melawan lagi."

"Jumlah kita berada di 30000, dan musuh hanya di ribuan. Kita berada pada keuntungan sepenuhnya dalam jumlah. Saya dengan tegas dapat menghancurkan skuad arquebus musuh jika saya mengorbankan 30% dari kavaleri saya, tapi..."

"Kau berpikir tentang kemenangan sempurna lagi, Kansuke? Dunia melihat pertempuran ini, hanya pemenang dari pertempuran hari ini dapat menjadi penakluk dunia yang sejati. Jika memungkinkan, aku juga tidak ingin untuk menumpahkan darah prajuritku..."

"Saya mengerti, jika demikian, mari kita menggunakan "strategi Woodpecker, berubah." Kalau begitu."

"Sekarang adalah kesempatan terbaik untuk mencuci penghinaan dirasakan selama pulau Kawanaka, Kansuke."

Skuad arquebus Kouga dipimpin oleh Takigawa Kazumasu digabungkan bersama-sama dengan skuad arquebus dari Dousan menembak bersama-sama untuk menakut-nakuti kavaleri Takeda.

Arquebus yang dikumpulkan di Gifu melalui perdagangan Nobuna dengan Imai Soukyu dalam jangka panjang, menambahkan itu pada apa yang Kazumasu sudah memiliki lebih dari beberapa ratusan dari mereka.

Ini adalah jumlah besar yang tentara Kai tidak menduga.

Untuk membiarkan kuda-kuda terbiasa pada gelombang besar suara tembakan seperti itu, bahkan Shingen dan Kansuke tidak memiliki cara dalam periode waktu yang singkat.

Hanya bahwa Kansuke atau Shingen tidak menghentikan dorongan mereka karena hasil yang tak terduga ini dan telah kembali tenang mereka dalam sekejap.

Selama gelombang suara tembakan, para ajudan telah memasang beberapa bendera "Furinkazan" di kamp utama.

Ini adalah deklarasi diam dari Shingen untuk yang bertekad untuk tidak mundur selangkahpun.

Berdiri di sisi Shingen, Yamamoto Kansuke tertawa tanpa takut dan berkata.

"Tuan, ijinkan saya menyajikan "strategi Woodpecker, berubah.""

"Hmmm"


"Aku tidak berharap bahwa kita akan menjadi orang yang bergegas keluar untuk menyerang mereka, Mamutsuchi"

"Mamutsuchi?"

"Itu kau, kuku."

Dibandingkan dengan tentara Takeda yang telah membentuk "formasi sisik ikan" yang besar dan perlahan-lahan maju, tentara Saitou Dousan di kaki Gunung Gifu jelas kurang dalam jumlah.

Sama seperti sebuah gandum tunggal yang akan ditelan oleh laut besar kapan saja.

"Takeda Shingen pasti akan menyerang kastil Gifu setelah menyeberangi sungai Kiso menembus kabut. Dari apa yang akan orang normal pikirkan, Shingen pasti tidak akan menggunakan strategi woodpecker yang telah gagal di pulau Kawanaka. Tetapi karena mereka bisa memprediksi bahwa aku telah melihat melalui itu, Shingen pasti akan melakukan hal itu. Hmph, aku tidak bisa membiarkan kastil Gifu yang Nobuna-sama pasrahkan padaku diisi dengan api pertempuran."

Setelah mengirim Yoshiharu ke Omi, Dousan telah memberi perintah pada seluruh tentara untuk menyerang langsung.

Dan kemudian sekarang, Dousan telah mengumpulkan ratusan arquebus sebagai harapan terakhir dan telah menghentikan gerakan maju kavaleri Takeda dengan ledakan tembakan yang memekakkan telinga.

Pertama, ksatria emas Giovanna telah berhasil mengguncang niat tempur dari prajurit, kenudian tembakan telah berhasil mengirim kavaleri yang Takeda Shingen banggakan pada keadaan panik.

"Apakah itu benar-benar tidak apa-apa untuk menempatkan segala yang kita miliki di sini, bukankah kastil Gifu menjadi kosong?"

"Shingen tidak akan cukup bodoh untuk menggunakan "strategi Woodpecker" yang sama dengan di pulau Kawanaka, dan meskipun jumlah kita lebih kecil, tapi tidak ada yang berani untuk membagi pasukan mereka menjadi dua jika mereka memiliki aku sebagai lawan mereka."

Pada kenyataannya, itu benar, hanya dari melirik, tentara yang Shingen pimpin sekitar 30000.

Dia telah berkomitmen semua pasukannya yang telah dia dipersiapkan untuk Kyo ke dalam pertempuran ini.

Kazumasu pernah menyarankan untuk menggunakan keuntungan dari arquebus untuk menjaga kastil untuk jangka waktu yang panjang, tapi Dousan tidak setuju.

Karena jika dia menggunakan strategi tersebut, kota-kota di kaki gunung pasti akan hancur.

Ini adalah kota yang telah dia dirancang, membangun dan melihat tumbuh. Dan Oda Nobuna yang telah mewarisi ambisi Dousan bahkan telah menggeser bagian dari bisnis Sakai kesini dan mengubah kota menjadi daerah penting untuk perdagangan namban.

Dan, bahkan gereja namban yang Nobuna tertarik berada di bawah jadwal untuk pembangunan.

Tidak ada ayah yang bisa melihat "anak" mereka sendiri menjadi sebuah tempat kehancuran.

"Sekarang Nobuna menghadapi pertempuran yang sulit, pada suatu periode kritis yang menentukan nasib dunia, mengirimkan bantuan pada Gifu pasti akan menjadi kesalahan fatal. Alasan untuk eksistensiku adalah untuk menyapu bersih jalan dari Nobuna yang menaklukkan dunia, jadi apa yang bisa aku lakukan sekarang adalah untuk memaksa mundur Takeda Shingen ke Kai secepat mungkin!"

Dengan tujuan tersebut, Dousan melangkah ke medan perang.

Tentu saja, bahkan jika dia punya niat untuk mati tanpa penyesalan, Dousan bukanlah seseorang yang sembrono.

Ksatria emas Giovanna bergegas menembus kabut, dan menggunakan tembakan untuk menghentikan gerakan maju dari kavaleri, semua itu sesuai dengan prediksi Dousan.

Dousan yang secara pribadi pergi ke medan perang meletakkan arquebusnya, menyipitkan matanya dan berkata.

"Lihat, Shingen telah mendirikan kamp. Meskipun kita telah menyerang pertama, reaksi dari lawan tampaknya sangat tenang, itu bukan pertanda baik bagi kita... *Cough*Cough*"

"A..Apa kau tidak apa-apa, Mamutsuchi. Kau sudah batuk darah."

"Entah bagaimana, aku teringat "Battle of Kanoguchi", itu adalah waktu yang lama. Ayah Nobuna-sama, Oda Nobuhide telah menyerang seperti Shingen. Aku sengaja memalsukan kekalahan saat aku mundur kembali ke kastil, dan kemudian menggunakan saat ketika dia lengah untuk menyingkirkan seluruh tentara Oda."

Untuk musuh utamanya, putri Nobuhide benar-benar mewarisi impianku, siapa yang menyangka itu pada waktu itu.

"Bahkan jika hidupku dikorbankan, aku tidak akan pernah membiarkan kastil di belakangku terbungkus dalam pertempuran, bahkan jika lawanku adalah Takeda Shingen atau Yamamoto Kansuke."

Dousan melirik langit, meskipun matanya tak bernyawa, nadanya penuh determinasi.

Hanya Kazumasu di sampingnya menggunakan suara lembut yang tidak ada yang bisa mendengar dan bergumam, "Geezer, sepertinya matamu akan segera tidak melihat apa-apa..."

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Meskipun aku ingin mengirim skuad untuk memotong mundur Shingen, kita tidak memiliki tenaga kerja, haruskah kita meminta skuad arquebus untuk menyerang?"

"Tidak apa-apa, Kazumasu-chan, aku tidak berencana untuk membiarkan kamu ke dalam situasi berbahaya. Sejak Shingen telah mendirikan kamp, kita bisa pergi ke tahap berikutnya dari rencana kita juga. Sekarang adalah waktu bagi para prajurit yang telah aku latih sendiri untuk melangkah ke atas panggung. Kalian, apakah kalian semua siap?"

Ohh! Kavaleri di bawah Dousan menjawab dan berbaris di bawah kabut.

Apakah kalian semua sudah tua, sungguh teriakan yang lembut!

prajurit kavaleri ini telah menyertai Dousan sejak dia adalah seorang pedagang minyak di Kyoto, bahkan ketika Dousan memberontak dan merebut Mino untuk dirinya sendiri, mereka adalah para pahlawan yang telah bersamanya selama ini.

Bahkan ketika Dousan dan putranya Yoshitatsu berselisih di Sungai Nagara, mereka tidak meninggalkan Dousan pada kerugian luar biasa tersebut dan tetap setia kepadanya.

"Menyebar dan bergegas ke dalam formasi musuh, cobalah untuk mengoyak kavaleri untuk melemahkan pertahanan disekitar Shingen. Satu-satunya kesempatan kita adalah untuk ksatria namban itu untuk mendekat pada Takeda Shingen! Jika orang di depan kalian jatuh, terus maju bahkan jika kalian harus melangkahi mayatnya, berjuang hingga yang terakhir dari kalian untuk mendapatkan kepala Shingen! Waspadalah terhadap penggantinya, bahkan jika kalian telah menghabisi Shingen, jangan melemahkan penjagaan kalian. Karena mungkin ada lagi 1 atau 2 Takeda Shingen yang keluar segera. Aku tahu itu misi bunuh diri tapi jangan khawatir, aku akan bergabung dengan kalian semua segera."

"Dousan-sama, bahkan jika itu adalah neraka, kami bersumpah untuk mengikuti anda."

"Anda membiarkan kami melihat masa depan yang indah."

"Siapa yang menyangka pedagang minyak sembrono untuk menjadi ayah dari penakluk dunia, ini lelucon yang cukup untuk membuat orang tertawa."

"Hmph, seorang pemuda ramah tamah kini menjadi seorang kering kakek."

"Apakah Anda melakukan beberapa hal berdosa, Dousan-sama?"

"Anda pasti telah menyakiti hati banyak gadis ketika Anda masih muda, kan?"

"Ini pasti menjadi hukuman Tuhan."

Para prajurit tua tertawa ceria saat mereka bergegas ke depan tanpa sedikit ragu-ragu.

"Satu-satunya penyesalan adalah tidak melihat hari Yoshitatsu-dono dan Dousan-dono berdamai."

Ada seseorang yang mengatakan itu juga.

"Darah yang mengalir dalam pembuluh Yoshitatsu adalah dari tuanku yang telah aku usir, darah klan Tsuchizaki, jadi jangan mengatakan hal-hal yang mustahil seperti itu." Dousan berkata sambil tersenyum kesepian.

"...Akhirnya, biarkan aku menjadi umpan untuk memancing tentara Takeda. Jika terjadi sesuatu, Kazumasu, jangan ragu untuk mundur ke kastil. Jika aku membiarkan seorang gadis manis mati, pria sembrono no.1 didunia, Yoshiharu tidak akan pernah memaafkan aku. *Cough*Cough*"

"Kau tampak sangat tidak enak badan, kakek. Serahkan perang ini padaku, pergi dan beristirahat dengan cepat."

"Haha, jika aku tidak berdiri di sini, bagaimana kita bisa memancing para prajurit dari klan Takeda mendekat?"

Seperti dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menekan pelatuk, api kehidupan Dousan secara perlahan terkobar.

"Tidak, aku tidak bisa mati. Sebelum memaksa klan Takeda untuk mundur, aku belum bisa mati. Tidak peduli apa aku harus melihat bentuk gagah dari Nobuna menaklukkan dunia."

Dousan mencoba yang terbaik untuk tersenyum pada Kazumasu.

Tapi,

Dua mata yang tidak dapat melihat apa-apa tiba-tiba pulih.

Ini bukan karena Dousan telah sembuh.

Tapi perubahan peristiwa yang tiba-tiba memberikan Dousan putus asa pada tingkat sehingga dia bahkan sudah lupa tentang kematiannya sendiri.

Di bagian atas kastil yang kosong, Gifu, ada penuh dengan bendera bertuliskan simbol "klan Tsuchizaki"

Dalam sekejap, Dousan memahami bahwa dia telah kalah pada Yamamoto Kansuke dalam hal strategi.

Siapa sangka,

Shingen telah benar-benar menggunakan "strategi Woodpecker" yang hampir membuatnya kehilangan seluruh pasukan Takedanya padaku.

Hanya saja orang yang telah menaklukkan Gifu bukan pasukan tempur Takeda Shingen.

Jika Shingen benar-benar telah mengirimkan pasukan tempur, Dousan pasti menyadari itu tidak peduli seberapa kusam matanya.

Identitas sebenarnya dari musuh yang tiba-tiba yang muncul,

Adalah sisa-sisa klan Tsuchizaki yang telah Dousan usir dari Mino.

Dan kepala mereka tidak diragukan lagi,

"....Yoshitatsu....!"

Dia telah dibuang oleh Nobuna setelah keberatan untuk menyerah, Yoshitatsu putra angkatnya yang bersembunyi di suatu tempat, dia kini memimpin tentara dan memasang bendera yang tak terhitung jumlahnya di kastil impian Nobuna dan Dousan, Gifu dan mengeluarkan banyak sorak-sorai.

"Aku tidak menyangka bahwa bocah berbadan besar itu untuk mengkhianati kita pada saat seperti ini. Uhh, aku terlalu naif pada saat itu!"

Pada saat-saat terakhir, Dousan merasakan perasaan "Hukuman"

"Meskipun aku diselamatkan oleh Yoshiharu sekali, tapi sepertinya aku tidak bisa lolos dari takdir dibunuh oleh putraku sendiri, Yoshitatsu."

Bahkan jika aku telah memberikan mimpiku pada Nobuna, dosa-dosa milikku harus dibawa sendiri pada akhirnya.

Dousan merasa perasaan mengganggu bahwa sesuatu di paru-parunya telah rusak.

Dalam keputusasaannya, tiba-tiba dia terbatuk mengeluarkan sejumlah besar darah.

"Kakek!?"

"...Sudah sia-sia, Kazumasu. Aku telah kalah pada Yamamoto Kansuke yang sekali lagi menggunakan "strategi Woodpecker", aku takut aku hanya bisa mati sekarang."

Melihat wajah putus asa Dousan, Kazumasu tidak bisa memikirkan kata-kata untuk menghiburnya.

Bahkan di era sengoku ini di mana daging dan darah seseorang sendiri dapat membunuhmu, hal-hal yang terjadi sekarang ini terlalu kejam.

"Tentara kita tidak bisa bertahan lebih lama, cepat dan melarikan diri Kazumasu. Larilah sekarang."

Di kejauhan, dia hampir bisa mendengar tawa mengejek dari Yamamoto Kansuke.


Pertempuran sengit di Anegawa masih berlangsung.

Lapisan ke-3, camp Sagara Yoshiharu dikalahkan.

Lapisan 4, camp Shibata Katsuie kacau.

Camp Niwa Nagahide, rusak.

Camp Matsunaga Hisahide itu, dikalahkan.

Informasi tidak ada harapan mencapai Inuchiyo yang mengamati situasi pertempuran dengan Nobuna, tetapi dalam kekacauan pertempuran, tidak ada cara untuk mengototentikasi informasi tersebut.

Pemandangan di depan mata Nobuna, selain "tentara Oda, kekacauan total." tidak ada kata lain yang bisa menggambarkannya.

Jika hal ini berlangsung, jangankan mengirimkan bala bantuan ke Viper...

Seluruh tentara Oda mungkin dilenyapkan di sini.

Klan Asai telah mengkhianati klan Oda sekali, bahkan jika Nobuna memilih menyerah untuk kehidupan pengikutnya, 9 dari 10 kali, mereka tidak akan terhindar.

Tidak, menyerah kepada seorang mantan-rekan, Asai Nagamasa yang pernah berjuang bersama untuk menaklukkan dunia, hanya itu......

"Asai Nagamasa langsung menuju kamp utama, lapisan ke-11 baru saja ditembus, apa yang tersisa hanyalah lapisan ke-12 dan kamp utama ini!"

"Dearuka."

Mata-mata yang telah selesai melapor runtuh ke tanah dan tidak membuat gerakan apapun setelahnya.

Di punggungnya ada anak panah tak terhitung jumlahnya.

"...Kita hanya bisa mengubah formasi kita, Hime-sama. Kita harus mengumpulkan semua pasukan kita yang tersebar dan berubah menjadi formasi bulat untuk pertahanan."

Maeda Inuchiyo yang selalu melindungi Nobuna di samping telah mengeluarkan suara seperti sebuah erangan.

"Aku mengerti, tapi itu tidak mungkin. Kita bahkan tidak tahu dimana semua orang sekarang, apalagi mengirimkan utusan... Bahkan jika kita mengirim mereka, kita hanya mengirim mereka ke kematian mereka."

Nobuna dan Inuchiyo mengangkat kepala mereka dalam refleks dan melihat langit musim dingin.

Ini bukan karena mereka tiba-tiba percaya Tuhan atau Buddha.

Ketika manusia dipaksa ke sudut, mereka biasanya akan mengangkat kepala mereka dan berdoa pada langit dalam refleks.

Langit biru di atas kepala mereka tampak tenang dan indah sepenuhnya kontras dengan kekacauan berdarah di tanah.

Di tengah-tengah langit, sebuah layang-layang terbang tinggi di atas.

"....Hime-sama, lihat!"

"Itu... tulisan Saru!"

Kata-kata miring dan bengkok.

Tapi tentara manapun, baik itu tentara Asai Asakura atau tentara Oda, mereka bisa dengan jelas memahami arti dari kata-kata itu.

Ini beruntung juga bahwa langit tanpa awan.

Kata-kata pada layang-layang tersebut sangat sederhana.

"AKU AKAN MENGGOSOK PAYUDARA NOBUNA SEKARANG WAHAHAHAHA~ by Saru."

Yang pertama melihat layang-layang tersebut dan mulai terbakar dengan amarah adalah Shibata Katsuie.

Setelah membaca Yoshiharu yang tidak setia, benar-benar tidak melihat suasana hati, tidak terdengar dari pengkhianatan, Katsuie yang bergegas tanpa berpikir dan diisolasi oleh ratusan tentara itu langsung ditutupi dengan kemarahan yang menyala-nyala.

"Sasasasasasaru! Kau tidak pernah belajar pelajaranmu setelah dibuang ke Ise!?!? Untuk mengungkapkan naluri monyet iblis di saat seperti ini!! SEMUA ORANG, MUSUH UTAMA KITA SEKARANG ADALAH SAGARA YOSHIHARU! KESUCIAN HIME- SAMA ADALAH AKU UNTUK MELINDUNGI!!!"

Momentum Katsuie tidak dapat dihentikan bahkan oleh banyak musuh yang mengelilingi pada dirinya.

Ajudannya yang mengikutinya melemparkan vas padanya.

"Shibata-sama! Sekarang!"

"Sempurna! Teknik rahasia, tebasan penghancur vas! Pergilah ke nerakaaaaaaaaaaaaa!"

*Kiang*

Vas terbang tersebut telah pecah berkeping-keping oleh ayunan penuh Katsuie.

Biu

Biu

Biu

Biu


"Uwahh"

"Ahh!"

"Wahhhh!"

Di bawah hujan kepingan, musuh disekelilingnya jatuh satu per satu.

Skuad Shibata yang hampir dikalahkan dan berkumpul bersama lagi.

"Semua orang, kita harus buru-buru ke kamp Hime-sama sekaraaaaaaaaaaang! Aku harus memotong kepala Saru!!"


Di sisi lain, Akechi Mitsuhide dengan skuad arquebusnya akhirnya mengamankan sebuah bukit kecil sebagai basis mereka dan dengan Niwa Nagahide mengatakan "Daripada terpisahkan dan dikalahkan, mengapa kita tidak menghadapkan punggung kita bersama-sama dan saling membantu.", mereka menemukan layang-layang di langit bersama-sama dan langsung terkejut dengan rahang mereka terbuka, tidak tahu harus berkata apa sama sekali.

"Ap...Ap...Ap...Apa ini!? B..B..Bu..Bu..Bukankah Sagara Yoshiharu-senpai seharusnya menjadi suami Juubei Mitsuhide?"

"Hanya melihat ini cukup untuk mengatakan bahwa apa yang disebut suami adalah semua sebuah kesalahpahaman oleh Akechi-sama."

"Ta..Tapi, untuk berbicara tentang menggosok payudara Nobuna-sama atau semacamnya pada saat seperti ini, hanya apa yang si bajingan Saru itu pikirkan!? Ja..Jangan bilang Senpai sudah gila? Ah, aku mengerti. Itu karena kamu tidak bisa menyelenggarakan pernikahan dengan Juubei si cantik dan elegan ini, dan di bawah keputusasaan tersebut, Senpai pasti sudah menjadi gila... Senpai, jangan menyerah! "

"*haaaaa* Jika kita membiarkan Sagara-dono mengamuk, bukan untuk menyebutkan mengobarkan perang, seluruh tentara Oda akan jatuh ke dalam kekacauan yang belum pernah terlihat sebelumnya. 3 poin."

"Tidaaaaaaaaaak, Senpai, tidak tidak, aku harus melindungi Nobuna-sama! Semuanya, bergegas menuju kamp Nobuna-sama sekarang! Kita masih bisa melakukannya, kita harus menghentikan senpai yang telah menjadi terdelusi dari kesedihan ekstrim tidak menyelenggarakan upacara pernikahan dengan Juubei!"

"Akechi-sama, sekarang adalah kesempatan bagus untuk mengumpulkan seluruh tentara kita sekali lagi, 85 poin."

Skuad arquebus yang Mitsuhide pimpin terampil dalam menyerang dan mereka dapat dengan mudah memecah formasi musuh.

Bahkan jika mereka berada dalam pertempuran yang kacau, mereka masih bisa maju dengan lancar.

Dan pasukan yang Niwa Nagahide pimpin lebih terampil dalam pertahanan seperti dinding besi daripada menyerang.

Dengan keduanya cocok satu sama lain, mereka berhasil mengalahkan musuh dan menuju ke kamp utama Nobuna.

"Yah, dia adalah sesuatu yang selalu bisa memikirkan sesuatu yang menarik."

Setelah kamp sendiri ditembus, Matsunaga Hisahide telah menggunakan keterampilan tombak Houzouinnya sendiri untuk menyebarkan darah di seluruh tanah dalam pertempuran kacau ini.

"Aku sudah menyerah setelah pembunuhan Shingen gagal, tapi sepertinya selama Saru-kun ada disekitar, kehidupan klan Oda tidak akan mencapai akhir!"

Berkata itu, Hisahide melemparkan teh set yang mahal pada musuh dari belakang kudanya tanpa ragu-ragu.

"Haha, biarkan aku menemani kalian untuk lebih banyak waktu untuk membunuh. Jika ini adalah situasi sekarang, aku harus kembali ke sisi Nobuna-sama sekarang. Di sini, aku akan akan memberikan hadiah dari neraka ini untuk kalian kemudian."

Tentara Asakura yang sudah lupa diri saat membunuh tertarik dengan set teh ini yang dilemparkan kepada mereka.

"Itu... item yang cukup indah."

"Dibandingkan dengan mengayunkan pedang kita, ini jauh lebih layak."

"Set teh tersebut bernilai sama dengan sebuah provinsi atau benteng!"

"Ini milikku! Itu milikkuuuuuuuuuuuuu!"

Di bagian belakang Hisahide, sambaran pertempuran meletus seketika.

Haha, sungguh sekelompok orang berdosa, aku telah mengatakan "Hadiah dari neraka".

Wajah Hisahide masuk ke senyum gelap.

Dan kemudian, di belakangnya, ada ledakan besar.

Para prajurit Asakura yang menyambar set teh tersebut semua hancur berkeping-keping oleh ledakan tersebut.

set teh itu penuh dengan bahan peledak.

"Sekarang, bahkan jika kita mengumpulkan semua orang ke kamp utama dan meningkatkan pertahanan kita, kita tidak bisa menghentikan Asai Nagamasa yang telah menjadi iblis. Sagara Yoshiharu, di situasi tanpa harapan seperti ini, berapa banyak kesenangan yang dapat kamu bawa padaku dengan kecerdasan monyet milikmu itu?"

"Lihat, Hanbei-chan! Prajurit klan Oda berkumpul di kamp utama Nobuna perlahan-lahan! Dengan ini, kita dapat mengatur formasi kita lagi, kita bisa melawan sekali lagi!"

"Uhh, Yoshiharu-sama, harap berhati-hati untuk tidak membiarkan Shibata-sama memotong kepalamu. Reputasi rendah yang kamu miliki diantara kamp perempuan dari klan Oda akan turun ke bawah sekarang."

"Tidak keberatan sama sekali, Hanbei-chan! Reputasiku di antara orang-orang ini telah meningkat banyak!"

"Yeah, Komandan!"

"Sungguh, kumpulkan keberanianmu dan gosok payudara Hime-sama!"

"Hanya payudara tidak cukup! Sebuah ciuman! Kamu harus mendapatkan hadiah ciuman kembali!"

"Ya, hanya dengan mengklaim bibir Hime-sama kamu bisa menenangkan jiwa dari kawan-kawan yang telah meninggal di Kanegasaki."

Melalui pertempuran yang sulit di Kanegasaki, kawan-kawan heroik yang sekarang dapat melawan 1 pada 10 telah tahu tentang Nobuna mengingkari tentang janji ciuman dan pembuangan Yoshiharu ke Ise, mereka sekarang berteriak, "Kamu harus menciumnya saat ini!" dan mulai bersorak.

"Bocah, aku merasa sulit untuk memahami gairahmu untuk payudara!"

"Tapi selama itu bukan bos kami, tidak apa-apa bagimu untuk menggosok payudara siapapun."

"payudara besar dari wanita dewasa yang sama sekali tidak memiliki keindahan, aku benar-benar tidak mengerti mengapa kau begitu terobsesi dengan hal-hal seperti itu!"

"Jika kau berani memiliki pemikiran aneh tentang payudara datar yang halus milik bos kami, hati-hati hidupmu!"

Bawahan Goemon, para pencuri klan Kawanami berada dalam ketegangan yang abnormal tinggi.

Para prajurit yang putus asa setelah mendengar bahwa Mikawa tidak dapat mengirim bala bantuan entah bagaimana memperoleh kembali semangat mereka dan menjadi siap bertarung setelah melihat layang-layang yang terbang tinggi di langit.

"Komandan Sagara, gunakan kesempatan ini untuk pergi!"

"Gunakan situasi tersebut dan dapatkan kembali hadiahnya!"

"Ohh! Serahkan padaku! Kita harus mengajari si picik Nobuna itu, "Janji tidak untuk dilanggar" pepatah seperti itu! Wahahahaha!"

Entah apakah itu kavaleri atau prajurit rendah, semua orang bergegas ke kamp utama dengan wajah serius.

"Nya? Ini bukan festival namun semua orang tampaknya termotivasi."

"Yoshiharu-sama tampaknya setengah serius juga, uhhh."

Di sisi lain.

Pada sisi bukit kamp utama Nobuna berada.

Para prajurit yang telah berjuang sendiri dimana-mana telah perlahan-lahan berkumpul.

Sebagian dari kawan-kawan di klan Oda telah memahami niat yang benar dari kata-kata Yoshiharu dan telah mendirikan formasi defensif dekat kamp.

"AKU MELIHATMU, SARUUUUUU! JANGAN KAU BERANI MENYENTUH HIME-SAMA! MATIIIIIIIIIIIIIIIIIII!"

"Tunggu, tunggu sebentar, Katsuie! Ini rencana yang dipikirkan oleh Hanbei-chan..."

"APAKAH KAU BERPIKIR ANDA BISA MENGGERTAK AKU!? MENGATAKAN SESUATU SEPERTI MENGGOSOK PAYUDARA HI...HI...HI...HIME-SAMA, KAU TIDAK MERASA PUAS DENGAN PAYUDARAKU YANG SEBESAR MILIK SAPI!? KAU MENGGOSOK MEREKA SEPERTI KAU MENIKMATI.... KA..KAU ERO-SARU YANG TIDAK MEMBAYAR HUTANG TERIMA KASIH!"

...Hanya saja bahwa beberapa prajurit terkenal tampaknya tidak menyadari niat Yoshiharu. Semua dalam semua, Yoshiharu memutuskan untuk melupakan tentang mereka dan menuju ke kamp utama.

"Sagara-senpai, apakah itu begitu mengerikan bagimu untuk tidak menikahi Juubei? ...kumohon, kembalilah ke akal sehatmu, jika hal ini berlangsung, senpai terlalu menyedihkan. Melalui prinsipku membantu orang, tidak peduli waktu apa itu, aku Juubei akan menikah denganmu! Jadi, tolong kembali ke jalan laki-laki, senpai!"

"Um, Juubei, mengapa kamu memiliki gaya rambut pengantin di medan perang?"

"Aku bilang, aku akan mengorbankan diri untuk menyelamatkan senpai! Kamu yang dipaksa untuk dipisahkan dari Juubei dan pergi ke Ise sendirian pasti kesepian, begitu kesepian bahwa kamu telah menjadi seperti ini, senpai hanya begitu menyedihkan."

"Bukan seperti itu! Bagaimana seseorang yang begitu pintar seperti Juubei dapat memiliki kesalahpahaman seperti itu, sekarang, jika kita tidak mengumpulkan tentara yang tersebar, kita akan dikalahkan, sadarilah ini!"

"Sagara-senpai, beginilah kamu, tidak jujur dengan diri sendiri, senpai~"

"Jangan memelukku tiba-tiba! Ini adalah medan perang, di saat ketika laki-laki sedang bersemangat, jika kami tiba-tiba dipeluk oleh gadis-gadis manis, kami akan kehilangan pikiran kami!"

"Apa yang kamu katakan, hal-hal seperti aku menjadi seorang gadis manis? Meskipun itu fakta yang jelas tapi Juubei sangat bahagia!"

"Aku sudah bilang jangan memelukku!"

Dengan sebuah *Bham*, Nobuna melepaskan tembakan untuk memisahkan Yoshiharu dan Mitsuhide.

"Saru! Berkat tipu muslihatmu, kita aman untuk saat ini. Tapi pertama 11 lapisan dari 13 formasi berlapis telah ditembus, apa yang tersisa sekarang adalah kamp utama ini dan lapisan ke-12."

Nobuna yang duduk di kamp utama dikelilingi dengan ajudan yang menghunus pedang dengan Inuchiyo memimpin pada suatu waktu, tetapi ekspresi mereka menjaga terhadap Yoshiharu di depan mereka, dan bukan Asai atau Asakura.

"Nagahide, siapa yang memerintah lapisan ke-12?"

"Komandan lapisan-12 adalah ..."

Matsunaga Hisahide yang menunggangi kuda dan berkata sambil memegang pipa asap.

"Hehe, itu adalah Tsuda Kanjuurou Nobusumi yang memiliki asal-usul yang sama seperti Anda Nobuna-sama."

"Mengapa orang itu dari semua orang!?!?!?"

"Dia adalah orang yang mengganggu aku mengatakan bahwa dia ingin membantu juga, dan karena aku tidak bisa tahan lagi, aku melemparkannya ke lapisan terakhir." Meskipun Nobuna menggembungkan pipinya dengan ekspresi marah, itu jelas bahwa dia khawatir tentang adiknya.

Di sisi lain, Yoshiharu mengeluarkan lolongan.

"Tidak tahu kenapa, tapi Nobusumi telah berpikir bahwa dia dan Asai Nagamasa telah benar-benar menjadi suami dan istri selama waktu dia berada di Omi. Jangan bilang Nobusumi telah terbangunkan untuk ketertarikan pada daerah itu? Atau seperti rumor dunia modern bahwa prajurit sengoku semua menyukai sesuatu seperti itu!? Tidak peduli apa, ini adalah kasus scenario terburuk!"

"Apa yang kau bicarakan, Saru?"

"Keduanya terjalin melalui cinta dan kebencian, aku takut bahwa Nobusumi telah bertekad untuk menghentikan Asai Nagamasa bahkan jika dia meninggal, dan berencana untuk mengikat nasibnya bersama dengan kampnya!"

Pada saat Nobuna hampir berteriak, "Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan Nobusumi melakukan hal-hal konyol seperti itu, aku akan melindungi dia!"

Yoshiharu memutar kudanya dan melesat menuju garis depan medan perang, lapisan ke-12.

"Hanbei-chan, aku serahkan perintah pasukan padamu, biarkan semua orang membentuk "formasi melingkar"!"

"Di..Dimengerti."

Dengan *Poof*, Goemon tiba-tiba muncul pada kuda Yoshiharu dan memeluknya erat-erat.

"A..A..Ak..Aku tampaknya sudah lupa bahwa Organtino-sama masih terkubur di dalam tanah, Uhh~"

Meskipun di belakang, Hanbei tampaknya meneriakkan sesuatu yang penting, namun karena volume suaranya, Yoshiharu tidak bisa mendengar sama sekali.

"Kamu tampaknya sudah terbiasa untuk menunggang kuda sekarang, Sagara-shi."

"Begitukah? Haha, entah kenapa aku sudah menguasainya."

"Tsuda-shi memintaku untuk tidak memberitahu siapapun, tapi sekarang aku harus mengatakannya. Asai Nagamasa sebenarnya seorang gadis."

"Ap..Apa?"

"Ketika dia dipisahkan dari Tsuda-shi, Nagamasa meninggalkan identitas perempuannya dan memilih bath(jalur) yang ayahnya boped(harapkan)! Sbhe hbad givben ubp hber owbn habppinebss for this war! (Dia melepaskan kebahagiaannya sendiri untuk perang ini!)"

Aku paham, jadi itu sebabnya Nobusumi begitu tertekan!

Sekarang dia mengatakan itu, alasan mengapa Hanbei menyetujui pernikahan itu bukan lelucon tapi karena dia telah mengetahui identitas asli Nagamasa dari awal.

"Meskipun Nobusumi orang yang telah crossdressed dan menikah dengan seorang pria, tapi aku tidak menyadari bahwa ekspresi jantan yang dia miliki pada dirinya sejak dia kembali, jadi ini adalah apa yang terjadi!"

"Aku juga tahu itu secara kebetulan, setelah itu, Tsuda-shi begbged me to nbot tebll secrbet wibfe's to anyobne no mbatter what. (Tsuda-shi memohon padaku untuk tidak memberitahukan rahasia istrinya kepada siapapun tidak peduli apa.)"

"Jika itu terekspose, klan Asai yang sangat percaya bahwa Nagamasa adalah seorang pria mungkin runtuh dengan segera."

"Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa merusak hidup istri tercintanya itu."

"Ahh, aku bisa mengerti perasaannya, bagaimana dia bisa membiarkan wanita yang dicintainya jatuh ke dalam krisis!? Apakah itu aku atau Nobusumi, kami memiliki perasaan mendalam untuk perempuan macam itu."

Tapi dengan ini, Nobusumi lebih mungkin untuk mengorbankan dirinya untuk menghentikan Nagamasa.

Jika itu yang Nobusumi yang terjebak di antara Aneue yang dikaguminya dan istri tercintanya...

Membawa jauh kedalam hatinya rahasia Nagamasa, dia berencana untuk menggunakan hidupnya sendiri untuk menghentikan amukan istrinya.

"Selama keduanya hidup, harapan untuk klan Oda dan klan Asai untuk berdamai tidak akan hilang, aku harus tidak membiarkan mereka mati di sini." Dengan tekad tersebut, Yoshiharu berteriak keras.

"Berhenti bercanda, orang itu tidak akan dapat bertindak peran ramah tamah seperti itu! Selama seseorang hidup, dia bisa menggenggam kebahagiaan yang telah menyelinap pergi!"


"Sungguh gigih sekali kau, Oda Nobuna. Untuk mengumpulkan tentaramu dan membuat "formasi melingkar"."

Sampai sekarang, itu adalah kemenangan besar bagi pasukan sekutu Asai Asakura.

Di bawah serangan dua cabang dari timur tentara Asai dan barat tentara Asakura, formasi yang tentara Oda dirikan telah rusak. Berdiri pada terdepan dari medan perang, Asai Nagamasa sudah menembus lapisan ke-11 dan saat ini basah dengan darah.

sedikit lagi, setelah menembus formasi terakhir di depanku, kamp utama klan Oda tepat depan.

Tetapi pada bagian terakhir, unsur-unsur yang bisa menghentikan Nagamasa yang telah maju seperti iblis mulai muncul perlahan-lahan.

Pertama, tentara Oda yang berada dalam kekacauan total dan berjuang untuk diri mereka sendiri telah berkumpul di sisi kamp utama seperti dijahit oleh benang tak terlihat dan telah mendirikan "formasi melingkar" yang kuat.

Dan, lapisan terakhir ini tampaknya tidak begitu mudah untuk terobos.

Untuk Nagamasa yang dengan mudah menerobos kamp bahkan dari prajurit ganas, Shibata Katsuie, ini sudah jauh melampaui imajinasinya.

Jumlah total pasukan di lapisan ke-12 adalah sekitar 800.

Dari situasi dimana dia bisa melihat, formasi tersebut sangat umum.

Tidak ada perangkap rumit atau jumlah besar arquebus.

Tentu saja, klan Oda tidak mungkin memiliki prajurit sangat berani lainnya untuk menjaga kamp tersebut.

Tapi, camp umum ini telah membelokkan serangan Nagamasa dua kali.

Melihat kamp musuh di atas bukit, Nagamasa menggigit bibirnya dan berkata, "Mengapa orang itu begitu bersikeras sampai sejauh ini?" sambil dia mengumpulkan kavaleri dan membentuk formasi penembus lagi.

"Jika aku tidak menerobos kamp ini, "formasi melingkar" tersebut akan selesai. Jika itu terjadi, memotong kepala Oda Nobuna akan menjadi tugas yang mustahil."

"Siapa yang akan berpikir bahwa kau dapat melakukan hal-hal sedemikian rupa, Asai Nagamasa? Seperti yang diharapkan dari seorang prajurit terkenal, aku sangat lega bahwa kau bukan musuhku."

Pada saat-saat terakhir, Asakura Yoshikage tiba-tiba muncul di samping Nagamasa.

"Bagaimana kalau kita melewati kamp ini dan menggunakan waktu sekarang bahwa "formasi melingkar" tersebut tidak lengkap untuk menyerang sisinya? Dari bendera tersebut, Shibata Katsuie di sisi timur utara dan Niwa Nagahide di sisi barat utara bangunan camp baru, jika kita membiarkan mereka menyelesaikan persiapan pertahanan mereka, itu hampir mustahil untuk menyerang kamp utama mereka."

"Asakura Yoshikage, untuk kamu yang bersikeras menangkap Oda Nobuna hidup, apa yang baru saja kamu katakan sangat halus."

"Tidak ada yang halus tentang hal itu, aku hanya merasa bahwa kamu tidak akan mampu menerobos kamp ini. Ada aura yang abnormal di sekitar kamp itu, jika kita tidak bisa menyerang kamp utama tentara Oda, kita tidak bisa bicara tentang menangkap Oda Nobuna hidup, kan?"

"Tidak akan mampu menerobos!? Aku iblis sekarang ini! Tunggu saja aku untuk menerobos dan datang perlahan-lahan!"

Asai Nagamasa memutuskan, "Daripada menyerahkan kakak iparnya pada laki-laki ini, aku akan menghabisi dia.", Dan sekali lagi mengisi dirinya dengan niat pertempuran dari putus asa dan bergegas menuruni lereng bukit.

"Semua orang, ikuti aku! Ini adalah medan perang terakhir kita!"

Kavaleri Asai merespon langsung dan setelah raungan seperti binatang, mereka mengikuti Nagamasa.

Ini dia.

Ini tidak seperti tusukan tombak dari tentara Owari yang paling lemah, ini dia.

"Bahkan jika aku mati..."

"... Di sini..."

"Aku tidak akan pernah membiarkan kalian lewat!"

Mengapa orang-orang ini bersikeras sejauh ini... Nagamasa mengayunkan katananya dan berayun di kepala para prajurit yang telah membentuk formasi menusuk.

Menuju tengah dari kamp, lokasi komandan lapisan ke-12.

Bergegas untuk menebas kepalanya.

Hanya bergegas seperti ini.

Hatiku, sudah mati. Entah itu masa lalu, atau masa depan, aku telah meninggalkan mereka semua.

Tapi ...

Hanya satu orang ini...

Orang ini yang dia tidak bisa meninggalkan tidak peduli seberapa besar dia ingin berdiri di sana.

"Aku saudara Oda Nobuna, Tsuda Kanjuurou Nobusumi, aku tidak akan pernah membiarkan kamu pergi ke Aneue!"

Aku harus meninggalkan perasaanku.

Untuk melindungi klan Asai, aku harus melepaskan orang ini bahkan jika aku harus menahan rasa sakit yang menyiksa dan mengerikan ini.

Tapi,

"Oichi, jika kamu ingin mengambil kepala Aneue apapun yang terjadi, maka potong kepalaku terlebih dulu! Aku Kanjuurou Nobusumi yang telah diminta untuk memimpin lapisan ke-12 tidak akan mundur bahkan jika aku orang terakhir yang berdiri!"

Mengenakan armor, Nobusumi menunggangi kuda putih bergegas menuju Nagamasa dengan wajah pucat.

Tangannya yang memegang katana gemetar...

"Oichi, karena kamu telah memilih untuk bertarung untuk ayahmu, maka aku hanya bisa memilih untuk tinggal di sini dan mati untuk Aneue! Aneue dan Saru-kun telah pernah menyelamatkan hidupku, sekarang, hidupku ada untuk mereka..."

Betapa lemahnya...

Seperti postur santai, pinggang lemah, apapun yang terjadi, dia tidak akan mampu membunuh iblis Saruyashamaru.

"Jika memungkinkan, aku ingin mati oleh tangan Kanjuurou."

"Oichi" dalam hati Nagamasa menangis.

Tapi tubuh berpengalaman bereaksi secara alami terhadap musuh yang mendekati.

Pedang di tangan Nagamasa menebas kaki depan kuda putih Nobusumi.

Tubuh Nobusumi jatuh dari kuda.

"Maafkan aku."

Nagamasa ingin mengayunkan disekitar Nobusumi dan terus berkuda.

Tapi, Nobusumi yang telah jatuh ke tanah tidak menyerah saat katana di tangannya menusuk kuda Nagamasa.

"Bagaimana bisa aku membiarkan kamu lewat!"

Seperti memeras sedikit kekuatan terakhir dalam tubuhnya, Nobusumi berdiri.

"!"

Asai Nagamasa refleks ingin memotong lengan Nobusumi.

Tapi dia tidak bisa melakukannya.

Sama seperti saat dia harus mengkhianati klan Oda dan memilih untuk hidup sebagai Asai Nagamasa...

Ada sesuatu di dalam hatinya yang menghentikan Nagamasa.

Aku tidak bisa menebas itu bagaimanapun.

Nagamasa akhirnya menyadari, dia tidak memilih apa-apa sama sekali.

"Keberanian untuk membuat keputusan, keberanian untuk meninggalkan, aku tidak memilikinya sama sekali."

Untuk membunuh dan meninggalkan ayahku, untuk membunuh dan meninggalkan suamiku sendiri, aku tidak bisa melakukan semua itu.

Aku bahkan tidak tahu siapa aku lagi, mengapa aku lahir, siapa yang harus aku cintai, siapa yang harus aku hargai, aku tidak tahu apa-apa lagi. Aku tidak bisa terus, tubuhku tidak bisa bergerak, hanya ada kegelapan di depanku.

"KANJUUROU, AKU BUKAN OICHI YANG KAMU TAHU LAGI! PERGILAH SEKARANG!"

Jadi seperti ini.

Apa yang aku inginkan, selain senyum pria yang lemah ini yang tampaknya memahami dan menerima segala sesuatu, tidak ada di dunia ini.

Sekarang...

Sekarang, itu sudah... terlambat.

"Bagaimana bisa aku pergi!? Aku suamimu, Oichi! Karena kamu ingin menghapus keberadaan Oichi, dan hidup sebagai Asai Nagamsa, maka bunuh aku! Hanya dengan membunuh, akankah Oichi dalam hatiku..."

Akankah Oichi dalam hatiku hidup, tepat ketika Nobusumi ingin mengatakan itu.

Perutnya ditendang oleh kuda dan tubuh lemah Nobusumi sekali lagi tergeletak di tanah.

Seluruh tubuhnya basah kuyup dengan darahnya, pergelangan tangannya patah, tapi di mata Nobusumi yang sekarang, hanya ada Nagamasa.

Ini bukan penampilan penuh kebencian.

Tapi penampilan seolah-olah dia melihat mimpi sekilas.

Tepat ketika dia sudah hampir tertangkap, itu telah menyelinap pergi dari tangannya.

Mata penghinaan dan menyedihkan itu...

Nobusumi yang benar-benar sakit tidak bisa lagi berdiri.

"Kanjuurou."

Kavaleri yang semua berubah menjadi iblis telah bergegas sekarang.

"Tsuda Nobusumi-sama, kepalamu adalah milikku!"

"Siapkan dirimu!"

"Istirahatlah dalam damai!"

Tombak,

Katana,

Senjata yang tak terhitung jumlahnya terbang menuju Nobusumi yang masih berusaha merangkakkan dirinya pada Nagamasa meskipun dengan semua luka-lukanya...

"HE...HENTIKAN, HENTIKAAAAAAAAAAAAN!"

"Jangan bunuh Nobusumi! Asai Nagamasa!"

Tepat ketika Nagamasa ingin berteriak...

Di bawah tabir asap yang Goemon lemparkan, Sagara Yoshiharu mencapai.

Nagamasa yang menangis ingin menggunakan tubuhnya sendiri untuk melindungi Nobusumi yang akan dibunuh oleh para pengikutnya sendiri.

Sebelum itu, Yoshiharu bergegas diantara Nagamasa dan pengikut klan Asai.

"Kenapa kau tidak membuat keputusan!? Kau yang ragu-ragu tidak pernah bisa meninggalkan orang yang paling penting bagimu! tekad setengah bodoh ini tidak akan mendapatkan dunia. Kau yang mengobarkan perang tak berarti ini, membiarkan bawahanmu sendiri mati tanpa alasan, Asai Nagamasa kau idiot besar...!"

"Diam, Saru! Bagaimana kau bisa mengetahui hal-hal yang aku alami!? Kau tidak tahu apa-apa tentang aku!"

Mata Yoshiharu yang sedang bersinar cerah saat dia berteriak keras, "AKU TAHU!"

Keraguan dalam hatimu...

Penderitaan dalam hatimu...

Pada saat ini,

Goemon muncul di belakang Yoshiharu, di punggungnya adalah Nobusumi yang setengah sadar.

"...kamu adalah Oichi... bagiku, kamu akan selamanya menjadi Oichi ku..."

Suara Nobusumi begitu lembut sehingga hampir tak terdengar.

Tapi Nagamasa bisa mendengarnya dengan jelas.

"Komandan, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Silakan dapatkan pegangan!"

"Kamp utama Oda Nobuna adalah tepat di depan!"

Tapi Asai Nagamasa mengatakan,

"....aku... tidak bisa melanjutkan lagi... Maafkan aku...! Aku... tidak bisa berjuang seperti ini...!"

Di depan para pengikutnya yang mempercayainya, Nagamasa menundukkan kepalanya dan turun dari kuda.

Wajahnya sudah penuh dengan air mata.

Aku tidak ingin menunjukkan ekspresi seperti itu kepada bawahanku.

Orang yang berlinang air mata ini bukan lagi Saruyashamaru, dan tidak akan pernah diakui oleh para pengikut.

"Aku sudah tahu dari awal mimpi itu yang kupilih, jalan yang akan aku tempuh telah diputuskan, tapi sekarang, aku hanya seorang pengecut tak ada harapan."

Pada tahap akhir "Pertempuran di Anegawa", tentara Asai yang memiliki keuntungan besar tiba-tiba rusak berantakan di depan kamp utama tentara Oda, alasannya karena Asai Nagamasa telah kehilangan semua niat untuk melawan, meskipun tidak ada yang bisa mengerti mengapa.

"Saru-kun, Aneue, bahaya."

"Berhenti bicara, Nobusumi, kamu sudah begitu terluka."

Tapi Nobusumi yang berada di punggung Goemon menggunakan sedikit kekuatan terakhirnya dan berkata.

"Untuk tentara kita untuk membentuk "formasi melingkar" dan mulai mempersiapkan, pertahanan kamp utama pasti akan lemah. Saru-kun, ketika Oichi mundur, Asakura Yoshikage pasti tidak akan menyerah, dan orang yang jauh lebih berbahaya dibandingkan pada Oichi. Aku sangat khawatir tentang keselamatan Aneue."

"Kamu mengatakan bahwa Yoshikage akan pergi ke kamp utama Nobuna sendiri?"

"Setelah dia tahu bahwa dia tidak bisa menerobos langsung, orang itu kemungkinan besar akan memilih untuk menyelinap masuk dengan bantuan seorang ninja. *Cough*Cough*"

Sialan, Hanbei-chan memimpin korps ku, dan satu-satunya yang tinggal di kamp Nobuna adalah Inuchiyo? Tunggu sebentar, bahkan Inuchiyo memimpin para ajudan dan mereka telah mulai persiapan mereka sendiri!?

Aku meninggalkan Nobusumi padamu, Goemon! Jangan biarkan dia mati!

Yoshiharu meraung sementara menunggangi kudanya saat dia melaju menuju kamp Nobuna.

"Tunggu, itu terlalu berbahaya bagi kamu untuk pergi sendirian, Sagara-shi."

Namun pada saat ini, Yoshiharu tidak bisa lagi mendengar kata-kata khawatir dari Goemon.

Setelah dia mengingat mata Asakura Yoshikageyang abnormal tertuju pada Nobuna, Yoshiharu mulai menggigil ketakutan.

"Untuk membawa Nobuna kembali ke rumahnya dan mengganti pakaian yang indah pada setiap orang, dan memperlakukan dia seperti ibunya sendiri... Bajingan itu adalah seorang cabul! Cabul gila!"

Kau pasti bercanda!

Kau pasti bercanda!

Aku bahkan belum mencium Nobuna!

Dia sangat penting.

Bagiku, dia tak tergantikan.

Bagaimana bisa aku membiarkan bajingan itu berhasil!!!!

"Jangan bilang, jangan bilang, Nobuna, menunggu aku! Kau pasti bercanda! NOBUNA!"

"Oi Saru, entah bagaimana, klan Asai telah mundur! Ini kemenangan kita!" Pada sudut "formasi melingkar" Katsuie tertawa sambil melambai pada Yoshiharu, tapi sekarang bukan saatnya untuk repot-repot tentang dia.

Begitu dia menegaskan bahwa Inuchiyo berdiri di samping Katsuie, Yoshiharu merasa seperti seluruh tubuhnya telah jatuh ke dalam danau es.

Tolong, biarkan aku sampai disana tepat waktu!!!!!!!

"Tunggu sebentar, Saru!? Oi! Jangan berani-beraninya kau mengabaikan aku!"


Situasi berlanjut seperti gear tak terhentikan.

Untuk kesempatan bertahan hidup, Yoshiharu meluncurkan sebuah layang-layang penuh kata-kata tidak sopan ke langit.

Karena ini, tentara Oda yang tersebar dan dekat dengan tersingkir telah berkumpul di sisi kamp utama Nobuna dan telah mendirikan sebuah "formasi melingkar".

Seperti iblis mendorong ke depan, Asai Nagamasa yang tak terbendung memilih untuk mundur ke sisi lain dari Anegawa karena tidak mampu membunuh Tsuda Nobusumi tercintanya, tapi Nobuna yang saat ini sendirian di kamp utama tidak tahu itu.

Nobuna baru saja memerintahkan Inuchiyo untuk memimpin para ajudannya untuk bergabung dengan "formasi melingkar."

Semua kekuatan yang dapat dimanfaatkan telah terlempar ke dalam pertempuran.

Saat ini, kedua tentara berada pada situasi di mana mereka tidak bisa menarik pukulan lagi.

Ini berangsur-angsur menjadi pertempuran abadi.

Kebencian dari tentara Oda yang hampir disingkirkan di Kanegasaki karena pengkhianatan.

Dan semangat pertempuran tentara dari pasukan Asakura yang berpikir, jika kita melarikan diri sekarang, kita tidak akan memiliki hari esok yang tersisa.

Mereka bentrok bersama-sama.

Di bawah langit dingin dan jelas ini, air dari Anegawa dicat merah.

Jika klan Asai tidak mengkhianati mereka, sekarang...

Berpikir tentang hal-hal tak berarti seperti itu, Nobuna tiba-tiba merasa lemah.

"Bagaimana Kanjuurou sekarang, karena Saru secara pribadi pergi ke sana, setidaknya hidupnya pasti terselamatkan."

Raungan dan teriakan tentara terdengar di tenda.

Saat ini, hanya Nobuna sendiri tetap di kamp utama.

Nobuna yang duduk di tenda besar sendirian tidak bisa menahan perasaan kesendirian dari seorang daimyo sengoku... Tidak, itu adalah perasaan yang lebih halus.

"Aneh, aku tampaknya telah merasakan hal seperti itu sebelumnya."

Itu setelah mendengar bahwa ada dewa naga muncul di kolam, tetapi diserang oleh tentara Imagawa Yoshimoto pada perjalanan ke sana...

Pada waktu yang sama itu, di tenda kosong, sejumlah besar tentara musuh tiba-tiba muncul...

Tiba-tiba,

Nobuna bisa merasakan seseorang mendekat dari belakang.

"Inuchiyo?"

Mengatakan itu, Nobuna menoleh.

Tidak,

Itu bukan Inuchiyo.

Itu aura yang aneh, tidak mungkin salah.

"Asakura Yoshikage disini. Itu adalah keputusan yang terburu-buru sehingga aku tidak mempersiapkan apa-apa, tapi aku secara khusus datang ke sini untuk membawa kamu kembali ke rumahku di Ichijodani."

"!?"

Pria yang mendekat dari belakang menggunakan tangannya untuk menutupi mulut Nobuna.

Ingin mencabut katana sampingnya, tapi itu segera dihentikan oleh pria itu dengan tangan yang lain, dari tangan yang tergenggam, rasa sakit yang tajam hampir seperti patah bisa dirasakan.

"Bagaimana mungkin, bagaimana ini bisa terjadi? Pria ini telah menyelinap kesini, ini terlalu gila!?"

Asakura Yoshikage menyamar sebagai seorang prajurit rendah dari klan Oda dan telah berjalan dengan berani ke kamp utama Nobuna menggunakan kekacauan.

Pada pinggangnya, ada kepala dari prajurit yang tidak pernah terlihat sebelumnya.

"Pria yang kini sebuah kepala adalah salah satu penasihatku. Dengan kontribusi yang cukup besar, bahkan seorang tentara rendah yang tidak diketahui dapat melihat panglima tertinggi, itu adalah sebuah kebiasaan buruk, Nobuna. Sebagai seorang daimyo putri, kamu begitu kurang dalam kehati-hatian... Aku pikir itu dibutuhkan bagiku untuk mengajari kamu sedikit."

"!?"

Untuk memasuki kamp, dia bahkan memotong kepala dari pengikut yang telah mengikutinya...!?

"Tak bisa dipercaya, ini terlalu gila! Dan setelah menyelinap masuk, kenapa dia tidak mencabut nyawaku!? Lepaskan aku, biarkan aku pergi! Gross!"

Dalam pergumulan kekerasan, Nobuna didorong ke lantai dengan paksa.

Dengan mata merah, Asakura Yoshikage telah dengan kurang ajar mendorong dirinya sendiri ke tubuh Nobuna yang halus.

Mata mereka bertemu.

Nobuna hanya bisa merasakan gelombang dingin dari seluruh tubuhnya saat dia mulai menggigil tak terkendali.

Asakura Yoshikage memiliki fitur yang tepat standar bangsawan, tetapi di mata merahnya, ada penampilan gila di dalamnya.

Itu tampak seperti melihat Nobuna, namun itu sangat hampa.

"Begitu indah, bahkan napasmu harum. Seperti yang diharapkan, kamu berbeda dari wanita lain, kebencian dan keinginan membunuh dari mata ini, mereka begitu penuh tekad tak tergoyahkan. Haha, HAHAHAHAHA!"

Tempat dekat hatinya tiba-tiba diberi pukulan keras.

Nobuna merasa sesak napas.

Tapi dia masih menggunakan giginya dan menggigit tangan Yoshikage untuk melawan.

Segera, kedua sisi wajahnya ditampar.

"Uhhh, ah...ahhh."

Pada saat ini, Nobuna hanya bisa merasakan ketakutan melumpuhkan jauh ke tulang-tulangnya.

Karena itu tidak dapat menerima situasi tiba-tiba, seluruh tubuhnya merasa tak berdaya di bawah ketakutan.

"Aku tidak memiliki ketertarikan apapun dalam perang, satu-satunya alasan mengapa aku begitu bersikeras adalah karena kamu. Nobuna, aku ingin kamu menjadi wanitaku!"

"Apa, u..untuk alasan bodoh itu, berapa banyak yang mati?"

"Itu suatu kehormatan untuk mati untuk tuannya, meskipun aku harus membawa kamu kembali terlebih dulu, tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Aku akan membuat kamu menjadi wanitaku di sini... Kamu harusnya masih perawan, kan? Bisakah kamu mengerti maksudku, kamu akan ditanami benihku, dan diresapi dengan anakku, di medan perang Anegawa ini!"

"TIDAAAAAAAAK, HENTIKAN!"

"Jadilah terhormat, kamu adalah wanita pertama bagiku untuk memiliki perasaan selain "Kisah Genji", untuk musuh bebuyutan di medan perang untuk bersatu sebagai satu, bahkan dalam kisah Genji, situasi seperti ini tidak muncul di dalamnya, ini adalah kesembronoan ekstrim!"

Yoshikage membuka mulutnya dan ingin menggunakan lidahnya untuk menjilati wajah halus Nobuna.

Selamatkan aku...

Selamatkanlah aku, ayah.

Selamatkanlah aku dari orang ini, Viper.

Tapi, ayah tidak ada lagi.

Viper saat ini sedang bertempur dengan Shingen.

Sekarang juga

Orang yang bisa cepat kesini untuk menyelamatkan aku...

Orang yang aku harapkan untuk menyelamatkan aku...

"SARU YOSHIHARU!"

"KAU BAJINGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANN!"

Dia berhasil.

Saat itu juga tepat sebelum saat ciuman pertama Nobuna hendak diambil, Yoshiharu berhasil.

Kemarahan yang membuat dia tidak tahu kemana dia atau apa yang dia lakukan.

Untuk Yoshiharu yang tidak terbiasa untuk membenci orang dan telah tulus kepada semua orang, kemarahan yang bisa menghanguskan semuanya ini adalah yang pertama baginya.

Dia bisa merasakan jantungnya berdebar keras, seolah-olah itu akan merobek keluar dari dadanya.

Yoshiharu menggunakan semua kekuatan dalam dirinya dan menendang perut Asakura Yoshikage, dan pada saat yang sama ketika dia menendang dari badan Nobuna, dia keras mengayunkan tinjunya pada wajahnya.

Mengayunkan, mengayunkan, mengayunkan tinjunya tanpa henti!

Tapi meskipun Asakura Yoshikage memiliki wajah pucat dari seorang bangsawan, dia adalah orang yang berbadan sehat dan besar.

Meskipun wajahnya telah menerima beberapa pukulan Yoshiharu, dia tidak mundur sama sekali.

Dia mencengkeram celah antara interval pukulan Yoshiharu dan bertindak diatasnya.

Bukan hanya meluruskan tubuhnya, ia bahkan melakukan serangan balasan dengan pukulannya.

Dalam kemarahannya, Yoshiharu bahkan kehilangan kemampuannya untuk menghindar.

Rahangnya menerima pukulan Yoshikage yang tepat sasaran.

Ketika dia mendarat di lantai, perutnya menerima tendangan langsung.

Tapi, yang Yoshiharu sekarang bahkan lupa rasa sakit.

Hanya orang ini...

"OHHHHHHHHHHH!"

Yoshiharu digunakan kepalanya sendiri dan memukul ke arah perut Asakura Yoshikage.

"Kau adalah monyet yang Nobuna pelihara. Kau hanya monyet rendah namun kau bernafsu pada tuanmu sendiri, tidakkah kau pikir itu menyedihkan?"

Yoshikage berusaha menenangkan kakinya, ingin memaksa Yoshiharu pada armornya jatuh ke lantai, tapi Yoshiharu tidak melepaskan kesempatan ini dan memberi rahang Yoshikage sebuah headbutt dengan menaikan kepalanya.

Dan kemudian, Yoshiharu mengeluarkan suara raungan yang bahkan menulikan teriakan dari medan perang dan mendorong Yoshikage ke tanah, dan mulai memukul dia seperti bagaimana anak-anak berkelahi.

"BAJINGAN!! KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN PADA WANITAKU!!!!!!!"

Tapi reaksi terkuat pada raungan Yoshiharu ini bukanlah Asakura Yoshikage yang berteriak, "KAU, SAMPAH!!!!!!"

"Tu..Tunggu, kau pikir apa yang kau katakan, Saru!?"

Tapi Nobuna yang tubuhnya akhirnya memperoleh kembali kebebasannya.

Penampilan berada di tepi air mata di bawah serangan dari Yoshikage telah benar-benar menghilang setelah mendengar itu, saat ini kondisi Nobuna adalah membias merah saat tetesan keringat besar mulai jatuh ke bawah.

"A...Ap...Ap...Ap...Apakah kamu seorang idiot, a...ap...a...ap...ap...apa otakmu akhirnya r...r...ru...ru...ru...rusak!? S...Si...S...Si...Siapa... yang... W...Wa...Wa...Wan...Wan...Wanitamu!? J...Ja...Ja...Jangan mengatakan su...su...suatu ka...ka...ka...kata-kata tak berdasar! Atau aku akan me...me...meng...meng...mengeksekusi kamu!"

"Tu...Tunggu, Nobuna! Aku sepertinya telah mengatakan sesuatu barusan, tapi itu karena menjadi over-senang ketika aku di medan perang! Lupakan saja! Jangan menganggapnya sebagai nyata! Aku tidak mengatakan apa-apa barusan!"

"DIAM! S..Se..Se..Sekarang kau mengatakan padaku untuk m...me...me...melu...melupakan itu, bagaimana itu mungkin? Huh? Itu bukan kebenaran barusan, kau hanya mengatakan omong kosong? Apa-apaan itu!? U..Un..U..Un..Un...Untuk mempermainkan hati gadisku yang m..mu..mur...murni, bajingan ... "Saru iblis wanita", t...ta...ta...tak...tak...tak bisa dimaafkan!"

"Kenapa kau menghunus pedangmu!? Ja...Ja...Ja...Jangan mendekat! Te..Te...Ten...tenang!"

"B..B..BA...Ba...BAGAIMANA AKU BISA TENANG SEKARAAAAAAAAAAANG!? KARENA KATA-KATAMU YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB! TELINGAKU SUDAH MENERIMA CIDERA YANG TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN SEUMUR HIDUP! AHHH, SEPERTI YANG DIHARAPKAN, AKU TIDAK BISA LUPA KATA-KATA MENJIJIKKAN ITU APAPUN YANG TERJADI! BERTANGGUNG JAWABLAH DAN BIARKAN AKU MEMOTONGMU!"

"Tunggu! Bahkan jika kamu benar-benar ingin memotong aku, itu bisa nanti, sekarang kita harus menangkap Asakura Yoshikage!"

"...Sekarang yang kau menyebutkan itu, tampaknya ada orang seperti itu di sekitar."

"Ini bukan "tampaknya ada orang seperti di sekitar", benar!? Kamu begitu takut sampai hampir menangis ketika sedang didorong ke lantai!"

"Aku tidak menangis! Hmph, ba..bahkan jika kamu tidak datang, aku akan menghabisi orang seperti dia dalam sekejap, sepotong kue!"

"Pokoknya, oi, Asakura Yoshikage hilang! Dia telah melarikan diri! Ini semua salahmu!"

"Ini salahmu! Ini semua karena kau mengatakan hal-hal aneh seperti itu!"

"Huh? Untuk bereaksi berlebihan sejauh itu, gadis-gadis tidak populer begitu menyedihkan!"

"Aku pikir aku hanya harus memotongmu~!"

Ketika mereka berdua memerah keras dan bertindak sebuah sandiwara pasangan, sepenuhnya mengabaikan Asakura Yoshikage menutupi wajahnya yang bengkak dan melarikan diri diam-diam.

Dan kemudian,

Pada saat ini,

Kamp utama memiliki Nobuna dan Yoshiharu, mereka berdua saja.

"Wa...Wa...Wanitaku wanitaku wanitaku"

Nobuna menggigil, sambil menangis, dia terus mengulangi kata-kata tersebut.

Bahkan dengan bernafas besar, dia tidak bisa menghentikan gemuruh dalam hatinya.

Hanya sampai sekarang perasaan "Aku sudah diselamatkan." benar-benar merembes keluar, dia merasa pergelangan kakinya semakin lembut dan hampir jatuh seperti runtuh ke tanah lagi.

Pada saat ini, Yoshiharu memeluk erat Nobuna.

"B..Ba...Ba...Barusan, apa sih aku katakaaaaaaaaan!? Aku yang periode tidak memiliki pacar sebanding dengan usiaku untuk mengatakan kata-kata s..se..se..seperti itu, begitu memalukan!"

Dia tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan...

Tapi dia akhirnya mengerti satu hal.

Tidak dengan menggunakan otaknya, tetapi melalui hatinya, perasaannya dan jiwanya, dia benar-benar mengerti.

Pada saat itu ketika dia melihat bahwa Asakura Yoshikage akan menodai Nobuna-nya yang paling penting,

"Aku suka orang ini... Tanpa kaitan apapun dengan pengaturan gadis ini menjadi Oda Nobunaga wanita, aku tanpa harapan mencintai Nobuna ini... "Kichi" ini."

Saat ini, bahkan jika dia dengan rasional mengatakan pada dirinya sendiri "ini tidak mungkin", itu sudah tidak berguna.

Meskipun Nobuna mengucapkan sebuah "Ah", tapi ketika dia mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Yoshiharu, ada senyum lembut yang belum pernah terlihat sebelumnya di wajahnya.

Bulu mata panjang.

Apakah karena dia hampir menangis, matanya tampak sedikit bengkak.

Orang ini,

Seberapa manisnya dia!?

Seperti yang diduga dari no.1 di dunia.

Aku hanya bisa mengakui itu.

Orang lain mungkin tidak tahu ini, tapi selain wajah orang ini, karakternya atau daerah lain semuanya kacau, dia memiliki banyak poin yang buruk.

Tapi, tapi bagiku, dia adalah no.1 di dunia.

Aku tidak akan memberi dia kepada orang lain!

Jika Nobuna menyukai orang lain karena keinginannya sendiri, itu tidak apa-apa. cinta sepihak seperti Asakura Yoshikage bisa bermimpi tentang merebut bibir Nobuna!

Hanya aku!

Hanya aku yang memiliki hak untuk merebut ciuman pertama Nobuna!

Tidak, apakah itu hak atau hadiah, itu tidak penting lagi!

"No..Nobuna!"

"A..Ap..Ap..Ap..Apa? Jangan menggunakan begitu banyak kekuatan, i..it..itu...itu sakit."

"Aku m...me...me...meng...mengambil hadiah! Retreat dari Kanegasaki dan kali ini, bersama-sama!"

"Ber...Bersama-sama, apa yang kamu maksud? Ja..Jangan bilang hanya ciuman tidak akan cukup untuk memuaskan kamu!? M..Mu..Mu...Mus...Mustahil, sudah pasti tidak mungkin! I..In...Ini...Ini adalah medan perang!? Jika aku menanggalkan armor nambanku, itu akan terlalu berbahaya, umm, p...pa...pa...pas...pasir akan masuk ke dalamnya."

"Dua ciuman, jangan memaksa aku untuk mengatakan suatu hal yang memalukan! Lagipula, berfantasi apa kamu barusan!?"

"Ka..Kamu adalah orang yang berfantasi!"

"Tidak ada waktu lagi! Ti..Tidak apa-apa, kan? Aku lakukan sekarang! Jangan kamu menggigit dengan gigimu!"

"Ka...Ka...Kamu juga."

Sementara menggigil, bibir mereka secara bertahap mendekat satu sama lain, dan pada saat itu juga ketika mereka hampir bersentuhan...

*Swoosh*

Tombak memaksakan dirinya diantara wajah keduanya dengan kecepatan menakutkan.

"Uwahh!? Sungguh berbahaya!"

"...Apakah ada musuh lain?"

"Ini a...a..a..aku, Hime-sama!! DE..DE..DE...DENGAR, SARU!!!!!!!! KAU BERANI, KAU BERANI MEMANGGIL HIME-SAMA, "WANITAKU" AHHHHHHHHH~! KAU HINA, CABUL, OTORITAS MELANGKAHI IBLIS MONYET TIDAK LAZIM!!!!!!!! AKU SEKARANG AKAN MENGERAHKAN HUKUMAN ILAHI UNTUK MENGHANCURKAN EKSISTENSI IBLISMU!"

Entah bagaimana, Shibata Katsuie berteriak, "UWAHHHHH" dan bergegas ke dalam kamp dengan ekspresi marah.

"Tunggu Katsuie! Sekarang kita harus mengejar Asakura Yoshikage, dia masih harus di sekitarnya!"

"DIAM! KAU SERIGALA BERPAKAIN KULIT MONYET~! AKU DATANG UNTUK MELIHAT KARENA TAMPAK ANEH, TAPI AKU TIDAK MENDUGA KAU UNTUK MELAKUKAN HAL TERSEBUT KETIKA KAMI TIDAK SEKITAR~! MEMINTA KAMI UNTUK MEMBENTUK "FORMASI MELINGKAR" ADALAH KARENA KAU BISA MENYERANG HIME-SAMA DENGAN NYAMAN, KAN!?!?!?"

Tampak seperti Katsuie tidak bisa mengejar Asakura Yoshikage sama sekali.

"Semua dalam semua, Hime-sama, pergi dari sini dengan cepat! Aku sekarang akan memotong Saru ini yang tidal loyal dan tercela berkeping-keping!"

"Tu..Tunggu, Riku. Dibandingkan dengan hal ini, bagaimana situasi sekarang?"

"Itu saja, sekarang masih di tengah-tengah perang, kan, Katsuie?"

"Pertempuran telah berakhir! Apa yang tersisa adalah hanya untuk menaklukkan kastil Odani!"

"EHH!?"

Pada saat ini,

Para pengikut penting dari klan Oda masuk ke kamp utama.

"Uhhhh, membiarkan Nobuna-sama bertemu dengan hal seperti itu adalah kegagalan seumur hidup Hanbei, Asakura Yoshikage telah lolos..."

"Setelah "formaasi melingkar" selesai, pertahanan kita telah mengeras. Pertama, di bawah tekanan Nobusumi Asai Nagamasa mundur tanpa perlawanan, diikuti oleh Asakura Yoshikage yang meninggalkan perintahnya kepada orang lain dan menghilang. Saat ini, klan Asai dan klan Asakura telah benar-benar tersebar dan telah melarikan diri ke arah pesisir kebalikan dari Anegawa. Selama kita menggunakan kesempatan ini dan mendorong pada dengan semua kekuatan kita, kita bisa menang! 99 poin."

"Sayang sekali bahwa kita membiarkan Asakura Yoshikage untuk melarikan diri."

"Nobuna-sama, sekarang adalah kesempatan terbaik untuk melenyapkan kastil Odani milik klan Asai. Dalam situasi seperti itu, itu tidak akan sulit sama sekali untuk menghancurkan mereka! Beri kami perintah untuk menyerang!"

"Nya, nya, sungguh gelombang perubahan yang indah, mari kita gunakan momentum ini abnd conquber evebn thbe Ichijodani cbasbtle (Dan menaklukkan kastil Ichijodani.)"

"Tidak peduli apa, ijinkan Juubei Mitsuhide menjadi barisan depan! Biarkan aku menaklukkan kastil Odani untuk menggunakannya sebagai hadiah pernikahanku dengan Danna-sama."

Meskipun Juubei mulai mengatakan hal-hal yang mengabaikan suasana benar-benar sendirian, tetapi semua dalam semua, klan Oda telah mencapai kemenangan dalam "Pertempuran di Anegawa".

"Hime, dunia hampir milik Anda, jika Anda terus mengejar pasukan sekutu Asai Asakura, itu akan menjadi penuh tanda, kita tidak boleh membiarkan mereka kembali untuk memulihkan diri! Selama kita menaklukkan Omi utara dan Echizen menggunakan moral yang tinggi ini, bahkan jika Gifu harus ditaklukkan oleh Takeda Shingen..."

Saran Nagahide adalah benar.

Tapi melihat Nobusumi yang dibungkus penuh perban dan duduk di sudut dalam diam...

Nobuna ragu-ragu untuk memberikan perintah "mengejar".

Jadi seperti ini.

Selama hari-hari aku tidak tahu, Nobusumi dan Asai Nagamasa sudah masuk dalam pernikahan yang mendalam.

Dan tempat-tempat yang saat ini dalam pertempuran, bukan hanya Anegawa.

Gifu Dousan telah berjuang pada dengan jumlah yang rendah dari tenaga kerja.

Meskipun mereka memiliki bala bantuan Takigawa Kazumasu, mereka seharusnya kalah begitu mudah, tapi...

Jika musuh adalah sengoku yang terkuat, Takeda Shingen,

Aku takut dia tidak akan bertahan lebih lama lagi.

"Saru"

Nobuna menggunakan mata besarnya yang tampaknya terbakar dengan api untuk melihat Yoshiharu dan berkata,

"Selain tidak mengirimkan bala bantuan, apa lagi yang Dousan katakan, aku tahu ada sesuatu yang lain. Kenapa kamu menghindari pandanganku, apa yang kamu sembunyikan dariku?"

"A..Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan."

"Jika kamu tidak memberi tahu aku, aku akan membenci aku selamanya."

"A..Aku punya tekad seperti itu."

"Saru, aku sudah mengatakan, masa depanku sendiri, aku akan memilih sendiri. Jadi aku mohon, tolong katakan padaku."

Nobuna tampaknya berada di ambang air mata.

Dipandang oleh mata yang tulus dan penuh air mata seperti itu, Yoshiharu bisa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.

Apa boleh buat, aku tidak terbiasa untuk berbohong.

Yoshiharu mendesah, "Ini adalah apa yang kamu katakan dirimu sendiri."

"...Viper tidak akan hidup lama, dia memiliki penyakit paru-paru yang sangat serius. Aku takut dia tidak bisa bertahan melalui tahun baru. Makna tersembunyi dari tidak mengirimkan bala bantuan adalah bahwa sudah terlambat bahkan jika kamu melakukannya. Jika kamu tidak mengalahkan Asai Asakura sekarang, pekerjaan menaklukkan dunia akan tertunda substansial, ini adalah satu hal yang kakek Dousan paling takuti! Untuk orang sekarat seperti dirinya, jika kamu membuat keputusan yang salah, kamu... tidak, klan Oda akan berjalan pada jalur yang lebih sulit... Ini bukan hanya masalahmu, peningkatan pertempuran itu sendiri akan menyebabkan lebih banyak orang tak berdosa kehilangan nyawa mereka sia-sia."

"Aku.. Aku paham."

Nobuna tidak dapat bertahan akhirnya air mata seperti mutiara jatuh tanpa henti dari matanya yang besar.

Saat ini, tidak ada yang bisa mengatakan apa-apa.

Keputusan harus dibuat oleh Nobuna sendiri.

Untuk mengirim bala bantuan ke Gifu, atau untuk mengejar tentara sekutu Asai Asakura.

Oda Nobuna merasa bermasalah.

Dia yang bermasalah dalam hatinya hanya bisa memeluk kepalanya sendiri saat dia merendahkannya.

Dia tidak bisa mengambil keputusan.

Dan penampilan yang menyakitkan miliknya ini tercermin dengan dalam pada mata para pengukut.

"Nobuna, aku pikir ada hal yang aku harus katakan terlebih dulu. Jika kamu memilih untuk menyelamatkan Dousan, mimpi menaklukkan dunia akan menjadi jauh dan jauh. Ada banyak ancaman yang belum pernah kamu dengar sebelumnya, jika kamu membiarkan pasukan sekutu Asai Asakura pergi, maka mereka semua akan melompat keluar dan menjadi musuh kita, pada saat itu, kita akan dikelilingi oleh musuh."

Tentara yang mati untuk perang tak berarti ini hanya akan meningkatkan bekas luka di dalam hatimu.

Begitu dia memikirkan hal ini, Yoshiharu sendiri merasa tersiksa.

Bahkan jika dia ditendang setelah itu, dia harus memimpin Nobuna untuk membuat keputusan yang benar sekarang.

"Sama seperti apa yang Goemon katakan, jika dia benar-benar ingin segala sesuatu, dan tidak menyerah pada apapun, maka mungkin di bagian terakhir, dia tidak akan memiliki apa-apa... Tidak, itu tidak seperti itu, harusnya ada sesuatu yang lain. Jika dia bekerja lebih keras, mungkin ada cara untuk menyelamatkan Dousan dan menaklukkan dunia...."

Tapi itu adalah sebuah mimpi yang mustahil.

Apakah Nobuna pergi atau tidak, Dousan tidak bisa lepas dari nasib sekarat, tidak, mungkin dia sudah...

Dan,

Jika dia memilih mengejar, itu berarti sama dengan memberikan hukuman mati untuk Asai Nagamasa tercintanya Nobusumi.

Ketika Dousan tua sedang sekarat untuk putri angkatnya, Nobuna sendiri membunuh orang yang paling penting dari adiknya...

Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu.

Nobuna tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan berteriak keras.

"....Kekuatan penuh, ke Gifu..."

Hime-sama! Para pengikut memiliki semua mengeluarkan erangan dan ingin menghentikan.

"Semuanya! Kita harus membantu Viper sekarang!"

"Hime-sama, apakah Anda berencana untuk meninggalkan dunia?"

Niwa Nagahide yang biasanya memakai senyum lembut telah menjadi serius saat dia memasang ekspresi yang ketat dan menghalangi jalan Nobuna.

Oda Nobuna vol 5 pic 7.jpg

Nagahide memegang gagang pedang dan bertanya Nobuna.

"Anda pikir siapa tentara menumpahkan darah dalam Anegawa ini? Untuk semua orang, mereka hanya memiliki satu kehidupan! Orang-orang yang meninggal hari ini memiliki orang tua dan saudara juga! Tapi mereka telah memberikan Hime-sama hidup mereka yang berharga tanpa ragu-ragu untuk impian Hime-sama menaklukkan dunia! Tapi Hime-sama Anda benar-benar..."

Tapi kata-kata terakhirnya menjadi sia-sia.

Nagahide sendiri mengerti.

Jika dia melanjutkan, itu berarti dia ingin Nobuna untuk meninggalkan hati manusianya, untuk membunuh dia yang adalah seorang gadis.

Kata-kata seperti itu, dia tidak bisa mengatakannya.

"Maafkan aku."

Nobuna berkata, dan berlari menuju Mino.

Seperti tidak ingin melihat ekspresi wajahnya saat ini, dia ditarik ke bawah topi namban dan menutupi wajah berlinang air mata.

"Sagara-dono, sekarang, hanya kamu yang dapat menghentikan Hime-sama, jika itu kamu..."

Tapi, Yoshiharu tidak punya rencana untuk menghentikan Nobuna.

"Mari kita mengikutinya diam-diam. Memang benar bahwa dengan ini, dunia akan telah keluar dari tangan kita lagi, terus kenapa? Tidak apa jika kita bisa mendapatkannya kembali, jika kita para pengikut bekerja 10 kali lebih keras, dunia suatu hari masih akan milik Nobuna, tapi sekarang, dibandingkan dengan dunia..."

"... Ini lebih penting untuk membiarkan Hime-sama menjaga hati manusianya. Aku mengerti apa yang kamu maksud, Sagara-dono....."

"Nagahide, orang itu tidak jujur dengan dirinya sendiri. Jika kita hanya meninggalkannya sendirian, dia benar-benar akan berlari ke Gifu sendirian. Sungguh, aku hampir membiarkan dia keluar dari pandanganku dan dia diserang oleh Asakura Yoshikage, dan tiba-tiba berlari pada Dousan. Sungguh seorang gadis yang mengkhawatirkan, kita tidak harus membiarkan dia sendirian."

"Ya, kita akan memimpin seluruh tentara untuk mengikuti Hime-sama. Aku akan berdoa dalam hati bahwa keputusan ini suatu hari akan penuh tanda."

Pertempuran Anegawa berakhir di sini.

Karena Asai Nagamasa mundur tiba-tiba dan menghilangnya Asakura Yoshikage, tentara Oda membalik gelombang dan mencapai kemenangan.

Tapi, tak ada upaya pengejaran.

Kedua belah pihak telah membayar harga yang besar, tapi tidak ada yang memberi pukulan terakhir.

Pertempuran masih berlanjut

Waktu saat Nobuna menggigit bibirnya saat dia melaju menuju Gifu, adalah tengah malam 23 Desember.


Ketika klan Tsuchizaki memasang bendera di kastil Gifu, "Pertempuran di Gifu" sudah berakhir.

Entah itu Yamamoto Kansuke,

Atau Takeda Shingen,

Bahkan Saitou Dousan.

Semua orang di medan perang telah berpikir begitu.

Di bagian belakang Saitou Dousan, itu adalah putra angkatnya Saitou Yoshitatsu yang memandang dia sebagai musuh bebuyutan. Di depannya, ada tentara besar Takeda Shingen yang jumlahnya jauh melampaui dia.

Dousan yang tidak peduli tentang penyakit kritis dan bertahan pada tidak menerima situasi seperti itu dan saat dia berseru, "Sepertinya ini adalah akhir bagiku." dia batuk darah dan hampir ambruk di tempat.

Tapi...

Yamamoto Kansuke yang berdiri tegas di bawah bendera "Furinkazan" tiba-tiba memucat.

Setelah itu, Yamamoto Kansuke berlutut di depan Shingen.

Ya.

Ada kejadian tak terduga yang terjadi di medan perang.

Sejak diusir oleh Nobuna dan menghilang, Saitou Yoshitatsu telah mengumpulkan tentara secara diam-diam dengan pengikut dekatnya.

Yamamoto Kansuke, yang melihat ambisi Saitou Yoshitatsu telah diam-diam memasukan dia ke skuad kavaleri elit dan sebuah rencana yang luar biasa.

Dan rencana itu adalah...

Dalam Pertempuran Gifu, Saitou Dousan pasti akan memprediksi, "Shingen tidak akan pernah membagi pasukannya seperti apa yang dia lakukan di Gunung Saijo." dan memilih pada pertempuran langsung. Pada saat itu, semua yang Yoshitatsu perlu lakukan adalah memimpin ribuan orang melalui terowongan rahasia dan menaklukkan kastil Gifu yang kosong, dan kemudian menggunakan kesempatan untuk menyerang bagian belakang Saitou Dousan.

Pada saat itu, Saitou Dousan yang jalan mundurnya telah tersegel hanya dapat memilih untuk meluncurkan serangan akhir pada kamp utama Takeda.

"Viper yang mengerti bahwa dia harus menyelesaikan pekerjaan tidak tega membunuh putra angkatnya sendiri Yoshitatsu. Itu saja memutuskan kegagalannya hari ini. Tidak peduli seberapa liciknya Viper, dia tidak akan pernah menduga rencana sempurna ini yang aku tetaskan dengan putra angkatnya."

Jadi, ketika tentara Saitou Yoshitatsu yang mendirikan bendera di kastil Gifu, "Woodpecker, berubah" akan berhasil... Ini harusnya begitu.

Tentara Saitou Dousan itu yang tidak punya tempat lain untuk pergi hanya dapat meluncurkan serangan terakhir pada kamp utama Takeda dan dihancurkan... Ini sebenarnya harus seperti ini.

Tapi tidak ada yang bisa menduga ini.

Saitou Yoshitatsu yang menginginkan tanah ayah kandungnya, klan Tsuchizaki dari Mino dan berada dalam perselisihan dengan Dousan sejak Dousan menyatakan bahwa dia akan memberikan Mino ke Nobuna...

Lemak yang dikenal sebagai "6 kaki 5 inci" Yoshitatsu benar-benar berteriak,

"Ayah! Aku di sini untuk menyelamatkanmu!"

Yoshitatsu memimpin pasukannya dari Gunung Gifu dan dengan tekad untuk bunuh diri, dia menyerang langsung menuju tentara Takeda.

Tidak peduli seberapa jeli dari bintang-bintang Yamamoto Kansuke, dia tidak mengerti alasan mengapa Yoshitatsu tiba-tiba berubah pikiran.

Saat ini, Yamamoto Kansuke memalukan.

Mustahil.

Bagaimana bisa hal seperti itu terjadi?

Tapi ini bukan hal terburuk yang terjadi.

"P...Pr...Pra...Pra...Prajurit! S..S...Se...Ser...Serang~! Biarkan Ta...Tak...Tak...Takeda Shingen melihat jiwa prajurit Mi...Mi...Mi...Mik...Mikawa kita!"

Apa yang bahkan lebih tidak dia duga adalah.

"Bayi tanuki" dari Mikawa telah tumbuh selama periode ini.

Matsudaira Motoyasu yang seharusnya gemetaran di kastil Hanamatsu telah benar-benar meninggalkan Totomi dan Mikawa dan memimpin pasukan yang tersisa untuk menyerang kamp utama Takeda.

Dengan ini, itu adalah tentara Takeda yang berada di bawah serangan menjepit.

Setelah kekalahan besar, tentara Matsudaira Motoyasu dapat menggunakan hanya 1 atau 2 ribu, dan, Takeda Shingen berhasil menanamkan rasa takut kavaleri Takeda ke dalam jiwa para prajurit Mikawa.

Jadi, klan Matsudaira harus tinggal di kastil Hanamatsu dan tidak bergerak sama sekali, harusnya begitu.

Tapi setelah mundur ke kastil Hanamatsu, Matsudaira Motoyasu mengumpulkan para komandan, sambil gemetar karena takut pada Takeda Shingen, dia menangis dan berteriak.

"Aku... ingin menang melawan Shingen!"

Setelah para prajurit Mikawa yang terkenal karena kegigihan mereka mendengar ketetapan hati Hime-sama mereka sendiri, mereka mengabaikan luka-luka mereka dan kembali memegang tombak di tangan mereka.

"Pertempuran terakhir."

Mereka membuat tekad mereka untuk mati.

Jadi, para prajurit Mikawa yang pernah terpana oleh kekuatan klan Takeda sekali lagi berkumpul di kastil Hanamatsu dan kastil Okazaku saat mereka memotong jalan mundur klan Takeda dan menyerang seperti banjir.

Keberuntungan tidak datang dua kali, kemalangan tidak akan menyerang sendirian.

"Uesugi Kenshin dari Echigo yang seharusnya mengistirahatkan tentara mereka tiba-tiba menyerang pulau Kawanaka... Jika mereka meninggalkan klan Oda menjadi terisolasi dan tidak berdaya lagi, itu akan pergi melawan keadilan. Bahkan ketika Kenshin tidak menerima panggilan bantuan dari Oda Nobuna, dia telah mengirim bantuan bagaimanapun!"

Uesugi Kenshin, seorang prajurit yang pertempuran untuk "Keadilan"

Kansuke berlutut di depan Shingen, dan mengatakan kata-kata terakhirnya, "Ini semua kesalahan perhitungan saya."

"Mimpi buruk memberikan kuda-kuda yang bagus dibesarkan di Kai pada Yoshitatsu dan itu berbalik bahwa kavaleri Takeda kita sedang diserang oleh "kavaleri Takeda", meskipun itu kecil dalam jumlah tetapi tentara Matsudaira yang semua menjadi skuad bunuh diri menyerang dari belakang, bahkan Kenshin yang seharusnya beristirahat telah bergerak, ini semua salah saya."

Tidak apa-apa sekarang, Kansuke.

Tidak ada yang bisa memprediksi pembelotan Saitou Yoshitatsu, bahkan aku tidak terkecuali.

Takeda Shingen duduk di kamp nya mengumpulkan dan melihat perubahan medan perang yang tiba-tiba.

"Strategimu tidak memiliki kekurangan, Kenshin sendiri bukanlah seseorang yang orang dapat memprediksi lagipula. Dan perubahan Saitou Yoshitatsu dan Matsudaira Motoyasu bukanlah apa yang orang bisa prediksi."

"Tidak, jika saya menggunakan strategi lain, saya akan berpikir itu. Namun karena kekalahan saya di pulau Kawanaka, dan ingin merebut kembali reputasi tuan, saya telah terlalu asyik dengan "strategi Woodpecker", itu karena obsesi ini yang membiarkan tuan berada dalam krisis yang lebih besar..."

"Kamu mengatakan terlalu banyak, Kansuke. Pada pulau Kawanaka, cara Uesugi Kenshin melihat strategimu tidak dapat dijelaskan melalui logika, mungkin dia benar-benar adalah avatar dari Bishamonten. Dalam dunia ini, pasti ada hal-hal yang tidak dapat diprediksi. Bahkan Uesugi Kenshin sendiri tidak bisa mengatakan bagaimana dia bisa menyadari rencanamu, bukan? Hati manusia sulit untuk dipahami, berkali-kali bahwa aku tidak mengerti perasaanku sendiri, itu adalah ketidakdewasaan ku yang tidak menyadari ini di pulau Kawanaka dan membiarkan kau berada dalam pertempuran yang sulit. Bukankah itu Sagara Yoshiharu seseorang yang kamu tidak bisa melihat dengan jelas bahkan dengan keterampilan astrologimu?"

"Itu aku yang belum matang." Shingen menggunakan tatapan lembut dan memandang Kansuke yang berlutut di tanah.

Tapi Kansuke lebih suka dimarahi oleh Shingen dan bahkan jika dia diperintahkan untuk melakukan seppuku, akan lebih baik.

"Untuk Motoyasu, kita mungkin telah melakukan terlalu banyak dan mengatakan terlalu banyak kata-kata sombong. Karena aku merasa bahwa dia memiliki potensi, aku tidak bisa menahan diri dan mulai menceramahinya, dan pada akhirnya, dia menjadi begitu kuat tiba-tiba... Dia begitu mirip, Kansuke juga sering memarahiku di masa lalu. "

"Aku... tidak memiliki apa-apa lagi untuk mengajari Anda."

"Seharusnya aku membunuh Matsudaira Motoyasu waktu itu, tapi kebiasaan buruk ini yang ingin mengumpulkan pengikut yang mampu bertindak lagi. Karena aku ingin dia sebagai bawahanku tidak peduli apa, aku membiarkan dia pergi tanpa sadar. Maafkan aku."

"Maaf bukanlah sesuatu yang Anda harus katakan, tuan."

"Kansuke, dalam hal jumlah, kita tentara Takeda masih memegang keuntungan, mari kita membalik gelombang lagi sekarang."

"Roger, saya akan bertaruh hidup saya di atasnya."

"Kansuke, kau tidak diizinkan untuk mati sebelum aku menaklukkan dunia. Jika aku memenangkan pertempuran ini, mimpi kita akan menjadi tepat di depan kita."

Kansuke akhirnya mengangkat kepalanya.

Sayap cahaya mengibarkan rambut Shingen.

Kansuke hanya bisa berpikir, jika aku punya anak, itu akan menjadi usia sekitar itu juga.

Aku tidak harus membiarkan tuan mati di suatu tempat seperti ini.

Dan pada saat yang sama, Kansuke menyadari hal lain.

"Dari bintang-bintang, Oda Nobuna dan Saitou Dousan pernah bisa hidup berdampingan. Jika mereka menentang tatanan alam, mereka akan hancur bersama-sama suatu hari... aku mempercayai dalam-dalam. Tapi, ketika strategiku terbongkar di pulau Kawanaka dan aku bergegas menuju formasi musuh berharap untuk mati, aku berhasil bertahan hidup secara ajaib. Sekarang aku berpikir tentang hal itu, itu sesuai hukum selestial tertentu yang misterius, jangan bilang..."

Alasan mengapa aku tidak mati di pulau Kawanaka,

Itu karena aku harus menjadi orang yang mengalahkan Saitou Dousan yang seharusnya telah lama menghilang.

Dan kemudian, melalui penghapusan Saitou Dousan untuk membiarkan bintang Oda Nobuna yang menghindari nasib kehancuran.

Jadi bisa dikatakan, alasan aku hidup hingga sekarang adalah karena langit ingin bintang Oda Nobuna untuk bersinar terang lagi.

Shingen mengamati keadaan aneh Kansuke dan bertanya, "Apa itu?"

Dia tidak bisa mengatakan itu.

Hanya ini, dia tidak bisa mengatakan itu.

Satu-satunya alasan eksistensiku adalah untuk menumbuhkan Katsuchiyo-sama menjadi sang penakluk dunia "Takeda Shingen"

Tujuan ini memberikan kesepianku secercah harapan yang karena penampilanku yang jelek, tidak dapat dipekerjakan atau dicintai oleh gadis-gadis dan jelas tidak memiliki anak.

Hanya hal tentang harapan ini menjadi palsu, aku bahkan tidak ingin untuk berpikir tentang hal itu.

Tidak, aku masih hidup.

Selama aku hidup, aku bisa melanjutkan mimpiku.

"...tuan, saya telah memikirkan strategi terakhir. Sebelum itu, tolong dengarkan saya. Jaga diri anda, meskipun tuan selalu sehat seperti harimau, tetapi Anda tidak tahan dingin sejak Anda masih muda, jadi tidak peduli musim, harap perhatikan untuk menggunakan air panas untuk memulihkan tubuh Anda. Hanya sebanyak ini, maafkan saya."

Setelah mengatakan, Kansuke memegang tongkatnya dan berdiri.

Shingen memandang Kansuke tanpa kata.

Impian seumur hidup Kansuke, prajurit, "Takeda Shingen" telah selesai.

Aku tidak bisa menangis lagi, berbalik kembali ke gadis Katsuchiyo yang takut sendirian mungkin paling terakhir dari keinginan Kansuke.

Kansuke menaiki kuda dan melesat pergi.

Para ninja Sanada diatas kuda mengikuti.

Ninja Sanada adalah perwakilan dari Shinano.

Meskipun mereka saat ini di klan Sanada, tapi mereka milik ahli strategi, bawahan langsung Yamamoto Kansuke.

"Karena Yoshitatsu membelot, 4 jenderal Takeda masih terjebak di tengah pertempuran."

"Oda Nobuna telah mengalahkan pasukan sekutu Asai Asakura di Omi Anegawa."

"Setelah itu, mereka tidak melakukan penyesuaian tetapi menuju ke sini."

"Tentara Matsudaira sedang menuju ke arah kita dari belakang."

"Apakah itu benar-benar baik-baik saja bagimu untuk tidak melindungi tuan di kamp utama, ahli strategi-dono?"

Kansuke berkata, "Tidak, kalian salah."

Serahkan perlindungan tuan pada 4 jenderal Takeda dan klan Sanada.

Bahkan jika Saitou Dousan, Saitou Yoshitatsu, Matsudaira Motoyasu dan Oda Nobuna menyerang bersama-sama, asalkan orang-orang itu yang bisa satu melawan banyak berada di sana, tuan tidak akan menerima cedera.

Dan tuan sendiri adalah seorang prajurit yang tak tertandingi.

Bagiku,

Ada misi terakhir yang hanya aku, sang ahli strategi yang bisa melakukan.

""Misi ahli strategi" adalah?"

"Ini takdir, aku akan menggunakannya sebagai bagian dari rencanaku juga."

"Apakah Anda akan mengalahkan Dousan?"

"Ini adalah satu perjalanan."

"Untuk bertahan hidup melalui pertempuran mematikan di pulau Kawanaka adalah satu kali keajaiban, jangan berharap keberuntungan seperti itu untuk kedua kalinya."

"Itu sudah cukup bagi kalian untuk mengawalku ke samping Dousan."

"Alasan mengapa Oda Nobuna diberkati oleh langit, mungkin karena "manusia yang menentang nasib" berharap untuk Oda Nobuna untuk mendapatkan dunia, dan keinginan itu menggerakan langit. Alasan mengapa Saitou Dousan dan aku, kami yang seharusnya sudah lama mati bisa selamat sampai sekarang, adalah untuk membiarkan bintang dari Oda Nobuna bersinar lebih terang... Bagaimana bisa aku membiarkan hal itu terjadi sesuai dengan keinginanmu!"

Dousan dan aku pasti akan mati di sini.

Tapi, itu untuk klan Takeda.

Bahkan jika aku mati, aku tidak akan menerima kematian oleh seorang prajurit tak bernama.

Aku akan menggunakan tombak untuk menembus Dousan dan membiarkan Dousan memenggal kepalaku.

Dengan ini,

Klan Oda dan klan Takeda akan memiliki dendam abadi pada satu sama lain.

"Jika aku mati, tuan mungkin menyerah pada ambisi untuk pergi ke Kyo, karena orang yang benar-benar ingin menaklukkan dunia bukan tuan tapi aku. Tuan awalnya tidak memiliki banyak minat pada dunia, seorang gadis jujur dan langsung, bahkan Uesugi Kenshin yang dia telah bertempur selama bertahun-tahun, tuan memperlakukan dia sebagai teman baik, saingan yang baik untuk mencintai diatasnya. Dia tidak pernah membenci siapapun, tetapi selama aku, orang yang mengurus tuan seperti seorang ayah terbunuh oleh Dousan..."

Tuan pasti akan membenci klan Oda dari hatinya.

Logika yang sama, Oda Nobuna yang mengagumi Saitou Dousan sebagai ayahnya pasti akan...

Jika Dousan dibunuh oleh ahli strategi klan Takeda,

"Jika itu adalah Oda Nobuna yang cinta dan kebencian adalah abnormal kuat, dia yang hampir membakar Gunung Hiei hanya karena amarah kehilangan punggawanya, jika itu adalah Oda Nobuna yang ingin untuk cinta kebapakan dan menyerah pada kesempatan mengejar pasukan sekutu Asai Asakura hanya untuk menyelamatkan Dousan, dia pasti akan menjadi iblis setelah kehilangan Dousan, dan akan bertekad untuk menghancurkan klan Takeda pada semua resiko."

Jika aku bisa menyelimuti dendam ini pada kedua klan, maka rencana Oda Nobuna untuk menaklukkan dunia akan sangat tertunda, dan kematianku akan selalu berada di pikiran tuan.

Dengan ini, aku akan melengkapi prajurit, "Takeda Shingen" yang ingin menaklukkan dunia sepenuh hati.

Bahkan jika Oda Nobuna dipilih oleh "manusia yang menentang nasib", tidak ada alasan untuk Takeda Shingen yang telah menjadi serius dengan dendam hati untuk kalah.

Dan ini adalah rencana terakhir yang hanya aku, ahli strategi dapat mencapai.

"Lagipula, ini tidak dapat dihitung sebagai "strategi Woodpecker" lagi, aku harus menyebutnya apa? Hohohoho."

Rencana ini yang akan membiarkan hati tuan memiliki luka yang tidak dapat disembuhkan selamanya, apakah itu benar-benar rencana yang ahli strategi harus pikirkan?

Bahkan jika dia harus melakukannya sebagai ahli strategi, tetapi sebagai seorang pria yang melihat tuan sebagai anaknya sendiri, apakah ini benar-benar tidak apa-apa?

Kansuke mencoba untuk menekan keraguan dalam hatinya dan bergegas menuju kamp Dousan.

Dan para ninja Sanada semua berkontribusi kehidupan mereka sebagai batu loncatan Kansuke, baginya untuk melanjutkan rencananya.

Saat ini, Kansuke telah menjadi iblis dan hanya akan maju.

"Aku sudah menemukan prajurit ternama Takeda, St John Knight, Giovanna, di sini!"

Ksatria namban berarmor emas berkilauan itu mengayunkan tombak namban besar dan mulai mendekati Kansuke untuk menghentikan langkahnya.

"Oda Nobuna bahkan dapat menarik seorang prajurit yang kuat asal namban seperti itu ke kampnya, gadis ini terlalu menakutkan, seperti yang diharapkan, dibandingkan dengan idiot keadilan, Uesugi Kenshin, dia adalah musuh tuan yang terbesar."

"Tidak, aku tidak bisa mati di sini! Takdir akan membiarkan aku tetap hidup sampai aku mengirim Dousan ke kematiannya!"

Kuda Kansuke berdiri pada kaki belakangnya dan melompati kepala ksatria namban.

Wajah Giovanna tertutup oleh helm, sehingga Kansuke tidak bisa melihat ekspresinya.

Tapi dia pasti terkejut.

Kansuke mendarat dengan sukses.

Terus maju.

Kamp utama Dousan tepat depan.

"Ohh! Aku bisa merasakan tubuh tua ini dipenuhi dengan kekuatan, itu sudah cukup bagiku untuk menggunakan satu kakiku untuk bergerak dengan benar."

Menggunakan hidupku, aku akan melakukan sentuhan terakhir pada jalan untuk membuat tuan sebagai sang penakluk dunia!

"Ohhhhhhhhh!"

Kansuke meraung saat dia bergegas ke kamp Dousan.

Dia melihatnya.

Saitou Dousan duduk tepat di tengah-tengah kamp.

Ada seorang gadis kecil yang sedang memegang sebuah arquebus dan menjadi waspada.

"Oh, ohh, dia tampak seperti Shirou Katsuyori, sungguh seorang gadis yang terhormat dan manis... Ha, ha... ha... Ini adalah cinta murni yang merembes keluar dari hatiku!"

Ini adalah kelemahan terbesar Kansuke.

Untuk sesaat, perhatiannya tertangkap oleh gadis kecil manis itu.

Tapi arquebus di tangan gadis kecil itu tidak meludahkan api.

Itu karena Dousan menghentikannya.

"Dengan penampilan itu, tampaknya kamu ahli strategi Takeda, Yamoto Kansuke, apa yang bisa aku lakukan untukmu?"

Suara Dousan tampak tanpa kekuatan.

Tubuhnya telah begitu berusia.

Entah apakah itu Dousan atau Kansuke, mereka berdua lilin dalam angin sekarang.

Dousan mengangkat tombak sambil duduk.

Apakah karena dia tidak bisa menahan beratnya, tangannya gemetar.

Aku bisa membunuhnya, Kansuke percaya pada saat ini.

"Rencanaku telah terselesaikan...! Dousan, pergilah ke akhirat dengan aku!"

Tapi, pada sesaat ketika Kansuke akan turun dari kudanya,

Penglihatannya menjadi gelap.

Gadis kecil tersebut sudah lama meletakkan arquebus di tangannya.

Dia tidak merasa diserang.

"Apa, kepalaku... apa ini?"

Jika kita menggunakan ilmu kedokteran modern untuk menjelaskan, gejala tersebut dapat disebut, "Hemorrhagic Stroke"

Kansuke jatuh dari kuda.

Aku takut aku tidak lama untuk hidup.

Apakah itu tangan atau kaki, aku tidak bisa bergerak sama sekali sekarang.

Kegelapan tampaknya menyelimuti Kansuke.

"Ke..Kenapa... Dia... tepat di depan... ha...hanya sedikit lagi... Beri aku... hidupmu!"

Cough, cough, dari samping, ada batuk yang parah.

Dousan telah terbatuk mengeluarkan jumlah besar darah.

"Sebelum aku menjadi seorang pedagang minyak, aku adalah seorang biarawan untuk jangka waktu di kuil, meskipun sekarang, aku begitu lemah hingga aku tidak dapat memegang sebuah tombak, tapi aku masih bisa melantunkan ayat suci untuk mengirim kamu."

Setelah memeras kata-kata itu keluar, Dousan telah runtuh juga.

"Jangan memaksa, kakek. Tidak peduli apa, kau harus bertahan sampai Nobuna-chan sampai di sini."

Suara gadis kecil itu begitu memikat.

Aku mengerti, jadi Viper memiliki penyakit juga.

Jika hal ini berlangsung,

Jika hal ini berlangsung, tuan dan Oda Nobuna tidak akan bertempur sampai kematian mereka....!

Kansuke menggunakan semua kekuatannya, mencoba merangkak menuju Dousan. Namun, tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali.

Mata Kansuke hampir bisa melihat bintang dari Oda Nobuna bersinar dalam kecerahan yang belum pernah terlihat sebelumnya di langit.

Setidaknya, setidaknya biarkan aku mati di bawah tangan Dousan...!

"Kau yang mempertaruhkan nyawanya sendiri tetapi tidak dapat menyelesaikan rencana terakhirnya, Yamamoto Kansuke. Tapi, sebagai seorang ahli strategi, kau yang memilih jalan ini adalah sama seperti yang aku yang menghianati dan memberontak, itu adalah jalan iblis."

"Hmph, aku sudah terbongkar, huh?"

Lidahnya secara bertahap kehilangan semua perasa.

"Bagi kita berdua, ini sudah cukup. Ahli strategi juga manusia, bukan iblis. Ini tidak baik untuk mengubah dendam kematian kita menjadi kutukan dan memaksakannya pada generasi muda, di saat-saat terakhir ini, lepaskan keinginanmu dan pergi ke surga dengan pikiran yang bersih."

Batuk lain yang mengerikan, Dousan berbicara dengan lembut, "ninja Sanada, gunakan waktu ini bahwa Kansuke masih hidup untuk mengirim dia kembali ke Shingen."

Kansuke ingin berteriak keras pada ninja Sanada, "Idiots, apa yang kau lakukan, pergi dan penggal kepala Dousan dan gunakan tombaknya untuk mengambil kepalaku."

Tapi, perintah seperti itu, dia tidak bisa mengatakannya.

Karena kekuatan yang sangat hangat ditransmisikan dari dahi Kansuke dan dikirim ke kesadarannya yang secara bertahap dikonsumsi oleh kegelapan dan menghangatkan hatinya.

Ketakutannya, atau keinginan iblis, semua itu lenyap seperti tidak pernah ada sebelumnya.

Kansuke menutup matanya.

Dalam benaknya, dia teringat pertama kali dia bertemu dengan Katsuchiyo.

Pada saat itu, karena penampilanku yang jelek, tidak ada daimyo yang ingin mempekerjakanku dan aku menjalani kehidupan pengelana.

Menyerah untuk menjadi ahli strategi, setidaknya aku ingin mengayunkan tombak dan menjadi prajurit rendah, tapi bahkan keinginan itu lenyap karena kakiku.

Meskipun aku punya strategi dan kecerdasan yang tak terhitung jumlahnya di kepalaku, aku telah menua sendirian.

Ketika aku sedang berkeliaran di Kai, aku bertemu Katsuchiyo-sama untuk pertama kalinya di sumber air panas.

Tidak tidak, itu bukan karena aku ingin mengintip pada gadis-gadis kecil bahwa aku menyelinap ke dalam air panas rahasia.

Satu-satunya penyesalan adalah, pada waktu itu, tuan sudah seorang wanita muda, jika aku bertemu dengannya sebelumnya... Tidak tidak, aku tidak mengatakan apa-apa.

Tuan adalah seorang putri cantik, kuat dan ambisius.

Bagiku, tuan pada waktu itu tidak terlihat seperti dia dari dunia ini, tetapi peri dari surga.

Dan tuan menangis sendirian.

"Aku tidak tahu mengapa tuan dibenci oleh ayahnya, Nobutora-dono. Orang yang Nobutora-dono sukai bukan tuan tapi adik yang tidak berbakat...."

Aku tidak harus seperti ini.

Ini seharusnya tidak masuk akal.

Apa boleh buat untuk orang seperti aku yang tidak dihargai, tapi untuk tuan yang sempurna...

Aku yang sombong kepada siapapun kecuali gadis kecil, sebelum aku tahu apa yang aku lakukan, aku telah berjalan di depan tuan dan berlutut, hatiku punya tekad, "Apakah kau mengintip, kau mesum!" akan dipukuli.

Aku yang dengan mata basah mengatakan namaku, "Saya ahli strategi no.1 didunia, Yamamoto Kansuke."

"Saya terpesona dengan kehadiran Anda, tapi saya bisa membesarkan tuan menjadi penakluk dunia."

Aku tidak tahu apa yang merasukiku, tapi aku mulai berkata tanpa henti tentang strategi dalam pikiranku, pendapatku tentang provinsi yang berbeda dan hal-hal tentang tuanku menjadi penakluk dunia.

Dengan mata merah, air liur terbang, dan air mata mengisi wajah, sekarang aku pikir kembali, aku tidak terlihat baik sama sekali.

Tapi untuk pertama kalinya, aku bertemu tuanku yang tidak keberatan pada penampilan jelekku, tapi tergerak oleh strategi dan ketulusanku.

Kai adalah sebuah provinsi pegunungan, bahkan jika kita memproduksi gandum, kita tidak akan dapat untuk memperdagangkan itu. Jadi pertama, kita harus mendapatkan dukungan dari para pengikut dan mengambil posisi kepala dari Nobutora-sama dan meningkatkan populasi. Untuk keamanan provinsi kita, kita harus menandatangani perjanjian aliansi dengan klan Imagawa dari Suruga dan klan Houjou dari Kanto, dan kemudian menaklukkan Shinano barat. Menggunakan politik internal, meningkatkan efisiensi dan memupuk bakat, membuat provinsi kaya, dan akhirnya menaklukkan Suruga untuk mengklaim pelabuhan untuk laut dan memperbesar tentara untuk pergi ke Kyo...

"Mari kita menaklukkan dunia bersama-sama, Kansuke."

Setelah melihat senyum murni tuan, aku telah memutuskan untuk menggunakan hidup dan kecerdasanku sendiri untuk tuan.

Aku menjadi seorang ahli strategi untuk senyum tuan.

Dan bukan untuk mendorong tuan pada neraka yang tidak pernah berakhir...

Pada saat-saat terakhirnya, Kansuke akhirnya menyerah pada jalur strategi iblis.

Dan berbalik kembali ke Yamamoto Kansuke yang berpikir sepenuh hati untuk Takeda Shingen.

Merasa ninja Sanada mendekatkan telinga mereka, Yamamoto Kansuke menggunakan lidahnya yang mati rasa dan mengatakan kata-kata terakhirnya.

Kata-kata yang membuat bahkan Yamamoto Kansuke terkejut.

Meskipun dia ingin berbicara tentang rencana terakhir, tapi entah bagaimana, dia mulai berbicara tentang niatnya yang sebenarnya.

Tapi,

ini baik, benar-benar, ini adalah baik juga.

Kansuke tersenyum untuk terakhir kalinya.

"Ninja Sanada, meskipun Kansuke-dono adalah musuhku, dia terhormat, kirim mayatnya kembali ke Shingen. Aku akan memberikan perintah untuk tidak menyerang bendera klan Sanada mu."

Ninja Sanada mengangguk diam-diam, dan setelah menggeser mayat Yamamoto Kansuke ke kuda, mereka pergi diam-diam.

Ada saat-saat ketika dia menggunakan kemampuannya pada orang yang sekarat.

Melihat Takigawa Kazumasu yang menggunakan ekspresi sedih untuk mengirim Kansuke pergi, Dousan mengatakan,

"Ini semua berkat kamu, pria itu telah sepenuhnya jatuh ke jalan iblis. Tetapi pada saat terakhir, dia diselamatkan karena bantuanmu."

Pada saat ini, Dousan tidak memiliki kekuatan bahkan untuk duduk lagi.

Tertawa pahit, "Aku takut aku tidak dapat menggunakan sepasang kaki ini untuk berdiri lagi."

"Jika seseorang ingin melihat kakek tidak peduli apa, apa itu tidak apa-apa?"

"Jika itu Nobuna-dono, bilang saja padanya, "Kita bukan lagi ayah dan putri." Dan tolak dia, aku harus membiarkan dia merenungkan dalam-dalam pada kelemahannya yang menjadi terlalu emosional."

"Nobuna-chan belum datang."

"Lalu siapa itu....?"

Kazumasu tertawa dan berkata, "Kuku, kau akan memahami segera." dan mundur.

Pada saat yang sama, seseorang berjalan masuk

Ini adalah pria muda yang mengenakan pakaian rakyat jelata normal.

"Ayah..."

Orang itu mengatakan...

"Apa, apakah itu Yoshitatsu? Mengapa, mengapa kamu membantuku yang adalah musuh ayahmu yang sebenarnya?"

Mengapa Yoshitatsu membantu aku, Dousan tidak mengerti sama sekali.

Hanya mengapa...

Dousan ingin meluruskan tubuhnya, tetapi dia lupa bahwa dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk melakukannya.

Saitou Yoshitatsu berjalan dalam diam ke samping Dousan.

Melihat wajah Yoshitatsu, Dousan terdiam.

"Seperti yang kau lihat, ayah, aku memiliki penyakit mematikan juga dan hari-hariku bisa dihitung. Aku yang disebut "6 kaki 5 inci" oleh ayah, kini telah menjadi sangat kurus, aku bahkan merasa lemah ketika aku memakai armorku, itu sebabnya mengenakan pakaian yang sederhana seperti ini."

Tidak ada kebutuhan untuk bukti.

Wajah gemuk Saitou Yoshitatu sebelumnya sekarang begitu kurus bahwa tidak ada jejak terlihat sebelumnya yang tersisa.

Tetapi karena sosok rampingnya, wajah Saitou Yoshitatsu sekarang...

"Ka..kamu persis sama seperti ketika aku masih muda."

Seperti pemuda ramah tamah dipanggil, Matsunami Shoukurou terakhir kali,

Apakah karena dia memiliki penyakit mematikan pada usia itu, wajah pucat memiliki nada keindahan menyedihkan.

"Kau mengerti, ayah?"

"Yoshitatsu, kamu..."

"Ya, aku tahu untuk pertama kalinya ketika aku sedang sekarat, aku putra sebenarnya Viper dari Mino, Saitou Dousan."

Ini tidak mungkin, ketika aku masih di klan Tsuchizaki, ibumu sudah mengandung kamu. Yoshitatsu, kamu adalah pewaris klan Tsuchizaki yang telah aku buang dari Mino.

Yoshitatsu menghentikan Dousan yang.

"Itu hanya salah pengertian dari ayah. Nurani Ayah disiksa oleh fakta bahwa pedagang minyak memberontak dan telah menjadi tuan dari sebuah provinsi. Karena rasa bersalah ini, kau telah keliru aku untuk menjadi pewaris klan Tsuchizaki."

"Tidak, itu tidak seperti itu, rumor tersebut telah beredar di Mino."

"Aku percaya pada rumor itu juga, tapi fakta membuktikan bahwa hanya ada orang-orang yang iri pada bakat ayah dan mengatakan sesuatu tanpa bukti apapun."

Jika itu yang terjadi, kau dan aku adalah..

Aku...

Seberapa bodohnya aku...

Aku sudah takut pada putraku sendiri karena aku memperlakukan dia sebagai putra orang lain.

Karena itu, aku bahkan menyilangkan pedang dengan putraku sendiri.

Bagaimana bisa aku meminta maaf kepada Yoshitatsu?

Dousan tidak bisa memikirkan kata-kata apapun.

"Tidak apa-apa, ayah. Ini nasibku mati muda, tapi beruntung bagiku untuk menemukan kebenaran sebelum meninggal. Untuk putra durhaka ini yang hampir membunuh ayahnya sendiri, aku tidak menyesal telah membantu ayah pada saat terakhir."

Meskipun aku ingin berterima kasih pada Sagara Yoshiharu dan Oda Nobuna, tapi aku tidak ingin menggemparkan hal-hal yang tidak perlu. Semua dalam semua, dengan ini, kau dapat meletakkan beban di dalam hatimu.

Ini adalah percakapan terakhir yang kita miliki dalam hidup ini, ayah.

Selamat tinggal...

Ini adalah pertemuan terakhir antara Saitou Dousan dan Saitou Yoshitatsu.


Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Prince Shoutoku dirumorkan mampu mendengar pada laporan dan reaksi yang berbeda.