Difference between revisions of "The World God Only Knows Bahasa Indonesia:Volume 1 Epilogue"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
 
(3 intermediate revisions by 2 users not shown)
Line 1: Line 1:
 
==Epilog: Hal-Hal yang Tidak Mendasar==
 
==Epilog: Hal-Hal yang Tidak Mendasar==
   
"Hei, ketika Amami Tooru-san melihat ciuman dengan Yoshino Asami-san, saya sedang mereka-reka apa yang akan terjadi."<br />
+
"Hei, ketika Amami Tooru-san melihat ciuman dengan Yoshino Asami-san, aku penasaran apa yang akan terjadi."<br />
   
  +
"Ahh."
"Ah...." dan Keima menjawab dengan setengah hati.
 
   
  +
Dan Keima menjawab setengah hati.
"Apakah hal tersebut sesuai dengan yang direncanakan?"
 
   
"Tidak." Jawab Keima lagi dengan setengah hati.
+
"Apakah itu sesuai dengan yang direncanakan?"
   
  +
"Nn."
"Yoshino-san terlihat sangat bersemangat dan sepertnya Amami-san merupakan orang yang berbeda dengan yang saya temui terakhir kali di jalan~ Seperti yang diharapkan dari Kami-sama!"
 
  +
  +
Jawab Keima lagi setengah hati.
  +
  +
"Yoshino-san terlihat sangat bersemangat dan sepertinya Amami-san merupakan orang yang berbeda dengan yang kutemui terakhir kali di jalan~ Seperti yang diharapkan dari Kami-sama!"
   
 
"Yakin?"
 
"Yakin?"
Line 15: Line 19:
 
Keima tetap tidak mengangkat kepalanya.
 
Keima tetap tidak mengangkat kepalanya.
   
Hari ini, Keima sedang bermain game di rumah dengan duduk di sofa dengan tangan pada senderan dan kaki yang menyilang.
+
Hari ini, Keima sedang bermain game di rumah dengan duduk di sofa dengan tangan pada senderan dan menyilangkan kakinya.
   
 
Dia akan sesekali mengambil teko porselen dan menyeruput teh merah.
 
Dia akan sesekali mengambil teko porselen dan menyeruput teh merah.
Line 21: Line 25:
 
Dan dia akan melihat ke layar lagi.
 
Dan dia akan melihat ke layar lagi.
   
Membuat pose elegan yang sedikit lagi membuatnya tampak tidak tidak bertanggung jawab.
+
Membuat pose elegan yang sedikit lagi membuatnya tampak ceroboh.
   
Celana panajng hitam, kemeja putih, dengan kerah kecil, penampilan biasa yang demikian membuatnya terlihat lebih mirip dengan bishounen<ref>Mirip dengan konsep 'pretty boy'.</ref> dari biasanya.
+
Celana panjang hitam, kemeja putih, dengan kerah kecil, penampilan biasa yang demikian membuatnya terlihat lebih mirip dengan bishounen<ref>Mirip dengan konsep 'pretty boy'.</ref> dari biasanya.
   
Sesuatu yang bersinar melewati jendela merupakan sinar mentari.
+
Yang bersinar menembus jendela merupakan sinar mentari.
   
Keima suka akan melukis seperti halnya ia bermain game.
+
Keima terlihat seperti lukisan selagi ia memainkan gamenya.
   
 
Dan,
 
Dan,
Line 61: Line 65:
 
Akhirnya, dia tidak dapat menahannya lagi.
 
Akhirnya, dia tidak dapat menahannya lagi.
   
"Argh! Elsie! Apa yang sedang kau lakukan!?"
+
"Argh! Elsie! Kau ngapain sih sampai sekarang!?"
   
 
Dia berdiri dan berteriak.
 
Dia berdiri dan berteriak.
Line 69: Line 73:
 
"..."
 
"..."
   
Elsie terus tersenyum. Keima mengerakan jarinya,
+
Elsie terus tersenyum. Keima menggerakan jarinya,
   
Jangan menatap orang dengan cara yang demikian.
+
Jangan hanya menatap orang seperti itu!
   
Apabila ada yang harus dikatakan, katakanlah!
+
Apabila ada yang ingin dikatakan, katakanlah!
   
 
Dia ingin mengatakan demikian, tetapi saat Elsie menatapnya dengan tampang yang murni dan tidak bersalah.
 
Dia ingin mengatakan demikian, tetapi saat Elsie menatapnya dengan tampang yang murni dan tidak bersalah.
Line 83: Line 87:
 
"Terserahmu saja."
 
"Terserahmu saja."
   
Dia kembali menlanjutkan bermain game. Dia memperlihatkan wajah tidak senang saat dirinya tiba-tiba kembali duduk di sofa dengan cara yang semberono bahkan saat dirinya berada di atasnya.
+
Dia kembali melanjutkan bermain game. Dia memperlihatkan wajah tidak senang saat dirinya tiba-tiba kembali duduk di sofa dengan cara yang semberono bahkan saat dirinya berada di atasnya.
   
 
Meskipun demikian,
 
Meskipun demikian,
   
Apabila dia merasa tidak senang karena Elsie, tidak ada alasan baginya untuk tetap berada di ruang keluarga dan kembali ke kamarnya. Namun,
+
Apabila dia merasa tidak senang karena Elsie, tidak ada alasan baginya untuk tetap di sana. Ia bisa meninggalkan ruang keluarga dan kembali ke kamarnya. Namun,
   
 
Keima tidak melakukan hal itu.
 
Keima tidak melakukan hal itu.
Line 107: Line 111:
 
Elsie menaruh tangannya di mukanya.
 
Elsie menaruh tangannya di mukanya.
   
"Apakah kamu mau beberapa kue kering?"
+
"Apa kamu mau beberapa kue kering?"
   
 
Jawab Keima,
 
Jawab Keima,
Line 123: Line 127:
 
Anak ini, Katsuragi Keima,
 
Anak ini, Katsuragi Keima,
   
Elsie kami-sama,
+
Kami-sama nya Elsie,
   
 
Setan ini menemukan Kami-sama.
 
Setan ini menemukan Kami-sama.
   
Mulai hari ini, mereka akan memburu roh yang melarikan diri, dan alasan mengapa mereka akan menyelamatkan banyak gadis dari jurang gelap adalah karena seperti kehidupan sehari-hari.
+
Mulai hari ini, mereka akan memburu arwah yang melarikan diri, dan alasan mengapa mereka akan menyelamatkan banyak gadis dari jurang gelap adalah karena kehidupan sehari-hari yang seperti itu.
   
 
Itulah yang pikir Elsie jauh di dalam hati.
 
Itulah yang pikir Elsie jauh di dalam hati.
Line 134: Line 138:
   
   
  +
'Dewa Penakluk'.
'God of conquest'<ref>Tuan penakluk.</ref>
 
   
telah berada di sini.
+
Pasti ada di sini.
   
   
   
  +
<noinclude>
 
Catatan Penerjemah :
+
===Catatan Penerjemah :===
 
<references/>
 
<references/>
  +
  +
  +
{{TWGOK ID:Navbox|prev=The World God Only Knows Bahasa Indonesia:Volume 1 Chapter 4|next=The World God Only Knows Bahasa Indonesia:Volume 1 Heroines Memo}}
  +
</noinclude>

Latest revision as of 10:08, 12 June 2012

Epilog: Hal-Hal yang Tidak Mendasar[edit]

"Hei, ketika Amami Tooru-san melihat ciuman dengan Yoshino Asami-san, aku penasaran apa yang akan terjadi."

"Ahh."

Dan Keima menjawab setengah hati.

"Apakah itu sesuai dengan yang direncanakan?"

"Nn."

Jawab Keima lagi setengah hati.

"Yoshino-san terlihat sangat bersemangat dan sepertinya Amami-san merupakan orang yang berbeda dengan yang kutemui terakhir kali di jalan~ Seperti yang diharapkan dari Kami-sama!"

"Yakin?"

Keima tetap tidak mengangkat kepalanya.

Hari ini, Keima sedang bermain game di rumah dengan duduk di sofa dengan tangan pada senderan dan menyilangkan kakinya.

Dia akan sesekali mengambil teko porselen dan menyeruput teh merah.

Dan dia akan melihat ke layar lagi.

Membuat pose elegan yang sedikit lagi membuatnya tampak ceroboh.

Celana panjang hitam, kemeja putih, dengan kerah kecil, penampilan biasa yang demikian membuatnya terlihat lebih mirip dengan bishounen[1] dari biasanya.

Yang bersinar menembus jendela merupakan sinar mentari.

Keima terlihat seperti lukisan selagi ia memainkan gamenya.

Dan,

"..."

Senyum, senyum, senyum.

"..."

Senyum, senyum, senyum.

"..."

Senyum, senyum, senyum.

Elsie sedang tersenyum di samping Keima. Siku Elsie berada di atas meja saat dirinya tersenyum dan menonton Keima bermain game.

Elsie pulalah yang menyiapkan teh bagi Keima.

Saat ini, Elsie sedang memanggang kue kering di oven agar Keima memakan kue tersebut sebagai hidangan penutup. Elsie terus tersenyum dengan menunjukan perasaan bahagia dan puas.

"..."

Keringat dingin mengalir di sepanjang wajah Keima.

"..."

Tatapan Elsie terasa tak dapat ditahan.

Senyum, senyum, senyum.

Akhirnya, dia tidak dapat menahannya lagi.

"Argh! Elsie! Kau ngapain sih sampai sekarang!?"

Dia berdiri dan berteriak.

Meskipun demikian,

"..."

Elsie terus tersenyum. Keima menggerakan jarinya,

Jangan hanya menatap orang seperti itu!

Apabila ada yang ingin dikatakan, katakanlah!

Dia ingin mengatakan demikian, tetapi saat Elsie menatapnya dengan tampang yang murni dan tidak bersalah.

"..."

Keringat dingin kembali mengalir ke luar. Dia membuat wajahnya kaku dan berkata,

"Terserahmu saja."

Dia kembali melanjutkan bermain game. Dia memperlihatkan wajah tidak senang saat dirinya tiba-tiba kembali duduk di sofa dengan cara yang semberono bahkan saat dirinya berada di atasnya.

Meskipun demikian,

Apabila dia merasa tidak senang karena Elsie, tidak ada alasan baginya untuk tetap di sana. Ia bisa meninggalkan ruang keluarga dan kembali ke kamarnya. Namun,

Keima tidak melakukan hal itu.

Dia hanya,

Melanjutkan bermain game dengan muka tidak senang.

Dari hal ini,

Agaknya dapat terlihat bagaimana dia, Katsuragi Keima memandang Elsie. Walaupun Keima dan Elsie mungkin telah menyadari hal ini, apa yang telah mereka sadari merupakan sebagian kecil.

Pada saat yang sama.

Ding! Saat suara oven yang menyenangkan terdengar, Elsie berdiri dan berkata kepada Keima dengan jelas dan hidup.

"Kami-sama!"

Elsie menaruh tangannya di mukanya.

"Apa kamu mau beberapa kue kering?"

Jawab Keima,

"Hmph."

Itu saja. Elsie menganggapnya sebagai 'ya' dan cekikikan saat dia berjalan menuju dapur sebelum berhenti di tengah jalan dan berbalik,

Dia melihat Keima, yang duduk di sofa dalam sebuah pose tidak wajar saat ia memainkan permainannya.

Kali ini, ia tidak melihat Elsie menatapnya.

Elsie berpikir,

Anak ini, Katsuragi Keima,

Kami-sama nya Elsie,

Setan ini menemukan Kami-sama.

Mulai hari ini, mereka akan memburu arwah yang melarikan diri, dan alasan mengapa mereka akan menyelamatkan banyak gadis dari jurang gelap adalah karena kehidupan sehari-hari yang seperti itu.

Itulah yang pikir Elsie jauh di dalam hati.

"Mari kita terus berkerja sama dengan baik, kami-sama!"


'Dewa Penakluk'.

Pasti ada di sini.



Catatan Penerjemah :[edit]

  1. Mirip dengan konsep 'pretty boy'.