The World God Only Knows Bahasa Indonesia:Volume 1 Authors Notes

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Catatan Pengarang[edit]

Kita bertemu untuk pertama kalinya!

Baik kita bertemu untuk pertama kalinya atau tidak, aku adalah pengarang ‘Lucky Chance!’ di Dengeki Bunko, Arizawa Mamizu.

Aku juga salah satu pembaca setia yang menanti-nanti serialisasi ‘Kami Nomi zo Shiru Sekai’ setiap minggu.


Pertama kalinya aku mengetahui ‘Kami Nomi zo Shiru Sekai’ adalah ketika aku bersama dengan pengarang senior, M-san. Aku bertanya padanya, manga baru apa yang kamu rekomendasikan?

"Belakangan ini, yang ini menarik!"

Dan dia memperkenalkan ‘Kami Nomi zo Shiru Sekai’ kepadaku. Pada waktu itu, baru satu jilid dirilis, tapi aku langsung terpikat dengannya, dan setelah kucek kalau itu ada di majalah Minggu, aku dengan semangat menunggu chapter berikutnya. Aku terus berpikir kalau ada sebuah kesempatan untuk menulis versi light novelnya, tolong serahkan padaku~ dan ketika mereka mendiskusikannya denganku, aku dengan sepenuh hati setuju.

Karena itu adalah karya yang kusuka, aku agak sedikit tertekan ketika aku menulisnya, tapi itu sangat menyenangkan.

Katsuragi Keima. Seorang karakter yang kuat. Akan sangat baik jika aku bisa menampilkannya setepat mungkin...

Akan sangat baik jika para penggemar seri utama menyukainya.


Dan akhirnya,

aku mau berterima kasih kepada pengarang seri utama: Wakaki-sensei, penyunting H-san dan seluruh pembaca yang membaca novel ini.


Dari tempat kediamanku sendiri.

Arizawa Mamizu.


Catatan Pengarang Seri Utama[edit]

Penciptaan serialisasi mingguan terasa seperti haiku.

Chapter 1 hanya punya 18 halaman dan itu sangatlah pendek. Aku harus membayangkan cerita dalam jumlah banyak di pikiranku, membukanya seperti jendela untuk para pembaca membacanya sampai kebenarannya hampir bisa terlihat...seperti petinju sebelum pertandingan! Inilah cerita singkat dari adegan kecil serialisasi.

Benar, sampulnya! 5! 7! 5! Lalu, 18 halaman! Eh, hanya itu? Itu terasa seperti itu.

Sering, aku merasa tak senang dengannya, apakah aku bisa menggunakan adegan lebih panjang, lebih banyak baris dan cerita lebih panjang. Pada awalnya, ‘Kami Nomi no Shiru Sekai’ adalah manga yang termasuk gal-type, jadi seharusnya mempunyai banyak teks. Tapi karena ini dibatasi dalam bentuk sebuah manga, ini adalah mimpi yang sangat jauh.

Tapi kali ini, mimpi menjadi kenyataan. Dengan seorang pengarang kukuh seperti Arizawa Mamizu menulis ini, versi light novel dari ‘Kami Nomi no Shiru Sekai’ menunjukkan dunia yang mau kugambar tapi tak bisa. Arizawa-sensei, terima kasih banyak...

Baik penggemar karya Arisawa maupun karya Tuhan, kuharap light novel ini bisa menjadi sebuah barang berharga untuk semua orang...

Wakaki Tamiki