Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 20

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 20: Batasan Word Magic[edit]

Hiiro menatap Red Boar itu sekali lagi.

Untuk menghadapi monster berperingkat S, seharusnuya dibutuhkan petualang dengan Rank S atau lebih tinggi. Bagaimanapun tingkat bahaya juga semakin tinggi. Namun, pertama kalinya ia melihat Unique Monster membuat ketertarikan Hiiro meningkat.

“Ossan, apa rankmu sekarang?”

“Aku? Aku C, Rank C.”

“Hm, cukup tinggi.”

“Bagaimana denganmu?”

“Aku pikir ada di rank E… tidak, sekarang sudah Rank D.”

Ketika dia terakhir kali melihat Guild Card, itu terlihat rank D. Sepertinya bertarung melawan monsterlah yang meningkatkan rank-nya.

“C dan D… Bukankah itu sangat jelas kita bukanlah tandingan dari rank S?”

“Benarkah?”

Tak seperti Arnold, Hiiro meragukannya. Namun, dia tetap merasa ada rasa membunuh dari babi hutan itu.

“Y-yah… aku memilih untuk lari. Kita sedang membawa Muir sekarang.”

“Kenapa harus lari? Kupikir kita bisa mengalahkannya.”

“Jangan membuat keputusan yang tak masuk akal! Rank S terlalu kuat tak seperti yang kau piki-!”

Sebelum Arnold menyelesaikan kalimatnya, Red Boar itu mulai menyeruduk ke arah mereka. Bahkan kecepatannya terlalu cepat daripada monster yang mereka pernah lawan sebelumnya. Dengan cepat, Hiiro menendang dada Arnold, dan membuatnya keluar dari arah Red Boar itu.

“Ow! Sialan! Sangat cepat!”

Arnold mengeluh, tetapi Hiiro kebalikannya.

‘Luar biasa. Jadi, ini kekuatan dari Rank S…?’

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Red Boar mengambil sikap bertarung. Aura yang monster itu keluarkan begitu dahsyat. Terlebih, setelah mereka menghindari serundukkan itu, Boar menabrak pohon besar. Namun, di antara mereka yang hancur adalah pohon itu. Red Boar dapat kembali ke posisinya tanpa terluka.

‘Kulit dan siungnya terlihat sangat keras. Jika aku terkena serudukan itu, bisa dipastikan HP-ku akan jatuh ke 0’

Jika ini adalah sebuah game, dia mungkin dapat bertahan, tetapi kenyataannya jika itu mengenainya, itu seperti kematian secara singkat. Hiiro mengerutkan dahi, bertanya-tanya betapa anehnya dunia ini. Apapun yang terjadi, dia sama sekali tidak ingin terluka.

“O-oi, larilah Hiiro! Kau juga, Muir!”

Muir bergemetar, bersembunyi di balik semak-semak pepohonan.

Red Boar menghadap mereka lagi.

“Baiklah, aku akan membunuhnya.”

“Ja-jangan bodoh! Tidak ada cara agar kau dapat mengalahkannya!”

“Diam. Bagiku, tidak ada yang mustahil.”

“Demi-! Dari mana kepercayaan dirimu itu berasal! Lihat, monster itu sudah datang!”

Arnold mengatakan itu dengan berusaha menghindar, tetapi Hiiro masih ada di tempatnya.

“Bo-bodoh! Menghindar!”

Tanah tampak bergetar, dan sesuatu yang menyerupai kaktus keluar dan menusukkan ke Red Boar… atau sepertinya tidak berhasil.

“Apa!?”

Duri yang ada di kaktus itu terlihat sudah mengenai kulit dari Red Boar. Dan serudukan itu sama sekali tidak memelankannya.

“Sialan.”

Hiiro tampaknya berusaha menghindari serudukan itu, bagaimanapun wajahnya tampak sedang kesal karena serangannya sama sekali tak berpengaruh. Tapi usahanya menghindari tampak sedikit terlambat, dan tangan kirinya terkena serangan dari Red Boar. Serangan kecil itu merembet ke seluruh tubuhnya, dan membuatnya terpelanting ke tanah.

“Gu-!?”

Seluruh tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa.

“Hiiro!”

Arnold berteriak, tetapi Hiiro tak punya waktu untuk menjawabnya. Mengabaikan rasa sakitnya, dia berusaha untuk berdiri. Walaupun ia terlihat berdiri gontai.

“Si sialan ini… Kau akan menyesalinya.”

Dia menatap tajam ke arah Red Boar.

‘Sempurna, monster inilah yang telah lama aku tunggu. Aku akan segera menggunakannya.’

Hiiro berkonsentrasi untuk sihir di ujung jarinya dan mulai menuliskan karakter. Sangat sulit untuk dituliskan, dan tidak tahu kenapa, itu memakan waktu lama. Selama waktu itu, Boar sudah memulai serangan berikutnya. Boar itu melemparkan siungnya dan mengarahkan lurus kepada Hiiro.    

‘Bahkan bisa melakukan hal itu!?’

Hiiro berusaha menghindari siung itu, tetapi Boar itu sekali lagi mengejar dan menyerangnya dengan cara yang sama. Dan sama sekali tidak memberikan Hiiro kesempatan untuk menuliskan karakternya.

Tiba-tiba, Arnold melompat dan menahan kaki Boar. Monster itu berusaha keras untuk membuatnya tidak hilang keseimbangan, tetapi hal itu menyebabkan langkahnya terhenti.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

“Bagaimana dengan itu! Kau melihatnya? Itulah Arnold-sama--”

Mata merah dari Red Boar menatap intens ke arah Arnold.

“Ah, um, itu…”

Selama Arnold berusaha menahan monster itu, HIiro memaksakan diri untuk menuliskan karakternya.

‘Sialan! Bergerak lah, jariku!”

Tetapi jarinya bergetar dan tak dapat menuliskan dengan benar. Hal ini membuatnya semakin kesal. Selama ia melakukan hal itu, Boar sudah menyeruduk Arnold.

“Uhyaa!”

Tapi, dia berhasil menghindarinya dengan mengambil langkah besar ke samping. Tapi selanjutnya serangan siung datang ke arahnya. Dia menggunakan pedang besarnya untuk bertahan, tetapi momentum yang dihasilkan berhasil membuatnya terbang.

“Guha!.. Se-seperti yang aku duga. Itu terlalu ku…”

Arnold membuat ekspresi kesakitan di wajahnya, saat ia menatap lawannya yang sudah bersiap mengeluarkan serangan terakhir.

‘Sedikit… sedikit lagi… selesai!’

Hiiro berhasil menyelesaikan karakternya, dan sekarang tinggal mengarahkannya ke Boar tersebut. Tetapi jarak ke Read Boar terlalu jauh. Dengan sejauh itu, ada risiko untuk meleset.

“Ossan!”

“A-apa? Apakah sudah memutuskan untuk lari?”

“Minggir! Kau menghalangi!”

“Ap-!”

Hiiro berusaha mengenai Red Boar, jadi memerintahkan Arnold untuk menghalanginya.

“Apa maksudmu!?”

“Jangan khawatir, bersembunyilah seperti Chibi. Aku akan melakukan sisanya.”

“... Jika aku bisa- Owaaah!”

Serangan siung Boar masih berlanjut mengincar Arnold, dan Arnold berhasil menghindar. Saat ia melompat, Arnold melihat wajah yakin dan determinasi Hiiro. Berpikir jika sekarang ia memiliki sebuah rencana, Arnold mengikuti perintah Hiiro dan berguling untuk melarikan diri.

“Sekarang datanglah, bajingan sialan. Hadapi aku.”

Dan seperti mendengar provokasi Hiiro, Red Boar menghadap dirinya dengan ekspresi murka dan mulai menendang tanah. Dengan tendangan itu, membuat momentum dan membuatnya berlari lebih cepat ke arah Hiiro.

Hiiro menunjuk ke arah serudukan Boar, dan membuat gerak seperti sedang menarik pelatuk pistol.  

‘Terima ini!’

Boar terlihat  terkejut untuk beberapa saat karakter itu meluncur ke arahnya, tetapi dengan percaya diri menyeruduk dan sama sekali tak menghindar. Dan hasilnya, karakter itu mengenai Boar secara langsung, dan…

Whomp!

Bagaikan, kekuatannya telah hilang, Red Boar ambruk ke tanah. Momentum dari serudukan yang masih ada membuatnya meluncur beberapa meter.

‘Bagus, itu bekerja.’

Melihat situasi saat ini, Arnold dan Muir yang bersembunyi perlahan mendekati Hiiro.

“O-oi, Hiiro. Apa yang telah kau lakukan?”

“Ah? Mudah saja, membuatnya tertidur.:

“Tidur? Ba-bagaimana cara… sihir anehmu…”

“Hm.”

Arnold menyadari sesuatu yang aneh. Biasanya, Hiiro akan bersikap sombong jika mengenai sihirnya, tetapi Hiiro sepertinya sedang memikirkan sesuatu yang lain.

Hiiro dengan seksama memperhatikan Boar yang tertidur.

‘Aku membiarkannya tertidur. Itu bagus. Tapi… pertama kalinya aku menuliskan karakter dengan sangat lama.’

Tak seperti biasanya, itu memakan waktu selama 30 detik untuk menuliskan 1 karakter.

‘Selama aku menargetkan sihirku kepadaku tampaknya selalu ada [Rebound] yang menyertainya. Dan jika menargetkan selain kepadaku terlihat seperti itulah pengaruhnya. Menulis karakter [眠 | Tidur] terlalu banyak menyita waktu. Dan berapa lama untuk karakter [死 | Mati]-?”

Selama dia mulai memikirkannya, perasaan dingin jatuh ke tulang belakangnya.

‘Tidak, jika aku memikirkan lebih lanjut tentang [死 | Mati], sepertinya aku tak mungkin mendapatkan [Rebound]. Bahkan jika dibandingkan [眠 | Tidur] itu bukanlah yang disebut sebagai [Rebound], tapi lebih bisa disebut sebagai kesulitan untuk menulis. Tampaknya beberapa kata memang disengaja untuk dipersulit. Aku bertanya-tanya mungkin karakter yang berbeda membutuhkan ejaan yang berbeda juga…’ 

Benar, [Rebound] seharusnya membuat kerugian kepadanya setelah karakter digunakan. Kali ini, kecepatan menulisnya menurun dan rasanya seperti dipersulit. Dan itu tak terasa sebagai [Rebound] itu sendiri.

‘[針 | Jarum] dan [硬 | Keras] mempunyai jangkauan area seperti 4 tatami. Tak peduli seberapa beratnya aku berpikir untuk meluaskannya, jangkauannya terasa memang sudah dibatasi. Jadi, setiap karakter memiliki batasannya sendiri. Itu saja yang masih aku tahu saat ini. Dan sekarang…’

Hiiro berjalan ke arah Red Boar yang tertidur. Efeknya akan segera habis setelah 1 menit, jadi sebentar lagi monster itu akan terbangun.

“Aku akan mengambil nyawamu sekarang.”

Dia menusukkan [Piercer] ke tubuh monster itu, tapi wajahnya mengeluarkan ekspresi kesusahan. Sudah diduga dari monster Rank S.

“Haaaa!”

Dia menggunakan seluruh kekuatannya, dan akhirnya pedangnya melewati kulitnya. Red Boar mengerang dengan keras dan akhirnya mati.

Beeeeeep

Suara yang pernah ia dengar, terdengar di dalam kepalanya. Dan Hiiro mengecek statusnya sekarang.

Hiiro Okamura

Lv 33

HP: 102/610

MP: 123/1290

EXP: 33089

NEXT: 4210

ATX: 216 (278)

DEF: 165 (180)

AGL: 301 (303)

HIT: 164 (172)

INT: 267 (271)

[Magical Attribute] None

[Magic] Word Magic (Single Chain Unlocked|Air Word Unlocked|Parallel Writing Unlocked)

[Title] Uninvolved Bystander, Other Worlder, Word User, The Awakened one, Ripper, The one who Imagines, Killer of the Unique, Gourmet Bastard, One Who Follows his Own Path

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>