Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 19

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 19: Berhadapan dengan Monster yang Unik[edit]

Pada saat itu, seperti dugaan mereka berdua Hiiro sedang berdiri di atas bukit setelah jembatan. Dari bukit itu, dia dapat dengan mudah memandangi jembatan tanpa diketahui orang lain.

Kebenarannya, dia telah memaksakan untuk sampai ke ujung jembatan. Terbang dengan kecepatan yang sangat lambat, membuat cepat sekali kehabisan mana.

Ada sejumlah orang di dekatnya ketika dia mendarat. Dia terpaksa dengan cepat menutup wajahnya dengan jubah merah untuk menyembunyikan dirinya dan segera mencari tempat perlindungan. Namun, bagi orang-orang di sana, ia tampak seperti monster bersayap yang turun untuk mendapatkan makanan, jadi, orang-orang yang menyaksikannya tampak tak memedulikanya.

‘Jembatan ini sangat panjang. Berapa jauhnya kira-kira?’

Tidak seperti di game, jika kau terlalu kelelahan maka HP-mu akan jatuh. Jadi, ketika kau bergerak cukup jauh maka itu HP-mu akan jatuh. Namun, akan terisi dengan cepat ketika kau sejenak berisitirahat.

Benua para Beastman sangat berwarna hijau.

Pembeda utama dari  benua ini dengan benua Humas adalah jumlah fauna dan flora yang berkeliaran. Tentu saja, benua Humas lebih banyak vegetasi dan pegunungan.

Namun, di sini di lahan kosong maupun hutan, di danau maupun sungai, terdapat kehidupan liar fauna maupun flora yang hidup di sana.

‘Jadi, setiap benua memiliki ciri khasnya sendiri.’

Harga jual dari benua Humas adalah ekosistem yang dibuat oleh para Humas itu sendiri. Pabrik dan perdagangan; jual dan beli. Di sana sangat banyak lahan untuk berbisnis.

‘Aku penasaran dengan benua para Evila… Aku harap dapat melihatnya dengan mata kepalaku sendiri nanti.’

Selama Hiiro berpikiran seperti itu, sebuah gerobak kuda berhenti di depannya. Dari sana keluar seseorang yang sepertinya adalah seorang pedagang. Tentu saja, dia seorang Beastman.

 ‘Gawat… Aku dapat ditemukan di sini.’

Arnold mengatakan tidak seperti benua para manusia, di sini kalian bisa saja diserang tiba-tiba tanpa tahu penyebabnya. Negara yang saat diliput perperang. Ada banyak peluang untuk diserang hanya karena kau dari ras Humas.

Dia tak bisa kalah di sini apabila hal itu terjadi, tetapi keributan itu sendiri tidak ada dalam rencananya Dia tak ingin berpisah dengan Arnold jika ia masih bisa mendapatkan panduan informasi navigasi darinya.

‘... Aku terpikirkan sesuatu.’

Dia segera menuliskan karakter di tubuhnya, dengan memikirkan bentuk tubuh seseorang.

“Mengapa kau di sini? Apa kau butuh kendaraan?”

Menjawab pertanyaan orang itu, dia membuka tudung dari jubahnya.

“Oh, kau memiliki telinga yang bagus!”

Laki-laki itu tersenyum memuji.

“Maafkan aku. Rekanku seharusnya akan sampai ke sini. Terima kasih atas kepeduliannya.”

“Oh? Aku mengerti. Berhati-hatilah dengan perjalananmu.”

Dan pria itu kembali ke gerobak kudanya.

‘Aku entah bagaimana bisa melewatinya. Tapi beastman… aku rasa mereka orang-orang yang ramah.’

Dia menyentuh telinga yang keluar dari kepalanya. Bulu dari telinganya terasa lembut ketika ia menyentuhnya. Tetapi telinga tidaklah satu-satunya perubahannya. Warna rambutnya telah berubah menjadi putih yang mirip seperti milik Muir.

Menggunakan [Word Magic] dan mulai membayangkan ras beastman dari Muir. Hiiro menuliskan [Copy] kepada tubuhnya. Namun, jika dia terlalu berlebihan membayangkan Muir, maka bentuk wajahnya pasti akan berubah secara drastis sehingga akan tampak aneh, jadi dia membayangkan sesuatu yang lain untuk bagian tubuhnya yang lain. Tapi bagaimanapun, dia baru mengenal 2 beastman seumur hidupnya.

Fisik dari Hiiro sama sekali tidak cocok dengan ras beastman dari Ossan seperti Arnold, jadi pikirannya masih terpikirkan ras beastman dari Muir.

Dan di beginilah jadinya, kelahiran dari seorang beastman berkaca mata dan berambut putih. Karakter itu hanya mengubahnya sesuai kemampuannya, jadi, sepertinya ada batasan waktu untuk karakter itu. Hiiro juga dapat menggunakan karakter [Return] untuk kembali ke bentuknya.

‘Rasanya aneh karena memiliki ekor. Tubuhku juga terasa lebih ringan, dan gigi taring terasa lebih meruncing.’

Setelah menunggu beberapa saat, dua rekannya sampai di sana. Mereka dengan mudah menemukannya karena jubah merah yang ia kenakan. Tetapi setelahnya…

“Apa-apan telinga ituuuuuu!” 

Tak terlalu pusing untuk memikirkan bahwa hal ini pasti terjadi. Bahkan Muir tampak seperti ingin berteriak.

“Baiklah, ayo berangkat.”

“Oi, tunggu dulu, oi! Jelaskan dulu apa yang telah kau lakukan sebelum kami kesini!? Ada banyak pertanyaan yang perlu kau jawab sekarang!”

“Seperti biasa, Ossan, kau berisik. Tenanglah sebentar, seperti si Chibi yang ada di sana.”

“Muir terlalu shock untuk berbicara, bodoh! Jelaskan saja apa yang terjadi padamu! Mengapa rambutmu juga berubah seperti sayangku, Muir!?”

Dan dengan ogah-ogahan dia mulai menjelaskan keduanya. Muir menatap dengan takjub. Dia menyentuh rambut Hiiro dan menatap telinga Hiiro.

“Untuk bisa melakukan hal seperti ini… Seberapa anehnya dirimu, Hiiro-san?”

“Koku koku”

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Hiiro hampir saja sudah bosan dengan pembicaraan ini. Dan memilih untuk menguap. Mereka berangkat terlalu pagi, dan pastinya nanti akan ada banyak orang, jadi aku ingin segera mencari penginapan.

“Baiklah, ini tidak seperti wujudku sebenarnya. Hanya perubahan kecil.”

“Hm? Jadi, kemampuan fisikmu seperti manusia?”

“Tampaknya… kurang lebih seperti itu.”

“Aku mengerti, tapi tetap saja, sihirmu benar-benar menakjubkan.”

Mereka memandang bahwa [Word Magic] adalah kemampuan yang tak berguna. Hiiro mendesah pelan.

“Pokoknya, kemana kita akan pergi setelah ini?”

Saat Hiiro bertanya, Arnold menunjukan suatu arah dengan telunjuknya.

“Jika kita pergi barat, kita akan menemukan sebuah desa bernama [Doggam].”

“Apa saja yang ada di sana?”

“Itu adalah desa yang dihuni oleh [Bearnt] Clan.”

‘Sebuah clan yang menyukai kedamaian, tidak seperti beruang yang kukenal…”

Di ibukota Humas, dia berusaha mengumpulkan pengetahuan dengan membaca banyak buku dari Guild.

“Baiklah, [Bearnt] memang ras beastman yang sangat-sangat tidak suka peperangan, aku berpikir kau pasti tak mungkin diserang jika kau ketahuan.”

Jadi, informasi yang ia kumpulkan yang benar adanya.

“Juga, madu yang mereka produksi sangat-sangat lembut.”

“Hoo? Akan aku pastikan hal itu.”

“Yeah.” 

“Apa? Si Chibi belum pernah ke sana?”

Reaksi dari Muir hampir sama sepertinya, jadi dapat disimpulkan jika ia belum pernah kesana juga.

“Ye-yeah. Sejujurnya, bagaimana…”

Dia terlihat kesulitan menjawabnya, tetapi Hiiro merasa jikalau itu adalah sesuatu yang penting untuk dikatakan. Tetapi Hiiro mengangkat tangannya.

“Ah, jika kau keberatan untuk mengatakannya, jadi jangan kau katakan.”

“Eh?”

Muir menatap kosong ke Hiiro. Arnold juga mengikuti hal itu.

“Aku tak punya ketertarikan terhadap masa lalu orang lain, jadi tidak ada alasan untuk memaksa kalian untuk mengatakan sesuatu, padaku.”

“... I-itu tidak, tapi…”

Arnold menatap Muir yang sedih, dan mencoba untuk meringankan suasana.

“Selama Hiiro baik-baik saja, aku merasa itu tak masalah, Muir!”

“Paman…”

“Ayo berangkat.”

Hiiro mulai berjalan. Arnold mengusap kepala Muir, dan kemudian membisikkan sesuatu ke telinganya.

“Aku tahu kau cemas untuk mengatakannya, tapi, Hiiro tetaplah menjadi Hiiro, jika kau mengatakannya pun, dia pasti menjawabnya dengan,’lalu? Atau semacam itu.”

“Ye-yeah,.. Mungkin benar.”

Mendengar kalimat Arnold, hal itu seperti menghangatkan dada Muir.

“Aku harap kau dapat mengatakannya suatu hari nanti.”

“Yeah!”

“Sekarang, kita kejar dia!”

“Yeah!”

Dan Arnold melihat Muir mengejar Hiiro, dia berpikir seperti,’Imutnya~’. Dan jika saja Hiiro menatapnya maka tak diragukan lagi, dia akan ditarik olehnya ke pengadilan.

Setelah berjalan sebentar, mereka bertemu dengan monster pertama mereka di benua ini.

“Apa mereka yang disebut… Bukbuk?”

Bukbuk adalah monster yang juga diceritakan di dalam buku yang ia baca. Badannya agak besar. Terlebih, kekuatan monster itu ada di…

Snap Snap!

“Uoh! Hati-hati, yang itu sedang mempersiapkan serangan petirnya!” 

Arnold berteriak ketika ia menyadarinya.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Benar, monster-monster ini mampu menggunakan sihir. Terlebih, setiap spesiesnya mampu mengeluarkan elemen sihir yang berbeda. Namun, cukup sulit untuk membedakan ciri dari setiap spesiesnya.

“Sudah sangat lama rasanya aku tak bertemu monster untuk melakukan pertarungan. Ossan, aku biarkan satu untukmu.”

“Bagus! Perhatikan permainan pedang Arnold-sama yang mengagumkan ini! Muir, ke belakang!”

“Ba-baik!”

Kami mengurusi mereka bersamaan.

‘Bukbuk yang dihadapi ossan berelemen petir, Dan punyaku adalah…’

Bang!

Tiba-tiba tangan besar keluar tanah, mencoba menangkap Hiiro.

“Aku mengerti, elemenmu adalah tanah!”

Hiiro mengeluarkan Piercer dan menusukkan ke tangan tanah tersebut. Tapi sihir Bukbuk menyebabkan retakan-retakan tanah terbuka. Retakan ini menyebabkan dia kesusahan untuk bergerak.

“Jangan terlalu sombong…”

Hiiro berkonsentrasi dengan sihir di ujung jarinya dan menuliskan karakter [Quiet] di udara. Dia menembakkan sihir itu ke tanah dan mengaktifkannya.

“Perish!”

Di saat bersamaan, Hiiro dengan cepat menutup celah di antara mereka. Monster itu segera menciptakan dinding tanah di depannya.

“Itu saja tak akan cukup untuk menghentikanku!”

Tanpa berhenti sejenak, Hiiro menusukkan pedangnya ke arah dinding. Dan pedang itu menghancurkan dinding itu dengan mudah. Bukbuk yang ada di belakang ikut tertusuk. Dan setelah terdengar bunyi tumpukan kertas jatuh ke tanah, monster itu tampak tak bisa menggerakkan tubuhnya. 

“Dan sekarang, Ossan…”

Dia tampaknya akan menyelesaikan bagiannya. Setelah menghindari banyak serangan petir dan mempersempit jarak, dan terakhir mengayunkan pedang besarnya untuk mengakhiri Bukbuk.

“Apa kau melihatnya? Itulah kemampuanku! Nahahahah!”

Dia terlihat sangat gembira. Mungkin saja memang benar monster ini sesuatu yang merepotkan, tapi monster ini cukup lemah dibandingkan level kami. Apa sebegitu banggakah untuk mengalahkan mereka? Aku menghela nafas.

Setelah pertempuran itu, kami bertemu lebih banyak monster sepanjang perjalanan kami. Setelah melewati pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, kami akhirnya sampai ke hutan. 

“Setelah kita keluar dari hutan, kita akan sampai ke [Doggam]-!”

“Tidakkah kau merasa aneh?”

“Apa?”

“Kita bertempur dengan banyak monster sebelumnya, tapi setelah kita memasuki hutan, kita tak menemukan monster satupun?”

“Huh? Apa mereka takut terhadap kita?”

“Kau tampak meremehkan, Ossan.”

“Ma-maaf, ketika Paman merasa sombong, dia selalu begini.”

“Aku sudah cukup menyerah dengan sikapnya, jadi santai saja.”

“Y-ya…”

Muir menatap ke Arnold dengan perasaan malu yang menjijikan. Seolah-olah dia adalah seorang anak yang diamati oleh ayahnya ketika Parent’s Day.

Arnold yang berjalan dengan langkah angkuh, menghentikan langkahnya.Hiiro yang kebingungan mulai berteriak. Arnold mengeluarkan ekspresi gugup. 

“Oy, ada apa?”

Hiiro bertanya dengan menghadap ke depan, dan di depannya, dia melihat seekor babi hutan. Hiiro mengira itu adalah monster dari sekian banyak monster yang mereka lawan, tetapi anehnya, monster itu tak tertulis di buku HIiro manapun. Babi hutan itu belum menyadari mereka, dan masih tenang memakan rerumputan.

Dia tak mengingat monster itu, jadi dia bertanya.

“Bukannya itu Big Boar biasa?”

“Ti-tidak, tapi itu…”

Arnold berperilaku aneh. Dan terlihat seperti sedang ketakutan. Big Boar yang ia kenal memiliki rambut coklat yang pendek, namun monster di depannya berwarna sangat merah. 

“Hiiro… Ayo kita lari…”

“A-Apa yang kau katakan?”

“Tetap tenanglah, dan cobalah untuk bergerak tanpa membuat suara.”

Hiiro mengerutkan kening ketika Arnold tampak sedang menghindari Big Boar dengan diam-diam.

“Apa yang sedang kau mainkan, Hentai?” 

“Sudah kukatakan aku bukanlah orang mesum!!! ...Ah.”

Arnold tanpa sadar berteriak, dan terlihat menjadi pucat. Hiiro kembali melihat Big Boar itu kembali dan menemukannya sedang menatap mereka dengan wajah marah.

“Si-sial… Ini salahmu, Hiiro!”

“Lalu apa? Apa spesialnya monster seperti itu?

“I-itu Unique Monster!”

“Unique?”

Hiiro mengetahui melalui bukunya bahwa Unique Monster merupakan makhluk yang langka. Dan mereka merupakan monster yang ganas. Ekspresi panik Arnold seakan menyetujuinya.

“I-itu adalah Red Boar. Seekor monster Rank S!”

“Hmm...:”

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>