Kokoro Connect (Indonesia):Jilid 1 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 1 - Pada Saat Kita Menyadarinya, Hal Itu Sudah Dimulai[edit]

September adalah waktu ketika sebagian besar murid-murid SMA di jepang kembali ke kehidupan mereka yang biasa setelah liburan musim panas mereka yang luar biasa.

Yamaboshi High School tertelak di kota yang termasuk Ordinance-Designed city. Sekolah itu terkenal karena ke riang-annya terhadap pembelajaran lingkungan dan murid yang mempertahankan nilai sekolah yang bagus. Disini murid-murid biasanya memulai dengan tenang dan kembali ke pelajaran mereka masing-masing. Walaupun demikian, di Yamaboshi High School, disana ada sebuah Festival Kultur yang di meriahkan setiap tahun pada saat awal September. Karenanya, sekolah selalu dianut dalam suasana yang gembira dan atmosfer yang menakjubkan pada saat penutupan Festival.

Pada pertengahan september, Suasana sekolah mulai memudar dan mulai digantikan menjadi tenang, namun riuh, seperti kehidupan sekolah yang biasa.

Yaegashi Taichi adalah salah satu dari orang-orang itu yang hidup di lingkungan sekolah ini. Dan itu memang yang seharusnya. Setelah melalui semua dari 6 pelajaran tanpa tertidur, dia harus menyelesaikan tugas toilet bersama tim nya. Kemudian, dia berjalan menuju Ruang Klub nya.

Dia keluar dari kelasnya, Kelas 1C di gedung utara. Dia melewati Gedung utara, kemudian memasuki Gedung rekreasi. Lantai ke 4 dari Gedung Rekreasi dulu diprediksi akan hancur jika perbaikan di tunda. Tujuannya adalah Lantai 4. Tentu Saja, disana tidak ada lift, jadi dia harus naik menggunakan Tangga untuk mencapai ke atas.

Taichi harus menuju ke lokasi yang tidak dia inginkan( Murid SMA sangat tidak peduli terhadap pemandangan yang indah ataupun sinar yang indah. Sebagian besar lebih memilih untuk tidak naik ke atas) karena dia berada di Klub yang telah di dirikan tahun ini, disana hanya ada 5 member Klub yang membuat klub ini menjadi Klub yang kecil.

Klub ini bernama Cultural Research Club, atau CRC, yang mana mempelajari tentang kultur dari beberapa negara di dunia, berhari-hari dan hari.... atau tidak.

Sedikit angin berhembus setelah menaiki tangga, Taichi melihat ke Tulisan “ Cultural Research Club “ yang di print di Kertas A4 dan menuju ke Ruangan 401.

Angin berhembus dari jendela yang terbuka, dan menghembuskan pipi Taichi dan menggoyangkan rambutnya. Di Lantai 4, fentilasinya sangat bagus. Itu terasa seperti sangat nyaman disaat musim ini.

Disana telah ada anggota klub.

Dua meja panjang terletak di tengah ruangan. Wakil Presiden Cultural Research Club, Inaba Himeko duduk di sudut pinggir meja, memainkan Laptopnya.

“Oh, Inaba. Yang lain belum pada datang ? “

“Lihat saja sendiri”

Inaba bahkan tidak melihat wajah Taichi, Menjawab dengan suara feminim yang relatif pelan.

Taichi duduk kursi yang dilipat dan memposisikan dirinya menghadap Inaba. Hanya karena itu Inaba mengangkat wajahnya dan melihat Taichi. Seolah bersinar di kegelapan, rambutnya sebahu lurus hitam tampaknya cermat dirawat. Berkilau bercaya ,dan kenyal, Rambut hitamnya mungkin akan cocok jika menggunakan Kimono. Menghiasinya ramping, bulu mata yang tidak biasanya panjang membuatnya seperti aura sakral yang misterius. Penampilannya yang dewasa menyampaikan kesan bahwa dia berbeda dengan kebanyakan murid-murid senior yang lain. Dan juga dengan aurannya yang terpisah, Itu mudah dipercaya bahwa dia adalah seseorang yang susah diajak.

“ Taichi, kamu sudah mengumpulkan semua yang penting untuk terbitan selanjutnya dari CR News ? “

“ Yup. Aku hanya butuh untuk menyaring beberapa data dan selesai. Ngomong-ngomong, Topiknya adalah ‘Melihat pada Wrestling Proffesional melalui Sejarah dari Brainbuster’. Ketika kamu menyebut ‘brainbuster’ di Jepang, orang-orang selalu berfikir itu dilakukan dari belakang, tetapi itu aslinya membanting dari kepala— “

“ Diam ! “

“ Eh, Bukannya kau yang bertanya kepadaku duluan ? “

“ Aku bertanya kepadamu apakah kau memiliki segala sesuatu yang diperlukan, Jadi jawaban mu hanya ‘Yes’ or ‘No’. Aku tidak menanyakanmu tentang sesuatu yang lain. Sebenarnya, itu karena aku tidak inigin mendengar tentangnya. “

“ Kau memang tumpul seperti biasanya. Aku pikir kau harus berbicara dengan eufemisme.... Sebenarnya, aku memohon kepadamu untuk berbicara dengan eufemisme. “

Setelah Tachi duduk kembali, matanya sejajar dengan Inaba. Mempertimbangkan bahwa Taichi sedikit tinggi dari rata-rata murid tahun pertama, mungkinkah bahwa Inaba lebih tinggi dari gadis-gadis ketika duduk ? Tidak, itu mungkin hanya karena Inaba duduk sangat lurus. Dengan punggungnya sangat lurus, yang lain tidak dapat membantu dan bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang menopang punggungnya. Seiring dengan itu, kaki Inaba cukup ramping dan panjang. Nyatanya, di cukup tinggi dibandingkan kebanyakan gadis-gadis SMA. ‘Langsing dan Ramping’ adalah kata sifat yang sangat tepat untuk mendeskripsikan dirinya.

Pintu bergetar dengan keras terbuka, dan suara bergema.

“Apa kabar, Maaf saya Telat ”

Bersinar gembira, wajah yang tersenyum beberapa angin hangat dan cahaya masuk ke dalam ruangan. Itu hanya orang yang berdiri disana dan tersenyum. Meskipun demikian, hal ini memunculkan perasaan bahwa buah mekar-mekar dan musim semi telah tiba.

“ Hmm? Hari ini hanya ada Taichi dan Inaba ? “

Salah satu yang memiringkan kepalanya sambil bergumam adalah Presiden Cultural Research Club, Nagase Iori. Taichi, Inaba ,dan Nagase adalah teman sekelas di Kelas 1C.

“ Hadehh , Aku bahkan berlari kesini tadi – Sangat capek sekali “

Nagase mengeluh sambil melompat ke sofa hitam didalam ruangan. Dia mengangkat lengannya dan menyandarkan kepalanya diatasnya, seperti penuaan pria yang menonton TV selama liburan. Meskipun ia berlari menaikin tangga hanya beberapa waktu lalu, nafasnya tampak sangat tenang dan damai.

“ Nagase, celana dalammu akan sangat terlihat jika kau membiarkan rok mu terangkat seperti itu “ Inaba melihat Iori, dengan tenang menunjukkan masalahnya.

“ Siapa Peduli ? “

Nagase menunjukkan jumlah yang luar biasa dari kakinya yang artistik putih dan ramping sambil berbicara. Meskipun Inaba telah memberi tahu, dia tidak peduli apa yang orang lain lihat. Dia bahkan menampar pahanya, membuat suara “Pat,Pat”.

“ Aku juga disini, kau tahu ? “ Kali ini, Taichi berbicara.

“ 120 yen setiap ngintip “

“ Saya harus bayar ?! Well, harga nya kayaknya lumayan terjangkau... “

“ Taichi, bahkan jika kau tidak bermaksud sesuatu yang salah, kau menyadari bahwa mempertimbangkan umur dari orang yang kau bicarakan, Kata-kata itu sedikit haram, bukan ? Kau sebaiknya berhenti disini "

Inaba merespon dengan balasan yang angkuh.

Nagase tertawa seperti anak kecil yang berhasil melakukan gurauan and duduk kembail di sofa.

Nagase mempunyai mata yang besar, dua kelopak mata yang mengkilau, hidung yang lurus, dan wajah yang agak lonjong tetapi sempurna yang tidak memilik jejak make-up. Terlepas dari ini, kulitnya yang halus dan permeabelnya yang kenyal. Rambutnya yang tipis, halus sehalus sutra dan tampaknya tidak memilikik substansi apapun yang diterapkan, Rambutnya sedikit jatuh ke bahunya—Itu hanya terikat dibelakang kepalanya. Meskipun Nagase tidak menggunakan make-up, rambutnya menekankan kelucuan(Cuteness) yang murni. Sifat istimewa ini membuat orang lain merasa bahwa dia membuat dirinya sendiri cantik yang alamiah.

“ Oh ya. Nagase, Apa yang akan kita lakukan untuk terbitan berikutnya ? “ Taichi asked.

“Hmm... Sebenarnya, Aku hanya berfikir tentang apa kekurangan CR News”

“Terus...?”

“Kesimpulan saya adalah, karena Inaba bertaanggung jawab atas skandal, Saya bisa yakin bahwa saran ini akan diambil. Apa kekurangan kita adalah kekerasan dan seks.”

“Siapa yang akan mencari berita seperti itu di surat kabar ?! Nyatanya, kita menyimpang dari surat kabar dengan memiliki artikel Negatif”

Di terbitan terakhir dari CR News. Inaba membongkar bahwa dua guru memiliki hubungan antara rekan-rekan ( Sumber yang tidak diketahui). Akibatnya, selama Festival Budaya tahun ini, Klub yang orang-orang akan abaikan memiliki kesempatan untuk memeras dalam kegiatan yang lainnya, dan menjadi pembicaraan di kota. Diantara dengungan suara festival, Kedua guru bahkan kemudian diusulkan di Festival Malam Untuk jumlah itu, suasana menjadi sangat bersemangat. Termasuk guru-guru lain, semua orang mengaduk suasana ucapan selamat kepada kedua guru. Meskipun itu dikatakan akan menjadi akhir yang indah, ada terlalu banyak ketegangan ketika memiliki sebuah hubungan di depan publik. Ini akan menjadi mustahil jika dibayangkan bagaimana memalukannya itu jika mereka putus. Aspek ini sangat mengkhawatirkan di Yamaboshi High School.

“Well, artikel itu memang eksklusif untu Festival Sekolah, jadi saya tidak berencana untuk menulis sesuatu seperti itu saat ini. Selain itu, aku benci untuk mengekspos informasi yang sudah saya peroleh. Apa yang aku lakukan saat ini adalah pada dorongan tiba-tiba” Hobi Inaba Himeko adalah mengumpulkan informasi dan menganalisanya. ( Meskipun dia benci untuk membuatnya publik ) Dimana dia akan menggunakan semua informasi itu ? Pertanyaan ini menimbulkan rasa ingin tahu ku.

“Oke, Ayo gunakan dorongan itu dan menantang diri kita sendiri dengan menulis artike erotis!” Nagase mengatakan, berikan jempol ke atas.

“ Jangan mencoba untuk menekankan seorang anak baru perempuan untuk menulis artikel erotis “ Inaba membalas, meskipun wajahnya memperlihatkan tidak ada tanda ketakutan menyerupai anak baru perempuan itu.

“ Jangan khawatir, Aku akan bertanggung jawab untuk yang satu ini! Jadi jika Inaba mau memperbolehkan saya mengambil beberapa foto erotis yang menarik, Maka... “

“Apa-apaan aku mau! Mengapa sebaiknya aku memberikanmu dengan yang pria akan gunakan untuk berurusan dengan gairah seksualnya!? ”

“Ide Inaba ‘Batas untuk Konten erotis yang bisa disetujui untuk dipublikasikan di majalah sekolah’ membuatku serius”

Terlepas dari apakah inaba bisa mendengarnya atau tidak, Taichi terus bergumam pada dirinya sendiri. Berdasarkan nadanya, tampak bahwa imajinasinya lumayan seksual, cukup bagi orang lain untuk menegur ide nya bahwa dia adalah seorang anak baru.

“ Selain itu, Nagase, kau terlihat lebih cantik daripada aku. Ini akan lebih cocok untuk mengambil foto dirimu sebagai gantinya“ Inaba Menyimpulkan, tampak seolah-olah dia telah ada di pemikiran yang dalam.

“ Tidak mungkin. Itu karena aku adalah tipe idola yang tidak bisa stripping karena ke imut-an(Cuteness) yang memberikan ku kelebihan. Jadi jika kau ingin sesuatu yang sangat erotis, Inaba adalah yang terbaik. “

“ Dua orang ini.... Mereka terus terang mempertimbangkan stripping “ Sepertinya Nagase tampak dia menyemangati dirinya sendiri karena dia tidak benar-benar peduli tentang penampilannya. Namun, dia benar-benar menganalisa dirinya keuntungan dirinya sendiri. Ini rasanya seperti tidak menggunakan make-up hanya salah satu dari banyak taktikny untuk ‘menjadi lebih terlihat’

Jawaban yang benar, namun, mungkin ia bahkan tidak berpikir tentang itu.

“ Aku tidak bisa mengatakan aku tidak mengerti.... Tapin tunggu sebentar, mengapa kita membutuhkan sebuah daya tarik erotis? Aku tidak berfikir bahwa laki-laki SMA bertanya sebanyak itu. Dengan akal sehat, menyegarkan akan lebih populer” Kata Inaba.

“ Tidak, mengingat murid-murid SMA saat ini, kedewasaan dan sesuatu yang erotis sebaiknya mengejutkan lebih populer.... menurut naluri saya.”

“ Menurut naluri mu, huh?”

Taichi membuat balasan yang tajam ke Nagase dengan nada yang rendah.

Kemudian kedual gadis menengokkan wajah ke Taichi.

“ Ngomong-ngomong, bukannya kita mempunyai pria SMA disini ? Tipe gadis apa yang kamu lebih pilih, Taichi “ Inaba bertanya.

“ Yeah, jika kau bisa memilih, siapa yang kau lebih pilih untuk dilihat strip(telanjang)? Inaba atau Aku?” Pertanyaan Nagase benar-benar keluar jalur. Bagaimanapun juga, Aku harus membuat jawaban, bukan? Dengan pemikiran ini, Taichi menutup matanya dan merenungkan untuk beberapa detik. Kemudian dia membalas

“ Well, jika saya harus berbicara atas nama setiap anak laki-laki di sekolah ini, saya akan mengatakan ‘Kalian berdua harus telanjang’....”

Hanya setelah dia mengatakan itu, Nagase mengatakan.

“3.55 p.m. Yaegashi Taichi memberitahu kepada dua gadi di CRC untuk telanjang... Kau mendapatkan itu semua Inaba ?”

“ Tentu saja, kita akan memasukan ini ke terbitan edtitorial.” Inaba tersenyum dengan jahat sambil mengetik.

“Umm... Well Aku memang mengatakannya, jadi aku tidak bisa benar-benar menyangkalnya. : Tidak masalah seberapa keras aku mencoba, Taichi tidak bisa mengecoh mereka dengan kata-kata. Dia menjatuhkan kepalanya ke meja, dan kembali mengakui keseimbangan kekuatan di klub. Setelah itu, Nagase mulai membaca manga, sedangkan Inaba menatap komputer ,dan Taichi menyiapkan sesuatu untuk pelajaran besok. Bertiga ini melanjutkan istirahatnya untuk 30 menit kedepan. Hari ini adalah hari dimana ke 5 klub member telah setuju untuk diskusi bersama-sama, namun, dua member lagi belum datang juga.

“Ngomong-ngomong, Aoki tampaknya sedikit aneh ketika kami belajar pelajaran PE hari ini...” Taichi tiba-tiba menghentikan pulpennya, hanya bergumam sendiri tanpa mengharapkan balasan. Walaupun Aoki ada di kelas yang berbeda dari Taichi, dia akan bersama dengan Taichi selama pelajaran PE karena pelajaran PE dilakukan dengan dua kelas bersamaan. Inaba berkomentar dengan tatapan bijaksana.

“Yui juga tidak berperilaku sesuai dengan dirinya selama kelas Gym hari ini.”

“Begitukah... Mungkin sesuatu terjadi? Kau berfikir Aoki akhirnya jalan dengannya ?”

“Mustahil. Dilihat dari situasi sekarang, bahkan jika Aoki menghabiskan seumur hidup mencoba, mereka tidak akan berhubungan. Hanya jika Aoki menjadi sadar akan hal-hal yang dia tinggalkan, maka akan ada kesempatan. “ Seperti Taichi and Nagase memulai mengobrol tentang keduanya yang absen, pintu bunyi seperti didorong terbuka.

Kedua anggota yang menghilang, Aoki Yoshifumi dan Kiriyama Yui, mengagetkan ke dalam Ruangan dari pintu masuk.

Rambut Aoki agak panjang dan meringkuk. Dia selalu memiliki senyum yang manis(Jika negatif itu ringan hati ). Dia memberikan kesan bawah ia malas tapi mudah untuk diajak berbicara( Ini, sama, Jika Negatif, sembrono ). Dia juga tinggi dan kurus, memilik sosok remaja sastra. Rambut Kiriyama, bergantung pada cahaya bersinar pada dirinya, biasanya cantik, cerah seperti chestnut. Rambutnya juga kenyal dan berkilau, bulu matanya yang agak miring ke atas dan matanya benar-benar stem. Meskipun dia memiliki sosok kecil, sosoknya tidak seperti seorang anak kecil, dan itu jelas bahwa dia telah berolahraga. Hal ini karena dia memiliki tubuh yang fleksibel dan kuat. Secara keseluruhan, dia adalah karakter yang hidup.

Kedua kepribadian yang benar-benar berjalan bersama dengan baik, keduanya biasanya cukup ceria.

Tanpa alasan yang jelas, bagaimanapun mereka tampaknya tidak memili semangat hari ini. Penampilan mereka benar-benar lemah.

Taichi, Nagase, dan Inaba duduk di salah satu sisi meja sementara Aoki dan Kiriyama duduk di sisi sebaliknya.

“ Jadi... Um... Apa yang terjadi pada kalian berdua ?”

Nagase memulai pertanyaan yang terlukiskan berat di atmosfer ini.

“ Eh... Aku berencana untuk mengatakan ini, tapi bagaimana aku mengatakannya...”

Aoki menggaruk rambutnya, saat ia ragu-ragu untuk mulai berbicara. Meskipun dia biasanya mengenakan seragam yang tidak terlalu berantakan, itu tampak sangat berantakan hari ini.

Di sampingnya, Kiriyama menggantungkan kepalanya dan melihat ke sudut meja sementara dia gelisah dengan rambutnya.

“ Ada apa dengan kalian berdua? Jika ada masalah, kalian sebaiknya memberitahu kami. Kita bisa membantumu dengan yang lebih luas!”

Taichi mendesak mereka untuk berbicara.

“ Oh, itu melegakan... Hmmm! Ok! Kita akan mulai! Meskipun kami berdua telah memutuskan untuk memberitahu kalian sekarang, ini hal yang cukup sulit untuk dijelaskan. Jadi itu akan mengambil banyak kepercayaan diri untuk benar-benar memberi tahu kalian tentang ini—“

“Beritahu Kami!”

Inaba menyelanya dengan suara yang tajam.

Aoki sedikit ketakutan. Dia mengangguk dan menjawab, “Ya, ya!” Tidak peduli apa status lawannya, Inaba tidak pernah memberi rasa kasihan.

Aoki bernafas dengan dalam dan mengkonfirmasi dari wajah Kiriyama. Meskipun Kiriyama tampak cukup enggan tentang masalah ini, dia masih mengangguk untuk menunjukkan kesetujuannya. Setelah mengkonfirmasi, Aoki memulai kembali pembicaraannya.

“ Sebenarnya semalam kami..... “

Semua orang menahan nafasnya. Seluruh ruangan menjadi sunyi. Aoki membuat mereka tegang dan membiarkan keheningan menyebar melalui ruang. Lalu....

“ Jiwa kita tertukar!”

Dia berteriak

“ Apa ? “

Inaba membalas.

“ Eh ?”

Taichi berkata.

“ Hahahaha.... ah ?”

Kata Nagase.

Ada tiga tanggapan berbarengan. Karena itu, mereka semua terkejut.

“Seperti yang saya aku katakan, Yui dan saya bertukar jiwa, seolah-olah seperti dalam manga.... Ouch!”

“Ohoh, Tamparan langsung ke kepala dengan jurus memotong tangan(Hand Chop).”

Taichi terkesima dengan akurasi dan ketajaman dari serangan Inaba.

“ Buat apa kamu melakukan itu, Inaba? “

“ Ini menyedihkan bagaimana kau mengatakannya, tapi lelucon itu benar-benar membosankan.”

“ Bukan itu! Aku tidak bercanda. Saya sangat serius!”

“ Dibandingkan dengan keheningan setelah bercanda ketika semua orang sedang serius, Serangan Inaba jauh lebih dramatis.”

Taichi berkata dengan suara yang rendah.

“ Selain itu, jika jiwa kalian benar-benar tertukar, sekarang Aoki benar-benar menjadi Yui ? Namun bagaimanapun kau berbicara, Kata-kata mu itu terdengar bodoh. Selain itu, Pemikiran kepala mu tidak berubah.”

“ Itu sebabnya saya menggambarkan ‘pertukaran’ di masa lalu. Kami sudah kembali normal sekarang! Juga, Iori jangan terlalu tumpul!

Bukankah sekolah mengajarkan bahwa kekerasan lisan tanpa kendala adalah yang paling berbahaya?”

Setelah itu, Aoki, dengan berpose berlebihan, berusaha untuk membujuk ‘Kiriyama dan dia melakukan pertukaran Jiwa’. Meskipun semangatnya itu tidak menyebar, apa yang dia katakan terlalu konyol. Taichi dan yang lainnya hanya merasa bingung.

“ Benar, Aku mengerti apa yang kau maksudkan.... Jeez! Terus apa yang Yui dapat katakan ? Aoki bilang jiwanya ada di dirimu.”

Inaba bertanya ke Kiriyama, yang belum berbicara tetapi memiliki wajah yang bermasalah.

Yui menahan kepalanya dan melihat kebawah. Dia mengelenggkan kepala seolah-olah dia tidak bisa menerima kebenaran. Ketika biasanya dia tersisir, rambut coklatnya yang terang telah merosot jadi berantakan, Ia memutuskan untuk membuka bibir panjangnya yang tertutup.

“ ... Tentu saja itu tidak benar. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi dalam kenyataan? Bukankah ini sangat aneh? Aoki menjadi aku dan aku menjadi Aoki... Yeah, itu tidak mungkin terjadi!”

Saat ia berbicara, suaranya keras, dan kemudian dia berdiri dan menyatakan

“ Itu hanyalah mimpi buruk “

Kiriyama berpose dalam posisi pertempuran yang hampir bisa artikan dengan suara ‘Pong’.

“ Aku tidak percaya pada hal-hal supernatural yang tidak dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan! Yup, itu lah yang aku putuskan. Jadi berhentilah menyeretku ke fantai gilamu, Aoki! Pertukaran Jiwa ? Hal gaib seperti itu sangat ketinggalan jaman.”

“ Aa,,, aku dikhianati! Bukannya kita menegaskan ini bersama ?”

“ Aku hanya bingung! Level pertimbanganku kosong kemarin!”

“ Meskipun aku tidak benar-benar mengerti, aku pikir itu cara yang keren untuk mengubah perseteruan”

Taichi masih berbicara meskipun dia pikir itu tidak perlu.

“ Apakah kau bilang itu hanyalah mimpi?”

“ Itu benar! Itu lebih realistis dari pada sebenarnya! Ayolah, Aoki, Kau seharusnya sadar!” Wajah Yui berubah menjadi sedikit asing, seperti jika dia memasuki Mode Marah.

“... Lalu apa yang kau maksud adalah, kami memiliki mimpi yang sama, dan kami merasa ‘Pertukaran Jiwa’ dalam rentang waktu yang sama, dan meskipun kita tidak berada di kamar masing-masing, kita bisa melihat ruangan satu sama lain dengan sempurna, dan ketika aku bertukar dengan Yui, hal-hal yang kupindahkan di kamarnya juga kebetulan berpindah di dunia nyata ?”

“ Itulah yang terjadi ketika kebetulan pada kebetulan ditumpuk bersama-sama! Yeah, dengan kata lain, itu sebuah keajaiban!”

“ Jadi kau mengakatakan bahwa itu adalah keajaiban yang menyebabkan jiwa kita untuk tertukar—“

“ Mengapa ini harus Aoki dan aku!”

Yui meraung seolah-olah dia akan mati.

“ Yeah, begitu? Haruskah kita menyebutnya takdir atau nasib? Jadi saya katakan, kita harus pergi bersama dengan kehendak dunia. Ah~~”

“Bagaimana kau bisa mendapat kesimpulan itu?” Taichi memberikan jawaban berlidah tajam meskipun mereka yang terlibat mendengarnya.

“Eeeerrrrghh! Itu karena kau mengatakan hal-hal ini yang aku sangat membencimu!”

Kiriyama gemetar keras ketika kembali ke sudut ruangan.

“ Jadi apa yang sebenarnya terjadi kepada kalian berdua? Jika fantasi aneh atau ilusi, aku masih bisa mendengarkan cerita kalian” Inaba menggumamkan kata-kata yang terdengar benar-benar aneh.

“ Tidak perlu begitu, Inaba! Itu karena jiwa Aoki dan aku tidak pernah tertukar! Jika aku telah bertukar dengan Iori maka itu akan baik-baik saja. Tapi jika itu Aoki, saya tidak akan akui! Penyangkalan Tegas! Benar-benar Penolakan! Ditolak! Tak ada kemungkinan hal itu terjadi!”

“ Orang mesum itu ingin memaksa fantasi menjijikkan itu padaku!” Kiriyama menangis, sambil melompat ke Nagase.

Nagase, seakan membelai anjing, mengelus punggung Kiriyama, dan berkata “ Pintar, pintar, jangan menangis.”

“ Eh? Alasan dia tidak mengaku karena dia ingin menargetkan aku... ?”

Aoki menjatuhkan bahunya seperti dia sangat terkejut. Taichi mengatakan kepadanya untuk tidak menganggapnya terlalu serius. Meskipun tidak seperti sesuatu yang bisa benar-benar terjadi, keadaan suram Aoki jelas-jelas ke Taichi.

Bagaimanapun juga, Aoki dan Kiriyama meneruskan pertengkaran ‘Jiwa itu tertukar dan tidak tertukar kemarin’.

Hanya ketika Taichi dan Nagase mencoba untuk mengambil kesempatan ini untuk mencoba santai bertanya ‘ Apakah mereka makan sesuatu yang buruk?’, Inaba akhirnya berbicara dengan keras.

“ Lagi pula, semua orang pergi dan mendinginkan suasana untuk sementara. Klub ditutup!”

Karena panggilan wakil presiden, pertemuan klub reguler diputuskan untuk ditunda sampai besok.