Ero Manga Sensei (Bahasa Indonesia):Volume 4 Bab 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Thumb


Bab 3[edit]

“Oh ya ~ waktu itu Eromanga-sensei sangat keren!”

“Aku-aku tidak kenal seseorang dengan nama itu!”

Sudah beberapa hari setelah pertarungan kematian melepas topeng.

Di dalam kamar terlarang, aku tertawa dengan adikku.

Tidak ada gambar dari adik perempuan yang bisa lebih manis daripada aku.....benar sekali! Aku menyukainya! Semuanya mengira bahwa kamu benar-benar akan kalah! Aku bahkan yakin meski dengan Eromanga Flash kamu masih tidak bisa menang! Namun kamu membaliknya hingga mendapatkan kemanangan!”

“Berhenti...berhenti ceritain itu...setelah acara itu.....kamu mengatakannya terus....”

Adikku memerah karena malu ketika aku menceritakan kejadian waktu itu. Tapi karena kegiranganku, aku terus berbicara.

“Aku akan menceritakannya sesukaku! Terima kasih.....sudah menang.”

“...........................Um.”

Masih memerah, Sagiri mengangguk.

Terus terang, kali ini Eromanga-sensei super keren.

Bahkan jika aku tidak kenal dia, bahkan jika aku masih berpikir bahwa “Eromanga-sensei adalah seorang pria tua”. Perasaanku tetap tidak berubah.

“Jika aku seorang gadis, aku akan jatuh cinta pada Eromanga-sensei.”

“Dasar......B-Bodoh."

Dulu sekali....aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Sagiri yang cantik sekali.

Beberapa hari yang lalu, aku jatuh untuk Eromanga-sensei yang super keren.

Dan mereka adalah orang yang sama - aku sedikit bingung.

Aku sangat menyukainya hingga aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Hanya berdiri di depannya saja membuat jantungku berdegup kencang.

Aku mencoba bertingkah dengan normal, dan bertanya:

“Hei Sagiri....sewaktu pertarungan kematian melepas topeng itu...kamu memilih ilustrasi untuk Sekaimo.”

“......Ya.”

“Apa kamu memilih karakter itu setelah membaca manuskripku?”

“.......Tidak.”

Sagiri mencibir, dan menggelengkan kepalanya.

“Aku baru membacanya setelah pertandingan....soal manuskrip.....aku tahu bahwa Army-chan akan memilih karakter yang sama....jika aku sudah membacanya sebelumnya....maka itu akan jadi curang.”

“Begitukah?”

Aku tidak setuju. Kedua pihak seharusnya bebas untuk menggambar apapun yang mereka inginkan. Army sendiri yang memutuskan untuk menggambar karakter yang sama seperti Eromanga-sensei.

Tetap saja ---

“Itu curang.”

Lihat. Adikku merasa bangga akan dirinya sendiri.

“Eh, jika seperti itu....itu masih belum menjelaskan apapun. Tanpa membaca manuskrip volume keduaku, bagaimana bisa Eromanga-sensei menggambar ilustrasi yang sesuai dengannya?”

Ya. Sewaktu pertarungan kematian melepas topeng, gambar Sagiri nampak seperti itu dibuat untuk volume dua dari Adik Perempuan Terimut di Dunia, “Itu....sebenarnya....hanya kebetulan.” “Kebetulan?”

Sagiri mengangguk, lalu dia merilekskan.

“Setelah membaca volume pertama.....aku merasa kalau....volume kedua....untuk saudara itu....seharusnya seperti ini....jadi.....”

“.........................................Eh”

Mukaku memerah, aku tidak tahu apa yang harus dikatakan. Karena.... ilustrasi yang Sagiri gambar dengan maksud tersembunyi dari Eromanga Flash adalah.....


Sebuah ilustrasi “Adik perempuan yang jatuh cinta”


Di halaman cover volume satu, sang adik perempuan masih punya perasaan tersembunyinya....dan di volume dua dari Adik Perempuan Terimut di Dunia, setalah banyak hal terjadi, dia dengan perlahan mulai jatuh cinta dengan kakaknya.

Sejujurnya, ketika aku menulis ini, aku menaruh harapanku untuk mengembangkan hubunganku dengan adikku ke dalamnya.

“Sagiri.....ini.....maksudnya......kamu.....”

“Ah!”

Sagiri menyadari apa yang akan aku katakan.

“Bukan begitu. Aku-aku--aku tidak bermaksud ingin mengembangkan hubunganku denganmu! Ini dari novel, si adik perempuan itu bukan aku ----”

Dia mengepalkan tangannya, dan mengibas-ngobaskan mereka dengan panik, Sambil berteriak:

“Tidak, tidak ada percintaan di sini! Jangan punya kesalahpahaman yang aneh!”

Biasanya suaranya sangat kecil hingga itu hampir tidak mungkin untuk didengar, siapa yang bisa berpikir dia bisa berteriak sangat keras.

“Aku, aku mengerti! Lagipula, tadi aku hanya ingin mengatakan kekagumanku, ilustrasimu super manis, dan super menakjubkan! Jadi, sudah aku putuskan!”

Aku membuka tanganku lebar:

“Mari jadikan itu sebagai halaman cover untuk volume dua!”

“Eh?”

Mendengar usulanku, mata Sagiri terbuka lebar. Aku berbalik padanya dan mengulanginya sekali lagi:


“Aku ingin menggunakan ilustrasi itu sebagai cover volume dua, yang dijadwalkan akan di jual bulan Desember ini!”

“.....Tentu, boleh.”

Dengan itu aku membuat keputusanku tentang cover dari volume dua.

* * * * *

“Hei....”

“....Apa? apa ada sesuatu yang lain?”

Nadanya mengisyaratkan bahwa ini waktunya untukku keluar.

Padahal dia tersenyum barusan dan setuju denganku tentang cover volume dua....sangat kejam.

Aku bahkan berpikir bahwa suasana di sini akhir-akhir ini bagus!

“Akhir-Akhir ini suka kepikiran...apa kamu merasa...kurang senang?"

“Itu....Nii-san sendiri.”

“Aku?”

Sagiri memberiku setengah lirikan dan meniru nadaku:

“....Hei....Sagiri, apa kamu masih menggunakan Eromanga Flash? ......Kamu melakukan perlecehan seksual padaku dengan ekspresi mesum di wajahmu....”

“Aku hanya ingin tanya! Bagaimana bisa itu dihitung sebagai pelecehan seksual?”

“Ya dihitung! Apa kamu ingin aku tepuk kepalanya supaya menggunakan Eromanga Flash? -- Itu bagus! Aku akan membantumu setiap kali kamu meminta! 'Kamu pasti berpikir begitu!”

Jangan keras-keras bicaranya!

“Tidak....aku tidak....punya....pemikiran.....tak senonoh begitu.”

“......Benarkah?”

Sagiri menatapku dengan ganas, sedangkan aku menghindarkan mataku dari tatapannya.

“......Tidak....mungkin....hanya sedikit.”

“Sudah kuduga! Jadi kamu berpikir seperti itu!”

Sagiri langsung berdiri dan mendorongkan jarinya padaku:

“Nii, Nii-san kau mesum! Siscon!”

“Maaf! La-lagipula!”

Aku mencoba menghentikan pembicaraan tentang topik ini.

“Bukan hanya alasan itu....yang membuatmu kurang senang, kan?”

“..........”

Sagiri berpaling, dan mencibir.

Lihat!? Sudah kuduga! Ada alasan lain!

Sebenarnya.....aku merasa bahwa aku bisa menebak apa itu.

“Apa aku benar? Kamu....memikirkan tentang insiden itu dengan Army, bukan?”

“......Mwu.”

....Ah, aku benar.


Biarkan aku menjelaskan semuanya.


Karena Eromanga Flash Eromanga-sensei tiba-tiba muncul, dia berhasil menang melawan Great.

Karena itu pertarungan kematian melepas topeng, Eromanga-sensei The Great dipaksa untuk melepas topeng hitam dan menampakkan dirinya pada seluruh dunia untuk melihatnya.

“U....U....Aku.....Aku tidak pernah berpikir bahwa.....Aku akan kalah....”

Dia benar-benar tidak berpikir bahwa dia akan kalah.

Great - Army memeluk tubuhnya dan gemetaran. Kekuatan dan aura mendominasi sebelumnya telah lenyap. Perilaku gagahnya, juga.

“.....Apa.....apa yang harus kulakukan....aku kalah....aku harus...melepas topengku....”

Mungkin....mungkin dia sebenarnya adalah gadis yang lemah lembut.

Dia menangis ketika dia ingin, dia tertawa ketika dia ingin, dia marah ketika dia ingin - dia selalu menampakkan perasaannya tanpa ada kekangan.

Ini hanya sebatas pendapat, tapi mungkin dia orangnya tidak cukup luwes hingga tidak memikirkan kemungkinan ini.

Apa karena itu? Alasannya untuk pertarungan ini?

Dia sangat hati-hati di sekitar laki-laki, mungkin bukan hanya karena dia menyukai perempuan....tapi juga karena dia takut pada laki-laki?

Elf memilih momen ini untuk berteriak:

“Baiklah! Eromanga-sensei The Great! Jangan ragu! Terima kekalahan ini sebagai kekalahanmu, cepatlah lepaskan topengmu!”

“Oi oi.”

“Jangan menghentikanku Masamune! Aku itu suka menggebuki yang kalah! Kau hanya merasa senang dalam kemenangan karena kau akan merasakan penyesalan dan rasa sakit dalam kekalahan!”

“Bukan begittu! Elf-sensei, kau kaki tangannya dia, 'kan?! Kenapa kau berbicara seperti kau adalah pemenangnya?”

Kau kalah di sini, kan? Kau tidak pantas berkata begitu!

Mendengar ucapan datangku, dia tiba-tiba “Eh?” Lalu Elf ~ memerah.

“Masamune....kau....kau....kau! Kau ingin aku melepaskan pakaian di depan seluruh dunia? Kau ingin aku untuk menunjukkan tubuh telanjangku di depan ribuan orang?"

“Aku tidak pernah bilang begitu! Tolong jangan bicara seperti aku memberi hukuman yang nakal padamu!"

Apa kau tahu bahwa seluruh dunia kini sedang mendengarkan?

Elf nampak seperti dia tidak mendengarkanku dan dengan bodohnya berdiri.

“Ba-baiklah! Aku tidak bisa membiarkan Ar.....Great melepas baju sendiri! Jika seperti itu, bersama, kami akan ---”

Sejak kapan Melepas topeng jadi Melepas baju dalam kepalanya? Apa mereka seriusan mau melepas baju di depan ribuan orang?

Di dalam kepalaku, nilai kemesumaan tetanggaku ini kian meningkat. Di waktu yang sama:

“Tunggu....tunggu dulu!”

Great hampir tidak bisa bicara:

“.....Sekarang.....aku akan....melepas topengku....karena..... karena....setidaknya.....”

Suaranya lemah dan monoton.

“.....Penghinaan ini....aku.....aku yang akan menerimanya...sendiri..."

Supaya Elf tidak telanjang, dia telah secara mental menyiapkan diri.

Juga, kerena kesemerawutan mereka, kami melewati bagian di mana aku berencana memberitahu mereka supaya tidak usah melepas topeng. Karena itu, aku hanya bisa menunggu dalam diam untuk Army melepas topengnya.

“.................”

Ini adalah siaran langsung. Di depan ribuan penonton, pertama Great melepas jaketnya. Sehingga, rabut ponytail berwarna merah jambu, dan kulit putih jernihnya terlihat oleh semuanya.

“!?” “Wah....”

Sebagai orang yang tidak tahu identitas Great, tentu saja, mereka sangat terkejut.

Bayangan identitas Great dalam pikiran mereka benar-benar berbeda dengan sosok asli yang merupakan perempuan di layar.

Great - Army menaruh tangan di topengnya, dan membuat keputusannya.

“Ini, ini!”

Wajah manisnya muncul di hadapan semua.


“Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee --------------------------------------------------------!”


Panggung menjadi sangat bising. Karena bagi kebanyakan orang di sini, ini adalah pertama kalinya meraka melihat wajah asli ilustrator terkenal.

“Ha? Ha!?”

“Itu bukan pria tua!”

“He....serius....apa ini benar?”

“!?!?!?!? Lolololol!”

“Great manis sekaliiiiiiii -------------!”

Kekacauan itu masih belum berakhir di situ.

Berita “Identitas Great adalah seorang gadis cantik” dengan cepat menyebar di internet.

Selain itu, berkat twitter Elf yang punya foto Army, rahasia seputar ilustrator cantik hilang. Dan hasilnya adalah ---

Ilustrator cantik, Army-chan menjadi idola setiap otaku setelah malah itu.

Dan soal Army, yang mana dia takut pada laki-laki:

“..................Eh? ah, ah.........?”

Setelah melihat reaksi semua, yang mana di luar dugaannya, dia tertegun sebentar sebelum memahami situasi:

“Yaa ~ sangat memalukan! Apa aku semanis itu?”

Dia nampak sepertittttt

Army-chan takut pada laki-laki - tapi jika itu via internet maka itu tak apa.

“..............”

Di sisi lain, sewaktu dia menang, Eromanga-sensei diperlakukan seperti pria tua menjijikan dan diabaikan.

“..................tapi...aku yang menang 'kan..."

Di tengah-tengah teriakkan untuk Army, tidak ada orang yang mendengarkannya.

Kemudian, hari berikutnya, karena pujian semua, Army belajar dari Eromanga-sensei dan membuat website untuk live streaming.

Pada akhirnya, banyak dari penonton Eromanga-sensei yang beralih. Mereka bilang “Dibandingkan Eromanga-sensei, aku lebih menyukai Army-chan yang manis!”

Sekarang, website “Live video ilustrator cantik Army-chan” menempati posisi puncak dari sekian banyak website sharing video. Di waktu yang sama, ranking website live video Eromanga-sensei jatuh karena kehilangan banyak viewer.

Kekalahan total.

Meskipun dia menang dalam pertarungan menggambar. Akan tetapi dia kalah ketika di sektor penampilan.


--- Singkatnya, begitulah kejadiannya.


"Serius - tentu saja Sagiri tidak akan bisa menerima hasil ini! Aku bisa mengerti kenapa dia merasa tidak senang! aku tidak bisa menerimanya juga! Adik perempuanku jauh lebih manis! Kamu tidak akan kalah dari Army-chan dari segi kecantikan! Aku benar-benar ingin menunjukkannya pada orang-orang!"

"D-Dasar bodoh.”

Dia dengan lembut menepuk bahuku:

“....Army-chan bisa memperoleh banyak penggemar.... karena dia mampu....aku....aku tidak membencinya. Aku akan dengan cepat menang lagi.”

Dia memanyunkan bibir. Tapi aku masih bisa melihat bahwa dia sedang tidak senang ---

“Aku mengerti! Karena itu, lakukan yang terbaik!"

Tapi itu bukan hal yang buruk.

Elf juga bilang karena kau merasakan penyesalan dalam kekalahan, kau bisa merasakan kesenangan dalam kemenangan.

Tetap saja.....itu pertarungan yang sulit, aku harus hadiahi dia apa...?

“Baiklah! Waktu makan malam, aku akan membuat pesta untuk merayakan kemenanganmu melawan Eromanga-sensei! Jadi tunggulah!”

“.......Meskipun Nii-san termotivasi, kamu mungkin akan membuat Kinpira[1].”

“Ada yang salah? Kinpira enak tau!”

Sepertinya seleranya sedikit berbeda dari milikku.

Tetap saja, bahkan dengan perubahan kecil seperti itu.....

Keseharian kami kembali menjadi rutinitas biasa.

Mungkin aku bilang begitu - tapi kejadian selanjutnya langsung saja datang.

* * * * *

Hari selanjutnya, aku punya pertemuan dengan Kagurazaka-san di perusahaan penerbit.

Kemarin, aku menerima pesannya yang berisi [Ada sesuatu yang penting yang harus aku bicarakan denganmu. Tapi aku tidak bisa mengatakannya melalui telepon.]

“..................Ka, Kagurazaka-san...apa yang terjadi.”

“Fufufufufu...hari ini ada hal penting untuk diberitahukan padamu, Izumi-sensei.”

Dia menampakkan sebuah senyum nakal.

“...........Oh, oh.”

Aku punya perasaan buruk hingga membuatku ingin menangis.

Ini sama ketika dulu dia menolak novelku.

“Fufufufufu...hari ini ada hal penting untuk diberitahukan padamu, Izumi-sensei.”

“Kini dihentikan---! Sayang sekali ♪Nanti lagi berusaha lebih keras, ya!"

Bagaimana bisa seseorang memberitahuku itu dengan maata yang menampakkan kesenangan?


Pokoknya, karena sesuatu seperti itu pernah terjadi, hari ini aku dalam fase siaga empat.

“........U uuuuu u.....”

Aku secara mental sudah menyiapkan diriku untuk apapun.

Kagurazaka-san mengangkat dua jari, dan bicara padaku dengan suara yang misterius:

“Aku punya berita bagus dan berita buruk, kamu lebih suka dengar yang mana dulu?"

“Terserah! Langsung saja ~~~ cepat katakan padaku!”

Jawabku, putus asa. Lebih cepat aku melalui ini, lebih baik.

“Kalau begitu berita buruk dulu ♪"

Aku tidak percaya ini. Bagaimana dia jadi sangat senang?

“Sebenarnya....setelah dua minggu, novel terbaru Izumi-sensei, Adik Perempuan Terimut di Dunia....”

“Iya....”

“Walau kamu punya gelarNovel Terbaik di Turnamen Dunia Light Novel---”

“......Bwubwu.”

“Penjualannya sangat buruk.”

“Uaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!”

Aku merangkul kepalaku dan berteriak.

Mimpiku.....kami.....dengan perlahan mulai hancur ----

“Aaaaa....dengan Sagiri....kenapa.....”

Air mata meluap dari mataku. Aku tidak bisa merasakan dunia lagi.....

“Dan lalu.....apa berita bagusnya.....?”


“Kami memutuskan untuk melanjutkan mencetak volume kedua.”


“Uuuuuuuu.....Sagiri.....Maaf.....Sagiri.....eh?”

Aku mendengar sesuatu yang tidak wajar, jadi aku bertanya lagi dengan takut:

“Kagurazaka-san....barusan, apa yang kau katakan?”

“Kami memutuskan untuk melanjutkan mencetak volume kedua dari Sekaimo! Jadi senanglah, jarang melihat sesuatu dicetak dengan penjualan segitu!”

“.....................................EH........................................................Eh...................................Ehhhhhhhhhhhhhhhhh?”

Aku merasa seperti aku dilempar dari neraka ke surga dalam sekejap mata.

Kepalaku dalam kekacauan, aku tidak bisa mengerti semua ini.

“.....................Bukankah...itu akan.....dihentikan?”

Kagurazaka-san memberiku sebuah senyum antagonis:

“Tidak tidak - Bagaimana bisa novel yang aku mandori tidak dilanjutkan?!”

“Tapi, tapi barusan....kau bilang penjualannya sangat buruk.”

“Ya - tapi itu minggu lalu. Bukankah aku membuat iklan beberapa hari yang lalu?”

“Eh?”

Kagurazaka-san membuat iklan? Kapan?

“Hei! Itu adalah pertarungan kematian melepas topeng antara Eromanga-sensei dan Eromanga-sensei The Great!”

“Ah, ah ---”

“Itu diterima sangat baik! Setelah pertarungan ini, penjualan novel Izumi-sensei tiba-tiba melonjak di seluruh negeri! Aha - aku tahu itu akan berubah seperti ini! Jika Eromanga-sensei menang, tentu saja ini sebuah perkembangan pesat untukku - eh - untuk Izumi-sensei, kan?”

“.......................”

Benarkah? Yang kuingat dia hanya menyalahkan aku. Kami dapat hasil yang besar hanya karena Sagiri mengalahkan Great.

Yah, lupakan. Kagurazaka-san berusaha dengan serius. Itu mencurigakan - tapi sekarang aku terlalu malas untuk mencemaskannya.

“Terus...terus...kalau begitu...”

Kagurazaka-san berbalik padaku, yang masih sangat bingung atas perkembangan ini, dan mencetuskan senyum biasanya.

“Selamat, Izumi-sensei. Lakukan yang terbaik dalam pekerjaanmu yang berikutnya ~ oke!”

“......Ya.....”


“Yaaaaahhhh!!!!!!”


Aku teriak lagi, tapi dengan perasaan yang benar-benar berlawanan dari yang sebelumnya menggema di dalam perusahaan penerbit.


Bukankah itu hebat, Sagiri!? Eromanga-sensei!? Mimpi kita satu langkah lebih dekat!

Kuh....! Aku mengepalkan tanganku dengan bahagia.

Kagurazaka-san mengambil kesempatan ini untuk melanjutkan:

“Belum lagi media juga sudah mengambil keputusan.”

“Apa kau bercanda - bagaimana bisa itu begitu cepat?”

“Memang.......itu sangat cepat.....!”

“Mungkinkah ----”


“Itu akan mendapatkan adaptasi anime?”


Aku membanting tangan di meja dan berdiri.

“Bukan, bukan itu.”

“Oh.....”

Aku duduk kembali

Kagurazaka-san mengangkat jari, dan menutup mata:

“Fufu ~ Izumi-sensei x Eromanga-sensei, adaptasi media pertama kalian adalah ---”

*Tada* Kagurazaka-san mengeluarkan tumpukkan kertas.

“Itu akan mendapat adaptasi manga!”

Thumb

* * * * *

---Dan begitulah.

Setelah pulang, aku langsung bicara pada partnerku tentang ini.

Mendengar akan dicetaknya volume dua, Sagiri memberiku senyuman bak malaikat:

“Wah...itu hebat.”

“Itu hebat....ini artinya...kita bisa terus bekerja bersama....”

Dia menaruh tangan di dadanya dan terlihat lega.

“Ada lagi! dengarlah Sagiri! Adaptasi media pertama kita --- volume satu akan dijadikan manga! Ini manuskripnya!”

Aku menunjukannya manuskrip. Sagiri dengan perlahan membalik halaman....

“Um...manga ya....”


Manuskrip Untuk Adaptasi Manga - Adik Perempuan Terimut di Dunia.
Berikut adalah rincian rencana untuk membuat adaptasi manga dari Adik Perempuan Terimut di Dunia (Penulis: Izumi Masamune. Illustrator: Eromanga-sensei)
Persyaratan Utama.
Diterbitkan di Comic Magical Bulanan per bab (24 halaman)
Bersama dengan penerbitan bulanan, kami akan terus membuat iklan tentang kabar novel kami.
Bab pertama akan diterbitkan bulan Desember 20XX
Kandidat Artis
Silahkan lihat dalam referensi ekstra untuk daftar kandidat penulis.

--- Dan begitulah.

Singkatnya, seri manga berdasarkan light novel terbaru kami, Adik Perempuan Terimut di Dunia akan diterbitkan oleh perusahan penerbit komic bulanan.

Manuskripnya memuat banyak artis, banyak dari mereka yang sudah punya pengalaman berkeja di serial manga sebelumnya. Ilustrasi mereka untuk Sekaimo juga dimasukkan di sini untuk dilihat olehku.

Secara pribadi....kurasa gambar mereka menakjubkan.

“Aku mengerti. Jadi seperti itulah perasaan punya versi manga.”

Aku merasa bangga punya adaptasi manga pertama dalam karirku.

“...................Um.”

“Itu seperti yang kurasa etika Eromanga-sensei menggambar ilustrasi yang melebih harapanku ~ fufufu ~ yah ~ pengalaman baru.”

“....................................................Heh.”

“Semua gambar mangaka ini juga terlihat menakjubkan!”

“......................................Begitukah?”

“Aku sangat senang! Eromanga-sensei, bagaimana menurutmu tentang gambar mereka? Setidaknya, kita bisa menggunakan latar gambar mereka sebagai referensi --- eh? Sagiri? Ada apa?”

“..........................Hm.....bukan apa-apa?”

“Eeee? Ke, Kenapa? Kenapa kamu bermuka masam lagi?”

Kenapa? Kenapa berita bagus yang aku bawa membuatnya bermuka masam?

“.............Mwu.”

Aku tidak bisa mengerti hanya dari melihat ekspresi Sagiri, aku sangat bermasalah.

“.....Apa aku.....melakukan sesuatu yang salah?”

“.....Tidak.”

Dia bahkan tidak melihat aku. Sama seperti anak kecil yang marah tiba-tiba - tapi dia sangat manis - tidak, sekarang bukan waktunya untuk membiarkann jantung berdegup kencang.

Sagiri melirikku:

“Nii-san...bukankah kamu senang? Dengan adaptasi...manga ini?”

“Tentu saja.”

“Fuuuuuuuu ~~~ aku tidak.........ini kan...milik kita..."

Dia melihat kebawah dan menggumamkan sesuatu.

“Apa?”

“Bukan apa-apa.”

“Pasti apa-apa, jika kamu ada sesuatu untuk dikatakan, katakan saja. Anggap saja - rapat adaptasi manga.”

“...........................................”

Dia masih tidak melihat padaku. Setiap kali aku mencoba melihat padanya, dia dengan cepat menghindarkan matanya. Pada akhirnya, dia bahkan membalikkan punggungnya padaku.

Meski begitu, dia memutar kepalanya ke samping:

“Dimengerti.....maka aku akan mengatakannya....opiniku - sebagai seorang ilustrator.”

“Boleh boleh.”

“Versi manga....mungkin itu hal yang bagus. Jika Adik Perempuan Terimut di Dunia bisa berubah menjadi manga dan membuat banyak orang membacanya....itu akan menjadi jauh lebih terkenal....dan mimpi kita akan satu langkah lebih dekat.”

“Aku tahu, benar! Itu hebat! Kita berpikiran sama....”

“Akan tetapi.....semua artis di sini......tidak memenuhi syarat.”

Eromanga-sensei mengatakan sesuatu yang tidak bisa dipercaya.

“!? Ke, Kenapa?”

“Mereka sangat-sangat berbeda dari gambarku.”

“Yah, tentu saja, mereka bukan Eromanga-sensei....tapi, kupikir mereka agak mirip dengan ilustrasimu.”

“...............Mwu.”

Meskipun aku sangat menyukai ilustrasi Eromanga-sensei, meskipun mereka sangat sesuai untuk cerita, aku masih ingin melihat gambar yang lain . “Aku....aku ingin menambahkan persyaratanku”

“!? Ah, tentu saja! Kamu bisa menambahkan apapun!” Aku langsung menyetujui.

“Lalu....”

Persyratan Eromanga-sensei untuk mangaka-nya..... adalah.....

“Pertama, gambar mereka harus terlihat sama dengan milikku. Mereka harus setidaknya bisa salah kira ini gambarku dari jauh.”

“......................................”

Hei......ini persyaratan yang sangat ketat.....

Eromanga-sensei melanjutkan:

“Mereka harus menyukai cerita aslinya seperti aku. Juga, mereka harus cukup tau dan mengerti cerita dan perasaan karakter.”

“......................”

“Selanjutnya adalah skill menggambar mereka. Itu harus sama seperti milikku atau jauh lebih baik.”

“.....................”

“Dan....boleh aku menambahkan satu lagi?”

Masih ada lagi?

“Ap, apa?”

“Akan hebat jika mereka adalah gadis manis.”

“Kamu cuma ingin melakukan pelecehan seksual pada mereka!”

Oh.

Ini buruk.

* * * * *

Setelah itu, aku hanya bisa pergi bertemu Kagurazaka-san dan memintanya untuk mencari artis lain. Akan tetapi ---

“Yang satu ini tidak bagus. Gaya menggambarnya benar-benar berbeda!”

“Ditolak. Gambarnya layak....tapi itu tanpa penjiwaan.”

“Yang ini kemungkinan besar tidak menyukai cerita aslinya.”

“Tidak bagus.” “Yang ini juga tidak bagus.” “Aku tidak suka yang ini” “Salah. Gadis ini seharunya lebih manis”

“Gambar adik perempuan ini tidak bisa membangkitkan nafsu orang untuk menjilati celana dalamnya!”


dll.....dll-----

Kekhawatiranku menjadi kenyataan.

Ini adalah persyaratan yang Eromanga-sensei buat:


Gaya menggambar harus sama. Tidak boleh terlihat ada perbedaan, kecuali kalau Eromanga-sensei melihatnya dari dekat.


Harus menyukai cerita aslinya seperti Eromanga-sensei.


Skill menggambar harus lebih baik daripada Eromanga-sensei.

Plus persyaratan lain yang biasanya ada pada adaptasi manga.

Artis seperti itu hanya bisa ada di imajinasi orang-orang!

“Buruk....ini buruk....”

Tidak peduli seberapa banyak kandidat artis yang aku bawa, Eromanga-sensei tidak menerima satupun dari mereka.

Juga, karena alasan pribadi, Eromanga-sensei dalam mood yang buruk. Ini jadi semakin buruk lagi.

Padahal jarang sekali mendapatkan adaptasi manga.....kalau begini terus mana bisa maju.

“Tetap saja....aku ingin menghormati pendapat Eromanga-sensei ~~~.”

Aku mencakar-cakar kepalaku di kamarku.

“Jadi....apa yang harus kulakukan?”

Aku menyilangkan tangan dan menutup mata, tapi tetap tidak bisa memikirkan apapun.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba....

*Ding Dong* bel berbunyi.

“Baik ~”

Aku lari ke pintu depan dan membukanya. Di depanku adalah Elf.

“.....Lama tidak bertemu, Masamune.”

Dia memakai pakaian lolita biasanya, dengan kedua tangan di belakang. Entah kenapa, dia tidak mau menatap langsung mataku.

“Elf. Lama apanya, bukankah kita bertemu selama pertandingan itu --- ada apa? Tidak mau masuk?"

“Um.....kau....bukankah kau.....marah?” Dia melihat padaku.

“Apa yang kau bicarakan?”

“.....Kau tahu....setelah pertarungan itu.....soal.....

Aaaaahhh!”

Kau ini bicara apa - adalah apa yang aku pikirkan ketika dia tiba-tiba membungkuk.

“Maaf, itu kesalahanku.”

“...................”

Berhadapan dengan hal tiba-tiba begini, aku tidak bisa mengatakan apapun, dan mataku terbuka lebar.

Elf melihat dengan sebuah ekspresi tulus:

“Waktu itu, aku tidak memikirkannya --- aku baru menyadari setelahnya....! HaliItu sangat menarik buatuku.....tapi tidak untukmu dan Eromanga-sensei! Jadi, maaf! Tolong maafkan aku.”

Ucapan minta maaf yang tulus. Dia masih orang yang terus terang seperti biasa. Aku hanya bisa tertawa.

“Wah, gadis yang baik sekali. Oke, serius, hentikan. Sebenarnya, Eromanga-sensei sama sepertimu - dia senang. Jadi seharusnya aku berterima kasih padamu.”

Menghadapi lawan yang kuat, Sagiri berusaha sangat keras - dan mempelajari skill baru, dan mencapai level yang lebih tinggi. Apalagi dia hampir bisa melihat ibunya lagi melalui gambar Great....sangat menyentuh.

“....Apa kau memaafkan aku?”

“Meskipun aku masih marah padamu karena kau mengancam karir Eromanga-sensei sebagai ilustrator - tapi, ada banyak hal yang harus aku terima kasihi, jadi kita seimbang.”

“Begitu. yah.”

Aku merasa belum begitu jelas ungkapanku tadi, tapi Elf punya intuisi cukup tajam untuk memikirkan sisanya sendiri. Dia mengangguk puas. Dan ---

“Fu ~~~~~~ itu bagus......ah.....”

Dia menaruh tangan di dadanya, matanya berkaca-kaca.

“Aku tidak akan tahu apa yang harus dilakukan jika kau membenciku....aku sangat khawatir....yah, sebenarnya, aku hanya sedikit khawatir.”

Melihat dia sudah kembali ke keadaanya seperti biasa, aku juga tidak ragu-ragu dan bilang padanya dengan mencoba menyembunyikan rasa maluku.

“Kau terlalu mengkhawatirkannya.”

“Tentu saja! Soalnya kan kau sangat mencintai aku."

“Aku sudah membencimu dari sejak kita pertama bertemu!"

“Eeeeeeeeeeeeeeeeeee?”

Elf nampak terkejut - apa dia mengira aku tidak membencinya?

Tidakkah dia ingat bagaimana buruknya pertemuan pertama kami?

“Tapi......sekarang, rasa sukaku padamu lebih besar daripada rasa benciku."

“!”

“Itulah kenapa kita teman. Apapun yang terjadi tidak akan mempengaruhi hubungan kita.”

“....Ah, begitu yah! Kau membenci sebagian dariku!”

Elf menyilangkan tangannya di dada, berpaling.

“Ya.”

“Hm.”

Affection point-nya jatuh - itu adalah sesuatu yang seorang gamer seperti Elf biasanya akan katakan, tapi seberapa besar kau menyukai atau membenci seseorang, tidak akan bisa diungkapkan secara langsung.

Ada banyak bagian untuk dibenci dan untuk disuka yang normal. Cinta itu sangat rumit, seperti “Aku menyukai bagian ini darimu, tapi aku membenci bagian itu darimu.”

Mustahil kita tidak membenci sebagian dari seseorang. Jika ada pun, pasti orang itu bukan teman lagi, bukan keluarga lagi, dan bukan manusia.

Itulah kenapa orang butuh waktu berpikir dahulu sebelum mereka mengatakan “Menyukai” seseorang.

Jadi setelah pertarungan itu, mereka bisa akrab dengan satu sama lain.

“....Tetap saja, meskipun dirimu sangat baik, tapi jika sesuatu mengancam apa yang kau anggap penting, kau akan langsung menganggapnya seperti musuh. Bahkan reinkarnasi dari dewi cinta dan kebaikan sepertiku tidak terkecuali. Kau harus memikirkannya lagi, jika tidak itu akan berubah menjadi percekcokan dan kesalah pahaman.”

“....Aku akan mengukirnya di dalam hati.”

Dia benar. Aku juga setuju kalau aku terlalu waspada dengan apapun yang membahayakan Sagiri, bahkan sampai kelewatan.

Aku tidak begitu mau mengubahnya, tapi aku tahu tentang sisi ini dariku.

“Oh baik, baik. Sebagai permintaan maaf, hari ini aku membuat permen! Macaron! Tentu saja ada jatah untuk Eromanga-sensei juga!”

Kecemasannya hilang, dan Elf kembali ke dirinya yang biasanya.

Aku juga “Menyukai” bagian ini darinya.

“Oh, terima kasih! Mari kita makan --- juga, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”

* * * * *

Setelah itu, aku membawa Elf ke ruang tamu. Sewaktu dia menyiapkan teh dan permen, dan kami berdiskusi.

“Fu ~ aku mengerti ~ dengan kata lain, sekarang kau tidak bisa melanjutkan tanpa artis yang disetujui Eromanga-sensei, kan?”

“Ya. Aku ragu ada seseorang yang memenuhi persyaratan Eromanga-sensei.”

“Tentang itu” Elf dengan elegan tersenyum “Selamat atas adaptasi dan pencetakan ulangmu.”

“Ah....terima kasih.”

Itu terasa sangat tidak nyata, berpikir bahwa seseorang yang aku tahu akan memujiku seperti ini.

Mencetak ulang serial novel baru, dan adaptasi media pertama kami ---

Mimpi kami akan bisa terus tumbuh.

“Kita teruskan momentum ini dan capai panggung anime!”

“Akan hebat kalau aku bisa! Tapi mengatakan itu sekarang terlalu cepat.”

"Terus gunakan royalti dari anime untuk membeli rumah baru! Ah, aku tahu! Mari kita satukan rumahmu dengan milikku!”

Sepertinya dari waktu lama kau sudah menganggap rumahku sebagai millikmu.

“Itu terlalu cepat, kau tahu?”

“Di internet, aku dengar kau sudah menyiapkan naskah untuk anime?”

“Hentikan rumor yang tidak-tidak itu! Bagiamana bisa rumor itu ada --- Apa itu karena pertarungan kematian melepas topeng?”

“Betul betul. Sebenarnya, meskipun pertarungan itu adalah ideku dan Army-chan --- hasilnya dalah promosi yang sangat bagus, dan novelmu meraup keuntungan juga. Banyak yang berpikir bahwa ini akan jadi langkah untuk anime.”

“......Meskipun kau ada benarnya, tapi kau masih salah.”

Semua yang kau katakan hanya benar JIKA novelku benar-benar akan dibuat jadi anime. Jangan memaksakan itu pada novelis rendahan dengan penjualan sedikit sepertiku. Itu hanya bisa digunakan pada novelis yang punya penjualan tinggi.

Alasan semua jadi begini karena kebetulan dan dorongan editorku.

“Hm? Jadi novelmu benar-benar tidak akan punya versi anime? Jika begitu, kau harus membuat adaptasi mangamu dengan sempurna.”

“Ya....” Dengan tegas aku mengangguk.

Eromanga-sensei juga mengatakan bahwa ini akan berdampak besar untuk mimpi kami.

“Aku juga menantikannya. Ini adalah pertama kalinya satu dari light novelku akan diadaptasi jadi manga.”

“Tetap saja, kau tidak bisa menemukan mangaka yang bisa memadai persyaratan Eromanga-sensei.”

“Serius....semua kandidat di tolak....mengabaikan kemarahan editor.....Eromanga-sensei mungkin sadar persyaratan itu sangat tinggi sekali.....dan merasa tertekan karena tidak ada yang bisa memuaskan dia....jadi.....aku pikir.....mungkin kami sebaiknya......”

“Seharusnya apa?” Elf memintaku mengatakan terusannya---

“--- menurutku kami sebaiknya...............”

Setelah mendengar solusiku, mata Elf terbuka lebar.

“Masa!? Apa kau serius?

....Berbicara denganku adalah pilihan tepat yang kau buat....baiklah Masamune, selanjutnya, ikuti apa yang kau katakan.”

Elf dengan serius menunjuk pada wajahku, dan berkata:

“Sekarang - langsung beritahu idemu pada Eromanga-sensei.”

* * * * *

Meninggalkan Elf di ruang tamu, aku membawa macaron ke lantai dua. Berdiri di depan kamar terlarang, aku memanggil adikku:

“Sagiri ~ Elf membawakan camilan. Ayo kita makan di dalam kamarmu, boleh kan?”

Pintu sedikit terbuka dengan *Ngiik*, dan wajah Sagiri muncul sebagian.

“Tidak mau.”

Dia dengan manis dia mentap sipit aku.

“.....................kalau begitu.....makannya mau sambil bicara via Skype?”

“.....Hm.....tidak mau.”

Dia memanyunkan bibir....nampaknya dia marah lagi.

Yah, karena bukan hanya soal adaptasi manga saja yang membuatnya stres, tapi juga karena banyak penggemarnya dicuri, wajar dia melemparkan kemarahan tiba-tiba. Nampaknya Macaron saja tidak akan bisa mengembalikan moodnya.

“....Juga, aku perlu bicara denganmu soal adaptasi manga.”

“...........”

“Sa, Sagiri?”

“....Aku tidak ingin bicara. Lakukan apapun yang kamu inginkan.”

“.....Tidak tidak, jangan ---”

“Aku bilang aku tidak mau bicara!”

Teriak dia, lalu melihat ke bawah, dan menggumam:

“Dasar....Akhir-akhir ini Nii-san terus bicara tentang adaptasi manga ini, dan adaptasi manga itu....Jika kamu sangat menyukai adaptasi manga ini....pergi saja sana dan nikah dengan adaptasi manga.”

“Ya?”

Bagaimana bisa jadi seperti ini? Aku benar-benar tidak mengerti Sagiri.

“Eto.....barusan......”

“Jangan, jangan mengatakannya!”

Sagiri langsung memerah dan berpaling. Sebelum aku bisa mengatakan apapun, dia menaikkan suaranya lagi dan menyelaku.

“Aku tidak ingin bicara pada seseorang yang jauh lebih menyukai adaptasi manga daripada aku!”

“Baiklah! Aku tidak akan mengatakan apapun lagi! Lupakan semua yang aku katakan sebelumnya, oke!?”

Akhirnya, aku bisa menenangkannya.

“.......................”

Dengan mata yang berkaca-kaca, Sagiri mengangguk.

Apaan ini....kenapa ini terlihat seperti aku membully-nya?

“Baiklah....singkatnya, Sagiri - Eromanga-sensei tidak ingin mendapatkan adaptasi manga?”

“....Aku tidak pernah mengatakan itu. Dan aku tidak kenal seseorang dengan nama itu.”

Dia tidak pernah mengatakan itu - benar, yang dikatakannya adalah “Jika tidak ada artis yang layak, maka aku tidak ingin ada manga”. Tapi artis yang bisa memenuhi persyaratan Eromanga-sensei, sederhananya, tidak ada.

Singkatnya, itu sama seperti mengatakan dia tidak ingin adaptasi manga.

“Aku mengerti.”

Dasar.

Karena satu hasrat untuk menciptkan cerita terbaik, karena ini adalah cerita favoritnya, berusaha menemukan orang yang hanya akan mengikuti ide aslinya tanpa kompromi - yang mana membuat proses lebih sulit - tidak aneh ada orang yang begini.

Sama juga dalam menulis light novel. Jika lebih dari satu orang ambil bagian dalam menulis, lalu seseorang menyerah dan bilang “mau bagaimana lagi”, cerita akan menjadi membosankan.

“Aku mengerti....”

Tapi jika tidak ada orang yang bilang “Mau bagaimana lagi”. maka cerita tidak akan pernah selesai. Mereka tidak bisa terus bersikukuh mengikuti ide mereka. Seseorang pasti ada yang menyerah.

Ini adalah kenyataan, dan juga merupakan salah satu alasan yang membuat hasil buruk bisa terjadi ketika menulis cerita.

Saat aku menulis cerita, saat aku menghadapi pembacaku, aku selalu menulis dengan. “Aku akan menulis mahakarya terbaik dengan ideku ini! Tanpa kompromi!"

Tapi bahkan dengan pemikiran itu, aku berakhir dengan banyak kompromi.

“Mau bagaimana lagi.”

Jadi aku berbalik pada Eromanga-sensei dan katakaan adanya apa yang sudah aku rencanakan untuk dikatakan.


“Kita hentikan saja adaptasi manganya."


Itulah yang aku katakan pada Elf beberapa saat yang lalu.

“......Eh?” Sagiri berkata: “.......Barusan, barusan.....apa yang kamu katakan?”

“Aku bilang kita hentikan saja adaptasi manganya." Dengan lembut aku mengulangi apa yang kukatakan.

“Bagiamana, bagaimana mungkin!”

“Um....tidak perlu begitu marah....dan jangan dulu salah paham....aku hanya bilang kalau kita tidak bisa membuat adaptasi yang pas dengan keinginan Eromanga-sensei, maka lebih baik hentikan saja.”

“.....Tapi.....tapi.....mimpi.....kita.....mimpi.”

“Meski tanpa manga, mimpi kita masih bisa jadi kenyataan. Seringkali light novel yang tidak adaptasikan ke manga dibuat jadi anime.”

“......Ah....u.....”

Sagiri menjadi sepucat hantu, dan tubuhnya hampir kelihatan bergetar.

Mungkin dia merasa karena kesalahannyalah adaptasi manga kami tidak pernah bisa dibuat - dan menyalahkan dirinya. Aku dengan cepat mulai menghapus perasaan bersalahnya:

“Jangan khawatirkan itu! Bukan apa-apa, sungguh! Kau tahu, karena kita mengalahkan Army, penjualan volume pertama kita meroket! Ini awal yang bagus untuk novel baru! Jauh lebih baik daripada adaptasi manga!”

Aku berjongkok, dan menyetarakan tinggi mataku dengan adikku.

“Jadi, jangan khawatir. Mari kita lakukan yang terbaik kedepannya.”

“Bo-bodoh!”

Sekali lagi, aku menerima dengan sadar makiannya yang diluncurkan tepat di depan mukaku.

“....................” Mataku terbuka lebar, dan aku berkedip dalam terkejut.

“Izumi-sen....” Sagiri berhenti, menggelengkan kepalanya dengan geram “Nii, Nii-san.... kenapa kamu.....selalu.....selalu.....”


“Selalu saja memanjaku begitu!”


“--------------”

Dia berteriak, dengan suara seperti dia akan menangis.

“Jelas-jelas....aku orang yang salah di sini....aku..... salah.....aku seharusnya.....aku seharusnya tidak jadi sangat egois....Nii-san....kamu tidak punya alasan untuk menyerah....”

“................”

Mataku terbuka lebar, dan tubuhku tertegun. Aku tidak pernah mengira......Sagiri akan mengatkan itu.

“................Aku mengerti.”

Meskipun kata-katanya terbata-bata, aku mengerti emosi dibaliknya.

“................”

“................”

Kami melihat satu sama lain tanpa mengatakan apapun.

“Aku mengerti - Eromanga-sensei.”

Aku menghembuskan napas dan merilekskan diriku.

“Aku tarik kembali rencanaku untuk menghentikan adaptasi manga.”

“.....Um.”

Sagiri menepuk-nepuk dadanya, dan mendesah.

“Tapi itu akan sangat sulit. Aku sangat yakin kita tidak bisa membuat adaptasi manga yang pas dengan harapan Eromanga-sensei, jadi lebih baik kita lupakan tentang itu.”

“Aku sudah bilang...”

“Semua kandidat mangaka yang aku sarankan dulu- menurutmu mereka semua kurang bagus, bukan?”

“................................................”

“Jujur saja.”

“.............Ya, aku tidak menyukai mereka.”

“Begitu yah.”

Dia tidak menyukai satupun kandidat mangaka yang aku sarankan.

Tapi dia tidak ingin menolak adaptasi manga.

Sikap yang menakutkan. Biasanya tidak ada orang yang bisa mengatakan itu, ini sesuatu yang hanya anak kecil akan katakan.

Tapi aku senang.

....Bisa mendengar perasaan sebenarnya Sagiri itu luar biasa.

Karena dia adalah adikku - dia bisa meminta kakaknya untuk apapun.

“Kalau begitu akan aku piirkan sesuatu!"

Aku menampar-nampar wajahku dan tersenyum

“Aku tidak akan menyerah soal manga, tapi di saat yang sama juga aku akan memenuhi keinginan Eromanga-sensei! Ayo!"

Serahkan saja pada kakakmu!

“....Nii, Nii-san....”

Wah.... Sagiri melihat padaku dengan mata yang berkaca-kaca.

Tiba-tiba dia kelihatan jadi tenang:

“Jadi, jadi pokoknya.....jangan terlalu memanjakan aku.... jangan jadi terlalu lemah lembut padaku!”

“Tidak.”

Aku meniru posenya dan menatap dia.

“Eh? Eh?”

“Aku tidak akan melakukan itu. Jangan pikir aku akan melakukan apapun yang kamu katakan. Kenapa kamu sangat memanjakan aku - karena aku senang! Aku suka melakukan itu - aku tidak bisa dengan mudah mengikuti permintaanmu ini. Kenapa tidak kau perintahkan dirimu sendiri saja yang begitu?"

“Itu.....itu.....terlalu sulit.”

“Tentu saja - jadi kamu tahu sendiri, aku bukan hanya sebatas kakak yang memanjakanmu.”

“....................Mwu.”

Sagiri tidak terlihat dia bisa menerima jawaban ini. Setelah hening beberapa saat, dia mengangkat kepalanya.

“Kalau begitu....Nii, Nii-san, apa yang akan kau lakukan?”

“Tentu saja aku akan menemukan mangaka yang memenuhi persyaratan Eromanga-sensei.”

“.....Tapi....seseorang seperti itu.....tidak ada.”

“Yup....ini masalah....yang harus aku bicarakan dengan Elf.”

Aku memikirkan kembali Elf di ruang tamu.

“Kamu tau, dia punya beberapa manga juga, bagaimana kalau kita tanya padanya?”

“Hmm.....hm.....Elf-chan lagi.” Sagiri bergumam.

“Apa yang kamu katakan barusan?”

“Bukan apa-apa....hei....siapa yang menggambar manga Elf-chan yang judulnya Purgatorium dari Sang Dark Elf?"

“Eh? Ah, itu seharusnya ----------- ya.”

“.....? Nii-san?”

Sagiri melihat padaku, matanya terbuka lebar. Tapi aku sedang mencoba mengingat.

“.............................”

--- ---- Gambar mereka harus punya gaya yang sama dan harus bisa menipu Eromanga-sensei kecuali bia dia melihat dari dekat.

--- Mereka harus menyukai cerita aslinya seperti Eromanga-sensei.

--- Skill menggambar harus sama seperti Eromanga-sensei atau lebih tinggi.

Ah, sekarang aku tahu.

“Ya....ya! mungkin....ya......ada seseorang.....”


Hari selanjutnya, aku langsung pergi untuk bertemu Orang yang cocok ini di rumahnya.

Tentu saja, aku sudah bilang pada editorku, Kagurazaka-san, tentangnya. Setelah aku menceritakan niatku padanya via telepon, dia bilang --

“Ahaha~ ya, Orang itu memang akan memenuhi persyaratan Eromanga-sensei.....akan tetapi, Orang itu adalah anak bermasalah. Aku benar-benar tidak ingin bertemu dengannya kecuali bila keadaan darurat.... tapi mau bagaimana lagi.....kalau begitu, Izumi-sensei, tolong bicaralah padanya. Setidaknya kamu akan punya kesempatan yang lebih baik daripada aku.”

Aku pun berpikir begitu. Itu akan tetap sulit, tapi kami tidak punya pilihan yang lebih baik. Semoga saja dia akan setuju.

Dia orang yang bisa merubah Adik Perempuan Terimut di Dunia menjadi manga.

Dia adalah mangaka yang memenuhi persyaratan Eromanga-sensei.

Siapa dia, tanyamu --?

* * * * *

“Kau ingin aku menggambar manga?”


Sama seperti yang mungkin kau duga, dia adalah ilustrator cantik jenius, Eromanga-sensei The Great, Army-chan.

Karena kami musuhan beberapa hari yang lalu, aku tidak memikirkan tentangnya.

....Sekarang jika ditilik-tilik, tidak ada orang yang bisa lebih baik dari pada dia.

Dia, yang penah menyebut dirinya “Ore-sama”, yang mencoba mengalahkan Eromanga-sensei, mengalahkan Sagiri....jika aku bisa menyakinkan dia, sisi kami akan seratus kali lebih kuat.

Army masih menaampakkan mata miringnya, dan menunjuk pada wajahnya. Hari ini dia memakai baju crop top.

“Ya, itu benar. Tolong terimalah, Army.”

Di dalam tablet, Eromanga-sensei mengulangi apa yang aku katakan:

[Apa boleh buat. Bisakah kau melakukannya sebagai hadiah yang telah kita rundingkan kemarin?]

.....Masih berpura-pura?

Kau benar-benar payah soal berbohong. Semuanya juga tau kalau kau ingin mengatakan “Aku tidak ingin siapapun yang lain melakukannya....kecuali itu kau, lalu mungkin aku bisa membuat sebuah harapan.”

....Ini adalah bagaimana perasaan sebenarnya Eromanga-sensei sebagai seorang ilustrator.

Ngomong-ngomong, kami duduk di ruang tamu Army. Di depanku dan Eromanga-sensei adalah Army dan Elf.

“Tunggu, tunggu! Kau tidak bisa! Kau tidak bisa melakukan itu!”

Kata Elf dengan panik.

“Aku tahu kalian berdua bermasalah karena adaptasi manga....tapi aku tidak pernah berpikir kau akan mengarah pada Army-ku! Kau tidak boleh! Kau tidak pernah bilang padaku soal ini kemarin!”

“Jika aku bilang padamu, kau akan mencoba untuk menghentikanku.”

“Kau sudah tau tapi kau masih mencoba melakukannya? Kau-kau....mentang-mentang dekat lagi dengan adikmu.....dasar......! ahhhh dasar!”

“Aku berbicara dengan nyonya Army sekarang, tolong diamlah, Elf.”

”Bagaimana bisa aku diam! Army-chan masih mengerjakan Purgatorium dari Sang Dark Elf, bukan hanya sebatas ilustrator, tapi juga sebagai mangaka!”

“Betul, betul. Juga, desain karakter anime dan hak cipta ilustrasi adalah pekerjaanku juga. Aku juga menggambar CG game sekarang.”

Ilustrasi. Anime. Manga. Game --- semuanya menggunakan gambar Army.

Ini bahkan jauh lebih tidak bisa dipercaya ketimbang seorang murid SMP yang menulis novel dengan penjualan lebih dari 100,000 copy.

Karena “Orang yang bekerja sebagai ilustrator, mangaka dan penulis light novel” atau “Orang yang bekerja sebagai ilustrator, animator dan musisi” sudah tidak bisa dianggap manusia lagi, jadi sebenarnya mereka menakjubkan.....

Tak peduli apa yang aku katakan, Army-sensei orang yang bisa melakukan apapun sendiri. Seperti yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai julukan Artis multi-talenta.

Dan itu juga alasan kami datang kesini.

“Baiklah! Kau dengar? Sekarang Army-chan sangat sangatsangatsangat ~~~~~~~~~~~~ sibuk! Dia tidak bisa menerima permintaanmu! Mengerti?”

“.....Ack, Elf, meskipun kau bilang begitu....”

[Army yang dikalahkan, apa kau berani menerima menggambar manga ini?]

Hari ini Eromanga-sensei mencoba menggodanya.

Mendengar pertanyaan kami, Army menaruh satu jari di dagunya, dan mejawab dengan serius:

“Hm ~~~~~ mari kita lihat....jika persyaratannya bagus maka aku mungkin setuju.”

“Ada apa dengan sikap itu? Bagaimana dengan Purgatorium dari Sang Dark Elf-ku?”

Elf membantingkan tangannya ke tablet.

Dia jadi marah untuk sebentar. Yah, aku bisa mengerti alasannya. Nampaknya aku berhutang permohonan maaf padanya nanti.

Army berbalik pada Elf dan meperlihatkan senyum dengan gigi taringnya:

“Jangan khawatir Emily, aku masih punya waktu kosong.”

“Kau bercanda? Kau benar-benar monster.”

Aku setuju. Bahkan aku pun terkejut.

Aku khawatir Army-sensei sekarang sangat sibuk dan dia akan menggunakan alasan itu sebagai alasan untuk menolakku....siapa kira dia punya waktu kosong?

Dia bisa menggambar apapun, gambarnya sangat bagus, dan dia bisa bekerja dengan apapun.....gila....

Aku tidak tau harus sebut dia luar biasa atau rusak... jika dia tidak punya keanehan usilnya, dia akan menjadi ilustrator terkuat.

“Ya, meskipun aku masih punya waktu kosong, kami sudah masuk ke tingkatan anime yang sangat sibuk! Kau seharusnya tidak menerima pekerjaan lagi! Apa kau punya alasan untuk mengabaikanku?”

“Ya ~ aku punya, aku punya ~ banyak”

“Banyak?”

Mata terbuka lebar karena terkejut.

Army mulai menghitung dengan jarinya:

“Pertama, Emily nampak sangat manis ketika cemburu. Itu membuatku senang.”

“Apa?”

Army berbalik pada Elf:

“Terus, aku itu penggemarnya Izumi Masamune. Kalau Sekaimo jadi manga, aku suka kalau aku yang melakukannya."

[.....Hm....tapi kau hanya menyukai Sekaimo....]

Eromanga-sensei menjaga cemoohannya. Menghadap ke tablet, Army menjawab:

“Mungkin begitu, tapi setelah aku membaca Sekaimo, Serigala Perak dan Pedang Hitam juga. Semuanya bagus juga. Menurutku aku bisa menaruh hatiku ke dalam gambar pada novel-novel itu."

Pedang Hitam adalah judul dari novel debutku.

--- Eromanga Flashku hanya bisa digunakan pada sesuatu yang sangat aku suka.

Dulu Army mengatakan yang sebenarnya.

Kalau memang begitu...maka ini luar biasa. Aku tidak bisa berhenti tersenyum.

“Masamune.....aku sudah bilang padamu sebelumnya, Army biasanya bilang Itu bagus hampir pada apapun. Kenapa kau jadi sok begitu?”

[Kau kenapa?]

Yang Elf dan Eromanga-sensei katakan tidak salah juga. Sekarang bukan waktunya untuk berbangga hanya karena karena seseorang memuji novelku.

Army mengangkat jari lagi:

“Ketiga, Sagiri adalah anak masterku yang terhormat - dia seperti seorang adik bagiku. Jika adikkku dapat masalah - tentu saja aku akan coba membantu.”

Aku bisa menerima alasan ini.

Dia mengangkat jari lain:

“Keempat. Melalui pekerjaan ini, aku bisa memperoleh kesempatan untuk balas dendam.”

“Apa maksudnya itu?”

“Sebelum aku menjawab pertanyaan itu, biarkan aku mengatakan sesuatu - Sagiri, kau pantas mendapatkan kemenanganmu.”

Kata Army pada Eromanga-sensei via tablet.

[Ah.......]

Untuk mendapat pengakuan dari “Kakak tertua” yang bisa mengambar seperti ibunya - itu sangatlah berarti bagi Sagiri.

[.....Um.....]

Aku bisa tahu Sagiri sedang menggigit bibir untuk menyembunyikan goncangannya. Army berkata:

“Aku mengakui kau adalah Eromanga-sensei yang asli!”

[Aku, aku tidak tahu kenal seseorang dengan nama itu!]

Sambil dia tersenyum, dia masih bertingkah malu.

Setelah beberapa saat, Army melanjutkan:

“Itu kenapa - ketika aku kalah dari Eromanga-sensei, aku masih tidak bisa menerimanya. Aku masih mencari kesempatan untuk mendapatkan pembalasan dendamku.”

[....Penggemarku....berpindah karena live streaming-mu....yang mengcopy dari milikku....itu balas dendammu juga, 'kan?]

Kata Eromanga-sensei, nadanya penuh kecemburuan.

“Ya! Jadi dua menang dan satu kalah, ini artinya aku masih di atasmu --- yah, mengatakan itu tidak akan menuntaskan apapun. Perasaanku sangat rumit, aku tidak akan merasa tenang semudah itu.”

Army tersenyum, gigi taringnya seperti biasa tersingkap dalam senyum.

“Dan juga, pekerjaan ini! Kukuku....aku akan menggambar mangamu, itu akan berubah menjadi mahakarya paling mengagumkan. Setelah kemudian mereka membaca manga-nya, para penggemar pun akan bilang “Itu lebih baik daripada aslinya” - maka aku akan merasa sangat puas! Rasa ingin balas dendam dalam kekalahan terakhir akan sepenuhnya hilang. Aku akan terlahir kembali sebagai pemenang!”

“Aku bisa mengerti itu!”

Elf, yang marah beberapa saat yang lalu dengan bahagia bergabung.

“Itu benar! Itu benar! Adaptasi ke satu media adalah pertarungan dengan yang orisinilnya! Sewaktu ketika aku membuat anime Dark Elf'-ku, semua manajer dan karyawan berusaha yang terbaik untuk membuat produk akhir terbaik - hanya untuk bilang-

Dia mengangkat tinjunya:

"Sekarang, tujuanku adalah setelah animeku tamat, ketika kami mengadakan pesta, aku bisa menepuk bahu manajer dan memberitahunya 'kau sudah melakukan yang terbaik'”

Aku mulai membencimu.

“Ahaha, sangat Emily sekali!”

Dia anggap itu seperti tinggal tunggu saja waktunya karena nantipun animenya akan berjaya.

Kenapa baik Elf dan Army sangat kompetitif?

Apa mereka menikmati perasaan itu? Mungkin itu benar. Ketika aku berduel melawan Elf dan Muramasa-senpai...meski duel itu sangat sulit....itu menyenangkan.

Army menunjukkan jarinya yang dinaikkan:

“Itu semua adalah alasan yang membuatku menerima tawaran menggambar manga ini - akan tetapi.”

“?”

Dia tiba-tiba mengatakan sesuatu yang tidak aku kira. Aku sedikit memiringkan kepalaku.

Dia menjulurkan lidahnya:


“Aku tidak akan menerima pekerjaan ini secara gratis.”


“!”

Aku - dan kupikir Eromanga-sensei juga - membelalakkan mata.

“Oi oioioioioi - Kenapa kaget? Aku dulu adalah musuhmu. Meski sekarang aku bukan musuhmu - jangan kira aku akan membantumu secara gratis - hanya penulis light novel bodoh yang bisa dirayu musuhnya di waktu seperti ini!”

“Tunggu sebentar! Yang kau maksud itu aku, 'kan?!” Elf menyela. Aku mengabaikannya.

“Tapi, tapi kau....bukankah kau bilang Sagiri seperti seorang adik untukmu....dan kau ingin membantunya?”

“Karena itu ~ aku meminta bayaran ~”

Army membentuk tanda OK dengan jari-jari tangannya.

“Tentu saja, maksudku bukan hanya uang. Kau harus membayar lebih dari itu jika ingin musuhmu ini membantumu.”

“Selama aku bisa, aku akan melakukan apapun.”

Aku langsung menjawab. Disamping Army, aku tidak punya orang lain untuk sekarang. Jika dia menolak --- maka manga yang Eromanga-sensei minta tidak pernah bisa selesai.

[....Nii, Nii-san....]

“Jangan khawatir, serahkan padaku - baiklah, Army. Beritahu padaku, apa bayaran yang kau bicarakan?”

“Hehe, jangan terkejut!”

Dia berjalan kearahku, menaruh tangannya di atas bahuku.

“Yaitu....”

Dia berbisik kedalam telingaku:

“Mari kita kembangkan hubungan kita dulu, Masamune-kun ♥”

Kata-kata terakhirnya terdengar sangat seperti gadis manis biasanya. Sangat manis.

* * * * *

“Lihat? Lihat? Lihat wajah mereka berdua ketika aku manaruh tangan di atas bahumu dan bilang “Aku ingin bicara secara pribadi denganmu”! kyahahahaha! Sebuah mahakarya!”

“Dengarkan aku! Apa yang coba kau lakukan! Bagaimana jika Sagiri berpikir yang tidak-tidak?”

Ini sepuluh menit kemudian. Aku berjalan ke Shinjuku bersama dengan Army. Elf tidak disini, dan komunikasiku dengan Sagiri juga diputus.

Setelah apa yang terjadi ----

Tanpa menjelaskan apapun, Army tiba-tiba berteriak “Ayo pergi” dan menarik tanganku. Meski Elf terlihat tidak senang, dia nampak mengerti apa yang Army coba lakukan dan dia hanya diam.

“Persiapkan dirimu....kita akan pergi untuk permintaan yang lain.”

“Kemana kita akan pergi? Dan permintaan, maksudmu....”

“Kekeke, kau pikir aku hanya punya satu permintaan? Kasihan, kau harus membuatku puas. Sekarang, aku punya dua permintaan.”

Army mengangkat dua jarinya kearahku.

Ngomong-ngomong, dia mengganti pakaiannya ke jeans berwarna cerah dan baju yang terkesan tomboy dulu sebelum pergi keluar.

“Hanya dua permintaan. Asalkan kau memenuhi mereka, aku akan membantu adaptasi mangamu.”

“Be-Benarkah?”

“Aku akan menjaga janjiku.”

Seperti itulah.

Setelah dia dikalahkan Eromanga-sensei, sesuai perjanjian, dia memebeberkan wajahnya.

“Siap? Bayaran pertamaku: Mulai sekarang, bermesraanlah denganku ketika Emily sudah datang.”

Ada apa dengan permintaan ini?

“....apa kau menyukaiku?”

“Sebagai teman.”

Aku mengerti - yah, masing-masing dari kami sudah punya seseorang yang kami suka.

“Terus kenapa?”

“Aku ingin melihat kecemburuannya. Aku ingin menggodanya, mengejeknya” Army tiba-tiba berkata, “Dengan begitu dia akan jauh lebih memperhatikanku.”

Mendengar itu, aku merasa lemas....

“Kau....kau....”

“Kau mengerti, bukan? Karena kau adalah laki-laki.”

“Kuh....”

Ya.....meskipun aku sudah menerima peranku sebagai seorang kakak ---

Aku masih ingin Sagiri cemburu padaku!

“Meski aku mengerti maksudmu....bagaimana jika dia malah membencimu?”

Apa kau anak SD?

Army mengibaskan tangannya tanpa khawatir:

“Tenang ♪. Emily adalah tipe yang malah akan semakin dekat setelah hal seperti itu terjadi.”

Seperti yang di harapkan dari teman masa kecil, dia mengerti Elf dengan sangat baik.

“Tapi Elf sangat tajam, bagaimaan jika dia menyadarinya?”

“Emily sangat bodoh, akting sedikit saja sudah bisa menipunya. Asalkan caramu tepat - jadi aku mengandalkanmu ♪”

“Soal Sagiri....”

“Jika kau memberitahukannya pada Sagiri, maka kita berakhir.”

“Kenapa? Bukankah kita hanya harus menjaga rahasia ini dari Elf?”

Rahasia antara dua orang terasa lebih realistik, kan? Bukankah kau ingin adikmu merasa cemburu juga?”

“........Gr....”

“Baiklah, cukup. Meskipun adikmu bertanya padamu Apa yang terjadi, Nii-san, jangan membeberkan apapun.”

“......Mwu.”

Aku ragu aku bisa, tapi karena itu bisa mempengaruhi nasib manga kami, aku harus berusaha....

“Apa lagi? Kemana kita akan pergi?”

Aku tidak tahu itu karena kami berjalan ke arah stasiun, kami sepertinya akan naik kereta.

“Tentu saja memuaskan permintan keduaku - ke rumahmu.”

* * * * *

Setelah kami naik kereta dan tiba di area dekat rumahku, Army mulai mengamati sekeliling.

“He ~ kita masih di Tokyo....tapi tempat ini....nampak berbeda dari Shinjuku.”

“.....Kau tidak perlu cari-cari alasan buat memuju, kau tau."

Dibandingkan dengan area kelas atas seperti Shinjuku, areaku bukan apa-apa. Tidak ada satupun gedung pencakar langit.

“Aku bukan berbaik hati saja, ini memang tempat yang bagus! Ini seperti spot bertamasya, kau tahu?”

“Area dekat rumahku....tempat yang paling layak seharusnya jadi tanah suci anime, perfektur Arakawa. Ada banyak kuil disekitar, selama musim semi ketika sakura berbunga, itu nampak indah.”

“U, um ---“

Tetap saja, dia dengan senang mendengarkan semua yang aku katakan di jalan, jadi kami menikmatinya.

Tapi dia masih tidak memberitahuku apapun tentang permintaan keduanya.

Amelia Armeria.

Anedeshi [2] Eromanga-sensei, musuh Sagiri. Berjalan berdampingan dengannya....terasa sangat tidak nyata.

“Itu seperti orang bilang, pergi bertamasya dengan orang setempat lebih baik.”

“Ini bukan bertamsya, ini hanya untuk mendapatkan referensi.”

Selam permbicaraan kami, kami terus berjalan. Akhirnya, kami bisa melihat rumahku. Dan ---

“Ya, Masamune, selamat datang.”

Muramasa-senpai menungguku di depan pintu rumahku.


Senju Muramasa-senpai adalah novelis yang gayanya sama dengan milikku, dia juga penulis terkenal.

Dia dengan elegan berdiri di sana dalam kimono biasanya, dengan ekpresi dingin tidak berubah.

“Aku kembali. Umm - senpai, ada apa?”

“Selamat atas manuskrip volume duamu. Aku datang untuk membacanya sedikit lebih cepat.”

“Ah.”

Aku mengerti, jadi itu kenapa dia datang.

Muramasa-senpai melirik Army:

“Hei Masamune-kun, siapa gadis ini?”

“Hei....kau tidak tahu aku? Masa? Aku super populer di website untuk streaming sekarang! bahkan lebih terkenal daripada beberapa youtuber terkenal.”

“Tidak.”

Muramasa-senpai memotongnya dengan jawaban pendek. Buang-buang waktu saja mencoba menujukkan itu padanya.

“Senpai, apa mungkin - kau tidak menonton pertandingan kematian melepas topeng?”

“Ya? Hal seputar adikmu? Aku dengar hasilnya baik, jadi tidak aku tonton - dan aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya.”

“Begitu yah. Muramasa-senpai masih tidak menggunakan teknologi.”

Dia bahkan tidak bisa mendapatkan website video dan melakukan searching....

Betapa anehnya.....dia bahkan bisa menulis sci-fi.....

“Tapi aku khawatir, kau tahu....jika novel barumu tidak bisa belanjut, itu akan jadi masalah....apalagi.....”

Dia memerah, berbisik:

“.......Jika adik iparku dimasa depan tidak bisa menggambar lagi...”

Ap-apa yang kau bicarakan, senpai....dasar...!

Merasa wajahku menjadi panas, aku memperkenalkan Army pada senpai.

“Ini adalah orang di balik Eromanga-sensei The Great, Army-sensei. Meski belum pasti, manga dari Sekaimo mungkin akan digambar olehnya.”

“Senang bertemu denganmu! Panggil aku Army-chan!”

Army maju ke depan dan menepuk bahu senpai.

“Ah.....aku mengerti.....kau orang yang waktu itu....aku - Senju Muramasa, teman Masamune-kun.”

Masih tetapi dingin seperti biasa, tapi dia mengenalkan dirinya.

“Senju Muramasa-chan? Dimengerti dimengerti, aku dengar kau adalah majikan Izumi-sensei, akhir-akhir ini kau sedang kasmaran dan mulai menulis cerita cinta ---”

“Nya!? Majikan --- kasmaran!? Seseorang bilang begitu tentangku?”

Ekspresi tenangnya berubah menjadi panik. Dia melihat padaku, sambil aku mengelakkan mataku.

“....Itu hanya rumor....jangan khawatir.”

“Tapi rumor seperti ini muncul? Bagiamana, bagaimana....”

Dia tidak akan memperdulikan tentang apapun yang orang lain katakan, kecuali ketika itu adalah tentang cinta dan hal erotis. Army melanjutkan:

“Karena kau memakai bikini di kamarnya, kau pasti majikannya, kan?”

“Jadi kau melihatku!? Lupakan! Tidak, tidak, aku seharusnya membunuhmu.....!”

“Aw!”

Sebelum Army bisa mengatakan apapun, senpai mencoba mencekiknya.

“Army, jika logikanya begitu, itu artinya Elf majikanku juga.”

“Hentikan dia sebelum dia mencekikku! Matanya mengatakan dia serius!”

Itu adalah pertemuan pertama antar Senju Muramasa dan Army. Combo yang sangat menarik.

* * * * *

Setelah menunjukkan mereka ke ruang tamuku, aku bertanya pada Army lagi tentang mengapa kami datang kesini.

“Ini waktunya untukmu memberitahuku. Apa permintaammu yang kedua sebelum kau terima untuk menggambar mangaku?”

“Ketika aku bilang aku ingin mengunjungi rumahmu, kau sendiri seharusnya sudah kau mengerti, bukan? Permintaan kedua tidak bisa selesai tanpa bertemu Eromanga-sensei secara lansung.”

“....Maksudmu face to face? Tanpa menggunakan Skype?”

“Yup, face to face. Jika tidak itu tidak akan berarti.”

“..........”

“Ada apa dengan ekspresi takutmu? Aku tidak akan melakukan apapun pada adikmu ~"

“Beritahu aku: Apa yang akan kau bicarakan dengan Sagiri?”

“Tentu saja itu adalah ---“

Army dengan lucu menutup satu mata:

“ - Mendiskusikan bagaimana membuat manga yang menarik.”

* * * * *

Sagiri tidak akan pernah, sama sekali keluar dari kamarnya. Biasanya, dia tidak akan mengizinkan siapapun untuk memasuki kamar terlarang juga.

Yah - kali ini bisa dihitung sebagai masalah spesial.

.....Lagipula, aku senang ada satu orang lagi yang bisa bertemu Sagiri secara langsung. Kupikir....ini bagus untuknya.

Tapi sebelum aku berjalan ke kamar Sagiri....

“Tunggu sebentar, Masamune-kun.”

Muramasa-senpai memanggilku, aku berbalik:

“Ah, senpai ingin melihat volume dua dari Sekaimo, kan? Aku akan mengambiilkannya...”

“Bukan itu.”

Dia menggelengkan kepalanya.

“Aku harus mendengar tentang situsituasimu. Bisakah aku mendengarkan diskusi kalian tentang manga dari Adik Perempuan Terimut di Dunia juga?”

* * * * *

Dengan persetujuan Eromanga-sensei, kami memasuki kamar terlarang dan memulai diskusi kami tentang adaptasi manga dari Adik Perempuan Terimut di Dunia.

Termasuk aku, Eromanga-sensei, dan Army.

“Kenapa kau disini juga? Bukankah kau hanya akan mendengarkan?”

Entah kenapaa, Senju Muramasa-senpai masuk juga.

Aku duduk di samping Eromanga-sensei, dan di depan kami adalah Army dan Muramasa-senpai.

“Membuat versi manga dari novel Masamune-kun.... ini sangat penting untukku. Jangan memikirkan hal yang aneh, sebagai penggemar, aku punya tanggung jawab untuk menonton kejadian ini."

Itu alasan dia tadi masuk.

“Kata-kata itu bisa jadi berguna untuk adaptasi manga Muramasa-chan juga. Karena kau tidak ikut berpartisipasi untuk itu, jadinya anime Fantasy Blade benar-benar berbeda.”

Fantasy Blade Lagend - satu dari sekian novel populer Senju Muramasa yang dibuat jadi anime akhir-akhir ini.

“Itu dua hal yang berbeda!”

Senpai membalas Army:

“Aku hanya tahu menulis. Aku tidak melakukan apapun yang lain, dan aku tidak punya ketertarikan melakukan apapun yang aku tidak ingin. Jika itu berbeda dari originalnya maka manga dan anime dari Fantasy Blade - bagiku tidak pantas ada.”

“Kau benar. Maka jangan mengatakan apapun ketika kami berbicara, aku ragu kau bisa mengatakan sesuatu yang berguna.”

“Seperti yang aku bilang, itu hal yang berbeda. Dengar baik-baik, mangaka - sebagai penggemar terbesar Sekaimo, aku mengerti jauh lebih baik daripada dirimu.”

“.....Jadi apa yang kau inginkan?”

“Lakukan seperti yang aku katakan."

“Lihat, Masamune, Eromanga-sensei....ini adalah pecinta original gila.”

Aku sudah tahu itu.

Inilah senpai-ku, untuk memaksaku menulis novel dalam gaya yang dia suka, dia pernah secara pribadi mencoba menghancurkan novelku saat ini.

Sejujurnya, dia bukan hanya pecinta original - dia juga novelis terkenal, jadi kupikir pendapatnya seharusnya bisa dianggap bernilai.

Tanpa peduli apakah Eromanga-sensei menyetujuinya, sebagai pembuat, kewajiban yang paling penting adalah bahwa kau harus bersungguh-sungguh melakukannya.

“....................”

Setelah kami memasuki kamar dan melakukan percakapan kecil - ada seseorang yang masih belum mengatakan apapun.

Itu adalah Eromanga-sensei - Sagiri.

“.............Umm...Ah.....”

Itu tidak seperti dia tidak senang dan tidak mengatakan apapun. Dia hanya tidak bisa memecahkan barrier dan memasuki percakapan kami.

Melihat percakapan Muramasa-senpai dan Army menjadi lebih panas, aku menaikkan suaraku:

“Perhatian tolong! Eromanga-sensei punya sesuatu untuk dikatakan.”

“......................”

Semuanya berhenti dan berbalik menatap Eromanga-sensei.

Sagiri menyilangkan tangannya dalam bentuk X.

“.....Ini-ini sedikit sulit untuk dikatakan.”

Aku mengerti....maaf.

Sagiri berkedut...setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata:

“....Apa benar....bertemu denganku langsung untuk mendiskusikan cara membuat adaptasi manga yang menarik - adalah satu permintaan Army yang dibuat sebelum menyetujui membantu kita?”

“Ah, ya. Aku ingin bertemu denganmu secara langsung untuk bicara. Kadang-kadang orang menyadari bahwa ada perbedaan antara mereka dan yang lain tentang cara memandang ceritanya. Jika kita bisa menyatukan pendapat, maka kupikir aku bisa menerima pekerjaan ini.”

Dia benar.....tapi aku tidak tahu yang mana saja yang merupakan perasaannya yang sebenarnya.

Apa yang sebenarnya dia maksudkan?...aku harus terus berhati-hati selama diskusi ini.

“....Dimengerti.”

Sagiri mengangguk. Dia mungkin memikirkan hal yang sama.

“Kalau begitu, ayo mulai.”

“Jadi....apa yang harus kita bicarakan?”

“Jarang sekali untukmu bertemu dengan mangaka masa depanmu, apa kau ada sesuatu untuk dikatakan? Kita segarkan dulu suasananya - dengan begitu kita bisa mulai.”

“Ide bagus mangaka! Kalau begitu aku yang pertama!”

Si penggemar original langsung mengangkat tangannya.

Eromanga-sensei dan Army melihatnya dengan ekspresi kosong.

“....Hei, Masamune...dia menjengkelkan, ya?”

“Ja-jangan bilang begitu! Dengarkan saja aku!”

Si penggemar original....bukan, Muramasa-senpai berkata dengan nada serius:

“Ada banyak sekali adegan yang aku suka dalam novel Sekaimo yang original! Semuanya sempurna tanpa kesalahan! Itu bagaimana manga seharusnya! Ini tidak hanya milikku - tapi semua harapan penggemar Izumi Masamune-sensei!”

“.....Ya, penggemar novel original mungkin akan mengatakan hal yang sama. Aku akan mencoba mengikutinya sedekat mungkin.”

Army duduk, menyilangkan kakinya dan mulai bermain dengan jari kakinya. Mungkin kebiasaannya ketika berpikir.

“Tapi, mustahil bisa menaruh semua yang dalam novel ke manga....itu media yang berbeda, jadi akan ada bagian yang tidak bisa di adaptasi, bagian cantik perlu di tunjukkan dalam bentuk yang berbeda dalam manga --- yah, ini adalah ujian untuk mangaka juga....”

“Hei...mungkinkah....kamu....berencana untuk.....memotong bagian dari original?”

Muramasa-senpai sangat menakutkan. Aura dari kegelapannya semenakutkan saat pertama kali kami bertemu. Bahkan Army ketakutkan.

“Umm....ngomong-ngomong, Muramasa-chan....jika aku boleh menyerah dalam satu hal selama adaptasi....maka seharusnya tak apa jika aku menyerah dalam originalitas, kan?”

Matanya sekarang kosong, Muramasa-senpai menjawab:

“Jika kau, tidak punya pilihan....maka aku akan memotongmu menjadi potongan juga....tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri....dari maana dulu?”

“Tidak akan!”

“Sekarang apa kau paham? Maka buatkah semuanya.... apa kau paham? Paham!?”

“Masamune! Gadis ini bukan penggemar original lagi, dia penggemar original idiot!”

Aku tahu sesuatu seperti ini akan terjadi.

Juga, aku menyadari sesuatu yang lain.

Mungkin akan lebih baik untuk Senju Muramasa-sensei tidak ambil bagian dalam supervising. Karena kalau ikut, ini akan jadi lebih sulit.

Melihat kegelapan di sekitar Muramasa-senpai, Army berkata:

“Maaf, manganya akan dibuat - berdasarkan milikku dan keputusan penulis original. Personel yang tidak ada hubungan dimohon untuk tetap diam sekarang. Setelah membaca, pastikan pujian ‘Itu bagus’ nanti dengan nada yang sungguh-sungguh.”

“Aku akan membunuhmu jika itu berubah menjadi buruk.”

“Baiklah ~ aku akan membuatmu mengatakan ‘Itu sebagus original’ nanti.”

Kilatan cahaya berterbangan diantara Army dan Muramasa-senpai.

Lalu Army berbisik padaku:

“Dengar baik-baik Masamune....barusan adalah cara menangani pencinta original bodoh yang tidak mau dengar.”

“Meski apa yang kau bilang tidak salah, aku adalah orang yang menyukai pembaca sepertinya.”

Karena pada akhirnya, pecinta original adalah pembaca yang benar-benar menyukai cerita original.

Meskipun aku tidak bisa mendengarkan pendapat mereka ketika menulis cerita, tapi aku tidak bisa benar-benar mengabaikan mereka.

Beberapa dari mereka mungkin mengirimiku surat.

Beberapa dari mereka pergi ke event penandatangan.

Beberapa mungkin berdiri di belakangku, dan mendukungku.

“Itu menyenangkan....bicara dengan Muramasa-senpai tentang novel kami.”

“Aku juga!”

Senpai menjawab dengan gaya seperti anak kecil. Aku hampir bisa membayangkannya sebagai seekor anak anjing yang mengejar ekornya.

“Aku juga....aku juga.....benar-benar senang berbicara dengan Masamune! Jadi aku tidak akan ragu-ragu untuk menghabiskan seluruh tunjangan bulananku demi datang kesini!”

Dia tidak terdengar seperti novelis yang pejualannya melebihi seratus ribu....tapi aku senang.

Dan lalu....aku merasa seseorang memukulkan jarinya pada lututku.

“Ya? Um...apa kamu punya sesuatu untuk dikatakan? Sagiri?”

Sagiri berbisik langsung ke telingaku:

“....Apa kau memanggil kami ke sini hanya untuk memamerkan kemesraan dengan Muramasa-chan?”

Apa!

“Ti-tidak! Itu.....itu....itu adalah.....!” Aku mencoba menjelaskan dengan panik.

Meski aku ingin mengatakan “Aku hanya menyukai Sagiri!” - tapi karena kepanikkanku, aku keceplosan sebelum berpikir baik-baik.

“Sagiri! Eromanga Flash-ku hanya kan bersinar untukmu!”

“Nii-san kau mesum! Apa yang kau bicarakan?!”

Seperti ada nuansa dari ekspresi mesum, Sagiri memerah dengan marah. Army dengan cepat menyela:

“Hei kau yang disana! Jangan menggunakan arti tersembunyi terakhir masterku sebagai kata kode untuk tindakan erotis!”

“Tidak!”

“Kamu! Apa yang kamu bicarakan? Apa itu sesuatu yang tidak sucii?”

Kekacauan meledak di ruangan.

“Aahhhhhhhhhh! Eromanga itu bukan sesuatu yang mesum! Sagiri, cepat, beri mereka penjelasan!”

“Ya ya....sama seperti yang Army-chan katakan.... Eromanga adalah nama sebuah pulau.”

Sagiri menberikan penjelasan biasanya. Akan tetapi, Army berkata:

“Huh? Hey hey Sagiri --- apa yang kau katakan? Bukankah Eromanga adalah nama sebuah kota kecil”



“Eh?”

“Eh?”


“..................................................Ap, apa yang terjadi?”

“..............................................Apa yang terjadi?”

Eromanga-sensei dan Eromanga-sensei Great.

Adik dan kakak tertua.

Asal usul dari nama - Eromanga - yang mereka tahu berbeda.

“Tunggu.......sebentar. Sagiri.......siapa yang mengatakan padamu soal barusan?”

“Mama yang bilang begitu! Dia bilang [Dengar baik-baik, Sagiri. Nama pena Eromanga adalah nama sebuah pulau]. Dia bahkan bilang [Seriusan, seriusan! Itu bukan nama pena yang tak tahu malu --- mamamu tidak mesum ---]”

Dari apa yang Sagiri katakan, mama Sagiri berusaha yang terbaik untuk menjelaskan.

“Dan, dan kau?”

Sagiri bertanya pada Army.

“Selama pertemuan pertamaku dengan master ---”


“Hai ~ Amelia-chan 🎵 senang bertemu denganmu ♥”

“......Ah~........nyonya komikporno{{{2}}}Ero-manga?”

“Aku tidak kenal seseorang dengan nama itu!”

“--- Ha! Tidak, tidak! Nama penaku tidak berarti jadi komik porno! Itu, itu - ya, ya! Kota! Itu nama sebuah kota kecil!”

“................Kota kecil?”

“Ya! Itu adalah nama [Tanah dimana air panas menyembur], kota kecil di Australia! Itu dimana nama penaku datang.”

“........Benarkah?”


“----- Begitulah."

Sial.

Aku....aku nampak mempelajari sesuatu yang seharusnya tidak.


“Eromanga” dari Eromanga-sensei............................. mungkinkah itu sebanarnya berarti manga erotis?


“Hei Masamune, yang mana yang kau pikir betul?”

“Apa yang kau pikirkan, Nii-san? ....Kupikir itu adalah nama pulau.”

“Apapun tak masalah! Tidak ada yang perlu untuk diketahui lebih dalam lagi!”

“Eh? Tapi..... Bukankah kau ingin membuatnya jelas?”

“Dia tidak ada lagi dengan kita, jadi tidak ada cara untuk memastikan artinya! Mari kembali ke diskusi kita terhadap adaptasi manga, oke? Oke?”

Mengapa aku harus menjelaskan kesemerawautan Komik Porno-san{{{2}}}Ero Manga-san!?

Sialan....aku tidak punya pilihan selain membawa rahasia ini bersamaku hingga akhir hayatku demi adik perempuanku!

“Mari kembali ke topik utama.”

Army pulih dan mengkonfirmasi kami:

“Eromanga-sensei, bukankah kau punya sesuatu untuk diberitahu padaku?”

“....Itu....bukan apa-apa....”

Di lututnya, tangan Sagiri dikepalkan menjadi sebuah tinju.

“Oh? Begitukah? Ketika aku bilang aku akan menggambar mangamu - sebenarnya, apa itu benar-benar oke saja denganku?”

“......................Aku merasa....bahwa kau bisa.”

“Aku mengerti. Maka aku menolak pekerjaan ini.”

“!”

Sagiri langsung mengangkat tangannya:

“Ke-kenapa.....?”

“Karena kau berbohong --- seperti yang kukatakan, aku berencana membuat manga yang menarik. Kebohonganmu hanya akan membuatnya membosankan - aku tidak ingin bekerja dengan seseorang seperti itu.”

Dia serius.

“Bagaimana, bagaimana mungkin.....”

Sagiri terguncang, dan terlihat seperti dia dibawa angin kencang.

Di waktu yang sama, Army dengan lembut bicara dalam nada yang mengumumkan.

“Sagiri. Jangan mengkhawatirkan pandanganku, utarakan perasaanmu yang sebenarnya. Jika kau tidak melakukan itu, aku tidak bisa menggambar manga yang menarik, atau juga tidak bisa membantu adikku~”

Ah.....sekarang aku akhirnya paham.

Aku mengerti maksud Army --- yah, sulit untuk mengerti gadis.

Alasan dia dengan kaku mengambil peran antagonis dan membuat permintaan demi permintaan.

Dia bisa membuat sebanyak mungkin permintaan yang dia suka, tapi dia tidak.

“Mari buat manga yang menarik bersama-sama! Mari menggambar dengan bahagia! Mari menggambar dengan sepenuh hati kita! Jika hatimu menjadi terlalu suram, maka kau tidak akan bisa melakukannya! Aku akan membantumu! Tapi jika kau tidak menginginkannya, katakan saja!”

Bukan karena alasan lain.

Karena dia adalah Sagiri.

Karena dia akan menggambar manga kami. Karena dia ingin melihat pembaca manga kami.

Meski memang dia ingin membuat Elf cemburu, tapi dia serius juga.

“Ketika kau datang padaku dan bertanya Mari lakukan bersama ....Aku sangat senang, apa kau akan mengecewakanku sekarang?”

Dipikir kembali, itu persis seperti yang dia bilang.

Dia selalu membawakan kami masalah, tapi motifnya penuh dengan cinta.

“Maka.....”

Eromanga-sensei menurunkan kepalanya. Lalu dia dengan cepat menaikkannya.

“Kalau begitu! Aku akan mengatakannya!”

Tanpa menggunakan headphone, dia berteriak:

“Aku benci manga ini! Ini adalah Izumi-sensei dan aku, ini adalah.....ciptaan kami! Ini milik kami! Aku sendiri saja yang bisa melakukannya! Aku tidak perlu siapapun yang lain! Aku tidak ingin siapapun yang lain menyentuh ini! Tidak peduli siapa....tidak peduli siapa.....”

....Jadi itu apa yang dia pikirkan.

“Akan tetapi....!”

Sagiri menundukkan kepalanya lagi, dan mencoba untuk bicara:

“Akan tetapi.....”

Tangannya masih dikepalkan, dia melihat ke atas.

“Kami tidak bisa melakukannya hanya dengan kami berdua!”

Air mata mulai mengalir dari mata adikku, dan dia melanjutkan:

“.....Tanpa bantuan semua orang, mimpi kami tidak akan pernah mencapai pembaca.....karena sejak awal, kami sudah meminta banyak orang untuk membantu....untuk menggapainya....meskipun itu bukan lagi mimpi kami sendiri.....aku masih ingin membuatnya menjadi kenyataan.....jadi....jadi....aku sudah berpikir....aku sangat bingung.....hatiku sakit....bahkan sekarang.....aku tidak mengerti diriku sendiri....”

“Aku mengerti....”

Ekspresi serius Army lenyap. Dia nampak seperti seorang kakak yang lemah lembut yang tersenyum dan mendengarkan masalah adiknya.

“Itulah kenapa.....aku.....aku membuat persyaratan itu untuk mangaka.....”


Gaya menggabar yang sama, kecuali bila dia melihat dari dekat, tidak akan bisa melihat perbedaan apapun.


Harus menyukai cerita original seperti Eromanga-sensei.


Skill menggambar harus lebih tinggi dari Eromanga-sensei.

“Aku sangat sangat tidak ingin.....aku sangat benci....tapi demi mimpi kami, aku butuh genius seperti itu.”

Itu adalah alasan Eromanga-sensei tiba-tiba marah.

Itulah alasan dia tidak sungkan pada persyaratan itu.

“Mengerti. Terima kasih sudah memberitahu kami perasaanmu yang sebenarnya.”

Army mengangguk secara mendalam.

“Tapi jika seperti itu, semuanya baik-baik saja. Aku sangat-sangat cocok dengan persyaratanmu.”

Dia dengan tegas berkata. Kami bisa merasakan kepercayaan dirinya.

“Benarkah?”

Sagiri melihat ke Army:

“Army-chan, aku punya sesuatu yang penting untuk ditanyakan.”

“Silahkan. Apapun yang kau suka.”

“................Apa ....apa kau ..............benar-benar menyukai yang original?”

Pertanyaan yang sangat terus terang.

“Ya. Bukankah aku bilang aku adalah penggemar Izumi Masamune?"

“.......Memang.”

“Eh?”

Mata Army terbuka lebar. Sagiri dengan perlahan memilih kata-katanya:

“Army-chan, kau menjadi penggemar Izumi Masamune sedikit terlalu cepat.....apalagi.....bukankah kau bilang bahwa kau adalah tipe ilustrator realistik?”

“Ya. Itulah kenapa --- aku bermasalah cukup lama karena aku tidak bisa [Menaruh hatiku ke dalam gambar].”

“Aku benar-benar tidak percaya waktu kamu bilang Sangat menyukainya."

“Bukankah Eromanga Flash buktinya?”

Kecuali bila aku benar-benar menyukai sesuatu - aku tidak bisa menaruh hatiku ke dalam gambar.

Itu apa yang dia katakan.

“Aku tidak bermaksud bilang bahwa kau membohongi kami. Tapi aku merasa.....ada sesuatu yang hilang jika kamu memintaku untuk memberikan yang original padamu....jika kamu benar-benar menyukai Izumi-sensei, maka aku ingin melihat beberapa bukti --- seberapa kau menyukainya.”

“Seperti ini?”

*Chu*

Army mencium pipiku.

“Ah! Aaaaa ~~~!”

Sagiri dan Muramasa-senpai masuk ke dalam mode berserk.

Mangaka, jadi kau ingin aku membunuhmu, ya!”

“Bukan seperti itu! Bukan seperti itu! Bukan seperti itu! Aku, maksudku adalah....bukan Izumi-sensei secara pribadi.....! Ohhhhhhh!!!

Itu bercanda, bercanda ♪, benar, 'kan Masamune?”

“Meski, meski sebagai candaan, jangan ----”

Aku menaruh tangan di pipiku, tubuhku masih membeku. Wajahku sangat panas.

Aku benar-benar tidak ada apa-apa dengan Army - tapi itu terlalu mengejutkan.

Jantungku berdegup kencang! Sialan, apa yang kau lakukan....itu seharusnya hanya digunakan di depan Elf saja!

“Reaksimu lucu, heheh.”

Dia nampak sangat tenang untuk seseorang yang baru menyerangku tiba-tiba.

”Yah, sejujurnya, aku menyukai .....um? Masamune? Ya. Novelnya Masamune? Ya juga. Tapi --- jika aku harus membuktikan rasa sukaku .....Mwumwumwumwu, apa yang harus kulakukan.....”

Dia mengetuk dagunya dalam berpikir, sebelum menggumamkan sesuatu.

“Sebenarnya, aku menyukai semuanya.”

Dia mengambil buku dari lemari di dekatnya, berkata:

“Untukku, tidak ada buku buruk di dunia. Dalam opiniku, hanya ada [Buku menarik] dan [Buku sangat menarik].”

“!”

Mendengar itu, Muramasa-senpai mengerutkan dahinya.

“Tidak ada buku yang menarik, jadi aku harus menulisnya sendiri” - pandangan Army sangat berlawanan dari senpai.

“Dari anime, ilustrasi lalu semuanya, dunia dipenuhi dengan hal yang menakjubkan. Langit, bintang, musik, kota, alam, manusia, dan binatang - aku menyukai semuanya. Dan hal spesialnya adalah aku bahkan menemukan hal yang sangat biasa jadi cantik. Biasa, bangunan tua. Gambar buruk yang anak kecil buat di jalan....semuanya....menakjubkan.....jika aku berdiri di balkon disini dan melihat ke kejauhan, aku merasa seperti aku akan tersentuh hingga menangis.”

Army melihat ke bawah dalam malu, dan melanjutkan:

“Tapi....nampaknya orang lain tidak berpikir seperti itu. Mereka tidak merasa sepertiku. Ketika aku melihat sesuatu yang menakjubkan hingga membuatku menangis, mereka berpikir aku adalah orang aneh. Mereka berpikir aku anak aneh, mereka bahkan pernah mengirimku ke rumah sakit untuk pemeriksaan....karena aku kecil, aku selalu merasa jengkel karena tidak ada orang yang mengerti aku....aku merasa kasihan pada semua orang.....”

Army melihat pada Sagiri:

“Dan lalu, aku mulai menggambar.”

“....................”

Sagiri mendengarkan kakak tertuanya.

“Mimpiku....membuat gambarku memperlihatkan pada semua orang betapa menakjubkannya dunia ini. Aku menyibukkan diriku ke dalam latihan. Berkat itu, skill menggambarku menjadi lebih bagus dan lebih bagus lagi. Tapi, aku berhenti.”


“Apa! Aku benar-benar tidak mendapatkan hal [Menarik] yang orang bicarakan!”



“Dipikir kembali, sungguh! Apapun yang aku lihat atau dengar membuatku merasa [menakjubkan sekali], [Sangat menarik!] dan [Cantik]. Tapi tidak ada orang yang mengerti aku! Mengapa itu sangat berbeda? Bagaimana orang menyebut ini? Pendapat pribadi? Pokoknya, aku tidak merasa sama seperti mereka, jadi orang luar memanggilku [Gambar yang aneh sekali, tanpa penjiwaan] atau [Sama seperti gambar yang dibuat oleh mesin] dan ribuan lagi komentar kejam.”

Aku sudah mendengar itu sebelumnya. Itu adalah pertemuan pertama Elf dan Army.

Mendengar itu lagi benar-benar membuatku marah, aku benar-benar ingin menendang apapun yang dia katakan.

“....Dengan kata lain, Army-chan, itu tidak seperti kau tidak punya perasaan.

Malahan, perasaanmu jauh lebih kuat daripada biasanya, jadi hanya kau yang bisa merasakannya.”

“Karena pandanganku berbeda dari orang lain, tidak ada orang yang punya perasaan sama denganku.”

Kemapuan yang hebat, tapi itu juga kutukan.

“Dan lalu.....apa yang terjadi?”

Entah kenapa, Sagiri tenggelam ke dalam cerita Army. Mungkin karena dia juga ilustrator, mungkin karena mereka saudara --- mungkin karena pengalaman yang sama.

Army memfokuskan mata pada kejauhan dan menjawab:

“Penyelamat pertamaku -”


“Luar biasa kamu menyukai banyak hal. Maka --- seharusnya kau bisa menemukan sesuatu yang paling kamu sukai di antara semua itu...pasti akan membantu mimpimu.”


“---- Ya, itu adalah apa yang aku katakan. Dulu, aku tidak mengerti....sekarang, aku hanya baru mengerti sedikit darinya.”

“.........”

Mungkin dia menyadari topik itu adalah menggambar, Sagiri sedikit tersenyum. Army melanjutkan:

“Dan lalu, penyelamat keduaku bilang padaku ketika aku depresi bahwa ---”

“Gadis ini, dalam gambarmu tidak punya jiwa.”

“Tapi jangan khawatir. Memang kenapa andaikata itu tidak cukup bagus?”

“Kau bilang kau khawatir karena kau tidak bisa melakukannya? Maka serahkan padaku.”

“Aku akan menambahkan cerita pada gambarmu! Aku akan memberi kehidupan pada gadis dalam gambarmu!”


“Bersama, mari kita sentuh hati semua umat manusia!”


“Dan itulah bagaimana aku pertama kali bisa menyentuh hati orang lain. Mereka akhirnya bilang [Menakjubkan], [Menarik]. Aku akhirnya menunjukan pada mereka seberapa menakjubkannya dunia ini. Meskipun itu bukan hanya dari kekuatanku sendiri.....tapi meski begitu....tidak, terutama karena itu, aku sangat senang....sekarang, aku hanya bisa berdiri di sini, di Jepang, semua berkat kesempatan itu.”

Aku sendiri tidak pernah mengalami saat-saat yang sulit sepertinya.... tapi aku bisa mengerti kebahagiaannya.

Menciptakan cerita bersama-sama memang menyenangkan. Kau tidak akan bisa berhenti meski ketika kau tahu kau ketagihan.

“Yah, aku bicara terlalu banyak. Itu memalukan. Jadi tolong lupakan tentang itu.”

Army menggaruk-garuk pipinya dalam malu.

“....Ya, itu sedikit tiba-tiba bagiku menjadi penggemar Izumi Masamune. Sama seperti bagaimana aku dengan mundahnya bisa mengatakan [Aku menyukainya] atau [Itu menarik], kata-kataku seharusnya tidak mempunyai beban apapun. Sangat sulit bagiku membuktikannya. Aku bisa mengerti bahwa kau tidak ingin memberiku sesuatu yang sangat penting ini....akan tetapi....”

Dia menatap langsung ke dalam mata Sagiri.

“Bagiku, menggambar cerita ini adalah sesuatu yang aku paling sukai. Membuat sebuah manga dari novel yang dicipitakan oleh anak dari orang yang penting bagiku - bagiku, itu adalah sesuatu yang aku paling sukai. Apa itu....masih belum cukup? Seberapa banya suka yang aku perlukan? ....Apa itu masih belum cukup untuk membiarkanku merawatnya?”

“................................”

Sagiri terdiam ---

“Manga akan berhadapan langsung dengan yang original, kan?”

Dia mengangkat tangan kanannya:

“Aku pasti tidak akan kalah.”

“-----”

Mata Army terbuka lebar, lalu.....

“Ah! Aku tidak akan kalah juga!”

Tinju mereka saling membentur satu sama lain.

“Jika kau menyerahkan yang original padaku, maka versi manga dari Adik Perempuan Terimut di Dunia adalah tanggung jawabku. Kali ini aku, Amelia Armeria, menantang yang original! Aku akan membuat manga terbaik --- lebih baik daripada yang original!”

Mereka berjabat tangan. Kilatan cahaya berterbangan di antara mereka, tapi mereka nampak seperti pasangan saudara yang baik.

Eromanga-sensei dan Eromanga-sensei The Great.

Tim terkuat telah. lahir.

Thumb






Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Berdasarkan wiki, Kinpira adalah teknik memasak menumis dan ditambahkan air dengan api kecil. Biasanya teknik ini dipakai untuk masak dari bahan wortel, atau tahu, atau juga daging. Masakannya biasa ditambah saus kecap, Mirin (semacam minuman(?) beralkohol rendah, bergula tinggi, tapi kadar alkoholnya semakin rendah jika dipanaskan), dan cabe merah yang diiris. Contoh di gambar tadi adalah Kinpira Gobo yang dibuat dari wortel dan gobo / (akar?) burdock (CMIIW)
  2. Imoutodeshi/Anideshi妹弟子 - 姉弟子: Secara literal berarti: Seorang gadis yang lebih muda/tua yang belajar dari satu guru yang sama.



Bab 2 Halaman Utama Epilog