Ero Manga Sensei (Bahasa Indonesia):Volume 4 Epilog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Thumb


Epilog[edit]

Nice timing, Mune-kun, datanglah ke toko light novel, itu adalah kebanggaan dan kegembiraanku!”

Tanggal 10 desember, sepulang sekolah.

Aku datang ke toko buku takasago.

Di depanku adalah toko light novel. Setiap novel yang direkomendasikan Sang SPG - Tomoe - ditempatkan di sini dengan cemerlang.

Takasago Tomoe - teman sekelasku, seseorang yang tahu identitasku, “Izumi Masamune”, yang juga merupakan teman dekatku. Si gadis dengan rambut hitam cantik.

Dia sangat menyukai light novel. Setiap bulan dia membaca lusinan buku.

Setiap fans light novel sekitaran tidak bisa dibandingkan dengannya. Dia sangat berpengaruh dalam distrik Adachi.

Pojok rekomendasi Tomoe adalah kristalisasi dari usahanya, sebuah pertolongan yang sangat berguna bagi siapapun yang mencari novel yang menarik.

“Karena kita adalah teman, bisakah kau menaruh bukuku di list sana?”

Ketika aku bertanya padanya soal itu, dia selalu membalas:

“Tidak, tidak. Jika kamu ingin aku menaruh bukumu dalam list-ku, tulislah novel super bagus yang bisa menyentuh pembaca.”

Dan dia menolakku.

Suatu hari, aku akan membuat temanku ini mengatakan “Itu menarik”. Suatu hari, aku akan membuatnya memintaku “Tolong tanda tangani bukumu di toko kami.”

Itu pernah jadi tujuanku.

“Minggu ini yang masuk list rekomendasi adalah novel terbarumu.”

* * * * *

“――-”

Sekarang, tepat di depanku - aku mencapai tujuan itu.

Tiga bulan lalu, tanggal 10 september, volume satu Adik Perempuan Terimut di Dunia karya Izumi Masamune sudah dijual.

Hari ini, volume dua sudah ada di sini, di tengah-tengah list rekomendasi, dalam tempat yang paling menarik perhatian.

Menyadari keterkejutanku, Tomoe yang menunjukkan jarinya padaku beberapa saat yang lalu kini tersenyum masam:

“Mune-kun, ekspresimu kenapa begitu?”

“Bukan apa-apa....aku hanya benar-benar terkejut.... Tomoe biasanya memberi novelku ulasan yang kejam.”

“Ahaha, soalnya aku ini penggemarnya Senju Muramasa-sensei. Melihat novelmu yang punya gaya menulis yang hampir sama, aku jadi tidak begitu tertarik."

“.....Ack.”

Aku tahu itu. Itu adalah alasan novelku tidak bisa terjual cukup baik.

“Umm....itu.....”

Tomoe mendehem dua kali lalu berkata:

“Izumi Masamune-sensei, novel terbarumu sangat menarik.”

“Masa.......?”

Melihat keraguanku, Tomoe tersenyum:

“Ya! Dalam penilaianku, kamu bisa menang melawan Senju-sensei dalam novel bergenre rom-com."

"Sampai seperti itu!?"

Aku tidak pernah mengira aku akan mendapat penilaian yang tinggi seperti begitu.

“Karena itu, tolong tanda tangani bukumu di toko kami ♪”

“Iya iya....hahaha, maaf, itu memalukan.”

Membiarkan seseorang yang aku kenal di luar dari pekerjaanku membaca novelku - itu memalukan. Apalagi dia bilang “Itu menarik” secara langsung. Aku tidak tahu harus apa.

“Hei berhenti, jangan malu begitu! Kamu justru bikin aku semakin malu!"

Tomoe menyilangkan tangan di atas dada berisinya dan menggelengkan kepalanya ke kiri-kanan.

“Benar juga, Mune-kun.” Dia mencoba merubah topik. “Di sana, lihat sebelah sana.”

Tomoe menunjuk pada rak light novel.

Di sana, di antara banyak light novel baru, ada majalah lain diantara mereka.

Komik Magical Bulanan."

Seorang adik perempuan yang tak asing dengan ekspresi tak senang di wajahnya tercetak pada sampul.

Bab pertama dari Adik Perempuan Terimut di Dunia, versi manga.

“Selamat atas serialnya! Sampai jadi sampul majalah itu hebat! Aku sudah membacanya dengan seksama! Ini adaptasi dari light novel yang menakjubkan!"

“Terima kasih. Tapi, alasan manga ini sukses bukan karena aku.”

“Tidak tidak, manga-nya ada karena novel orisinilnya.”

Itulah cara Tomoe, sang pecinta light novel menganggapnya. Meskipun manga-nya bisa selesai karena seseorang bersungguh-sungguh mengusahakannya ―

Aku menggelengkan kepalaku.

“Ini adalah usaha dari Eromanga-sensei dan Army.”

“Mwu, maksudmu Army-chan - ilustrator daring yang lagi terkenal saat ini, ya?”

“Ya. Dia sangat terkenal sekarang.”

“Kalau itu memang gambarannya, versi manga Sekaimo tentunya akan menarik banyak perhatian, apalagi gambarannya memang sangat bagus....seperti yang diharapkan dari Army-sensei.”

“Iya, kan?”

“Tapi....ada apa dengan Eromanga-sensei? Bukankah dia ilustratormu?”

“Kukatakan ini dulu. Selama proses pembuatan manga ini, Eromanga-sensei adalah orang yang paling banyak menggambar ini. Sejujurnya, gambarnya bahkan lebih bagus daripada Army-sensei.”

“Eh? Hei, apa yang terjadi?”

“Yah.... Eromanga-sensei dan Army-sensei menganggap adaptasi manga ini sebagia pertarungan lain.”

Sama seperti yang kalian sudah tahu, meski orang yang menginginkan pertarungan ini adalah Army, tapi Eromanga-sensei secara antusias menerima bantuannya dan jadinya pun berubah seperti ini.

Tentang diskusi mengenai manga, dia sepenuhnya menggunakan Skype untuk menghubungi yang lain, dan bahkan mengadakan beberapa pertemuan di dalam kamar terlarang.

Dia mengatakan keberatannya menngenai desain karakter yang ada di manga, dan membuat banyak solusi untuk masing-masing karakter.

Dia bahkan menggambar segunung untuk referensi manga. Sampai-Sampai aku khawatir dia melakukan itu karena dia marah.

― Aku benci manga!

Sagiri bilang itu sebelumnya. Itu adalah perasaannya yang sebenarnya.

Bukan...tepatnya memang karena itu....dia memaksa dirinya untuk bekerja keras pada adaptasi manga.

Dia benar-benar melawan kawannya dangan kemampuan terbaik.

“Aku hanya akan mengatakan versi singkatnya....tapi manga Adik Perempuan Terimut di Dunia kebanyakan halamannya dibuat Eromanga-sensei.”

“Eh? Eromanga-sensei menggambar manga juga?”

“Ya. Dia bilang Jika kau tidak bisa membuat gambar yang seperti itu, biarkan aku saja yang mengurus semuanya. Matanya serius.....dia serius.....”

“Wah, si ilustratornya sendiri yang mengurus manga-nya, perkembangan yang sempura! .....Terus, bagaimana kelanjutannya?"

“Dia dihajar habis-habisan oleh si artis manga profesional.”

“......Oh~”

Tentu saja dia akan mendapatkannya! Meski dalam anggapan pertama, seorang ilustrator dan artis manga tidak benar-benar berbeda, tapi mereka masih dua pekejaan yang berbeda! Skill dan persyaratan pengetahuan mereka berbeda, apalagi Army-sensei punya banyak pengalamaan.....tentu saja Eromanga-sensei tidak akan menang.

Army-sensei bilang “Jangan meremehkan manga” dan memperlihatkan Eromanga-sensei seperti apa skill sebenarnya. Lalu dia bilang “Biarkan aku memberitahumu mengapa mangamu buruk” dan memberi kuliah selama tiga jam.

Tetapi, karena itu, Eromanga-sensei mendapatkan pengalaman yang berharga dalam menggambar manga.

Itulah bagaimana pertarungan Eromanga-sensei untuk menggambar semua sendiri berakhir dengan kekalahan total.

“Begitu yah - aku mengerti semuanya.”

Tomoe mengambil majalahnya dan membalik beberapa halaman.

“Army-sensei menggunakan nama pena Eromanga-sensei The Great supaya bisa bertarung dengan layak."

“Begitukah? Eromanga-sensei terkena umpannya sampai dia benar-benar marah.”

“Dalam majalah ini, mereka memasukkan ilustrasi berwarna Eromanga-sensei juga.”

“Yah.....”


“Ketika itu akan dijadikan manga, tentu saja halaman berwarnanya akan menggunakan gambarku!”

“Apa!? Volume pertama dan kita sudah menjadi sampul majalah!? Baiklah, aku ingin menggambarkan ini juga!”

“Eh? Army-chan sudah menggambarnya? Masa bodoh! Aku ingin menggambar!”


Kupikir.....dia bercanda. Siapa yang kira dia memang sudah menggambarnya.

Tentu saja dalam kondisi seperti saat ini, ilustrasi Eromanga-sensei tidak bisa menjadi halaman sampul manga. Tapi gambarannya tetap dicetak sebagai ucapan selamat dari artist orisinil.


“Bodoh! Bagaiamana bisa aku membiarkan mangaku punya halaman sampul yang digambar oleh artist orisinil! Apa kau bodoh!? Bodoh!”

“Tapi ini adalah karakterku! Ohhh~! Aku ingin menggambar halaman sampulnya! Aku ingin menggambarnya! Aku ingin menggambarnya!”

“Hei, penulis orisinil! Katakan sesuatu! Katakan sesuatu pada adik bodohmu!”


Pemandangan kekacauan itu terasa sangat familiar sekarang ini.

“Melihat mereka memperlakukan novelku seperti itu milik mereka -- sebagai penulis orisinil, aku sangat senang.”

“Ah, benar.”

Perasaanku terucapakan sendiri dengan senyum di wajahku.

Manga terbaik hanya bisa ada karena berkat dua Eromanga-sensei.

* * * * *

Meninggalkan toko buku Takasago, aku membeli apa yang aku butuhkan dan kembali, dua kantong kresek supermarket di tanganku.

“Wahwah ~ sangat dingin.”

Tubuhku menggigil.

Setiap tahun, selama musim gugur, area Kanto selalu sedingin ini.

Di perjalanan, aku bisa melihat banyak pohon dihias dan iklan-iklan kue.

Di depan stasiun, ada toko yang menyiarkan lagu natal....ini adalah waktu bagi orang-orang bergandengan tangan dengan orang yang berarti bagi mereka sambil membicarakan tentang hadiah bagus.

“....”

Aku menghembuskan asap putih.

“Dalam beberapa bulan....banyak yang sudah terjadi.”

Bulan September, novel baruku diterbitkan. Lalu muncul tantangan dari Eromanga-sensei The Great.

Saatpertarungan kematian melepas topeng, Eromanga-sensei mencentak kemenangan yang sempurna melawan Great - karena itu, novel terbaru kami menjadi topik panas.

Setelahnya adalah percetakan terbesar yang pernah kumiliki dari sejak debutku.

“Haha....bahkan aku tidak bisa mempercayainya.”

Ada beberapa cetakan tambahan - sekarang, setelah tiga bulan, itu sudah dicetak ulang hinggaa lebih dari lima kali - tapi mengatakan itu saja tidak begitu bisa membantu siapapun untuk mengerti.

Singkatnya, itu terjual dengan sangat baik. Patut dirayakan.

Di paruh terakhir bulan September, ada adaptasi pertamaku - manga. Meskipun ada sedikit masalah dengan menemukan mangaka....tapi hari ini, bab pertama manga sudah di cetak di majalah.

Ditambah lagi, volume keduaku juga dijual!

“Ini patut dirayakan!”

Aku tersenyum lebar melihat ke langit bersih dari musim dingin.

Ya.

Hari ini - bukan hanya hari penerbitan dari manga dan novelku. Ada sesuatu yang bahkan jauh lebih patut dirayakan.


Hari ini. 10 Desember....adalah ulang tahun Sagiri.


― Ulang tahun adikku.

“Baiklah....aku bergegas.”

Aku mulai berjalan lebih cepat.

Ayah dan ibu sudah tidak bersamaku lagi....aku hanya punya dia sebagai keluargaku.

Ini adalah ulang tahun pertama adikku sejak kamar terlarang terbuka.

Aku akan mengerahkan semua yang aku punya! Semuanya! Aku tidak akan membiarkan adikku mendapat dingin dan sepi di ulang tahunnya lagi!

Ya! Aku akan memberinya kejutan!

― Dan jadi, meski aku membayangkan dalam pikiranku, tetap ada masalah dengan rencana ini.

Yakni kenyataan kalau Sagiri adalah hikkikomori.

Karena itu, kami hanya bisa berpesta di dalam kamar terlarang. Aku tidak mungkin bisa menghias tempat itu dulu.

Dan meski adikku adalah hikikomori, tapi ketika aku pergi sekolah, dia bisa dengan bebas pergi ke luar. Pergi ke lantai pertama, memeriksa kulkas dan hal lain.

Tapi, meskipun aku ingin bersiap-siap untuk pesta, aku tidak bisa melewatkan sekolah. Jadi setelah sekolah aku harus pergi mengambil kue yang sudah kupesan, bahan masakan -dan lalu membawa mereka semua kerumah.

“Pesta ulang tahun antara saudara! Sagiri! Kakakmu pulang!”

Hari ini hari yang dingin, tapi hatiku terbakar seperti api yang membara.

“Aku pulang!”

*Clang* aku bergegas kedalam rumah.

― Selamat datang, Nii-san.

Keinginan yang kubayangkan ini tidak menjadi kenyataan.

Ketika volume pertama di terbitkan, Sagiri menyambutku di depan pintu.

“......Dia tidak datang ke bawah kali ini, ya.”

I-itu tidak seperti aku merasa down atau semacamnya!

Aku menaruh bahan-bahan ke dalam kulkas dan bersiap menghias ruang tamu.

“Yang pertama adalah yang klasik!"

Aku menggunakan gunting untuk memotong kertas mejadi rantaian kertas - lalu meletakkannya di sekeliling ruangan.

“Fufufu ~ ♪ Ulang tahun ♪ Ulang tahun menyenangkan menyenangkan ~ ♪ Menghias ♪ (hey hey~) Berhias ♪ (hey hey ~) membuat - kue ~ ♥ (eh!) yah membuat gobo goreng yang enak ~♪”

Aku dengan senang menyanyikan “lagu ulang tahun" ibuku sambil bersiap-siap.

Dan lalu:

“...........................Um....kau, apa yang kau lakukan?”

Suara dingin menggema.

“Uya―!?”

Aku sangat terkejut dan melihat ke sekeliling dengan panik:

“Eh? Elf?”

Ada gadis yang tertawa dengan pakaian lolita-- Elf.

“Kau, kau....sejak kapan! Kenapa kau memasuki rumahku tanpa permisi.....?!”

“Hm, lantai pertama rumah ini sudah jadi daerahku..... yah, sebenarnya hari ini aku seharusnya membunyikan bel....supaya tidak melihat tetanggaku dalam keadaan yang aneh begini.”

“Ugh....”

Ya. Barusan, dari sudut pandang orang luar, aku, memang terlihat aneh.

“Kau bersenandung dan menyanyikan lagu denpa. Barusan kau terlihat seperti seorang gadis yang diam-diam menonton anime moe di malam hari.”

“Kau sangat mengganggu!”

Kata-katanya membuatku teringat akan seorang karakter.

“Barusan, apa kau menyanyikan lagu tema gobo goreng?”

“Bukan! Itu adalah lagu ulang tahun rahasia keluaga Izumi dari generasi ke genarasi.”

“Ah, aku mengerti.”

Elf mendesah dan bertanya lagi:

“Jadi.....apa yang kau lakukan?”

“Tidakkah kau lihat? Aku sedang menghias untuk pesta ulang tahun”

“Tidak, tidak, aku sudah tahu itu....aku juga tahu hari ini hari ulang tahun Eromanga-sensei.”

Eh? Apa kau memberitahunya bahwa hari ini adalah ulang tahun Sagiri?

Tanda tanya muncul di atas kepala Elf, dan dia memiringkan kepalanya dalam bingung:

“Terus bukankah seharusnya kau melakukannya di dalam kamarnya? Dia seorang hikikomori, kan - kenapa kau menghias ruang tamu?”

“Karena ini adalah pesta ulang tahun.”

Aku menjawab dengan jujur:

“Hari ini adalah perayaan untuk ulang tahun ketiga belas adikku. Jadi wajar untukku hias seisi rumah.”

“Jadi kau hanya ingin memuaskan dirimu sendiri.”

“Bisakah kau tidak membuatnya terdengar seperti itu?”

“Jangan salah paham, aku tidak bermaksud untuk menghina keyakinanmu akan adikmu. Dalam satu sudut pandang, semua kepercayaan akan menjadi kepuasan diri.”

“Jangan memuat perasaanku pada adikku jadi kepercayaan!”

“Kepercayaan - Ini namanya kepercayaan adik perempuan moe. Di antara sekian banyak penganutnya, kau dianggap kardinalnya. Selamat atas peningkatan jumlah penganutmu.”

Elf mengambil novel terbaru Izumi Masamune, volume dua Adik Perempuan Terimut di Dunia dari tasnya:

“Aku membeli ini dari toko buku di depan stasiun.”

Halaman cover-nya adalah adik perempuan yang kasmaran, gambar yang terlahir dari Eromanga Flash Eromanga-sensei.

“Kali ini, halaman covernya tidak muncul di layar, namun itu masih punya aura halaman cover! Meskipun mereka yang melihat bukanlah pecinta moe, mereka masih setuju bahwa ini halaman cover yang menunjukkan adik perempuan moe kelas atas! Ribuan orang membeli novel ini karena mereka tertawan hanya dari melihat halaman cover-nya saja....dan harus aku akui, aku tidak lagi melebih-lebihkannya, paham!?"

“Iya iya..."

Memang benar hanya dengan melihatnya saja akan membuat jantungmu berdegup kencang - sungguh ilustrator adik perempuan yang handal sekali.

Tapi, aku tidak pernah mengira Elf akan memujinya seperti itu. Seperti yang diharapkan dari Eromanga-sensei.

“Kufufu....aku penasaran apa ceritamu yang di dalam layak untuk halaman cover ini?”

“Ugh.....kau menambahkan hinaan pada lukaku.”

Itu adalah yang paling aku khawatirkan dalam volume kedua - aku takut orang akan mengatakan novel Izumi Masamune tidak layak mendapat halaman cover ini.

Karena itu ilustrasi yang sempurna. Memang masalah yang aneh.

“Aku yakin orang-orang di internet akan membandingkan ceritamu dengan ilustrasi yang aku buat dan hampir pingsan!”

“....Kenapa kau terdengar sangat senang?”

“Ayolah! Izumi Masamune! Baca komentar tentang novelmu di blog-blog dan terimalah! Dengan begitu kau akan menjadi penulis light novel yang pantas berdiri di sampingku!”

Ayolah! Kemarilah!

Yamada-Elf yang Agung pecah ke dalam gelak tawa.

“Tidak! Aku tidak akan melihatnya! Tidak berarti tidak!”

“Itu bukan alasan. Meskipun kau tidak melihatnya, seseorang yang dekat denganmu akan memberitahukan padamu apa yang mereka katakan ― sama seperti rumor erotis yang akhir-akhir ini secara perlahan dibuat mengenai Muramasa-chan.”

“Kau penjahatnya bukan?! Jangan biarkan Muramasa-senpai melihat hal seperti itu lagi! Aku merasa kasihan padanya!”

Pokoknya, seperti yang Elf katakan, tidak peduli apa yang terjadi, asalkan menggeluti pekerjaan yang membuat kita terkenal terkenal, sisi gelapnya akan mengikuti.

Hal itu belum pernah muncul dalam hidupku sebelumnya.

Sama seperti adaptasi manga ....itu tidak pernah terjadi sebelumnya....banyak yang mungkin akan muncul nanti.

“Pokoknya, aku tidak akan berubah pikiran."

“Ha ~?”

Elf sedikit tertawa. Aku menunjuk pada novel Sekaimo di tangannya:

“Volume ke dua ini - meskipun aku harus mengakui bahwa ini adalah yang terbaik yang pernah aku tulis sampai sekarang. Jika itu tidak menarik, itu berarti Tuhan itu sendiri ingin membunuhku.”

Aku pernah bilang sebelumnya....setelah manuskrip novel selesai, masih ada waktu editing.

Editor dan penulis akan dipaksa ke titik batas penghabisan. Pekejaan yang tidak teratur dikombinasikan dengan stres membuat mereka berdua kesulitan. Jika ada masalah terjadi, bisa saja itu akan menghancurkan semuanya. Bahkan setelah tiga tahun, aku masih belum terbiasa.

Tapi biarpun begitu, aku tidak punya pilihan selain melaluinya.

― Bukan karena aku bisa bertahan untuk bekerja lebih keras.

“Jika tidak menarik, itu berarti Tuhan itu sendiri ingin membunuhku.” ― Aku sebenarya tidak punya hak untuk mengatakan itu.

Aku mengatakan itu untuk mendeklarasikan keyakinanku. Asalkan aku menjaga keyakinanku, meskipun aku ingin menyerah, meskipun aku menangis, aku akan berdiri dan terus maju ke depan - merangkak, jika perlu.

“Aku mengerti.”

Elf sepertinya mengerti apa yang aku maksud.

“Kalau begitu, aku akan membacanya dan bersenang-senang - Izumi-sensei ♥.”

Dia memeluk bukuku di dada dengan kepuasan.

“Karena kau sudah menjelaskan keyakinan hatimu padaku, sebagai itikad baik, aku akan mengingatkanmu sesuatu. Masamune, sekarang bukan waktunya bersantai menghias rumahmu.”

“Hm? Ya? Ada yang salah?”

“Menurutmu kenapa aku tau hari ini adalah ulang tahun Eromanga-sensei?”

Elf menunjuk ke langit-langit:

“Hari ini, sejak pagi, website live streaming sudah menyiarkan pesta ulang tahun Eromanga-sensei.”

“―――――-”

Aku terkejut sebentar ―

“Sungguh!?”

Kemudian, kakiku sudah membawaku keluar dari ruang tamu.


“Apa kau bercanda!? Aku sudah berusaha menyiapkannya tapi pesta sudah dimulai? Apa maksudnya ini, Eromanga-sensei ――!?”

*Dadadadada*

Aku cepat-cepat menuju tangga - dan berhenti.

“Ugh....jika itu siaran langsung, seharusnya aku tidak mengganggu."

Aku tidak jadi pergi ke kamar terlarang dan membawa Elf ke kamarku sebagai gantinya.

Aku menghidupkan komputerku dan membuka web browser. Dan lalu ―


“Eromanga-sensei! Selamat ulang tahun!”

“Selamat~” “Selamat ulang tahun!” “Berapa umurmu?”

“Selamat ulang tahun untukmu!” “Aku selalu menontonmu~!”

“Aku sangat menyukaimu!”


Komentar dijejali dengan ucapan selamat. Itu terlihat seperti “Pesta ulang tahun” ini direncanakan oleh Army setelah tahu ulang tahun Sagiri, lalu dia meminta Sagiri untuk bergabung. Dengan Army mengambil posisi utama, banyak ilustrator mengikuti Sagiri bicara dengan penonton mereka ―

Pesta ulang tahun yang penuh dengan kebahagiaan.

“Ha....apa.”

Melihat siarain itu.....aku merasa lega.

“Dia....ada sangat banyak orang yang merayakan ulang tahunnya bersama dia.”

Sepertinya pesta ulang tahun untuk hanya kami berdua tidak akan terjadi.

Adik perempuanku - sangat terkenal.

Bahkan sebagai seorang hikikomori, meskipun dia tidak pergi ke sekolah, meskipun dia tidak bisa melakukan percakapan yang pantas secara langsung.....dia punya pesta ulang tahun yang menakjubkan.

Aku bangga pada adikku.....dan sedikit cemburu juga.

“Akhir-akhir ini, ranking situsnya di antara banyak situs video lain secara perlahan kembali. Ini karena perkumpulan Semua masih menyukai Eromanga-sensei."

Elf menaruh tangannya di bahuku untuk menghiburku.

Lalu wajah manisnya mendekati wajahku:

“Eromanga-sensei sudah punya penggemar untuk menyemangatinya, jadi....fufu, Masamune! Ayo kita menunjukkan Eromanga flash kita sendiri!”

“Jangan membuat Eromanga flash menjadi sesuatu yang erotis!”

Dasar! Apa yang dia pikirkan!

“Ngomong-ngomong, aku tidak begitu yakin soal itu, memangnya itu apa?"

Pasti maksud dia "Apa yang perlu dipelajari untuk mendapat Eromanga flash."

“......um.....um.....pelukan?”

“Eh? Hanya itu?”

Aku mencoba bertanya juga:

“Memang ada yang lain?”

“Yah, ketika aku melihatnya selama latihan rahasia....aku mengerti....itu hanya versi yang belum lengkap?


“Apa?”

Jangan membuat itu jadi rumit.

Karena ketajaman Elf, kupikir dia pasti menyadari sesuatu.

“Berdasarkan informasi Army-chan, kau perlu sesuatu yang jauh lebih dari itu untuk latihan Eromanga flash.”

“Benar juga, Sagiri bilang sesuatu yang mirip....”

Dia bilang tentang Eromanga Flash yang butuh lebih.... atau sesuatu.

“Waktu aku tanya pada Army-chan mengenai maksud jauh lebih dari itu, tapi dia bertingkah malu dan menolak untuk memberitahuku. Sepertinya Army-chan juga belum menyempurnakannya."

“Kenapa tidak kau desak! Kau ingin tahu, ,'kan?! Tanya seberapa erotisnya Eromanga flash itu!”

“Baiklah, Masamune, ayo kita pikirkan kembali tentang apa yang kau katakan barusan.”

Sial! Aku terlalu bersemangat dan bicara tanpa pikir panjang....

“Jika ini hanya romcom maka iya, mungkin hasilnya begitu kalau kita tanya, tapi kita hidup di dunia nyata. Kita bukan hidup dalam light novel. Jadi percuma, pastinya Eromanga-sensei yang asli tidak akan menyenangkanmu.”

Menyenangkanku bagaimana?

“Tentu saja aku tahu itu!”

Kau tidak harus mengatakannya......!

“Ha ~! Dasar.........baiklah, aku akan kembali menyiapkan pesta ulang tahun.”

Aku berdiri dengan *krek*.

“Bukankah Eromanga-sensei punya pesta dengan yang lain sekarang?” Elf menanyakan sebuah pertanyaan yang sudah jelas jawabannya.

“Orang-orang di internet tidak bisa membuat kue atau makanan, kan?”

“Dan Kinpira?”

“Atau pun Kinpira.”

Mungkin orang-orang di internet menyelenggarakan pestanya lebih dulu...tapi ada sesuatu yang hanya keluarga yang bisa melakukannya.

Banyak hal, banyak sekali.

“Biarkan saja kakaknya yang urus."

“Begitu yah.”

Merasa puas, Elf tersenyum.

“Ini, untukmu.”

Dia mengambil sebuah kotak cantik dari tasnya.

“Ini?”

“Hadiah ulang tahunku. Kau ― berikan padanya untukku.”

Hadiah ulang tahun.....dari teman.

Sama seperti ucapan selamat dari penggemar....ini adalah sesuatu yang seorang kakak pun tidak bisa berikan padanya.

Setelah itu, aku melakukan banyak persiapan. Tidak hanya di ruang tamu, aku menaruh dekorasi di pintu kamar terlarang. Aku bahkan membuat gantungan kecil tertulis selamat ulang tahun.

“Setelah dipikir-pikir, menghias rumah bukan ide yang buruk.”

Elf tidak membantu, dia hanya berdiri di samping dan memberiku nasehat.

“Sebenarnya, aku sendiri juga suka keinginan hati seperti yang kau lakukan ini.”

“Benarkah? Bukankah kau pikir itu merepotkan?”

“Jika itu untuk anak ini maka tak apa.”

Biasanya, jika soal memasak dan beres-beres, selama memungkinkan, Elf akan melakukan apapun untuk menunjukkan skillnya sebagai seorang gadis, tapi tidak untuk hari ini. Meski dia membawa hadiah, aku tidak merasa dia ingin bergabung ke dalam pesta ini.

.....Kupikir itu yang dia inginkan juga.

“Ketika hari ulang tahunku tiba, pastikan untuk mengucapkan selamat padaku dengan hatimu.”

* * * * *

Dan begitulah ―

Sudah gelap sekarang. Aku duduk di kamar terlarang di depan adikku.

Ada kue dan makanan buatan tangan.

Meskipun pesta ulang tahun Eromanga-sensei sudah berakhir.....

Ulang tahun Sagiri baru saja dimulai.

“― Terus, ada seseorang yang melihat videoku dan mulai berlatih menggambar....orang itu.....hari ini.... memberiku sebuah gambar. Meskipun orang itu baru menggambar satu tahun, tapi dia benar-benar mahir...... aku sangat dibuat takjub. Dia pasti banyak berlatih.... karena videoku....gambar itu bisa ada....aku merasa, aku merasa.....tidak bisa percaya....menurutku itu hebat.... heheh.”

“Begitu yah.”

Begitukah? Semua hal di dunia ini sangat hebat.

Siapapun yang sedang jatuh cinta akan setuju denganku.

“Juga, Army-sensei menggambar beberapa karakter baru dari Sekaimo. Ada beberapa modifikasi dibandingkan yang orisinil....tapi semua bilang mereka menyukainya....hanya saja, aku sedikit sulit menerimanya.”

“Aku sudah melihatnya juga. Aku pikir itu bagus.”

“Itulah kenapa sulit aku untuk menerimanya....Mwu....Nii-san, kamu tidak mengerti.”

“Ah begitukah - Maaf maaf. Tentu saja, aku lebih suka gambaraanmu daripada miliknya.”

“Hm....aku tidak butuh rayuanmu.”

“Tidak. Aku serius.”

“Lupakan. Terus juga, ada ―”

Sagiri masih berbicara denganku tentang hari ini.

Tentang bagaimana semua mengucapkan padanya selamat ulang tahun....waktu dia bicara, ekspresinya berubah dari bahagia, ke marah, dan lalu terkejut --

“...........”


Satu dari sekian mimpiku menjadi nyata.


“Dasar, apa kamu mendengarkanku? .....Nii-san?.........Apa kamu menangis?”

Aku tersenyum dan menggunakan lengan baju untuk mengelap mataku, dan mencoba menyembunyikan perasaanku.

“Karena kamu bertingkah berbeda, kakakmu jadi sedih.”

Pemandangan ini - satu keluarga makan di meja yang sama - sudah berapa lama itu?

Ketika kami makan permen kapas sebelumnya, aku sudah ingin menangis....tapi hari ini aku tidak bisa menahannya lagi. Aku benar-benar tidak bisa.

Membuat makanan, makan bersama, membicarakan tentang hal apapun. Terkadang berselisih jua.

Kesemuanya tersebut adalah hal sepele, tapi itu benar-benar tidak ternilai.

Orang-orang hanya akan menyadarinya ketika mereka kehilangannya.

Keluarga itu memanglah baik. Hanya....hanya dengan dekat mereka saja bisa membuat orang bahagia...tanpanya, terasa begitu sepi.

“.....Ma-maaf....aku....aku tidak....”

“Bodoh, aku hanya bercanda.”

Aku menaruh tanganku di kepala adikku.

“Eh? Eh?”

Mata Sagiri membelalak, dan wajahnya pun memerah.

“Banyak yang terjadi denganku juga hari ini.”

Aku mengambil smartphone-ku dan memperlihatkan sebuah gambar pada Sagiri.

“Aku ingin menunjukkanmu beberapa hal baru. Ini adalah temanku di toko buku yang menjual light novel, dia bahkan membuat pojok spesial untuk menjual Adik Perempuan Terimut di Dunia. Dan karena manga baru dimulai, dan karena dia menganggap kreativitas kita bagus, dia jadi menganggapnya menarik juga ― begitulah...”

“.........Heh.....”

Fotonyaa memperlihatkan Tomoe mengenakan apron, membuat tanda peace dengan tangannya sambil memegang light novel di tangan yang lain.

“Ini n.

“Ini adalah Tomoe. Karena dia penggemarnya Muramasa-senpai, dia biasanya memberi novelku review yang kejam. Bahkan ketika aku memintanya memindahkan novelku ke dalam pojok rekomendasi itu, dia tidak pernah menyetujuinya. Kali ini, Tomoe bilang '‘Itu menarik’' ! Haha! Aku sampai membuat pose kemenangan!”

Melawan ulasan kejam dengan hanya satu kekuatan terasa menakjubkan!

Jika itu adalah Elf-sensei, aku yakin dia akan banyak membual! Seperti berlututlah di hadapanku atau semacamnya.

Tapi meski aku tidak akan mengatakan itu, aku masih merasa sangat senang.

“Gadis toko buku ini....dadanya besar....apa hubungan dia denganmu?”

“Temanku, teman sekelasku! Apa lagi?”

“Hmmmmmmmmmmm ~~~~~~~~~~~~~”

“Ummm! Terus ―”

Lalu aku memberinya hadiah dari temannya.

“Ini dari Elf.”

“―――-”

Dia melihatku dengan tatapan curiga untuk beberapa saat, seakan-akan menanyakan Ada apa sih, merubah topik dengan panik seperti itu, tapi kemudian mata Sagiri terbuka lebar, dan dia terdiam.

“................Ada apa? Kau kelihatan terkejut.”

“.....Ah....ah....aku....tidak pernah mengiranya.....”

“?”

“....Aku akan menerima....hadiah dari seorang teman....”

“Ah.”

Dia tidak pernah mengnira dia akan mendapat hadiah dari seorang teman, jadi dia terkejut.

Padahal dia adalah hikikomori - seseorang yang tidak pernah meninggalkan kamarnya.

Itulah yang skill penerjemahku katakan padaku. Bagaimana menurut kalian?

“.....Dasar....Aku tidak tahu ekspresi seperti apa yang harus kubuat.”

Sagiri melihat ke bawah, dan bergumam.

“Menurutku buka saja seperti biasa - baiklah, bukalah.”

“Um.”

Dengan *Krek*, Sagiri membuka kotak kecil cantik.

Di dalamnya terdapat colorpen bermacam-macam warna. Semuanya dibaluti karakter wanita dari novel Elf, Purgatorium Sang Dark Elf.

“Waa...”

“Itu benar-benar ada ~ aku tidak bisa mengerti apa yang dia pikirkan.”

Memberi hadiah yang ditutupi salah satu kerjaanya.... dia sangat percaya diri.

Tapi, yah, beginilah dia...ini tidak buruk, kan?

“Itu peralatan menggambar yang bagus, Sagiri.”

“Ya.....aku akan menyayangi mereka.”

Sagiri ~ menyayangi colorpen itu.

Luar biasa....! Dia nampak menyukainya, Elf! Aku iri padamu!

“Dan ini ―- dari Megumi.”

“Dari Megumi-chan?”

“Ya, ya. Meski dia tidak bisa mengikuti siaran langsung pesta ulang tahunmu, dan tidak bisa menemuimu secara langsung....dia bilang dia akan datang besok untuk mengucapakan selamat ulang tahun padamu.”

“Begitu yah....tapi kenapa ada dua?”

Tanda pertanyaan muncul di atas kepala Sagiri, di saat dia melihat pada dua buah hadiah.

Satunya adalah sesuatu yang lentur dan tipis, dan yang satu lagi adalah kotak persegi kecil.

“Dia bilang yang kecil ini dari teman sekelasmu.”

Sagiri membukanya seperti yang aku bilang. Di dalamnya adalah ―

“..............Wah.”

Sederhananya, ada pesan dari orang lain.

“Izumi-san, selamat ulang tahun” “Datanglah ke sekolah saat semester ketiga” “Kamu pasti bisa bersama dengan semuanya” “Semuanya menunggumu” ―-

“........................”

Dengan suara *Bruk*, Sagiri langsung terjatuh.

Hei Megumi! Yang satu ini punya efek yang sangat menghancurkan!

Kau.... benar-benar tidak mengerti perasaan seseorang yang tidak pergi ke sekolah.

“Ha.....baiklah....bagaimana dengan hadiah yang lain? Yang dari Megumi sendiri - mungkin.”

“............”

Dengan mata penuh air mata, Sagiri melihat pada hadiahnya Megumi.......yang di dalamnya adalah.....

“....Boneka...kelinci."

Sepertinya dia mendapatkan hadiah yang sempurna untuk Sagiri.

“....Sangat manis.”

Ya, moodnya langsung pulih kembali.

“Um ~ Bagaimana bisa Megumi tahu apa yang Sagiri suka?”

“....Mungkin....ketika dia datang kekamarku....dia melihat sekeliling kamar dan menyadarinya.....”

Sepertinya bisa jadi itu.

― Di antara sekian banyak teknik membuat teman, hal yang paling penting adalah kau perlu tahu perihal targetmu.

Aku menarik kembali apa yang aku katakan sebelumnya. Megumi benar-benar hebat. Seperti yang di harapkan dari seseorang dengan 500 teman.

Setelah itu, berkat Elf dan Megumi, Sagiri terlihat bersinar dengan kegembiraan.

Syukurlah ―- memberinya hadiah itu duluan adalah pilihan tepat.

“...........Nii-san?”

“Ah, um.”

Aku menyembunyikan “Sesuatu” di balik punggung, dengan mendesak memcoba memikirkan beberapa cara untuk mengatakannya dengan baik.

Sialan.....aku tidak bisa melakukannya!

“Sagiri ― ini dariku.”

Aku memberinya hadiahku.

Karena kegugupanku, aku terus menundukkan kepala, jadi Sagiri tidak bisa melihat wajahku. Tanganku merasakan hadiahnya telah luput, artinya Sagiri sudah mengambilnya. Lalu suara robekan kertas memasuki telingaku.

“.............”

“Nii-san.....ini....?”

Aku menggaruk pipiku, melihat pada Sagiri dan menjawab:

“.....Kimono tebal.”

“....Ini pertama kali aku melihatnya....ada kapas di dalam....empuk.”

“Ya. Ketika dingin, kamu bisa memakainya sebagai luaran...mungkin aku membelinya, bukan membuatnya....dan itu tidak terlihat bagus....jadi maaf.”

“....eh?”

Sagiri mengenakannya.

“――-”

“.....Ada....apa? Tidak cocok?”

“Tidak tidak. Itu sangat cocok untukmu....tapi aku tidak tahu apakah aku harus merasa senang atau tidak."

Karena aku tidak ingin adikku terkena demam, jadi aku memilih pakaian yang bisa menghangatkannya.

Sagiri yang kecil dalam pakaian besar....bagaimana aku harus mengatakannya....dia terlihat lebih besar. Sama seperti....anak kucing gemuk.

Maksudku, dia manis! Semanis binatang kecil!

Tapi desainnya, meski potongannya sopan, itu terlalu sederhana. Aku takut Sagiri tidak menyukainya.


“Hangat.”


Memakai pakaian yang aku belikan, Sagiri tersenyum.

“........Aku sangat, senang.”

Thumb

“Selamat atas ulang tahunmu yang ke tiga belas, Sagiri.”

“....Um...kamu juga, Izumi-sensei....selamat atas buku barumu.”

“Ah. Buku baru dan mangaku hanya bisa terselesaikan karenamu.”

“.....Um....itu bukan....sesuatu yang pantas dikatakan...karena sejak awal...aku banyak menyebabkan masalah...pada Army-chan dan Izumi-sensei.”

“Haha, iya memang, itu sangat kacau."

"....Akan tetapi....itu....hm”

“Yang penting semua berakhir baik, jangan mengingat hal yang sudah berlalu.”

“..........U......m......”

“Ah iya! Sagiri ―- Sagiri?”

“..............”

Seluruh tubuh adikku bergoyang-goyang kiri-kanan - lalu, seakan-akan telah ditekannya tombol off, dia jatuh.

“Hei......uhh....”

Aku tidak bisa menangkapnya sebelum dia menghantam lantai dan menghela napas lega.

“....Kali ini....pasti...sulit untukmu..... sekarang sudah berakhir.....kamu akhirnya bisa istirahat.”

Tanpa membangunkan adikku, aku mengangkatnya.

Dia sangat ringan. Dengan tubuh yang kecil....dia masih mendorong dirinya untuk bekerja.

Demi menggambar sesuatu yang bisa menyentuh orang.

Meski dia membenci adaptasi manga.

Meski dia adalah hikikomori, seseorang yang takut dunia luar.

Tapi dia menghadapi Army dengan serius tanpa takut.

Meskipun Army adalah adeneshi-nya, mereka masih tidak kenal satu sama lain dengan baik. Pasti sulit untuknya.

Setelah begitu banyak percakapan, begitu banyak argumen, begitu banyak pendapat --

Pasti dalam hatinya telah menumpuk banyak tekanan.

Dia tidak bisa bicara dengan siapapun secara langsung, dia hanya bisa berkomunikasi denganku melewati getaran langit-langit ...luar biasa dia bisa bertahan sampai sekarang.

Tumpukan tekanan dalam hati tidaklah mudah hilang.

Itu kenapa aku ingin menunjukkan padanya apresiasiku.

Dia berusaha sangat keras agar dirinya yang sebatas hikikomori bisa menyelesaikan pekerjaannya.

“Dasar....kamu benar-benar menakjubkan.”

Aku menaruh adikku, yang jatuh tertidur kerena kelelahan di tempat tidur dan memakaikan selimut padanya, kemudian dengan lembut aku menepuk selimutnya;

“Terima ksih atas kerja kerasmu, Eromanga-sensei.”




Bab 3 Halaman Utama