Rokujouma no Shinryakusha!? (Indonesia): Jilid 2 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Satu Hari untuk Para Penjajah[edit]

Part 1[edit]

Senin, 27 April.

Sudah setengah bulan berjalan sejak keempat penjajah masuk secara paksa ke kamar 106.

Selama itu, mereka memperebutkan kamar itu dengan bermain kartu dengan kondisi poin yang datang dan pergi. Namun Koutarou merasa permainan saja tidak cukup untuk meyelesaikan masalahnya.

Dia sedang menggunakan setiap sel dalam kepalanya yang kurang cerdik untuk menyusun rencana balasan.

Itulah kenapa dia mendatangi klub cosplay SMA Kitsushouharukaze.

Tentu saja tujuannya adalah untuk menghadapi para penjajah tersebut.

"...Dan seperti itu, dia bercosplay tanpa memperhatikan situasi maupun tempatnya. Itulah kenapa aku ingin kalian mengajarinya arti sesungguhnya dari cosplay"

Koutarou sedang duduk belakang meja rapat dan berbicara dengan enam orang gadis.

Keenam gadis tersebut adalah ketua klub cosplay dan kelima anggotanya.

Klub cosplay itu hanya punya wanita sebagai anggota dan, seperti klub merajut, mereka adalah klub yang lemah.

Koutarou menjelaskan situasinya saat berkunjung ke klub cosplay.

Bahwa dia punya kenalan seorang cosplayer.

Dan bahwa si cosplayer ini bercosplay tanpa melihat waktu, tempat dan suasana.

"Dan inilah foto orangnya"

Setelah menjelaskan sebagian besar situasinya, Koutarou mengeluarkan selembar foto dan menaruhnya di atas meja.

Ketua klub yang duduk diseberang Koutarou mengambil foto itu.

"Begitu. Jadi gadis ini.."

Foto itu menunjukkan Yurika yang sedang memakai kostum penyihirnya.

"Imut juga. Apa ini kostum gadis penyihir?"

"Kualitas bajunya kelihatan cukup tinggi"

"Penasaran, apa itu dibuat sendiri? Dibuat sendiri atau nggak, harganya pasti lumayan..."

"Lihat tongkatnya! Kualitasnya tinggi banget!"

"Paling nggak, dia emang bener-bener niat"

Para anggota klub berkumpul melihat foto itu dan berkomentar.

"Kalau kita membiarkannya seperti ini dia akan menimbulkan masalah untuk kalian semua. Jika dia berkeliling dengan memakai kostum ini, orang akan mencurigai salah satu dari kalian..."

"Ya, itulah yang akan mereka pikir.."

Kata ketua klub yang menundukkan wajahnya.

Waduh, apakah dia marah?

Adalah hal yang jelas bahwa Yurika akan membuat masalah bagi klub ini entah sekarang atau nanti.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Ketua!"

Anggota yang lain memperhatikan perilaku ketua mereka dan melihat dengan gugup.

"Jadi bagaimana? Akankah kau melakukannya?"

Saat Koutarou mengatakannya, setetes air mata mengalir dari wajah ketua klub dan jatuh.

Air mata itu jatuh ke atas foto Yurika, membelokkan alur luar foto itu.

Melihat itu, Koutarou berpikir bahwa negosiasi telah gagal.

"Fu, fufufu, fufufufu"

Bahu si ketua bergetar saat dia tertawa dengan suara kecil.

Dan suara tawanya berangsur membesar.

"Ahahahaha!"

Dan saat wajahnya terangkat, si ketua menunjukkan senyum yang lebar.

"Bagaimana bisa!?"

"...?"

Si ketua menangis dalam tawanya.

Koutarou tidak mengerti arti dari tingkah laku si ketua dan Koutarou terlihat bingung dengan senyumnya.

"Ketua, bagaimana dengan permintaannya!?"

"Bagus! Betul-betul bagus! Hari ini adalah hari yang sangat indah!"

Si ketua dengan semangat menghentakkan kedua tangannya ke meja dan menendang kursinya saat dia berdiri.

"Jadi apa kau akan menerimanya?"

"Tentu saja! Ini adalah cinta, cinta yang amat dalam! Satomi-kun tidak akan membuat permintaan ini tanpa mengerti perilaku dari cosplayer dan memiliki cinta yang kuat untuk itu!"

"Kalau begitu, Ketua!"

"Kalian semua mengerti, kan!? Kalau kita tidak menjawab cintanya Koutarou, bagaimana kita bisa memanggil diri kita cosplayer! Mari kita gabungkan kekuatan kita dan ubah gadis ini, Yurika-san, menjadi cosplayer kelas atas!"

"Ya!"

"CosKluuub!"[1]

Kelima anggota itu menjawab ketua mereka dengan harmonis.

Semua anggota klub itu terlihat sangat bersemangat.

"Em..."

Sempat terkejut dengan perkembangan situasi itu, Koutarou akhirnya mulai kalem kembali.

"...Dalam kata lain, kau akan melakukannya?"

"Ah, M-maaf Satomi-kun, kami agak kelewatan.."

Pipi si ketua terlihat memerah karena malu.

"Aku tidak tahu kalau ini hanya iseng, tapi ada yang mulai menjelek-jelekkan cosplay belakangan ini..Selain itu, kami juga harus menghadapi kritikan dan ejekan dari orang-orang..Itulah sebabnya kami sangat senang ketika ada orang normal sepertimu yang mengerti.."

Wajah si ketua masih terlihat merah.

Anggota yang lain juga menunjukkan hal serupa, beberapa menggaruk hidungnya dan yang lain menggaruk kepalanya; mereka menunjukkan rasa malunya dengan cara yang berlainan.

Mereka melihat ke arah Koutarou dengan rasa bersahabat.

Begitu, rupanya mereka juga sedang kesusahan...

Koutarou bersimpati dengan para gadis itu.

Klub merajut dan klub cosplay memiliki hal yang sama dalam artian sama-sama terisolir.

"Terima kasih banyak, semuanya. Aku tidak akan melupakan hal ini. Jika kau nantinya menghadapi masalah tolong beritahu aku"

Koutarou datang kesana sebagai pencegahan untuk para penjajah, tapi perasaannya untuk menggunakan CosKlub telah menghilang.

Koutarou berpikir kalau berkonsultasi dengan mereka jauh-jauh hari sebelumnya adalah hal yang bagus.

Akan sangat bahaya nantinya jika Yurika menyebabkan masalah untuk CosKlub.

"Kalau begitu, bisa aku minta tolong, Satomi-kun?"

"Ya, apa yang bisa kubantu?"

"Em...bisakah kau datang ke sini sekali-kali?"

Si ketua menyatukan tangannya dan memasang wajah penuh mohon.

"Nggak masalah..tapi kenapa?"

"S-Soalnya, klub kami hanya punya cewek di dalamnya, benar?"

Si ketua menunjuk ke arah anggota di sisi-sisinya.

"Kami ingin mendengar pendapat dari cowok soal desain..tapi susah buat bertanya ke cowok normal..lebih gampang bertanya ke Satomi-kun yang nggak punya pikiran aneh atau buruk.."

Suara si ketua terdengar mengecil dan mengecil.

Dan akhirnya suara itu menghilang dan si ketua melihat ke arah Koutarou dengan gugup.

"Aku mengerti. Karena kalian sudah mendengarkan permintaanku, aku nggak ada alasan untuk menolak. Aku ingin bekerja sama dengan kalian"

Setelah mendengar penjelasan dari si ketua, Koutarou menganggukkan kepalanya.

Karena Koutarou meminta tolong kepada mereka soal Yurika, ini seperti perjanjian yang adil untuknya.

"Terima kasih, Satomi-kun!"

"Kalau begitu, langsung saja, Ketua!"

"Eh, sekarang juga!?"

"Tentu saja, Satomi-kun! Nggak lama kok!"

Mendengar balasan dari Koutarou, para gadis itu pun langsung beraksi.

Mereka mengambil kostum-kostum dari dalam lemari dan berlarian kesana kemari.

Mereka terlihat sangat senang.

Okelah kalau begitu.

Koutarou, yang sempat terkejut, dengan cepat menenangkan dirinya sembari membetulkan posisi duduknya.


Part 2[edit]

"Kalau begitu, aku pergi dulu"

"Terima kasih, Satomi-kun. Percayakan Yurika-san kepada kami"

"Silahkan datang kembali, Satomi-kuuun!"

"Itu salah!"

"Oh,ya!"

"Satu,dua.."

"Sampai jumpa Tuan! Kami akan menunggu anda datang kembali!"

"Ahaha, kalau begitu, sampai jumpa nanti"

Koutarou meninggalkan ruangan klub itu sembari diantar oleh senyuman dan suara dari CosKlub.

Koridor tanpa jendela itu terlihat redup dan dingin, berlawanan dengan ruangan CosKlub.

"Mereka hebat juga. Bercosplay harusnya diatur kayak gitu"

Para anggota CosKlub tidak akan pergi ke tempat lain tanpa izin selama bercosplay.

Mereka tidak akan berjalan di koridor selama masih memakai kostumnya.

Bahkan saat pergi ke toilet mereka memastikan untuk mengganti kostumnya dulu.

"Aku benar-benar setuju"

Dan tiba-tiba, Sanae yang dari tadi diam agar tidak mengganggu Koutarou akhirnya mulai bicara.

Sanae bergantung di punggung Koutarou dengan tangannya melingkari leher Koutarou dan mencolek pipi Koutarou.

"Licik juga kamu, ngejual Yurika ke CosKlub"

"Tadinya rencanaku sih gitu. Tapi setelah ngomong sama mereka, aku ngerasa ngomong ke mereka itu ide yang bagus"

"Beri dan terima?"

"Seperti itulah"

"...Bukannya gara-gara kamu seneng sama kostum maid?"

"Bukan!..Yah,aku juga ngga benci sih"

"Kalau kamu bilang begitu..Dengan begini lawanmu berkurang satu kan?"

"Hehehe, itu baru satu.."

Koutarou tersenyum licik dan tertawa.

Kalau Yurika masuk ke Klub Cosplay, dia tidak akan membutuhkan kamar 106 lagi sebagai tempat beraktingnya.

Itu adalah tujuan Koutarou.

Mengesampingkan Klub Cosplay, berkurangnya satu penjajah pantas untuk dirayakan.

"..Kau betul-betul licik, kau tahu?"

"Ah,masa?"

Koutarou dan Sanae keluar dari bangunan klub selagi bicara.

Dengan itu, negosiasi antara Koutarou dan Klub Cosplay berakhir dengan damai.

Mereka meninggalkan bangunan klub menuju ruang kelas karena istirahat siang akan segera selesai.

Ngomong-ngomong, meskipun Sanae melayang di udara, tidak ada satupun murid yang ribut karenanya.

Hanya mereka yang tinggal di kamar 106 yang dapat melihat Sanae di sekolah.

Pengecualian untuk Shizuka; dia dapat melihat Sanae di Rumah Korona dan kalau Sanae tidak menyembunyikan keberadaannya.

Untuk Kenji dan Shizuka, hanya Koutarou yang terlihat kembali ke dalam kelas karena Sanae menyembunyikan keberadaannya.

"Selamat datang kembali, Satomi-kun"

"Tadi kamu kemana, Kou?"

"Aku ada urusan di bangunan klub"

"Urusan?"

"Ya, aku pergi ke salah satu klub dan berbicara soal Yurika"

"Soal Nijino-san? Klub macam apa?"

Karena nama Yurika disebut, Kenji membetulkan kacamatanya dan mendekat.

Hubungan Kenji dan Yurika belakangan ini meningkat karena Yurika duduk disebelahnya.

Kenji, yang biasanya memperhatikan temannya yang lain, tidak bisa membiarkan Yurika begitu saja. Dia merasa bahaya untuk meninggalkan Yurika sendiri, lebih dari pada Koutarou.

"Aku nggak bisa bilang, bahkan ke kamu. Ini soal hobi pribadinya Yurika"

"Hmm...baiklah kalo gitu. Lebih penting lagi, Kou, dimana kamu ketemu empat oran g itu?"

"Empat orang apa?"

"Jangan belagak bego. Yang aku maksud ya Nijino-san, Kurano-san, Ruth sama Theia"

"Oh, mereka rupanya"

Koutarou tidak berlagak bodoh, karena termasuk Ruth ada lima penjajah. Jadi adalah aneh baginya kalau yang disebut hanya empat orang saja.

Kenji tidak tahu soal Sanae, ini hanya salah paham saja.

"Kalian udah pernah ketemu sebelum mereka pindah ke sini kan?"

"Ya, aku pernah ketemu mereka pas lagi belanja"

"Belanja..?"

Kenji memiringkan kepalanya, dia biasanya menghabiskan banyak waktu bersama Koutarou tapi tidak pernah mengingat pernah bertemu dengan salah satu dari keempat orang itu saat berbelanja bersama Koutarou.

Itulah kenapa Kenji merasa ada yang aneh dengan penjelasan Koutarou.

"Pas belanja yang kapan--"

"Gi-gimanapun, empat cewek itu betul-betul menarik ya, Mackenzie-kun?"

"Eh? Iya juga. Bisa dibilang mereka beragam banget.."

Setelah merasakan kemana arah pembicaraan tadi, Shizuka, yang sudah mengetahui keadaannya, mengalihkan perhatian Kenji ke arah lain.

Kenji tidak berniat mencari tahu lebih dan dengan patuh membalas topik yang dibicarakan Shizuka.

"Fiuuhh..."

Hampir saja. Terima kasih, Ibu Kos-san

Saat perhatian Kenji berpindah ke Shizuka, Koutarou menghela nafas lega.

Shizuka tersenyum saat pandangannya bertemu Koutarou.

Dalam situasi saat ini, Shizuka adalah salah satu dari rekan seperjuangan Koutarou dan akan membantunya baik sekarang maupun nanti.

"Mackenzie-kun, dari empat cewek itu, tipemu yang mana?"

"Aku?"

"Ya, aku tertarik soalnya"

"Kalau Mackenzie pasti cewek di klub drama itu,ya kan? Dia bahkan ikut klub drama cuma buat ngejar cewek itu"

"Enak aja. Aku diajak sama kenalanku buat ngimbangin jumlah anggotanya"

Kenji mengeluh saat Koutarou berkomentar.

Hal itu sudah sempat disinggung beberapa kali.

"Kalau gitu, kasih tahu dong Mackenzie-kun! Temenku selalu tanya tipemu yang kayak apa!"

"Hmm...dari empat cewek itu.."

Kenji melihat ke arah empat gadis itu.

Koutarou pun ikut melihat ke arah itu juga.

Selain Sanae, keempat gadis yang dimaksud sedang berkumpul dan berbincang-bincang.

Ada beberapa murid disamping keempatnya dan keempatnya sedang berbincang dengan mereka.

Saat mereka pertama hadir mereka terlihat menonjol, tapi sekarang mereka sudah becampur menjadi bagian kelas.

"Apa kamu lagi pacaran sama seseorang, Kurano-san?"

"Jangan gitu. Kalian para cowok selalu begitu.."

"Kalian juga tertarik kan?"

"I-Itu..."

"Fufufu, tidak apa-apa. Aku tidak sedang berpacaran dengan siapapun"

"Oke!! Aku! Aku! Aku mau!"

"Dasar bodoh..."

"Tapi sudah ada seseorang yang aku pilih"

"Eh, beneran? Siapa!?"

"Ahaha, itu rahasia"

Kiriha terkenal di kelas sebagai murid teladan.

Kiriha tidak akan bertingkah berbeda dengan dirinya yang biasa.

Dia termasuk aktif dan cepat tanggap, baik kepada semua orang dan karenanya banyak yang tertarik kepada Kiriha.

Kenyataannya, sebagian besar murid-murid disekitar para penjajah adalah teman dan kenalan Kiriha.

Akting Kiriha memang bagus, tapi untuk Koutarou yang sudah tahu sosok aslinya hanya bisa merasa kasihan kepada mereka yang berada dekat Kiriha.

"Ah, tinggal lima menit! Dan masih ada enam soal, ngga bakal sempat! Uhm..Eh..! Fuuuee!"

"Yurika-san, apa kamu mau nyontek PR-ku lagi?"

"Beneran!?"

"Kalau aku dibeliin jus"

"...Nggak apa-apa, aku kerjain sendiri aja.."

Dibandingkan dengan Kiriha, Yurika terkenal tidak berguna.

Yurika tidak bisa tenang dan perilakunya mencurigakan. Dia kadang gagal dalam kuis dan sering terlambat.

Melupakan PR-nya adalah hal yang biasa dan sekarang dia sedang berusaha keras mengerjakan PR matematikanya.

Yurika dan Kiriha kadang terlihat bersama, ini hanya meningkatkan ketidak bergunaannya

Namun, orang yang dipermasalahkan tidak menyadarinya sama sekali.

"Aku kurang suka dengan musik rock"

"Kalau begitu, musik jenis apa yang kamu dengar, Theia-chan?"

"Normalnya musik klasik. Tapi aku juga tertarik dengan enka.[2] Lagu hit terkenal tahun lalu 'Drum Api Festival' benar-benar membuatku takjub"

"Itu benar-benar lagu hit di dunia enka, ya kan?"

"Kerennya...memang benar-benar seorang tuan putri.."

Yang paling menyolok dari keempatnya adalah Theia.

Tidak seperti Kiriha, Theia tetap bertingkah sebagaimana biasanya.

Namun dia tidak bisa memanggil dirinya sendiri putri luar angkasa, jadi dia mengganti latar belakangnya menjadi murid internasional dari Eropa.

Dia bilang dia adalah tuan putri dari kerajaan dimana monarki masih berkuasa.

Mesin penerjemah yang digunakannya memiliki kemampuan untuk menambah topik, jadi Theia tidak memiliki banyak masalah dalam percakapan sehari-hari.

Karena itulah dia diterima dikelas sebagai tuan putri.

"Jadi, apakah Ruth-chan membuatkanmu bekal makan siang juga?"

"Ya. Tapi aku masih mempelajari makanan yang dimakan oleh penduduk negeri ini"

Rokujouma V2 081.jpg

"Hebatnya. Seandainya aku bisa masak..."

"Kalian iri ya? Ruth adalah teman masa kecilku, ya kan?" "Ya"

DIbandingkan dengan ketiga gadis lain yang memiliki keunikannya masing-masing, Ruth terlihat kurang mencolok.

Ruth tidak berbicara di luar topik dan diluar bentuk badannya dia tidak memiliki kekurangan apapun.

Dia selalu berada di balik layar, tersenyum di samping Theia.

Namun, banyak juga yang tertarik dengan kepribadiannya yang sedang-sedang saja, dan Ruth juga populer secara rahasia.

Meski tidak bisa dibandingkan dengan ketiga gadis yang lain, dia masih terlihat mencolok.

"Hmm.."

"Jangan berlagak merenung, Mackenzie. Dari keempat cewek itu kamu pasti milih Yurika"

Koutarou tersenyum dan memanggil ke arah Kenji yang sedang berpikir.

"Jangan seenaknya milih sendiri"

"Ooooh tidak. Aku benar. Kamu emang selalu kayak gitu. Kamu selalu tertarik sama cewek yang terlalu bahaya buat ditinggal sendiri"

"Hahaha, itu bener ya, Mackenzie-kun?"

"Ya enggak lah, Kasagi-san. Kou cuma bercanda"

Kenji buru-buru menepisnya.

"Kalau begitu, siapa dong?"

"..."

Namun saat Koutarou mendesak lebih jauh, Kenji malah terdiam.

"Nah kan. Memang Yurika"

"Salah! Cuma kebetulan aja!"

"Kalau dipikir-pikir lagi, Satomi-kun juga terlalu bahaya buat ditinggal sendiri. Itu emang bener-bener tipemu ya, Mackenzie-kun?"

"Tolong jangan bilang yang seram-seram kayak gitu, Kasagi-san"

"Ah, nggak usah malu"

"Kamu diem aja! Bukan kayak gitu, Kasagi-san..."

Setelah membentak Koutarou, Kenji buru-buru mencoba menjelaskan kepada Shizuka.

Di saat tertentu, Sanae yang tadinya melayang di dekat mereka mulai menempel ke punggung Koutarou.

"Hey Koutarou, kamu sendiri gimana?"

"Hm?"

"Dari kita berlima, tipemu yang mana?"

Sanae bergantung di Koutarou dan berbisik ke telinganya.

Dan Koutarou pun membalas berbisik.

"...Dalam situasi kayak begini, udah jelas kan"

"Maksudnya aku!? Aku selalu bersamamu dan aku polos, penuh energi dan berani. Si hantu cantik Sanae-chan!?"

Mata Sanae berbinar penuh harap.

Namun, Koutarou menggelengkan kepalanya.

"Ya tentu aja bukan. Aku pilih Ruth-san. Di antara kalian berlima itu nggak bisa dibilang ada kontes"

Untuk Koutarou yang kesusahan setiap harinya, pilihan baginya hanya Ruth, yang tidak ikut bertanding.

"Yang bener aja! Yang paling imut pasti aku!"

"Gueh"

Sanae mengencangkan pelukannya di leher Koutarou dan mencekiknya.

"Aku selalu disampingmu, nggak bisakah kamu bilang sesuatu kayak di lawakan cinta kayak jantungmu berdebar-debar dan kamu pikir aku imut!?"

"N-Nggak, aku nggak ngerasa begitu.."

"Aku bahkan ngedukung kamu buat festival olahraga!!!"

Dengan penuh semangat, Sanae mengencangkan pelukannya di leher Koutarou lebih lagi.

"L-Lagian, akhirnya nanti kamu juga bakal ngusir aku dari kamar itu kan.."

"Tapi aku pikir itu nggak adil!"

Dengan beban di lehernya, Koutarou merasa bahwa dia akan pingsan. Tapi untuk orang lain, Koutarou terlihat seperti duduk biasa di kursinya.

Tidak hanya keempat penjajah, hubungan aneh Koutarou dan Sanae pun sudah menjadi bagian dari kelas.


Part 3[edit]

Sepulang sekolah, Kiriha pergi sendirian ke bangunan klub.

"Untuk bisa mengikuti marathon halang rintang untuk klub, aku perlu bergabung ke salah satu klub juga, tapi.."

Tujuan Kiriha tentu saja adalah untuk mengikuti festival olahraga bulan depan.

Event yang akan mereka ikuti adalah marathon halang rintang untuk klub.

Dan seperti yang dijelaskan oleh namanya, dua orang perwakilan dari tiap klub akan berpartisipasi dan berlomba dalam grup.

Karenanya, mereka perlu bergabung dalam suatu klub dan terpilih sebagai salah seorang perwakilan.

"Nah..Aku harus masuk klub apa.."

Kiriha berdiri di pintu masuk bangunan klub dan melihat papan petunjuk arah.

Di papan itu terdapat daftar nama klub.

Kiriha melihat daftar itu dan memikirkan rencananya untuk marathon.

Karena ada dua orang yang berpartisipasi, jika aku nantinya mengalami masalah, partnerku harus bisa diandalkan. Yang berarti, hal yang kubutuhkan pertama adalah kaki yang cepat. Karena ini adalah marathon, sudah pasti klub olahraga adalah pilihan mutlak. Bergantung pada kemampuan klub budaya adalah pilihan yang salah. Dan karena ini adalah lomba rintangan,memiliki badan kecil menjadi keuntungan. Klub pertama yang muncul di pikiran adalah...

Saat Kiriha mengumpulkan idenya, nama sebuah klub muncul di pandangannya.

"Klub atletik wanita"

Sebuah senyum muncul di wajah Kiriha yang menyebut nama klub itu.

Klub atletik wanita..boleh juga. Sekarang yang kubutuhkan adalah terpilih menjadi salah satu partisipan, aku harus mencoba menjelaskannya. Tapi jika tidak bisa, aku bisa berpindah ke klub yang lain. Aku masih punya waktu...

"Karama, Korama, kalian disini, benar?"

"Kami disini Ho-!"

"Tentu saja Ho-!"

Yang ada disitu hanya Kiriha, tapi suara haniwa pelayannya bisa didengar entah dari mana.

Mereka mengikuti Kiriha secara rahasia menggunakan alat pelindung di dalam tubuh mereka.

"Rekam pembicaraan di tempat aku menuju. Aku perlu menganalisa karakter setiap orang dan hubungan mereka, jadi semakin banyak yang kalian rekam, semakin baik"

"Mengerti Ho-!"

"Kami akan lakukan yang terbaik Ho-!"

Kiriha tadinya berencana memaksa masuk ke klub ateltik wanita dengan cara yang sama dia lakukan kepada Koutarou.

Dia akan memeriksa karakter setiap anggota klub itu dan dengan lihai mengarahkan mereka untuk memilihnya menjadi salah satu partisipan marathon.

"Baiklah"

Kiriha mengangguk kepada kedua haniwa itu dan masuk ke dalam bangunan klub.

"Tidaaaaak!" Aku tidak mau bergabung dengan klub cosplay! Sudah kubilang ini bukan cosplay!"

"Cewek ini ngelawan lebih keras dari yang aku pikir"

"Ini demi kepentingan Satomi-kun juga. Jangan pedulikan dia dan bawa dia masuk"

"Baik!"

"Tidaaaaaaak!"

Saat Kiriha melewati pintu masuk, dia berpapasan dengan grup yang aneh. Namun, dia tidak menghiraukan mereka.

Yang dipikirannya sekarang adalah membuat klub atletik wanita memilihnya menjadi partisipan lomba.

"Fufufu, aku penasaran bagaimana dengan yang lainnya..."

Kiriha tersenyum penuh keyakinan dan pergi ke arah ruang klub atletik wanita, dengan kedua haniwanya.

Saat Kiriha berusaha bergabung dengan klub ateltik wanita, seorang penjajah lain mencoba bergabung dengan suatu klub.

"Jadi, dia bergabung dengan klub atletik wanita"

"Ya. Baru saja dipastikan bahwa dia baru saja masuk ruang klub itu"

"Kerja bagus, Ruth. Tetap pantau terus keadaannya"

"Dimengerti"

Dengan suara 'beep', suara Ruth yang terdengar dari gelang Theia pun terputus.

Gelang milik Theia yang terpasang di tangan kanannya punya beberapa fungsi lain selain memanggil senjata.

Komunikasi adalah salah satunya; Theia bisa berkomunikasi dengan Ruth kapanpun dia mau.

Setelah menerima laporan dari Ruth, Theia menaruh kedua tangannya di pinggangnya.

"Kukuku, jadi Kiriha bergabung dengan klub atletik wanita...itu memang hal yang semestinya untuk situasi semacam ini...namun!"

Theia membuka matanya dan melihat ke arah bangunan di depannya.

Saat Theia melakukannya, bangunan itu terlihat sangat besar. Namun kenyataannya, itu hanya karena ukuran badannya yang kecil.

"Kompetisi itu tentang kekuatan organisasional dan gabungan kekuatan! Aku akan menyerahkan kekuatan fisik kepada bawahanku! Kau memilih klub yang salah, orang bumi! Kukuku"

Bangunan di depannya adalah bangunan klub juga, tapi berbeda dengan bangunan klub biasa.

Itu adalah pondok yang disusun dan digunakan oleh klub cheerleading pria.

Karena mereka membuat banyak suara saat latihan, mereka ada di bangunan yang berbeda.

"Apa yang kucari adalah kesatuan dan loyaitas yang total! Akan kubuat kalian mati demi diriku, tim cheerleader pria!"

"Ayo! Ayo! Ha-ru-ka-ze!"

"Ayo, ayo, Harukaze! Ayo, ayo , Harukaze!"

Saat Theia tertawa keras, suara keras dari para pria yang digabungkan dengan tabuhan drum yang keras dari dalam pondok itu menggetarkan tanah.

"Bagus, sangat bagus! Memang cocok untuk pasukanku! Siapkan diri kalian!"

"Ayo, ayo, Harukaze! Ayo, ayo, Harukaze!"

Suara drum dan pria yang keras mengaum jelas; terlihat seperti akan mendorong badan Theia jauh.

Namun hal itu tidak membuatnya takut, dia berjalan dengan pandangan yang teguh dan mengetuk pintu.

"Salam!"

"Ada apa? Kami sedang sibuk latihan. Kalau kau punya urusan dengan kami, kembalilah nanti"

Segera setelah Theia mengetuk pintu, pintu itu pun terbuka dan seorang pria dengan tampang kasar muncul.

Seragam yang dia pakai terlihat klasik.

Hem kemeja dan celananya lebih panjang dan punya banyak sulaman.

Dia punya ban lengan di lengan kirinya yang bertuliskan 'ketua'. Dia adalah pemimpin klub ini.

Dan hal yang paling menonjol darinya adalah sosoknya yang sangat besar.

Dia terlihat seperti akan tersangkut di pintu, dan jika dibandingkan dengan Theia, dia terlihat seperti raksasa.

"Itu tidak akan terjadi. Mulai dari hari ini, aku akan menjadi pemimpin klub ini"

Berhadapan dengan sosok sebesar itu, senyum Theia tidak menghilang sedikitpun.

Senyumnya yang penuh percaya diri memang cocok dengannya yang bersosok pemimpin.

Dan Theia menunjuk ke arah pria raksasa di depannya.

"Serahkan kepemimpinan tim cheerleader kepadaku sekarang juga dan semua anggota harus mematuhi setiap perintahku!"

"Apa!? Kau pikir kau bisa melukai harga diri tim kami dengan badan kecilmu itu!?"

"Bagus sekali! Bagaimanapun, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja! Aku akan mendidikmu dengan tegas dan membuatmu menyesal telah memanggil tuanmu dengan sebutan kecil!"

"Omong kosong! Jangan kelewat ge-er, cebol! Tim, bersiap! Jangan sungkan-sungkan biar pun dia cuma cewek kecil! Dia sudah menghina tim kita!"

Para anggota tim berlari keluar ruang klub setelah dipanggil oleh ketua mereka.

Mereka semua berbadan besar dan saat mereka mengepung Theia, dia sudah tidak bisa dilihat lagi dari luar.

"Bagus sekali! Itulah sikap yang kuharapkan dari hamba-hambaku!"

"Cukup basa-basinya!"

"Jangan pikir kau bisa keluar dari sini hidup-hidup!"

Para anggota tim itu pun mulai marah dan mengancam Theia.

Situasi itu terlihat seperti kerumunan binatang buas yang berburu kelinci.

"Tentu saja aku akan keluar dari sini hidup-hidup! Itulah yang kau sebut kemenangan! Bersiaplah untuk putri ketujuh dari Kekaisaran Suci Galaktik Forthorthe, Theiamillis Gre Forthorthe!!"

Namun, binatang paling buas disini adalah si kelinci kecil.


Part 4[edit]

Sekitar satu jam kemudian.

Sosok Theia bisa dilihat di dalam pondok susun.

Dia dengan tenang duduk di atas kursi elegan di bagian terdalam bangunan.

Dan di lengan kirinya terpasang ban lengan ketua.

Sebagai tambahan, awalnya bendera SMA Kitsushouharukaze terpasang di belakangnya, tapi bendera itu sudah diganti dengan bendera yang mempunyai lambang yang sama dengan gelangnya.

Lambang dari kerajaan Forthorthe.

Tim cheerleader terlihat berjejer di hadapan Theia.

Anehnya, mereka semua mempunyai luka dengan ukuran yang berbeda-beda.

Selain memar dan keseleo, ada luka bakar, tonjolan biru, dan beberapa malah terbakar rambutnya.

Namun, mereka yang bersemangat baja bukanlah tipe orang yang menangisi hal itu,dan mereka berdiri dengan badan tegap dan penuh percaya diri.

Sepuluh pria yang memakai seragam hitam itu meninggalkan kesan yang kuat.

Mereka berbaris layaknya tentara.

Pengecualian untuk orang yang tadinya memakai ban lengan kapten, dia terluka parah dan terbaring lemas di sudut ruangan.

"Tidaaaaaak, aku nggak mau pakai itu dan ikut festival olahraga! Maafkan aku!"

"Menyerahlah, Yurika-chan"

Suara-suara dari luar bisa didengar dari dalam pondok itu, tapi para pria didalamnya tidak menghiraukannya.

Theia melakukan hal yang sama dan tersenyum puas selagi memandangi anggota tim cheerleader yang berbaris rapi dan berdiri.

Dia menaruh tangannya di pinggang selagi berpidato secara terhormat.

"Dengarlah, mulai dari saat ini tim cheerleader akan terlahir kembali! Kalian tidak akan bersorak untuk sesuatu yang samar seperti sekolah! Mulai dari saat ini, kalian semua adalah tim cheerleader kekaisaran, dan hanya akan bersorak untukku! Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah panjang kekaisaran Forthorthe bahwa seorang anggota kekaisaran memiliki sebuah tim cheerleader langsung! Aku ingin kalian betul-betul sadar dengan hal itu dan kalian harus menjalaninya dengan segenap hati dan jiwa kalian!"

"Terpujilah tuan puteri! Terpujilah tuan puteri!"

Sebagai balasan dari pidato Theia, kesepuluh pria itu pun berseru.

Suara mereka yang kuat yang telah dilatih setiap harinya mengguncang bangunan itu.

Namun, itu sudah tidak bisa dibilang lagi sebagai sorakan tapi lebih sebagai bukti kesetiaan kepada Theia.

"Agungkan dan pujilah namaku yang mulia! Kekalahan tidak diizinkan di Forthorthe! Jangan lupa, Forthorthe adalah kata lain dari kemenangan!"

"Kemenangan bagi yang mulia Theiamillis! Terpujilah keluarga kekaisaran Forthorthe!"

Theia telah menaklukkan tim cheerleader dengan kekuatan militer.

Cara Kiriha yang mengarah ke pengambilalihan secara pelan-pelan tidak cocok untuk Theia.

Saat Theia mengambil alih sebagai pemimpin tim cheerleader, dia merubah strukturnya secara radikal. Dia membuat tim itu sebagai tim cheerleader yang ada hanya untuknya.

Rokujouma V2 095.jpg

Theia bermaksud mengikuti festival olahraga dengan tim cheerleader barunya.

"Lawanlah musuh keluarga kekaisaran! Terlukalah untukku! Disiplin dan kepercayaan penuh totalitas pada rekanmu, dan bersumpah setia kepadaku akan membawa kita kepada kemenangan!"

"Terpujilah tuan puteri! Terpujilah tuan puteri!"

"Kukuku, apa yang akan kau lakukan sekarang, Primitif!? Karena sekarang aku sudah mendapat pasukan yang tak terkalahkan!"

Theia, yang sedang gembira, memikirkan Koutarou.

Lihat saja, Primitif. Akan kutunjukkan kepadamu seberapa kuatnya loyalitas dan kesatuan!

Theia belum menyadarinya.

Sebagian alasan kenapa dia mengambil alih tim cheerleader adalah untuk membalas Koutarou yang tidak mau bersumpah setia kepadanya.


Part 5[edit]

Koutarou sedang merajut di ruang klub merajut.

Dia bahkan tidak sadar dengan perkembangan invasi dari Kiriha dan Theia.

Kenyataannya, dia benar-benar lupa dengan kehidupan normalnya yang sangat kacau.

Saat Koutarou sedang merajut bersama Harumi sepulang sekolah, dia merasakan suatu kepuasan yang mirip saat dia sedang tidur.

"Satomi-kun, hasil rajutanmu tambah bagus"

"Benarkah?"

"Ya. Kamu sudah nggak ragu lagi saat sudah mulai merajut"

"Hahaha, aku hanya menggunakan cara yang sama sejak memulai, aku rasa aku sudah mulai nggak kikuk lagi"

Koutarou yang tidak sadar dengan kemajuannya baru sadar setelah diberi tahu oleh Harumi.

Seperti yang Harumi bilang, dia sudah tidak ragu lagi saat memulai.

Hasil rajutannya semakin panjang...

Koutarou berhenti menggerakkan jarumnya dan melihat hasil kerjanya untuk hari ini.

Hasil rajutannya sudah sepanjang 30 sentimeter, dan kalau dia tetap bekerja seperti ini, dia bisa menyelesaikan sebuah selendang.

Bagian yang ini hasilnya agak jelek...

Bagian awal rajutannya terlihat berantakan.

Bagian itu terlihat kusut disana-sini, dan hasilnya kurang rapi.

Tapi dalam 10 dan 20 sentimeter kemudian, kualitasnya pun meningkat.

Koutarou masih tidak bisa menandingi Harumi, tapi ada perbedaan antara saat dia mulai pertama kali dulu dan sekarang.

Sekarang kalau dilihat-lihat lagi, hasilnya semakin rapi

Karena kualitas hasil rajutan bisa diketahui hanya dengan melihat, Koutarou bisa melihat perkembangan dirinya.

"..Kau betul-betul bekerja keras untuk itu ya, Satomi-kun"

"Eh?"

Saat Koutarou menoleh, dia melihat Harumi yang memeriksa hasil kerjanya.

"Melihat hasil rajutanmu, aku bisa tahu"

Dengan pelan dan lembut, Harumi menepuk hasil kerja Koutarou.

"Kamu pasti suka merajut ya, Senpai"

Harumi menyentuh lembut rajutan itu dengan ujung jarinya.

Melihat itu, Koutarou mengerti seberapa suka Harumi merajut.

Harumi tersipu sedikit dan menundukkan wajahnya saat Koutarou berkomentar.

"Ya, aku menyukainya. Itulah kenapa...kau tahu..saat Satomi-kun mengerjakannya dengan penuh semangat itu membuatku bahagia.."

"Kalau begitu aku harus bisa mencapai harapanmu"

Koutarou tersenyum ke arah Harumi dan mulai merajut lagi.

Koutarou mulai menikmati merajut, bahkan ketika dia meninggalkan alasan awalnya untuk mulai merajut

Bahkan lebih menyukainya lagi karena tahu bahwa dia mulai berkembang.

"N-Nggak usah buru-buru..Ayo ngobrol lebih lama la-"

"Ya?"

"N-Nggak apa-apa, nggak apa-apa kok"

Saat Koutarou kembali menoleh, karena suatu alasan muka Harumi memerah dan Harumi mulai merajut selagi tersipu-sipu.

Pola yang dirajutnya terlihat kasar dan tidak rata, bahkan Koutarou tidak melihat ketenangan Harumi yang biasanya saat sedang merajut.

Ada apa dengannya?

Koutarou melihat ke arah Harumi dan memiringkan kepalanya saat Koutarou berhenti merajut.

Setelahnya, wajah Harumi semakin memerah dan pola yang dihasilkannya semakin kacau.

"Tolong berhenti melepas bajuku! Aku bisa ganti baju sendiri!"

"Tenang saja, semua akan baik-baik saja"

"Tolong berhenti bergerak dan tetap diam. Ini supaya kami bisa mengukur ukuran kostum yang akan kamu pakai untuk marathon halang rintang di festival olahraga nanti"

"Aku nggak mauuuuuu!!"

Ah, aku benar-benar lupa!

Mendengar suara dari luar, Koutarou mengingat sesuatu yang dia lupakan dan memanggil Harumi.

"Ngomong-ngomong, Senpai, aku punya sesuatu untuk dibicarakan"

"Y-Ya!"

Harumi membetulkan posisi badannya seakan-akan terkejut.

Meski Koutarou menganggapnya aneh dia terus berbicara.

"Apakah kau mau ikut lomba marathon halang rintang untuk klub denganku?"

"Marathon halang rintang...?"

Saat Harumi mengulang kata-kata itu, dia kembali normal.

Sesaat kemudian alisnya mengkerut dan wajahnya terlihat sedih.

"Tapi, aku nggak cocok dengan olahraga jadi...aku mungkin nanti malah menghalangimu.."

"Nggak apa-apa, itu bukan masalah"

Koutarou menggelengkan kepalanya

"Aku bertaruh dengan beberapa temanku soal lomba itu. Yang pertama sampai finish bisa menyuruh-nyuruh yang lain. Tapi lomba itu butuh grup dari dua orang, jadi aku tidak bisa ikut sendirian"

"Dengan temanmu.."

"Lagipula, meskipun mulainya sebagai grup, hanya hasil terbaik yang dicatat. Jadi, jika kamu mundur tepat setelah lombanya mulai itu nggak masalah, aku hanya ingin kamu ikut lombanya saja"

Marathon halang rintang untuk klub membutuhkan dua orang perwakilan dari tiap klub.

Namun, dari kedua orang tersebut, hanya hasil terbaiklah yang dicatat.

Dalam kata lain, jika Koutarou mencoba ikut sendirian dia akan ditolak. Tapi jika Harumi mundur saat start, itu tidak menjadi masalah.

"Dipikir-pikir juga, itu adalah salah satu aturannya..aku mengerti. Kalau begitu keadaannya, aku mau ikut"

"Terima kasih banyak, Senpai"

"Ah, ini bukan apa-apa"

Akhirnya, Harumi menerima tawaran Koutarou dengan senyuman.

Harumi sempat ragu karena dia mungkin hanya akan menghalangi Koutarou. Tapi itu bukan masalah lagi karena Harumi bisa mundur di saat lomba.

Koutarou dan Sanae tidak beranjak pulang dari SMA Harukaze sampai pukul 16:30.

"Kegiatan dan anggota klub merajut betul-betul datar~"

"Pergi saja kalau begitu"

Namun, pada saat itu adalah jam paling cepat bagi kegiatan klub untuk selesai.

Itu karena Harumi harus pergi ke rumah sakit.

Kapanpun Harumi pergi ke rumah sakit, mereka akan selesai lebih awal atau justru tidak ada kegiatan klub sama sekali hari itu.

"Tapi apa nggak apa-apa setim sama cewek lemah itu? Kalau kamu mundur kita bakal dapet peringkat terakhir loh"

"Itu nggak masalah asal aku menang. Fufufu. Untungnya, dulu aku pernah jadi juara pas festival olahraga"

"Perasaanku jadi nggak enak"

Koutarou dan Sanae sedang bercanda saat keduanya lewat gerbang sekolah.

Orang lain tidak bisa melihat Sanae, jadi saat Koutarou berada di tempat ramai dia akan diam.

Dan saat Koutarou melewati gerbang depan sekolah, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Sanae mengerti akan hal itu dan tidak mempermasalahkannya, dan setelah mereka melewati area yang ramai mereka mulai berbicara lagi.

"Jangan main-main, Koutarou. Kali ini kita senasib"

"Serahkan saja padaku"

"Aku benar-benar kuatir.."

"LIhat saja. Aku akan mulai latihan besok, jangan kaget sama kemampuanku ya, Sanae"

"Semoga saja benar begitu"

"..."

Di saat itu Koutarou berhenti berbicara,bukan karena ada orang disekitarnya.

Saat itu Koutarou sedang berjalan sepanjang pagar lapangan sekolah.

"Apa yang lagi kamu lihat?"

"Hm? Oh, hanya sesuatu"

Koutarou sedang melihat klub baseball yang sedang berlatih.

Lapangannya dilengkapi dengan lampu untuk malam hari, jadi mereka akan tetap berlatih hingga larut.

Latihan mereka baru saja akan dimulai.

"Klub baseball ya..dulu kamu di klub baseball juga kan?"

"Hm? Ya, aku dulu di klub baseball sampai lulus SMP"

"Kamu punya banyak barang-barang kayak gitu di kamar"

Sanae teringat hari dimana dia bertemu Koutarou.

Saat itu, ada bola baseball, tongkat pemukul, dan sarung tangan penangkap yang bertebaran.

Sanae juga sempat dikejar oleh Koutarou yang memegan tongkat baseball.

"Sekarang aku sudah nyaman di klub merajut"

"Itu karena senpai itu adalah tipemu"

"Lebih daripada kalian, tentunya"

"Apa-apaan itu~ Nggak perlu sampai segitunya kan~"

Sanae menggembungkan pipinya begitu mendengar balasan Koutarou.

Koutarou tersenyum sinis saat melihat Sanae, dan saat dia mau mengatakan sesuatu Koutarou buru-buru menoleh ke arah belakang.

"Eh?"

"Kenapa? Ada apa?"

Karena tingkah Koutarou yang tiba-tiba, Sanae pun terkejut dan pipinya kembali normal.

"Aku ngerasa kayak ada yang ngawasin.."

"Nggak ada siapa-siapa disini"

"Pasti cuma perasaanku saja"

"Wah, kelewat percaya diri nih. Gawat, ini yang mereka bilang awal dari seorang yang narsis"

"jangan samakan aku dengan Mackenzie"

"Eh? Si kacamata itu narsis"

"Yep. Cukup narsis untuk masuk ke klub drama"

"Hmm..Jadi dia suka apa yang dia lihat ya"

"Benar kan?"

Entah baik atau tidak, Sanae sudah lupa akan kekesalannya tadi.

Tidak ada dari mereka yang sadar akan hal itu saat percakapan mereka dengan tenang berlanjut.

"Ngomong-ngomong, mungkin itu orang yang bakal senang ketemu aku?"

"Yang benar aja. Mana mungkin"

"Hm? Apa itu tadi?"

"Bukan apa-apa~ Berhentilah merhatiin hal-hal aneh dan tetaplah berjalan"

"Ya,ya"

Setelah keduanya melewati beberapa perempatan, sebuah bayangan dengan gemetar keluar dari balik gang.

"S-Satomi-saaan"

Yang menghampiri mereka tidak lain adalah Yurika.

"Yurika?"

"Kamu kenapa?"

Penampilan Yurika bisa dibilang aneh.

Dia terlihat kelelahan dan ada bekas air mata di pipinya.

Pakaiannya terlihat kusut, syalnya miring, beberapa kancing yang tidak terkancing, dan pakaian dalamnya menyembul. Betul-betul terlihat berantakan.

"Tolong aku, Satomi-san. Ada klub aneh yang mengejar dan menggangguku!"

Yurika memegang seragam Koutarou dan melihat kearahnya dengan air mata yang berlinang. Yurika berusaha mendapat perhatiannya.

"Mereka melepas bajuku, mengukurku dan memakaikan pakaian aneh, aku udah nggak tahan!"

"K-Kelihatannya gawat"

"Aku rasa semua klub sedang kesulitan, aha, ahahaha"

Klub yang mengejar Yurika tak lain adalah klub cosplay yang Koutarou kunjungi sebelumnya. Namun, Koutarou tidak bisa mengatakan hal itu pada Yurika, jadi dia hanya bisa tersenyum palsu.

"Mereka bilang kalau mereka bakal ngukur dalemanku besok!! Aku nggak mau nunjukin diriku seutuhnya kecuali buat orang yang aku cinta!!"

"Aha, ahahaha"

"Nyaha, nyahahaha"

Saat Yurika menjelaskan situasinya yang gawat, Koutarou dan Sanae hanya bisa berpura-pura tidak tahu apapun.

Jadi itu tadi Yurika rupanya...

Dengan munculnya Yurika, Koutarou akhirnya mengetahui pandangan yang dia rasakan sesaat lalu.

Tapi, tidak seperti Koutarou, Yurika berada dalam situasi yang bahkan dia tak mengerti.



Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. Singkatan dari Cosplay Klub
  2. Genre musik khas Jepang. Hampir mirip dengan ballad dan blues.


Kembali ke Bab 1 Ke Halaman Utama Selanjutnya ke Bab 3