Rokujouma no Shinryakusha!? (Indonesia): Jilid 13 Kata Penutup

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Kata Penutup[edit]

Lama tidak berjumpa, semuanya. Ini si pengarang, Takehaya.

Kali ini aku terbitkan pada kalian jilid 13. Cerita mengenai negeri asal Theia, Forthorthe, berlangsung. Selain itu, alasan mengapa orang itu begitu kuat pun terungkap.

Berkat dukungan kalian semua, aku bisa menerbitkan hingga 15 jilid dari serial ini. Apa ini bisa jadi serial terpanjang dari HJ Bunko? Saat aku membayangkan 15 jilid terpampang di rak buku kalian, aku merasa terharu dan terdorong untuk terus memenuhi harapan kalian. Aku harap untuk bisa terus menulis jilid-jilid berikutnya yang tidak akan mengecewakan kalian.

Belakangan ini, aku jadi lebih sering mendapat surat-surat penggemar. Bahkan ada juga yang mengirimiku cemilan. Terima kasih, semuanya. Dalam beberapa surat itu, ada juga beberapa pertanyaan untukku, jadi aku ingin meminjam bagian ini untuk menjawab beberapa.

Pertama, “Apa anda sering melakukan sesuatu saat sedang memikirkan komposisi cerita?”. Biarpun aku menulis memo tentang apa yang aku pikirkan, aku rasa yang paling penting sebelum menulis satu jilid adalah untuk memikirkan bagaimana serial ini secara keseluruhan akan berakhir. Menulis sebelum semuanya diataru akan memunculkan masalah pada nantinya. Contohnya, aku tidak bisa membuat tokoh utamanya menghargai nyawa seseorang jika aku membuatnya membunuh beberapa musuh. Agar bisa melakukan itu, aku harus membuat karakter utamanya enggan untuk membunuh, atau membuatnya sebagai pilihan yang sulit. Hal seperti itu bisa terjadi pada banyak hal, jadi aku rasa ada baiknya hati-hati.

Selanjutnya, “Apa ada trik khusus untuk memberi nama sebuah karakter?”. Saat aku menamai sebuah karakter, pertama-tama aku mencoba memastikan kalau namanya tidak terlalu mirip. Kalau seorang penulis menerbitkan beberapa karya, penting baginya agar nama-nama tokoh di dalamnya tidak berbenturan. Malah, aku sempat kesulitan memastikan nama dari sebuah karya yang aku terbitkan sebelumnya, ‘Kaze no Lute no Shirabe ni Nosete’, agar tidak berbenturan. Hal yang lainnya adalah pastikan nama karakternya mudah untuk dibaca. Contoh yang simpel adalah nama penaku, Takehaya. Ini adalah trik agar orang-orang yang berbisnis denganku bisa mengingat namaku, tapi dalam sebuah karya, jika seorang pembaca tidak bisa membedakan sebuah nama maka hal itu akan mengacaukan ceritanya. Itulah sebabnya aku yakin ada baiknya menghindari memberi nama yang sulit.

Yang terakhir, “Apa anda bisa menjadi seorang penulis sambil melakukan pekerjaan lainnya?”. Selain dari debut langka yang menjadi sukses besar, sebagian besar penulis memulai sambil melakukan pekerjaan lain. Penulis yang baru saja melakukan debut tidak bisa hidup hanya dari karya menulisnya saja. Pada saat populerlah mereka baru bisa perlahan-lahan berpindah untuk lebih banyak menulis.

Hanya itu saja yang bisa aku tulis untuk kata penutup ini. Aku ingin berterima kasih untuk Poco-san untuk ilustrasi-ilustrasinya yang imut, bagi semua orang di bagian editorial untuk kerja keras mereka dan untuk kalian semua yang sudah membeli buku ini.

Dengan begitu, sampai bertemu lagi di kata penutup jilid 14.


Maret 2013, Takehaya.


Kembali ke Bab 7 Ke Halaman Utama Selanjutnya ke Ilustrasi Jilid 14