Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 2 Chapter 12

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 12[edit]

Penyelesaian kasus ini ditangani oleh Katsuto.

Kemungkinan terbaik yang bisa terjadi, tindakan Tatsuya dan kawan-kawan dapat dianggap sebagai membela diri, dan kemungkinan terburuk yang terjadi adalah tindakan mereka akan dianggap penggunaan sihir tanpa izin dan menyebabkan cedera serta percobaan pembunuhan, tetapi hukum tidak akan dijatuhkan kepada mereka.

Kekuasaan dari Ten Master Clan berada di atas kekuasaan kehakiman.

Sejak diketahui bahwa bakat dalam sihir modern dipengaruhi oleh kecenderungan genetik seseorang, karena alasan itu, banyak hal dilakukan untuk memperkuat 'darah' seseorang.

Itu berarti, bagi negara-negara yang secara sistematis mengklasifikasikan sihir sebagai bentuk kekuatan nasional, di seluruh negara di dunia, sudah ada perbedaan perlakuan dibanding ketika sihir itu masih belum diketahui.

Tentu saja, itu juga belaku di negara ini.

Hasilnya, pembentukan kelompok baru untuk mengawasi wilayah sihir di negara ini.

Mereka adalah Ten Master Clan.

Sejarah Ten Master Clan masih kurang dari satu abad, sehingga hirarki belum kokoh.

Namun kenyataannya, di antara para keluarga yang disebut Ten Master Clan, ada penghalang yang muncul di antara mereka dan sulit untuk diatasi.

Dengan berulang kali memperkuat darah mereka dengan hubungan antara keluarga, Ten Master Clan, bersama dengan '100 Keluarga' yang terkait, memiliki perbedaan yang nyata dengan para penyihir yang tidak termasuk di dalamnya.

Sepuluh Keluarga itu tidak terlibat dalam urusan politik dengan alasan apapun.

Mereka tidak memiliki kekuatan di atas kertas.

Sebaliknya dengan menggunakan sihir mereka sebagai tentara, perwira, administrator, mereka adalah kelompok pendukung negara yang berdiri di garis depan.

Sebagai gantinya, bukannya memiliki kekuasaan secara langsung, mereka mendapatkan kekuasaan selain politik yang tidak dapat diganggu gugat.

Ini adalah jalan yang dipilih oleh penyihir modern di negeri ini.

Saat ini ada dua keluarga yang paling berpengaruh dalam 10 keluarga itu, mereka adalah Yotsuba dan Saegusa.

Di tempat ketiga adalah Juumonji.

Dalam kasus yang melibatkan anak sulung dari Juumonji, polisi biasa bahkan tidak akan berani terlibat. Pada insiden tertutup itu, Haruka sedang pergi dalam perjalanan bisnis jangka panjang.

Alasan di balik perjalanan yang dilakukannya, sepertinya, berbeda dari kebenarannya.

Orang itu masih belum memberikan jawaban atas pertanyaan Leo.

Mengingat seorang konselor pengganti belum ditunjuk, tampaknya ia berencana untuk kembali suatu saat.

Sebagai bagian dari penyelesaian masalah itu, pintu ke perpustakaan yang Tatsuya hancurkan dengan 'decomposition' malah dikatakan telah dihancurkan oleh operasi Blanche.

Bahkan sekolah tidak meneruskan masalah lebih lanjut karena kecerobohan manajemen. -Selain itu, lebih dari setengah dari mereka tidak benar-benar percaya bahwa Tatsuya sendiri bisa menghancurkan lapisan komposit dari pintu. Mereka juga menyembunyikan fakta kalau siswa lain yang telah mencuri kuncinya.

Bagaimanapun, kehadiran siswa SMA Satu di tempat itu sudah dihapuskan.

Sejauh yang orang dewasa ketahui, Percobaan Sayaka dalam spionase bukanlah perkara hukum.

Sayaka telah dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu.

Meskipun patah tulang pada lengan kanannya itu bukan cedera yang mengharuskan untuk dirawat di rumah sakit, karena ditemukan bukti bahwa pemimpin Blanche adalah pengguna sihir sistematis gelombang getaran 'Evil Eye', Sayaka kemudian dibawa ke rumah sakit untuk memastikan kalau tidak ada pengaruh pengendalian pikiran yang tersisa.

Sementara di rumah sakit itu di mana Tatsuya hanya pernah membesuknya sekali, sedangkan Erika sudah membesuknya beberapa kali, sehingga Erika dan Sayaka menjadi cukup dekat.

Pemimpin klub kendo, Tsukasa Kinoe, juga dianggap tidak bersalah. Dikarenakan Sayaka berada di bawah pengaruh pengendalian pikiran yang berbahaya.

Dia tidak dikeluarkan tetapi mengambil cuti panjang absen, alasannya karena mengundurkan diri sukarela.

Sejak awal ia tidak ingin menjadi penyihir, tetapi hanya mengalami gangguan pada kehidupan sehari-hari akibat hipersensitivitas pada emisi partikel.

Tsukasa menghadiri SMA sihir hanya untuk belajar sihir yang berguna untuk menjaga mata perseptif sihirnya tetap terkontrol. Setelah terbebas dari kontrol pikiran, dia kembali pada apa yang benar-benar ingin dia lakukan, kendo.

Kemampuan sihir Tatsuya yang luar biasa, dengan pengecualian rekan-rekannya yang telah menemaninya ke pabrik yang ditinggalkan itu, sebagian besar tetap tidak ada yang tahu.

Baik Mayumi maupun Mari secara sadar.

Teman-temannya Mizuki, Honoka, dan Shizuku juga tetap tidak tahu.

Sebenarnya, baik Leo dan Erika juga tidak menyadari kekuatannya sepenuhnya.

Tatsuya tidak tahu apa yang dipikirkan Katsuto atau mengapa Kirihara tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi dia bersyukur karena hal itu.

Bahwa sihir istimewa miliknya, untuk saat ini, masih belum diketahui oleh publik.

Bagaimanapun, baik Mayumi dan Mari samar-samar tampak curiga akan sesuatu.

Miyuki depresi selama seminggu sesudah kejadian itu.

Penampilannya tetap tampak cantik sempurna sama seperti sebelumnya, tapi kadang-kadang dia terlihat membenamkan wajahnya di kedua tangannya.

Dia juga melakukan ini di rumah.

Seperti yang diperkirakan, tampaknya dia menyesal karena penggunaan 'Niflheim' yang terlalu berlebihan.

Untungnya, karena anggota Blanche yang tertangkap secara kebetulan dalam kedinginan (karena sifat dari sihirnya, Organ dalam dari para anggota itu hanya membeku dalam sekejap mata, menghindari pecahnya membran), tampaknya mereka tidak menderita kerugian tak tergantikan pada tubuh mereka.

Selama waktu itu, Tatsuya tanpa henti menghibur Miyuki, sampai dia keluar dari perasaan depresinya sehingga dia bisa tersenyum lagi meskipun kondisinya suram.

Kegiatan Tatsuya di sekolah berjalan seperti biasa, di mana pekerjaan dalam Komite Keamanan dan OSIS menyita banyak waktunya, tetapi setelah periode masuk hampir berakhir, dia akhirnya bisa belajar dengan tenang.


◊ ◊ ◊


Sekarang sudah memasuki bulan Mei.

Hari ini adalah hari Sayaka keluar dari rumah sakit.

Tatsuya bersama dengan Miyuki mengunjungi rumah sakit untuk merayakannya. (Mereka telah meminta izin dari kelas pagi. Salah satu manfaat utama dari belajar dari terminal adalah kurangnya guru, memberikan tingkat kebebasan yang lebih besar kepada murid.)

Di tempat itu ......

"Bukankah itu Kirihara-senpai?"

Ketika Miyuki berbicara basa-basi, Tatsuya sudah mengetahuinya.

Mengenakan pakaian biasa sehari-hari, Sayaka berdiri di lorong pintu masuk dikelilingi oleh keluarga dan perawat.

Dalam kelompok itu, yang berdiri di samping Sayaka adalah Kirihara itu, dengan perasaan agak malu, dan wajahnya terlihat agak gugup.

"Mereka tampaknya cukup dekat?"

Miyuki secara langsung juga tahu dari rangkaian kejadian yang disebut 'Insiden sengketa Kendo'.

Mengetahui hal itu, dan melihat interaksi persahabatan antara Sayaka dan Kirihara, tentu itu perasaan yang aneh.

"Tampaknya Kirihara-senpai datang setiap hari."

"Heh, itu benar."

Setelah berbalik untuk melihat datangnya suara yang tiba-tiba datang, Tatsuya melihat wajah Erika yang terlihat bosan.

"Che, seperti yang kupikirkan, itu tidak cukup untuk mengejutkanmu."

"Tidak, aku benar-benar terkejut. Aku tidak menyangka Kirihara-senpai ternyata orang yang rajin."

"Bukan itu masalahnya!"

Tentu Tatsuya juga tahu ia mengubah topik pembicaraan, jadi dia hanya tersenyum menipu pada Erika yang cemberut.

"Hmph. Ini karena kau selalu melakukan hal-hal licik seperti ini sepanjang waktu, akhirnya kau dicampakkan oleh 'Saya' begitu saja."

Tatsuya tidak terlalu peduli tentang dicampakkan atau hal semacam itu.

Bukannya menyombong, tetapi jumlah siswi yang telah menangkap minatnya adalah nol.

Lebih penting lagi-

"Erika ...... ketika kamu mengatakan 'Saya', kamu mengacu pada Mibu-senpai, benar?"

Miyuki menyuarakan pertanyaan itu sedikit lebih cepat.

"Nn? Itu benar"

"...... Kalian tampaknya sudah menjadi sangat dekat."

"Serahkan saja padaku!"

Serahkan apa? Terjebak di tenggorokannya, tapi karena itu tampaknya cenderung untuk menyerahkan situasi lebih lanjut, Tatsuya memutuskan untuk meninggalkan hal itu dan menarik pertanyaannya kembali.

Lebih penting lagi, mereka berada di sini untuk kunjungan rumah sakit.

"Mibu-senpai."

Bersama dengan Miyuki dan Erika di belakang - baik karena Erika tiba-tiba lebih dewasa, atau gelisah, dia tampak terlalu cemas - Tatsuya membawa bersama kelompok mereka di belakangnya.

"Shiba-kun! Kamu datang?"

Ketika kerumunan bubar, Sayaka yang terkejut melihat perkembangan yang tak terduga dan bergosip dengan lirikan padanya, Sayaka muncul dan menyambut Tatsuya dengan senyum lebar.

Di sampingnya, Kirihara, sejenak, berekspresi tersinggung, tapi bahkan itu adalah bumbu yang menyenangkan untuk hari yang damai.

"Selamat atas Kesembuhanmu."

Miyuki memberikan buket bunga di kedua tangannya.

Awalnya Tatsuya berniat untuk mengikuti kebiasaan zaman modern, dengan hanya mengirim buket bunga melalui jasa pengiriman, tapi Miyuki bersikeras "ini adalah sesuatu yang harus diberikan dengan tanganmu sendiri!" dengan nada yang tidak biasanya tegas dan kuat, karena didorong oleh sikap memaksa itu, akhirnya Tatsuya memutuskan untuk membawanya.

Figur Miyuki yang memegang buket bunga itu membuat hati berdebar karena pemandangan yang indah, tampaknya jauh dari abu-abu kotor sehari-hari, dan melihat wajah ceria Sayaka saat ia menerima bunga, Tatsuya memutuskan itu adalah hal yang baik karena ia mendengarkan adiknya.

"Kamu Shiba-kun, 'kan?"

Mengambil langkah mundur dan melihat gadis-gadis itu berbicara satu sama lain, Tatsuya mundur ke belakang, ketika seorang pria paruh baya memanggilnya.

Meskipun dia dipanggil dengan nama keluarganya, target tatapannya sudah tidak salah lagi diarahkan pada Tatsuya.

Dilihat dari postur tubuh yang terasah dan kokoh, Lelaki itu tampaknya berpengalaman dalam seni bela diri.

Sosoknya juga tersirat sebuah kekerabatan dengan Sayaka.

"Saya Mibu Yuuzou, ayah Sayaka."

"Senang bertemu dengan anda, saya Shiba Tatsuya."

"Saya adiknya, Shiba Miyuki. Senang bertemu dengan anda."

Memerhatikan Tatsuya bertukar salam, Miyuki datang dan membungkuk sopan di belakang Tatsuya.

Dia tampak menganga sedikit pada sikap anggun yang elegan, namun ekspresinya segera diperketat dengan sikap yang sesuai seniman bela diri.

Kemungkinan besar, Sayaka juga memperoleh keahlian berpedang dari ayahnya.

"Miyuki, bisa tolong pergi menemani Erika?"

Ketika Tatsuya menoleh ke belakang dan berbicara, Kirihara memojokkan Erika dalam pembicaraan.

"Ya. Oji-sama, saya akan pergi dulu."

Orang yang Miyuki panggil sebagai "Oji-sama", ayah Sayaka, tidak bisa apa-apa selain tampak sedikit kaget, tapi.

Entah bagaimana dia berhasil memberi balasan.

Tentu saja, keduanya Tatsuya dan Miyuki pura-pura tidak memperhatikan.

Sekali lagi, Tatsuya berbalik menghadap ayah Sayaka.

Ayah Sayaka sudah paham sepenuhnya bahwa Tatsuya sengaja mengirim Miyuki pergi sehingga ia bisa mendapatkan perhatian penuh Tatsuya, ia tidak membuang-buang waktu dengan basa-basi yang tidak perlu.

"Shiba-kun, saya berutang budi padamu. Alasan putri saya bisa pulih adalah berkat bantuanmu."

"Saya tidak melakukan apa-apa. Orang-orang yang meyakinkan Mibu-senpai adalah Chiba dan adikku. Kemudian orang-orang yang memberinya kekuatan ketika ia berada di rumah sakit adalah Chiba dan Kirihara-senpai. Sebagai salah satu orang yang hanya dengan dingin membawanya karena tugas, saya merasa saya harusnya dibenci, bahkan tidak layak mendapat terima kasih."

"Jika kamu mengatakan demikian, maka saya orang yang tidak mampu untuk mendidiknya. Saya tahu anak saya sedih karena kurangnya kemajuan dalam sihir, tapi saya mengabaikannya sebagai suatu hal yang tidak penting. Saya dibutakan oleh keyakinan saya sendiri bahwa evaluasi keterampilan sihir dan kemampuan tempur yang benar adalah hal yang terpisah, dan saya tidak benar-benar menyadari besarnya penderitaan putri saya. Sebaliknya saya berlindung di balik alasan sibuk, dan tidak menghadapi putri saya sendiri bahkan saat dia mulai bergaul dengan kelompok yang buruk, saya gagal sebagai seorang ayah. Saya mendengar segala sesuatu yang terjadi selama insiden ini darinya. Dia mengatakan bahwa setelah mendengarkan kata-katamu, dia ingat apa yang telah lama hilang sejak dulu. Itu menjadi kesempatan baginya untuk bangun dari mimpi buruknya. Putri saya sangat berterima kasih kepadamu. Dia meminta saya untuk memberitahu kamu bahwa kata-katamu tidak sia-sia. Saya tidak sepenuhnya menyadari apa artinya, tapi apa yang saya tahu adalah bahwa itu adalah perasaannya yang sesungguhnya. Itulah sebabnya saya ingin memberitahumu tentang hal ini. Terima kasih."

"...... Sungguh, anda tidak perlu berterimakasih kepada saya."

Tatsuya menggelengkan kepalanya sedikit malu, dan ayah Sayaka tergelak sedikit.

"...... Kamu sama seperti yang Kazama katakan."

Kata-kata itu cukup untuk menusuk ketenangan Tatsuya.

"...... Anda mengenal Mayor Kazama?"

"Saya sudah pensiun sekarang, tapi kami telah berbagi banyak hari di barak sebagai kawan bersama-sama. Kami juga di usia yang sama. Bahkan sekarang, kami teman dekat."

Tatsuya tahu bahwa kata 'dekat' tidak mewakili kebenaran penuh. Tetapi ayah Sayaka tahu terlalu banyak.

Seorang teman biasa - bahkan teman dekat - Kazama tidak akan berbicara tentang Tatsuya dengannya.

"Setelah mengetahui bahwa Sayaka berutang banyak padamu, saya pikir itu adalah berkah. Jika memungkinkan, saya berharap bahwa orang sepertimu bisa terus mendukung Sayaka di masa depan ......"

"...... Saya bukan orang yang dalam posisi untuk mendukung siapa pun saat ini."

"...... Kalau begitu mari kita berhenti di situ. Itu hanya harapan yang melantur dari orang tua, jadi mohon lupakan saja. Dan tentu saja saya tidak memberitahu siapa pun tentang hal yang saya dengar dari Kazama, termasuk juga putri saya, jadi tenang saja. Saya hanya ingin mengucapkan hal ini denganmu sebagai orang yang biasa, dan memang menolong putri saya. Sungguh, terima kasih banyak."

Mengatakan hal seperti itu, tanpa menunggu jawaban dari Tatsuya sehingga Tatsuya tidak perlu menyiapkan jawaban balasan yang rendah hati lebih lanjut. Ayah Sayaka pergi bergabung kembali dengan istrinya.

Sambil menggelengkan kepalanya sedikit, ada keresahan yang cukup besar keluar dari pikirannya, Tatsuya juga bergabung dengan adiknya.

"Ah, Shiba-kun. Apa yang kamu bicarakan dengan ayahku?"

Segera, merasa dirinya seperti seorang pria mengalami kesulitan menggenggam sedotan, Sayaka berbicara kepadanya.

Tampaknya kalau hanya Miyuki seorang tidak akan mampu untuk menahan Erika.

"Beliau memberitahuku bahwa beliau adalah seorang teman dekat dari seseorang yang telah membimbing saya."

"Eh, begitu?"

"Ya, ternyata dunia ini memang sempit."

"Tampaknya memang ada hubungan yang mendalam antara Tatsuya-kun dan 'Saya', ya?"

Erika segera melangkah ke pokok masalah.

Tampaknya mood Erika sangat bagus hari ini.

"Oi, ‘Saya’. Mengapa kamu beralih dari Tatsuya-kun ke Kirihara-senpai? Kamu menyukai Tatsuya-kun, kan?"

"hee, hei Eri-chan?"

Melihat Sayaka semakin bingung, Tatsuya memikirkan sesuatu yang agak berbeda.

(Eri-chan itu ......)

Kedua orang ini sangat cocok, pikir Tatsuya. seakan itu adalah urusan orang lain.

"Erika, kupikir kamu terlalu berlebihan hari ini."

Meskipun Miyuki menegur, dia tidak mempedulikan apapun.

Teguran Miyuki tidak cukup untuk menebus kondisi puncak Erika.

"Dalam hal penampilan, Saya yakin Tatsuya-kun masih di atas."

"...... Dasar kamu wanita kurang ajar."

"Peduli amat. Kirihara-senpai, kamu bahkan tidak cukup dekat dengannya,"

"...... Kau mencoba untuk membuatku menangis, bukan?"

"Mungkin. Kalau begitu 'Saya', apakah faktor penentunya adalah kesetiaannya? Apakah kebaikan kikuk orang ini akhirnya memenangkan dirimu?"

Wajah Sayaka menjadi merah cerah dari telinga ke telinga.

Dia mencoba berpaling berkali-kali, tapi setiap kali Sayaka melakukannya, Erika akan lebih cepat melangkah di depannya bahkan mungkin saja Erika menggunakan sihir kali ini sampai akhirnya Sayaka tampak seakan-akan dia berada di ujung hampir menangis.

"Erika, kamu keterlaluan."

"Sudah cukup", sebenarnya Kirihara bermaksud mengatakan itu.

Memikirkan itu, saat Kirihara siap untuk ikut campur tangan dengan paksa,

"Ya ...... kukira, itu seperti yang Eri-chan katakan."

Tapi dengan suara lemah, Sayaka mulai mengaku, dan sudah terlambat.

Tampaknya dia telah mencapai batas stress, dan semua pelindung mentalnya telah runtuh.

"Kupikir, aku memang benar-benar jatuh cinta dengan Tatsuya-kun ......"

"Whaaa?"

Mendengar pengakuan Sayaka, karena beberapa alasan sebenarnya orang yang paling terkejut adalah Erika.

"Karena dia memiliki kekuatan tak tertandingi, yang selalu kuinginkan. Tapi meskipun aku menginginkan itu, aku takut."

Melihat tatapan Miyuki yang penuh perhatian, Tatsuya tersenyum ringan.

Karena beberapa alasan, adiknya diyakinkan bahwa dia adalah lelaki dengan perasaan halus.

"Namun sejauh apapun aku berlari, aku pasti tidak akan bisa mengejar Shiba-kun. Untuk mencoba dan menjadi kuat seperti Shiba-kun, aku bisa berlari dan berlari selamanya, dan tidak peduli berapa banyak aku berlari, aku tidak akan pernah bisa sekuat itu...... Ini mungkin tidak sopan pada Tatsuya-kun, yang memiliki begitu banyak kekuatan, tapi itulah yang benar-benar aku pikirkan."

"...... Aku tahu apa yang kamu maksudkan. Tentu saja ada saat-saat ketika aku berpikir tentang Tatsuya-kun seperti itu."

"Kirihara-kun ...... pertama kalinya aku bercakap-cakap dengannya adalah ketika ia pertama kali datang untuk mengunjungiku, tapi kupikir, jika itu dia, meski kami bertarung kami akan selalu maju pada kecepatan yang sama. Dan ...... "

"..... Terima kasih."

Sementara tidak setuju dengan frase penggantian konyolnya, dalam hati, Tatsuya berpikir sama seperti Erika.

Sayaka yang berada di hadapannya saat itu bukan lagi "gadis yang tampaknya lucu", tapi benar benar seorang "gadis cantik".

"Hei, bagaimana denganmu Kirihara-senpai? Sejak kapan kamu mulai menyukai 'Saya'?"

"...... Kau wanita usil. Itu bukan sesuatu yang penting. Lagipula Ini tidak ada hubungannya denganmu."

"Itu benar, Erika. Tidak masalah sejak kapan."

Tidak berhenti di sana, karena Erika berhenti dengan tanda tanya di atas kepalanya, ia melanjutkan untuk menunjukkan kepada mereka semuanya mengapa begitu banyak orang yang mengeluh dia adalah orang yang mengerikan.

"Yang penting adalah bahwa Kirihara-senpai sekarang benar-benar jatuh cinta dengan Mibu-senpai."

"Apaa ! Kamu..-?"

"Ehh ......"

"Aku tidak akan masuk ke rincian karena privasi, tapi ...... Keberanian Kirihara saat ia menghadapi pemimpin Blanche, adalah sesuatu yang kupikir pasti tidak akan kalah dari siapa pun."

"Jadi begitu ...... Hei, Tatsuya-kun. "

"Ya?"

"Ceritakan tentang semua itu nanti."

"Chiba, Sialan kamu! Shiba juga, jika kamu bercerita tentang hal itu aku pasti akan tahu!"

"Aku tidak akan memberitahukan padanya."

"Eeh, tidak apa-apa, 'kan?"

"Dasar kamu wanita sialan!"

Kirihara mengamuk dan Erika berpura-pura berlari di sekitar sambil berteriak "kyaa kyaa", orang tua Sayaka, perawat, dan Sayaka sendiri melihat mereka dengan tertawa hangat.

Ketika mereka berdua mulai mengejar dengan sungguh-sungguh, dan Tatsuya memandang dengan hangat - lebih tepatnya mata yang samar-samar hangat, Miyuki dengan lembut datang untuk berdiri di sampingnya.

"Onii-sama."

"Ya?"

Dia menjawab dengan tatapannya tertuju pada Erika dan lain-lain.

"Miyuki akan selalu mengikuti Onii-sama, ke mana pun kamu pergi. Meski kamu lari dengan kecepatan suara. Meski kamu menusuk langit, dan naik ke bintang-bintang."

"...... Bagaimanapun kamu melihatnya, aku tidak akan melakukan sesuatu seperti itu."

Pada saat itu, senyum Tatsuya benar-benar hangat.

"Tapi, untuk saat ini, aku pikir aku akan menjaga kakiku supaya tetap kokoh di tanah daripada bertujuan untuk terbang ke langit."

Miyuki membalas dengan senyum nakal.

"Apakah sebaiknya kita kembali ke sekolah?"

"Ya. Jika aku tidak ikut latihan sore, aku akan terjebak di sana sepanjang akhir pekan."

Miyuki mengerti bahwa hal itu dimaksudkan sebagai lelucon. Itulah mengapa dia bisa tertawa bersama.

MKnR v02 18.jpg

Namun demikian, saat ini, ada sesuatu yang ingin dikonfirmasikan Miyuki di mana Miyuki harus menanyakannya pada Tatsuya.

"Onii-sama ...... apakah kamu tidak kesulitan di sekolah? Alasan utamanya, bahkan dengan kemampuan yang Oni-sama miliki, Oni-sama tidak butuh untuk pergi ke sekolah ...... Oni-sama masih tetap datang ke sekolah, bertahan dari semua penghinaan dan cemoohan, hanya demi diriku ...... "

"Miyuki."

Pertanyaannya terganggu oleh suara Tatsuya itu.

"Aku tidak datang ke sekolah dengan enggan. Aku mengerti sepenuhnya bahwa setiap hari adalah sesuatu yang hanya bisa dialami saat ini. Mampu menjadi siswa normal, bersama denganmu, sangat menyenangkan bagiku."

"Onii-sama ......"

"Dan karena itu, mari kita kembali ke kehidupan normal sehari-hari dari sini."

Dengan sedikit malu, Tatsuya mengulurkan tangannya pada Miyuki.

Kegembiraan terpancar dari wajah Miyuki, Miyuki meraih tangan itu.

Tetapi saat hari berakhir, Erika datang menangis kepadanya karena tidak menghadiri praktek di sore hari, dan Tatsuya akhirnya benar-benar tertahan selama akhir pekan.



Balik ke Chapter 11 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Catatan Penulis