Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 153

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 153 : Saran Yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Leglos kembali ke tenda, Lenion yang melihat ekspresi bermasalah saudaranya, memiringkan lehernya.

“Ada apa, Aniki?” (Lenion)

“Hm? Yeah, tampaknya Yuhito tidak ada.” (Leglos)

Yuhito adalah salah satu dari ilmuan jenius di [Gabranth Capital : Passion]. Pencipta dari [Nameless Bracelet] dan orang yang mengembangkan metode untuk [Binding Technique]

“Haa? Maksudmu si Bajingan Gila itu?” (Lenion)

“Ya, bagaimanapun juga, seharusnya dia ditempatkan di sini juga.” (Leglos)

“Kenapa kau mencari bajingan itu?” (Lenion)

"Kau tahu, kupikir dia dapat menemukan cara untuk menyeberang ke benua 『Evila』.” (Leglos)

“Ah, Aku mengerti. Aku yakin dia segera datang cepat atau lambat karena... yah, kita sedang membicarakan orang itu.” (Lenion)

“Sependapat. Dia, bagaimanapun juga... sulit untuk aku pahami.” (Leglos)

Keduanya sama sekali tidak memikirkan lebih lanjut hilangnya Yuhito, karena pria itu selalu datang  di saat yang tidak tepat. Leglos sudah muak dengan Yuhito yang bergerak semaunya di saat seperti ini.

“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan ayah?” (Lenion)

“Dia sedang berkeliling, mengunjungi satu per satu tenda orang yang terluka selama perang.” (Leglos)

“Fu~ un, seperti biasa dia selalu peduli dengan bawahannya.” (Lenion)

“Karena itulah kekuatan kita.” (Leglos)

Sementara mereka berdiri sebentar di tempat mereka, seorang tentara tampak terburu-buru memasuki tenda. Prajurit itu terlihat agak gugup ketika napasnya terasa berat dan kasar.

Ketika mereka menanyakan alasan penampilan tentara yang panik itu, dia mengatakan itu, [Evila] telah mengirimkan mereka sebuah surat.

Setelah keduanya saling menatap satu sama lain untuk sesaat, mereka berlari keluar mencari Beast King, Leowald dengan terburu-buru.

“Oh, kalian sudah datang.” (Leowald)

Untuk beberapa alasan, keduanya merasakan ketidak-cocokkan dalam nada suaranya. Ekspresi Leowald tampak sedikit santai, dan tampak memiliki suasana bahagia ketika dia mengucapkan kalimat itu.

“Ayah, apa itu surat yang dikirim oleh mereka?” (Leglos)

“Ah, Baca saja. Sesuatu yang menarik tertulis di dalamnya.” (Leowald)

Leglos membaca surat yang diserahkan kepadanya, “Apa – apaan ini?!”, dia dengan tiba-tiba meninggikan suaranya.

Pastinya Lenion yang tampaknya tertarik dengan isi surat itu, meminta penjelasan dari Leglos. Dan setelah penjelasan itu selesai, dia juga memiliki ekspresi sama terkejutnya.

Pertama, isinya adalah meminta perjanjian non-agresi sebagai ganti pembebasan para tawanan. Tentu saja, bagian ini tidak terlalu mengejutkan karena Leowald sudah menduganya.

Masalahnya adalah, ada kondisi dimana permintaan yang mereka pinta tidak diterima.

Surat itu menyatakan jika seandainya permintaan itu tidak diterima, mereka akan mengakhiri perang dengan sebuah pertarungan. Meskipun ini sedikit mengejutkan karena berasal dari Maou yang naif, permintaan pertarungan itu membuat mereka berdua menghela nafas.

Surat itu ditulis dengan,

“Saat ini, kekuatan militermu kemungkinan besar tak cukup. Jika pertarungan terus berlanjut dapat dipastikan akan menuju pada sebuah kehancuran, kedua belah pihak akan menerima kerusakan yang besar, dan ini adalah sesuatu yang kedua negara tak akan mendapatkan manfaatnya. Jika keadaan memungkinkan, kami tak ingin sembarangan membunuh prajurit atau orang-orang, dan karenanya kami harus memilih cara yang lebih tepat, yang oleh kedua pihak yang bersangkutan dianggap meyakinkan, untuk sebuah pertarungan demi perang ini. Sebelumnya, kau pernah mengatakan sesuatu seperti, "Kalahkan kami dengan menunjukkan kekuatanmu pada kami". Jika itu yang kau inginkan, maka kami akan menunjukkannya kepadamu. Kami akan benar-benar menunjukkan kekuatan kami kepadamu. Kami akan mengerahkan kekuatan perang terkuat kami untuk memutuskan siapa pemenang dan pecundang di antara kita. Kami akan menyerahkan ke pihak kalian, hak untuk menentukan syarat pertarungan. Tentu saja, jumlah pesertanya harus sesuai. Kami juga akan membebaskan rekan kalian, jika kau setuju dengan ini. Bagaimana pun juga, ini adalah kesepakatan terbesar kami. Jika kau menolak permintaan ini, kami tidak akan ragu untuk memusnahkanmu dengan seluruh kekuatan [Evila]. Tentu saja, jika perang berakhir tanpa pertempuran, aku percaya itu adalah yang terbaik bagi kedua belah negara. Aku akan mengharapkan tanggapan yang baik darimu.”

Semua orang di tempat itu terperangah setelah mendengar penjelasan Leglos. Isi surat itu tampaknya masuk akal. Ini karena, mereka juga berbagi beberapa persetujuan tentang masalah yang saat ini dihadapi.

Dari apa yang mereka pahami dari surat itu, jika mereka akan berperang, maka pasti akan menjadi pertarungan yang menyebabkan kehancuran bagi suatu ras.

Semua yang mendengar hal itu, dengan tanpa keraguan, membayangkan banyaknya korban tewas dalam situasi seperti itu.

Namun, jika mereka bertempur melalui metode yang disarankan melalui surat itu, para prajurit tidak akan dikorbankan secara sia-sia. Apalagi mereka diberi hak untuk memilih syarat untuk pertarungannya. Ini jelas menguntungkan bagi mereka.

Tidak peduli bagaimana mereka memikirkannya, [Evila] sepertinya berada pada posisi yang dirugikan. Mereka bisa saja dengan mudah menghancurkan sisa pasukan Gabranth, apalagi hanya untuk membantai para tawanan.

Meskipun begitu, kenapa? Semua orang memiringkan leher mereka dalam kebingungan.

“Gahahahaha! Mereka benar-benar mengenaiku kali ini! Mereka benar-benar melakukan sesuatu yang kurang ajar di sini! Gahahaha!” (Leowald)

Leowald yang menganggapnya menarik, tertawa dari lubuk hatinya.

“A-Ayah! Ini bukan waktunya untuk tertawa! Bagaimana kita akan menANGGAPI HAL INI?!” (Leglos)

Leowald menjawab pertanyaan Leglos dengan wajah yang tersenyum.

“Tidak peduli bagaimana kita memikirkannya, ini sungguh perundingan yang tak menyusahkan!” (Leowald)

“Tapi, mungkin saja ini sebuah jebakan!” (Leglos)

“Tidak, itu mustahil.” (Leowald)

“K-Kenapa?” (Leglos)

“Bahkan jika mereka tak meminta hal semacam itu, mereka dapat memenangkan perang ini dengan mudah hanya dengan melawan kita menggunakan pasukan mereka saat ini. Tidak peduli bagaimanapun kita memikirkannya, kita adalah orang yang berada di sisi yang dirugikan.” (Leowald)

Terlebih lagi, pasukan [Humas] sudah ditarik mundur, mereka dengan terpaksa mengatakan sedang kewalahan melawan musuh.

“Selain itu, aku sudah memberitahumu kalian kalau Maou itu naif, ‘kan? Surat ini kemungkinan besar bukan tipuan. Aku memang mengatakan ini, tetapi ini semua hanya berdasarkan intuisiku!” (Leowald)

“I-Intuisi kah......” (Leglos)

Leglos yang tercengang, menghembuskan nafasnya.

“Selain itu, perbandingan antara kekuatan perang tertinggi kedua belah pihak... fufufuh, Sudah lama sejak hatiku berdebar seperti ini, hanya karena sebuah saran konyol itu!” (Leowald)

“A-Ayah....” (Leglos)

Pada saat itu, sebuah tangan meraih bahu Leglos dengan suara,

Pop!

“Aniki, tidak peduli apa yang kau katakan pada ayah, bukankah itu tidak akan berguna?” (Lenion)

Tangan itu milik Lenion, yang sudah menghentikan Leglos, namun dia juga tampak menyeringai bahagia.

“Bukankah ini sedikit lebih menarik? Meskipun aku berpikir kalau seorang pejuang harus menghadapi musuh secara langsung, untuk menyelesaikan perang ini, dengan cara seperti ini... ini akan sangat menarik.” (Lenion)

Ketika Leglos melihat ekspresi wajah seperti itu, dia menundukkan kepalanya dalam kepasrahan. Dia dengan ringan gemetar pasrah pada kedua orang yang menyukai perang yang ada di sampingnya.

“Gahaha! Jangan membuat wajah seperti itu Leglos! Lihatlah mereka.” (Leowald)

Leowald tersentak, mendorong Leglos untuk mengubah garis pandangnya. Apa yang mereka lihat di sana adalah Barid dan Putis dari [Three Warriors] yang membungkuk dalam-dalam.

“K-Kalian.......” (Leglos)

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membawa kita pada kemenangan.” (Barid)

Putis mengangguk setuju dengan kata-kata Barid. Keduanya tampak sangat termotivasi.

“........ Haaah, baiklah aku mengerti. Ayah akan menerima saran mereka?” (Leglos)

“Ya, selain itu, dengan metode seperti ini, ada kemungkinan kalau orang itu akan berpartisipasi juga.” (Leowald)

Leowald meletakkan tangannya di dagunya saat dia dengan senang hati tersenyum tak sabar menantikannya.

“Orang itu?” (Leglos)

“Yah, mungkin akan ada beberapa orang yang akan keberatan melakukan pertarungan ini, tapi kita masih punya kesempatan untuk mendapatkan kemenangan dalam genggaman kita!!” (Leowald)

““““Ooooooooooo!”””” (Prajurit Gabranth)

Para prajurit mengangkat tangan mereka saat mereka berteriak dengan penuh semangat.

“Semua prajurit di sini! Percayalah pada kami dan serahkan sisanya pada kami!” (Leowald)

““““Ooooooooooo!”””” (Prajurit Gabranth)

Dengan demikian, tabir penentuan pemenang perang antara [Gabranth] dan [Evila] yang belum pernah terjadi sebelumnya, diresmikan. Saling melawan satu sama lain, menggunakan kekuatan terbaik mereka.

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>