Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 52

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 52: Arnold dan Kecurigaan pada Kawannya[edit]

Sampai di sana, sejumlah prajurit ada di sana hingga menutup pintu masuk taman.

"Apa yang sebenarnya terjadi sekarang!?"

Arnold dan kawan-kawannya, langsung segera kemari setelah mendengar suara teriakan berasal dari sini. Sekarang mereka melebarkan matanya bertanya-tanya mengapa. Dengan Kuclear  yang sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia tanpa ragu-ragu bersorak tentang apa yang terjadi sebenarnya.

Tampang para prajurit menyiratkan jika mereka tak percaya tentang apa yang sebenarnya terjadi di taman ini. Berpikir jika Mimir saat ini mengalami masalah menambah perasaan frustrasi Kuclear. Pertama, dia harus mementingkan keselamatan Mimiru terlebih dahulu.

"Mimir? Dimana Mimiru?" (Kuclear )

"Ah, Kuclear-sama! Se-sebenarnya..." (Soldier)

Sesuatu yang mengganjal sedang berada di perasaan Kuclear saat ini. Jika ada sesuatu hal buruk yang terjadi pada Mimiru, semua orang seharusnya berwajah sedih. Namun, dilihat dari wajah para prajurit, Kuclear sama sekali menyembunyikan kecemasannya.

Hal ini ia bingungkan karena ia tak melihat seorang prajurit pun yang meneteskan air mata. Sebaliknya, prajurit di sana terlebih berwajah bahagia. Tidak, jika diperhatikan dengan teliti, mata mereka kebanyakan telah sembab.

(A-apa yang sebenarnya terjadi di sini?) (Kuclear )

Kuclear sangat bingung apa yang harus ia lakukan mengetahui wajah dari para prajurit tersebut. Gadis itu hanya mampu memiringkan kepalanya, tanda tanya besar muncul di samping kepalanya, bingung apa mungkin ada hal bagus dalam keadaan panik ini. Akan tetapi, hal yang pertama harus ia lakukan adalah mencari penyebab kegemparan ini.

“Ada apa? Mengapa kalian semua berwajah seperti itu?" (Kuclear )

"Mimiru-sama...... Mimiru-sama is......Uu~......" (Prajurit)

"Aa~ Mou~! Bicaralah terus terang, sialan! Sekarang, apa yang sebenarnya terjadi dengan Mimir?! Tidak, yang lebih penting, dimana dia sekarang?!" (Kuclear )

"Aku ada di sini, kuu~ Onee-sama." (Mimiru)

Tubuh Kuclear seketika membeku mendengar perkataan itu.

(Setelah semua ini… Apa yang baru saja aku dengar?) (Kuclear )

Dia tak tahu apa-apa selain rasa curiga atas apa yang ia dengar sendiri. Namun, dia tak mungkin lupa dengan nada suara ini. Suara yang barusan ia dengan sangat mirip dengan suara yang ia dengar beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi hal itu tak bisa diragukan kembali. Bahkan jika saja ia benar-benar bisa mendengar hal itu, suara itu merupakan suara yang tak mungkin ia dengar kembali sekarang.

Justru karena dia dengan jelas mengerti itu, gadis itu berasumsi bahwa suara yang masuk ke telinganya adalah halusinasi yang ia dengar. Namun, sebelum tubuhnya lebih lama terjebak pada waktu, sosok gadis yang ia pikirkan perlahan-lahan muncul.

Dari sudut pandang Kuclear, gambaran gadis yang mereka bertiga bicarakan telah ada di depan pandangannya.

Lupa akan berkedip, Kuclear hanya bisa membelalak terhadap gadis di depannya. Melihat semakin dekat, dia menyadari ada yang berbeda dari sebelumnya.

Dia sama sekali tak membawa papan dan alat tulis yang tergantung di lehernya. Saat Kuclear masih dalam labirin kebingungan di pikirannya, bibir gadis kecil itu bergerak sedikit demi sedikit.

"Kuu Onee-sama." (Mimiru)

Tidak salah lagi. Saat ini, tepat di depan mata kepala Kuclear sendiri, mulut dari adik kecilnya, Mimiru baru saja telah bergerak. Bersamaan dengan bergeraknya mulut tersebut, suara yang memikat keluar dari sana.

"Ba-… Bagaimana…. mungkin...?" (Kuclear )

Kuclear sama sekali tak siap akan hal yang terjadi. Namun, saat ini, suara itu bukan halusinasinya. Dia tak mungkin tak bisa mengenali suara asli dari Mimir.

"Kita...... Kita sekarang bisa bernyanyi bersama, Onee-sama." (Mimiru)

Bibir Mimir bergetar saat dia mulai meneteskan air mata. Melihat Mimiru yang emosional, Kuclear memeluknya.

“I-Ini menyakitkan, Kuu~ Onee-sama." (Mimiru)

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Bahkan saat Mimiru menutup matanya dengan kesakitan, dia tampak tersenyum karena kebahagiaan kakaknya.

“Aku senang… Benar-benar bahagia… Terima kasih, Tuhan...” (Kuclear)

" ...... Benar...... Aku juga ......" (Mimiru)

Keduanya berpelukan dalam kebahagiaan dan beberapa tetes air mata mulai turun. Kuclear perlahan mulai menjauh dan menatap wajah Mimiru secara langsung. Dia dengan lembut mengusap air mata milik Mimiru.

"Ta-tapi bagaimana? Bagaimana suaramu tiba-tiba-?" (Kuclear )

Memang, ini adalah pertanyaan yang paling diduga. Penyakit Mimiru adalah salah satu penyakit yang tidak bisa diselesaikan oleh dokter terkenal, bahkan seorang peneliti [Passion] yang paling terkenal pun tidak dapat menyembuhkannya.

Tentu saja, tidak dapat dipungkiri bahwa dia sangat gembira dengan kondisi adik kecilnya yang sembuh. Namun, seperti yang diduga, dia juga ingin tahu bagaimana Mimiru bisa disembuhkan. Berpikir seperti itu akan sangat normal seharusnya.

"Eto, tentang itu ......" (Mimiru)

Tanpa diminta, wajah Hiiro langsung mengambang di dalam pikiran Mimir. Bagaimanapun, dia sangat ingat bahwa dia telah berjanji kepada Hiiro, untuk tak mengatakan apa pun tentang lelaki itu.

(Aku sangat ingin mengatakan kepadanya, sejujurnya...) (Mimiru)

Tak peduli dengan latar belakang lelaki itu, Lelaki itulah yang tetap menyelamatkannya. Bahkan jika seandainya dia adalah hantu yang tak dapat dipandang orang lain, gadis itu harus tetap mengenai dirinya.

"Mimiru?" (Kuclear )

Saat Mimiru diam tak menjawab, Kuclear tampak mulai berkerut dengan cemas.

"Bahkan aku sendiri tak yakin dengan apa yang terjadi." (Mimiru)

"Be-benarkah?" (Kuclear )

"Seperti itulah. Karena angin pagi ini terasa sangat sejuk, aku memilih untuk menjemur di bawah sinar matahari. Pada suatu akhirnya ketika aku berjemur, aku mulai mengantuk dan akhirnya tertidur. Namun, ketika aku terbagun, suaraku entah bagaimana bisa kembali..." (Mimiru)

"...?" (Kuclear )

Tentu saja, dengan penjelasan itu Kuclear hanya mampu bengong. Dia ragu apakah keajaiban seperti itu bisa terjadi dengan cara seperti itu. Mimir mulai sedikit panik dan kembali mengucapkan kata-kata.

"Te-tetapi perlu diketahui, di mimpiku, seorang yang aku panggil [Spirit]-san telah muncul." (Mimiru)

"Seorang [Spirit] muncul?" (Kuclear )

"Y-ya. Kemudian [Spirit]-san mengatakan kepadaku, ‘Ini adalah hutang. Aku akan memintamu untuk melunasinya suatu saat kelak. Jangan pernah melupakan itu.’ Mungkin [Spirit]-san tersebut menyembuhkanku karena sedang ingin saja..." (Mimiru)

Mimiru mengira cerita yang dia katakan akan baik-baik saja selama mengutip pernyataan Hiiro. Namun, Arnold, yang mendengar pembicaraan Mimiru dan saudarinya, tiba-tiba menjadi pucat ketika mendengar ucapannya barusan.

(Oi, oi. Kata kata itu............ tidak mungkin...... kan?) (Arnold)

Dari alur pembicaraannya itu, dapat dipetik kesimpulan bahwa Mimiru, yang kehilangan suaranya, tiba-tiba bisa mendapatkan suaranya kembali. Selain itu, dari kegembiraan Kuclear yang luar biasa, dapat diketahui bahwa penyakit yang diderita Mimiru sangat parah. Namun, sesuai perkataan Mimir hanya dengan cara tidur...

Mimiru mengatakan bahwa dia disembuhkan oleh seorang [Spirit]. Namun, apakah [Spirit] benar-benar mampu melakukan hal seperti itu sejak awal? Bahkan jika mereka dapat menyembuhkannya, Arnold merasa mereka tidak akan melakukan sesuatu seperti meminta sesuatu kembali. Ditambah lagi, dengan pernyataan yang ditinggalkannya…

Berdasarkan kalimat itu. Arnold merasa seperti mengenal orang lain yang akan menggunakan kalimat yang sama. Seorang remaja dengan sikap arogan yang sangat akrab dengan Arnold.

(U-untuk sekarang, bukannya akan lebih baik jika sekarang aku memeriksanya...?) (Arnold)

Saat pikiran itu terlintas dalam pikirannya, Arnold merasa ada seseorang yang menarik bajunya, dan ternyata orang itu adalah Muir.

"N-nee~ Ojisan. Pernyataan itu..." (Muir)

Tampaknya, Muir juga menyadari hal itu.

"A-aaaa.... Akan tetapi, apa sebenarnya alasan ia berbohong seperti ini? Maksudku, orang ini adalah putri itu sendiri. Mencoba berbohong saat mengatakan itu… mungkin, mungkin saja orang itu benar telah menyembuhkannya. Akan tetapi dia tak ingin mulai diperhatikan oleh orang lain?" (Arnold)

"Te-tetapi, perkataan itu......" (Muir)

“A-aku paham betul apa yang ingin dirimu katakan… Aku juga menduga bahwa putri telah berbohong. Saat ia berbohong, dia memadukan dengan kisah seorang [Spirit] dan menjadi kisah yang sangat keramat. Bagiku, jika aku tak pernah bertemu dengan anak itu, cerita itu sangat masuk akal." (Arnold)

Kenyataannya Hiiro sangat mungkin mengatakan kalimat itu, jelas itu akan sangat sangat realistis bagi mereka. Namun, karena mereka masih belum menyadari kenyataannya, mereka masih ragu, apakah Hiiro benar-benar telah menyembuhkan penyakit itu.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Alasan terbesar perasaan ragu mereka adalah karena mereka tidak mengerti alasan dia melakukan itu. Bagi Hiiro, yang secara inheren membenci kebisingan, dia akan menghindari apa pun yang akan membuatnya mencolok. Terutama karena dia bukan Gabranth, dia pasti akan selalu memastikan dia akan tetap waspada kapan dan di mana dia berada, menggunakan sihirnya anehnya untuk menghindari identitasnya terbongkar.

Nah, ketika urusan makanan terlibat, semua pikiran rasional akan dia lempar ke luar jendela....

Namun, Hiiro adalah orang yang akan bertindak atas seberapa besar keuntungan dan kerugian yang ia dapat, atau setidaknya itulah bagaimana Arnold dan Muir memahaminya.

Justru karena ia menyembuhkan seorang putri di salah satu bangunan terkenal negara ini, [King’s Tree], adalah sesuatu yang tak terduga untuk dilakukan oleh seorang Hiiro.

Namun, kata-kata sang putri yang menunjukkan bahwa penyakitnya disembuhkan secara cepat oleh fenomena misterius. Dengan mempertimbangkan hal ini, hanya lelaki remaja yang mereka kenal yang terlintas di pikiran mereka.

"Selama ini belum pasti, jika ini pekerjaan Hiiro, aku menduga bahwa Hiiro telah mengatakan sesuatu secara diam-diam kepada putri. Walaupun bagaimana lagi, berdasarkan ucapan putri, dia seperti telah bertemu dengan Hiiro." (Arnold)

“Apakah lebih baik jika kita berusaha untuk memverifikasinya?" (Muir)

“Kau benar. Walaupun aku sendiri ragu bisa melakukannya… tunggu, bisakah dirimu bertanya tentang itu kepadanya, Muir?" (Arnold)

“Aku?" (Muir)

Setelah memikirkan apa yang Arnold pinta kepada nya, Muir yang awalnya bertanya-tanya menjadi memakluminya.

"Aa. Putri yang akan kita tanyai adalah seorang anak berumur 9 tahun. Bukannya akan lebih mudah jika dirimu yang melakukannya?" (Arnold)

"U-un. Sepertinya aku mengerti." (Muir)

Kenyataannya dia akan berbicara dengan seorang putri, Muir dengan gugup menyanggupi misi yang dipercayakan kepadanya.

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>