Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 43

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 43: Kemampuan Rarashik[edit]

“Kesampingkan hal itu, apa yang sebenarnya ingin kalian bicarakan denganku?” (Rarashik)

Rarashik berbicara dengan memiringkan kepalanya dan melihat tiga orang dari mereka ketika duduk di kursi.

“Kalian kemari hanya untuk mendengar berita tentang perang? Tidak, bagaimanapun, ini pasti bukan tujuan sebenarnya kalian kemari kan, benar?” (Rarashik)

“Se-Sebenarnya aku ingin bertanya tentang suatu permintaan.” (Arnold)

“Permintaan? Permintaan apa?” (Rarashik)

“Ini terkait gadis ini…” (Arnold)

Arnold meletakkan tangannya di atas kepala Muir.

“Namanya Muir, kan? Jelaskan maksud pikiranmu?” (Rarashik)

“Aku ingin shishou menjadi mentornya.” (Arnold)

“Eh-?” (Muir)

Muir berseru karena terkejut. Ini bukan karena ia menentang perkataan tersebut, tapi karena dia tidak pernah membayangkan bahwa ia akan belajar bersama Shisho dari Arnold.

“Nah, sepertinya itu merepotkan.” (Rarashik)

Kedua bahu Muir terkulai saat Rarashik menolak tawaran itu

“Bagaimana bisa begitu, Shishou!? Aku memohon padamu! Kita telah banyak berjuang untuk mendapatkan madu untukmu. Madu yang kau sukai. Madu yang kau gunakan untuk membuat alkohol…”

“Baik. Hal ini dan hal itu tidak memiliki hubungan sama sekali. Tapi pertama tama, kau membangkan perintahku dan kemudian kau pergi dari benua ini. Dan selanjutnya pulang dengan seorang anak di belakangmu. Dan sekarang, kau ingin aku menjaga anak itu!? Kau pasti bercanda kan!?” (Rarashik)

Arnorld tidak bisa menyangkal perkataan dari Rarashik. Semua yang dikatakannya adalah kebenaran yang tidak dapat disangkal. Namun, dengan kemampuan dan tuntunannya, itu akan menjamin bahwa Muir akan tumbuh lebih kuat dibawah pengawasannya.

“Aku yang dulu masih muda dan menjadi seorang petualang… sebenarnya aku dulu hanya ingin untuk mengetes kekuatanku.” (Arnold)

“Hal itulah yang aku harapkan saat kau mengatakannya. Lagipula, kau masihlah seumur jagung.” (Rarashik)

“Wa-walaupun jika aku terlihat seperti ini, aku telah menjadi lebih kuat, shishou tahu! Bertarung dan lihat dengan mata dan kepala shishou sendiri!” (Arnold)

“Hou~?” (Rarashik)

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Mata Rarashik langsung menyala. Merasakan suasana yang tidak nyaman darinya, Arnold mulai menjadi panik.

“Baiklah, aku percaya padamu, aku hanya akan menerima dengan satu syarat.” (Rarashik)

“Sy-Syarat...?” (Arnold)

“Aa. Bertarunglah denganku. Jika kalian dapat menyentuhku dalam pertarungan itu, walaupun itu hanya sebuah goresan, maka aku akan menyetujui permintaanmu.”

“Hanya… sebuah goresan?” (Arnold)

“Aa, tentu saja, tidak mungkin bagiku memberikan tanpa sebuah rintangan.” (Rarashik)

Mendengar hal itu, Arnold berpikir bahwa jika dirinya akan menjadi yang terbaik, dia percaya bahwa ia masih bisa menyentuhnya. Bagaimanapun, pikiran Arnold langsung dikhianati oleh perkataan Rarashik.

“Bagaimanapun, satu orang yang dapat ikut hanyalah Muir.” (Rarashik)

“… Maaf?” (Muir)

“Baiklah. Aku hanya memberikan waktu 3 hari. Aku akan memberi sedikit kemudahan pada saat pertarungannya denganku selama 3 hari. Aku tidak peduli dengan  metode yang akan dirimu gunakan. Jika saja secuil ujung jari Muir dapat menyentuhku, dia akan menjadi seorang pemenang.” (Rarashik) 

“Ba-baik!” Muir

Pada saat itu, mereka menuju ke dalam ruangan yang memiliki ruang bawah tanah. Dimana para monster dan makhluk hidup dari berbagai jenis dibawa untuk keperluan percobaan. Tempat itu lebih dari cukup untuk dikatakan sebuah ruangan dan cukup  kuat untuk sebuah pertarungan sederhana.

‘Ruangan ini sangat mirip dengan ruangan olahraga kecil, huh…Tapi tetap saja, ini adalah sebuah ruang bawah tanah. Untuk dapat membuat sesuatu seperti ini, seorang Chibi-Usagi pasti memiliki banyak waktu luang.’

Hiiro melipat lengannya saat menjelajah ruang ini dengan rasa kekaguman. Ia memastikan bahwa membangun tempat seperti ini pasti akan membutuhkan banyak waktu.

“Uu, apakah kau pikir Muir akan baik baik saja …?” (Arnold)

Terlihat bahwa Arnold adalah orang yang paling khawatir pada saat seperti ini. Ketika Rarashik berada pada kondisi saat ini, Arnold kebingungan dan tidak yakin tentang apa yang harus ia lakukan. Orang pertama yang segera menanggapi tantangan itu, bagaimanapun juga, adalah Muir.

Itu terjadi begitu saja dengan jawaban Muir yang mengiyakan. Jelas, Arnold sangat terkejut, tetapi Rarashik tampak tak ingin mengambil langkah mundur. Melihat Muir yang lemah dan rapuh memperlihatkan suatu kepastian yang jelas, memberikan rasa keterkejutan bagi siapapun.

Bagaimanapun, saat ini Rarashik menyeringai ke lawannya.

Kekuatan Rarashik begitu luar biasa. Walaupun dengan sebuah kemudahan, itu terlihat tidak bernilai bagi Muir, yang baru saja menjadi seorang petarung pemula, untuk dapat menyentuh tubuh dari seorang Rank SSS.

Membayangkan tubuh Muir yang compang-camping dengan berlinangkan air mata, Arnold sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan dan hanya bisa gelisah.

Sebaliknya dari Arnold, Hiiro berpikir bahwa itu seperti sebuah situasi tak terduga yang cukup menarik. Walaupun beberapa waktu yang lalu dia ditaklukan oleh Rarashik, Ia sekarang mampu secara pelan dan hati hati memperhatikan pergerakannya. Secara objektif, ini akan menjadi kesempatan besar untuk melihat kemampuan sesungguhnya darinya. 

“Baik, gadis kecil. Inilah yang aku sebut sebagai kemudahan, aku akan sama sekali tidak menyerang. Ini berarti aku tidak akan menggunakan tanganku dan tentu saja [Binding] akan aku tahan. Kau dapat menyerangku kapanpun kau mau.” (Rarashik)

Dengan kemudahan yang ia katakan, bagi Arnold atau Hiiro mungkin bisa untuk melakukan sesuatu. Bagaimanapun, untuk Muir, perbedaan level yang sangat besar membuatnya putus asa. Dan seandainya tanpa menggunakan perbandingan level, perbedaan dari pengalaman bertarung mereka bagaikan jarak antara bumi dengan langit.

“Muir…” (Arnold)

“Yah, yang dapat kita lakukan disini hanyalah melihat permainan ini berlangsung.” (Hiiro)

Dengan mereka berdua sebagai penonton, sebuah pertarungan yang dikenal sebagai latihan telah dimulai antara Muir dengan Rarashik.

“Eei!” (Muir)

Muir berlari menuju Rarashik. Bagaimanapun, seperti yang diperkirakan, ia tidak mengenai sasaran. Saat Muir cukup dekat untuk menyerang, Rarashik secara tiba tiba menghilang. Dan segera muncul di sebelah Muir tanpa ada seseorang yang tahu, ia tertawa.

“Hahaha, gadis kecil, kau pasti dapat membuatku sedikit kesulitan, benar kan?” (Rarashik)

Kata kata itu terlihat berkebalikan bagi Muir. Rarashik juga memiliki darah Gabranth mengalir di pembuluh darahnya. Ia bukanlah tipe orang yang membuat candaan dalam pertarungan.

“Aku pasti akan menyentuhmu!” (Muir)

Bagaimanapun, tidak peduli seberapa banyak Muir menyerang Rarashik, itu tampak tak berarti. Rarashik terlihat seperti sedang menunggu sampai Muir cukup dekat, menunggu di sebuah titik dimana Muir hampir menyentuhnya. Dan seketika, sebelum situasi yang disebut dengan sebuah sentuhan, Rarashik akan menghilang dan muncul kembali di tempat yang berbeda.

Tontonan ini berlanjut secara terus menerus. Muir dengan gigih menyerang sampai beberapa kali tetapi saat itu Rarashik akan melakukan hal yang sama seperti ia sedang bermain-main dengan Muir. Alhasil, kedua bahu Muir terkulai lemas.

“Hah, hah, hah…” (Muir) 

“Mau berhenti?” (Rarashik)

Muir melanjutkan untuk sekali lagi mencoba menyerangnya, namun nihil, serangan itu bagaikan menyentuh udara. Muir berkeringat dengan peluh, seluruh tubuhnya basah kuyup dalam keringat, suasana di ruang bawah tanah mungkin memiliki andil dalam atmosfer yang tidak menguntungkan baginya.

“Muir yang malang…” (Arnold)

Arnold memandangnya dengan gelisah.

‘Seperti yang diperkirakan oleh Chibi-usagi. Walaupun dia berlarian kemanapun, ia bahkan tidak berkeringat. Dan sebaliknya, senyumnya tidak pernah hilang walaupun hanya sekali.’

Sebuah fakta bahwa Rarashik sangat menikmatinya bahwa ia tersenyum puas disebabkan karena ini masih berada di bawah kendalinya. Merasa tak bisa menghilangkan senyum itu dari wajah Rarashik, itu terlihat kesempatan Muir untuk menang seperti tiada.

‘Hn? Sebenarnya, ini adalah waktu yang tepat. Saat ini akan menjadi peluang yang sempurna untuk mengetahui stats miliknya…’

Memikirkan ini, Hiiro menulis sebuah karakter [Pry] dan mengaktifkannya. Ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk mencoba sebelumnya, bagaimanapun, saat ini ia bebas untuk melakukan hal yang sama.

Jadi, Hiiro membuka layar [Stat] dari Rarashik. Ketika saat itu muncul, ia terkejut dengan apa yang ia lihat.

.

.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Rarashik Fan’naru

Lv 123 

HP: 7065/7065

MP: 696/696 

EXP: 1884421

Next: 74980 

ATK: 1211 ()

DEF: 1178 ()

AGL: 1119 ()

HIT (DEX?): 989 ()

INT: 800 () 

<<Binding Type>> Ice 

<<Binding Techniques>> Ice Fang | Assault of the Absolute Ice Beast | Roar of the Ice Beast |  Absolute-Zero | Ice Prison | Final Fang |  

(氷の牙) – Frozen Fang

(絶氷獣撃 – ぜっひょうじゅうげき) – Assault of the Oppresive Ice Beast

(氷結転化 – ひゅうけつてんか) – Frost Conversion

(天世の凍波 – てんぜのとうは) – Divine Frost Surge

(現象の儀) – The Ritual of Phenomenon

(終の牙 – ついのきば) – Final Fang 

<<Titles>> Companion of Ice | Little Girl | Binge Drinker | Blade of the Wild | Researcher | Demon Slayer | A Weirdo born from a Weirdo | The Creator of the <<Binding>> technique | Gabranth Fighter | One who can influence Phenomenon | Arrogant Person |

.

.

Hiiro tercengang. Perbedaan level itu jelas sangat besar sekali. Hanya melihat digit angka pada stat itu, terlihat bahwa ia telah memiliki stat yang cukup seimbang.

‘Levelnya melebihi levelku dengan lebih dari 100, huh…jadi ini adalah status dari seorang Rank SSS... mungkin itu sangat mengejutkan bagiku.’

Ia tidak mengira jika level Rarashik akan setinggi ini. Bagaimanapun, melihat dari angka angka itu, Hiiro cukup sadar jika Rarashik dengan mudah membuatnya kewalahan.

‘Bagaimanapun… Aku sudah menduga hal itu, sebuah julukan [Little Girl]…’

Walaupun ia mengetahui jika Rarashik benci bila dipanggil seperti itu, tidak peduli bagaimana ia melihat padanya, julukan “gadis kecil” adalah salah satu hal yang terlihat paling cocok.

‘Tetapi melihat dari digit angka barusan, bukankah ini sedikit kejam bagi Chibi…?’

Merenungkan pemikiran seperti itu di dalam pikirannya, Hiiro melanjutkan untuk melihat pertarungan di antara mereka berdua. Dengan perbedaan dari kemampuan, kecuali dengan sebuah keajaiban, Muir sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang.

Muir menyadari jika pertarungan ini sama sekali tak ada kemajuan Tidak perlu untuk dikatakan, pikirannya mulai kacau.

‘Di-dia cepat…dibandingkan dengan paman atau Hiiro, ia lebih cepat…’

Muir entah bagaimana bisa mengikuti pergerakannya, sayangnya, tubuhnya tidak mampu bereaksi secepat itu. Walaupun ia secara tiba tiba naik level, dia sama sekali tak memahami sebesar apa perkembangan pada kemampuan fisiknya.

‘Ia akan tetap menghindariku jika aku hanya menyerang secara membabi buta..Jika aku dapat menggunakan kemampuan [Binding] yang sama seperti saat itu…’ 

Setelah melihat gambaran dari karakter [Projection] dari Hiiro ia mampu melihat apa yang terjadi pada saat itu. Ia melihat dirinya menggunakan kemampuan itu. Ia yakin jika ia bisa melakukan itu sekarang, ia pasti bisa melakukan sesuatu. Bagaimanapun, setelah melihat pada [Projection] pada saat menggunakan kemampuan itu, ia masih tidak dapat percaya jika dia dapat menggunakan kemampuan itu. Dan meragukan dapat mengaktifkan kemampuan itu kembali.

‘Paman telah memberitahuku tentang hal itu sebelumnya. Bahwa [Binding] itu sesungguhnya adalah kekuatan keyakinan… tetapi benarkah aku memiliki kekuatan seperti itu dalam diriku?’

Ia mencoba untuk memanggil kemampuan [Binding] selama beberapa kali sebelumnya, namun, sama sekali tak membuahkan hasil. Pertama, Muir benar-benar tak tahu secara pasti cara memanggil kemampuan itu, ia benar benar tak memiliki ide bagaimana cara untuk memanggilnya, apalagi menggunakannya.

“Ayo, cepatlah dan tangkap aku. Apa kau sudah menyerah?” (Rarashik)

Pada kata itu, Muir menatap secara langsung ke arah Rarashik.

“Aku tidak akan menyerah!” (Muir)

Mengarahkan kekuatannya pada kedua kakinya sekali lagi, ia menyerang menuju ke Rarashik.

“Benar, tetaplah seperti itu! Datanglah padaku! Jika tanganmu tidak bisa menjangkaunya, kau tidak akan pernah bisa menggenggam apa yang ingin kau tangkap!” (Rarashik)

“Taaaaaaaa~” (Muir)

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>