Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 22

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 22: Beastman Bearnt dari Doggam[edit]

“Sekarang, ayo bergegas.”

Hiiro dengan perlahan berdiri dan mulai berjalan kembali. Arnold menatapnya dengan pandangan mata setengah tertutup.

“... Jika kau sudah sembuh, maka seharusnya baik-baik saja. Tunggu, kami di sini sebenarnya sedang menunggumu!”

“Fufufu, ayo cepat~!”

Dengan desakan dari Muir, kelompok itu akhirnya mulai bergerak.

Setelah berjalan sesaat, mereka akhirnya menemukan secercah cahaya yang tampak seperti jalan keluar hutan.

“Oh, akhirnya!”

Arnold dengan tiba-tiba segera lebih cepat. Setelah keluar dari hutan mereka bertiga melihat padang bunga di depan mereka.

“Uwa~”

Muir menatapnya dengan bahagia. Angin sepoi menyebabkan kelopak bunga itu melambai-lambai. Sungguh, ini adalah pemandangan yang luar biasa.

“Ini adalah [Doggam Garden].”

“Jadi, ini adalah kebun yang ditanam para [Bearnt]-?”

“Yeah, ini menakjubkan, kan?  Aroma yang menyerebak ini.”

Aroma yang cukup manis yang mampu membuatnya cukup untuk ngiler. Campuran dari bau bunga ini tercium membawa nektar yang lezat.

“Dan setelah ini, kita akan mencapai desa para [Bearnt], [Doggam]-!”

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Di seberang padang ini, mereka saat ini dapat melihat pedesaan. Sebuah pedesaan yang cukup kecil, seperti sedang mencoba untuk bersembunyi dari dunia.

Ketika mereka memasuki desa, Hiiro dan rekannya melihat para Bearnt sedang berkumpul di balai desa. Mereka seperti sedang mendiskusikan sesuatu.

“Ada apa ini?”

“Eh? O-Oh! Sudah sangat lama, Arnold!”

“Yo, Max! Gemuk seperti biasa?”

Mereka saling memegang bahu satu sama lain saat mereka memberi salam.

“Hm? Arnold… Telingamu…”

“Ah? Haha, tentu saja kau tahu.”

Wajah Arnold tampak kesakitan sesaat. Tapi ia segera pulih setelahnya, dan mengeluarkan wajah yang ceria.

“Akan aku perkenalkan padamu. Dia seorang [Bearnt], Max. Kami sering membagi minuman ketika aku datang ke desa ini.”

Arnold menghadap ke Hiiro dan Muir, dan memperkenalkan orang baru itu. Senyum Max menunjukan sedikit kesedihan.

“Max, aku perkenalkan padamu dua orang ini.”

Dia berbalik menghadap Max.

“Anak kecil ini merupakan malaikat kecilku, bunga lucuku, Muir Castrea!”

Meskipun dia mengatakan hal itu dengan nada tegas dan jelas, semua orang menatapnya dengan ekspresi kosong. Wajah Muir perlahan memerah.

“Se-senang bertemu denganmu!”

Dengan cepat Muir menundukkan kepalanya. Siapapun yang melihatnya seperti itu ikut tersenyum.

“Yea~ dan yang satunya. Dia seorang bocah bernama Hiiro.”

Perlakuan dalam perkataannya terasa berbeda, tetapi Hiiro tampak tak peduli.

“Kalian berdua diterima di sini! Namaku adalah Max!”

Tubuhnya tampak gagah. Tidak, bukan itu tapi itu lebih seperti kelebihan lemak di dalam tubuhnya.

‘Dia terlihat seperti babi hutan dari pada seekor beruang.’

Hiiro mulai berpikir yang macam-macam saat Arnold menanyai Max alasan mereka semua berkumpul di sana.

Dan wajah Max berubah serius.

“Ah, sebetulnya seseorang telah melihat Unique Monster di hutan. Jadi, kami di sini untuk berpikir menanggulanginya.”

Arnold melihatnya ingin melanjutkan beberapa kata lagi.

“Bahkan jika kami berusaha melakukan sesuatu, musuh kami adalah Rank S. Di desa ini tak ada yang sekuat itu sampai bisa mengalahkannya.” 

“Ra-rank S?! U-um, Max…?”

“Apa?”

“Apa Unique Monster itu mungkinkah… seekor Red Boar?”

“Yeah, aku terkejut kau mengetahuinya dan kau benar!”

‘Lebih dari sekadar tahu, kami berhadapan dengan monster itu sesaat, dan bocah inilah yang membunuhnya tahu!’ Arnold berteriak di dalam hatinya.

“Oh yeah, dari mana kalian lewat? Apa kalian lewat hutan? Kalau begitu syukurlah kalian selamat. Jika kalian berhadapan dengannya, kalian bisa saja mati.”

“Begitulah, seseorang-- seekor telah mati…”

“Apa maksudmu?”

Arnold mendesah, dan mulai menceritakan kebenarannya.

“UUUUAAAAPPPPPAAAAA!? Kau MEMBUNUUUUH Unique Monster!?”

Tidak hanya Max. Semua orang yang berkumpul di sana juga terlihat di wajah mereka. 

“Y-yeah. Bukan aku sebenarnya, tapi bocah ini sepenuhnya yang membunuhnya. Ini buktinya.”

“UUUUUAAPPPAAAA yang sebenarnya terjadi, Arnold!? SIAPA DIA !? APA DIA SEORANG SSS RANK!?”

“Ti-tidak… Dia di bawahku petualang Rank D…”

“UUUAAAPPPAAA!?”

“A-apa anak ini sungguh membunuhnya? Anak kecil ini, bocah dengan tatapan jahat ini?”

Max menunjuk telunjuknya ke arah Hiiro.

Melintingkannya…

“Berhentiiii!”

“Aku benci ketika ditunjuk dengan jari yang mengarah ke aku.”

Kawasan itu tiba - tiba senyap. Waktu terlihat berhenti untuk para penduduk desa. Arnold mengeluarkan helaan panjang.

“Aku bersumpah. Aku tidak berlebihan, tetapi Unique Monster itu benar telah mati, anak inilah yang telah membunuhnya, dan sekarang desa bisa tenang. Tolong percayalah.”

Hiiro tampaknya berkesan dengan kata-kata itu. Jika saja Arnold mengatakan sesuatu tentang sihir uniknya, maka saat itu juga dia menendangnya. Tapi tampaknya Arnold menghargai privasinya. Kesan Hiiro terhadap Arnold sedikit membaik.

Dan karena krisis desa telah terhindar. Monster itu tak sampai ke desa, dan pastinya tak ada korbannya. Hiiro yang mengalahkan Unique Monster, Red Boar, menjadi berita panas hari itu.

Karena merasa tidak enak atas perlakuan mereka barusan, akhirnya penduduk desa menyediakan makanan enak sebagai permohonan maaf dan rasa terima kasih ke Hiiro, Hiiro yang sebenarnya tak peduli menerima makanan itu dengan senang hati.

.

.

“Tapi aku terkejut jika kau masih baik-baik saja, Arnold.”

Max menatap Arnold saat ia berbicara.

“Tentang apa ini?”

“Aku mendengar rumor tak enak tentang beastman yang diperbudak oleh Humas. Dan itu terlihat sepertimu… Telingamu, apa mereka melakukan sesuatu?”

“... Cukup banyak.”

Telinga Arnold yang seharusnya ada di posisi yang bisa diingat Max telah hilang. Dan sekarang ia mulai mengingat kembali rumor tentang seorang beastman yang dijadikan budak oleh Humas.

“Sepertinya banyak hal terjadi padamu. Ras Humas mereka sering membuat masalah.”

Max memang tak terlihat marah, tapi ada rasa menggertak di kalimatnya yang baru saja ia ucapkan. Arnold merasa bahagia karena memiliki teman yang peduli padanya.

“Yeah, pastinya aku tak ingin kembali ke masa-masa seperti itu. Tapi sekarang, aku sudah hidup bahagia, Max.”

“Arnold…”

“Aku telah melakukan banyak hal yang aku inginkan. Menjadi seorang chef, dan bahkan memiliki anak.”

“Oh yeah, kapan kau menikah?”

Arnold menyipitkan mata ketika menatap Max yang tersenyum.

“Jangan salah sangka, Bung. Walaupun dia anakku, kami tak memiliki hubungan darah.”

“Benarkah?”

“Yeah. Teman baikku mempercayakannya padaku.”

Arnold mulai memandang jauh mengenang masa itu, dan Max menghabiskan sakenya dalam satu tegukan. Dia menghela nafas.

“Kau benar-benar-- Benar-benar banyak hal yang terjadi padamu.”

“Yep,... banyak hal.”

Keduanya sesaat menjadi dia.

“Dan bocah yang satunya? Dia pastinya seorang Beastman, dan satu ras dengan gadis itu.”

Arnold mengejapkan matanya. Saat ini, Hiiro sedang menggunakan sihir untuk mengubah dirinya, Dan hasilnya di memiliki rambut putih sama seperti Muir.

“Um… Ya, itu! Dia adalah saudara Muir!”

“Hoho benarkah? Tak terkejut mereka sangat mirip!”

‘Hiiro pasti akan menendangku nanti…’

Mengetahui masa depannya sudah suram, Arnold merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya.

“Tapi bocah itu sangat gila. Aku tak pernah mendengar seseorang mengalahkan Red Boar sendirian sebelumnya.”

“Ye-yeah. Bocah itu sedikit aneh.”

‘Dalam banyak hal tentunya,’ lanjut Arnold dalam batinnya.

“Aku tak memaksa kalian tinggal di sini dengan lama. Kalian semua adalah penyelamat desa ini, jadi, saja santai.”

“Terima kasih, Max”

.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

.

“Oy, chibi. Jangan pilih-pilih makanan.”

Hiiro memegang kacang polong yang tampak tidak dimakan Muir.

“Eh… tapi…”

“Jika kau membencinya, maka…”

Dia membungkus kacang polong dengan daging dan menyelimutinya dengan lebih banyak sayuran.

“Di sini, makanlah.”

“... Okay.”

Saat tangan itu mencapai mulutnya, mata Muir menunjukkan perlawanan. Matanya yang berkaca-kaca itu seperti mengatakan, ‘Apa aku harus memakannya?’. Dan saat ia menatap mata Hiiro ia mengetahui mata itu seperti mengatakan, ‘Jika kau tak mau, maka aku akan memaksanya.” Dan Hiiro mendulang makanan itu kepada mulut Muir.

Muir menutup matanya saat ia mengunyah. Dan matanya terbuka dengan pandangan bingung.

‘Rasa yang aneh itu lenyap?’

Seperti sedang membaca pikiran Muir, Hiiro mulai berbicara.

“Aku tak tahu alasanmu membenci itu entah teksturnya atau baunya. Hal yang perlu kau lakukan hanya membuangnya. Daging ini memiliki aroma kuat, dan sayuran ini memiliki tekstur yang bermacam-macam. Keduanya membantumu untuk menghilangkan rasa tidak sukamu terhadap kacang itu.”

“Me-menakjubkan. Kau mirip paman.”

Hiiro menjentik pelan kepala Muir.

“Nyu!?”

“Siapa yang mirip Ossan?”

Hiiro mengerutkan keningnya dengan memasukkan makanan ke mulutnya. Muir memiringkan kepalanya, terheran-heran dimana letak makanan dengan jumlah banyak itu tersimpan di tubuh ramping Hiiro.

‘Jika aku memiliki kakak, apakah … rasanya seperti ini?’

Dia merasakan dadanya menghangat. Dia sama sekali belum berpikiran hal ini sebelumnya, tetapi warna rambut Hiiro saat ini mungkin saja yang membuatnya berpikir demikian.

Arnold memandangi keduanya, dan menatap Hiiro dengan pandangan mematikan.

Tetapi penduduk Goddam lebih memahami suatu hal, ‘Yap, mereka adalah saudara.’ Perhatian Arnold sama sekali tak digubris oleh Hiiro.

.

.

Setelah kelompok itu menikmati hidangan itu, keluarlah kelompok penari dengan pakaian yang terbuka. Mereka sepertinya akan melakukan tari tradisional.

Salah satunya membawa drum. Dia dengan berirama memukul itu, dan para penari dengan lincah mengikuti alunan drum tersebut.

“Wow~ Orang-orang itu sungguh cantik~ dan tarian mereka sungguh indah~.”

Muir dengan saling memegang tangannya, memuji mereka. Tetapi Hiiro masih terfokus dengan makanan di depannya. Setelah mulutnya mulai mengunyah, pandangannya menuju pada para penari.

‘Aku mengerti. Jadi, Ras Bearnt memiliki orang-orang ramping juga.’

Dan sekali lagi, ia memikirkan sesuatu yang kejam sebelum kembali menghadap ke makanannya. Berbeda dengan itu, Arnold dan Muir tampak menikmatinya.

“Oh~ Begitu mesumnya~”

Muir merasa jika pamannya sedang berkedip mesum ke beberapa gadis penari itu. Dan sekarang ia sedang sedikit menanggung malu.

“Kumohon tahan dirimu!”

Dan dia segera berjalan menuju Arnold. Hiiro yang masih setia menyantap makanannya, memandangi bintang jatuh, dan berpikir, ‘Begitu damai…”

.

.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Status

Arnold Ocean

Lv 35

HP 355/355

MP 189/189

EXP 50089

NEXT 6210

ATX 358 (402)

DEF 323 (339)

AGL 298 (303)

HIT 222 (224)

INT 102 ()

[Magical Attribute] Wind

[Magic] Fangs of Wind | Explosive Wind Claw | Blast Inversion

[Title] Friend of the Wind | Former Slave | Chef | Doting Father | Man of Burning Soul | The Man Referred to as a Pervert

Guild Card

Name Arnold Ocean

Sex Male

Age 37

From Snyoll

Rank C

Quest

Equipment

Weapon Great Sword

Guard Plate Armor

Accessory Bracelet of the Wind

Rigin 1393000

.

.

Muir Castrea

Lv 13

HP 111/111

MP 82/82

EXP 12655

Next 2210

ATX 102 (105)

DEF 100 (108)

AGL 99 (102)

HIT 77 (78)

INT 54 ()

[Magical Attribute]

[Magic]

[Title] Kidnapped | My Angel | Cutie Flower | Girl of Tolerance

Name Muir Castrea

Sex Female

Age 12

From Rince

Quest

Equipment

Weapon Knife

Guard Travelers Clothes

Accessory Nameless Bracelet

Rigin 56000

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>