Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 17

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 17: Guild Master[edit]

Guild tidak menyediakan kamar untuk banyak orang, tetapi karena ada alasan yang jelas, mereka menyediakan kamar yang bisa dipakai untuk tiga orang. Hiiro dan yang lain pun merasa lega karena perjalanan mereka tidak sia-sia.

Mereka diantar ke kamar mereka dan mereka pun langsung merebahkan diri mereka ke kasur. Ini jelas lebih baik daripada tidur di luar.

"Ngomong-ngomong, apa yang akan kau lakukan mulai saat ini?"

Tanya Arnold, lalu Hiiro pun menjawab sambil menutup matanya.

"... akan menjadi berita buruk kalau menyelinap di pos pemeriksaan kan?"

"Ya, kecuali jika kau memiliki Visa resmi."

"Kau memilikinya?"

"Ya, Muir dan aku memilikinya."

"Bagaimana kau mendapatkannya?"

"Tunggu dulu, kau bahkan tak tahu itu? Bagaimana kau ingin menyeberangi perbatasan? "

"Berbicara baik-baik supaya bisa lewat dan jika itu tidak berhasil... melalui kekerasan."

"Menakutkan! Biasanya aku akan menertawakan kebodohanmu, tapi sekarang karena aku mengetahui tentang sihirmu, rencanamu hanya terdengar menakutkan! "

Arnold takut bahwa dia akan menyeberangi perbatasan dengan mengalahkan para petugas perbatasan dengan Word Magic miliknya, karena kekuatannya lebih dari cukup untuk melakukan itu.

"Dengar, Visa dikeluarkan oleh Guild. Lihatlah. "

Sambil mengatakan itu, dia menunjukkan kepadanya secarik kertas yang sedikit lebih besar dari kartu kereta api. Tertulis di atasnya adalah tanggal dikeluarkan dan kadaluarsanya.

ED Note: kartu kereta Jepang… mungkin semacam kartu E-Toll di Indonesia; idk, aku ga pernah pake E-Toll

"Kalau begitu di sini..."

"Tidak, bahkan jika kau mengajukan permohonan di sini, dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai itu disetujui."

"... serius?"

"Serius. Biasanya kau mendapatkannya dari Guild di ibukota. Kemudian, dibutuhkan sekitar satu minggu. Dalam kasusmu, kau mengajukan permohonannya di sini, kemudian Guild di ibukota memverifikasi dan kau hanya akan mendapatkan Visa setelah mereka menyetujuinya. "

Pertama-tama kau mengajukan permohonan, kemudian riwayat hidup dan tempat tinggal asalmu diselidiki. Tak perlu dikatakan, kau tidak akan mendapatkan persetujuan kalau memiliki catatan kriminal. Tapi jika tidak ada masalah dan memiliki alasan yang kuat untuk menyeberangi perbatasan, Guild Master memberikan persetujuannya dalam bentuk surat izin. Itulah yang dinamakan Visa.

"Oho, jadi Guild Master di ibukota merupakan orang yang cukup penting?"

"Apa yang kau katakan? Kau berasal dari ibukota, kan? Bagaimana kau tak tahu? "

"Aku tidak tertarik."

"... hah. Dengar dan ingat baik-baik ini, Hiiro. Apa kau tahu berapa banyak petualang manusia dengan peringkat SSS? "

"Tiga, kurasa?"

"Ya, dan salah satunya adalah Guild Master di ibukota."

"Heeh."

"Jangan cuma ‘heeh’."

Itu adalah reaksi Hiiro yang tidak tertarik pada orang lain.

"Dia luar biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan dan popularitas yang tinggi yang dipilih untuk posisi itu. Mereka bahkan mengatakan kemampuan fisiknya sama dengan beastman . Benar-benar seorang monster. "

"Aku paham kalau monster ini haus akan status dan kehormatan."

"He-Hei... memang dikatakan bahwa Guild Master memiliki kekuasaan yang setara dengan Raja dalam keadaan darurat, tapi... tidakkah bicaramu keterlaluan?"

"Persetan."

"... haah. Pokoknya, namanya adalah ... "

"Hm? Oh, lama tak jumpa, Vale! "

"Memang cukup lama kita tak jumpa, Judom-sama."

Pria yang menyambut Vale, Kapten dari divisi kedua prajurit Victorias, dengan senyum yang murah hati itu adalah Judom Lankars.

Walaupun dia memiliki jenggot putih yang lebat, tapi umurnya baru diakhir 40. Rambut putih yang dipangkas pendek adalah alasan yang membuatnya terlihat tua.

Ekspresi lemah lembutnya memberikan aura yang bahkan membuat anak-anak merasa nyaman. Namun sosoknya yang abnormal tampak jelas ketika berdiri.

Tubuhnya yang memiliki tinggi lebih dari dua meter dan lengan terlatihnya yang nampak keras dan kuat seperti baja.

Seluruh tubuhnya sangat berotot dan akan membuatmu berpikir bahwa pakaiannya akan robek dengan sedikit gerakan.

"Fuhaha. Berhentilah menggunakan ‘-sama’. Kau sendiri sekarang adalah seorang kapten yang menonjol! "

Dia menepuk punggung Vale sambil tertawa dengan sepenuh hati. Meskipun itu adalah tepukan yang ringan, tapi untuk Vale rasanya seperti pukulan yang secara bertahap mengurangi HP-nya.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

"UHUK Sa-Saya melihat bahwa Anda tidak berubah, Judom-sama."

Vale menunjukkan senyum bahagia sambil menggosok punggungnya.

"Jadi, ada apa? Sangat jarang dirimu datang ke sini. "

"Saya datang ke sini untuk meminta bantuan dari Anda, Guild Master."

Saat ini mereka berada di dalam Guild, di ruangan Guild Master.

"Oho, sesuatu yang merepotkan lagi? Lupakan saja, aku sudah pensiun. Serahkan garis depan untuk anak muda. "

"Apa yang Anda bicarakan? Sampai sekarang pun, tidak ada orang lain yang bisa menyamai Anda sebagai seorang petualang! "

"Fuhaha! Kau terlalu memujiku! Selain itu, aku mendengar bahwa para Pahlawan telah dipanggil. Ini era mereka sekarang, iya kan? "

Judom bertanya dengan tatapan yang sedikit tajam, tapi Vale tidak menyadarinya.

"Tidak, tidak, orang yang kuat selalu diinginkan. Terutama seseorang sekuat Anda. "

Mendengar jawaban Vale, ekspresi Judom pun menjadi sedikit sedih, namun ekspresinya kembali dengan segera.

"Dan ku katakan, eraku telah usai. Dengan keadaanku sekarang, aku hanya sebanding dengan peringkat SS. Aku tidak bisa bergerak seperti saat masih berada di peringkat SSS lagi. "

Judom berkata seperti sedang mencela diri sendiri dengan ekspresi mendalam.

"Anda terlalu merendah. Baru saja Anda mengatakan untuk menyerahkan garis depan untuk anak muda. "

"Ya, aku mengatakannya."

"Saya ingin meminta Anda untuk melatih para anak muda ini untuk berperang."

"... para Pahlawan?"

"Iya."

Untuk beberapa saat, mereka berdua saling menatap. Judom melihat Vale, yang berhadapan dengannya dengan tatapan yang bersungguh-sungguh, kemudian dia pun tersenyum kecil.

"Tatapan yang sama seperti saat itu, ketika kau meminta untuk menjadi muridku."

"Meskipun pada akhirnya Anda menolak saya. Pada saat itu Anda berkata kepada saya: kau tak cukup baik untuk menjadi muridku. Aku hanya menerima seseorang yang dapat bertarung setingkat denganku. "

"Apakah aku benar-benar mengatakan itu?"

Judom tersenyum, mengenang masa mudanya.

"Dan sekarang, orang yang bisa bertarung setingkat dengan Anda telah muncul."

"... benarkah begitu?"

Menghapus senyumnya, dia pun menjawab Vale.

"Tolong ajari mereka! Hal ini demi masa depan kita Humas!"

"Untuk masa depan Humas, kah..."

Vale menatapnya dengan mata yang penuh tekad dan mata yang terus-terang. Judom mengambil cerutu dan menyalakannya. Lalu perlahan-lahan dia menghembuskan asap.

"Hei, Vale."

"Iya?"

"Apakah kau tahu mengapa aku menjadi Guild Master?"

"Tentang itu... tidak, saya tidak tahu."

"Karena Guild Master dapat memberikan perintah dengan otoritas yang sama seperti Raja dalam keadaan darurat."

"Judom-sama...?"

"Ketika aku masih seorang petualang, aku selalu bertanya-tanya mengapa negeri ini, tidak, dunia ini terus terlibat peperangan."

"..."

"Setiap hari aku berdoa supaya ada seseorang yang akan membawa perdamaian ke dunia. Mungkin semacam penyelamat dunia. Tetapi, perselisihan antar ras meningkat dan menyebar ke negara ini juga. Tentu saja aku mengangkat senjata, karena ada hal yang ingin kulindungi. Tapi, kau pikir apa yang Guild Master lakukan pada saat itu? "

"..."

Saat dia tahu jawabannya, Vale tampak merasa malu.

"Guild Master pergi jauh. Dia meninggalkan negara ini. Menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Guild Master, dia melarikan diri untuk keselamatannya sendiri. Karena itulah, rantai komando para petualang hancur dan banyak nyawa yang seharusnya bisa diselamatkan malah tewas. "

"Judom-sama ..."

"Rajalah yang sudah menunjuk Guild Master itu."

Vale terdiam mendengar perkataannya. Raja telah bertanggung jawab karena menunjuk Guild Master itu. Judom juga marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa melihat karakter Guild Master yang sebenarnya pada saat itu.

"Oleh sebab itu aku mati-matian untuk menjadi lebih kuat dan bercita-cita untuk menjadi Guild Master. Lalu aku meminta kepada Raja untuk otoritas memerintah dalam keadaan darurat. Dan dengan demikian Guild Master menjadi Raja lain untuk negara ini. "

"..."

"Aku mengincar satu-satunya posisi yang bisa memperbaiki kesalahan Raja. Itu adalah hal yang terbaik yang bisa kulakukan sebagai seorang petualang. Tapi ... "

Judom mengepalkan tinjunya dengan frustasi. Vale melebarkan matanya melihat hal ini. Bahkan sampai sekarang, perintah Raja adalah mutlak. Tapi Guild Master memiliki hak untuk memutuskan tentang segala sesuatu dalam keadaan darurat yang menyangkut para petualang.

Judom memberi Vale tatapan yang tenang.

"Raja kemudian melakukan kesalahan lain."

"Ap-! Bagaimana Anda bisa mengatakan itu! "

Vale terkejut tentang kritik mendadak tentang Raja. Berbicara lebih jauh akan menjadi penghinaan terhadap anggota kerajaan.

"Raja mengorbankan tiga orang untuk apa? Tunggu, aku rasa satu nyaris saja tewas."

Kemudian dia melemparkan lirikan ke Vale, seakan memintanya untuk menjawab.

"I-Itu ..."

"Pemanggilan para Pahlawan... tentu saja, kerajaan kita berada dalam bahaya. Tapi aku menyarankan Raja bahwa ada hal-hal lain yang harus dilakukan sebelum memanggil para Pahlawan."

"Anda melakukan hal seperti itu...?"

Vale tidak tahu itu, sehingga dia mengerutkan kening padanya.

"Mengapa kita menolak perjanjian damai?"

"Perjanjian... damai? Apa yang Anda bicarakan? "

"Mhm, aku kira kau tidak diberitahu. Yah, wajarlah. "

Judom menggeleng letih.

"Je-Jelaskan maksud Anda, Judom-sama!"

"Beberapa tahun yang lalu, seharusnya ada perjanjian damai dari Evilia."

"Mustahil! Saya tidak pernah mendengar hal seperti itu! "

"Para petinggi negara pasti sudah menutup-nutupinya."

Sambil meniup cerutunya, Judom mengatakan itu.

"Ta-Tapi tetap saja! Walaupun surat tersebut berasal dari Evilia, kita tidak bisa mempercayai itu! "

"Kenapa kita tidak saling berbicara?"

"..."

"Kau tidak tahu hasilnya kecuali kau mencobanya."

"Itu..."

Vale mengerti betul bahwa itu adalah argumen yang masuk akal, sehingga dia tidak bisa membantah.

"Aku tahu bagaimana perasaanmu. Aku juga tahu bagaimana mereka mengkhianati kita pada pertemuan sebelumnya yang juga dimulai melalui surat. Tetapi seharusnya ada metode lain sebelum mengorbankan putrimu sendiri, ya kan? "

"Ya-Yang Mulia berduka tentang itu juga."

"Orang tidak hanya berduka atas kematian putrinya!"

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Ekspresi sebelumnya yang lembut berubah total, berubah menjadi intensif dan mengerikan. Vale berkeringat di seluruh tubuhnya. Itu adalah aura seorang petualang yang sudah pensiun ...

Judom menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.

"Bagaimanapun juga, jika dia berkonsultasi denganku, aku akan datang ke mana pun pertemuan itu digelar. Kau mungkin sama seperti kebanyakan orang lain yang tidak tahu, tetapi ada juga orang baik di antara Gabranth dan Evilia. "

"I-Itu tentu benar, tapi Maou Evilia mencoba untuk menghancurkan kita Humas tetaplah sebuah fakta."

"Sebuah fakta?"

"Tentu saja!"

"Lalu kau tahu tentang ini? Maou Evilia telah diganti. "

"... eh?"

"Ketika pemimpin berubah, begitu juga kebijakannya. Surat itu dikirim oleh pemimpin baru. Walaupun begitu, Raja mengabaikan saranku dan memanggil orang asing dari dunia lain. "

"Memanggil mereka orang asing... demi keselamatan kita, para Pahlawan-"

"Mempertaruhkan hidup mereka...?"

"..."

"Aku tidak tahu dari dunia macam apa mereka berasal, tapi kurasa mereka tidak cukup peduli tentang dunia kita sehingga mereka ingin mempertaruhkan hidup mereka begitu saja. Jika aku berada di posisi mereka dan tiba-tiba dibawa ke sini yang berlawanan dengan kehendakku, aku akan meninggalkan segalanya dan pergi berpetualang. "

Itu sama seperti apa yang Hiiro lakukan, tapi Vale terkejut karena perkataan Judom.

"Ta-Tapi para Pahlawan serius..."

"Mereka hanya belum menghadapi situasi hidup dan mati. Tidak banyak yang bisa kembali bangkit setelah merasakan keputusasaan. "

"..."

"Mereka juga memiliki keluarga, kan? Sebagai orang yang memanggil mereka ke sini, Raja harus memastikan mereka kembali ke dunia asal mereka... iya kan? "

Vale melihat ke bawah dan memejamkan mata.

"Dari apa yang ku dengar, ada orang lain yang terpanggil, tapi dia pergi karena dia tidak punya alasan untuk patuh?"

"Ah, ya."

"Aku lebih percaya pada orang itu daripada para Pahlawan."

"A-Apa maksud Anda?"

"Ketidaktahuanmu itu menunjukkan bagaimana kau masih kurang pengalaman, Vale."

"Judom-sama ..."

Kemudian Judom menunjukkan ekspresi lembut lagi, menempatkan cerutunya di atas meja.

"Pembicaraan kita sudah selesai, Vale."

"Ta-Tapi!"

"Pikirkan sekali lagi tentang apa yang harus kau lakukan. Sekarang giliranmu untuk memberi saran ke Raja. "

"Saya tidak pernah bisa..."

"Bagaimana seseorang bisa menyelamatkan dunia, ketika saran dari teman atau pelayannya saja diabaikan?"

Setelah itu Judom tidak mengatakan apa-apa lagi dan Vale meninggalkan ruangan dengan bingung.

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>