To Aru Majutsu no Index ~ Bahasa Indonesia:Volume8 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog: Satu dari Lima Jari. A_TOKIWA-DAI's_World.[edit]

SMP Tokiwadai.

Adalah salah satu sekolah terkemuka di Academy City, yang luasnya mencakup sepertiga dari Tokyo dan tempat kekuatan esper dikembangkan. Tempat ini juga merupakan sekolah perempuan terelit sedunia. Dikarenakan kesulitan untuk masuk kesekolah ini sangatlah tinggi, konon sekolah tersebut pernah sekali menolak putri kekaisaran tanpa ampun, dan mengakibatkan perselisihan internasional.

Sekolah ini berbagi lokasi dengan empat sekolah perempuan hebat lainnya yang merupakan tetangganya. Tindakan ini diambil bukan karena lahannya yang tidak cukup, melainkan untuk membuat sistem keamanan yang lebih stabil melalui kerjasama antar sekolah.

Gabungan area-area ini dikenal sebagai Taman Sekolah dan area yang ditempati lima belas kali lebih besar daripada sekolah biasa. Meskipun begitu, tempat ini tidak memberikan perasaan tersebut. Selain oleh banyaknya fasilitas-fasilitas percobaan yang digunakan untuk pelajaran spesial, juga banyak tempat perbelanjaan dan kerajian yang berdesakan; ini disebabkan oleh peralatan perkembangan esper yang dikembangkan di tempat ini, yang tidak diperjualkan ke dunia luar untuk menghindari kebocoran teknologi rahasia ini. Pandangan dari tiap fasilitas terlihat kebaratan, dan secara keseluruhan, tempat ini terlihat seperti sebuah kota di Mediterrania. Bahkan desain rambu dan lampu lalu lintas di Taman Sekolah berbeda dengan dunia luar.

“Hanya menghabiskan tempat saja...jalan bebatuan dan gedung marmer ini"

14 September. Meskipun ini akhir dari musim panas, hari masih terasa sangat panas. Seorang gadis yang berkuncir-dua, Shirai Kuroko mengenakan baju tanpa lengan dan celana pendek atletis, melihat dari kejauhan, berdiri di tengah kampus di panasnya siang hari, menggerutu seolah-olah dia tidak bisa menahan cuaca ini.

Permukaan tanah sekolah ini terbuat dari bebatuan, seperti plaza yang terletak di depan Museum Inggris Raya. Hanya saja, inspektur tanah tidak akan dapat mencari benjolan ataupun kemiringan sedikitpun di permukaan batu ini. Juga, bahan ini bukan bebatuan biasa. Meskipun tidak bisa dilihat oleh mata biasa, kalau seseorang menaruh bahan ini dalam mikroskop, mereka akan sadar bahwa bahan ini dibuat secara khusus oleh Kota Akademi.

Di permukaan kampus sekolah yang licin dan datar, tidak ada sedikitpun debu disini.

Juga tidak ada kapur putih di tanah yang biasanya dipakai untuk mengambar garis ketika pelajaran olahraga.

Sekarang adalah jam pelajaran, dan sekolah itu sedang mengadakan pemeriksaan kekuatan ESPer, tetapi garis-garis yang berada di tanah itu tidak di gambar oleh kapur.

Garis ini terbuat dari cahaya. Dibawah tanah sekolah ini terdapat jutaan serat mikro yang dikuburkan. Dengan memusatkan cahaya yang dikeluarkan oleh titik serat optik, mereka bisa membuat berbagai jenis cahaya. Cara ini mirip dengan cara kerja dari buletin elektronik.

Cahaya tersebut terpusat di Shirai, dengan bentuk lingkaran disekelilingnya. Ada satu lingkaran kecil lagi di dalam lingkaran tersebut, yang pada akhirnya berbentuk sebuah kipas.

Garis2 ini sangat mirip dengan garis yang digunakan dalam kompetisi lempar martir, perbedaannnya disini terletak pada sudut kipas yang lebih sempit.

Ada banyak bentuk tersebut di lapangan. Selain Shirai, ada banyak gadis mengenakan baju olahraga. Tempat ini terasa seperti batting range.

Kemampuan Shirai adalah teleportasi. Pada dasarnya, dia bisa meteleportasikan semua benda yang dia sentuh (termasuk dirinya) dengan mengabaikan tiga dimensi, dan mengirimnya ke jarak yang jauh. Asalkan benda tersebut bisa disentuh oleh dia.

Level dari teleportasi tergantung dari tiga faktor: ukuran objek, jarak, dan akurasi. Cara mengujinya sama dengan kontes lempar martil, tetapi tes ini mebutuhkan jarak dan akurasi.

Di Sekolah Tengah Tokiwadai, Shirai adalah satu-satunya gadis yang bisa teleportasi. Gadis-gadis yang berdiri disamping dia berbeda, karena mereka mempunyai kemampuan tipe menembak.

*Pow*, sesuatu yang mendarat jauh ke ujung penglihatan si Shirai.

Itu adalah karung yang dia teleportasikan dengan kekuatannya. Isi dari karung terebut adalah tanah, seberat 120 kg.

Beberapa saat kemudian, kata-kata yang terbuat dari cahaya muncul di bawah kaki Shirai.

“Catatan: 78 m, 23 cm. Kesalahan dari jarak yang dituju: 54 cm. Skor akhir: ‘5’.”

Setelah melihat kata ini, gadis itu menghela nafas, perlahan-lahan menggeleng, mengayunkan kedua kuncirnya.

“Haiz… Skor yang sangat buruk… buruk sekali sampai aku tidak bisa menungkapkannya dengan bahasa Jepang. Sungguh kelemahanku dalam memindahkan sesuatu yang besar dan berat dalam jarak jauh. Kalau jangkauannya hanya 50m, pasti margin kesalahan hanya sebatas milimeter saja.”

Batas dari kemampuan Shirai adalah "jarak 81.5 meter dengan berat 130.7 kg". Tetapi, karena jarak tidak berhubungan sama sekali dengan ukuran; dia tidak dapat memindahkan sesuatu lebih lanjut karena terlihat lebih kecil. Juga ketika dia sudah mencapai batasnya, sebagaimana ringannya objek tersebut, akurasi dia akan menurun.

Bukan hanya itu, kekuatan dari kemampuannya juga tergantung dari emosi. Kondisi dari tes tersebut mengharuskan dia untuk menggunakan kekuatannya melebihi batas, apalagi hari pada waktu itu sangat panas, jadi akurasi akan menurun banyak.

Hanya mencari alasan saja diriku ini, pantas saja kalau aku tidak bisa menjadi seorang Level 5, Shirai meninjau kembali pikirannya, dan mengejek dirinya sendiri ketika menghela nafasnya. Pada saat itu, terdengar suara tertawa di arena lempar martir disebelah dia, seolah-olah meremehkan.

“Hohoho, Shirai-san, mengapa kamu begitu marah dan terbawa emosi dengan angka yang dikeluarkan mesin ini? Jangan bilang kalau kamu tidak bisa memberikan target yang lebih cocok untuk dirimu..? Hoho..."

Shirai berbalik dengan jengkel.

Seorang perempuan berjalan didepan dia. Dia memiliki potongan rambut yang tidak wajar namun lembut, dan dia mengenakan baju dan celana olahraga yang sama dengan Shirai, tetapi dia memegang sebuah kipas yang banyak hiasannya, digunakan untuk menutupi mulutnya ketika dia tertawa meremehkan. Dia lebih tua satu tahun dari Shirai Kuroko (Tipe pelajaran yang dipilih oleh murid tidak ditentukan oleh umur), dan nama perempuan tersebut adalah Kongou Mitsuko.

Kongou Mitsuko seorang esper angin Level 4. Dia mampu membuat titik injeksi angin ke sebuah objek, yang membuatnya terbang layaknya peluru. Dia sungguh seorang perempuan penembak yang mengerikan.

“… Yang lebih menyedihkan lagi untuk seseorang yang terus-terusan tertawa atas kefrustasian seseorang dan tidak peduli untuk menyembunyikannya.”

Shirai mengelengkan kepalanya ketika berkata hal ini.

“Ho, sungguh wajar untuk seseorang yang meleset 54 cm, pola bicaranyapun sangat terbatas. Oh, ya, Shirai-san, belakangan ini, saya melihat kalau kemampuanmu memiliki kelemahan dari aspek... Oh, menghiraukan saya? Shirai-san, saya akan memberikan kamu angin sejuk, jadi cepat berbalik.”

Kongou mengayun kipasnya ke Shirai, dan Shirai memalingkan kepala dengan tidak senang hati. Kongou terlihat gembira ketika dia melanjutkan untuk mengipas. Angin tersebut sepertinya membawa sedikit aroma.

“Balik ke topik semula; keterbatasan dari kemampuanmu mungkin terjadi karena kamu menghitung ruang yang tidak harus kamu tangani pertama-tama. Mungkin akan lebih baik kalau kamu mempersingkat kalkulasimu.”

“…Terima kasih atas keprihatinanmu, tetapi manipulasi benda tiga demensi berbeda dari sebelas dimensi”

“Jangan dipikirkan; pelayanan yang kuberikan sekarang ini hanya permulaan saja. Belakangan ini, aku sedang berpikir untuk membuat sebuah 'fraksi', dan kuharap kalau kamu mempunyai waktu, kamu akan ikut bergabung, dan kalau kamu tidak bisa, kamu harus mencari suatu cara untuk tetap bergabung. Bagaimana? Anggaplah ini seperti klub sastra dan datang untuk melihat-lihat? Kamu mungkin akan mendapatkan inspirasi dengan megamati orang lain mengontrol kekuatan mereka.”

“Um…”

Shirai mengerut.

Sebuah fraksi.

Kata ini terdengar agak menakutkan. Pada kenyataannya, ini hanya sebuah organisasi yang berfungsi layaknya sebuah klub.

Tetapi, inilah Sekolah Menengah Tokiwadai. Sekolah yang mengikuti filosofi "membuat talenta kelas dunia melalui edukasi", ada banyak murid yang telah membangun citra di area spesialisasi yang mereka pilih pada masa sekolahnya.

Untuk sebuah grup murid yang memiliki tujuan hampir sama dan berkumpul disekolah, meminta fasilitas dan dana dari dewan direktur sekolah, dan akhirnya untuk menang di perlombaan nasional… Hanya dengan penjelasan ini saja, mungkin sebuah fraksi tidak jauh berbeda dengan klub sosial sekolah.

Fraksi yang lebih besar mendapatkan lebih banyak kontak, dana, dan informasi dari dalam, jadi kebanyakan dari murid-murid yang luar biasa akan memiliki dukungan dari sebuah fraksi.

Tentu saja, ada murid yang bersikeras untuk tidak bergabung dengan "fraksi" dan melakukan semuanya sendirian, tetapi akan lebih gampang untuk meminjam perlatan dan bantuan finansial kalau mereka memintanya sebagai fraksi. Fraksi besar dalam jumlah dan nilai akan memiliki nama dan kekuatan yang lebih disekolah. Elemen dari aktifitas tersebut membuatnya tidak jauh berbeda dengan klub sosial biasa.

Dengan kata lain, fraksi yang besar akan memiliki kekuatan yang besar pula. Dan kekuatan ini juga memiliki pengaruh meski diluar sekolah. Menjadi salah satu dari sepuluh fraksi terbesar akan menolong dalam kualifikasi murid. Untuk si pembuat fraksi tersebut, namanya akan menjadi sangat terkenal.

Juga, anggota dari fraksi bukan hanya esper yang memiliki lebih banyak kekuatan fisik daripada sebuah pistol; mereka juga putri bangsawan dari seluruh dunia. Untuk orang-orang tersebut bergabung menjadi sebuah kelompok, ini akan menjadi "kekuatan" yang lebih jelas dan simpel. Kekuatan ini sudah cukup berbahaya untuk digunakan oleh satu orang bangsawan, jika ini merupakan seluruh fraksi, bisa dibayangkan kehancuran yang akan terjadi.

Jadi…

“Aku menasihati kamu untuk melupakannya, Kongou-san. Kalau kamu akan mendirikan sebuah 'fraksi', itu akan hancur dalam jangka kurang dua menit.”

“Apa…?”

“Apakah kamu tidak mengerti? Meskipun kamu mampu membuat sebuah 'fraksi' yang kuat, itu sudah dihancurkan oleh 'fraksi' yang lain di jauh hari. Kamu sekarang masih hidup berbahagia, dan ini adalah bukti terbaik atas perbedaan kekuatan..”

“Tidak… tidak ada hal seperti itu! Dengan… dengan status Kongou dan kekuatanku, tidak ada 'fraksi' lain yang bisa berdiri di hada…”

Muka Kongou Mitsuko menjadi merah ketika dia menyangkal hal tersebut, yang hanya kemudian membuat mukanya menjadi sangat pucat.

*BOOM!*

Gedung sekolah, balai olahraga, taman, dan semuanya yang berada di lapangan digoyangkan oleh ledakan tiba-tiba ini.

Ada sebuah kolam renang di bekalang sekolah. Tetapi, kolam tersebut terhalang oleh bangunannya sendiri, jadi tidak mungkin untuk melihatnya dari sini.

Ledakan tersebut datang dari kolam renang.

Bukankah gedung sekolah seharusnya menghalangi? kabut tebal itu masih berada di muka Kongou yang panas. Yang kemudian menghilangkan panas mukanya. Ledakan tersebut ternyata membuat air dari kolam renang tersebut untuk terbang kesini.

“…Itu… Apa yang terjadi…?”

Wajahnya dikotori oleh butiran air, Kongou tertegun, semua badannya gemetaran, seolah-olah seseorang memukul muka dia. Dia menyentuh muka dan, dan melihat kearah sekolah itu.

“Oh, ya, kamu baru ditransfer kesini sejak semester dua, jadi kamu belum terlalu jelas tentang hal ini. Tapi dia adalah Kartu As dari Tokiwadai.”

Mendengar kalimat ini, Kongou ingat.

Disana semestinya ada seorang gadis yang berdiri di kolam renang di belakang sekolah.

Kekuatan perempuan tersebut seharusnya di klasifikasikan sebagai tipe "jarak-jauh", sama seperti Shirai dan Kongou. Tetapi, karena kekuatan hancurnya terlalu besar, mereka tidak bisa mengujinya dengan cara konvensional. Jadi, guru-guru di Tokiwadai pusing selama ini.

Sekolah telah menyediakan gadis ini kelas yang didesain secara spesial. Kalau mereka tidak melemahkan kekuatannya dengan air di kolam renang, lupakan tentang peralatan tes; sangat mungkin seluruh sekolah akan hancur karenanya. Dia salah satu dari dua Level 5 di Sekolah Menegah Tokiwadai.

Si Railgun, Misaka Mikoto.

Dia tidak selaras dengan "fraksi" apapun dan dia memperlakukan semua dengan sejajar.

Shirai Kuroko telah memikirkan tentang onee-sama yang dia kagumi sejak lama ketika dia berbicara,

“Kongou-san, apakah kamu sudah mengerti, dan apakah kamu sudah siap untuk melawan serangan mengerikan tersebut?”

Ini bukanlah sebuah penyataan yang memiliki arti khusus dibelakangnya.

Wajah Kongou Mitsuko masih hijau karena syok, sementara tidak bisa mengeluarkan balasan apapun.

“Sebagai pemimpin dari sebuah fraksi, kamu pasti akan mendapatkan pengaruh yang banyak di Sekolah Menengah Tokiwadai ini. Tetapi, kalau alasan dibalik fraksi tersebut untuk memuaskan harga dirimu, Onee-sama akan datang dan menghentikan kamu, bukan?”

Disaat Shirai selesai berkata, ledakan lain bisa didengar, seolah-olah semuanya telah direncanakan.