Suzumiya Haruhi ~ Indonesian Version:Jilid2 Epilog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Epilog[edit]

Disaat festival sekolah dimulai, kami sudah tidak sesibuk itu lagi.

Sebenarnya aku berpikir bagian yang paling menyenangkan dari setiap kegiatan ada pada tingkat persiapan. Disaat kegiatan dimulai, semua menjadi terlalu sibuk sampai tidak menyadari waktu berlalu. Segera setelahnya adalah waktu untuk pemutusan dan bersih-bersih. Jadi sebelum hal itu terjadi, ayo nikmati waktu luang ini! Setidaknya, aku bebas hari ini dan besok; Aku harap tidak ada yang akan berteriak ke telingaku diwaktu santaiku ini.

Sedangkan untuk Haruhi, satu-satunya orang yang mungkin mengeluh mengenai waktu tenang ini, dia mengenakan pakaian kelincinya lagi, menyebarkan brosur di pintu gerbang depan. Aku sedikit penasaran berapa banyak yang berhasil dia bagikan sebelum guru dan pengawas datang dan menghentikannya.

Aku berjalan keluar dari ruang klub, melangkah menuju kampus yang ceria.

Di hatiku, dipenuhi kegelisahan cuma beberapa saat yang lalu, akhirnya mulai tenang. Koizumi mempercayainya, dan Nagato juga berjanji, jadi seharusnya tidak akan ada masalah untuk sekarang. Karena Shamisen tidak bisa berbicara lagi, ini adalah yang aku butuhkan untuk memastikan kalau semuanya kembali normal. Shamisen yang sekarang menjadi setenang Nagato; aku merasa tidak manusiawi untuk mengusirnya, jadi aku pikir aku akan merawatnya sebagai hewan peliharaan. Juga, adik perempuanku sangat bersemangat tentang mendapat ‘boneka yang bisa bergerak sendiri’, jadi aku bilang pada keluargaku kalau “pemilik sebelumnya memutuskan pindah rumah”.

Kucing jantan ini kadang akan mengengong, tapi itulah yang terdengar ditelingaku, mungkin dia benar-benar berbicara... Eh, lupakan.

Pada hal kehilangan, orang-orang yang mengenakan kostum aneh dari beberapa hari sebelumnya tidak benar-benar berpartisipasi dalam festival.

Aku sudah melihat brosur yang dibagikan oleh komite eksekutif, dan mereka tidak ada di sana. Aku juga memata-matai ruang klub yang mungkin (seperti Perkumpulan Teater), dan gagal menemukan apapun. Siapa orang-orang itu?

“Hmm.”

Aku tanpa sadar bergumam pada diriku sendiri, saat berjalan dengan santai di bangunan sekolah.

Bagaimana kalau ada orang-orang berkemampuan supranatural berjalan berkeliling di sekitar sekolah? Bagaimana kalau mereka juga mengenakan pakain dari masa depan? Benar, seperti Nagato.

Kalau memang seperti itu, lalu Nagato mungkin sudah berpenampilan seperti itu untuk menutupi identitasnya dari haruhi, kalau cuma untuk memberinya kesan kalau pakaian seperti itu hanya muncul saat festival.

Nagato selalu menjadi tipe pendiam, jadi aku idak tahu apakah ada yang benar dari hal ini. Tapi sangat mungkin kalau konflik lain yang berbeda sedang terjadi diluar pengetahuanku, mungkin terjadi dengan sangat santai. Bahkan kalau kami berada di tepi kehancuran bumi, aku percaya dia akan tetap diam. Kalau aku bertanya langsung padanya, dia mungkin akan memberitahuku. Tapi, aku pikir dia cuma akan mengatakan hal yang tidak bisa dimengerti menggunakan bahasa yang tersedia bagi manusia, dan aku tidak berfikir aku punya kepandaian untuk mencoba memahami apa yang mungkin dia katakan.

Karenanya, aku sendiri memilih untuk diam. Terutama pada Haruhi, aku yakin aku harus menjaga kebungkamanku.


Ganti topik. Film kami sedang diputar di ruang penayangan. Aku yakin cuma film kami dan Perkumpulan Penelitian Film yang diputar. Ini cuma setelah Haruhi memprotes besar-besaran pada klub itu, dan mereka akhirnya menyerah dan setuju untuk menayangkan film kami bersama produksi mereka. Hey, tidak ada jala lain, cuma ruang itu yang ada proyektornya. Aku harus mengakui mereka tampak sangat terganggu sampai akhir, tapi tetap saja, mereka, juga semua orang lain di sunia ini, sepertinya tidak punya kemampuan untuk menolak keputusan apapun dari Haruhi. Jadi pada akhirnya, mereka pada dasarnya terpaksa menayangkan film berkualitas rendah kami yang mengandung iklan di tengah-tengah.

Karena kita ada pada topik ini, aku juga sebaiknya memberitahumu kalau menurut komite eksekutif para siswa, SOS Brigade masih bukan klub resmi. Jadi “Petualangan Asahina Mikuru” tidak ada dalam daftar resmi kegiatan. Sepertinya kita tidak akan bisa memenangkan juara pertama pada akhirnya. Aku pikir semua pemilihan yang sebenarnya ditujukan pada kami justru akan jatuh pada Perkumpulan Penelitian Film.

Oh ya, ingat film tengah malam yang seharusnya memberi Haruhi ide untuk membuat film kami sendiri? Setelah melakukan pencarian, aku menemukan kalau film itu tidak memenangkan Golden Globe Award. Itu adalah film promosi hitam putih yang ditayangkan dalam Festival Film Cannes yang disebut “Only”. Dia pasti sudah gila berfikir film ini akan memenangkan suatu penghargaan. Untuk emastikan hal ini, aku bahkan menyewa film itu. Yang akhirnya aku malah ketiduran saat menonton pada setengah jam pertama. Jadi aku tidak tahu apakah isinya mengasikan atau membosankan. Aku rasa aku akan mencobanya lagi sebelum aku mengembalikannya.

Karena ini adalah kesempatan yang langka, aku juga menonton pertunjukkan kelas 1-9.

Koizumi tersenyum sepanjang waktu saat pertunjukkan. Karakternya adalah seseorang yang mati dengan sangat bodoh di akhir; tingkat kebodohan yang menyaingi kebodohan film Haruhi. Tapi entah bagaimana pertunjukkan itu cukup populer. Mungkin aku tanpa sadar merendahkannya karena pemerannya adalah Koizumi. Aktingnya bukan benar-benar akting, lebih seperti dia bagaimana dia menunjukkan dirinya seperti biasa. Itu mungkin alasan lain kenapa aku tidak berfikir kalau pertunjukkannya sangat bagus.

Sesudah membungkuk pada penoton yang bertepuk tangan, Koizumi mengedipkan matanya padaku sebagai jawaban. Tentu saja aku melarikan diri dari kedipan matanya saat mencapaiku. Sedangkan untuk kelas Nagato, aku bermaksud akan meledek mereka juga. Akan tetapi, aku tidak mengira kalau sudah ada antrian panjang ke ruang ramalan. Aku mengintip sedikit ke dalam. Di bawah tirai hitam, di tengah beberapa gadis berpakaian hitam, aku melihat wajah Nagato putih dan tanpa ekspresi. Dia menaruh tangannya pada bola kristal, berbicara pada pelanggan dalam suara tanpa banyak ekspresi. Nagato, kumohon, cukup bantu mereka mencari barang yang hilang dan jangan lakukan yang lain.


Tentang semua ketidak normalan yang disebabkan oleh film itu, sepertinya semua berhasil diperbaiki dengan menambahkan “Cerita ini adalah cerita fiksi” di akhir. Tapi dunia ini tidak bisa diperbaiki cuma dengan mengatakan hal semacam itu, bisakah? Haruhi, Asahina-san, Nagato, Koizumi, dan aku masih di sini, benarkan? Bagaimana dengan “Tidak ada keterkaitan dengan orang yang sebenarnya” bisa benar? Mungkin suatu hari, kami semua akan hidup sendiri-sendiri, tapi setidaknya SOS Brigade masih ada sekarang, ketua dan anggota-anggotanya.

Ahh... Bagaimana aku harus menjelaskannya? Kadang-kadang aku akan berfikir, mungkin semua ini adalah sebuah kebohongan besar, dan Haruhi benar-benar tidak memiliki kekuatan apapun, ini cuma lelucon yang dibuat oleh Asahina, Nagato, dan Koizumi. Merpati-merpati itu cuma di cat; Samishen berbicara cuma suara perut atau sebuah mikrofon tersebunyi; dan kelopak sakura di musim gugur, serta Mikuru Beam cuma spesial efek.

Meski semua benar-benar cuma seperti itu, aku masih tidak bisa berkata banyak mengenai hal ini.

“Jadi tidak mungkin kalau itu mungkin.”

Tidak peduli apa yang ada sekarang, situasi semacam itu tidak benar-benar menyenangkan. Aku pikir semuanya terdampar bersama lebih menenangkan daripada terdampar sendirian dengan Haruhi. Aku senang aku bukan satu-satunya anggota SOS Brigade.

Meski aku satu-satunya yang normal.

Jam kelas memasuki pandanganku, dan tempat ini sudah menjadi tempat untuk bersantai, seperti ruang kelas 1-5.

Ah ya, sekarang bukan waktunya untuk melamun, sudah hampir waktunya. Bagaimana aku bisa menyia-nyiakan kupon diskon yang sangat berharga ini? Belum lagi aku juga tertarik melihat apa yang dia kenakan.

Aku dengan cepat berlari ke tempat pertemuan yang kuputuskan bersama Taniguchi dan Kunikida. Rencananya adalah mengunjungi tempat penjualan Udon yang dijaga Asahina-san.



Balik ke Bab 5 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Ilustrasi Berwarna