Seri Monogatari:Kabukimonogatari/Mayoi Jiangshi 001

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ada seorang gadis yang ingin kukenalkan sebelum memulai cerita tentang petualangan besarku di musim panas yang berpusat pada Hachikuji Mayoi. Ia tidak mendampingiku melakukan petualangan besar itu, alih-alih petualangan, dalam satu atau lain hal, bahkan orangnya sama sekali tidak ikut serta. Untuk memulai, waktu aku mengenalnya musim panas sudah lama berlalu, tidak berlebihan jika kukatakan musim dingin, karena musim semacam itu, pendampingannya, juga keikutsertaannya tidak bisa diharapkan. Secara singkat, gadis ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah yang akan kusampaikan, lalu mengapa menceritakan orang yang tidak ada hubunganya ? Sejujurnya aku juga tidak terlalu percaya diri mampu menyampaikan hal ini dengan baik, mengapa, karena ia adalah tipe orang yang membuatku berpikiran seperti itu.

Intinya adalah, ini adalah jenis yang seperti, ketika mengenang episode kau tak tahan karena tak berguna, kau tidak bisa berbuat banyak kecuali ikut mengingatnya juga, meski mereka sama sekali tidak ada kaitannya. Bisa dikatakan perasaan seperti ketika membuka dengan bersamaan laci kedua dan ketiga lemari pakaian, atau sebaliknya, perasaan ketika menutup laci kedua dan tekanan udara akan mendorong terbukanya laci ketiga ? Apapun itu, aku tidak bisa memutuskan kiasan yang tepat untuk menggambarkan gadis itu.

Ibarat perumpaan yang sering digunakan, ketika kau menyiram kecap keatas puding, maka akan terasa seperti bulu babi, meski bagian permukaannya yang tidak berhubungan,dan bahkan bagian dalamnya juga tidak berhubungan, tetapi keduanya mirip jika dicicipi. Apakah ini yang disebut sebagai paradoks indra perasa ? Ataukah ini hanya sebuah trik ? Jika kukatakan dengan terpaksa, gadis itu seperti minuman bersoda tanpa jus buah-buahan. Meski sepenuhnya berbeda, tetapi rasanya sama karena adanya bahan pewarna dan perasa buatan – Semuanya palsu, gadis itu sendiri adalah imitasi.

Hal-hal yang menyusahkan.

Hal-hal yang menyebabkan kesusahan.

Kesusahan.

Dan kegagalan, penyesalan.

Seorang anak kelas 1 SMA yang dapat meletakkan itu semua kedalam satu laci yang sama ―― Ia adalah adik kelasku yang baru, Oshino Ougi. ......Meski entah bagaimana ini terasa seperti karangan perkenalan yang sangat buruk untuk memperkenalkan seorang gadis yang lebih muda, tetapi jika dikatakan seperti itu tentunya ia akan tertawa terbahak-bahak karena menurutku ia tidak akan mempermasalahkan hal itu. Tidak ada artinya juga jika aku merasa khawatir sendiri.

Ngomong-ngomong, yang mengenalkanku dengan gadis itu ―― Ougi-chan adalah Kanbaru. Adik kelas yang agak menyimpang dan cantik, yang pindah ke suatu kelas di tahun pertama ―― Tidak mungkin ada kesalahan dalam informasi itu, karena ini didapat dari Kanbaru yang anehnya tahu banyak ketika mengenai gadis cantik, tetapi pada kenyataannya ketika bertemu dengan gadis itu, aku sama sekali tidak mendapatkan kesan seperti itu.

Bagaimanapun juga, itu karena aku dipukul saat menemuinya. Mengapa aku menemuinya, mengapa aku dipukulnya, apapun itu, aku akan menceritakannya ketika urutan cerita sudah sampai disana(tentu saja jika sebelumnya aku diberkahi kesempatan semacam itu) ―― kata-kata khas Ougi-chan, yang kuingat beriringan dengan episode yang berpusat pada Hachikuji.

“Araragi-senpai, apa kau tahu mengenai saat ketika semua lampu lalu lintas berwarna merah ?”

Begitulah.

“Heh apa? Saat para teknisi melakukan pemerikasaan ?”

“Bukan bukan, hal ini lebih sering terjadi --- Bahkan seharusnya Araragi-senpai melihatnya setiap hari”

“Setiap hari ya…… tidak, aku tidak ingat pernah melihatnya. Selain itu, jika kejadian itu terjadi di jalanan setiap hari bukannya akan terjadi kecelakaan lalu lintas yang parah dimana-mana ?”

“Justru untuk mencegah terjadi kecelakaan hebat dimana-manalah fenomena ini dibuat setiap hari. Tidakkah kau mengerti ? dasar bodoh. Ini adalah cerita yang sederhana jika rahasianya dibuka Araragi-senpai. Dari lampu di depan menjadi merah, sampai lampu di samping menjadi hijau, harus terdapat time lag sebesar tiga detik. Jika berganti pada saat yang bersamaan, para pengendara yang terburu-buru terus maju akan membuat kemungkinan terjadinya kecelakaan akan tinggi.”

“Tiga detik…… ah tidak, itu bukannya sekejap kan ?. Tidak ada orang yang berkedip setiap tiga detik.”

“Tolong jangan mencari-cari kesalahan, itu adalah sifatmu yang paling buruk Araragi-senpai. Singkatnya yang kukatakan adalah ada jarak selama tiga detik di persimpangan ketika semuanya berhenti ―― sebaliknya, tidak ada saat seperti itu ketika lampunya berubah ke warna hijau. Itupun asalkan para teknisi sedang tidak melakukan pemeliharaan. Seandainya akulah perancangnya,maka aku akan membuat sistem yang tidak memiliki hal-hal seperti itu dalam strukturnya. Semua orang lebih memilih aman daripada bahaya.”

“Itu adalah hal yang wajar. Tak perlu dikatakan lagi.”

“Tidak, biarkan aku mengatakannya dengan tegas, ini benar-benar obrolan yang menarik Araragi-senpai. Ketika dunia dipenuhi dengan lampu merah yang menunjukkan tanda bahaya, ketika itulah waktu yang aman, sebaliknya, ketika dunia dipenuhi dengan lampu hijau yang menunjukkan tanda aman, semua tempat adalah tempat yang berbahaya, bisa dikatakan ini adalah sebuah kontradiksi ―― ini berarti ketika tanda bahaya sudah melewati batasnya akan menciptakan wilayah yang aman, pada sisi lain, jika tanda aman sudah melewati batasnya maka hanya akan menciptakan wilayah yang tidak taat pada aturan. Jangankan tiga detik, untuk hidup selama satu detik saja akan susah”

“…… apakah ini cerita seperti pada dasarnya makanan yang baik untuk tubuh itu tidak enak, dan makanan yang enak itu akan membuat gemuk dan tidak baik untuk tubuh ?”

“Begitulah. Tepat seperti itu. Meski bodoh, tapi kau cepat mengerti Araragi-senpai”

“Aku merasa terhormat dipuji seperti itu, dan ini adalah kehormatan tertinggi bagiku”

“Itu bukan pujian, itu ejekan. Ketika melintasi lampu hijau, manusia merasa mereka dilindungi sepenuhnya oleh dewa, tapi ―― sesungguhnya tidak ada hal semacam itu.Risikonya hanya berkurang setengahnya. Kita hanya bisa mengatakan bahwa kira-kira semuanya sedikit lebih baik daripada semuanya berwarna hijau. Jika kau tidak ingin mengalami kecelakaan, jangan melintasi tempat penyimpangan”

“Jika kamu bicara seperti itu, bila berjalan di trotoar sekalipun, kemungkinan ada orang mabuk yang menabrak tidaklah nol”

“Ya. Tidak nol. Tapi hal-hal seperti itu harus disampaikan. Seseorang, misalnya aku, harus menyampaikan hal ini. Betapa bahayanya dunia yang kita tempati ini.Bahwa dunia ini damai, mimpi dan harapan yang melimpah, pertolongan memenuhinya, manusia dan manusia dilahirkan untuk saling mencintai, untuk saling bersahabat,dan anak-anak memiliki kewajiban untuk berbahagia--- jika terbuai untuk ocehan hal-hal semacam itu maka pijakan seseorang akan mudah diganggu. Anak-anak di medan pertempuran, meski tidak menerima pendidikan tetapi lebih bisa diandalkan. Paling tidak, mereka lebih menghargai hidup. Karena mata mereka telah banyak melihat lampu merah daripada lampu hijau.”

“Menurutku manusia berhak untuk hidup seperti orang bodoh yang tinggal di negara yang damai. Itulah mengapa mereka menghabiskan ribuan tahun untuk mencapai kemajuan.”

“Itulah ciri khas cara berpikir Jepang. Boleh juga dikatakan itulah kepercayaan negeri ini. Meski menurut pendapatku negara Jepang tidak akan ada lagi setelah seribu tahun kedepan.”

“Hal itu sama untuk negara manapun. Tidak ada negara yang bertahan seribu tahun menggunakan sistem yang sama. Kau tak perlu membaca buku sejarah karena itu hal yang biasa.”

“Begitulah, memang hal yang biasa, Jepang mungkin akan musnah, dunia mungkin akan hancur. Aku tertawa melihat orang-orang memalingkan mata dari hal itu, dan melakukan hal-hal seperti deposito. Meski aku tertawa sambil menangis.”

“Jadi ?”

“Ya ?”

“Jadi pada akhirnya apa yang ingin kau katakan Ougi-chan ? Seperti biasa, kau tidak langsung ke intinya. Meski penampilanmu tidak demikian, tapi dalam beberapa bagian kamu mirip seperti seorang pria paruh baya”

“Aku tidak senang jika dikatakan mirip dengan orang seperti itu. Aku ingin menuntutmu atas perkara pencemaran nama baik. Tapi aku akan menganggap itu sebagai pujian sebagai layanan istimewa. Ah tidak, aku hanya menekan untuk berhati-hati. Hey, bukannya sering dikatakan ? Mimpi tidak dimaksudkan untuk dilihat tapi untuk diwujudkan ―― tapi sepertinya itu terbalik kan? Pada kenyataannya mimpi bukan untuk diwujudkan tapi untuk dilihat kan ? Sementara merasa bahagia memimpikan hal-hal yang diinginkan di masa depan, seandainya itu terwujud sekarang, itu akan terasa biasa saja, atau kau malah hidup dalam neraka dimana usaha kerasmu akan berakhir sia-sia setiap hari, tanpa mengacuhkannya. Mengapa harus melakukan semua ini, menggelikan. Hanya dengan berkhayal, manusia dapat memperoleh banyak kebahagiaan.”

“Daripada berkhayal untuk memperoleh kebahagiaan, mewujudkan mimpi untuk memperoleh kebahagiaan, bukannya tingkat kebahagiaannya menjadi lebih tinggi ?”

“Hal itu sama sekali tidak benar.”

“Apanya yang tidak?”

“Tidak ada. Pokoknya tidak. Semua akan jelas jika kau membayangkan kehidupan orang-orang yang diinginkan setiap orang di masa depan, misalnya bintang rock, atlet, mangaka, direktur, dan lain-lain. Menurutmu mereka hidup dengan melakukan hal-hal yang mereka sukai? Tidak mungkin mereka bisa. Semuanya tergantung dari hubungan mereka dengan atasannya, dipermainkan oleh pangkat dan penilaian,menyetujui permintaan sponsor, menjual rayuan pada fans, hidup mereka penuh dengan hal yang menyakitkan. Mewujudkan mimpi berarti sama dengan menyadari sepelenya suatu mimpi.”

“Jadi makin dekat kamu dengan keinginan mewujudkan mimpi, kamu harus makin hati-hati dengan hubunganmu? Terdengar seperti sesuatu yang dikatakan oleh orang antipati dengan kepribadian yang buruk. Tapi bukannya ada orang yang hidup dengan semaunya melakukan hal-hal yang ia sukai dan menjadi terkenal?”

“Apakah kau membicarakan orang yang hidup semaunya sendiri meski dibenci dan dihindari oleh orang-orang sekitarnya? Siapa yang ingin menjadi orang semacam itu? Apakah mewujudkan mimpi berarti menjadi orang yang tidak berguna semacam itu? Bukannya harusnya sebalikannya.”

“Hmmm…… ya, itu sebaliknya.”

“Maka dari itu, Araragi-senpai, anak-anak kecil harusnya menonton orang yang mewujudkan mimpinya adalah pemandangan di depan layar CRT sambil makan snack, daripada mengalami masa sulit, terjebak dalam berbagai masalah, berjuang keras bekerja untuk mengubah mimpi yang menyenangkan menjadi kenyataan yang sulit. Mereka harus diajarkan bahwa kebahagiaan bisa diperoleh dengan cara yang lebih efisien. Kita harus menunjukkan jiwa ksatria. Tentu saja mereka boleh bermimpi, tetapi mereka tidak boleh mewujudkannya. Kita harus menyebarkan kata-kata ini.”

“…… TV CRT ya, sepertinya sebagian besar sudah disingkirkan. Tak disangka katanya gambarnya jelas. Sekarang kan zamannya LCD dan plasma”

“Haha. Dengan kata lain, TV sekarang baik layarnya maupun acaranya telah menjadi sangat tipis, bukan begitu ?”

“Aku sama sekali tidak menilainya seperti itu. Masih banyak acara-acara yang menarik.”

“Cinta siapa yang ingin kau dapat dengan dukungan seperti itu ? Araragi-senpai. Karena kamu adalah orang yang hebat, apakah ada yang melindungimu ? Sebaiknya kamu yang harus melindungi lampunya. Lampunya tidak melindungimu, tetapi kamulah yang mengikuti[1] lampu itu.Kau bisa mengangkat tangan atau mengibarkan bendera jika kau ingin.”

Perasaan seperti ini.

Ia selalu seperti ini, pada akhirnya yang ingin dikatakan oleh Ougi-chan adalah trivia soal “tiga detik adalah berapa lama semua lampu lalu lintas di persimpangan berwarna merah”, ia sombong dan hanya mencari terima kasih, dari obrolan lalu itu bicara prinsip kehidupan bahkan sampai mimpi, itulah bagaimana Oshino Ougi, gadis berumur 15 tahun ―― dan aku mengingat trivia ini bersamaan dengan Hachikuji Mayoi.

Aku mengingatnya bersamaan dengan gadis yang tersesat itu.

Semua lampu lalu lintas yang menghalangi jalan berwarna merah.

Ditabrak oleh mobil ketika melintasi lampu hijau.

Bersamaan dengan kenangan gadis itu, yang telah meninggal lebih dari sepuluh tahun lalu.

Petualangan besar di musim panas itu ―― dimulai oleh kejadian yang sangat sepele, namun pada akhirnya cerita ini menjadi besar dan melibatkan hampir semuanya di dunia nyata, aku mengingatnya bersamaan dengan cerita ini.

Meski setelah aku menceritakan kisah itu, tentunya aku akan memiliki sesuatu untuk melawan pengetahuan bermacam-macam halnya Ougi-chan, melawannya yang selalu membuatku terpesona dan kewalahan.

Secara singkat.

Ada satu lagi dalam lampu lalu lintas, diantara warna merah dan hijau, yaitu kuning.

Dan itulah yang ingin ditekan oleh gadis itu.



Catatan Penerjemah[edit]

  1. 守る digunakan untuk mengikuti dan melindungi.


Balik ke Illustrasi Novel Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke 002