Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 4 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog — Awal dari Segalanya[edit]

Sejak kapan aku menyadari kalau aku diperlukan...?

Suatu hari sembilan tahun lalu.

Lux menghadiri perjamuan yang dihelat di Ibu Kota Kerajaan, dalam musim gugur ketika musim panas baru saja berakhir.

Sebuah upacara untuk meminta bantuan Langit dan leluhur agar Kerajaan memenangkan perang dan menguasai pulau sedang diadakan di sana selama lima hari.

Ada hampir tiga ratus bangsawan berkumpul dalam satu tempat, termasuk salah satu dari keluarga bangsawan, yang menunggu perjamuan dimulai. Ini adalah kali kedua Lux menghadiri acara seperti itu.

Istana besar yang tak disadari menerangi Ibu Kota Kerajaan.

Upacara berlangsung di aula resepsi megah dan indah yang sangat cantik sampai tampak seperti sesuatu dari cerita dongeng.

Namun, untuk beberapa alasan, suasana memenuhi hati Lux dengan perasaan tidak tenang.

Mengenai pada kakeknya Wade yang punya penilaian bagus, Kerajaan, yang dengan tanpa pandang bulu mengeluarkan dana negara, menyebabkan kehendak buruk dari seluruh rakyat.

Ia sendiri mulai menduga kalau ayahnya, Kaisar Diseld, tidak lagi menyimpan rasa sayang terhadap Pangeran ketujuh.

Setelah memasuki istana, ibunya yang selesai menyapa dan meninggalkan Lux sendiri kemudian pergi ke ruangan lain untuk menjenguk Airi yang sakit.

Lux berdiri sendiri dalam tempat yang menyilaukan.

"Selamat malam."

Pada waktu itu, seseorang memanggil Lux.

Di hadapannya adalah laki-laki paruh baya.

Dengan ekspresi ramah pada wajahnya, Dalto memperkenalkan dirinya sebagai kenalan ibunya.

Lebih spesifik, istri laki-laki ini yang mati setahun lalu sangat mirip dengan ibu Lux.

Dia adalah saudagar besar yang menjalankan konglomerat Aingram dan akan pindah ke Ibu Kota Kerajaan, jadi dia datang untuk mengucapkan salam.

"Begitu yah."

Bagi Lux yang masih kecil, hal tersebut tidaklah menarik.

Lux hanya bertukar sapa dan sebaliknya karena ia adalah seorang anggota yang punya tindak-tanduk sebagai keluarga kerajaan.

Namun──

"Lalu saya akan perkenalkan kedua putriku. Ini adalah anak pertama Relie dan ini adalah anak kedua saya Philphie. Kali ini, saya akhirnya bisa membawa mereka."

Dia menunjuk pada kedua gadis dalam gaun formal yang cantik.

"Adik kecil Philuffy sama seumuran dengan Tuan Muda. Seperti yang anda lihat, dia adalah gadis yang baik. Saya harap anda akan berteman baik. Kita akan bertemu lagi ketika kami mengunjungi ibumu."

Lux membungkukkan kepalanya dengan sopan.

"......Senang berkenalan denganmu."

SaijakuBahamut v4 009.jpg

Gadis dengan ciri anak-anak dalam gaun berwarna terang yang sangat pas sekali, menetapkan tatapannya pada Lux dengan wajah tanpa ekspresi.

Aingram Philuffy.

Dan dengan pertemuan bersama si gadis serta aura misterius, kisah keduanya pun dimulai.


Balik ke Ilustrasi Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Episode 1