Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 2 Episode 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Episode 4 - Duel[edit]

Part 1[edit]

Ingatan Lux tujuh tahun lalu.

Di pemakaman ibu Lux, tidak ada siapapun dari keluarga kerajaan.

Mungkin karena posisi sosial mereka setelah dibuang dari Istana Kerajaan, itu sangat sederhana dan sulit membayangkan kalau dia telah menjadi ratu.

Meski begitu, itu bukan persoalan bagi Lux.

Apa yang harus dilakukan mulai sekarang dan bagaimana untuk melindungi adiknya Airi, yang terbaring karena penyakit.

Lux hanya melamun pada kaca kotor di dalam gereja.

Setelah sejenak, dia keluar dari gereja untuk kembali pulang.

Di depan batu nisan ibunya di mana terdapat keluarga yang masih tersisa, seseorang berdiri.

Laki-laki berambut perak yang mengenakan pakaian hitam.

Lux yang agak kenal dengan laki-laki itu dan sikap tenangnya.

"Tentang ibumu, ini sangat disayangkan."

Nama laki-laki itu adalah Fugil Acadia. Dia adalah saudara tiri Lux.

Dia tidak menetap lama di Istana Kerajaan, dan Lux yang diasingkan untuk perebutan kekuasaan entah bagaimana mengerti.

Laki-laki ini –– dia sedikit berbeda dari anggota keluarga kerajaan lain.

"Saudaraku. Jika kau ingin mencapai sesuatu sebagai bayaran, kau boleh memintaku. Dalam keluarga kerajaan, meski kau dibuang dari Istana, ada beberapa hak istimewa yang masih kau miliki sebagai bayaran. Mungkin sulit untukmu sendiri, tapi jika aku menjelaskan dengan baik untukmu, kau mungkin bisa mempelajari satu atau dua hal."

Ketika dia mengatakan "bisa mempelajari satu atau dua hal", dia membicarakan tentang berbagai pembelajaran termasuk taktik dan pemerintahan, serta Drag-Ride.

Menjadikannya hiasan atau alat diplomatik, Lux tidak akan disalahkan untuk meningkatkan "kualitasnya" sebagai bayaran dengan pembelajaran dasar.

"Itu akan lama dan jalan yang terjal. Tapi ketekatanmu mungkin mengubah Kerajaan. Apa kau mau mencobanya?"

"...Kumohon."

Dari hari itu dan selanjutnya, hubungan antara Lux dan Fugil dimulai.

Ijin memasuki perpustakaan kerajaan, dan bimbingan Drag-Ride. Lalu––

Kemudian, suatu hari setelah tujuh bulan, Fugil menyaksikan pemandangan aneh.

"Apa yang terjadi? Saudaraku."

Salah satu lapangan latihan Machine Dragon di Ibu Kota Kerajaan.

Terdapat tumpukan <Wyvern> yang hancur di ujung.

Pada saat ini, Fugil telah membiayai agar Lux mengoperasikan Drag-Ride, tapi dia mendengar tentang luka berulang dan kerusakan Machine Dragon dari pelayannya, dan tiba untuk melihat situasi.

"Aku minta maaf. Aku gagal sedikit––"

"Ini tidak sepertimu. Bagaimana mungkin kalau kau, yang telah menunjukkan kemampuan yang bisa disebut bakat alami sebagai Drag-Knight sampai sekarang, gagal untuk mengoperasikan––. Hmm...?"

Fugil yang menyadari hal tak biasa itu membuka matanya lebar.

<Wyvern> yang hancur memiliki sifat umum aneh.

Armor dari tangan kanannya menggunakan pedang untuk sayap belakangnya yang dilumat dalam bentuk aneh dan hancur.

Dan tangan satunya, salah satu bagian dinding tertutup dengan papan baja yang hancur dan menghilang.

Dinding di mana pedang tidak bisa memotong dan kulitnya (dinding luar) tidak bisa hancur.

"Ini bukan seperti kau mengoperasikan Drag-Ride dengan biasanya. Apa kau mencoba semacam metode khusus pengoperasian?"

Fugil yang memahami situasi yang tak wajar menanyakan sambil dia tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

"Ya."

Dengan wajah tanpa ekspresi, Lux dengan biasa membalas.

"Dengan hanya "kekuatan biasa", aku akan menyesal sekali lagi. Demi untuk melindungi hal yang penting bagiku, aku menginginkan kekuatan yang lebih kuat."

Ingatannya memudar dan menjadi samar-samar.

Itu benar. Aku tidak bisa melupakannya.

Ada janji yang harus dia tepati.

Dan kemudian, Lux terbangun.

Part 2[edit]

Di bawah langit malam di mana bulan mengambang, Krulcifer sedang berdiri.

Gereja yang ditunjuk sebagai penyelenggaraan duel terletak di pinggiran blok ketiga Kota Pertahanan.

Bangunan terpencil yang ditinggalkan dan dihancurkan setelah menjadi medan perang melawan Abyss yang muncul sekitar dua tahun lalu.

Tempat itu, di mana puing-puing tak terhitung berserakan dan lapisan luar dinding telah dihancurkan di setiap arah yang tersisa, sekitar 1 km jauhnya dari kota di mana ada tanda-tanda orang.

Selain itu, terdapat panggung di mana Drag-Knight tersebar untuk mengintai dan mengusir orang yang tidak terkait.

Berdiri di sana adalah Barzeride dan Alterize.

"Aku datang di waktu perjanjian, istri masa depanku. Aku percaya kalau kau akan dengan selamat menyelesaikan misi penyelidikan reruntuhan dan kembali, tapi dia (Lux) terbaring karena kelelahan? Atau –– dia takut dan kabur?"

"Aku menyuruh dia pulang."

Krulcifer tidak gemetar pada provokasi basa-basinya.

Dia mengatakan begitu sambil menolaknya mentah-mentah dan mengubah mata dingin menusuknya ke arah dua orang itu.

"Aku tidak bisa membiarkan dia terlibat dengan lelucon sandiwara lebih dari ini––"

Lalu, dia dengan tenang menghunuskan Sword Device nya yang menggantung pada pinggangnya.

"Waktu dimulai dari sekarang. Penentuannya akan jadi salah satu, ketika Machine Dragon dibatalkan atau ketika kedua lawan duel menyerah."

Sembari mengikuti, Alterize, pelayan Kediaman Einvolk juga menarik Sword Device nya.

"Sengaja kabur dari gereja ini yang adalah panggung duel akan dianggap kalah. Lain dari itu, aturan disesuaikan untuk mereka yang digunakan dalam perhelatan turnamen Ibu Kota negara ini. Anda tak masalah dengan itu, benar? Nona."

"Ya, aku sudah memutuskannya. Sejak beberapa waktu lalu––"

"…………"

Kata-kata Krulcifer yang entah bagaimana memiliki maksud tersembunyi.

Menekan sedikit kegelisahannya, Alterize menarik napas.

"––Datanglah, naga yang melambangkan keabadian. Berubahlah menjadi sayap yang menyatukan Bumi. <EX Wyrm>!"

Tak terhitung partikel cahaya menari, pada saat yang sama dia mengucapkan perapalan, dan <EX Wyrm> yang adalah penguatan Machine Dragon tipe tanah dipanggil.

Kekuatan militer terbesar diberikan pada Drag-Knight berkemampuan tinggi yang tidak memiliki Divine Drag-Ride.

Barzeride mengalihkan pandangan kagum pada Drag-Ride Alterize.

"Seperti yang diperkirakan dari Kediaman Einvolk. Memikirkan kalau pelayan Drag-Knight memiliki tingkat EX. Aku menantikan lagi untuk pertunanganku denganmu. Krulcifer."

"Bisa kau berhenti bertingkah sok akrab denganku? Itu membuang waktu."

Krulcifer membalikkan suara dingin pada pujian Barzeride.

"Aku seorang anak yatim. Ketika kau tinggal di rumah orang lain untuk waktu yang lama, kau bisa mengerti hal tertentu. Seperti apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu."

"Hou...?"

Segera setelah Barzeride bergumam, Krulcifer menyiapkan pedangnya.

"––Reinkarnasi. Naga Raksasa pembawa malapetaka yang dikurung oleh harta duniawi. Jadikan kesetaraan dengan hasrat tiada banding, <Fafnir>."

Dengan langsung setelahnya, lingkungan sekitarnya berubah (bentuk) dan tak terhitung partikel cahaya berkumpul.

Membentuk Machine Dragon perak besar yang mengingatkan pada patung es.

Ketika terbuka dari dalam, itu dengan langsung berubah menjadi armor yang membungkus tubuh Krulcifer.

Barzeride, yang melihat pemanggilan, menyeringai.

Kemudian, dia sendiri juga melengkapi tubuhnya dengan <Aži Dahāka>, menatap pada Alterize dan menyuruhnya memberikan sinyal mulai.

"Lalu duel, dimulai!"

Segera setelah Alterize berteriak, <Fafnir> Krulcifer terbang.

Dia menarik Pisau ke arah Barzeride dan dengan cepat menyiapkan senjata khususnya –– <Freezing Canon>.

Tembakan jarak jauh berkecepatan tinggi sempurna yang merupakan gaya bertarung Krulcifer.

Sesaat ketika Barzeride memperkuat pelindungnya untuk merubah arah Pisau, Krulcifer dengan cepat menarik pelatuk.

Dia mengarahkan serangannya ke arah langsung di mana dia menghindar dan membuka ketika dia menghadang.

Sinar biru terpancar dengan menusuk dingin malam gelap dan mendesak Barzeride.

  • pakin*! Suara membeku dengan sekejap bergema dan Krulcifer memastikan serangannya.

Tapi––,

"Untuk serangan kejutan, itu kurang, tapi aku memuji penilaian dan kemampuanmu. Krulcifer."

Krulcifer gemetar pada suara tenang Barzeride.

"......!?"

Apa yang membeku adalah gumpalan puing yang <Aži Dahāka> ambil di depannya.

Bagian keruntuhan bangunan yang jatuh menuju tempat ini yang adalah gereja.

Dia menghancurkannya dengan halberd nya dan bertahan melawan <Freezing Canon> dengan menggulungnya ke atas sebagai pelindung lain.

Beratnya tidaklah cukup dengan hanya menggali puing-puingnya ke atas, jadi biasanya sulit untuk melakukan tindakan ini.

Jadi memilih gereja ini untuk duel adalah bagian rencana Barzeride.

"Aku gegabah. Untuk datang bertindak tergesa-gesa. Apa ini yang kau lakukan? Alterize."

Tindakan yang adalah satu-satunya titik lemah <Freezing Canon>.

Ada juga kemungkinan kalau Barzeride sendiri, yang melihatnya sekali dalam penyelidikan reruntuhan, muncul dengannya, tapi jika seseorang yang mengetahui sebelumnya menyarankan rencana––

"Apa mungkin maksudmu?"

<EX Wyrm> Alterize yang melompat ke arah Krulcifer terbang di tengah udara.

Ketika Krulcifer hampr menghindari pedang kembar yang tajam mengayun, Alterize menunjukkan senyum.

"Kemampuan anda semakin tumpul. Nona."

"––––!"

Memutar bingkai udara Machine Dragon di udara, dia melanjutkan tebasan dengan pedang lain.

Tetapi,

"Kau terlalu naif."

Tebasan pedang yang dihadang oleh senjata khusus otomatis yang diaktifkan tanpa memperhatikan penggunanya –– <Auto Shield>.

Tapi pada saat itu, <Devil Glow> yang terbentang dari kedua bahu <Aži Dahāka> Barzeride telah menyiapkankannya ke arah Krulcifer.

"Dengan senjata khusus itu, apa kau bisa juga bertahan melawan ini?"

  • doun*!, dua garis menembak <Fafnir>.

Serangan ini sendiri bisa dihadang dengan <Auto Shield>.

Tapi, dalam hal itu, akan mengakibatkan sikap badannya roboh dan Alterize mungkin mengikutinya.

Kalau begini, akan secara terus menerus berbalik menjadi pertarungan bertahan.

(Seperti yang diduga –– aku tidak punya pilihan tetapi bertaruh.)

Krulcifer mempertimbangkan hal itu sementara mengamati pergerakan dua orang.

Dengan tubuh yang terluka dan lelah dengan penyelidikan reruntuhan yang tersisa, dia akan jadi seseorang dengan kerugian dalam pertarungan tak seimbang.

Oleh sebab itu, dia mengaktifkan Divine Raiment <Fafnir> <Wise Blood>.

Kemampuan membaca masa depan yang meninjau masa depan dalam radius puluhan Mel beberapa detik kemudian.

Ketika dia menghindari serangan dengan Divine Raiment itu, Krulcifer merasakan jalan kemenangannya.

"Aku tahu –– kau kuat. Kau memang kuat."

Dari lokasi jauh, Barzeride mengulangi itu sambil dia terkesan.

"Tapi kau tahu, Krulcifer? Kau harusnya dengan tenang menjadi istriku. Dengan begitu, kau bisa senang. Aku tidak ingin menyakitimu lebih dari ini. Bisa kau menyerah sekarang?"

Dengan Barzeride yang mengucapkan suara menyenangkan, Krulcifer menghembuskan napas.

"Maaf tapi –– aku tidak menyukai laki-laki yang banyak omong."

Dan pada saat yang sama dia membalas, kemudian mulai bergerak.

"......!? Cepat!"

Meninggalkan Alterize yang berada di depannya dengan gerakan tiba-tiba, <Fafnir> berakselerasi.

Dengan perangkat terbang sayap belakangnya pada kekuatan penuh, dia memenuhi Barzeride pada kecepatan yang matanya tidak bisa tangkap.

"Apa kau sebenarnya menantang Machine Dragon tipe tanah <Aži Dahāka> sebagai lawan pertempuran jarak dekat? Menarik."

Barzeride menyiapkan halberd nya dengan senyum tak gentar.

Di sisi lain, Krulcifer mengacungkan pedang berukuran sedang dan menebasnya.

Tanpa ketakutan pada halberd yang dilepas sembari membalik pedangnya, Krulcifer mengambil ancang-ancang.

"Dalam hal perselisihan bersama dan satu sama lain, itu akan jadi kemenanganku, kau tahu?"

Krulcifer menyadari kenyataan kalau armor dan pelindung yang dimiliki oleh <Aži Dahāka> membanggakan kekuatan pertahanan tiada banding.

Sesaat ketika senjata satu sama lain akan menyilang––

"Aku ingin tahu tentang itu."

Krulcifer tiba-tiba tersenyum.

"Apa...!?"

Segera setelah itu, Barzeride membuka matanya lebar.

Meriam senjata khusus yang terpasang pada bahu kanan Divine Drag-Ride <Aži Dahāka> pecah.

Dia mengarahkan menuju senjata khusus di bahu dan Tenaga Pusat dari awal.

Kemudian,dia menghindar di bawah Barzeride yang harusnya memiliki keuntungan dalam pertempuran jarak dekat dengan nyaris.

"Kemampuan membaca masa depan, ini Divine Raiment mu..."

Meramal masa depan dengan <Wise Blood>.

Sementara menghindari serangan Barzeride menggunakannya, dia menyiapkan serangan balik.

"Kerja bagus, Krulcifer. Meski ada sedikit kerusakan, aku akan memujimu untuk menghancurkan bahu kananku dengan baik sekali."

"Ini bagus sekali kalau kau memujiku, tapi masih belum melakukan apapun yang khusus."

"Tuan Kreutzer! Tolong, mundur! Itu berbahaya kalau begini!"

Dari jauh di belakang, teriakan Alterize bisa didengar.

Namun, terlalu lambat.

Dengan membaca masa depan <Wise Blood>, Krulcifer bisa memprediksi seluruh serangan dan pertahanan pertempuran jarak dekat.

Dan di dalam tanah ini di mana puing-puing terpendam di mana-mana, hal itu setidaknya akan memakan tiga detik sampai <EX Wyrm> Alterize bisa mengejarnya.

Bahkan tembakan jarak jauh akan dihadang oleh <Auto Shield>.

Semuanya menurut pada perhitungan Krulcifer.

"Yah lalu, selamat tinggal."

Dia tidak membiarkan penjagaannya melengah sampai akhir.

Ketika pedang Krulcifer akan menghancurkan Tenaga Pusat yang berada di bawah aki dari bahu hancurnya––

"Apa kau pikir kalau kau bisa mengalahkanku?"

"––Eh?"

Mendadak, gambaran membaca masa depan menghilang dari bidang pandangan Krulcifer.

Serangan Barzeride yang dia ramalkan layaknya kekuasaan, dan dari senjata khusus dari bahu kiri <Aži Dahāka>, meriam menembak pada nyaris jarak titik buta.

<Auto Shield> dengan sekejap diaktifkan, dan pengaruh kuat serta api meledak di depan tujuh pelindung.

Sementara mengerang dengan rumit, Krulcifer menatap pada ledakan eksplosif di depan matanya.

"Kuh...!? Kenapa <Wise Blood> lagi––"

Kekuatan fisik dan semangatnya pastinya belum menghilang.

Tentu saja, itu fakta kalau dia sudah kelelahan sebelum duel, tapi lagi dia merencanakan di mana dia dapat menggunakan satu-satunya Divine Raiment dan persenjataan khususnya.

Meskipun––,

"Itu karena kau salah paham tentang kemampuanku."

"......!?"

Api dan asap mengepul seperti tiang.

Bersembunyi dalam bayangannya, <Aži Dahāka> Barzeride mengambil jalan memutar menuju sisi <Fafnir>.

Halberd yang membentur pada sudut tajamnya.

<Auto Shield> dengan otomatis diaktifkan dan mencoba untuk menghalangi serangan itu, tapi––

  • pakin*!

Tujuh pelindung tersebar di udara yang terbentang dan halberd mengenai bingkai udaranya.

"Uh, kuh...!"

Meski itu mengenai pelindungnya, kekuatan berat (halberd) itu tidak bisa benar-benar ditahan.

Sementara tersungkur bersama <Fafnir> dan berguling di atas tanah dari bangunan yang ditinggalkan, dia menghantam ke dalam gunungan puing.

"Kaha...! Uh, ah..."

Dia dengan biasa mengubah wajah yang membelit dalam rasa sakit, dan Krulcifer menggeliat.

"Oops, maaf. Itu perut penting yang akan mengandung anakku suatu hari. Aku harusnya sedikit lebih lembut."

Berkebalikan dengan kata-katanya, Barzeride tertawa dengan ekspresi kosong dari perasaan berdosa.

(Ini aneh. Kenapa sesuatu seperti ini––)

Kenyataannya kalau membaca masa depan dengan Divine Raiment <Wise Blood> telah menghilang dan <Auto Shield> yang menjadi pertahanan mutlak ditembus.

Itu tidak terjadi karena kesalahan atau kelelahan Krulcifer.

Perhitungan sisa energinya harusnya telah dilakukan dengan akurat.

Dan lagi, apa ini benar?

Selain itu, Barzeride, "laki-laki" yang harusnya sudah mencapai batasnya karena nilai bakat Machine Dragon nya yang menurun tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.

Apa itu berarti kalau bukan hanya kemampuannya yang cukup untuk disebut "Pemegang Julukan dari Kerajaan", tapi juga bakat Machine Dragon nya tidak biasa?

(Tapi––, aku masih belum...)

Dalam situasi putus asa yang cukup membuat seseorang kehilangan semangat bertarung mereka, Krulcifer menekan rasa sakitnya dan berdiri.

"Apa kau masih ingin bertarung? Meski ketekunanmu patut dipuji, kau tidak punya lagi kesempatan menang."

"Kita tidak tahu sampai mencobanya."

Ketika dia mengambil napas dalam dan mengganti suasana hatinya, Krulcifer terbang dengan lintasan yang menggambarkan anak panah dan mengacungkan pedangnya.

"<Wise Blood>."

Lalu, dia sekali lagi mengaktifkan Divine Raiment <Fafnir> dan membaca masa depan beberapa detik kemudian.

Sementara membaca tembakan Alterize dari belakangnya dan menghindarinya, dia berpura-pura menebas dan mencoba membenturkan <Howling Roar> pada <Aži Dahāka> ––tapi,

"Jangan membuatku mengulanginya lagi."

"––!? Membaca masa depan lagi..."

Sekali lagi efek membaca masa depan dengan <Wise Blood> menghilang dan tembakan yang dilepaskan dari meriam kiri <Aži Dahāka>.

Menghilangkan pengaruh <Howling Roar> dan menghancur leburkan puing-puing yang jauh di belakang.

"Kenapa serangannya baru saja––"

<Howling Roar> adalah serangan yang awalnya digunakan untuk menepis serangan.

Musuh telah dengan akurat menyiapkan meriamnya melawan serangan Krulcifer yang diambil kembali.

Baru saja seolah dia memprediksi semuanya.

"Apa kau kira kalau aku tidak akan bisa membaca pergerakanmu?"

Pada saat yang sama dengan suaranya, halberd mengayun sekali lagi.

"Kuh...!?"

Dihantam dengan bunyi armor yang kuat dari <Fafnir> yang langsung mengenainya, pastinya di tempat yang sama baru saja tadi.

Dia sekali lagi dipukul tepat di luar dan punggungnya menabrak dinding yang hancur.

"Ka, hah...!"

Dengan kasar mengenai sekujur tubuhnya dan napasnya berhenti untuk sesaat.

Meski begitu, ketika dia mencoba bertarung kembali, lengan armor <Fafnir> yang memegang <Freezing Canon> dengan cepat terlepas dan jatuh.

"Sayang sekali––. Jangan mengecewakanku, istri masa depanku. Jangan berusaha yang tak ada gunanya dengan bertarung kalau kau tidak memiliki kesempatan menang. Itulah apa yang aku percayai."

Barzeride tiba-tiba berbicara sambil membujuknya.

Alterize mungkin juga merasakan hal yang sama.

Tidak memulai mengejar dengan <EX Wyrm>, dia menonton rangkaian kejadian di tempat itu.

Jika ada penonton lain di sini, siapapun dari mereka pastinya memikirkan kalau hasilnya sudah diputuskan.

Namun––,

"Aku minta maaf untuk mengecewakanmu––, tapi aku tidak menyukai laki-laki yang mengatakan kebohongan yang jelas."

Tiba-tiba membuat ekspresi serius biasanya, Krulcifer menegaskan.

"Apa...?"

"Mengecewakanmu? Tidak, kau harusnya senang. Untuk menyiksaku seperti ini –– dengan perkembangan tak terduga ini."

Ekspresi Barzeride yang menyatakan senyum sakit dengan langsung berubah menjadi seseorang yang dingin.

"Kau membatalkan Divine Raiment ku. Mungkin untuk alasan itu –– demi mengamati kekuatanku, kau bergabung dengan penyelidikan reruntuhan. Bahkan mengatakan kalau kau menyukaiku sebagai istri adalah juga bohong. Ini karena seperti kau bisa menggunakanku sebagai alat, bukan?"

"…………"


Barzeride, tidak menunjukkan tanda-tanda menyela, dengan tenang mendengarkan perkataan Krulcifer yang dengan biasa mengatakan hal itu.

"Selain itu––, tentang ketika kami diserang oleh Drag-Knight di wilayah berpenghuni golongan atas (kaya). Bukankah itu kau juga yang melakukan? Untuk orang-orang seperti mereka memasuki daerah itu, pemimpin dari orang yang berpengaruh diperlukan. Jika kau melihat kemampuan <Fafnir> ku di sana, itu akan menyelamatkan permasalahanmu dari bergabung dengan penyelidikan, bukan?"

"...Haa!"

Pada saat yang sama Krulcifer mengakhiri perkataannya, Barzeride menampakkan senyum jahat.

Dan, dia memberikan tekanan pada <Fafnir> dengan lengan kuat <Aži Dahāka>.

"Ku, uuh...!"


Dengan kekuatan yang bisa tidak bermaksud menghancurkan dagingnya, tetapi meningkatkan rasa sakit, dia perlahan memberikan tekanan sehingga tidak membiarkan Alterize yang masih berada di belakang menyadarinya.

"Seperti yang diperkirakan dari gadis yang menjadi "kunci" reruntuhan. Kau bisa menebak sampai sejauh itu."

"...!? Kau––!?"

Tentang kenyataan kalau dia adalah manusia dari reruntuhan dan bahwa dia memiliki kemampuan sebagai "kunci".

Memberitahu tentang identitasnya yang harusnya menjadi rahasia, wajah Krulcifer berubah pucat.

"Menyedihkan sekali, Krulcifer. Gadis yang sangat menyedihkan. Memikirkan kalau menyukai alat dari Kediaman Einvolk –– barang yang dijual padaku sekarang sepandai itu."

Dengan nada kasihan, Barzeride melanjutkan.

"Ya. Ini seperti yang kau katakan. Krulcifer."

Barzeride bergumam dengan suara berbisik.

"Apapun dan semuanya telah direncanakan olehku. Mendengar tentang kau yang adalah "kunci" yang membuka reruntuhan, dan menghampiri pelayan itu dengan perjanjian. Meski seseorang datang lebih dulu dan mengalahkan bandit-bandit itu. Dan juga memanggil Abyss baru pada saat itu dari reruntuhan. Semuanya––"

"…………"


"Tapi kau tahu? Meski kau mengetahui kebenarannya, kau tidak bisa melakukan apapun. Kau, yang tidak lebih dari "alat" di dunia ini, tidak mungkin mengubah realitas ini."

Melihat sangat jijik dan membelitkan mulutnya.

Sosok Barzeride Kreutzer bisa terlihat di sana.

"––Alat."

Dengan kata tersebut yang menusuknya, tubuh Krulcifer menggigil.

Kemampuannya sebagai Drag-Knight dan bahkan kepercayaannya pada <Fafnir> telah direnggut.

Topeng Krulcifer yang tidak terlepas meskipun ini akan pecah.

Dia dipungut sebagai orang yang selamat dari reruntuhan oleh Kediaman Einvolk, dan demi memperoleh ikatan yang tidak lahir dari keluarganya, dia mengumpulkan setiap tetesan darah (putus asa).

Tapi, namun bayaran besar yang dia dapatkan, harapan keluarganya yang dia inginkan terhanyut semakin jauh––

(Tdak, ini salah––. Dari awal, aku tidak memilikinya...)

"Kau belum mengerti, Krulcifer. Layaknya alat kau tidak boleh menentangku."

Sensasi dingin seperti es menghilangkan panas dari tubuhnya.

Sahabat yang bisa mengakui keberadaannya mungkin berada di dalam reruntuhan.

Jika dia adalah manusia dari era saat ini, keluarganya mungkin menerimanya.

Memikirkan satu-satunya tentang berbagai kemungkinan, dia mencari dengan putus asa kebenarannya sampai sekarang.

"Aku akan membuat seluruh teknologi dan harta reruntuhan menjadi milikku dan akhirnya menginjakkan kaki di atas negara ini. Kau adalah alat untuk tujuan seperti itu. Jika kau setuju, aku akan menghargaimu mulai sekarang."

Dia menurunkan halberd yang dia genggam, dan menyambar perut Krulcifer dengan ujung jari Machine Dragon nya.

"Kau mengerti, kan? Tidak ada siapapun di dunia ini yang akan datang menyelamatkanmu. Jadi, terimalah. Takdirmu dan mempersembahkan dirimu padaku, tuanmu––...!?"

Sementara dia berbicara, lengan armor <Aži Dahāka> menjauh dari perut Krulcifer.

Setelah sesaat, pisau yang bergemelapan dalam tempat itu dan benda (pisau) itu tertancap di tanah.

"Siapa itu!?"

Barzeride mundur dan menengadah ke langit malam.

Ada seekor naga di sana.

Lambang kehancuran yang menelan orang-orang yang melihatnya dan terpesona.

Dengan bulan pucat sebagai latar, Lux mengenakan <Bahamut> dengan tenang memandang ke bawah di medan pertarungan.

SaijakuBahamut v2 0004.jpg

"Kenapa...?"

Krulcifer yang menengadah seolah tersangkut padanya bergumam dengan mati keheranan.

"––Aku minta maaf terlambat, Krulcifer-san. Aku dengar keadaannya dari Airi."

Lux menunjukkan senyum lembut dan memanggilnya.

Tapi,

『Tidak itu! Aku tidak ingin kau terlibat lagi!』

Dia mengirim tangisan kesedihan melewati suara naga.

『Kenapa kau mengenakan <Bahamut>!? Kalau begini, identitas aslimu akan––』

<Wyvern> miliknya yang sudah sangat rusak saat penyelidikan reruntuhan dan tidak bisa digunakan.

Lux sendiri terluka melindungi Krulcifer dan berakhir menghabiskan tenaganya.

Dan dia tidak bisa membiarkan dua orang mengetahui identitas sesungguhnya yang adalah "Pahlawan Hitam" sekarang.

Oleh karena itu, meski dia membuat Lux tidur dengan obat di saat yang sama dan bergabung dalam duel sendiri––

"Aku Lux Acadia, lawan duel. Saat ini, memasuki pertandingan."

Ketika Lux mengatakannya dengan sura penuh ketetapan hati, dia mendarat di depan Krulcifer dan berdiri di hadapannya.

"Divine Drag-Ride hitam kelam...? Siapa dia––"

Alterize bergumam sambil kebingungan dan dengan erat menggenggam pedang kembarnya.

Dia juga mendengar tentang cerita "Pahlawan Hitam" –– legenda yang menghancurkan Kerajaan Lama.

Tapi, itu hanya kisah ramai dari negara luar.

Bahkan dengan sesuatu nyata yang baru saja berada di depan matanya, dia tidak langsung mengetahui identitas aslinya.

"Hahahaha! Hahaha!"

Pada saat yang sama, Barzeride tertawa terbahak-bahak.

Dia menatap pada Lux dengan ekspresi senang.

"Lihat siapa di sana, aku salah mengira. Aku yakin kau kabur. Dan memperkirakan kalau kau mengungkapkan identitas aslimu hanya untuk menyelamatkan satu wanita––. Sepertinya kau adalah laki-laki bodoh yang tak diduga, eh, "Pahlawan Hitam"."

"......!"

Dengan tunjukan Barzeride, Lux merubah ekspresinya pada orang yang dengan tajam berbicara untuk sesaat.

"––"Pahlawan Hitam"!? Tidak mungkin, laki-laki ini...!?"

Meski Alterize kebingungan dan berteriak, Lux tidak bereaksi sama sekali.

Dia hanya dengan tenang menatap pada Barzeride di depannya.

"Tidak, Apa aku harus menyebarkan rumor "Pahlawan yang menyatakan dirinya sendiri"? Berhenti melakukan hal tak berarti. Meski kau bertarung dengan menahan luka dan kelelahanmu, wanita ini tidak akan membawa keuntungan padamu."

"......!"

Krulcifer dalam hati menggertakkan giginya pada perkataan tajam itu.

Dia mungkin mengetahui kelelahan dan luka kecil Lux dari celah kecil dari tengah (tubuh) bobotnya.

Meski sombong, seperti yang diperkirakan seseorang dari Empat Bangsawan Besar dan Drag-Knight yang disebut "Pemegang Julukan dari Kerajaan".

Kemampuannya bukan hanya hiasan. Tapi––

"Aku menolak. Tuan Kreutzer."

Lux, tidak gemetar, menatap pada Barzeride dan mengatakannya.

"Apa...?"

"Kau tidak mengerti sama sekali betapa layaknya dia."

Pada saat yang sama bersama suaranya, dia menyiapkan pedang hitam kelam besarnya.

Dan ketika dia menaruh tenaga menuju kakinya untuk melompat ke dalam garis lurus––,

"Tunggu!"

  • gow*! Menciptakan hembusan angin, Alterize meloncat ke arah Lux.

"Tuan Kreutzer sedang bertarung dengannya. Ini adalah duel resmi dua lawan dua. Pertama, aku akan jadi lawanmu."

Dia menggunakan kekuatan fisiknya yang diperkuat dengan <EX Wyrm> sampai maksimum dan menebas pada <Bahamut> dengan pedang kembarnya.

Mengejutkannya, serangan langsung.

"Lux-kun!?"

Ketika Krulcifer memanggilnya dari belakang, hasilnya sudah diputuskan.

"Ap...!? Ini––!?"

Pedang kembar yang dipegang <EX Wyrm> terbelah dan selain itu pergelangan tangannya hancur.

Satu serangan balik kilat dengan Divine Raiment <Bahamut>, <Reload on Fire>.

Dia dengan sesaat mengurangi kecepatan waktunya sendiri dan berakselerasi sampai beberapa detik kemudian.

Lux dengan mudah mengalahkan Alterize dengan menggunakan Divine Raiment yang memperkuat tekanan.

"..., ta-tapi!"

Kehilangan dua senjatanya, Alterize menjaga jarak dari Lux.

"Ini belum selesai!"

Lalu, dia menyiapkan meriam dengan lengan kiri yang tersisa dan memncoba melanjutkan pertarungan,

"Alterize-dono."

Dengan suara tenang, <Aži Dahāka> Barzeride mengarahkan tangannya pada bahu <EX Wyrm> dari belakang.

"Eh...?"

Dengan langsung setelahnya, cahaya menghilang dari armor <EX Wyrm> dan Pusat Tenaga.

Apakah energinya habis atau memaksakan sistem (mesin) mati?

Kalau begitu, energi <EX Wyrm> dengan cepat berkurang dan Alterize jatuh berlutut.

"Ke-Kenapa hal seperti itu...!? Sistem Machine Dragon––"

Sebuah kejadian tak disangka, Alterize dengan tenang menunjukkan kebingungan.

Kemudian, Barzeride berbicara dengan suara dingin.

"Aku ingin kau menyerahkan ini padaku. Kau tidak punya kesempatan menang sekarang, dan lebih penting –– kalau begini ketika dia dengan mudah mengalahkanmu, hasilnya sudah jelas."

"...Kuh!"

Itu berarti karena Lux dengan hati-hati mempetimbangkan posisi dan kebanggaannya yang dia hentikan dengan menghancurkan salah satu lengan <EX Wyrm>.

Dia menahan (kekuatan) padanya dengan rasa hormat untuk orang kuat yang berada di sepuluh besar dalam negeri religius Ymir.

Dan mempertimbangkan demi Krulcifer yang adalah teman.

Alterize yang menyadari kenyataan itu mengangguk sementara menggertakkan giginya, dan kemudian mundur.

"Memperkirakan kalau dia benar-benar legenda––"

Apa itu identitas sesungguhnya "Pahlawan Hitam" yang menghancurkan Kerajaan Lama sebelumnya?

Pemilik kekuatan legenda yang melampaui tingkat atas.

Namun––,

"Kenapa dia...? Demi Nona..."

Sementara menggumamkan keraguannya, Alterize menjauh dari bangunan yang ditinggalkan, dan menarik dirinya dari depan.

Kemudian, dengan kelelahan aneh yang berbeda dari pertandingan itu, dia melepas armornya.

"Juga, apa ini...? Perasaan ini..."

Alterize duduk seperti itu dan kehilangan kesadarannya.

"Hati-hatilah, Lux-kun. Kemampuan <Aži Dahāka> laki-laki itu tidak diketahui."

Bersandar pada dinding yang remuk, Krulcifer menarik perhatiannya.

"Baiklah."

Pada saat yang sama Lux dengan pelan mengangguk,

"Apa strategi pertemuanmu selesai? Lalu, bersiaplah! "Pahlawan Hitam"!"

Barzeride menyepak tanah dan menyambar dalam garis lurus.

Membalik kaki Machine Dragon tipe tanah <Aži Dahāka> yang berputar dengan kecepatan tinggi dan sekejap memperpendek jarak.

Kemudian, menggerakkan habis-habisan halberd berukuran besar yang ia pegang dengan tangan di depan matanya.

"......!?"

Lux menggerakkan tubuhnya mundur dan menghindarinya dengan nyaris; dan menggunakan perputaran ketika dia mengayunnya dengan sungguh-sungguh, Barzeride mengejarnya.

Secara horizontal bergerak sampai vertikal mengayun ke bawah.

Sesaat ketika serangannya, tergabung dengan berat gumpalan besi yang menyerang <Bahamut> Lux,

"<Reload on Fire>"

Bingkai udara <Bahamut> terpancar dan melepaskan tebasan yang sangat cepat.

Divine Raiment penguat tekanan yang menelan waktu dan berakselerasi beberapa kali.

Ketika ayunan pedang besar Lux akan mengenai armor <Aži Dahāka>,

"Ha...!"

Pada saat yang sama sengan suara seperti menyeringai, inti pedang itu membelah langit.

"––!?"

Dia berpura-pura mengayunkan ke bawah halberd nya, dan menyebarkan pelindung dengan tenaga penuh di depan Lux.

Dihadang oleh cahaya dinding berlapis tiga, pedang besarnya tidak dapat menembusnya.

Segera setelah Barzeride menerima ketujuh tebasan kilat,

"––Mati!"

Halberd memancar dengan cahaya merah yang menghempaskan ke arah kepala Lux.

"Lux!"

Teriakan Krulcifer muncul jauh di belakangnya.

Suara deru bergema dan efeknya menggetarkan atmosfir.

Ketika awan berkabut dari debu yang mengepul di sekitar, Lux terbang ke arah langit.

"…………"

"Hou. Jadi kau tidak mempan sedikitpun, bahkan setelah Divine Raiment mu dikalahkan, huh. Seperti yang diperkirakan dari laki-laki yang dijuluki "Pahlawan Hitam". Tapi––"

Sementara dia berbicara, Lux sekali lagi mengaktifkan <Reload on Fire> dan menebasnya.

Berbalik menunggu untuk kesempatan melancarkan balasan; mengarahkan "tebasan cepat" yang menghantam lawan, dia menyiapkan gerakan awal dengan tebasan tingkat tinggi.

<Aži Dahāka> menghasilkan pelindung berkekuatan tiga kali lipat.

Lux memuat tenaga menuju ujung pedang besarnya sehingga mengayunkan ke atas satu demi satu.

Tapi, tidak bisa menembus lapisan terakhir pelindung, dia sekali lagi mundur pada jarak yang sesuai.

"Seperti yang diduga... jadi begitu ya."

"Hou. Apa, kau berbicara seperti kau mengerti sesuatu. Apa kau berniat membual?"

"Divine Raiment <Aži Dahāka> adalah mencuri kekuatan Machine Dragon lain, bukan?"

"––––"

Dengan pernyataan Lux, Barzeride menampakkan penglihatan tak biasa.

"Tidak mungkin...!"

Krulcifer dengan refleks meningkatkan suaranya.

"Aku juga mendengar rumor tentang "Pemegang Julukan dari Kerajaan". Bahwa selain sifat tagas yang penuh ambisi dan awalnya menjadi laki-laki yang tidak memiliki bakat Machine Dragon, dia menyombongkan diri dengan daya tahannya."

"Tapi, mustahil. Tanpa bakat Machine Dragon yang tinggi, tenaganya harusnya dengan cepat habis. Jika dia menggunakan Divine Drag-Ride yang memiliki konsumsi besar, lalu seluruh kelebihannya––"


"Ya. Itulah kenapa dia menyerap kekuatan. Dari Machine Dragon dan orang lain di sekitarnya. Jika dia bisa mencuri tenaga selagi bertarung, dia dapat mengimbangi kelelahannya. Dan pastinya juga mungkin bisa mencuri Divine Raiment. Beberapa waktu lalu, dia dengan jelas membaca pergerakanku."

"...Dan, itulah kenapa––"

"Ya, dia mungkin menggunakan Divine Raiment <Fafnir>, <Wise Blood> yang dia curi. Dia mencuri tenaga Machine Dragon dengan mendekat, dan dengan menyentuhnya, dia bisa dengan sementara mencuri kemampuan Divine Drag-Ride dan bahkan menggunakannya. Itulah wujud asli Divine Raiment <Aži Dahāka> –– <Avestā>. Bukan?"

Kemungkinan karena kalau <EX Wyrm> yang mundur dari depan mengalami penurunan (mati), dan juga menderita konsumsi yang sangat besar.

"…………"

Tidak menyangkal jawaban Lux, sikap tenang Barzeride tidak berubah.

"Hou, itu pengamatan yang sangat hebat, aku akan memujimu untuk mengetahuinya. Tapi –– meski mengetahuinya, kau masih tidak bisa mengalahkan aku."

Sambil dia tiba-tiba menatap pada Lux, dia mengaktifkan <Devil Glow>, meriam yang merupakan senjata khusus di luar bahu kirinya.

Moncongnya mengubah arahnya bukan pada Lux, tetapi menuju Krulcifer yang tidak bisa bergerak sama sekali.

"......!?"

"Kau tidak bisa menghalanginya dengan kondisi lemahmu. Tapi, anggota tubuh wanita itu akan jadi sedikit pincang, namun aku tidak peduli sama sekali."

Bersamaan dengan suara mengejek, tembakannya melesat.

"Kuh––!"

Lux muncul di depan <Fafnir> dan mencegahnya dengan pelindung pada kekuatan penuh.

Suara deru serta ledakan api.

Lux yang menempatkan dirinya dalam kisaran (api) ini menyadari keanehan.

Wire Tail yang <Aži Dahāka> miliki pada tangannya melilit di sekitar tangan kanan <Bahamut>.

"Kau lengah. "Pahlawan Hitam"."

"Lux-kun...!"

Pada saat yang sama ketika Krulcifer menaikkan suaranya, Lux memotong benang kawat dengan pedang besarnya.

Tapi, jika kita memikirkan ini sebagai sentuhan antara Machine Dragon, maka...

"Oops. Maaf, tapi –– sudah terlambat. Dengan ini, aku memperoleh Divine Raiment yang <Bahamut> mu miliki."

Barzeride memutus benang kawat dan menyatakan senyum jahat.

Alasan kenapa dia menunjuk pada Krulcifer adalah untuk membuat celah.

"…………"

"Kau Pangeran palsu dan mengakui dirinya sebagai Pahlawan. Aku sekarang akan mengakhiri usaha percumamu."

Armor kaki <Aži Dahāka> dengan kuat melangkah di atas tanah yang hancur dari bangunan yang ditinggalkan.

Dengan langkah yakin kemenangannya, dia dengan sengaja mempercepat waktu, sehingga menerapkan tekanan kuat pada Lux.

"Kau akan mati jika kita bertarung seperti ini, tapi apa kau masih tak masalah? Jika kau memohon untuk hidupmu dan menyerah, lalu aku mungkin memaafkanmu di sini."

Layaknya tawaran baik, Barzeride berbicara pada Lux.

Tapi,

"Kau bohong."

Lux, tidak gentar, tidak menunjukkan kelengahan sama sekali dan menatap pada Barzeride.

"Apa...!?"

Dalam situasi mati-matian, menilai dari Krulcifer, di mana <Reload on Fire>, Divine Raiment yang dia (Lux) kuasai untuk menjadi yang terkuat dicuri dan tenaganya diserap oleh <Aži Dahāka>, kemudian Lux tersenyum.

Dia mengatakan dengan suara dan dingin yang cukup memberikan kebekuan untuk mereka yang melihatnya.

"Setelah Alterize-san menandatangani perjanjian dan kembali ke negaranya, kau akan menggunakan bawahanmu dan melancarkan serangan kejutan, benar? Terlebih cara tertentu sambil tidak mengotori tanganmu. ––Aku benar-benar lelah melihatnya, Barzeride. Dari cara yang kau lakukan pastinya sama seperti anggota Kerajaan Lama."

"…………"

Pada sikap itu yang sungguh berbeda dari Lux yang biasanya, Barzeride terdiam untuk sesaat.

"Ku... Hahahahaha!"

Kemudian, dia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Aku tahu, kau laki-laki yang menarik. Baiklah, "Pahlawan Hitam!" Tunjukkan padaku apa yang bisa kau lakukan dalam situasi ini dengan usaha dan hibur aku sebanyak mungkin!"

Bingkai udara <Aži Dahāka> mengenakan cahaya pucat.

Pada saat yang sama, <Bahamut> Lux menyepak tanah dan menekannya.

Dengan pedang yang dipenuhi dengan tenaga dan sementara membelokkan tubuhnya (bergerak zig-zag), Lux menebas ke arah Barzeride.

Namun,

"Setelah menggertak begitu, apa cuma sampai segini?"

Seperti yang dikira, dia tidak bisa membelah pelindung berlapis tiga yang dengan kuat terbentang.

Sebelum mencapai armor lawannya, kekuatannya ditekan dan pedang besarnya terlempar secara bersamaan.

"Lalu, ikuti seranganku sekarang. <Reload on Fire>!"

"......!"

<Reload on Fire> yang dicuri oleh Divine Raiment <Aži Dahāka> <Avestā> telah diaktifkan.

Halberd yang terayun pada kecepatan yang mata tidak bisa tangkap, <Bahamut> terpukul mundur.

"Kuh...!"

Dia dengan keras membentur tiang yang tersisa menuju bangunan yang ditinggalkan dan menghantam ke dalam gunungan puing.

Pergi mengejarnya, Barzeride mempercepat laju <Aži Dahāka>.

"Kukuku! Kekuatan ini hebat!"

Menaikkan teriakan kesenangan, Barzeride mulai mengejar.

Percepatan super yang beberapa lebih cepat setelah mengurangi waktunya sendiri sampai sedikit.

Meski kemampuan untuk melihat semuanya yang terjadi dalam ribuan pertarungan, Lux menghindari serangan dan mengarahkan pada dada Barzeride, tapi setelah menghentikannya dengan armor dan pelindung kuat, Barzeride melepaskan serangan lanjutan.

Di sisi lain, dengan musuh yang diperkuat dengan <Reload on Firre> sebagai lawan, Lux juga tidak bisa menggunakan tebasan cepat.

Bahkan ketika membiarkan serangan baik dengan menyerang celah <Reload on Fire> Barzeride, seluruh serangan Lux ditahan oleh pelindung berlapis tiga <Aži Dahāka>.

"Tapi, kemampuan ini mempercepat waktu benar-benar sulit. Meski aku memilikinya, sepertinya mustahil untuk menguasainya dalam sekejap."

Ketika Barzeride mendesah seperti itu, dia tiba-tiba menurunkan kecepatannya.

Mungkin karena kelelahan yang terpancar pada saat yang sama, pelindung berlapis tiga <Aži Dahāka> menjadi lemah.

"......!"

Pada saat yang sama, Lux meluncur dan melepaskan daya tolak berkecepatan tinggi.

Sesaat ketika tenaga terpusat pada ujung pedang besarnya, dan nampak seperti bisa menembus dinding dalam satu hempasan,

"––Kau idiot."

Pada saat yang sama dengan tanpa takut Barzeride, kejadian tak biasa terjadi.

Pelindung berlapis tiga yang menjadi sangat lemah meningkat dengan keras dan sinar yang baru saja di depan pedang Lux menyentuhnya lalu, tidak menghalangi sentuhan pedangnya, mengibaskan <Bahamut> sendiri yang telah terdorong.

"Guhah...!?"

Dengan langsung terpukul mundur puluhan Mel sampai ke bagian belakang, Lux menabrakkan punggungnya pada puing-puing.

Meski armornya tidak pecah, bebannya pada kekuatan penuh terdorong dan rintihan rasa sakit keluar.

"Kukuku, terlihat kalau aku bisa menguasai Divine Raiment ini. "Pahlawan Hitam"."

"Apa dia memperkuat pelindung Machine Dragon?"

Krulcifer yang melihat hal itu bergumam dalam keheranan.

<Reload on Fire> adalah Divine Raiment yang memperkuat tekanan.

Lux menggunakannya dalam percepatan waktu dengan memprediksi pengamatan luar biasanya dan pergerakan serangan, tapi nampaknya Barzeride menggunakannya untuk memperkuat tekanan pelindung berlapis tiga <Aži Dahāka>.

Jika dia membaca masa depan beberapa detik kemudian, menggunakan Divine Raiment <Fafnir> <Wise Blood> pada saat yang sama, dia akan bisa menyerang dengan memperkuat pelindung berlapis tiga pada saat mengenainya.

Membicarakan tentang, menggunakan kekuatannya untuk menigkatkan itu, jika dia sampai sejauh itu secara bersamaan menggunakan Divine Raiment, beban dan kelelahan yang tak dapat dibayangkan akan ditaruh pada pengguna dan dia dengan langsung akan kehilangan kekuatan.

Tapi, Barzeride tidak mungkin melanjutkan tindakan dengan mencuri tenaga Machine Dragon dari Lux.


Oleh sebab itu, melarikan diri dari jarak sentuhan <Avestā> adalah rencana terbaik, tapi––


"––Kenapa dia tidak kabur...?"

Krulcifer sudah mengerti alasannya.

Jika Lux menjaga jarak dan mengulur waktu, Barzeride mungkin akan menyerang Krulcifer lagi.

Jelasnya karena itu, dia tidak mengerti.

Tentang kenapa Lux sampai seperti itu memberitahu identitas sesungguhnya "Pahlawan Hitam" dan bertarung demi seseorang yang tidak berhubungan dengannya.

『Itulah sisi baik Nii-san, tapi juga sisi buruknya.』

Ketika memikirkannya, sebuah suara mencapai Krulcifer yang melewati suara naga.

Suara Airi, Adik Lux.

『Kau––』

『Ayolah, bertingkah seolah kau belum menyadarinya. Krulcifer-san.』

Airi mengatakan dengan suara yang sangat tenang.

『Saat ini, rencana Nii-san sedang diterapkan, jadi tolong tunggulah sedikit lagi. Dan lalu––』

Airi menghela napas dan berbicara.

『Tolong lihatlah tanpa kehilangan kesadaran. Pertarungan itu untukmu––』

Part 3[edit]

Mereka saling menyilangkan pedang selama sepuluh kali.

Tebasan berkecepatan tinggi yang mata tidak bisa lihat dengan tanpa ampun menghancurkan armor <Bahamut>.

"Haa... Haa..."

Setiap kali, tenaganya diserap oleh <Aži Dahāka>, pernapasan Lux menjadi berat.

Meski begitu, dia tetap melawan masa (situasi?) yang sama dengan Barzeride yang menggunakan <Reload on Fire> di mana Lux tidak menggunakannya, tapi tubuhnya juga akhirnya mencapai batasnya.

"––Kuh!"

Bersamaan dengan napas Lux yang menjadi berat, bahkan bingkai udara <Bahamut> mulai secara berangsur-angsur bergetar dengan suara berderik.

"Jadi tanda-tanda mengamuk muncul. Kesimpulannya mendekat, "Pahlawan Hitam"."

Barzeride yang menghapus senyum menghampiri Lux dengan ekspresi tenang.

Dia menebak kalau dengan serangan Lux yang kehilangan <Reload on Fire>, dia tidak akan bisa terus membobol pelindung berlapis tiga <Aži Dahāka>.

"Bukankah ini waktunya mengakui kekalahanmu sudah? "Pahlawan Hitam"."

Sementara melanjutkan pertarungan, Barzeride menyisipkan dengan nada kagum.

"Karena ini adalah kesempatan yang langka, aku akan memberitahumu sesuatu yang bagus. Sebagai Pangeran, kau seperti bertarung demi penebusan dosa –– tapi hal seperti itu hanyalah usaha yang sia-sia. Tidak, aku harus mengatakannya akibat bertentangan."

"…………"

Lux bertatap muka dengannya, dan tetap diam.

Sementara bernapas dengan bahunya yang digerakkan ke atas dan ke bawah, Barzeride dengan tenang menatap padanya.

"Aku... "Pemegang Julukan dari Kerajaan" mencoba menyelamatkan masa depan negara ini. Apa kau tahu? Lux Acadia. Krisis yang menghantui negara ini sekarang –– sesuatu yang disebut Ragnarok."

"––Aku tahu."

Lux menjawab dengan singkat.

Warisan kelam Kerajaan Lama, bersama dengan negara-negara lain dari kekuatan besar langsung akan menimpa sebagai kutukan Kerajaan Baru. Setelah terbangun, dia mendengar tentang itu dari Lisha.

Juga tentang kebenaran kalau Menteri Utama Kerajaan Baru memberikan perintah; sehingga menghentikan apapun yang dapat menyebabkan kerugian bagi Barzeride.

"Lalu, lewatkan perbicaraan lama itu. Tidak ada Drag-Knigt yang pantas untuk penaklukan dengan monster itu sebagai lawan pada saat ini di Kerajaan Baru. Kecuali aku."

Barzeride meningkatkan suaranya agar Krulcifer juga bisa mendengar.

"Aku mengatakan bahwa demi menyelamatkan Kerajaan Baru ini, aku akan melawan monster itu. Oleh sebab itu, ini penting memperoleh kekuatan militer lebih dari reruntuhan. Jadi, perlu bagiku untuk menikahi gadis itu. Dan dari sini, aku harus menggunakan wanita itu segera mungkin, membiarkan ilmuan meneliti tubuhnya dengan berbagai cara dan menggali senjata baru serta teknologi dari reruntuhan."

"......!?"

Krulcifer yang mendengar itu menampakkan ekspresi ketakutan.

"Pangeran Buangan. Jika ini kau, pastinya kau mengerti, bukan? Ini adalah sesuatu yang penting. Demi masa depan Kerajaan Baru. Tidak ada kemenangan tanpa pengorbanan. Dengan satu gadis dari luar negeri datang padaku, negara ini akan selamat. Meski begitu, apa kau akan mengatakan masih menghalangi jalanku? Setelah gagal menyelamatkan negara ini, apa kau akan melempar negara ke dalam krisis?"

"…………"

Mendengar pada logat yang penuh muslihat, ekspresi Krulcifer menjadi suram.

Barzeride mencoba untuk mematahkan hati Krulcifer dengan menggunakan Lux.

Untuk menariknya ke dalam kehilangan harapan dan membuatnya mengalah, dia memberitahu Lux sendiri untuk meninggalkannya.

Tidak ada siapapun yang akan menyelamatkanmu.

Lux mengetahuinya dan mengambil sikap (kuda-kuda). Pada saat itu––,

"Ini tak apa, Lux-kun."

"...Krulcifer-san?"

Dengan napas terengah-engah Lux, Krulcifer dengan sederhana berbicara.

"Ini sudah cukup. Kau dengan baik menyelesaikan permintaanku."

"Itu tidak benar. Ini masih belum ber––"

"Tidak, sudahlah. Mulai saat ini, aku akan mengatakanmu –– tapi aku menggunakanmu. Satu-satunya dengan tujuan ini kalau aku mendekatimu sejak awal. Itulah kenapa kau tidak perlu lagi untuk merasa bertanggung jawab."

Krulcifer menampakkan senyum dingin seperti biasa dan melanjutkan.

"Itulah kenapa, menyerahlah. Kau tidak harus mati di tempat seperti ini. Kau akan bertarung untuk negara yang kau impikan, bukan?"

Dengan memikirkan seperti memuntahkan darah, Krulcifer menjengkalkan kata-katanya.

Dia ingin Lux meninggalkannya.

Dengan ekspresi layaknya es, dia melanjutkan.

"Bagiku, kau cuma alat. Oleh karena itu, aku ingin kau juga mengatakannya. Kalau kau adalah alat... Jika aku telah menjelaskan dari awal, itu akan berakhir tanpa mengharapkan sesuatu seperti "mungkin". Aku tidak akan berakhir dengan pemikiran seperti itu, jadi––"

  • plop*

Setetes air mata jatuh, sembari dia tidak bisa menahannya, dan mengalir ke bawah pipi Krulcifer.

Penyendiri, bangsawan dan gadis dingin.

Sesuatu yang dia miliki, seseorang yang tetap tersenyum tanpa menyatakan pada siapapun kelemahannya, dengan sepenuh hati berharap.

Mungkin, kita mungkin bisa menjadi keluarga.

Dia tetap bertarung sendiri dengan satu-satunya pemikiran dalam hatinya.

『Jika kau menjadi Pangeran Kerajaan Baru, apa kau juga akan menyelamatkanku?』

Sekarang, dia dengan jelas mengerti perasaan sebenarnya yang Krulcifer sembunyikan.

Itulah kenapa Lux menegaskan.

"Kau adalah–– pacarku. Jadi, aku pastinya akan menyelamatkanmu."

Kemudian, dia berbalik pada Barzeride dan menatapnya.

"Hou, meski kau tidak punya kesempatan menang, apa kau masih ingin melanjutkan? Kau memanggilnya "pacar", dia tidak terlihat menginginkannya. Sejak awal, bagaimana kau berniat untuk menyelamatkan Kerajaan Baru dari krisis setelah mengalahkanku?"

"Aku akan mencari seseorang yang lebih cocok dan mengajaknya. Jika aku tidak menemukan siapapun –– pada saat itu, aku akan melakukannya."

Menggoncangkan pedang besarnya, Lux menerangkan.

"Kenapa..."

Lux melihat kebelakang lagi pada Krulcifer yang matanya basah, dan tersenyum.

"Ini karena aku juga ingin diajari bagaimana untuk belajar dengan Krulcifer-san lagi. Kau sangat baik padaku. Aku ingin menjadi kekuatanmu. Kumohon biarkan aku bertarung. Untukmu seseorang yang penting bagiku––"

Dia membalikkan bola mata abu-abu tak mendasarnya tersebut yang melihatnya menghilangkan ketakutan, ke arah Barzeride.

"––Ini adalah pertandingan, Barzeride."

Satu-satunya harapan yang dia tepati dalam beberapa waktu lalu (dulu?).

Untuk mencapainya, dia telah terbunuh sendirinya dan mempertajam pedangnya sampai batas seutuhnya.

<Bahamut> Lux yang secara berangsur-angsur bergoncang semakin berbunyi.

"Ha! Bodoh sekali. Pembicaraanmu membosankan––"

Pada saat itu, Lux bergerak sementara bergumam.

<Bahamut>, yang bergetar sampai tadi di ambang amukan melebihi batas cahaya merah dan mengayunkan pedang.

Tapi,

"Idiot! Seolah kau bisa membobol pelindung ini dengan kekuatanmu!"

Mendadak, senjata khusus yang dimiliki oleh <Fafnir>, <Auto Shield> merentangkan pelindung di depan <Aži Dahāka>.

"...!? Kau bahkan mencuri senjata khususku!?"

Divine Raiment <Aži Dahāka> yang telah bersembunyi sampai sekarang.

Kemampuan yang dengan sementara mencuri hak kendali senjata khusus Machine Dragon.

Dari sana, Barzeride berlanjut mengaktifkan <Reload on Fire>.

Pertahanan mutlak <Auto Shield> dan pelindung berlapis tiga di mana tekanannya diperkuat.

Armor dari pemegang julukan yang tidak pernah menerima satupun luka tidak hanya dalam turnamen Ibu Kota, tapi bahkan dengan Abyss atau Divine Drag-Ride sebagai lawan.

Dia bermaksud menghalangi pedang Lux dengan pelindung mutlak tersebut.

"Mati! Pangeran Buangan yang menyatakan dirinya Pahlawan!"

Ketika dia mengetahui momen serangan dengan membaca masa depan <Wise Blood> dan pelindung yang diperkuat dengan <Reload on Fire> akan menghancurkan Lux––,

"Aku tidak ingin menjadi Pahlawan. Tapi––"

Gumaman Lux dengan tenang bergema dalam sekejap dan melintasi di bawah bulan.

"Pada saat itu, dari hari itu ketika aku berjanji menghancurkan Kerajaan –– aku telah membuat keputusan bertarung."

Bikiiiiiiiiiiiiiih!

Suara tidak harmonis yang memberitahu kehancuran [1] bergema dalam gereja di malam hari.

SaijakuBahamut v2 0017.jpg

"––Ap!?"

Tebasan Lux, bergabung dengan perputaran, dengan tajam dilepaskan.

Kilatan itu dengan tidak mungkin lebih inferior untuk Quick Draw dalam kecepatan yang mudah memutar balikkan pelindung <Auto Shield> di keempat sisi, dan langsung menembus pelindung berlapis tiga beberapa kali yang diperkuat dan mengenai langsung <Aži Dahāka> yang terhampar dari armor kerasnya.

"Gu, gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!"

Goncangan, layaknya ratusan per jutaan jarum, menyebar dari titik hubung pedang yang bersentuhan di atas menembus bahu dan Machine Dragon nya mulai tersungkur.

Gunungan puing di belakang dan bahkan tanah kosong yang keras juga dihantam oleh dampak goncangan.

Barzeride yang berada di tengah ruang kehancuran itu memuncratkan darah dari sekujur tubuhnya, memuntahkan darah dan sedikit nyeri.

"Mustahil...! Kenapa..., hal seperti ituuuuuuuuuu?"

Barzeride yang berteriak selagi kesakitan, demikian berusaha untuk menggenggam halberd nya.

Tetapi, menyiapkan halberd dan juga <Devil Glow> dari kedua bahu yang diaktifkan, yang kemudian remuk dan sedikit demi sedikit menjadi pecahan.

Menjadikannya Drag-Ride atau Divine Raiment, semuanya adalah kekalahan.

『Haruskah aku memberitahumu? Tuan Kreutzer.』

Dengan <Aži Dahāka> yang menerima kehancuran fatal, Airi mengirim suaranya melewati suara naga.

『Ini adalah –– teknik rahasia kedua yang Nii-san buat, "Recoil Burst". Gerakan khusus cepat di mana dia dengan sengaja membiarkan Machine Dragon miliknya mengamuk dan melepaskannya melawan beban sebelum penghancuran diri.』

Recoil Burst adalah kemampuan yang dilepaskan oleh pendekatan yang benar-benar berlawanan untuk Quick Draw yang menggabungkan dua sistem operasi secara bersamaan.

Teknik tersembunyi yang menciptakan penimbunan batas-batas sepenuhnya dengan mengendalikannya, melalui cara berpikir sendiri, gerakan pada kekuatan penuh dengan memanipulasi tubuh.

Serangan dengan kekuatan maksimal dan untuk menghentikannya.

Awalnya melepaskan serangan yang sangat kuat dengan bertentangan melewati pengendalian berkekuatan besar pada saat yang sama sebagai Machine Dragon dengan sengaja membiarkan mengamuk.

Teknik terlarang di mana, jika dia tidak bisa dengan sempurna melakukan pengereman tenaga yang mengalir dari Tenaga Pusat, kekuatan <Bahamut> akan mengamuk di tengah jalan, dan dia akan menyingkap sekelilingnya juga tubuhnya menuju bahaya kematian.

Kekuatan tersebut terhampar dari kekuatan yang puluhan lebih besar dibandingkan serangan biasa yang dilepaskan pada kekuatan penuh.

Jadi, bisa menghancurkan "dinding" <Aži Dahāka> yang dilengkapi dengan senjata khusus dari pertahanan mutlak dan pelindung kuat dalam satu serangan.

"Ja-Jangan bercanda! Seakan hal seperti itu terjadi! Itu––, *gobo*! Sesuatu seperti ini!"

"Pertandingan telah berakhir. Tapi––"

Lux dengan tenang mengatakan, dan menatap pada wajah Barzeride untuk terakhir kali.

"Jika kau berniat mengganggunya lagi atau siapapun dari akademi, lalu aku tidak akan berbelas kasih. ––Bisa kau menjanjikan hal itu?"

"...Ku! Hahahahaha!"

Barzeride yang mendengar itu melompat ke belakang dengan senyum buruk.

Iiiiiiiiiiiiiiiiiiih!

Dengan sebagian kerusakan <Aži Dahāka> yang mengangkat gemuruh keras.

"Itu baru saja––"

"Kukukuku...! Ini hanya sinyal. Untuk pasukan pribadiku –– bawahanku; Drag-Knight yang tersebar ke sekitar tempat dari duel!"

"...Apa itu artinya kalau kau merencanakan hal itu dari awal?"

Lux dengan tenang menatap pada Barzeride dan bertanya.

Sejak Alterize pingsan di tengah pertandingan, tidak ada siapapun saksi mata.

Jika dia ingin Lux mengatakannya dengan kecelakaan yang sangat disayangkan, dia bisa mengancam Krulcifer dan menjaganya tetap diam.

Dia telah menyiapkan tempat itu dari duel dengan tujuan itu sejak awal.

"Ini juga rencana yang sempurna, Pahlawan. Pertandingan adalah hal seperti itu! "Pemegang Julukan dari Kerjaan" tidak boleh kalah! Bahkan kau, Pangeran Kerajaan Lama, pastinya tahu itu!"

Barzeride menyatakan senyum kejayaan.

Lux yang menggunakan teknik tersembunyinya dan stamina Krulcifer sudah melewati batas mereka.

Mereka pastinya tidak menyimpan tenaga untuk melanjutkan mengalahkan pasukan pribadi Barzeride dari sini.

Rencana terakhir dipertimbangkan.

"Aku tahu. Cara Kerajaan Lama melakukan, aku melihatnya beberapa kali sehingga aku muak sewaktu kecil."

"Kukukuku..., jadi itulah apa maksudmu dengan ketetapan hati, huh? Yah lalu––"

Sesaat ketika Barzeride akan mengirim suara naga, atau mengirim pesan melewati suara naga pada pasukan pribadinya––

"––Apa mereka pasukan pribadi yang kau bicarakan? *Gefuuh*...!"

  • gashan*. Laki-laki yang mengenakan <EX Wyvern> jatuh di dekat Lux dan teman-temannya dari langit.

"Apa...!?"

Ketika Barzeride menengadah ke langit dengan matanya yang terbuka lebar, naga merah raksasa berada di sana.

Putri Kerajaan Baru Lisha dan Divine Drag-Ride nya <Tiamat>.

Salah satu dari orang kuat yang menonjol (individu) juga dalam Akademi Militer Kerajaan melayang di langit di mana awan mengapung.

"Ke mana yang lain!? Harusnya ada 50 mesin termasuk prajurit bayaran! Aku harus dengan cepat memanggil mereka––"

"Lu-chan, apa kau baik-baik saja?"

Dengan balasan untuk teriakan Barzeride, suara santai muncul dari belakang.

"Ap...!"

Terlihat Philphie yang mengenakan Divine Drag-Ride <Typhon> membawa puluhan pasukan pribadi di mana armor mereka terlepas.

"Maaf, tapi kau harus mengatakan padaku semua rencana jahatmu, Tuan Kreutzer."

Di sisi lain, Sharis yang mengenakan <Wyvern> menerangkan hal itu.

"Tentu. Jadi, kau tidak dapat membuat pernyataan maaf di jam selarut ini. Aku juga mendengarnya. Persiapkan dirimu."

Tillfarr dengan <Wyrm> yang mengangguk serta Nokuto yang berada di belakangnya juga mengangkat lengan Machine Dragon nya.

"Ya. Dengan fungsi pendeteksi <Drake> ku, aku merekam percakapannya dalam jangkauan. Tentang bagaimana kau mengancam Krulcifer-san, seorang murid dari akademi. Kerucigaan mempekerjakan pencuri-pencuri. Dan melanggar aturan duel juga percobaan untuk membunuh lawanmu dengan sengaja. Kami menahan pasukan yang kau bawa dengan semua penjelasan ini, jadi––"

"U, gu... uh!"

Ayah Sharis adalah pasukan Kerajaan Baru dan bertindak sebagai wakil komandan.

Menggunakan hubungan tersebut, dia meminta para penjaga Kota Pertahanan untuk ikut bersama dan bersiaga di sekitar.

Demi menghindari campur tangan, Barzeride menyebarkan pasukan-pasukan pribadinya dan menyuruh (berpencar) orang-orang itu dari tempat duel, namun penghambat-penghambat itu dengan mudah di robohkan oleh Lisha dan Philphie.

"Menyerahlah, "Pemegang Julukan Kerajaan"."

Lisha yang mengenakan <Tiamat> dengan serius mengatakannya dari langit.

"––Fu"

Itu bukan lagi masalah pribadi Barzeride.

Sementara menyadari kekalahannya, dia melaksanakan tindakan terakhirnya.

<Aži Dahāka> yang sudah kehilangan semua senjatanya berbalik kebelakang pada Lux dan lainnya lalu mulai berlari.

"Tunggu! Apa kau mau kabur!?"

Hutan tebal tersebar dengan langsung mendekati tempat gereja.

Apa dia juga menyiapkan rute kabur?

Apa dia ingin melarikan diri dari Kota Pertahanan, pergi kembali ke wilayahnya dan meninggalkan semua yang menghalangi dengan menggunakan pengaruhnya?

Atau, hidup di bawah organisasi luar negara dan merencanakan pembalasannya?

Ketika dia menyiapkan pertandingan ini,

"––Naif sekali."

Suara menembus cahaya dan tembakan bergema dalam tempat gereja.

"Guh...!"

Dengan segere setelahnya, tembakan senjata khusus, <Freezing Canon> membekukan armor <Aži Dahāka>.

"Krulcifer... san!?"

Lux menatap dengan penasaran pada tembakan tepat sasaran dari gadis yang dia pikir telah kehilangan tenaga beberapa waktu lalu.

"Sudah kukatakan, benar? Kalau kau harusnya tidak meremehkanku."

Menunjukkan senyum dingin biasanya, dia bergumam seolah membicarakan dirinya sendiri.

Krulcifer memiliki nilai bakat Machine Dragon tertinggi di akademi.

Jika di bisa mencegah penyerapan tenaga oleh <Aži Dahāka>, itu berarti kalau dia telah mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk menembak lagi.

<Aži Dahāka> yang sudah menerima kerusakan berat tersungkur dan benar-benar hancur; dan penggunanya Barzeride kehilangan kesadarannya.

"Pada akhirnya, kau adalah satu-satunya orang yang tidak meninggalkanku sampai akhir."

Dia tiba-tiba menunjukkan sedikit tampang kabur pada Lux dan melanjutkan.

Barzeride seseorang yang menganggap gadis yang disebut Krulcifer sebagai "alat yang hebat", melarikan diri dan kabur.

"Itu tidak benar."

Ketika dia menunjukkan sifat sentimentilnya, Lux tiba-tiba tersenyum pada Krulcifer.

"...Eh?"

"Ketika aku mengatakan kalau aku akan pergi ke duel, semuanya membantu. Lisha-sama, Philphie dan anggota Triad... Jadi––"

Selagi Lux melihat pada Lisha yang berada di sebelahnya dan mengatakannya,

"Apa itu benar...?"

"Errr, ya..."

Lisha yang tiba-tiba menghampiri dengan sedikit memerah dan mengalihkan tatapannya.

"Sepertinya kalau aku menerima bantuanmu ketika menyelamatkanku kapan hari. Selain itu –– ini adalah permintaan Lux. Dengan begitu, aku mengalahkan pasukan-pasukan pribadi laki-laki itu, jadi mulai sekarang ketika permintaan akan berakhir, kembalikan dia padaku."

"Ini aku yang mengalahkan lebih dari setengah."

Ketika Philphie menggumamkan hal itu di belakangnya, "Ah geez, berisik!" Lisha berteriak dan menghindarinya.

Krulcifer yang melihat itu tertawa sedikit.

Sembari keduanya membatalkan armor mereka, Lux menggenggam tangan Krulcifer.

"Yah lalu, bisakah kita kembali? Ke akademi kita."

"Ya."

Demikian, kejadian ini dengan perlahan tertutup.


Referensi[edit]

  1. bukan fisiknya yang hancur lebih tepatnya metafora
Back to Chapter 3 Return to Main Page