Saenai Heroine no Sodatekata (Indonesia):Jilid 4 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog[edit]

Akhir September, ketika matahari senja yang menyinari ruang audiovisual sepulang sekolah sedikit demi sedikit memberikan kesan lengang......

"Eh, apa-apaan ini !? Ujung-ujungnya tidak ada kemajuan apa-apa selain gambar dan skenario kan !"

......tapi, suara familiar yang menghancurkan sekuatnya kesunyian yang selaras dengan kesuraman itu bergema di sekitar.

"Tunggu Tomoya, kalau tidak segera mulai menyusun gamenya, gak mungkin sempat Fuyukomi tahu ? Kau mengerti itu kan !?"

"Eh, itu, yah......"

Karena sejak jilid duaakhir-akhir ini terus memulainya seperti ini, sudah tahu suara siapa kan ? Itu lho, orang yang nada suara dan warna rambutnya sama-sama mentereng.

"Jadi, kenapa aku yang mengerjakan desain karakter, gambar asli, latar belakang dan semuanya bersamaan melakukannya malah maju ? Aneh tahu !"

"Sungguh, aneh ya......naiknya motivasi Sawamura baru-baru ini"

"A......!?"

Lalu, kemarahan gadis pirang itu ditutupi oleh suara dengan aksen ajaib yang panas, dingin, baik dan bercampur dengan ironi, seakan-akan menuangkan air dan minyak pada waktu yang bersamaan.

"Kira-kira selesai Natsukomi kualitas juga kemajuan pekerjaanmu kelihatan jelas bedanya. Selain itu tiap hari bersemangat. Ada hal yang membahagiakan apa sih......"

"I, i, itu yang dikatakan oleh wanita yang sejak sebelum Natsukomi tiba-tiba termotivasi dan terus membuat skenario dengan kecepatan super !?"

Karena akhir-akhir ini alirannya terus seperti ini, sudah tahu balasan siapa kan ? Itu lho, orang yang warna rambutnya dan kepribadiannya sama-sama hitam pekat.

"Bagaimana pun juga aku adalah profesional yang punya pengalaman bisnis. Menangani permintaan yang diterima dengan sekuat tenaga sama saja dengan biasanya......"

"Aku mendengarnya dari editormu lho. Katanya serial baru Utako Kasumi mulainya diundur-undur ?"

".............Rinri, kau mengenalkan Sawamura ke Toko Buku Fushikawa ya ? Kau sudah melakukan hal yang tidak boleh lho ?"

"Mau bagaimana lagii, aku dimintai Machida bagaimana pun juga katanya !"

Pertarungan tiap waktu dua orang gadis cantik yang terpisah di kedua sudut, sisi jendela dan sisi koridor ruang audiovisual.

Di satu sisi, ilustrator yang diincar bagian editor light novel sebagai kekuatan perang, Eri Kashiwagi atau Eriri Spencer Sawamura, kelas dua akademi Toyogasaki.

Di sisi lainnya, pengarang kekuatan utama yang dikeluhkan keterlambatan naskahnya dan dipanggil langsung oleh bagian editor light novel, Utako Kasumi atau Utaha Kasumigaoka, kelas tiga akademi Toyogasaki.

Lalu, aku yang berada di antara kedua orang itu seperti ini......

Hebatnya, adalah perwakilan circle pembuatan game doujin 'blessing software' yang memiliki dua orang selebritis dalam industri otaku ini sebagai anggota, Tomoya Aki kelas dua akademi Toyogasaki.


Kami bertiga + α, musim semi tahun ini membentuk circle ini dengan tujuan yang sedikit berbeda dari menghimpun kehidupan SMA, membuat kenangan masa muda, atau kerja keras mumpung masih muda dan semacamnya memulai pembuatan doujin galge.

Lalu, sekarang yang sebentar lagi musim gugur, skenario mendekati bagian akhir, urusan grafis pun entah bagaimana bagian pentingnya sudah lumayan selesai, artinya suatu masalah dalam kemajuan produksi yang jadi jelas.


"Yah, untuk sekarang abaikan hasutan Sawamura yang terlalu kekanak-kanakan, memang kau harus memikirkan bagaimana cara melanjutkan sistemnya setelah ini"

"Terlepas dari tingkah memalukannya Utaha Kasumigaoka padahal sudah dibantah tapi tidak mau menerima hal itu, bagaimana urusan script dan BGM ?"

"Aku terus berharap kalian berdua sedikit berteman karena sudah hampir setengah tahun kerja bersama, tapi pokoknya sekarang urusan itu paling penting ya......terutama masalah scriptnya"

Nah, dengan demikian sekarang akan kujelaskan mengenai sejarah perselisihan kedua orang ini......bukan, ringkasan mengenai produksi game kami.

Game yang sedang kami 'blessing software' buat adalah apa yang biasa disebut galge cerita gambar......gadis cantik muncul dan berteman dengan protagonis, melakukan entah apa di tempat yang tidak kelihatan oleh pemain berdua saja, setelah sedikit bertengkar dan menimbulkan ketegangan pun, pada akhirnya kembali berbaikan, tapi kalau menampilkan laki-laki rival terhadap heroinenya sekarang akan diserang bermacam-macam jadi mempertimbangkan ke arah itu......eh, bukan berarti itu pokok apa yang ingin kukatakan.

Dengan kata lain, menampilkan gadis manis pada layar, mengungkapkan kalimat atau monolog yang menarik dengan teks atau suara, mengisi adegan dengan musik yang kaya emosi, lalu mengendalikan semuanya dengan menekan tombol mouse atau controller, apa yang disebut game adventure.

Berbeda dari RPG berskala super besar dengan monster raksasa yang mengamuk, game pertarungan yang mengendalikan karakternya dengan kecepatan yang tak terkejar mata, atau puzzle game yang lumayan banyak tantangannya, asal ada bahan mentah berupa teks atau gambar, sisanya tinggal menggabungkan dan menjalankannya, yah, bisa dibuat hanya dengan menyusun program yang cukup sederhana. Apalagi baru-baru ini tak perlu sampai menyusun program dari awal, asal bisa menulis perintah sederhana untuk menggerakkan game engine yang sudah jadi, yang disebut "script", game macam ini lumayan bisa dibuat.

Hanya saja, biar dikatakan sederhana pun, memang itu dalam arti program, tak perlu dikatakan kalau perlu keahlian khusus tertentu......

"Jadi, apa kau pernah menyusun script Tomoya ?"

"Kau menanyakan itu pada otaku konsumtif ? Kau tanya aku ?!"

Di sisi lain, aku adalah Tomoya Aki.

Anak SMA kelas dua yang mendambakan gelar pro, spesialis, atau expert.

Bagian 'mendambakan' ini penting......dalam arti tidak mengejar.

"Anak laki-laki itu pernah tergila-gila dengan RPG Tsu***ru[1] kan ?"

"Tentu pernah ! Tapi baru membuat seekor monster tenagaku habis tahu !"

Ya, yang namanya anak laki-laki pernah terinspirasi dengan '**rpse **rty'[2] atau 'yu** nikki'[3] sampai mencoba software yang membuat game terkenal itu, itu sudah ketetapan.

Lalu, kebanyakan anak laki-laki yang percaya bahwa 'benar-benar bisa membuat game yang sederhana' patah hati dengan repotnya memasukkan teks, susahnya mengatur keseimbangan pertarungan, pertarungan ketat dengan kapasitas, atau ketiadaan kemampuan diri yang disadari saat test play, sampai mulai memainkan F* [4]dan D* [5]yang dimiliki dan berhenti berpikir 'ah~ emang bagus ya~' juga adalah suatu ketetapan.

Hanya saja, baru sampai sekarang kurasa bahwa ini baik-baik saja.

Karena aku adalah babi yang bergeriak menikmati pekerjaan jenius, master atau hentai (pujian).

Bocah biasa yang memiliki tubuh yang sehat alih-alih otak yang kaya bakat, tumbuh kaya dengan kepekaan yang memancar alih-alih kreativitas yang melimpah.

Ya, itu baik-baik saja......hingga aku ditawan oleh dorongan untuk membuat game sendiri.

"Kalau begitu, mau tidak mau bawa orang yang bisa scripting. Ada ide Rinri ?"

"Tolong jangan mengharapkan koneksiku lebih dari ini......"

Lalu, aset satu-satunya berupa teman (termasuk juga pengakuan secara sepihak olehku) yang tertinggal padaku yang otaku konsumtif ini pun terasa kering.

......atau, hanya dengan membawa ilustrator circle dinding dan pengarang light novel dengan total penjualan lima ratus ribu buah, rasanya aku sudah kehabisan hal yang bisa kulakukan sampai tiga puluh tahun ke depan.

"Anu, Aki"

"Akan kukatakan terlebih dahulu, kalau pasang pengumuman di internet atau semacamnya aku sama sekali tidak setuju tahu. Entah 'stalker melekat yang meski kerjaan sendiri sama sekali tidak ada kemajuan, hanya muncul undangan rapat yang seenaknya, saat kucoba tanya dengan anggota lain untuk memastikan, memang cuma aku yang dipanggil' macam apa yang akan muncul"

"Itu sangat jelas untuk kata entah oy"

Mungkin, hal itu adalah saat ketika lahirnya topeng sempurna pengarang doujin Eri Kashiwagi ya......

"Ini, aku ada pemikiran"

"Memang, bagi Sawamurawanita otaku super rahasia yang memikirkan penampilan sampai paranoid, bergabungnya orang yang tidak dikenal adalah bahaya. Tapi aku pun tidak ada kenalan yang bisa scripting"

"ch......ya, yaa, siapa pun tidak mengharapkan koneksi dari Utaha Kasumigaokawanita hiper suram yang tidak perlu memikirkan penampilan segala karena tidak punya teman barang satu orang pun jadi tenang saja"

"Kalian berdua ini mencemaskan masalah pengumpulan anggota atau malah saling membakar kebencian masing-masing !?"

Kenapa kedua orang ini mau susah-susah memberikan dua macam sakit perut dalam satu masalah ?

"Soal script itu, aku yang melakukannya"

"Kalau begini jalan buntu ya......bagaimana Rinri ?"

"Memang, pada akhirnya mau tak mau kau harus melakukan sesuatu lho Tomoya"

"Tapi, kalau kenalan tidak ada, pasang pengumuman juga tidak bisa bagaimana......eh tunggu sebentar ! Tadi Katou bilang sesuatu !"

Pada otak kami yang kelelahan seakan-akan telah berdebat semalaman, terdengar suara yang jernih seperti ilham.

"......emm, tapi bukan tadi, 18 baris yang lalusudah lumayan lama lho aku ngomongnya"

"Ah, begitu ya ? Maaf, maaf"

Eh, sepertinya dari tadi terus terdengar, tapi sama sekali tidak disadari jadi tidak kedengaran.

Baru-baru ini, atau sejak bertemu selalu seperti ini leluconnya sudah tahu siapa kan ? Orang yang sikapnya juga keberadaannya sama-sama datar.

"Oleh karena itu, aku yang akan melakukannya, itu"

"Kau, jangan-jangan itu......"

"Ya, yang namanya script itu"

Teman sekelas khas minor character yang seperti biasanya menghabiskan waktu luang dengan sekenanya sedikit di belakangku dari tadi, Megumi Katou, atau kelas dua akademi Toyogasaki, Megumi Katou.

......mungkin aku boleh memberikan gelar yang sembarangan ya.

"Anu Katou, apa kau mengerti scripting itu melakukan apa ?"

"Emm, tidak terlalu tahu sih, pertama-tama main-main dengan komputer kan ?"

"Apa kau ini nenek-nenek generasi ledakan kelahiran yang sama sekali tidak bisa mengikuti urusan komputer......"

Gaya rambut yang sebelum liburan musim panas berubah sekenanya dari short bob ke short ponytail, sekarang di pertengahan berevolusi dari short ponytail ke ponytail normal yang lebih pantas, dengan hebatnya tenggelam di sekitar.

Tapi yah, untuk sementara merujuk kepada pandangan kalau twin tail pirang dan rambut hitam panjang, orang-orang sekitar yang terlalu menonjol yang salah.

"Begini ya, aku tidak bisa menggambar juga menulis kalimat, tentu saja tidak pernah membuat musik"

"Lalu kenapa dengan itu ?"

"Tapi, kalau cara menggunakan komputer di kelas sedikit diajarkan, hal yang bisa kulakukan sepertinya hanya itu"

"A......"

Katanya, terlepas dari cerita tentang secara penampilan tidak ada ciri khas itu......

"Karena itu, sisanya hanya musik......bagaimana kalau coba memanggil anak-anak yang main band di festival sekolah kali ini ?"

Tidak terlalu terlihat dramatis, tapi ini adalah saat bersejarah.

Katou yang tidak mengerti apa-apa soal otaku, juga tidak terlalu tertarik dan sekadar ditarik olehku itu, untuk pertama kalinya dengan sukarela ingin berurusan dengan pembuatan game, hari yang harus diperingati.

"Katou......"

"Ng ? Apa ?"

Makanya aku bahagia, menahan gerakan ingin berteriak saking bahagianya dan dengan tenang menekan suara......

"Apa kau ! Meremehkan ! Pembuatan game !!!"

"Eh ~"

Tidak ada hal yang khusus tentang itu, meledak terhadap sikap yang terlalu menggampangkan dunia itu.

"Karena tidak bisa menggambar, karena tidak bisa menulis kalimat, karena tidak bisa membuat lagu......dengan alasan seperti itu mau menyusun script yang bisa dikatakan kerangka game itu, bukan begitu tahu......bukan begitu tahu ! Hah !?"

"Be, begitu ya ?"

"Script itu ya, pengarahan itu ya......menyempurnakan bahan mentah yang tersebar berupa gambar, kalimat dan lagu menjadi sebuah karya game, posisi yang sangat-sangat penting tahu !"

"Ah~......iya"

"Bukan hal yang mau tidak mau kau lakukan karena tidak bisa apa-apa tahu......sebaliknya, tidak bisa dilakukan kalau bukan orang yang paham gambar, kalimat atau lagu tahu !"

Pada kemarahanku yang serius itu, Katou terdiam dengan datar.

Aku sedikit sedikit cemas dengan ekspresi yang kelihatan sama sekali tak tahan itu, meski begitu, tentu ia menerima kesan yang mendalam dari kata-kataku hingga kehilangan kata-kata......

"Yang paling pertama mengeluarkan proposal yang seakan-akan meremehkan masyarakat itu Rinriorang mana ya ?"

"Dengan Tomoyaorang yang mau melimpahkan semuanya karena tidak bisa apa-apa, menurutmu mana yang lebih manusiawi ya ?"

"Pokoknya !"

Memotong keributan tidak perlu yang menyembur keluar sementara Katou tenang, sekali lagi aku menghadap semuanya, menyatakan dengan tekad yang kuat.

"......kalau begini apa boleh buat, aku yang melakukan scripting"

"Apa Aki bisa ?"

"Setidaknya lebih dari Katou lah !"

Direndahkan sebagai otaku konsumtif ya apa boleh buat, tapi kalau direndahkan sebagai anak laki-laki itu masalah.

Sampai sekarang pun, dengan seluruh dan sekuat tenaga kututupi ketiadaan selera.

Apalagi aku punya pengalaman terus kerja paruh waktu tanpa menyisakan waktu tidur !

.......tapi, pengalaman itu bukan didapat dari belajar reputasinya buruk bagi sebagian orang dewasa.

"Kalau dari awal kau bilang begitu mulai jadi pantas......kan, Sawamura"

"Seperti yang dikatakan Utaha Kasumigaoka. Kalau tidak genting tidak bisa mengumpulkan orang, tidak melakukan apa-apa, paling payah"

"Padahal biasanya dengan tepat menentukan siapa, sampai kapan, apa yang dilakukan itu adalah tugas direktur, yaitu Rinri"

"Padahal pada dasarnya kalau jumlah orang tidak cukup mengajak orang lain entah dari mana adalah pekerjaan produser yaitu Tomoya"

"Susah-susah orang jadi termotivasi jangan malah menusuk dari belakang dong !?"

Rasanya sekarang aku menemukan cara untuk menjadikan kedua orang ini akrab, tapi mempraktikkannya akan membuat situasi emosionalku menjadi gawat dalam berbagai hal jadi aku pura-pura tidak menyadarinya......

"Pokoknya ! Mulai sekarang aku mohon dukungan semuanya !"

Kunyatakan dengan suara keras dan senyuman.

Karena aku adalah perwakilan circle ini, produser sekaligus direkturnya.

Orang yang bertanggung jawab paling akhir dalam produksi game.

Karena itu, walau pahit, walau sedih, mari lanjut ke depan selalu dengan senyum.

Soalnya, masih belum perlu membahas urusan orang dewasa seperti bank, distribusi barang, atau hal yang belum dibayar, usia ketika tidak takut dengan kegagalan......

"Aku berniat menulis skenario yang lumayan membuat orang membacanya, jadi kurasa tidak perlu pengarahan"

"Para pemain juga mungkin berkata 'hentikan efek gambar yang tidak berguna, tunjukkan lebih banyak gambar'"

"Kalian penuh percaya diri ya......"

Selain itu, aku yang sok kuat seperti itu punya teman terkuat yang menjawab hanya dengan senyum pahit.

Bisa menang, aku bisa menang......tidak, ini bukan ujung-ujungnya cuma mimpi, serius.

"Baiklah, akan kuterima......akan kuselesaikan game yang terbaik !"

"Anu Aki, jadi ujung-ujungnya apa yang kulakukan ?"

"Ah, dengan metode eliminasi, jadinya Katou mengurusi musik"

"Eh~"

Seperti itulah, circle produksi game 'blessing software', hari ini pun bekerja dengan normal.


Catatan[edit]

  1. RPG Tsukuuru atau RPG Maker
  2. Corpse Party
  3. Yume nikki
  4. FF (Final Fantasy)
  5. DQ (Dragon Quest)