Saenai Heroine no Sodatekata (Indonesia):Jilid 3 Epilog 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Epilog 1[edit]

"Eh......"

"Maaf ya Izumi......aku sudah melakukan hal yang bisa melukaimu"

Setelah natsukomi berakhir, hari berikutnya.

Tiba hari pertemuan kembali dengan Izumi, taman di dekat daerah kami.

"E, e, e...... 'egoistic-lily' ? Eeeeeh ~ !?"

Izumi yang menyetujui dengan senang panggilanku yang tiba-tiba......

Lupa menutup mulutnya, pada wanita berambut pirang yang membungkuk dalam-dalam di depan matanya saat ini.

"Itu, itu, kak Sawamura itu......sang madonna SMP Shimamura adalah Eri Kashiwagi......?"

"......Eriri, kau diberikan nama panggilan yang memalukan itu waktu SMP ?"

Saat kutanya Eriri dengan suara kecil supaya tidak kedengaran Izumi, ia pun menjawab dengan cacian yang kurang lebih sama kecilnya.

"Berisik, sekarang juga kurang lebih sama dilebih-lebihkan jadi tenang saja"

"Yah, mungkin begitu juga"

Kalau tidak salah, julukan macam-macam seperti 'jagoan klub seni', 'gadis paling putih di sekolah', atau 'legenda emas Toyogasaki' juga ada.

Eh, yang terakhir itu emangnya pujian ?

"Menampik buku bagi pengarang adalah hal yang paling tidak sopan, tindakan paling kotor......kau mungkin tidak memaafkanku, tapi aku benar-benar sudah introspeksi diri"

Terlepas dari itu, Eriri sama sekali beda dengan waktu menghadapiku, lalu, dengan sikap terpuji yang secara halus berbeda dengan kamuflase nona besarnya seperti biasanya, ia berhadapan dengan Izumi.

Meminta maaf, dari dalam lubuk hatinya.


Malam tadi, sepulangnya dari SD.

Sampai situ, Eriri yang tak mengakui satu pun kesalahannya, ditunjukkan olehku dan langsung patah hati, ingatan yang pahit.

Hal itu, adalah kejadian itu, di space Izumi.

Tidak peduli sampai beberapa saat yang lalu terus keras kepala, entah berubah pikiran dan sedikit demi sedikit mulai berhasil kah, Eriri langsung memintaku untuk mempertemukannya dengan Izumi.

......kalau selain denganku, bisa minta maaf dengan tulus ya, dasar keras kepala.

"Aku akan mengaku dan berterus terang......karena, aku takut dengan bukumu"

"A, apa yang kau katakan kak Sawa......Kashiwagi !"

"Jangan panggil aku begitu......aku masih belum punya kemampuan untuk dipanggil begitu......karena aku menyadarinya, setelah membaca buku itu"

"Eh......?"

Setelah itu, Eriri sungguh-sungguh mengaku dan berterus terang.

Bahwa ia merasakan 'kehebatan' yang ada di buku Izumi.

Bahwa itu tidak ada dalam karyanya sendiri.

Bahwa ia cemburu, dan takut.

Oleh karena itu, tidak ingin melihat dan mengembalikannya......

Hampir sama semuanya dengan yang dikatakan padaku, dikatakan terus terang pada Izumi.

......tapi yah, karena isinya sama dengan yang diceritakan padaku, disebut jujur juga, dalam suatu arti pengakuan yang sombong.

"Mungkin sekarang sudah terlambat. Mungkin juga sudah tidak tersisa lagi......tapi kalau bisa, bolehkah aku menerimanya sekali lagi, buku itu ?"

"A, a, ah......ya ! Tentu saja, silakan diterima !"

Lalu Izumi......sudah sepenuhnya jadi kaku.

"Terima kasih......kalau begitu, tukarkan dengan bukuku"

"Se, sebuah kehormatan !"

"Eh karena buku itu 18+ jadi tidak boleh bertukar"


Setelah itu pun, Eriri dan Izumi berbincang-bincang dalam suasana yang menyenangkan.

Dari semuanya, topik LitRhap yang disuguhkan Eriri langsung melepaskan ketegangan Izumi.

Karena seri yang dimainkan masing-masing berbeda, tidak menginjak masalah karakter, tapi tentang konsep judul LitRhap, suasana serasi yang mengalir antara seluruh serinya, ramai dengan masalah dalam itu.

......di tengah jalan, gaya bicara Izumi yang terlalu panas muncul seperti biasanya, Eriri tersenyum kecut.

Melihat pemandangan menyenangkan kedua orang itu, aku sedikit lega, sedikit tersentuh.

Terutama, pada tanggapan dewasa Eriri yang tak pernah ada sampai sekarang.

Walau kemarin anehnya merajuk soal LitRhap, tapi memang yang namanya senior, bisa dengan tepat memerhatikan Izumi.

Makanya, masalah mengenai kedua orang itu sudah tidak ada lagi kan.

Tidak salah lagi, setelah ini sebagai rival yang saling bertarung di tempat yang tinggi, sebagai sahabat doujin yang tak tergantikan, akan bisa membangun hubungan yang baik.

Melihat keduanya yang saling tertawa persis seperti kakak-adik, seperti itulah yang kurasakan.


"Ah, gawat......harus segera ke rumah Tomoya"

"Eh"

Tapi, waktu yang menyenangkan itu pun ada akhirnya.

Saat melihat jam, memang tinggal sepuluh menit hingga waktu yang ditentukan.

"Ada apa ? Izumi"

"Apa kakak akan pergi.....ke rumah kak Tomoya ?"

"Ya, untuk rapat circle"

"Ah, jadi begitu, aku menger......"

"Entah apa aku bisa pulang sebelum pagi hari ini......"

"Eh ?"

Terlepas dari soal kak Utaha, Katou yang tepat waktu mungkin akan segera datang.

Mungkin sebaiknya aku juga harus memberitahukannya tempat menyembunyikan kunci.

"Kenapa ?"

"......apa kakak akan menginap ?"

"Aku tidak suka lho, sungguh, tapi sampai aku selesai menggambar ia tidak akan melepaskanku, selalu"

"Eh......"

Sampai tenggat waktu pendaftaran fuyukomi, sisa sedikit lagi.

Selesai menulis formulir pendaftaran hari ini, memasuki fuyukomi dengan persiapan yang solid.

Justru itulah yang jadi topik pembicaraan utama kegiatan circle hari ini.

"Kalau begitu Izumi, dengan ini kami......aku benar-benar minta maaf untuk yang kali ini ya ?"

"Ah, tidak, kak Tomoya tidak perlu minta maaf segala......"

"Perlu lho ?"

"Eh......?"

"Tomoya adalah bosku. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab terhadapku"

"............"

Tidak, satu lagi, hal yang penting yang tertinggal, dan bagi kami adalah upacara yang berharga.

Menetapkan, nama circle kami......


"............Tomoya, pergi saja duluan ya ?"

"Eh ? Kenapa ?"

"Ada yang ingin kubicarakan sedikit, berdua saja dengan Izumi, ya ?"

"Begitukah ? Izumi ?"

"......ya"

Seperti itu, dengan cepat diusir Eriri, hanya aku yang meninggalkan taman duluan.

Saat berpisah, Izumi menatapku dengan ekspresi susah yang lebih dari tadi.

Yang terakhir, apa aku ketahuan memikirkan masalah yang lain.....ah, buruk.


※ ※ ※


"Maaf ya, jadi menghentikanmu"

"Anu, apa masih ada......?"

"Mungkin, harus kukatakan dari sinilah masalah utamanya......"

"Eh ?"

"Aku......kurasa ada yang ingin kuceritakan dengamu. Dari jauh sebelumnya"

"Dari dahulu......apa kakak tahu, tentangku ?"

"Ya......mungkin, lebih dulu daripadamu"

"Itu......"

"Jadi, untuk mengenang akhirnya bisa berbicara......ini, aku ingin kau menerimanya"

"A, apa ini ?"

"Aku dapat inspirasi dari gambarmu......semalam selesai kugambar"

"Ini......mubazir untukku kan"

"Kumohon, terimalah......aku membuatnya untukmu"

"Kak Sawamura......?"

"Kalau begitu sudah ya, Hashima, Izumi"

"I, iya......"

"................................................"

"~~ !?"

※ ※ ※


"Ahhahha......ini juga ilustrasi yang sangat dipenuhi semangat bertarung ya. Apalagi berwarna"

"Kakak......kenapa ada di sini ?"

"Yah, itu kebetulan......meski begitu vulgar ya ini. Kertas gambar berwarna LitRhap yang digambar khusus oleh Eri Kashiwagi, kalau dilelang bisa dapat ratusan ribu lho ?"

"Apa-apaan sih tujuannya ? Orang itu"

"Kalau dipikir secara baik-baik, mungkin hadiah untuk Izumi yang fans LitRhap ?"

"Lalu, kalau bukan begitu ?"

"Untuk menunjukkan perbedaan kemampuan sebagai pengarang"

"............"

"Heeh, pasangan Selvis dan protagonis ya......meski begitu, gambarnya tidak tanggung-tanggung ya"

"Entah apa tujuannya dengan ini......"

"Entahlah ?"

"............"

"Apa kau sebegitu terkejutnya diajak berantem oleh Eri Kashiwagi itu ? Tapi kurasa itu kehormatan yang tak pantas didapatkan bagi doujin circle yang lemah"

"Kak Sawamura......tidak, gadis itu, sangat-sangat tidak dewasa"

"Yah, yang namanya kreator, orang yang kekanak-kanakan juga ada banyak"

"Menjengkelkan......seperti dibodohi oleh anak SD"

"Heeh, oleh madonna SMP Shimamura itu ya"

"Aku tak ingin kalah......dari orang itu"

"Dengan kemampuanmu sekarang, kurasa seperti kelinci yang menantang harimau lho ?"

"Itu, aku mengerti......"

"Apalagi ia penuh dengan niat untuk memakanmu. Kurasa tidak ada kesempatan"

"Itu juga, aku mengerti"

"......hmm"

"Meski begitu......aku tak ingin diam saja dan dimakan. Menyebalkan !"

"Kenapa kau jadi seserius itu ? Kau berniat melawannya ?"

"Tidak tahu......aku tidak tahu"

"......pu, aha, ahahahaha"

"Apanya yang lucu !?"

"Tidak......Izumi"

"Apa"

"Dari sini, ada dua jalan untukmu"

"Kakak ?"

"Jalan pertama adalah hidup dengan sulit, tinggal di dunia hobi seperti sampai sekarang, dengan circle pribadi. Lalu jalan yang satunya......bersama dengan produser terkuat, berlari mendaki jarak terpendek"

"Hal itu, apa......?"

"Pilihan ada padamu......Izumi"