Rokujouma no Shinryakusha!? (Indonesia): Jilid 8.5 Kata Penutup

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Kata Penutup[edit]

Lama tidak berjumpa semuanya, saya si pengarang, Takehaya.

Kali ini saya berhasil menerbitkan Rokujouma no Shinryakusha!? jilid 8.5 "Sang Puteri Perak dan sang Ksatria Biru, Babak 2" kepada kalian semua. Saya bersyukur kepada semua orang yang sudah membelinya.

Isi jilid ini adalah lanjutan dari jilid 7.5. Isinya sama dengan naskah drama yang ditulis Theia di jilid 7, dan bagian kedua dari legenda Ksatria Biru, atau bisa dikatakan sebagai Koutarou arc.

Ada beberapa hal menarik dalam jilid ini, tapi salah satu yang terbaik mungkin adalah kemunculan naga. Naga ini bisa dikatakan klise dalam cerita-cerita fantasi, tapi dalam novel dengan elemen-elemen fiksi ilmiah, keberadaan mereka tidak bisa dijelaskan begitu saja. Jadi, para naga harus bisa dibuat begitu meyakinkan dalam batasan-batasan konteks tertentu. Karena itulah, naga menjadi bagian paling sulit untuk ditulis dalam novel ini.

Dalam biologi, makhluk seperti naga punya badan yang tidak bisa dijelaskan. Ada dua hal yang tidak bisa dijelaskan itu, yakni mereka bisa terbang dengan badan mereka yang besar, dan mereka bisa menyemburkan api.

Ada beberapa contoh makhluk-makhluk besar di Bumi yang bisa terbang, misalnya Pterosaurus. Spesimen sebesar 10 meter pun sudah ditemukan untuk makhluk itu, jadi ada anggapan bahwa naga seukuran itu juga pasti bisa terbang, tapi nyatanya tidak demikian. Pterosaurus sendiri memiliki berat yang ringan, yaitu 20 sampai 30 kilo. Meskipun ukurannya besar, berat mereka hanya seberat anjing dewasa, dan itulah yang membuat mereka bisa tebang. Tapi kalau soal naga, orang pasti tidak bisa menganggap mereka memiliki berat dibawah 100 kilo. Dengan badan sekuat dan sebesar itu, berat mereka pasti mencapai berton-ton. Dan kalau kita lihat naga di dalam video game, mereka pasti punya berat lebih dari 20 ton. Dengan beigtu, tidak mungkin mereka bisa mengepakkan sayap mereka untuk bisa terangkat dari tanah.

Poin lainnya, dimana naga bisa menyemburkan api, adalah satu lagi alasan mengapa mereka tidak nyata. Di Bumi, ada makhluk-makhluk yang bisa menyemburkan zat-zat kimia dengan suhu yang tinggi, namun suhunya hanya berada pada sekitar 100 derajat Celsius.[1] Kalau mereka bisa menyemburkan itu, berarti makhluk itu juga harus bisa tahan dengan suhu sebesar itu, jadi 100 derajat Celsius pasti menjadi batasnya. Bagian dari makhluk itu juga harus bisa menciptakan panas sebesar itu, dan sisa badannya harus bisa tahan terhadap panas itu. Jadi, pertanyaannya adalah apakah makhluk-makhluk seperti itu bisa berevolusi dengan alami. Kalau dipikir-pikir, sudah pasti kemungkinannya rendah sekali. Ditambah lagi, ada naga yang bisa menyemburkan berbagai macam hal, mulai dari badai es, gas beracun, sampai listrik. Dalam dunia fantasi, banyak sekali jenis naga yang muncul. Jadi, kalau kita asumsikan bahwa setiap naga secara alami berevolusi ke tahap yang berbeda, dan lalu secara tidak sengaja mereka muncul di zaman yang sama itu agak sedikit dipaksakan.

Jadi, karena aku kebingungan dengan hal ini, aku memutuskan untuk membuat semua naga itu menjadi penyiir. Badan mereka tidak jauh berbeda dengan dinosaurus, tapi mereka terlahir dengan kekuatan sihir yang besar. Dengan kekuatan itu, mereka akan bisa terbang dan menyemburkan nafas mereka yang spesial dan berbahaya. Dengan begitu aku tidak perlu kuatir soal masalah biolohi, karena penyihir sudah ada dalam cerita ini. Dan dari sini, aku sampai kepada kesimpulan bahwa makhluk-makhluk cerdas bisa menggunakan sihir seperti biasa.

Dalam fantasi yang baisanya, aku yakin bahwa tidak masalah kalau naga punya kelenjar api atau listrik. Tidak masalah kalau tuhan dari dunia itu menciptakan mereka seperti itu. Setelah Rokujouma selesai, mungkin aku akan mencoba menulis fantasi yang biasa. Aku mulai merasa kalau fantasi akan menarik untuk ditulis. Tentu saja, itu akan terjadi nanti sekali. Mungkin.


Dan karena aku sudah kehabisan tempat, aku rasa sampai disini saja kata penutup kali ini.

Aku ingin berterimakasih yang sebesar-besarnya bagi mereka di bagian editorial, Poco-san yang selalu menggambar ilustrasi yang imut, teman-temanku yang selalu mengajakku pergi minum saat aku sedang kehabisan ide, dan kepada kalian yang sudah membeli buku ini.


Semoga kita bertemu kembali di kata penutup jilid 9.


Oktober 2011, Takehaya.


Kembali ke Bab 7 Ke Halaman Utama
  1. Makhluk yang dimaksud adalah Brachinus sp.