Rokujouma no Shinryakusha!? (Indonesia): Jilid 5 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search


Musuh Yurika Muncul![edit]

Part 1[edit]

Selasa, 17 November

“Sakuraba-senpai sama Satomi-san nggak boleh pacaran! Nggak boleh!”

Keesokan harinya, bahkan setelah sampai di ruang kelas, Yurika masih saja marah. Dia tidak bisa memaafkan Koutarou yang mengatakan kalau dia doyan hobi cosplay.

“Dia nggak segan-segan buat hancurin perasaan orang lain!”

Karena tadinya Yurika berencana membuat Koutarou dan Harumi menjadi pasangan, dia tidak peduli jika Koutaoru tidak melihatnya sebagai seseorang yang bisa dilihat sebagai calon pasangan. Tapi, dia tidak bisa memaafkan Koutarou yang mengatakan hal itu saat Yurika sendiri sedang kuatir terhadapnya. Kalau hal yang sama terjadi pada Harumi seperti halnya pada dirinya...kalau Koutarou tidak percaya apa yang Harumi katakan...Yurika tidak bisa menerima Koutaorou dan Harumi berpacaran saat dia memikirkan hal itu.

“Aku nggak bisa ngebiarin orang kayak gitu pacaran sama Sakuraba-senpai. Aku harus cari cara buat bikin Sakuraba-senpai nyerah deketin Satomi-san...”

Beberapa saat lalu, Yurika tadinya memutuskan untuk membantu Harumi dengan seluruh kekuatannya. Tapi saat ini dia sudah berketetapan hati untuk membuat mereka berdua terus terpisah. Karena itulah, Yurika telah merencanakan sesuatu semenjak dia bangun pagi tadi.

“Aku bisa bawa Sakuraba-senpai denganku dan nunjukkin Satomi-san pas dia lagi sama cewek lain...atau aku bisa bikin jebakan biar Satomi-san kayak orang bego...”

Dia adalah gadis penyihir cinta dan keberanian ☆ Rainbow Yurika. Mengganggu jalannya hubungan asmara orang lain adalah hal yang justru berkebalikan dari hal yang seharusnya dia lakukan, tapi dia sekarang sudah dibutakan amarah dan sudah tidak peduli lagi.

“Yurika kenapa? Dia udah kayak gitu dari tadi pagi”

“Siapa yang tahu...Yurika loh, yang kita omongin..”

Koutarou menggaruk kepalanya sembaru melihat ke arah Yurika dari mejanya sendiri. Sanae, yang sedang melayang didekatnya, juga melakukan hal yang sama saat dia memandangi Yurika dengan pandangan kebingungan. Di belakang ruang kelas, di sebelah Koutarou dan Sanae, ada juga Kiriha, Theia, Ruth dan Shizuka, yang setelah mendengar perkataan Koutarou juga ikut memandangi Yurika.

“Koutarou, sekarang sudah pertengahan November. Event Comiha akhir tahun nanti sudah semakin dekat”

Comic Heart Network, atau Comiha, mengadakan event skala besar dua kali dalam setahun yang berhubungan dengan komik. Event itu adalah event cosplay terbesar setingkat nasional.

“Oh! Jadi dia lagi mikir mau pakai kostum apa!”

“Apa maksud kalian festival cosplay itu?”

“Ya, kalau dia kayak begitu, Yurika-chan pasti bener-bener ingin ikut...”

“Begitu, kalau dipikir-pikir lagi, aku bisa merasakan semangatnya sampai kesini”

Koutarou, Theia, Shizuka dan Ruth mengangguk setuju setelah Kiriha menyebutkan Comiha. Dalam benak mereka, Yurika adalah seseorang yang sangat suka cosplay. Lagipula, karena nilainya yang jelek, mereka tidak berpikir sama sekali kalau Yurika berpikir keras tentang tugas sekolahnya.

“Masa sih?Aku bisa ngerasain energi spiritual yang aneh keluar dari dia...”

Tapi, Sanae punya pendapat berbeda. Sebagai seorang hantu, dia bisa merasakan kalau energi spiritual yang dipancarkan Yurika saat itu berbeda dari biasanya.

“Yah, dia udah aneh dari awal”

Tapi, Sanae tidak berpikir panjang soal itu. Pada akhirnya, bahkan Sanae pun berpikir kalau Yurika hanyalah seorang cosplayer.

“Kou, lagi ngomongin apaan?”

Kenji lewat di dekat mereka sambil membawa absensi. Karena dia piket pada hari itu, dia baru saja datang dari ruang guru membawa itu.

“Coba lihat itu”

“Apa ada yang salah sama Nijino-san?”

“Wajahnya udah kayak gitu dari tadi pagi, jadi kita penasaran ada apa”

“Ah, kalau dipikir-pikir lagi, bener juga”

Setelah Koutarou menjelaskan situasinya pada Kenji, Kenji pun mengangguk.

“Atmosfirnya sekarang ini kayak dia mau ngeluarin pisau”

“Mackenzie, kamu pernah ngalamin ya?”

“...N-nggak”

Kenji dengan cepat menggelengkan kepalanya sambil mengutuk dirinya sendiri.

“Bohong! Pasti iya!”

“Nggak kok, beneran!”

Saat Kenji terus menggelengkan kepalanya, Shizuka pun berbicara.

“Selain pengalaman Mackenzie-kun, kita curiga kalau Yurika lagi mikir kalau dia mau cosplay jadi apa”

“Nggak, dia pasti mau ngeluarin pisau!”

Koutarou tidak sedikitpun merasa kalau ujung pisau yang dimaksud sedang terarah kepadanya.

“Diem deh!.....Tapi, bisa jadi memang itu yang bener terjadi, Kasagi-san”

Kenji mengangguk menyetujui kata-kata Shizuka. Melihat itu, Koutarou kembali membawa topiknya ke arah Yurika.

“Maksudnya?”

“Yah, hari ini aku piket kan? Jadi, pas aku ke ruang guru tadi buat ambil absen, ada cewek yang nggak pernah aku liat sebelumnya ada di sebelah guru”

“Cewek? Kamu rayu ya? Kamu bener-bener edan deh, Mackenzie. Top deh”

Kali ini, Koutarou yang mengangguk.

“Enak aja! Ngapain juga aku ngelakuin itu!?”

“Susah juga percaya sama Mackenzie-kun, yang pernah ditodong pisau sama cewek”

“Tolong biarin aku selesai ngomong dulu, dan kamu diem dulu”

“Oke, aku bakal diem dan mikirin si cewek itu sama pisaunya”

Koutarou pun diam dan tersenyum jahil.

“Ugh, aku ngomongin sesuatu yang nggak seharusnya..”

“Mackenzie, ayo lanjutkan”

“Y-Ya. Yah, kayaknya cewek itu pindahan ke kelas ini”

“Murid pindahan!?”

Semuanya saat itu terkejut.

“Dan kayaknya dia kenal sama Nijino-san...”

Di bulan November, saat hari-hari berlanjut dengan suhu dingin, yang datang bersamaan dengan angin yang dingin itu adalah murid pindahan yang tidak di dalam musim pindahan.


Part 2[edit]

Setelah dipanggil masuk oleh sang guru, seorang gadis dengan mata berwarna nila masuk ke ruang kelas. Koutaoru, yang telah mendengar kalau gadis itu adalah kenalan Yurika, beranggapan kalau dia juga cerewet dan mudah bimbang, seperti halnya Yurika. Tapi, nyatanya sang murid pindahan terlihat kalem dan punya semangat yang kuat.

“Kenalannya Yurika ternyata beda jauh ya”

“Bukannya dia cuma kenalan yang biasa aja?”

“Bisa jadi”

Koutarou dan Sanae saling berbisik membicarakan murid pindahan itu, yang terlihat berbeda dari Yurika.

Sang murid pindahan memberi hormat dengan gerakan yang penuh tenaga.

“Halo semua, namaku Aika Maki. Senang berkenalan dengan kalian”

“Maki-san pindah ke sekolah ini karena urusan orang tuanya. Tolong perlakukan dia dengan baik ya, semuanya”

Setelah sang murid pindahan memperkenalkan dirinya diikuti dengan penjelasan dari sang guru, seisi kelas mendadak ribut. Bagi murid SMA, murid pindahan adalah suatu peristiwa yang cukup besar – tentu saja semuanya menjadi tertarik.

“M-Maki-chan!?”

Tapi, Yurika justru terkejut. Dia dengan cepat bangkit berdiri dengan mata yang terbelalak lebar sampai-sampai bangkunya melompat.

“K-Kenapa kamu ada di sekolah ini, Maki-chan!?”

“Lama tidak berjumpa, Yurika-san”

Maki tampak tersenyum tenang menanggapi Yurika. Keduanya saat itu menampakkan ekspresi yang sangat berbeda.

“Betul juga, aku lupa, Maki-san adalah kenalan Yurika-san, benar? Bisa aku minta tolong agar kamu menolongnya disini, Yurika-san?”

Yurika yang saat itu terkejut tidak menyimak kata-kata gurunya barusan. Tidak hanya matanya yang saat itu terbuka lebar, tapi mulutnya juga.

Kamu pasti terkejut kan, Nijino Yurika? Dalam situasi ini, bukannya aku nggak ngerti apa yang kamu rasain...

Dari luar, Maki terlihat tersenyum. Tapi didalamnya, dia dengan tenang mengamati Yurika. Maki saat itu terlihat puas dengan Yurika yang bereaksi sesuai dengan dugaannya. Namun, kepuasan itu ternyata hanya sebentar saja.

“Maki-chan! Maki-chaaaaaan!”

Raut wajah Yurika dengan cepat berubah. Sambil menyebut nama Maki berulang kali, dia menangis sambil menampakkan senyum yang begitu lebar diwajahnya.

“E-eh?”

Sementara Maki keheranan dengan reaksi Yurika, Yurika berlari ke depan kelas dan memegang tangan Maki.

“Makasih udah datang!! Maki-chaaaaan!”

“Apaaaaaa!?”

Kali ini, mata Maki yang justru terbelalak karena kaget. Yurika memegang tangan Maki dan berjabat tangan dengannya dengan kencang. Reaksi Yurika saat itu sangat, sangat jauh dari apa yang diharapkan oleh Maki.

“Aku udah nunggu, aku selalu menunggu! Aku udah nggak sabar nunggu Maki-chan sama yang lainnya buat dateng!”

“Menunggu!? Menungguku!? K-kenapa!?”

Maki tadinya berharap Yurika akan terkejut dan gemetar ketakutan, tapi yang terjadi justru malah sebaliknya – Yurika bersorak gembira dan menyambutnya dengan tangan terbuka lebar.

“Kenapa kamu datengnya lama banget!? Aku udah menderita banyak banget gara-gara itu, tahu!”

“Menderita?”

D-Dia ngomong apa sih?

Kata-kata itu membuat Maki semakin bingung. Penderitaan Yurika seharusnya dimulai saat Maki muncul, tapi kelihatannya saat itu Yurika malah terbebas dari penderitaannya. Maki betul-betul tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara dia masih kebingungan, Yurika memegang tangannya dan berbalik ke hadapan teman-teman sekelasnya.

“Satomi-san, Satomi-san! Lihat, lihat kesini!”

Sementara Yurika masih menjabat tangan Maki dengan kencangnya, dia memanggil salah seorang murid laki-laki yang ada di pojok kelas.

Satomi? Rupanya cowok itu...

Maki tahu siapa orang yang dimaksud. Satomi Koutarou. Dia adalah pria yang tinggal di kamar 106.

“Kenapa, Yurika?”

“Mereka dateng! Mereka akhirnya dateng!”

“Siapa?”

Koutarou menjawab Yurika, yang masih kegirangan, dengan tenangnya.

“Musuhnya!! Para gadis penyihir jahat akhirnya dateng!”

“Apa-!?”

Tepat disaat itu, jantung Maki hampir berhenti berdetak. Seperti yang dikatakan Yurika, Aika Maki adalah gadis penyihir jahat, Magical Girl Dark Navy. Dia adalah anggota dari asosiasi sihir Darkness Rainbow, yang menggunakan sihir ungu. Tapi, seorang gadis penyihir dilarang mengungkapkan identitasnya, entah dia gadis penyihir baik maupun jahat. Alasannya, jika sihir sampai terungkap, hal itu tidak akan membantu fraksi manapun. Para gadis penyihir sudah bertempur selama berabad-abad sambil terus menyembunyikan jati diri mereka.

“Lihat, aku nggak bohong kan, Satomi-san!! Udah aku bilang, musuhnya bakal dateng!!”

B-Berhenti, Yurika! Kalau kamu ngomong lebih dari ini, kita bakal—

Yurika, yang dengan gampangnya membocorkan identitas mereka, membuat Maki terheran-heran. Itu akan membuat gadis penyihir manapun, termasuk Maki, untuk menjadi putus asa.

“Bagus deh, Yurika. Bisa reunian sama teman sekelasmu dulu pasti asyik”

“Jadi, dia akan memakai kostum gadis penyihir jahat”

“Perlakukan dia dengan baik, oke? Nggak banyak orang yang mau ikut-ikutan sama hobi cosplaymu”

“Kurano-san, kostum macam apa yang akan dipakai Maki-san?”

“Karena Yurika memakai yang berwarna pink, dia mungkin akan memakai sesuatu yang berwarna gelap. Kalau mereka berdua berdiri berjajar, kontrasnya akan terlihat bagus”

Bahkan, situasi saat ini menghancurkan ekspektasi Maki. Tidak ada diantara gadis-gadis di kelas itu yang menanggapi identitas Yurika.

“A-apa yang...?’

Mulut Maki menganga menanggapi perkembangan yang tidak terduga itu. Biasanya, dia akan menjaga dirinya tetap tenang, tapi kali ini, dia hanya bisa gentar menghadapi semua itu. Tentu saja itu sudah sewajarnya: identitasnya terbongkar, dan dia sudah menduga kalau semuanya akan menjadi sia-sia, tapi nyatanya yang terjadi justru sebaliknya. Yurika mengumumkan kehadirannya sebagai gadis penyihir, tapi kelas itu tampak tidak terpengaruh sedikitpun.

“Oh, dia kelihatannya cewek baik-baik, tapi ternyata cosplayer juga toh..”

“Rupanya ada beberapa jenis cosplayer..”

“Bukannya warna yang ngejreng bakal lebih cocok sama dia?”

“Bisa jadi. Bakal lebih bagus lagi kalau warnanya cocok sama warna matanya”

Akhrinya, seisi kelas mulai menilai Maki dengan gamblangnya. Mereka bahkan tidak menanggapi sama sekali terhadap fakta bahwa dia juga adalah seorang gadis penyihir.

Cosplayer?

Yang mereka sebutkan justru istilah cosplayer. Setelah merapikan seragamnya, Maki melihat ke seluruh penjuru kelas.

“Nggak, kalian salah! Kalian semua salah!”

“Hei Yurika, apa cewek itu bakal gabung sama klub cosplay sama kamu?”

Saat Yurika mencoba membenarkan pemikiran semua teman sekelasnya, Koutarou memanggilnya dengan wajah yang riang. Jelas, itu bukanlah wajah seseorang yang mengetahui tentang pertarungan antara kedua kubu gadis penyihir.

“Dia nggak akan gabung! Bakal ada pertarungan besar sebentar lagi!”

“Benar juga. Orang bilang, Comiha adalah medan perang...”

Comiha, yang diadakan selama tiga hari, adalah sebuah event raksasa dengan pengunjung berjumlah lebih dari 300.000 orang. Karena itulah, event itu pasti sangat ramai, dan banyak pengunjung mengaitkannya dengan medan perang. Koutarou masih menjalin hubungan dengan klub cosplay, dan telah mendengar semua tentang event itu berulang kali.

“Kamu salah! Salaaaaaah!!”

“Cosplay...? Cosplayer...?”

Mungkinkah Nijino Yurika dikenal sebagai cosplayer di kelas ini? Dan aku, temannya, juga?

Maki mulai mengerti situasi yang dialaminya. Dalam kelas ini, Yurika dikenal sebagai cosplayer. Kenalannya, Maki, juga dianggap sebagai cosplayer. Karena itulah, tidak ada yang percaya pada Yurika yang menyebutkan bahwa dirinya adalah gadis penyihir. Hal yang sama juga berlaku untuk Maki.

“Dia nggak akan gabung! Maki-chan bukan cewek kayak gitu!”

“Jadi, kamu bakal tetep maksa dia buat cosplay meski dia nggak mau gabung sama Cosclub?”

“Nggak, udah aku bilang, kamu salah!”

Air mata mulai mengalir dari mata Yurika yang dengan susah payah menjelaskan semuanya. Kali ini, dia benar-benar ingin meyakinkan Koutarou bahwa dia adalah gadis penyihir.

“Maki-san”

Koutarou memanggil Maki yang masih kebingungan.

“Y-Ya!?”

Dia tidak menyangka kalau ada yang mau berbicara kepadanya, membuat dirinya menjadi gugup – raut wajahnya yang kaget cukup lucu untuk dilihat.

“Kalau Yurika bikin masalah sama kamu, kasih tahu aku aja segera”

“Kamu salah! Kalau ada yang bakal bikin masalah, justru Maki-chan orangnya!”

“Yurika, meskipun kalian kenalan lama, masih ada hal yang kamu nggak bisa bilang begitu aja”

“Bukan gitu!!”

Koutarou, yang meninggalkan pandangannya dari Yurika yang masih saja protes, mengarahkan pandangannya pada Maki dengan penuh penyesalan.

“Maaf, Maki-san. Nanti kami marahin dia kok”

“Fueeeeeeh! Nggak ada yang mau dengerin aku!!”

Pada akhirnya, Yurika mengakui identitasnya dan juga milik Maki, tapi tidak ada yang peduli untuk mendengarkan itu.

“Ini...”

Setelah beberapa saat, Maki akhirnya menyimpulkan sesuatu.

Begitu, jadi begitu rupanya!

Maki, yang menyadari situasinya, menggertakkan giginya dengan kesal.

Aku pikir dia cuma seorang penakut, tapi aktingnya boleh juga!

Karena Yurika mengumumkan bahwa dirinya adalah seorang cosplayer, dia bisa menyembunyika kebenaran mengenai dirinya dengan cerdik – itulah yang disimpulkan oleh Maki. Sebagai seorang cosplayer, bahkan jika seseorang melihatnya setelah dia berubah, mereka hanya akan menganggap itu sebagai cosplay. Selain itu, bahkan jika dia mengatakan kepada semua orang tentang hal yang sebenarnya, hal itu tidak akan menjadi masalah. Orang hanya akan menganggap itu sebagai latar belakang cerita untuk cosplaynya. Malahan, dia mungkin bisa mendapat bantuan dari orang lain. Contohnya, kalau Yurika meminta kepada orang-orang disekelilingnya untuk ‘mencari si gadis penyihir jahat’, mereka akan membantunya mencari Maki tanpa curiga sedikitpun.

Betul-betul taktik yang luar biasa, Nijino Yurika...Kalau aku tidak mengevaluasi ulang dirimu, mungkin akulah yang bakal terjebak! Tidak kusangka kamu secerdik ini..atau mungkin dia punya rekan yang benar-benar pintar!?

Rencana yang sempurna itu membuat hati Maki menjerit ketakutan. Dia tidak pernah menyangka bahwa membeberkan hal yang sebenarnya justru akan menghasilkan dampak yang sebaliknya.

Tapi, meremehkanku adalah kesalahan besar, Nijino Yurika! Aku akan membuatmu menyesal, nggak peduli gimana caranya!

Maki mulai menggertakkan giginya lebih keras lagi. Dia merasa kalau Yurika sedang meremehkannya, membuat rasa permusuhannya membara; Maki tidak pernah menganggap Yurika sebagai seorang musuh hingga saat ini.

Ada alasan kenapa Maki bertingkah seperti itu. Kalau dia sedang menyembunyikan identitasnya, dia tidak perlu mengatakan ke seluruh penjuru kelas kalau dia adalah gadis penyihir. Tapi, Yurika sudah berinisiatif mengatakan hal itu kepada teman-teman sekelasnya. Satu-satunya alasan bagi Yurika untuk mengatakan itu adalah untuk menyiksa Maki. Yurika telah menggunakan satu hal yang dimiliki semua gadis penyihir untuk mempermainkan dirinya – itulah situasi yang tergambar pada benak Maki.

Sekarang karena aku sudah tahu, aku tidak punya alasan lain untuk membiarkannya mempermainkan aku!

Setelah mengerti situasinya(?), Maki menenangkan dirinya dan tersenyum.

“Nggak, nggak usah kuatir. Aku sebenernya pengen bener-bener mulai cosplay. Kalau memang ada cosclub, aku mau gabung”

“Maki-chan!? K-Kamu ngapain!?”

“Mari berteman dari sekarang, Yurika-san”

Kamu semakin pintar berakting selama setengah tahun ini, Nijino Yurika! Tapi, akan kutunjukkan kalau cuma aktingmu saja yang makin bagus, dengan segera!

Aika Maki, sang gadis penyihir nila, Dark Navy. Meskipun dirinya memiliki kekuatan sihir dan kepintaran yang luar biasa, dia telah membuat suatu kesalahpahaman yang sangat besar, dan sekarang menjadi lebih bertekad lagi untuk mengalahkan Yurika.


Part 3[edit]

Saat penanda di kalender sudah menunjukkan pertengahan November, angin yang berhembus di atap sekolah tumbuh semakin dingin. Hanya berada disana saja sudah membuat seseorang kehilangan kehangatan badannya. Namun, Yurika yang sedang berdiri disana berhadapan dengan Maki, merasa bahwa tatapan Maki jauh lebih dingin dari angin dingin saat itu. Selain itu, karena hanya Yurika dan Maki yang berada di atas atap, suasananya menjadi lebih dingin lagi.

“Apa yang ingin kamu bicarakan, Nijino Yurika?”

“Maki-chan, k-kamu mau ngapain sebenernya?”

Yurika punya banyak pertanyaan yang ingin ditanyakannya kepada Maki. Alasan kenapa dia pindah ke SMA Kitsushouharukaze dan kenapa dia ingin bergabung dengan klub cosplay. Selain itu, Yurika ingin tahu apa semua itu berhubungan dengan kamar 106.

Yurika membawa Maki ke atap sekolah karena dia ingin mengetahui jawaban dari semua pertanyaan yang ada di benaknya.

“Maksudnya, kenapa aku pindah ke sekolah ini, atau hal lain?”

“Semuanya”

Maki tersenyum penuh percaya diri, tapi dibalik senyuman itu dia sebenarnya sedang menganalisa Yurika dengan cermat.

Hanya dengan sekali lihat, dia kelihatannya tidak berubah selama setengah tahun ini...tapi aku tetap merasa ada yang aneh. Lalu, ada juga soal cosplay...haruskah aku selidiki lebih lanjut?

“Alasanku pindah ke sekolah ini sudah jelas, bukan? Kamu disini, dan cowok yang tinggal di kamar dengan semua kekuatan sihir itu juga sekolah disini. Sudah jelas aku akan berusaha menyelidikinya”

Alasan terbesar kenapa Maki pindah sekolah ke SMA Kitsushouharukaze adalah untuk bisa masuk ke kamar 106. Akan lebih mudah baginya untuk masuk ke kamar itu sebagai teman Koutarou, dan bukan sebagai orang asing.

Alasan lainnya adalah karena dia ingin menyelidiki Yurika. Informasi yang dimiliki Maki mengenai Yurika hanyalah saat Yurika adalah seorang gadis SMP biasa dan beberapa saat setelah Yurika menggantikan gadis penyihir sebelumnya. Dalam kata lain, Maki tidak memiliki informasi apapun mengenai si gadis penyihir Rainbow Yurika.

“Jadi, kenapa kamu nggak nyerang sama sekali selama setengah tahun ini?”

“Kamu pasti ingat kan, pertarungan di bulan Maret itu? Saat itu, serangan dari pendahulumu, Rainbow Nana, membuat lima dari tujuh gadis penyihir faksi kami terpukul berat. Kami butuh waktu untuk pulih kembali. Itu saja”

“Karena sihir Nana-san..”

Rainbow Nana adalah gadis penyihir dengan gelar Rainbow sebelum Yurika menggantikannya. Delapan bulan lalu, Nana memusatkan semua kekuatannya menjadi satu serangan melawan para gadis penyihir jahat yang menyerangnya habis-habisan. Sihir itu membuat beberapa gadis penyihir jahat tidak bisa berkutik, tapi sebagai gantinya, Nana tidak bisa bertarung lagi. Maka dari itulah, Nana menyerahkan jabatannya dan kekuatannya kepada Yurika, dan Yurika menjadi gadis penyihir ☆ Rainbow Yurika.

“Yah, itu pukulan yang cukup besar baik buat kami Darkness Rainbow dan Rainbow Heart kalian”

Rainbow Heart dan Darkness Rainbow – itulah nama grup dimana mereka berdua masing-masing berasal. Rainbow Heart adalah nama dari tentara negara sihir asal mereka. Karena itulah, semua yang ada didalamnya adalah pengguna sihir. Pusat kekuatan tentara itu adalah tujuh gadis penyihir terkuat yang telah diberikan gelar Rainbow. Rainbow Nana adalah salah satu dari ketujuh gadis itu. Rainbow Heart bekerja untuk menjaga perdamaian dan penggunaan sihir yang sesuai dengan aturan. Gampangnya, mereka akan bertarung melawan iblis atau menangkap orang yang menggunakan sihir untuk alasan yang egois.

Darkness Rainbow sendiri adalah himpunan rahasia yang aktif di balik layar dari negeri sihir, dan semua anggotanya juga pengguna sihir. Secara jumlah, ada tujuh gadis penyihir yang kuat juga yang ada didalamnya. Tapi, tidak seperti Rainbow Heart yang menguasai segala jenis sihir, para gadis Darkness Rainbow hanya memfokuskan diri mereka pada satu jenis sihir saja. Meskipun hal itu bisa membuat mereka kewalahan dalam menjalani misi mereka, hal itu sebenarnya merupakan tujuan dari Darkness Rainbow: menggunakan sihir semau mereka dan membuat masa depan bagi diri mereka sendiri menggunakan kekuatan itu. Karena itulah, mereka tidak meneliti sihir yang tidak mereka perlukan. Dengan melakukan hal itu, mereka akan bisa berdiri sejajar dengan Rainbow Heart secara alami.

“Salah, aku rasa kalian malah lebih terpukul lagi. Kalian kehilangan Rainbow Nana, yang bisa melawan kami bertujuh. Penggantinya justru seseorang yang betul-betul payah”

“Kamu salah! Aku pantas gantiin Nana-san!”

“Itu bisa jadi. Setidaknya kelicikanmu sudah berada jauh diatasnya”

Saat Maki mengatakan itu, dia menyipitkan matanya. Tidak seperti yang dikatakannya sebelumnya, Maki tidak menganggap Yurika sebagai seseorang yang payah.

“Licik?”

Tapi, Yurika tidak tahu apa yang dimaksud oleh Maki. Hal itu membuat Maki, yang masih memandangi Yurika, tersenyum dengan dingin – yang membuat Yurika menggigil.

“Tidak kupikir kamu akan menyebut dirimu sendiri cosplayer untuk menyembunyikan identitasmu”

“Eh?”

Tapi, kata-kata Maki selanjutnya membuat Yurika lupa akan rasa menggigilnya.

“Aku salut padamu. Dengan cara seperti itu, bahkan jika rahasiamu terbongkar, tidak akan ada yang percaya. Jujur saja, aku kagum”

Maki tidak sedang bercanda maupun memuji Yurika. Saat keduanya bertemu di ruang kelas, Maki merasa akan mati daripada tetap hidup.

“S-Salah! A-Aku bukannya mau ngelakuin itu!”

“Jangan membantah! Tidak mungkin ada alasan lain bagimu untuk ada di klub cosplay!”

Maki telah betul-betul salah paham tentang semuanya. Dia percaya kalau Yurika bergabung dengan klub cosplay atas keinginannya sendiri. Pemikiran kalau Koutarou tidak percaya pada Yurika sejak awal, atau kalau dia direkrut secara paksa oleh klub cosplay tidak sedikitpun muncul di benaknya.

“Aku sendiri nggak pernah bilang kalau aku cosplayer—“

“...Begitu. Tapi lewat akting sehebat itu, kamu sudah membuat pertahanan yang sangat bagus. Bahkan jika kamu berubah wujud di sekolah, tidak akan ada yang ragu padamu. Terlebih lagi, dengan membuat para murid bergerak, kamu bisa menutupi kekurangan kemampuanmu. Kamu memang sudah memikirkan semuanya dengan baik”

Bagi Maki, Yurika sudah mengubah SMA Kitsushouharukaze menjadi benteng yang tidak bisa ditembus. Dia sudah mendapatkan kemampuan untuk menyembunyikan identitasnya, dan di saat yang sama, menutupi kekurangan kemampuannya saat dibandingkan dengan Nana, dimana dia bisa menggunakan para murid sekolah. Contohnya, kalau Yurika menggunakan sihirnya untuk meningkatkan kemampuan para anggota klub bela diri, mereka bisa berubah menjadi mesin tempur yang mengerikan.

Rencananya betul-betul mengerikan...untung saja aku bisa memahaminya secepat ini...

Maki telah mengerti rencana(?) Yurika karena dia tadinya sudah diledek. Kalau dia tidak sempat mendengar tentang Yurika yang mengikuti cosplay sebelumnya, Maki pasti sudah masuk ke dalam jebakan Yurika.

“Bukan itu yang aku—“

Yurika dengan gugup mencoba membenarkan kesalahpahaman itu. Kalau tidak, situasinya akan bertambah buruk.

“Tapi, semuanya tidak akan berjalan semudah itu”

“Udah aku bilang, kamu salah! Tolong, Maki-chan, dengerin aku dulu!”

“Aku juga akan bergabung dengan cosclub. Dengan itu, kita akan sejajar lagi”

Tapi, Maki telah melihat kesalahan fatal dalam rencana(?) Yurika. Itu adalah jika Maki juga bergabung dengan klub cosplay, semua kelebihan yang didapat Yurika juga akan Maki dapat.

“Kamu salah perhitungan, Rainbow Yurika! Mencoba meremehkanku dan menyatakan kalau kamu ada di cosclub adalah sebuah kesalahan besar!!”

Maki telah kehilangan ketenangannya dan semua semangat yang disembunyikannya muncul. Dia lalu memelototi Yurika dengan mata yang berapi-api.

“Kamu salah, Maki-chan! Kamu salah ngerti! Aku nggak ngeremehin kamu! Dan bukan aku juga yang bawa-bawa cosclub!”

Yurika tidak pernah mempunyai rencana apapun seperti yang dikira Maki. Dia sendiri bahkan tidak pernah menyebutkan dirinya adalah cosplayer, ataupun bergabung dengan klub cosplay atas kemauannya sendiri. Orang-orang disekitarnya tidak mau mempercayainya. Yurika juga tidak ingat pernah meremehkan Maki.

Yurika hanya senang saat Maki akhirnya muncul, karena saat itulah dia mempunyai bukti atas identitasnya.

“Diam, Yurika! Aku tidak akan tertipu lagi!”

“Aaaaaaah! Bahkan Maki-chan nggak percaya sama aku! Kenapa semuanya selalu begini sih!?”

Yurika, yang sudah kehabisan akal, mulai menangis.

Dia kayak Satomi-san!

Sudah sewajarnya bagi Maki untuk tidak mempercayai situasi yang dihadapi oleh Yurika. Tidak peduli bagaimana seseorang melihatnya, Yurika bisa berada didalam situasi itu saat ini karena memang disengaja. Karena Koutarou dan Sanae menolak untuk percaya pada sihir dari saat pertama kali mereka bertemu Yurika, situasi yang dihadapi Yurika menjadi lebih dan lebih buruk lagi. Tapi, tetap tidak ada yang percaya dengan itu.

“Tapi, semua belum berakhir hanya karena ada satu rencanamu yang gagal, kan, Nijino Yurika?”

“Udah selesai! Aku nggak punya rencana apapun!”

“Itu benar, tidak ada orang idiot yang akan membongkar rencana mereka begitu saja. Tapi, ada satu hal yang membuatku penasaran”

Maki akhirnya kembali tenang. Aika Maki biasanya tenang di luar, namun menyimpan semangat yang luar biasa di dalam.

“Kamu mungkin penasaran sama sesuatu yang ngga ada hubungannya sama apa yang aku omongin, ya kan!?”

Air mata pun mulai mengalir keluar dari mata Yurika.

“Apa kamu yang merencanakan semuanya, atau orang lain?”

Itulah informasi yang penting bagi Maki. Kalau ada seseorang yang membuat rencana bagi Yurika, dia mungkin akan kesulitan kalau dia mengharapkan pertarungan yang biasa antara gadis penyihir.

“Aku nggak ngerencanain apa-apa!”

Tapi bagi Yurika, itu adalah info yang tidak berguna. Tidak pernah ada hal yang namanya rencana, jadi tentu saja tidak ada orang dibalik rencana. Yurika benar-benar ingin agar Maki mengetahui hal itu.

“Begitu...jadi memang kamu punya rekan yang cerdas rupanya..”

“Nggak ada orang kayak gitu! Nggak ada orang yang udah mikirin rencana apapun!!”

“Fufufu, jangan kuatir, Yurika. Aku tidak akan menyuruhmu untuk membongkar identitas rekanmu. Aku cukup mencari tahu sendiri!”

Jadi, dialah musuhku yang sebenarnya..kalau bisa, aku ingin memancing orang itu keluar sebelum aku bertarung melawan Yurika..

Akhirnya, Maki mulai merasa tertantang melawan seseorang yang belum pernah dia kenal sebelumnya. Namun, Maki tidak tahu, kalau orang itu sebenarnya tidak pernah ada.

“Udah deh...aku nyerah...kamu nggak perlu dengerin aku mau ngomong apa...”

Yurika akhirnya menyerah untuk membujuk Maki. Menurut pengalamannya sendiri, setelah semuanya berjalan seburuk ini, sudah tidak mungkin untuk memperbaiki kesalahpahaman itu.

“Itu benar. Pembicaraan kita berakhir disini”

Di saat yang sama Maki selesai berbicara, pintu yang mengarah menuju bagian dalam bangunan sekolah terbuka. Maki telah memperhatikan kalau ada seseorang yang menuju ke atap sekolah.

“Ah, rupanya kamu disini, Nijino-san!”

Seorang gadis muncul dari balik pintu itu.

“Sakuraba-senpai!?”

Ternyata, Harumi-lah yang muncul di atap. Setelah dia menemukan Yurika, dia tersenyum sambil melambai ke arahnya. Sebuah senyuman kecil muncul di bibir Maki setelah dia melirik ke arah Harumi.

“Ingat ini, Yurika. Darkness Rainbow akan datang untuk mengambil sihir yang terkumpul di kamar itu”

“Maki-chan!?”

Maki membalikkan badannya dari arah Yurika dan pergi. Karena Harumi sudah datang, Maki memutuskan kalau mereka berdua tidak bisa melanjutkan pembicaraan mereka.

“Tapi, kau sedang dirugikan dalam pertarungan ini, karena kamu punya banyak hal yang harus dilindungi. Aku penasaran, apa kamu bisa melindungi semuanya?”

“Tunggu, Maki-chan!”

“Fufufu”

Maki melanjutkan langkahnya dengan mengacuhkan seruan dari Yurika, melewati Harumi dan menghilang ke dalam sekolah.

“Hah, ahh, hah...M-maaf, Nijino-san. Hah...A-apa aku...hah..mengganggumu, dan temanmu?”

“Nggak, nggak kok..”

Yurika masih memikirkan Maki saat dia menggelengkan kepalanya untuk menjawab Harumi, yang masih kehabisan nafas. Raut wajah Yurika menjadi suram karena ia memikirkan apa yang sebentar lagi akan datang, tapi bukan tentang pertarungannya melawan Maki yang akan datang.

Gimana aku bisa ngejelasin semuanya ke Maki-chan biar dia ngerti...?

Hal yang terpenting bagi Yurika saat ini adalah bagaimana dia bisa menjelaskan situasi yang rumit ini dengan semestinya kepada Maki.


Kembali ke Bab 1 Ke Halaman Utama Selanjutnya ke Bab 3