Mahouka Koukou no Rettousei (Indonesia):Volume 7 Chapter 9

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Hari pembukaan untuk Kompetisi Tesis SMA sihir nasional.

Tatsuya dan Miyuki sampai di lokasi pertemuan tanpa ada satu pun kecelakaan saat diperjalanannya.

Jalannya lancar karena truk kargo yang membawa peralatan lomba telah diturunkan muatannya.

Isori kelihatanya telah mengalahkan mereka disini,

Dan mereka juga dapat melihat kirihara dan sayaka bergandengan.

Berdasarkan waktunya, dua bersaudara ini kelihatannya menjadi yang terakhir datang.

Miyuki:“.......Onii-sama, aku percaya kamu harus melakukan sesuatu.”

Pikiran Tatsuya telah melakukan yang terbaik untuk melarikan diri dari kenyataan seperti Penonton tidak berdosa yang secara paksa diseret kembali ke dalam kekacauan oleh suaranya Miyuki.

Tatsuya:“apakah aku harus melakukan sesuatu........?”

Dihadapkan oleh ekspresi masam Tatsuya, Miyuki menunduk dengan “Sangat Menyesal”.

Sebelum mata mereka menunduk, Erika dan Kanon sedang menatap dengan tajam satu sama lain.

Tatsuya:“Ada apa”

Di Sini, Tatsuya bukanlah satu-satunya yang merupakan kenalan dekat dari Erika dan Kanon.

Berdasarkan kedekatannya, Miyuki juga dapat dihitung sebagai salah satu dari rekan mereka, sedangkan jika dilihat dari sudut pandang hubungan, isori telah mengalahkan Tatsuya.

Tetapi, Kanon menolak untuk mendengarkan penengahan dari Miyuki ataupun dorongan Dari Isori untuk tetap damai.

Menghela napas, Tatsuya menyela diantara dua individu yang saling menatap satu sama lain.

Erika:“Ah, Tatsuya-kun, selamat pagi”

Setelah Tatsuya masuk, Erika langsung memberikan sambutan yang riang.

Sementara mengabaikan musuh di kontes tatap menatap ini sepenuhnya.

Sekarang, Matanya Kanon menjadi lebih gelap

Melihat ini, Tatuya telah paham tentang situasinya.

Tetapi, walaupun telah paham akan situasinya, Ia masih terjebak di antara batu dan tempat yang keras.

Kanon:“---Shiba-kun, kenapa kamu tidak berbicara dengan Ojou-sama yang tidak masuk akal ini?”

(sungguh........Bahkan tidak “Apakah kamu mau” tetapi “Kenapa kamu tidak”, eh...........)

Apakah kanon menyadarinya atau tidak, Penggunaan katanya telah melampar semua beban ke arah Tatsuya untuk diselesaikan.

Tatsuya:“Ha.......”

Meskipun demikian, Tatsuya menggunakan jenis perilaku “Itu bukanlah masalah”. Bagaimanapun kanon melihatnya, saat keduanya sedang bertengkar, jika ia dapan menyelesaikan semua keributan ini, setidaknya semua masalah akan dengan cepat diselesaikan walaupun sedikit susah untuk ditangani.

Tatsuya:“Jika Senpai membiarkan semua keputusan ada ditanganku maka, Aku tidak akan menahan diri.”

Tatsuya tidak menambahkan kondisi lebih lanjut, tetapi meminta kuasa.

Setelah menyadari ini, kanon dengan malas mengerutkan jidatnya.

Tetapi, saat ia melihat Isori yang berada disampingnya untuk menahan diri dari memprotes, dia dengan enggan menyetujui ini.

Tatsuya membawa Erika dan Leo ke salah satu sisi dari Aula konferensi utama dan duduk di sofa.

(Biasanya, Miyuki duduk disebelahnya)

Tatsuya:“.......Baiklah, aku telah memperoleh beberapa hal.”

Tatsuya berbicara kepada keduanya yang telah membuat kekacauan.

Tatsuya:“Mungkin Erika tidak mengiginkan konfrontasi secara langsung juga”

Erika:“.......Maaf, Aku akhirnya membuat Tatsuya-kun mendapat banyak masalah”

Ini sangat langka, sikap terpuji yang ditampilkan Erika membuat Tatsuya Takjub. Berdasarkan kepribadiannya, Ia bukanlah tipe orang yang dapat melihat perubahan kecil emosi orang lain atau lebih tepatnya Kuatnya (lebih seperti “disengaja”) kepribadiannya kadang-kadang mengarahkan seseorang dengan cara yang salah walaupun sebenarnya dia berniat baik, lalu mengakibatkan beberapa kecanggungan.

Untuk masalah ini, Tatsuya masih memiliki perjalanan yang panjang untuk dapat menilai karakter seseorang. Hati manusia bukanlah sesuatu yang dapat ditebak seperti sihir.

Tatsuya:“---Ini bukan seperti kamu harus menjadi bagian dari keamanan, Kamu bisa menyemangati kami dari kursi penonton. Jika sesuatu terjadi, tidak akan ada orang yang memprotes jika kamu memaksa untuk memberikan bantuan”

Tatsuya sengaja memberikan penekanan pada kata "bantuan". Mendengar ini, ekspresi menunduk Erika berganti ke kehangatan yang biasanya ke sebuah titik dimana sudut-sudut bibirnya bergerak-gerak dengan senyum yang jelas mengatakan "kamu benar-benar orang yang licik".

Erika:"Bantuan, eh?"

Tatsuya:"Jikalau kamu bosan sebelum pertandingan dimulai, datanglah dan bermain-main ke area belakang. Karena kau adalah temanku, kau tidak perlu menahan diri."

Mendengar Tatsuya menekankan kata "bermain" dan "teman" dalam proposalnya, Erika dan Leo bertukar pandangan sebelum tawa mereka meledak dengan riang.

◊ ◊ ◊