Madan no Ou to Vanadis (Bahasa Indonesia) :Volume 8 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog[edit]

Dia akhirnya sadar. Pada waktu itu ia berpikir, dingin, sampai membuat giginya gemetaran dengan suara menggigil.

Tubuhnya juga gemetar. Ia membungkukkan punggungnya, sembari memeluk diri sendiri, dia harus menahan rasa dingin itu. Bahkan dia mengira kalau tubuhnya membeku.

Hanya pada hitungan ke-1000 akhirnya suasana hatinya tenang. Itu lebih baik dibanding dinginnya laut pada malam hari, dan udara hangatlah yang memberinya kehangatan.

Sang Pemuda akhirnya berdiri.

Penglihatannya gelap dan tak ada yang bisa dilihat. Dia menaruh busurnya, yang ia genggam dengan erat, dan melepaskan bajunya yang dingin, sangat basah karena air laut. Dia juga melepaskan celana dan pakaian dalamnya lalu memerasnya.

Karena saat ini dia tidak punya cukup tenaga, dia tidak sanggup memerasnya sampai kering sesuai keinginannya.

Saat ia merasakan nyeri di kepalanya dan menyentuhnya, ada sesuatu yang tampak seperti sebuah luka. Meskipun tidak ada sensasi licin, rambutnya juga basah.

Dia menciumi tangan yang habis ia gunakan untuk menyentuh lukanya, dan menganggap bahwa darahnya sudah berhenti mengalir.

Karena dia tidak bisa tenang saat telanjang, ia langsung memakai kembali pakaiannya yang masih basah. Lalu, pemuda itu sadar bahwa dia berdiri di tanah yang padat.

“… Di mana aku?”

Meskipun itu pertanyaan bodoh, dia sendiri sangat serius akan hal itu. Nama sang Pemuda adalah Tigrevurmud Vorn. Orang-orang dekatnya memanggilnya “Tigre”. Mengacak-acak rambutnya yang berwarna merah kehitaman, Tigre bersusah payah mengingat apa yang terjadi padanya sebelum kesadarannya hilang.

Tigre adalah bangsawan Kerajaan Brune, tapi karena berbagai keadaan, dia saat ini menjadi Tamu Kehormatan Kerajaan Zchted. Dan sebagai kurir Zchted, dia berada di Kerajaan Asvarre hingga kemarin.

Dia meninggalkan Asvarre dengan kapal, dan kapal tersebut diserang oleh Iblis dalam perjalanannya ke Zchted. Tigre tercebur ke laut saat bertarung melawan Iblis dan pingsan.

Dia hanya bisa mengingat kejadian saat itu. Dia juga menanyakan kembali pertanyaan tadi.

--Di mana aku?

Tak mungkin jika Sophia Obertas alias Sophie, Olga Tamm, Matvey dan rekan-rekannya yang ada di kapal, menyelamatkannya. Jika itu mereka, mereka harus melakukan sebuah tindakan yang tepat.

Tak mungkin ada yang menyelamatkannya di laut pada malam hari.

Dengan kata lain, bukan mereka yang menyelamatkan dirinya.

Tigre mengambil kembali busur yang ada di kakinya. Meski itu adalah pusaka, Tigre baru tahu setahun yang lalu bahwa busurnya memiliki kekuatan misterius. Kekuatan itu sering menyelamatkannya dari bahaya.

Dia melihat sekelilingnya, sebuah cahaya dapat terlihat sepuluh langkah di depan. Tigre sedang berjalan ke sana dengan lemas. Tenaganya masih belum kembali.

Ketika ia mengetahui cahaya apa itu, ia tanpa sengaja mengerutkan dahi.

Ada dinding mengelilingi tiga sisi yang ada di sana, dan beberapa benda seperti pilar batu pendek yang masih berdiri. Semua pilar batu hanya sebatas lutut Tigre dan permukaannya kasar seperti pecahan batu.

Kebanyakan pilar batu berwarna hitam pekat, tapi ada juga yang berwarna putih. Ini adalah di mana sumber cahaya itu berasal.

『Lama tak jumpa.』

Sebuah suara perempuan menggema entah dari mana. Tigre menggenggam erat busurnya dan bersiaga. Tapi pemilik suara tadi tak terlihat di mana-mana. Tidak, pikirnya. Mungkin ruang gelap ini sendirilah pemilik suaranya. Lalu dia berkata pada kegelapan itu.

“Kau yang menyelamatkanku, 'kan?”

『Benar.』

Pemilik suara menyatakan.

“… Pertama-tama, aku berterima kasih karena telah menyelamatkanku..”

Tigre membungkuk memberi salam pada kegelapan sembari mengatakan "terima kasih".

“Mengapa kau menyelamatkanku?”

『Aku sudah pernah mengatakannya 'kan? 〃Jauh di dalam kegelapan malam di puncak gunung mayat〃. Karena kondisinya telah terpenuhi, aku hanya membantumu sedikit. ––Anak yang tertidur itu mungkin tidak mengetahui.』

Dia tidak begitu mengerti apa maksud dari bagian akhir dari kalimatnya.

---Kalau dipikir-pikir, aku rasa aku pernah diberitahu kata-kata seperti itu.

Sekitar satu tahun yang lalu, pernah ada kejadian yang sama, saat ini dia benar-benar tidak mengingatnya.

『Sepertinya kau sudah lupa.』

“Kalau itu … ya, um, aku minta maaf.”

Meskipun dugaannya benar dalam suara yang lebih seperti nakal dan dia secara refleks berusaha menyangkalnya, Tigre menggeleng dan terus terang meminta maaf. Sebuah tawa terdengar dari kegelapan. Tigre menenangkan dirinya dan bertanya.

“Ngomong-ngomong, di mana aku? Dan bagaimana dengan kapal yang aku naiki?”

『Aku tidak bisa menjawab pertanyaan pertama. Dan yang kedua, aku tidak tahu.』

Itu adalah jawaban yang jujur. Tigre mengeluh dan mengajukan pertanyaan lagi.

“Tentang pertanyaan kedua, apa maksudmu tidak tahu?”

『Aku hanya menyelamatkanmu. Aku tidak tertarik pada apa pun selain itu.』

“Tak bisakah kau mengirimku kembali ke tempat itu?”

『Di laut malam?』

Dengan rasa takut dan kedinginan menyadarkan kembali pikirannya, tubuh Tigre gemetar sendiri. Dia akan mati kali ini. Tapi, ia tidak mampu untuk berada di tempat seperti ini selamanya. Dia memohon.

“Tidak bisakah selain di laut?”

『Di mana?』

Tigre terkejut oleh pertanyaan itu. Di mana dia ingin kembali?

Alsace? LeitMeritz? Brune? Atau Zchted?

Pemandangan damai kampung halaman, di mana ia lahir dan dibesarkan, dan senyum gadis berambut perak melintas bersamaan di pikirannya. Keduanya merupakan hal yang tak tergantikan baginya. Dan juga, wajah orang-orang berharganya melayang di kepalanya.

『Oh iya, arah menghadap ke laut mungkin lebih baik.』

Apakah karena ia menyelamatkannya ketika ia jatuh ke laut? Setelah berpikir sejenak, Tigre mengungkapkan keinginannya.

“––Ke Zchted.”

Itu saja untuk saat ini. Kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk kembali ke kampung halaman tercinta.

『Baiklah, aku akan mengirimmu.』

Pemilik suara tertawa dan menambahkan,

『Namun, aku tidak bisa menentukan tempat di mana kau akan mendarat di Zchted.』

Sebelum memahami maksud dari kata-katanya, kesadaran Tigre dengan cepat memudar.


Catatan Penerjemah[edit]


Kembali ke Ilustrasi Menuju ke Halaman Utama Lanjut ke Chapter 1 - Olsina