Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 147

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 147 - Misi Hiiro

Mendengar nama mantan Raja Iblis itu, sekali lagi Taishi sadar, mereka dalam keadaan yang tak masuk akal.

Sebelumnya, mereka sudah mendengar desas desus mantan Raja Iblis dari Rudoph, Raja [Victorias].

Dia punya kepribadian kejam dan tidak manusiawi yang tak ada bandingnya, hanya mendengar kata-kata itu saja sudah membuat mereka bergidik. Meskipun mereka tak pernah berpikir kalau dia hanya seorang anak kecil, tapi semua keraguan mereka hilang saat melihat ekpresi Teckil.

Karena alasan ini, rasa takut yang mereka rasakan sebelumnya tak berhenti. Saat ini, nyawa Taishi dan yang lainnya berada di telapak tangannya. Avoros bisa dengan mudah membunuh mereka kapan saja.

Chika gemetaran dan wajahnya menjadi pucat. Berpikir bagaimana itu bisa terjadi, Taishi menutup matanya dan mengertakkan giginya. Gigi membuat suara gemerincing saat giginya merapat. Taishi sadar dirinya gemetaran.

"Yah jadi, ceritanya selesai, akhirnya kita bisa turun ke acara utama." (Avoros)

Anak laki-laki itu, yang merupakan sumber ketakutan mereka, berbicara…

"Meskipun kalian memiliki peran untuk dimainkan, aku akan mengurung Teckil-kun untuk sementara waktu." (Avoros)

Teckil sama sekali tak mengubah ekspresinya karena hal itu sesuai dugaanya. Tidak, dia sudah memutuskan untuk mati di gua itu. Tapi dia meragukan apakah semuanya akan berakhir hanya dengan sebuah kurungan.

Dan selanjutnya giliran Taishi dan Chika.

"Untuk kalian berdua mm...... Kau." (Avoros)

Dan dia menunjuk ke arah……Chika.

“……Eh?” (Chika)

“Benar, kau. Tampaknya kau bisa jadi wadah dengan bagus." (Avoros)

"Eh...... wadah?" (Chika)

Chika tercengang, tak tahu apa yang terjadi. Taishi pun sama, tak bisa memahami kata-kata yang dikatakan Avoros, dia mulai menegang.

Kemudian, Avoros mengarahkan jarinya ke salah satu dari empat batu cahaya sebelumnya.

"Aku ingin kau masuk kesana." (Avoros)

"Ap-apa yang terjadi!" (Taishi)

Pada saat itu, sebuah benturan menyerang tengkuk leher Taishi.

"Ya, kau harus diam sebentar." (Avoros)

Ketika dia menoleh untuk melihat, di sana telah berdiri Avoros, yang seharusnya berada di depannya. Lalu, Avoros meraih tangan Chika dan menariknya.

“Taishi! Le-lepaskan aku!'' (Chika)

Pada saat itu, Taishi melihatnya. Dari Avoros keluar sihir kegelapan pekat dan sihir itu mulai mengalir ke arah Chika.

"Men.....jauh...lah!" (Chika)

Mata Chika menjadi hampa, dan dia mulai kehilangan tenaganya layaknya boneka yang terpotong talinya.

"Chi... ka....."

Dengan putus asa mencoba membuka matanya, Taishi mengulurkan tangannya ke arah Chika. Namun, Chika ditarik pergi secara asal oleh Avoros dan mendekati batu biru itu.

Sihir kegelapan yang dilihat Taishi menutupi tubuh Chika, menyelumutinya, dan membuatnya melayang di udara dan berhenti di depan batu biru itu.

Secara perlahan tubuhnya tersedot kedalam batu berwarna biru.

"Tai.. shi..." (Chika)

Taishi tahu kalau dia memanggil namanya, tetapi pada saat yang sama kesadarannya memudar.

––––––––––––––––––––––

“Hei, aku merasa Lenion-sama tak akan sadar dalam waktu dekat.” (Prajurit 1)

“Nh? Ya, setelah semuanya, dia dikalahkan Ornoth dari Cruel.” (Prajurit 2)

Yang berbicara adalah para prajurit dari Gabranth. Mereka berjaga di jembatan, menjaga agar tak terjadi keadaan yang tak terduga.

Kemarin malam, pangeran dibawa oleh Barid dari Three Beastwarriors. Dia kehilangan kesadarannya dan tubuhnya melemah.

Para prajurit yang melihat kejadian itu tak bisa mempercayainya. Lenion tidak kalah kuat dari salah satu dari Three Warriors. Lenion yang saat itu sudah babak belur, tidak akan bisa diselamatkan jika ketiga prajurit itu tak membantunya tepat waktu.

Setelah semua, Maou-sama dan Cruel, yang tidak seharusnya ada di sana, tiba-tiba muncul, yang menyebabkan kepanikan semua prajurit. Kekuatan mereka sesuai dengan rumor mereka, para prajurit Gabranth dan Humas dapat ditekan dalam sekejap mata.

Ketika terjadi perubahan keadaan mendadak, berlindung, dan mengatur ulang formasi menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Para tentara mendengar Lenion dibawa ke [Mutich Bridge] untuk beristirahat.

Kekuatan yang ada disini cukup untuk berlindung dan tim medis yang cukup unggul.

Tapi banyak waktu telah berlalu sejak saat itu dan para prajurit mulai khawatir dengan Lenion yang belum sadarkan diri. Meskipun ia punya mulut dan sikap yang buruk, dalam situasi saat ini dengan tanpa raja dan pangeran pertama Leglas, keberadaannya menjadi bagian paling penting.

Jika dia tetap berada di garis depan, itu akan memengaruhi moral pasukan. Itu sebabnya fakta Lenion dikalahkan hanya diketahui prajurit tertentu.

"Aku ingin beliau cepat sadar..." (Prajurit 1)

"Benar. Meskipun dia seperti itu, tetapi selama perang ini, dia adalah salah satu yang bisa kita andalkan.” (Prajurit 2)

Para prajurit mulai tertawa,

“Dan di jembatan ini ada banyak perlindungan.” (Prajurit 1)

“Yah, ya, aku tidak berpikir Evila akan datang menyerang kita dalam situasi seperti ini.” (Prajurit 2)

"Benar. Bahkan jika mereka datang, mereka akan menghadapi keuntungan perang kita di sini.” (Prajurit 1)

Para prajurit mulai tertawa sekali lagi dan segera seorang prajurit beastman datang berlarian. Sepertinya dia sedang terburu-buru karena dia terengah-engah.

“O-Oi. Apa yang terjadi? '' (Prajurit 1 & 2)

Prajurit itu bertanya kepada prajurit yang terengah-engah yang telah menopang tubuhnya, dengan tangan di lututnya.  Mengerti bahwa dia terburu-buru.

"Fuu~, Akhirnya..." (Prajurit pria)

Ketika tentara pria mengangkat wajahnya, dua prajurit lainnya,

“A-Aa..” (Prajurit 1)

"Apa yang terjadi? Ah, apakah Lenion-sama bangun?” (Prajurit 2)

Prajurit itu menggelengkan kepalanya.

“Tidak, bukan itu.” (Laki-laki)

“Nh? Jadi, kenapa kau terburu-buru?” (Prajurit 1)

"Itu benar. Nh? Ngomong ngomong, aku belum pernah melihatmu di sini? Apakah kau pasukan dalam kelompok pertahanan?” (Prajurit 2)

Bibir lelaki itu melengkung membentuk senyuman,

“Tidak, bukan dari pertahanan.... melainkan penghancuran...... mungkin?”(Laki-laki)

“…… Ha? Apa yang kau katakan……!?” (Prajurit 1)

Slash!

Pada saat itu, prajurit itu telas ditebas oleh orang itu, dan jatuh berlutut ketika dia kehilangan kesadarannya.

"A-Apa yang kau-!?" (Prajurit 2)

Prajurit yang lain berbicara sambil membuat persiapan, tetapi pria itu menghunus pedangnya ke arahnya.

"Lambat." (laki-laki)

Dalam sekejap mata ia menutup jarak di antara mereka dan,

Slash!

Menyadari jikalau terkena serangan pedang. Tapi bukannya merasa sakit karena terbelah, itu lebih seperti otaknya tersentak, tubuhnya berhenti meresponnya. Selama kesadarannya belum memudar, dia melihat dengan baik wajah pria itu.

'Itu bukan wajah yang pernah ku lihat. Dia mengenakan baju besi dan juga mengenakan kacamata. Tetapi keahlian pedangnya sama sekali tak bisa diremehkan.' (Prajurit 2)

"U...... a......" (prajurit 2)

 Sambil melihat ke arah prajurit, pria itu berbicara.

"Tidurlah. Pada saat kau bangun, semuanya akan selesai, mungkin." (Seorang pengamat yang tidak bersalah)

Hiiro menggunakan efek spesial dari “Severing Sword - Slasher”, dengan menggunakan sihir ini, ia dapat membuat orang yang tertebas pedangnya akan kehilangan kesadarannya seperti halnya yang dialami kedua prajurit itu.

Tempat itu masih jauh dari [Mutich Bridge]. Ada perbukitan kecil di daerah tersebut, tempat yang sesuai untuk mengamati.

'Jadi, mereka menunggu di jembatan seperti yang diharapkan.' (Hiiro)

Di jembatan, sejumlah besar tentara telah ditempatkan. Biasanya, tak sulit untuk menghancurkan jembatan secara keseluruhan. Tapi dia diminta oleh Eveam untuk,

"Kau bisa meminimalisir kerusakannya, ‘kan?" (Eveam)

Hiiro menyadari bahwa dia telah diberi beban untuk tidak melukai musuh-musuhnya bahkan hanya sebuah goresan. Biasanya, itu adalah sesuatu yang sangat bodoh yang patut untuk ditertawakan.

"Menurutku,  Hiiro dapat melakukannya jadi aku bertanya padamu tentang itu... bisakah kau melakukannya?" (Eveam)

Jika ditanya seperti itu, itu benar-benar sulit untuk disangkal.

'Ya ampun, aku menerima permintaan yang benar-benar merepotkan. Tapi, baiklah……' (Hiiro)

“Saat kau kembali nanti, meskipun itu mungkin sulit, aku akan meminta Musun membuatkan makanan untukmu setiap hari.”

Dia tidak punya pilihan selain menerimanya setelah dia mengatakan hal semacam itu. Makanan yang dibuat oleh kepala koki [Demon City. Xaos], Musun, cukup istimewa. Dia berpikir jika dia bisa makan hidangan seperti itu lagi, dia bersedia melakukan sedikit pekerjaan yang merepotkan.

"Kalau begitu, sekarang apa yang harus ku lakukan......" (Hiiro)

Hiiro sekali lagi mengamati jembatan. Jembatan itu lebih pendek dari jembatan lainnya. Dan bisa dikatakan sangat pendek. Namun, jembatan lain lebih panjang. Dari penglihatannya, jembatan itu tampaknya sepanjang 2 kilometer.

Lebarnya sedikit lebih dari 10 meter, tapi sepertinya tidak terlalu kuat.

'Bagiku, tak peduli seberapa kuatnya itu.' (Hiiro)

Sambil berpikir begitu, dia menutup matanya dan mulai membuat rencana. Setelah berpikir sejenak,

"Kalau begitu, ini yang akan ku lakukan untuk saat ini, meskipun ini tampak aneh, tapi seharusnya dapat menahan penyerangan mereka....." (Hiiro)

Dia mulai mengumpulkan sihir di jari telunjuk dari tangannya. Saat dia selesai menulis, dia mengaktifkan karakter 『転 移』| 『Transfer』yang telah dia persiapkan sebelumnya.

<<Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya>>