Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 7

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 7: Keberangkatan![edit]

Hiiro berencana untuk segera pergi ke Guild untuk mengambil hadiah setelah beristirahat sebentar. Percikan-percikan darah di seluruh tubuhnya menarik perhatian orang sekitar, tetapi dia mengabaikannya karena dia sangat kelelahan.

‘Hah… mungkin, aku bisa membersihkan bajuku dengan sihir..’

Berpikiran seperti itu, dia mencari tempat yang sepi, lalu menulis『清|Clean』di bajunya. Dan saat dia mengaktifkannya, percikan-percikan darah di bajunya pun menghilang dan menjadi bersih dalam sekejap mata.

‘Kalau aku menulis ini di tubuhku, aku tak perlu mandi yah…?’

Dia menyimpan pemikiran itu untuk dia coba nanti. Dan jika itu benar, dia benar-benar dianugerahi kekuatan yang sangat hebat.

Di guild, wanita penjaga meja resepsionis sangat terkejut karena Hiiro menyelesaikan quest, yang seharusnya bisa diselesaikan hanya dengan membunuh 10 goblin, dengan membunuh 22 goblin.

Wanita  penjaga meja resepsionis itu melihat 22 Taring Goblin yang dibawa Hiiro sebagai bukti quest.

“Saya kagum anda bisa memburu banyak sekali goblin. Apalagi Okamura-sama baru saja mendaftar kemarin.”

“Terserah… cepat berikan hadiahnya!”

Hiiro ingin segera pergi dari sini sebelum terseret ke dalam masalah lain. Wanita itu meminta maaf lalu dia melanjutkan tugasnya.

“Hadiah yang ada di kertas adalah 35.000 Rigin, tapi saya bisa memberi Okamura-sama tambahan 10.000 Rigin untuk semua Taring Goblin ini. Apakah anda setuju, Okamura-sama?”

“Ya, cepat lakukan.”

Lagipula, Hiiro tidak membutuhkan taring goblin, jadi dia lebih memilih hadiah extra.

“Kalau begitu, tolong tunggu sebentar.”

Setelah mengatakan itu, dia lalu mengambil kartu guild Hiiro dan pergi. Setelah beberapa saat dia kembali dan mengembalikan kartu guild Hiiro yang sudah diisi uang ke dalamnya.

Hiiro lalu mengambil kartunya dan segera pergi dari guild.

Sekarang dia sudah punya cukup uang untuk penginapan beberapa hari dan bisa membeli beberapa pil pemulih MP. Berdasarkan pengalaman bertarungnya tadi, dia menyadari kalau pil pemulih MP itu barang yang wajib untuk dibawanya.

Kalau dia ingin menggunakan Word Magic, yang punya konsumsi MP yang besar, dia harus punya banyak persediaan pil pemulih MP.

‘Aku harus menguji banyak hal dan aku sadar seberapa pentingnya pil pemulih MP. Aku lebih baik membawanya sebanyak mungkin.’

Lalu, dia pergi ke toko dan membeli banyak perlengkapan untuk bertarung, termasuk senjata baru. dia membeli pedang termurah yang ada, tapi harganya lumayan juga, yaitu 30.000 Rigin. Alasan dia membeli pedang baru karena pisaunya rusak. Ya… itu wajar saja, karena dia telah bertarung dengan banyak monster.

Yang terakhir dia membeli jubah berwarna merah sebagai armor. dia memilih itu, karena jubah itu punya daya tahan terhadap sihir yang tinggi dan point DEF yang lumayan tinggi. Warna merah memang terlihat sedikit mencolok, tapi dia menghiraukannya, karena dia pun akan terbiasa.

‘Tunggu, bukankah aku bisa memperbaiki pisau itu dengan sihir? Aku hanya perlu menulis『新|New』sambil memikirkan keadaan pisau ketika masih bagus…’

Berbagai macam hal terpikirkan oleh Hiiro, tapi dia sudah terlanjur membeli pedang.

‘Ya.. lagipula itu hanya pisau. Mulai sekarang aku akan memakai sihir.’

Pisau itu dia beli hanya karena dia punya masalah keuangan di awal dan dia memang sudah berencana akan membeli pedang setelah dia punya cukup uang, jadi mulai sekarang dia akan menggunakan sihir untuk memperbaiki daripada membeli yang baru.

Dan selama 1 minggu penuh, Hiiro menyelesaikan quest dari pagi sampai sore. Awalnya, dia hanya ingin menyimpan uang dan leveling, tapi menyelesaikan quest cukup menyenangkan setelah dia menyelesaikan quest pertamanya.

Dia melihat bunga yang belum pernah dia lihat dan bertemu dengan berbagai macam monster. Membunuh monster juga cukup menyenangkan menurutnya.

Dia tidak menilai dirinya sebagai maniak pertempuran, tetapi dia harus bersiap jika dirinya bertemu dengan monster-monster tingkat A atau S.

Dan karena itu, tingkat guildnya naik dengan cepat, berubah dari warna biru rangking F menjadi warna violet rangking E.

Wanita penjaga meja resepsionis yang biasa melayaninya memanggilnya sebagai bintang baru karena sangat jarang ada seorang pemula yang bisa menyelesaikan 20 sampai 30 quest dalam rentang waktu satu minggu.

‘Sepertinya ini akan merepotkan kalau aku berada di kota ini lebih lama dan raja mendengar tentang prestasiku.’

Dia takut kalau dia akan disuruh untuk bertarung bersama para Pahlawan kalau raja tahu bahwa dia kuat. Kebebasan adalah satu-satunya hal yang tak mau dia serahkan. dia tidak mau kehidupan menyenangkannya di dunia lain diganggu oleh pekerjaan merepotkan seperti membunuh raja iblis.

‘Aku pikir ini sudah waktunya.’

Dia membuat keputusan sambil mengecek isi tasnya.

‘Besok aku akan pergi dari negara ini.’

Ya, dia sudah memutuskan untuk pergi berpetualang.

Dengan uang yang cukup banyak di kantongnya, level yang lumayan bagus,dan di atas itu, mentalnya yang sudah terasah. Dengan bekal itu, dia akan selamat dalam perjalanannya.

Hiiro Okamura

Lvl 18

HP 210/210

MP 640/640

EXP 4672

NEXT 480

ATK 89 (100)

DEF 65 (80)

AGI 137 (139)

HIT 77 (85)

INT 102 (106)

Atribut Sihir :

  • None

Magic

  • Word Magic
    • Single Chain Unlocked

Title

  • Innocent Bystander
  • World Traveller
  • Word Master

Guild Card

Nama : Hiiro Okamura

Jenis Kelamin : Male

Umur : 17

Asal : Tidak diketahui

Rank : E

Quest :

Perlengkapan:

  • Senjata : Short Sword
  • Armor : Red Robe
  • Aksesoris : -

Rigin : 567.000

Keesokan harinya, Hiiro membuka map di Jalan Tooru di luar kota sambil menguap. Itu penting untuk memikirkan kemana dia akan pergi.

Dia sebenarnya memiliki gambaran. Pergi ke selatan, disana ada kota bernama Frentor, walaupun tak sebesar Victorias, itu adalah kota perdagangan, tepat disamping wilayah dimana para Gabranth tinggal. Namun dia memutuskan untuk pergi ke Surge, sebuah kota yang berada di barat. Surge sangat dekat dengan perbatasan negara, persis bersebelahan dengan negara di mana Gabranth tinggal.

Sejak dia datang ke dunia ini, dia ingin sekali bertemu dengan werewolf atau werecat.

Tapi sekarang, terjadi ketegangan antara negara manusia dan para Gabranth tinggal. dia tidak berpikir kalau dia bisa melewati perbatasan dengan mudah.

Apalagi sebagai petualang, dia telah mendengar beberapa berita bahwa kedua negara telah memasang batasan antara satu sama lain, tapi banyak penduduk Gabranth adalah petualang yang sering bekerjasama petualang Humas.

Tapi, individu dan negara berbeda. Tetap masih banyak orang yang membenci orang dari ras lain, apalagi mereka sangat membenci ras Evila.

Namun, Hiiro hanya akan percaya jika dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri. Lagipula, dia tidak tertarik dengan pendapat orang. Mempercayai apa yang terjadi dengan pengalamannya sendiri sebagai buktinya, merupakan kebiasaan Hiiro.

Karena itu, dia memutuskan untuk pergi ke Surge. Menyusuri perbatasan adalah salah satu jalan yang mungkin atau mungkin akan ada jalan lain jika diperlukan.

Tetapi jarak Surge cukup jauh. Perjalanan panjang dengan hanya berjalan kaki akan memakan waktu yang lama.

Dalam perjalanannya, dia melewati Hutan Clare yang pernah dia datangi sebelumnya. Disana dia tidak perlu waspada, jadi dia hanya masuk ke dalam hutan dan mengalahkan semua monster yang menyerangnya.

Dengan AGI nya yang sekarang, pergerakan musuhnya terlihat seperti mereka hanya dia m. Perbedaan dalam kekuatan sangat terlihat jelas.

‘Ya.. aku sudah bukan pemula lagi sekarang.’

Hiiro sudah memiliki pengalaman bertarung dengan monster yang lebih kuat, jadi slime dan goblin yang menyerangnya sepanjang jalan bukan apa-apa baginya.

Dia dengan mudahnya melewati hutan dan sampai di Dataran tinggi Tembas.

Mengikuti jalan lurus yang ada membawanya ke kota kecil bernama Ames. Rencananya dia akan menginap disini untuk satu malam dan pergi keesokan harinya.

“Oh, Jewel Slime di tempat seperti ini?”

Dia menemukan slime mengkilap yang terlihat seperti perhiasan di depannya. Setelah dia membaca buku referensi guild, dia memiliki pengetahuan tentang berbagai banyak monster.

“Aku bisa menjual Inti Jewel Slime dengan harga yang lumayan. Kau tidak bisa kabur.”

Hiiro kemudian menarik pedangnya dengan tatapan seorang pemburu. Uang itu sangat berharga. Setelah dia membunuhnya, dia mengangguk dengan puas.

“Itu pertanda bagus. Hm? Sekarang Kelinci Kuning yah..?”

Monster yang muncul berikutnya adalah Kelinci Kuning. Kekuatan serangnya tidak terlalu kuat, tapi gerakannya sangat cepat. Tapi masih tak secepat dirinya, karena sekarang, dia bisa bergerak lebih cepat dari Kelinci Kuning.

“HAAHH!!”

Dia menebasnya dengan pedang. 3 kelinci yang tersisa, namun satu kelinci sepertinya melarikan diri. dia tetap memburu barang quest Ekor Kelinci Kuning untuk berjaga-jaga. Setelah mengalahkan monster, dia lalu melanjutkan perjalanan ke Ames.

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>