Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 25

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 25: Permen Madu yang Enak[edit]

Hiiro kembali ke desa, dan memesan [Honey Candy] menggunakan [Honey Syrup] yang ia bawa. Beruntungnya dia ikut merasakan madu itu.

Arnold dan Muir keduanya pergi entah kemana, jadi Hiiro sekarang sendirian dan berencana menyantaikan dirinya. Dia pergi ke kebun bunga di dekat desa dan mengeluarkan sebuah buku.

Omong-omong, buku ini dia bawa dari rumah Max. Tentu saja ia meminta izinnya.

[The Adventures of Tyn Cal Weikl].

Atau seperti itulah yang tertulis di sampulnya. Entah bagaimana, dia bisa membaca bahasa dunia ini, karena secara misterius diterjemahkan ketika teks itu masuk ke kepalanya. Menurut guild, bahasa di dunia ini disebut Ranalyth, dan sangat berbeda dengan bahasa Jepang.

Tapi Hiiro bisa membaca kata-kata itu seolah-olah ditulis dalam bahasa Jepang. Ini kemungkinan besar kemampuan yang didapatnya saat ditransfer ke dunia ini. Pikirannya dapat langsung menerjemahkan kata-kata yang ia baca atau dengar. Namun untuk menulis, ia tetap memerlukan pelatihan menulis formal.

Sejujurnya, keempat pahlawan telah berlatih menulis bahasa yang ada dunia ini. Tapi, di saat bersamaan Hiiro sudah mampu menuliskannya. Dia sudah bisa menulis dengan kemampuan yang sama dengan orang di dunia ini.

Dia memiliki ingatan yang baik, terutama saat berkaitan dengan hal-hal yang dia sukai. Dan buku adalah salah satu belahan jiwanya. Meskipun tidak sempurna, Hiiro mengingat sebagian besar buku yang dia baca, jadi, dia dapat dengan cepat menghafal kalimat-kalimat yang ada di dunia ini.

"Ini ... kisah pahlawan, kan?" (Hiiro)

Omong-omong, jika melihat sampul buku itu, terlihat seorang pemuda dengan pedang.

‘Jadi, cerita seperti ini bisa ditulis di dunia ini juga? Mari kita lihat, penulisnya adalah... Marquis Blue Note.’

Itu adalah nama seseorang yang tidak pernah ia dengar.

Hiiro membalik halaman dan melanjutkan membaca. Dia menemukan bahwa kisah itu memiliki latar belakang yang sama dengan dunia ini. Masing-masing negara mengklaim otoritas masing-masing, dan bersikeras bahwa mereka adalah ras yang terbaik di dunia. Pada awalnya, ini dimulai sebagai obrolan biasa, dan kemudian meninggi menjadi perang.

Negara-negara itu saling berperang, dan setiap makhluk merasakan konsekuensinya dan harga diri telah jatuh. Dunia menjadi menyakitkan. Sementara itu, seorang bocah lelaki tidak senang dengan situasi dunia saat itu, bersama dengan teman-teman yang memiliki pemikiran yang sama, mereka pergi untuk menghentikan perang.

‘Itu rasa keadilan yang bagus, namun dunia ini cukup tangguh untuk bertahan hidup dari perang kecil.’

Adapun orang yang mereka sebut sebagai pahlawan, dia dipuji, tetapi kemudian.... Ia dibunuh.

‘... Apa? Mereka membunuh karakter utama?’

Selanjutnya, dia dibunuh oleh para raja yang menyerukan kemenangan pahlawan. Pada akhirnya, sang pahlawan dieksekusi karena telah membunuh putri raja. Tentu saja, sang pahlawan benar-benar tidak bersalah. Bagaimanapun, ketika negara-negara itu diselamatkan dari perang, para raja iri dengan ketenaran pahlawan yang menjadi simbol perdamaian dan akhirnya mereka membunuhnya.

Kemudian, saling tuduh para raja tentang siapa yang membunuh pahlawan itu, dan dari situlah, perang baru dimulai, mengembalikan keadaan dunia sebelumnya.

‘Pahlawan itu sangat berusaha keras, dan meninggal dengan kematian yang menyedihkan. Dia bahkan tidak dihargai.’

Tapi petualangan dari pahlawan itu belum berakhir.

‘Apa maksudmu dengan ‘tidak berakhir’-!’

Masih ada banyak hal yang perlu ia lakukan. Jadi, dia masih berharap sebuah cahaya walaupun dia telah mati. Karena dunia mencintainya, ia kembali hidup dan kembali ke dunia.

Pahlawan selalu mencari cara untuk mengembalikan dunia menjadi damai. Dalam perjalanannya, dia menemukan beberapa sihir tertentu. Kekuatan itu sangat mutlak dan dapat mengendalikan dunia seperti yang ia inginkan.

Namun, karena kekuatan itu, tubuhnya hancur dalam prosesnya, dan dia menjadi sosok keberadaan yang tak diketahui dan tidak mampu menggunakan sihir. Karena itu, ia memutuskan untuk menunggu.

Suatu hari, seseorang akan menemukan sang pahlawan itu, dan jika saat hari itu tiba, sang pahlawan akan hidup kembali, dan mengembalikan kedamaian. Namun, pertama-tama, seluruh negara akan hancur.

‘Oi, bukannya pahlawan ini menyerah dengan sangat cepat.’

“Aku akan melenyapkan seluruh negara yang ingin berperang. Lalu, dunia akan damai. Sebuah dunia tempat dimana aku bisa berpetualang dengan bebas.”

Jadi, sang pahlawan terus menunggu dan menunggu.

Percaya bahwa harapan cahaya akan datang suatu hari nanti, ia terus menunggu.

Nama pria itu adalah Tyn Cal Weikl. Seorang pria yang digembar-gemborkan sebagai Pahlawan.

‘Pria ini begitu bodoh. Tapi yang begitu bodoh adalah negara dan dunia itu.’

Hiiro menutup bukunya.

“Dan begitulah akhir dari seorang Pahlawan. Jelas kalau aku bukanlah mereka.”

Buku itu tidak memberikan sang Pahlawan akhir yang bahagia. Meskipun kehidupan nyata bisa berubah, cerita hanyalah cerita. Dan fiksi hanyalah rekayasa.

Bahkan pahlawan yang mengelu-elukan kedamaian memiliki banyak musuh. Jika kau berperang, akan ada yang mengambil keuntungan itu. Di buku ini, bahkan ada beberapa orang yang ingin berperang. Dan di antara mereka, seorang pahlawan muda berusaha untuk memaksakan cita-cita keadilan yang egois kepada semua orang.

“Kebebasan adalah yang terbaik. Jangan memaksakan diri untuk bekerja keras. Mengikuti arus adalah hal yang terbaik.”

Sambil bergumam, Hiiro menutup matanya.

.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

.

“Baiklah, di sini sudah ada [Fried Syrup], [Honey Tart], dan [Threesome], bahkan ada juga [Honey Sap]-!”

Max telah mempersiapkan beberapa [Honey Candy] di atas meja dan beberapa makanan lain ke Hiiro bersamaan dengan cara membuatnya. Bahkan ada makanan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Muir dengan gembira melihat makanan itu semua. Seperti yang diharapkan dari seorang gadis kecil. 

Arnold menelan ludah saat dia menatap [Honey Candy] yang bersinar seperti perhiasan.

“Ammu.” 

“Mengapa kau sudah makan!?”

Hiiro sudah mulai makan, dan segera setelah itu, Arnold bergabung. Dia menyadari bahwa pertanyaannya tidak akan membuahkan jawaban, jadi, dia mulai makan agar tidak kalah dengan Hiiro.

[Fried Syrup] adalah hasil dari madu yang digoreng dengan minyak. Membuatnya memiliki tekstur yang kuat dan baru, serta menciptakan rasa yang baru.

[Honey Tart] hanyalah tar yang dilapisi madu. Tampaknya itu menjadi favorit Miur.

[Threesome] adalah sesuatu yang mirip dengan pizza, dengan 3 jenis madu yang berbeda, [Blue Honey], [Red Honey], dan [White Honey], lalu diberi buah yang berbeda sebagai topping. Ini tampaknya menjadi favorit Arnold.

The [Honey Sap] makanan pencicip mulut. Itu terbuat dari kue bola, dengan madu di dalamnya. Ketika digigit, itu mengungkapkan rasa sebenarnya dari makanan itu. Makanan ini menggabungkan rasa ringan kue dengan rasa tebal madu dicampur dengan selai di dalamnya. Ini adalah favorit Hiiro.

Ketika mereka ketiga sudah kenyang, Max bertanya apa yang akan mereka lakukan mulai sekarang.

“Yah, tujuan kami sudah selesai. Kami juga mendapatkan madu.”

Hiiro membuka botolnya, menunjukkan botol yang terisi madu.

"Jadi, kalian akan segera pergi?" (Max) 

"Ya." (Hiiro) 

"Oh, mau ke mana?" (Max) 

"Kota Pasion" (Arnold) 

“[Beast Capital Pasion], hmm…. Itu akan sangat jauh.” (Max)

Benar, ibukota itu cukup jauh. Itu akan memakan waktu sekitar satu minggu dengan berjalan kaki.

“Yah, kami tidak perlu terburu-buru untuk sampai ke sana." (Arnold) 

"Oh, benarkah? Kalau begitu, kita akan berpesta sampai kita tertidur!"(Maks) 

"Yeah!"

Arnold dan Max saling menabrakkan bahu mereka dengan semangat tinggi, sementara Muir menatap mereka berdua, tidak yakin harus berbuat apa.

’Kota Pasion, ya. Aku ingin melihatnya.

Hiiro menatap langit jauh melalui jendela.

.

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

.

[Beast Capital Pasion]. Di sinilah raja [Gabranth] tinggal. Tempat tinggalnya dibuat di sekitar pohon besar dan dikelilingi oleh hutan yang luas. Atau lebih tepatnya, bisa dikatakan bahwa tempat itu adalah hutan sungguhan .

Semua rumah dan bangunan terbuat dari pohon. Ini benar-benar Kerajaan yang menyatu dengan alam.

Sementara itu, seorang pemuda berdiri di atas dahan besar memandangi pohon besar itu. Lalu, ada suara dari bawah.

"Oi, apa yang kau lakukan di atas sana!" 

"Cepat turun!"

Dua pria yang mengenakan baju besi itu berteriak ke arah pemuda itu.

“Atcha~, kukira mereka tak menemukanku-su.”

Dengan enggan, pemuda itu melompat dari dahan tersebut, dan mengejutkan kedua orang itu.

“Dia melompat!”

“A-Apakah dia baik-baik saja?”

Terlepas dari kekhawatiran mereka berdua. Lompatan pemuda itu bukan sebuah pendaratan yang memukau di suatu cabang.

Snap!

Cabang itu patah dan pemuda itu jatuh ke dalam semak-semak. Keduanya bergegas menuju pria itu.

“Oy, kau baik-baik saja!?”

Dengan menggaruk-garuk kepalanya, pemuda itu tersenyum kecil

“Ma-maafkan aku. Tapi aku baik-baik saja-su.”

"Ba-bagus. Mulai sekarang jangan memanjat setinggi itu lagi, kau dengar?”

Salah satu pria prajurit itu menawarkan tangannya. Pemuda itu dengan senang hati menerimanya dan bangkit.

“Maaf, tak akan aku ulangi lagi, aku sekarang tahu mengapa pohon ini begitu berarti bagi tiap orang di negeri ini.”

Dia melihat pohon besar dari bawah ke atas.

“Benar. Raja pertama, Jingwald King melihat pohon ini, ia membuatnya menjadi pusat negara ini. Terkadang dalam beberapa buku menyebut pohon ini sebagai [Tree of Beginnings].”

“Kurasa itu benar, ini pertama kalinya aku mengunjungi [Tree of Beginnings, Aragorn].”

"Sekarang setelah kupikir-pikir, wajahmu tak pernah kulihat. Dari mana kau berasal?" 

"Sangat, sangat~ jauh ke timur sana." 

“Timur… apa dari [Kalent]-?”

“Lebih jauh lagi.”

"Apa yang lebih luar dari itu? Ah, apakah kau dari desa yang baru didirikan atau sesuatu seperti itu?" 

"Yah, sesuatu seperti itu-su."

Pemuda itu menunjukkan dua gigi ketika tertawa.

"Tapi Nak, bagaimana kamu bisa sampai ke sana?"

Pria itu menatap pohon yang menjulang saat dia berbicara.

“Bagaimana? Tentu dengan melompat-su.”

“Lompat… Yah, aku bisa dengan mudah mengetahui rasmu adalah [Were Rabbit]. Sudah tak diragukan lagi.”

Di atas rambut pemuda itu, yang warnanya hijau seperti daun-daun pohon, ada satu pasang telinga panjang yang bergerak kesana kemari.

“Oy, saatnya berganti shift.”

“Ah, sudah waktunya, kah? Nak, jangan lakukan sesuatu yang berbahaya.”

“Aku paham-su.”

Setelah mengatakan itu, kedua prajurit itu meninggalkannya. Pemuda itu menatap pohon raksasa itu sekali lagi.

“Cukup bagus. Kota ini sudah tumbuh menjadi lebih baik.”

Dia kembali mengenakan jubah coklat, dan mulai berjalan menjauh. Saat dia pergi, dia menatap ke arah pohon lain. Tempat tinggal keluarga raja Beasts, [King Tree].

"Kurasa sudah waktunya aku mulai bekerja-su.”

Dan dengan suara angin, pemuda itu ikut menghilang.

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>