Infinite Stratos (Indonesia):Jilid 2 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 1: Cowok Bertemu Cowok[edit]

Pada hari Minggu pertama.

Aku pergi keluar IS Academy—atau lebih tepatnya, aku pergi ke kediaman Gotanda.

“Jadi?”

“Jadi? Jadi...apa?”

Ugh, berbicara kepadaku sambil bermain permainan bertarung! Cheh, UWAH!! Super Move terhadapku! Sial kau, jangan sombong!

“Ayolah, tentu saja aku berbicara tentang sekolah para cewek. Seharusnya ada banyak hal yang bagus di sana, kan?”

Aku sudah berkata padamu berkali-kali, tidak! Berapa kali aku harus mengatakannya sampai kau mengerti?

Biar ku jelaskan. Gotanda Dan di sini, adalah temanku semenjak SMP. Hari pertama kami bertemu, kami memulainya dengan cukup baik. Juga, selama 3 tahun itu, Rin dan kami berada di kelas yang sama, jadi selama SMP, kami bertiga selalu nongkrong bersama...

“Berhenti berbohong, aku bisa mengetahui bahwa kau berbohong dari pesan itu! Apa, tidakkah kau mempunyai tiket ke surga macam itu?”

Siapa yang mau, idiot?

Sekolah di mana aku belajar sekarang adalah sebuah SMA independen khusus yang diatur oleh negara—‘IS Academy’.

IS—secara resmi dipanggil ‘Infinite Stratos’, adalah sebuah unit serba guna yang didesain untuk penjelajahan ruang angkasa, tetapi sekarang, IS digunakan di bumi, dan bahkan digunakan banyak negara untuk senjata militer.

Orang yang menciptakan IS adalah kakak perempuannya teman masa kecilku, yang kelihatannya menyembunyikan sesuatu. Sangat sulit untuk menjelaskan itu, jadi aku tidak akan menjelaskannya. Halnya adalah bahwa IS hanya ‘bisa digunakan oleh perempuan’.

Di samping catatan, aku hanyalah anak cowok biasa.

Tetapi untuk beberapa alasan, aku—Orimura Ichika, setengah dipaksa untuk belajar di IS Academy sebagai satu-satunya ‘pria’ di dunia yang bisa mengendalikan IS, jadi sekarang ini, aku menempati kehidupan pondok dengan seluruh murid, guru dan staf, yang seluruhnya perempuan.

“Ngomong-ngomong, tentang itu, baguslah bahwa Rin pindah, jika tidak aku tidak akan punya banyak orang untuk mengobrol...”

“Apa? Kau berbicara tentang Rin? Rin...”

Hm? Apa? Kenapa ini dia menyeringai ke aku? Dia begitu aneh.

“Baiklah, aku menang!”

“WAH! DASAR TIDAK BERGUNA! SIAPA YANG MAU MENGGUNAKAN SUPER MODE UNTUK MEMBUNUH PADA AKHIR~~...”

Di samping catatan, kami bermain ‘IS/VS’. Itu adalah permainan yang mencapai satu juta penjualan dalam satu bulan. Oh ya, permainannya menggunakan data Mondo Grosso kedua.

...Yaa, untuk beberapa alasan, data Chifuyu-nee tidak dimasukkan di dalamnya.

“Tanbesta dari Itali benar-benar kuat! Atau lebih tepatnya, benar-benar ganas.”

“Kau seharusnya ganti karakter sekali-sekali. Seperti Milton dari Inggris atau yang lain?”

“Tidak. Yang itu sangatlah sulit digunakan, pergerakannya lemah, dan bahkan kombonya aneh.”

Oh ya, karena perusahaan yang memproduksi permainan ini berasal dari Jepang, seseorang bisa menduga negara lain menyuarakan ketidakpuasan mereka, berkata ‘Negara kami tidak selemah itu!’.

Dengan demikian, perusahaan permainan video yang dilecehkan ini benar-benar meningkatkan spek setiap IS di masing-masing negara, dan menjual mereka secara terpisah di 21 negara. Mereka berhasil menjualnya dengan baik hanya karena itu.

Ngomong-ngomong, untuk benar-benar berhasil membuat 21 versi permainan yang sama hanya dengan mengutak-atik speknya, mereka tentu bisa menghasilkan banyak uang di sini.

Tetapi di World Cybergames Tournament, seluruh negara ingin menggunakan versi negara milik mereka sendiri dan mulai berdebat tentang itu sampai turnamennya dihentikan.

“Maka, mari kembali ke topik. Sebagaimana untuk Rin—“

Hanya ketika Dan, untuk alasan apapun, mengangkat topik Rin lagi, seseorang menyela dia.

“Onii, cepatlah dan makan sekarang. Makan siang sudah siap—“

Yang menendang pintu dan berjalan masuk adalah adik perempuan Dan—Gotanda Ran. Dia setahun lebih muda dari dia, dan sekarang berada dalam tahun terakhir SMPnya. Dia dikatakan sebagai siswa teladan di sekolah putri swasta yang bergengsi. Hm, dia benar-benar berbeda dari kakak laki-lakinya.

“Ah, hai, lama tidak ketemu. Maaf untuk mengganggu mu di sini.”

“I-Ichika...san!?”

Seperti perkiraan, cewek-cewek berpakaian seperti ini ketika mereka di rumah, ya? Rambut Ran yang sepanjang bahu diikat hanya dengan penjepit rambut yang menahannya dari belakang, dan dia memakai celana pendek dan kutang tanpa lengan. Itu benar-benar sebuah pakaian yang berfokus pada fungsionalitas.

Tapi mungkin aku sudah terbiasa dengan itu, semenjak di IS Academy, aku semacam melihat semuanya berpakaian begitu berhemat.


Dan mungkin karena cuacanya menjadi semakin panas belakangan ini, cewek-cewek telah menggunakan pakaian dengan garis leher yang rendah, dan selain itu, dalam semacam lingkungan di mana tidak ada cowok selain aku yang melihat, kelihatannya seperti tidak ada yang menggunakan bra apapun dalam ruangan, salah satunya karena kebebasan atau keterbukaan. Sejujurnya, kekonyolan mempunyai ‘para cewek menemukanku menutup mataku ketika tidak dapat memutuskan di mana harus melihat’ tidak dapat dideskripsikan.

“I-itu bukan karena, yaa, kau disini...? Aku dengar kau pergi ke sekolah asrama...”

“Oh, itu benar. Aku harus melakukan sesuatu hari ini, jadi aku pergi keluar. Aku ingin memeriksa rumahku, jadi aku pikir bahwa aku harus mampir.”

“A, aku mengerti...”

Akan tetapi, Ran selalu seperti ini. Kenapa dia akan terbata-bata dan terdengar begitu sopan secara tiba-tiba? Aneh.

“Ran, setidaknya kau bisa mengetuk, kan? Kau akan dianggap perempuan yang tidak ada malu—“

*Kling!* Ran langsung menembakkan tatapan silau.

Oh! Dan mengeriting seperti Super Mar**o. Perbedaan dalam kegagahan di antara mereka berdua sangatlah jelas.

“...Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa dia akan di sini...”

“Oh, tunggu, aku tidak memberitahumu? Maaf, salahku. Ah hahahaha...”

“...”

*Klong!* Ran lagi-lagi menembakkan tatapan silau terhadap Dan dengan intensitas sebuah pisau yang dilempar ke sebuah mayat, dan lalu dengan panik meninggalkan ruangan.

“Jika, yaa, jika tidak apa-apa, bergabunglah bersama kami untuk makan siang, Ichika-san! Kau masih belum ingin pulang, kan?”

“Oh, maaf merepotkan. Terima kasih.”

“Ti, tidak apa-apa...”

*BAM!* Setelah Ran menutup pintu dengan keras, kesunyian pun mengisi ruangan.

Ngomong-ngomong, bagaimana tentang gurauan dari “Kakak Beradik Berdarah Panas Dan dan Ran?’ Tidakkah mereka menyiarkannya pada waktu luang pagi hari di hari Minggu? Kemungkinan besar tidak.

“Tetapi aku harus mengatakan, aku sudah mengenal Ran 3 tahun, dan nampaknya dia tak akan terbuka terhadapku.”

“Ha?”

Izinkan aku untuk keluar topik sebentar. Tidak kalian merasa bahwa cowok yang memanggil cewek yang lebih muda dengan ‘chan’ itu mengagumkan? Aku tidak bisa melakukannya, bahkan jika itu adik perempuan temanku. Aku punya reservasi tentang itu, yang kenapa aku lebih memilih memanggil mereka menggunakan nama mereka.

Sekarang aku mengingatnya, orang yang terlibat pernah mengatakan ‘Ti-tidak apa-apa’ dan setuju terhadap itu.

“Bukan itu. Tidakkah kau menemukan bahwa dia agak sopan kepadaku? Dia hanya meninggalkan ruangan begitu cepat.”

“...”

Yaa, Dan menghela nafas, lalu menghembuskannya.

“...Apa?”

“Tidak ada. Terkadang, aku benar-benar membayangkan jika kau seperti ini dengan sengaja.”

“?”

“Yaa, baguslah jika kau tidak menyadarinya. Aku tidak mau punya adik laki-laki di umurku sekarang.”

“Apa yang kau bicarakan tentang adik laki-laki, yang datang entah dari mana? Itu menggilakan.”

“Oh yaa, tidak ada. Ngomong-ngomong, ingin pergi keluar setelah makan siang?”

“Oh, hebat. Jadi kau mentraktirku makan siang? Thank You~[1]

“Apa yang membuatmu begitu semangat, Kita memakan set makanan yang ada.”

Aku mengerti. Jadi kita memakan makanan set rebusan labu super manis itu. Tetapi bahkan begitu, aku tidak akan membuangnya; benda seperti beras diperoleh dengan banyak kerja keras, jadi aku harus berterima kasih kepada para paman yang bekerja di ladang.

“Ayo turun kalau begitu.”

Kami meninggalkan ruangan Dan dan menuju ke lantai bawah melalui pintu belakang dan lalu berputar ke pintu depan area makan.

Walaupun itu merepotkan, Dan berkata sebelumnya bahwa ‘terima kasih kepada susunan ini, kehidupan privat kami tidak akan terpengaruh oleh bisnis’. Biasanya untuk orang, definisi keluarga hanyalah untuk membuat orang yang tinggal di rumah merasa nyaman. Tidakkah semuanya merasa bahwa sebuah rumah yang disusun sebegitu bagusnya dalam TV itu susah untuk ditinggali? Tidak tunggu, hal yang terpenting adalah bahwa penghuni menemukannya nyaman. Aku akan tinggalkan sisanya.

“Eiyah!”

“Hn?”

“...”

Dan mengeluarkan suara kejijikan itu, dan aku mengintip dari belakangnya untuk melihat.

Makan siang kami sudah dipersiapkan dan disediakan di atas meja, dan seseorang sudah duduk di situ.

“Apa? Kau punya komplain? Jika kau mau, Onii bisa makan sendiri di luar.”

“Kau dengar itu, Ichika? Kata-kata yang super lemah lembut itu membuatku ingin menangis!”

Yang duduk di sana adalah Ran. Dan aku mengira itu tidak terlalu ikhwan dari ku untuk bekerja sama dengan Dan yang berakting seperti dia mengusap tangisannya.

“Seharusnya baik-baik saja bagi kita untuk makan siang. Selain itu, ada pelanggan lain di sekitar. Ayo cepatlah dan duduk.”

“Itu benar, baka nii[2], cepatlah dan duduk.”

“Oke oke...”

Dan demikian, aku, Dan, dan Ran duduk sejajar di meja...hm? Itu aneh.

“Ran.”

“A-ada apa?”

“Kau mengganti pakaian? Apakah kau pergi keluar nanti?”

“Ah, tidak ada. Itu karena....yaa, ini, itu...”

Pakaian rumah Ran menghilang, dan dia membiarkan rambutnya turun ke bawah, memberikan sebuah kilauan yang mengagumkan. Ketika bulan Juni, dia menggunakan gaun lengan pendek. Tubuh yang ditutupi oleh pakaian tipis memberikan pancaran kaki mudah seorang remaja di bawah gaun. Sebagaimana untuk kaos kaki hitamnya yang terlihat seperti beberapa penghias, mereka yang menjadi itu harus benar-benar menyukai ini, kan? Yaa, aku tidak terlalu yakin tentang itu.

“Aku mengerti!”

Aku memikirkan itu, dan sebuah lampu bohlam kelihatannya menyala di atas kepalaku.

Pakaian rumah Ran menghilang, and dia membiarkan rambutnya turun ke bawah.

“Apakah kau pergi berkencan?”

*BAM!*

“Bukan itu!”

Woah! Dia berdiri untuk menolaknya! Ini buruk, apakah aku menginjak ranjau atau sesuatu? Mereka berkata bahwa Orang Jepang kekurangan kesadaran dalam hal bahaya; aku akan mati jika ini adalah sebuah medan perang. Aku benar-benar menyesali ketidakdewasaanku sendiri.

“Ma-maaf”

“Ah, tidak apa-apa...Ngo-ngomong-ngomong, ini bukanlah kencan.”

“Dan kau mengatakan bahwa kau tidak. Sebagai kakak laki-lakimu, Itu adalah hal terakhir yang aku ingin dengar darimu. Selain itu, hanya sekali dalam beberapa bulan kau akan berpakaian seperti itu—“

*PA!*

Cakar besi menyerang. Apakah itu yang dinamakan serangan diam? Dia sebenarnya menahan nafas Dan; itu adalah teknik yang menakutkan, dari mana dia mempelajarinya? Sekolah putri swasta bahkan mengajarkan keahlian pembunuhan untuk pergi bersama dengan pertahanan diri?

“...! ....!”

“(Klu klu klu!)”

Dan kemudian, mereka berdua saling bertukar pandangan, Dan memberikan wajah menyakitkan dari seorang kriminal meminta pengampunan, mengangguk pada Ran, yang menatap dia dengan sebuah tatapan ratu es.

Bahkan begitu.

“Yaa, kalian berdua mempunyai hubungan yang cukup bagus di sini.”

“”HAA!?””

Ohh, suara mereka akhirnya tumpang tindih! Di samping catatan, kata ‘harmo’ (suara yang bertumpang tindih) datang dari kata ‘harmoni’. Yaa, tidak bisakah mereka hanya menggunakan kata ‘mony’ (suara yang bergema)? Atau jika mereka mau, ‘harmy’ (suara yang bertumpang tindih) bisa dipakai.

“Kalian anak nakal, jika kalian tidak mau makan, cepatlah dan keluar.”

“Ku, kami makan, kami makan!”

Diam-diam muncul tanpa seorang pun menyadari adalah kepala keluarga dari keluarga Gotanda yang menjalankan restoran Gotanda, Gotanda Gen, yang masih dalam fisik prima meskipun sudah berumur lebih dari 80 tahun. Seragam masak lengan panjangnya digulung sampai bahu, menampakkan bisep berototnya. Dia bisa menggerakkan dua wajan Cina sekaligus, dan bisep itu sudah kecokelatan dikarenakan terpapar panas setelah sekian lama. Ini benar-benar merasa lebih sehat daripada pergi ke pantai 100 kali.

Di samping catatan, aku sudah mendapat pukulan darinya beberapa kali, tetapi kekuatannya jelas tidak kalah kepada Chifuyu-nee. Yaa, lebih baik mulai makan.

“Itadakimasu.”

“Itadakimasu.”

“Itadakimasu...”

Dalam Berurutan, yang mengatakan itu adalah aku, Ran, dan Dan.

“Oh, mulai makan.”

Kakek Gen mengangguk dengan sikap yang cukup memuaskan ketika dia melanjutkan untuk menggoreng hidangan lain. Kelihatannya beberapa pelanggan memesan sebuah keahlian khusus restoran Gotanda, ‘Wildfire Roasted Vegetables’—dan di sana ada makna ganda[3]. *Tatatatatatatata*, suara gembira pisau sayur sedang memotong bisa didengar dari dapur.

Dengan suara sayuran yang sedang digoreng bertindak sebagai musik latar belakang, kita mulai mengobrol sambil makan. Jika kita lanjut makan dan berbicara, wajan besinya akan terbang, jadi kita harus mengikuti kebiasaan di sini.

“Oh ya, Ichika. Kau bilang kau dan Rin...eh, dan siapa lagi? Teman masa kecil pertama? Jadi kau bertemu kembali dengannya?”

“Oh, Houki.”

“Houki...? Siapa itu?”

“Hm? Dia teman masa kecil pertamaku.”

Dan jadi Rin adalah teman masa kecil kedua.

“Ah, itu...”

Untuk beberapa alasan, ekspresi Ran menjadi agak kaku. Apakah ada tolakan sesama jenis karena nama mereka sangatlah mirip? Tunggu, apakah tolakan sesama jenis mengacu terhadap ini?

“Oh ya, Houki dan aku pernah tinggal di ruangan yang sama, tapi kami tidak lagi—“

*BAM!*

"DI, DI RUANGAN YANG SAMA?”

Untuk beberapa alasan, Ran kebingungan dan berdiri tanpa peringatan, karena kursi di belakangnya jatuh ke belakang.

“Apa, apa yang sedang terjadi? Tenanglah.”

“Ya, kau seharusnya tenang di situ.”

*Klang!* dengan tatapan tajam yang lain, Dan nampak mengecil seperti Super Ma**o.

Di samping catatan, kakek Gen benar-benar memanjakan Ran. Jika kita bertukar peran seperti apa yang dia lakukan, maka sendok sayur akan melayang.

“I-Ichika-san? Tinggal di ruangan yang sama...itu berarti, kau makan dan tidur bersama?”

Itu benar-benar sebuah pepatah lama, tetapi negara Jepang selalu menjadi sebuah negara yang menghargai tradisi, jadi tindakan Ran dapat dianggap sebuah kebajikan—laporan selesai, aku mengakhiri laporan ini bahkan tanpa mengerti apa yang aku baru saja katakan.

“Hm, mungkin. Ah, tetapi itu sampai akhir bulan. Kami tidak tinggal di ruangan yang sama sekarang, dan itu dapat diduga.”

Kacang dadih hari ini benar-benar enak—

“Kalian, kalian tinggal-tinggal bersama selama lebih dari satu setengah bulan?”

“Mn, begitulah.”

*BAM*...Aku nampak mendengar pukulan keras, atau mungkin itu hanya imajinasiku.

Ngomong-ngomong, Dan-kun, bisakah kau katakan padaku kenapa kau terlalu berkeringat? Apakah kau mempunyai kulit yang berkeringat banyak-banyak?

“...Onii, kita akan bicara nanti...”

“Yaa, A-aku akan pergi keluar dengan Ichika nanti, jadi...hahaha...”

“Maka, malam ini.”

Sebuah suara yang tidak mengizinkan penolakan apapun. Aku ingat bahwa Ran adalah ketua OSIS di sekolah para ojous[4], jadi dia telah terpengaruh oleh mereka? Ngomong-ngomong, untuk beberapa alasan, aku melihat niatnya benar-benar tajam.

“...Aku sudah memutuskan.”

Ya, apa yang kau putuskan?

“Aku akan mengambil ujian masuk IS Academy tahun depan.”

*Gakungk!*

“Apa, apa yang kau katakan—“

*Bikonsu—gan!*

Wow! Sendok sayurnya mengenai Dan tepat di wajahnya, dan lantainya bergetar dikarenakan kursi jatuh ke belakang.

“Ap? Kenapa kau ingin pergi ke sana?” Bukankah sekolah Ran itu sebuah jalur langsung menuju universitas? Tidak bisakah kau mendapat beberapa universitas yang super bagus?”

Hanya saja aku tidak bisa mengingat nama sekolah itu.

“Tidak masalah. Aku bisa masuk dengan hanya nilaiku.”

“Tetapi IS Academy tidak menerima rekomendasi sekolah...”

Dan goyah ketika dia berdiri. Walaupun Hit Point dia rendah, dia sembuh dengan cepat—itu adalah keahlian tersembunyi Dan. Akan tetapi, toh itu pun tak berarti.

“Tidak seperti onii-ku, aku hanya membutuhkan buku catatan.”

“Tidak, tapi...itu, itu benar, Ichika! Mereka punya tes praktek, kan?”

“Hm? Ohh, itu benar. Ada ‘Tes permulaan IS’, dan nampaknya mereka yang sama sekali tak cocok akan ditolak.”

Di samping catatan, tes permulaan pada dasarnya memperkirakan bagaimana kandidat itu akan mulai, dan kemudian menggunakan hasilnya untuk menetapkan tingkat dari kandidat ketika mereka memasuki sekolah. Pertarunganku dengan instruktur (dan rupanya waktu itu Yamada-sensei) seperti itu.

“...”

Ran diam-diam mengambil secarik kertas dari kantungnya, dan Dan menerimanya dan membukanya.

“Gack!”

Apa, apa yang baru saja terjadi? Apakah Guan Yu baru saja datang? Aku bahkan tidak mendengar gongnya!

“Tes kecocokan IS...hasil—A...”

“Masalah terpecahkan.”

Wooah! Kalimat yang keren. Aku ingin mengatakan itu setidaknya sekali dalam seumur hidup.

“Itu nampaknya beberapa tes untuk mereka yang tertarik, kan? Aku ingat pemerintah menggunakannya untuk mengumpulkan para pilot IS.”

“Itu benar! Gratis.”

Itu gratis. Itu tidak penting apakah terlalu banyak selama itu gratis. Kakek Gen melanjutkan untuk mengangguk pergi.

Orang ini benar-benar memanjakan Ran...

“Jadi, jadi kemudian,”

Ahem. Ran membersihkan tenggorokannya dan dengan lembut kembali ke kursinya.

“Jadi, jadi Ichika-san, tolong pandu aku sebagai sempai ku...”

“Oh, baiklah, itu jika kau masuk.”

Seketika aku setuju dengan sepenuh hati, Ran berdiri dengan senang.

“Maka, itu janji. Kau harus, harus, harus mematuhinya!”

“Oh, baiklah?”

Aku tertahan sedikit oleh tekanannya dan mengangguk dua kali.

“Hei, Ran! Bagaimana bisa kau hanya memilih untuk pindah sekolah seperti itu!? Benar kan, bu?”

“Tidak apa-apa, tidak ada masalah. Ichika-kun, aku serahkan Ran padamu kalau begitu.”

“Oh, oke.”

Ngomong-ngomong, Gotanda Ren-san adalah maskot pernyataan sendiri dari restoran Gotanda. Umurnya misteri, dan dikatakan bahwa ‘umurku tidak akan meningkat setelah 16’. Dia masih menjaga wajah senyum itu—orang-orang akan mengatakan bahwa senyuman dapat membuat mereka lebih cantik daripada penampilan mereka yang sebenarnya, dan itu benar. Dia benar-benar cantik total hari ini.

“ADA APA DENGAN ITU!?”

Untuk beberapa alasan, Dan sedang gelisah sendiri. Siapa yang kau hadapi?

“ARGH. Aku TIDAK BISA MENERIMANYA! AYAH BAHKAN TIDAK DI RUMAH PADA SAAT INI! APAKAH INI BENAR-BENAR TIDAK APA-APA, KEK!?”

“Ran membuat keputusannya sendiri. Tidak ada yang mempunyai hak untuk membantah.”

“Tidak, tapi—“

“Apa, Dan, kau punya komentar apapun tentang itu?”

“Tidak ada—“

Ahh, orang ini benar-benar lemah. Jika itu aku, bahkan jika kerabat orang lain, aku akan membantah kembali dengan kejam ketika aku mempunyai sesuatu untuk dikatakan.

“Apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau bisa mengalahkan kakakmu sendiri?”

Ya, aku memang ingat seperti apa keluargaku. Maafkan aku, tolong izinkan aku untuk mengambil kata-kata itu kembali.

“Yaa, itu diputuskan. Aku selesai.”

Tanpa mengetahui, Ran menghabiskan makanannya, menumpuk sumpitnya dengan rapi, menempatkan kedua tangannya bersama untuk mengucapkan doa syukur, dan berdiri dari kursi. Tentu saja, kau harus membersihkan piring-piringmu sendiri.

Ohh, Ran mungkin menjadi istri yang baik di masa depan. Siapa pun yang menjadi suaminya di masa depan pasti punya hidup yang baik.

“Ichika.”

Dan mendekatkan wajahnya dengan hati-hati, dan untuk beberapa alasan, berbisik kepadaku,

“Kau lebih baik dapatkan pacar sekarang, segera!”

“Apa?”

“Hah?”

“Apa yang kau maksud dengan itu, cepatlah dan dapatkan satu! Tahun ini—tidak, bulan ini!”

Kenapa orang ini begitu gelisah secara tiba-tiba? Oh ya, biar aku tambahkan. Aku dengar bahwa banteng tidak mengenal warna merah, kan? Dikatakan bahwa manusia akan merasa senang dengan kain merah, bukan melawan banteng. Aku mengerti.

“Aku tidak punya ketertarikan terhadap itu.”

“Kau sama sekali tidak berubah...kau orang tua yang layu! Gara-gara kau, Rin—“

“Ada apa dengan Rin?”

“Tidak, lupakan, Ngomong-ngomong, tidak peduli siapa pun itu, cepatlah dan dapatkan pacar! Mengerti? Kau mendengarku?”

Apa yang orang ini rencanakan? Ngomong-ngomong, Bagaimana percakapan ini mulai pertama-tama?

“Ngomong-ngomong, sejak kapan kau tertarik terhadap cewek? Aku tahu, kau adalah jenis yang menemukan dirimu keren dan populer, kan? Berhentilah bermain-main, kau keparat!”

“Apa yang membuatmu begitu marah?”

“Aku tidak marah!”

Tidak terdengar meyakinkan. Kau adalah jenis yang akan berteriak ‘Aku tidak mabuk’ ketika mabuk, kan? Yaa, aku sendiri tidak terlalu tahu. Toh aku tidak pernah meminum alkohol.

“Onii.”

Itu aneh, Ran kembali, Untuk beberapa alasan, aku merasa temperatur udaranya jatuh.

“Oh, ooooooo, aku di sini, Aaaaaaaaaaada apa?”

Dan bergetar, apakah dia merasa kedinginan?

Demikian, aku berpaling melihat Ran.

—Sesaat, hanya sesaat, aku sangat jelas melihat Asura tertanam jauh di dalam matanya.

“Jangan terlibat dalam hal ini”

Matanya jelas mengatakan ini. Karena untuk lelaki yang datang ke sini untuk menonton, nampak seperti dia bisa hanya menggunakan jari—atau hanya pandangan untuk menjatuhkan mereka.

“Ya-yaa, aku pergi dulu.”

Akhirnya pulih, Ran dengan cepat pergi.

Dan lumpuh. Apakah dia baru saja membeku? Yaa, tidak penting, cuaca hari ini hangat, jadi dia seharusnya segera mencair.

“Oh ya, hampir lupa. Aku tidak dapat membiarkan makanan yang lainnya sudah siapkan untukku jadi dingin.”

Walaupun labu rebusnya sangatlah manis seperti biasanya, ikan badan pipih yang dimasak bersama dengan cabai terasa pas. Bagaimana bisa aku membuat semacam rasa yang sempurna? Lebih baik membuat mereka untuk mengajariku lain kali, aku harus membiarkan Chifuyu-nee mencoba ini.

“...Wa...jahnya...”

“Hm?”

“KENAPA KAU BEGITU POPULER!? APAKAH WAJAH ITU? APAKAH ITU WAJAH JENIS KEREN DAN POPULER? Aku MEMPUNYAI KEKERENANNYA, BAGI BEBERAPA POPULARITASNYA DENGANKU!”

Sudah cukup! Berhenti berkata omong kosong.

“KAU TERLALU BERISIK, DAN!”

“Ya, aku minta maaf.”

Dengan kakek Gen berteriak, Dan berlutut dengan cepat di kursi dan memberi salam. Itu adalah produk dari pengajaran yang baik, atau lebih tepatnya, pelatihan? Selain itu, setelah berlatih begitu lama, bahkan raja binatang buas pun dapat melompat melalui lingkaran api.

“Ichika, aku akan bertarung denganmu nanti.”

“Ya tentu, bertarung apa?”

“hoki udara.”

Dia benar-benar memilih sesuatu yang dia sudah kalah 10 kali berturut-turut. Apakah ini yang disebut tidak mengakui kekalahan...seperti dia siap, tak masalah!

“Jangan berpikir aku adalah orang yang sama dari SMP, Ichika!”

Dengan api yang bangkit di belakangnya, dia terlihat seperti naga yang akan terbang ke langit. Mengharapkan pertarungan yang sengit, dengan kuat aku mengepalkan tangan kiriku yang sedikit gemetaran.


“Ahh...seluruh tanganku mati rasa sekarang...”

Mungkin aku berpikir terlalu banyak, karena tidak ada naga yang bangkit. Hanya hari ini saja, aku berhasil meningkatkan kemenangan beruntunku hingga 16 kali. Ngomong-ngomong, Dan, lebih dari setengah kemenangannya adalah bunuh diri di bagianmu sendiri...

“...”

Sekarang jam 6 lewat, dan telah kembali ke ruang asramaku, aku berbaring di atas tempat tidur, beristirahat. Aku menggoyangkan tanganku yang agak kelelahan dan dengan alami menoleh ke tempat tidur di sampingku.

Houki masih di situ minggu kemarin, dan sekarang dia pindah ke ruangan lain. Aku kira ruang ini terlalu besar untuk satu orang.

“Uun...”

Tetapi kenapa dia mengatakan itu secara tiba-tiba?

Aku ingat hari ketika dia berganti ruangan—hanya ketika aku pikir bahwa dia kembali, dia tiba-tiba membuat deklarasi dan lalu kabur bagaikan kelinci yang seperti angin topan baru saja lewat.

(Dan turnamen Divisi Individu yang dia bicarakan berada pada bulan ini...)

Aku memeriksa kalender yang tergantung di dinding.

Turnamen divisi individu—

Seperti yang namanya tunjukkan, itu adalah turnamen perorangan, dan akan diadakan seminggu penuh. Untuk alasannya kenapa, itu karena semuanya wajib ambil bagian.

Setiap tingkatan kelas mempunyai sekitar 120 murid...Karena begitu banyaknya orang yang mengambil bagian di dalamnya, skala turnamen ini sangatlah besar. Sekolah akan menggunakan kesempatan ini untuk menilai tingkat talenta para murid kelas 1, pertumbuhan dan kemampuan mempelajari dari murid kelas 2, dan kemampuan bertarung mendalam dari murid kelas 3.

Turnamen kelas tiga adalah yang lebih penting—lupakan tentang pengintai dari perusahaan yang terkait dengan IS, bahkan para pejabat dari seluruh negara nampaknya akan di sini. Ini membuatku menyadari dan mengagumi fakta itu bahwa aku benar-benar memasuki sekolah yang menakjubkan.

(Yaa, bagaimanapun juga, harus bekerja keras. Aku harus cukup aktif supaya aku bisa setidaknya di level di mana aku bisa membuat Chifuyu-nee bangga.)

Bulan kemarin, turnamen perwakilan kelas tertahan karena serangan itu, dan semuanya diperintahkan untuk tidak mengatakan apa-apa tentang itu. Untukku, Cecilia, dan Rin, yang melawan musuhnya secara langsung: kami bahkan dipaksa untuk menandatangani sebuah sumpah.

(Toh apa itu?)

Walaupun aku tidak dapat mengerti bahkan jika aku lanjut memikirkan tentang itu, aku masih tidak dapat menghentikan diriku untuk memikirkan tentang itu.

Tiba-tiba, aku mengangkat tangan kananku yang aku pakai untuk bermain tadi dan menariknya ke depanku.

Menggulung lengannya, sarung tangan yang diikat pada kulit memperlihatkan dirinya.

Itu adalah mode siaga IS-ku, ‘Byakushiki’.

Benar-benar sulit untuk membayangkan bahwa itu adalah kontrol untuk senjata yang benar-benar kuat. Dalam mode siaga, ini benar-benar diam, atau lebih tepatnya, tidur, walaupun aku tidak benar-benar tahu apakah itu punya gagasan tentang tidur.

(Pada waktu itu, Byakushiki berkata padaku bahwa ‘itu tak berawak’.)

Walaupun aku berpikir begitu keras sampai aku melupakan diriku, tetapi aku masih bisa merasakannya. Pada retrospektif, aku mengingat bahwa ada sesuatu yang terasa seperti ‘laporan’. Nampaknya Byakushiki mengirimkannya kepadaku.

Walaupun tidak ada bukti yang kuat, aku mempunyai perasaan itu

(Yaa, tidak dapat mengubah apapun sekarang tidak peduli seberapa banyak yang aku pikirkan tentang itu. Lebih baik pergi mengambil makan malam.)

Aku bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu, Baru saja aku akan menaruh tanganku pada gagang pintu, aku bisa mendengar seseorang mengetuk pintu.

“Ichika, kau disitu?”

“Ya.”

Saat aku membuka pintu, aku melihat Rin berdiri di situ.

“Ja, jangan membuka pintu seperti itu dengan tiba-tiba! Itu menakutkanku!”

Huang Lingyin, teman masa kecil keduaku. Dia adalah pilot dari IS personal ‘Shenlong’, dan dia adalah teman sekelasku sebelum dia kembali ke negara asalnya. Dia mempunyai rambut kuncir kembar yang cemerlang dan dada yang rata—ha, lebih baik tidak memikirkan tentang itu. Untuk beberapa alasan, pikiranku sering tembus terlihat, jadi aku agak berhati-hati tentang itu belakangan ini.

“Ke-kenapa kau menatap padaku seperti itu...”

“Oh, tidak ada. Sama sekali tidak ada.”

Aku berkata bahwa tidak ada yang benar-benar salah di situ, tetapi Rin bergumam “Aku baik-baik saja dengan itu...’, Apa yang dia maksud dari itu?

“Oh ya, aku pergi keluar untuk makan malam sekarang. Ada yang kau inginkan, Rin?”

“Fufuu, aku sudah menduganya, jadi aku berniat membawamu sendirian. Aku adalah seseorang yang akan membawa anjing nyasar kembali setelah melihatnya di hari hujan dan merasa bahwa itu menyedihkan!”

Apa aku seekor anjing?

“Yaa terima kasih. Ayo pergi ke kafetaria.”

“Oke.”

Rin dan aku berjalan keluar. Ketika waktu makan malam, banyak murid membuka pintu mereka dan berjalan keluar.

“...”

Masih banyak cewek-cewek yang berpakaian dalam pakaian rumah, dan aku benar-benar tidak tahu ke mana harus melihat. Celana pendek, tank top, dan tanpa bra...apa yang seharusnya kukatakan? Tolong lebih berhati-hati bagaimana lawan jenis akan melihat pada kalian—

“Oh, itu Orimura-kun. Halo—“

“Apaaa!? O-Orimura-kun!?”

Cewek yang hampir berpakaian penuh melambai padaku dengan senang setelah dia menemukanku. Di samping catatan, nama dia adalah...uh, Nohohon-san (untuk sementara). Di asrama, tidak peduli jam berapa, dia akan selalu memakai baju tidur yang lebar dan besar, dan saat ini, dia akan selalu menyembunyikan kedua tangannya di dalam lengan bajunya untuk memakainya dengan pantas. Dia terlihat seperti dia akan tersandung setiap menit, dan itu telah meninggalkan kesan yang dalam padaku.

“Yo, Orimu—“

“Kau menggunakan nama panggilan ini?”

“Itu sudah diputuskan! Juga, kau makan bersama denganku dan Kanalin~~”

Nohohon-san ini (lagi-lagi, untuk sementara bernama seperti itu), akan selalu menempel padaku sekitar 20cm dariku. Gambar ini seharusnya mirip dengan itu—seekor anjing kecil menginginkan seseorang untuk bermain dengannya dan kemudian menggunakan kedua kakinya untuk mendekati pengunjungnya.

“Sayangnya untukmu, Ichika akan pergi makan malam denganku.”

“Wa—itu Ling Ling. Kau sungguh berani~~”

“Ja-jangan memanggilku itu!”

Sedikit gelisah, suara Rin terdengar agak gila, tetapi Nohohon-san sama sekali tak terpengaruh. Inikah apa yang mereka maksud dengan memboroskan nafas milik seseorang?

Biar aku tambahkan. Ketika Rin masih di SD, namanya sering menjadi candaan di antara cowok-cowok di kelas. Dan karena dia warga negara China, akan ada skenario seperti ‘Ling’s’ nama seekor panda, kan? Pergilah makan beberapa bambu.[5]

Biark aku tambahkan untuk itu, aku akhirnya bertarung melawan 4 orang hari itu, dan tentu saja, aku diomeli dengan parah.

“Lupakan tentang itu, Rin. Tenanglah. Tidak apa-apa jika kita berempat makan bersama, kan?”

“Tidak seperti aku keberatan...tapi ya baiklah.”

Hm? Inikah yang disebut ‘Aku tidak-aru[6].’? Sial, itu sebuah pantangan. Harus tidak mengatakannya.

“Bukankah aneh untuk orang China mempunyai kata ‘aru’ di belakang? Siapa yang memikirkan itu!?”

Dia pernah menggila gara-gara itu, dan saat Rin mulai marah, dia akan marah untuk waktu yang lama. Aku mengalami hal itu secara langsung bulan kemarin pada saat pertarungan perwakilan kelas.

“Ngomong-ngomong, di mana cewek itu yang bernama Kanalin?”

“Uwa—kau benar. Dia telah pergi—“

Mungkin karena dia menemukan pakaian rumah sangatlah memalukkan, dia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi tubuhnya dan menghilang ke dalam ujung lain koridor.

“Ah--...tunggu aku~”

Dan demikian, Nohohon-san itu pergi ke arah tertentu. Uwa! Dia sangat pelan.

“...”

“Apa?”

“Ichika, bagaimana? Kau benar-benar populer dengan cewek-cewek, kan?”

“Huh? Bagaimana kau memperoleh kesimpulan itu? Semuanya hanya merasa bahwa itu aneh ada seorang cowok di sekitar.”

“Begitu ya...lupakan, itu tidak penting.”

Ekspresi Rin tak terlihat seperti itu tidak penting. Dia hanya bergerak ke kafetaria dengan cepat.

Ah, benar-benar. Tunggu aku!

“Hei, kau dengar itu?”

“Ya, aku dengar aku dengar!”

“Huh, apa yang kau bicarakan?”

“Tentang Orimura-kun.”

“Hal Baik? Hal Buruk?”

“Berita terbaik!”

“Aku ingin mendengarnya!”

“Baik, baik, tenang? Kau tidak dapat mengatakannya kepada perempuan yang lain. Sebenarnya pada turnamen IS tahun ini—“

Seperti biasa, kafetaria penuh sesak dengan perempuan yang sedang puber. Dan Rin dan aku menyadari sekumpulan orang berkumpul membentuk lingkaran di pojok.

“Hm? Apa yang sedang terjadi di sana? Ada banyak orang di sana.”

“Mungkin mereka bermain poker? Atau mungkin beberapa ramalan.”

Tapi bahkan begitu, hari ini lebih berisik dari biasanya, dan bahkan ada jeritan. Apa yang sedang terjadi?

“APAAAAA!? BE, BENARKAH ITU!?”

“ITU BENAR!”

“BOHONG! KYA—APA YANG KITA LAKUKAN!?”

Apakah sesuatu yang baik terjadi? Aku bisa mendengar jeritan dan teriakan di seluruh tempat. Hm, tapi itu bagus untuk jadi senang. Jika manusia bisa sering mempertahankan senyuman mereka, nampaknya mereka tidak akan menua terlalu cepat. Bagaimanapun juga, kita akan banyak berjuang di masyarakat, jadi lebih baik untuk senyum ketika kita bisa sekarang. Setidaknya itulah bagaimana yang aku sering rasakan. “Ichika.”

“Hm.”

Di samping catatan, makan malamku adalah ayam goreng herbal. Sayuran hijau gunung yang digoreng, telur dadar, dan sebuah sup miso bayam merah. Rasa kue ikan kering itu hebat.

Makanan Rin sebagian besar sama sepertiku, tetapi dia memilih sup miso kerang. Dia lanjut meminum supnya ketika dia berkata padaku.

“Kau memikirkan hal yang orang bodoh akan pikirkan.”

Sungguh tak sopan.

“Tidak, itu jelas sekali benar. Kapan pun Ichika memikirkan itu, matamu akan menyempit. Tentang apa itu. Apa kau sedang berpikir dalam-dalam?”

“Di-diamlah...”

Kenapa dia menatap padaku? Sudah cukup.

“Jangan menunjuk ke orang lain dengan sumpit. Orang-orang akan berpikir bahwa kau dibesarkan secara tak tepat.”

“Tidak penting. Toh tidak ada yang terlalu hebat.”

“Bukan itu masalahnya. Kau telah mempelajari bagaimana mengubah kebiasaanmu. Ngomong-ngomong, gara-gara itu kau dicereweti oleh Chifuyu-nee.”

“Di-diam...”

Seperti dugaan, nampaknya Rin masih takut Chifuyu-nee, karena dia benar-benar terlihat agak kesakitan.

“—Ichika, kau.”

“Hn?”

“...Uh yaa, lupakan.”

Ada apa? Rin menelan kata-kata itu yang dia baru saja akan katakan, dan nampaknya dia ingin menenggelamkannya jauh ke dalam ketika dia menelan seteguk nasi.

“...”

“...”

Sekarang obrolannya terganggu, Rin dan aku melanjutkan makan dengan sunyi.

Luar biasanya, saat kami berhenti berbicara, tak peduli berapa banyak yang kami kunyah, kami berhasil menghabiskan makan malam kami.

“Aku akan mengambil teh. Apakah Bancha tidak apa-apa untukmu?”

“O-oke. Terima kasih.”

Walaupun dia hanya membantuku, aku cukup senang bahwa Rin mengkhawatirkan aku. Akan tetapi, Rin terlihat tak senang untuk beberapa alasan, menyebabkanku terbata-bata dalam merespon.

(Un, apakah sesuatu membuatnya tidak senang? Tidak tunggu, harus mencari cara untuk menenangkan atmosfernya.)

Adakah sesuatu yang kita bisa bicarakan? Aku mulai mencari melalui hutan di otakku—oh, ayo mengobrol tentang Gotanda. Rin kemungkinan ingin mendengar tentang teman SMP yang sudah lama tak dia lihat.

“Ah--! Itu Orimura-kun!”

“Apa, benarkah? Di mana?”

“Biar aku menanyakanmu, apakah rumor itu bee—nar”

Di pojok ruangan, seorang perempuan tiba-tiba bergegas melampiriku setelah menyadari aku—hm? Rumor tentang apa itu? Seorang perempuan memang mengatakan itu, tetapi dia langsung didiamkan oleh perempuan lain...

“Tidak, tidak ada, sama sekali tidak ada! Sungguh, sama sekali tidak ada! Ahhahahaha...”

“—Idiot, tidakkah aku berkata padamu bahwa itu rahasia?”

“Tapi dia orang utama yang terlibat...”

Seseorang menghalangiku sambil yang lainnya bergumam di belakangnya.

“Rumor apa?”

“Hn, oh? Apa itu?”

“Ku katakan, kita bisa berbicara tentang rumor 365 hari, kan!?”

Tidak, itu tidak benar. Itu terlalu lama. Sekarang sudah setahun.

“Ap, apa yang kau katakan Miyo!? Sekarang baru 49 hari!”

Tidak, itu juga salah. Ngomong-ngomong—

“Apa yang kau sembunyikan?”

“Kami.”

“Tidak.”

“Menyembunyikan apapun!”

Mereka dengan cepat mundur setelah meluncurkan serangan kombinasi, dan prosesnya hanya memakan waktu 2 detik. Bahkan aku tak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi, dan hanya dapat menatap kosong ketika mereka lenyap.

“Apa yang lakukan sekarang?”

Rin kembali. Dia memegang dua cangkir teh panas yang mengeluarkan asap, membuatnya terlihat bagus.

“Kenapa kau memperlakukanku seperti orang yang bermasalah!?”

“Tidakkah kau menemukan bahwa kau salah satunya?”

...

“Ahh, tehnya terasa enak.”

“Kau hanya mencoba kabur.”

Kau sangat kasar! Pada basis apa kau mengatakan itu!?

“Fuu...teh yang bagus setelah makan malam tentu menenangkan aku, menenangkan.”

“...Ah, lupakan, tidak ada.”

Setelah bersantai untuk sementara waktu setelah makan malam, aku bersiap untuk berbicara tentang Gotanda. Rin pasti merindukan dia—atau lebih tepatnya, aku seharusnya mengajak dia.

“Ngomong-ngomong—“

Aku mulai berbicara tentang apa yang terjadi hari ini, dan Rin bersikap perhatian penuh pada apa yang aku katakan sampai kami mulai berbicara tentang Ran. Dia mulai memperlihatkan sebuah ekspresi gelap.

“...Jadi, dia akan belajar di IS Academy?”

“Kurasa.”

“Oh...”

Untuk beberapa alasan, Rin dan Ran tidak benar-benar akur dengan satu sama lain. Apakah karena nama mereka mirip? Menganggap bahwa ada seseorang dengan nama Ishika muncul di depanku, aku tidak cukup yakin untuk percaya bahwa aku bisa berteman baik dengannya.

“Jadi ketika dia mendaftar ke sini, aku harus mengurus dia.”

“Oh...TUNGGU, KENAPA!?”

Rin membanting meja dan berdiri. Kenapa, kenapa dia marah?

“BERHENTILAH MEMBUAT JANJI DENGAN CEWEK-CEWEK BEGITU MUDAHNYA!? KAU JELAS SEKALI TIDAK DAPAT MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB SEPERTI ITU, KAU IDIOT, YA? Aku SEHARUSNYA MENGATKAN KAU SEORANG IDIOT! IDIOT!”

Woah, dia benar-benar marah! Ngomong-ngomong, aku diomeli olehnya bulan kemarin dikarenakan janji yang lain.

“Tidak, itu, yaa? Maaf, Rin.”

“Daripada meminta maaf, kenapa tidak kau hanya berhenti membuat janji jadi—“

“Ah.”

“Ah.”

“Apa yang sedang kau ‘ah’-kan—ah!”

Ada apa dengan skenario ini? Tiga orang baru saja berkata ‘ah’ tanpa alasan...biar aku tambahkan. Aku yang menyebut duluan, lalu Houki, dan terakhir Rin.

“...”

Itu benar, Houki. Houki di sini. Nampaknya dia di sini untuk makan malam. Melihat pada jam, nampaknya dia mencoba menghindariku...tapi nampaknya aku berdiam di sini terlalu lama. Houki terlihat agak konyol ketika dia berpaling dariku.

“Uhm, hai, Houki.”

“Y-Yaa, jika itu bukan Ichika.”

“...”

“...”

Sial, tidak dapat melanjutkan.

--Semenjak pernyataan itu bulan kemarin nampaknya ada beberapa emosi, pada waktu ketika dia pindah, nampaknya menjadi seperti ini di antara kita semenjak itu. Pada awalnya, aku mencoba mencari dia dan mencari sesuatu untuk dikatakan, tetapi dia akan sering menjawab ‘oh’ atau ‘begitu ya’ dan hal seperti itu, yang membuatku benar-benar lelah.

“Ada apa? Sesuatu terjadi di antara kalian berdua?”

“”Tidak! Tidak ada!!””

--Sial, aku ingin menolaknya dan membuat jawaban spontan, tetapi kami secara tak terduga membalas berbarengan.

...Dalam situasi ini, bahkan aku hanya dapat berpikir ‘berakhir sudah, matilah kita’. Tunggu, akankah orang lain berpikir tentang hal lain? Hm, mungkin aku benar-benar sakit.

“Apa kau dengan sengaja memberikanku reaksi ‘kita jelas melakukan sesuatu’ ini?

“Bagaimana mungkin...”

Dengan Rin melotot padaku, aku secara tak sengaja mencoba memberikan jawaban yang terdengar seperti sebuah alasan. Namun, nampaknya aku membuat Houki tak senang entah bagaimana, karena dia berpaling dan berjalan pergi.

“Ah--...”

Walaupun aneh untuk menyebutkannya, cara dia menggoyangkan kuncirnya membuatku tidak dapat menjelaskannya. Yaa, aku tidak terlalu mengerti apa yang baru saja aku katakan.

“Aku kembali ke ruanganku kalau begitu.”

“Hm? Oh, terima kasih untuk makan bersama denganku.”

“...Sungguh, kau setidaknya harus datang mengajakku sekali-sekali...”

“Apa?”

“Tidak ada. Selamat tinggal.”

Rin menggoyangkan kuncir kembarnya dan berjalan pergi ke arah berlawanan. Biar aku memakai sesuatu yang dapat bergoyang, mungkin sebuah jaket atau sesuatu.

(Uu—oh baiklah, lupakan saja, pikirkan saja pelan-pelan melewati ini.)

Berjalan pergi ke ruanganku pada titik ini, aku tak pernah menduga apa yang akan terjadi besok.

“Seperti dugaan, Hazuki Company tetap yang terbaik.”

“Eh? Benarkah? Tetapi tidakkah Hazuki hanya berfokus pada desain?”

“Itulah kenapa itu bagus.”

“Dalam hal fungsi, aku menemukan Myurei itu sangat bagus, khususnya gayanya yang halus dan licin.”

“Ah—itu, itu bagus, tetapi mahal.”

Di Senin pagi, seluruh cewek di kelas mengobrol dengan senang. Semuanya memegang katalog dan membandingkan produk.

“Ngomong-ngomong, di mana pakaian IS Orimura-kun diproduksi? Aku tidak pernah melihat model itu sebelumnya.”

“Ah, katanya itu dibuat khusus. Karena tidak ada pakaian untuk laki-laki, nampaknya mereka mendapat lab penelitian tertentu...biar aku lihat, aku dengar bahwa itu beberapa perusahaan Inggris bergaya senjata.

Aku benar-benar bisa ingat sedikit. Ini pasti hasil dari rajin belajar belakangan ini. Tak buruk, tak buruk.

Di samping catatan, pakaian IS sebagaimana apa yang namanya singkat. Itu mengacu pada pakaian ketat yang unik ketika IS digunakan.

Bahkan tanpa itu, aku masih bisa mengaktifkan IS-ku, tetapi responsnya nampak lebih lambat. Eh, apa alasannya...

“pakaian IS akan mendeteksi elektrik lemah pada kulit dan menyampaikan sinyal pergerakan si pengguna ke seluruh bagian tubuh sebelum IS bisa mengambil tindakan. Juga, pakaian ini sangatlah tahan lama, benar-benar dapat menahan tembakan berkaliber kecil. Ah, tetapi rasa benturannya tidak akan hilang. Tolong diingat.”

Yamada-sensei muncul dengan penjelasan yang jelas.

“Yama-chan sangatlah berpengetahuan!”

“Lagipula aku seorang guru...tahan dulu, Ya-Yama-chan?”

“Aku benar-benar harus melihat pada Yamapi dengan cara yang berbeda!”

“Hari ini adalah hari ketika semuanya harus meminta pakaian mereka, jadi aku datang lebih awal, Heze...tidak tunggu, Ya, Yamapi?”

Baru saja sudah 2 minggu, dan Yamada-sensei sudah punya sekitar 8 nama panggilan. Aku rasa itu adalah bukti kepopulerannya, dan hasil dari personalitasnya.

“Semuanya, sangat tidak bagus untuk memanggil seorang sensei seperti itu...”

“Eh, itu tak apa-apa, tak apa-apa.”

“Maa-yan benar-benar orang yang serius!”

“Maa, Maa-yan? Itu...”

“Benarkah? Apakah kau lebih suka dipanggil Mayamaya? Mayamaya?”

“Itu, itu sedikit...”

“Baik, bagaimana jika kami memanggilmu Yamaya?”

“To-tolong jangan panggil aku itu!!”

Yamada-sensei akhirnya mengatakan itu dengan tekanan, memperlihatkan penolakannya. Apa itu? Apakah dia punya ingatan buruk tentang nama panggilan Yamaya?”

“Ba-bagaimanapun, semuanya harus memanggilku ‘sensei’, mengerti? Mengerti?”

Walaupun semuanya menjawab dengan ‘baiik~’, itu hanyalah sebuah acuh tak acuh yang asal. Karena untuk nama panggilan Yamada-sensei, aku mengira akan ada lebih banyak lagi di waktu mendatang.

“Selamat pagi, semuanya.”

“Selamat, selamat pagi sensei!”

Ruang kelas yang tadinya berisik segera menjadi skuad yang rapi dan teratur (tentu saja, itu mustahil, ini hanyalah sebuah ekspresi), karena wali kelas dari kelas 1, Orimura Chifuyu-sensei muncul.

--Orimura Chifuyu, kakak perempuanku, yang dulunya perwakilan IS Jepang, dan sekarang adalah seorang guru di IS Academy. Perlakuannya terhadap dirinya sendiri sama dengan yang lain, dia berdiri bagaikan prajurit dan duduk bagaikan seorang samurai, dan cara dia berjalan bagaikan tank berlapis baja—akankah aku dibunuh jika aku mengatakan itu dengan kencang? Aku jelas akan dibunuh. Inspeksi berakhir.

(Ah, dia berganti ke pakaian yang aku siapkan untuknya.)

Ketika aku kembali ke rumah kemarin, aku ingat untuk membawa pakaian musim panas kemari, dan dia nampaknya sudah memakainya segera. Pakaiannya hitam, dan itu tak terlihat banyak perbedaan dari rok mini, tetapi karena bahannya sangat ringan, itu terasa cukup nyaman. Ngomong-ngomong, turnamen divisi individu akan diadakan akhir bulan ini, dan ketika itu berakhir, nampaknya para murid dapat memakai pakaian musim panas.”

“Mulai hari ini dan seterusnya, kita akan mengadakan latihan praktek. Karena ada setelan pelatihan, kita akan menggunakan IS, jadi semuanya harus memperhatikan! Jangan lupa untuk memakai pakaian sekolah yang sudah disetel sebelum kau mengambil pakaian ISmu sendiri. Siapa pun yang lupa harus memakai pakaian renang sekolah dan truit! Dan untuk laki-laki itu, yaa, dia bisa memakai bikini, aku tidak peduli.”

Tidak, jelas sekali ada sesuatu yang salah dengan itu! Kebanyakan cewek selain aku pasti berpikiran begitu—selain itu, aku adalah satu-satunya cowok, jadi akan buruk jika aku memakai bikini, hanya sebuah bikini.

Di samping catatan, untuk beberapa alasan, pakaian renang IS yang ditunjuk sebenarnya adalah pakaian olahraga tradisional, macam biru tua itu. Orang-orang telah mengatakan bahwa itu sedang menghadapi kepunahan, tetapi tak terduganya berhasil bertahan hidup di sini. Jika Gotanda mengetahuinya, dia kemungkinan besar akan gembira, tetapi sebagaimana untukku, tidak ada.

(Ngomong-ngomong, pakaian olahraga di sini untuk cowok adalah celana panjang.)

Gotanda...Aku akan mengabaikan sisanya, silakan baca bagian depannya. Bagaimanapun juga, aku menggunakan celana pendek.

Biar aku tambahkan. Pakaian IS yang disetel mempunyai desain yang cukup sederhana, rompi ketat tak berlengan dan celana pendek yang menyesuaikan. Tapi kau mungkin bertanya-tanya kenapa bahwa sekolah harus secara khusus menyediakan satu untuk semuanya ketika mereka mempunyai milik mereka sendiri yang sudah disetel. Itu karena 100 orang dapat mempunyai 100 macam IS. Tentu saja, tidak semua dapat mempunyai pakaian personal milik mereka sendiri, jadi benar-benar sulit untuk mengetahui betapa bergunanya pakaian mereka. Tapi setidaknya ini adalah rasa hormat kepada para cewek yang suka mengikuti hati para cewek melankolik? Seseorang pernah berkata padaku bahwa cewek adalah makhluk yang menekankan pada busana. Biar aku lihat, aku pikir Cecilia mengatakan itu.

Di samping catatan, sekali seseorang mempunyai hak untuk mempunyai IS personal, pakaiannya akan diluncurkan pada waktu yang sama dengan IS, menghapus waktu yang dibutuhkan untuk mengubah pakaian, jadi itu benar-benar mudah. Dan dapat diketahui bahwa pakaian yang usang akan tersebar menjadi partikel dasar dan lalu disimpan di dalam database IS, atau sesuatu seperti itu. Sejujurnya, aku tidak terlalu ingat penjelasannya mengenai ini, jadi lebih baik tidak bertanya terlalu banyak.

Bagaimanapun juga, itu hanya ‘POW, flash, and transform’, sangat-sangat mudah untuk dimengerti.

Akan tetapi, mode langsung yang juga memasukkan ISnya benar-benar menyedot banyak energi, demikian, lebih baik meluncurkan IS secara normal dan mengenakan setelan IS kecuali itu adalah situasi kritis.

“Maka, Yamada-sensei, silakan mulai pelajarannya.”

“O-oke.”

Setelah pengerahan, Chifuyu-nee memberikannya kepada Yamada-sensei, tetapi Yamada-sensei nampak mengucek matanya ketika dia memasang kacamatanya kembali dengan penuh ketakutan, terlihat seperti anjing kecil yang sedang panik.

“Baik, hari ini, aku akan memperkenalkan beberapa murid pindahan, dan ada dua orang.”

“Ap...”

“””APAAAAAA....!?”””

Ketika mendengar perkenalan murid pindahan, semuanya di dalam kelas meledak. Tak dapat dihindari, untuk kelas yang termakan gosip bahkan ketika sedang menyantap makanan mereka, sudah diduga bahwa mereka akan terkejut sekarang bahwa ada murid pindahan terselip lewat jaringan informasi mereka, dan ada dua dari mereka.

(Tapi kenapa kelas kita...? Tidak akankah mereka terpisah menjadi kelas yang berbeda?)

Sambil aku memikirkan tentang ini dengan serius, pintunya terbuka.

“Permisi.”

“...”

Saat kelas melihat dua murid pindahan tersebut, suara dengung di kelas pun mereda.

Itu sudah diduga.

Itu karena salah satu dari mereka---adalah seorang cowok.


Catatan Penerjemah[edit]

  1. Ngomong Terima Kasihnya memang dalam Bahasa Inggris.
  2. kakak idiot
  3. Bahasa Inggrisnya yaitu Double Entendre. Bisa dibaca di sini
  4. Wanita dengan kelas sosial yang tinggi
  5. Ling Ling adalah nama panda yang berada di kebun binatang Ueno, Jepang. Berasal dari China, dan ditukar dengan panda yang lahir di Jepang pada tahun 1992. Panda tersebut meninggal pada tahun 2008 di umur 22 tahun.
  6. Acuan bagaimana film China di dubbing ke dalam bahasa Jepang. Karakter-karakter China dalam manga dan novel akan sering punya slogan semacam itu