Fuyuu Gakuen no Alice and Shirley (Indonesia):Volume 1 Chapter 5

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Komite Disipilin[edit]

Part 1[edit]

Tiga hari kemudian—

Saat makan siang, Masaki dan yang lainnya dipanggil ke markas Breaker.

Markasnya berada dibawah bangunan sekolah.

Dia membayangkan itu akan menjadi tempat yang ketat, tapi berkebalikan dengan dugaannya, itu hanya sebuah ruangan besar dengan tikar tatami yang digelar. Itu sekitar 350 kaki panjangnya dan ada dinding lumpur berwarna putih. Masaki dan yang lainnya berkumpul di tengah ruangan.

Saat dia duduk dengan gaya-seiza di atas tikar tataminya, pikirannya secara misterius menjadi tenang.

Meskipun menggunakan sebuah rok dari bagian seragamnya, Shirley duduk dengan lutut yang diangkat dan sikunya bersandar di lututnya.

Dia mungkin tidak akan duduk seperti itu jika disekitarnya ada orang. Dia memiliki aura liar seperti macan yang sedang tenang.

Untuk beberapa alasan, Alice memegang lutunya seperti saat dia sedang berada di kelas PE.

Midorikawa-sensei sedang duduk sila di sebelah kanan berseberangan dengan tiga orang yang sedang duduk berbaris. Dia mengenakan kaos yang sama.

Teh hijau muncul di depan mereka.

Masaki mengangkat cangkir tehya dengan tenang dan… mencoba mencicipinya.

Shirley tidak meminum apapun karena dia tidak suka dengan makanan ataupun minuman yang sangat panas. Dia lebih memilih untuk menenggak itu semua satu kali setelah itu lebih dingin.

Alice sepertinya dia tidak ingin membuat suara saat dia minum, dia tau itu adalah sopan santun yang baik untuk dilakukan jadi dia meminumnya dengan tenang.

Masaki menaruh cangkirnya dan melihat sekitarnya

“Ini sedikit mengejutkan.”

“Apa itu?”

Midorikawa-sensei menaruh rokok di mulutnya.

Rokok di zaman modern tidak perlu dinyalakan dan hanya mengeluarkan sedikit asap saat digunakan. Meskipun itu telah menjadi lebih baik dalam hal ketergantungan dan kerusakan tubuh, anak dibawah umur masih tidak boleh merokok. Itu adalah perasaan yang aneh, melihat seseorang yang terlihat seperti murid sekolah dasar mempunyai satu dimulutnya.

“Aku membayangkan markasnya akan menjadi tempat yang penuh dengan komputer.”

“Memang terlihat seperti itu saat masa lalu. Tetapi hologram menjadi lebih mudah. Kita dapat mengakses informasi apapun kapanpun yang kita suka melalui layar.”

Midorikawa-sensei menyentuh satu dari layar yang berada di bawah tangannya dengan ujung jarinya.

Itu menjauh sekitar empat meter dan ukurannya bertambah sekitar 60 inci.

“Baiklah, saat latihan warnanya tidak sebagus dengan yang ada di monitor jika dibandingkan, tapi pekerjaanku tidak melibatkan apresiasi atau menilai sebuah film. Bisa membagikan informasi dengan cepat adalah prioritas utama.”

“itu benar.”

“Karena semuanya di komite memiliki akses ke jaringan mereka, kita menyingkirkan apapun yang berada di jalan.”

“itu masuk akal karena pekerjaan ini tidak perlu menatap layar untuk waktu yang lama.”

“… Apakah itu masuk akal jika disini tidak ada kursi? Ini membuatku tidak nyaman.”

Alice mengatakan seperti itu sebuah masalah.

Midorikawa-sensei mengguncang rokoknya dan menjawab.

“Jumlah dari orang yang berkumpul berubah setiap saat sesuai situasinya. Jika anggota kita mempunyai hal yang harus didiskusikan mereka harus memberi perhatian pada siapapun yang berbicara. Itu akan menjadi masalah jika harus berurusan dengan seorang yang suka mengeluarkan kursi setiap waktu. Karena kita orang jepang, tatami dan teh hijau sudah cukup.”

“… Itu hal yang kau sukai.”

“Tamu kita yang menganggu dapat melakukan apapun yang dia sukai dengan ruangannya!”

Itu terlihat seperti alasan utamanya adalah kesukaannya dan segala sesuatu yang lain tidak begitu penting.

Masaki memberikan senyuman tegang.

Pada subjek itu, Midorikawa-sensei berdiri dan berjalan kearah dalam ruangan dan mengeluarkan beberapa dokumen dari lemari. Kertas dokumen sangatlah langka saat jaman sekarang.

“Kusunoki, apakah ini pertama kalinya kau datang ke markas?”

“Ya.”

“Ini adalah aplikasi pendaftaran komite. Orang-orang di Papan Canaan dari Edukasi semuanya bodoh untuk mempunyai sesuatu seperti kertas dokumen pada saat ini dan tahun ini.”

“Haha… Jika itu dibutuhkan aku akan menulisnya.”

Ini sudah sangat lama semenjak dia harus memegang sebuah pulpen dan menulis di kertas.

Midorikawa-sensei memperbesar ukuran layar jendelanya, memunculkan sebuah gambar dari rumah sakit.

“Ya, ini adalah agenda hari ini!”

“Ah, itu Ishounuma.”

Ini sudah tiga hari semenjak dia tidak sadarkan diri karena Shirley.

“… Dia masih belum sadarkan diri?”

“Sepertinya begitu. Kita ingin mendapatkan beberapa informasi darinya tentang aplikasi sialan yang aneh itu.”

“… Dan dia melakukannya terlalu jauh.”

“Eeeh!? Dia sangat bersikeras untuk tidak mengatakan apapun!?”

“… Seperti ini, pelakunya memberikan dia sebuah kesaksian.”

“Aku adalah pelakunya!?”

“Sekarang kalian berdua. Dia koma mungkin bukan disebabkan karena dia menolak untuk memberikan informasi.”

Midorikawa-sensei mengangguk kepada perkataan Masaki.

“Kau mempunyai pemikiran yang bagus. Aku diberi tau oleh orang yang telah merawatnya sepertinya aplikasinya disambungkan pada otaknya dan kemungkinan itu adalah alasan kenapa dia tidak bisa bangun. Tidak peduli seperti apapun bentuknya, itu adalah tindakan yang illegal.”

Alice tersenyum pada seluruh wajahnya.

“… Itu adalah APPD.”

“Uh-huh…”

Semua murid di Canaan diberikan Ring Gears, tapi diluar sekolah ada beberapa alat yang mirip di sebarkan di sekitarnya. Aplikasinya digunakan mereka sebagai perantara, dan dengan mengirimkan sinyal tertentu pada otak, itu bisa menimbulkan efek seperti obat narkotika dan bisa menyebabkan efek samping.

Pengerjaannya, sirkulasinya, dan menggunakannya dilarang oleh seluruh dunia.

Midorikawa-sensei membuka layar jendela yang berbeda setelah yang lainnya selesai.

“Aku merasa kalau dia juga menunjukan gejala yang sama pada Ishounuma. Coba pikirkan tentang itu, Sakurazaka juga menangkap pria ini, kan?”

Masaki juga menyadari tentang pria itu. Pria muda kurus, dan rampinglah orang yang mengejarnya di hari pertama saat dia dipindahkan.

Dia tertidur.

“Micchan-sensei, dia tidak menolak untuk mengatakan apapun setelah apa yang terjadi?”

“Itu benar, dia terkepung setelah kau menghancurkan dindingnya. Berhentilah menghancurkan sekolah pada saat menerima perintah menangkap seseorang. Ini bukanlah sebuah film komedi. Itu benar-benar mahal hanya untuk mengganti panelnya.”

“Nyahahaha!”

“Jangan menghindari masalah dengan tertawa! Ini semua terjadi karena anggaran milik Breaker. Karena pukulanmu snack siangku dalam keadaan bahaya!”

“Kau murah Micchan. Aku bisa membeli mereka untuk diriku sendiri.”

“Tidak mungkin. Manisan yang ada di Canaan mahal-mahal.”

Banyak dari kebutuhan sehari-hari di buat di bawah tanah, jadi Canaan bisa membuatnya sendiri, tapi barang mewah seperti makanan ringan hanya bisa dikirim dari daratan.

“Jika aku tidak memakan oreo setiap hari, aku akan mati.”

“Bukankah disana ada Ritz dalam lemari?”

Shirley mengeluarkan kotak merah. Dia membukanya.

“Kau!? Kau bodoh! Itu makan siangku!”

“Benarkah… *kunyah* *kunyah*”

“Jangan makan itu! Kenapa kau memakannya!? Hey, Kenapa kau memakannya!? Bukankah aku sudah bilang kalau itu milikku!?”

Matanya betul-betul mengeluarkan air mata.

Alice mendesah.

“… Betapa hebatnya orang tua.”

“Midorikawa-sensei, tolong jangan marah tentang Ritznya. Jika itu makan siangmu setelah ini kau bisa pergi ke kantin bersama kami.”

“Apakah kau berkata aku tidak boleh marah tentang Ritznya!? Kau lebih baik meminta maaf pada Nabisco!”

“… Bisakah kita kembali sekarang?

“Tidak, tunggu sebentar. Kau bisa kembali setelah ini.”

Obrolannya kembali ke topik utama lagi.

Ritznya yang ternyata makan siang milik seorang guru dikeluarkan di depan semuanya seperti itu hanya sebuah kue teh biasa.

Jika kau memikirkannya—jika itu dibeli dengan dana milik Breaker, ini adalah cara yang bagus untuk menggunakannya.

Tehnya dan makan ringan yang asin cukup enak untuk dimakan bersama.

“Bahkan investigasi tim dokter tidak yakin itu adalah APPD. Tidak hanya Alrescha, mereka juga melakukan investigasi secara dekat di seluruh jaringan Canaan. Mereka mengatakan itu mungkin bisa memperkuat Dialect, jadi itu masih ada kemungkinannya.”

“Apakah mungkin? Ishounuma menjadi benar-benar kuat…”

“Karena Ring Gearnya berhenti merekam. Mereka berkata tidak ada bukti yang cukup untuk melakukan investigasi di semua kota akademi di seluruh dunia. Tapi aku memperingatkan mereka.”

Kota akademi Canaan yang mengambang berada di daerah laut jepang, tapi negara lainpun memiliki kota akademi yang mengambang juga. Atau fasiliti mereka untuk Globalizers mungkin bisa berada di bawah tanah atau di puncak sebuah gunung.

Sampai level 3, orang-orang akan dibatasi dari menjadi turis dan harus berganti sekolah; prosedurnya sepertinya diperlukan karena masalah dengan pengamanan peliharaan dan pertahanan nasional perlu ditingkatkan lebih tinggi dari level itu. Masaki tidak pernah ke luar negeri, jadi dia hanya pernah mendengarnya.

Alice mengatakan bahwa dirinya dari England.

Apakah dia menjadi Globalizer setelah dia sampai di jepang? Atau mungkin ada situasi yang mengharuskan dia dipindahkan ke Canaan?

FGnAS01 P207.jpg

Alice bergumam

“… Siapa yang bisa memberikan seseorang APPD?”

“Ya, itulah pertanyaannya.”

Shirley melanjutkan mengunyah makanannya.

Masaki mencoba berpikir tentang itu.

“Hmm, Aku mencoba berpikir, mungkinkah itu dari seseorang yang berada di sekolah ini? Karena itu hanya terjadi di sini dan sesuatu seperti ini belum terjadi di bangunan sekolah yang lain.”

“… Di Alrescha, ada 2790 murid, 180 guru dan 203 anggota staf.”

Semua muridnya adalah Globalizer. Setengah dari guru juga Globalizer. Hanya satu orang di bagian staf yang globalizer. Semuanya mempunyai Ring Gear.

Midorikawa-sensei menggerutu sambil menggigit ke “Kuenya.”

“Ada sekitar 3000 tersangka. Itu terlalu banyak untuk ditangani Breaker. Mmm, mmm.”

Daftar yang terlalu banyak membuat Masaki khawatir.

“Bisakah kau memperkecil kemungkinan orang yang suka memberikan APPD?”

“… Jika ada semacam jejak di jaringan, kita tidak akan mengalami obrolan yang mengganggu seperti ini.”

“Benar. Jika itu masuk melewati jaringan, kita bisa menemukan bukti yang tertinggal di dalam rekaman server sekolah dan kita tidak perlu mendapatkan banyak masalah seperti ini.”

“… Ini adalah akses langsung.”

“Ya. Jika aplikasi APPD tertinggal di Ring Gearnya, kita bisa mengidentifikasinya, tapi itu terhapus sendiri dari Ring Gearnya. Itu membuatku kesal!”

“… Bisakah kau mengidentifikasi orang yang mungkin menemuinya dari rekaman lokasi yang ada?”

“Berapa jauh kita harus kembali? Aku bahkan tidak tau kapan dia menerimanya.”

Masaki mempunyai ide tentang itu.

“Bagaimana jika saat kejadian itu terjadi, atau setelah sekolah di hari sebelumnya?”

“Hm? Ah, kau baru saja menyebutkannya, kalian berdebat dengannya di hari sebelumnya, kan? Mungkinkah dia memilikinya saat itu?”

“Aku tidak bisa memastikannya tapi… jika dia punya pada saat itu aku pikir dia akan langsung menggunakannya.”

“Mmm… Aku seharusnya bisa cukup mempersempitnya.”

“Dan kejadian pada hari pertamaku disini… Aku pikir lelaki itu juga menemui seseorang. Disana tidak ada rekaman kejadiannya karena aku tidak punya Ring Gear saat itu, tapi dia berbicara seperti dia sedang mengobrol dengan seseorang.”

“Apakah kau melihatnya? Mungkinkah dia berbicara dengan dirinya sendiri?”

“Aku tidak begitu yakin tapi… Aku mendengar suara yang lain lenyap.”

“Hmph.”

Midorikawa-sensei membuka sebuah catalog dan memperkecil kemungkinan tersangka dari waktu dan tempat.

Dia mengangguk.

“Disana ada satu tersangka.”

“Huh!?”

“Kusunoki Masaki, itu kau--------------!!.”

“Eeeeeh!?”

“… Kau ternyata seorang kriminal.”

“Masaki adalah kriminalnya!!”

“Hey hey, Alice dan Shirley… tolong berhenti. Pada nyatanya aku tidak memiliki Ring Gear pada saat kejadian pertama.”

“Nihaha, itu hanya lelucon, lelucon.”

“… Tidak akan terjadi apa-apa jika akulah yang berada pada batas kematian dari APPD yang deberikan kepadaku.”

“Maafkan aku.”

Midorikawa-sensei menendang layarnya.

“Siaaaal! Jika ada dua pelaku, aku berjanji aku akan menyerah!”

“Bisakah kriminalnya menghentikan jalannya GPS? Dan menulis ulang dengan data palsu?”

“Itu mustahil. Sinyal Ring Gear diambil dari sensor yang ada pada bangunan sekolah… itu mungkin bahwa itu menjadi bodoh.”

“Ah!”

“Apa itu, jika itu Ritznya, kau sudah…? Jika kau mencoba mengambil Chip Stars yang berada di dalam lemari, Aku akan serius membunuhmu. Belilah untuk dirimu sendiri.”

“Apakah disana ada seseorang yang sendirian pada saat itu yang tidak bergerak dan mungkn sedang mengobrol dengannya?”

“Mumumu… kriterai pencariannya menyulitkan. Bisakah kita berhenti sekarang?”

“Sensei, ayo lakukan yang terbaik!”

“Baiklah, baiklah. Aku akan mencobanya. Ayo kita liat…”

Jari mungilnya menekan hologram.

“Terdapat banyak orang yang memungkinkan… ini adalah kampus yang besar jadi disana ada terlalu banyak.”

Midorikawa-sensei menguap.

Apakah sampai pada jalan buntu?

Pada saat itu, Masaki mendapat sebuah inspirasi.

“Erm… ketika kau mengecualikan para murid dan anggota staf… apa yang kau dapat?”

“Ya, kenapa kau berpikir kalau gurulah pelakunya, Masaki?”

“Ayo kita lihat… Apakah mungkin jika seorang murid atau anggota staf bisa memberikan sebuah aplikasi yang bisa membuat Dialect bertambah kuat ke Ishounuma? Itulah yang aku pikirkan.”

“Aku mengerti.” Alice mengangguk.

“Level Ishounuma absolut. Dia memperlakukan orang-orang dengan level rendah seperti sampah. Dia tidak berpikir jika anggota staf adalah seseorang yang tidak mempunyai kemampuan seperti manusia juga. Jadi pasti ada beberapa orang yang tidak ingin menyerahkan aplikasi untuk memperkuat Dialect kepada seseorang yang menyebalkan sepertinya.”

Itu sungguh sulit untuk memikirkan kalau anggota staf tanpa kemampuan yang bisa membodohinya atau murid-murid disekitarnya yang diperlakukakannya sangat buruk olehnya akan memberikan kekuatan lebih.

Jika dia bertarung dengan APPD dan Alice dan Shirley tidak ada disana—Masaki mungkin sudah terbunuh. Bahkan dia tidak yakin itu akan memuaskan keserakahan egois Ihsounuma, dia masih tidak ingin membayangkan apa yang terjadi setelah itu.

Bahkan untuk Ishounuma, dia tidak mungkin menggunakan aplikasinya kecuali dia mempercayai orang yang memberikannya APPD.

Ekspresi di mata Midorikawa berubah.

Jumlah orang yang dimunculkan di layar berkurang.

“Hey, Kusunoki… aku tidak menyangka kalau dialah yang melakukannya. Itu akan menjadi aneh untuk dua pengguna APPD untuk memberikan kepercayaan mereka pada seorang guru, mereka sendirian pada saat waktu yang sesuai dan hampir bergerak. Disana hanya ada satu orang yang ditampilkan dari 3173 orang di Alrescha yang sesuai.”

Masaki membenarkan matanya di bagian nama yang muncul di layar dan nafasnya terambil.

Shirley mengenggam pukulannya kencang.

Mungkin Alice sudah mempertimbangkan kemungkinannya, dia mengeluarkan desahan kecil.

Midorikawa-sensei memukul layarnya. Karena itu hologram, itu menghilang tanpa perlawanan.

“Si sialan itu--“

Part 2[edit]

Ada sebuah ketukan pada pintu di ruang kelas yang kosong.

“Silahkan masuk.”

“…………”

Orang yang membukakan pintu tenang dan berjalan ke arah tengah ruangan. Itu adalah seorang gadis dengan rambut warna emas, Alice.

Menunggu di dalam ada seorang guru dari tahun ke 2 kelas A – Hariya Gen-sensei.

“Kau ingin mengobrol denganku?”

“Ya.”

“Ini mengejutkan bagimu untuk mengandalkanku.”

“… Dilihat dari waktu dan situasinya, kan?”

“Ini akan menjadi baik jika aku bisa cukup menolong.”

Mereka berada di kelas 2804. Itu adalah ruang kelas yang tidak dipakai di lantai ke 28 yang tidak ditutup.

6:00 malam—

Ini setelah pulang sekolah dan mataharipun sudah berada di barat.

Suara dari kerja restorasi di ruang kelas 2808 yang sudah dihancurkan oleh Alice dan Ishounuma bisa didengarkan dari tempat itu.

Tidak seperti apartemen Alice, itu tidak di desain jadi seluruh ruangan bisa digantikan sepenuhnya. Pilar yang rusak sedang digantikan dan dinding dan langit-langitnya sedang dibangun kembali.

Alice menatap keluar jendela.

“… Akhir-akhir ini pertnerku salah paham akan beberapa hal.”

“Partnermu?”

“… Aku membicarakan tentang Sakurazaka Shirley. Dia berani menyatakan pendapatnya kepadaku, pada raja, dan dia menjadi egois… pada nyatanya, dia menghancurkan ruanganku.”

“Itu sungguh buruk.”

“… Dia berhak untuk mati.”

“Apakah kau ingin aku untuk menengahi masalah kalian berdua?”

“… Aku harus memberitahukannya. Kalau aku ini seorang Raja.”

“Kau harus tenang sedikit.”

“… Jika kau tidak bisa membantu, maka ini akan menjadi akhir dari obrolannya.”

Hariya kehabisan pikiran untuk sementara.

Alice menatap ke luar jendela tanpa ekspresi.

“Bisakah aku mendengar sedikit ceritanya lebih lama?”

“… Ledakan Bintang milik Shirley kurang elegan, liar dan kau bisa mengatakannya itu seperti sebuah noda… Aku tidak bisa menerima kemungkinan jika itu akan mencapaiku, Rajanya.”

“Ya. Spesialisasi tipe milik Sakurazaka adalah pertarungan dan pada nyatanya dia Level 7. Aku meragukan kau bisa menemukan seseorang seperti dia di seluruh dunia, biarkanlah itu di Canaan.”

“… Mungkin itu benar, tapi walaupun kita bertarung bersama, aku akan menang. Bagaimanapun juga, aku adalah Rajanya jadi semua jenis pertarungan harus dilengkapi dengan keindahan dan keanggunan.”

“Benarkah?”

Hariya mengangkat bahunya.

Dia terkagum dengan ungkapan perasaannya tapi dia tidak menentangnya.

“… Aku akan mengizinkanmu untuk menolongku.”

“Haha, tidak DIalectku bukanlah untuk pertarungan tertentu. Pada dasarnya, itu hanya bisa digunakan di tempat musim panas dengan kipas listrik.”

“… Kau dibawah Level 5. Aku tidak mengharapkanmu untuk punya potensi bertarung. Tapi, aku mendengar kau memiliki sesuatu yang menarik.”

Wajah Hariya bergetar pada kata-kata Alice.

“!?”

“… Rahasia tidak berguna di depan Raja.”

“A-apa… yang kau…”

Dia mengucapkan dengan suara yang bergetar.

Alice tidak menjatuhkan pendiriannya.

“… Aku mengatakannya dengan perintah untuk melebihi kekuatan Shirley, Aku butuh benda yang kau miliki.”

“tidak, itu…”

“Pada situasi ini, tidak bisakah kau memberitahuku namanya?”

Wajah Hariya bergetar dan berputar kebingunagan, kehilangan pikirannya, bermuka masam, dan sepertinya dia ingin menangis.

Berapa lama dia khawatir tentang itu?

Senyum jahat terlihat di wajahnya.

“Fu, fufufu… gufufufufu…”

Hariya melambaikan tangan kirinya dan membuka jendelanya.

Dia mengoperasikannya dengan kecepatan penuh.

Suara bernada tinggi menyebar dan meraih ke dalam telinganya.

“… Apa itu?”

“Aku hanya ingin memastikan.”

“… Apakah itu penghenti rekaman gambar dan suara?”

“Ya. Dan ini adalah apa yang kau inginkan.”

Hariya memanjangkan tangan kirinya. Di Ring Gearnya berdesain dengan sayap malaikat berlampirakan sebuah apel.

Alice juga memanjangkan tangan kirinya.

Itu seperti tangan dari sebuah boneka putih. Relif mawah terukir di gelang peraknya.

Jari Hariya merayap pada permukaan kulit putihnya.

“… Apakah hal seperti ini perlu dilakukan?”

“Ah, tidak, itu baik-baik saja… akan lebih terjamin jika aku berkolaborasi denganmu.”

“… Jika kau meminta sebuah hadiah dari Raja, pelayannya harus menunjukan apa hasil kerjanya dulu.”

“Guh.”

“… Apakah kau berharap untuk mati?”

“Haha, Aku mengerti. Tapi, setelah aku menyerahkan ini padamu…”

Alice menatapnya dengan mata yang dingin.

Hariya mengelap keringatnya dengan tangan kanannya dan bibirnya terpelintir.

“Ini adalah tipe aplikasi yang akan terhapus sendiri setelah menggunakannya sekali. Ini adalah asli buatanku. Kau tidak akan bisa mendapatkannya lagi setelah membunuhku. Kau ingin menang dari Shirley, kan? Setelah itu, akankah diperlukan untuk memiliki kekuatan yang besar. Bukankah kau tidak bisa mengabaikanku?”

“… Itu adalah keputusanku untuk menentukannya.”

Hariya menyentuh Ring Gearnya, menafsirkan kata-kata tegas Alice.

Disana ada suara listrik kecil

“Kukuku… tolong terima itu. Dengan itu, kau akan mencapai kabenaran dari dunia, Fruit of Wisdom.”

Aplikasinya berhasil di salin.

Dan setelah itu--

Jebakan special yang telah dipasang dalam lima jam oleh grup programer yang dibanggakan oleh Breaker berfungsi.

Pembekuannya “Succes” dan diputuskan “Illegal.”

Sebuah layar obrolan terbuka.

Midorikawa-sensei mewujudkannya dan dia mengambil langkah dekat ke Hariya.

“Kauuu guru tidak berguna.”

“Ap!? Midorikawa!?”

“Kucing pembantu Breaker masuuuuk-----!!”

Pintu ruang kelasnya ditendang pada saat yang sama teriakan di layar.

Seperti biasa, Shirley menerobos ke dalam.

“Teyaaa--!!”

Dan setelah itu, Masaki berlari di belakangnya. Ini adalah pekerjaan pertama Masaki sebagai anggota Breaker.

“Hariya-sensei, kau ditahan karena membuat dan mendistribusikan APPD. Ini sudah menjadi aturan dari Breaker, jika kau keberatan maka kau bisa melapor dalam waktu 90 hari. Untuk selanjutnya, jika kau menunjukan perlawanan, akan ada kemungkinan bahwa tindakan pertahanan akan diambil sesuai dengan Undang-Undang Pelestarian Perdamaian.”

Dialect Masaki tidak memiliki potensi untuk bertempur. Jadi dia ingin berguna saat disituasi lain, jadi untuk memulainya, dia mengingat peraturannya. Shirley menaruh tangannya di pinggangnya dan mengangkat dadanya.

“Harii-sensei! Aku salah menilaimu! APInya untuk murid ... menyerahkan hal-hal yang bisa membuat mereka pembunuh dan menempatkan mereka menjadi tidak sadarkan diri! Lagi pula, aku tidak akan pernah membiarkannya!!”

“… Jika kau melawan, kau akan mati.”

Ini adalah pidato dari Alice & Shirley, Kucing Penolong.

Bagaimanapun juga, musuh mereka tidak mungkin bisa diatasi dengan cara yang biasa.

Dari ekspresi wajah Hariya, dia masih punya beberapa langkah lagi.

“Kukuku… Ada apa? Untuk apa kalian menahanku? Ya, jika kalian menahanku, kalian tidak akan bisa mendapatkannya… bagaimanapun juga, jika kalian salah kalian tidak akan bisa kabur dari hukuman kalian, kalian lebih baik bersiap-siap untuk itu.”

Tentu saja, bukti sudah yang ditunjukan sudah menghilang dari Ring Gearnya.

Midorikawa-sensei menggetarakan giginya dari tengah layar.

“Tch… aku baru saja selesai mengecek bahan yang digunakan dari kelas dan menginvestigasi PC nya di lab. Datanya dan alat pengembangnya mungkin disembunyikan di suatu tempat.”

Alice mengangkat tangan kirinya. Dia menunjuk pada Ring Gearnya.

“… Jika kau ingin bukti, itu ada di sini.”

“Ya! Itu benar! Harii-sensei memberikan itu padanya, jadi kita mempunyainya!”

“Kukuku… apa yang kau bicarakan? Apa yang aku serahkan dan kepada siapa?”

“… Bukankah itu aplikasi penghenti rekaman suara dan video ?”

“Itu tidak kelihatan benar, apa yang kalian bicarakan? Bisakah kalian berhenti memberikan tuduhan palsu! Bahkan untuk Breaker, bukankah itu tidak terlalu sopan!? Jika kalian masih ingin mengatakan aku melakukan hal yang illegal, tunjukan aku buktinya!! Buktinya!!!!”

Masaki bertanya.

“Dengan kata lain, jika memang ada bukti, kau akan mengakui semua yang telah kau lakukan?”

“Ah, tentu saja! Jika buktinya sudah di rekam oleh Ring Gear kalian!?

“Baiklah.”

Alice menukar pandangan dengan yang lainnya dan mengambil alat yang ukurannya seperti pulpen dari kantung gaunnya.

Dia menekan tombolnya.

Sebuah nada tinggi dan suara yang tenang mengambang dari bendanya--

“… Apa itu?”

“Aku hanya memastikannya.”

“… Apakah ini penghenti rekaman gambar dan suara?”

“Ya. Dan ini adalah apa yang kau inginkan.”

“… Apakah hal seperti ini perlu dilakukan?”

“Ah, tidak, itu baik-baik saja… akan lebih terjamin jika aku berkolaborasi denganmu.”

“… Jika kau meminta sebuah hadiah dari Raja, pelayannya harus menunjukan hasil kerjanya dulu.”

“Guh.”

“… Apakah kau berharap untuk mati?”

“Haha, Aku mengerti. Tapi, setelah aku menyerahkan ini padamu…”

“Ini adalah tipe aplikasi yang akan terhapus sendiri setelah menggunakannya sekali. Ini adalah asli buatanku. Kau tidak akan bisa mendapatkannya lagi setelah membunuhku. Kau ingin menang dari Shirley, kan? Setelah itu, akankah diperlukan untuk memiliki kekuatan yang besar. Bukankah kau tidak bisa mengabaikanku?”

“… Itu adalah keputusanku untuk menentukannya.”

“Kukuku… tolong terima itu. Dengan itu, kau akan mencapai kabenaran dari dunia, Fruit of Wisdom.”

Muka Hariya pucat.

Wajahnya mulai kejang dan jarinya mulai bergetar.

Wajahnya dipenuhi dengan keringat.

“A…pa…?

“… Kau terlalu bodoh.”

Kata-kata Alice mengatakan semuanya tapi Masaki menambahkannya.

“Disana tidak ada yang namanya gelar dari apa yang bisa dipikirkan guru dan muridnyapun tidak bisa memikirkannya juga. Jika rekaman videonya di hentikan dengan cara yang sama lagi, dan lagi, sebuah tindak balasan perlu di cari tau. Dan solusinya cukup mudah; membawa alat rekaman yang lain selain Ring Gear… seorang guru tidak seharusnya terlihat seperti itu.”

“Ah, guh… uuuh…”

Rintihannya seperti rintihan dari seekor binatang.

Dan lalu dia mulai bergumam pada dirinya sendiri.

Shirley orang yang sudah berdiri dengan tangannya yang diatas pinggulnya sejak tadi melangkah kedepan.

“Aku tidak sepenuhnya mengerti tapi dengan itu, kau ditahan!”

Hariya melihat ke atas.

“… Anak… nakal… sialan.”

“Harii-sensei?”

Dia melambaikan tangan kirinya.

Sebuah layar terbuka dan menunjukan kata “Cipher”.

Setelah itu, sebuah gambar yang dia kenali muncul.

Sebuah apel dengan sayap malaikat--

Masaki berteriak.

“Jangan biarkan dia menekannya! Shirley!!”

“Oke!”

Shirley berlari ke arahnya.

Hariya mendengus.

“Seperti dugaanku, kau bodoh Sakurazaka-kun. Kau seharusnya menembakan Dialectmu padaku. Kalian melewatkan kesempatan kemenangan kalian.”

Shirley hampir mencapainya sebelum dia menabrak dinding transparan.

Hariya tidak bergerak sedikitpun tapi dia sudah terpental.

Punggungnya menabrak dinding ruang kelas.

“Ginyaa!?”

“Shirley!?”

Masaki berlari kearahnya. Dia mengingat sesuatu terjadi seperti ini di ruangan Alice.

Pada saat yang sama, dia langsung bangun dan menyiapkan pertahanan.

“Aku baik-baik saja.”

“Itu, itu bagus.”

“… Kau benar-benar kokoh.”

Alice mengeluarkan desahan lega sambil mengatakan itu.

Bahu Hariya bergetar seperti dia mengejek mereka.

“Apakah kau lupa kalau aku Level 5 seorang Globalizer? Tentu saja, kalian semua Level 7. Apapun situasi yang kalian hadapi, kalian tidak akan menganggap orang lain sebagai sebuah ancaman. Dengan ini aku akan meninggalkan hari dimana banyak orang arogan yang membuatku kesal.

Tangan kanannya jatuh kearah layarnya.

Dia memakan apel dengan sayap malaikat.

Setelahya, beberapa layar lagi terbuka di sekitarnya. Mereka semua menjadi Fruit of Wisdom.

“Fuhahahahahahaha! Otakku akhirnya mencapai pada kebenaran dunia!”

Hanya dengan tangan kanannya saja, dia memakan semua apelnya.

APPDnya masih belum bisa dianalisis. Masaki dan yang lainnya tidak tahu apa efeknya jika menggunakannya beberapa kali akan mengerahkannya.

Jika aksinya berulang kali memperkuat Dialectnya, maka hasilnya akan menjadi sungguh buruk. Masaki menggigil.

Berpikir dengan cara yang sama Midorikawa-sensei meningkatkan suaranya dari luar jendela.

“Mundur! Kucing pembantu mundur!”

“… Aku menolak.”

Alice menjawab dengan nada rendah.

Apakah dia tidak bisa merasakan perasaan yang disebut dengan takut?

“Jangan mengatakan hal yang bodoh! Potensi bertarungnya tidaklah diketahui jadi jangan bertarung dengannya!”

“… Aku tidak bisa kabur… hanya karena hal seperti itu.”

“Aku tidak akan membiarkanmu kabur dengan alasan yang aneh! Walaupun itu Breaker!”

FGnAS01 P225.jpg

“… Bukan itu.”

“Apa!?”

“… Alasan mengapa aku akan bertarung… adalah karena aku, Alice Clockheart, adalah seorang Raja dari seluruh Dunia.”

Dia melirik kearah dinding ruang kelas.

“… Masaki-kun, kau akan lebih baik kabur mencari tempat yang aman.”

“Tentu saja, aku akan menolak. Aku tidak bisa meninggalkan partnerku dan teman masa kecilku di belakang saat aku tahu mereka sedang dalam keaadan bahaya.”

“… Benar.”

Saat situasi buruk, Masaki memikirkan kalau mereka berdua bisa kabur ke Dialectnya.

Masaki berencana tinggal bila ada sesuatu yang bisa dilakukan, meskipun Dialectnya adalah tipe yang tidak dapat digunakan ketika diserang oleh lawannya.

“… Shirley, apakah kau tertidur?”

“Aku bangun!”

“… Gunakan kekuatan penuhmu.”

“Oke, sekarang kau bisa menyerahkannya padaku!”

Tangan kanan Shirley mulai bersinar terang.

“Kukuku… Aku orang yang akhirnya mencapai di kebenaran… menjadi Level 7 tidak akan cukup bagi kalian untuk menang!!”

Hariya melambaikan tangan kanannya dan membuat sebuah kejutan listrik.

Normalnya, mereka akan terlempar dan menabrak ke arah dinding.

Alice mengambil kartu permainan dari kantungnya dan melemparnya ke udara.

Itu adalah awal mula dari Wonder Carnival.

Seekor kura-kura raksasa muncul dan menjadi tameng. Tapi itu terpental kearah dinding dan jendela.

Shirley mengayunkan pukulannya.

“Toryaaa!! Ledakaaaaaaan Bintaaaaaaang!!”

Sebuah kilat cahaya meledak di sekitar areanya.

Sebagai balasannya, Hariya sekali lagi melambaikan tangan kanannya.

Sebuah tabrakan Dialect terjadi.

Kilatnya--

Menembus semuanya.

Itu dilewati oleh Hariya, Ini melewati Hariya, mengelilingi antara kelompok bangunan dan melambung ke langit.

“Apa-apaan!?”

Ekspresinya kaku.

Shirley berlari menembus cahayanya.

“Ryaraaaa-----!!”

“Tidak… mungkin… kenapa!? Aku mendapatkan sebuah kekuatan yang seimbang dengan dewa!”

Shirley melempar pukulan tangan kanannya.

“Jika itu masalahnya! Maka pukulanku bisa mengenai bahkan dewa sekalipun-----!!”

Wajah Hariya meringis.

Dia diledakan.

Ke dinding.

Meskipun begitu, tubuh Hariya bergeser kearah jendela.

“Gu… grrr… kau! Monsteer!!”

Dia membiarkan tubuhnya terjatuh dari jendela, keluar dari bangunan sekolah.

Ini adalah lantai 28. Jika dia terjatuh, itu tidak akan peduli berapa banyak kekuasaannya diperkuat oleh APPDnya.

Tapi, tubuh Hariya mengambang di udara.

Setiap orang hanya mempunyai satu tipe Dialect saja; pengecualian untuk peraturannya belum pernah di lakukan. Bahkan jika itu terlihat seperti efek ganda, itu hanya efek dari aplikasinya.

Mungkin, dia menggunakan kemampuan dari kejutan listriknya untuk membuatnya mengambang.

Hariya berencana kabur dengan terbang di atas udara.

Shirley melihat ke belakang.

“Alice!”

“… Aku sedang dalam perjalanan.”

Part 3[edit]

Sebuah bayangan besar jatuh tepat pada bangunan sekolah, menghalangi sinar matahari.

Datang dengan mengibaskan sayap besarnya. Bagian atas tubuhnya adalah seekor elang dan bagian bawahnya adalah singa, itu adalah seekor griffon!

Berhenti dengan menembus mesin industrialisasinya seperti paku-paku yang ditancap ke bangunan sekolah.

“Pada akhirnya, giliranku telah tiba! Pada akhirnya, milikmu sudah digunakan! Karena aku sedang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan penting, jika itu cukup membuat masalah serahkan padaku! Ayo, naiklah,naiklah cepat!”

“Kita akan naik dengan cepat!”

Shirley melompat pada griffonnya sambil membawa Alice di tangannya.

“… Bisakah kau naik sendiri?”

“Baiklah!”

Masaki dengan segera naik ke griffon.

Pada saat seperti ini, Shirley tidak perlu mengkhawatirkan Masaki. Tidak seorangpun suka untuk mengandalkan Masaki, tapi dia sendiri banyak berharap padanya.

Alice menunjuk pada arah yang digunakan Hariya untuk kabur.

“…Ikuti dia.”

Griffonnya melompat dari dinding bangunan sekolah. Melebarkan sayap besarnya dan terbang ke langit.

“OK! Ayooooooo01:32, 18 October 2014 (CDT)01:32, 18 October 2014 (CDT)~~!!”

Hariya terbang membuat jalannya di antara bangunan yang berdiri seperti pohon-pohon yang ada di hutan.

Mereka mengejarnya dengan griffon secepat panah. Itu sangat cepat tapi itu juga besar. tidak punya pilihan dan mengharuskannya berhenti dan memutar dari tempat yang sempit di antara bangunan.

“Aah!? Dia melarikan diri! Dia melarikan diri! Terus kejar birdy!”

“… Bisakah kau mengecil?”

“Sebentar, sebentar lagi, aku akan mencapai…. Batasanku, sebentar… *terengah-engah*…”

“Apakah kau lelah secepat ini!?”

“Lihat, dia sedang mengarah ke bawah!”

Masaki menunjuk.

Hariya bisa dilihat sedang mengarah ke daratan dari ruang kosong diantara bangunan.

Setelahnya dia terlihat--

Dia berada di darat.

Dia sedang berada dekat di tower administrasi Canaan. Dengan kata lain, dia berada di tengah dari kota academy yang melayang.

Itu membutuhkan waktu 20 menit untuk mencapai sana dengan bis, tapi itu bahkan tidak membutuhkan satu menit bagi mereka.

Hariya melepaskan Kejutan listriknya dari kakinya.

Sebuah bagian menjadi berantakan.

Sebuah lubang tercipta.

Dan, itu semua dilakukan dalam satu gerakan.

Dia mendobrak beberapa pondasi kokoh yang mendukung permukaan tanah menciptakan lubang. Dari sana, ia melompat.

Masaki menunjuk.

“Di bawah tanah! Dia kabur ke bawah tanah!”

Shirley berteriak dan menarik bulu-bulu yang ada dipunggung kepala griffon.

“Birdy! Di bawah sana—!!”

“Di sana masih ada sesuatu yang harus di selesaikan~~!?

Mata griffon itu melihat kearah lubang yang telah dimasuki Hariya dan penciuman hidungnya mengarahkannya ke daratan.

Tercampur dengan teriakannya, Masaki berteriak.

“Lubangnya terlalu kecil!”

“Aku dapat ide!”

Shirley melepas cahaya ke arah tanahnya.

Sebuah gemuruh terdengar.

Setelah itu—

Griffon mendobrak tanahnya.

Sebuah ledakan menghalangi penglihatannya.

Dan lalu pecahan-pecahan dari pondasinya runtuh dan mulai jatuh ke bawah.

Sebelum dia mengetahuinya, tikus bertopi muncul dan melindung Alice dari reruntuhan yang terjatuh, lalu menghilang dengan mencicit.

Sekali lagi, Masaki tidak bepikir buruk baginya untuk menggunakan Wonder Carnival.

“Mari kita lihat… jika itu lucu dan bisa berbicara, dan kau menggunkannya sebahai tameng, apakah kau bisa menahannya?”

“…Mereka akan kembali normal pada hari berikutnya.”

“Ya, itu benar. Itu seperti sebuah ilusi.”

“… Sebenarnya, seperti Masaki, bahkan aku…”

Dia tidak bisa mendengar sisa kalimatnya.

Sesampainya mereka di bawah, mereka di serang oleh kejutan listrik. Masaki dan Shirley, orang yang memegang Alice melompat turun dari griffonnya.

“GYAOOOOOOO!!”

Mengeluarkan teriakan kematian, griffonnya menghilang.

Masaki, Alice dan Shirley memeriksa bahwa mereka baik-baik saja.

Part 4[edit]

Tempat dimana mereka berada sepertinya adalah sebuah pabrik.

Itu adalah tempat yang gelap.

Langit-langitnya sangat jauh dari bawah sekitar 20 meter.

Hariya membuka lubang dan Shirley membuatnya lebih besar.

Itu benar-benar menjadi luas. Beberapa tiang besar menghalangi pandangan mata dan temboknya tidaklah terlihat.

Disana ada beberapa ban yang berjalan dan robot yang membuat pakaian secara otomatis.

“… ini adalah tingkat bawah tanah yang kedua. Makanannya seharusnya dibuat di tingkat bawah tanah kesepuluh. Dan tepat di bawah, tingkat ke-30 bawah tanah dimana tempat fasilitas pemurnian air berada.”

“H~mm?”

“… kenapa kau berpikir aku menjelaskan ini, Shirley?”

“Erm, agar, agar aku tidak menghancurkannya?”

“Ah, tentu saja, itu akan menjadi sebuah bencana jika fasilitas pabrik makanan dan fasilitas pemurnian air dihancurkan.”

“… Itu bukanlah jawaban yang salah, tapi itu juga bukan jawaban yang benar.”

Alice menjelaskan.

“… Apa yang ingin aku katakana adalah… tidak apa-apa jika kau menghancurkan fasilitas yang ada di sekitar.”

“O~ke!”

“Tidak, cobalah untuk tidak menghancurkan mereka!”

Ring Gear milik Masaki menerima sebuah pesan.

Sebuah layar terbuka.

Itu adalah Midorikawa-sensei.

“Kalian! Apa baik-baik saja!?”

“Ya.”

“Si bajingan itu melarikan diri ketempat yang buruk!! Itu bukanlah becandaan jika seorang Globalizer yang kuat menghancurkan fasilitas bawah tanah!”

“Kita juga sedang membicarakan itu. Pada hal tertentu, jika kita tidak melindungi fasilitas dan makanannya…”

Terpisah dari itu, sesuatu bisa saja dihancurkan itulah apa yang sedang dibicarakan.

“Sepertinya bajingan Hariya sedang mengarah ke pilar pusat.”

Shirley mulai berlari.

“Aku mengerti!”

“Hey, Shirley!?”

Jika dia adalah tipe orang yang bisa berhenti saat dipanggil, itu tidak akan menjadi sulit. Dia berlari dengan kecepatan manusia super.

“… Dia berlari sangat cepat.”

Alice menjatuhkan satu kartunya ke tanah sambil bergumam.

Seekor burung unta yang jauh lebih tinggi dari Masaki mucul.

“… tidak.”

Dia menjatuhkan satu yang lainnya. Dia mendengar suara tapak kuda dan sebuah prajurit kuda yang berlapis baja mucul berlari.

Itu berhenti di depan Alice dan kemudian secara misterius menurunkan tubuhnya sehingga itu setinggi sebuah bangku.

Saat Alice duduk dipunggungnya itu kembali normal.

Shirley tidak berhasil menangkap sekilas sosok yang berada di belakang pilar.

“… Masaki-kun.”

“Aku juga ikut tentu saja!”

“… Kita adalah partner. Oleh karena itu kita harus mengatur peran. Kau mengidentifikasi Hariya dan bertindak untuk mendapatkan bukti. Sisanya serahkan padaku.”

“Huh!? Shirley mungkin bisa menang dengan sendirinya tapi… jika Alice pergi juga aku tidak perlu meragukan tentang itu…”

Dari pertarungan yang dilihatnya tadi, Shirley lebih kuat dari Hariya walaupun dengan kekuatannya bertambah.

Dia berpikir tentang sebuah tempat di mana dia bisa membuat sebuah serangan, tapi musuhnya sudah kabur.

Jika Masaki ikut juga, Alice mungkin akan melambat, dan jika dibutuhkan untuk dilindungi di tengah pertempuran, dia bisa saja menjadi beban.

“… Pekerjaan yang kau lakukan sejauh ini tidaklah buruk sebagai pelayan.”

“Aku adalah pelayanmu?”

“… Apakah disana ada seseorang yang bisa berdiri dengan level yang sama seperti Raja?”

“Ha, haha…”

Itu akan menjadi lebih baik untuknya diam jika dia khawatir tentangnya tapi dia tidak ingin mengatakannya.

Dia tidak bisa jujur.

Alice menggosok leher kuda perangnya dengan lembut.

“… Maju.”

Kuda perangnya mendengus kemudian mulai berpacu.

Dia ditinggalkan sendirian.

Itu tidak mengganggunya karena dia sedang dalam keadaan terburu-buru, tapi dia mendengar suara yang mengulang dari roda yang berjalan dan robot yang bergerak. Itu adalah tempat berisik yang tidak bisa diduga.

Tidak akan ada yang salah dengannya jika dia kembali ke sekolah sekarang.

Mungkin, dia akan dibanggakan.

Bagaimanapun juga--

“Aku tidak kuat seperti Shirley dan mungkin akan menjadi halangan untuk Alice… tapi aku bisa menolong saat mengatur suatu keadaan.”

Masaki memutuskan untuk pergi mengejar mereka jadi dia bisa menolong dengan caranya sendiri.

Da, da, da…

“Woo.”

Do, do, do, do, do…

“Huh!? Seekor burung onta!?”

Coba pikirkan tentang itu, Alice sempat memanggilnya tadi tapi dia tidak ingin menggunakannya jadi dia meninggalkannya.

“…Woo.”

Dia mendapat perlakuan aneh saat burung ontanya mengeluarkan suara seperti itu.

“Aku juga ditinggalkan sendirian. Ya, aku harap kita bisa saling berteman baik.”

Dia tidak mengerti ekspresi seekor burung tapi burung ontanya mengikuti Masaki.

Seseorang yang sendirian dan seekor burung yang sendirian mengejar dua perempuan.

Setelah beberapa saat, Ring Gearnya bergetar untuk memberitahu pesan masuk.

Midorikawa-sensei muncul di sebuah layar.

“Kusunoki!”

“Ah, bagaimana semuanya? Apakah semuanya sudah diselesaikan?”

“Dimana kau sekarang!? Jika kau masih di fasilitas bawah tanah, keluarlah sekarang!”

“Eh? Bagaimana dengan… Alice dan Shirley?”

“Bantuan sedang berada dalam perjalanan tapi, semenjak Hariya cukup kuat untuk menghancurkan pusat tiang elevator, itu akan membutuhkan waktu.”

Ekspresi Midorikawa-sensei tidak biasanya rumit. Dan dia tidak membalas pertanyaan Masaki dengan sengaja.

Dia tiba-tiba mendapat perasaan buruk.

“Apa yang meraka lakukan sekarang!?”

“… Mereka sekarang sedang berada di bagian selatan dari lantai 15 bawah tanah… disana terdapat fasilitas yang berbahaya. Disana ada mesin pengaman, tapi aku tidak tahu jika Hariya sudah menghancurkannya! Jika keadaan yang terburuk datang, semuanya mungkn harus meninggalkan Canaan!”

“Huh!? Apa yang terjadi…”

"Ini adalah Generator Pabrik! Ini benar-benar terisolasi dan gaya terbarunya yang dapat diserahkan kepada robot untuk bertahan. Itu tidak dapat terkontaminasi dan disana tidak mungkin ada kecelakaan, tetapi tindakan terorisme adalah cerita yang berbeda! Buruk dan semakin memburuk, Canaan akan hilang dalam satu bulan !! "

“Tidak mungkin…!?”

“Kusunoki, kearah mana kau akan pergi, juga!? Tidak, itu tidak penting. Kembalilah kesekolah sekarang juga!”

“Me-mengerti.”

“Ya.”

“Aku akan kembali dengan Alice dan Shirley!”

“Huh!?”

“Aku tahu mereka, mereka juga sedang mengejar Hariya. Benarakan!?”

“Walaupun seperti itu, apa yang akan terjadi jika kau ikut pergi!?”

“Aku tidak tahu. Tapi aku tidak bisa meninggalkan mereka.”

“Jangan bodoh! Disana ada system pertahanan! Jika mereka belum dihentikan kau akan berakhir sekarat sebelum kau bisa sampai disana, kau tau!?”

“Tapi tetap saja… ini karena aku adalah partner Alice dan teman masa kecil Shirley.”

Dia menutup layarnya pada saat Midorikawa-sensei berteriak.

Dia menjalankan navigasi Ring Gearnya.

Dia tidak tau dimana Alice dan Shirley berada tapi… dia mencari di lantai 15 bawah tanah—itu adalah ruangan hitam dengan “Generator pabrik” ditampilannya.

Saat dia mencari arahnya itu mengatakan “Dilarang Masuk.” Setelah dia mengetahui peringatannya tiga kali, navigasinya mulai bekerja.

Kehancuran pilar pusatnya di tampilkan oleh data. Sebuah tanda x di tampilkan dan rute yang lain disarankan.

--- Itu adalah sebuah rute di mana dia harus berjalan sejauh satu kilometer lalu pergi ke bawah dua kilometer menggunakan tangga.

Dia merasa pusing.

Tapi dia tidak mungkin berhenti. Dia benar-benar tidak akan menyerah.

Saat dia berlari, Masaki menghubungi Shirley.

Tidak ada jawaban.

Selanjutnya, Alice.

Sebuah layar terbuka.

Alice Memperlihatkan wajah yang lelah.

“… Ada apa? Aku benar-benar sibuk sekarang.”

“Alice! Apa kau baik-baik saja.!?”

“… Masaki-kun jahat seperti biasanya. Itu tidak dibutuhkan olehmu untuk khawatir kepada seorang raja--!?”

Layarnya bergetar.

Alice memiliki wajah yang kaget di mukanya.

Suara rebut mulai terdengar.

Gambarnya menghilang.

Tapi suaranya masih bisa didengarkan.

“…Gu.”

“Alice, Apa kau berada di Pabrik Generator!? Mungkinkah kau tidak bertarung di sana!? Kekuatanmu dan Shirley bisa menghancurkan seluruh tempat tersebut.”

“… Itulah mengepa…Apa yang kau katakan?”

“Lari!”

“… Jika aku meninggalkan penjahat kecil ini... Aku tidak akan memenuhi syarat untuk menjadi Raja.”

Masaki meremas pukulannya.

Betapa keras keplanya dia!

Bagaimanapun juga, Shirley kemungkinan besar akan memberikan jawaban yang sama, tidak peduli bagaimanapun kurang menguntungkannya situasi dia akan selalu mencoba melakukan apa yang dia pikir benar.

“…… Masaki-kun, ini baik-baik saja… kembalilah ke sekolah.”

“Aku menolak.”

“… Kau tidak mendengarkan perintah dari raja… Aku membuat perhitungan yang salah. Seseorang sepertimu… tidaklah pantas… untukku.”

“Alice!?”

“… Selamat tinggal… Aku menyatakan ‘Partner Cancellation’.”

Itu adalah sebuah suara dengan penuh menyakitkan.

Dada Masaki menegang.

“Benarkah, itu terlalu buruk Alice… tapi persetujuan dari kedua orang dibutuhkan untuk menghapus kontraknya. Aku tidak berniat berhenti sebagai partnermu!”

“….. itu sudah terlambat.”

Suaranya menghilang.

Keributannya menghilang bersama suaranya.

Masaki masih di lantai kedua bawah tanah.

Mereka pasti sudah mencapai lantai ke 15 dan bertarung dengan Hariya.

“Aku harus…. Lebih cepat… Aku harap mereka berdua… Selamat…”

Tangganya masih sangat jauh.

Kecepatan berlari Masaki di map ditunjukan dia masih harus berlari satu kilometer kedepan lagi. itu menjengkelkan karena merasa seperti dia tinggal di satu tempat.

Burung untanya berlari dibelakangnya memberikan tangisan keras.

“Woooooooo!!”

“Huh!?”

Burung untanya mengibaskan sayapnya.

“Woo, woo.”

“A-apa… kau akan… memberikanku tumpangan!?”

“Hey BOCAH!! Berhenti berlari lamban dan naiklah kepunggungku!”

Part 5[edit]

Masaki naik ke punggung burung untanya…

Dia memeluk lehernya dengan semua kekuatannya agar dia tidak jatuh dan terlempar.

Dia tidak bisa menghitung berpa kali kakinya mengenai tembok saat sedang berlari menuruni tangga, rasa sakitnya terus terasakan.

Tapi itu benar-benar cepat.

Terima kasih karena itu, dia bisa mencapai lantai ke 15 bawah tanah dengan cepat.

Itu adalah sebuah gua besar dengan ratusan meter panjang dan tingginya.

Ini seperti dia sedang tersesat di sebuah negara para raksasa.

Disana juga ada pipa yang yang cukup besar untuk dilewati oleh semua mobil, dan disana juga ada beberapa rel kereta di lantai untuk mengantar sebuah perlatan.

Hitam dan kuning bergaris terlihat di lantai.

Ring Gearnya memberikan peringatan.

Dilarang masuk dari titik ini.

Dari ucapan Midorikawa-sensei, disana seharusnya ada semacam penjaga keamanan.

Banyak jendela ditampilkan member peringatan di udara.

“Woo!”

Burung untanya berlari tanpa ragu.

Melewati garis hitam dan kuningnya.

Saat mereka menyebrang garis peringatannya, mereka memasuki area pertahanan. Walaupun dia sudah mempersiapkan diri, Masaki bergetar melihat apa yang terjadi disini.

Apakah disini mungkin--

Jumlah robot yang banyak berbentuk cakram dan semuanya sudah dihancurkan.

Mereka mungkin sudah diserang oleh Dialect Hariya atau Alice dan Shirley.

Ini seperti dia menemukan sebuah kuburan robot di daratan para raksasa. Burung untanya menarik nafas dalam sambil berlari melewati puing.

“Apa kau baik-baik saja?”

“Woo.”

“Menurut dari navigasinya itu menunjukan sudah dekat… sekitar 300 meter lagi…”

“Wo…o!? Heey! Ayo terbang BOCAH!!”

Burung untanya menegakan tubuhnya lalu membuka sayap besarnya.

Masaki terlempar dari burung untanya karena gerakan mendadaknya.

“Ah!?”

Sebuah robot berbentuk cakram muncul dari puing-puing di bawah kakinya.

Apakah beberapa dari mereka masih ada yang bergerak?

“Bertahan…bertahan…”

Bagian luar cakramnya bangkit dan moncong mengintip dari bagian tengah . Suara tembakan keras terdengar .

itu adalah sebuah peluru karet.

Tapi ukurannya sekitar bola baseball dan dengan kecepatan 300 kilometer perjam.

Burung untanya terkena tembakan dan berteriak kesakitan.

“Wooo…!!”

“Ah!?”

“… *batuk*… Semoga berhasil…”

Dia menghilang.

Apakah dia melakukannya demi aku?

Alice bilang itu akan sembuh besok, tapi walaupun seperi itu Masaki tetap sedih tentang itu.

Dia menaruh kedua tangannya di reruntuhan dan berdiri.

Dia sudah mengira semua robot keamanan berbentuk cakram, tapi saat mereka bersiap untuk menyerang, mereka semua berubah menjadi sesuatu yang terlihat seperti gurita.

Itu sekitar enam meter lebarnya dan tiga meter tingginya. Sekitar ada delapan bola yang mendukung cakramnya.

Masaki melihat moncong yang menembakkan peluru karet keluar dengan kecepatan tinggi .

Apa yang akan terjadi jika itu mengenai manusia secara langsung?

“Mohon mundur… saat kau mundur, pertahanannya akan berhenti…. Mohon mundur…”

Suara mekanik sintetik keluar melalui area.

Jadi, jika aku kembali itu akan meninggalkanku?

Masaki mengambil kacamatanya dan menaruhnya di kantung dadanya.

Dia mengambil nafas dalam. Lalu mengeluarkannya.

“… Aku minta maaf tapi… Aku harus melewatinya!!”

Dia mulai berlari.

“Maju dikonfirmasi… bertahan…bertahan…”

Suara keras dari tembakan bisa didengarkan.

Masaki menghindarinya.

Peringatan dan suara dari gerakan sudah cukup baginya untuk mengubah arah di berlari pada saat sebelum tembakan ditembakan tanpa kesulitan.

Bolanya berputar saat dia berlari melewatinya dan robot guritanya mendekat ke arahnya.

Apakah itu mencoba membunuhku dengan berlari ke arahku!?

“Ooooooooooo!!”

Dia menambahkan kecepetan.

Jika robotnya mengejar tanpa hambatan di lantai datar, hasillnya mungkin akan berbeda. Namun reruntuhan member Masaki sebuah keuntungan.

Dia berlari lebih cepat dari prediksi mesinnya.

“Bertahan…bertahan…”

Dia sudah menghindarinya.

Dia masih terus berlari.

Berapa meter lagi aku harus lari? Dia berlarui sprint secepat yang dia bisa saat berbelok-belok, mencoba melewati mereka semua, tapi…

Suara mesin masih bisa didepannya.

Lebih banyak dari mereka.

“Huh!?”

“Bertahan…bertahan…”

“Tolong mundur… saat kau mundur, system bertahannya akan berhenti… tolong mundur…”

“Masuk ke area ini dilarang. Tolong segera pergi…”

Beberapa dari mereka juga bagiannya sudah dihancurkan, disana ada sekitar 20-30 dari mereka. Mereka mendorong ke pinggir dan berjalan di atas robot, mereka berkumpul menjadi sebuah grup.

Masih sebanyak ini robot yang bisa bergerak! Itu berarti ini benar-benar fasilitas yang penting.

Perasaan dari putus asa menghentikan kakinya dari bergerak.

Dia bisa mati.

“Ini bukanlah… sebuah lelucon… Aku harus bergerak maju!”

Masaki menyeka keringatnya yang ada di mukanya.

Dia mengambil langkah maju.

Part 6[edit]

“Ha…ha…ha…ha…”

Darah keluar dari kakinya.

Kakinya terasa berat karena luka dan rasa lelahnya.

Tembok yang mengisolasi pabrik generatornya telah hancur parah.

Dia masuk melalui celah dari pintu yang hancur.

“Ha…haa…ha…ha…ha…”

Robotnya berhenti menyerang saat dia melewati luar garis pertahanan jadi mereka tidak bisa merusak fasilitas yang harusnya dilindungi.

Masaki terjatuh ke lantai setelah menggunkan semua kekuatannya.

Dia bisa melewati segerombolan robot dan akhirnya sampai pada Pabrik Generator.

Dia hampir sampai pada batasannya.

Untuk sesaat, dia ingin kehilangan kesadaran.

“! Ini masih belum cukup! Aku masih… masih belum selesai!”

Dia berdiri.

Berjalan.

Kelima dinding individu yang menyimpang. Dia pergi melalui celah--

Pada akhirnya dia berada di dalam Pabrik Generatornya.

Cahaya menyilaukan membuat matanya juling.

Part 7[edit]

Di tengah-tengahnya adalah sebuah kotak metal. Walaupun itu sedikit lebih sempit dari terowongan, lebarnya masih cukup besar.

Tempat yang ia masuki adalah sebuah ruangan kerja, jauh di dalamnya terdapat enam generator kekuatan berbentuk silinder berjejer. Kelihatannya itu seperti persediaan batere di kotak batere, tapi satu pipanya sudah cukup besar untuk menyediakan sejumlah kekuatan listrik.

Ada lorong miring disekitar peralatan pembangkit listrik yang digunakan untuk pemeliharaan. Karena mereka harus mengelilingi fasilitas ini, para pekerja menggunakan truk menara.

Terdapat banyak tiang di sekitar ruang bekerja.

Karena ada banyak cahaya dari segala arah, ini cukup terang, tapi ini tidak mengubah dunia dari metal dingin.

Bagaimanpun juga, banyak tiang yang sudah rubuh. Lantai dan temboknya hancur berkeping-keping seperti sebuah palu besar yang dipukulkannya berkali-kali.

Pertarungannya berlanjut.

Alice dan yang lainnya berada di sini. Sekarang, kura-kura laut yang besar sedang digunakannya sebagai sebuah tameng.

“…Apa seharusnya… kita hancurkan semua fasilitasnya?”

“Haa…haa… kita tidak bisa melakukannya. Semua orang akan mati.”

Shirley memperingatinya.

Mereka berdua kelihatannya punya hubungan yang seperti itu. Alice pintar tetapi tidak masuk akal, dan Shirley tidak bisa mengerti hal yang sulit tapi masuk akal.

Mereka sedang menghadapi seorang pria dengan jaket dokter putih--Hariya.

Dia mempunyai peralatan generator dibelakangnya.

“Kukuku…fuhahaha! Ayo, cobalah dan lakukan! Jika kau melakukannya, kau harus menggunakan kekuatan terkuat milikmu!!”

Dia sama sekali tidak terluka.

Tentu saja, Alice dan Shirley takut akan menghancurkan pabrik generatornya jika mereka menyerangnya.

Masaki berlari ke arah mereka berdua.

Hariya adalah orang pertama yang datang ke tempat ini.

“Huh!? K-kau kenapa!?”

“Kau masih seorang guru! Kau menahan semua orang di kota akademi sebagai sandera dan mencoba membunuh murid-murid dengan darah dingin! Kau menyebabkan orang-orang koma dengan eksperimen anehmu!”

Dia berlari sambil mengatakan kata-kata itu.

Alice melihat ke belakang dengan ekpresi terkejut di wajahnya dan Shirley tersenyum.

“Masaki-kun, kenapa kau datang!?”

“Ah! Masaki! Kau akhirnya datang!”

Sepertinya Alice mengira bahwa Masaki sudah kembali ke sekolah. Dia sebenarnya tidak punya harapan sama sekali pada partnernya yang dia pilih sendiri. Itu jahat.

Dan Shirley tidak meragukan bahwa Masaki akan datang. Dia tidak mengatakan apapun saat dia berlari, masih percaya padanya, itu jahat.

Bagaimanapun juga, ini masih terasa jahat.

Apapun yang terjadi, dia tidak bisa meninggalkan mereka berdua sendirian.

“Aku akan membantu!!”

Masaki berlari.

Jarak di antaranya dan Hariya sekitar 20 meter. Wajah lawannya meringis.

“Uuu… jangan datang kesini!!”

Dia memiliki keuntungan karena di belakangnya ada perlatan generator.

Jika Masaki membawanya ke Taman Bunga, situasinya bisa di balikkan.

“Ini adalah sesuatu yang harus ku lakukan…”

Bagaimanpun juga, sebagai guru, Hariya mengerti semuanya tentang Dialect Misaki. Pada jarak ini, dia tidak bisa melakukan apapun kepadanya.

“Kau akan mati… sebelum kau bisa mendekat!!”

Hariya mengibaskan tangan kanannya.

Sebuah kejutan listrik tercipta. Getaran di udara sudah seperti sebuah tembok.

“Huh!?”

Jaraknya kali ini lebih luas dari perkiraan Masaki. Dia sudah mengobservasi serangan Hariya berkali-kali dengan memerhatikannya jarak luas dan lebarnya… kekuatannya sudah meningkat banyak.

Mungkin dia menggunakan Fruit of Wisdom lagi saat mereka bertarung!? Masaki menyadari kesalahannya.

--Tubuh manusia tidak mungkin bisa menahan dari kejtan listrik seperti itu kecuali kekuatan bisa digunakan!!

“U-uooooooooo!!”

“Masakiii!!”

Seseorang melompat kearah pandangannya dari pinggir.

Itu adalah Shirley.

Kejutan listrik mengenainya.

“Gyah!!”

Tubuhnya terpental jauh. Rambutnya berantakan dan cipratan darah berceceran di sekitarnya.

Masaki kehilangan pijakannya.

“Ah!? Shir-Shirley!?”

Karena dia yang terkena serangannya, Masaki merasa sakit karenanya.

Alice terburu-buru, tapi sudah terlambat.

“!?”

Napasnya sudah menghilang.

Shirley terjatuh dan tergeletak di atas tanah, darah merah berceceran di sekitarnya.

Dia tidak begerak.

Bibir Alice bergetar.

“…Apa… apakah dia… mati?”

“Tidak mungkin! Benarkan, Shirley? Hey, Kau masih hidup,kan?”

Masaki menjatuhkan lututnya di sebelah Shirley. DIa memegang tangannya. Energinya benar-benar habis dan dia terlihat lelah.

Tangannya basah karena darah.

Hariya tertawa keras.

“Kukuku….fuhahaha! Seseorang dapat mati… bahkan seorang Level 7!”

Alice berbalik untuk melawan musuhnya.

“… Aku akan membunuhmu… Aku tidak peduli apa yang akan terjadi pada kita… aku akan…”

Itu suara tajam yang kecil.

Mukanya menjadi cemas dan jari telunjuknya bergetar. Dia seperti hewan karnivora yang mungkin bisa menyerang lawannya kapan saja.

Dia tidak seperti seorang perempuan yang keren dan tenang, itu seperti dia adalah orang yang berbeda.

Masaki mengeraskan suaranya.

“Alice!”

“… jangan menghalangiku… Aku akan…”

“Dia masih hidup!”

“Eh?”

Alice, yang moodnya tiba-tiba berubah, menatap kebingungan.

Masaki menurunkan Shirley di tanah.

Dia terluka parah dari bagian pinggangnya dan seragamnya terlumuri darah gelap.

Tapi dia masih bernapas.

Dalam kebingungan, Alice menjatuhkan lututnya di sebelah Shirley. Dia sepertinya tidak peduli jika gaun birunya terbasahi dengan darah.

“…Shirley? Shirley?”

“Uhn…”

“… Apa dia… masih hidup?”

Shirley membuka matanya saat suara namanya di panggil.

Suaranya perlahan menghilang dari bibirnya.

“Ini mulai tidak bagus lagi.”

“… Berhenti mengatakan sesuatu yang bodoh.”

Alice menahan kepala Shirley dengan kedua tangannya, mengangkatnya perlahan.

Masaki memegang tangannya dengan erat.

“Jangan menyerah! Bertahanlah, Shirley. Kau adalah tipe orang yang tidak akan menyerah,kan?”

Tidak ada lagi tenaga yang ada di jarinya yang sudah basah karena darah itu.

Shirley mendesah.

“Masa-ki…”

“Ada apa?”

“Aku lapar…”

“Ka-kau, tubuhmu sedang terluka!!”

“Aku ingin makan hamburger… ramen, curry, omurice,yakisoba…katsu curry.”

Bukankah katsudon lebih enak? Berapa banyak dia ingin makan curry? Masaki mengangguk, bereaksi seperti dia seseorang yang sedang di dalam action komedi.

“Aku mengerti! Aku akan memberikan apapun yang kau suka! Jika kau mati di sini, kau tidak akan bisa memakan makanan enak lagi kan!?”

“Tidaaaaak Muuungkin!!!”

“… Berhentilah mengacau.”

Alice melepaskan kepalanya yang sedang ditahan oleh tangannya.

Itu tidak begitu tinggi tapi bagian belakang kepala Shirley jatuh ke tanah.

“Ow~!”

Shirley mengusap kepalanya.

Alice berdiri.

“… Kau selalu mengacau, Shirley… dan kau tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir.”

“Nn-heey!”

Shirley berdiri sambil menyeka air mata dari bagian tengah matanya.

Masaki membantunya.

Pendarahannya parah dan dia masih mungkin mendapat luka di bagian lain selain pinggangnya. Masaki sebenarnya ingin membiarkannya untuk beristirahat tapi, pada saat ini, dia tidak ingin duduk.

Itu adalah sifatnya.

“Kita harus mengakhirinya dengan cepat.”

“Nihaha, Itu benar! Kau tahu aku dengan baik! Seperti yang diharapkan darimu, Masaki! Hey, saat ini, kau akan membiarkanku makan sebanyak apapun yang kumau kan!?”

“Oke, itu adalah sebuah persetujuan. Aku bisa membuat apapun yang kau suka.”

“Nyaha!!”

Shirley membentuk sebuah tinju dengan senyum yang memenuhi wajahnya.

Alice mengambil kartu mainan dari kantungnya.

“… semuanya sudah siap… kita hanya perlu memberikan sentuhan terakhir.”

“Yaa!”

Wajah Hariya aneh.

“Kau tidak mengerti banyak. Kau tidak mengerti apapun. Kau sangat malang seperti seseorang yang sangat bodoh.”

Apakah aku berada pada jarak 20 meter darinya?

Jika peralatan generatornya tidak dibelakang dia, Shirley bisa menghabisinya dalam sekali serangan.

Masaki menguatkan tinju dari hatinya.

Jika dia bisa konsentrasi, jarak ini akan cukup untuk menargetkan Hariya dengan kemampuannya.

Bagaimanapun juga dia tidak boleh gagal.

Alice menyebarkan beberapa kartunya seperti kipas dan membawanya ke bibirnya.

“… Jika ini kau, kau pasti bisa melakukannya. Bagaimanapun juga… itu karena kau partnerku.”

“Ah…”

Pipinya sepertinya perlahan memerah. Sepertinya dia menarik kembali “Partner Cancellation” dari beberapa waktu sebelumnya.

Shirley menangis.

“Lakukanlah, Masaki!!”

“Baiklah!”

Masaki fokus.

Dengan marah yang terlihat di wajahnya, Hariya mengibaskan tangannya silang secara agresif. Dia menciptakan sebuah kejutan listrik yang menghancurkan bagian tanah saat berkembang.

“Lakukanlah jika kau bisaaaaaa--!!”

Alice melempar sebuah kartu di depannya.

“… jika itu peri kecil, maka kau lah yang akan menang. Jika itu peri besar, itu akan menjadi kemenangan kita… akankah keberuntunganmu bisa lebih hebat dari raja?”

“Kuha, gadis kecil, siapa rajanya?! Kau bodoh! Kau bodoh! Aku akan membuatmu menghilang!!”

Kejuatan listriknya mendekat.

Peri yang dipanggil Alice--

Itu adalah seorang pria kecil.

Menggunakan tuxedo dan sebuah topi, dan lebih pendek dari Alice. Perinya menatap pada listrik yang mencoba mendekatinya.

“OH!?”

Peri ini tidak mungkin sebuah tameng.

Masaki sudah bersiap untuk itu diledakan. Setidaknya itu akan melindungi Shirley yang sedang sakit.

Pria kecil itu berteriak.

“Baiklah! Waktunya pertunjukan!”

Itu meleparkan sebuah topi yang digunakannya.

Kartu-kartu keluar dari dalam sana. Beribu-ribu. Mereka terbang keluar, menyebar di depannya.

Itu seperti sebuah tembok.

Serangannya mengenainya.

Beberapa dari kartunya di ledakan oleh angin dan menyebar, tapi, serangan musuh tidak mencapai Alice dan yang lainnya.

Alice menurunkan perlahan rambut kusutnya dan bergumam.

“… Itu sebuah topi yang bagus.”

“HAHAHA! Itu benar! Topi Mad Hatter selalu sebuah topi yang bagus--“

Pria kecilnya menghilang sebelum selesai berbicara.

Persiapannya sudah selesai.

Hanya di butuhkan tindakan saja.

Shirley mengangguk dalam.

Alice melirik dari bagian pinggir.

Masaki melebarkan tangannya seperti konduktor orchestra.

“Selamat datang--“

Part 8[edit]

Dunianya kembali ditulis ulang.

Pabrik Generator yang berbahaynya telah hilang dan sebuah tenda oranye bisa dilihat dari sini.

Warna metal yang mengelilingi semuanya sudah tidak ada lagi; justru mereka di kelilingi oleh bunga tidur hijau dengan merah, putih dan kuning mawar yang mekar.

Perasaan yang nyaman melayang lembut di udara.

Udaranya terasa nyaman.

Warna biru sepertinya memenuhi langitnya.

Cahaya matahari lembut bersinar ke bawah.

Ini adalah taman mawar.

Dan hari ini, Masaki, Alice, dan Shirley tidak hanya mereka yang berada di tempat itu; disana juga ada orang lain.

Hariya mengeraskan giginya.

“U-guh-ke… mustahil!”

Masaki merasa tertolong dia bisa menunjukan kemampuannya secara sukses.

“Phew, kau tidak perlu khawatir tentang merusak kota akademi yang mengambang disini.”

“Uuu… why!? Menurut hasil ujian dua minggu lalu… kemampuanmu seharusnya hanya efektif sekitar 10 meter.”

“Aku tidak tau tentang Dunia Fantasi tapi… Menurutku ini bukanlah hal yang aneh.”

“Ini normal!?”

Ekspresi wajah Hariya berkerut.

Masaki, orang yang sekarang sedang menggunakan pakaian pelayam, mengatur kacamatanya dengan jari telunjuknya.

“Jika aku mempunyai kekuatan misterius, bukankah itu normal pada saat aku untuk mencobanya, walaupun pengalamanku adalah saat aku harus menolong orang yang berharaga bagiku?”

“Guh!?”

Karena dia tidak bisa mengerti tentang hati manusia, dia akan melanjutkan kejadian yang buruk seperti ini.

Pikirnya Masaki.

Shirley mengencangkan pukulannya bersama.

“Jika kau disini, ini akan baik-baik saja jika kau menggunakan kekuatan penuhmu!”

“Tentu saja.”

“Erm, hey, akan menjadi lebih bagus jika kau tidak menghancurkan semuanya terlalu parah… jika itu hancur, aku tidak tau jika itu akan diperbaiki atau tidak.”

“…Fufu… Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun, Masak-kun.”

“Benarkah?”

“… Shirley… kau tidak di izinkan untuk berbaik hati padanya. Jangan khawatir, keluarkan semuanya.”

Bersaaman dengan itu, ada teriakan.

“Baiiiiiiiiklah!!”

Pukulannya mengeluarkan cahaya putih.

Itu dimantrai cahaya.

Pada waktu yang sama, dia mendekat ke Hariya.

Tombak cahaya menyilaukan, menembus mawar dan menusuk pondok.

“Aah…”

Masaki menutup matanya.

Seperempat dari taman mawarnya di hancurkan secara instant.

Kejutan listrik yang dilempar Hariya bukanlah masalah. Shirley mendekat dan melempar pukulan pertamanya ke depan.

Hariya berteriak.

“Guooooo! Kau tidak akan mengerti betapa hebatnya penelitianku! Ini benar-benar akan menjadi masa depan yang hebat untuk manusia dan satu-satunya cara untuk menyelamatkan Globalizers! Kenapa kau tidak bisa melihat sesuatu yang kau hancurkan dengan tanganmu adalah sebuah tanah suci? The Fruit of Wisdom adalah harapan yang besar yang akan melindungi semuanya dari akhir yang sudah ditakdirkan dari bencana. Disana tidak ada lagi! Ini adalah harapan yang ditinggalkan untuk kita!!”

FGnAS01 P263.jpg

“Tidakkah kau tauuuuuuu---!!”

Shirley mengayunkan pukulan kanannya dari bawah dan mengarahkannya ke perut Hariya.

Musuhnya pingsan dalam kesakitan.

Lalu dia menaikannya dan melemparnya!

Hariya terlempar jauh.

Kilauan putih mengarah ke langit.

Shirley menekan ke atas.

“Haaaaa!!!! Bagaimanapun juga orang jahat, apapun alasan yang ia punya, kita Help Cat tidak akan mengijinkan mereka untuk kabur dengan alasan itu.!!”

“………Tapi kita dibawah Partner Cancellation sekarang.”

“Nyaaa!?”

Shirley menangis dengan suara yang sedih dan Alice tertawa dengan nyaman.