Boku wa Tomodachi ga Sukunai:Jilid 3 Anggota Klub di Kolam Renang

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Anggota Klub di Kolam Renang[edit]

Dan, 3 hari kemudian

Yozora, Sena, Kobato, Yukimura, Rika, dan aku menuju kolam berenang dengan bus.

Kami menuju tempat yang sama seperti yang Sena dan Aku kunjungi dulu yaitu “Ryuuguu Land” , yang memiliki gym dan spa selain kolam berenang biasa.

Namun, tempat itu tidak terlalu populer karena sangat jauh dan membutuhkan waktu 40 menit berjalan kaki dari stasiun bus terdekat.

Bahkan, tempat itu cukup sepi saat Sena dan Aku pergi kemarin.

Aku mengira hari ini bakal sama…namun ternyata aku salah.

Terakhir kali sena dan aku bias duduk dengan mudahnya didalam bus, namun sekarang bus ini begitu penuh sehinnga beberapa dari kami harus tegak. Seperti ikan dalam kaleng sarden, aku bias melihat Yozora memasang wajah tidak sehat didepanku.

"...Yozora, kau kelihatan tidak sehat, kau baik-baik saja?"

Aku bertanya karena khawatir, kemudian dia menjawab

"...aku mabuk." Dengan mata berkaca-kaca .

"mabuk….h-huh!?"

"...bukan begitu. Aku hanya merasa mual karena terlalu banyak orang disini ."

"Ohh..."

Aku rasa dia tidak terlalu suka keramaian.

Aku juga begitu, tapi setelah bertahun-tahun berjuang untuk mendapat barang-barang bagus selama diskon di toko dan semacamnya, aku sudah cukup bisa menanganinya.

"...aku mual..."

"P-pokoknya jangan muntahkan padaku, oke...?"

"tidak akan….aku tidak pernah..melakukan sesuatu… yang aneh begitu...."

"aku punya kantong kalau butuh..."

"tenang saja. Aku tidak akan muntah walau harus mati.."

"...jangan menyerah, Yozora-senpai. Rika juga akan berjuang keras..."

Disebelahku, Rika , memasang tampang sama menyedihkannya dengan Yozora.

Dia memakai seragam seperti biasanya + jas lab.

"...kau tidak apa-apa?"

"...sangat berat bagi hikikomori sepertiku jika dikelilingi orang-orang sebanyak ini, tapi aku akan baik-baik saja. Jika memang dibutuhkan, aku bisa

mengisi kembali tenaga ku menggunakan tubuh bagian bawahmu, Kodaka-senpai." Bahkan omongan vulgarnya sedikit melemah.

"...Kufufu... ngomong-ngomong, Yozora-senpai, caramu menahan muntah benar-benar membuatku bernafsu..."

“Apa kau bilang..."

Ngomong-ngomong, Yukimura berada di sebelah Rika, tapi dia duduk disana dengan tetap memasang ekspresi kosong seperti biasa.

Dia masih mengenakan busana maid-nya, dan mendapat banyak perhatian dari banyak orang disekililing kami.

Sena berada di depan Yozora dan Rika, dengan semangat berbicara pada Kobato yang kurang beruntung “terselip” disebelahnya.

"Hey hey Kobato-chan, apa yang mau kau lakukan di kolam renang nanti?"

Kobato, yang sangat dekat dengan Sena sehingga kepalanya hampir terkubur di dadanya , berkata pelan dan dengan raut wajah kesakitan "...Berenang."

"Ohh, bereang huh? Masuk akal~ Hey, gimana kalau kuajari kamu berenang?"

"...Tidak perlu."

"kamu bisa berenang, Kobato-chan?"

"...Yeah."

"apa yang kamu bisa?"

"...jarak jauh."

“jarak jauh huh? kereeeen~ aku belum pernah melakukannya. Okay! Ayo berenang jarak jauh bersama!"

"...Tidak."

Kobato bersikap sangat dingin pada Sena, tapi kurasa Sena tetap memandang sikapnya sebagai moe.

"Ahhhh~ sikap dingin mu itu lucu sekalii♥ kamu benar-benar seorang tsundere!"

"...uuu, selamatkan aku An-chan..."

Sepertinya Kobato benar-benar tidak suka berurusan dengan Sena dari lubuk hatinya yang paling dalam. Pikiran Sena semakin dicemari oleh Galge setiap hari...

Ngomong-ngomong, combo rambut pirang dan mata biru dari Sena dan Kobato (Kobato tidak memakai lensa kontak berwarna merahnya karena kami akan berenang hari ini) menjadi penarik perhatian seperti Yukimura, dan aku bisa dengar bisikkan para lelaki "lihat kakak beradik yang lucu itu, bro."

...Maaf, tapi Kobato adalah adikku, bukan adiknya Sena.

Beberapa saat kemudian, bus akhirnya tiba di Ryuuguu land.

Selama perjalanan banyak orang-orang turun dan naik, dan setiap itu pula aku berharap dapat tempat duduk, namun sayangnya lebih banyak orang naik di tiap perhentian dan semakin padat.

Disaat kami sampai di Ryuugu Land semua orang turun bersamaan

"Kh... akhirnya... kita... sampai..."

"Uuu~... Senpaii~..."

Saat kami turun dari bus, Yozora dan Rika yang yan tampak sangat menyedihkan berpegang pada tanganku. Yang tadi sangat berat bahkan untukku, jadi bagi mereka mungkin sama saja dengan penyiksaan.

"Hehe... kau lihat Kodaka... aku tidak muntah, kan?"

"ya, aku terkesan."

Aku memuji Yozora dengan tulus.

Dia benar-benar terlihat akan muntah tak terhitung berapa kali banyaknya...

"Yozora-senpai membuka pakaiannya...? Haa Haa... Suuuuuu... Haaaaa~..."

Rika bernafas dalam-dalam dan menghembuskannya.

"Uu... Rika juga benci bus... Rika akan menciptakan “pintu kemana saja” atau “Ume-Copter” saat kita kembali."

"...semoga berhasil. Penelitian teknologi abad ke-22 ada di tanganmu ."

Aku langsung menyindir Rika karena dia terlihat setengah serius, dan kemudian melihat sekitarku.

Aku melihat Yukimura, Sena, dan Kobato turun dari bus.

Menuju kea rah kami.

Orang-orang lain membentuk barisan yang menuju ke pintu masuk Ryuuguu Land.

"Banyak orang yang datang," aku berkata.

Sena juga bicara dengan muka bingung,

"Yeah, sebelumnya tidak begini. Mungkin mereka kemari karena terlalu panas?"

Ngomong-ngomong, hari ini sangat panas seperti hari-hari sebelumnya di musim panas.

Langitnya sangat biru cerah tak ber awan.

"Kh... matahari terkutuk... namun tidak mungkin bisa mengalahkanku dalam bentuk yang sebenarnya…. Kukukukuku... aku ingin segera masuk ke kolam~" Kobato berkata dengan tertawa jahatnya seperti biasa

"mari kita mengantri."

Kami mengantri, masuk kedalam gedung, dan membeli tiket masuk.

Kemudian aku sadar kenapa hari ini sangat ramai.

Ada pengumuman "Tiket dijual setengah harga!", dan jika digabungkan dengan betapa panasnya belakangan ini, tak heran tempat ini bisa penuh.

"...seharusnya kita datang bulan September saja."

"setidaknya tiketnya murah."

Kataku pada Yozora, yang sepertinya masih menderita, namun dia membalas,

"jika seramai ini mereka seharusnya menggandakan tiketnya. Harga murah seperti ini seharusnya dilarang."

"...kurasa mereka tidak akan melakukan itu..."

Tetap saja, kami menuju kolam renang. Yukimura dan aku pergi ke ruang ganti pria, sementara 4 cewek lain pergi ke ruang untuk wanita. ...tak mengherankan, Yukimura (dengan seragam maid) dan aku menarik perhatian saat kami berjalan kedalam ruangan ganti.

Tak seperti dulu yang sepi, ruang ganti penuh orang-orang.

Saat yukimura masuk, mereka yang lagi sibuk memasang celana renang kelihatan shock.

"Aniki..."

Yukimura berkata dengan nada cemas.

"apa semua pria memandang ku lemah...?"

"bukan, bukan itu masalahnya..."

Bagaimana aku menjelaskannya?

Pertama, aku harus menjelaskan situasinya pada semua orang yang memandang kami.

Bagaimana ya... berteriak "dia mungkin terlihat begini, tapi sebenarnya dia laki-laki tulen!" mungkin adalah cara tercepat, tapi...

...Tidak. tak mungkin aku berteriak pada orang yang belum pernah kutemui...!

Tetap saja, aku harus memberitahu mereka dengan suatu cara.

Aku sangat gugup, tapi aku mengumpulkan keberanianku, dan berjalan ke Ayah dan anak yang posisinya dekat dengan kami, dan kemudian berkata dengan menatap mereka lekat-lekat,

"H-He... Hfg... H...HGRAH!"

...Huh?

Bukannya menjelaskan, sepertinya aku malah meneriaki mereka .

"A-Ahh!!"

Sayangnya, aku tidak hanya “merasa” melakukannya, melainkan benar-benar membuat takut mereka.

Orang-orang lain seketika berhenti menatap kami ketika mendengarku berteriak.

Beberapa orang yang menghalangi jalan kami beberapa saat yang lalu, sekarang menghadap loker seperti memberi kami jalan.

"itu mengagumkan, Aniki..."

Yukimura melihatku dengan tatapan penuh kehormatan

"a-ayo kita cari tempat kosong!"

Aku cepat-cepat menarik yukimura dan mencari tempat kosong untuk berganti pakaian.

Aku melihat sepasang loker kosong agak kedalam, , jadi sebaiknya kami mengganti pakaian disana.

Ada dua lelaki lain di dekat kami saat itu, tapi mereka cepat-cepat lari dengan celana renang mereka setengah terpakai.

Aku tak senang dengan itu, tapi setidaknya tak ada orang lagi disekitar kami.

Kami di sudut ruangan, jadi tak ada orang yang bisa melihat kami mengganti pakaian.

Kalaupun bisa juga tidak masalah.

"ayo ganti pakaian..."

"Okay, Aniki."

Aku mengeluarkan celana renangku , yang hanya berupa celana pendek.

Kemudian aku menyadari sesuatu, dan bertanya pada Yukimura.

"...baju renang apa yang kamu kenakan?"

"Silahkan dilihat."

Baju renang yang dikeluarkannya, adalah 3 lembar pakaian : 2 bikini, dan satu untuk pareo.

Bagaimanapun melihatnya, itu adalah baju perempuan.

"kenapa kamu punya baju renang cewek!?"

Aku berteriak, dan dijawab oleh Yukimura dengan ekspresi kosong-nya,

"Yozora-anego berkata bahwa aku harus mengenakan ini."

"kenapa bertanya pada Yozora soal itu...!?"

"dia adalah pembimbingku. katanya ini akan membuat aura pria ku lebih memancar daripada pakaian maid, dan mungkin ini terlalu cepat bagiku, tapi aku menerima tantangan ini."

"ini keterlaluan untuk disebut tantangan!"

Dia terlalu mempercayai Yozora…

Yozora mungkin berpikir kalau orang naïf seperti Yukimura dan Maria adalah mainannya.

"...mungkin ini terlalu cepat bagiku. Tapi aku juga sudah menyiapkan baju renang cowok."

"sebaiknya kau pakai yang itu," kataku.

"Begitu. Kalau Aniki bilang begitu, maka..."

Wajah Yukimura menjadi suram sambil mengeluarkan baju renang baru dari tas nya.

"...?"

Aku menaikkan alis.

Itu adalah secarik kain putih yang tidak terbuat dari nilon atau polister seperti baju renang pada umumnya .

"...itu baju renang?"

"Ya. namanya fundoshi."

"kumohon, pakailah baju renang cewek mu!"

Aku memohon sekuat tenaga.

"aku mengerti. Kalau begitu, tolong gunakan fundoshi ku yang tak terpakai, Aniki..."

"aku tidak mau."

Aku menolak dengan sopan, yang membuat wajahnya muram sekali lagi.

"saatnya mengganti pakaian..."

"Okay."

Yukimura mengangguk dan melepas pakaian maid - nya

Dia memasukkannya ke dalam loker. Dia mengendurkan pita di dada nya , dan menggapai kebelakang lehernya.

"Nn.... Nnn..."

Yukimura mencoba melepas kancing di belakang lehernya dengan suara merangsang. Namun dia kesulitan.

"mau kubantu?"

"Nn... Nnn... tolong, Aniki."

Yukimura mengangguk dan berbalik.

Aku akan melepas kancingnya, namun aku tak siap melihat leher putih mulusnya, yang menyebabkan jantungku seperti berhenti berdetak.

T-t-tenang... dia ini cowok... Cowok...!

"Terima kasih, Aniki. memalukan, aku selalu bermasalah dengan kancing itu."

Dia tersenyum lembut , kemudian menarik tangan putihnya keluar dari baju maid nya.

Sepasang tangan langsing dan putih yang tak seperti tangan cowok terlihat.

Dia melanjutkan membuka pakaiannya, menurunkan pakaiannya kebawah.

"a-aku mengerti maksudmu, it pasti sulit ya untuk memasang dan melepas seragam maid mu !"

Sebelum pakaian itu cukup rendah dan menampakkan dada nya, aku berbalik secara refleks.

"ada apa, Aniki?"

Yukimura bertanya, terlihat bingung.

Dia itu cowok... Cowok... aku mengucapkannya berulang-ulang, dan mengintip ke belakangku, terlihat dia sedang menutup dadanya dengan kedua tangan sementara bajunya turun sampai ke pinggang.

Boku wa Tomodachi ga Sukunai Vol3 Ch08 Img01.png

Pinggan yang indah, dan pusar yang kecil.

"Tunggu, kenapa kau menutupi dadamu...!?"

Pipi Yukimura memerah seraya berkata,

"Aku malu karena dada ku lebih kecil dari cowok lain, jadi aku menutupnya... tapi kalau Aniki mau melihatnya, maka..."

"tidak! Just tetaplah berpakaian dan lupakan aku!"

Aku membuang muka dari Yukimura lagi, dan mulai memasang pakaian ku sendiri.

"aku mengerti," Yukimura berkata

...A-aku tidak bisa...!

Aku tahu dia itu cowok, tapi aku tidak bias meliohatnya berganti pakaian!

Sekarang aku mengerti perasaan cowok-cowok yang sekelas dengan Yukimura saat mereka sedang mengganti pakaian olahraga.

Ini terlalu merangsang untuk anak SMA cowok yang sehat...!

Aku bias mendengar suara pakaian yang bergesek dengan kulit nya dibelakangku.

Gahhh! Aku tidak tahan...!

Saat aku memastikan aku tidak bias melihat Yukimura, aku melanjutkan mengganti pakaianku...

"kalian lamban! Kenapa cowok selalu lamban disbanding cewek!?"

Yukimura dan aku meninggalkan ruang ganti dan menuju area tempat mencuci badan, dimana kami bertemu Sena dengan tampang jengkel di wajahnya.

Kobato berdiri di sebelah Sena. Dia pasti marah karena aku lebih lama dari yang sebelumnya... aku tak bisa menyalahkannya.

Ngomong-ngomong, Sena mengenakan bikini yang sama seperti sebelumnya.

Kobato bahkan lebih mengekspos tubuhnya ketimbang Sena dengan bikini low-rise nya yang berwarna merah.

Dia menyukai itu saat dia masih kelas 6, namun sebagai kakaknya aku harap dia mau membeli yang lain.

Saat kami membelinya dulu, dia sangat menyukainya sampai-sampai selalu mengenakannya di dalam rumah, jadi aku sudah terlalu terbiasa.

"maaf, kami butuh waktu lama untuk berganti."

Aku minta maaf pada Sena.

Seperti yang kuduga, aku menyadari kalau pandangan Sena tertuju pada Yukimura di yang berdiri dibelakangku.

"............kenapa dia memakai pakaian cewek di kolam renang juga?"

"...Jangan Tanya aku."

Kataku pada Sena yang berbisik menanyakannya.

Aku melihat Yukimara sekali lagi, dan seperti yang kukira, dia terlihat persis seperti cewek. Kau takkan menduga bahwa dia itu cowok bahkan dalam sejuta tahun.

Tentu saja, dadanya seperti papan, namun ada banyak cewek seperti itu juga...

"Aniki, ada yang aneh dengan penampilanku...?"

Yukimura bertanya sambil malu-malu.

"tidak, kau terlihat bagus... dan itulah yang menjadi masalah..." Aku mengalihkan pandanganku darinya.

"...oh iya, dimana Yozora dan Rika?"

"katanya mereka mau istirahat terus nyusul," Sena membalas.

"mungkin karena perjalanan tadi... Well, mau berenang?"

kataku, disambut dengan anggukan setuju oleh Sena, Kobato, dan Yukimura.

Kami membersihkan badan dengan shower, melakukan pemanasan, dan masuk ke kolam terdekat.

...kami masuk ke kolam.

............

......

"lupakan berenang... kita Cuma bisa ‘masuk’ seperti ini..."

Kolam nya penuh sesak.

Ada banyak sekali orang, dan bukannya bersenang-senang, kami malah kesusahan karena tidak dapat berenang.

"dasar pendatang menyebalkan... kuharap mereka semua dimakan hiu."

Terganggu , Sena berkata, denga cara yang mirip dengan Yozora.

"...aku tak bisa… berenang jarak jauh."

Kobato berkata, yang semperti hampir menangis.

"sepertinya kita gak bisa berenang dengan keadaan begini."

Yukimura, yang menempel ditanganku, tidak terlalu terlihat kecewa.

"mungkin kita bisa bersenang-senang di “kolam malas” dengan bermai seluncur dan semacamnya, mari kita kesana setelah Yozora dan Rika kembali."

kataku, dan sena setuju.

begitulah, kami "masuk" ke kolam, dan menunggu Yozora dan Rika.

Namun ,

"Ahh, ayolah! Kenapa mereka lama sekali!?"

Sena berteriak, benar-benar terlihat kesal.

Kami menghabiskan 20 menit berendam di dalam air untuk menunggu mereka.

"aku akan mencari mereka."

"Yeah, ide bagus."

Sena keluar dari kolam, dan pergi mencar Yozora dan Rika.

Yukimura, Kobato, dan Aku tidak melakukan apa-apa. Beberapa menit kemudian dia kembali, sendirian.

"Bagaimana?"

"...aku dapat pesan yang mengatakan kalau merea sudah pulang. Sheesh, untuk apa mereka kemari..."

Sena membalas, dengan sedikit membersut.

"...dan aku bahkan berpikir untuk menunjukkan padanya baju renang ku yang bagus."

Sena bergumam sendiri, terdengar sedikit kecewa.

Setelah insiden itu, kami berempat pergi menuju “kolam malas”, namun kolam itu (yang dipenuhi orang seperti kolam lainnya) tidak dibuat untuk orang yang suka berenang, melainkan untuk mereka yang lebih suka basah-basahan, sehingga membuat Sena dan Kobato kecewa. Kami mencoba seluncur air juga, namun segera menyerah karena menyadari bahwa untuk dapat menaikinya harus antri dulu selama 30 menit.

Kami sudah tidak semangat setelah Yozora dan Rika meninggalkan kami, dan setelah sampai pada batasnya Sena berkata,

"...Ayo pulang."

Dalam keheningan, kami mengangguk tanpa semangat.

...dan begitulah, kegiatan Neighbors Club ke kolam renang menemui akhir yang mengecewakan.

Satu-satunya hal baik adalah , tidak terlalu banyak orang saat di dalam bus seperti sebelumnya.


Back to Jaws Return to Main Page Forward to Demon Astaroth's Arrival!!