Baka to Tesuto to Syokanju:Volume11 Soal Pertama

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

“Nenek tua itu! Dia memperlihatkan semacam aksi kepada kami!? Padahal selangkah lagi kami akan menggapai kemenangan!”

“…”

“Berapa lama---apakah dia tau berapa lama aku menanti saat seperti ini!? Dan sekarang dia berkata hal-hal egois kepadaku!?

“…Yuuji”

“Aku tidak akan puas hanya dengan membelah tubuhnya sekarang! Bagaimana aku bisa membayar dendam ini!?

“…Yuuji”

“Jangan hentikan aku, Shouko! Aku akan berkonsentrasi pada amarah dan dendam yang tersimpan didalam tongkat ini dan memukul perempuan tua itu ribuan kali”

“…kami kalah”

“hah?”

“…kamu menang. Yuuji dan semuanya, kami mengaku kalah”

“…mengapa kamu katakan itu? Apa yang ingin kamu katakan sekarang?”

“…tidak apa-apa kan?”

“Apa maksudmu tidak apa-apa?..Shouko, bukan ini masalahnya”

“Lalu, apa?”

“Demi fasilitas yang lebih baik”

“Kamu berbohong. Kamu tidak menginkan hal itu Yuuji”

“Kondisi fisik Himeji”

“…Itu tidak di permasalahkan sampai sekarang”

“Ahh..baiklah, tentang itu, bagaimana aku mengatakannya?”

“..ya?”

“Jangan pikirkan tentang detail kecil itu!”

“..kamu belum menjawab pertanyaanku”

“Oh..sepertinya Akihisa dalam kesulitan! Aku harus membantunya!”

“…”

“..Yuuji, mengapa kamu bersikeras dalam perang pemanggilan?”


Soal Pertama

Tolong jawab pertanyaan ini:

Sebutkan nama tiga kerajaan yang menguasai china dalam era tiga kerajaan.

Jawaban Himeji Mizuki:

“Gi” “Shoku” “Go”

Komentar Guru:

Benar. Mereka adalah Sougi For Gi, Shoukukan for Shoku, da Thougo for Go

Jawaban Tsuchiya Kouta:

“Gi” “Shoku” “Go”

Komentar Guru:

Tolong tulis dalam bahasa kanji

Jawaban Shimada Minami:

“Gi “Shoku” “Kure”

Komentar Guru:

Karena kamu tidak tau bagaimana menulis huruf kanji, akhirnya mencampurkan nama kota di Hiroshima


Alis matanya sungguh panjang

Dia memiliki hidung yang mancung dan dagu yang licin dan ramping, aku hanya bisa mendeskripsikan wajah cantiknya seperti sebuah karya seni

---dan, poni lembutnya menyentuh wajahku dan aku…”

“SADARLAH, AKIHISA--!”

“JANGAN HILANG KESADARANMU..!”

Apa yang terjadi sekarang begitu mengejutkan bahwa aku tidak dapat menghadapi kenyataan yang sebenarnya

“brengsek kau Takashiro..! kau benar-benar menggunakan serangan psikologis..! tidak apa-apa bagi kamu karena Akihisa baru saja berhasil memahami cinta homoseksual, benar bukan!?”

“AKU TIDAK MAU HUBUNGAN SEPERTI ITU, YUUJI! AKU TIDAK INGIN MEMAHAMI DUNIA SEPERTI ITU!!”

Perkataan Yuuji membawaku kepada realita sebenarnya, bahwa aku, aku benar-benar menciumi seorang cowok..!

“A-Akihisa-kun? Hmm, begini.. aku tidak tahu apa yang ingin ku katakan sekarang, tapi terima kasih udah menyelamatkan ku… tidak apa-apa kan..?”

Perasaan Himeji-san sedang terganggu, tapi dia masih canggung untuk mengucapkan terima kasih kepada ku. Tidak, tidak apa-apa. Jika demi Himeji-san, hal ini hanya masalah kecil

“Himeji, jangan pikirkan Akihisa. Ini sudah menjadi ambisi nya untuk waktu yang lama.” “(GARRAK) Tamano Miki telat, tapi dia sudah disini sekarang!”

‘Tamano!? Siapa yang memanggilmu kesini!? Tidak ada yang bisa bersaing obrolan tersebut dengan mu!” “Tapi seseorang ada yang memanggilku kesini dengan mengatakan ‘homo’!”

“Apa pendengaranmu terganggu!? Kamu salah paham! Kembalilah sekarang!”

“Apa aku salah mendengar..sungguh, mengapa mesti kamu yang menghalangi ku? Aku berpikir untuk mendapatkan foto kenangan Aki-chan dan Takashiro-senpai disini…”

“Tunggu sebentar, Tamano-san! Aku merasakan ada yang aneh disini!”

“Cukup Akihisa! Membiarkan dia disini sama dengan mengundang masalah!”

“… ‘aku ingin melihat ekspresi kejutan mu’.. ‘jembatan pertemanan’ ‘dunia baru’..”

“KENAPA KAU BERGUMAM HAL TERSEBUT SEPERTI JUDUL ATAU SESUATU KETIKA KAMU KEMBALI!? APA YANG KAMU PIKIRKAN PERKEMBANGAN DISINI!? KEMANA KAMU JUAL KOLEKSI FOTO INI, SIAL!!”

Sebelum tangisan penderitaan aku mencapai Tamano-san, dia keluar kelas 2-A. Argh.. apakah harga diri ku akan diinjak-injak?

“Hm..sepertinya pembicaraan ku tak bisa di lanjutkan. Mari kita mulai lagi karena ini tidak dapat membantu” musuhku serta dalang di balik ini, Takashiro-sempai, berlanjut pada saat dia melihat kita dalam keributan ini.

“Takashiro-senpai, bisakah kita berbicara sebentar?”

Seorang siswa laki-laki berdiri di depan Takashiro-sempai

“Hm? Kamu peringkat 2 dari kelas 2, Kubo Toshimitsu-kun bukan? Apa yang kamu inginkan?”

“yah, ini sangat canggung untuk mengatakan hal seperti itu, sempai—“

Kubo-kun membetulkan kacamatanya dan memperingatkan kepada Takashiro-sempai

“—tapi aku tidak bisa membiarkan kamu kembali seperti ini kau tahu”

Setelah itu, Kubo-kun menurunkan bahunya saat dia menghadapi Takashiro-kun, Kubo-kun serius, aku rasa dia sulit untuk menerima usul konyol dari kelas 3. Dia mungkin terdengar tenang, tapi baru kali ini dia begitu marah.

“Kubo Toshimitsu-kun, jika kamu keberatan dengan usul yang dibuat oleh kelas 3--”

“Itu tidak masalah”

Kubo-kun langsung membantah, apa yang akan dilakukan nya?

“Sempai, izinkan aku memukulmu atau aku tidak akan bisa meredakan frustasi ku”

“Jadi kamu akan memukul ku demi temanmu?”

“Bukan, untuk Yoshii-kun’s---dan demi diriku, dua pukulan bersamaan”

Kenapa dia melibatkan ku juga?

“Aku paham. Aku tidak suka keributan—tapi dalam situasi ini, sepertinya aku akan bermain-main denganmu”

“Meskipun kau kakak kelas, ada beberapa batasan yang tidak boleh di khianati tapi kau telah mengkhianati mereka. Aku akan memukulmu dengan penyesalan Yoshii-kun dan juga kemarahan ku”

Men-mengapa situasi menjadi sangat rumit disini… aku harus mengatakan sesuatu, beberapa lelucon untuk menenangkan situasi sekarang! Erm, erm..!

“Hentikan kalian berdua! Jangan berkelahi karena ku!”

“Jangan hentikan aku Yoshii-kun! Aku akan ambil kembali harga dirimu yang telah di injak-injak!”

“Baiklah, Kubo Toshimitsu-kun. Jika kamu bersikeras, aku akan menjadi lawanmu”

“…”

Apa yang terjadi… mereka tidak mau berhenti walaupun aku melakukan apapun..!?

“Woi! Pahlawan wanita! Jika kamu tidak melakukan sesuatu. Kita akan terjebak dalam situasi yang tidak bisa di selesaikan!”

“SIAPA YANG KAU SEBUT PAHLAWAN WANITA, DASAR BODOH YUUJI!!?”

“Pertama bibir mu tiba-tiba sudah dibawa pergi, dan sekarang cowok-cowok berkelahi di depan mu.. kan bisa disebut pahlawan wanita karena kamu berada di tengah-tengah seperti ini?”

“…”

“Apa itu Akihisa?”

“..(hiks)..(hiks)..”

“Tunggu! Kau benar-benar menangis!?”

“Karena Yuuji mengatakan (hiks) sesuatu yang sangat kejam kepada ku (hiks)”

“Jangan menangis Akihisa. Kamu akan menyebabkan keributan besar apabila terus menangis disini!”

“Sial---! Entah kamu atau Takashiro-sempai yang bisa mencium perempuan tua itu dan menjadi malang, akan ku pertimbangkan keinginan aku!”

“SIAPA YANG INGIN MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU?”

Sungguh egois! Dia tidak ingin masuk ke lubang neraka bersama ku. Teman kelas macam apa itu?

“Hei, Mizuki.”

“Ada apa, Minami-chan?”

“Sebenarnya apa yang terjadi?”

”A-aku tidak tau.. aku telat datang kesini, jadi aku tidak paham..”

“Aku sudah berada disini sejak awal, tetapi aku tidak mengerti apa yang terjadi”

“Ahh, cukup! Kalian sangat berisik! Diam dan dengarkan aku!

“””DIAM KAU MONSTER!!!!!”””

Campur tangan kepala sekolah menyebabkan kita untuk menghentikan pertarungan yang hampir saja terjadi, dan semua anggota kelas F terdiam karena mereka jengkel akan hal ini.

“Kubo Toshimitsu-kun dan semua dari kelas F, harap tenang”

Takashiro-sempai, yang memulai dengan Kubo-kun, berdiri di depan kepala sekolah meskipun terlihat berusaha menengahi

“Bagaimana kau mengharapkan orang untuk tenang disini! Seseorang menganggu keinginan kami!”

“Dan kau membuat kita melihat sesuatu hal yang menjijikan! Bagaimana kamu berharap untuk mengkompensasi kami disini!?”

“Enyalah kau dan perempuan tua! Bawa keluar kogure-senpai!”

Anggota kelas F mulai berteriak kepada Takashiro-senpai dan kepala sekolah

“Begitukah? Aku mengerti mengapa semuanya tidak gembira disini”

Takashiro-senpai menjawab dengan sangat tenang

“Jelas karena semua orang dapat melihat disini, kepala sekolah memang tidak memiliki penampilan yang bagus”

Apa ini benar-benar titik utama masalah ini?

“Takashiro-kun, cukup”

Kogure-senpai memiliki ide yang sama seperti ku, dan meskipun dia mencoba memberitahu Takashiro-senpai, dia terus melanjutkan

“Kepala sekolah memang tidak cantik---dan aku bisa mengatakan bahwa penampilan nya tidak mencapai standar”

“Tolong berhenti, jangan lanjutkan lebih dari ini”

“Ehh..mungkin aku lebih tepat mengatakan nya bahwa dia jelek!”

“Tolong diam, Takashiro-kun! Kepala sekolah akan benar-benar menggangap kamu musuh dalam situasi ini!”

“Tenang, Kogure. Sejak awal. Aku memperlakukan semuanya seperti musuh ku”

“Tetapi panutan orang-orang tidak ditentukan oleh penampilan mereka! Kamu harus mendengarkan kepala sekolah meskipun dia jelek! Biarpun dia terlihat seperti ini, dia masih bisa berbicara dengan yang lain disini!”

“Aku mengerti sekarang, Takashiro-kun. Sepertinya masih ada kebutuhan yang lebih dalam mendidik kamu”

Kogure-senpai sendiri mungkin tidak memiliki niat itu. Tapi helaan napas nya mempesona

Juga, apa kepala Takashiro-senpai baik-baik saja?

“Baiklah, kita serahkan hukuman Takashiro kepada Kogure… sekarang kembali ke permasalahan utama tentang ‘perang pemanggilan antara murid kelas 2 dengan murid kelas 3’.”

Tampaknya kepala sekolah menyetujui kenyataan bahwa Takashiro-senpai perlu dihukum karena telah mengubah topik

Setelah mendengar isu perang pemanggilan muncul, ekspresi Yuuji berubah

“Kepala sekolah, izinkan aku meluruskan. Apakah kita mempunyai hak untuk menolak perang ini?”

“ Jika ada, kamu tidak berpikir bahwa saya dengan sengaja memberi jalan untuk ikut campur dalam perang, kan?”

“Itu benar, hanya untuk memastikan”

Yuuji menggangguk pergi, tampaknya sudah menduga hal ini

Itu benar. Jika kita dapat menolak proposal kepala sekolah bahkan campur tangan nya, dia benar-benar layak mendapatkan seribu kematian bahkan lebih

“Jadi bagaimana? Ini cukup bagi kita untuk membunuh kamu disini…!”

“Kita berencana buat menggunakan layar besar itu untuk tampilan pesta…!”

“Bagaimana kamu berniat mengkompensasi aku ketika aku akan menggosok wajahku di tempat duduk Kirishama-san disini…!”