-SLASHDØG- (Indonesia) Bab 3-1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Rekan/Orang Keempat (Bagian Pertama)[edit]

Bagian 1[edit]

Tobio menyambut pagi hari di sebuah kamar 'persembunyian'. Ini kamar sederhana dengan hanya satu tempat tidur dan meja saja. Melihat si anak anjing hitam meringkuk tertidur di kaki tempat tidur, sekali lagi ia mengakui kebenaran peristiwa kemarin. Sambil berbaring di tempat tidur, Tobio mengembuskan napas.

......Ia juga telah menemukan secercah harapan ditengah keputusasaan. Entah bagaimana, terlepas dari diserangnya oleh kenyataan yang sulit diterima, ia masih ingin menyelamatkan semua orang......Sae juga.

Tobio tengah mengeraskan tekad di hatinya. Setelah memperoleh tekad yang kuat, Tobio berpikir dalam pikirannya apa tujuan hari ini.

——Pergi untuk menemui salah satu murid nakal dari SMA Ryoukuu bernama Samejima Kouki.

Masih di tempat tidur, Tobio mengingat apa yang ia tahu tentang Samejima Kouki. Terakhir kali ia melihatnya, itu di pemakaman bersama dengan teman sekelas mereka. Yang pasti beberapa hari setelah kecelakaan laut "Masalah Heavenly of Aloha"——.

Di hari cerah yang Tobio ingat. Sambil langit biru tak berawan dengan upacara pemakaman bersama itu sungguh dilakukan. Itu telah menjadi tak diketahui apakah 233 murid SMA Ryoukuu masih hidup atau sudah meninggal, namun kelangsungan hidup mereka jadi tampak putus asa. Sisa-sisa dari guru, serta kru "Heavenly of Aloha", ditemukan, dan termasuk di pemakaman bersama.

Di luar rumah duka, kawasan itu dipenuhi dengan media yang telah kembali, setelah mengendus-endus informasi, yang juga dilaporkan di TV.

Upacara pemakaman diadakan atas nama semua orang tua yang berduka. Pemakaman itu masih diadakan dalam keadaan di mana itu tetap belum dikonfirmasi apakah mereka masih hidup atau sudah mati. Tobio sudah ragu tentang bagaimana mereka bisa melanjutkan prestasi berjasa tanpa halangan sedikit pun.

Kursi untuk murid yang selamat seperti Tobio tanpa berpartisipasi dalam perjalanan sekolah itu kurang dari sepuluh kursi. Ada beberapa yang kosong. Ada seorang teman berdiri di depan mikrofon, mengucapkan kata-kata perpisahan. Mendengarkan mereka, tangisan keluar dari keluarga korban. Tapi, itu aneh. Sungguh, ada perasaan seolah-olah pemakaman ini hanyalah pura-pura. Dari keluarga korban, terutama orang tua murid, kesedihan tersebut melepaskan perasaan bahwa ini mirip dengan penyelenggaraan pentas. Keluarga korban dari murid, termasuk mereka yang menangis, tidak muncul seperti orang yang benar-benar sedih, dan meskipun situasi ini tak ada tampilan lesunya. Di tempat itu, ia tampak merasa seolah-olah itu hanyalah tampilan emosi kesedihan yang menutupi ketidakpedulian.

Setidaknya pada saat pemakaman neneknya, tidak ada perasaan aneh seperti ketidaknyamanan. Yang dipendam hanyalah kesedihan yang berasal dari berpisahnya dengan orang yang dicintai.

Meskipun Tobio ragu, pemakaman ini telah berlangsung. Berpikir kembali saat ini, bahwa "ketidaknyamanan" itu telah ada pada saat itu.

Pemakaman ini telah berlangsung dan sudah waktunya mendekati akhir. Lalu pintu dengan keras terbuka oleh seseorang yang memasukinya. Usianya sama seperti Tobio, dia adalah seorang anak laki-laki yang rambutnya berwarna coklat muda. Semua orang yang hadir memfokuskan pada tampilannya. Dan di tangan anak itu adalah karangan bunga.

Anak itu mengganggu dengan sangat kasar. Dengan ekspresi masam di hadapan almarhum(ah), ia berdiri dan memandang potret peringatan tertentu. Sosok dalam potret ini, orang itu melihat anak dengan rambut berwarna coklat.

Lalu, ia dengan pelan menempatkan buket yang dibawanya keatas altar.

"Dasar bodoh……"

Tanpa menggabungkan tangannya, sebanyak katanya, dan kemudian segera selesai. Setelah muncul seperti angin, tinggal dan pergi seperti angin.

Untuk Tobio, apa yang meninggalkan kesan yang besar pada dirinya dari pemakaman, adalah adegan ini.

Itu Samejima Kouki. Orang yang paling ditakuti dari SMA Ryoukuu.

Sambil menatap langit-langit, *fuu* ......mengembuskan napas dalam-dalam, Tobio menutupi kepalanya dengan bantal lagi.

"......anak nakal nomor satu di Ryoukuu......Samejima."

Biarpun dia tidak punya memori sebelumnya Minagawa Natsume, dia masih bisa ingat dengan jelas Samejima Kouki.

Dengan ejekan diri, ia menutupi matanya dengan lengannya. Dalam kasus orang muda di SMA, karena ia membawa gelar anak nakal itu hanya itu yang ia ingat, atau dia pikir. Itu adalah salah satu tipe orang yang harus dihindari selama kehidupan sekolah sehari-hari.

"Shark bukanlah orang jahat."

Suara seperti itu terdengar dari dekat. Itu suara seorang gadis. Tobio melompat terbangun dan mulai memeriksa tempat tidur dan di sana——

"'Met pagi."

Mengenakan kancing putih di bawah kemeja itu adalah sosok seorang gadis berambut pirang——itu Lavinia.

"Ap......apaa......!"

Tobio tak mampu untuk mengucapkan kata-kata ketika menghadapi kejadian yang berlebihan tersebut. Selama hidupnya, sesuatu seperti berada di tempat tidur yang sama dengan seseorang dari lawan jenis tidak pernah terjadi (tepatnya yang terjadi ketika ia telah tidur siang bersama dengan Sae ketika mereka masih kecil, tapi karena mereka anak-anak kecil itu tidak dihitung) jadi ini adalah kejutan sangat besar.

Apa yang kini mengagetkan pandangannya——yaitu kulit pahanya seputih salju. Karena itu hanya gaun kemejanya saja, kaki Lavinia hampir benar-benar terekspos. Sebuah adegan yang beracun untuk laki-laki SMA yang sehat, namun juga obat. Dengan sinar mentari mengalir dari jendela, gaun kemeja putih itu tampak transparan.

Dengan pipinya berwarna merah, Tobio berbalik sambil bertanya padanya.

"K-Kenapa kamu di sini......!"

Dia menyadari bahwa suaranya sendiri terdengar gugup, dan lebih jauh lagi ia merasa sangat malu.

Tanpa memikirkan apapun, Lavinia bicara sembari menggosok matanya sambil setengah tertidur.

"......Tadi malam aku bangun untuk pergi ke toilet. Hal berikutnya yang kuperhatikan aku ada di tempat tidur ini."

Hal berikutnya yang kuperhatikan aku ada di tempat tidur ini——. Mustahil Tobio percaya sesuatu yang ambigu begitu berlebihan, juga mustahil untuk mengetahui berapa lama tubuhnya berada di sini.

"Masalah apa lagi ini?"

Sembari Lavinia sebaliknya memiringkan kepala dan bertanya, Tobio membalas, "Kamu bertanya itu padaku!" dan mereka mulai bertengkar.

Tobio, setelah menyimpulkan suasana hati saat itu terlalu menjengkelkan, ia mengubah topik pembicaraan.

"......Jadi Shark, itu Samejima?"

Sebelumnya, Lavinia mengatakan 'Shark'. Pada saat itu ia bergumam nama Samejima. 'Same(Jepang) = Shark(Inggris)', itu sederhana tapi itulah yang terjadi.

Lavinia menjawab setelah menguap.

"Betul. Shark adalah hiu. Karena suasana hatinya sungguh seperti hiu kupikir itu sempurna."

Samejima memiliki suasana hati seperti hiu...... Apa karena dia anak nakal dan dianggap sebagai orang agresif? Tapi, ketika Samejima ada di Ryoukuu, meski seorang anak nakal, dia adalah tipe orang populer dengan perempuan yang cukup baik. Itu yang disebut tipe anak nakal nan tampan. Namun, tidak pernah sama sekali bicara genit yang didengar darinya, hanyalah bicara dengan wajah heroik memasuki telinga seseorang.

Lavinia lanjut bicara.

"Shark tampaknya belum kembali ke bangunan apartemen ini semalam. Mungkin, kupikir dia sedang membasmi Utsusemi menggunakan sacred treasure."

......Sedang membasmi Utsusemi, ya. Bisa disebut itu sangat berani, yang melebihi perilaku gegabah. Dia mungkin juga punya animal sacred treasure, seperti tipe avatar independen, seperti Minagawa Natsume. Jadi mungkin saja dengan melawan Utsusemi, tapi apa yang paling mengejutkan adalah kekuatan mental. ......Sesuatu seperti melawan monster-monster itu sepanjang hari, dia mampu mengurus itu? Setidaknya untuk dirinya sendiri, tidak mungkin Tobio akan bisa menggunakan penilaian tenang itu. Hanya mempertimbangkan tingkat kelelahan mental dan fisik, pendekatan semacam itu tampaknya sangat sembarangan.

......Butuh tekad yang kuat untuk bisa melakukan hal seperti itu, tapi Samejima akan punya tujuan yang tak tergoyahkan akan cukup? Baginya untuk menghadapi lawan tempur sendirian dengan hanya temperamen tidak biasa dari anak sederhana, itu sulit untuk dibayangkan.

Selain itu, ada satu ciri khusus merepotkan dari "Utsusemi". Tobio mengingat informasi tentang "Utsusemi" ia terima semalam.

Utsusemi——monster yang mereka manfaatkan, setelah mereka sudah hafal bau darah mangsanya, mereka bisa mengirimkan pengetahuan tentang aroma pada sesama Utsusemi. Untuk Tobio, ini terjadi ketika Utsusemi yang menggunakan temannya Sasaki mengiris pipinya. Rupanya telah hafal bau dari darahnya sendiri yang tumpah pada waktu itu. Utsusemi itu lalu akan mengejar target mereka dengan menelusuri aroma lawan yang sudah hafal pada suatu kesempatan. Dan dengan begitu, Utsusemi itu menyerbu rumah Tobio.

Apa ada di mana dia bisa menemukan bantuan yang mana ia mungkin tidak ditemukan.

Karena mereka masuk ke rumahnya, ia tidak berpikir untuk kembali——belum. Tapi, bertentangan dengan keinginannya, itu sangat mudah untuk menyerang tempat itu. Kejutan itu beragam.

Saat ia baru mendengar itu, Natsume juga sudah diserang di rumahnya, dan mengatakan padanya bahwa ia telah berakhir di sini. Saat ini dia tinggal di ruangan lain di kompleks apartemen yang sama.

Komplek apartemen yang telah disiapkan "Gubernur Jenderal", itu terletak di pinggiran kota. Tampaknya terdiri dari beberapa struktur khusus, membuat tidak bisa ditemukan Utsusemi dengan mudahnya.

......Sejak awal di rumahnya, ia telah memperoleh pemahaman dari pihak lain. Tobio dan teman-temannya telah memperoleh sejumlah informasi tentang keberadaan sesuatu seperti sebuah organisasi yang memanipulasi Utsusemi. ......Meski ia tidak mengerti mengapa mereka tidak bisa memanfaatkan gedung apartemen ini. Tampaknya ia tidak punya pilihan, bahwa mereka telah dibuat untuk menjadi Utsusemi, mereka harus menemukan kubu pihak lain sebelum hasil tersebut tercapai.

......Tidak ada banyak waktu, pikirnya. Dalam waktu yang terbatas ini, bagaimana ia harus hidup, seberapa kuatkah dia, bahwa, Tobio mampu memahami, adalah dilema saat ini.

Tiba-tiba, Lavinia bertanya sambil melihat si anjing hitam.

"......Toby, ada satu hal yang ingin kutanyakan."

Toby.......Rupanya ia juga diberi julukan yang sama dengan Samejima, Tobio mengerti.

"T-Tanya apa?"

Sambil menatap si anjing hitam dengan mata birunya, Lavinia menyatakan pertanyaannya.

"——Doggy-san ini, apa menetas dari 'telur'? Artinya, sedari awal, dia muncul dengan menetas dari dalam 'telur' itu, kan? Aku khawatir tentang baik-tidaknya dia lahir seperti itu."

......

......Tobio tak bisa menemukan kata-kata untuk membalasnya. Telur——itu pecah, tapi kosong. Anjing——itu muncul dari bayangannya sendiri. Adegan yang ia jelaskan, di mana ia muncul dari dalam itu, ia tidak pernah melihatnya.

"......Bagaimana kamu mendengar tentang itu?"

Menelan ludah, Tobio menjawab begitu.

Lavinia——menatap tajam pada si anak anjing. Mata biru si gadis muda dan mata merah si anak anjing.

"......Doggy-san ini, sangat jelas memiliki atmosfir yang berbeda dari apa yang Natsume dan Shark miliki."

......Griffon milik Minagawa Natsume memiliki atmosfir yang berbeda....... Tobio tidak menyuarakan perasaan begitu pada saat itu, tapi satu-satunya hal yang ia pahami adalah bahwa ada sesuatu yang mencurigakan tentang keberadaan si anak anjing itu.

"Toby, kalau Doggy-san ini juga Sacred Gear, ada aturan sederhana yang berkaitan dengan bentuk apa yang dibutuhkan, kemampuan, dan bagaimana memanifestasikan kekuatannya."

Ujar Lavinia langsung sambil menempatkan tangan di dadanya.

"——Kekuatan keinginan. Sacred treasure——Sacred Gear menjadi kuat dari keinginan yang kuat, menanggapi pemiliknya. Hampir dapat dipastikan bahwa Doggy itu merespons keinginan kuat Toby."

......Kekuatan 'keinginan'. Dengan mengatakan itu si anjing hitam ini akan menjadi kuat dalam menanggapi keinginannya......?

Tobio juga menatap anak anjingnya, makhluk yang dibicarakan itu tidak melihat apa-apa selain melihat kosong.

——Lalu, dengan Tobio dan Lavinia menatap lekat-lekat si anak anjing itu, ada ketukan di pintu yang telah dibiarkan terbuka.

"'Met pagi—. Pintunya terbuka—?"

Natsume muncul di kamar mengatakan sebanyaknya. Setelah yakin dia akan mengunci pintu ketika ia masuk tadi malam, Tobio yang terkejut tiba-tiba mengingatnya, "Kebetulankah Lavinia membukanya ketika dia datang ke sini?"

"Ini sudah pagi. Bangun cepat, semuanya si—ap! Waaoh! Apa yang kalian lakukan?"

Natsume merasa ngeri dengan situasi dia lihat di sini. Sudah diduga. Ini telah menjadi sama dengan sebuah ruangan di mana seorang pria telah membawa seorang wanita ke ranjang.

"B-bukan, ini......!"

Ini Tobio berdiri menawarkan alasan yang tidak memuaskan.

"Sungguh memalukan? Hal-hal seperti yang dikatakan di Manga Jepang di saat seperti ini."

Kata acuh tak acuh itu dikeluarkan dari mulut Lavinia tanpa ekspresi. Orang akan tergoda dalam hati mereka dengan menyisipkan tsukkomi dari, "Apa jenis manga itu!?"

"Hei, oy oy oy oy oy! Aku tidak melakukan apa-apa!?"

Sambil menunjuk jarinya pada Tobio, yang tak bisa melakukan apa-apa selain panik mencoba untuk menjelaskan, Natsume memanggilnya.

"Ikuse-kun! Meski bagus untuk memperdalam hubungan seseorang dengan teman baru, bukankah itu jadi memperdalam hubungan berlebihan!?"

"I-itu, ini......!"

Natsume keberatan saat ia mendekat sampai wajah mereka jadi dekat—dia tersenyum lebar.

"Cu-ma bercanda. Paham. Pokoknya, Lavinia berjalan ke sini tengah malam sambil setengah tertidur, kan? Dia selalu memasuki tempat tidurku dengan cara yang sama. Selain itu, dalam penilaianku, Ikuse-kun sangat tulus ketika berbincang dengan wanita."

.......

......Melihat lagi ke Lavinia, ada seorang gadis pirang mengatakan, "Itu juga" dalam perjanjian. ......Kesalahpahaman itu mungkin sudah selesai, tapi ini sama sekali tidak menyebabkan pikiran Tobio untuk sepenuhnya puas.

Di ruang di mana mereka akan menonton video di malam sebelumnya, trio itu Tobio, Natsume, dan Lavinia sedang sarapan belakangan.

——Mengenai kata sarapan, apa yang telah diletakkan di depan mata Tobio adalah ketel dan ramen gelas. Natsume dan Lavinia mulai mempersiapkan, buru-buru menuangkan air panas.

Melihat bahwa hanya ada satu hal yang Tobio bisa katakan.

"......ramen gelas di pagi hari, huh."

Tobio tidak akan pernah hidup dari makanan siap saji dan junk food jika diberi pilihan. Sejak neneknya meninggal, tiga kali dia pernah dengan tepat menyiapkan keseimbangan dengan sangat baik telah menjadi sesuatu yang tidak bisa dia alami lagi. Namun untuk itu menjadi kasus orang-orang yang tidak mampu untuk menyiapkan makanan yang baik, diskon ketika ia keluar, bergaul dengan teman-teman, atau menjalankan tugas penting, hal seperti itu tidak pernah terjadi. Tapi, ketika ia sedang memasak sendirian setelah neneknya meninggal, sebelum ia mulai menerima makanan yang disiapkan oleh teman masa kecilnya Sae, dia telah menjadi terlalu akrab dengan makanan yang dikemas semacam itu.

Selama kedua gadis itu, menunjukkan tidak ada pikiran tertentu, mulai menuangkan air panas, Tobio bicara pada mereka berdua sambil berdiri.

"Ngomong-ngomong, aku telah membawa beberapa makanan kaleng dan beberapa rempah-rempah ketika aku meninggalkan rumahku. Aku juga bisa masak. Jadi, errr, apa bahan yang kalian punya?"

Mendengar Tobio——tidak, pernyataan seorang pria muda tentang makanan yang tak terduga, Natsume ternganga keheranan——

"Y-ya, di ruang persediaan ada beberapa roti dan susu, dan mungkin ada beberapa telur."

——Dia menjawab begitu.

"Ruang persediaan sama-sama tersedia untuk semua penghuni yang tinggal di sini. Harusnya ada beberapa bahan yang bisa digunakan di dalam kulkas yang ada di sana."

Dari Lavinia yang telah mengangkat tangannya, ia telah menerima informasi yang sangat bagus.

"Aku mengerti. Kalau begitu maukah kalian menunggu 20 menit saja? Aku akan menyiapkan sarapan."

Memberitahu mereka berdua yang tersenyum, Tobio pergi untuk mengumpulkan bahan-bahan.

——20 menit kemudian.

Berbaris di atas meja, menu yang terdiri dari gelas plastik yang diisi dengan batang sayuran yang dicelupkan ke dalam mayones, sandwich tuna, dan roti panggang Perancis dihiasi dengan selai untuk desert.

Melihat ini, Natsume secara terbuka dan terpesona berteriak-teriak, "Menakjubkan, menakjubkan!" Ekspresi wajah Lavinia tetap tidak berubah, tapi matanya terpaku pada roti panggang Perancis.

Tobio bicara sambil melipat celemek.

"Maaf, baik sandwich tuna dan roti panggang Perancis tumpang tindih dalam penggunaan roti, meski untuk saat ini, aku bisa menyiapkan makanan ini yang ada kesan darurat."

Mengingat keadaan, agar gadis-gadis memakankan ini, Tobio menyiapkan sesuatu yang hanya sedikit lebih lezat, penyediaan menu yang sederhana dan dapat dimakan dengan cepat.

Tapi, Natsume, gadis tersebut, mencengkram tangan Tobio dan dengan cepat mengangguk dengan sangat gembira.

"Sungguh menakjubkan, Ikuse-kun! Yah, pasti, aku tidak tahu kamu jenis pemuda yang bisa memasak! Iya—, aku mungkin sudah menemukan tawaran yang bagus."

......Tawaran, huh. Tobio sedikit terganggu oleh respon itu, tapi, karena itu tampaknya telah berakhir senang, ia berpikir bahwa pasti ada makna yang baik di balik itu.

Lavinia, yang mulai memakan, mengucapkan "Ottimo" dari mulutnya saat ia mengunyah.

Ottimo—— itu kata Italia untuk "lezat". Berdasarkan itu, apa itu berarti Lavinia dari Italia? Ngomong-ngomong, Tobio ingat ada pelukis Italia terkenal dengan nama yang sama dengan Lavinia.

"Karena ramen gelas sudah terbuka, aku akan bawa ke Vaa-kun setelah ini."

Lavinia mengatakan demikian sambil melihat wadah ramen gelas.

"Vaa-kun?"

Tobio mengajukan pertanyaan setelah mendengar sebuah nama yang asing. Natsume mendesah.

"......Dia adalah anak nakal yang tinggal di gedung apartemen ini yang aku sebutkan tadi malam. Alasan kita hanya memakan ramen gelas, anak itu adalah orang yang memberi kami ramen gelas. Dia akan melalui periode pertumbuhan tidak terlalu sehat. Tapi sekarang kita sedang dirawat sepenuhnya dengan masakan Ikuse-kun."

......Mau tak mau bertanya-tanya, apa jenis orang yang tinggal di kompleks apartemen ini? Tanggapan ini lebih baik dari yang diharapkan mendapati Tobio rasakan hanya sedikit gugup.

Natsume mulai memakan makanan yang telah selesai Tobio persiapkan.

"Kalau 'gitu, rencana hari ini, kita akan bertemu dengan Samejima-kun seperti yang kujelaskan tadi malam."

"Itu bagus, tapi apa kita tahu di mana dia? Atau yang lain, mungkin, haruskah kamu menghubungi dia dan dia datang ke sini?"

Menanggapi pertanyaan Tobio, Natsume mengambil teleponnya.

"Menghubungi dia......tidak baik. Untuk berjaga-jaga, aku pastikan untuk memaksa Samejima-kun memasukkan nomor teleponnya, tapi aku tidak pernah bisa 'nyambung karena sepertinya dia tidak pernah menyalakannya. Mau tak mau aku bertanya-tanya apakah ia hanya memberikan aku nomor palsu."

Atau mungkin dia mengabaikan semua panggilan telepon. Dengan kata lain, tidak mungkin untuk menghubungi dia dari sini. Hasilnya, ia tampak melakukan apa yang dia inginkan tanpa orang lain mengetahui hal itu.

Kalau begitu, itu berarti keberadaan Samejima Kouki benar-benar tak diketahui. Apakah itu berarti bahwa Utsusemi sudah....... Meskipun ada asumsi yang terburuk muncul dalam anggapan Tobio, Lavinia berkata.

"Baiklah. Karena aku menempatkan tanda persamaan sihirku pada Shark, posisinya bisa ditentukan."

Suara Natsume berseru, "Seperti yang diharapkan dari gadis penyihir." Sampai saat ini, Tobio akan mengerutkan alisnya pada siapa pun yang mengaku menjadi "gadis penyihir".

Lavinia mengeluarkan tongkat kayu kecil dari saku dadanya, yang mulai memancarkan cahaya biru dari ujungnya.

Kata-kata gagal Tobio dengan fenomena ini. Sebanyak ia ingin percaya bahwa cahaya di ujung tongkat itu semacam trik, mengingat keadaan di sekelilingnya tidak selalu tampak bahwa orang yang disebut gadis penyihir ini adalah lelucon.

Lavinia segera berdiri, dan berputar sekali. Setelah itu, tongkatnya memancarkan lebih banyak cahaya ketika menunjuk ke arah tertentu.

Sambil menunjuk ke arah itu, Lavinia bicara.

"Shark ada di sana dalam arah ini. Tapi, itu reaksi yang agak buruk. Mungkin, itu tempat yang sulit untuk sihirku capai......mungkin musuh telah mendirikan medan gaya yang tidak kutahu bagaimana untuk menembus."

Mendengar itu Natsume bertanya.

"Dengan kata lain, Samejima-kun menyerang ke suatu tempat sendirian melawan kawanan musuh?"

Lavinia mengangguk dalam diam. Natsume mengenakan tampilan hina di wajahnya.

"......Si Yankee itu, begitu asyik dengan mengalahkan musuh, ia mungkin cuma pergi langsung ke perkemahan lawan tanpa undangan, kan......!"

Natsume, sementara menggertakkan gigi, dengan tinju gemetar. Sambil setengah tersenyum, matanya berubah menjadi tampilan marah. Dia menuju ke pintu masuk sambil membuat jejak berisik.

"Aku akan membawa Samejima Kouki! Terlepas dari kesiapan tempur kami, itu bukan alasan untuk meninggalkan dia di luar sana sendirian!"

Menghubungkan Samejima——. Yang berarti dimulainya kembali pertempuran melawan Utsusemi——teman sekelas kami.

Bagian 2[edit]

Setelah meninggalkan tempat persembunyian gedung apartemen, saat mereka tiba di pusat kota, Minagawa Natsume menyerahkan satu kartu micro SD pada Tobio.

"Itu berisi data tertentu yang disiapkan oleh 'Gubernur Jenderal'. Aplikasi ini bisa diinstal dengan memasukkan kartu ke ponsel. Cepat."

Sambil sedang terburu-buru, Tobio mengeluarkan ponselnya sendiri. Masih dimatikan di malam sebelumnya. Setelah menerima penjelasan Natsume tentang jangan menghubungi polisi, dan karena tidak ada manfaatnya untuk melibatkan orang lain, ia secara sukarela mematikan ponselnya.

......Seandainya ia meninggalkannya, dan dia menerima panggilan dari seorang teman, dia tidak akan bisa mengatakan apa-apa dengan kondisi mental saat ini. Dari saat ini dan di masa mendatang, ia tidak bisa bersekolah. Dia tidak punya harapan hadir. Ini adalah untuk tidak melibatkan seorang pun murid, karena tampaknya ada probabilitas tinggi dari mereka yang tertangkap oleh musuh bila ia pergi ke sekolah. Sampai kejadian ini selesai, ia tidak bisa kembali pada rutinitas biasa.

Saat ia memasukkan kartu yang ia terima dari Natsume ke telepon genggamnya, dan mulai terpasang otomatis, dan aplikasinya mem-booting.

Foto orang-orang muda muncul di layar. Itu adalah daftar foto dari 233 murid yang telah menjadi Utsusemi.

"Atas nama penanggulangan masa depan, tak ada salahnya menghafal wajah lawan kita."

Natsume bilang begitu.

Orang-orang yang dia kenal, orang-orang yang tidak dia kenal, mereka semua ditampilkan berturut-turut di layar.

——Juga ada banyak murid tak dikenal.

Di antara 233 murid kelas dua SMA Ryoukou yang telah menjadi Utsusemi, ada teman sekelas yang dia kenal, dan ada orang-orang dari kelas lain yang dia kenal karena penampilannya saja. Tapi mayoritasnya adalah orang-orang yang tidak cocok diantara nama dengan wajah mereka.

Begitulah. Karena ia bukan guru, hal seperti pencocokan semua nama dan wajah teman-temannya adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan.

Tapi, dia bersyukur pada aplikasi ini. Ketika saatnya tiba, itu akan berfungsi sebagai referensi. Ketika ada yang muncul orang yang mencurigakan, kalau mereka diizinkan untuk mendekatinya, mereka kemudian bisa membuat penilaian yang baik.

Lavinia membuat ujung tongkat bercahaya. Kalau orang-orang melihat tontonan ini dipusat kota, dengan dia mengenakan topi runcing, mereka akan berpikir itu adalah seorang gadis pirang ber-cosplay dengan tongkat mainan bersinar dan mengenakan jubah. Untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan, mereka menemukan taksi di jalan dengan bimbingan Lavinia, melaju ke tujuan mereka.

Bisakah anak anjing hitam naik ke dalam mobil, ia khawatir, tapi anak anjing yang telah dengannya beberapa sesaat sebelumnya telah menghilang tanpa dia sadari. Memperhatikan hilangnya Natsume berkata.

"Tampaknya itu metode partner kita lakukan. Kadang-kadang, Griffon-chan misalnya, aku berharap kini dia terbang di langit."

Dengan riang dia menjawab demikian. Menurutnya, pada dasarnya Sacred Gear menetas dari telur——si anak anjing dan Griffon milik Natsume berbeda dari Utsusemi milik murid dengan orang yang tidak terkait, dari sudut pandang mereka, tetap saja tidak menyadari keberadaan mereka. Mereka juga akan melihat pada orang lain bila pemiliknya ingin mereka untuk melihatnya. Selama dia tidak menginginkan mereka melihat si anak anjing, mereka tidak akan bisa melihatnya kecuali Tobio memberi izin untuk melakukannya, jelas Natsume.

Si anak anjing telah berlari mengejarnya sejak ia meninggalkan rumahnya. Mengawalnya sampai saat taksi pergi, si anak anjing itu dengan keras kepala menolak untuk berpisah dari Tobio.

Itu karena semacam keberadaan mereka, yang disebut Sacred Gear tipe avatar independen. Bagi mereka yang tidak terkait, keberadaan mereka tak bisa dikenal lagi——. Namun, ketika pemiliknya berada dalam keadaan darurat mereka akan tanpa lalai datang ketika dipanggil.

Natsume tiba-tiba bicara.

"Mungkin lebih baik kalau kamu memberi dia nama. Ketika kamu ingin menyebutnya, karena aku pikir itu akan merepotkan kalau tidak punya nama."

......Nama, huh. Karena semua yang telah terjadi sejak malam sebelumnya, ia tidak memperhatikan hal seperti itu sampai sekarang. ......Si anak anjing hitam ini, meskipun menjadi kekuatan supranaturalnya, ia mempunyai kehendak sendiri, sehingga sebuah nama mungkin sangat diperlukan.

Di taksi, Tobio menyaksikan pemandangan luar sambil berpikir akan berbagai isu soal si anjing, suatu hal yang akan berlangsung kedepannya.

Naik taksi, sementara yang bersangkutan menjadi sasaran oleh Utsusemi, mereka membuat kemajuan yang baik pada siang hari, dengan taksi setelah melewati dua kota dengan damai. Mereka tiba di pintu masuk ke taman umum, mereka mulai mencari Samejima Kouki dengan bimbingan Lavinia. Dalam perjalanan, mereka waspada pada setiap penduduk yang kebetulan bertemu meskipun tidak satu pun dari mereka yang tampaknya Utsusemi, karena tidak satu pun dari mereka umumnya tampak dekat dengan usia murid SMA. Tentu, itu tidak mungkin untuk dipastikan. Meski kini, para murid seharusnya saat ini di tengah-tengah pelajaran kelas. Bila seorang murid itu terlihat sendirian di daerah perumahan saat ini tampaknya mereka akan cukup mencolok.

Terus berjalan, mereka bertiga tiba——di department store bisnis di tepi daerah perumahan. Kisah tentang bagaimana department store ini sudah keluar dari bisnis yang bahkan telah mencapai telinga Tobio. Setelah dikalahkan oleh sebuah pusat perbelanjaan yang agresif di kota tetangga, tempat ini sedang dipertimbangkan akan dibongkar. Dan telah diputuskan bahwa gym olahraga komprehensif yang dilengkapi dengan kolam renang in door akan dibangun di tempat ini.

Tobio dan Natsume mempersiapkan diri di depan department store yang sepi ini. Saat ini, tidak ada yang lain selain tempat yang berbahaya, terlepas di mana ia didirikan. Bagaimanapun, dengan interior bangunan yang tanpa tanda-tanda kehidupan, kondisinya hampir yang terburuk untuk diserang oleh Utsusemi.

Meski begitu, bahkan seorang amatir bisa melihat bahwa cahaya dari tongkat Lavinia bersinar ke arah interior departement store. ......Tampaknya Samejima Kouki ada di dalam.

Setelah memutuskan apa artinya ini, Natsume bicara.

"Tidak akan aneh sekali kalau tempat ini telah menjadi sarang Utsusemi."

Si anak anjing hitam yang telah hilang juga muncul kembali di kakinya tanpa disadari. ......Dengan kata lain, tampaknya itu akan jadi situasinya. Karena ada kemungkinan besar tubuh majikannya berada dalam bahaya——. Ke manakah kata di dalam tubuh dan dipanggil oleh situasi saat ini. Mengingat skala department store, tidak mungkin untuk mengetahui berapakah mungkin jumlah Utsusemi yang mendobrak masuk bukan hanya satu atau dua orang.

"Ayo kita masuk."

Tanpa ragu menunjukkan hal tertentu, Lavinia melakukannya sambil menghadap belakang mereka dengan mengundang. Tidak mungkin untuk masuk melalui pintu depan karena jendela sudah diturunkan. Karena Samejima saat ini di dalam, seseorang akan bertanya-tanya dari mana ia bisa masuk. Tobio merenungkan apakah pintu untuk staf mungkin terbuka.

Mereka bertiga mencari pintu masuk staf.

"Bagaimanapun juga, disana pasti sudah redup......"

Gumam Natsume dengan berbisik terdengar ringan melalui interior toko.

Setelah itu, mereka telah menemukan pintu masuk dengan pergi ke belakang. Seperti yang diharapkan, gerbang untuk staf telah dibuka paksa oleh seseorang, sehingga mudah untuk disalahgunakan.

Di dalam department store, sangat tidak terang, karena setelah semua jendela sudah ditutup, sehingga interior toko hampir gelap gulita. Natsume menyalakan dua lampu pensil dari dalam tasnya, dan menuju kearahnya. Karena ujung tongkat Lavinia bersinar, ia tampaknya tidak membutuhkan lampu.

Trio maju melewati lantai pertama sambil saling menjaga jarak tertentu. Natsume berbicara dengan suara berbisik sehingga Lavinia bisa mendengar tetapi musuh mungkin tidak akan mampu mendeteksi.

(......Si Yankee itu, lantai berapa dia berada?)

(Entahlah. Karena ada medan gaya sehingga sulit untuk memanfaatkan sihirku di sini, ada sedikit pengekangan pada tanda yang kutempatkan pada Shark. Tapi, aku yakin dia di sini.)

Saat ia menyatakan itu, cahaya dari ujung tongkat berkali-kali berkedip tidak teratur. Tampaknya ada sesuatu di dalam department store ini yang membuat efek buruk pada kemampuan sihir Lavinia yang seharusnya.

Natsume membisikkan saran dengan diam.

(Ayo kita cari lantai demi lantai. Akan jadi merepotkan kalau kita bergegas ke atas dan kebetulan ditemukan kerumunan besar orang. Lavinia, bisakah kamu gunakan sihir komunikasi?)

Lavinia mengangguk pada permintaan Natsume, dan menarik sesuatu di udara dengan tongkatnya. Bersamaan dengan gerakan tongkat sebuah lingkaran dipancarkan dari cahaya di ujung tongkat itu. Selain itu, ada karakter aneh yang tertulis dalam desain lingkaran, membentuk persegi sihir kecil yang muncul di depan mata mereka.

......Tampak mirip dengan persegi sihir yang muncul setiap kali Utsusemi lenyap......tidak, tampaknya ada perbedaan dalam desainnya. Ketika persegi sihir kecil itu lenyap, ada kristal bercahaya dengan ukuran sebutir beras mengambang di udara. Kristal bercahaya mulai bergerak sendiri, memasuki telinga Lavinia, Natsume, dan dirinya sendiri. Tobio takut dengan terjadinya itu yang melibatkan tubuhnya......terutama karena telah memasuki telinganya.

Sementara dengan sengaja mengeluarkan tawa kecil melihat reaksi Tobio, Natsume berbisik sambil memegang telinga dengan tangannya.

'(Bisakah kamu mendengarku?)'

——!! Pada saat yang sama suara Natsume terdengar dari depannya, Tobio terkejut juga mendengarnya langsung dari dalam telinganya.

(Dengan memegang telingamu suaramu akan dikirimkan pada kami. Ini adalah salah satu mantra sihir Lavinia.)

.......ucapan yang mustahil. Lavinia yang sedikit bangga di sampingnya membuat tanda peace, tapi sihir——fenomena supranatural itu benar-benar ada......Apa fenomena pengapian juga sihir asli? ......Tapi, kita harus bertanya-tanya apakah ia harus begitu terkejut pada jam akhir ini. Toh, ia telah terus-menerus dihadapkan dengan fenomena seperti itu sejak tadi malam——.

......Bila itu memang terjadi, maka ada juga seorang penyihir yang terlibat dengan persegi sihir yang muncul ketika Utsusemi menghilang? Sama sebagaimana Lavinia membantu mereka, kadang-kadang, bisakah itu penyebabnya? Meskipun memiliki tebakan bervariasi seperti yang ada di pikiran Tobio, untuk saat ini pencarian Samejima adalah yang paling mendesak, sehingga ia meninggalkan petunjuk tersebut pada Lavinia sampai ini terselesaikan. ......akan baik untuk bertanya setelah mereka kembali hidup-hidup dari tempat ini sekali lagi.

Natsume mengucapkan konfirmasi.

(Sementara kita akan mencari sambil berpisah. Kita pergi satu lantai pada suatu saat. Kita akan menghubungi yang lain setiap kita mencapai lantai dua, dan kita akan memutuskan dari sana. Tapi, kalau kalian menemukan Samejima-kun, hubungi kita semua pada waktunya.)

Mengangguk dengan cara mereka, kini mereka menjauhkan diri untuk memulai pencarian.

Berjalan melalui interior department store tertutup yang benar-benar tanpa orang, jantung Tobio berdebar tak menyenangkan. Dari interior setiap toko di setiap bagian dari barang dagangan telah dilepas, hanya menyisakan lembaran plastik dan tangga untuk digunakan dalam pembongkaran, dengan tidak lupa rak barang dagangan bisa ditemukan. Ini adalah berkah dalam artian bahwa hanya ada sejumlah tempat untuk bersembunyi.

......Dengan kelas telah berakhir, mereka yang telah meninggalkan sekolah yang tidak hadir membawa keseraman, seperti yang dilakukan kurangnya sesuatu yang cocok di sebuah department store yang diinginkan orang-orang. Selanjutnya, di dalam gedung ini, ada murid-murid yang dikawal oleh monster seperti yang telah menyerang tadi malam. Ini adalah sesuatu yang Tobio ketahui sulit untuk bertahan mengingat dia menjadi murid SMA biasa hingga kemarin.

Namun demikian, entah bagaimana ia mampu bertahan dengan kemauan yang kuat ini, dengan adanya si anjing hitam yang hebat berlari sebelumnya untuk membantunya tidak kehilangan pikirannya dalam situasi ini. Sebuah tonjolan tajam itu berasal dari kepala si anjing——benda seperti pedang yang tumbuh di sana, itu karena dia telah melakukan sesuatu yang mirip dengan membuat persiapan yang baik untuk bertempur.

......Apa yang memungkinkan dia untuk mendapatkan kemauan yang kuat ini, ketika ia sebelumnya telah begitu ketakutan, itu tidak lain dari percaya menyelamatkan teman-temannya——dan bersatu kembali dengan Sae.

Kalau itu yang terjadi Sae akan ada mulai saat ini——.

Tobio menemukan kekuatan dalam pikiran itu sendirian, menolak ketakutan saat ia maju ke depan.

'Ada apa di sana?'

Suara Natsume terdengar langsung di telinganya. Tobio juga berbisik sambil memegang telinganya.

(Tak ada apa-apa. Bagaimana denganmu?)

'Tetap tak ada. Meskipun Griffon pergi ke depan sebelumnya, tidak ada apa pun yang telah muncul.'

......Jadi ketika di lantai pertama, tidak ada sesuatu, huh?

Dimana Tobio kini telah tiba, ada eskalator yang berhenti. Haruskah ia naik dari sini? Atau mungkin akan lebih baik untuk lewat tangga. Keputusan itu membuat mereka semua akan terhubung——ini adalah hal utama yang harus dipertimbangkan.

Si anak anjing merasakan sesuatu dan mulai menatap pada arah tertentu. Tobio menelan ludah sambil mengarahkan senter ke arah itu. Apa yang anjing ini tatap, adalah pilar. ......Apa ada sesuatu yang bersembunyi di balik itu? Bahkan dengan cahaya dia tidak bisa melihat apa-apa, jadi mungkin sangat bagus bila mengumpulkan yang lain setidaknya untuk sementara ini.

Dari balik pilar, seekor kucing putih muncul. Kucing itu memakai jas putih murni. Ekor panjangnya bergoyang-goyang.

......Seekor kucing liar yang telah memasuki department store? ——Tapi, ia segera memperbaiki pikiran itu. Utsusemi, mereka adalah monster yang meniru bentuk binatang. Kalau seseorang menerima itu, maka kucing ini juga adalah......?

Sembari Tobio tegang, ada bentuk siluet lain yang kemudian muncul dari balik pilar. Terpapar oleh senter, ada seorang pemuda jangkung dengan rambut berwarna cokelat.

——Itu Samejima Kouki.

Pemuda itu——Samejima menurunkan tatapannya saat menggunakan tangannya untuk melindungi matanya dari cahaya senter. Dia tampak melihat sebuah ponsel. Si anak anjing juga menatap si kucing menyertainya sambil tidak bergerak satu inci pun. Sedikit, Samejima mendesah.

"......Akan terlihat bahwa orang ini tidak menyerupai orang-orang dalam daftar. Jadi, dia dari kelompok yang selamat? Astaga, bocah itu datang ke tempat seperti ini."

Samejima memberi keluhan seperti saat meraih bagian belakang kepalanya dengan tangannya yang besar.

Dengan mereka saling tidak lagi menimbulkan ancaman satu sama lain, Samejima bicara.

"Kau di sana, kau datang ke sini bersama dengan Natsume dan si gadis penyihir itu?"

"......Ya, mereka juga mencari di lantai pertama."

"......Orang yang memahami pergerakanku—, itu pasti si gadis penyihir, atau si bocah brengsek berambut perak sombong yang tahu di mana aku berada. ......Astaga, meskipun mereka bilang aku bisa melakukan seperti yang aku senangi untuk saat ini. Akhirnya aku punya petunjuk mengenai dalang ini—dan saat ini."

Samejima mengutuk saat ia bicara.

——Lalu, Samejima mengarahkan pandangannya ke arah eskalator depan seolah-olah memperhatikan sesuatu. Demikian pula si kucing putih dan si anjing hitam menatap ke arah yang sama. Tobio juga menatap ke arah itu......dia tidak mampu melakukan apa pun dalam kegelapan, tapi merasakan bahwa ada sesuatu disana tetap bertahan.

"......Sudah kuduga, tampaknya ada sesuatu di sini."

Samejima melototi eskalator di depan mereka.

"Mengidentifikasi adanya seperti itu, akan lebih baik kamu menghafal bagaimana melakukannya. Dengan mengasah inderamu dengan sacred treasure, bahkan seorang amatir di pertempuran pasti mampu menghafalnya langsung."

Samejima bicara seperti itu saat ia bergerak ke samping Tobio, menghadap ke arah eskalator. Setelah menemukan Samejima, ia telah memikirkan naik ke lantai dua untuk melaporkan pada Natsume dan rekannya——tapi pada saat itu ia mendengar suara gadis-gadis di telinganya. Bersamaan suara menggema melalui lantai pertama.

'Ikuse-kun! Maaf! Aku sudah diserang! Lavinia dan aku sekarang saling membantu! Apa di sana juga sama!?'

Diserang!? Lawan tiba-tiba muncul di lantai pertama! Mereka harus turun tangga dari atas.

Memegang telinganya, Tobio bicara dengan Natsume dan rekannya.

"Aku menemukan Samejima Kouki di sini! Apa ada sesuatu yang bisa kita lakukan!? Haruskah aku menuju kalian dengan membawa Samejima!?"

Pada saran Tobio telah buat, Samejima hanya tertawa kecil.

"Jadi sepertinya si gadis penyihir ada di sana? Kalau memang begitu, seharusnya tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan si otak burung itu!? Ini terlalu buruk, tapi mereka harus menungguku menyelesaikan urusanku di lantai atas."

Mengatakan itu, Samejima mengambil si kucing putih, meletakkannya di bahunya, dan lalu naik eskalator.

"Oy!"

Sembari Tobio mencoba untuk memanggilnya kembali, suara Natsume dikirimkan.

'Ikuse-kun! Suara itu barusan, itu Samejima-kun? Bagaimanapun juga, pergilah ikuti dia untukku!'

"Tapi! Apa kamu sungguh baik-baik saja di sana?"

'Jangan meremehkan Griffon-chan 'ku. Selain lawannya Utsusemi yang biasa saja, disini juga ada seorang penyihir.'

Pada saat itu, ada suara menabrak terdengar dari interior disertai dengan kilatan cahaya merah berkilauan dalam kegelapan.

Seperti kata Natsume, Lavinia langsung mengalahkan monster dengan Ustusemi tadi malam dengan fenomena pembakaran. Bahkan Natsume dan Samejima seharusnya bukan menjadi penyebab keprihatinan tersebut, ia berpikir, karena itu bagaimana kuatnya mereka.

"……Maaf! Aku akan mengikuti Samejima! Kamu benar-benar tidak boleh mati untukku, Minagawa-chan! Lavinia-chan!"

'Mengerti!'

'Dimengerti.'

Jawaban semangat dari dua gadis mencapai telinganya. Meski ada keinginan untuk pergi ke tempat gadis-gadis itu......Tobio menggelengkan kepala dan melanjutkan naik eskalator dalam mengejar Samejima.

Naik ke lantai dua, mereka segera menemukan cahaya yang menyala. Kecerahan tiba-tiba menyilaukan Tobio dan Samejima. Namun berkat cahaya itu, seluruh lantai terlihat oleh mereka.

Dan kemudian, menunggu mereka di lantai dua——monster raksasa. Seekor belalang, kumbang rusa, kepiting, kura-kura, kawanan monster dengan penampilan mirip dengan hewan seperti itu—. Ada juga jenis katak dan laba-laba yang dia lawan semalam. Di samping mereka anak laki-laki dan perempuan. Itu adalah Utsusemi yang teman-teman sekolahnya. Dari sekilas ada sekitar tidak lebih dari sepuluh orang yang tersebar di depan mereka.

......Dalam hal ini pada hari kedua terlibat dalam pengalaman tersebut, dia benar-benar tidak mau menghadapi begitu banyak lawan.

Untuk Tobio, ini perasaan pertama dari sejumlah aksi kekerasan ini menggigil ke bawah tulang punggungnya.

——Namun, Orang itu berkata "Kukuku" dengan geli, memakai senyum tak kenal takut.

Samejima, tanpa ragu, maju selangkah demi selangkah menuju garis musuh.

"Byakusa, ayo mulai."

Ia berkata kepada kucing yang duduk di bahunya. Setelah itu, ekor panjang kucing itu berdiri tegak seperti jarum——dan kemudian terbelah dua. Kedua ujung ekor itu terbelah lalu menjadi panjang, salah satu dari mereka membungkus di sekitar lengan kiri Samejima. Ekor putih yang membungkus sendiri sekitar lengan majikannya mulai terus berubah bentuknya——dia berubah menjadi sebuah kerucut besar berbentuk tombak.

"——Tombak kucingku bisa menembus apapun. Kemarilah, datang dan ditusuk oleh pria ini."

Dengan tombak yang telah tumbuh di lengan kirinya, Samejima mengeluarkan deklarasi perang pada Utsusemi.

Tepat setelah itu sinyal awal untuk pecahnya perang, menyerang monster laba-laba dari depan. Dengan menurunkan postur tubuhnya, ia menembus monster laba-laba dengan tombak lengan kirinya dengan membawa ujungnya ke ketinggian yang sangat rendah!

Samejima mengangkat laba-laba yang telah tertusuk dan memegangnya keatas kepala di udara, dan kemudian mengayunkan tombaknya ke bawah melempar ke arah musuh seakan membuangnya! Pada saat itu laba-laba yang dimusnahkan terlepas dari tombak dan terbang ke depan! Para monster tersebar dari tempat itu. Samejima beralih pada kepiting yang menyerang dari kanan, dan dengan sinyal arah tangan kanannya pada si kucing.

"Arah celah cangkang kerasnya!"

Salah satu dari dua ekor kucing putih melingkar, dan menembak dengan kecepatan tinggi! Monster kepiting itu tidak dapat menghindari selama bagian dari cangkangnya benar-benar memberi jalan pukulan dari ekor itu! Ekor putih seperti Rapier tajam nan tipis, setelah menembus tubuh kepiting itu, dan mencegah lawannya bergerak. Ekor itu bergerak bebas, setelah sebelumnya menembus tubuhnya, dan Tobio mengerti bahwa itu menghancurkan intinya. Tombak Samejima, dengan manipulasi ekor tipis nan tajam si kucing, menanggung ke dalamnya. Samejima dan kucing itu telah mencocokkan pernapasan mereka untuk melepaskan dua serangan.

——Dan, saat ini, seekor monster datang untuk menyerang Tobio. Sama seperti tadi malam, monster katak, lidahnya menetes, dia melompat ke arahnya. Tobio menunjuk tangan kanannya ke arah si katak, dan mengirim perintah pada si anjing hitam. Si anak anjing bergegas pada kecepatan mata tidak bisa tertangkap, menyerang menuju si katak dengan pedang di dahinya membagi dua si katak.

Melihat adegan ini Samejima *Huuu* bersiul memuji.

Selanjutnya, Samejima menghindari bilah lengan kembar belalang sambil menusuk perut dengan tombak, kemudian melompat untuk menghindari serangan kumbang rusa yang terbang rendah ke tanah.

"——Nja, di sini!"

Ia mengarah tombak ke bawah menggunakan energi lompatnya, dan mendorong kumbang rusa dari atas. Dia kemudian menarik tombak yang telah menembus lantai dua dan si kumbang dipotong horizontal. Monster kumbang rusa yang penampilannya telah benar-benar berubah dari kekuatan yang tersisa dibuang di atas lantai.

Ke samping, Tobio juga membersihkan tubuh monster itu. Dalam situasi ini, Tobio benar-benar merasakan kekuatan.

——Bertarung! Menang!

Meskipun ini masih baru hari kedua sejak terjun ke dunia yang aneh ini, kekuatan si anak anjing itu adalah nyata. Dan kemudian, kekuatan Samejima di sampingnya melanda Utsusemi lainnya.

......Ini, bisakah ini menjadi perbedaan antara Sacred Gear asli dan buatan? Berpikir sedemikian rupa, Tobio dan Samejima, secara alami, dengan mudah menghindari satu pukulan pun. Sacred Gear sendiri, tampaknya, memamerkan kekuatan yang lebih besar daripada pengguna yang akan diasumsikan.

Tapi, ada serangan Samejima tidak bisa menembus lawan. Itu adalah monster kura-kura. Cangkangnya yang keras menahan tombaknya. Monster kura-kura itu berfokus pada pertahanan dengan menyembunyikan kepala dan kakinya di dalam cangkangnya. Samejima mendecak lidahnya. ——Tapi, si anak anjing melompat tanpa peduli.

Betapa tajamnyakah pedang si anjing itu merusak cangkang kura-kura itu——.

Tapi perilaku si anjing melebihi harapan Tobio. Ia menggunakan pedang yang telah tumbuh untuk menyerang di tempat di mana kepala sebelumnya ditarik.

Mendekati tempat di mana kepala sebelumnya ditarik—— ia mendorong pedang yang memanjang dari dahi ke depan. Meskipun kura-kura itu telah bersembunyi di dalam cangkangnya, bagian di mana kepala telah ditarik tidak ditutupi oleh cangkang keras. Memanfaatkan pedang itu, si anjing mengarah ke sana. Pedang tajam diperpanjang, monster kura-kura yang telah ditarik ke dalam cangkangnya tertusuk. Dari ujung runcing kepala kura-kura yang tersembunyi di cangkangnya, ia menusuk langsung melalui ke ekornya. Kehidupan si kura-kura telah berakhir.

"Kalau menyerang cangkang tidak bisa, serangan di mana tidak ada cangkang. Bukankah aku melakukan sesuatu yang mirip dengan Byakusa?"

Samejima berkomentar seperti itu. Memang, ketika si kucing putih mengalahkan si kepiting, ia melakukannya dengan menargetkan celah dalam cangkang kerasnya. ......Setelah melihat itu, apakah si anak anjing hitam segera belajar hal seperti itu? Dengan asumsi itu terjadi, dapat ditentukan bahwa kecerdasan anak anjing itu lebih tinggi daripada dia berpikir.

Dua orang datang ke lantai dua, dan menyelesaikan pertempuran pertama mereka hanya dalam beberapa menit——.

Sepuluh Utsusemi telah benar-benar dimusnahkan. Murid yang monsternya dikalahkan runtuh di tempat setelah kehilangan kesadaran. Sambil memastikan bahwa semua murid yang menghilang melalui persegi sihir, Samejima bertanya pada Tobio.

"Ada satu hal yang ingin kutanyakan."

Tobio mengangguk dalam diam.

"Ketika kau datang ke sini kau menekan keinginanmu untuk melarikan diri? Untuk apa? Untuk alasan tak dimengerti apa, lahir dari suatu hal konyol yang ideal benar-benar konyol yang mengisi pikiranmu, apakah kau memilih untuk bertindak? Apa motivasimu untuk bertarung? Anjing itu, apa itu yang kau lihat ketika kau melawan dengannya?"

Di depan tatapan Samejima, mata si anak anjing hitam memancarkan cahaya merah api. Sesuatu yang begitu kuat sehingga kemungkinan akan merangsang keberanian seseorang.

Ditanyai oleh Samejima, Tobio menatap langit-langit.

"......Aku juga takut. Tapi——"

Ke depan Tobio berbicara kepada Samejima.

"Mereka orang-orang yang ingin kuselamatkan bagaimanapun caranya. Teman yang ingin kubantu bagaimanapun caranya. ......Kalaupun aku satu-satunya dengan kekuatan untuk melawan, maka aku akan berjuang mati-matian."

Mendengar itu, Samejima untuk pertama kalinya melunak dari ekspresi agresif biasanya dan menunjukkan emosinya.

"......Heh. Tampaknya kita bukanlah orang yang ragu."

Samejima memutar kakinya menuju eskalator dan mulai naik ke lantai tiga. Tobio juga mengikuti pada waktunya.

Sembari mereka berdua menaiki eskalator, Samejima bertanya tanpa melihat ke belakang.

"......Seorang perempuan kah?"

Kata itu datang sebagai kejutan. Meskipun Tobio hanya berbicara tentang "Orang yang ingin kuselamatkan", Samejima rupanya melihat melalui itu.

Sebagai hasil dari itu yang dipahami, Tobio menjadi bingung sementara wajahnya berubah merah.

"Eh! B-Bukan, itu......"

Samejima tertawa saat Tobio berbicara sambil gagap.

"Ha ha, seorang wanita, ya. Tidak terlalu bagus. Memakai aksi keadilan aneh itu, itu cukup bagus."

Melihat ke belakang, Samejima mengulurkan tangannya.

"Aku Samejima Kouki."

Tobio, meskipun mengejutkannya, segera mengulurkan tangan dan menerima jabat tangan.

"Ikuse Tobio, salam kenal."

Ini adalah mantan nomor satu anak nakal SMA Ryoukou——Samejima Kouki. Tapi, tampaknya ia adalah seorang pria yang jauh lebih layak daripada dikabarkan.