Editing Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 3

Jump to navigation Jump to search

Warning: You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you log in or create an account, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.

The edit can be undone. Please check the comparison below to verify that this is what you want to do, and then save the changes below to finish undoing the edit.

Latest revision Your text
Line 410: Line 410:
 
“Itu sebuah interpretasi legal yang baru…” ucap Yukinoshita yang tercengang sambil menjentikkan rambutnya ke belakang bahunya.
 
“Itu sebuah interpretasi legal yang baru…” ucap Yukinoshita yang tercengang sambil menjentikkan rambutnya ke belakang bahunya.
   
Tapi ya, alasannya mengapa aku tidak begitu terlibat di dalam drama SMS ini mungkin karena apa yang dia katakan itu. Aku tidak pernah dimintai alamat teleponku. Itulah yang membedakan Yukinoshita dengan diriku. Dia telah dihadapkan dengan rasa benci yang terang-terangan sementara aku tidak pernah. Entah mengapa, aku rasa jika itu terjadi padaku, aku tidak akan pernah menemukan pelakunya. Aku akan langsung pulang ke rumah dan menangis pada gulingku.
+
Tapi ya, alasannya mengapa aku tidak begitu terlihat di dalam drama SMS ini mungkin karena apa yang dia bilang. Aku tidak pernah dimintai alamat teleponku. Itulah yang membedakan Yukinoshita dengan diriku. Dia telah dihadapkan dengan rasa benci yang terang-terangan sementara aku tidak pernah. Entah mengapa, aku rasa jika itu terjadi padaku, aku tidak akan pernah menemukan pelakunya. Aku akan langsung pulang ke rumah dan menangis pada gulingku.
   
 
“Bagaimanapun juga, orang yang melakukan tindakan yang begitu keji ini tidak diragukan lagi layak untuk dibasmi,” lanjut Yukinoshita. “Sebuah mata untuk sebuah mata, sebuah gigi untuk sebuah gigi<ref> An eye for an eye, a tooth for a tooth. </ref>– balas dendam adalah prinsipku.”
 
“Bagaimanapun juga, orang yang melakukan tindakan yang begitu keji ini tidak diragukan lagi layak untuk dibasmi,” lanjut Yukinoshita. “Sebuah mata untuk sebuah mata, sebuah gigi untuk sebuah gigi<ref> An eye for an eye, a tooth for a tooth. </ref>– balas dendam adalah prinsipku.”

Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see Baka-Tsuki:Copyrights for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource. Do not submit copyrighted work without permission!

To protect the wiki against automated edit spam, we kindly ask you to solve the following CAPTCHA:

Cancel Editing help (opens in new window)