Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 3 Episode 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Episode 1 — Kembalinya yang Terkuat[edit]

“Uuh... Hari ini semakin dingin saja, ya...”

Tinggal beberapa hari sampai tanggal pertandingan penyelisihan sekolah untuk menentukan perwakilan turnamen internasional yang diberikan hak menyelidiki reruntuhan.

Sebagai Drag-Knight, turnamen adalah pertandingan terbesar untuk menyuguhkan kemampuan seseorang, di dalam akademi yang penuh akan ketegangan yang juga mirip seperti keagungan.

Di malam ini, Lux berjalan melewati lingkungan sekolah — di halaman sekitar asrama perempuan.

Dalam kegelapan di mana bintang-bintang tak terlihat, hanya cahaya lampu yang meluap dari asrama dengan samar-samar menerangi jalan berbatu.

Gerbang utama sudah ditutup untuk asrama perempuan yang berada di Akademi Militer Kerajaan.

Karena tempat ini, bangunan untuk membelakangi para Drag-Knight yang terletak di Cross Feed, tempat penting sebagai basis pertahanan, serta berisi penjaga-penjaga pilihan dan keamanan yang sangat terjamin.

Tapi, meskipun demikian, orang luar yang berusaha masuk tanpa izin dan mengintip seakan tidak ada habisnya.

Ini karena, untuk orang yang mencoba melakukan tindak kejahatan, akademi ini di mana perempuan bangsawan dari usia dewasa berlalu lalang (pulang pergi) dan terdapat senjata super yang disebut Drag-Ride, sehingga bisa dikatakan, sesuatu seperti ruangan harta karun.

Oleh sebab itu, gadis-gadis yang dikenal sebagai Triad, dan terkenal di akademi, dengan bebas berjaga di dalam lokasi sampai saat ini, tetapi, karena dia telah menerima permintaan, Lux juga ikut dalam penjagaan malam ini.

(Padahal, jika hanya seperti itu maka akan baik-baik saja. Mengapa sesuatu seperti ini—)

Sesaat pipi Lux memerah dengan situasi saat ini,

“Hah? Kau — aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Mungkinkah kamu...”

“Ah...? E-Err, umm—”

Tepat di depan asrama perempuan, selagi ia dipanggil oleh teman sekelas yang berpakaian longgar, ia tak sengaja meningkatkan suara terkejut.

(Di-Dia menyadarinya!? Apa yang harus aku lakukan! Jika dia mengenaliku dengan penampilan ini, maka besok, aku akan menjadi bahan tertawaan di kelas—!?)

“Murid pindahan? Itu sungguh tak biasa di waktu seperti ini.”

“Eh...!?”

Ke arah gadis di depannya yang menyudutkan dirinya dengan wajah bertanya-tanya, perasaan aneh muncul di dalam Lux.

Setelah ragu selama beberapa detik, Lux memutuskan untuk membohongi dirinya sendiri.

“I-Itu. U-Uh......Aku dipanggil oleh kepala sekolah, secara khusus—”

“Hmm. Yah, jika kita kebetulan berada di kelas yang sama lalu senang bertemu denganmu. Mm, tadi, aku menyangka kalau kau adalah laki-laki, kau tahu. Dan lagi, hal itu akan mustahil di akademi ini.”

Setelah mendekat dan menatap terus menerus pada wajah Lux, gadis itu tersenyum miring.

(Su-Sudah diduga, dia menyadarinya!?)

Sesaat ketika Lux kebingungan untuk sejenak,

“Maksudku, kau benar-benar cantik. Ada banyak gadis imut di akademi kita, tapi tak seorangpun di antara mereka adalah peringkat atas. Ahh, tidak mungkin tidak mungkin. Saingan lain nih.”

Gadis itu mendesah sedikit berlebihan sementara mengangkat bahunya.

“Saingan, katamu......?”

“Yap, saingan yang menargetkan Lux-kun dari kelasku. Hanya ada satu-satunya laki-laki di akademi ini sekarang. Tetapi, di sekitarnya adalah gadis yang amat cantik, aku tidak bisa mendekatinya sama sekali kau tahu. Jika seorang gadis cantik sepertimu adalah laki-laki, melawan laki-laki, kepopuleran juga akan tersebar sedikit dan kesempatanku untuk dapat berbicara dengan Lux-kun —pada laki-laki itu akan meningkatkan sedikit.”

Sambil dia cemberut dengan sikap yang imut, gadis itu mengatakan hal itu.

“Ah, ahaha......”

Sebagai tanggapan, Lux hanya dapat tersenyum pahit.

“Oke, selamat malam. ......Ah! Akhir-akhir ini, kayaknya ada beberapa laki-laki mesum yang muncul di sekitar sini, jadi hati-hatilah. Gadis manis sepertimu akan menjadi sasaran empuk.”

“......Y-Ya. Aku akan berhati-hati.”

Sementara kecanggungang menggetarkan tangannya, Lux tersenyum seakan gelisah.

Ketika punggung dan langkah kaki terdengar dari gadis yang kembali ke asrama tadi benar-benar menghilang—

“—Tunggu, kenapa tidak ada yang menyadarinya!?”

Lux, yang saat ini berpenampilan seperti seorang siswi, secara tak sengaja berteriak.

Sejak dia mulai berpenampilan seperti ini, dia sudah bertemu dengan lima orang siswi, namun tak seorangpun dari mereka yang menyadari kalau itu adalah Lux.

......Yah, aku kira ini wajar.

Dia hanya mengenakan rambut palsu panjang berwarna kastanye di atas kepalanya dan pakaian gadis, tetapi melihat ke arah cermin, gambaran di mana Lux sendiri juga tak bisa mempercayai matanya sendiri.

Namun, meskipun begitu,

“Me-Meski begitu, aku masih berpikir akan diketahui oleh teman sekelasku......”

Dia diselamatkan berkat tidak ada yang menanyakannya tentang pakaian gadis itu, namun dia memiliki perasaan yang dicampur secara mengejutkan.

“Haah......”

Dengan desahan kecil, bermaksud melanjutkan permintaan, Lux mulai berkeliling di sekitar lingkungan akademi.

(Apakah ini benar-benar penting......?)

Sementara dengan lembut mencengkram ujung pakaiannnya dan memikirkan hal seperti itu, Lux mengingat kembali kejadian tersebut dari beberapa waktu lalu.



“Errr...... permintaan untuk menjaga lingkungan akademi — apa itu?”

Pada hari itu sepulang sekolah, Lux dipanggil oleh teman-teman perempuannya, dan dimintai pendapat oleh mereka mengenai "permintaan khusus".

Murid kelas ketiga dan ketua yang begitu dihormati, Sharis. Teman sekelasnya dengan kepribadian ceria, Tillfarr. Serta gadis dingin yang juga teman dekat adiknya, Airi, Nokuto.

Permintaan dari Triad, tiga orang terkenal yang membentuk satuan keamanan di akademi terlebih juga menyebabkan berbagai keributan, tiba-tiba serius.

“Yap, itu benar. Mengawasi akademi, sebenarnya itu pekerjaan penjaga. Tapi dengan cuma mereka, ada tempat yang tidak selalu dijaga.”

Sambil Tillfarr melipat lengannya dan menunjukkan ekspresi merenung, Nokuto yang di sebelahnya juga mengangguk.

“Ya. Mereka juga memiliki kehidupan mereka sendiri dan hari juga terus berlanjut setelah senja. Artinya akan mustahil untuk tetap bekerja.”

“Terutama di malam hari, kami, Triad, secara sukarela pergi meronda ke sekitar dan asrama perempuan, tapi dengan mempertimbangkan keadaan baru-baru ini, kami memerlukan sedikit bantuan.”

Sharis menjelaskan dengan singkat dan menghampiri Lux.

“Oleh karena itu, Lux-kun. Kami datang untuk memintamu ikut dengan kami untuk sementara waktu mulai hari ini. Demi melindungi kedamaian akademi, bisakah kau meminjamkan kekuatanmu?”

Dia menanyakannya dengan cara yang sedikit berlebihan.

(Seperti biasa, aku tidak tahu apakah dia bersungguh-sungguh atau tidak mempunyai rasa tanggung jawab; benar-benar sulit untuk memahami seseorang, huh......)

Sementara dengan masam tersenyum dalam pikirannya, Lux menerima seperti itu adalah hal yang biasa.

“Aku mengerti. Jika aku bisa berguna, izinkan aku untuk membantu kalian.”

Ketika dia menjawab seperti itu dengan wajah tersenyum,

“Terima kasih. Seperti yang diharapkan dari pangeran akademi kita.”

“Ya. Seperti yang diharapkan dari Lux-san. Izinkan aku untuk memberikan rasa terima kasihku juga.”

“Sungguh, seperti yang kamu perkirakan dari Lux-cchi. Untunglah, aku senang.”

Menirukan ekspresi terima kasih Sharis, Nokuto juga perlahan membungkukkan kepalanya, dan Tillfarr memperlihatkan sebuah senyum.

“Tidak, jika itu pekerjaan seperti ini maka aku akan dengan senang hati, tapi—”

Pekerjaan sampingan.

Kriminal Lux, seseorang yang selamat dari keluarga Kerajaan Lama yang meletakkan pemerintahan keji, diberikan kewajiban ini pada saat dia dibebaskan dengan pengampunan.

Perjanjian untuk menerima pekerjaan sampingan dari para penduduk, juga setelah pindah ke akademi ini, lanjut melakukan pekerjaan sampingan dari para petinggi dan murid-murid tapi—

(Semua orang selalu memberikanku permintaan aneh......)

Mengingat hal itu, Lux tersenyum pahit.

Hal-hal seperti membantu dengan belanja dan membersihkan kamar, itu masih mending.

Sangat tak biasa bagi Lux yang adalah satu-satunya laki-laki di akademi untuk menerima permintaan yang memalukan, entah itu bercanda atau sungguhan, dari gadis-gadis di sini yang tertarik dengannya.

Seorang pengawal pribadi untuk pengawasan tetap, membantu dengan memijat tubuh, pembantu untuk mengganti pakaian. Pada akhirnya......ketika dia melihat surat-surat yang meminta bantuan dengan mandi, dia meragukan matanya sendiri seperti akan menduganya.

Dan lagi, untuk permintaan itu nampaknya lumayan kali ini, dia sebetulnya lega, tetapi—

“......Tunggu, apaan ini!?”

Lux, yang pergi ke ruang tunggu dengan pemanasan di sekitar untuk mempersiapkan permintaan, tiba-tiba saja berteriak.

Seragam yang dia terima dengan baju ganti dari Triad untuk beberapa alasan adalah seragam perempuan.

Pakaian dan rok cantik yang rapi.

Serta, rambut palsu berwarna kastanye yang merupakan hiasan berkualitas tinggi.

“Yah kau tahu, karena kami dimintai kepala sekolah dan secara khusus membuatkannya, ini tak masalah untuk memakainya tanpa ragu-ragu, kau tahu?”

“Bukan itu! Hal yang aku khawatirkan tentang bagaimana kau mendapatkan ini......um, kenapa aku, harus memakai pa...pakaian wanita seperti itu—”

“Lux-kun, tenanglah sedikit. Ini ada tujuannya.”

Sharis menaruh penglihatan serius dan mengatakan pada Lux yang malu dan kebingungan.

“Wilayah utama penjagaan kita saat ini adalah melingkupi asrama perempuan. Selain itu, sepertinya ada beberapa laki-laki mesum yang berkeliaran di sekitar lingkungan akademi belakangan ini dan mengintip.”

Dengan memperhatikan informasi itu, Lux juga diperingati oleh guru dan mengetahuinya.

“Jika kita menyamarkanmu sebagai gadis lemah, kita akan bisa menyerang selama waktu itu di mana si mesum melengahkan penjagaannya. Lepaskan kegelisahanmu dalam wajah was-was. Dengan kata lain sebuah umpan. Ini juga demi melindungi semua orang di akademi. ......Apa kau mengerti?”

“Me-Mengerti......”

Ditekan oleh dorongan Sharis, Lux akhirnya kembali mengangguk.

Sudah diduga, Lux tidak bisa menolak ketika dia bersungguh-sungguh memintanya kalau begini.

Bagi Lux sekarang, akademi ini adalah tempat yang penting.

Meskipun mereka telah disiksa dengan kekuasaan kejam Kerajaan Lama dan kebiasaan dalam keunggulan laki-laki atas perempuan selama jangka waktu yang lama, gadis-gadis di akademi telah menerimanya yang merupakan kriminal dari keluarga kerajaan.

Jika itu untuk melindung mereka, maka—

“Begitu ya, terima kasih. Lalu, bisakah kita segera beralih ke waktu mengganti baju yang menyenangkan? Pangeran.”

“Eh...!?”

Sharis tersenyum dengan seringai lebar dan mengulurkan tangannya menuju dada Lux.

Seolah mengikutinya, Tillfarr yang telah menonton dengan diam juga memegang seragam di tangannya dan Nokuto mengambil parfum dan sisir dari tas.

“Kemudian, ayo kita ganti pakaianmu ya?! Lux-cchi, kau tidak tahu bagaimana mengenakan seragam perempuan, benar?”

“Ti-Tidak......! Aku akan melakukannya sendiri! Kenapa kalian semua tersenyum?!”

“Bukan. Kami tidak berniat buruk, santai saja. Sharis dan Tillfarr, serta aku juga, ini bukan seperti kami mengambil keuntungan permintaan dan pengen melihatmu dalam baju perempuan, karena tidak mungkin kami memikirkan hal itu sedikitpun.”

“Mana mungkin aku bisa mempercayai itu!?”

Lux dengan tanpa sengaja membalas perkataan Nokuto yang biasa saja.

Namun, melawanpun mustahil.

“Oke oke. Kami akan melepaskannya dengan cepat, Lux-cchi. Tidak... Lux-chan.”

“Lux-kun, aku juga menyiapkan pakaian dalam perempuan, tapi?”

“Tolong hentikan, apapun selain itu!”

Entah bagaimana dia telah berjuang mati-matian hanya pada saat-saat terakhir, tapi setelah belasan menit, dia benar-benar berubah penampilan menjadi seorang siswi.

“Uwah...!? I-Ini di luar perkiraanku, sampai begini—”

“Ya. Pantas sekali, aku salah perhitungan”

“Pa-Pastinya kita juga tidak perlu riasan wajah? Se-Seperti ini sekarang pun, lebih dari cukup, jadi...”

“…………”

Sementara tiga gadis dari Triad memberikan kesan mereka semaunya sendiri, Lux terpaku di depan cermin sambil dia merasa malu sekali.

“Percayalah Lux-kun. Siapapun yang melihatmu saat ini akan seperti murid perempuan bangsawan yang sangat menawan.”

“......Aku, tidak senang mengenai ini sama sekali!”

Lux berteriak dengan mata yang berkaca-kaca menuju Sharis yang menempatkan tangannya pada bajunya dengan wajah senyum ceria.



Setelah itu, memastikan cara berjalan layaknya seorang gadis bangsawan dan hanya berperilaku sederhana, seperti bahwasanya dia ikut serta dalam penjagaan di sekitar lingkungan, namun tidak ada seorang pun yang terlihat curiga muncul di lokasi pada saat ini.

“Setidaknya, itu benar-benar akan baik-baik saja jika tidak ada seseorang yang masuk seenaknya ke tempat ini tapi—”

Lux khawatir tentang apakah dia tidak akan dipaksa berpenampilan seperti ini lagi.

Dia benar-benar tidak ingin dilihat, apalagi oleh adiknya Airi atau gadis-gadis yang ia kenali.

SaijakuBahamut v3 019.jpg

“Tapi, aku benar-benar harus berhati-hati dalam bertindak—”

Itu benar; Lux ingat permasalahan dari beberapa hari yang lalu.

Dalam insiden Krulcifer yang seorang murid pindahan dari negeri religius Ymir, pewaris salah satu empat Bangsawan Besar Karajaan Baru, Barzeride Kreutzer digulingkan.

Tidak diragukan lagi kalau dia telah melakukan berbagai kejahatan di belakang layar, tetapi bagi Barzeride yang mengatakan harus menyelamatkan Kerajaan Baru Atismata ini, nampak seperti diatur sehingga dia akan diberikan tugas yang penting.

Abyss terbesar dan terkuat dikatakan mendiami di dalam masing-masing tujuh reruntuhan, Ragnarok.

Sebagai fakta kalau mantan Kerajaan Lama Arcadia telah melepaskan salah satu Ragnarok dari reruntuhan telah terungkap, yang berasal dari tuntutan Republik Heiburg untuk menaklukannya.

Jika tuntutan itu ditolak maka tekanan diplomatik mungkin akan datang dari tiga negara sekutu di mana Heiburg adalah bagiannya.

Bagi Kerajaan Baru, hal itu adalah situasi yang tak menyenangkan.

Namun, penaklukan Ragnarok tidak dapat ditangani dengan cara biasa.

Sesosok monster kelas legenda untuk sejumlah hasil tersebut yang menunjukkan kalau bagi rata-rata Drag-Knight, meskipun mereka membentuk kelompok, mereka masih tidak akan mampu untuk melakukan perlawanan.

Lux telah mendengar ceritanya dari Lisha dan Kepala Sekolah Relie mengenai dewan perang yang dihelat setiap hari di Ibu Kota Kerajaan tentang rencana penaklukan dan pembentukan satuan.

『Jika kita mempertimbangkan seseorang dari kekuatan tempur Kerajaan Baru yang memiliki kesempatan menang — tidak lain adalah Celestia di saat ini』

Putri Kerajaan Baru Lisha menjawab seperti itu.

Dia adalah murid kelas tiga dan gadis dari empat Bangsawan Besar yang dimahkotai dengan julukan terkuat.

Kemungkinan menang adalah membuatnya memimpin kekuatan besar dari pasukan dan bertempur.

Adapun Lux yang telah mengalahkan Berzeride, seorang calon untuk menempati pemimpin satuan penaklukan, dia berada dalam posisi yang kurang untuk meminta kerjasama dengan Celis sementara meminta maaf untuk kesalahan tersebut tapi—.

(Tapi, orang itu nampak menjadi pembenci laki-laki sekali ya......)

Dia sering mendengar ketrampilan militernya, tapi masalah utamanya adalah itu.

Saat ini, keberadaan Lux sebagai satu-satunya laki-laki di akademi diterima oleh murid kelas satu dan dua, sementara murid kelas tiga memakluminya, tetapi ketika Celis kembali tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

Apalagi meminta sendiri untuk kerjasamanya, kemungkinan Lux diusir dari akademi ini tidaklah nol.

(Aku harus memikirkan cara atau sesuatu...)

Ketika Lux memikirkannya sembari tanpa tergesa-gesa berjalan berkeliling di sekitar asrama perempuan,

“......? Itu—”

Merasakan sesuatu yang samar-samar muncul di ujung penglihatannya, Lux mengambil ancang-ancang.

Di semak-semak belukar dari gerbang belakang, tempat di mana cahaya api unggun tidak menjangkau, dia merasa seperti melihat sesosok bayangan.

“…………”

“—Seperti yang aku katakan, itulah apa yang aku pikirkan.”

Ketika Lux menahan napas dan mempercepatnya (menghembuskan), suara dapat terdengar dari sekitar bagian belakang pintu masuk gerbang.

(Mereka berbicara dengan seseorang...? Di tempat itu, di jam selarut ini?)

Untuk sesaat, permasalahan orang yang mencurigakan melintasi pikirannya, tapi Lux dengan langsung menyadari kalau itu adalah sesuatu yang berbeda.

Terdengar suara sejernih kristal dan pengucapan nan elok milik seorang gadis bangsawan.

Meskipun begitu, sambil dia memusatkan matanya demi memastikan hal itu, sisi wajah gadis tinggi dan ramping langsung melompat ke dalam pandangannya.

(Hah......?)

Menilai dari seragamnya dia kenal dengan dasi berwarna biru yang melambangkan murid kelas tiga, tidak ada keraguan kalau itu adalah kakak kelas tapi; ada sesuatu yang aneh.

“—Karena itu, pada saat aku memutuskan baik-baik saja untuk tinggal sendiri di Ibu Kota Kerajaan. Meskipun aku berbohong mengenai keputusan itu, apa yang kamu pikirkan?”

Gadis itu berbicara dengan cara seolah dia berbicara dengan seseorang, tapi tak ada seorang pun ditemukan di sekitarnya.

(...Apaan itu?)

Ketika Lux memiringkan kepalanya dengan bingung,

“Nya~”

Teriakan kecil dapat terdengar dari sebelah kaki gadis itu.

“Namun, dalam hatiku, aku mengharapkan seseorang untuk menyarankan tinggal bersama. Tapi, tak ada seorang pun yang menetap... Tentu saja, aku berniat untuk menolak walau seseorang menyarankannya tapi... Ah, bentar! Ceritanya belum selesai—”

Dengan kebingungan, gadis itu mengulurkan tangannya, tetapi kucing tersebut kabur dari tempat itu.

(Tunggu, dia berbicara pada kucing liar! Dan selain itu melarikan diri...!?)

Sementara melihat pada gadis yang begitu kecewa sampai memegang kepalanya, memikirkan kalau itu bukan waktunya untuk melakukan sesuatu seperti ini, Lux bergerak terus.

(Masih, aku hanya menyaksikan dari kejauhan, tapi dia pastinya orang yang cantik. —Tunggu, baru saja apa yang aku pikirkan!)

Menggelengkan kepala dan membersihkan lamunan, Lux melanjutkan penjagaannya.

Kemudian,

“Hmm......?”

Di tepi bidang penglihatannya, dia menyadari pergerakan seseorang.

Menahan napas dan mengejarnya, dia menangkap pemandangan bangunan yang tidak asing.

(Tempat ini adalah... perpustakaan...?)

Tempat yang dia datangi adalah perpustakaan di lingkungan akademi yang terpisah dari bangunan sekolah.

Tentu saja, bangunan ini ditutup karena larut malam saat ini, jadi dugaannya sepi, namun—.

(Kenapa, di tempat seperti ini?)

Ketika Lux memelankan suara langkah kakinya dan berusaha mendekat untuk mendapatkan penglihatan lebih baik,

“—Hei sini, jangan bersuara. Ojou-chan[1].”

Suara laki-laki itu dengan tiba-tiba memanggil dari belakang Lux.

“......!?”

Ia bukanlah seorang guru ataupun penjaga keamanan.

Mereka seharusnya berada di luar pos (penjagaan) tempat ini, karena menyudahi tugas mereka.

Yang berarti—

(Mungkinkah laki-laki ini si mesum yang disebutkan?!)

Lux berbalik dan menatap pada laki-laki itu, tapi dia sama sekali tidak mengingatnya.

Dia mengenakan mantel coklat tua tipis, dengan tampilan mencolok di matanya.

“Gadis baik. Sekarang, kau tak akan mencoba kabur, benar? Aku tidak bermaksud menyakitimu. Itu akan mengurangi nilai[2] ketika aku menerima tebusan dan sejak awal, ini menentang sifatku untuk menyakiti gadis cantik.”

(Persetan... bahkan orang ini salah mengira tentangku!?)

Karena dia memakai baju perempuan untuk alasan itu, menurut rencananya dalam beberapa hal; tetapi Lux memiliki perasaan yang dicampur aduk.

“Baiklah. Lalu, bisakah kau dengan tenang ikut denganku.”

Namun, si mesum ini — bukan, laki-laki yang nampak seperti penculik benar-benar tanpa penjagaan. Pisau yang digenggam di tangan kanannya tidak menikam pada tengkuk leher atau punggung Lux.

Kalau begini, ada kemungkinan menundukkannya dengan celah sebentar ketika laki-laki itu mengalihkan perhatiannya.

Selagi Lux memutuskan hal itu dan mencoba untuk meninjau situasi sebentar —

“Aku tak akan membiarkan hal itu. Keputusanku adalah — tidak memperbolehkannya.”

Suara yang jelas nan elok mengguncang udara malam.

Di tempat yang sedikit jauh dari Lux yang mengenakan pakaian perempuan dan laki-laki mencurigakan.

Sebelum seseorang menyadarinya, berdiri di sana adalah gadis yang berbicara dengan kucing tadi.

Dia memiliki kulit berwarna kuning langsat serta rambut pirang cemerlang yang terurai sampai pinggang, dan bola mata permata tak mendasar.

Sebagai tambahan, gadis itu memiliki dada besar yang nampak siap untuk meledak.

Pergerakan Lux dan orang mencurigakan itu membeku, telah terpikat oleh kecantikan itu yang menguraikan kecantikannya tidak akan cukup terlukiskan, dan itu belum semua.

Melepaskan aura yang bisa disebut misterius, dan membalut tubuh gadis itu.

Ia adalah sosok gadis bangsawan yang memiliki kehebatan berdiri di atas orang lain sedari lahir.

“Aku mau kau membuang pisau itu dan dengan tenang melepaskan gadis itu. Kau tidak punya pilihan untuk menolak.”

Suara memperingatkan yang sangat tenang terlontar dari mulut gadis itu.

Tanpa emosi haus darah atau kemarahan, mulutnya membentuk senyum tenang.

Ketenangan sempurna yang memungkinkannya untuk mengambil alih kendali atas situasi.

“...Sayang sekali, tapi aku tidak dapat memenuhi harapan itu.”

Laki-laki mencurigakan itu berbicara dengan suara sedikit mengalah dan mundur.

Ia tidak berhati-hati untuk menantang kekuatan yang dimiliki gadis itu. Lebih seperti, secara naluriah — dia mengakui <Perbedaan dalam Tingkat> antara dia dengan dirinya.

Namun, meski menyembunyikan ketakutan terhadap gadis di hadapannya, laki-laki mencurigakan itu melawan balik.

Lux menyadari laki-laki itu menaruh tenaga menuju tangannya yang memegang pisau di belakangnya.

“...Bagaimana itu? Pertama, bagaimana dengan kau membuang senjata itu yang kau miliki di pinggangmu, Ojou-sama berdada besar?”

Seolah-olah demi mendesak dirinya, laki-laki itu mulai untuk mencampurkan ancaman ke dalam pembicaraan tak karuannya.

Dia mungkin merencanakan untuk menggunakan Lux sebagai sandra dan pertama-tama, menyingkirkan senjatanya, kemudian membuat celah untuk kabur.

“Aku mengerti.”

Sesaat ketika gadis itu tiba-tiba mengendurkan pipinya dan meletakkan tangannya pada sabuk pedang yang berada di pinggangnya—,

“Itu berarti kau ingin mengalami sesuatu yang menyakitkan, benar?”

Berpura-pura untuk membuka sabuk, dia menghunuskannya dengan kecepatan tinggi.

“Ap...!”

Jarak antara Lux dan orang yang mencurigakan dari gadis tersebut adalah sekitar 7 Mel, sehingga itu bukanlah jarak yang bisa dengan mudah dipersingkat dalam sekejap.

Lux pun memiliki penilaian seperti itu, tapi, dia benar-benar tak disangka.

SaijakuBahamut v3 027.jpg

Tanpa melewatkan sedikitpun ketika penjagaan laki-laki mencurigakan itu lengah dan terbuka, dalam satu tarikan napas gadis itu menusukkan rapier (pedang tipis) jenis Sword Device pada kerongkongan laki-laki itu, dan hasilnya diputuskan.

“Ap...!?”

*Gemericik*! Secara serempak dengan petir yang berada di belakang gadis itu menyorot dan Machine Dragon Emas muncul.

Dalam jangka waktu di mana Lux dan laki-laki tersebut mengedipkan mata mereka dengan terkejut, bahwasanya baju besi menutupi hampir setengah tubuhnya.

Sebuah penghubung sebagian demi mencapai laju serangan melalui pemanggilan Machine Dragon berkecepatan tinggi tanpa perapalan.

Sementara tercengang pada teknik pengendalian Machine Dragon dengan tingkat kesulitan yang hampir mustahil di bawah keadaan normal—.

“Aku mau kau membuang senjatamu. Ini adalah peringatan terakhir.”

Menampakkan (ekspresi) dingin, serta senyum menaklukkan, gadis itu memberitahukan kenyataan.

Rapier yang menikam kulit bagian dalam tenggorokannya dan darah menetes dari laki-laki itu sedikit demi sedikit.

“Guh...!”

Sementara mengeluarkan keringat dari dahinya, laki-laki mencurigakan itu melemparkan pisau ke halaman rumput dan mengangkat kedua tangannya.

Gadis yang melebihi tinggi rata-rata orang biasa itu tersenyum ketika Lux terpisah dari laki-laki mencurigakan di kesempatan itu.

“Apa kau terluka?”

Tanpa mengalihkan tatapannya dari laki-laki itu, dia bergumam.

Dalam situasi ini, laki-laki mencurigakan itu tidak bisa lagi melarikan diri.

Tepat selagi Lux menarik napas kecil kelegaan, *jatuh terguling-guling*, sesuatu tergelinding menuju kakinya.

“......!?”

Bola seukuran telur tiba-tiba terbuka dengan *pan!* suara serta bidang penglihatan mereka terhalang oleh asap putih yang mengepul ke atas[3].

“Kuh......!”

Ketika dia mendengar suara laki-laki mencurigakan itu mulai untuk kabur, Lux secara langsung merasakan perasaan haus darah dari belakangnya.

“Awas!”

Dia dengan segera berdiri melindungi punggung gadis itu dengan kedua tangan yang terlentang.

Segera setelah itu, rasa sakit tajam menjalari kedua lengan dan darah segar berpencar.

“Cih...!”

“Apa kau baik-baik saja?”

Tepat sebelum gadis yang Lux lindungi dapat mengambil pedangnya lagi, asap putih mulai menghilang.

Sosok orang mencurigakan itu sudah menghilang.

Hanya udara dinginnya malam yang tersisa di sana.

“...Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu senpai, apa ada yang terluka—?”

“Aku tak apa. Lewatkan hal itu, cepatlah kau ke klinik.”

Dengan suara yang nampak sedikit bingung untuk pertama kali, gadis tersebut dengan meredakan aura yang menggandeng Lux dengan tangannya.

Dan kemudian, sementara menyampaikan situasi ini dengan membuat alasan "ini hanya luka kecil" pada siswi yang mereka lewati, dia menarik Lux yang diam dengan tangannya dan menuju ke klinik.



“Apa itu sakit?”

Sebagai pengganti untuk dokter wanita yang sedang cuti, gadis pirang itu dengan trampil membersihkan luka Lux dan membalutnya. Dia diselamatkan berkat fakta lemparan pisau itu tidak dilumuri dengan racun dan kalau lukanya dangkal.

Meskipun mereka tidak dapat menangkap laki-laki mencurigakan itu, nampaknya Triad dan gadis lain dari "Knight Squadron" yang saat ini terbagi menjadi kelompok untuk mengejarnya.

“Aku baik-baik saja. Terima kasih sekali.”

Ketika Lux berterima kasih padanya sembari merasa lega untuk sekarang,

“…………”

Tanpa menunjukkan balasan pun, gadis pirang itu mengamati dengan sungguh-sungguh wajah Lux.

(Ada apa—? Oh sial! Bukankah aku masih mengenakan pakaian gadis untuk saat ini!?)

Ketika Lux hendak melepaskan rambut palsu dengan buru-buru, sensasi lembut menekan wajahnya.

“Eh...?”

Benda dengan perasaan kenyal serta lembut.

Dan, rambut halusnya perlahan melambai dan menggelitik wajah Lux.

“Ap...!?”

Sambil dia menyadari dengan mendekat dipeluk oleh gadis di depannya, Lux kegegeran.

(Ke-Kenapa, tiba-tiba—!?)

Sembari Lux begitu kebingungan, kedua tangannya dengan lembut menahan kepalanya yang terpisah (bingung).

“Ah......!? Ma-Maaf. Kau sangat imut, jadi —umm, maaf.”

Gadis itu berbicara sembari dia mengalihkan matanya menuju tepi lantai dengan malu.

Melihat kalau dia memerah sedikit, dia nampak benar-benar malu.

“Ti-Tidak, jangan khawatir tentang—”

Sambil Lux menjawab sesaat hatinya juga berdegup, gadis itu hanya tersenyum dengan lembut.

“U-Untunglah, lukanya tidak seberapa.—Tetap saja, aku tidak bisa menyetujui tindakan itu yang sebelumnya.”

Mengatakan seolah dengan tenang menegurnya, gadis di hadapan Lux berdiri dari kursi.

“Aku di sini untuk melindungi kouhai[4].”

Gadis itu menyatakan dengan nada tegas.

Itu mungkin pendirian gadis ini, tapi Lux menjadi penasaran.

Dari apa yang dilihatnya dari sikap-diri sejak awal dan pengendalian Machine Dragon, tidak ada keraguan kalau dia adalah orang terkenal dan kuat di akademi ini.

Namun, dia nampak tidak dapat sepenuhnya mempercayakan hal berbahaya pada seorang gadis yang sama-sama seorang murid.

“Meski begitu, aku senang karena Senpai tidak terluka.”

“…………”

Sambil Lux mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya, gadis itu membeku sejenak,

“—Kau anak yang putus asa, ya”

Dia berbicara, menunjukkan sedikit ekpresi wajah yang ramah,

“Tapi, ini adalah pertama kalinya seseorang mengatakan itu padaku.”

Memerah sedikit, dia memegang tangan Lux.

Lux tak sengaja terkejut pada kehalusan dan kehangatan telapak tangannya.

“Ah, umm, kalau dipikir-pikir—”

Lux yang kebingungan tiba-tiba mengingat sesuatu dan mulai berbicara.

“Senpai, kebetulan, bukankah kamu melakukan sesuatu sebelumnya di dekat pintu masuk belakang?”

“......!?”

Pada saat itu, keseluruhan tubuh gadis itu membatu dengan kaget dan dia memasang (ekspresi) wajah resah.

“A-Apa kau melihatnya!? Aku mau kau melupakannya cepat! Itu hanya imajinasimu! Karena tidak ada seorang pun yang aku ajak bicara, tidak mungkin hal seperti itu.”

“Aku..., aku mengerti.”

Itu agak mencurigakan betapa putus asanya dia, tetapi dia memutuskan tidak menanyakannya lebih jauh.

Membaca suasana hati juga merupakan tugas yang perlu dalam pekerjaan sampingan.

“Namun, aku hanya ingin tahu ketika laki-laki semacam itu masuk tanpa izin ke dalam akademi. Tidak ada cara selain mereka memperkuat keamanan lagi.”

“Y-Ya—”

Tiba-tiba, ekspresi gadis itu berubah dan nadanya menjadi tegang.

“Seperti yang diharapkan, laki-laki adalah musuh kita. Demi melindungi gadis manis dan baik sepertimu, mereka harusnya tetap menjauh dari akademi ini—”

“Umm......?”

Sembari dia memanggil kembali gadis itu dengan wajah serius, dia meluruskan punggungnya dengan tiba-tiba dan menghadap ke arah lux.

“Maaf. Ini sudah waktunya untuk tidur, benar? Ayo kembali ke asrama.”

Mengatakannya, gadis itu keluar dari klinik sementara masih memegang tangan Lux.

“Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya aku melihat wajahmu; tapi apa kau murid pindahan?”

“Ah, err—”

Selagi Lux hendak menyebutkan namanya sendiri tanpa sengaja,

“Aku baru saja kembali ke Cross Feed hari ini, aku dipanggil Celestia Ralgris.”

“...Eh!?”

Pada saat itu, Lux mengira kalau jantungnya akan berhenti.

(Gadis ini......!? Bukan, senpai ini, gadis terkuat di akademi—!?)

Gadis yang merupakan putri pertama keluarga Ralgris, salah seorang empat Bangsawan Besar, dan terkenal sebagai seorang pembenci laki-laki.

Aku ceroboh.

Kemampuan serta kelakuan yang dia saksikan dengan mengingatkan salah satu bangsawan murni, hal seperti itu yang dia tidak sadari sampai sekarang adalah sebuah kesalahan.

“…………”

Sembari Lux terpaku, Celestia melanjutkan menatap pada wajahnya dengan penglihatan serius.

“Panggil aku Celis ya. Dan jika kau tidak keberatan, apa kau bisa memberitahukan namamu?”

“Aku Lu... Lu, Luno. Dan umm—, aku murid kelas dua.”

(......Asem, barusan apa yang aku katakan?!)

Mempunyai perasaan kalau itu akan jadi berbahaya untuk mengungkapkan kalau dia adalah laki-laki di sini, Lux dengan segera mengatakannya.

Meskipun dia pergi ke Ibu Kota Kerajaan sampai sekarang, ada kemungkinan kalau dia telah mendengar persoalan pada Lux yang didaftarkan ke dalam akademi sebagai satu-satunya laki-laki melalui semacam pesan.

“Luno... ya. Ini benar-benar nama yang bagus.”

Dengan wajah yang tidak mengetahui tentang kegelisahan Lux, Celestia mengangguk dan tersenyum.

“Berbicaralah denganku lagi, Luno. Aku menyukaimu[5].”

Mengatakan hal itu, Celestia dengan perasaan malas melepaskan tangannya dari Lux dan kemudian pergi.

“…………”

Beberapa saat setelah melihat punggung gadis itu.

“—Tunggu, apa yang aku lakukan!?”

Mengenakan pakaian gadis seperti ini, dia membohonginya lalu mereka berpisah.

Biasanya karena ia bersembunyi di bawah seragamnya, luka di lengannya tidak seharusnya terlihat, tapi tetap saja masalah.

“Tapi......, Celis-senpai—”

‘Laki-laki adalah musuh kita’, dia pastinya mengatakan hal itu.

Kemudian, waktu berikutnya dia bertemu Lux sebagai laki-laki, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Setelah Lux menanggalkan pakaian gadisnya, dengan sedikit kegelisahan dan kebingungan dalam hatinya, dia pergi mencari gadis-gadis Triad.



Pada saat yang sama, di sisi luar lapangan akademi.

Di dalam kegelapan jalan belakang kecil yang sunyi, terdapat sepasang laki-laki dan perempuan.

Dua orang, yang dibalut dalam hawa kehadiaran yang sedikit mengerikan, dengan tenang saling berbicara sementara menjaga kewaspadaan di sekeliling mereka dan tetap bersembunyi.

“Namun, kita beruntung, huh. Memikirkan kalau sang terkuat di akademi kembali dengan waktu yang tepat ini.”

Laki-laki berambut merah yang secara berlebihan mengangkat bahunya dengan seruan kekecewaan.

Dan, sekali dia mengirimkan pandangan menuju sekitarnya, dia berbalik ke arah gadis di hadapannya.

“Aku seseorang yang keheranan. Untuk alasan apa kau pikir kalau aku membuatkanmu pembobolan keamanan?”

“Hei Hei, kaulah seseorang yang akan diketahui sejak awal, Kirl. Kelemahan itu yang menganggap gadis adalah berbahaya. Aku mengelabuhi mereka yang memikirkan kalau itu hanyalah sebuah akademi damai yang penuh nona muda idiot, namun nampaknya ada kebutuhan untuk mengubah pandangan itu.”

“...Hmph.”

Gadis yang berdiri di depannya mengendus dalam perasaan tak menyenangkan dan mambalikkan punggungnya pada laki-laki tersebut.

“Mau bagaimana lagi kalau situasi berubah. Aku akan menyampaikan perintah dari <Pedagang Gelap> padamu. Sampai saat itu, sembunyikan dirimu dalam bayang-bayang dengan Kirl sesuai yang direncanakan. Ignidd.”

“Siap. Ketua.”

Setelah laki-laki itu menunjukkan senyum dan mengangguk dengan setuju, sosoknya lenyap dari tempat itu.

“Rencana telah berubah sedikit, tapi... tak masalah. Dengan ini, harapan yang kami impikan sejak lama akhirnya juga terpenuhi.”

Satu-satunya orang yang tersisa menengadah ke arah langit.

Tercermin di dalam bola mata gadis itu yang berwarna kegelapan yang sama layaknya langit malam dengan tanpa bintang.


Referensi[edit]

  1. sebutan untuk nona muda dalam japanese
  2. pendapat seseorang mengenai orang lain
  3. di sini dimaksudkan berputar-putar ke atas
  4. sebutan untuk adik kelas
  5. bukan dalam artian cinta, ya :^)
Balik ke Prolog Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Episode 2