To Aru Majutsu no Index ~ Bahasa Indonesia:Volume8 Chapter 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 3: Cahaya yang Tersembunyi oleh Puing-Puing. Remnant.[edit]

Part 1[edit]

SMP Tokiwadai memiliki asrama baik di dalam maupun di luar 'Taman Sekolah'.

Shirai Kuroko dan Misaka Mikoto Mendapat kamar yang berada di 'luar'

"Gack ... ah ..."

Menyeret dirinya ke belakang asrama, Shirai hampir muntah darah. Dia mencoba memaksa dirinya untuk menelan darah yang tersisa di mulutnya dan bergerak maju. Dia harus mem-perban lukanya terlebih dahulu, namun tubuhnya tidak bisa melakukan itu. Teleportnya tidak dapat dikontrol dengan baik karena rasa sakit, sehingga hampir mustahil untuk digunakan.

Bahu kiri dan kanan, paha kanan, tulang kering kanan.

Jarum logam banyak yang tajam menusuk ke beberapa bagian tubuhnya terus merobek kain pada pakaian ke dalam luka. Untuk setiap langkah yang ia ambil, perasaan ajaib dari kulit dan pakaian bergesekan satu sama lain akan tertanam dalam benaknya dengan rasa sakit. Tas Sekolahnya sekarang Serasa seberat gunung.

Shirai memahami bahwa ia telah kehilangan banyak kekuatan dan merasa agak tidak nyaman tentang hal itu, rasa dingin misterius mengalir ke bawah perutnya.

Sesampainya di belakang asrama, Shirai melihat jendela, dan melihat kalau lampu di kamarnya tidak menyala.

(Ini bagus ... Onee-sama ... masih belum ... kembali ...)

Shirai tersenyum lemah dan sekali lagi mendapatkan kembali kesadarannya.

Dalam keadaan menyedihkan seperti itu, dia pasti tidak bisa pergi melalui pintu depan. Shirai Kuroko bertahan dari rasa sakit yang sangat kuat, gemetar dan cemas, mencoba untuk membuat perhitungan mental dan teleport langsung ke kamarnya.

Dalam sekejap, dia tidak bisa merasakan gravitasi.

Perasaan menggunakan 'teleportasi instan', untuk menjelaskannya dengan baik, itu rasanya seperti melayang ringan di udara, terus terang saja, itu adalah perasaan tanpa ada yang mengekang tubuh. Ini seperti naik roller coaster, rasa gugup yang intens bergerak naik dari perutnya.

"Ugh ...!"

Shirai mendarat dengan aman tanah di dalam ruang gelap gulita. Dia tidak menyalakan lampu, hanya berkeliaran di sekitar ruangan, mencari kotak P3K dan satu set pakaian cadangan. Sementara pakaian dalamnya tidak ia ganti, itu akan menghemat waktu. Dia membuka tasnya dan mengeluarkan kantong kertas yang dia dapatkan dari toko lingerie.

Shirai memegang ke tumpukan barang ini saat ia menuju ke kamar mandi. Kamar mandi tidak memiliki jendela, dan bahkan tidak ada cahaya sedikit pun, tempat ini dalam kegelapan pekat. Shirai menutup pintu, meraba dan mencari tombol lampu dan menekannya. Pow, cahaya putih dari sinar lampu menerangi kamar mandi yang sempit.

"Ah ... ugh ...!"

Kedua tangannya lemah, semua barang di tangannya jatuh. Shirai menyandarkan punggungnya ke dinding, jarum yang menusuk sisi perutnya, membanting ke dinding, mengirim rasa shock seakan dia tersetrum listrik tegangan tinggi, kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai. Segala macam nyeri dapat dirasakan di seluruh tubuhnya.

(Bulan Agustus ...tanggal 21 ...)

Meskipun pikirannya masih dalam kekacauan karena kebingungan, Shirai masih terus duduk di lantai, mengobrak-abrik ingatannya. Kenapa wanita itu bertanya kepadaku tentang hal tak biasa yang terjadi pada 21 Agustus?

(Memang benar ... bahwa Onee-sama ... kembali sangat terlambat ... dan ... itu adalah hari ketika 'lelaki itu' tiba-tiba datang ke asrama kami ...)

Berpikir tentang hal ini, kenangan lain terus timbul dalam otaknya.

(Laki-laki itu ... ia pergi setelah beberapa saat ... itu benar, boneka Onee-sama si beruang mainan dibawa pergi dari bawah tempat tidurnya Juga, ada embusan angin yang kuat yang bertiup di jalanan tanpa alasan yang jelas,. Dan bahkan ada saksi di luar taman gerbong kereta yang mengatakan bahwa ada ledakan besar dan Kilatan menyilaukan ...)

Akhirnya, Shirai mengingat rumor yang beredar setelah hari itu.

Shirai mengangkat kepalanya.

(Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, esper level 5 terkuat di Academy city dikalahkan oleh seseorang ...)

Dalam rangka untuk mencegah keributan yang tidak perlu terjadi, Direktur Jenderal Akademi City segera memerintahkan bahwa informasi mengenai insiden ini dikendalikan. Dengan demikian, Shirai tidak dapat mengetahui siapa yang mengalahkan Esper Level 5 terkuat

Ledakan besar, Kilatan, tingkat angin yang melebihi Mach 7, Stasiun yang dikira TKP itu seperti pusat ledakan. Anti Skill bertanggung jawab atas perbaikan, namun Shirai pernah membantu dalam hal ini sebagai anggota Judgement. Pada saat itu, semua orang mengatakan hal yang sama.

Itu benar-benar kehancuran yang luar biasa.

Orang yang disebut sebagai Esper Level 5 Terkuat di Academy City memang bukan guyonan.

Namun,

Untuk lawan yang masih berdiri tegak bahkan setelah menghadapi serangan dari Level 5 terkuat, itu benar-benar luar biasa.

(dan Juga ...)

Shirai telah mendapat suatu set informasi diam diam.

(... Mungkin, ketika dua esper bertarung, Onee-sama ada di sekitar sana.)

Karena Shirai Kuroko melihat sesuatu.

Di taman kereta, di mana sejumlah besar peti kemas hancur, dengan segala macam barang tersebar di seluruh tempat, di tempat yang berantakan, tidak ada seorang pun yang akan menyadari sekeping koin koin yang terjatuh. Nah, selain Shirai tentunya.

Mengambilnya, Shirai percaya bahwa itu adalah koin logam Arcade.

Ini juga koin game yang sama yang digunakan oleh seorang gadis ketika ia menggunakan railgun nya. Pada saat ini, proses pemikiran Shirai itu terputus karena sakit yang luar biasa. Tanggal 21 Agustus adalah jelas bukan hari biasa, namun Shirai tidak mengerti apa yang harus dilakukan dengan insiden ini?

Pokoknya, rawat lukanya dulu, Shirai menyimpulkan.

Dia menggunakan ujung jarinya dengan lembut menyentuh pembuka botol yang menusuk ke bahu kanannya. Logam spiral besar pasti akan merobek otot-ototnya jika dia menarik itu sembarangan.

"Benar benar sebuah Ironi ... kemampuanku akan berguna dalam situasi ini."

Menggunakan kemampuan teleportasi nya, pembuka botol yang seolah dibor ke bahu kanannya lenyap ke udara tipis dan muncul dihadapan Shirai dan jatuh ke lantai.

Darah menyembur keluar dari lukanya.

Benda yang menancap di lukanya telah lepas, sehingga ada resiko kehabisan darah jika lukanya tak ditutup.

Alasan mengapa Shirai tidak berani untuk menarik keluar semua jarum logam dan pembuka botol adalah karena dia tidak bisa menghentikan resiko kehilangan darah.

"...!"

Dalam sekejap, pengelihatannya menjadi kabur, dan semuanya menjadi buram. Shirai segera menggelengkan kepalanya, mendapatkan kembali konsentrasinya. Dia menatap pembuka botol di lantai yang berlumuran darah, dan membuka mulutnya perlahan.

(Sebuah pembuka botol dari Sheffield (TL NOTE: Sheffield adalah sebuah kota penghasil logam terkenal di Inggris), dan juga membuat Majolica (TL NOTE: Majolica adalah keramik Italia terkenal) ... mengabaikan dari mana ini dibuat, sejarah, tradisi, pikiran, keyakinan dan hal lainnya, ini benar-benar berantakan. Sepertinya aku benar-benar bertemu klien yang berbahaya.)

Shirai menggunakan metode yang sama untuk meneleport jarum logam yang menancap di sisi perut dan tumit, dan pada saat yang sama, menggunakan telepon untuk menghubungi Uiharu Kazari.

"Halo, halo, ini Uiharu. Shirai-san, aku sudah melakukan apa yang Kamu perintahkan ... WAH! Kau terluka! Aku bisa tahu dari napasmu! "

Pada kenyataannya, Shirai memang menelepon Uiharu sebelum ia menuju kembali ke asrama. Selain memberitahukan bahwa dia tersesat dan tas koper dicuri, ia meminta Uiharu untuk memeriksa informasi mengenai 'Tree Diagrams', identitas teleporter itu, dan untuk memprediksi rute melarikan diri. Namun, itu benar-benar sulit untuk melacak di mana gadis itu pergi , jadi ini bagian terakhir hanya sampai dengan apakah mereka bisa melakukannya.

Pada saat yang sama, Shirai meminta Uiharu untuk mengabaikan fakta bahwa dia terluka. Jika dia tidak melakukan hal ini, dia mungkin akan terhambat.

Anggota Judgement adalah siswa, dan Anti-Skill adalah anggota staf pengajar. Jadi pekerjaan penting yang ditangani oleh Anti-Skill. Ada dua alasan untuk hal ini. Yang pertama adalah bahwa mereka tidak bisa membiarkan anak-anak terancam bahaya. Yang kedua adalah bahwa mereka tidak ingin anak-anak untuk memiliki kekuasaan yang besar yang dapat memecahkan situasi berbahaya.

Setelah para petinggi tahu bahwa Shirai terluka sedemikian rupa, mereka mungkin akan mencegah dia dari mengambil tindakan lebih lanjut. Tapi gadis itu menyebutkan 'Kartu As Tokiwadai Misaka Mikoto', dan itu mengganggu Shirai.

Dengan demikian, Shirai tak boleh tidak peduli tentang hal ini.

"Apakah Kamu benar-benar baik-baik saja? Pertempuran antara wanita berdarah panas bukanlah hal yang trendi sekarang, kau tahu? "

"Lupakan itu ... ... apa yang telah Kamu temukan?"

Shirai melemparkan jarum logam yang berlumuran darah ke lantai, memeriksa bagian tubuhnya yang terluka, melepas semua pakaiannya. Jaket wol tipis yang digunakan di musim panas, kemeja lengan pendeknya. Dia kemudian melepas kaitan roknya dan melepas roknya. Pada saat ini, Shirai melihat bahwa celana dalamnya juga berlumuran darah, mulutnya terbuka karena shock. Dia kemudian melepas pakaian dalamnya dan melemparkannya ke lantai. Ketika ia pertama kali masuk ke kamarnya, dia tidak melepas sepatunya, dan saat ini, ia melepas kedua kaus kaki dan sepatu pada saat yang sama. Dia bahkan melepas tali kulit membungkus pahanya yang berisi jarum logam, seolah memamerkan tubuh telanjang loli nya yang menggairahkan. Shirai mengecek luka nya satu per satu.

"Pertama, mengenai si gadis teleporter. Pencarian melalui bank data, termasuk kamu, terdapat 58 esper bertipe teleporter di Academy City. Seperti yang diharapkan dari kemampuan yang membutuhkan perhitungan dan manipulasi dimensi 11, tidak ada banyak orang yang tahu bagaimana menggunakannya. "

"Apakah ada orang yang mirip dengan apa yang kujelaskan?"

Shirai menggunakan tangannya yang bernoda darah untuk meraih kotak p3k persegi panjang.

"Ada 19 orang yang dapat memindahkan benda dalam 1 gerakan, termasuk kamu."

Uiharu berhenti sejenak sebelum melanjutkan. kamu dijelaskan, ada tiga orang yang sesuai dengan kriteria, tetapi hanya salah satu dari mereka tidak memiliki alibi. aku bisa melacak dua orang lain melalui kamera pengintai di sini. "

Tanpa ragu-ragu, Uiharu menyimpulkan, "Kedua tahun di Kirigaoka Girls Academy, Musujime Awaki. Sepertimu, dia teleporter, tapi kondisinya sedikit berbeda. "

"Ini pasti agak berbeda ... dia bisa meneleport 10 pria dan menggunakan mereka sebagai perisai nya. Jadi total massa harusnya sekitar 700 kg. itu benar-benar berbeda dari kemampuanku sendiri. "

Shirai tidak menyangkal bahwa dia berada di posisi yang kurang menguntungkan. Hal ini karena dia percaya bahwa dia bisa menemukan jalan keluar melalui itu.

Membuka kotak p3k, Shirai mengeluarkan sebuah benda kecil yang terlihat seperti odol. Dia memutar tutupnya, meremasnya dan keluarlah benda yang berbentuk seperti pasta dan mengoleskan di atas lukanya. Ini adalah pertolongan pertama yang digunakan untuk mengobati luka luar, dan pada saat yang sama, ia memiliki kemampuan untuk mendisinfeksi, menghentikan pendarahan, dan menyembuhkan luka. Penemunya adalah seorang peneliti medis yang luar biasa disebut 'Heaven Canceller', tapi sulit bagi orang biasa untuk mendapatkannya. Kebanyakan luka eksternal dapat diobati oleh itu, tetapi dalam beberapa keadaan yang jarang terjadi,gel ini tidak akan bekerja. Jika ini tidak berhasil, saatnya untuk pergi ke dokter.

"Selain hal ini, ada juga perbedaan penting lainnya. Kemampuanmu adalah untuk 'mengirim hal-hal yang kamu sentuh ke tempat lain, yaitu, dengan menggunakan tubuhmu sendiri sebagai titik 0, dan meneleport item ke lokasi A', tetapi kemampuan Musujime adalah untuk 'menggeser item jauh dari satu titik ke titik yang lain, dengan kata lain untuk memindahkan item dari titik A ke titik B '. Artinya, titik awal kemampuannya tidak tetap, itulah yang berbeda darimu.

"Tidak heran ... wanita yang menyatakan dirinya adalah seorang 'Point Teleporter' ..."

Shirai menggigit ke bibirnya, memikirkan sesuatu.

Pada awalnya, Musujime menggerakan banyak hal yang tidak dia sentuh dengan rangannya sendiri. Namun, dia tidak meneleport Shirai Kuroko . Jika dia bisa melakukan hal ini, tidak perlu menembakkan apapun. Dia hanya perlu untuk meneleport kuroko diantara tembok atau ke dalam perut bumi untuk mengfindari pertarungan lebih lanjut, menghemat waktu dan menghabisi kuroko dalam 1 serangan.

"Aku juga punya laporan yang menarik. Pada laporan ini, Musujime tampaknya tidak dapat meneleport orang dengan kekuatan yang sama. Ini mungkin karena sejenis bidang AIM akan mempengaruhi kemampuan Musujime, tetapi mengenai difusi AIM, hanya ada sejumlah terbatas penelitian yang dilakukan di tentang itu, sehingga informasinya harus divalidasi ... menurut laporan ini, ini bukan fenimena yang terbatas hanya pada Musujime. Teleporter tak dapat meneleport orang dengan kemampuan yang sama. Shirai-san, apakah ini benar? "

"Tidak tahu. Ini adalah pertama kalinya aku bertemu esper dengan jenis yang sama denganku. "

Kemudian, Shirai mendecak, "humph".

Meskipun itu tidak diuji, tidak sulit untuk membayangkan itu. Teleporter harus menghitung koordinatnya sendiri pada dimensi 11, dan bukan 'lokasi permukaan' di dimensi ketiga. Jadi sekali teleporter lain ingin mengubah koordinat mereka sendiri,'co-ordinat informasi' di otaknya akan mengganggu.

"Dan pada situasi yang tak mendesak, menurut laporan percobaan, Musujime Awaki terluka parah dalam pelajaran dua tahun lalu karena dia kehilangan kontrol atas kekuatannya."

"... Ini bukan benar-benar merupakan laporan yang penting. Juga, bahkan tidak membantu kami menemukan kelemahannya. Sungguh, bagaimana bisa seorang monster seperti dia menjadi hanya menjadi esper level 4 ?"

Shirai berpikir sambil menarik keluar kertas tisu dari rok nya yang robek, mencoba untuk menghapus darah di sekitar luka-lukanya. Kulit terluka yang tadinya halus menjadi agak dingin tiba-tiba.

"Dengan hanya menggunakan teknik yang tepat, teknik nya bahkan mungkin tidak kalah dengan esper Level 5. Mungkin dia tahu beberapa kelemahan yang kita tidak tahu tentang kekuatannya. "

Di sisi lain telepon, Uiharu mengatakan dengan santai.

"Selanjutnya, mengenai 'Tree Diagram' ..."

"Aku benar-benar berharap bahwa ini hanyalah sebuah kebohongan besar yang Musujime buat, tapi rasanya hal seperti itu hanya bualan besar."

Setelah menggunakan pasta seperti karet dan mengoleskan pada luka-lukanya, Shirai memerban luka-lukanya. Setelah perban menyentuh kulit, Shirai merasa dirinya mendadak berkeringat sedikit.

"Tidak, Aku tidak dapat menemukan informasi penting seperti 'Tree Diagram' telah dihancurkan. 'Tree Diagram' masih bergerak di orbit satelit. Academy City memang benar-benar meluncurkan pesawat luar angkasa bulan lalu, namun misi pesawat ruang angkasa itu tidak ada hubungannya dengan 'Tree Diagram'."

"Apa yang terjadi?"

Mengerutkan kening dan berpikir, Shirai berhenti membalut.

Dia mengingat foto yang Musujime tunjukkan ketika dia jatuh di gang.

Satelit yang pecah menjadi beberapa bagian.

Suara Uiharu terdengar agak tertekan juga.

"Aku tidak tahu apakah ini sepertinya kabar baik ... rekan-rekan kita menemukan orang yang mencuri tas koper itu. Dia adalah penyelundup, dan hanya mengetahui bahwa kliennya berasal dari distrik 23, tapi dia jelas tak tahu apapun tentang satelit. Kami telah menggunakan telepatis untuk mengkonfirmasi ingatannya, ia tidak berbohong ".

Seorang penyelundup.

Mungkin seorang yang ahli dalam perdagangan, Shirai menebak. Setelah tas koper dicuri, dia mencoba untuk memburu kelompok perampok, sehingga dapat dilihat bahwa ia memiliki beberapa tekad dalam pekerjaannya ...

"Dengan kata lain, distrik sekolah 23 ingin mengirim item di dalam tas koper ini ke beberapa lembaga penelitian di Academy City, sehingga mereka menyewa seorang penyelundup untuk pekerjaan itu. Namun, tas koper dicuri oleh Musujime dan geng nya. Meskipun kelompok yang dirampok ingin mendapatkan kopernya kembali, tapi ini informasi rahasia, sehingga ia tidak bisa minta tolong begitu saja, dan hanya bisa mendapatkan koper itu kembali dengan kemampuannya sendiri ... itukah hal yang terjadi? "

Shirai perlahan mengayunkan kaki terbalut, memeriksa apakah ada darah yang mengalir keluar dari dari lukanya. Ini obat yang cepat-kering-seperi-karet dan tampaknya telah benar-benar mengeeringkan lukanya.

"Meskipun agak menarik di mana distrik sekolah 23 mengirimkan hal ini, masalah utamanya adalah identitas para perampok. Aku kira bahwa penyebab di balik ini adalah sebuah organisasi eksternal yang bertentangan dengan Academy City. Tentu saja, termasuk apa yang kamu deskripsikan, kukira bahwa perselisihan internal dalam kelompok-kelompok yang berbeda dari Academy City akan membutuhkan seperti metode kasar seperi 'mencuri'. "

"... Sebuah organisasi eksternal antagonis. Bagaimana Musujime bisa terlibat dengan orang-orang macam itu? Siapa sih dia? "

"Musujime biasanya minta cuti di SMA Kirigaoka, tetapi semua cutinya adalah 'cuti khusus'. Aneh, bukan? Dia bahkan bukan anggota Judgement. "

"Dengan kata lain, pekerjaannya mungkin bertentangan dengan tugas Judgement?"

Uiharu menurunkan volume suaranya dan berkata,

"Menurut laporan tak dikenal, dia adalah 'guide' untuk 'bangunan tanpa berjendela'."

"... Markas utama dari Direktur Jenderal Academy City ?"

Ini adalah rumor yang seperti kisah di film , namun pemimpin tertinggi Academy City tinggal di sebuah bangunan khusus yang bahkan dapat menyerap dan menghilangkan serangan bom nuklir. Tidak ada jendela atau bahkan pintu masuk ke gedung, dan mereka hanya bisa teleport melalui bantuan seorang 'Guide'.

Jika rumor ini benar (atau bahkan lebih melebih-lebihkan dari apa yang rumor katakan), yang berarti bahwa Musujime mungkin tahu tentang hal-hal yang orang biasa tidak tahu, dan memiliki kesempatan untuk bertemu orang-orang dari segala macam latar belakang yang unik. Mungkin ini sebabnya dia dipilih oleh dunia luar.

"Meskipun kita tidak tahu mengapa Musujime ingin melakukan hal ini, mari kita asumsikan bahwa dia diam-diam terhubung dengan organisasi eksternal dan merencanakan perampokan ini. Benda di dalam tas koper itu ... dia menyebutnya dengan 'Remnant'. Dan sekarang dia memiliki itu ... "

"Setelah ini, dia akan menyerahkan hal itu kepada orang-orang dari organisasi eksternal."

"Bisakah Kamu memeriksa di mana dia bergerak?"

Shirai mengulurkan tangannya untuk mengambil pakaian gantinya, hanya untuk menyadari bahwa tangannya berwarna merah darah. Dengan demikian, maka ia menju wastafel, mencuci tangannya dan berpikir dengan tenang. Seorang gadis loli dengan kuncir kembar meletakkan telepon antara wajah dan bahunya, sepenuhnya telanjang, dan mencuci tangan di kamar mandi. Pemandangan semacam itu benar-benar menggairahkan. Jika ada Pedobear disana tentu ia akan diculik LOL

"Itu Aeh. Tidak perlu bagi seseorang untuk turun ke jalan ketika ia bisa teleport. Kamu juga tahu bahwa kamera keamanan sistem di Academy City juga memiliki Titik buta. "

Uiharu berhenti untuk sementara waktu, kemudian berlanjut,

"Ah, meskipun ia tidak tertangkap kamera sama sekali, mungkin ini petunjuk juga."

"Apa maksudmu?"

Shirai mengeringkan tangannya dengan handuk, memakai pakaiannya sambil bertanya. Dengan kedua tangan, dia menarik celana dalamnya sampai ke pinggang ... hanya merasa bahwa dia menarik pantsunya terlalu ke atas, dan menarik pantsunya turun sedikit.

"Karena dia berkeliling di Titik buta, kita hanya perlu menyelidiki semua sudut buta. Dibandingkan dengan seluruh Academy City, total luas semua Titik buta agak kecil. "

"... Kau mengatakan ini dengan tenang, Kau tahu? Aku sekarang orang yang menderita luka parah di sini ... INI SAKIT!! "

Shirai sekarang menggunakan kedua tangan untuk menghubungkan bagian belakang bra-nya, tetapi tindakan ini tampaknya untuk meregangkan otot-ototnya, karena ia bisa merasakan nyeri tajam di sisi perutnya segera. Shirai berpikir, aku harus mengenakan bra depan Tipe hook atau hanya singlet sebagai gantinya. Ia mengernyit karena ia meraba lukanya. Untungnya, luka itu tidak terbuka lagi.

Shirai Kuroko memeriksa bagaimana dia terlihat , sementara dia mengenakan pakaian dalamnya.

Desainnya dianggap 'busuk' oleh Misaka Mikoto, dan pada kenyataannya, Shirai benar-benar bingung. Namun, Shirai tidak peduli tentang desain pakaian dalamnya karena pakaian ini tidak dimaksudkan untuk show off, tetapi dimaksudkan untuk dikenakan pada tubuhnya sendiri. Baginya, kondisi pertama adalah bagaimana memilih pakaian dalam yang terasa nyaman. Desain lucu dan kekanak-kanakan biasanya lebih tebal dan memiliki kualitas rendah, dan menggosok kulitnya dari bra seragam olahraga sementara dia berolahraga akan mengrangi kenyamanannya. Dia bahkan merasa bahwa alih-alih memakai lingerie tersebut, dia mungkin juga tidak mengenakan apa-apa (Mungkin ini adalah mengapa Shirai harus berkonsentrasi penuh ketika dia menggunakan kemampuannya.) Memiliki pendapat yang berbeda dari Mikoto mengenai hal ini, ini menyebabkan Shirai Kuroko merasa agak sedih.

Index v08 116.jpg

Setelah mengenakan pakaian dalamnya, Shirai mengikat kulit penuh jarum kembali ke pahanya. Karena tidak ada sisa jarum disana, dia hanya bisa menggunakan alkohol desinfektan untuk membersihkan jarum-jarum yang tadi menusuk dirinya, dan mengisinya ke tali kulit.

"Shirai-san. Jika dia ingin menggunakan titik buta untuk keluar dari Academy City, termasuk permukaan dan jalan-jalan bawah tanah, hanya ada beberapa jalan baginya untuk memilih. Jadi setelah kami memeriksa melalui semua rute ... "

"Shhh ...!"

Shirai merasa bahwa ada orang lain yang mendekat dan segera menutup telepon. Pada saat ini, di luar pintu kamar mandi, seseorang berjalan ke dalam ruangan.

Dia menatap pintu masuk kamar mandi dan menyadari bahwa ia lupa untuk mengunci pintu, dan segera menguncinya. Dengan suara klik, suara logam saling mengetuk dengan suara jelas.

"... Kuroko?"

Saat Shirai mendengar hal ini, ia tahu siapa pemilik suara ini. Meskipun itu hanya suara kasar dan pendek yang datang dari balik pintu, Shirai yakin bahwa orang yang berbicara itu Misaka Mikoto. Bahkan jika Misaka Mikoto hanya bernapas, Shirai percaya bahwa itu adalah Mikoto hanya dengan mendengarnya.

"Apakah kau mandi? Karena kamu sudah kembali, kenapa kau tidak menyalakan lampu? kenapa kamu bersembunyi di dalam ruangan yang gelap? "

Suara itu datang dari samping pintu, menakut-nakuti Shirai. Shirai tidak boleh membiarkan Mikoto melihatnya seperti ini, bahkan tidak boleh ada jejak kecurigaan. Sifat overprotective Misaka Mikoto mungkin bahkan membuat situasi jadi lebih parah dari apa yang dia diharapkan.

"Hem ... hemat Listrik, Onee-sama <3. O 'Kuroko yang lembut ingin mengurangi efek dari pemanasan global. "

"Oh ... tapi sumber utama Academy City listrik adalah generator angin yang tidak menghasilkan karbon dioksida. Sumber Listrik cadangan kita daya tenaga surya, sehingga untuk listrik, kita tidak memiliki masalah seperti itu, ya kan? Kecuali kita sedang berbicara tentang menyalakan AC, kan? "

"Ah, aku lupa tentang hal itu. Kupikir bahwa aku bisa menggunakannya sebagai alasan untuk memikat Onee-sama ke dalam suasana gelap ruangan ini ... ara-ara~ Onee-sama. Sebagai seorang wanita berkelas, bagaimana Onee-sama bisa Bersuara 'ugh!' ?? "

Shirai tertawa lemah sambil bersandar membelakangi pintu kamar mandi.

Melalui pintu tipis, getaran dapat dirasakan. Orang luar tampaknya telah melakukan hal yang sama.

Shirai merasakan getaran ini dan mulai mengingat sesuatu. "Jangan kau pikir bahwa ini terlalu kebetulan? Setelah mencuri tas koper, orang-orang ini terjebak dalam kemacetan lalu lintas, itu seperti itu direncanakan. Aliran listrik ke lampu lalu lintas yang hilang ... kau tidak memikirkan alasannya? Tidakkah kau tahu apa jenis kekuatan yang dimiiliki oleh Ace of Tokiwadai? "

-Shirai Kuroko tahu betul bahwa ada sesuatu yang terjadi.

“Misaka Mikoto sungguh menyedihkan. Ketika mimpi buruknya telah selesai dengan kesusahan karena seseorang menghancurkan ‘Tree Diagram’".

-Shirai Kuroko juga tahu bahwa Misaka Mikoto sangat terlibat dalam hal ini.

Dan sekarang semua orang ingin memperbaikinya. Setelah ini diperbaiki, ‘experimen’ pasti akan berlanjut. Hm, aku tidak bisa bilang kalau aku tidak mengerti perasaannya sama sekali.”

-Shirai juga paham bahwa meskipun Mikoto terlibat dalam situasi sulit, dia tidak akan pernah ingin menunjukkan dirinya sedang berada dalam situasi atau frustrasi di depan Shirai.

Shirai juga paham bahwa dengan menghubungkan semua peristiwa bersama-sama, dia bisa melihatnya dengan jelas. Mikoto jelas terlibat dalam beberapa kasus, tapi dia tidak mau mengatakannya kepada Shirai, dan belum menerima bantuan orang lain. Untuk alasan apapun itu, Mikoto hanya ingin Shirai untuk tidak terlibat dalam hal ini. Ini seperti sebuah perimeter melingkar yang dibentuk untuk menjaga Shirai tetap aman.

Tidak peduli berapa keras Shirai berusaha, betapapun keras perjuangannya, Misaka Mikoto tidak akan senang tentang hal itu.

Jika Misaka Mikoto melihat bahwa Shirai sedang terlibat dalam masalah pribadinya, dia pasti tak akan senang.

Meski begitu ...

Shirai masih berharap bahwa dia dapat membantu Mikoto, untuk meringankan beban Mikoto. Bahkan jika Mikoto harus benar-benar tahu tentang ini, itu bukan masalah. Bahkan jika semua rasa terima kasih kan ditujukan kepada orang lain, itu bukan masalah. Shirai berdoa. Dengan tubuhnya yang terluka, melihat pakaian yang ternoda darah, dia berdoa.

Shirai sama sekali tidak menyadari apa yang terjadi di dalam.

Mikoto menyembunyikan segala sesuatu dari Shirai seperti botol tersegel, sehingga Shirai tidak dapat menebak apa yang terjadi.

Namun, Shirai ingin memecahkan masalah ini.

Shirai ingin menarik Mikoto keluar dari dunia yang menyiksanya.

Setelah semua masalah diselesaikan, Shirai ingin tersenyum bersama dan bersenang-senang bersama-sama dengan Mikoto seperti hari ini setelah sekolah.

Shirai Kuroko diam-diam membuat resolusi ini.

Untuk mencapai tujuan ini ...

(Aku tidak akan peduli bahkan jika Aku harus berbohong kepada Onee-sama, ini serius. Aku Tidak peduli apakah Onee-sama ingin Aku untuk tidak terlibat dalam hal ini..)

"Onee-sama, di mana kau pergi tadi?"

"Hn? Aku pergi untuk mencari sedikit asesoris yang tidak sempat kubeli sebelumnya. Aku baru-baru ini mencarinya, tapi belum melihat salah satu yang cocok untukku. Saat ini, aku hanya datang kembali untuk mengambil sesuatu, jadi aku akan keluar lagi. Oh ya, jangan berharap kalau aku akan membawa oleh-oleh untukmu, Kuroko."

Shirai berpikir, ini adalah alasan yang bodoh. Jika dia membuat keributan dan mengatakan bahwa dia ingin pergi, bagaimana Mikoto bereaksi?

(Onee-sama hanya berkata 'baru-baru ini' ... ini berarti bahwa ia telah merencanakan ini selama beberapa lama 'mencari sedikit asesoris' ... Benda-benda tertentu dapat dianggap sebagai asesoris... terlalu mudah bagiku untuk memahami itu .)

Shirai tertawa pelan, namun tidak menghentikan Mikoto. Dia hanya mengatakan Kata-kata yang Mikoto ucapkan pada pada sore harinya, Shirai mencerna dan mengembalikannya ke Mikoto.

"Tapi mari kita berharap bahwa hal itu tidak hujan. Laporan cuaca saat ini agak tidak akurat."

"..."

Dalam sekejap, Mikoto tampaknya telah mengambil napas dalam-dalam dan diam. Setelah mempertahankan kediamannya selama beberapa saat, ia tampaknya telah menurunkan kewaspadaannya nya, nada suaranya terdengar agak lembut.

"Ya. Terima kasih atas perhatianmu. Aku akan pulang secepat mungkin."

Setelah kata-kata ini diucapkan,hawa kehadiran luar pintu menghilang. Gadis luar pintu telah meninggalkan pintu dan keluar dari ruangan.

PAM! begitulah suara pintu yang tertutup.

"Nah ..."

Shirai beristirahat sejenak, lalu tidak membuang waktu untuk mengenakan pakaiannya sendiri. Dia hanya buru-buru meraih seragam musim panasnya dan me-redial ponselnya. Masih ada sesuatu yang perlu ditanyakan kepada Uiharu.

"Moshi-Moshi~. Ya. Bisa beri tahu aku ke mana jalur kabur gadis itu?"



Part 2[edit]

Setelah membersihkan noda darah di kamar mandi dan membereskan pakaian kotornya, Shirai menggunakan teleport ke gang di belakang asramanya.

Waktu menunjukkan pukul 8:30 malam.

Dari saat ia terpisah dari Mikoto setelah perjalanan belanja, itu hanya 2 jam. Shirai agak terkejut dengan hal itu.

Pada saat ini, hampir semua transportasi di Academy City telah menghentikan aktifitasnya. Untuk mencegah siswa berkeliaran di luar setelah pulang sekolah, semua bus dan trem yang terkoordinasi dengan waktu sekolah berhenti sesaat setelah jam pulang sekolah. Saat ini, hanya ada kendaraan pribadi milik guru, mahasiswa, taksi, truk, dan kendaraan industri.

Adegan kemacetan lalu lintas telah benar-benar menghilang.

Karena sangat sedikit kendaraan di jalan,maka jalan-jalan terlihat lengang.

Shirai mengambil napas dalam-dalam. Udara sudah memiliki aroma malam.

"Ah, Shirai-san, ada sesuatu yang penting yang perlu kamu perhatikan," sebuah suara terdengar dari telepon. "Awaki Musujime tampaknya tidak bisa teleport tubuhnya sendiri terus menerus. Aku menemukan beberapa catatan di perpustakaan. Shirai-san, kukatakan sebelumnya tentang Musujime yang kehilangan kendali kekuatannya selama pelajaran dua tahun yang lalu dan terluka parah, kan?"

"Jadi apa?"

"Setelah itu, Musujime pergi untuk beberapa sesi konseling di sekolah. Insiden itu tampaknya telah menyebabkan semacam trauma bagi dirinya. Setelah itu, selama itu adalah tes 'meneleport diri sendiri', dia selalu gagal mendapatkan nilai yang baik dari tes itu, dan bahkan ada kasus ketika dia jatuh sakit karena terlalu memaksakan dirinya. Ini seperti setiap kali dia teleport, itu adalah pertaruhan hidupnya sendiri. Dengan kata lain..."

"Kondisi mentalnya akan segera memburuk jika dia teleport terus, 'kan?"

Shirai menggigit bibirnya dan berkata, "Sekarang aku berpikir tentang itu, Musujime tidak meneleport dirinya sendiri sama sekali selama pertempuran. Bahkan, jika dia bisa meneleport apapun di sekitarnya, tidak perlu untuk meminta bantuan khusus dari dunia luar, itu akan lebih cepat baginya untuk melakukannya sendiri. Teleporter dapat bergerak cepat dan mengabaikan setiap dinding, jalan atau jarak, sehingga tidak mungkin untuk menangkap kami menggunakan cara biasa."

Kekuatan kemampuan teleport Shirai akan berbeda sesuai dengan mood dan suasana sehari-hari. Jika Musujime yang dipengaruhi oleh trauma emosional, kontrol atas kemampuannya sendiri akan menurunkan dengan drastis.

Shirai kemudian berpikir,

(Kalau dipikir-pikir, kemampuannya sangat kuat dan Mungkin karena trauma emosional yang dia punya yang menjadi penyebab baginya untuk terjebak pada Level yang sama sepertiku? Seorang Level 4. ...?)

Shirai merasa perasaan campur aduk saat ia teleport. Setiap 80 meter dia bergerak, kakinya akan mendarat di lantai, dia akan bertujuan pada titik berikutnya dan terus teleport.

Sejak Shirai sudah terluka cukup parah, dan sulit baginya untuk berjalan, kemampuan untuk teleport merupakan hal yang paling berguna. "Musujime lebih kuat dariku. Dia dapat menggerakkan benda yang 'jauh'. Tapi di sisi negatifnya, metode perhitungan nya bahkan lebih merepotkan daripada metode ku. Meskipun aku hanya dapat memindahkan 'hal-hal yang di sampingku', aku tidak perlu menghitung 'koordinat asli ' sebelum pindah. "

"Itu ... benar. Jadi ... perhitungan waktu nya ... lebih pendek. Oh ya ... jika Musujime tidak menggunakan ... 'Move Point' ... maka dia akan memindahkan ..."

Karena teleportasi, isi panggilan telepon menjadi terganggu. Shirai mendengarkan dengan hati-hati, tapi sebelum Uiharu bahkan selesai berbicara, Shirai tahu ke mana harus pergi.

BOOM!

Suara guntur dapat didengar dari jauh.

Shirai Kuroko mendongak ke langit.

"Jangan bilang kalau itu ..."

Waktu ketika toko-toko dan transportasi beroperasi di Academy City terkoordinasi dengan waktu sekolah. Setelah waktu gelap, lampu-lampu di jalan-jalan akan hilang satu per satu, sehingga dibandingkan dengan kota besar di kota-kota besar lainnya di dunia luar, intensitas cahaya disini jauh lebih sedikit. Saat ini, bintang-bintang yang menutupi langit, dan cuaca terlihat baik, tidak ada awan yang mungkin dapat menyebabkan guntur.

Kalau begitu, ada apa dengan gemuruh tegangan tinggi itu?

"Shirai-san, saya mendapat laporan baru bahwa ada pertempuran esper skala besar di suatu tempat di Distrik 7, dan itu tepat di jalan di mana rute pelarian Musujime diprediksi!"

Guntur lain mengaum, menyamarkan suara Uiharu, dan juga mengganggu penerimaan telepon.

Shirai pasti tidak akan bisa menyalahartikan suara itu.

"Onee-sama!"



Part 3[edit]

Di antara baris 3[edit]

Previous Chapter 2 Return to Main Page Forward to Chapter 4