Difference between revisions of "The World God Only Knows Bahasa Indonesia:Volume 2 Chapter 2"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Penambahan judul dan presentasi)
(Sedikit update)
Line 27: Line 27:
 
Pertama, dia tidak akan memaksa orang lain untuk membeli.
 
Pertama, dia tidak akan memaksa orang lain untuk membeli.
   
Gajinya sebagai seorang pramuniaga sepenuhnya berada di komisi, dan jumlah gajinya akan di tentukan berdasarkan jumlah Gokult yang dikirim, dan jumlah pelanggan baru. Tetapi, Yukie saat ini merasakan bahwa uang dan gaji yang dimilikinya sudah cukup. (!<!-- Note: Siapa saja yang bias menterjemahkanya ,emjadi lebih baik, langsung diubah aja-->)
+
Gajinya sebagai seorang pramuniaga sepenuhnya berada di komisi, dan jumlah gajinya akan di tentukan berdasarkan jumlah Gokult yang dikirim, dan jumlah pelanggan baru. Tetapi, Yukie saat ini merasakan bahwa uang dan gaji yang dimilikinya sudah cukup. (!<!-- Note: Siapa saja yang bias menterjemahkanya ,menjadi lebih baik, langsung diubah aja-->)
   
 
Tidak, sebenarnya bukan itu saja. Dia malahan meminta mengecilkan wilayah pengirimanya.
 
Tidak, sebenarnya bukan itu saja. Dia malahan meminta mengecilkan wilayah pengirimanya.
Line 160: Line 160:
   
 
Dia menggenggam erat sepasang tiket masuk ke 'Taman Dean'...
 
Dia menggenggam erat sepasang tiket masuk ke 'Taman Dean'...
  +
  +
Sudah satu jam semenjak Haqua berdiri di depan rumah Katsuragi dan memutuskan untuk masuk. Semua orang yang lewat memberikan pandangan yang aneh ke Haqua, yang memakai pakaian yang aneh dan membawa scythe, tetapi dia sendiri kelihatan tidak perduli pada sat bersamaan dia terus melihat rumah Keima, 'Grandpa Cafe' (T/L Note: Cafe kakek).
  +
  +
Dengan tangan yang disembunyikan di belakangnya, dia terus berjalan-jalan tanpa berarti di depan pintu
  +
  +
"Uu~"
  +
  +
Tetapi dia tidak boleh terus menerus di depan pintu seperti ini.
  +
  +
Dia memutuskan untuk menendang tanah dan terbang sebelum menghilang ke ujung dinding.
  +
  +
Caranya terbang lebih bagus daripada Elsie, yang juga seorang iblis.
  +
  +
Setelah masuk ke rumah, Haqua mengatur pernapasanya.
  +
  +
Dia meletakkan jarinya di tulang leher, di atas dadanya dan merasakan bahwa jatungnya berdetak semangkin kencang. Tetapi, semenjak dia sudah jauh-jauh datang kemari.
  +
  +
Sekarang, tidak ada kata mundur.
  +
  +
Sebenarnya.
  +
  +
"Sekarang, setiap dua minggu sekali, Elsie dan ibu Keima akan keluar untuk belanja."
  +
  +
Haqua sudah mengetahui bahwa mereka akan memilih waktu ini untuk membeli persedian cafe yang sudah habis. Dengan catatan tambahan, dia sudah mengetahui bahwa Keima tidak akan keluar rumah setiap hari minggu, dan akan terus tinggal di rumah untuk bermain game. Hal tersebut sudah diketahuinya setiap kali dia berkunjung ke sana. Masalahnya adalah, terdapat kemungkinan kecil yaitu Keima keluar untuk membeli game.
  +
  +
"Game yang dibelinya minggu lalu mesih belum selesai, jadi dia mungkin berada di rumah hari ini."
  +
  +
Semua itu sesuai dengan perkiraan Haqua juga.
  +
  +
Katsuragi Keima seharusnya berada di rumah sendirian.
  +
  +
Tetapi...
  +
  +
Haqua melihat di sekeliling rumah Katsuragi, dan memiringkan kepalanya sedikit.
  +
  +
"Apa ini?"
  +
  +
Dia merasa sedikit aneh. Terdapat barang-barang seperti bawang, jimat, tambang jerami berserakan dimana-mana. Apa yang sedang terjadi?
  +
  +
Apa yang sudah terjadi pada saat dia tidak datang ke sini untuk berkunjung?
  +
  +
Haqua berjalan sebentar(!<!-- Note: Siapa saja yang bias menterjemahkanya ,menjadi lebih baik, langsung diubah aja-->). Pas saat itu terdengar suara yang berasal dari ruang tamu.
  +
  +
("Keima! Keima!")
  +
  +
Itu adalah suara yang sangat kekanak-kanakkan
  +
  +
(Hm?)
  +
  +
Hauqa tampak bingung.
  +
  +
Suara itu seperti suara seorang cewek.
  +
  +
Dan itu seharusnya seorang cewek yang tidak diketahui olehnya, berumur 4 atau 5 tahun. Kemungkinan siapakah itu?
  +
  +
Keima seharusnya tidak memiliki adik perempuan.
  +
  +
Apakah ada anak kerabat yang datang untuk berkunjung?
  +
  +
Di depan ruang tamu,
  +
  +
"Ada apa, Tomomi?"
  +
  +
Dia malahan bisa mendengar Keima berbicara. Pada saat Haqua hampir menggenggam daun pintu (!) ke ruang tamu dan hampir membukanya seperti biasa.
  +
  +
("Aku ingin mencium Keima~")
  +
  +
PAK!
  +
  +
Haqua membatu disana.
  +
  +
(Ah? Eh? Apa saja yang baru dikatakanya?)
  +
  +
Haqua masih sedang terpaku disana, dan tidak diketahui apakah dia sedang tersenyum atau sedang marah.
  +
  +
Pada saat itu, dari ruang tamu,
  +
  +
("Eh? Keima. Bagaimana dengan ciumanya~?")
  +
  +
Suara (fawning) dari cewek tersebut dapat didengar,
  +
  +
"Haa."
  +
  +
Dan keluhan Keima dapat didengar.
  +
  +
(Itu, itu benar... jika dia hanyalah seorang anak puber lebih dulu, maka Keima akan menghiburnya...)
  +
  +
Pada saat Haqua masih berfikir di belakang pintu,
  +
  +
"Baiklah."
  +
  +
Keima sebenarnya berbicara dengan nada play boy yang tidak akan menyesali perbuatanya.
  +
  +
"Mari kita bercium, Tomomi. Lagi pula rumah sedang sepi."
  +
  +
(!)
  +
  +
Setelah itu, Haqua tanpa sadar mengambil tindakan.
  +
  +
"TUNGGU SEBENTAR!"
  +
  +
Dia membuka pintu dengan keras.
  +
  +
"TIDAK MUNGKIN APAKAH KAMU-!!"
  +
  +
Dan menjerit
  +
  +
"-!"
  +
  +
Di ruang tamu.
  +
  +
Keima , yang hand held game console (T/L Note: jenis game seperti psp well you got what i meant right?) PFP tepat di hadapanya kelihatan sedikit terkejut seraya berpaling kebelakang untuk melihatnya.
  +
  +
Sangat jarang untuk melihat matanya melebar seperti itu.
  +
  +
"Biarkan aku membetulkan sesuatu dulu."
  +
  +
Mata Keima mengeluarka cahaya.
  +
  +
"Tomomi mungkin mengetahui sedikit kosa kata, tetapi umurnya dan penampilanya sekitar 17 - 18. Dia terlibat dalam sebuah kecelakaan dimana dia diculik oleh sebuah kapal angkasa dan berakhir di cryo-statis, jadi usia kejiwaanya agak sedikit terbalik."
  +
  +
"..."
  +
  +
Di lain pihak, Haqua.
  +
  +
"INI~TIDAK PENTING!"
  +
  +
Kelihatan sangat tidak senang dan menyilangkan kakinya di sofa dan kelihatan seperti dia sedang bertengkar, sambil cemberut dan menyipitkan=>

Revision as of 07:27, 21 March 2012

Status: Incomplete

15% completed (estimated)

   

Chapter 1: Hari Istirahat Haqua

Marui Yukie ( wanita single yang berusia 54 tahun) adalah seorang pramuniaga minuman kesehatan Gokult.

Pekerjaan utamanya adalah menjual Gokult segar ke rumah-rumah di kawasanya setiap hari. Di pagi hari, dia akan menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan langsung pergi ke pusat distributor. Dia kemudian akan mengenakan pakaian seragamnya, meletakkan Gokult pesanan untuk hari itu ke kereta sorongnya dan secara perlahan mengirimnya melalui jalan yang ditentukan olehnya.

Juga, salah satu pekerjaanya adalah untuk memiliki pelanggan baru.

Untuk mempromosikan barang dagangannya, dia memutuskan untuk membiarkan orang-orang mencicipi produknya.

Yukie yang sangat percaya diri dengan produk perusahaannya, biasanya memberikan minuman ke orang-orang, dan tidak akan memaksa mereka untuk membelinya.

"Cobalah sedikit. Ini bagus, enak, dan menyehatkan."

Itulah kalimat yang biasa di ucapkannya.

Yang penting baginya adalah senyuman, dan keikhlasan.

"Gokult bagus untuk tubuh kita. Apa yang saya sarankan tidak akan salah."

Dan kepercayaan ini.

Sebenarnya, Yukie sendiri dulunya orang yang tidak sabaran, dan akan pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk meningkatkan jumlah pelangganya untuk mempromosikan barang daganganya dengan penuh semangat. Tetapi badanya sekarang sudah tidak mampu lagi, dan caranya sudah berubah.

Pertama, dia tidak akan memaksa orang lain untuk membeli.

Gajinya sebagai seorang pramuniaga sepenuhnya berada di komisi, dan jumlah gajinya akan di tentukan berdasarkan jumlah Gokult yang dikirim, dan jumlah pelanggan baru. Tetapi, Yukie saat ini merasakan bahwa uang dan gaji yang dimilikinya sudah cukup. (!)

Tidak, sebenarnya bukan itu saja. Dia malahan meminta mengecilkan wilayah pengirimanya.

Hal ini dilakukan untuk menghabiskan lebih banyak waktu ke setiap langganan yang harus diurusnya dan membangun lebih banyak kepercayaan di dalam diri mereka. Karna hal ini, jumlah penjualanya tidak semenakjubkan pada saat dia masih muda (dia sudah pernah dipilih sebagai Miss Gokult tahunan yang terkemuka selama tiga tahun), tetapi dia masih mengunakan karakter bersahaja dan tehnik penjualanya yang dipoles selama bertahun-tahun untuk mendapatkan rating yang bagus, dan selama 10 tahun tidak ada seorangpun yang mengeluh dan memiliki masalah.

Dan juga, wilayah pengirimanya secara bertahap menjadi semangkin kecil.

Dari hal ini, seseorang dapat menyimpulkan seberapa besar pelangganya mempercayainya.

Oleh karena itu, bagi Yukie.

"Maaf, Marui-san."

Pria supervisor Gokult, yang di tugaskan dipusat distribusi, sangat mempercayai dan menyayanginya nya,

"Jika tidak apa-apa, inginkah anda mengunakan ini? Bukankah saya meminta bantuan anda untuk membantu berberapa pekerja baru yang datang setelah anda bekerja? Ini adalah imbalan untuk itu. Perusahaan pusat memberikan berberapa kepada saya."

"Oh."

Yukie menopang wajahnya.

"Saya tidak bisa menerima ini~"

Supervisor menyerahkan sepasang tiket taman bermain ke dia.

"Goto-san selalu menolong saya."

Hal itu benar.

Pada saat Yukie yang bersemangat mengajarkan dan mengurus pramuniaga lainya, supervisor biasanya akan memberinya keuntungan yang tampak maupun tidak tampak.

"Hahaha."

Supervisor tersebut menggaruk kepalanya yang gundul.

"Mungkin agak sulit untuk Marui-san menerima ini."

Biasanya, untuk wanita paruh baya seperti Yukie, tidak terlalu senang menerima sepasang tiket ke taman bermain. Tetapi,

"..."

Yukie terdiam untuk sesaat sambil melirik ke tiket itu.

"Bolehkah saya mengambil ini?"

"Ah, anda ingin?"

"Iya."

Yukie menerima tiket masuk tersebut dan tersenyum.

"Aku tahu dengan siapa sebaiknya kuberikan tiket ini."

Sedangkan bagi Haqua du Lot Herminium, banyak orang yang berkomentar terhadap dirinya.

"Haqua sangat hebat! Dia selalu menduduki peringkat pertama disekolah, setiap waktu! Aku sangat kagum-scythe (T/L Note:scythe disina adalah sabit besar yang biasanya dipakai oleh Grim Reaper) yang dimilikinya adalah bukti bahwa dia adalah murid cemerlang dari Devil Acedemy (T\L Note:Kalau diartikan menjadi sekolah iblis), the Scythe of Testament."

Beerberapa seperti Elsie yang kagum akan kemampuanya.

Atau,

"Haq-chan adalah gadis yang baik"

Mereka biasanya memujinya cukup dengan satu kata saja, seperti yang dilakukan rekan sekerjanya Yukie.

"Cantik, memiliki bentuk tubuh yang bagus (walaupun payudaranya mungil), pelajar yang baik dengan nilai yang tidak bisa dianggap remeh."

Itulah pandangan orang-orang disekitar mengenai dirinya.

Haqua sendiri agak sedikit sombong.

Tetapi hanya Keima,

"...Dalam berbagai aspek, orang orang ini sememangnya sedikit menyusahkan."

Kaca matanya bercahaya, dan pada saat di menurunkan pundaknya ia mengeluarkan keluhan.

Hari ini, Haqua akan memperlihatkan 'sedikit menyusahkan dalam berbagai aspek' sebanyak yang ia inginkan...

"Aku tidak ada pilihan lain! Aku mengajakmu karena aku tidak ada pilihan lain!"

"Nya~"

"Jangan salah paham, mengerti kan?"

"Nya~"

"Sebenarnya, aku tidak ingin pergi ke tempat yang kekanak-kanakan! Tetapi Yukie yang memaksakan ini kepada ku...eh? Kamu mengatakan bahwa sebaiknya aku buang saja tiket ini?"

"Nya~"

"Ba, bagai, bagaimana aku bisa, bukankah itu adalah hal yang mubajir?"

"Nya~"

"Be, benar. Un, itu, apakah kamu pergi?"

"..."

"K, ka, kamu, kamu tidak pergi?"

"..."

"Bicaralah! sekurang-kurangnya jawab pertanyaanku"

"Nya~"

"It, itu benar. Aku mengajakmu sekarang. Akankah kamu pergi?"

Setelah cukup lama

"...Apa, apakah kamu senang?, kamu tidak terasa terganggu kan?"

Haqua terus menatap anak kucing yang sedang duduk di atas keranjang sampah.

Kucing itu.

"..."

Setelah terdiam untuk waktu yang cukup lama,

"Nya."

Mengeluarkan suara itu dan membalikan tubuhnya sebelum melompat ke dinding dan hilan ke dalam gang tanpa melihat kebelakang.

"..."

Setelah melihat anak kucing itu pergi, Haqua mengeluh.

"Apa yang ku lakukan? Memulai latihan dengan seekor anak kucing..."

Dia menggenggam erat sepasang tiket masuk ke 'Taman Dean'...

Sudah satu jam semenjak Haqua berdiri di depan rumah Katsuragi dan memutuskan untuk masuk. Semua orang yang lewat memberikan pandangan yang aneh ke Haqua, yang memakai pakaian yang aneh dan membawa scythe, tetapi dia sendiri kelihatan tidak perduli pada sat bersamaan dia terus melihat rumah Keima, 'Grandpa Cafe' (T/L Note: Cafe kakek).

Dengan tangan yang disembunyikan di belakangnya, dia terus berjalan-jalan tanpa berarti di depan pintu

"Uu~"

Tetapi dia tidak boleh terus menerus di depan pintu seperti ini.

Dia memutuskan untuk menendang tanah dan terbang sebelum menghilang ke ujung dinding.

Caranya terbang lebih bagus daripada Elsie, yang juga seorang iblis.

Setelah masuk ke rumah, Haqua mengatur pernapasanya.

Dia meletakkan jarinya di tulang leher, di atas dadanya dan merasakan bahwa jatungnya berdetak semangkin kencang. Tetapi, semenjak dia sudah jauh-jauh datang kemari.

Sekarang, tidak ada kata mundur.

Sebenarnya.

"Sekarang, setiap dua minggu sekali, Elsie dan ibu Keima akan keluar untuk belanja."

Haqua sudah mengetahui bahwa mereka akan memilih waktu ini untuk membeli persedian cafe yang sudah habis. Dengan catatan tambahan, dia sudah mengetahui bahwa Keima tidak akan keluar rumah setiap hari minggu, dan akan terus tinggal di rumah untuk bermain game. Hal tersebut sudah diketahuinya setiap kali dia berkunjung ke sana. Masalahnya adalah, terdapat kemungkinan kecil yaitu Keima keluar untuk membeli game.

"Game yang dibelinya minggu lalu mesih belum selesai, jadi dia mungkin berada di rumah hari ini."

Semua itu sesuai dengan perkiraan Haqua juga.

Katsuragi Keima seharusnya berada di rumah sendirian.

Tetapi...

Haqua melihat di sekeliling rumah Katsuragi, dan memiringkan kepalanya sedikit.

"Apa ini?"

Dia merasa sedikit aneh. Terdapat barang-barang seperti bawang, jimat, tambang jerami berserakan dimana-mana. Apa yang sedang terjadi?

Apa yang sudah terjadi pada saat dia tidak datang ke sini untuk berkunjung?

Haqua berjalan sebentar(!). Pas saat itu terdengar suara yang berasal dari ruang tamu.

("Keima! Keima!")

Itu adalah suara yang sangat kekanak-kanakkan

(Hm?)

Hauqa tampak bingung.

Suara itu seperti suara seorang cewek.

Dan itu seharusnya seorang cewek yang tidak diketahui olehnya, berumur 4 atau 5 tahun. Kemungkinan siapakah itu?

Keima seharusnya tidak memiliki adik perempuan.

Apakah ada anak kerabat yang datang untuk berkunjung?

Di depan ruang tamu,

"Ada apa, Tomomi?"

Dia malahan bisa mendengar Keima berbicara. Pada saat Haqua hampir menggenggam daun pintu (!) ke ruang tamu dan hampir membukanya seperti biasa.

("Aku ingin mencium Keima~")

PAK!

Haqua membatu disana.

(Ah? Eh? Apa saja yang baru dikatakanya?)

Haqua masih sedang terpaku disana, dan tidak diketahui apakah dia sedang tersenyum atau sedang marah.

Pada saat itu, dari ruang tamu,

("Eh? Keima. Bagaimana dengan ciumanya~?")

Suara (fawning) dari cewek tersebut dapat didengar,

"Haa."

Dan keluhan Keima dapat didengar.

(Itu, itu benar... jika dia hanyalah seorang anak puber lebih dulu, maka Keima akan menghiburnya...)

Pada saat Haqua masih berfikir di belakang pintu,

"Baiklah."

Keima sebenarnya berbicara dengan nada play boy yang tidak akan menyesali perbuatanya.

"Mari kita bercium, Tomomi. Lagi pula rumah sedang sepi."

(!)

Setelah itu, Haqua tanpa sadar mengambil tindakan.

"TUNGGU SEBENTAR!"

Dia membuka pintu dengan keras.

"TIDAK MUNGKIN APAKAH KAMU-!!"

Dan menjerit

"-!"

Di ruang tamu.

Keima , yang hand held game console (T/L Note: jenis game seperti psp well you got what i meant right?) PFP tepat di hadapanya kelihatan sedikit terkejut seraya berpaling kebelakang untuk melihatnya.

Sangat jarang untuk melihat matanya melebar seperti itu.

"Biarkan aku membetulkan sesuatu dulu."

Mata Keima mengeluarka cahaya.

"Tomomi mungkin mengetahui sedikit kosa kata, tetapi umurnya dan penampilanya sekitar 17 - 18. Dia terlibat dalam sebuah kecelakaan dimana dia diculik oleh sebuah kapal angkasa dan berakhir di cryo-statis, jadi usia kejiwaanya agak sedikit terbalik."

"..."

Di lain pihak, Haqua.

"INI~TIDAK PENTING!"

Kelihatan sangat tidak senang dan menyilangkan kakinya di sofa dan kelihatan seperti dia sedang bertengkar, sambil cemberut dan menyipitkan=>