Tensei Shitara Slime Datta Ken Vol 02 Chapter 07 (Indonesia)

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Pemimpin Lizardmen mengangguk sekali saat mendengarkan laporan peperangan.

4 hari telah berlalu setelah pertemuan dengan Souei.

Besok mereka akan datang. Tanpa perkembangan besar sejauh ini, mereka sepertinya bisa melihat hari esok.

Serangan orc sangatlah intensif.

Tergantung persediaan mereka, jalan kabur telah dipenuhi dengan Orc. Orc terkena efek sedikit dengan labirin, dan mereka bisa melewatinya bergerombol.

Dengan memasang jebakan di sepanjang jalan, mereka berhasil mengurangi jumlah mereka sedikit.

Tapi tetap saja, berkat labirinnya para lizardmen tidak kalah telak. Labirinnya bercabang banyak, dan jalur darurat masih berfungsi.

Mereka bergiliran melawan orc, dan dengan cepat bergabung untuk menghadapi lawan.

Semenjak pertarungan ini ada di bawah perintah, tidak ada yang bisa dibanggakan.

Karena bantuan akan datang, karena ada harapan, semuanya entah bagaimana bisa bertahan.

Nyatanya, mereka yang melawan para orc terkejut akan kekuatannya.

Para orc itu lebih kuat dari biasanya.

Sekarang, seekor orc bisa menghadapi 3 lizardmen
.
Terlebih lagi, sepertinya kekuatan mereka bertambah.

Ini, tentu saja karena perintah dari orc lord.

Pemimpin juga memerintahkan yang terluka harus langsung mundur. Semenjak luka akan membuat kematian, para orc akan menjadi semakin kuat.

Dengan hati-hati, dan tanpa kesalahan, mereka bisa mempertahankan garis pertahanan.

Dan tinggal sehari lagi.

Saat bantuan datang, mereka mungkin bisa memanfaatkan lingkungannya untuk menghancurkan para orc.

Setidaknya, mereka bisa bergantian untuk berjaga di pertahanan vital.

Diisi oleh pemikiran seperti itu, pemimpin rileks sejenak.

Itu saat seseorang datang.

Berita dari kembalinya Gabil….

◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊

Gabil sangatlah marah.

Apa-apaan ini! Para Lizardmen terhormat dengan pengecutnya bersembunyi di lubang karena babi rendahan! Dia dibutakan oleh amarah.

Bagaimanapun juga, segalanya akan baik-baik saja. Dia sudah kembali, seperti Lizardmen yang seharusnya, yang akan bertarung dengan terhormat.

Dengan pemikiran itu dia menuju ke Pemimpin.

[Bagus sekali Gabil. Aku kira kau bisa mendapatkan bantuan Goblin?]

[Ay! Kita sudah mendapat 7000 prajurit.]

[Oh begitu….. dengan ini, kita mungkin bisa melakukannya.]

[Kalau begitu, mari serang mereka sekarang.]

Setelah melaporkan ke pemimpin, dia mempersiapkan dirinya untuk bertarung.

Sekarang dia sudah kembali, dia tidak bisa mengijinkan para orc kelancangannya. Tentu saja pemimpin sudah menunggu kedatangannya.

Bagaimanapun juga,

[Hmmmm? Tidak, waktunya belum tepat. Saat kau tak disini, kita tidak menerima aliansi. Mereka akan tiba besok. Dan sekarang, setelah melakukan rapat strategi, kita akan menyerang para orc!]

Sungguh diluar perkiraan. Hal yang tak terpikirkan yang dikatakan oleh pemimpin.

“Apa ? Pemimpin tak menungguku?”

Dengan kekecewaan itu, yang membuat mood Gabil semakin buruk.

Untuk menunggu bantuan yang tak diketahui melawan orc rendahan…….

[Pemimpin, jika kau mengirimku, aku akan menghancurkan para orc dengan cepat. Perintahkan aku untuk pergi!]

Kemarahannya meningkat, dia berharap untuk melampiaskannya ke musuh. Bagaimanapun juga,

[Tidak. Kita akan bertarung besok! Kau mungkin lelah, jadi istirahatlah.]

Sungguh diabaikan.

Pikiran Gabil dibutakan kemarahan. Mengabaikannya, dan bergantung pada orang asing! Tak bisa dimaafkan.

[Pemimpin, tidak, ayah! Hentikan kebodohan ini! Kau sepertinya semakin tua, kau tidak bisa melihat kebenarannya.]

[Apa-apaan itu? Gabil, apa yang kau rencanakan!]

Sampai sekarang, dia menahannya untuk menghormati ayahnya.

Faktanya, ada banyak kehebatannyayang bisa dihormati.

Jadi Gabil mematuhinya.

Bagaimanapun juga, dia menolak mengakui Gabil, itulah yang Gabil tak bisa maafkan.

Waktu ini akhirnya tiba, hanya itu.

Jadi setelah mengangguk sekali, dia membuat sinyal untuk anak buahnya.

[Ayah, waktumu telah berakhir. Sekarang, aku adalah pemimpin lizardmen yang baru.]

Gabil meneriakkannya dengan keras.

Dengan deklarasi ini,para goblin dengan berisiknya dia menuju ruangan raja.

Bersenjatakan dengan tombak batu, mereka mengelilingi pemimpin dan penjaganya.

Anak buah Gabil, para elite, juga bersiap dibelakang para goblin.

[Gabil, apa artinya ini?]

Tak bisa memahami situasinya, pemimpin berteriak panik. Sungguh tak biasanya.

Bagaimanapun juga, itu hanya superiority complex Gabil. (TN: ga suka kalah.)

[Ayah, kerja bagus sampai sekarang! Serahkan sisanya padaku, dan nikmatilah pensiunmu!]

Anak buahnya lalu melucuti pemimpin dan penjaganya.

Lalu, Gabil mengambil kepemimpinan, tidak,tombak ayahnya. Sebuah tombak, senjata sihir yang disebut Water Vortex Spear, adalah simbol dari para Lizardmen.

Senjata yang dipenuhi dengan kekuatan sihir. Dipegang oleh lizardmen terkuat. Senjata yang paling cocok untuk Gabil. Dan setelah melihat ayahnya dan para penjaganya.

[Serahkan sisanya padaku! Kau mungkin akan ditahan sampai perang selesai,tapi tahan itu ok?]

Jadi dia mengatakan itu.

[Tunggu, Gabil! Hentikan keegoisan ini! Setidaknya, tunggu sampai besok!!!]

Menghiraukan permintaan ayahnya,

[Sungguh merusak pemandangan. Bawa dia pergi!]

Jadi dia memerintahkan.

Tentu saja, dia tidak ada maksud membunuhnya. Dia juga masih membutuhkannya.

Dia ingin mengalahkan pemimpin secara personal.

Tentu saja, untuk pahlawan baru diantara para lizardmen, acara seperti itu diperlukan.

Lalu ayahnya akan mengakui kekuatannya dan memujinya.

Pemikiran yang membuatnya pusing.

Pemimpin yang baru, membawa goblin, memulai untuk memerintah para lizardmen. Mungkin mereka akan mendengar kudeta secepatnya.

Dan semenjak mereka mengakuinya, akan terjadi pertarungan diantara mereka.

Gabil tidak bisa membayangkan kemungkinannya untuk kalah.

Peringatan ayahnya dihiraukan oleh Gabil.

Dari awal, pendukung Gabil selalu menyemangatinya, karena pembukaan aksinya.

Salah satu yang dipenjara juga sama.

Mabuk dengan pujian, Gabil duduk di singgasana dengan senang.

Waktunya akhirnya datang.

Dia sudah melupakan hal yang terpenting seperti invasi para orc.

◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊

Apa-apaan..

Pemimpin disiksa oleh penyesalan.
Jangan terburu-buru! Jadi dia sudah diberitahu berkali-kali. Dan ini adalah situasi yang dia hadapi.

Dia sudah mengontrol para saudaranya.

Tapi untuk dihianati oleh putranya sendiri….

Ini sangat buruk.

Jika ini berlanjut, para lizardmen akan menyerang tanpa menunggu, dan berakhir dengan kematian.

Dengan pemikiran seperti itu, dia melihat kepala penjaga.

Dia adalah salah satu putranya juga, saudara Gabil.

Kepala penjaga sinyal dari pemimpin dan mengangguk.

[Go!]

Saat dimana pemimpin meneriakkan kata-kata itu, kepala penjaga melepaskan diri lalu kabur.

Mereka perlu memberitahu sekutu mereka tentang situasi ini.

Pembawa pesan itu, tidak menyembunyikan auranya.

Jadi, setelah keluar dari labirin, dia tahu kemana harus pergi.

Bertaruh dengan kemungkinan, pemimpin itu mengirim putranya.

Bagaimanapun juga, dia tak ingin melukai saudaranya, jadi dia memutuskan untuk kabur.

Pemimpin, berusaha bertanggung jawab, menetap di penjara.

Dan berdoa agar putranya selamat.

Hanya 5 hari.

Janji yang tak bisa kau tepati, membuatnya meratapi kegagalannya.

Dia berharap kegagalannya tidak membuatnya dibuang.

Tentunya mereka mengajukan alisansi karena melihat beberapa keunggulan lizardmen. Mungkin sekarang mereka kehilangan sedikit nilai tersebut.

Gabil mungkin sibuk mempersiapkan debutnya.

Dengan begitu, tidak ada yang dikirim untuk menggantikan skuad di terowongan pertahanan.

Dengan bala bantuan, para orc akan menjadi lebih kuat, dan tim bertahan akan kalah.

Para wanita dan penduduk berkumpul dan pusat labirin akan tidak terlindung.

Apakah itu yang akan terjadi…. tapi, meratap tak akan menghentikan ini.

Kita akan bertahan sampai akhir.

Itu adalah keputusan pemimpin.

Tapi untuk memberi sedikit waktu. Hanya itulah yang bisa ia lakukan.

◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊◊

Sebelumnya Chapter 32 Kembali Ke Halaman Utama Selanjutnya Chapter 34